PENERAPAN SISTEM DAN PROSEDUR PRODUKSI Studi Kasus pada PT. Great River International

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN SISTEM DAN PROSEDUR PRODUKSI Studi Kasus pada PT. Great River International"

Transkripsi

1 JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 5 No. 2, Oktober 2005 : PENERAPAN SISTEM DAN PROSEDUR PRODUKSI Studi Kasus pada PT. Great River International Oleh Hastoni dan Toni Andrianto Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor ABSTRAKSI Dalam sistem informasi akuntansi terdapat bermacam-macam aktivitas yang berkaitan dengan siklus pemrosesan transaksi. Salah satu siklus pemrosesan transaksi adalah siklus produksi. Pada PT. Great River International kegiatan siklus produksi bertujuan untuk mengubah bahan baku yang berupa cotton, fiber fill, spandek, dan lace menjadi produk yang berupa pakaian dalam wanita. Pelaksanaan siklus produksi yang dilakukan digunakan dokumen dan catatan yang bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan siklus produksi yang dilakukan. Keywords : Siklus Produksi PENDAHULUAN Untuk menghasilkan produk yang bermutu diperlukan adanya sistem yang membantu dalam menjalankan suatu kegiatan usaha. Yaitu sistem informasi yang dapat memberikan kemudahan dalam menjalankan kegiatan proses produksi. Dalam melakukan proses produksi, semua proses yang dilakukan mulai dari menyiapkan bahan baku untuk diolah sampai menghasilkan barang jadi yang disimpan sementara digudang dan akan berlangsung terus-menerus sehingga membentuk satu siklus yang dinamakan siklus produksi. Adapun tujuan utama dari siklus produksi adalah untuk mempermudah dalam proses pelaksanaan produksi dari bahan baku menjadi produk jadi. Tujuan utama dari siklus produksi adalah untuk mempermudah perubahan bahan baku menjadi produk jadi. Selain itu siklus produksi bertujuan untuk menjaga tingkat mutu produk, karena dalam siklus produksi mencakup fungsi-fungsi perencanaan dan pengedalian produksi, pengolahan bahan baku, penyelesaian dan transfer barang jadi. Apabila fungsi-fungsi tersebut dapat berjalan dengan benar maka akan menghasilkan produk yang bermutu sesuai dengan keinginnan perusahaan maupun pelanggan. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriftif, yaitu menguraikan dan menggambarkan dari data yang telah diperoleh mengenai kegiatan yang berhubungan dengan penerapan sistem dan prosedur produksi secara tepat dan keseluruhan. 1. Peninjauan lapangan. - Observasi yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan terhadap kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan sistem dan prosedur produksi. - Wawancara, yaitu metode pengumpulan data dan informasi

