KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 357/X/KIP-PS-A/ IDENTITAS

Transkripsi

1 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor: 357/X/KIP-PS-A/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang memeriksa dan memutus Sengketa Informasi Publik Nomor: 357/X/KIP-PS-A/2013 yang diajukan oleh: Nama : Edy Sunyoto Alamat : Dusun II RT/RW 008/008. Desa Hargomulyo, Kecamatan Sekampung! Lampung Timur. selanjutnya disebut sebagai Pemohon. Terhadap Nama : Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Alamat : Jalan Pramuka Nomor 33 Jakarta Dalam persidangan diwakili oleh Triyono Haryanto., S.H..M.H dan kawan-kawan berdasarkan surat kuasa khusus Nomor: SKK-2/SU04/2/2014 tertanggal 24 Januari 2014 selanjutnya disebut sebagai Termohon. [1.2] Telah membaca surat permohonan Pemohon; 'I clah mendengar keterangan Pemohon; Telah mendengar keterangan Termohon; Telah memeriksa bukti-bukti dari Pemohon: l

2 Telah memeriksa bukti-bukti dari Termohon; 2. DUDUK PERKARA A. Pendahuluan [2.1] Menimbang bahwa Pemohon telah mengajukan permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang diterima dan terdaftar di Kepaniteraan Komisi Informasi Pusat pada tanggal 28 Oktober 2013 dengan nomor register 357/X/KIP-PS/2013 Kronologi [2.2] Pada Tanggal 15 Oktober 2013 Pemohon mengajukan permohonan informasi secara tertulis melalui formulir informasi yang disediakan Termohon. Adapun informasi yang diminta oleh Pemohon adalah a. Audit keuangan PISP Loan ADB 2064/2065 Gran GON No.4299 Dinas Pertanian Tampung Timur. b. Audit keuangan satker BBWS Mesuji Sekampung IBRD Loan 7669-ID DOISP pada satker Ditjen SDA Kementerian Pekerjaan Umum [2.3] Pada tanggal 21 Oktober 2013, Termohon memberikan tanggapan kepada Pemohon yang menyatakan bahwa informasi yang diminta termasuk dalam kategori informasi yang dikecualikan sebagaimana terurai dalam surat nomor: S-1140/SU04/3/2013 tertanggal 21 Oktober [2.4] Pada tanggal 28 Oktober 2013 Pemohon mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik kepada Komisi Informasi Pusat. Alasan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik [2.5] Pemohon mengajukan permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik karena tidak di tanggapinya permohonan informasi oleh Termohon. Alasan atau Tujuan Permohonan Informasi Publik [2.6] Alasan Pemohon mengajukan permohonan informasi turut memantau penggunaan anggaran bila ditemukan indikasi KKN dapat mengadukannya ke aparat penegak hukum. 2

3 Petitum [2.7] Mohon kepada Majelis Komisioner untuk menjatuhkan putusan yang memerintahkan Badan Publik memberikan seluruh informasi yang dimohonkan oleh Pemohon. B. Alat Bukti Keterangan Pemohon [2.8] Menimbang bahwa di persidangan Pemohon menyatakan keterangan sebagai berikut: 1. Bahwa pada saat melihat di web BPKP yang menyebutkan informasi yang di mohon Pemohon merupakan informasi dikecualikan maka Pemohon mengsengketakan kepada Komisi Informasi. 2. Bahwa Pemohon telah mengirim keberatan melalui di alamatnya 3. Bahwa sepengetahuan saya atasan PPID di Humas itu makanya surat ditujukan ke humas itu. 4. Bahwa bukti atas keberatan akan di tunjukkan ke majelis di sidang berikutnya. Surat-Surat Pemohon [2.9] Menimbang bahwa Pemohon mengajukan surat sebagai berikut: Surat P-l Foto copy formulir Permintaan Informasi tertanggal 15 Oktober 2013 Kepada BPKP Surat P-2 Foto copy KTP Pemohon Surat P-3 Foto copy Surat surat nomor: S-l 140/SU04/3/2013 tertanggal 21 Oktober [2.10] Bahwa berdasarkan dalil-dalil yang diuraikan di atas dan bukti terlampir. Pemohon meminta kepada Majelis Komisioner agar memberikan putusan: 1. Primer a. Mengabulkan permohonan Pemohon. b. Memerintahkan Termohon untuk segera memberikan informasi yang diminta kepada Pemohon. 2. Subsider Memberikan putusan lain yang seadil-adilnya menurut rasa keadilan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. B

