KONSTRUKSI POLA GRAF KLAUSA BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH ARDIAN AWALUDDIN
|
|
- Suharto Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KONSTRUKSI OLA GRAF KLAUSA BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAH ARDIAN AWALUDDIN SEKOLAH ASCASARJANA INSTITUT ERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
2 ERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini sa mentakan bahwa tesis Konstruksi ola Graf Klausa Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Knowledge Graph adalah kar sa sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi ng berasal atau ng dikutip dari kar ng diterbitkan maupun diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar ustaka di bagian akhir tesis ini. Bogor, Agustus 2011 Ardian Awaluddin G
3 ABSTRACT ARDIAN AWALUDDIN. The Construction of Indonesian Clause Graph attern Using Knowledge Graph Method. Under supervision of SRI NURDIATI and FARIDA HANUM. Knowledge graph is a new method of knowledge representation. In principle, knowledge graph consists of concept and relationship. There are already rules of constructing wordgraphs of noun, verb, adverb, adjective, preposition, and phrase. However to be able to represent the meaning of Indonesian text we still need other rules to represent clause and sentence. This research is mainly focused on constructing a subordinative clause graph and building rules of subordinative clause graph formation. In this research, subordinative clause is classified by analyzing the subordinative relationship (time, condition, if-relation, purpose, consessive, resemblace, because-relation, result, way-relation, tool-relation, complementation, attributive, equative, and comparative) and the structure of clause (the combination of subject, predicate, object, complement, and description). After the result of constructing subordinative clause graph is analyzed and formulated, the subordinative clauses are classified based on the same conjunction graph pattern and clause structure graph pattern, and we get 13 conjunction graph patterns and 48 clause structure graph patterns for subordinative clause in Indonesian. Keywords: graph, knowledge graph, wordgraph, subordinative clause
4 RINGKASAN ARDIAN AWALUDDIN. Konstruksi ola Graf Klausa Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Knowledge Graph. Dibimbing oleh SRI NURDIATI dan FARIDA HANUM. Komunikasi antara komputer dan manusia han mungkin jika ada pendekatan ng mampu menjembatani bahasa alami dan bahasa komputer. Beberapa metode ng sudah dikenal adalah natural language processing (NL), natural language understanding, atau computational linguistics. Salah satu metode ng digunakan dalam NL adalah Knowledge Graph (KG) ng merupakan metode baru dalam metode representasi pengetahuan. Metode ini membuat model penjelasan semantik untuk persepsi manusia dan pengolahan informasi berdasarkan filsafat dan psikologi. enelitian penerapan KG pada bahasa Indonesia dalam jangka panjang bertujuan merancang sebuah sistem ng dapat meringkas bahan bacaan secara otomatis dengan output berbentuk graf. enelitian KG pada bahasa Indonesia ng telah dilakukan tentang aturan pembentukan word graph adalah pada jenis kata benda, kata kerja, kata sifat, kata keterangan, preposisi, dan frasa. Aturan pembentukan word graph tersebut belum juga dapat digunakan untuk menganalisis suatu kalimat. Analisis suatu kalimat membutuhkan aturan pembentukan satuan sintaksis di bawah kalimat itu klausa. Oleh karena itu, penulis tertarik melakukan penelitian tentang KG dan membatasin pada aturan pembentukan graf klausa bahasa Indonesia, khususn untuk klausa subordinatif atau biasa dikenal sebagai anak kalimat. enelitian ini bertujuan membangun pola graf struktur klausa bahasa Indonesia, membuat aturan pembentukan graf struktur klausa bahasa Indonesia, dan menguji aturan pembentukan graf struktur klausa bahasa Indonesia. Manfaat penelitian ini adalah memberikan aturan pembentukan graf klausa bahasa Indonesia dan sebagai pelengkap penelitian ng panjang itu terciptan metode ng menghasilkan informasi dalam bentuk graf dari suatu dokumen berbahasa Indonesia. Teori KG merupakan sebuah pendekatan baru ng dapat digunakan untuk mendeskripsikan bahasa manusia ng lebih terfokus pada aspek semantik daripada aspek sintatik. KG terdiri atas concept (token, type, dan name) dan relationships. Token adalah suatu node pada KG ng ditandai dengan, ng mentakan suatu pengalaman pada dunia nta atau konsep ng ada pada dunia kita. Type mentakan concept umum ng ditentukan oleh himpunan atribut ng melekat padan. Name adalah suatu ng bersifat individual dan unik. Relasi ng ada pada KG saat ini terdiri atas 9 binary relation, itu EQU, SUB,, DIS,, ORD, AR, SKO, dan F. Relasi digunakan untuk menghubungkan token dengan type, tujuann untuk mengekspresikan bahwa token tersebut mempuni type tertentu. Relasi mentakan hubungan di antara penyebab dan akibat, atau sesuatu hal ng memengaruhi hal lainn. Relasi EQU dapat digunakan untuk memberi nilai pada sesuatu hal dan dapat juga digunakan untuk menunjukkan dua buah token ng sama pada relasi EQU simetris. Relasi SUB digunakan untuk mentakan bahwa sesuatu merupakan bagian dari sesuatu ng lain. Relasi DIS membandingkan dua konsep ng sama. Relasi ORD mentakan bahwa dua hal mempuni urutan tertentu satu
5 sama lain. Relasi AR mentakan bahwa sesuatu hal merupakan atribut (sifat) dari hal lainn. Relasi SKO digunakan untuk mentakan informasi kebergantungan. F digunakan untuk menunjukkan fokus dari suatu graf. Klausa merupakan satuan sintaksis ng terdiri atas dua kata, atau lebih, ng mengandung unsur predikasi. Salah satu cara untuk menghubungkan klausa dalam sebuah kalimat majemuk adalah dengan cara subordinasi. Subordinasi menggabungkan dua klausa atau lebih sehingga terbukti kalimat majemuk ng salah satu klausan menjadi bagian dari klausa ng lain. Klausa ng merupakan bagian dari klausa lainn dalam kalimat majemuk bertingkat disebut klausa bawahan atau klausa subordinatif. Klausa subordinatif biasa disebut sebagai anak kalimat, sedangkan klausa utama biasa disebut induk kalimat. Berdasarkan hubungan subordinasin, ada 4 macam klausa subordinatif, itu klausa adverbial, klausa nominal, klausa relatif, dan klausa perbandingan. Klausa adverbial dibagi lagi berdasarkan macam hubungann itu klausa adverbial dengan hubungan waktu, srat, pengandaian, tujuan, konsesif, pembandingan, penyebaban, hasil, cara, dan alat. Jenis klausa berdasarkan predikatn dibagi menjadi klausa aktif transitif, klausa pasif, klausa statif, dan klausa ekuatif. Setiap klausa mempuni susunan sintaksis ng merupakan kombinasi dari predikat (), subjek (S), objek (O), pelengkap (el), dan keterangan (Ket). Alur penelitian ng dilakukan adalah sebagai berikut, (1) studi pustaka, itu mengumpulkan bahan pustaka tentang klausa subordinatif ng meliputi bahan penunjang bahasa Indonesia, pustaka tentang KG, dan teks atau dokumen ng akan dipilih unsur klausa subordinatifn, (2) membuat aturan pembentukan graf struktur klausa subordinatif bahasa Indonesia, dengan langkah sebagai berikut, (2a) mengumpulkan klausa subordinatif dari kalimat majemuk bertingkat dalam teks atau dokumen, (2b) merumuskan pembentukan graf struktur klausa subordinatif, (2c) membuat aturan pembentukan graf struktur klausa subordinatif, (3) menguji aturan pembentukan graf struktur klausa subordinatif. embentukan klausa subordinatif dalam kalimat majemuk bertingkat ada dua tahap, itu (1) pembentukan hubungan subordinasi antara klausa subordinatif dengan klausa utama, dan (2) pembentukan struktur klausa subordinatif atau anak kalimat. embentukan hubungan subordinasi klausa adverbial dengan hubungan waktu batas permulaan, hubungan waktu berurutan, hubungan waktu batas akhir, dan klausa perbandingan dengan hubungan komparatif menggunakan relasi ORD. embentukan klausa adverbial dengan hubungan waktu bersamaan, hubungan pembandingan, klausa nominal, dan klausa perbandingan dengan hubungan ekuatif menggunakan relasi EQU. embentukan klausa adverbial dengan hubungan srat, pengandaian, penyebaban, tujuan, hasil, cara, dan alat menggunakan relasi kecuali pada hubungan cara dan alat dengan konjungsi tanpa ng menggunakan relasi dan NEGAR. embentukan klausa adverbial dengan hubungan konsesif menggunakan relasi frame AND. embentukan klausa relatif menggunakan relasi AR. Setelah dilakukan pengelompokan berdasarkan pola grafn, ada 13 pola graf konjungsi ng menghubungkan klausa subordinatif dengan klausa utama dan 48 pola graf struktur klausa ng merupakan kombinasi sintaksis fungsi S,, O, el, atau Ket. Berdasarkan hasil analisis tersebut, didapat aturan pembentukan graf struktur klausa subordinatif bahasa Indonesia. Setelah dilakukan pengujian, aturan pembentukan graf struktur klausa subordinatif bahasa Indonesia dapat diterapkan
6 untuk semua klausa subordinatif ng terdefinisi konjungsi dan struktur klausan. Kata kunci : graf, knowledge graph, word graph, klausa subordinatif
7 Hak Cipta milik IB, tahun 2011 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh kar tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbern. engutipan han untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan kar ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut merugikan kepentingan ng wajar IB Dilarang mengumumkan dan memperbank sebagian atau seluruh Kar tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IB
8 KONSTRUKSI OLA GRAF KLAUSA BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAH ARDIAN AWALUDDIN Tesis sebagai salah satu srat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada rogram Studi Matematika Terapan SEKOLAH ASCASARJANA INSTITUT ERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
9 enguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr. Ir. I Gusti utu urnaba, DEA.
