PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PREDIKSI PERGERAKAN HARGA SAHAM DENGAN METODE RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI) SKRIPSI SHAFIRA GUSLINA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PREDIKSI PERGERAKAN HARGA SAHAM DENGAN METODE RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI) SKRIPSI SHAFIRA GUSLINA"

Transkripsi

1 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PREDIKSI PERGERAKAN HARGA SAHAM DENGAN METODE RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI) SKRIPSI SHAFIRA GUSLINA PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

2 2 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PREDIKSI PERGERAKAN HARGA SAHAM DENGAN METODE RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI) SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Komputer SHAFIRA GUSLINA PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

3 3 PERSETUJUAN Judul : PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PREDIKSI PERGERAKAN HARGA SAHAM DENGAN METODE RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI) Kategori : SKRIPSI Nama : SHAFIRA GUSLINA Nomor Induk Mahasiswa : Program Studi : SARJANA (S1) ILMU KOMPUTER Departemen Fakultas Komisi Pembimbing : : ILMU KOMPUTER : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Diluluskan di Medan, 15 Juli 2009 Pembimbing 2 Pembimbing 1 Drs. James Piter Marbun, M.Kom Prof. Dr. Muhammad Zarlis NIP NIP Diketahui/Disetujui oleh Departemen Ilmu Komputer FMIPA USU Ketua, Prof. Dr. Muhammad Zarlis NIP

4 4 PERNYATAAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PREDIKSI PERGERAKAN HARGA SAHAM DENGAN METODE RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI) SKRIPSI Penulis mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya penulis sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya. Medan, 15 Juli 2009 SHAFIRA GUSLINA

5 5 PENGHARGAAN Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia yang diberikan-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam waktu yang telah ditetapkan. Shalawat dan Salam penulis hadiahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak Drs. James Piter Marbun, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing II atas bimbingan, saran, masukan kepada penulis untuk menyempurnakan kajian ini. Panduan ringkas dan padat dan profesional telah diberikan kepada penulis agar penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Selanjutnya kepada para Dosen Penguji Bapak Syahril Efendi, S.Si, MIT dan Bapak Drs. Muhammad Firdaus, M.Si atas saran dan kritikan yang sangat berguna bagi penulis. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Ketua dan Sekretaris Program Studi Ilmu Komputer, Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis dan Bapak Syariol Sitorus, S.Si., MIT, Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen pada Program Studi Ilmu Komputer FMIPA USU, pegawai-pegawai di Program Studi Ilmu Komputer FMIPA USU, teman-teman sekelas KomB, sahabat-sahabat terbaik, Wenty, Cahaya, Weny serta kekasih hati M. Abduh Aswin, S.Kom, terima kasih atas motivasi dan perhatiannya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah dan kekurangan adalah milik penulis. Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

6 6 ABSTRAK Dewasa ini investasi tidak lagi didominasi oleh investasi konvensional seperti tabungan, dan lain-lain tetapi sudah dimulai dengan investasi saham yang lebih besar menghasilkan keuntungan. Hal ini yang mendasari pembuatan dari skripsi ini. Kajian ini bertujuan untuk membangun suatu perangkat lunak yang berfungsi untuk memprediksi pergerakan harga saham dengan menggunakan salah satu indikator/metode dalam analisis teknikal saham, yaitu metode Relative Strength Index (RSI). Perangkat lunak ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP 5 dan database server MySQL 5. Metodologi pengembangan perangkat lunak ini menggunakan metodologi berorientasi objek dengan tools UML (Unified Modelling Language). Hasil dari penelitian ini berupa perangkat lunak yang dapat memudahkan kalangan umum maupun profesional untuk melakukan pengambilan keputusan dalam perdagangan saham sehingga dapat meminimalisasi kerugian yang timbul akibat keterbatasan pengetahuan tentang analisis pergerakan harga saham.

7 7 STOCK PRICE TREND PREDICTION SOFTWARE DESIGN USING RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI) METHOD ABSTRACT Nowadays investment is not only dominated by conventional ways such as bank s deposit, etc. but it has started with investing stocks that brought more promising profits. That s where the ideas of this thesis came from. The purpose of this study is to develop a software that had ability to calculate and give the prediction about stock s price trend using one of the most popular indicator in stock s technical analysis which called Relative Strength Index (RSI) method. The software was developed by PHP 5 programming language and MySQL 5 as it s database server. The analysis and design of the software development process was based on object oriented methodology using UML (Unified Modelling Language) as it s tools to build the blueprint of the system. The result of this thesis is a software that can help public or professional people to make a right decision in stock marketing so it can minimize loss that caused by knowledge limitation about stock s price trend analysis.

8 8 DAFTAR ISI Halaman Persetujuan Pernyataan Penghargaan Abstrak Abstract Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar ii iii iv v vi vii x xi Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metodologi Penelitian Sistematika Penulisan 5 Bab 2 Landasan Teori 2.1 Saham Jenis-Jenis Saham Analisis Fundamental Analisis Teknikal Prinsip Analisis Teknikal Jenis-Jenis Harga Trend Pasar Uptrend Downtrend Sideways Indikator Teknikal Oscillator Exponential Moving Average Relative Strength Index Rumus Relative Strength Index Periode yang Biasa Digunakan Konsep Pemodelan Objek Objek dan Kelas Atribut dan Operasi Hubungan (Relationship) UML (Unified Modelling Language) 23

9 Analisis Persyaratan dengan UML Desain dengan UML Teknik Analisis dan Desain Sistem dengan UML Diagram-Diagram dalam UML Use Case Diagram Activity Diagram Class Diagram Sequence Diagram Package Diagram Deployment Diagram 37 Bab 3 Analisis dan Perancangan 3.1 Analisis Analisis Penggunaan Metode Relative Strength Index (RSI) Deskripsi Umum Perangkat Lunak Analisis Kebutuhan Fungsional Tujuan Pengembangan Perangkat Lunak Analisis Kebutuhan Data Data Masukan Data Keluaran Analisis Batasan Perangkat Lunak Pemodelan Use Case Diagram Use Case Definisi Aktor Definisi Use Case Skenario Use Case Skenario Use Case Melihat Informasi IHSG Skenario Use Case Melihat Dashboard IHSG Harian Skenario Use Case Melihat Informasi Historis IHSG Skenario Use Case Melihat Informasi Saham Skenario Use Case Melihat Dashboard Saham Harian Skenario Use Case Melihat Informasi Historis Saham Skenario Use Case Melakukan Analisis Teknikal Menggunakan RSI Skenario Use Case Mengunduh Data IHSG setiap 15 menit Skenario Use Case Mengunduh Data Historis IHSG Skenario Use Case Mengunduh Data Saham setiap 30 menit Skenario Use Case Mengunduh Data Historis Saham Manual 63

10 Perancangan Perancangan Kelas Perancangan Antarmuka Navigasi Antarhalaman Perancangan Dialog Halaman Rancangan Halaman Utama Rancangan Halaman Dashboard IHSG Rancangan Halaman Historis IHSG Rancangan Halaman Daftar Saham Rancangan Halaman Dashboard Saham Rancangan Halaman Historis Saham Rancangan Halaman Analisis Teknikal RSI Perancangan Logika Data 84 Bab 4 Bab 5 Implementasi 4.1 Implementasi Lingkungan Implementasi Perangkat Keras Perangkat Lunak Implementasi Antarmuka Halaman Utama Aplikasi Halaman Dashboard IHSG Halaman Historis IHSG Halaman Daftar Saham Halaman Dashboard Saham Halaman Historis Saham Halaman Analisis Teknikal RSI Halaman Hasil Analisis RSI Implementasi Perancangan Logika Data 100 Penutup 5.1 Kesimpulan Saran 105 Daftar Pustaka 106 Lampiran A: Contoh Penghitungan Dengan RSI 108 Lampiran B: Listing Program 111

11 11 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Multiplisitas 33 Tabel 3.1 Aktor pada Model Use Case SAFIRA 46 Tabel 3.2 Definisi Use Case perangkat lunak SAFIRA 47 Tabel 3.3 Relasi Logika antartabel pada ERD 87

12 12 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kelas dan Objek 22 Gambar 2.2 Atribut dan Nilai 22 Gambar 2.3 Operasi 23 Gambar 2.4 Aktor 26 Gambar 2.5 Use Case 27 Gambar 2.6 Hubungan Asosiasi 27 Gambar 2.7 Hubungan Cakupan 28 Gambar 2.8 Hubungan Perluasan 28 Gambar 2.9 Hubungan Generalisasi 28 Gambar 2.10 Simbol Awal Activity 29 Gambar 2.11 Simbol Akhir Activity 29 Gambar 2.12 Action State 29 Gambar 2.13 Activity State 30 Gambar 2.14 Transisi (Transition) 30 Gambar 2.15 Percabangan (Branching) 31 Gambar 2.16 Forking dan Joining 31 Gambar 2.17 Kelas, Atribut dan Operasi 32 Gambar 2.18 Hubungan Asosiasi 33 Gambar 2.19 Hubungan Agregasi 34 Gambar 2.20 Hubungan Komposisi 34 Gambar 2.21 Hubungan Generalisasi 34 Gambar 2.22 Hubungan Realisasi 35 Gambar 2.23 Constraint dan Notes 35 Gambar 2.24 Sequence Diagram 36 Gambar 2.25 Package Diagram 37 Gambar 2.26 Simpul-Simpul pada Deployment Diagram 38 Gambar 2.27 Hubungan Antarsimpul 38 Gambar 3.1 Use Case Diagram SAFIRA 45 Gambar 3.2 Activity Diagram untuk Use Case Melihat Informasi IHSG 50 Gambar 3.3 Activity Diagram untuk Use Case Melihat Dashboard IHSG Harian 51 Gambar 3.4 Activity Diagram untuk Use Case Melihat Informasi Historis IHSG 52 Gambar 3.5 Activity Diagram untuk Use Case Melihat Informasi

