BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pasar Modal Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:1), Pasar modal merupakan tempat diperjual belikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif, dan instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Dan menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:5), efek yang diterbitkan dan diperdagangkan dalam pasar modal Indonesia adalah : saham (stock), saham preferen (preferred stock), obligasi (bond), obligasi konversi (convertible bond), right, warrant, reksadana, kontrak berjangka, kontrak opsi saham (single stock option), surat utang negara (SUN), dan instrumen syariah (obligasi syariah, reksadana syariah) Menurut Preethi dan Santhi (2012:1), Pasar modal adalah pasar umum untuk perdagangan saham perusahaan dan derivatif dengan harga saham yang disetujui. Ini disebut efek, tercatat di bursa saham serta investor swasta diperdagangkan. Hal ini tergantung pada permintaan dan pasokan harga yang bervariasi.. Menurut Susanto dan Subardi (2010:1), Pasar modal adalah pasar bagi instrumen finansial misalnya obligasi dan saham jangka panjang (lebih dari satu tahun jatuh temponya). Terdapat dua macam pasar modal yaitu, pasar modal perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). Menurut Hariyani dan Serfianto (2010:1), Pasar modal (capital market) merupakan salah satu elemen penting dan tolak ukur kemajuan perekonomian suatu 9

2 negara. Salah satu ciri-ciri negara industri maju maupun negara industri baru adalah adanya pasar modal yang tumbuh dan berkembang baik Manfaat Keberadaan Pasar Modal Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:2), beberapa manfaat dari keberdaaan pasar modal adalah sebagai berikut : 1. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal. 2. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya diversifikasi. 3. Menyediakan indikator utama (leading indicator) bagi tren ekonomi negara. 4. Menciptakan lapangan kerja/profesi yang menarik. 5. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek. 6. Menjadi alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan risiko yang bisa di perhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan diversifikasi investasi. 7. Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha, memberikan akses kontrol sosial. 8. Mendorong pengelolaan perusahaan dengan iklim keterbukaan dan pemanfaatan manajemen profesional. 2.2 Pengertian Saham Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:5), Saham (stock) dapat di definisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Menurut Situmorang, Mahardika, Listiyarini (2010:1), Saham adalah surat berharga (efek) yang berbentuk sertifikat guna menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki seseorang dalam suatu perusahaan, berarti jumlah uang yang diberikan keperusahaan itu juga semakin besar, demikian juga penguasaan orang tersebut dalam perusahaan itu semakin tinggi. 10

3 2.2.1 Jenis-Jenis Saham Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:6), ada beberapa sudut untuk membedakan saham, yaitu : 1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka saham terbagi atas 2 yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Saham biasa merupakan saham yang penempatan pemiliknya terhadap pembagian dividen dan hak atas kekayaan perusahaan bisa dilikuidasi. Saham preferen merupakan saham yang dapat menghasilkan pendapatan tetap tetapi bisa juga tidak mendatangkan hasil seperti keinginan investor. 2. Dilihat dari cara peralihannya, saham dapat dibedakan atas 2 macam saham yaitu saham atas unjuk (bearer stocks) dan saham atas nama (registered stocks). Saham atas unjuk (bearer stocks), merupakan saham yang tidak ditulis nama sehingga mudah dipindah tangankan dari satu investor ke investor lainnya. Saham atas nama (registered stocks), merupakan saham yang nama pemiliknya ditulis jelas dan peralihannya harus melalui prosedur tertentu. 3. Ditinjau dari kinerja perdagangan, maka saham dapat di kategorikan atas 5 jenis yaitu saham unggulan (blue-chips stocks), merupakan saham dari perusahaan yang memiliki reputasi tinggi atau sebagai leader di industri yang sejenis dan konsisten dalam pembayaran dividen. Saham pendapatan (income stocks), saham dari emiten yang mampu untuk membayar dividen lebih dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Saham pertumbuhan (growth stocks well-known), saham dari emiten yang pertumbuhan pendapatan yang tinggi dan sebagai leader di industri 11

4 sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. Ada juga saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam industri namun memiliki ciri growth stock yaitu saham pertumbuhan (growth stocks lesser-known). Saham spekulatif (speculative stocks), yaitu saham perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti. Saham siklikal (counter cyclical stocks), yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum biasanya emiten ini bergerak dalam produk yang salalu di butuhkan oleh masyarakat sehari-hari Keuntungan Membeli Saham Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:9), ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham, yaitu : dividen, dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan oleh perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan dividen yang di bagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai atau pula berupa dividen saham. Capital gain, capital gain merupakan keuntungan yang di dapatkan dari selisih antara harga beli dan harga jual saham. Kemudian ada juga saham bonus (jika ada), saham bonus merupakan saham yang dibagikan perusahaan kepada para pemegang saham yang diambil dari agio saham. Agio saham sendiri merupakan selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham tersebut pada saat perusahaan melakukan penawaran umum di pasar perdana. 12

5 2.2.3 Risiko Investasi Pada Saham Menurut Charlie (2010:50), kerugian investasi saham adalah membeli saham terlalu tinggi, menjual terlalu rendah, harga saham merosot, perusahaan emiten merugi, dampak inflasi, dan bursa global anjlok. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:10), saham dikenal dengan karakteristik imbal hasil tinggi, risiko tinggi (high risk, high return). Artinya, saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan tinggi namun juga berpotensi risiko tinggi. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2010:10) risiko investor yang memiliki saham, diantaranya : tidak mendapat dividen dikarenakan perusahaan mengalami kerugian, lalu ada juga capital loss yang dikarenakan investor menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga belinya. Dalam jual beli saham, terkadang untuk menghindari potensi kerugian yang makin besar akibat penurunan harga, maka seorang investor reloa menjual saham dengan harga rendah. Istilah ini dikenal dengan penghentian kerugian (cut loss). Disamping risiko tersebut, seorang pemegang saham juga masih dihadapkan dengan potensi risiko lainnya yaitu : 1. Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi Jika perusahaan bangkrut, maka akan berdampak secara langsung kepada saham perusahaan tersebut. Sesuai peraturan pencatatan saham di Bursa Efek, jika suatu perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, maka secara otomatis saham perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari Bursa atau di-delist. Dalam kondisi dilikuidasi, pemegang saham akan menempati posisi lebih rendah dibanding kreditur atau pemegang obligasi, artinya setelah semua aset perusahaan dijual, terlebih dahulu dibagikan kepada para kreditur atau pemegang 13