10 Judul Tesis : Konstruksi ola Graf Klausa Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Knowledge Graph Nama : Ardian Awaluddin NR : G rogram Studi : Matematika Terapan Disetujui: Komisi embimbing Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc. Ketua Dra. Farida Hanum, M.Si. Anggota Diketahui: Ketua rogram Studi/Mayor Matematika Terapan Dekan Sekolah ascasarjana, Dr. Ir. Endar H. Nugrahani, M.S. Dr. Ir. Dahrul Sh, M.Sc. Agr Tanggal Ujian: 5 Agustus 2011 Tanggal Lulus:
11 RAKATA uji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-n sehingga penulisan tesis ng berjudul Konstruksi ola Graf Klausa Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Knowledge Graph dapat diselesaikan. enulis mengucapkan bank terima kasih kepada Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc, selaku ketua komisi pembimbing, Dra. Farida Hanum, M.Si sebagai pembimbing anggota serta Dr. Ir. I Gusti utu urnaba, DEA selaku penguji luar komisi ng telah memberikan masukan maupun saran demi kesempurnaan tesis ini. Tidak lupa pula penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Drs. Ali Ahmadi selaku Kepala MA Darul Ulum Kudus ng telah memberi izin penulis untuk menempuh pendidikan S2 dan Departemen Agama Republik Indonesia ng telah memberikan beasiswa pendidikan S2 di IB. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada istri tercinta, orang tua dan saudara serta semua keluarga atas doa restun dan dengan tulus telah memberikan dukungan moril maupun materil. Terima kasih juga untuk rogram Mayor Matematika Terapan Sekolah ascasarjana IB ng telah memberikan izin serta memfasilitasi penulisan dalam penyusunan tesis ini, serta rekan mahasiswa MAT 2009 dan semua pihak ng bisa kami sebutkan satu per satu, atas kerjasama, bantuan dan masukan. Demikian tesis ini disusun, semoga dapat bermanfaat dalam pengembangan metode knowledge graph di Indonesia. Bogor, Agustus 2011 Ardian Awaluddin
12 RIWAYAT HIDU enulis lahir di Kudus pada tanggal 23 Oktober 1984 dari pasangan Rofi i dan Noor Khotimah. enulis merupakan putra pertama dari dua bersaudara. Tahun 2002 penulis lulus dari SMU Negeri 1 Kudus, tahun 2006 penulis memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu engetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Kesempatan untuk melanjutkan ke program magister pada program studi Matematika Terapan Departemen Matematika IB diperoleh pada tahun Beasiswa pendidikan pascasarjana diperoleh dari Departemen Agama Republik Indonesia. enulis bekerja sebagai Guru Mata elajaran Matematika di Madrasah Alih Darul Ulum Kudus sejak tahun 2007 sampai sekarang.
13 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... xiii xiv 1 ENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tujuan dan Manfaat enelitian Ruang Lingkup TINJAUAN USTAKA Klausa Subordinatif elesapan Fungsi Sintaksis Unsur-Unsur Klausa Knowledge Graph Logic Word Klausa Bentuk Aktif dan asif dalam Knowledge Graph METODE ENELITIAN Studi ustaka embuatan Aturan embentukan Graf Struktur Klausa Bahasa Indonesia engujian Aturan embentukan Graf Struktur Klausa Bahasa Indonesia HASIL DAN EMBAHASAN embentukan Graf Struktur Klausa Subordinatif embentukan Graf Struktur Klausa Adverbial embentukan Graf Struktur Klausa Nominal embentukan Graf Struktur Klausa Relatif embentukan Graf Struktur Klausa erbandingan Aturan embentukan Graf Struktur Klausa Subordinatif Bahasa Indonesia engujian Aturan embentukan Graf Struktur Klausa Subordinatif Bahasa Indonesia SIMULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR USTAKA LAMIRAN xii
14 DAFTAR TABEL Halaman 1 Ciri-ciri ng membedakan objek dan pelengkap Jenis keterangan beserta preposisi ng mendahuluin Grafik logika simbolik Jenis graf konjungsi subordinatif sebagai pembentuk anak kalimat pada kalimat majemuk berdasarkan bentuk graf konjungsin Jenis graf struktur anak kalimat berdasarkan fungsi-fungsi ng dihubungkan dan jenis klausan engujian aturan pembentukan pada Gambar engujian aturan pembentukan pada Gambar engujian aturan pembentukan pada Gambar engujian aturan pembentukan pada Gambar engujian aturan pembentukan pada Gambar engujian aturan pembentukan pada Gambar engujian aturan pembentukan pada Gambar engujian aturan pembentukan pada Gambar engujian aturan pembentukan pada Gambar engujian aturan pembentukan pada Gambar engujian aturan pembentukan pada Gambar engujian aturan pembentukan pada Gambar engujian aturan pembentukan pada Gambar engujian aturan pembentukan pada Gambar engujian aturan pembentukan pada Gambar engujian aturan pembentukan pada Gambar engujian aturan pembentukan pada Gambar engujian aturan pembentukan pada Gambar xiii
15 DAFTAR GAMBAR Halaman 1 Bagan Subordinasi Bagan pembentukan klausa nominal pada kalimat (20) Relasi Relasi Relasi EQU Relasi SUB Relasi DIS Relasi ORD Relasi AR Relasi SKO Contoh penggunaan ontology F pada suatu token Contoh penggunaan empat buah frame relationships Frame bahasa logika and Frame bahasa logika or Frame bahasa logika if... then Graf klausa aktif atau graf klausa pasif Flowchart pembuatan dan pengujian aturan pembentukan graf struktur klausa bahasa Indonesia Word graph preposisi sejak. Waktu awal (t 0 ) dan waktu akhir (t 1 ) Graf klausa subordinatif dengan konjungsi sejak Graf struktur klausa pasif dengan fungsi Ket.Waktu dan fokus pada token predikat ola graf struktur klausa subordinatif pasif dengan konjungsi sejak dan susunan fungsional Ket.Waktu Word graph konjungsi sambil. Waktu pertama (t 0 ) dan waktu kedua (t 1 ) Graf klausa subordinatif dengan konjungsi sambil Graf klausa aktif transitif dengan fungsi O dan fokus pada token predikat ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi sambil dan susunan fungsional O xiv
16 26 Word graph preposisi sebelum. Waktu ng pertama (t 0 ) dan waktu ng kedua (t 1 ) Graf klausa subordinatif dengan konjungsi sebelum Graf klausa aktif transitif dengan fungsi S O dan fokus pada token predikat ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi sebelum dan susunan fungsional S O Word graph preposisi setelah. Waktu ng pertama (t 0 ) dan waktu ng kedua (t 1 ) Graf klausa subordinatif dengan konjungsi setelah ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi setelah dan susunan fungsional O Word graph preposisi hingga ng mentakan waktu akhir. Waktu awal (t 0 ) dan waktu akhir (t 1 ) Graf klausa subordinatif dengan konjungsi hingga ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi hingga dan susunan fungsional O Graf klausa subordinatif dengan konjungsi jika Graf struktur klausa taktransitif dengan fungsi S Ket.Tempat dan fokus pada token keterangan tempat ola graf struktur klausa subordinatif taktransitif dengan konjungsi jika dan susunan fungsional S Ket. Tempat Graf klausa subordinatif dengan konjungsi andaikan ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi andaikan dan susunan fungsional S O Word graph preposisi untuk ng mentakan makna tujuan Graf klausa subordinatif dengan konjungsi untuk ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi untuk dan susunan fungsional O Graf klausa subordinatif dengan konjungsi meski Graf struktur klausa aktif transitif dengan fungsi O dan fokus pada token objek ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi meski dan susunan fungsional O Word graph preposisi seperti Graf klausa subordinatif dengan konjungsi seperti xv
17 49 Graf struktur klausa aktif transitif dengan fungsi O Ket.Tempat dan fokus pada token predikat ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi seperti dan susunan fungsional O Ket.Tempat Word graph preposisi karena Graf klausa subordinatif dengan konjungsi karena ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi karena dan susunan fungsional O Graf klausa subordinatif dengan konjungsi sehingga Graf struktur klausa statif dengan fungsi S dan fokus pada token subjek ola graf struktur klausa subordinatif statif dengan konjungsi sehingga dan susunan fungsional S Word graph preposisi dengan ng mentakan cara Graf klausa subordinatif dengan konjungsi dengan ng mentakan cara ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi dengan ng mentakan cara dan susunan fungsional O Word graph preposisi tanpa ng mentakan hubungan cara Graf klausa subordinatif dengan konjungsi tanpa ng mentakan cara ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi tanpa ng mentakan cara dan susunan fungsional O Graf klausa subordinatif dengan konjungsi dengan ng mentakan alat ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi dengan ng mentakan alat dan susunan fungsional O Graf klausa subordinatif dengan konjungsi tanpa ng mentakan alat ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi tanpa ng mentakan alat dan susunan fungsional O Bagan pembentukan klausa nominal pada kalimat (1.17) Word graph konjungsi bahwa xvi