13 13 Saham 53 Gambar 3.6 Activity Diagram untuk Use Case Melihat Dashboard Saham Harian 54 Gambar 3.7 Activity Diagram untuk Use Case Melihat Informasi Historis Saham 55 Gambar 3.8 Activity Diagram untuk Use Case Melakukan Analisis Teknikal Menggunakan RSI 57 Gambar 3.9 Activity Diagram untuk Use Case Mengunduh Data IHSG setiap 15 menit 59 Gambar 3.10 Activity Diagram untuk Use Case Mengunduh Data Historis IHSG 60 Gambar 3.11 Activity Diagram untuk Use Case Mengunduh Data Saham setiap 30 menit 62 Gambar 3.12 Activity Diagram untuk Use Case Mengunduh Data Historis Saham Manual 64 Gambar 3.13 HTTP Request diperlihatkan sebagai suatu kejadian inisialisasi antara client dan server 66 Gambar 3.14 Interaksi antara lapisan presentasi, bisnis, dan data 67 Gambar 3.15 Web page output dari server ke client 68 Gambar 3.16 Penerapan pola MVC 69 Gambar 3.17 Struktur Class Diagram dasar 70 Gambar 3.18 Struktur Class Diagram yang sudah disempurnakan 71 Gambar 3.19 Pemisahan Class Diagram untuk level Framework dan Aplikasi lengkap dengan atribut dan operasinya 73 Gambar 3.20 Statechart diagram memperlihatkan navigasi dari aplikasi 75 Gambar 3.21 Layout yang konsisten digunakan untuk setiap halaman 77 Gambar 3.22 Rancangan Halaman Utama Aplikasi 77 Gambar 3.23 Rancangan Halaman Dashboard IHSG 78 Gambar 3.24 Rancangan Halaman Historis IHSG 79 Gambar 3.25 Rancangan Halaman Daftar Saham 80 Gambar 3.26 Rancangan Halaman Dashboard Saham 81 Gambar 3.27 Rancangan Halaman Historis Saham 82 Gambar 3.28 Rancangan Halaman Analisis Teknikal RSI 83 Gambar 3.29 Rancangan Halaman Hasil Analisis RSI 84 Gambar 3.30 Entity Relationship Diagram (ERD) Perangkat Lunak SAFIRA 85 Gambar 4.1 Halaman Utama Aplikasi SAFIRA 90 Gambar 4.2 Halaman Dashboard IHSG 91 Gambar 4.3 Halaman Historis IHSG 92 Gambar 4.4 Halaman Daftar Saham 93 Gambar 4.5 Halaman Dashboard Saham 95 Gambar 4.6 Halaman Historis Saham 96 Gambar 4.7 Halaman Analisis Teknikal RSI 97 Gambar 4.8 Halaman Hasil Analisis RSI dengan periode 9 hari 98 Gambar 4.9 Halaman Hasil Analisis RSI dengan periode 14 hari 99 Gambar 4.10 Halaman Hasil Analisis RSI dengan periode 25 hari 100

14 14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan suatu langkah seseorang dalam pemenuhan kebutuhan di masa yang akan datang. Dewasa ini dunia investasi tidak lagi didominasi oleh jenis investasi konvensional seperti tabungan, deposito di bank atau di lembaga keuangan lain yang memberikan bunga. Para investor saat ini mulai tertarik untuk menanamkan modalnya melalui pembagian kepemilikan perusahaan yang ditandai dengan surat berharga yang disebut saham. Proses investasi menggunakan saham dilakukan dengan cara jual beli sejumlah saham yang akan menentukan persentase kepemilikan seorang investor terhadap perusahaan yang bersangkutan. Proses jual beli tersebut dilakukan dengan cara lelang di suatu tempat perdagangan khusus yang disebut dengan bursa saham atau pasar modal. Berinvestasi di bursa saham menjanjikan keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan jenis investasi konvensional. Keuntungan tersebut diperoleh dalam bentuk dividen (keuntungan dari hasil pembagian laba perusahaan) dan capital gain (keuntungan dari hasil jual beli saham berupa kelebihan nilai jual dari nilai beli saham). Investasi di saham rata-rata dapat memberikan yield (tingkat pengembalian) 10-30% per tahun, sedangkan tabungan atau deposito di bank hanya dapat

15 15 memberikan yield 5-10% per tahun (Dominic, 2008: 14). Walaupun demikian risiko yang mungkin dihadapi juga cukup besar. Hal ini mungkin terjadi jika seorang investor membeli saham dengan harga terlalu tinggi dan menjual dengan harga terlalu rendah. Risiko dari investasi saham ini akan terasa lebih besar terutama bagi kalangan umum ataupun pemula yang mungkin sama sekali buta dan belum mempunyai pengalaman sedikit pun tentang investasi ini tetapi dalam waktu dekat berniat untuk berinvestasi di bursa saham, ditambah lagi dengan masalah bahwa pada saat sekarang ini kebanyakan penganalisisan saham dilakukan secara manual dimana hal itu akan memakan waktu yang lama dan kurang efektif dalam mengolah data saham yang sangat banyak jumlahnya. Terdapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi naik turunnya harga saham. Dengan demikian diperlukan analisis dan tindakan yang tepat dalam berinvestasi di bursa saham agar seorang investor (baik dari kalangan profesional maupun kalangan umum) dapat melakukan transaksi pembelian dan penjualan pada saat yang tepat. Prediksi pergerakan harga saham dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental adalah analisis yang dilakukan dengan menggunakan data fundamental perusahaan penerbit saham, misalnya laporan keuangan ditambah dengan tingkat suku bunga, inflasi, ekonomi makro, dan faktor-faktor relevan lainnya yang digunakan untuk memperhitungkan nilai wajar (nilai intrinsik) dari saham suatu perusahaan serta memastikan bahwa saham yang dibeli merupakan saham perusahaan yang berkinerja baik (Tryfino, 2009: 17). Sedangkan analisis teknikal adalah analisis yang menggunakan pengujian atas pergerakan harga saham di masa lampau dan masa kini dengan menggunakan berbagai metode kuantitatif untuk tujuan prediksi (forecast) pergerakan harga saham di masa yang akan datang (Hendarto, 2005: 51). Metode kuantitatif ini dikenal juga dengan sebutan indikator di dalam analisis teknikal. Dalam Tugas Akhir ini akan dibangun sebuah perangkat lunak yang akan menggunakan salah satu metode kuantitatif (indikator) dalam analisis teknikal yaitu metode Relative Strength Index (RSI), yang nantinya diharapkan dapat mengatasi permasalahan dalam analisis pergerakan harga saham.

16 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: a. Bagaimana cara kerja dan kebenaran metode RSI dalam memprediksi pergerakan harga saham. b. Bagaimana merancang dan mengimplementasikan metode RSI dalam memprediksi pergerakan harga saham ke dalam bentuk perangkat lunak dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language). 1.3 Batasan Masalah Agar pembahasan penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang telah dirumuskan, maka diperlukan batasan-batasan. Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah: a. Data saham yang akan dipergunakan dalam Tugas Akhir ini adalah data historis saham yang terdapat pada situs dimana data sahamnya hanya berasal dari Jakarta Stock Exchange (Bursa Efek Jakarta). b. Data saham yang digunakan adalah harga penutupan (closing price) saja. c. Hanya menggunakan Relative Strength Index (RSI) sebagai metode/indikator yang utama dan Exponential Moving Average sebagai metode/indikator bantu. d. Sinyal yang ditampilkan pada grafik adalah sinyal jual (kondisi overbought) dan sinyal beli (kondisi oversold). e. RSI akan diuji menggunakan periode 9, 14 dan 25 hari. f. Tidak menggunakan analisis fundamental, hanya dengan analisis teknikal. g. Tidak membahas segi sistem pengambilan keputusan. h. Analisis dan perancangan perangkat lunak menggunakan metodologi berorientasi objek dengan tools UML (Unified Modelling Language). i. Perangkat lunak ini akan dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP 5 dan database server MySQL 5.

17 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah dapat mempercepat dan mengotomasikan proses penganalisisan saham secara teknikal dengan metode RSI sehingga hasil prediksi yang didapat lebih akurat dan dapat dihandalkan jika dibandingkan dengan perhitungan secara manual. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah untuk mempermudah pengambilan keputusan dalam perdagangan saham sehingga dapat meminimalisasi kerugian yang timbul akibat keterbatasan pengetahuan tentang analisis pergerakan harga saham. 1.6 Metodologi Penelitian Penelitian yang akan dilakukan nantinya direncanakan ke dalam langkah-langkah secara sistematis. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: 1. Kepustakaan Pada tahap ini akan dilakukan studi literatur tentang permasalahan yang ada untuk dijadikan referensi dalam memahami analisis teknikal, khususnya metode RSI. Sumber didapat dari perpustakaan dan internet. 2. Analisis Pada tahap ini akan dilakukan analisis masalah yang dikaji serta mendefinisikan batasan-batasan terhadap masalah tersebut, serta melakukan analisis terhadap kebutuhan perangkat lunak yang akan dibangun. 3. Perancangan Perangkat Lunak

18 18 Pada tahap ini akan dilakukan perancangan global terhadap perangkat lunak yang akan dibangun, dilanjutkan dengan perancangan yang lebih detail yang meliputi perancangan fungsional dan perancangan antarmuka. 4. Implementasi Pada tahap ini akan dibangun perangkat lunak berdasarkan perancangan yang telah dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP 5 dan database server MySQL Dokumentasi Pada tahap ini akan disusun laporan Tugas Akhir secara lengkap dengan proses analisis, perancangan, dan implementasi perangkat lunak. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari Tugas Akhir ini terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan Tugas Akhir. BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan landasan teori yang digunakan dalam memecahkan masalah dan membahas masalah yang ada. Bab ini membahas konsep saham, analisis harga saham, analisis fundamental, analisis teknikal dan metode Relative Strength Index. BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

19 19 Dalam bab ini diuraikan tentang analisis kebutuhan perangkat lunak yang akan dikembangkan, beserta perancangan pengembangannya. BAB 4 IMPLEMENTASI Dalam bab ini diuraikan tentang implementasi dari perangkat lunak yang dibangun berdasarkan hasil analisis dan perancangan pada bab sebelumnya. BAB 5 PENUTUP Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan yang didapat setelah pelaksanaan Tugas Akhir ini, beserta saran-saran untuk perbaikan dan pengembangan di masa yang akan datang.

