KOMISI INFORMASI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT. PUTUSAN Nomor: 004/I/KI.NTB-PS-A/2015 KOMISI INFORMASI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1.

Transkripsi

1 A S L I KOMISI INFORMASI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PUTUSAN Nomor: 004/I/KI.NTB-PS-A/2015 KOMISI INFORMASI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Provinsi Nusa Tenggara Barat yang menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa Informasi Publik Nomor Registrasi 004/I/KI.NTB-PS/2015 yang diajukan oleh: Nama Alamat : Almaududi : Dusun Gitak Demung/Kel./Desa Genggelang, Kecamatan Gangga yang dalam persidangan mewakili kelompok orang dengan surat kuasa yang diberikan oleh : 1. Nama : Putrawadi Alamat 2. Nama : Musta'in : Lowang Sawak Dusun Todo RT/RW 005 / 003 kel/desa Bentek Kecamatan Gangga Alamat : Jl.Dusun Karang Jurang Rt/Rw 003 Genggelang Kecamatan Gangga berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 21 Januari 2015 selanjutnya disebut sebagai Pemohon Terhadap Nama Alamat : Kepala Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Utara : Jln. Raya Tanjung Kec.Tanjung Kabupaten Lombok Utara selanjutnya disebut sebagai Termohon. 1

2 [1.2] Telah membaca surat permohonan Pemohon; Telah mendengar keterangan Pemohon; Telah mendengar keterangan Termohon; Telah memeriksa surat-surat dari Pemohon; Telah memeriksa surat-surat dari Termohon. 2. DUDUK PERKARA A. Pendahuluan [2.1] bahwa Pemohon telah mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang diterima dan terdaftar di Kepaniteraan Komisi Informasi Provinsi Nusa Tenggara Barat tertanggal 26 Januari 2015 dengan registrasi sengketa Nomor: 004/I/KI.NTB- PS/2015 Kronologi [2.2] bahwa Pemohon mengajukan Permohonan Informasi Publik melalui Surat tidak bertanggal yang ditujukan Kepada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Utara Adapun informasi dokumen yang dimohon oleh Pemohon yaitu soft copy ; 1) DPA Sekretariat DPRD tahun ) DPA Sekretariat DPRD tahun ) DPA Sekretariat DPRD tahun ) Laporan Tahunan Sekretariat DPRD tahun ) Laporan Tahunan Sekretariat DPRD tahun ) Laporan Tahunan Sekretariat DPRD tahun ) Perda Tentang Pertanggung Jawaban APBD tahun 2011,2012,2013. [2.3] bahwa Surat Permohonan Informasi Pemohon tidak ditanggapi oleh Termohon, kemudian Pemohon mengajukan keberatan melalui Surat tertanggal 4 September 2014 yang ditujukan kepada Kepala Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Utara dan diterima Termohon pada tanggal yang sama dengan pengajuan. [2.4] bahwa karena Termohon tidak menanggapi keberatan, maka Pemohon mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik ke Komisi Informasi Provinsi Nusa Tenggara Barat tanggal 21 Januari 2015 dan terdaftar di Kepaniteraan Komisi Informasi Provinsi Nusa Tenggara Barat tertanggal 26 Januari 2015 dengan registrasi sengketa Nomor: 004/I/KI.NTB-PS/