18 69 Graf stuktur klausa ekuatif dengan fungsi S Ket.Tempat dan fokus pada token predikat ola graf klausa subordinatif ekuatif dengan fungsi S Ket.Tempat dengan konjungsi bahwa ng mentakan isi objek dalam klausa utama Word graph konjungsi ng mentakan hubungan atributif restriktif Graf strukur klausa pasif dengan fungsi S Ket.Waktu dan fokus pada token predikat Word graph preposisi karena ng digunakan untuk menghubungkan keterangan sebab dengan predikat Graf klausa taktransitif dengan fungsi S Ket.Sebab dan fokus pada token subjek ola graf struktur klausa subordinatif pasif dengan fungsi S Ket.Waktu dengan konjungsi ng ng membatasi isi subjek dalam klausa utama Word graph konjungsi sama...dengan ng mentakan hubungan ekuatif Graf struktur klausa statif dengan fungsi S dan fokus pada token predikat ola graf struktur klausa subordinatif statif dengan fungsi S dengan konjungsi sama...dengan dan fokus pada token subjek klausa utama Word graph konjungsi lebih...sedikit daripada ng mentakan hubungan komparatif Graf struktur klausa statif dengan fungsi S Ket. Tempat dan fokus pada token predikat ola graf struktur klausa subordinatif statif dengan fungsi S keterangan tempat dengan konjungsi lebih...sedikit daripada dan fokus pada token subjek klausa utama Word graph konjungsi kurang...daripada ng mentakan hubungan komparatif ola graf struktur klausa subordinatif statif dengan fungsi S dengan konjungsi kurang... daripada dan fokus pada token subjek klausa utama Graf konjungsi subordinatif pola ke Graf konjungsi subordinatif pola ke Graf konjungsi subordinatif pola ke Graf konjungsi subordinatif pola ke xvii
19 88 Graf konjungsi subordinatif pola ke Graf konjungsi subordinatif pola ke Graf konjungsi subordinatif pola ke Graf konjungsi subordinatif pola ke Graf konjungsi subordinatif pola ke Graf konjungsi subordinatif pola ke Graf konjungsi subordinatif pola ke Graf konjungsi subordinatif pola ke Graf konjungsi subordinatif pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke xviii
20 122 Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Flowchart aturan pembentukan pola graf struktur klausa subordinatif ola graf struktur klausa subordinatif pasif dengan konjungsi sedari dan susunan fungsional O ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi sambil dan susunan fungsional S O ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi sebelum dan susunan fungsional O ola graf struktur klausa subordinatif taktransitif dengan konjungsi setelah dan susunan fungsional K ola graf struktur klausa subordinatif taktransitif dengan konjungsi sampai dan susunan fungsional S xix
21 151 ola graf struktur klausa subordinatif taktransitif dengan konjungsi jika dan susunan fungsional S K ola graf struktur klausa subordinatif ekuatif dengan konjungsi seandain dan susunan fungsional S ola graf struktur klausa subordinatif statif dengan konjungsi agar dan susunan fungsional S ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi walaupun dan susunan fungsional O ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi bagaikan dan susunan fungsional O K ola graf struktur klausa subordinatif statif dengan konjungsi sebab dan susunan fungsional S ola graf struktur klausa subordinatif pasif dengan konjungsi maka dan susunan fungsional O ola graf struktur klausa subordinatif pasif dengan konjungsi dengan dan susunan fungsional O K ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi tanpa dan susunan fungsional O ola graf struktur klausa subordinatif taktransitif dengan konjungsi bagaimana dan susunan fungsional S ola graf struktur klausa subordinatif taktransitif dengan pola S dan konjungsi bagaimana ng mentakan isi objek dalam klausa utama berpola S O ola graf struktur klausa subordinatif pasif dengan konjungsi ng dan susunan fungsional S ola graf struktur klausa subordinatif pasif dengan pola S dan konjungsi ng ng menerangkan isi objek dalam klausa utama berpola S O ola graf struktur klausa subordinatif statif dengan fungsi S dengan konjungsi sama...dengan ola graf struktur kalimat statif dengan fungsi S ng dibandingkan dengan klausa subordinatif statif berpola S menggunakan konjungsi sama...dengan ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan fungsi S O dengan konjungsi lebih...daripada ola graf struktur kalimat aktif transitif dengan fungsi S O ng dibandingkan dengan klausa subordinatif aktif transitif berpola S O menggunakan konjungsi lebih...daripada xx
22 DAFTAR GAMBAR Halaman 1 Bagan subordinasi Bagan pembentukan klausa nominal pada kalimat (20) Relasi Relasi Relasi EQU Relasi SUB Relasi DIS Relasi ORD Relasi AR Relasi SKO Contoh penggunaan ontology F pada suatu token Contoh penggunaan empat buah frame relationships Frame bahasa logika and Frame bahasa logika or Frame bahasa logika if... then Graf klausa aktif atau graf klausa pasif Flowchart pembuatan dan pengujian aturan pembentukan graf struktur klausa bahasa Indonesia Word graph preposisi sejak. Waktu awal (t 0 ) dan waktu akhir (t 1 ) Graf klausa subordinatif dengan konjungsi sejak Graf struktur klausa pasif dengan fungsi Ket.Waktu dan fokus pada token predikat ola graf struktur klausa subordinatif pasif dengan konjungsi sejak dan susunan fungsional Ket.Waktu Word graph konjungsi sambil. Waktu pertama (t 0 ) dan waktu kedua (t 1 ) Graf klausa subordinatif dengan konjungsi sambil Graf klausa aktif transitif dengan fungsi O dan fokus pada token predikat ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi sambil dan susunan fungsional O xiv
23 26 Word graph preposisi sebelum. Waktu ng pertama (t 0 ) dan waktu ng kedua (t 1 ) Graf klausa subordinatif dengan konjungsi sebelum Graf klausa aktif transitif dengan fungsi S O dan fokus pada token predikat ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi sebelum dan susunan fungsional S O Word graph preposisi setelah. Waktu ng pertama (t 0 ) dan waktu ng kedua (t 1 ) Graf klausa subordinatif dengan konjungsi setelah ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi setelah dan susunan fungsional O Word graph preposisi hingga ng mentakan waktu akhir. Waktu awal (t 0 ) dan waktu akhir (t 1 ) Graf klausa subordinatif dengan konjungsi hingga ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi hingga dan susunan fungsional O Graf klausa subordinatif dengan konjungsi jika Graf struktur klausa taktransitif dengan fungsi S Ket.Tempat dan fokus pada token keterangan tempat ola graf struktur klausa subordinatif taktransitif dengan konjungsi jika dan susunan fungsional S Ket. Tempat Graf klausa subordinatif dengan konjungsi andaikan ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi andaikan dan susunan fungsional S O Word graph preposisi untuk ng mentakan makna tujuan Graf klausa subordinatif dengan konjungsi untuk ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi untuk dan susunan fungsional O Graf klausa subordinatif dengan konjungsi meski Graf struktur klausa aktif transitif dengan fungsi O dan fokus pada token objek ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi meski dan susunan fungsional O Word graph preposisi seperti Graf klausa subordinatif dengan konjungsi seperti xv
24 49 Graf struktur klausa aktif transitif dengan fungsi O Ket.Tempat dan fokus pada token predikat ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi seperti dan susunan fungsional O Ket.Tempat Word graph preposisi karena Graf klausa subordinatif dengan konjungsi karena ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi karena dan susunan fungsional O Graf klausa subordinatif dengan konjungsi sehingga Graf struktur klausa statif dengan fungsi S dan fokus pada token subjek ola graf struktur klausa subordinatif statif dengan konjungsi sehingga dan susunan fungsional S Word graph preposisi dengan ng mentakan cara Graf klausa subordinatif dengan konjungsi dengan ng mentakan cara ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi dengan ng mentakan cara dan susunan fungsional O Word graph preposisi tanpa ng mentakan hubungan cara Graf klausa subordinatif dengan konjungsi tanpa ng mentakan cara ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi tanpa ng mentakan cara dan susunan fungsional O Graf klausa subordinatif dengan konjungsi dengan ng mentakan alat ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi dengan ng mentakan alat dan susunan fungsional O Graf klausa subordinatif dengan konjungsi tanpa ng mentakan alat ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi tanpa ng mentakan alat dan susunan fungsional O Bagan pembentukan klausa nominal pada kalimat (1.17) Word graph konjungsi bahwa xvi