6 obligasi, dan jika masih terdapat sisa, baru dibagikan kepada pemegang saham. 2. Saham dikeluarkan dari Bursa (Delisting) Risiko lain yang dihadapi oleh para investor adalah jika saham perusahaan dikeluarkan dari pencatatan bursa efek alias di-delist. Suatu saham perusahaan di-delist dari bursa umumnya karena kinerja buruk. Saham yang telah di-delist tentu tidak lagi diperdagangkan dibursa. Meskipun saham tersebut tetap dapat diperdagangkan di luar bursa, tidak terdapat patokan harga yang jelas dan jika terjual biasanya dengan harga yang jauh dari harga sebelumnya. 3. Saham Dihentikan Sementara (Suspensi) Jika suatu saham di suspensi alias dihentikan perdagangannya oleh otoritas Bursa Efek. Dengan demikian investor tidak dapat menjual sahamnya hingga suspensi dicabut. Suspensi biasanya berlangsung dalam waktu singkat, misalnya satu sesi perdagangan, dua sesi perdagangan, tetapi dapat pula berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan. 2.3 Analisis Saham Dalam memprediksi harga suatu saham terdapat dua cara/teknik untuk menganalisis saham yang biasa dipakai oleh investor/manajer investasi. Dua teknik analisis tersebut adalah analisis fundamental (fundamental analysis) dan analisis teknikal (technical analysis). 1. Analisis Fundamental (Fundamental Analysis) Menurut Sawidji, Lie Ricky, dan Joni (2012:79) menyatakan Analisis fundamental adalah analisis yang didasarkan pada situasi dan kondisi ekonimo, politik, dan keamanan secara global dan juga tiap-tiap negara di 14

7 dunia, terutama negara-negara pemilik mata uang kuat, seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Swiss, Jepang, China, Singapura, Australia, dan New Zealand. Menurut Wira (2011:3), Analisis fundamental memperhitungkan berbagai faktor seperti kinerja perusahaan, analisis persaingan usaha, analisis industri, analisis ekonomi dan pasar makro-mikro. 2. Analisis Teknikal (Technical Analysis) Menurut Susanto dan Sabardi (2010:29), Analisis teknikal adalah suatu metode meramalkan pergerakan harga saham dan meramalkan kecenderungan pasar di masa mendatang dengan cara mempelajari grafik harga saham, volume perdagangan indeks harga saham gabungan. Sedangkan menurut Veter (2010:145), Analisis Teknikal adalah analisis yang tanpa harus melhat laporan keuangan perusahaan, tetapi cukup melihat tampilan grafik harga pada layar. Dan bila menurut Peter (2011:180), Analisis Teknikal adalah pergerakan harga saham sehari-hari yang biasanya digunakan untuk investasi jangka pendek. Kemudian menurut Singh dan Kumar (2011:47), Analisis teknikal adalah peramalan saat harga keuangan masa depan berdasarkan pemeriksaan saat harga masa lalu. Analisis teknis membantu investor untuk mengantisipasi harga di masa depan saham. Analisis teknis menggunakan grafik yang menunjukkan harga dari waktu ke waktu. Menurut Tandelilin (2009:392), Analisis Teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan saham dan indikator pasar lainnya berdasarkan pada data pasar historis seperti informasi harga dan volume. Teknikal analis mengklaim bahwa analisis teknikal yang paling dapat 15

8 diandalkan untuk saham aktif diperdagangkan (Morris, 1995) dalam jurnal Candlestick technical trading strategies: Can they create value for investors?. Analisa teknikal dikenal secara luas di antara para pedagang saham (dikenal dengan sebutan trader atau broker) dan para profesional dibidang keuangan. Namun dalam dunia akademis dianggap sebagai pseudosains atau voodoo finance karena analisa teknikal merupakan sesuatu yang diharamkan (anathema) dalam dunia akademis. Menurut Hakan dan Adnan, Banyak hasil survei menunjukkan penerimaan luas analisis teknik di antara praktisi. Taylor (2000) melaporkan bahwa setidaknya 90% dari anggota Bursa Efek London menempatkan beberapa berat dalam proses pengambilan keputusan mereka pada beberapa bentuk analisis teknis, pada beberapa horizon waktu, meskipun anggota berat relatif memberikan peningkatan analisis teknis sebagai cakrawala prakiraan menurun. Dengan demikian, analisa yang terbaik untuk melakukan analisa perdagangan saham adalah analisis teknikal dikarenakan analisis ini menggunakan grafik dan indikator-indikator lain Prinsip Analisis Teknikal Menurut Vibby (2010:40), terdapat 3 prinsip yang menjadi dasar dalam analisis teknikal, yaitu : 1. Segala sesuatu yang mempengaruhi gerakan sebuah bursa telah tercemin pada nilai harga saham yang telah terjadi sebelumnya. Segala sesuatu tersebut terdiri keadaan ekonomi, politik, fundamental perusahaan, termasuk juga kejadian-kejadian yang tidak dapat diprediksikan sebelumnya seperti adanya peperangan, gempa bumi, dan lain sebagainya, telah tercemin dalam nilai 16

9 harga saham yang terjadi dan terbentuk dalam riwayat grafik harga/chart. Pergerakkan harga merupakan pengaruh perubahan dari permintaan dan penawaran (supply & demand). 2. Harga selalu bergerak dalam sebuah pola kecenderungan/trend. Dalam analisis teknikal, pergerakan nilai sebuah harga akan mengikuti dan membentuk sebuah pola kecenderungan/trend, baik itu bergerak naik, turun, maupun bergerak menyamping. Dalam pergerakan nilai harganya, terdapat pola kencenderungan berkelanjutan/continuation, hingga pada suatu titik jenuh pergerakan nilai harga yang melambat dan memberikan peringatan sebelumnya yang kemudian menciptakan sebuah pola kecenderungan pembalikan arah/reversal. 3. Pola-pola tindakan yang terjadi dalam sebuah bursa/market akan selalu berulang-ulang. Pergerakan historis dapat dijadikan acuan untuk memprediksi pergerakan harga dimasa yang akan datang karena menggambarkan faktor psikologis para pelaku pasar. Pola-pola kecenderungan yang terjadi dalam sebuah bursa saham, biasanya akan terus mengalami pengulangan yang sama dalam suatu bingkai waktu tertentu dan selalu mengalami pengulangan dari waktu ke waktu. Dalam analisis teknikal, terdapat istilah-istilah yang penting untuk diketahui, yaitu : a. Chart b. Trend c. Support and resistance 17

