BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham"

Transkripsi

1 BAB II DASAR TEORI Pada Bab ini akan dijelaskan teori-teori yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dalam Tugas Akhir. Dasar teori ini diperoleh dari hasil studi literatur yang merupakan salah satu metodologi dari Tugas Akhir. Hal-hal yang akan dijelaskan meliputi dasar-dasar saham dan analisis teknikal. 2.1 Saham Saham adalah tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas [DAR01]. Saham merepresentasikan klaim terhadap pendapatan dan aset perusahaan. Semakin banyak jumlah saham yang dimiliki semakin besar pula bagian kepemilikan seseorang atau badan. Saham merupakan salah satu metode investasi yang banyak digunakan dan bahkan telah melampaui kepopuleran metode konvensional. Akan tetapi berbeda dengan metode investasi konvensional, investasi dengan saham tidak selalu mensyaratkan pengembalian uang yang diinvestasikan dan bunga. Artinya jika perusahaan gagal mendapatkan keuntungan maka pemegang saham tidak akan mendapatkan bagian. Oleh karena itu investasi dengan saham harus dilakukan dengan bantuan analisis yang tepat sehingga dapat memaksimalkan keuntungan dan menghindari kerugian Perdagangan Saham Saham diperdagangkan di bursa saham dimana penjual dan pembeli saling dipertemukan untuk menentukan harga melalui mekanisme lelang. Bursa tersebut dapat berupa bangunan fisik atau jaringan komputer yang memfasilitasi perdagangan secara elektronik. Ada dua jenis bursa saham: 1. Primary Market, yaitu bursa saham yang digunakan oleh perusahaan yang baru mencatatkan sahamnya di bursa atau dikenal dengan istilah IPO (Initial Public Offering). 2. Secondary Market, yaitu bursa saham tempat diperjualbelikannya saham-saham yang telah dicatatkan sebelumnya. II-1

2 II-2 Harga saham selalu mengalami fluktuasi. Hal ini dipengaruhi oleh faktor ekonomi baik mikro maupun makro, politik, sosial, dan lain-lain. Secara fundamental faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham tersebut adalah permintaan dan penawaran yang terjadi di bursa saham. Bila jumlah pembeli lebih banyak daripada penjual maka harga saham akan mengalami kenaikan. Sebaliknya jika penjual lebih banyak daripada pembeli maka harga saham akan mengalami penurunan. Dinamika perdagangan saham sangat dipengaruhi oleh sentimen pasar. Jika para pelaku pasar memiliki optimisme terhadap kemajuan pasar maka minat investor untuk membeli saham akan semakin tinggi dan sebaliknya jika para investor memandang pasar dengan pesimis maka investor akan segera melepas investasinya. Beberapa istilah mengenai harga yang sering digunakan dalam perdagangan saham yaitu: a. Open, yaitu harga awal saham pada saat pembukaan bursa dalam suatu periode perdagangan. Harga awal ini tidak selalu sama pada setiap pembukaan bursa. b. High, yaitu harga saham tertinggi pada suatu periode perdagangan. c. Low, yaitu harga saham terendah pada suatu periode perdagangan. d. Close, yaitu harga akhir saham pada saat penutupan bursa dalam suatu periode Jenis-Jenis Saham Ada beberapa sudut pandang untuk membedakan saham [DAR01]: 1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, saham dapat dibedakan menjadi: a. Common Stock, yaitu saham biasa. Jika masyarakat membicarakan saham umumnya yang mereka maksud adalah saham jenis ini. Saham jenis ini merupakan jenis saham yang paling banyak diperdagangkan. Kepemilikan saham jenis ini merepresentasikan klaim atas pendapatan dan aset perusahaan serta hak suara dalam rapat tahunan pemegang saham. Dalam jangka panjang, investasi dengan common stock menjanjikan keuntungan yang lebih besar daripada metode investasi lain. Akan tetapi saham jenis ini juga memiliki resiko paling besar. Apabila perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, maka pembagian dividen dan aset perusahaan akan dibayarkan terlebih dahulu kepada debitor dan pemegang saham jenis preferred stock. Jika hasil

3 II-3 pembagian tersebut tidak bersisa maka pemegang saham jenis common stock tidak akan mendapatkan bagian. b. Preferred Stock, yaitu saham yang memiliki jaminan dividen dalam jumlah yang tetap selamanya. Hal ini berbeda dengan saham jenis common stock yang jumlah dividen-nya tidak terjamin sehingga ada kemungkinan tidak mendapat dividen sama sekali. Keuntungan lain dari saham jenis preferred stock adalah jika perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, pembagian dividen dan aset perusahaan akan dibayarkan terlebih dahulu kepada pemilik saham jenis ini sebelum kepada pemilik saham jenis common stock. 2. Ditinjau dari kinerja perdagangan, saham dapat dibedakan menjadi: a. Blue-Chip Stock, yaitu saham jenis common stock dari perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader dalam industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil, dan konsisten dalam membayar dividen. b. Income Stock, yaitu saham dari suatu perusahaan yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. c. Growth Stock, yaitu saham dari perusahaan yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi. Saham jenis ini diterbitkan oleh perusahaan yang memiliki reputasi tinggi sebagai leader dalam industri sejenis. d. Speculative Stock, yaitu saham dari perusahaan yang tidak konsisten dalam memperoleh pendapatan dari tahun ke tahun. e. Counter Cyclical Stock, yaitu saham yang nilainya tidak terpengaruh oleh perubahan situasi ekonomi dan bisnis secara umum Keuntungan dan Resiko Saham Secara umum ada dua keuntungan berinvestasi dengan saham [DAR01], yaitu: a. Dividen, yaitu bagian yang diperoleh investor dari keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan. Besarnya dividen tergantung jumlah saham yang dimiliki. Pembagian dividen dilakukan setelah mendapat persetujuan dari seluruh pemegang saham dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Patut diketahui bahwa dalam investasi saham kebijakan pemberian dividen merupakan wewenang perusahaan. Pada kenyataannya banyak perusahaan yang tidak menjanjikan dividen terhadap sahamnya. Selain itu perusahaan yang pada awalnya menjanjikan dividen dapat mengubah kebijakannya menjadi tidak memberikan dividen.

4 II-4 b. Capital Gain, yaitu keuntungan yang diperoleh investor dari selisih harga saham pada saat pembelian dan penjualan. Selisih harga tersebut terjadi karena adanya fluktuasi harga akibat aktivitas permintaan dan penawaran di bursa saham. Investor akan mendapat keuntungan jika dia menjual sahamnya lebih mahal daripada harga yang dibayar saat membeli saham tersebut. Keuntungan seperti ini adalah yang paling banyak diandalkan oleh para investor khususnya investor jangka pendek. Dalam tugas akhir ini jenis keuntungan yang akan dibahas adalah Capital Gain. Resiko-resiko yang mungkin dihadapi oleh pemilik saham [DAR01], yaitu: a. Tidak mendapatkan dividen, baik karena kebijakan perusahaan maupun karena kinerja perusahaan yang buruk sehingga tidak mendapatkan keuntungan. b. Capital loss, yaitu kerugian yang dialami investor dalam melakukan perdagangan saham. Hal ini terjadi karena investor menjual sahamnya dengan harga yang lebih rendah daripada harga saham pada saat pembelian. c. Perusahaan bangkrut atau likuidasi, secara otomatis perusahaan akan dikeluarkan dari bursa. Klaim terhadap aset perusahaan hanya dapat dilakukan setelah perusahaan membayar hutang kepada debitor. d. Delisting, yaitu pencoretan saham perusahaan dari daftar bursa saham. Pencoretan ini dapat dilakukan terhadap perusahaan yang kinerjanya buruk, misalnya karena tidak pernah diperdagangkan dalam kurun waktu tertentu atau mengalami kerugian beberapa tahun. e. Suspend, yaitu penghentian perdagangan saham oleh otoritas Bursa Efek. Investor tidak dapat menjual saham yang dimilikinya sampai suspend terhadap saham tersebut dicabut. Meskipun memiliki banyak resiko, investasi saham menjanjikan keuntungan yang lebih besar daripada metode investasi lain seperti obligasi atau deposito. Dalam sejarah tercatat bahwa dalam jangka waktu panjang rata-rata keuntungan yang dihasilkan dari saham berkisar antara % [INV06]. 2.2 Analisis Teknikal Seperti disebutkan di atas bahwa jenis keuntungan saham yang paling banyak dicari, terutama oleh investor jangka pendek, adalah Capital Gain. Agar dapat