25 69 Graf stuktur klausa ekuatif dengan fungsi S Ket.Tempat dan fokus pada token predikat ola graf klausa subordinatif ekuatif dengan fungsi S Ket.Tempat dengan konjungsi bahwa ng mentakan isi objek dalam klausa utama Word graph konjungsi ng mentakan hubungan atributif restriktif Graf strukur klausa pasif dengan fungsi S Ket.Waktu dan fokus pada token predikat Word graph preposisi karena ng digunakan untuk menghubungkan keterangan sebab dengan predikat Graf klausa taktransitif dengan fungsi S Ket.Sebab dan fokus pada token subjek ola graf struktur klausa subordinatif pasif dengan fungsi S Ket.Waktu dengan konjungsi ng ng membatasi isi subjek dalam klausa utama Word graph konjungsi sama...dengan ng mentakan hubungan ekuatif Graf struktur klausa statif dengan fungsi S dan fokus pada token predikat ola graf struktur klausa subordinatif statif dengan fungsi S dengan konjungsi sama...dengan dan fokus pada token subjek klausa utama Word graph konjungsi lebih...sedikit daripada ng mentakan hubungan komparatif Graf struktur klausa statif dengan fungsi S Ket. Tempat dan fokus pada token predikat ola graf struktur klausa subordinatif statif dengan fungsi S keterangan tempat dengan konjungsi lebih...sedikit daripada dan fokus pada token subjek klausa utama Word graph konjungsi kurang...daripada ng mentakan hubungan komparatif ola graf struktur klausa subordinatif statif dengan fungsi S dengan konjungsi kurang... daripada dan fokus pada token subjek klausa utama Graf konjungsi subordinatif pola ke Graf konjungsi subordinatif pola ke Graf konjungsi subordinatif pola ke Graf konjungsi subordinatif pola ke xvii
26 88 Graf konjungsi subordinatif pola ke Graf konjungsi subordinatif pola ke Graf konjungsi subordinatif pola ke Graf konjungsi subordinatif pola ke Graf konjungsi subordinatif pola ke Graf konjungsi subordinatif pola ke Graf konjungsi subordinatif pola ke Graf konjungsi subordinatif pola ke Graf konjungsi subordinatif pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke xviii
27 120 Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Graf struktur klausa pola ke Flowchart aturan pembentukan pola graf struktur klausa subordinatif ola graf struktur klausa subordinatif pasif dengan konjungsi sedari dan susunan fungsional O ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi sambil dan susunan fungsional S O ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi sebelum dan susunan fungsional O xix
28 149 ola graf struktur klausa subordinatif taktransitif dengan konjungsi setelah dan susunan fungsional K ola graf struktur klausa subordinatif taktransitif dengan konjungsi sampai dan susunan fungsional S ola graf struktur klausa subordinatif taktransitif dengan konjungsi jika dan susunan fungsional S K ola graf struktur klausa subordinatif ekuatif dengan konjungsi seandain dan susunan fungsional S ola graf struktur klausa subordinatif statif dengan konjungsi agar dan susunan fungsional S ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi walaupun dan susunan fungsional O ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi bagaikan dan susunan fungsional O K ola graf struktur klausa subordinatif statif dengan konjungsi sebab dan susunan fungsional S ola graf struktur klausa subordinatif pasif dengan konjungsi maka dan susunan fungsional O ola graf struktur klausa subordinatif pasif dengan konjungsi dengan dan susunan fungsional O K ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan konjungsi tanpa dan susunan fungsional O ola graf struktur klausa subordinatif taktransitif dengan konjungsi bagaimana dan susunan fungsional S ola graf struktur klausa subordinatif taktransitif dengan pola S dan konjungsi bagaimana ng mentakan isi objek dalam klausa utama berpola S O ola graf struktur klausa subordinatif pasif dengan konjungsi ng dan susunan fungsional S ola graf struktur klausa subordinatif pasif dengan pola S dan konjungsi ng ng menerangkan isi objek dalam klausa utama berpola S O ola graf struktur klausa subordinatif statif dengan fungsi S dengan konjungsi sama...dengan ola graf struktur kalimat statif dengan fungsi S ng dibandingkan dengan klausa subordinatif statif berpola S menggunakan konjungsi sama...dengan ola graf struktur klausa subordinatif aktif transitif dengan fungsi S O dengan konjungsi lebih...daripada xx
29 167 ola graf struktur kalimat aktif transitif dengan fungsi S O ng dibandingkan dengan klausa subordinatif aktif transitif berpola S O menggunakan konjungsi lebih...daripada xxi
30 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa alami atau bahasa natural adalah bahasa ng biasa digunakan untuk berkomunikasi antarmanusia. Bahasa buatan adalah bahasa ng dibuat secara khusus untuk memenuhi kebutuhan tertentu, misaln bahasa pemrograman komputer (Arman 2004). Komunikasi antara komputer dan manusia han mungkin jika ada pendekatan ng mampu menjembatani bahasa alami dan bahasa komputer. Beberapa metode ng sudah dikenal adalah natural language processing (NL), natural language understanding, atau computational linguistics (Zhang 2002). NL mencoba membuat komputer mampu memahami suatu perintah ng dituliskan dalam bentuk bahasa sehari-hari. Saat ini sudah ada penelitian mengenai NL. Salah satu metode ng digunakan dalam NL adalah Knowledge Graph (KG) ng merupakan metode baru dalam metode representasi pengetahuan. Metode ini membuat model penjelasan semantik untuk persepsi manusia dan pengolahan informasi berdasarkan filsafat dan psikologi (Zhang 2002). enelitian tentang KG pada mulan dipelopori oleh Hoede dan Stokman pada tahun 1982 ng menrikan pengetahuan dari teks bidang medis dan sosiologi. ada tahun 2002, Zhang meneliti tentang teori KG dan structural parsing. Structural parsing adalah pemetaan suatu kalimat pada suatu semantic sentence graph (Zhang 2002). rinsipn, setiap kata mempuni word graph dan setiap kalimat mempuni sentence graph, sedangkan sentence graph terbentuk dari word graph ng ada pada kalimat. Saat itu, Zhang sudah meneliti tentang penerapan metode KG untuk dokumen berbahasa Inggris dan Cina. engembangan metode KG untuk dokumen berbahasa Indonesia sebenarn sudah dimulai dan dipelopori oleh Sri Nurdiati dan beberapa mahasiswa bimbingann. Hullih (2007) menganalisis teks dari dokumen tsunami. Ikhwati (2007) menganalisis teks dari dokumen kemiskinan. Berri (2008) mengubah kalimat sembarang menjadi kalimat efektif kemudian ditransformasi menjadi text graph dan merancang algoritme pembentukan text graph. Wulandari (2008) merancang algoritme combined graph dan simplified graph. Rusimti (2008)
31 2 menentukan chunk indicators ng digunakan sebagai petunjuk dalam menganalisis teks berbahasa Indonesia ng akan ditampilkan dalam bentuk graf. Saleh (2009) merancang aturan dan menyusun word graph kata benda. Muslik (2009) merancang aturan dan menyusun word graph kata kerja. Rahmat (2009) merancang aturan dan menyusun word graph kata sifat. Anggraeni (2009) merancang aturan dan menyusun word graph preposisi. Samba (2010) merancang aturan dan menyusun word graph kata keterangan, dan Mahmuda (2010) merancang aturan dan menyusun graf frasa bahasa Indonesia. Aturan dan kamus word graph tersebut belum juga dapat digunakan untuk menganalisis suatu kalimat. Analisis suatu kalimat membutuhkan aturan pembentukan satuan sintaksis di bawah kalimat itu klausa. Konstruksi pola graf klausa bahasa Indonesia bukanlah sesuatu ng mudah dan cepat, melainkan perlu waktu ng relatif lama. Begitu juga dengan klausa bahasa Indonesia ng terlalu luas dan kompleks, karena klausa berpotensi menjadi sebuah kalimat, baik kalimat sederhana maupun kalimat majemuk. Kalimat majemuk terbagi lagi menjadi kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Kalimat majemuk bertingkat terbentuk oleh dua bagian klausa, itu klausa utama atau induk kalimat dan klausa subordinatif atau anak kalimat. Oleh karena itu, penulis tertarik melakukan penelitian tentang KG dan membatasin pada aturan pembentukan graf klausa bahasa Indonesia, khususn untuk klausa subordinatif. 1.2 Tujuan dan Manfaat enelitian Tujuan Tujuan penelitan ini adalah: a. membangun pola graf struktur klausa bahasa Indonesia. b. membuat aturan pembentukan graf struktur klausa bahasa Indonesia. c. menguji aturan pembentukan graf struktur klausa bahasa Indonesia. Manfaat Manfaat penelitian ini adalah memberikan aturan pembentukan graf klausa bahasa Indonesia dan sebagai pelengkap penelitian ng panjang itu terciptan metode ng menghasilkan informasi dalam bentuk graf dari suatu dokumen bahasa Indonesia.