3 [2.5] Bahwa Sengketa Informasi Publik a quo telah disidangkan pada tanggal 10 Pebruari 2015 yang dihadiri Pemohon dan Termohon. Alasan Permohonan [2.6] Pemohon mengajukan permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik Kepada Komisi Informasi Provinsi Nusa Tenggara Barat karena permintaan informasi tidak ditanggapi oleh Termohon. Alasan atau Tujuan Permohonan Informasi Publik [2.7] Pemohon mengajukan permohonan informasi untuk mendorong terciptanya pemerintahan yang bersih. Petitum [2.8] Pemohon memohon Komisi Informasi Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk memutus sengketa Informasi Publik a quo. B. Alat Bukti Keterangan Pemohon [2.9] Menimbang bahwa di Persidangan tanggal 10 Februari Pemohon menyampaikan keterangan sebagai berikut: 1. Pemohon menyampaikan keterangan yang menjelaskan bahwa legal standing Almaududi telah ditandatangani yang memberi kuasa untuk mewakili kelompok orang tidak memenuhi syarat sebagai kelompok orang karena surat kuasa yang sudah ditanda tangani tanpa meterai dan dalam surat kuasa diajukan untuk mengajukan permohonan sengketa informasi dan tidak bermeterai. 2. Bahwa surat kuasa tertanggal 21 Januari 2015 hanya untuk mengajukan sengketa informasi bukan untuk mewakili sekelompok orang. 3. Adapun ketentuan dalam pasal 11 ayat 1 huruf a angka 3 Perki Nomor 1 Tahun 2013 adalah jika Pemohon informasi adalah kelompok orang. Adapun bunyi pasal 11 ayat 1 huruf a angka 3 Perki 1 Tahun 2013 yang menyatakan bahwa Pemohon wajib menyertakan dokumen kelengkapan permohonan sebagai berikut: a. Identitas Pemohon yang sah, yaitu: surat kuasa dan fotokopi kartu tanda penduduk pemberi kuasa dalam hal Pemohon mewakili kelompok orang. 4. Bahwa benar Pemohon telah mengirimkan Surat Permohonan kepada Komisi Informasi Provinsi Nusa Tenggara Barat yang diterima oleh Kepaniteraan Komisi Informasi Provinsi Nusa Tenggara Barat tanggal 21 Januari

4 5. Bahwa Pemohon dalam permohonan sengketa informasi dalam kapasitas mewakili sekelompok orang, adapun surat kuasa yang disampaikan Majelis Komisioner adalah surat kuasa untuk mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi. Surat-Surat Pemohon [2.10] Bahwa Pemohon mengajukan surat sebagai berikut: Surat P-1 Surat P-2 Surat P-3 Foto kopi Surat Permohonan Informasi tanpa tanggal yang ditujukan kepada Kepada Sekretariat DPRD Kabupaten Lombok Utara Foto kopi Surat Keberatan tertanggal 4 September 2014 yang ditujukan kepada Kepala Sekretariat DPRD Kabupaten Lombok Utara Foto kopi Formulir Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik ke Komisi Informasi Provinsi Nusa Tenggara Barat tanggal 21 Januari 2015 dan terdaftar di Kepaniteraan Komisi Informasi Provinsi Nusa Tenggara Barat tertanggal 26 Januari 2015 dengan registrasi sengketa Nomor: 004/I/KI.NTB- PS/2015. Surat P-4 Foto kopi Surat Kuasa tertanggal 21 Januari 2015 Surat P-5 Foto kopi KTP penerima kuasa dan pemberi kuasa kelompok orang. Keterangan Termohon [2.11] Menimbang bahwa di persidangan tanggal 10 Februari 2015, Kepala Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Utara hadir dengan dikuasakan dengan surat kuasa Nomor :188/217/HOT/2015 yang dalam persidangan menunjukkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 11 tahun 2010 Tentang Pembentukan Sarana Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Utara dan Keputusan Sekretariat Daerah Nomor 31A/137.A/DISHUB/2014 tentang Prosedur Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara. 3. PERTIMBANGAN HUKUM [3.1] Menimbang bahwa maksud dan tujuan permohonan sesungguhnya adalah mengenai permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 5, Pasal 35 ayat (1) huruf c, dan Pasal 37 ayat (2) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 4