20 20 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Saham Saham adalah surat berharga tanda bukti kepemilikan seseorang atas suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT) (Habib, 2008: 105). Saham merupakan salah satu jenis investasi yang banyak digunakan saat ini dan telah melampaui kepopuleran jenis investasi konvensional seperti tabungan, deposito di bank atau di lembaga keuangan lain yang memberikan bunga. Akan tetapi berbeda dengan jenis investasi konvensional, investasi dengan saham tidak selalu mensyaratkan pengembalian uang yang diinvestasikan dan bunga. Artinya jika perusahaan gagal mendapatkan keuntungan maka pemegang saham tidak akan mendapatkan bagian. Oleh karena itu, investasi dengan saham harus dilakukan dengan bantuan analisis yang tepat sehingga dapat memaksimalkan keuntungan dan menghindari kerugian. Keuntungan

21 21 berinvestasi saham dapat diperoleh dalam bentuk dividen (keuntungan dari hasil pembagian laba perusahaan) dan capital gain (keuntungan dari hasil jual beli saham berupa kelebihan nilai jual dari nilai beli saham). Saham diperdagangkan di bursa saham atau pasar modal dimana penjual dan pembeli saling dipertemukan untuk menentukan harga melalui mekanisme lelang. Bursa tersebut dapat berupa bangunan fisik atau jaringan komputer yang memfasilitasi perdagangan secara elektronik. Selain mengetahui informasi saham, harus diketahui juga infomasi indeks saham (stock index). Indeks saham adalah sebuah indikator yang menunjukkan atau mengukur tingkat harga rata-rata dari sebagian atau seluruh harga saham yang diperdagangkan di suatu bursa saham dan nilainya selalu berfluktuasi (Tan, 2008: 3). Penyajian informasi indeks saham bervariasi, antara lain adalah Indeks Harga Saham Individual (Individual Stock Index) dan Indeks Harga Saham Gabungan (Composite Stock Index). Indeks harga saham individual mencatat pergerakan harga masingmasing saham sampai pada waktu tertentu, sedangkan indeks harga saham gabungan mencatat pergerakan harga saham gabungan seluruh saham dalam sebuah bursa saham. Sebuah negara memiliki indeks saham masing-masing, contohnya: Jakarta Composite (Indonesia) dan LQ45 (Indonesia), Nikkei (Jepang), Hangseng (Hongkong), dan lain-lain. Indeks Harga Saham Gabungan digunakan untuk mengukur kinerja gabungan saham yang tercatat dalam suatu bursa saham Jenis-Jenis Saham Ada beberapa sudut pandang untuk membedakan saham, yaitu (Vibby, 2007: 24): 1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, saham dapat dibedakan menjadi: a. Common Stock, yaitu saham biasa. Jika masyarakat membicarakan saham umumnya yang mereka maksud adalah saham jenis ini. Saham jenis ini merupakan jenis saham yang paling banyak diperdagangkan. Kepemilikan

22 22 saham jenis ini merepresentasikan klaim atas pendapatan dan aset perusahaan serta hak suara dalam rapat tahunan pemegang saham. Dalam jangka panjang, investasi dengan common stock menjanjikan keuntungan yang lebih besar daripada jenis investasi lain. Akan tetapi, saham jenis ini juga memiliki risiko paling besar. Apabila perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, maka pembagian dividen dan aset perusahaan akan dibayarkan terlebih dahulu kepada debitor dan pemegang saham jenis preferred stock. Jika hasil pembagian tersebut tidak bersisa maka pemegang saham jenis common stock tidak akan mendapatkan bagian. b. Preferred Stock, yaitu saham yang memiliki jaminan dividen dalam jumlah yang tetap selamanya. Hal ini berbeda dengan saham jenis common stock yang jumlah dividennya tidak terjamin sehingga ada kemungkinan tidak mendapat dividen sama sekali. Keuntungan lain dari saham jenis preferred stock adalah jika perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, pembagian dividen dan aset perusahaan akan dibayarkan terlebih dahulu kepada pemilik saham jenis ini sebelum kepada pemilik saham jenis common stock. 2. Ditinjau dari kinerja perdagangan, saham dapat dibedakan menjadi: a. Blue-Chip Stock, yaitu saham jenis common stock dari perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader dalam industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil, dan konsisten dalam membayar dividen. b. Income Stock, yaitu saham dari suatu perusahaan yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. c. Growth Stock, yaitu saham dari perusahaan yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi. Saham jenis ini diterbitkan oleh perusahaan yang memiliki reputasi tinggi sebagai leader dalam industri sejenis. d. Speculative Stock, yaitu saham dari perusahaan yang tidak konsisten dalam memperoleh pendapatan dari tahun ke tahun sehingga memiliki kemungkinan kecil untuk memberikan nilai pengembalian investasi yang normal atau tinggi. e. Counter Cyclical Stock, yaitu saham yang nilainya tidak terpengaruh oleh perubahan situasi ekonomi dan bisnis secara umum.

23 Analisis Fundamental Analisis fundamental adalah analisis yang dilakukan dengan menggunakan data fundamental perusahaan penerbit saham, misalnya laporan keuangan ditambah dengan tingkat suku bunga, inflasi, ekonomi makro dan faktor-faktor relevan lainnya yang digunakan untuk memperhitungkan nilai wajar (nilai intrinsik) dari saham suatu perusahaan serta memastikan bahwa saham yang dibeli merupakan saham perusahaan yang berkinerja baik (Tryfino, 2009: 17). Prinsip pada analisis fundamental ini adalah jika harga saham di pasar modal lebih tinggi daripada nilai intrinsik saham tersebut pada satu waktu, maka saham tersebut dianggap terlalu mahal harganya (kondisi overvalue) dan disarankan untuk dijual. Sedangkan jika harga saham pada suatu waktu lebih rendah daripada nilai intrinsik saham tersebut pada waktu itu, maka saham tersebut dianggap terlalu murah (kondisi undervalue) dan disarankan untuk dibeli. Akan tetapi, analisis ini tidak bisa memberikan gambaran trend yang sedang terjadi pada suatu saham sehingga tidak bisa memberikan keputusan kapan membeli dan menjual saham tersebut serta analisis ini sangat rumit dan cenderung memakan waktu yang lama. 2.3 Analisis Teknikal Analisis teknikal adalah analisis untuk memprediksi pergerakan harga saham di masa depan dengan menggunakan data historis saham di masa lampau dan masa kini dengan bantuan grafik serta metode kuantitatif (indikator) (Hendarto, 2005: 48). Kelebihan analisis teknikal adalah analisis ini relatif cepat dan mudah, tidak perlu terlibat dalam angka-angka keuangan yang rumit dan memberikan sinyal kapan saat yang tepat untuk melakukan investasi. Dalam pandangan analisis teknikal, semua faktor fundamental sudah masuk kedalam dan direpresentasikan oleh harga yang terbentuk, sehingga tidak perlu lagi mempertimbangkan segi fundamental suatu

24 24 saham. Analisis teknikal pertama kali di populerkan oleh Charles Dow dan dikenal dengan prinsip Teori Dow (Dow Theory) pada akhir abad 19. Analisis teknikal tidak berusaha untuk memprediksi angka pasti harga suatu saham. Output analisis teknikal adalah gambaran mengenai kecenderungan harga saham di pasaran berdasarkan data-data harga saham di masa lalu. Berdasarkan gambaran tersebut, seorang analis dapat memberikan saran kepada investor mengenai waktu yang tepat untuk melakukan pembelian, penjualan, atau menahan sahamnya Prinsip Analisis Teknikal Secara umum analisis teknikal mempunyai tiga prinsip dasar utama, yaitu (Vibby, 2007: 44): 1. Segala faktor yang mempengaruhi nilai intrinsik suatu saham sudah tercermin dalam aksi pasar. Karena itu, alih-alih mempelajari faktor-faktor luar yang sedemikian banyak, para analis teknikal memilih untuk mempelajari perubahan harga saham (aksi pasar). 2. Harga saham bergerak dengan mengikuti trend, dan sebuah trend akan lebih cenderung untuk berlanjut daripada berubah. Analisis teknikal dilakukan dengan membentuk sebuah grafik dari pergerakan harga saham di pasar. Grafik ini kemudian dianalisis agar trend-trend yang ada bisa dikenali pada tahap awal pembentukannya. Setelah analis teknikal bisa mengenali trend yang sedang berlaku, maka perdagangan akan dilakukan sejalan dengan trend tersebut sampai muncul pertanda bahwa trend akan berbalik. 3. Apa yang sudah pernah terjadi akan cenderung berulang. Konsep ini terbentuk karena pasar modal dijalankan oleh manusia. Pada dasarnya psikologi manusia tidak pernah berubah dan dapat ditebak. Setiap orang pasti ingin membeli saham dari perusahaan yang memiliki prospek cerah Jenis-Jenis Harga

25 25 Dalam bagian ini akan dijelaskan berbagai jenis harga saham yang mungkin digunakan dalam analisis teknikal, yaitu: 1. Opening price Opening price suatu saham adalah harga saham tersebut pada awal periode tersebut. Opening price pada suatu hari adalah harga saham tersebut pada saat pasar modal dibuka pada hari ini. Opening price pada suatu bulan adalah harga saham tersebut pada saat pasar modal dibuka, pada hari pertama pasar modal beroperasi pada bulan itu. 2. Closing price Closing price suatu saham adalah harga saham tersebut pada akhir periode tersebut. Closing price pada suatu hari adalah harga saham tersebut pada saat pasar modal ditutup pada hari itu. Closing price pada suatu bulan adalah harga saham tersebut pada saat pasar modal ditutup pada hari terakhir pasar modal beroperasi pada bulan itu. 3. High price High price suatu saham adalah harga tertinggi yang pernah dicapai saham tersebut pada suatu periode. 4. Low price Low price suatu saham adalah harga terendah yang pernah dicapai saham tersebut pada suatu periode. Harga yang paling sering digunakan dalam analisis teknikal adalah harga penutupan (closing price). Harga penutupan dianggap sebagai harga yang paling penting dalam satu hari/satu periode Trend Pasar Trend pasar merefleksikan arah pergerakan harga saham secara umum. Trend merupakan hal esensial dalam pendekatan teknikal. Teknik-teknik yang digunakan dalam pendekatan teknikal semuanya bertujuan untuk melakukan perdagangan sesuai

26 26 dengan trend tersebut. Dalam perdagangan saham dikenal tiga jenis trend utama, yaitu: uptrend (trend kenaikan), downtrend (trend penurunan), dan sideways (kondisi biasa) Uptrend Uptrend adalah situasi dimana harga penutupan tertinggi suatu saham pada suatu periode lebih tinggi dari harga penutupan tertinggi pada periode sebelumnya dan harga penutupan terendahnya juga lebih tinggi dari harga penutupan terendah pada periode sebelumnya. Uptrend terjadi karena jumlah pembeli lebih banyak daripada penjual saham sebagai akibat dari peningkatan kepercayaan investor terhadap pasar. Para investor akan berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama dalam memasuki fase awal trend ini dengan harapan akan mendapatkan capital gain seiring dengan peningkatan harga saham. Kondisi uptrend sering juga disebut dengan istilah bullish atau bull market Downtrend Downtrend adalah situasi dimana harga penutupan terendah suatu saham pada suatu periode lebih rendah dari harga penutupan terendah pada periode sebelumnya dan harga penutupan tertingginya juga lebih rendah dari harga penutupan tertinggi pada periode sebelumnya. Downtrend terjadi karena jumlah pembeli lebih sedikit daripada penjual saham. Hal ini diakibatkan oleh sentimen negatif terhadap pasar. Para investor akan segera melakukan penjualan saham untuk menghindari kerugian akibat harga jual sahamnya lebih rendah daripada harga yang mereka bayar saat pembelian. Kondisi downtrend sering juga disebut bearish atau bear market Sideways