10 2.3.2 Grafik Analisis Teknikal Menurut Hidayat (2010:130) Chart dapat diartikan sebagai gambaran para pelaku pasar dalam melakukan aktivitas jual-beli yang digambarkan dalam bentuk grafik-grafik. Kemudian menurut McFarlin & Collins (2011:49), Grafik dapat menjadi alat analisis yang kuat karena mereka dapat membuat lebih mudah untuk mengidentifikasi tren jangka panjang dan jangka pendek, atau kurangnya tren. Selanjutnya, data historis memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi tingkat support dan resistance, area konsolidasi harga dan daerah volatilitas tinggi. Menurut Vibby (2010), Analisa teknikal mempunyai tiga jenis grafik yang mendasar antara lain : 1. Line Charts adalah grafik dalam bentuk garis yang menghubungan titik-titik harga penutupan (clossing price) dalam suatu periode perdagangan tertentu. (Sumber : Gambar 2.1 Line Charts 18

11 2. Bar Chart Bar chart merupakan sebuah grafik riwayat data nilai harga suatu saham yang hanya terbentuk dari garis-garis pergerakan nilai harga, nilai pembukaan, nilai harga tertinggi, nilai harga terendah, dan nilai harga penutupan dari gerakan suatu saham dalam sebuah periode waktu tertentu pada sebuah pergerakan di bursa saham/market. Garis sebelah kiri menunjukkan harga pada saat pembukaan, sedangkan garis sebelah kanan menujukkan harga penutupan. (Sumber : Gambar 2.2 Bar Chart 3. Candlestick chart Candlestick chart merupakan grafik yang dipakai oleh jepang pada abad ke 18 untuk menentukan pergerakan harga beras pada saat itu. Hampir sama dengan bar chart, candlestick atau disebut juga candle charts merupakan grafik yang menunjukkan harga tertinggi, harga terendah, harga pembukaan dah harga penutupan. Di samping itu candlestick secara mendalam 19

12 mengungkapkan pola dorongan beli dan jual dibalik pembentukan batang candle yang terjadi sehingga penggunanya dapat dengan mudah menganalisis perubahan tren yang terjadi. Perbedaan dari Bar chart adalah bentuknya secara visual lebih mudah dibaca dan diartikan, serta sangat mudah membedakan kenaikan dan penurunan harga suatu gerakan saham dari perbedaan warnanya. Warna gelap menunjukkan kejatuhan harga dari nilai harga pembukaannya, sementara warna putih menunjukkan kenaikan harga dari nilai harga pembukaannya. Dalam candlestick terdapat 2 dasar, yaitu : a. Bullish Candle adalah saat penutupan lebih tinggi dari pada saat pembukaan (biasanya berwarna hijau atau putih) b. Bearish Candle adalah saat penutupan lebih rendah dari pada saat pembukaan (biasanya berwarna merah atau hitam) (Sumber : onlinetradingconcepts.com) Gambar 2.3 Candlestick Basics Dalam dasar candlestick terdapat 3 bagian utama, yaitu : a. Upper Shadow : Garis vertikal di antara harga tertingginya 1 hari pada saat penutupan (Bulish candle) atau pembukaan (Bearish candle). 20

13 b. Real Body : Perbedaan antara pembukaan dan penutupan, bagian berwarna dari candlestick. c. Lower Shadow : Garis vertikal antara harga terendah dalam 1 hari pada saat pembukaan (Bullish candle) atau penutupan (Bearish candle). (Sumber : Gambar 2.4 Candlestick chart 21

14 Menurut Wira (2010:41), terdapat banyak sekali bentuk pola dalam candlestick diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Pola Netral - Spinning Tops (Sumber : stockcharts.com) Gambar 2.5 Spinning Tops Pola ini terbentuk bila ada body pendek di tengah shadow yang tidak terlalu panjang. Bentuk ini menunjukan terjadinya fluktuasi dalam kisaran sempit. Pasar sedang berusaha melakukan konsolidasi. Bila terjadi pola spinning tops terus-menerus, sebaiknya anda melakukan trading jangka pendek atau wait and see. 22

15 2. Pola Kontinuitas - Marubozu (Sumber : stockcharts.com) Gambar 2.6 Marubozu Bentuk candle ini terjadi bila body penuh tanpa shadow. Bentuk ini mengindikasikan pasar yang sangat yakin (confident). Biasanya trend yang terjadi akan berlanjut (bullish atau bearish). - White candle and black candle (Sumber : stockcharts.com) Gambar 2.7 White and Black candle Bentuk candle seperti diatas juga dapat dilihat sebagai pola kontinuitas bulish atau bearish, walaupun karakternya tidak sekuat marubozu. 23

16 - Three White Soldier and Three Black Crows (Sumber : stockcharts.com) Gambar 2.8 Three White Soldier and Three Black Crows Bila marubozu muncul secara berurutan, maka pola kontinuitas yang ditunjukkan juga semakin kuat. Jika dilihat dari pola ini seperti tangga. Bila bullish dinamakan three white soldier, sedangkan bila bearish dinamakan three black crows. Ciri three white soldier : 1. Biasanya muncul saat pasar sedang downtrend (bearish). 2. Ada tiga white marubozu / white candle dengan body panjang. 3. Setiap candle ditutup pada level yang semakin tinggi. 4. Harga pembukaan candle berada diantara body atau harga penutupan candle sebelumnya. 5. Setelah muncul, pasar akan naik lagi ke atas. 24

17 Ciri three black crows : 1. Biasanya muncul saat pasar sedang uptrend (bullish). 2. Ada tiga black marubozu / black candle dengan body panjang. 3. Setiap candle ditutup pada level yang semakin rendah. 4. Harga pembukaan candle berada diantara body atau harga penutupan candle sebelumnya. 5. Setelah muncul, pasar akan turun lagi ke bawah. 3. Pola Reversal - Doji, longleg doji (Sumber : stockcharts.com) Gambar 2.9 Doji, Longleg doji Bentuk candle ini adalah pola reversal yang paling sering dan paling mudah ditemui, yaitu tipe candlestick dimana harga pembukaan sama atau hampir sama dengan harga penutupan sehingga hanya terlihat garis tipis ditengah shadow. Doji biasanya menunjukkan adanya pergantian trend, baik bearish ataupun bullish. Jadi anda perlu waspada jika mendapati adanya doji. 25