4 Keterangan Termohon [2.11] Menimbang pada persidangan Termohon menyampaikan keterangan sebagai berikut: 1. Bahwa pada tanggal 15 Oktober 2013 Pemohon meminta kepada kami dengan mengisi formulir permohonan informasi untuk meminta audit keuangan yang disebutkan di formulir permohonan. 2. Bahwa berdasarkan permohonan tersebut kami menjawab dengan surat nomor: si 140/SU/IV/2013 tertanggal 21 Oktober 2013 yang intinya informasi tersebut termasuk dalam informasi dikecualikan dengan dasar prosedur pelayanan informasi BPKP yaitu Perka No 653/K/SU/2010 tangga 12 Agustus Tahun 2010, 3. Bahwa pada dasarnya dalam melakukan audit maka hasil audit yang dilakukan Termohon hanya dapat diberikan kepada peminta audit saja. 4. Bahwa Termohon menyatakan tidak pernah menerima surat keberatan atas penolakan permohonan informasi dari Pemohon. 5. Bahwa tanggal 14 Meret 2014 Termohon mengajukan ketarangan tertulis. Surat-Surat Termohon [2.10] Menimbang bahwa Termohon mengajukan surat sebagai berikut: Surat T-l Surat Kuasa Termohon Surat T-2 Foto copy identitas diri Termohon Surat T-3 Dokumen berupa kesimpulan 3. PERTIMBANGAN HUKUM [3.1] Menimbang bahwa maksud dan tujuan permohonan sesungguhnya adalah mengenai permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik sebagaimana diatur Pasal 35 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) juncto Pasal 5 huruf b; Pasal 13; Pasal 36 ayat (1) ayat (2) Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (Perki 1 Tahun 2013), yaitu dengan alasan penolakan permohonan informasi karena merupakan informasi dikecualikan. [3.2] Menimbang bahwa sebelum memasuki pokok permohonan. Majelis Komisioner akan mempertimbangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut: A. Kedudukan hukum (legal standing) Pemohon. B. Kedudukan hukum (legal standing) Termohon. C. Jangka wraktu permohonan penyelesaian sengketa informasi. 4

5 D. Kewenangan Komisi Informasi Pusat untuk memeriksa dan memutus permohonan a quo: Terhadap hal-hal tersebut di atas. Majelis berpendapat sebagai berikut: A. Kedudukan Hukum (Legal Standing) Pemohon [3.3] Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 12, Pasal 35 ayat (1) huruf c. Pasal 36 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 37 ayat (1) dan ayat (2) UU KIP juncto Pasal 1 angka 8, Pasal 30 ayat (!) huruf e. Pasal 30 ayat (2). Pasal 35 Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik (Perki 1 Tahun 2010) juncto Pasal 6, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 13 Perki 1 Tahun 2013 yang pada pokoknya Pemohon dalam mengajukan permohonan penyelesaian sengketa Informasi Publik kepada Komisi Informasi Pusat setelah terlebih dahulu menempuh upaya permohonan dan keberatan kepada Termohon. [3.4] Menimbang pasal 1 angka 7 Perki 1 Tahun 2013 juncto Pasal 1 angka 11 dan angka 12 UU KIP maka pada pokoknya, Pemohon Penyelesaian Sengketa Informasi Publik adalah Pengguna atau Pemohon Informasi Publik yang menggunakan informasi publik atau mengajukan permintaan informasi publik sebagaimana diatur dalam UU KIP [3.5] Menimbang: 1. Pasal 11 ayat (1) Perki 1 Tahun 2013 yang menyebutkan: a. identitas Pemohon yang sah, yaitu: 1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk, Paspor atau identitas lain yang sah yang dapat membuktikan Pemohon adalah warga negara Indonesia; atau 2. Anggaran dasar yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan telah tercatat di Berita Negara Republik Indonesia dalam hal Pemohon adalah Badan Hukum. 3. Surat kuasa dan totokopi Kartu Tanda Penduduk pemberi kuasa dalam hal Pemohon mewakili kelompok orang. b. permohonan informasi kepada Badan Publik, yaitu: 1. surat permohonan, formulir permohonan, tanda terima atau tanda pemberian/pengajuan permohonan informasi; dan/atau 2. surat pemberitahuan tertulis dari Badan Publik atas permohonan informasi; c. keberatan kepada Badan Publik, yaitu: 5