27 27 Sideways adalah situasi dimana harga penutupan tertinggi suatu saham pada suatu periode sama rata dengan harga penutupan tertinggi pada periode sebelumnya dan harga penutupan terendahnya juga sama rata dengan harga penutupan terendah pada periode sebelumnya. Hal ini terjadi karena jumlah pembeli dan penjual berimbang. Pada situasi ini sentimen yang berkembang di pasar tidak terlalu mempengaruhi keputusan para investor Indikator Teknikal Indikator teknikal adalah suatu metode kuantitatif atau formula untuk tujuan prediksi pergerakan harga saham dengan cara mengolah data saham dari serangkaian pergerakan harga saham sebelumnya yang diaplikasikan dalam bentuk titik-titik data di grafik. (Hendarto, 2005: 87). Data harga dapat berupa kombinasi dari open, close, high, atau low pada periode waktu tertentu. Sebagai contoh rata-rata dari tiga close: ( ) = adalah sebuah titik data. Akan tetapi, sebuah titik data kurang memberikan informasi sehingga tidak dapat dijadikan indikator. Rangkaian titik-titik data pada periode waktu tertentu diperlukan untuk dapat dijadikan referensi yang valid dalam analisis. Dengan adanya periode waktu, perbandingan dapat dilakukan antara situasi saat ini dengan situasi di masa lalu. Untuk tujuan analisis, biasanya indikator teknikal digambarkan dalam grafik berdekatan dengan grafik harga saham. Setelah digambarkan dalam grafik, indikator dapat dibandingkan dengan grafik harga yang bersesuaian. Indikator teknikal memberikan perspektif yang unik terhadap kekuatan dan arah dari pergerakan harga saham. Secara garis besar ada tiga fungsi indikator teknikal, yaitu: 1. To alert, indikator teknikal dapat memberikan peringatan untuk mengamati pergerakan harga dengan lebih cermat untuk mengidentifikasi perubahan harga saham baik saat melemah maupun menguat. 2. To confirm, indikator teknikal dapat digunakan untuk mengkonfirmasi sinyal yang dihasilkan oleh metode analisis teknikal yang lain.

28 28 3. To predict, indikator teknikal dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan harga saham di masa yang akan datang. Indikator teknikal melakukan penyaringan terhadap pergerakan harga dengan menggunakan formula. Dengan kata lain, indikator teknikal bukanlah refleksi langsung dari pergerakan harga. Analisis terhadap indikator teknikal harus diikuti dengan studi pergerakan harga. Hal ini diperlukan untuk menghindari kesalahan dalam pembacaan sinyal. Contohnya: jika indikator teknikal memberikan sinyal beli, sedangkan pola grafik harga menunjukkan downtrend, maka mungkin saja sinyal tersebut adalah sinyal yang salah Oscillator Oscillator adalah indikator teknikal yang nilainya berfluktuasi naik dan turun melewati suatu garis tengah atau diantara batas-batas tertentu seiring dengan perubahan nilainya dalam jangka waktu tertentu. Oscillator adalah tipe indikator yang paling efektif digunakan pada kondisi pasar normal atau tidak mengikuti trend yang dikenal dengan istilah sideways. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa pergerakan harga saham dipengaruhi oleh sentimen pasar. Harga saham berfluktuasi di antara periode optimis dan pesimis. Oscillator dapat memberikan petunjuk kapan sentimen-sentimen tersebut mencapai titik ekstrim. Saat pasar sedang mengikuti trend tertentu, oscillator sebaiknya digunakan sebagai alat bantu, bukan sebagai alat utama. Seberapapun kuatnya sinyal yang diberikan oscillator, tetap lebih penting untuk berdagang sesuai dengan arah trend. Pergerakan grafik oscillator mengikuti/menyerupai pergerakan harga saham. Jika harga saham sedang naik kemungkinan besar oscillator juga akan bergerak naik, sebaliknya oscillator akan bergerak turun jika harga sedang mengalami penurunan. Pergerakan tersebut lebih banyak di antara batas-batas yang telah ditentukan sedangkan pergerakan yang terus berlanjut mengikuti trend sangat jarang terjadi.

29 29 Ada banyak tipe oscillator dan beberapa indikator teknikal dapat dikategorikan ke dalam lebih dari satu kategori oscillator. Secara garis besar, oscillator dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu: 1. Centered Oscillator, yaitu oscillator yang berfluktuasi naik dan turun melewati suatu garis tengah. Oscillator jenis ini efektif digunakan untuk mengidentifikasi kuat dan lemah atau arah dari momentum dibalik pergerakan harga suatu saham. Momentum akan bernilai positif bila oscillator bergerak di atas nilai tengah dan akan bernilai negatif bila oscillator bergerak di bawah nilai tengah. Contoh indikator teknikal bertipe centered oscillator adalah Rate of Change (ROC) dan MACD. 2. Banded Oscillator, yaitu oscillator yang berfluktuasi naik dan turun di antara posisi-posisi tertentu (ekstrim atas dan bawah) yang menandakan kondisi ekstrim harga suatu saham dan tidak memiliki garis tengah. Sebagian besar banded oscillator berfluktuasi di antara batas-batas/skala yang telah ditentukan (biasanya 0-100). Beberapa banded oscillator yang populer digunakan adalah RSI dan Stochastic Oscillator. Oscillator dapat memberikan sinyal jual dan beli dalam beberapa cara. Sinyalsinyal yang diberikan oscillator dapat dikelompokkan menjadi: 1. Divergence positif dan negatif. Divergence adalah konsep inti dari sinyal pada oscillator dan juga pada indikator lainnya. Divergence memberikan peringatan bahwa kenaikan atau penurunan yang sedang berlangsung akan mengalami perubahan juga memberikan sinyal jual dan beli. Divergence positif terjadi bila nilai indikator pada suatu periode mengalami peningkatan sementara pada periode yang sama harga saham yang bersesuaian mengalami penurunan. Sedangkan Divergence negatif terjadi bila pada suatu periode nilai indikator mengalami penurunan sementara pada periode yang sama harga saham yang bersesuaian mengalami peningkatan. 2. Overbought dan oversold. Sinyal ini dihasilkan oleh oscillator jenis banded oscillator. Langkah pertama untuk menggunakan indikator jenis ini adalah menentukan posisi-posisi ekstrim atas dan bawah. Pada RSI posisi ekstrim bawah biasanya pada level 30 dan posisi ekstrim atas pada level 70. Pada Stochastic

30 30 Oscillator posisi ekstrim bawah biasanya pada level 20 dan posisi ekstrim atas pada level 80. Nilai di bawah 30 pada RSI atau di bawah 20 pada Stochastic Oscillator menunjukkan kondisi oversold. Nilai di atas 70 pada RSI atau di atas 80 pada Stochastic Oscillator menunjukkan kondisi overbought. Cara termudah untuk mengidentifikasi sinyal pembelian adalah ketika pada kondisi oversold, nilai oscillator kemudian bergerak naik dan memotong garis ekstrim oversold. Cara termudah untuk mengidentifikasi sinyal penjualan adalah ketika pada kondisi overbought, nilai oscillator kemudian bergerak turun dan memotong garis ekstrim overbought. Untuk mendapatkan sinyal yang lebih baik maka proses identifikasi sebaiknya dibarengi dengan identifikasi sinyal-sinyal lain seperti divergence. 3. Perpotongan garis tengah. Sinyal ini kebanyakan digunakan oleh centered oscillator. Sinyal beli diberikan ketika nilai oscillator bergerak naik memotong garis tengah. Sinyal jual diberikan ketika nilai oscillator bergerak turun memotong garis tengah. Pergerakan oscillator di atas garis tengah menunjukkan perubahan momentum dari negatif ke positif dan pasar dapat dikatakan dalam kondisi bullish. Pergerakan oscillator di bawah garis tengah menunjukkan perubahan momentum dari positif ke negatif dan pasar dapat dikatakan dalam kondisi bearish. Pembacaan sinyal seperti ini mendapat kritikan karena dianggap terlalu lama sehingga dapat mengurangi kesempatan mendapat profit. Akan tetapi, sebagian orang berpendapat cara ini dapat mengurangi resiko kesalahan pembacaan sinyal jual dan beli. Penggunaan oscillator harus dibarengi dengan dasar-dasar analisis trend untuk menghindari kesalahan pembacaan sinyal. Hal ini menjadi salah satu kekurangan dalam metode analisis menggunakan oscillator. Walaupun demikian, pada umumnya pasar lebih sering berada pada kondisi normal (sideways) daripada kondisi uptrend atau downtrend. Oleh karena itu, metode oscillator dapat memberikan banyak keuntungan dan masih banyak digunakan sampai saat ini Exponential Moving Average

31 31 Exponential Moving Average adalah salah satu jenis indikator (metode kuantitatif) pada analisis teknikal yang digunakan di dalam metode Relative Strength Index (RSI) sebagai penghalus grafik hasil analisis RSI yang berfluktuasi sehingga didapat grafik yang lebih halus dan lebih mudah diidentifikasi trendnya (kenaikan atau penurunan harga saham). Exponential Moving average adalah sebuah jenis alat analisis teknikal yang menggunakan rata-rata harga saham sebagai keluarannya dan indikator ini merupakan indikator bantu dalam RSI. Relative Strength Index Salah satu oscillator yang cukup terpercaya dan sering digunakan oleh para analis teknikal adalah Relative Strength Index (RSI). Metode ini dikembangkan oleh J. Welles Wilder pada tahun Seperti oscillator lainnya, RSI juga berfungsi untuk membaca kondisi overbought dan oversold, selain untuk memprediksi perubahan trend. RSI mempunyai kelebihan dibanding oscillator lainnya. Analisis dengan RSI dilakukan bukan dengan menghitung perbedaan harga antara dua hari, namun dengan menghitung rata-rata perbedaan harga selama periode beberapa hari, sehingga RSI tidak begitu terpengaruh perubahan harga yang drastis. Selain itu, RSI juga memberi skala 0-100, sehingga lebih mudah dalam melakukan perbandingan. Hasil analisis RSI berfungsi untuk menampilkan sinyal-sinyal, seperti: 1. Overbought. Pasar disebut dalam kondisi overbought ketika nilai oscillator berada di sekitar posisi ekstrim atas. Pada RSI posisi ekstrim bawah biasanya pada level 30 dan posisi ekstrim atas pada level 70 sehingga jika nilai RSI di atas level 70, maka sinyal overbought akan muncul. Kondisi ini diakibatkan oleh permintaan melebihi penawaran sehingga harga suatu saham meningkat sampai titik tertinggi. Kondisi ini merupakan pertanda bahwa saham tersebut dihargai terlalu tinggi dan akan mengalami penurunan, disarankan kepada para investor untuk menjual sahamnya (sinyal jual).