32 3 1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis teks berbahasa Indonesia ng sebagian besar berkaitan dengan pertanian dan mengidentifikasi klausa subordinatif (anak kalimat) dari teks tersebut sehingga dapat menemukan konsep dan relasi ng sesuai dengan aturan dari metode KG.
33 4 2 TINJAUAN USTAKA Beberapa definisi, teori, dan konsep ng akan digunakan dalam pembahasan selanjutn akan dijelaskan pada bagian ini. 2.1 Klausa Subordinatif Klausa Satuan sintaksis dalam bahasa Indonesia ng akan dikaji dalam tulisan ini adalah klausa. Klausa merupakan satuan sintaksis ng terdiri atas dua kata, atau lebih, ng mengandung unsur predikasi (Alwi et al. 2003). Klausa mempuni struktur internal, itu unsur predikat dengan atau tanpa subjek, objek, pelengkap, atau keterangan. Contoh klausa antara lain 1) dia cantik (subjek + predikat), 2) anak itu makan kue (subjek + predikat + objek). ada umumn, klausa bank berbeda dengan kalimat. Hal ini terlihat dari kesamaan struktur internaln. erbedaann ada pada kelengkapan intonasi atau tanda baca akhir. Agar lebih mudah, konstruksi sintaksis tanpa intonasi atau tanda baca akhir kita sebut sebagai klausa, sedangkan konstruksi sintaksis dengan intonasi atau tanda baca akhir kita sebut sebagai kalimat. Agar beda dengan kalimat, dalam penelitian ini, perlu dibuat kesepakatan penulisan kalimat dan klausa. Berikut ini adalah contoh kalimat dan klausa. 1) Apakah sekarang ia harus mengulangi melamar Tantri? (kalimat). 2) mereka berbicara tentang politik (klausa) Klausa Subordinatif Kalimat Majemuk atau kalimat luas adalah kalimat ng terdiri atas dua klausa atau lebih (Ramlan 2001). Salah satu cara untuk menghubungkan klausa dalam sebuah kalimat majemuk adalah dengan cara subordinasi. Subordinasi menggabungkan dua klausa atau lebih sehingga terbukti kalimat majemuk ng salah satu klausan menjadi bagian dari klausa ng lain. Dengan kata lain, kalimat majemuk ng disusun dengan cara subordinatif itu disebut kalimat majemuk bertingkat (Alwi et al. 2003). Klausa ng merupakan bagian dari
34 5 klausa lainn dalam kalimat majemuk bertingkat disebut klausa bawahan atau klausa subordinatif atau anak kalimat (Ramlan 2001). Hubungan subordinasi dapat digambarkan sebagai berikut. Kalimat Klausa 1 Klausa 2 Gambar 1 Bagan subordinasi. Klausa 2 berkedudukan sebagai konstituen atau satuan-satuan ng membentuk konstruksi klausa 1. Klausa 2 disebut sebagai klausa subordinatif atau biasa kita kenal sebagai anak kalimat. Klausa 1, tempat dilekatkann klausa 2, disebut klausa utama. Contoh penggabungan dua buah klausa dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat pada kalimat berikut. Dia pergi ketika sa sedang mandi. Klausa ketika sa mandi disebut klausa subordinatif atau anak kalimat, sedangkan klausa dia pergi disebut klausa utama atau induk kalimat Jenis Klausa Subordinatif 1 Klausa Adverbial Klausa adverbial merupakan klausa subordinatif ng berfungsi sebagai keterangan dalam kalimat majemuk bertingkat (Alwi et al. 2003). Konjungsi atau subordinator ng digunakan untuk menggabungkan klausa adverbial dengan klausa utama dapat dikelompokkan berdasarkan jenis klausa adverbialn. a. Hubungan Waktu Klausa adverbial ini mentakan waktu terjadin peristiwa atau keadaan ng dintakan dalam klausa utama. Hubungan waktu ini dibedakan menjadi :
35 6 i. Hubungan Waktu Batas ermulaan Klausa adverbial dengan hubungan waktu batas permulaan biasan ditunjukkan dengan kata penghubung (konjungsi) sejak dan sedari. Contoh klausa adverbial dengan hubungan waktu batas permulaan ada pada kalimat majemuk bertingkat berikut. (1) Sejak anak kami lahir, perangai suami sa berubah (Nardiati et al. 1996). (2) Semua usulan akan dipertimbangkan oleh pemerintah sedari peraturan itu diberlakukan (Nardiati et al. 1996). ii. Hubungan Waktu Bersamaan Klausa adverbial dengan hubungan waktu bersamaan biasan ditunjukkan dengan kata penghubung (konjungsi) (se)waktu, ketika, sera, serta, sambil, sementara, selagi, tatkala, dan selama (Alwi et al. 2003). Contoh klausa adverbial dengan hubungan waktu bersamaan terdapat dalam kalimat berikut. (3) esawat menunjukkan ada kelainan ketika mesin pesawat dipanaskan (Nardiati et al. 1996). (4) Wanita itu menpu sambil menggendong anakn (Nardiati et al. 1996). (5) Dia memeluk kemurungann sementara penghuni kota berpacu dengan kesibukann (Ramlan 2001). (6) Memang daun cemara ini tak akan habis selama pohon cemara masih berdiri di sini (Ramlan 2001). iii. Hubungan Waktu Berurutan Klausa adverbial dengan hubungan waktu berurutan biasan ditunjukkan dengan kata penghubung (konjungsi) sebelum, setelah, sesudah, seusai, begitu, dan sehabis (Alwi et al. 2003). Menurut Ramlan (2001), kata penghubung sebelum digunakan apabila apa ng dintakan pada klausa utama lebih dahulu terjadi daripada apa ng dintakan pada anak kalimat. Apabila ng tersebut pada klausa utama terjadi lebih kemudian daripada apa ng tersebut pada anak kalimat, maka digunakan kata penghubung setelah, sesudah, dan sehabis. Menurut Nardiati et al. (1996), konjungsi begitu mentakan hubungan makna waktu dimana klausa anak mentakan tindakan ng dilakukan setelah
36 7 melaksanakan tindakan ng disebutkan oleh klausa indukn. Konjungsi setelah, sesudah, seusai, begitu, dan sehabis adalah semakna. Contoh klausa adverbial dengan hubungan waktu berurutan ada pada kalimat majemuk bertingkat berikut. (7) Sebelum ahku meninggal, aku telah menanam tiga batang pohon kelapa (Ramlan 2001). (8) Irlandia terlempar setelah tampil di babak delapan besar (Nardiati et al. 1996). (9) Suatu suara terdengar dari pintu begitu nnyian selesai (Ramlan 2001). iv. Hubungan Waktu Batas Akhir Klausa adverbial dengan hubungan waktu batas akhir biasan ditunjukkan dengan kata penghubung (konjungsi) sampai dan hingga (Alwi et al. 2003). Contoh klausa adverbial dengan hubungan waktu batas akhir ada pada kalimat majemuk bertingkat berikut. (10) Ia belajar sampai lonceng berdentang di pagi hari (Nardiati et al. 1996). b. Hubungan Srat Klausa adverbial ini mentakan srat terlaksanan apa ng disebut dalam klausa utama. Kata penghubung (konjungsi) ng biasa dipakai adalah jika(lau), kalau, asal(kan), (apa)bila, dan bilamana (Alwi et al. 2003). Contoh klausa adverbial dengan hubungan srat ada pada kalimat majemuk bertingkat berikut. (11) Jikalau aku dapat lulus dari SMA, aku akan melanjutkan pelajaranku ke fakultas Sastra (Ramlan 2001). c. Hubungan engandaian Klausa adverbial ini mentakan andaian terlaksanan apa ng dintakan klausa utama. Kata penghubung (konjungsi) ng lazim dipakai adalah seandain, andaikata, andaikan, sekiran, jangan-jangan, dan kalau-kalau (Alwi et al. 2003). Contoh klausa adverbial dengan hubungan pengandaian ada pada kalimat majemuk bertingkat berikut. (12) Sekiran ia seorang dokter, tentu akan dapat menolongn (Ramlan 2001).
37 8 d. Hubungan Tujuan Klausa adverbial ini mentakan suatu tujuan atau harapan dari apa ng disebut dalam klausa utama. Kata penghubung (konjungsi) ng biasa dipakai adalah agar, supa, untuk, dan biar (Alwi et al. 2003). Contoh klausa adverbial dengan hubungan tujuan ada pada kalimat majemuk bertingkat berikut. (13) Dokter itu memberi israt agar Anton mengikutin (Ramlan 2001). e. Hubungan Konsesif Klausa adverbial ini mengandung perntaan ng akan mengubah apa ng dintakan dalam klausa utama. Kata penghubung (konjungsi) ng biasa dipakai adalah walau(pun), meski(pun), sekalipun, biar(pun), kendati(pun), sungguh(pun), sekalipun, dan biarpun (Alwi et al. 2003). Konjungsi tersebut juga termasuk golongan kata penghubung ng mentakan hubungan makna perlawanan (Ramlan 2001). Selain itu, konjungsi betapapun, siapa pun, ke mana pun, dan apa pun dapat dipakai pula sebagai penghubung konsesif (Alwi et al. 2003). Contoh klausa adverbial dengan hubungan konsesif ada pada kalimat majemuk bertingkat berikut. (14) Kendati sudah di atas angin, Brasil mau mengendorkan serbuann (Nardiati et al. 1996). f. Hubungan embandingan atau Kemiripan Konjungsi dalam klausa adverbial ini mentakan pembandingan, kemiripan, atau preferensi antara apa ng dintakan pada klausa utama dengan apa ng dintakan pada klausa adverbial. Konjungsi ng biasa dipakai adalah seperti, bagaikan, laksana, ibarat, sebagaimana, daripada, dan alih-alih (Alwi et al. 2003). Contoh klausa adverbial dengan hubungan pembandingan ada pada kalimat majemuk bertingkat berikut. (15) Kamandanu meniupkan Aji uyuhn laksana topan ng dahst menumbangkan pepohonan (Nardiati et al. 1996).
ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KETERANGAN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH RUSIANA SAMBA
ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KETERANGAN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH RUSIANA SAMBA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Lebih terperinciANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA SIFAT MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH USEP RAHMAT
ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA SIFAT MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH USEP RAHMAT SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan
Lebih terperinciANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KETERANGAN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH RUSIANA SAMBA
ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KETERANGAN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH RUSIANA SAMBA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa definisi, teori, dan konsep yang akan digunakan dalam pembahasan selanjutnya akan dijelaskan pada bagian ini.
4 2 TINJAUAN PUSTAKA Beberapa definisi, teori, dan konsep yang akan digunakan dalam pembahasan selanjutnya akan dijelaskan pada bagian ini. 2.1 Klausa Subordinatif 2.1.1 Klausa Satuan sintaksis dalam bahasa
Lebih terperinciKONSTRUKSI ATURAN PENGGABUNGAN DUA GRAF KALIMAT (The Construction of a Rule to Combine Two Sentence Graphs)
SNGKA, Majalah Ilmiah Bahasa dan Sastra Volume 11 Nomor 1 Edisi Juni 2014 (16 25) KONSTRUKSI ATURAN PENGGABUNGAN DUA GRAF KMAT (The Construction of a Rule to Combine Two Sentence Graphs) Ayu Amanah, Sri
Lebih terperinciANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA BENDA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH HAIRUL SALEH
ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA BENDA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH HAIRUL SALEH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan
Lebih terperinciANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA BENDA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH HAIRUL SALEH
ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA BENDA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH HAIRUL SALEH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan
Lebih terperinciANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KERJA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH AKHMAD MUSLIK
ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KERJA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH AKHMAD MUSLIK SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
Latar Belakang PENDAHULUAN Berkembangnya teknologi komputer semakin menarik minat para insan ilmiah untuk berkreasi dan berkarya. Berbagai penelitian yang dilakukan telah melahirkan metode atau teknologi
Lebih terperinciLampiran 1 Pengujian aturan pembentukan graf struktur klausa subordinatif bahasa Indonesia
LAMIRAN 124 125 Lampiran 1 engujian aturan pembentukan graf struktur klausa bahasa Indonesia 1. Input : Jika Andi Malarangeng mau mundur dari jabatan Menpora, ia mau mundur dari jabatan Ketua Umum I (Wahono
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kata Benda Batasan dan Ciri Kata Benda yang + kata sifat Kata Benda Dasar
3 2 TINJAUAN PUSTAKA Ada dua masalah yang menjadi tinjauan dalam menganalisis pembentukan kata benda pada bahasa Indonesia menggunakan teori knowledge graph. Pertama, masalah aturan pembentukan kata benda
Lebih terperinciANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KERJA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH AKHMAD MUSLIK
ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KERJA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH AKHMAD MUSLIK SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Kata Keterangan Batasan dan Ciri Kata Keterangan Kata Keterangan dari Segi Bentuknya
II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini diberikan beberapa penjelasan yang akan digunakan pada babbab selanjutnya. 2. 1 Kata Keterangan 2.1.1 Batasan dan Ciri Kata Keterangan Menurut tatarannya kata keterangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini diberikan beberapa penjelasan yang akan digunakan pada bab-bab selanjutnya. 1. Kelas Kata Semantik (Yunani : semanein = berarti, bermaksud; semanticos = makna) adalah
Lebih terperinciKONSTRUKSI POLA WORD GRAPH FRASA KATA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH MAHMUDA
KONSTRUKSI POLA WORD GRAPH FRASA KATA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH MAHMUDA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya
Lebih terperinciPEMBENTUKAN WORD GRAPH PREPOSISI BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH
PEMBENTUKAN W GRAPH PREPOSISI BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH Wulan Anggraeni Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Teknik, Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indraprasta
Lebih terperinciANALISIS KLAUSA SUBORDINASI DALAM WACANA BERITA OTOMOTIF PADA TABLOID OTOMOTIF NOVEMBER 2016
ANALISIS KLAUSA SUBORDINASI DALAM WACANA BERITA OTOMOTIF PADA TABLOID OTOMOTIF NOVEMBER 2016 Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan oleh RIZKI SETYO WIDODO 1201040076 PROGRAM
Lebih terperinciANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA BENDA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH HAIRUL SALEH
ANSIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA BENDA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH HAIRUL SALEH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini
Lebih terperinciPERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini sa mentakan bahwa tesis Analisis Pembentukan Word Graph Preposisi Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Knowledge Graph adalah kar sa dengan arahan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN II TINJAUAN PUSTAKA
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Cara termudah untuk mendapatkan informasi dari sebuah teks adalah dengan meringkasnya, karena membaca sebuah ringkasan tidak memerlukan waktu lama, dibandingkan
Lebih terperinciANALISIS TEKS BERBAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH RUSIYAMTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
i ANSIS TEKS BERBAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH RUSIYAMTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 ii PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INORMASI Dengan ini saya menyatakan
Lebih terperinciMETODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN
METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Lebih terperinciANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH FRASA KETERANGAN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH ZIKRI SULISTIAWAN
ANSIS PEMBENTUKAN W GRAPH FRASA KETERANGAN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH ZIKRI SULISTIAWAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE KNOWLEDGE GRAPH DAN METODE CONCEPTUAL GRAPH SEBAGAI TEKNIK REPRESENTASI TEKS BERBAHASA INDONESIA KUNEDI
PERBANDINGAN METODE KNOWLEDGE GRAPH DAN METODE CONCEPTUAL GRAPH SEBAGAI TEKNIK REPRESENTASI TEKS BERBAHASA INDONESIA KUNEDI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT
Lebih terperinciANALISIS PEMBENTUKAN POLA GRAF PADA KALIMAT BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH YASIN YUSUF
i ANSIS PEMBENTUKAN POLA GRAF PADA KMAT BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH YASIN YUSUF SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 ii PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER
Lebih terperinciPENDUGAAN PARAMETER WAKTU PERUBAHAN PROSES PADA 2 CONTROL CHART MENGGUNAKAN PENDUGA KEMUNGKINAN MAKSIMUM SITI MASLIHAH
PENDUGAAN PARAMETER WAKTU PERUBAHAN PROSES PADA CONTROL CHART MENGGUNAKAN PENDUGA KEMUNGKINAN MAKSIMUM SITI MASLIHAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA KEUANGAN SATUAN USAHA KOMERSIAL PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DARSONO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
1 EVALUASI KINERJA KEUANGAN SATUAN USAHA KOMERSIAL PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DARSONO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE
PERBANDINGANN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE DAN APLIKASINYA PADA DATAA KEMATIAN INDONESIA VANI RIALITA SUPONO SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS
Lebih terperinciANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS MOTO IKLAN ROKOK BERBAHASA INGGRIS SKRIPSI
ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS MOTO IKLAN ROKOK BERBAHASA INGGRIS SKRIPSI diajukan untuk memenuhi Ujian Sarjana pada Program Studi Bahasa Inggris Fakultas Bahasa Universitas Widyatama Oleh: R. Harisma
Lebih terperinciANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO
ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL PENGGEROMBOLAN METODE K-MEANS, FUZZY K-MEANS, DAN TWO STEP CLUSTER
PERBANDINGAN HASIL PENGGEROMBOLAN METODE K-MEANS, FUZZY K-MEANS, DAN TWO STEP CLUSTER LATHIFATURRAHMAH SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER
Lebih terperinciMODEL SKEDUL MIGRASI DAN APLIKASINYA DALAM PROYEKSI PENDUDUK MULTIREGIONAL MUSLIMAH
MODEL SKEDUL MIGRASI DAN APLIKASINYA DALAM PROYEKSI PENDUDUK MULTIREGIONAL MUSLIMAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya
Lebih terperinciMANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN BETON (STUDI KASUS UNIT READYMIX PT BETON INDONESIA) MUAMMAR TAWARUDDIN AKBAR
MANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN BETON (STUDI KASUS UNIT READYMIX PT BETON INDONESIA) MUAMMAR TAWARUDDIN AKBAR SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER
Lebih terperinciPENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN
PENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalimat adalah gabungan dari beberapa kata yang dapat berdiri sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu maksud dari pembicara. Secara tertulis,
Lebih terperinciLINGUA. Abstrak. InfoArtikel. Abstract. Sejarah Artikel :
Lingua X (1)(2014) LINGUA http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/lingua FAKULTA BAHAA DAN ENI UNIVERITA NEGERI EMARANG ANI EMBENTUKAN OLA GRAF ADA KMAT BAHAA INDONEIA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAH
Lebih terperinciEKSPLORASI MASALAH LOGARITMA DISKRET PADA FINITE FIELD ( ) Y A N A
EKSPLORASI MASALAH LOGARITMA DISKRET PADA FINITE FIELD ( ) Y A N A SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan
Lebih terperinci2 LANDASAN TEORI 2.1 Knowledge Graph (KG) Concept Relations
2 LANDASAN TEORI 2.1 Knowledge Graph (KG) Knowledge graph adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis teks dan merepresentasikannya ke dalam bentuk graf (Zhang dan Hoede 2000). Menurut Zhang
Lebih terperinciANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA
ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan
Lebih terperinciPENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN
PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Lebih terperinciNILAI WAJAR ASURANSI ENDOWMEN MURNI DENGAN PARTISIPASI UNTUK TIGA SKEMA PEMBERIAN BONUS YUSUF
NILAI WAJAR ASURANSI ENDOWMEN MURNI DENGAN PARTISIPASI UNTUK TIGA SKEMA PEMBERIAN BONUS YUSUF SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan
Lebih terperinciPEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK GANDA DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH REGULASI OPTIMAL HASBY ASSIDIQI
PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK GANDA DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH REGULASI OPTIMAL HASBY ASSIDIQI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
Lebih terperinciMODEL MATEMATIKA STRUKTUR UMUR INFEKSI VIRUS HIV DENGAN KOMBINASI TERAPI OBAT MUHAMMAD BUWING
MODEL MATEMATIKA STRUKTUR UMUR INFEKSI VIRUS HIV DENGAN KOMBINASI TERAPI OBAT MUHAMMAD BUWING SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan
Lebih terperinciMODEL PEMBERIAN KOMPENSASI BAGI PENGANGGUR UNTUK MENCAPAI KESEJAHTERAAN EKONOMI HADI KUSWANTO
MODEL PEMBERIAN KOMPENSASI BAGI PENGANGGUR UNTUK MENCAPAI KESEJAHTERAAN EKONOMI HADI KUSWANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan
Lebih terperinciKAJIAN MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY DAN APLIKASINYA PADA HARGA GABAH KERING PANEN T A M U R I H
KAJIAN MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY DAN APLIKASINYA PADA HARGA GABAH KERING PANEN T A M U R I H SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI
Lebih terperinciHUBUNGAN EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KINERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR PUSAT PT PP (PERSERO), TBK JULIANA MAISYARA
HUBUNGAN EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KINERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR PUSAT PT PP (PERSERO), TBK JULIANA MAISYARA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI
Lebih terperinciKETERKONTROLAN BEBERAPA SISTEM PENDULUM SAKIRMAN
KETERKONTROLAN BEBERAPA SISTEM PENDULUM SAKIRMAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Keterkontrolan
Lebih terperinciINTEGRASI DATA SEMITERSTRUKTUR SECARA SKEMATIK BERBASIS XML (EXTENSIBLE MARKUP LANGUAGE) TITIN PRAMIYATI K.
INTEGRASI DATA SEMITERSTRUKTUR SECARA SKEMATIK BERBASIS XML (EXTENSIBLE MARKUP LANGUAGE) TITIN PRAMIYATI K. SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA PELAYANAN PERIZINAN PENANAMAN MODAL DI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP), BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (BKPM)
ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA PELAYANAN PERIZINAN PENANAMAN MODAL DI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP), BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (BKPM) EPI RATRI ZUWITA PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH
Lebih terperinciPENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KESEJAHTERAAN DAN KINERJA GURU DI KABUPATEN SUMEDANG RIZKY RAHADIKHA
1 PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KESEJAHTERAAN DAN KINERJA GURU DI KABUPATEN SUMEDANG RIZKY RAHADIKHA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Lebih terperinciMODIFIKASI METODE RELE UNTUK MODEL PENDUDUK QUASI-STABIL CECEP A.H.F. SANTOSA
MODIFIKASI METODE RELE UNTUK MODEL PENDUDUK QUASI-STABIL CECEP A.H.F. SANTOSA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 Hak Cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2008 Hak Cipta dilindungi
Lebih terperinciTRANSFORMASI BUDAYA ORGANISASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK YANG DIAMBIL ALIH KEPEMILIKANNYA OLEH ASING IRVANDI GUSTARI
i TRANSFORMASI BUDAYA ORGANISASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK YANG DIAMBIL ALIH KEPEMILIKANNYA OLEH ASING IRVANDI GUSTARI SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
Lebih terperinciMODEL CPA (COHORT PARITY ANALYSIS) DAN APLIKASINYA PADA DATA PENDUDUK INDONESIA INTAN BAIDURI
MODEL CPA (COHORT PARITY ANALYSIS) DAN APLIKASINYA PADA DATA PENDUDUK INDONESIA INTAN BAIDURI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan
Lebih terperinciMODEL DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI ANTARKELOMPOK PADA DUA DAERAH ADE LINA HERLIANI
MODEL DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI ANTARKELOMPOK PADA DUA DAERAH ADE LINA HERLIANI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya
Lebih terperinciMODEL MATEMATIKA UNTUK PERUBAHAN SUHU DAN KONSENTRASI DOPANT PADA PEMBENTUKAN SERAT OPTIK MIFTAHUL JANNAH
MODEL MATEMATIKA UNTUK PERUBAHAN SUHU DAN KONSENTRASI DOPANT PADA PEMBENTUKAN SERAT OPTIK MIFTAHUL JANNAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DAERAH INDUSTRI KECIL MENENGAH KABUPATEN BANYUMAS MUHAMMAD UNGGUL ABDUL FATTAH
i STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DAERAH INDUSTRI KECIL MENENGAH KABUPATEN BANYUMAS MUHAMMAD UNGGUL ABDUL FATTAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 iii PERNYATAAN
Lebih terperinciPREDIKSI KECEPATAN PHASE GELOMBANG SOLITER TERGANGGU AHMAD HAKIM
PREDIKSI KECEPATAN PHASE GELOMBANG SOLITER TERGANGGU AHMAD HAKIM SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa
Lebih terperinciANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI
ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Lebih terperinciPREDIKSI KECEPATAN PHASE GELOMBANG SOLITER TERGANGGU AHMAD HAKIM
PREDIKSI KECEPATAN PHASE GELOMBANG SOLITER TERGANGGU AHMAD HAKIM SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN RENALDO PRIMA SUTIKNO
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN 2004-2012 RENALDO PRIMA SUTIKNO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN MENGENAI
Lebih terperinciPEMODELAN PENENTUAN KOMPOSISI PRODUK UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN PERUSAHAAN JENANG KUDUS ROSMA MULYANI
PEMODELAN PENENTUAN KOMPOSISI PRODUK UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN PERUSAHAAN JENANG KUDUS ROSMA MULYANI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Lebih terperinciMODEL SIKAP PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN GAS ALAM DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN KOTA GAS: STUDI KASUS KOTA TARAKAN TUBAGUS HARYONO
MODEL SIKAP PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN GAS ALAM DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN KOTA GAS: STUDI KASUS KOTA TARAKAN TUBAGUS HARYONO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 iii
Lebih terperinciPENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI
PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan
Lebih terperinciPERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO
PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PEMBENTUKAN WORD GRAPH UNTUK TEKS BERBAHASA INDONESIA
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBENTUKAN WORD GRAPH UNTUK TEKS BERBAHASA INDONESIA Sri Nurdiati, Deni Romadoni Department Ilmu Komputer, Institut Pertanian Bogor Jl. Meranti, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680, Indonesia
Lebih terperinciMODEL PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI MUZAKKI TERHADAP KEPUTUSAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI (Studi Kasus: Karyawan PT PLN Region Jawa Barat) PEMI PIDIANTI
MODEL PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI MUZAKKI TERHADAP KEPUTUSAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI (Studi Kasus: Karyawan PT PLN Region Jawa Barat) PEMI PIDIANTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Lebih terperinciDESKRIPSI LEARNING OUTCOME MATA KULIAH BAHASA INGGRIS TPB 108 PROGRAM MATA KULIAH DASAR UMUM ( MKDU ) INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012
DESKRIPSI LEARNING OUTCOME MATA KULIAH BAHASA INGGRIS TPB 108 PROGRAM MATA KULIAH DASAR UMUM ( MKDU ) INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 PERTEMUAN I OVERVIEW Sub bahasan mata kuliah ini mengingatkan mahasiswa
Lebih terperinciJARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGENALAN JENIS KAYU BERBASIS CITRA G A S I M
JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGENALAN JENIS KAYU BERBASIS CITRA G A S I M SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 ABSTRAK Pengenalan jenis kayu yang sering dilakukan dengan menggunakan
Lebih terperinciPERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS
PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN
Lebih terperinciPERAN TRANSFORMASI TUSTIN PADA RUANG KONTINU DAN RUANG DISKRET SAMSURIZAL
PERAN TRANSFORMASI TUSTIN PADA RUANG KONTINU DAN RUANG DISKRET SAMSURIZAL SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KINERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENGEMBANGAN KARIR PADA KANTOR PUSAT PT BUKIT ASAM (PERSERO), TBK.
ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KINERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENGEMBANGAN KARIR PADA KANTOR PUSAT PT BUKIT ASAM (PERSERO), TBK. Oleh: Gusri Ayu Farsa PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH
Lebih terperinciPERAN TRANSFORMASI TUSTIN PADA RUANG KONTINU DAN RUANG DISKRET SAMSURIZAL
PERAN TRANSFORMASI TUSTIN PADA RUANG KONTINU DAN RUANG DISKRET SAMSURIZAL SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Orasi ilmiah DR. Arry Akhmad Arman, Fakultas Teknologi Industri, ITB, 23 Agustus
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH llmu komputer memiliki dua komponen utama; pertama, model dan gagasan mendasar mengenai komputasi, kzdua, teknik rekayasa untuk perancangan sistem komputasi
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN REDISTRIBUSI TANAH DALAM RANGKA REFORMA AGRARIA DI KABUPATEN PATI. Oleh: Darsini
ANALISIS PELAKSANAAN REDISTRIBUSI TANAH DALAM RANGKA REFORMA AGRARIA DI KABUPATEN PATI Oleh: Darsini PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 Hak cipta milik
Lebih terperinciPENDEKATAN LOGIKA FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI IPK AKHIR MAHASISWA MATEMATIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1 PENDEKATAN LOGIKA FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI IPK AKHIR MAHASISWA MATEMATIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR ANA MARNIDA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 2 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
Lebih terperinciANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI
ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS INTRANET DIVISI NEWSROOM DAN PRODUKSI PADA PT MEDIA TELEVISI INDONESIA R. M. EKSA CATRA HARANDI W.
PENGEMBANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS INTRANET DIVISI NEWSROOM DAN PRODUKSI PADA PT MEDIA TELEVISI INDONESIA R. M. EKSA CATRA HARANDI W.K SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Lebih terperinciKUALITAS PELAYANAN KAPAL DAN KECEPATAN BONGKAR MUAT KAPAL TERHADAP PRODUKTIVITAS DERMAGA TERMINAL PETIKEMAS PELABUHAN MAKASSAR WILMAR JONRIS SIAHAAN
iii KUALITAS PELAYANAN KAPAL DAN KECEPATAN BONGKAR MUAT KAPAL TERHADAP PRODUKTIVITAS DERMAGA TERMINAL PETIKEMAS PELABUHAN MAKASSAR WILMAR JONRIS SIAHAAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Lebih terperinciPENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI
PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan
Lebih terperinciKONJUNGSI DAN PREPOSISI
KONJUNGSI DAN PREPOSISI BAYU DWI NURWICAKSONO, M.PD. MATA KULIAH BAHASA INDONESIA LITERASI PROGRAM STUDI PENERBITAN POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF 2017 Definisi Konjungsi kata hubung Kata yang bertugas
Lebih terperinciANALISIS REGRESI TERPOTONG BEBERAPA NILAI AMATAN NURHAFNI
ANALISIS REGRESI TERPOTONG DENGAN BEBERAPA NILAI AMATAN NOL NURHAFNI SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan
Lebih terperinciSEKOLAH PASCASARJANA
ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN PENGGUNAAN TANAH TERHADAP LINGKUNGAN DI KABUPATEN TANGERANG Oleh: Sri Martini PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 ANALISIS DAMPAK
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS INTRANET DIVISI NEWSROOM DAN PRODUKSI PADA PT MEDIA TELEVISI INDONESIA R. M. EKSA CATRA HARANDI W.
PENGEMBANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS INTRANET DIVISI NEWSROOM DAN PRODUKSI PADA PT MEDIA TELEVISI INDONESIA R. M. EKSA CATRA HARANDI W.K SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Lebih terperinciPELABELAN OTOMATIS CITRA MENGGUNAKAN FUZZY C MEANS UNTUK SISTEM TEMU KEMBALI CITRA MARSANI ASFI
PELABELAN OTOMATIS CITRA MENGGUNAKAN FUZZY C MEANS UNTUK SISTEM TEMU KEMBALI CITRA MARSANI ASFI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PENGUKURAN DAN PEMETAAN BATAS BIDANG TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KOTA DEPOK.
ANALISIS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PENGUKURAN DAN PEMETAAN BATAS BIDANG TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KOTA DEPOK Oleh : Bambang Irjanto PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA
Lebih terperinciMODEL DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI ANTARKELOMPOK PADA DUA DAERAH ADE LINA HERLIANI
MODEL DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI ANTARKELOMPOK PADA DUA DAERAH ADE LINA HERLIANI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya
Lebih terperinciPEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK DENGAN LINTASAN MIRING DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH TRACKING ERROR OPTIMAL BAMBANG EDISUSANTO
PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK DENGAN LINTASAN MIRING DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH TRACKING ERROR OPTIMAL BAMBANG EDISUSANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN
Lebih terperinciUnsur-unsur Pengait Paragraf 1. KONJUNGSI 2. KATA GANTI
Unsur-unsur Pengait Paragraf 1. KONJUNGSI 2. KATA GANTI Definisi Konjungsi kata hubung Kata yang bertugas menghubungkan atau menyambungkan ide atau pikiran yang ada dalam sebuah kalimat dengan ide atau
Lebih terperinciANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA SIFAT MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH USEP RAHMAT
ANSIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA SIFAT MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH USEP RAHMAT SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DALAM PENGGUNAAN METODE PEMBAYARAN NON-TUNAI
ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DALAM PENGGUNAAN METODE PEMBAYARAN NON-TUNAI (PREPAID CARD) LOVITA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 SURAT PERNYATAAN Saya menyatakan dengan
Lebih terperinciINTEGRASI DATA SEMITERSTRUKTUR SECARA SKEMATIK BERBASIS XML (EXTENSIBLE MARKUP LANGUAGE) TITIN PRAMIYATI K.
INTEGRASI DATA SEMITERSTRUKTUR SECARA SKEMATIK BERBASIS XML (EXTENSIBLE MARKUP LANGUAGE) TITIN PRAMIYATI K. SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAGA SIMPAN PINJAM BERBASIS MASYARAKAT (LSP-BM) SINTUVU DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN USAHA-USAHA MIKRO TENRIUGI
PENGEMBANGAN LEMBAGA SIMPAN PINJAM BERBASIS MASYARAKAT (LSP-BM) SINTUVU DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN USAHA-USAHA MIKRO (Studi Kasus di Desa Sidondo I Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah)
Lebih terperinciPENERAPAN ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT (CVP) DENGAN PENDEKATAN ACTIVITY-BASED COSTING (ABC) SEBAGAI PERENCANAAN LABA PADA PAPYRUS TROPICAL HOTEL
PENERAPAN ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT (CVP) DENGAN PENDEKATAN ACTIVITY-BASED COSTING (ABC) SEBAGAI PERENCANAAN LABA PADA PAPYRUS TROPICAL HOTEL Oleh : Sutarna PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH
Lebih terperinciPENGUATAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP TENAGA KERJA PENYANDANG CACAT TUBUH MELALUI POLA KEMITRAAN LOKAL
PENGUATAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP TENAGA KERJA PENYANDANG CACAT TUBUH MELALUI POLA KEMITRAAN LOKAL (Studi Kasus di Kelurahan Karadenan Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor) SRI HANDAYANI
Lebih terperinciPERANCANGAN BALANCED SCORECARD UNTUK PENGEMBANGAN STRATEGI DI SEAMEO BIOTROP DEWI SURYANI OKTAVIA B.
PERANCANGAN BALANCED SCORECARD UNTUK PENGEMBANGAN STRATEGI DI SEAMEO BIOTROP DEWI SURYANI OKTAVIA B. PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERANCANGAN
Lebih terperinciFUNGSI KETERANGAN DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM KOMPAS MINGGU
Fungsi eterangan dalam alimat Majemuk Bertingkat dalam ompas Minggu FUNGSI ETERANGAN DALAM ALIMAT MAJEMU BERTINGAT DALAM OMPAS MINGGU TRULI ANJAR YANTI Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciANALISIS KALIMAT MAJEMUK SETARA RUBRIK SUPERSOCCER PADA KORAN SATELITEPOST
ANALISIS KALIMAT MAJEMUK SETARA RUBRIK SUPERSOCCER PADA KORAN SATELITEPOST SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) oleh HARIYANTO 1101040107 PROGRAM PENDIDIKAN
Lebih terperinciFORMULASI HAMILTONIAN UNTUK MENGGAMBARKAN GERAK GELOMBANG INTERNAL PADA LAUT DALAM RINA PRASTIWI
FORMULASI HAMILTONIAN UNTUK MENGGAMBARKAN GERAK GELOMBANG INTERNAL PADA LAUT DALAM RINA PRASTIWI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan
Lebih terperinciPERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO
PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan
Lebih terperinciPENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinci