KONJUNGSI DAN PREPOSISI
|
|
- Adi Suparman Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KONJUNGSI DAN PREPOSISI BAYU DWI NURWICAKSONO, M.PD. MATA KULIAH BAHASA INDONESIA LITERASI PROGRAM STUDI PENERBITAN POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF 2017
2 Definisi Konjungsi kata hubung Kata yang bertugas menghubungkan atau menyambungkan ide atau pikiran yang ada dalam sebuah kalimat dengan ide atau pikiran pada kalimat lainnya.
3 Jenis Konjungsi Konjungsi intrakalimat: kata hubung yang menyambungkan ide di dalam kalimat itu sendiri. Konjungsi antarkalimat: kata hubung yang menyambungkan ide antarkalimat.
4 Konjungsi intrakalimat 1. Hubungan aditif (penjumlahan), contoh: dan, bersama, serta. 2. Hubungan adversatif (pertentangan), contoh: tetapi, tapi, melainkan. 3. Hubungan alternatif (pemilihan), contoh: atau, ataukah. 4. Hubungan sebab, contoh: sebab, karena, lantaran, gara-gara. 5. Hubungan akibat, contoh: hasilnya, akibatnya, akibat. 6. Hubungan tujuan, contoh: untuk, demi, agar, biar, supaya. 7. Hubungan syarat, contoh: asalkan, jika, kalau, jikalau. 8. Hubungan waktu, contoh: sejak, sedari, ketika, sewaktu, waktu, saat, tatkala, selagi, selama, seraya, setelah, sesudah, seusai, begitu, hingga. 9. Hubungan konsesif, contoh: sungguhpun, biarpun, meskipun, walaupun, sekalipun, kendatipun, betapapun. 10. Hubungan cara, contoh: tanpa, dengan
5 (lanjutan) Konjungsi intrakalimat 11. Hubungan kenyataan, contoh: bahwa, yakni (temuan baru Rafika) 12. Hubungan alat, contoh: dengan, tidak dengan, memakai, menggunakan, mengenakan, memerantikan. 13. Hubungan ekuatif (perbandingan positif, perbandingan menyamakan), contoh: sebanyak, seluas, selebar, sekaya. 14. Hubungan komparatif (perbandingan negatif, perbandingan membedakan), contoh: lebih dari, kurang dari, lebih sedikit daripada, lebih banyak daripada. 15. Hubungan hasil, contoh: sampai, sehingga, maka, sampai-sampai. 16. Hubungan atributif restriktif (hubungan menerangkan yang mewatasi), contoh: yang. 17. Hubungan atributif tak resriktif (hubungan menerangkan yang tidak mewatasi), contoh: yang (biasanya diawali dengan tanda koma) 18. Hubungan andaian, contoh: andaikata, seandainya, andaikan saja, kalau saja, jika saja, jikalau, jika, bilamana, apabila, dalam hal, jangan-jangan, kalau-kalau. 19. Hubungan optatif (harapan), contoh: mudah-mudahan, moga-moga, semoga, agar.
6 Definisi konjungsi antarkalimat Kata sambung yang beroperasi pada tataran di luar kalimat itu sendiri. Kata sambung yang mengaitkan ide atau pikiran yang berada di dalam kalimat itu dengan ide atau pikiran yang berada di dalam kalimat lainnya.
7 Variasi konjungsi antarkalimat Hubungan makna pertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya, contoh: biarpun begitu, biarpun demikian, sekalipun demikian, meskipun begitu, sungguhpun demikian, sungguhpun begitu, namun, akan tetapi. Hubungan makna kelanjutan dari kalimat yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya, contoh: kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya. Hubungan makna bahwa terdapat peristiwa, hal, keadaan di luar dari yang dinyatakan sebelumnya: tambahan pula, lagi pula, selain itu.
8 (lanjutan) variasi konjungsi antarkalimat Hubungan makna kebalikan dari yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya, contoh: sebaliknya, berbeda dari itu, kebalikannya. Hubungan makna kenyataan yang sesungguhnya, contoh: sesungguhnya, bahwasanya, sebenarnya. Hubungan makna yang menguatkan keadaan yang disampaikan sebelumnya, contoh: malah, malahan, bahkan. Hubungan makna yang menyatakan keeksklusifan dan keinklusifan, contoh: kecuali itu.