32 32 2. Oversold. Pasar disebut dalam kondisi oversold ketika nilai oscillator berada di sekitar posisi ekstrim bawah. Pada RSI posisi ekstrim bawah biasanya pada level 30 dan posisi ekstrim atas pada level 70 sehingga jika nilai RSI di bawah level 30, maka sinyal oversold akan muncul. Kondisi ini diakibatkan oleh penawaran melebihi permintaan sehingga harga suatu saham menurun sampai titik terendah. Kondisi ini merupakan pertanda bahwa saham tersebut dihargai terlalu rendah dan akan mengalami peningkatan, disarankan kepada para investor untuk membeli saham (sinyal beli) Rumus Relative Strength Index Pada bagian ini akan dibahas cara menghitung Relative Strength Index. Pada suatu hari d, dapat dihitung kenaikan atau penurunan harga pada saat pasar modal ditutup (closing price) pada hari itu dibandingkan harga penutupan hari sebelumnya. Rumusnya yaitu (Hendarto, 2005: 112): (1) dengan CP d adalah closing price pada hari d. Nilai U dan D tidak pernah negatif. Jika harga saham pada suatu hari mengalami kenaikan maka U d bernilai positif dan D d bernilai nol. Begitu juga sebaliknya, jika harga saham mengalami penurunan maka D d bernilai positif dan U d bernilai nol. Selanjutnya dihitung nilai U dan D selama N periode/jumlah hari untuk menghitung nilai rata-rata U dan D. Penghitungan pertama dilakukan secara sederhana, yaitu dengan menghitung jumlah total U dan D selama N periode/jumlah hari ke belakang kemudian dibagi jumlah periode/jumlah hari (N). Rumusnya yaitu (Hendarto, 2005: 113):

33 33 (2) Sementara untuk nilai-nilai berikutnya, nilai rata-rata dihitung menggunakan Exponential Moving Average, rumusnya yaitu (Hendarto, 2005: 113): (3) Nilai α berfungsi sebagai faktor penghalus (smoothing factor) bagi Exponential Moving Average. Nilainya tergantung pada periode/jumlah hari (N) yang digunakan. Rumusnya yaitu (Hendarto, 2005: 113): (4) Nilai rata-rata U dan D kemudian dibandingkan untuk menghasilkan nilai Relative Strength Index, sehingga didapat rumusnya yaitu (Hendarto, 2005: 114): (5) RS kemudian digunakan untuk rumus/formulasi sebagai berikut (Hendarto, 2005: 114): menghitung RSI, sehingga didapat (6) Contoh penghitungan dengan RSI dapat dilihat di Lampiran A.

34 Periode yang Biasa Digunakan Pada saat mengembangkan RSI, J. Welles Wilder menyarankan menggunakan RSI dengan periode 14 hari. Periode 14 hari dirasa tepat untuk mendapatkan keseimbangan antara frekuensi sinyal yang cukup tinggi, dan kehandalan sinyal yang diberikan. Pada penggunaan berikutnya, para ahli banyak menggunakan RSI dengan menggunakan periode yang berbeda-beda. Periode yang paling sering digunakan adalah 9 dan 14 hari. Periode 5 atau 7 hari digunakan juga untuk mendapatkan frekuensi sinyal yang tinggi. Periode lain yang sering digunakan adalah 21, 25 dan 28 hari untuk mendapatkan grafik yang lebih halus dan dapat dipercaya. Dalam Tugas Akhir ini, RSI akan diuji menggunakan periode 9, 14 dan 25 hari karena periodeperiode ini lebih sering digunakan dan lebih popular saat ini. Pemilihan periode yang berbeda akan menghasilkan hasil analisis dengan sifat yang berbeda. Memilih periode yang pendek akan menyebabkan perataan dilakukan selama periode yang pendek pula, sehingga lebih mudah menghasilkan sinyal overbought atau oversold. Kenaikan harga selama beberapa hari akan lebih mudah memicu sinyal overbought karena nilai U hanya dibandingkan dengan nilai D selama periode yang singkat. Pada periode penghitungan tiga hari, misalnya kenaikan harga selama dua hari sudah cukup untuk memberi sinyal overbought. Sedangkan memilih periode yang panjang akan memberikan sinyal yang lebih kuat dan dapat diandalkan, karena perbandingan dilakukan selama periode yang cukup lama. Pada penghitungan yang dilakukan menggunakan periode panjang, sinyal overbought dan oversold akan lebih jarang keluar, namun lebih dapat dipercaya. 2.4 Konsep Pemodelan Objek Pemodelan objek merupakan suatu metode untuk menggambarkan struktur sistem yang memperlihatkan semua objek yang ada pada sistem (Nugroho, 2005: 37).

35 35 Beberapa konsep dasar dalam pemodelan objek adalah objek, kelas, atribut, operasi, dan hubungan Objek dan Kelas Objek merupakan sesuatu, sebuah entitas, sebuah benda, sesuatu yang dapat diangkat atau apapun yang dapat dibayangkan yang memiliki identitas masing-masing (O Docherty, 2005: 13). Ada beberapa objek yang hidup dan ada yang tidak. Contoh objek dalam dunia nyata yaitu orang, nomor, kucing, dan mobil. Objek adalah orang, tempat, benda, kejadian atau konsep-konsep yang ada di dunia nyata yang penting bagi suatu perangkat lunak (Nugroho, 2005: 38). Kelas seperti juga objek adalah sesuatu yang membungkus (encapsulate) informasi (atribut) dan perilaku (operasi) dalam dirinya. Dalam pengembangan sistem tradisional, dilakukan pendekatan dengan cara memisahkan atribut pada sisi basis data dan operasi pada sisi aplikasi pengakses. Namun hal ini berbeda pada pendekatan berorientasi objek yang menggabungkan atribut dengan operasi yang akan mengaksesnya dalam apa yang dinamakan kelas. Kelas didefinisikan sebagai kumpulan objek dengan atribut yang mirip, operasi yang mirip, serta hubungan dengan objek yang lain dengan cara yang mirip (Nugroho, 2005: 40). Gambar berikut memperlihatkan suatu kelas dan objek yang mungkin dihasilkan dengan prosedur instansiasi. Suatu objek merupakan instansiasi dari suatu kelas jika objek itu merupakan keturunan yang nyata dari suatu kelas. Manusia Instansiasi (Manusia) Adi (Manusia) Ani Kelas Objek Gambar 2.1 Kelas dan Objek

36 Atribut dan Operasi Setiap objek memiliki identitas dan masing-masing dapat dibedakan. (Nugroho, 2005: 38). Setiap objek memiliki atribut, misalnya sebuah mobil memiliki produsen, jenis, warna dan harga, sedangkan seekor kucing memiliki jenis kelamin, jenis, berat, dan warna. Setiap objek juga memiliki operasi, misalnya mobil dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain, sedangkan kucing dapat berlari, minum dan makan. Atribut adalah informasi-informasi yang dimiliki suatu objek dalam kelas. Dari contoh di atas dapat ditambahkan, untuk objek Adi dan Ani dapat memiliki atribut jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan dan lain-lain. Dari fakta-fakta ini dapat dipahami bahwa nilai dari suatu atribut adalah karakteristik yang membedakan satu objek dengan objek lainnya dalam kelas yang sama. Instansiasi Manusia (Manusia) (Manusia) Nama: String Usia: Integer Adi 21 Ani 23 Kelas dengan atribut Objek dengan nilai pada atribut Gambar 2.2 Atribut dan Nilai Operasi atau metode berhubungan dengan perilaku yang berhubungan dengan suatu kelas. Operasi adalah fungsi atau transformasi yang mungkin dapat diaplikasikan ke/oleh suatu objek dalam kelas. Contohnya suatu objek dalam kelas manusia dapat memiliki operasi-operasi seperti tersenyum, berbicara, makan, minum dan sebagainya. Algoritma dari suatu operasi dapat dirincikan dengan menggunakan pseudocode yang memiliki bagian-bagian yaitu nama metode, kamus yang berisi semua nama yang ada dan tipe datanya serta algoritma yang berisi langkah-langkah penyelesaian masalah.

37 37 Manusia -Nama -Usia +Makan() +Berpindah_alamat() Lingkaran -Warna -Posisi -Jari-jari +Geser(in Delta : bool) +Pilih(in Point : object) : bool Gambar 2.3 Operasi Hubungan (Relationship) Ketika menggambarkan kelas-kelas dan objek-objek, akan terlihat bahwa kebanyakan kelas dan objek adalah berdiri sendiri. Pada kenyataannya, hampir semua kelas dan objek saling bekerja sama satu sama lain sehingga pada pemodelan kelas dan objek, setelah kelas dan objek didefinisikan, juga dimodelkan bagaimana kelas-kelas dan objek-objek saling berhubungan. 2.5 UML (Unified Modelling Language) UML adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek (Fowler, 2005: 1). UML merupakan standar yang relatif terbuka yang dikontrol oleh Object Management Group (OMG), yang terdiri dari banyak perusahaan. UML lahir dari penggabungan banyak bahasa pemodelan grafis berorientasi objek antara lain metode Booch oleh Graddy Booch, metode Object Modelling Technique (OMT) oleh DR. James Rumbaugh dan metode Object Oriented Software Engineering (OOSE) oleh Ivar Jacobson. Dengan UML, dapat dibuat model untuk perangkat lunak, dimana perangkat lunak tersebut dapat berjalan pada perangkat keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Namun, karena UML juga menggunakan kelas dan operasi dalam konsep dasarnya, maka UML lebih cocok

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pemodelan Objek Pemodelan objek merupakan suatu metode untuk menggambarkan struktur sistem yang memperlihatkan semua objek yang ada pada sistem. (Nugroho, 2005, hal:37).