6 1. surat tanggapan tertulis atas keberatan Pemohon oleh atasan PPID; atau 2. surat pengajuan keberatan disertai tanda pemberian/pengajuan, tanda pengiriman atau tanda terima; 3. dokumen lainnya, bila dipandang perlu 2. Menimbang Pasal 13 Perki 1 tahun 2013 disebutkan: Permohonan diajukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak: a. tanggapan tertulis atas keberatan dari atasan PPID diterima oleh Pemohon; atau b. berakhirnya jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja untuk atasan PPID dalam memberikan tanggapan tertulis. 3. Menimbang Pasal 35 Perki 1 Tahun 2013 : (1) Ketua Majelis Komisioner membuka persidangan dengan menyatakan sidang terbuka untuk umum dan memeriksa identitas para pihak atau kuasanya. (2) Setelah memeriksa identitas para pihak, Ketua Majelis Komisioner membacakan ringkasan Permohonan dan keterangan Termohon serta memberikan kesempatan kepada para pihak untuk menambahkan keterangan. (3) Dalam hal Termohon belum memberikan keterangan tertulis sebelum persidangan. Ketua Majelis Komisioner memerintahkan Termohon untuk memberikan keterangan singkat secara lisan terkait Permohonan Pemohon. 4. Menimbang Pasal 36 Perki 1 Tahun 2013 : (1) Pada hari pertama sidang, Majelis Komisioner memeriksa: a. kewenangan Komisi Informasi; b. kedudukan hukum (legal standing) Pemohon untuk mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi; c. kedudukan hukum Termohon sebagai Badan Publik di dalam sengketa informasi; d. batas waktu pengajuan permohonan penyelesaian sengketa informasi. (2) Dalam hal permohonan tidak memenuhi salah satu ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Majelis Komisioner dapat menjatuhkan putusan sela untuk menerima ataupun menolak permohonan. (3) Dalam hal Majelis berpendapat tidak perlu menjatuhkan putusan sela, maka proses pemeriksaan dapat dilanjutkan dan diputus bersamaan dengan putusan akhir. 6

7 [3.6] Menimbang untuk mengajukan permohonan sengketa informasi berdasarkan Pasal 35 UU KIP disebutkan bahwa (1) Setiap Pemohon Informasi Publik dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada atasan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi berdasarkan alasan berikut: a. penolakan atas permintaan informasi berdasarkan alasan pengecualian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17; b. tidak disediakannya informasi berkala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9; c. tidak ditanggapinya permintaan informasi; d. permintaan informasi ditanggapi tidak sebagaimana yang diminta; e. tidak dipenuhinya permintaan informasi; f. pengenaan biaya yang tidak wajar; dan/atau g. penyampaian informasi yang melebihi waktu yang diatur dalam Undang- Undang ini. (2) Alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b sampai dengan huruf g dapat diselesaikan secara musyawarah oleh kedua belah pihak. [3.7] Menimbang Pasal 36 UU KIP disebutkan (1) Keberatan diajukan oleh Pemohon Informasi Publik dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah ditemukannya alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1). (2) Atasan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) memberikan tanggapan atas keberatan yang diajukan oleh Pemohon Informasi Publik dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterimanya keberatan secara tertulis. (3) Alasan tertulis disertakan bersama tanggapan apabila atasan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) menguatkan putusan yang ditetapkan oleh bawahannya. [3.8] Menimbang Pasal 37 UU KIP disebutkan (1) Upaya penyelesaian Sengketa Informasi Publik diajukan kepada Komisi Informasi Pusat dan/atau Komisi Informasi provinsi dan/atau Komisi Informasi kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya apabila tanggapan atasan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi dalam proses keberatan tidak memuaskan Pemohon Informasi Publik. 7