5 II-5 memaksimalkan keuntungan ini para investor harus melakukan pembelian dan penjualan saham di saat yang tepat. Beberapa orang berpendapat bahwa perubahan harga saham tidak dapat diprediksi sehingga waktu investasi tidak dapat ditentukan, sedangkan yang lainnya berpendapat bahwa dengan menggambar grafik dan menganalisis data-data harga di masa lalu kita dapat memperkirakan waktu pembelian dan penjualan. Banyak cara yang telah dikembangkan untuk menganalisis pergerakan harga saham. Salah satu cara yang populer adalah analisis teknikal. Beberapa definisi analisis teknikal menurut para ahli [ACH99]: a. Pendapat Alexander Elder Analisis teknikal adalah studi psikologis massa, sebagian ilmiah, sebagian lainnya lagi adalah seni. b. Pendapat John J. Murphy Analisis teknikal adalah studi tentang aktivitas pasar yang digambarkan melalui grafik untuk memperkirakan trend harga di masa yang akan datang [MUR99]. c. Pendapat Stuart Frost Analisis teknikal adalah studi tentang gerak harga yang juga mencakup volume atau hal lain yang lebih luas. Analisis teknikal tidak berusaha untuk memprediksi angka pasti harga suatu saham. Output analisis teknikal adalah gambaran mengenai kecenderungan harga saham di pasaran berdasarkan data-data harga saham di masa lalu. Berdasarkan gambaran tersebut seorang analis dapat memberikan saran kepada investor mengenai waktu yang tepat untuk melakukan pembelian, penjualan, atau menahan sahamnya Support dan Resistance Seperti telah disampaikan sebelumnya bahwa harga saham pada dasarnya dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. Support dan resistance menggambarkan seberapa kuat tekanan penawaran dan permintaan tersebut dari para pelaku pasar. Dalam sebuah periode perdagangan, jumlah penawaran mungkin akan selalu melebihi permintaan sehingga harga akan terus mengalami penurunan. Ketika jumlah permintaan sudah cukup kuat untuk menahan dorongan penawaran, maka penurunan harga akan berhenti dan titik harga saham pada saat itu dinamakan titik support pada periode itu. Support tidak selalu bisa menahan laju penurunan harga. Penurunan

6 II-6 melewati batas support menunjukkan bahwa para penjual rela menjual sahamnya dengan harga yang lebih rendah dan para pembeli tidak termotivasi untuk membeli saham walaupun dengan harga yang lebih murah. Apabila suatu batas support telah dilewati maka batas support baru akan terbentuk lagi pada level yang lebih rendah. Resistance adalah sebuah level harga di mana pada level tersebut akan timbul penguatan minat jual yang lebih besar dibandingkat minat beli, yang otomatis akan mengakibatkan timbulnya ekses supply. Kemunculan ekses supply ini tentu saja akan menurunkan harga di pasar sehingga menghentikan tren kenaikan harga. Secara logika diketahui bahwa selama harga mengalami kenaikan dan menuju level resistance, penjual menjadi lebih cenderung untuk menjual dan pembeli menjadi lebih memilih untuk mengurangi pembeli. Ketika harga mencapai level resistance, maka penawaran akan melebihi permintaan dan mencegah kenaikan harga di atas level resistance. Resistance tidak selalu bisa menahan laju peningkatan harga. Peningkatan melewati batas resistance menunjukkan bahwa para pembeli rela membeli saham dengan harga yang lebih tinggi dan para penjual tidak termotivasi untuk menjual sahamnya walaupun dengan harga yang lebih mahal. Apabila suatu batas resistance telah dilewati maka batas resistance baru akan terbentuk lagi pada level yang lebih tinggi. Identifikasi support dan resistance merupakan salah satu unsur penting dalam melakukan analisis teknikal. Pengetahuan tentang keberadaan dan posisi support dan resistance akan meningkatkan kemampuan analisis dan perkiraan. Bila harga suatu saham turun mendekati titik support kita harus lebih waspada terhadap tanda-tanda peningkatan tekanan permintaan dan kemungkinan naiknya harga. Bila harga suatu saham mendekati titik resistance kita harus lebih waspada terhadap tanda-tanda peningkatan tekanan penawaran dan kemungkinan turunnya harga. Bila batas support atau resistance dilewati, itu tandanya relasi antara permintaan dan penawaran telah mengalami perubahan. Peningkatan harga sampai melewati batas resistance artinya pembelian telah mengalahkan tekanan penawaran sehingga harga terus naik sedangkan penurunan harga sampai melewati batas support artinya penjualan telah mengalahkan tekanan permintaan sehingga harga terus turun. Contoh support dan resistance dapat dilihat pada Gambar II-1 di bawah ini.

7 II-7 resistance support Gambar II-1 Support dan Resistance [STO07] Trend Pasar Trend pasar merefleksikan arah pergerakan harga saham secara umum. Trend merupakan hal esensial dalam pendekatan teknikal. Teknik-teknik yang digunakan dalam pendekatan teknikal semuanya bertujuan untuk melakukan perdagangan sesuai dengan trend tersebut. Dalam perdagangan saham dikenal tiga jenis trend utama yaitu uptrend (trend kenaikan), downtrend (trend penurunan), dan sideways (kondisi biasa), ilustrasinya dapat dilihat pada Gambar II-2 di bawah. Selain itu juga dikenal trend sekunder yaitui correction dan bear market rally, serta trend sekuler atau super cycles [WIK03]. Gambar II-2 Ilustrasi jenis-jenis trend [TR01]

8 II Uptrend Menurut definisi Dow [MUR99] yang dimaksud dengan uptrend adalah situasi dimana harga penutupan tertinggi suatu saham pada suatu periode lebih tinggi dari harga penutupan tertinggi pada periode sebelumnya dan harga penutupan terendahnya juga lebih tinggi dari harga penutupan terendah pada periode sebelumnya. Uptrend terjadi karena jumlah pembeli lebih banyak daripada penjual saham sebagai akibat dari peningkatan kepercayaan investor terhadap pasar. Para investor akan berlombalomba untuk menjadi yang pertama dalam memasuki fase awal trend ini dengan harapan akan mendapatkan capital gain seiring dengan peningkatan harga saham. Kondisi uptrend sering juga disebut dengan istilah bullish atau bull market Downtrend Menurut definisi Dow [MUR99] yang dimaksud dengan downtrend adalah situasi dimana harga penutupan terendah suatu saham pada suatu periode lebih rendah dari harga penutupan terendah pada periode sebelumnya dan harga penutupan tertingginya juga lebih rendah dari harga penutupan tertinggi pada periode sebelumnya. Downtrend terjadi karena jumlah pembeli lebih sedikit daripada penjual saham. Hal ini diakibatkan oleh sentimen negatif terhadap pasar. Para investor akan segera melakukan penjualan saham untuk menghindari kerugian akibat harga jual sahamnya lebih rendah daripada harga yang mereka bayar saat pembelian. Kondisi downtrend sering juga disebut bearish atau bear market Sideways Menurut definisi Dow [MUR99] yang dimaksud dengan sideways adalah situasi dimana pergerakan harga saham terbatas di antara nilai support dan resistance-nya. Hal ini terjadi karena jumlah pembeli dan penjual berimbang. Pada situasi ini sentimen yang berkembang di pasar tidak terlalu mempengaruhi keputusan para investor. Kondisi sideways disebut juga trading phase Trend Pasar Sekunder Trend pasar sekunder adalah perubahan harga secara temporer dalam trend pasar utama. Trend ini biasanya berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan. Trend sekunder dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

9 II-9 1. Correction Correction adalah penurunan harga secara temporer dalam bull market. Biasanya penurunan yang terjadi berkisar antara %. Biasanya correction terjadi akibat bencana alam atau peristiwa-peristiwa politik besar. Contoh terjadinya correction adalah penurunan index saham Dow Jones akibat peristiwa 11 September Kondisi correction sulit dibedakan dengan awal dimulainya bear market. Ketika terjadi penurunan harga para analis akan berusaha mengidentifikasi apakah penurunan tersebut pertanda dimulainya bear market baru atau hanya sebuah correction. 2. Bear market rally Bear market rally adalah kenaikan harga secara temporer dalam bear market. Kenaikan yang terjadi minimal 10% tapi tidak lebih dari 20%. Kondisi bear market rally mirip dengan tahap awal dimulainya bull market. Oleh karena itu ketika terjadi kenaikan harga sulit dibedakan antara bear market rally dengan awal dimulainya bull market baru Trend Pasar Sekuler Trend pasar sekuler adalah trend jangka panjang yang berlangsung antara 5 sampai 20 tahun dan terdiri atas rangkaian trend pasar primer. Pada secular bull market, bear market yang terjadi lebih sedikit daripada bull market. Biasanya penurunan yang diakibatkan oleh tiap bear market tidak menghilangkan peningkatan yang diakibatkan oleh keseluruhan bull market. Sebaliknya pada secular bear market, bull market yang terjadi lebih sedikit daripada bear market dan peningkatan yang diakibatkan oleh tiap bull market tidak menghilangkan penurunan yang diakibatkan oleh keseluruhan bear market. Contoh secular bear market terjadi pada periode Januari 1980 sampai Juni 1999 yang mengakibatkan penurunan harga emas dari $850/oz menjadi $253/oz. Trend pasar sekuler sering juga disebut super cycles Prinsip Analisis Teknikal Ada tiga premis yang mendasari analisis teknikal [MUR99]: 1. Market action discounts everything Pernyataan ini adalah landasan dari analisis teknikal. Para analis teknikal percaya bahwa semua aspek yang dapat mempengaruhi harga fundamental, politik, psikologis, dan lain-lain telah direfleksikan dalam harga. Oleh karena itu studi