2 HASTONI dan ANDRIANTO, Penerapan Sistem dan Prosedur Produksi melalui komonukasi antara peninjau dan pihak perusahaan. 2. Peninjauan Kepustakaan Melakukan pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca dan mencari buku-buku atau literature yang berhubungan dengan masalah yang dibahas pada penelitian ini. Kemudian data yang diperoleh dilakukan pengolahan dengan menggunakan data kualitatif. Hal ini diperlukan untuk dapat mengambil kesimpulan apakah sistem dan prosedur yang diterapkan oleh perusahan sudah benar atau belum, karena dari kesalahan sistem dan prosedur akan mempengaruhi kegiatan produksi dan akan mengakibatkan kerugian pada perusahaan tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pelaksanaan Siklus Produksi pada PT Great River International. Dalam pelaksanaan siklus produksi pada PT Great River International digunakan berbagai dokumen dan catatan yang digunakan untuk membantu dan memudahkan kegiatan proses produksi. Dokumen yang terkait dengan pelaksanaan siklus produksi pada PT Great River International adalah sebagai berikut : 1. Deskription Deskription merupakan dokumen yang berisi tentang rincian spesifikasi produk yang akan digunakan. Dokumen ini didapat dari pelanggan dan dijadikan pedoman pada bagian produksi. 2. Commision Card Commision Card merupakan rencana produksi untuk enam bulan kedepan yang berisi style, kuantitas, warna produk. Dokumen ini dibuat oleh bagian PPC sebanyak lima rangkap dan di berikan kepada bagian RMWH, Produksi, Accounting, dan Purchasing. 3. Weekly Cutting Plan Weekly Cutting Plan merupakan rencana produksi mingguan untuk bagian cuuting. Dokumen dibuat oleh bagian PPC dan di berikan kepada bagian RMWH, dan bagian produksi. 4. Material Request Material Request merupakan dokumen permintaan bahan baku yang dibuat untuk menggambarkan keperluan bahan yang akan dipakai dalam proses produksi. Dokumen ini dikeluarkan oleh bagian PPC dan diberikan masingmasing satu rangkap ke bagian RMWH, produksi, accounting, dan purchasing. 5. Red Commision Paper Red Commision Paper adalah daftar bahan baku dan bahan pembantu yang akan digunakan dalam operasi produksi. Dokumen ini dikeluarkan oleh bagian RMWH dan diberikan ke bagian produksi dan purchasing. 6. J Voucher J Voucher merupakan bon pengiriman material dari bagian RMWH ke bagian produksi. Dokumen dibuat oleh bagian RMWH dan diberikan ke bagian produksi dan accounting. 7. Cutting Finish Cutting Finish adalah dokumen yang digunakan untuk melaporkan bahwa bahan baku telah melalui proses cutting dan siap untuk dikirim ke bagian produksi sewing. Dokumen ini dibuat oleh bagian produksi dan diberikan pada bagian PPC dan accounting. 8. Input Plan Input Plan merupakan rencana produksi untuk bagian sewing. Dokumen ini dibuat oleh bagian PPC berdasarkan cutting finish dan diberikan ke bagian produksi. 9. Machine Setting Request. Machine Setting Request adalah form permintaan mesin jahit dari bagian sewing ke bagian mekanik. Urutan mesin yang diminta berdasarkan pada description. 10. Job Ticket Job ticket merupakan kartu jam kerja yang digunakan bagian sewing. Yang berisi waktu pengerjaan produk per operasi jahitan. Dokumen ini dibuat oleh bagian produksi dan diberikan ke bagian PPC dan accounting. 100

3 Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 5 No. 2, Oktober Estimasi Output Estimasi Output merupakan rencana batas waktu penyelesaian produk. Estimasi output dibuat oleh bagian PPC dan diberikan ke bagian produksi dan FGWH. 12. Chek List Check list adalah merupakan dokumen yang digunakan untuk menghitung barang jadi yang telah dikirim ke FGWH. Dokumen ini dibuat oleh bagian produksi dan diberikan ke bagian FGWH. 13. Receiving Note Receiving Note merupakan bukti penerimaan produk jadi di bagian FGWH. Dokumen ini dibuat oleh bagian FGWH dan diberikan ke bagian PPC dan accounting. 14. Position of stock report Position of stock report adalah laporan stock barang jadi yang dibuat oleh bagian FGWH. 2. Pengendalian Intern yang diterapkan oleh PT. Great River International. Siklus produksi merupakan serangkaian kegiatan utama dalam perusahaan manufaktur. Aktivitas-aktivitas siklus produksi pada PT Great River International divisi Ladies Underwear (Triumph) meliputi perncanaan produksi, mendapat dan mengelola bahan baku, mengawali proses produksi, melaksanakan operasi produksi, mengumpulkan biaya dalam proses, serta menyelesaikan dan mentransfer barang jadi. Semua aktivitas itu dilakukan guna tercapainya tujuan dari perusahaan yaitu memperoleh laba dengan tingkat efisien yang diharapkan dan direncanakan. Secara umum peranan siklus produksi sangat berpengaruh terhadap kegiatan proses produksi, untuk mendapatkan hasil yang diharapkan maka perusahaan melakukan pengendalian terhadap kegiatan produksi, yang diantaranya sebagai berikut : 1. Pengendalian dan perencanaan waktu pelaksanaan siklus produksi Dalam pelaksanaan prosedur ini bagian PPC berperan untuk merencanakan dan mengontrol jalannya proses produksi dari awal sampai akhir, sedangkan bagian RMWH bertugas mendistribusikan bahan baku kebagian produksi tepat waktu, dan bagian produksi mempunyai peranan yang paling penting, karena bagian ini berperan untuk memastikan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. 2. Pengendalian dan perencanaan jumlah tenaga dan mesin yang akan digunakan dalam proses produksi. Pengendalian ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk dapat dihasilkan dengan jumlah tenaga dan mesin yang sesuai tanpa adanya penyimpangan. Pelaksanaan prosedur ini didasarkan pada artikel Deskription yang diterima dari pelanggan, dimana pada dokumen tersebut berisi petunjuk operasional mesin yang akan digunakan untuk menghasilkan produk yang dipesan. 3. Perencanaan dan pengendalian bahan baku Prosedur ini bertujuan untuk memastikan bahwa bahan baku yang dipakai dalam proses produksi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pada pelaksanaan prosedur ini bagian purchasing berperan sebagai penyedia bahan baku yang akan dipakai dalam proses produksi, sedangkan bagian RMWH (Raw Material Ware House) berperan dalam mendistribusikan bahan baku yang akan dipakai dalam operasi produksi, dan bagian produksi berperan dalam mengendalikan operasi produksi guna meminimisasi tingkat kerusakan yang menyebabkan bertambahnya jumlah bahan baku yang digunakan. Berikut ini data mengenai standar penggunaan bahan baku pada divisi Ladies Underwear (Triumph) : 101