18 - Gravestone doji and Dragonfly doji (Sumber : stockcharts.com) Gambar 2.10 Gravestone Doji and Dragonfly Doji Gravestone Doji terbentuk ketika harga pembukaan, terendah, dan penutupan semuannya sama. Sedangkan harga tertinggi membentuk suatu bayangan atas dan panjang. Hal ini mengindikasikan bahwa pembeli mendominasi perdangangan dan menarik harga lebih tinggi selama sesi. Namun, pada akhir sesi penjual muncul kembali dan mendorong harga kembali dan mendorong harga kembali ke arah level pembukaan dan sesi rendah. Dragonfly Doji terbentuk ketika harga pembukaan, tertinggi, dan penutupan semuanya sama. sedangkan harga terendah membentuk bayangan. Hal ini mengindikasikan bahwa penjual mendominasi perdagangan dan menarik harga lebih rendah selama sesi. Menurut Cahyadi (2012), Pola grafik candlestick sifatnya kebanyakan memberikan petunjuk mengenai perubahan arah sehingga cocok dipakai sebagai penanda apakah sebuah tren akan berubah arah atau tidak. Pada kondisi sideways, candlestick juga masih dapat digunakan karena dapat juga menjadi penanda dari perubahan gerakan bolak-balik yang singkat. 26

19 2.4 Bollinger Bands Bollinger bands digunakan untuk mengukur voltalitas dari pasar. Umumnya indikator ini memberikan informasi mengenai apakah pasar sedang sepi ataupun pasar sedang ramai. Ketika pasar sedang sepi bollinger bands akan menyempit sedangkan jika pasar sedang ramai bollinger bands akan melebar. Bollinger bands diciptakan oleh John Bollinger pada awal tahun 1980-an untuk membantu membandingkan voltalitas dan harga efektif dalam suatu periode. Bollinger bands sendiri sebenarnya terdiri atas tiga buah garis yang membentuk semacam sabuk pembatas terhadap pergerakan harga. Namun dalam penerapannya garis tengah bollinger bands seringkali tidak ditampilkan karena memang garis tengah tersebut hanyalah garis moving averages biasa. Apabila terjadi ketidak seimbangan antara permintaan dan penawaran, maka bollinger bands akan lebih melebar dibandingkan kondisi seimbang. Evans dalam Journal of Technical Analysis (2008), ia mengutip pernyataan John Bollinger yaitu "Ketika harga bergerak di luar band, merupakan kelanjutan dari tren saat ini tersirat.". Menurut Kannan, Sekar, Sathik, dan Arumugam, Bollinger Bands didasarkan pada simple movieng average. Hal ini karena simple moving average digunakan dalam perhitungan standar deviasi. Bagian atas band adalah dua deviasi standar di atas moving average, band yang lebih rendah adalah dua standar deviasi di bawah moving average, dan band tengah adalah moving average itu sendiri. Sebagai volatility indicator, sebenarnya bollinger bands tidak berdiri sendiri. Indikator ini biasanya digunakan hanya sebagai indikator awal untuk mengukur harga relatif dan volatility (volatile = mudah berubah volatility = tingkat kecepatan dalam berubah). 27

20 (Sumber : Gambar 2.12 Bollinger Bands Bollinger Bands memiliki tiga garis utama yang bergerak mengikuti rata-rata pergerakan harga sepanjang periode tertentu. Garis utama Bollinger Bands yang diberada di tengah gerakan (middle band) dan menjadi tolok ukur merupakan garis rata-rata pergerakan harga yang dihitung secara sederhana (simple moving average). Sementara dua garis lainnya ditempatkan pada bagian atas dan bawah (upper & lower band) dihitung berdasarkan +/- 2 standar deviasi dari garis rata-rata (MA). Upperband = Middle band + 2 standar deviasi Middle band= MA periode 20 Lowerband = Middle band -2 standar deviasi 28

21 (Sumber : mifx.com) Gambar 2.13 Bollinger bands, MA20 & STD Stochastic Oscillator Dikembangkan oleh George C. Lane pada akhir 1950-an, Stochastic Oscillator merupakan indikator momentum yang menunjukkan lokasi relatif dekat dengan kisaran tinggi-rendah di atas sejumlah set periode. Menurut sebuah wawancara dengan Lane, Stochastic Oscillator "tidak mengikuti harga, tidak mengikuti volume atau sesuatu seperti itu Ini mengikuti kecepatan atau momentum harga.. Sebagai aturan, perubahan momentum arah sebelum harga." Sebagai divergensi tersebut, bullish dan bearish dalam Stochastic Oscillator dapat digunakan untuk pembalikan pertanda. Ini adalah sinyal, pertama, dan yang paling penting bahwa Lane diidentifikasi. Lane juga digunakan osilator ini untuk mengidentifikasi banteng dan menanggung set-up untuk mengantisipasi pembalikan masa depan. Stochastic Oscillator juga berguna untuk mengidentifikasi tingkat overbought dan oversold. Overbought dan oversold memiliki arti bahwa pasar telah bergerak terlalu jauh dan terlalu cepat, sehingga membutuhkan koreksi dalam waktu dekat. Stochastic 29

22 juga merupakan bagian dari Oscillator yang menggunakan fixed range 0 sampai 100. Dengan area ekstrim berada di area 70 (80) dan 30 (20). Stochastic Oscillator terdiri dari dua garis yaitu %K adalah garis yang tercepat, merupakan perbandingan dari harga close dikurang low periode tertentu dan harga high dikurang low periode tertentu. %D adalah garis yang lebih lambat, merupakan average dari %K sepanjang periode tertentu. Penggunaan Stochastic Oscillator: 1. Standarnya, pembacaan diatas 70 diasumsikan sebagai overbought, dan area 30 adalah area oversold. Namun banyak analis lebih mengatakan area ekstrim 80 dan 20 jauh lebih representatif. 2. Secara teori, Sinyal buy dalam Stochastic Oscillator akan muncul pada saat %K bergerak ke atas memotong %D yang terjadi di bawah area 30 dan keduanya (%K & %D) mengarah keatas. 3. Sinyal sell muncul pada saat %K bergerak ke bawah memotong %D yang terjadi di atas area 70, dan keduanya mengarah kebawah 4. Divergence dan convergence terjadi ketika harga bergerak membentuk highest high atau lowest low tetapi stochastic oscillator tidak pada saat yang sama tidak membentuk highest high atau lowest low. Sinyal ini penggunaannya mirip dengan penggunaan indikator lain seperti MACD dan RSI. 30