10 II-10 tentang pergerakan harga sudah cukup untuk dapat memperkirakan arah pergerakan pasar. Dengan kata lain premis ini menyatakan bahwa pergerakan harga merefleksikan permintaan dan penawaran. Jika harga mengalami kenaikan, untuk alasan spesifik apapun, artinya jumlah permintaan melebihi penawaran. Sebaliknya jika harga mengalami penurunan artinya jumlah penawaran melebihi permintaan. 2. Prices move in trends Konsep trend merupakan hal yang sangat esensial dalam pendekatan analisis teknikal. Premis ini menyatakan bahwa aktivitas pasar berlangsung dalam trend. Tujuan analisis teknikal adalah untuk mengidentifikasi awal perkembangan trend dan melakukan perdagangan berdasarkan trend tersebut. Para analis teknikal percaya bahwa trend cenderung terus berlanjut daripada berbalik. Oleh karena itu perdagangan akan dilakukan sesuai dengan trend yang ada sampai muncul pertanda bahwa trend akan berbalik. Pada Gambar II-3 dapat dilihat contoh saham yang mengalami trend. Harga saham yang secara konsisten mengalami penurunan menunjukkan saham tersebut mengalami downtrend. Para analis teknikal akan menanggapi trend tersebut dengan aksi penjualan. Aksi penjualan akan terus dilakukan sampai muncul indikasi bahwa downtrend akan berakhir. Ketika indikasi tersebut mulai tampak pada pertengahan bulan Agustus 2002, aksi penjualan akan dihentikan. Gambar II-3 Pergerakan Harga Saham Time Warner, Inc. periode November 2001 Agustus 2002 [STO08]

11 II History repeats itselt Premis ini dilandasi oleh aspek psikologi para pelaku pasar. Pada dasarnya psikologi manusia tidak pernah berubah. Setiap orang pasti ingin membeli saham dari perusahaan yang memiliki prospek cerah. Jika ada perusahaan yang diprediksi oleh para ahli akan mengalami kemajuan maka para investor akan berlombalomba untuk membeli saham perusahaan tersebut. Sebaliknya jika sebuah perusahaan dilaporkan akan mengalami kebangkrutan maka para investor akan segera menjual sahamnya. Pola-pola seperti ini akan selalu berulang dalam aktivitas pasar. Oleh karena itu para analis teknikal meyakini bahwa pergerakan di masa yang akan datang merupakan perulangan dari pergerakan di masa yang lalu Teori Dow Teori Dow adalah teori mengenai pergerakan harga saham yang menjadi basis dari analisis teknikal. Teori ini diambil dari kumpulan editorial yang ditulis oleh Charles H. Dow ( ) pada Wall Street Journal. Charles Dow dan Edward Jones merupakan pendiri Dow Jones & Company. Pada tanggal 3 Juli 1884 Dow menerbitkan daftar rata-rata harga pasaran saham yang pertama dan dikenal dengan istilah stock market average. Daftar tersebut memuat data harga penutupan saham dari 11 perusahaan yang terdiri dari perusahaan kereta api dan manufaktur. Daftar tersebut terus dikembangkan dan digunakan sampai saat ini, dikenal dengan istilah index saham Dow Jones. Ada enam prinsip dasar dalam teori Dow [MUR99] yaitu: 1. Harga telah mencerminkan variabel-variabel yang mempengaruhinya. Prinsip ini adalah premis pertama dalam analisis teknikal. Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor. Akan tetapi kita tidak perlu mempelajari faktor-faktor tersebut karena efek yang ditimbulkan oleh seluruh faktor akan tercermin dari aktivitas pasar. 2. Pasar memiliki tiga jenis trend Dow membagi trend pasar menjadi tiga jenis dan menganalogikannya dengan gerakan air laut. Analogi tersebut didasarkan pada pola grafik pergerakan harga saham. Jenis-jenis trend tersebut yaitu:

12 II-12 a. Major Trend/Primary Trend (trend jangka panjang), berjangka waktu lebih dari satu tahun. Pada grafik trend ini dapat diidentifikasi dari pola yang berbentuk seperti air pasang (tides). b. Intermediate/Secondary Trend (trend jangka menengah), berjangka waktu mulai tiga minggu sampai enam bulan atau lebih. Trend ini disebut dengan trend koreksi karena trend ini menunjukkan pertanda akan adanya perubahan. Trend ini menghasilkan grafik yang bentuknya seperti gelombang (waves). c. Minor Trend (trend jangka pendek), berjangka waktu mulai satu minggu sampai empat minggu dan biasanya menghasilkan grafik dengan pola seperti riak air (ripples). Trend ini merepresentasikan fluktuasi pada intermediate trend. 3. Trend utama berlangsung dalam tiga fase Fase pertama disebut accumulation phase. Pada fase ini harga bergerak dengan lambat karena investor masih mencari posisi beli. Fase pertama biasanya dimasuki oleh para investor yang paling berpengalaman karena dapat membaca tanda-tanda awal waktu investasi. Ketika informasi mengenai investasi mulai menyebar, semakin banyak investor yang ikut bergabung dalam posisi beli dan trend memasuki fase kedua yang disebut public participation phase. Pada fase kedua harga bergerak dengan cepat hingga mencapai puncaknya. Ketika harga sudah mencapai puncak, beberapa investor mulai melakukan penjualan sahamnya. Hal ini dilakukan karena harga tidak akan mengalami kenaikan lagi dan mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan. Fase tersebut merupakan fase terakhir dalam trend utama yang disebut distribution phase. 4. Saham-saham pada stock market average harus saling mengkonfirmasi Pada masa Dow, pabrik-pabrik di Amerika tersebar luas di beberapa wilayah. Untuk membawa hasil produksi ke pasar, pabrik-pabrik tersebut harus menggunakan jasa angkutan kereta api. Menurut pendapat Dow, jika pabrikpabrik tersebut mengalami peningkatan keuntungan artinya kapasitas produksi mereka bertambah sehingga mereka membutuhkan jasa angkutan dalam jumlah yang lebih besar. Dengan demikian, secara otomatis perusahaan jasa angkutan kereta api akan mengalami peningkatan keuntungan juga. Hal ini terjadi pula dalam perdagangan saham. Jika saham perusahaan manufaktur mengalami peningkatan harga maka saham perusahaan kereta api juga akan mengalami

13 II-13 peningkatan. Jika ternyata pergerakan keduanya tidak searah, maka itu merupakan pertanda akan terjadinya perubahan arah perdagangan. [WIK02] 5. Volume harus mengkonfirmasi trend Menurut Dow, gambaran yang tepat mengenai kondisi pasar akan terlihat bila pergerakan harga dibarengi dengan volume yang tinggi, atau dengan kata lain bila terjadi uptrend atau trend maka volume perdagangan pasti mengalami peningkatan dalam arah yang sesuai dengan trend. Jika harga saham secara konsisten bergerak dalam satu arah, dan pergerakan tersebut dibarengi dengan peningkatan jumlah pelaku perdagangan, maka kondisi ini merupakan pertanda mulai terbentuknya trend. 6. Trend akan terus berlanjut sampai ada tanda yang benar-benar signifikan bahwa trend tersebut akan berbalik Prinsip ini adalah premis kedua dalam analisis teknikal. Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa harga cenderung bergerak sesuai dengan trend yang sedang berlangsung sampai ada pengaruh luar yang sangat kuat untuk mengubah arahnya. Penentuan tanda-tanda berbaliknya trend merupakan sesuatu yang sangat sulit dilakukan. Para investor dapat mengalami kekeliruan dalam membaca berbaliknya harga sebagai berbaliknya trend. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa harga saham selalu mengalami fluktuasi bahkan di saat terjadi trend. Mungkin saja pada suatu uptrend harga saham mengalami penurunan selama beberapa hari namun kemudian harganya meningkat melebihi harga tertinggi sebelumnya Indikator Teknikal Indikator teknikal adalah rangkaian titik-titik data hasil penerapan suatu formula/rumus terhadap data-data harga saham [STO07]. Data-data harga dapat berupa kombinasi dari open, close, high, atau low pada periode waktu tertentu. Sebagai contoh rata-rata dari 3 close ( ) / 3 = adalah sebuah titik data. Akan tetapi sebuah titik data kurang memberikan informasi sehingga tidak dapat dijadikan indikator. Rangkaian titik-titik data pada periode waktu tertentu diperlukan untuk dapat dijadikan referensi yang valid dalam analisis. Dengan adanya periode waktu, perbandingan dapat dilakukan antara situasi saat ini dengan situasi di masa lalu. Untuk tujuan analisis, biasanya indikator teknikal digambarkan dalam grafik berdekatan dengan grafik harga saham. Setelah digambarkan dalam grafik, indikator dapat dibandingkan dengan grafik harga yang bersesuaian.