4 HASTONI dan ANDRIANTO, Penerapan Sistem dan Prosedur Produksi Tabel 1. Standar Penggunaan Bahan Baku (Per 100 pieces) NO Bahan Baku Kuantitas 1 Cotton 4.8 m 2 Fiber Fill 4.0 m 3 Spandek 3.7 m 4 Mikro Fibre 4.8 m 5 Lace 2.5 m 4. Dokumentasi Produksi Dokumentasi produksi merupakan catatan mengenai seluruh kegiatan yang dilakukan selama proses produksi. Dengan adanya dokumentasi maka diharapkan kegiatan proses produksi dapat dilaksanakan lebih mudah dan sebagai alat untuk menelusuri titik kesalahan yang terjadi. Apabila suatu kesalahan ditemukan dan sifatnya merugikan perusahaan yang disebabkan oleh kelalaian operator yang tidak menjalankan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahan, karyawan yang bersangkutan dapat dikenai sanksi yang berupa surat peringatan. Dengan adanya sanksi yang diberikan untuk kesalahan yang dilakukan oleh karyawan diharapkan semua karyawan dapat melaksanakan kegiatannya sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan. Berikut diberikan data jumlah produksi yang dihasilkan divisi ladies underwear (triumph) periode januari 2005 sampai dengan juni Tabel 2. Jumlah Produksi Periode januari juni 2005 (Dalam Pieces) NO Bulan Kuantitas 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Berdasarkan data perencanaan standar bahan baku dan data jumlah mengenai jumlah produksi periode januari sampai dengan juni 2005 yang telah diberikan. Dapat dihitung jumlah standar penggunaan bahan baku periode januari sampai dengan juni Berikut diberikan data mengenai standar penggunaan bahan baku dari periode januari sampai dengan juni 2005 Tabel 3. Jumlah Standar Penggunaan Bahan Baku Periode Januari Juni 2005 (Satuan Meter) Bulan Cotton Fiber Fill Spandek Mikro Fibre Lace Januari , , , , ,00 Februari , , , , ,00 Maret , , , , ,13 April , , , , ,38 Mei , , , , ,50 Juni , , , , ,25 Untuk mengetahui tingkat penyimpangan penggunaan bahan baku pada divisi ladies underwear (triumph), berikut diberikan data mengenai jumlah pemakaian bahan baku yang sesungguhnya untuk periode januari 2005 sampai dengan juni Data mengenai jumlah actual disajikan dalam table berikut : 102