23 (Sumber : mifx.com) Gambar 2.14 Stochastic Oscillator 2.6 Indikator Trend, Support, dan Resistance. Trendline indicator memiliki kegunaan utama untuk mengetahui tren yang sedang terjadi dengan rentang periode yang ada (meskipun demikian trendline indicator dapat juga digunakan untuk mengetahui hal lainnya seperti support dan resistance point, dsb). Menurut majalah Indotraderpedia (2013:12), Trendline sebagai garis lurus yang menghubungkan low (untuk up trendline) dan high (untuk down trendline). Semakin banyak titik yang dihubungkan oleh trendline, semakin signifikan trendline tersebut. Selain itu, semakin lama jangka waktu trendline tersebut, semakin berarti trendline tersebut dan semakin signifikan jika terjadi penetrasi atas trendline tersebut. Menurut Vibby (2010:132), menyatakan bahwa support adalah tingkat dukungan bawah harga pada harga pasar pada saat itu, dimana minat beli seharusnya dapat untuk menguasai tekanan penjualan dan mempertahankan sehingga harga tidak jatuh. Sedangkan resistance adalah tahanan harga diatas harga pasar saat itu, dimana 31

24 tekanan penjualan seharusnya cukup kuat untuk menguasai minat pembelian dan akan mempertahankan agar tidak naik tinggi dari level tersebut. 32

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.2.1 Latar Belakang Analisa Saham Dedhy dan Liliana (2007) menyatakan bahwa pergerakan harga saham pada dasarnya dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum permintaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pasar Modal Pasar Modal memiliki peran yang besar perekonomian suatu Negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Investasi Menurut Sunariyah (2003:4): Investasi adalah penanaman modal untuk waktu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham BAB II DASAR TEORI Pada Bab II dari laporan Tugas Akhir ini akan diuraikan dasar-dasar teori yang mendukung pelaksanaan Tugas Akhir, yaitu mengenai saham dan pasar saham, analisis teknikal, serta konsep

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar Modal adalah kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan modal, seperti obligasi dan efek. Pasar modal berfungsi menghubungkan investor, perusahaan dan institusi

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. pendapat investor (P. 3).

LANDASAN TEORI. pendapat investor (P. 3). BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Saham Dedhy Sulistiawan dan Liliana (2007) menjelaskan pergerakan harga saham dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum permintaan dan penawaran.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan candlestick dalam grafik pergerakan harga saham Telkom. Kombinasi ketiga metode ini mampu memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan investasi pada saham, seorang investor atau trader

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan investasi pada saham, seorang investor atau trader BAB II LANDASAN TEORI II.I Analisis Saham Dalam melakukan investasi pada saham, seorang investor atau trader harus memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam menganalisis saham. Dengan kemampuan dan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi yang berbeda antara satu. ekonomi dalam memandang manajemen keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi yang berbeda antara satu. ekonomi dalam memandang manajemen keuangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, hal ini dapat diketahui dari banyaknya pengertian tentang manajemen keuangan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Saham Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi pergerakan harga saham, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan dan menghindari kerugian.

Lebih terperinci

Bab IV PEMBAHASAN. membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan penulis

Bab IV PEMBAHASAN. membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan penulis Bab IV PEMBAHASAN IV.1 Rencana Perdagangan ( Trading Plan ) Dalam simulasi perdagangan yang akan dibahas pada bab ini penulis akan membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham BAB II DASAR TEORI Pada bab dua ini akan dibahas dasar teori yang dipergunakan dalam mengerjakan tugas akhir ini, yang meliputi definisi dan konsep dari saham serta analisis pasar saham. Dasar teori ini

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pasar Modal

II. TINJAUAN PUSTAKA Pasar Modal 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti

Lebih terperinci

ANALISA TEKNIKAL. Beberapa 'peralatan populer' yang digunakan dalam analisa teknikal adalah : 1. Chart. - Line - Candlesticks.

ANALISA TEKNIKAL. Beberapa 'peralatan populer' yang digunakan dalam analisa teknikal adalah : 1. Chart. - Line - Candlesticks. ANALISA TEKNIKAL Analisa Teknikal merupakan 'pelajaran sejarah' dalam menganalisa pergerakan harga. Dengan motto 'Sejarah akan terulang', pergerakan harga di masa lalu dipelajari untuk memprediksi arah

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap 37 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap Peristiwa Stock Split yang Terjadi di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL. 1

Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL. 1 Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL ririkyunita@yahoo.co.id 1 2 Di Wall Street ada pepatah Bull makes money bear makes money but pig gets slaughtered 3 Harga bergerak dalam trend tertentu yang akan terjadi

Lebih terperinci

Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator

Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator ANALISA TEHNIKAL I. Dasar Analisa Teknikal Bagian ini akan membahas: Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator Berjalanlah ke area terbuka,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Analisis Teknikal Analisis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan pada data

Lebih terperinci

Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal

Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal Astronaut US vs Indonesia VS Apa yang mempengaruhi harga saham? Supply > Demand = Price Drop Supply < Demand = Price Up Demand = Buyer = Bull Supply = Seller =

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, yang termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara

Lebih terperinci

Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor. Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend

Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor. Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor Price Pattern Reversal Pattern Continuation Pattern Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend Indicator

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan resiko yang harus ditanggung setiap investor terutama investor jangka

BAB I PENDAHULUAN. merupakan resiko yang harus ditanggung setiap investor terutama investor jangka BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pergerakan harga saham di bursa efek Indonesia sangatlah fluktuatif, hal ini merupakan resiko yang harus ditanggung setiap investor terutama investor jangka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHAS AN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI

BAB IV PEMBAHAS AN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI BAB IV PEMBAHAS AN Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI dalam grafik saham Indofood. Hasil perhitungan Bollinger Bands dan RSI akan tersaji dalam bentuk grafik

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Fungsi Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Fungsi Saham BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang dipergunakan dalam mengerjakan tugas akhir ini, yang meliputi : 1. Saham 2. Pasar Saham 3. Analisis Pasar Saham 4. Indikator Teknikal Hal di

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI Bab II LANDASAN TEORI II.1. Valas Valuta asing (Valas) atau biasa disebut juga Foreign Exchange (forex) merupakan transaksi perdagangan nilai tukar mata uang asing dari negara yang berbeda satu sama lain.