14 II-14 Indikator teknikal memberikan perspektif yang unik terhadap kekuatan dan arah dari pergerakan harga saham. Secara garis besar ada tiga fungsi indikator teknikal [STO07]: 1. To alert, indikator teknikal dapat memberikan peringatan untuk mengamati pergerakan harga dengan lebih cermat untuk mengidentifikasi perubahan harga saham baik saat melemah maupun menguat. 2. To confirm, indikator teknikal dapat digunakan untuk mengkonfirmasi sinyal yang dihasilkan oleh metode analisis teknikal yang lain. 3. To predict, indikator teknikal dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan harga saham di masa yang akan datang. Indikator teknikal melakukan penyaringan terhadap pergerakan harga dengan menggunakan formula. Dengan kata lain indikator teknikal bukanlah refleksi langsung dari pergerakan harga. Analisis terhadap indikator teknikal harus dibarengi dengan studi pergerakan harga. Hal ini diperlukan untuk menghindari kesalahan dalam pembacaan sinyal. Contohnya jika indikator teknikal memberikan sinyal beli, sedangkan pola grafik harga menunjukkan downtrend, maka mungkin saja sinyal tersebut adalah sinyal yang salah Indikator Leading Indikator leading didesain untuk menunjukkan pergerakan harga. Indikator tipe ini lebih efektif digunakan pada kondisi trend pasar normal atau dikenal dengan istilah sideways/trading phase. Kebanyakan direpresentasikan dalam bentuk momentum harga pada periode tertentu mulai dari waktu lampau sampai hari ini. Contohnya indikator yang menggunakan periode 20 hari akan menggunakan data-data 20 hari ke belakang dan mengabaikan data-data sebelumnya. Beberapa indikator leading yang populer adalah Commodity Channel Index (CCI), Relative Strength Index (RSI), Stochastic Oscillator, dan Williams %R. Sebagian besar indikator leading dibuat dalam bentuk momentum oscillator. Secara garis besar, momentum mengukur tingkat perubahan harga suatu saham. Bila harga suatu saham meningkat maka momentum harga akan meningkat dan sebaliknya bila harga suatu saham menurun maka momentum harga akan menurun. Semakin cepat

15 II-15 perubahan harga suatu saham semakin besar pula perubahan pada momentum. Saat perubahan harga melambat maka momentum akan berbalik dari posisi sebelumnya Indikator Lagging Indikator lagging didesain untuk mengikuti aksi pasar atau lebih dikenal dengan indikator yang mengikuti trend. Indikator tipe ini lebih efektif digunakan pada kondisi trend pasar yang kuat baik uptrend maupun downtrend. Para investor menggunakan indikator ini untuk mendeteksi munculnya trend dan melakukan perdagangan selama trend tersebut masih berlangsung. Indikator lagging tidak efektif jika digunakan pada kondisi sideways karena akan memberikan banyak sinyal palsu. Beberapa indikator lagging yang populer adalah Moving Average (exponential, simple, weighted, variable) dan Moving Average Convergence Divergence (MACD) Oscillator Oscillator adalah indikator teknikal yang nilainya berfluktuasi naik dan turun melewati suatu garis tengah (pusat) atau diantara batas-batas tertentu seiring dengan perubahan nilainya dalam jangka waktu tertentu. Oscillator adalah tipe indikator leading dan paling efektif digunakan pada kondisi pasar normal yang dikenal dengan istilah sideway atau trading phase. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa pergerakan harga saham dipengaruhi oleh sentimen pasar. Harga saham berfluktuasi di antara periode optimis dan pesimis. Oscillator dapat memberikan petunjuk kapan sentimen-sentimen tersebut mencapai titik ekstrim. Pergerakan grafik oscillator mengikuti/menyerupai pergerakan harga saham. Jika harga saham sedang naik kemungkinan besar oscillator juga akan bergerak naik, sebaliknya oscillator akan bergerak turun jika harga sedang mengalami penurunan. Pergerakan tersebut lebih banyak di antara batas-batas yang telah ditentukan sedangkan pergerakan yang terus berlanjut mengikuti trend sangat jarang terjadi. Ada banyak tipe oscillator dan beberapa indikator teknikal dapat dikategorikan ke dalam lebih dari satu kategori oscillator. Secara garis besar oscillator dapat dibedakan menjadi dua tipe [STO07]: 1. Centered Oscillator, yaitu oscillator yang berfluktuasi naik dan turun melewati suatu garis tengah (pusat). Oscillator jenis ini efektif digunakan untuk

16 II-16 mengidentifikasi kuat dan lemah atau arah dari momentum dibalik pergerakan harga suatu saham. Momentum akan bernilai positif bila oscillator bergerak di atas nilai tengah dan akan bernilai negative bila oscillator bergerak di bawah nilai tengah. Contoh indikator teknikal bertipe centered oscillator adalah Rate of Change (ROC) dan MACD. MACD memiliki keunikan karena memiliki elemen lagging dan juga elemen leading sehingga dapat dimasukkan ke dalam kategori ini. 2. Banded Oscillator, yaitu oscillator yang berfluktuasi naik dan turun di antara posisi-posisi tertentu yang menandakan kondisi ekstrim harga suatu saham dan tidak memiliki garis tengah (pusat). Posisi-posisi tersebut adalah: a. Overbought. Pasar disebut dalam kondisi overbought ketika nilai oscillator berada di sekitar posisi ekstrim atas. Kondisi ini diakibatkan oleh permintaan melebihi penawaran sehingga harga suatu saham meningkat sampai titik tertinggi. Kondisi ini merupakan pertanda bahwa saham tersebut dihargai terlalu tinggi dan akan mengalami penurunan. b. Oversold. Pasar disebut dalam kondisi oversold ketika nilai oscillator berada di sekitar posisi ekstrim bawah. Kondisi ini diakibatkan oleh penawaran melebihi permintaan sehingga harga suatu saham menurun sampai titik terendah. Kondisi ini merupakan pertanda bahwa saham tersebut dihargai terlalu rendah dan akan mengalami peningkatan. Sebagian besar banded oscillator berfluktuasi di antara batas-batas/skala yang telah ditentukan (biasanya 0-100). Beberapa banded oscillator yang populer digunakan adalah RSI dan Stochastic Oscillator. Centered oscillator paling baik digunakan untuk menganalisis pergerakan momentum harga sedangkan banded oscillator paling baik digunakan untuk mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold. Oscillator dapat memberikan sinyal jual dan beli dalam beberapa cara. Sinyal-sinyal yang diberikan oscillator dapat dikelompokkan menjadi [STO07]: 1. Divergence positif dan negatif. Divergence adalah konsep inti dari sinyal pada oscillator dan juga pada indikator lainnya. Divergence memberikan peringatan bahwa kenaikan atau penurunan yang sedang berlangsung akan mengalami

17 II-17 perubahan juga memberikan sinyal jual dan beli. Divergence positif terjadi bila nilai indikator pada suatu periode mengalami peningkatan sementara pada periode yang sama harga saham yang bersesuaian mengalami penurunan. Contoh divergence positif dapat dilihat pada Gambar II-5. Pada periode Oktober 1999 harga saham perusahaan Merrill Lynch & Co., Inc. (MER) di bursa efek New York (NYSE) mengalami penurunan sementara nilai MACD mengalami peningkatan. Kondisi ini memberikan peringatan bahwa ada kemungkinan harga saham tersebut akan mengalami peningkatan. Divergence negatif terjadi bila pada suatu periode nilai indikator mengalami penurunan sementara pada periode yang sama harga saham yang bersesuaian mengalami peningkatan. Contoh divergence negatif dapat dilihat pada Gambar II-6. Pada periode Desember 1999 sampai Maret 2000 saham perusahaan International Business Machine mengalami peningkatan sementara nilai ROC mengalami penurunan. Kondisi ini memberikan peringatan bahwa harga saham tersebut mungkin akan mengalami penurunan. Gambar II-4 Divergence Positif [STO07]