5 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) juncto Pasal 5 huruf b, Pasal 13 huruf b Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (Perki No. 1 Tahun 2013). [3.2] Menimbang bahwa sebelum memasuki pokok permohonan, berdasarkan Pasal 36 ayat (1) Perki No. 1 Tahun 2013 Majelis Komisioner akan mempertimbangkan terlebih dahulu halhal sebagai berikut: 1. Kewenangan Komisi Informasi Provinsi untuk memeriksa dan memutus permohonan a quo. 2. Kedudukan hukum (legal standing) Pemohon untuk mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi. 3. Kedudukan hukum (legal standing) Termohon sebagai Badan Publik dalam sengketa informasi. 4. Batas waktu pengajuan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi. Terhadap keempat hal tersebut di atas, Majelis mempertimbangkan dan memberikan pendapat sebagai berikut: A. Kewenangan Komisi Informasi Provinsi [3.3] Menimbang bahwa Komisi Informasi Provinsi mempunyai dua kewenangan yaitu kewenangan absolut dan kewenangan relatif. Kewenangan Absolut [3.4] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 4 UU KIP dinyatakan: Komisi Informasi adalah lembaga mandiri yang berfungsi menjalankan UU KIP dan peraturan pelaksanaannya, menetapkan petunjuk teknis standar layanan informasi publik dan menyelesaikan sengketa informasi publik melalui mediasi dan/atau ajudikasi nonlitigasi. [3.5] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 5 UU KIP juncto Pasal 1 angka 3 Perki 1 Tahun 2013 dinyatakan: Sengketa Informasi Publik adalah sengketa yang terjadi antara Badan Publik dengan Pemohon Informasi Publik dan/atau Pengguna Informasi Publik yang berkaitan dengan hak memperoleh dan/atau menggunakan Informasi Publik berdasarkan peraturan perundang-undangan. [3.6] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan: Pasal 26 ayat (1) huruf a UU KIP 5

6 Komisi Informasi bertugas: menerima, memeriksa, dan memutus permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik melalui Mediasi dan/atau Ajudikasi nonlitigasi yang diajukan oleh setiap Pemohon Informasi Publik berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam UU KIP. Pasal 36 ayat (2) UU KIP Atasan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) memberikan tanggapan atas keberatan yang diajukan oleh Pemohon Informasi Publik dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterimanya keberatan secara tertulis. Pasal 37 ayat (2) UU KIP Upaya penyelesaian Sengketa Informasi Publik diajukan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterimanya tanggapan tertulis dari atasan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (2). Pasal 38 ayat (1) UU KIP Komisi Informasi Pusat dan Komisi Informasi provinsi dan/atau Komisi Informasi kabupaten/kota harus mulai mengupayakan penyelesaian Sengketa Informasi Publik melalui Mediasi dan/atau Ajudikasi nonlitigasi paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah menerima permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik. [3.7] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 Perki No. 1 Tahun 2013 dinyatakan: Penyelesaian Sengketa Informasi Publik melalui Komisi Informasi dapat ditempuh apabila: a. Pemohon tidak puas terhadap tanggapan atas keberatan yang diberikan oleh atasan PPID; atau b. Pemohon tidak mendapatkan tanggapan atas keberatan yang telah diajukan kepada atasan PPID dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja sejak keberatan diterima oleh atasan PPID. [3.8] Menimbang bahwa berdasarkan fakta persidangan Pemohon telah menempuh mekanisme memperoleh informasi dan mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik sebagai berikut: 1. Pemohon telah mengajukan Permohonan Informasi Publik dengan surat yang ditujukan kepada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Utara tanpa tanggal. 2. Pemohon telah mengajukan surat keberatan atas layanan informasi publik dengan surat tertanggal 4 September yang ditujukan kepada Kepala Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Utara. 3. Pemohon telah mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik tertanggal 21 Januari 2015 dan terdaftar tanggal 26 Januari 2015 di kepaniteraan