Lebih terperinci

Chart Bagi Para Trader

Chart Bagi Para Trader Chart Bagi Para Trader Selama Beberapa tahun para trader telah mengembangkan beberapa macam type chart yang berbeda untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik akan pergerakan harga.. Beberapa teknik charting

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas II. LANDASAN TEORI 2.1 Saham Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGY POLA REVERSAL

TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGY POLA REVERSAL TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGY POLA REVERSAL Candlestick Chart Candlestick adalah jenis chart yang paling sering digunakan. Dengan candlestick

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi merupakan suatu kegiatan untuk menanamkan modal atau uang yang dilakukan pada saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Investasi

Lebih terperinci

Bab 3 LANDASAN TEORI. modal, yaitu Analisa fundamental dan Analisa Teknikal. Analisa Fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi

Bab 3 LANDASAN TEORI. modal, yaitu Analisa fundamental dan Analisa Teknikal. Analisa Fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi 10 Bab 3 LANDASAN TEORI 3.1 Jenis Analisa dalam Pasar Modal Secara garis besar ada dua jenis analisa yang dapat digunakan dalam pasar modal, yaitu Analisa fundamental dan Analisa Teknikal 3.1.1 Fundamental

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA FOREX - 3

TEKNIK ANALISA FOREX - 3 - 3 MOVING AVERAGES BOLLINGER BANDS PARABOLIC SAR MACD STOCHASTIC RELATIVE STRENGHT INDEX (RSI) OSCILATOR & MOMENTUM TIME FRAME Moving Averages (MA) Moving Averages (MA) adalah pergerakan rata-rata harga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka panjang baik hutang maupun modal sendiri diperdagangkan. Dana jangka

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT Dalam analisa yang akan dilakukan, penulis menggunakan data transaksi harian saham BHIT, data yang digunakan oleh penulis adalah data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan terkait lainnya. (Tjiptono Darmadji dan Fakhruddin, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan terkait lainnya. (Tjiptono Darmadji dan Fakhruddin, 2011). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian di Indonesia cukup pesat terutama di dalam Lembaga Keuangan Bukan Bank yang dimana lembaga tersebut memberikan banyak sekali pilihan lembaga

Lebih terperinci

Bollinger Bands. Gambar 1. Bollinger Bands, MA 20 & STD 2

Bollinger Bands. Gambar 1. Bollinger Bands, MA 20 & STD 2 Bollinger Bands Menyiasati Bollinger Bands Sebagai penghasil sinyal transaksi Bollinger bands merupakan salah satu dari beberapa indikator yang populer bagi kalangan trader dunia. Banyak sekali strategi

Lebih terperinci

Investasi Saham di Pasar Modal

Investasi Saham di Pasar Modal Investasi Saham di Pasar Modal Andre adalah salah satu individu yang ikut memeriahkan perdagangan saham di bursa efek Jakarta. Sudah kurang lebih 3 tahun Andre selalu mengikuti dan bertransaksi saham.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Menurut Jogiyanto (2008), pasar modal merupakan

Lebih terperinci

MENDENGARKAN SUARA PASAR.

MENDENGARKAN SUARA PASAR. MENDENGARKAN SUARA PASAR www.danareksa-research.com Quick Scan Ukur tekanan beli/jual Chaikin Money Flow Ukur kekuatan trend Aaron Indicator Avg Directional Index Ukur kejenuhan pasar Commodity Channel

Lebih terperinci

ANALISIS POLA GRAFIK CANDLESTICK PADA PERGERAKAN EUR/USD

ANALISIS POLA GRAFIK CANDLESTICK PADA PERGERAKAN EUR/USD ANALISIS POLA GRAFIK CANDLESTICK PADA PERGERAKAN EUR/USD Yoyo Cahyadi Accounting Department, Faculty of Economic and Communication, BINUS University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan-Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merambah dalam dunia perekonomian di Indonesia telah mengubah mind set

BAB I PENDAHULUAN. merambah dalam dunia perekonomian di Indonesia telah mengubah mind set BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan dunia Pasar Modal yang kini mulai merambah dalam dunia perekonomian di Indonesia telah mengubah mind set masyarakat Indonesia akan pentingnya

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA FOREX - 1

TEKNIK ANALISA FOREX - 1 TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGI POLA REVERSAL Dirangkum & diterjemahkan Oleh Goldmaster Halaman 1 dari 9 Candlestick Chart Candlestick adalah

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Dalam trading, istilah momentum

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA -  Dalam trading, istilah momentum VOLUME 3, ISSUE 6 SEPTEMBER - OKTOBER 2015 INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Inside this issue: Candle Power : Identical Three Crow 6 Indicator : Donchian Channels 9 Charting

Lebih terperinci

21 NAMA CANDLESTICK YANG HARUS DIKETAHUI OLEH TRADER

21 NAMA CANDLESTICK YANG HARUS DIKETAHUI OLEH TRADER 21 NAMA CANDLESTICK YANG HARUS DIKETAHUI OLEH TRADER Candlestick merupakan salah satu alat dari analisa teknikal yang paling akurat memberikan informasi dari sekian indikator yang dimiliki para trader.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. instrument pasar uang adalah jangka pendek, mudah diperjual belikan serta likuid.

BAB II LANDASAN TEORI. instrument pasar uang adalah jangka pendek, mudah diperjual belikan serta likuid. BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pasar Finansial Pasar finansial disegmentasikan ke pasar uang dan pasar modal. Karakteristik instrument pasar uang adalah jangka pendek, mudah diperjual belikan serta likuid.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Wang Sutrisno (2000) dengan penelitian yang berjudul pengaruh stock split

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Wang Sutrisno (2000) dengan penelitian yang berjudul pengaruh stock split 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian terdahulu yang mendasari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Wang Sutrisno (2000) dengan penelitian yang berjudul pengaruh

Lebih terperinci

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp Ikhtisar Analisis Pasar oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Pendahuluan... 3 Analisis Teknikal vs Analisis Fundamental... 4 Analisis Fundamental... 5 Analisis Teknikal... 6 Indikator... 7 RSI...

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal menentukan apa pasangan mata uang yang ingin di perdagangkan. Dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. lembar saham biasa (Kieso dkk, 2007:379). berbagai aspek, salah satunya adalah Earnings Per Share (Nachrowi

BAB II LANDASAN TEORI. lembar saham biasa (Kieso dkk, 2007:379). berbagai aspek, salah satunya adalah Earnings Per Share (Nachrowi 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Earning Per Share (EPS) 1. Pengertian Earning Per Share (EPS) Earnings Per Share menunjukkan laba yang dihasilkan oleh setiap lembar saham biasa (Kieso dkk, 2007:379). Dalam

Lebih terperinci

1) Petakan Trend dan Ikuti

1) Petakan Trend dan Ikuti Salah satu analisis penting yang dapat digunakan untuk membantu Anda dalam mengambil keputusan trading, selain analisa fundamental dan penggunaan manajemen modal adalah analisa teknikal. Sebegitu pentingnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi (Pandji dan Piji,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi (Pandji dan Piji, 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi (Pandji dan Piji,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari berbagai Negara. Mata uang memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dari berbagai Negara. Mata uang memegang peranan yang sangat penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Valuta asing (valas) atau yang lebih dikenal oleh sebagian banyak orang dengan sebutan foreign exchange (forex) adalah perdagangan nilai mata uang asing