5 Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 5 No. 2, Oktober 2005 Tabel 4. Jumlah Aktual Penggunaan Bahan Baku Periode Januari 2005 Juni 2005 (Satuan Meter) Bulan Cotton Fiber Fill Spandek Mikro Fibre Lace Januari Februari Maret April Mei Juni Sumber PT. Great River International ;2005 Dari data-data diatas dapat dicari tingkat presentase penyimpangan penggunaan masing-masing bahan baku yang digunakan dalam kegiatan siklus produksi pada divisi ladies underwear (triumph) periode januari 2005 sampai dengan juni Data mengenai Penyimpangan penggunaan masing-masing bahan baku yang digunakan dalam pelaksanaan siklus produksi disajikan dalam table sebagai berikut : Tabel 5. Presentase Penyimpangan Bahan Baku Periode Januari 2005 Juni 2005 Cotton Fiber Fill Spandek Mikro Fibre Lace Bln Pnyp % Pnyp % Pnyp % Pnyp % Pnyp % Jan 22,04 0,086 18,20 0,087 14,76 0,076 34,04 0,135 18,00 0,137 Feb 21,48 0,084 20,40 0,096 14,12 0,072 33,48 0,131 17,00 0,127 Mar 20,84 0,083 17,20 0,083 14,33 0,074 36,84 0,148 16,87 0,129 Apr 21,24 0,083 16,20 0,076 14,68 0,075 35,24 0,138 16,62 0,125 Mei 21,80 0,085 17,00 0,079 13,70 0,069 32,80 0,127 16,50 0,123 Jun 20,92 0,081 17,60 0,082 12,23 0,061 32,92 0,127 13,75 0,102 Keterangan : *pnyp : Jumlah Penyimpangan (satuan meter) * % : Jumlah Presentase Penyimpangan *Jumlah hasil dari penyimpangan dan presentase didapat dari hasil perbandingan antara jumlah standar terhadap jumlah actual. Dari data-data diatas diketahui bahwa tingkat penyimpangan bahan baku yang digunakan dalam siklus produksi pada periode januari sampai dengan juni 2005 relatif kecil, dengan tingkat penyimpangan masing-masing bahan baku dibawah 1% saja. Hal ini menunjukan bahwa sistem dan prosedur pada divisi ladies underwear (triumph) cukup bagus. Dikarenakan dapat melakukan peningkatan tingkat efisiensi terhadap bahan baku yang digunakan, dengan demikian untuk melaksanakan kegiatan usaha akan memperoleh tingkat laba yang lebih besar dari yang diharapakan. Demikian dapat terlihat bahwa sistem dan prosedur produksi akan sangat mempengaruhi kegiatan proses produksi, dan dengan adanya sistem dan prosedur yang baik dapat membantu untuk memperoleh peningkatan laba lebih dari yang diharapkan pada perusahaan tersebut. Dengan adanya prosedur-prosedur diatas diharapkan semua kegiatan yang bersangkutan dengan kegiatan produksi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan menghindari tingkat kesalahan yang mungkin terjadi atas kelalaian para karyawan. 103