8 (2) Upaya penyelesaian Sengketa Informasi Publik diajukan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterimanya tanggapan tertulis dari atasan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (2). [3.9] Menimbang bahwa Pemohon merupakan perorangan dengan bukti identitas fotokopi Kartu Tanda Penduduk dengan NIK: (vide Surat P-2) [3.10] Menimbang bahwa berdasarkan fakta persidangan: 1. Pada Tanggal 15 Oktober 2013 Pemohon mengajukan permohonan informasi secara tertulis melalui formulir informasi yang disediakan Termohon. Adapun informasi yang diminta oleh Pemohon adalah (vide Surat P-l) a. Audit keuangan PISP Loan ADB 2064/2065 Gran GON No.4299 Dinas Pertanian Lampung Timur. b. Audit keuangan satker BBWS Mesuji Sekampung IBRD Loan 7669-ID DOISP pada satker Ditjen SDA Kementerian Pekerjaan Umum 2. Pada tanggal 21 Oktober 2013, Termohon memberikan tanggapan kepada Pemohon yang menyatakan bahwa informasi yang diminta termasuk dalam kategori informasi yang dikecualikan sebagaimana terurai dalam surat nomor: S-l 140/SU04/3/2013 tertanggal 21 Oktober 2013(vide bukti P-3) 3. Pada tanggal 28 Oktober 2013 Pemohon mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik kepada Komisi Informasi Pusat. 4. Bahwa Pemohon tidak dapat menunjukkan bukti atas telah diajukannya keberatan kepada Termohon. 5. Bahwa Termohon menyatakan bahwa tidak pernah menerima surat keberatan atas penolakan permohonan informasi dari Pemohon. [3.11] Menimbang bahwa berdasarkan uraian pada paragraf [3.3] sampai dengan paragraf [3.10] tersebut Majelis Komisioner berpendapat 1. Pemohon memenuhi syarat sebagai pemohon informasi publik. 2. Pemohon Tidak memenuhi syarat kedudukan hukum (legal standing) sebagai Pemohon Sengketa Informasi Publik karena pemohon hanya mengajukan permohonan informasi saja dan tidak menempuh upaya keberatan kepada atasan PPID atas penolakan permohonan informasi publik oleh PPID. [3.12] Menimbang berdasarkan paragraf [3.3] sampai dengan paragraf [3.11] dan Pasal 36 Perki 1 tahun 2013 oleh karena tidak terpenuhinya Kedudukan Hukum (Legal Standing) Pemohon maka Majelis Komisioner berpendapat permohonan sengketa informasi 8

9 Pemohon harus ditolak karena tidak memenuhi syarat sebagai sengketa informasi publik dan majelis komisoner tidak akan mempertimbangkan pokok permohonan lagi. B. Kedudukan Hukum (Legal Standing) Termohon [3.13] Menimbang bahwa Pasal 1angka 8 Perki 1Tahun 2013 menyebutkan : Termohon Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang selanjutnya disebut Termohon adalah Badan Publik yang diwakili oleh Pimpinan Badan Publik, atasan PPID, atau pejabat yang ditunjuk dan diberi kewenangan untuk mengambil keputusan dalam penyelesaian sengketa di Komisi Informasi. [3.14] Menimbang 1. Pasal 1 angka 2 Perki 1 Tahun 2013 jo. Pasal 1 angka 3 UU KIP yang menyebutkan bahwa Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi non pemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri. 2. Pasal 1 angka 4 jo Pasal l angka 9 UU KIP yang menyebutkan bahwa Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi di badan publik. 3. Pasal 1 angka 5 Perki 1 Tahun 2013 menyebutkan: Atasan PPID adalah pejabat yang merupakan atasan langsung pejabat yang bersangkutan dan/atau atasan dari atasan langsung pejabat yang bersangkutan yang ditunjuk dan/atau bertanggungjawab dalam memberi tanggapan tertulis atas keberatan permohonan informasi publik yang diajukan oleh Pemohon Informasi Publik. [3.15] Menimbang Berdasarkan Pasal 3 Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga 9

10 Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah,terakhir dengan Peraturan Presiden No 64 Tahun [3.16] Menimbang Termohon mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku. [3.17] Menimbang Termohon adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen. [3.18] Menimbang bahwa berdasarkan uraian sebagaimana disebut dalam paragraf [3.3] sampai dengan [3.17] Majelis berpendapat bahwa kedudukan hukum Termohon terpenuhi. C. Jangka waktu permohonan penyelesaian sengketa informasi. [3.19] Menimbang bahwa berdasarkan fakta permohonan: 1. Pada Tanggal 15 Oktober 2013 Pemohon mengajukan permohonan informasi secara tertulis melalui formulir informasi yang disediakan Termohon. Adapun informasi yang diminta oleh Pemohon adalah (vide Surat P-J) a. Audit keuangan PISP Loan ADB 2064/2065 Gran GON No.4299 Dinas Pertanian Lampung Timur. b. Audit keuangan satker BBWS Mesuji Sekampung IBRD Loan 7669-ID D01SP pada satker Ditjen SDA Kementerian Pekerjaan Umum 2. Pada tanggal 21 Oktober 2013, Termohon memberikan tanggapan kepada Pemohon yang menyatakan bahwa informasi yang diminta termasuk dalam kategori informasi yang dikecualikan sebagaimana terurai dalam surat nomor: S-l 140/SU04/3/2013 tertanggal 21 Oktober 2013 (vide Surat P-3) 3. Pada tanggal 28 Oktober 2013 Pemohon mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik kepada Komisi Informasi Pusat. 4. Bahwa Pemohon tidak dapat menunjukkan bukti atas telah diajukannya keberatan kepada Termohon. 5. Bahwa Termohon menyatakan bahwa tidak pernah menerima surat keberatan atas penolakan permohonan informasi dari Pemohon. 10