Lebih terperinci

Analisis teknis. Analisa Teknikal Analisa Tehnikal

Analisis teknis. Analisa Teknikal Analisa Tehnikal 2.2. Analisa Tehnikal Analisa Teknikal Analisa Teknikal (technical analysis) adalah salah satu analisis atau metode pendekatan yang mengevaluasi pergerakan suatu harga saham, valas, kontrak berjangka (future

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA. Maya (2012) Analisis Perbandingan Risk & Return antara sahan syariah

BAB II TINJAUAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA. Maya (2012) Analisis Perbandingan Risk & Return antara sahan syariah BAB II TINJAUAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya, untuk mempermudah pengumpulan data, analisis, dan pengolahan data. Maya (2012)

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dilakukan dengan menggunakan grafik Candlestick dan pola Elliott Wave yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dilakukan dengan menggunakan grafik Candlestick dan pola Elliott Wave yang BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis atas pergerakkan harga saham BUMI yang dilakukan dengan menggunakan grafik Candlestick dan pola Elliott Wave yang dilengkapi dengan Fibonacci

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pasar Modal 2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran

Lebih terperinci

Darma Hasudungan Siahaan

Darma Hasudungan Siahaan ANALISIS PERGERAKAN HARGA EMAS DENGAN MENGGUNAKAN MOVING AVERAGE, PARABOLIC SAR DAN STOCHASTIC OSCILLATOR Darma Hasudungan Siahaan Binus University,Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak Dalam melakukan

Lebih terperinci

Analisa Investasi. Analisa Fundamental. Analisa Fundamental. Objek Analisa. Laporan Keuangan 3/19/2015. Analisa Teknikal. Analisa Fundamental

Analisa Investasi. Analisa Fundamental. Analisa Fundamental. Objek Analisa. Laporan Keuangan 3/19/2015. Analisa Teknikal. Analisa Fundamental Analisa Investasi Analisa Fundamental Analisa Teknikal Laporan Keuangan Grafik Harga Saham Analisa Investasi Operation Team of Phintraco Securities Jangka Panjang Dividend Pasar Efisien Jangka Pendek Capital

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan yang diperlukan, data ini diperlukan untuk penganalisisan secara

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan yang diperlukan, data ini diperlukan untuk penganalisisan secara BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/subyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data keuangan perusahaan dan data pergerakan saham pada perusahaan yang menjadi sampel. Data keuangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Danareksa Research Institute Press

DAFTAR ISI. Danareksa Research Institute Press DAFTAR ISI Halaman Tips... 8 Accumulation/Distribution (AD)... 10 Indikator (Aroon Up, Aroon Down, dan Aroon Oscillator)... 12 Average Directional Movement Index (ADX)... 14 Average True Range Technical

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Sunarto (2001) yang berjudul Pengaruh Rasio Profitabilitas Dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Sunarto (2001) yang berjudul Pengaruh Rasio Profitabilitas Dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Sunarto (2001) yang berjudul Pengaruh Rasio Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Di BEJ, hasil penelitian menyatakan bahwa

Lebih terperinci

Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan (trends) harga dimasa yang

Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan (trends) harga dimasa yang ANALISIS TEKNIKAL Jhon J Murphy ( Technician ca Analysis ayss for Financial ca Market ) Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan

Lebih terperinci

ANALISIS KEAKURATAN INDIKATOR BOLLINGER BANDS TERHADAP PERGERAKAN HARGA SAHAM: Studi Kasus pada Saham PT Astra Agro Lestari Tbk

ANALISIS KEAKURATAN INDIKATOR BOLLINGER BANDS TERHADAP PERGERAKAN HARGA SAHAM: Studi Kasus pada Saham PT Astra Agro Lestari Tbk ANALISIS KEAKURATAN INDIKATOR BOLLINGER BANDS TERHADAP PERGERAKAN HARGA SAHAM: Studi Kasus pada Saham PT Astra Agro Lestari Tbk Frankandinata; Yoyo Cahyadi Accounting and Finance Department, Faculty of

Lebih terperinci

Strategi EMA-50 Williams. oleh Admiral Markets Trading Camp

Strategi EMA-50 Williams. oleh Admiral Markets Trading Camp Strategi EMA-50 Williams oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Sekilas Tentang Penulis Deskripsi Strategi Exponential Moving Average Williams Percent Range Stochastic Pivot Points Kesimpulan 3 4

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Investasi 1. Pengertian Investasi Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan saat ini, dengan tujuan memperoleh

Lebih terperinci

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham. Untuk mengetahui laba yang diperoleh perusahaan dengan menghitung Laba Per Lembar saham (Earning Per Share)/EPS. EPS merupakan perbandingan antara pendapatan yang dihasilkan (laba bersih) dan jumlah saham

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham menurut Anoraga (2006:57) didefinisikan sebagai surat berharga atas bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Rinati (2009) melakukan penelitian yang berudul Pengaruh Net Profit

BAB II URAIAN TEORITIS. Rinati (2009) melakukan penelitian yang berudul Pengaruh Net Profit BAB II URAIAN TEORITIS A.Penelitian Terdahulu Rinati (2009) melakukan penelitian yang berudul Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA), dan Return On Equity (ROE) terhadap harga saham pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Bursa Berjangka BAPPEBTI atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997, BAPPEBTI merupakan salah satu unit eselon

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi. BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Menurut Undang Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasar Modal adalah kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang

Lebih terperinci

Buletin Compiled by

Buletin Compiled by Volume XXII/2014 Buletin Compiled by at.research@phintracosecurities.com Analisa Investasi : Analisa Teknikal Melanjutkan ulasan Profits Buletin Volume XXI mengenai pentingnya Likuiditas Saham dalam memilih

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN PASAR MODAL Bursa efek merupakan arti fisik dari pasar modal. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atas perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi

Lebih terperinci

Relative strength index (RSI) dan Moving average (MA) salah satu penyusun sistem dalam trading

Relative strength index (RSI) dan Moving average (MA) salah satu penyusun sistem dalam trading ANALISA TEHNIKAL I. Moving Average(MA) & Relative Strength Index(RSI) Relative strength index (RSI) dan Moving average (MA) salah satu penyusun sistem dalam trading Moving average (MA) dan Relative Strength

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan aset (Kasmir, 2003). Adapun rumus ROA adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan aset (Kasmir, 2003). Adapun rumus ROA adalah sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Return On assets (ROA) Return On Asset (ROA) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan aset (Kasmir,

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIKAL MODERN MENGGUNAKAN METODE MACD, RSI, SO, DAN BUY AND HOLD UNTUK MENGETAHUI RETURN SAHAM OPTIMAL PADA SEKTOR PERBANKAN LQ 45