9 Lanjutan (variasi konjungsi antarkalimat) Hubungan makna yang menyatakan konsekuensi, contoh: dengan demikian. Hubungan makna yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya, contoh: sebelum itu.
10 Definisi pengait berupa konjungsi korelatif Kata hubung yang terdiri atas dua unsur yang dipakai berpasangan. Contoh: 1. Antara. dan.. 2. Dari. hingga. 3. Dari. sampai dengan. 4. Dari. sampai ke. 5. Dari. sampai. 6. Dari. ke. 7. Baik. maupun. 8. Tidak hanya. tetapi juga. 9. Bukan hanya. melainkan juga. 10. Demikian. sehingga Sedemikian rupa. sehingga Apakah.. atau. 13. Entah. entah. 14. Jangankan.. pun.
11 Pengait berupa preposisi Preposisi kelas kata dalam sebuah bahasa yang sifatnya tertutup (karena jumlahnya terbatas dan tidak berkembang seperti kelas-kelas kata lainnya.
12 Variasi konjungsi preposisi Hubungan makna keberadaan: di, pada, di dalam, di atas, di tengah, di bawah, di luar, di sebelah, di samping. Hubungan makna asal: dari, dari dalam, dari luar, dari atas, dari bawah, dari samping, dari belakang, dari muka. Hubungan makna arah: ke, menuju, ke dalam, ke luar, ke samping, ke atas, ke muka, kepada. Hubungan makna alat: dengan, tanpa dengan. Hubungan makna kepesertaan: dengan, bersama.
13 (lanjutan) variasi konjungsi preposisi Hubungan makna cara: secara, dengan. Hubungan makna peruntukan: untuk, bagi, demi. Hubungan makna sebab atau alasan: karena, sebab. Hubungan makna perbandingan: daripada, ketimbang. Hubungan makna pelaku perbuatan atau agentif: oleh. Hubungan makna batas: hingga, sampai. Hubungan makna perihwalan: tentang, mengenai, perihal, ihwal.
Unsur-unsur Pengait Paragraf 1. KONJUNGSI 2. KATA GANTI
Unsur-unsur Pengait Paragraf 1. KONJUNGSI 2. KATA GANTI Definisi Konjungsi kata hubung Kata yang bertugas menghubungkan atau menyambungkan ide atau pikiran yang ada dalam sebuah kalimat dengan ide atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif lebih
51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif lebih berdasarkan pada filsafat fenomenologis yang mengutamakan
Lebih terperinciJurnal Hermasnyah Abdullah
KEMAMPUAN DALAM MENULIS TEKS PARAGRAF PADA SISWA KELAS IV SDN 20 DUNGINGI KOTA GORONTALO Hermansyah Abdullah ¹, Evi Hasim², Wiwy Triyanty Pulukadang³ Hermansyah Abdullah Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dihasilkan dari alat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diajarkan di sekolah dasar. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dihasilkan dari alat
Lebih terperinciPENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 1. Kata adalah satuan-satuan terkecil yang diperoleh sesudah sebuah kalimat
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Kata Berikut ini adalah pendapat dari para ahli bahasa mengenai konsep kata. 1. Kata adalah satuan-satuan terkecil yang diperoleh sesudah sebuah kalimat dibagi atas
Lebih terperinciJurnal Mutiara Ilmu, Nomor 1 Tahun 6, Maret 2011: hal Ernawati Br Surbakti
HUBUNGAN PENGUASAAN KONJUNGSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT BERITA SISWA BT-BS BIMA CABANG LHOKSEUMAWE TAHUN 010 Ernawati Br Surbakti Politeknik Negeri Lhokseumawe ABSTRAK Tujuan penelitian ini menggambarkan
Lebih terperinciKonjungsi yang Berasal dari Kata Berafiks dalam Bahasa Indonesia. Mujid F. Amin Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro
Konjungsi yang Mujid F. Amin Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro moejid70@gmail.com Abstract Conjunctions are derived from the basic + affixes, broadly grouped into two, namely the coordinative
Lebih terperinciANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011
ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan
Lebih terperincibahasa indonesia TEKS EKSPOSISI
bahan AJAR bahasa indonesia TEKS EKSPOSISI A. Menginterpretasi Makna dalam Eksposisi Pengertian Teks Eksposisi Kata eksposisi sendiri berasal dari bahasa Latin expotition yang berarti memberitahukan, memaparkan,
Lebih terperinciKemampuan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Banda Aceh Menggunakan Konjungtor Dalam Kalimat Bahasa Indonesia. Rika Kustina 1 ABSTRAK
Kemampuan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Banda Aceh Menggunakan Konjungtor Dalam Kalimat Bahasa Indonesia Rika Kustina 1 ABSTRAK Penelitian ini merupakan suatu kajian tentang kemampuan siswa kelas VIII
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa definisi, teori, dan konsep yang akan digunakan dalam pembahasan selanjutnya akan dijelaskan pada bagian ini.