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham BAB II DASAR TEORI Pada bab dua ini akan dibahas dasar teori yang dipergunakan dalam mengerjakan tugas akhir ini, yang meliputi definisi dan konsep dari saham serta analisis pasar saham. Dasar teori ini

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham BAB II DASAR TEORI Pada Bab ini akan dijelaskan teori-teori yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dalam Tugas Akhir. Dasar teori ini diperoleh dari hasil studi literatur yang merupakan salah satu

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Prediksi Tren Harga Saham dengan Metode Relative Strength Index

Pengembangan Aplikasi Prediksi Tren Harga Saham dengan Metode Relative Strength Index Pengembangan Aplikasi Prediksi Tren Harga Saham dengan Metode Relative Strength Index LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana oleh : Basilius Prabawa Brodjonegoro / 13501032

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PENJUALAN DAN STOK BARANG SKRIPSI ARWIN WIJAYA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PENJUALAN DAN STOK BARANG SKRIPSI ARWIN WIJAYA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PENJUALAN DAN STOK BARANG SKRIPSI ARWIN WIJAYA 051401080 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PEMODELAN ANALISIS & DESAIN SISTEM PERHITUNGAN BIAYA PER OBJEK PEKERJAAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) SKRIPSI KARINA ASTARI

PEMODELAN ANALISIS & DESAIN SISTEM PERHITUNGAN BIAYA PER OBJEK PEKERJAAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) SKRIPSI KARINA ASTARI PEMODELAN ANALISIS & DESAIN SISTEM PERHITUNGAN BIAYA PER OBJEK PEKERJAAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) SKRIPSI KARINA ASTARI 041401039 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIKAL MODERN MENGGUNAKAN METODE MACD, RSI, SO, DAN BUY AND HOLD UNTUK MENGETAHUI RETURN SAHAM OPTIMAL PADA SEKTOR PERBANKAN LQ 45

ANALISIS TEKNIKAL MODERN MENGGUNAKAN METODE MACD, RSI, SO, DAN BUY AND HOLD UNTUK MENGETAHUI RETURN SAHAM OPTIMAL PADA SEKTOR PERBANKAN LQ 45 ANALISIS TEKNIKAL MODERN MENGGUNAKAN METODE MACD, RSI, SO, DAN BUY AND HOLD UNTUK MENGETAHUI RETURN SAHAM OPTIMAL PADA SEKTOR PERBANKAN LQ 45 Agung Pramono 1 Iman Murtono Soenhadji 2 Septi Mariani 3 Ida

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.2.1 Latar Belakang Analisa Saham Dedhy dan Liliana (2007) menyatakan bahwa pergerakan harga saham pada dasarnya dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum permintaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI GAME KARTU UNO BERBASIS CLIENT SERVER SKRIPSI EDWIN PRAWIRO HAKIM

PERANCANGAN APLIKASI GAME KARTU UNO BERBASIS CLIENT SERVER SKRIPSI EDWIN PRAWIRO HAKIM PERANCANGAN APLIKASI GAME KARTU UNO BERBASIS CLIENT SERVER SKRIPSI EDWIN PRAWIRO HAKIM 061401047 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp Ikhtisar Analisis Pasar oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Pendahuluan... 3 Analisis Teknikal vs Analisis Fundamental... 4 Analisis Fundamental... 5 Analisis Teknikal... 6 Indikator... 7 RSI...

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada Bab III dari laporan Tugas Akhir ini akan diuraikan tantang analisis tren pergerakan harga saham dengan menggunakan metode Parabolic SAR, analisis kebutuhan perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan yang diperlukan, data ini diperlukan untuk penganalisisan secara

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan yang diperlukan, data ini diperlukan untuk penganalisisan secara BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/subyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data keuangan perusahaan dan data pergerakan saham pada perusahaan yang menjadi sampel. Data keuangan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI HARGA PANGAN WILAYAH KOTA MEDAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR ANIZA KHAIRANI SINAGA

SISTEM INFORMASI HARGA PANGAN WILAYAH KOTA MEDAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR ANIZA KHAIRANI SINAGA SISTEM INFORMASI HARGA PANGAN WILAYAH KOTA MEDAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR ANIZA KHAIRANI SINAGA 142406043 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA D3 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM MAKALAH T02/Use Case Diagram ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM Nama : Abdul Kholik NIM : 05.05.2684 E mail : ik.kyoe.san@gmail.com Sumber : http://artikel.webgaul.com/iptek/unifiedmodellinglanguage.htm

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Informatika Statistika Skripsi Sarjana Program Studi Ganda Semester Ganjil 2005/2006 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI PERAMALAN PERGERAKAN HARGA SAHAM

Lebih terperinci

: Retno Yuliyanti NPM : Pembimbing : Dr. Ambo Sakka Hadmar, SE., MSi

: Retno Yuliyanti NPM : Pembimbing : Dr. Ambo Sakka Hadmar, SE., MSi PERBANDINGAN EFISIENSI ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN MENGGUNAKAN RELATIVE STRENGTH INDEX DAN STOCHASTIC OSCILLATOR UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR MODAL ( STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PROPERTY

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB PADA SMA DHARMAWANGSA MEDAN TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB PADA SMA DHARMAWANGSA MEDAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB PADA SMA DHARMAWANGSA MEDAN TUGAS AKHIR AULIA RACHMAN 082406072 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PENENTUAN JALUR KRITIS DARI SUATU JARINGAN KERJA PROYEK SKRIPSI AYU NURIANA SEBAYANG

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PENENTUAN JALUR KRITIS DARI SUATU JARINGAN KERJA PROYEK SKRIPSI AYU NURIANA SEBAYANG PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PENENTUAN JALUR KRITIS DARI SUATU JARINGAN KERJA PROYEK SKRIPSI AYU NURIANA SEBAYANG 041401047 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

ANALISIS WEB ACCESSIBILITY PADA PERANCANGAN WEBSITE CHAT SKRIPSI SUBHANSYAH YUSHAN

ANALISIS WEB ACCESSIBILITY PADA PERANCANGAN WEBSITE CHAT SKRIPSI SUBHANSYAH YUSHAN ANALISIS WEB ACCESSIBILITY PADA PERANCANGAN WEBSITE CHAT SKRIPSI SUBHANSYAH YUSHAN 041401049 DEPARTEMEN S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENDAFTARAN ONLINE UJIAN MASUK PEGAWAI NEGERI SIPIL BERBASISKAN WEB DENGAN PHP SKRIPSI ZULKARNAIN LUBIS

PERANCANGAN SISTEM PENDAFTARAN ONLINE UJIAN MASUK PEGAWAI NEGERI SIPIL BERBASISKAN WEB DENGAN PHP SKRIPSI ZULKARNAIN LUBIS PERANCANGAN SISTEM PENDAFTARAN ONLINE UJIAN MASUK PEGAWAI NEGERI SIPIL BERBASISKAN WEB DENGAN PHP SKRIPSI ZULKARNAIN LUBIS 051401035 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

WEB SERVICE SEBAGAI METODE PENGHUBUNG ANTARAPLIKASI KOMPUTER DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN YANG BERBEDA

WEB SERVICE SEBAGAI METODE PENGHUBUNG ANTARAPLIKASI KOMPUTER DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN YANG BERBEDA WEB SERVICE SEBAGAI METODE PENGHUBUNG ANTARAPLIKASI KOMPUTER DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN YANG BERBEDA SKRIPSI LITA ELISABETH 031401054 PROGRAM STUDI S-1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA KOMPRESI ARITHMETIC CODING PADA FILE TEKS DAN CITRA DIGITAL SKRIPSI SARIFAH

ANALISIS KINERJA DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA KOMPRESI ARITHMETIC CODING PADA FILE TEKS DAN CITRA DIGITAL SKRIPSI SARIFAH ANALISIS KINERJA DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA KOMPRESI ARITHMETIC CODING PADA FILE TEKS DAN CITRA DIGITAL SKRIPSI SARIFAH 061401090 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

APLIKASI ENSIKLOPEDIA OBAT-OBATAN HERBAL TUGAS AKHIR WINDA CYNTHIA LESTARI

APLIKASI ENSIKLOPEDIA OBAT-OBATAN HERBAL TUGAS AKHIR WINDA CYNTHIA LESTARI APLIKASI ENSIKLOPEDIA OBAT-OBATAN HERBAL TUGAS AKHIR WINDA CYNTHIA LESTARI 102406266 PROGRAM STUDI D-III TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mendapatkan keuntungan di masa yang akan mendatang. Karena

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mendapatkan keuntungan di masa yang akan mendatang. Karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Transaksi pada pasar saham terjadi karena perusahaan yang sudah going public membutuhkan dana dan kemudian perusahaan tersebut menawarkan sahamnya di BEI

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNTUK REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT SITI HAJAR MEDAN SKRIPSI ULFI ANDAYANI

REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNTUK REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT SITI HAJAR MEDAN SKRIPSI ULFI ANDAYANI REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNTUK REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT SITI HAJAR MEDAN SKRIPSI ULFI ANDAYANI 081421004 PROGRAM EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1 Latar Belakang Masalah Setelah dilanda berbagai krisis di tahun 1997, perekonomian Indonesia mulai menunjukkan tanda tanda pemulihan. Tingkat suku bunga yang mulai menurun,

Lebih terperinci

Unified Modelling Language UML

Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham BAB II DASAR TEORI Pada Bab II dari laporan Tugas Akhir ini akan diuraikan dasar-dasar teori yang mendukung pelaksanaan Tugas Akhir, yaitu mengenai saham dan pasar saham, analisis teknikal, serta konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab satu ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan metodologi dalam tugas akhir pengukuran fluktuasi nilai saham dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Analisis Teknikal Analisis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan pada data

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK SIMULASI ANJUNGAN TUNAI MANDIRI (ATM)

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK SIMULASI ANJUNGAN TUNAI MANDIRI (ATM) 1 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK SIMULASI ANJUNGAN TUNAI MANDIRI (ATM) SKRIPSI LEO NARDO TOHONAN 031401044 PROGRAM STUDI S-1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini pasar modal merupakan suatu alternatif investasi yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini pasar modal merupakan suatu alternatif investasi yang dapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini pasar modal merupakan suatu alternatif investasi yang dapat mendatangkan keuntungan finansial bagi investor individual maupun institusional. Perkembangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN TIKET KONSER MUSIK SECARA ONLINE DENGAN MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR SITIHANDAYANI RKT

PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN TIKET KONSER MUSIK SECARA ONLINE DENGAN MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR SITIHANDAYANI RKT PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN TIKET KONSER MUSIK SECARA ONLINE DENGAN MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR SITIHANDAYANI RKT 092406045 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

SKRIPSI KADAR ERATOSTHENES SITEPU

SKRIPSI KADAR ERATOSTHENES SITEPU SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MODEL PEMROGRAMAN HEURISTIC MENGGUNAKAN ALGORITMA A* (STUDI KASUS: S1 ILMU KOMPUTER FMIPA USU) SKRIPSI KADAR ERATOSTHENES SITEPU 061401091 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

APLIKASI DATA MINING UNTUK ANALISIS ASOSIASI POLA PEMBELIAN DENGAN ALGORITMA APRIORI

APLIKASI DATA MINING UNTUK ANALISIS ASOSIASI POLA PEMBELIAN DENGAN ALGORITMA APRIORI APLIKASI DATA MINING UNTUK ANALISIS ASOSIASI POLA PEMBELIAN DENGAN ALGORITMA APRIORI SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer/ Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi saat ini telah menjadi kegiatan penting di dalam kehidupan masyarakat. Instrumen investasi juga telah beragam jenisnya misalnya properti, deposito,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Pemegang saham merupakan pemlik sebenarnya dari

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PARIWISATA KABUPATEN DELI SERDANG BERBASIS WEB TUGAS AKHIR DANIEL JODI

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PARIWISATA KABUPATEN DELI SERDANG BERBASIS WEB TUGAS AKHIR DANIEL JODI PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PARIWISATA KABUPATEN DELI SERDANG BERBASIS WEB TUGAS AKHIR DANIEL JODI 142406160 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA D3 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELELANGAN GULA PADA APTRI (ASOSIASI PETANI TEBU RAKYAT INDONESIA) SEMARANG

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELELANGAN GULA PADA APTRI (ASOSIASI PETANI TEBU RAKYAT INDONESIA) SEMARANG LAPORAN SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELELANGAN GULA PADA APTRI (ASOSIASI PETANI TEBU RAKYAT INDONESIA) SEMARANG Disusun oleh : Nama : Hidayatun Ni mah Nim : 2011-53-153 Program Studi : Sistem

Lebih terperinci

Buletin Compiled by

Buletin Compiled by Volume XXII/2014 Buletin Compiled by at.research@phintracosecurities.com Analisa Investasi : Analisa Teknikal Melanjutkan ulasan Profits Buletin Volume XXI mengenai pentingnya Likuiditas Saham dalam memilih

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MATERI GERUND DALAM BAHASA INGGRIS SKRIPSI NANA SUTRI FARINDANI

PERANCANGAN APLIKASI MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MATERI GERUND DALAM BAHASA INGGRIS SKRIPSI NANA SUTRI FARINDANI PERANCANGAN APLIKASI MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MATERI GERUND DALAM BAHASA INGGRIS SKRIPSI NANA SUTRI FARINDANI 081421020 PROGRAM EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SKRIPSI Diajukan Oleh : FERDY SATIA PUTRA 0634010008 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN SECARA ONLINE DAN PENYAMPAIAN HASIL SELEKSI BERBASIS SMS SKRIPSI YENI FEBRIANA SARAGIH

PERANCANGAN SISTEM SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN SECARA ONLINE DAN PENYAMPAIAN HASIL SELEKSI BERBASIS SMS SKRIPSI YENI FEBRIANA SARAGIH PERANCANGAN SISTEM SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN SECARA ONLINE DAN PENYAMPAIAN HASIL SELEKSI BERBASIS SMS SKRIPSI YENI FEBRIANA SARAGIH 091421045 PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari berbagai Negara. Mata uang memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dari berbagai Negara. Mata uang memegang peranan yang sangat penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Valuta asing (valas) atau yang lebih dikenal oleh sebagian banyak orang dengan sebutan foreign exchange (forex) adalah perdagangan nilai mata uang asing

Lebih terperinci

APLIKASI MUSIK VIDEO ONLINE TUGAS AKHIR RINI AFDILA

APLIKASI MUSIK VIDEO ONLINE TUGAS AKHIR RINI AFDILA APLIKASI MUSIK VIDEO ONLINE TUGAS AKHIR RINI AFDILA 092406026 PROGRAM STUDI DIPLOMA-III TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Salah satu alternatif dalam berinvestasi yang mungkin dilakukan adalah

Bab 1. Pendahuluan. Salah satu alternatif dalam berinvestasi yang mungkin dilakukan adalah 1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu alternatif dalam berinvestasi yang mungkin dilakukan adalah investasi dalam bentuk saham. Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang semakin

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA KANTOR KESEKRETARIATAN CALEG DPRD PDI PERJUANGAN KUDUS BERBASIS WEB

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA KANTOR KESEKRETARIATAN CALEG DPRD PDI PERJUANGAN KUDUS BERBASIS WEB LAPORAN SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA KANTOR KESEKRETARIATAN CALEG DPRD PDI PERJUANGAN KUDUS BERBASIS WEB Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Sejak dahulu, manusia selalu mencari cara untuk dapat meningkatkan taraf hidupnya. Salah satu cara sederhana yang biasanya dilakukan manusia adalah

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT Dalam analisa yang akan dilakukan, penulis menggunakan data transaksi harian saham BHIT, data yang digunakan oleh penulis adalah data

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KESEKRETARIATAN KANTOR TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH KUDUS BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KESEKRETARIATAN KANTOR TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH KUDUS BERBASIS WEB LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KESEKRETARIATAN KANTOR TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH KUDUS BERBASIS WEB Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PERHITUNGAN AKTIVA TETAP PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) SKRIPSI BABY INDRI SABRINA

PERANCANGAN SISTEM PERHITUNGAN AKTIVA TETAP PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) SKRIPSI BABY INDRI SABRINA PERANCANGAN SISTEM PERHITUNGAN AKTIVA TETAP PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) SKRIPSI BABY INDRI SABRINA 041401030 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Fungsi Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Fungsi Saham BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang dipergunakan dalam mengerjakan tugas akhir ini, yang meliputi : 1. Saham 2. Pasar Saham 3. Analisis Pasar Saham 4. Indikator Teknikal Hal di

Lebih terperinci

Class Diagram Activity Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) MySQL CodeIgniter

Class Diagram Activity Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) MySQL CodeIgniter DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI POTONGAN GAJI GURU DAN PEGAWAI PADA SD NEGERI MEDAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR WILDA YULIANUN SIREGAR

SISTEM INFORMASI POTONGAN GAJI GURU DAN PEGAWAI PADA SD NEGERI MEDAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR WILDA YULIANUN SIREGAR SISTEM INFORMASI POTONGAN GAJI GURU DAN PEGAWAI PADA SD NEGERI 060826 MEDAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR WILDA YULIANUN SIREGAR 092406112 PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

Lebih terperinci

II.3.5 Statechart Diagram... II-14 II.3.6 Activity Diagram... II-15 II.3.7 Component Diagram... II-16 II.3.8 Deployment Diagram... II-16 II.3.

II.3.5 Statechart Diagram... II-14 II.3.6 Activity Diagram... II-15 II.3.7 Component Diagram... II-16 II.3.8 Deployment Diagram... II-16 II.3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mencari dana atau penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tak melulu dengan cara perdagangan, bekerja di sebuah instansi pemerintah maupun swasta, membuat

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB PADA KELURAHAN TAMIANG MENGGUNAKAN PHP DAN MySQL TUGAS AKHIR ADAM MAHMUD

SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB PADA KELURAHAN TAMIANG MENGGUNAKAN PHP DAN MySQL TUGAS AKHIR ADAM MAHMUD SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB PADA KELURAHAN TAMIANG MENGGUNAKAN PHP DAN MySQL TUGAS AKHIR ADAM MAHMUD 092406032 PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan menganalisis informasi yang ada. Informasi yang belum tersaring sering

BAB I PENDAHULUAN. dan menganalisis informasi yang ada. Informasi yang belum tersaring sering BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diera informasi dan komputerisasi, kecepatan perubahan data dan pembaharuan informasi berlangsung dengan cepat dengan jumlah yang hampir tidak terbatas. Dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Data merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Syarat data:

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING PENGANTARAN OBAT PADA PT. XYZ DENGAN PEMROGRAMAN JAVA ANDROID DAN WEB

SISTEM MONITORING PENGANTARAN OBAT PADA PT. XYZ DENGAN PEMROGRAMAN JAVA ANDROID DAN WEB SISTEM MONITORING PENGANTARAN OBAT PADA PT. XYZ DENGAN PEMROGRAMAN JAVA ANDROID DAN WEB Rivan Junizar 41513120145 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA 2015 SISTEM MONITORING PENGANTARAN OBAT

Lebih terperinci

I.2 Identifikasi Masalah... I-2. I.3 Rumusan Masalah... I-2. I.4 Tujuan... I-3. I.5 Manfaat... I-3. I.6 Batasan Masalah... I-3

I.2 Identifikasi Masalah... I-2. I.3 Rumusan Masalah... I-2. I.4 Tujuan... I-3. I.5 Manfaat... I-3. I.6 Batasan Masalah... I-3 viii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii ABSTRACT... iv ABSTRAKSI... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN... I-1

Lebih terperinci

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI KECERDASAN BUATAN PADA PERMAINAN CHECKER MENGGUNAKAN ALGORITMA MINIMAX DENGAN NEGASCOUT SKRIPSI

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI KECERDASAN BUATAN PADA PERMAINAN CHECKER MENGGUNAKAN ALGORITMA MINIMAX DENGAN NEGASCOUT SKRIPSI ANALISIS DAN IMPLEMENTASI KECERDASAN BUATAN PADA PERMAINAN CHECKER MENGGUNAKAN ALGORITMA MINIMAX DENGAN NEGASCOUT SKRIPSI MUHAMMAD AIDIL AKBAR 061401020 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap 37 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap Peristiwa Stock Split yang Terjadi di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka yang berhubungan dengan topik yang penulis bahas adalah sistem penerimaan siswa baru SMA Al-Muayyad Surakarta (http://psb.sma-almuayyad.sch.id/),

Lebih terperinci

Pemanfaatan Teknologi SMS Gateway Pada Sistem Pembayaran SPP dan Tabungan Sekolah di SMA N 1 Nalumsari