6 HASTONI dan ANDRIANTO, Penerapan Sistem dan Prosedur Produksi 3. Aliran Dokumen pada Pelaksanaan Siklus Produksi pada PT Great River International. Bagian-bagian yang terkait dalam aliran dokumen pada divisi Ladies Underwear (triumph) ada tujuh bagian diantarany : Marketing, PPC (Plannig and Production Control), RMWH (Raw Material Ware House), Produksi, Accounting, FGWH (Finish Good Ware House), dan bagian Purchasing. Pertama-tama dibagian marketing mendapat order dari pelanggan, kemudian bagian marketing menerima dekription yang berisikan tentang rincian spesifiksi produk yang akan diproduksi serta petunjuk operasional dan mesin yang akan digunakan, kemudian dokumen tersebut dikirimkan kebagian PPC (Planning and Production Control). Kemudian dibagian yang kedua yaitu departemen PPC (Planning and Production Control). Dibagian ini menerima description dari bagian marketing yang kemudian dijadikan sebagai pedoman untuk proses produksi, yang kemudian diserahkan kebagian produksi, setelah menerima description bagian ini menyiapkan beberapa dokumen diantaranya : commission Card, Commisison Card dibuat sebanyak lima rangkap untuk diserahkan kebagian RMWH (Raw Material Ware House), Produksi, Accounting dan bagian Purchasing, Weekly Cutting Plan, Dokumen ini dibuat sebanyak tiga rangkap untuk diserahkan kebagian RMWH (Raw Material Ware House) dan Produksi, Material Request dokumen ini dibuat sebanyak lima rangkap yang dibagikan kebagian RMWH, Produksi, Accounting, dan bagian Purchasing. Selin itu bagian PPC membuat dokumen Estimasi output yang dibuat tiga rangkap untuk diberikan kebagian Produksi dan FGWH (Finish Good Ware House). Kemudian dibagian ketiga yaitu bagian RMWH, dimana bagian ini menyiapkan dua dokumen yang diantaranya adalah Red Commision Paper, Red Commision Paper adalah merupakan daftar bahan baku dan bahan pembantu yang akan digunakan dalam operasi produk yang dibuat tiga rangkap untuk dibagikan kebagian produksi dan bagian Purchsing. Dan yang kedua adalah dokumen J Voucher, dimana J Voucher merupakan bon pengiriman material dari bagian RMWH kebagian produksi yang dibuat tiga rangkap untuk diberikan kebagian Produksi dan Accounting. Pada bagian keempat yaitu bagian produksi dimana bagian banyak menerima dokumen dari bagian PPC dan bagian RMWH yang antara lain adalah : Deskription, Commision Card, Weekly Cutting Plan, Material Request, Red Commision Paper, J Voucher, Input Plan, dan Estimasi Output. Selain itu bagian produksi juga menyiapkan dokumendokumen, dokumen-dokumen tersebuat dibuat untuk membantu jalannya proses produksi yang diantaranya : Cutting Finish yang dibuat tiga rangkap yang kemudian dibagikan kebagian Accounting dan PPC, yang kedua yaitu Job Ticket yang dibuat tiga rangkap untuk dibagikan kebagian PPC dan Accounting, dan yang ketiga adalah dokumen Check List yang dibuat hanya dua rangkap yang hanya diberikan kebagian FGWH (Finish Godd Ware House). Dibagian yang kelima yaitu bagian Accounting. Bagian ini tidak menyiapkan dokumen seperti bagian yang lainnya tetapi bagian ini menerima dukomen-dokumen dari berbgai departemen sebagai laporan terhadap keterjadian proses produksi diantaranya : dari bagian PPC yaitu Commision Card, Material Request. Bagian RMWH yaitu J Voucher. Bagian produksi yaitu Cutting Finish dan Job Ticket. Dari bagian FGWH yaitu Receiving Note. Semua dokumen-dokumen yang diterima oleh bagian accounting merupakan sebagai alat pengendali produksi dimana berfungsi sebagai pengelola persediaan bahan baku, barang dalam proses dan produk selesai, selain itu juga dokumen-dokumen tersebut dapat membantu dalam penentuan biaya berdasarkan proses produksi. Dimana biaya-biaya ini dikumpulkan dalam proses berdasarkan periode pada setiap akhir periode, biaya setiap proses dibagi berdasarkan unit yang diproduksi untuk mencari biaya rata-rata perunit. 104