4 2 TINJAUAN PUSTAKA Beberapa definisi, teori, dan konsep yang akan digunakan dalam pembahasan selanjutnya akan dijelaskan pada bagian ini. 2.1 Klausa Subordinatif 2.1.1 Klausa Satuan sintaksis dalam bahasa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. kata seperti kata benda, kata kerja, kata sifat dimasukan dalam suatu jenis kata yang oleh
13 BAB II LANDASAN TEORI Segala macam kata yang tidak termasuk salah satu jenis kata atau menjadi subgolongan jenisjenis kata seperti kata benda, kata kerja, kata sifat dimasukan dalam suatu jenis kata
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan yang Relevan Seorang penulis harus mempertanggungjawabkan hasil penelitiannya dengan disertai data-data yang akurat serta kepustakaan yang lengkap sebagai buku acuan
Lebih terperinciPenggunaan Konjungsi dalam Kalimat. Anggota konjungsi ini adalah (karena, sebab, gara-gara, dan lantaran)
Penggunaan Konjungsi dalam Kalimat A. Konjungsi Subordinatif 1) Menyatakan sebab Anggota konjungsi ini adalah (karena, sebab, gara-gara, dan lantaran) a. Konjungsi karena Konjungsi ini digunakan untuk
Lebih terperinciYAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KOLOM POLITIK-EKONOMI KOMPAS EDISI JANUARI-APRIL 2013
PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KOLOM POLITIK-EKONOMI KOMPAS EDISI JANUARI-APRIL 2013 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna
Lebih terperinciKEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KONJUNGSI INTRAKALIMAT DAN EKSTRAKALIMAT DALAM KARANGAN NARASI
Kemampuan Siswa Menggunakan Konjungsi (Rasmijah) 65 KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KONJUNGSI INTRAKALIMAT DAN EKSTRAKALIMAT DALAM KARANGAN NARASI Rasmijah Madrasah Tsanawiyah Negeri I Bojonegoro Telepon (0353)
Lebih terperinciANALISIS KALIMAT MAJEMUK SETARA RUBRIK SUPERSOCCER PADA KORAN SATELITEPOST
ANALISIS KALIMAT MAJEMUK SETARA RUBRIK SUPERSOCCER PADA KORAN SATELITEPOST SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) oleh HARIYANTO 1101040107 PROGRAM PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagainya.sarana yang paling vital untuk menenuhi kebutuhan tersebut adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi.di dalam berkomunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SMA KATA PENGHUBUNG
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SMA KATA PENGHUBUNG POKOK BAHASAN MEMBACA KATA PENGHUBUNG DALAM PARAGRAF PENGERTIAN KATA PENGHUBUNG JENIS KATA PENGHUBUNG MENGGUNAKAN KATA PENGHUBUNG DALAM PARAGRAF
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi leksikal yang terdapat dalam wacana naratif bahasa Indonesia. Berdasarkan teori Halliday dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertinggi atau terbesar. Wacana direalisasikan dalam bentuk yang utuh berupa
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Menurut Harimurti Kridalaksana (Sumarlam,2009: 11), wacana merupakan satuan bahasa terlengkap: dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi
Lebih terperinciKESALAHAN PENULISAN KONJUNGTOR DALAM NOVEL GARIS WAKTU: SEBUAH PERJALANAN MENGHAPUS LUKA KARYA FIERSA BESARI
p-issn 2086-6356 e-issn 2614-3674 Vol. 8, No. 2, September 2017, Hal. 59-63 KESALAHAN PENULISAN KONJUNGTOR DALAM NOVEL GARIS WAKTU: SEBUAH PERJALANAN MENGHAPUS LUKA KARYA FIERSA BESARI Rahmad Hidayat 1,
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM WACANA KRIMINAL KOLOM BORGOL DI SURAT KABAR RAKYAT BENGKULU EDISI NOVEMBER-DESEMBER 2016
PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM WACANA KRIMINAL KOLOM BORGOL DI SURAT KABAR RAKYAT BENGKULU EDISI NOVEMBER-DESEMBER 2016 Tri Dina Ariyanti Iming Fentaria Dosen Universitas Dehasen Bengkulu tridina31@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 MAUMERE TAHUN AJARAN 2016/2017
PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 MAUMERE TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan
Lebih terperincikelompok nomina modifikatif (mewatasi)
a) Dalam teks "Sejarah Hari Buruh", kalian akan menjumpai beberapa kelompok kata, seperti kelompok nomina dan verba. Terdapat tiga jenis kelompok nomina. Pertama kelompok nomina modifikatif (mewatasi),
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Relevan 1. Penelitian yang berjudul Analisis Kalimat Majemuk Setara Rubrik Super Soccer pada Koran Satelite Post karya Haryanto mahasiswa PBSI Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinci(Skripsi) DEACY PERMATA SARI
PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA MAKALAH MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2017 DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI. (Skripsi) DEACY PERMATA SARI FAKULTAS
Lebih terperinciANALISIS KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA CERPEN DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI MINGGUAN BULAN MEI 2013
NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA CERPEN DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI MINGGUAN BULAN MEI 2013 Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana pembelajaran yang dapat diperoleh baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pendidikan yang utama diperoleh melalui sebuah lembaga
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan yang Relevan Mempertanggungjawabkan hasil penelitian bukanlah pekerjaan mudah. Seorang penulis harus mempertanggungjawabkan hasil penelitiannya disertai data-data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa sebagai kebutuhan utama yang harus dipelajari dan dikembangkan karena bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Chaer (2009: 3) berpendapat
Lebih terperinciHubungan Subordinatif Atributif Sebagai Bahan Aajar Kemahiran Berbicara BIPA Tingkat Lanjut (Advanced)
Hubungan Subordinatif Atributif Sebagai Bahan Aajar Kemahiran Berbicara BIPA Tingkat Lanjut (Advanced) Iyo Mulyono Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung Pendahuluan Sesuai dengan judulnya, tulisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia menuntut siswa untuk mampu menuangkan pikiran serta perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sehubungan dengan
Lebih terperinciPERBANDINGAN KLAUSA INTI DAN KLAUSA SEMATAN BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS. Oleh. Suci Sundusiah
PERBANDINGAN KLAUSA INTI DAN KLAUSA SEMATAN BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS Oleh Suci Sundusiah 1. Klausa sebagai Pembentuk Kalimat Majemuk Dalam kajian struktur bahasa Indonesia, kumpulan dua kluasa
Lebih terperinciKOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN 2013-2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Program Studi Bahasa Dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONJUNGTOR PADA KUMPULAN CERPEN MILANA KARYA BERNARD BATUBARA DAN PEMBELAJARANNYA Oleh
PENGGUNAAN KONJUNGTOR PADA KUMPULAN CERPEN MILANA KARYA BERNARD BATUBARA DAN PEMBELAJARANNYA Oleh Z. Soraya Ayu P. S. Wini Tarmini Iqbal Hilal Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
Lebih terperinciJurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juni 2013 KONJUNGSI DALAM KARANGAN SISWA KELAS X SMAN 1 REBANG TANGKAS TP 2012/2013
KONJUNGSI DALAM KARANGAN SISWA KELAS X SMAN 1 REBANG TANGKAS TP 2012/2013 Oleh Esi Pitriani 1 Siti Samhati 2 Eka Sofia Agustina 3 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung Email: Esi.pitriany@gmail.com
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. sebelumnya dengan unsur bahasa setelahnya. Alwi, dkk. (2003: 296)