Pemanfaatan Teknologi SMS Gateway Pada Sistem Pembayaran SPP dan Tabungan Sekolah di SMA N 1 Nalumsari LAPORAN SKRIPSI Pemanfaatan Teknologi SMS Gateway Pada Sistem Pembayaran SPP dan Tabungan Sekolah di SMA N 1 Nalumsari Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DAN INSENTIF PENJUALAN PADA MITRA ABADI SEJAHTERA BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DAN INSENTIF PENJUALAN PADA MITRA ABADI SEJAHTERA BERBASIS WEB LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DAN INSENTIF PENJUALAN PADA MITRA ABADI SEJAHTERA BERBASIS WEB Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

LAPORAN S K R I P S I

LAPORAN S K R I P S I LAPORAN S K R I P S I SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KAYU JATI BERKUALITAS MENGGUNAKAN METODE WEIGHT PRODUCT BERBASIS WEB RESPONSIVE DI UD. LANGGENG JATI RISAL MAULANA FAILUN NIM. 2012-53-078 DOSEN

Lebih terperinci

BAB III BAB IV Class Diagram... II Sequence Diagram... II Colaboration Digram... II Activity Diagram... II S

BAB III BAB IV Class Diagram... II Sequence Diagram... II Colaboration Digram... II Activity Diagram... II S DAFTAR ISI ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR SIMBOL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SERTIFIKASI LAIK SEHAT PADA DEPOT AIR MINUM DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI SERTIFIKASI LAIK SEHAT PADA DEPOT AIR MINUM DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS BERBASIS WEB LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI SERTIFIKASI LAIK SEHAT PADA DEPOT AIR MINUM DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS BERBASIS WEB Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham menurut Anoraga (2006:57) didefinisikan sebagai surat berharga atas bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi

Lebih terperinci

ANALISIS FUNDAMENTAL DAN ANALISIS TEKNIKAL PADA INVESTASI TRADING EMAS ONLINE DENGAN VALUE AT RISK SKRIPSI VALENTIN PANGGABEAN

ANALISIS FUNDAMENTAL DAN ANALISIS TEKNIKAL PADA INVESTASI TRADING EMAS ONLINE DENGAN VALUE AT RISK SKRIPSI VALENTIN PANGGABEAN ANALISIS FUNDAMENTAL DAN ANALISIS TEKNIKAL PADA INVESTASI TRADING EMAS ONLINE DENGAN VALUE AT RISK SKRIPSI VALENTIN PANGGABEAN 090803041 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kisaran 6% per tahun (sumber : Selain itu salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. kisaran 6% per tahun (sumber :  Selain itu salah satu faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang penuh akan potensi dari segi ekonomi Indonesia menjadi salah satu negara favorit baik bagi para investor asing maupun investor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas

Lebih terperinci

PENERAPAN SEMANTIC SEARCHING BERBASIS ONTOLOGI PADA PERPUSTAKAAN DIGITAL

PENERAPAN SEMANTIC SEARCHING BERBASIS ONTOLOGI PADA PERPUSTAKAAN DIGITAL PENERAPAN SEMANTIC SEARCHING BERBASIS ONTOLOGI PADA PERPUSTAKAAN DIGITAL i SKRIPSI S U L H A N 041401025 PROGRAM STUDI S-1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN ORDER UNTUK PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KONSUMEN PADA MITRA PRINTING

LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN ORDER UNTUK PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KONSUMEN PADA MITRA PRINTING LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN ORDER UNTUK PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KONSUMEN PADA MITRA PRINTING Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk Menyelesaikan program studi Sistem

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI KANTOR KECAMATAN MEDAN AREA BERBASIS WEB TUGAS AKHIR ELSA MAYASARI

SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI KANTOR KECAMATAN MEDAN AREA BERBASIS WEB TUGAS AKHIR ELSA MAYASARI SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI KANTOR KECAMATAN MEDAN AREA BERBASIS WEB TUGAS AKHIR ELSA MAYASARI 092406025 PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI FASHION GALLERY DAN PEMESANAN T-SHIRT PADA DISTRO IRENG PUTEH KUDUS

LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI FASHION GALLERY DAN PEMESANAN T-SHIRT PADA DISTRO IRENG PUTEH KUDUS LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI FASHION GALLERY DAN PEMESANAN T-SHIRT PADA DISTRO IRENG PUTEH KUDUS ACHMAD BAHAR RIFQI NIM. 201253154 DOSEN PEMBIMBING Diana Laily Fithri, M.Kom Yudie Irawan, M.Kom PROGRAM

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ATLET PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KUDUS

LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ATLET PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KUDUS LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ATLET PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KUDUS Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk Menyelesaikan program studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

SEJARAH UML DAN JENISNYA

SEJARAH UML DAN JENISNYA SEJARAH UML DAN JENISNYA Elya Hestika Asiyah e.hestika@yahoo.com :: http://penulis.com Abstrak UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KOPERASI SIMPAN PINJAM KARYAWAN PT.PERTAMINA (PERSERO) UNIT PEMASARAN I MEDAN TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KOPERASI SIMPAN PINJAM KARYAWAN PT.PERTAMINA (PERSERO) UNIT PEMASARAN I MEDAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KOPERASI SIMPAN PINJAM KARYAWAN PT.PERTAMINA (PERSERO) UNIT PEMASARAN I MEDAN TUGAS AKHIR KARTIKA DEWI BUTAR- BUTAR 082406165 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa mendatang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... i ii iv viii x xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UTAMA TANAMAN KELAPA SAWIT SKRIPSI DEWI YANTI

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UTAMA TANAMAN KELAPA SAWIT SKRIPSI DEWI YANTI PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UTAMA TANAMAN KELAPA SAWIT SKRIPSI DEWI YANTI 041401018 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB DENGAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR AGUS JUANDA PUTRA SIREGAR

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB DENGAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR AGUS JUANDA PUTRA SIREGAR RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB DENGAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR AGUS JUANDA PUTRA SIREGAR 082406162 PROGRAM STUDI D-III TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML MEMAHAMI PENGGUNAAN UML Reza Kurniawan Reza.kurniawan@raharja.info Abstrak Saat ini sebagian besar para perancang sistem informasi dalam menggambarkan informasi dengan memanfaatkan UML diagram dengan tujuan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN CERTAINTY FACTOR (CF) DALAM PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT ATHEROSKLEROSIS SKRIPSI. Elpa Armi Voni

PENGGUNAAN CERTAINTY FACTOR (CF) DALAM PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT ATHEROSKLEROSIS SKRIPSI. Elpa Armi Voni PENGGUNAAN CERTAINTY FACTOR (CF) DALAM PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT ATHEROSKLEROSIS SKRIPSI Elpa Armi Voni 061401030 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI LIGA SEPAKBOLA AMATIR PSSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR DIMAS SETIO WIBOWO

SISTEM INFORMASI LIGA SEPAKBOLA AMATIR PSSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR DIMAS SETIO WIBOWO SISTEM INFORMASI LIGA SEPAKBOLA AMATIR PSSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR DIMAS SETIO WIBOWO 102406111 PROGRAM STUDI D-III TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Istilah saham blue chips sudah menjadi hal jamak di pasar modal. Meski begitu, dalam aktivitas sehari-hari masih sering ditemukan adanya salah pengertian

Lebih terperinci

SISTEM PENGOLAHAN DATA RUMAH SAKIT UMUM HIDAYAH MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR HENRY YOGI SYAMBARA

SISTEM PENGOLAHAN DATA RUMAH SAKIT UMUM HIDAYAH MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR HENRY YOGI SYAMBARA i SISTEM PENGOLAHAN DATA RUMAH SAKIT UMUM HIDAYAH MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR HENRY YOGI SYAMBARA 102406237 PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN WISUDA BERBASIS WEB PADA UNIVERSITAS MURIA KUDUS

SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN WISUDA BERBASIS WEB PADA UNIVERSITAS MURIA KUDUS LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN WISUDA BERBASIS WEB PADA UNIVERSITAS MURIA KUDUS Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem Informasi S-1

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... iv. KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... iv. KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI ABSTRAKSI... iv KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 2 1.3 Batasan Masalah...

Lebih terperinci

PERSETUJUAN : SISTEM INFORMASI AKADEMIK SMA TAMAN SISWA MEDAN BERBASIS WEB

PERSETUJUAN : SISTEM INFORMASI AKADEMIK SMA TAMAN SISWA MEDAN BERBASIS WEB PERSETUJUAN Judul : SISTEM INFORMASI AKADEMIK SMA TAMAN SISWA MEDAN BERBASIS WEB Kategori : TUGAS AKHIR Nama : MUHAMMAD FAISAL HUTASUHUT Nomor Induk Mahasiswa : 092406034 Program Studi : DIPLOMA III TEKNIK

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM E-COMMERCE PADA PT RODEO KERTA KENCANA CABANG KUDUS BERBASIS MOBILE ANDROID

RANCANG BANGUN SISTEM E-COMMERCE PADA PT RODEO KERTA KENCANA CABANG KUDUS BERBASIS MOBILE ANDROID LAPORAN SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM E-COMMERCE PADA PT RODEO KERTA KENCANA CABANG KUDUS BERBASIS MOBILE ANDROID Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KULIAH KERJA LAPANGAN BERBASIS WEB PADA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MURIA KUDUS

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KULIAH KERJA LAPANGAN BERBASIS WEB PADA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MURIA KUDUS LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KULIAH KERJA LAPANGAN BERBASIS WEB PADA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MURIA KUDUS Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP ALGORITMA MINIMAX DENGAN MENGGUNAKAN BREADTH-FIRST SEARCH (BFS) PADA PERMAINAN REVERSI SKRIPSI SURYA WIJAYA

PENERAPAN KONSEP ALGORITMA MINIMAX DENGAN MENGGUNAKAN BREADTH-FIRST SEARCH (BFS) PADA PERMAINAN REVERSI SKRIPSI SURYA WIJAYA PENERAPAN KONSEP ALGORITMA MINIMAX DENGAN MENGGUNAKAN BREADTH-FIRST SEARCH (BFS) PADA PERMAINAN REVERSI SKRIPSI SURYA WIJAYA 061401052 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Investasi Menurut Sunariyah (2003:4): Investasi adalah penanaman modal untuk waktu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS Tahun 2014/ Komunikasi Paket Keahlian

LEMBARAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS Tahun 2014/ Komunikasi Paket Keahlian PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMK NEGERI 1 WONOSOBO Jl. Bhayangkara 12 Telp./ Fax. 321219/ 325073 Wonosobo 56300 website : www.smkn1-wnb.sch.id email : info@smkn1-

Lebih terperinci