18 II-18 Gambar II-5 Divergence Negatif [STO07] 2. Overbought dan oversold. Sinyal ini dihasilkan oleh oscillator jenis banded oscillator. Langkah pertama untuk menggunakan indikator jenis ini adalah menentukan posisi-posisi ekstrim atas dan bawah. Pada RSI posisi ekstrim bawah biasanya pada level 30 dan posisi ekstrim atas pada level 70. Pada Stochastic Oscillator posisi ekstrim bawah biasanya pada level 20 dan posisi ekstrim atas pada level 80 [STO07]. Nilai di bawah 30 pada RSI atau di bawah 20 pada Stochastic Oscillator menunjukkan kondisi oversold. Nilai di atas 70 pada RSI atau di atas 80 pada Stochastic Oscillator menunjukkan kondisi overbought. Cara termudah untuk mengidentifikasi sinyal pembelian adalah ketika pada kondisi oversold, nilai oscillator kemudian bergerak naik dan memotong garis ekstrim oversold. Cara termudah untuk mengidentifikasi sinyal penjualan adalah ketika pada kondisi overbought nilai oscillator kemudian bergerak turun dan memotong garis ekstrim overbought. Untuk mendapatkan sinyal yang lebih baik maka proses identifikasi sebaiknya dibarengi dengan identifikasi sinyal-sinyal lain seperti divergence. Contoh kondisi ekstrim yang dibarengi oleh divergence dapat dilihat pada Gambar II-7. Pada nomer (2) oscillator menunjukkan kondisi oversold dan divergence positif yang berarti memberikan sinyal beli.

19 II-19 Gambar II-6 Overbought dan Oversold [STO07] Karena oscillator jenis ini berfluktuasi di antara posisi-posisi ekstrim tersebut, penggunannya akan sulit pada kondisi pasar yang mengalami uptrend/downtrend. Pada kondisi pasar yang mengalami trend kuat, indikator jenis ini mungkin akan memberikan banyak sinyal palsu. Nilai yang dihasilkan mungkin akan terusmenerus berada pada posisi ekstrim dalam beberapa periode. Pada kondisi uptrend, nilai yang dihasilkan akan mencapai posisi overbought secara terusmenerus dalam beberapa periode dan divergence negatif mungkin muncul. Namun sinyal penjualan ini harus dipertimbangkan dengan memperhatikan kondisi global pasar yang sedang mengalami uptrend. Pada kondisi downtrend, nilai yang dihasilkan akan mencapai posisi oversold secara terus-menerus dalam beberapa periode dan divergence positif mungkin muncul. Namun sinyal pembelian ini harus dipertimbangkan dengan memperhatikan kondisi global pasar yang sedang mengalami downtrend. Contoh kasusnya dapat dilihat pada Gambar II-7. Pada nomer (2) oscillator memberikan sinyal beli namun dalam jangka waktu yang panjang pasar sedang mengalami downtrend. Pada kondisi ini keputusan berinvestasi bergantung pada karakteristik investor. Bagi investor yang lebih senang cari aman tentu akan memilih untuk menahan investasinya dan

20 II-20 mengabaikan sinyal pembelian. Sedangkan para investor yang agresif akan segera melakukan pembelian begitu melihat sinyal seperti ini. 3. Perpotongan garis tengah. Sinyal ini kebanyakan digunakan oleh centered oscillator. Sinyal beli diberikan ketika nilai oscillator bergerak naik memotong garis tengah. Sinyal jual diberikan ketika nilai oscillator bergerak turun memotong garis tengah. Pergerakan oscillator di atas garis tengah menunjukkan perubahan momentum dari negatif ke positif dan pasar dapat dikatakan dalam kondisi bullish. Pergerakan oscillator di bawah garis tengah menunjukkan perubahan momentum dari positif ke negatif dan pasar dapat dikatakan dalam kondisi bearish. Pembacaan sinyal seperti ini mendapat kritikan karena dianggap terlalu lama sehingga dapat mengurangi kesempatan mendapat profit. Akan tetapi sebagian orang berpendapat cara ini dapat mengurangi resiko kesalahan pembacaan sinyal jual dan beli. Penggunaan oscillator harus dibarengi dengan dasar-dasar analisis trend untuk menghindari kesalahan pembacaan sinyal. Hal ini menjadi salah satu kekurangan dalam metode analisis menggunakan oscillator. Walaupun demikian, pada umumnya pasar lebih sering berada pada kondisi normal (sideways) daripada kondisi uptrend atau downtrend [ALC05]. Oleh karena itu metode oscillator dapat memberikan banyak keuntungan dan masih banyak digunakan sampai saat ini. 2.3 Rate of Change Rate of Change adalah salah satu indikator teknikal bertipe centered oscillator. Indikator ini sangat simple tetapi efektif, dimana dia mengukur kecepatan pergerakan harga saham dari suatu periode ke periode berikutnya. Idenya adalah dimana bila kecepatan pergerakan harga saham tersebut meningkat, maka kemungkinan besar trend yang sedang berlangsung akan tetap berlangsung pada periode berikutnya, dan sebaliknya bila kecepatan pergerakan harga saham tersebut menurun, kemungkinan besar trend akan berganti. Meningkat atau menurunnya kecepatan pergerakan saham ini diistilahkan dengan momentum. Momentum ini bisa memberikan gambaran kepada investor mengenai kemungkinan trend yang akan terjadi kedepan sehingga bisa membantu memutuskan untuk menjual atau membeli sebelum suatu perubahan terjadi. Tidak ada seorangpun yang teridentifikasi sebagai orang yang

21 II-21 mengembangkan metode ini pertama kali, tetapi karena keefektivannya, metode ini menjadi perangkat dasar yang populer di kalangan trader dan market analyst. Mekanisme perhitungan pada indikator ini adalah dengan cara membandingkan harga penutupan saat ini dengan harga penutupan pada periode tertentu sebelumnya. Rumusnya bisa diturunkan sebagai berikut: ROC = (close terkini close n periode yang lalu ) x 100 close n periode yang lalu n = periode yang digunakan dalam perhitungan ROC merupakan nilai utama pada Rate of Change yang akan diplotkan ke dalam grafik. Nilai n bisa diatur sesuai kebutuhan dan keinginan, mulai dari 1 hari dengan volatilitas harian sampai dengan periode yang lebih besar seperti 200 hari ataupun lebih. Semakin besar nilai periodenya, semakin besar pula fluktuasinya. Gerald Appel bersama dengan Fred Hitschler menawarkan suatu nilai periode ini dalam bukunya, Stock Market Trading Systems, dimana 12 hari dan 25 hari sebagai periode yang sesuai untuk trading jangka pendek sampai menengah [MAR01]. Grafik yang terbentuk akan berfluktuasi disekitar poros tengah (sumbu 0) dimana bila grafik berada di atas poros berarti momentum bernilai positif dan bila grafik berapa di bawah sumbu berarti momentum bernilai negatif. Bila grafik memotong poros tengah dari bawah ke atas menandakan nilai saham akan mengalami trend kenaikan dan memberikan sinyal beli, sedangkan bila grafik memotong poros tengah dari atas ke bawah menandakan nilai saham akan mengalami trend penurunan dan memberikan sinyal jual. Berikut adalah contoh grafik hasil analisis Rate of Change dengan periode 10 hari terhadap saham Lucent Technologies, Inc. (LU) (Gambar II-8):

22 II-22 Gambar II-7 Contoh Grafik Rate of Change [STO07] Dari gambar di atas kita bila melihat bahwa sebelum terjadi penurunan drastis nilai saham pada Januari 2000 grafik ROC telah lebih dahulu memberikan sinyal jual saat grafiknya memotong poros tengah dari atas ke bawah, lalu pada Februari-Maret kemudian terjadi kenaikan drastis yang juga sudah diberikan sinyal beli terlebih dahulu oleh grafik ROC saat grafiknya memotong dari bawah ke atas.