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Konjungtor Konjungtor merupakan kata yang menjadi penghubung antara unsur bahasa sebelumnya dengan unsur bahasa setelahnya. Alwi, dkk. (2003: 296) mengemukakan konjungtor
Lebih terperincidok023.txt, dok110.txt, dok161.txt, dok196.txt, dok248.txt, dok259.txt
LAMPIRAN 13 Lampiran 1 Daftar kueri uji dan dokumen yang relevan Kueri Uji cabai merah buah tropika padi budidaya anggrek Dokumen Relevan dok053.txt, dok059.txt, dok061.txt, dok100.txt, dok124.txt, dok153.txt,
Lebih terperinciBAB V P E N U T U P. Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat
BAB V P E N U T U P 5.1 Kesimpulan Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat tunggal bahasa Sula yang dipaparkan bahasan masaalahnya mulai dari bab II hingga bab IV dalam upaya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan
10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi antara manusia dengan sesama anggota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi antara manusia dengan sesama anggota masyarakat. Bahasa sebagai alat komunukasi tidak diragukan
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X DI MA DARUL MA ARIF TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X DI MA DARUL MA ARIF TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMK SWASTA DHARMA PATRA PANGKALAN SUSU TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017
ANALISIS KESALAHAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMK SWASTA DHARMA PATRA PANGKALAN SUSU TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Siti Sumarni (Sitisumarni27@gmail.com) Drs. Sanggup
Lebih terperinci...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode
...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode Sukakah saudara makan makanan yang telah disediakan dengan baik? Saya suka. Kita tahu bahwa ada cara yang betul dan cara yang salah untuk menyediakan makanan Cara
Lebih terperinciBahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK. Kelas XI Semester 1. Meita Sandra Santhi Apriyanto Dwi Santoso Ika Yuliana Putri
Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1 Penulis: Editor: Ika Setiyaningsih Meita Sandra Santhi Apriyanto Dwi Santoso Ika Yuliana Putri DISKLAIMER Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai
Lebih terperinciSebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan
KALIMAT EFEKTIF Kalimat Efektif Kalimat Efektif adalah kalimat atau bentuk kalimat yang dengan sadar dan sengaja disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik. Kalimat efektif memiliki kemampuan
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X MA HUSNUL RI AYAH SITUBONDO
PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X MA HUSNUL RI AYAH SITUBONDO SKRIPSI Oleh Ely Hidayati NIM 070210402086 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciBAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA
MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2 BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA OLEH NI KADEK SRI WEDARI, S.Pd. A. Pengertian Teks Ulasan Film/Drama Teks ulasan yaitu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap
Lebih terperinciKONJUNGSI. Karina Jayanti
KONJUNGSI Karina Jayanti Konjungsi Konjungsi adalah suatu kata tugas atau kata penghubung yang berfungsi untuk menghubungkan dua buah klausa, kalimat, paragraf atau lebih. 1.Konjungsi antar klausa 2.Konjungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prosedur ilmiah. Karya ilmiah merupakan suatu tulisan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya ilmiah merupakan salah satu bentuk wacana tulis yang dilakukan berdasarkan prosedur ilmiah. Karya ilmiah merupakan suatu tulisan yang dihasilkan oleh seseorang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Penelitian yang berkaitan dengan penggunaan konjungsi sudah pernah dilakukan oleh peneliti bahasa. Penelitian tersebut sebagai acuan penelitan yang akan