11 [3.20] Menimbang Pasal 36 ayat (2) juncto Pasal 37 ayat (2) UU YA? j undo Pasal 13 Perki 1 Tahun 2013 menyatakan pada pokoknya bahwa upaya penyelesaian sengketa informasi publik diajukan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterimanya tanggapan tertulis dari atasan PPID atau setelah berakhirnya jangka waktu 30 hari kerja bagi atasan PPID untuk menanggapi keberatan dari Pemohon. [3.21] Menimbang berdasarkan uraian pada paragraf [3.19] dan paragraf [3.20] dan pasal 36 Perki 1 Tahun 2013 Majelis berpendapat : 1. bahwa jangka waktu Pemohon mengajukan permohonan penyelesaian sengketa kepada Komisi Informasi Pusat tidak terpenuhi karena Pemohon sebagai Pemohon Sengketa Informasi Publik hanya mengajukan permohonan informasi saja dan tidak menempuh upaya keberatan kepada atasan PPID atas penolakan permohonan informasi publik oleh PPID. 2. Bahwa karena pemohon tidak mengajukan keberatan maka Majelis Komisioner berpendapat permohonan sengketa informasi Pemohon harus ditolak karena tidak memenuhi syarat sebagai sengketa informasi publik dan majelis komisioner tidak akan mempertimbangkan pokok permohonan lagi. D. Kewenangan Komisi Informasi Pusat [3.22] Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 5 UU KIP, Pasal 26 ayat (1) huruf a UU KIP, Pasal 27 ayat (1) huruf a, b, c, dan d UU KIP, Pasal 35 ayat (1) huruf c UU KIP juncto Pasal 6 ayat (1) Perki nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik pada pokoknya mengatur Komisi Informasi berwenang menyelesaikan Sengketa Informasi Publik. [3.23] Menimbang bahwa Pemohon telah mengajukan permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang diterima dan terdaftar di Kepaniteraan Komisi Informasi Pusat pada tanggal 28 Oktober 2013 dengan nomor register 357/X/KIP-PS/2013. [3.24] Menimbang atas pertimbangan paragraf [3.22] sampai dengan paragraf [3.23] maka Majelis Komisioner berpendapat bahwa Komisi Informasi Pusat berwenang untuk memeriksa dan memutus permohonan a quo. ii

12 [3.25] Menimbang bahwa dalam persidangan tanggal 14 Maret 2014 Termohon mengajukan keterangan tertulis dan Pemohon tidak hadir setelah di panggil secara layak. [3.26] Menimbang bahwa berdasarkan seluruh uraian di atas dan Pasal 36 Perki 1 Tahun 2013 maka Majelis Komisioner berpendapat permohonan sengketa informasi Pemohon harus ditolak karena tidak memenuhi syarat sebagai sengketa informasi publik dan majelis komisoner tidak akan mempertimbangkan pokok permohonan lagi. 6. KESIMPULAN Berdasarkan seluruh uraian dan fakta hukum di atas. Majelis Komisioner berkesimpulan: [4.1] Pemohon Tidak memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan permohonan dalam perkara a quo. [4.2] Termohon memiliki kedudukan hukum (legal standing) dalam perkara a quo. [4.3] Jangka waktu permohonan penyelesaian sengketa informasi tidak terpenuhi. [4.4] Komisi Informasi Pusat berwenang untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo. 7. AMAR PUTUSAN Memutuskan, [5.1] Menyatakan Tidak Menerima permohonan sengketa informasi Pemohon; Demikian diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Komisioner yaitu selaku Ketua John Fresly merangkap Anggota, Abdulhamid Dipopramono dan Yhannu Setyawan masing-masing sebagai Anggota, pada hari Jumat 14 Maret 2014 dan dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Majelis Komisioner yang nama-namanya tersebut di atas, dengan didampingi oleh Indah Puji Rahayu sebagai Panitera Pengganti, serta hanya dihadiri oleh Termohon 12

13 Anggota Majelis Anggota Majelis Petugas Kepaniteraan (Indah Puji Rahayu)

14 Untuk Salinan Putusan ini sah dan sesuai dengan aslinya diumumkan kepada masyarakat berdasarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Pasal 59 ayat (4) dan ayat (5) Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik. Jakarta, Maret 2014 Panitera Pengganti (Indah Puji Rahayu) 14