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham BAB II DASAR TEORI Pada bab dua ini akan dibahas dasar teori yang dipergunakan dalam mengerjakan tugas akhir ini, yang meliputi definisi dan konsep dari saham serta analisis pasar saham. Dasar teori ini

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham BAB II DASAR TEORI Pada Bab II dari laporan Tugas Akhir ini akan diuraikan dasar-dasar teori yang mendukung pelaksanaan Tugas Akhir, yaitu mengenai saham dan pasar saham, analisis teknikal, serta konsep

Lebih terperinci

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp Ikhtisar Analisis Pasar oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Pendahuluan... 3 Analisis Teknikal vs Analisis Fundamental... 4 Analisis Fundamental... 5 Analisis Teknikal... 6 Indikator... 7 RSI...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.2.1 Latar Belakang Analisa Saham Dedhy dan Liliana (2007) menyatakan bahwa pergerakan harga saham pada dasarnya dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum permintaan

Lebih terperinci

Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator

Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator ANALISA TEHNIKAL I. Dasar Analisa Teknikal Bagian ini akan membahas: Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator Berjalanlah ke area terbuka,

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN INDIKATOR

ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN INDIKATOR ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN INDIKATOR 6.1. PENGERTIAN INDIKATOR TEKNIKAL Bagian ini dirancang untuk memperkenalkan konsep dari indikator-indikator teknikal dan menjelaskan penggunaan mereka dalam analisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Analisis Teknikal Analisis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan pada data

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Fungsi Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Fungsi Saham BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang dipergunakan dalam mengerjakan tugas akhir ini, yang meliputi : 1. Saham 2. Pasar Saham 3. Analisis Pasar Saham 4. Indikator Teknikal Hal di

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA FOREX - 3

TEKNIK ANALISA FOREX - 3 - 3 MOVING AVERAGES BOLLINGER BANDS PARABOLIC SAR MACD STOCHASTIC RELATIVE STRENGHT INDEX (RSI) OSCILATOR & MOMENTUM TIME FRAME Moving Averages (MA) Moving Averages (MA) adalah pergerakan rata-rata harga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi yang berbeda antara satu. ekonomi dalam memandang manajemen keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi yang berbeda antara satu. ekonomi dalam memandang manajemen keuangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, hal ini dapat diketahui dari banyaknya pengertian tentang manajemen keuangan yang

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT Dalam analisa yang akan dilakukan, penulis menggunakan data transaksi harian saham BHIT, data yang digunakan oleh penulis adalah data

Lebih terperinci

Bab 3 LANDASAN TEORI. modal, yaitu Analisa fundamental dan Analisa Teknikal. Analisa Fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi

Bab 3 LANDASAN TEORI. modal, yaitu Analisa fundamental dan Analisa Teknikal. Analisa Fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi 10 Bab 3 LANDASAN TEORI 3.1 Jenis Analisa dalam Pasar Modal Secara garis besar ada dua jenis analisa yang dapat digunakan dalam pasar modal, yaitu Analisa fundamental dan Analisa Teknikal 3.1.1 Fundamental

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal menentukan apa pasangan mata uang yang ingin di perdagangkan. Dalam

Lebih terperinci

1) Petakan Trend dan Ikuti

1) Petakan Trend dan Ikuti Salah satu analisis penting yang dapat digunakan untuk membantu Anda dalam mengambil keputusan trading, selain analisa fundamental dan penggunaan manajemen modal adalah analisa teknikal. Sebegitu pentingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan resiko yang harus ditanggung setiap investor terutama investor jangka

BAB I PENDAHULUAN. merupakan resiko yang harus ditanggung setiap investor terutama investor jangka BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pergerakan harga saham di bursa efek Indonesia sangatlah fluktuatif, hal ini merupakan resiko yang harus ditanggung setiap investor terutama investor jangka

Lebih terperinci

Strategi EMA-50 Williams. oleh Admiral Markets Trading Camp

Strategi EMA-50 Williams. oleh Admiral Markets Trading Camp Strategi EMA-50 Williams oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Sekilas Tentang Penulis Deskripsi Strategi Exponential Moving Average Williams Percent Range Stochastic Pivot Points Kesimpulan 3 4

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan yang diperlukan, data ini diperlukan untuk penganalisisan secara

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan yang diperlukan, data ini diperlukan untuk penganalisisan secara BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/subyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data keuangan perusahaan dan data pergerakan saham pada perusahaan yang menjadi sampel. Data keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merambah dalam dunia perekonomian di Indonesia telah mengubah mind set

BAB I PENDAHULUAN. merambah dalam dunia perekonomian di Indonesia telah mengubah mind set BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan dunia Pasar Modal yang kini mulai merambah dalam dunia perekonomian di Indonesia telah mengubah mind set masyarakat Indonesia akan pentingnya

Lebih terperinci

Teori Dow dalam Analisis Teknikal

Teori Dow dalam Analisis Teknikal Teori Dow dalam Analisis Teknikal sdowisthefatherofthemoderntechnicalanalysi est.hedevelopedatheory,latercalleddowtheo expresseshisideasonpriceactionsinthestockmark harlesdowisthefatherofthemoderntechnicalanalysisin

Lebih terperinci

MATERI 11 ANALISIS TEKNIKAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 11 ANALISIS TEKNIKAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 11 ANALISIS TEKNIKAL Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW Bab ini membahas analisis sekuritas dengan pendekatan analisis teknikal. Secara spesifik, setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan

Lebih terperinci

Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL. 1

Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL. 1 Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL ririkyunita@yahoo.co.id 1 2 Di Wall Street ada pepatah Bull makes money bear makes money but pig gets slaughtered 3 Harga bergerak dalam trend tertentu yang akan terjadi

Lebih terperinci

Analisa Investasi. Analisa Fundamental. Analisa Fundamental. Objek Analisa. Laporan Keuangan 3/19/2015. Analisa Teknikal. Analisa Fundamental

Analisa Investasi. Analisa Fundamental. Analisa Fundamental. Objek Analisa. Laporan Keuangan 3/19/2015. Analisa Teknikal. Analisa Fundamental Analisa Investasi Analisa Fundamental Analisa Teknikal Laporan Keuangan Grafik Harga Saham Analisa Investasi Operation Team of Phintraco Securities Jangka Panjang Dividend Pasar Efisien Jangka Pendek Capital

Lebih terperinci

Buletin Compiled by

Buletin Compiled by Volume XXII/2014 Buletin Compiled by at.research@phintracosecurities.com Analisa Investasi : Analisa Teknikal Melanjutkan ulasan Profits Buletin Volume XXI mengenai pentingnya Likuiditas Saham dalam memilih

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Danareksa Research Institute Press

DAFTAR ISI. Danareksa Research Institute Press DAFTAR ISI Halaman Tips... 8 Accumulation/Distribution (AD)... 10 Indikator (Aroon Up, Aroon Down, dan Aroon Oscillator)... 12 Average Directional Movement Index (ADX)... 14 Average True Range Technical

Lebih terperinci

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 12.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 12. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 12 KONSEP DAN DEFINISI ANALISIS TEKNIKAL 3/43 Analis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1 Latar Belakang Masalah Setelah dilanda berbagai krisis di tahun 1997, perekonomian Indonesia mulai menunjukkan tanda tanda pemulihan. Tingkat suku bunga yang mulai menurun,

Lebih terperinci

MEMPREDIKSI TREND HARGA SAHAM DENGAN ANALISIS TEKNIKAL

MEMPREDIKSI TREND HARGA SAHAM DENGAN ANALISIS TEKNIKAL MEMPREDIKSI TREND HARGA SAHAM DENGAN ANALISIS TEKNIKAL Handri Thiono www.danareksa-research.com Intermezzo 1. Harga saham dapat diprediksi? 2. Berapa harga penutupan saham BMRI besok? 3. Beli saat murah,

Lebih terperinci

Technical Analisys Dan Bitcoin Traders

Technical Analisys Dan Bitcoin Traders Technical Analisys Dan Bitcoin Traders Apa Yang Perlu Diketahui Oleh Bitcoin Trader Tentang Technical Analisys Jurnal Trading Volume 1, Maret 2017 Terjemahan Yang Disesuaikan Penulis Wakhid Mukti M.A.,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Saham Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi pergerakan harga saham, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan dan menghindari kerugian.