Lebih terperinciHUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KOLOM SENO GUMIRA AJIDARMA PADA BUKU KENTUT KOSMOPOLITAN
Arkhais, Vol. 07 No. 1 Januari -Juni 2016 HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KOLOM SENO GUMIRA AJIDARMA PADA BUKU KENTUT KOSMOPOLITAN Gilang Puspasari Fathiaty Murtadlo Asep Supriyana Abstrak. Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat sebagai sarana komunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu selalu terlibat dalam
Lebih terperinciPenggunaan Konjungsi Dalam Karangan Argumentasi siswa Kelas X SMA Negeri 1 Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat
Penggunaan Konjungsi Dalam Karangan Argumentasi siswa Kelas X SMA Negeri 1 Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat Noni Febriana Universitas Putra Indonesia YPTK Padang, Indonesia e-mail : noniefebrian@yahoo.com
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI
NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciPEMAKAIAN KONJUNGSI PADA KOLOM TAJUK SURAT KABAR HARIAN JOGJA EDISI NOVEMBER 2015
PEMAKAIAN KONJUNGSI PADA KOLOM TAJUK SURAT KABAR HARIAN JOGJA EDISI NOVEMBER 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra
Lebih terperinciContoh-contoh. Dr. Felicia N. Utorodewo
Contoh-contoh Dr. Felicia N. Utorodewo MASALAH KALIMAT Penyusun Felicia N. Utorodewo 2 KETERBACAAN KALIMAT PANJANG KALIMAT KETERBACAAN 8 kata atau kurang Sangat mudah dipahami 11 kata Mudah dipahami 14
Lebih terperinciMATERI 4 KALIMAT Oleh : Afiati HDF
MATERI 4 KALIMAT Oleh : Afiati HDF SATUAN BAHASA TERKECIL YG MERUPAKAN KESATUAN PIKIRAN. KALIMAT DIAWALI DAN DIAKHIRI DG KESENYAPAN (LISAN) KALIMAT DIAWALI DENGAN HURUF KAPITAL DAN DIAKHIRI DENGAN TANDA
Lebih terperinci: Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi
Judul Nama Penulis Instansi Email : Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi : Puji Rahayu : Mahasiswa Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan : pujirahayu546@gmail.com
Lebih terperinci10 Jenis Kata Menurut Aristoteles
Nomina (Kata Benda) 10 Jenis Kata Menurut Aristoteles Nomina adalah kelas kata yang dalam bahasa Indonesia ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak. Contohnya, kata rumah adalah nomina
Lebih terperinciBahasa Indonesia UMB TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH. Kundari, S.Pd, M.Pd. Komunikasi. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu. Program Studi Sistem
Bahasa Indonesia UMB Modul ke: TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH Fakultas Ilmu Komunikasi Kundari, S.Pd, M.Pd. Program Studi Sistem Komunikasi www.mercubuana.ac.id STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa dapat memahami
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONJUNGSI PADA BERITA UTAMA SURAT KABAR LAMPUNG POST EDISI JANUARI 2016 DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA
PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA BERITA UTAMA SURAT KABAR LAMPUNG POST EDISI JANUARI 2016 DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA (Skripsi) Oleh Ayuli Arma PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciBahasa sebagai Sistem. Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Dosen Penerbitan Politeknik Negeri Media Kreatif
Bahasa sebagai Sistem Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Dosen Penerbitan Politeknik Negeri Media Kreatif Bahasa sebagai sebuah sistem Bahasa terdiri atas unsur-unsur yang tersusun secara teratur. Unsur-unsur
Lebih terperinciANALISIS KLAUSA SUBORDINASI DALAM WACANA BERITA OTOMOTIF PADA TABLOID OTOMOTIF NOVEMBER 2016
ANALISIS KLAUSA SUBORDINASI DALAM WACANA BERITA OTOMOTIF PADA TABLOID OTOMOTIF NOVEMBER 2016 Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan oleh RIZKI SETYO WIDODO 1201040076 PROGRAM