7 Komisi Informasi Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan registrasi sengketa Nomor 004/I/KI.NTB-PS/2015. [3.9] Menimbang bahwa berdasarkan uraian dalam paragraf [3.4] sampai dengan paragraf [3.8] Majelis berpendapat Komisi Informasi Provinsi Nusa Tenggara Barat mempunyai kewenangan absolut untuk menerima, memeriksa dan memutus sengketa a quo. Kewenangan Relatif [3.10] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat (3) UU KIP dinyatakan: Kewenangan Komisi Informasi Provinsi meliputi kewenangan penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang menyangkut Badan Publik tingkat provinsi yang bersangkutan. [3.11] Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 1 ayat (3) Undang Undang KIP tahun 2008 yang dimaksud dengan Badan Publik adalah: Lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan Negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daereah, atau organisasi non pemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negri. [3.12] Menimbang bahwa Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menguraikan dalam Pasal 120 ayat (2) Perangkat daerah kabupaten/kota terdiri atas sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah, lembaga teknis daerah, kecamatan, dan kelurahan Pasal 124 (1) Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. (2) Dinas daerah dipimpin oleh kepala dinas yang diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah dari pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah. (3) Kepala dinas daerah bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui Sekretaris Daerah. Pasal 155 (1) Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah didanai dari dan atas beban anggaran pendapatan dan belanja daerah. (2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah di daerah didanai dari dan atas beban anggaran pendapatan dan belanja negara. (3) Administrasi pendanaan penyelenggaraan urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara terpisah dari 7

8 administrasi pendanaan penyelenggaraan urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2). [3.13] Menimbang bahwa Termohon adalah Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 pasal 120 ayat (2) merupakan perangkat daerah kabupaten/kota dan merupakan Badan Publik Daerah. [3.14] Menimbang bahwa berdasarkan uraian dalam paragraf [3.10] sampai dengan paragraf [3.13] Majelis berpendapat bahwa Termohon mempunyai tugas menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan dan berkedudukan di Kabupaten/kota merupakan Badan Publik Daerah. [3.15] Menimbang bahwa terkait kewenangan relatif Komisi Informasi Provinsi Nusa Tenggara Barat mempunyai kewenangan relatif untuk menerima, memeriksa,dan memutus perkara a quo. B. Kedudukan Hukum (Legal Standing) Pemohon [3.16] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan: Pasal 1 angka 12 UU KIP Pemohon Informasi Publik adalah warga negara dan/atau badan hukum Indonesia yang mengajukan permintaan informasi publik sebagaimana diatur dalam UU KIP. Pasal 1 angka 7 Perki No. 1 Tahun 2013 Pemohon Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang selanjutnya disebut Pemohon adalah Pemohon atau Pengguna Informasi Publik yang mengajukan Permohonan kepada Komisi Informasi. Pasal 11 ayat (1) huruf a Perki No.1 Tahun 2013 Pemohon wajib menyertakan dokumen kelengkapan permohonan berupa identitas yang sah, yaitu: 1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk, Paspor, atau identitas lain yang sah yang dapat membuktikan Pemohon adalah Warga Negara Indonesia, atau 2. Anggaran dasar yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan telah tercatat di Berita Negara Republik Indonesia dalam hal Pemohon adalah Badan Hukum. 3. Surat kuasa dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk pemberi kuasa dalam hal Pemohon mewakili kelompok orang. 8

9 [3.17] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 Perki No.1 Tahun 2013 yang menyatakan: Penyelesaian Sengketa Informasi Publik melalui Komisi Informasi dapat ditempuh apabila: a. Pemohon tidak puas terhadap tanggapan atas keberatan yang diberikan oleh atasan PPID; atau b. Pemohon tidak mendapatkan tanggapan atas keberatan yang telah diajukan kepada atasan PPID dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja sejak keberatan diterima oleh atasan PPID. [3.18] Menimbang bahwa berdasarkan fakta persidangan Pemohon telah menempuh mekanisme permohonan informasi dan mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik sebagaimana yang diuraikan dalam paragraf [3.8]. [3.19] Menimbang bahwa terkait legalitas Pemohon, berdasarkan surat kuasa, disebutkan bahwa Pemohon adalah sebagai sekelompok orang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf a angka 3 Perki No.1 Tahun [3.20] Menimbang bahwa dalam fakta persidangan terungkap : 1. Bahwa Pemohon dalam permohonan sengketa informasi dalam kapasitas mewakili sekelompok orang, adapun surat kuasa yang disampaikan kepada Majelis Komisioner ditanda-tangani oleh kelompok orang pemberi kuasa untuk mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi. 2. Bahwa surat kuasa tertanggal 21 Januari 2015 hanya untuk menyelesaikan sengketa informasi bukan untuk mewakili sekelompok orang [3.21] Menimbang bahwa dalam hal Pemohon sekelompok orang sudah konsisten dari awal menggajukan permohonan informasi kepada Badan Publik, keberatan atas permohonan informasi kepada Badan Publik dan atau pada saat Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik kepada Komisi informasi. [3.22] Menimbang bahwa ketentuan Pasal 11 ayat (1) huruf a angka 3 Perki No.1 Tahun 2013 mengenai syarat Pemohon wajib menyertakan dokumen kelengkapan permohonan berupa identitas yang sah adalah Surat kuasa dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk pemberi kuasa dalam hal Pemohon mewakili kelompok orang. [3.23] Menimbang terkait dengan surat kuasa tanggal 21 Januari 2015 (vide surat P-4) dan foto kopi KTP penerima kuasa dan pemberi kuasa (vide surat P-5) majelis komisoner berpendapat bahwa : 9