ANALISIS TEKNIKAL MODERN MENGGUNAKAN METODE MACD, RSI, SO, DAN BUY AND HOLD UNTUK MENGETAHUI RETURN SAHAM OPTIMAL PADA SEKTOR PERBANKAN LQ 45 ANALISIS TEKNIKAL MODERN MENGGUNAKAN METODE MACD, RSI, SO, DAN BUY AND HOLD UNTUK MENGETAHUI RETURN SAHAM OPTIMAL PADA SEKTOR PERBANKAN LQ 45 Agung Pramono 1 Iman Murtono Soenhadji 2 Septi Mariani 3 Ida

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. sebuah perusahaan dan merepresentasikan klaim dari sebagian aset dan pendapatan

BAB 2 LANDASAN TEORI. sebuah perusahaan dan merepresentasikan klaim dari sebagian aset dan pendapatan 4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Saham Saham adalah sebuah tipe sekuritas yang mensignifikasikan kepemilikan atas sebuah perusahaan dan merepresentasikan klaim dari sebagian aset dan pendapatan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tempat judi. Benarkah demikian? Memang banyak investor yang bertransaksi saham

BAB II LANDASAN TEORI. tempat judi. Benarkah demikian? Memang banyak investor yang bertransaksi saham BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisa Saham Banyak orang menganggap perdagangan di pasar modal hampir sama dengan tempat judi. Benarkah demikian? Memang banyak investor yang bertransaksi saham tanpa informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber dana jangka pendek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), pasar modal (capital market)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), pasar modal (capital market) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini pasar modal merupakan suatu alternatif investasi yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini pasar modal merupakan suatu alternatif investasi yang dapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini pasar modal merupakan suatu alternatif investasi yang dapat mendatangkan keuntungan finansial bagi investor individual maupun institusional. Perkembangan

Lebih terperinci

PENILAIAN SAHAM. Nilai nominal Nilai nominal adalah nilai per lembar saham yang berkaitan dengan hukum. Nilai yang tercantum dalam lembar saham.

PENILAIAN SAHAM. Nilai nominal Nilai nominal adalah nilai per lembar saham yang berkaitan dengan hukum. Nilai yang tercantum dalam lembar saham. PENILAIAN SAHAM Tujuan penilaian saham Saham adalah aset finansial yang dapat dijadikan investasi Penilaian saham dilakukan untuk menentukan apakah saham yang akan dibeli/ jual akan memberikan tingkat

Lebih terperinci

SEKOLAH FOREX SEMESTER PENDEK

SEKOLAH FOREX SEMESTER PENDEK SEKOLAH FOREX SEMESTER PENDEK Your Teacher Your Books Your Friends They Are Here.. Let s Study Together..!! 2.2. Analisa Teknikal Analisis teknis adalah kerangka di mana trader mempelajari pergerakan harga.

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada hakekatnya adalah hasil dari proses akuntansi yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi berterima

Lebih terperinci

Technical Analisys Dan Bitcoin Traders

Technical Analisys Dan Bitcoin Traders Technical Analisys Dan Bitcoin Traders Apa Yang Perlu Diketahui Oleh Bitcoin Trader Tentang Technical Analisys Jurnal Trading Volume 1, Maret 2017 Terjemahan Yang Disesuaikan Penulis Wakhid Mukti M.A.,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham 2.1.1 Pengertian Saham Saham pada dasarnya merupakan bukti penyertaan modal dari investor kepada emiten yang menunjang bukti kepemilikan suatu perusahaan dan investor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan konsultan dari Amerika Serikat pada tahun 1980-an. Economic

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan konsultan dari Amerika Serikat pada tahun 1980-an. Economic 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Economic Value Added (EVA) Istilah Economic Value Added (EVA) pertama kali di populerkan oleh Stren Steward Management servis dalam Pradhono (2004) yang merupakan perusahaan

Lebih terperinci

KUMPULAN TRADING STRATEGY

KUMPULAN TRADING STRATEGY KUMPULAN TRADING STRATEGY 1. TEKNIK ROLE REVERSAL 2. KOMBINASI INDIKATOR (Bolinger Band, MA, Stochastic Oscilator) 3. KOMBINASI EXPONENTIAL MOVING AVARAGE (EMA) EMA (5, 15, dan 60) 4. KOMBINASI EMA 5,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Profitabilitas Profit dalam kegiatan operasional perusahaan merupakan elemen penting untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan pada masa yang akan datang. Keberhasilan

Lebih terperinci

MANUAL CANDLESTICK Versi 1.0 Oleh Fabianto Wangsamulya

MANUAL CANDLESTICK Versi 1.0 Oleh Fabianto Wangsamulya MANUAL CANDLESTICK Versi 1.0 Oleh Fabianto Wangsamulya Pengantar Candlestick adalah satu teknik untuk memetakan pergerakan harga pasar baik itu pasar saham, komoditi, atau juga valuta asing (forex). Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal merupakan suatu jenis pasar dimana para investor melakukan kegiatan menjual atau membeli sekuritas atau surat-surat berharga. Menurut

Lebih terperinci

ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT MNC INVESTAMA, TBK (BHIT) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCHASTIC OSCILLATOR,

ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT MNC INVESTAMA, TBK (BHIT) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCHASTIC OSCILLATOR, ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT MNC INVESTAMA, TBK (BHIT) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCHASTIC OSCILLATOR, RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI) DAN MOVING AVERAGE CONVERGENCE DIVERGENCE (MACD) PERIODE 1 JULI 2013

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA -  Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016 INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016 MELIHAT RETRACEMENT/REVERSAL MENGGUNAKAN PEAK ADX Kondisi trend adalah kondisi favorit bagi para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi saat ini telah menjadi kegiatan penting di dalam kehidupan masyarakat. Instrumen investasi juga telah beragam jenisnya misalnya properti, deposito,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Saham 2.1.1 Pengertian Saham Untuk memperoleh modal, perusahaan menerima setoran dari para investor. Sebagai bukti setoran, perusahaan mengeluarkan

Lebih terperinci

ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PTBA DENGAN INDIKATOR MOVING AVERAGE, BOLLINGER BAND, DAN RSI

ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PTBA DENGAN INDIKATOR MOVING AVERAGE, BOLLINGER BAND, DAN RSI ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PTBA DENGAN INDIKATOR MOVING AVERAGE, BOLLINGER BAND, DAN RSI Stevin, Sarwo Edy Handoyo Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat 11530, 02153696969 stevin.boyz@gmail.com

Lebih terperinci