Lebih terperinciANALISIS KONJUNGSI SUBORDINATIF WAKTU DAN KONSESIF PADA NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY. Naskah Publikasi
ANALISIS KONJUNGSI SUBORDINATIF WAKTU DAN KONSESIF PADA NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPenggunaan Konjungsi pada Makalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa
Penggunaan Konjungsi pada Makalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa Oleh Deacy Permata Sari Sumarti Siti Samhati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciKALIMAT MAJEMUK BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA KELAS VII SMP DWIJENDRA DENPASAR
KALIMAT MAJEMUK BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA KELAS VII SMP DWIJENDRA DENPASAR Oleh NI MADE SANTRI MAHADEWI 0701105004 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011
Lebih terperinciKONJUNGSI DALAM KALIMAT MAJEMUK SISWA KELAS X SMK (STUDI KASUS MULTISITUS)
Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 2 Bulan Februari Tahun 2016 Halaman: 214 221 KONJUNGSI DALAM KALIMAT MAJEMUK SISWA KELAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat yang bertujuan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa tidak dapat dipisahkan dari manusia dan selalu diperlukan dalam setiap kegiatan. Bahasa merupakan alat yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Kajian Terhadap Masalah yang Relevan Sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, penelitian yang relevan dengan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Terhadap Masalah yang Relevan Sebelumnya Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu: Venesianty Jafar Tuna tahun 2005
Lebih terperinci5 Universitas Indonesia
BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu penjelasan tentang teori Lexical Functional Grammar (subbab 2.1) dan penjelasan tentang struktur kalimat dalam bahasa Indonesia (subbab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Bahasa juga merupakan alat untuk berkomunikasi sehari-hari dan menjadi jembatan dalam bersosialisasi dengan manusia
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 REMBANG PURBALINGGA SKRIPSI
ANALISIS PENGGUNAAN KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 REMBANG PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang dilakukannya penelitian. Selanjutnya dalam Bab 1 ini, penulis juga menjelaskan tentang identifikasi masalah, pembatasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (2009:10) bahwa bahasa merupakan ucapan pikiran, perasaan dan kemauan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa ialah salah satu media komunikasi yang digunakan manusia dalam segala kegiatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Pateda dan Pulubuhu (2009:10) bahwa bahasa merupakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Pada bab ini akan dijabarkan pendapat para ahli sehubungan dengan topik penelitian. Mengenai alat-alat kohesi, penulis menggunakan pendapat M.A.K. Halliday dan Ruqaiya
Lebih terperinciLogika & Himpunan 2013 LOGIKA MATEMATIKA. Oleh NUR INSANI, M.SC. Disadur dari BUDIHARTI, S.Si.
LOGIKA MATEMATIKA Oleh NUR INSANI, M.SC Disadur dari BUDIHARTI, S.Si. Logika adalah ilmu yang mempelajari secara sistematis kaidah-kaidah penalaran yang absah/valid. Ada dua macam penalaran, yaitu: penalaran
Lebih terperinciKATA SAJA DALAM BAHASA INDONESIA
KATA SAJA DALAM BAHASA INDONESIA B.B.Dwijatmoko b.b.dwijatmoko@gmail.com Universitas Sanata Dharma 1. PENDAHULUAN Sebagai alat komunikasi, bahasa Indonesia mempunyai satuan-satuan yang lengkap untuk menyampakan
Lebih terperinciHUBUNGAN SEMANTIS ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA KUMPULAN CERPEN BERJUANG DI TANAH RANTAU KARYA A. FUADI, DKK.
Hubungan semantis antarklausa (Siti Maghfirotun M) 85 HUBUNGAN SEMANTIS ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA KUMPULAN CERPEN BERJUANG DI TANAH RANTAU KARYA A. FUADI, DKK. THE INTER-CLAUSE SEMANTIC RELATION
Lebih terperinciKONTRIBUSI PENGETAHUAN KALIMAT EFEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT RESMI SISWA KELAS VIII SMPN 1 PARIANGAN
KONTRIBUSI PENGETAHUAN KALIMAT EFEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT RESMI SISWA KELAS VIII SMPN 1 PARIANGAN Oleh: Sesti Dwi Angraeni 1, Ellya Ratna 2, Afnita 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciANALISIS PENANDA HUBUNGAN ANTARKLAUSA DALAM LAPORAN KARYA TULIS ILMIAH SISWA KELAS XI MAN WONOKROMO BANTUL
Analisis Hubungan Penanda. (Santi Anjayani) 115 ANALISIS PENANDA HUBUNGAN ANTARKLAUSA DALAM LAPORAN KARYA TULIS ILMIAH SISWA KELAS XI MAN WONOKROMO BANTUL ANALYSIS OF INTER-CLAUSE CONJUNCTION MARKERS IN
Lebih terperinciASPEK KONJUNGSI DALAM CERITA BERSAMBUNG (CERBUNG) BASKARA MUNCAR PADA MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT
ASPEK KONJUNGSI DALAM CERITA BERSAMBUNG (CERBUNG) BASKARA MUNCAR PADA MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Anik Tantining NIM : 2102407173 Program Studi
Lebih terperinciKEGIATAN DASAR EDITING. Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta
KEGIATAN DASAR EDITING Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta 5 Kegiatan Dasar Editing 1. Pemakluman: membaca awal kemudian memaklumkan kebenaran naskah sehingga tetap sesuai
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide,
Lebih terperinciBentuk-bentuk Analisis Kebijakan
Kuliah 4 Bentuk-bentuk Analisis Kebijakan 1 Pengantar Hubungan antara komponen-komponen informasi yang relevan dengan kebijakan dan metode-metode analisis kebijakan memberikan landasan untuk membedakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring perkembangan zaman kehadiran surat kabar semakin dianggap penting
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman kehadiran surat kabar semakin dianggap penting oleh masyarakat. Surat kabar dikatakan sebagai sebuah simbol bagi peradaban masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan kekacauan pada tindak berbahasa. Salah satu contoh penggunaan bentuk bersinonim yang dewasa ini sulit
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA). Keterampilan berbahasa
Lebih terperinciPenggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2
Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Abstrak Bahasa Indonesia menjadi mata kuliah wajib di seluruh universitas, termasuk UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA N GONDANGREJO
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA N GONDANGREJO Naskah Publikasi Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada jurusan Pendidikan
Lebih terperinciLogika. Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si.
Logika Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si. Logika Matematika Kalimat Terbuka dan Tertutup Kalimat terbuka adalah kalimat yang tidak mengandung nilai kebenaran Contoh: Semoga kamu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bahasa Indonesia merupakan suatu mata pelajaran yang diberikan pada siswa di sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen keterampilan
Lebih terperincipologi Bahasa Sunda'Bahasa Indonesia
5 pologi Bahasa Sunda'Bahasa Indonesia DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONA 2001 PREPOSISI DAN KONJUNGSI: STUDI TIPOLOGI BAHASA SUNDA-BAHASA INDONESIA ,47 /PIc PREPOSISI DAN KONJUNGSI: STUDI TIPOLOGI BAHASA
Lebih terperinciSatuan bahasa yang menyampaikan sebuah gagasan bersifat predikatif dan berakhir dengan tanda titik (.) sebagai pembatas. Sifat Predikatif dalam
Satuan bahasa yang menyampaikan sebuah gagasan bersifat predikatif dan berakhir dengan tanda titik (.) sebagai pembatas. Sifat Predikatif dalam kalimat berstruktur yang dibentuk oleh unsur subyek, predikat
Lebih terperinciKESALAHAN PENANDA KOHESI DALAM SKRIPSI MAHASISWA NONBAHASA UNIVERSITAS MADURA PAMEKASAN. M. Khoiri Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
KESALAHAN PENANDA KOHESI DALAM SKRIPSI MAHASISWA NONBAHASA UNIVERSITAS MADURA PAMEKASAN M. Khoiri Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi
Lebih terperinci: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Kalimat
Matakuliah Tahun : 2010 : Bahasa Indonesia dalam Psikologi Kalimat Pertemuan 04 Tujuan 1. Menjelaskan pengertian dan ciri-ciri kalimat. 2. Menggunakan kata dan frasa sebagai pembentuk kalimat, 3. Memahami
Lebih terperinci