10 1. Bahwa surat kuasa tertanggal 21 Januari 2015 hanya untuk mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi. 2. Bahwa surat kuasa bukan untuk mewakili kelompok orang. [3.24] Menimbang bahwa berdasarkan fakta dalam persidangan, maka berdasarkan paragraf [3.16] sampai dengan paragraf [3.23] Majelis berpendapat legal standing Pemohon tidak terpenuhi sebagai kelompok orang. Berdasarkan hal tersebut Pemohon tidak memenuhi syarat kedudukan hukum (legal standing) sebagai Pemohon Penyelesaian Sengketa Informasi Publik, dengan demikian sudah sepatutnya Permohonan Sengketa Informasi Pemohon ditolak. C. Kedudukan Hukum (Legal Standing) Termohon [3.25] Menimbang bahwa Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik mengatur: Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri. [3.26] Menimbang bahwa di persidangan tanggal 10 Februari 2015, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Utara dalam persidangan dihadiri oleh kuasa menunjukkan surat kuasa yang ditandatangani oleh Sekretariat Daerah selaku atasan PPID Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara,mengacu ke Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 11 tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Utara dan Surat Keputusan Sekretaris Daerah Nomor 31A/137.A/DISHUB/2014 Tentang Prosedur Pelayanan Informasi Publik Dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara. [3.27] Menimbang bahwa berdasarkan uraian pada paragraf [3.25] sampai dengan paragraf [3.26] Majelis berpendapat bahwa Termohon mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah yang berkedudukan Kabupaten Lombok Utara memenuhi syarat kedudukan hukum (legal standing) dalam sengketa a quo. D. Batas Waktu Pengajuan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi 10

11 [3.28] Menimbang bahwa Pemohon telah menempuh mekanisme permohonan informasi dan mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik sebagai berikut: 1. Pemohon telah mengajukan Permohonan Informasi Publik dengan surat tanpa tanggal yang ditujukan kepada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Utara. 2. Pemohon telah mengajukan surat keberatan atas layanan informasi publik dengan surat tertanggal 4 September 2014 yang ditujukan kepada Kepala Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Lombok Utara. 3. Pemohon telah mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik tertanggal 21 Januari 2015 yang diterima dan terdaftar di Kepaniteraan Komisi Informasi Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tanggal 26 registrasi sengketa Nomor: 004/I/KI.NTB-PS/2015. [3.29] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan: Pasal 36 ayat (2) UU KIP Januari 2015 dengan Atasan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) memberikan tanggapan atas keberatan yang diajukan oleh Pemohon Informasi Publik dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterimanya keberatan secara tertulis. Pasal 37 ayat (2) UU KIP Upaya penyelesaian Sengketa Informasi Publik diajukan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterimanya tanggapan tertulis dari atasan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (2). [3.30] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 13 huruf a Perki No. 1 Tahun 2013 mengatur: Permohonan diajukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak tanggapan tertulis atas keberatan dari atasan PPID diterima oleh Pemohon; [3.31] Menimbang bahwa berdasarkan fakta persidangan, Pemohon telah mengajukan keberatan kepada Termohon tanggal 4 September 2014 sebagaimana diuraikan dalam paragraf [3.28] poin 2. [3.32] Menimbang bahwa berdasarkan fakta persidangan, Termohon tidak memberikan tanggapan atas surat keberatan Pemohon sebagaimana diuraikan dalam paragraf [3.28] poin 2, kemudian Pemohon mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik sebagaimana diuraikan dalam paragraf [3.28] poin 3. 11