Lebih terperinci

Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan (trends) harga dimasa yang

Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan (trends) harga dimasa yang ANALISIS TEKNIKAL Jhon J Murphy ( Technician ca Analysis ayss for Financial ca Market ) Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar Modal adalah kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan modal, seperti obligasi dan efek. Pasar modal berfungsi menghubungkan investor, perusahaan dan institusi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab dua yang berisi berbagai landasan teori ini akan dibahas mengenai definisi dan konsep dari saham, force index, dan moving average. Landasan teori ini akan memberikan pemahaman

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PREDIKSI PERGERAKAN HARGA SAHAM DENGAN METODE RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI) SKRIPSI SHAFIRA GUSLINA

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PREDIKSI PERGERAKAN HARGA SAHAM DENGAN METODE RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI) SKRIPSI SHAFIRA GUSLINA PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PREDIKSI PERGERAKAN HARGA SAHAM DENGAN METODE RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI) SKRIPSI SHAFIRA GUSLINA 051401060 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi saat ini telah menjadi kegiatan penting di dalam kehidupan masyarakat. Instrumen investasi juga telah beragam jenisnya misalnya properti, deposito,

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIKAL MODERN MENGGUNAKAN METODE MACD, RSI, SO, DAN BUY AND HOLD UNTUK MENGETAHUI RETURN SAHAM OPTIMAL PADA SEKTOR PERBANKAN LQ 45

ANALISIS TEKNIKAL MODERN MENGGUNAKAN METODE MACD, RSI, SO, DAN BUY AND HOLD UNTUK MENGETAHUI RETURN SAHAM OPTIMAL PADA SEKTOR PERBANKAN LQ 45 ANALISIS TEKNIKAL MODERN MENGGUNAKAN METODE MACD, RSI, SO, DAN BUY AND HOLD UNTUK MENGETAHUI RETURN SAHAM OPTIMAL PADA SEKTOR PERBANKAN LQ 45 Agung Pramono 1 Iman Murtono Soenhadji 2 Septi Mariani 3 Ida

Lebih terperinci

support (batas bawah), hal ini penting dilakukan sebagai informasi mengenai pergerakan

support (batas bawah), hal ini penting dilakukan sebagai informasi mengenai pergerakan 49 BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham TLKM Dalam analisa yang akan dilakukan oleh penulis, penulis menggunakan data transaksi harian saham TLKM yang didapat dari Pusat Referensi

Lebih terperinci

Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor. Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend

Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor. Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor Price Pattern Reversal Pattern Continuation Pattern Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend Indicator

Lebih terperinci

Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal

Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal Astronaut US vs Indonesia VS Apa yang mempengaruhi harga saham? Supply > Demand = Price Drop Supply < Demand = Price Up Demand = Buyer = Bull Supply = Seller =

Lebih terperinci

ANALISA TEKNIKAL. Beberapa 'peralatan populer' yang digunakan dalam analisa teknikal adalah : 1. Chart. - Line - Candlesticks.

ANALISA TEKNIKAL. Beberapa 'peralatan populer' yang digunakan dalam analisa teknikal adalah : 1. Chart. - Line - Candlesticks. ANALISA TEKNIKAL Analisa Teknikal merupakan 'pelajaran sejarah' dalam menganalisa pergerakan harga. Dengan motto 'Sejarah akan terulang', pergerakan harga di masa lalu dipelajari untuk memprediksi arah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti

Lebih terperinci

Bab IV PEMBAHASAN. membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan penulis

Bab IV PEMBAHASAN. membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan penulis Bab IV PEMBAHASAN IV.1 Rencana Perdagangan ( Trading Plan ) Dalam simulasi perdagangan yang akan dibahas pada bab ini penulis akan membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Pergerakan Harga Saham PTBA Periode 2007

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Pergerakan Harga Saham PTBA Periode 2007 BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Pergerakan Harga Saham PTBA Periode 2007 Selama periode 2007 Harga saham PTBA mengalami kenaikan. Awalnya pada tanggal 2 Januari, yang juga merupakan tanggal pertama perdagangan

Lebih terperinci

Bollinger Bands. Gambar 1. Bollinger Bands, MA 20 & STD 2

Bollinger Bands. Gambar 1. Bollinger Bands, MA 20 & STD 2 Bollinger Bands Menyiasati Bollinger Bands Sebagai penghasil sinyal transaksi Bollinger bands merupakan salah satu dari beberapa indikator yang populer bagi kalangan trader dunia. Banyak sekali strategi

Lebih terperinci

Strategi Quad EMA. oleh Admiral Markets Trading Camp

Strategi Quad EMA. oleh Admiral Markets Trading Camp Strategi Quad EMA oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Sekilas Tentang Penulis Deskripsi Strategi Exponential Moving Average Awesome Oscillator MACD Kesimpulan 3 4 5 9 13 19 Sekilas Tentang Penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Serikat Lehman Brothers mengumumkan kebangkrutannya yang terjadi karena krisis

BAB I PENDAHULUAN. Serikat Lehman Brothers mengumumkan kebangkrutannya yang terjadi karena krisis BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pada 15 september 2008, perusahaan sekuritas terbesar keempat di Amerika Serikat Lehman Brothers mengumumkan kebangkrutannya yang terjadi karena krisis kredit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham menurut Anoraga (2006:57) didefinisikan sebagai surat berharga atas bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor ekonomi pada sebuah negara. Hal tersebut di dukung oleh peranan pasar modal yang sangat strategis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari berbagai Negara. Mata uang memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dari berbagai Negara. Mata uang memegang peranan yang sangat penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Valuta asing (valas) atau yang lebih dikenal oleh sebagian banyak orang dengan sebutan foreign exchange (forex) adalah perdagangan nilai mata uang asing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas

Lebih terperinci

PASAR INTERNASIONAL Berapakah target koreksi harga emas beberapa bulan kedepan?

PASAR INTERNASIONAL Berapakah target koreksi harga emas beberapa bulan kedepan? PASAR INTERNASIONAL Berapakah target koreksi harga emas beberapa bulan kedepan? oleh Nico Omer Jonckheere Vice President, Research & Analysis 26 November 2011 Gold is absolute objectivity. It is blind,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini pasar modal merupakan suatu alternatif investasi yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini pasar modal merupakan suatu alternatif investasi yang dapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini pasar modal merupakan suatu alternatif investasi yang dapat mendatangkan keuntungan finansial bagi investor individual maupun institusional. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Investasi Menurut Sunariyah (2003:4): Investasi adalah penanaman modal untuk waktu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan

Lebih terperinci

II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip Analisa teknikal

II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip Analisa teknikal II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip/ idikator Analisa teknikal Tujuan Analisa teknikal Asumsi Analisa teknikal Jenis Analisa teknikal Pengertian Analisa teknikal Analisa teknikal adalah

Lebih terperinci

Data yang digunakan dalam penelitian ilmiah ini adalah data pergerakan harga

Data yang digunakan dalam penelitian ilmiah ini adalah data pergerakan harga ANALISIS TEKNIKAL SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR MODAL PADA PT UNILEVER INDONESIA, TBK. ABSTRAK Analisis teknikal menggunakan data his tor is untuk meramalkan harga saham. Dengan

Lebih terperinci

Analisis teknis. Analisa Teknikal Analisa Tehnikal

Analisis teknis. Analisa Teknikal Analisa Tehnikal 2.2. Analisa Tehnikal Analisa Teknikal Analisa Teknikal (technical analysis) adalah salah satu analisis atau metode pendekatan yang mengevaluasi pergerakan suatu harga saham, valas, kontrak berjangka (future

Lebih terperinci

Relative strength index (RSI) dan Moving average (MA) salah satu penyusun sistem dalam trading

Relative strength index (RSI) dan Moving average (MA) salah satu penyusun sistem dalam trading ANALISA TEHNIKAL I. Moving Average(MA) & Relative Strength Index(RSI) Relative strength index (RSI) dan Moving average (MA) salah satu penyusun sistem dalam trading Moving average (MA) dan Relative Strength

Lebih terperinci

ASUMSI-ASUMSI DASAR ANALISIS TEKNIKAL KEUNTUNGAN DAN KRITIK TERHADAP

ASUMSI-ASUMSI DASAR ANALISIS TEKNIKAL KEUNTUNGAN DAN KRITIK TERHADAP Materi 12 Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. ASUMSI-ASUMSI DASAR KEUNTUNGAN DAN KRITIK TERHADAP TEKNIK-TEKNIK DALAM - The Dow Theory - Chart Pola Pergerakan Saham - Rata-rata bergerak - Relative Strength

Lebih terperinci

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham. Untuk mengetahui laba yang diperoleh perusahaan dengan menghitung Laba Per Lembar saham (Earning Per Share)/EPS. EPS merupakan perbandingan antara pendapatan yang dihasilkan (laba bersih) dan jumlah saham

Lebih terperinci

ANALISIS MOMENTUM PADA SAHAM-SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PASCA KRISIS. David Sukardi Kodrat

ANALISIS MOMENTUM PADA SAHAM-SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PASCA KRISIS. David Sukardi Kodrat ANALISIS MOMENTUM PADA SAHAM-SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PASCA KRISIS David Sukardi Kodrat david.kodrat@ciputra.ac.id Kurniawan Indonanjaya indonanjaya@ciputra.ac.id Program Studi Internasional

Lebih terperinci

MENDENGARKAN SUARA PASAR.

MENDENGARKAN SUARA PASAR. MENDENGARKAN SUARA PASAR www.danareksa-research.com Quick Scan Ukur tekanan beli/jual Chaikin Money Flow Ukur kekuatan trend Aaron Indicator Avg Directional Index Ukur kejenuhan pasar Commodity Channel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab satu ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan metodologi dalam tugas akhir pengukuran fluktuasi nilai saham dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Sunarto (2001) yang berjudul Pengaruh Rasio Profitabilitas Dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Sunarto (2001) yang berjudul Pengaruh Rasio Profitabilitas Dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Sunarto (2001) yang berjudul Pengaruh Rasio Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Di BEJ, hasil penelitian menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Valas (Valuta Asing) atau yang lebih dikenal dengan Forex (Foreign

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Valas (Valuta Asing) atau yang lebih dikenal dengan Forex (Foreign BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Valas (Valuta Asing) atau yang lebih dikenal dengan Forex (Foreign Exchange) atau FX ataupun Spot FX adalah salah satu bentuk pasar keuangan yang terbesar di dunia

Lebih terperinci

Oscillator.

Oscillator. Oscillator Nama oscillator berasal dari kata Latin oscillo bergoyang. Di dalam analisis teknis oscillator adalah rumusan matematika, yakni kecepatan pergerakan harga dalam waktu. Oscillator adalah indikator

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi (Pandji dan Piji,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi (Pandji dan Piji, 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi (Pandji dan Piji,

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI Bab II LANDASAN TEORI II.1. Valas Valuta asing (Valas) atau biasa disebut juga Foreign Exchange (forex) merupakan transaksi perdagangan nilai tukar mata uang asing dari negara yang berbeda satu sama lain.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Saham Saham (Jake D. Tedder, 1978, p.212) adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau disebut juga emiten. Pemilik

Lebih terperinci

Darma Hasudungan Siahaan

Darma Hasudungan Siahaan ANALISIS PERGERAKAN HARGA EMAS DENGAN MENGGUNAKAN MOVING AVERAGE, PARABOLIC SAR DAN STOCHASTIC OSCILLATOR Darma Hasudungan Siahaan Binus University,Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak Dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mencari dana atau penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tak melulu dengan cara perdagangan, bekerja di sebuah instansi pemerintah maupun swasta, membuat

Lebih terperinci

Miranti Harwaningrum. Fakutas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana ABSTRAK

Miranti Harwaningrum. Fakutas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana   ABSTRAK PERBANDINGAN PENILAIAN SAHAM DENGAN METODE ANALISIS FUNDAMENTAL DAN ANALISIS TEHKNICAL, PENGGORENGAN SAHAM, SERTA KEPUTUSAN PENILAIAN SAHAM JIKA HASIL BERLAWANAN ARAH UNTUK KEDUA METODE ANALISIS PADA SAHAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atas perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pasar Modal Pasar Modal memiliki peran yang besar perekonomian suatu Negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar

Lebih terperinci

Stochastic Trader. Stochastic Oscillator

Stochastic Trader. Stochastic Oscillator Stochastic Trader Saat ini dengan semakin meluasnya masyarakat internasional yang terjun ke dalam dunia trading, semakin pesat pula perkembangan pengetahuan dan metode trading yang digunakan, sehingga

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak cara manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Beberapa usaha yang biasanya dilakukan adalah bekerja sebagai pegawai negeri atau swata, berdagang, bertani,

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 30 OKTOBER 2014 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways melemah Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 5,000.4-5,111.1

Lebih terperinci

Rizky Watuseke

Rizky Watuseke TEKNIKAL MODERN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR MODAL (STUDI KASUS PADA SAHAM TELEKOMUNIKASI INDONESIA (Persero), Tbk) Rizky Watuseke 29211493 LATAR BELAKANG Pasar modal merupakan tempat

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 30 APRIL 2014 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways melemah Prediksi periode intraday: Sideways menguat Level support-resistance: 4,790.9-4,838.0 Saham

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pasar Modal

II. TINJAUAN PUSTAKA Pasar Modal 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana,

Lebih terperinci

PENULISAN ILMIAH TEKNIKAL MODERN DALAM INVESTASI DI PASAR MODAL (STUDI. INTERNATIONAL, Tbk)

PENULISAN ILMIAH TEKNIKAL MODERN DALAM INVESTASI DI PASAR MODAL (STUDI. INTERNATIONAL, Tbk) PENULISAN ILMIAH TEKNIKAL MODERN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR MODAL (STUDI KASUS PADA SAHAM PT ASTRA INTERNATIONAL, Tbk) LATAR BELAKANG MASALAH Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas II. LANDASAN TEORI 2.1 Saham Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO

PENGARUH CURRENT RATIO PENGARUH CURRENT RATIO, EARNINGS PER SHARE DAN RASIO PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010 2014 AHSAN ARYA GUNA NPM: 141090292 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap 37 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap Peristiwa Stock Split yang Terjadi di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mendapatkan keuntungan di masa yang akan mendatang. Karena

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mendapatkan keuntungan di masa yang akan mendatang. Karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Transaksi pada pasar saham terjadi karena perusahaan yang sudah going public membutuhkan dana dan kemudian perusahaan tersebut menawarkan sahamnya di BEI

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk)

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk) PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk) Oleh RUSLI KARYANA NPM. 083403153 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seperti melalui wawancara maupun menyebar kuesioner.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seperti melalui wawancara maupun menyebar kuesioner. 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data dan Sumber Data 3.1.1. Data Primer Data yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat aktual terjadinya peristiwa, seperti melalui wawancara maupun menyebar kuesioner.

Lebih terperinci

ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT MNC INVESTAMA, TBK (BHIT) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCHASTIC OSCILLATOR,

ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT MNC INVESTAMA, TBK (BHIT) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCHASTIC OSCILLATOR, ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT MNC INVESTAMA, TBK (BHIT) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCHASTIC OSCILLATOR, RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI) DAN MOVING AVERAGE CONVERGENCE DIVERGENCE (MACD) PERIODE 1 JULI 2013

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian pasar modal secara umum menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No.

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian pasar modal secara umum menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No. 7 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1548/KMK/1990 tentang peraturan pasar modal, adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Valuta asing (valas) atau disebut juga foreign exchange (forex) merupakan pasar

BAB I PENDAHULUAN. Valuta asing (valas) atau disebut juga foreign exchange (forex) merupakan pasar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Valuta asing (valas) atau disebut juga foreign exchange (forex) merupakan pasar keuangan terbesar yang ada di dunia pada saat ini, baik secara virtual maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1) Pasar modal merupakan tempat diperjual belikanya berbagai instrument

BAB I PENDAHULUAN. 1) Pasar modal merupakan tempat diperjual belikanya berbagai instrument BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana atau tambahan modal adalah melalui pasar modal. Menurut Tjiptono dan Hendy (2011: 1) Pasar modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara sederhana, investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Secara sederhana, investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara sederhana, investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada satu asset atau lebih, selama periode tertentu dengan harapan dapat

Lebih terperinci

Manajemen Investasi SUTIA BUDI. STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

Manajemen Investasi SUTIA BUDI. STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA Manajemen Investasi SUTIA BUDI sutia_budy@yahoo.com STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA CAPITAL MARKET & MONEY MARKET Session 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times Chapter Introduction Capital

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa di perjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 6 AGUSTUS 2014 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways menguat Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 5,074.8-5,142.1

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pasar Modal Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:1), Pasar modal merupakan tempat diperjual belikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti utang, ekuitas (saham),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain mengorbankan sesuatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan aset (Kasmir, 2003). Adapun rumus ROA adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan aset (Kasmir, 2003). Adapun rumus ROA adalah sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Return On assets (ROA) Return On Asset (ROA) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan aset (Kasmir,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber dana jangka pendek

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. lembar saham biasa (Kieso dkk, 2007:379). berbagai aspek, salah satunya adalah Earnings Per Share (Nachrowi

BAB II LANDASAN TEORI. lembar saham biasa (Kieso dkk, 2007:379). berbagai aspek, salah satunya adalah Earnings Per Share (Nachrowi 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Earning Per Share (EPS) 1. Pengertian Earning Per Share (EPS) Earnings Per Share menunjukkan laba yang dihasilkan oleh setiap lembar saham biasa (Kieso dkk, 2007:379). Dalam

Lebih terperinci