12 [3.33] Menimbang bahwa berdasarkan uraian paragraf [3.28] sampai paragraf [3.32]., Pemohon mengajukan permohonan PSI ke Komisi Informasi Provinsi Nusa Tenggara Barat belum pada jangka waktu pengajuan permohonan PSI sebagaimana ditetapkan dalam UU KIP dan Perki 1 Tahun Seharusnya Permohonan PSI ke Komisi Informasi Provinsi Nusa Tenggara Barat diajukan dalam jangka waktu 14 hari kerja setelah ditemukannya alasan untuk itu, dalam hal ini setelah lewatnya waktu 30 hari kerja bagi Termohon untuk menanggapi keberatan yang diajukan Pemohon. Dengan demikian seharusnya Permohonan PSI diajukan dalam jangka waktu 14 hari kerja sejak berakhirnya jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja untuk atasan PPID dalam memberikan tanggapan tertulis kepada Pemohon, yakni dalam kurun waktu 44 hari kerja setelah tanggal 4 September 2014 (tanggal diajukan dan keberatan oleh Pemohon). Berdasarkan perhitungan jumlah hari kerja maka Permohonan PSI seharusnya diajukan dalam tenggang waktu tanggal 4 September 5 November Sedangkan Pemohon mengajukan Permohonan PSI pada tanggal 21 Januari 2015 sehingga jelas melebihi jangka waktu yang diperkenankan menurut UU KIP dan Perki 1/2013 atau dengan kata lain kadaluarsa. Maka Majelis berpendapat bahwa Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang diajukan Pemohon tidak memenuhi jangka waktu yang ditentukan Pasal 36 ayat (2) UU KIP dan Pasal 13 huruf b Perki No. 1 Tahun 2013dalam sengketa a quo. 4. KESIMPULAN [4.1] Berdasarkan seluruh uraian dan fakta hukum di atas, Majelis Komisioner berkesimpulan: 1. Komisi Informasi Provinsi Nusa Tenggara Barat berwenang untuk menerima, memeriksa dan memutus permohonan a quo. 2. Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan permohonan dalam sengketa a quo. 3. Termohon memiliki kedudukan hukum (legal standing) sebagai Termohon dalam sengketa a quo. 4. Pengajuan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik tidak memenuhi jangka waktu yang ditentukan UU KIP jo Perki No. 1 Tahun

13 5. AMAR PUTUSAN Memutuskan, [5.1] Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya. Demikian diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Komisioner Ajeng Roslinda selaku Ketua merangkap Anggota, Andayani dan Muharis Asmy masing-masing sebagai Anggota, pada hari Senin, tanggal 23 Maret 2015 dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis, tanggal 26 Maret 2015 oleh Majelis Komisioner yang namanamanya tersebut di atas, dengan didampingi oleh Jauhan Nazarudin sebagai Panitera Pengganti, dan dihadiri oleh Termohon. Ketua Majelis (Ajeng Roslinda) Anggota Majelis Anggota Majelis (Andayani) Panitera Pengganti (Muharis Asmy) (Jauhan Nazarudin) 13

14 Untuk salinan Putusan ini sah dan sesuai dengan aslinya diumumkan kepada masyarakat berdasarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Pasal 59 ayat (4) dan ayat (5) Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik. Mataram 26 Maret 2015 Panitera Pengganti (Jauhan Nazarudin) 14