7 Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 5 No. 2, Oktober 2005 Untuk bagian yang keenam adalah bagian FGWH dimana bagian ini menerima dokumen-dokumen dari bagian PPC dan Produksi diantaranya Estimasi Output dari bagian PPC dan Check List dari bagain produksi, setelah menerima dokumendokumen tersebut bagian ini menyiapkan dokumen yang diantaranya Reiceiving Note dan Position of stock report, masing-masing dokumen tersebut dibuat empat rangkap untuk diserahkan kebagian Accounting, PPC, dan Marketing. Dan untuk bagian Purchasing hanya menerima dokumen dari bagian PPC dan RMWH, dibagian ini tidak mengeluarkan dokumen melainkan menerima dokumen sebagai alat pengendalian produksi. Dengan adanya aliran dokumen seperti yang dijelaskan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem dan prosedur produksi pada divisi ladies underwear bisa dikatakan sudah cukup bagus karena dengan adanya aliran-aliran dokumen tersebut maka semua kegiatan proses yang mengenai produksi dapat berjalan sesuai dengan rencana dan dapat mempermudah dalam proses siklus produksi. KESIMPULAN 1. Siklus produksi yang diterapkan oleh divisi Ladies Underwear (triumph) meliputi aktivitas perencanan produksi, mendapat dan mengelola bahan baku, mengawali proses produksi, menyelenggarakan operasi produksi, mengumpulkan biaya dalam proses dan mentransfer barang jadi. 2. Bagian-bagian yang terkait dalam pelaksanaan siklus produksi pada divisi Ladies Underwear (triumph) adalah bagian marketing, PPC (Planning and Production Control), RMWH (Raw Material Ware House), Produksi, Accounting, FGWH (Finish Good Ware House), dan bagian Purchasing. 3. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan siklus produksi adalah Deskription, Commision Card, Weekly Cutting Plan, Material Request, Input Plan, Machine Request, Estimasi Output, Red Commision Paper, J Voucher, Cutting Finish, Checklist, Job Ticket, Receiving Note (R/N), dan Position Of Stock Report. 4. Penerapan sistem dan prosedur pada divisi ladies underwear (triumph) meliputi prosedur yang ditetapkan dalam pelaksanaan siklus produksi, yaitu perencanaan dan pengendalian jumlah yang dipakai dalam pelaksanaan produksi, perencanaan dan pengendalian jumlah tenaga dan mesin yang dipakai, perencanan dan jumlah pemakaian bahan baku, dan dokumentasi produksi. 5. Sistem dan prosedur yang dilakukan oleh PT Great River Intenational daivisi Ladies Underwear (triumph) cukup bagus, tetapi pada pelaksanaannya masih terdapat penyimpangan atas pengunaan bahan baku serta tenaga dan waktu dalam proses produksi, hal ini diakibatkan karena adanya karyawan yang tidak mengikuti prosedur yang telah ditetapkan perusahaan yang mengakibatkan jumlah bahan baku yang dipakai bertambah dalam proses produksi. DAFTAR PUSTAKA Bodnar, George H., William S. Hopwood, Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 8, Jilid Satu PT. Indeks, kelompok Gramedia, Hall, James A, Sistem Informasi Akuntansi. Buku Satu. Salemba Empat, Mulyadi, Sistem Informasi. Salemba Empat : Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Nugroho Widjajanto, Sistem Informasi Akuntansi. Erlangga., Rony, Helmi, Pengantar untuk Perencanaan dan Pengendalian Biaya Produksi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Sojan Assauri, Manajemen Operasi dan Produksi. Edisi Revisi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.,

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Keadaan Saat ini 6.1.1.1 Struktur Organisasi dan Job Description Saat Ini Struktur organisasi dan job description saat ini tergambar dalam bab 4 pengumpulan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pengertian Sistem Informasi Akuntansi BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pada dasarnya yang ditetapkan pada perusahaan negara maupun perusahaan swasta merupakan Sistem Informasi yang menyediakan informasi keuangan yang akan

Lebih terperinci

Evi Rohmawati, Mahsina, H.Ali Rasyidi Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Evi Rohmawati, Mahsina, H.Ali Rasyidi Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN BARANG UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA UD. RAMA TEKNIK Evi Rohmawati, Mahsina, H.Ali Rasyidi

Lebih terperinci

BAB II. Dasar Teori. 2.1 Konsep dan Dasar Definisi Konsep

BAB II. Dasar Teori. 2.1 Konsep dan Dasar Definisi Konsep BAB II Dasar Teori 2.1 Konsep dan Dasar Definisi Konsep 1. Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. (Mulyadi, 2001:5) 2.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. Sistem informasi akuntansi diperlukan oleh pihak manajemen

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. Sistem informasi akuntansi diperlukan oleh pihak manajemen 3 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi diperlukan oleh pihak manajemen maupun pihak lain yang berkepentingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Fungsi Untuk mengetahui bahwa fungsi suatu sistem tersebut dapat berjalan dengan baik, maka kita perlu mengetahui terlebih dahulu definisi dari fungsi itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun pihak perusahaan, maka disusunlah suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek? Nama : Bagian : A. Analisis Sasaran Perusahaan Analisis Dukungan Fungsi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan No. Kategori Pertanyaan Y T 1. Rencana Jangka Panjang (Strategis) 1. Apakah selama ini fungsi

Lebih terperinci

BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING

BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian langkah atau prosedur

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen BAB IV Hasil Praktek Kerja dan Analisis 4.1 Sistem Komputerisasi yang digunakan Perusahaan ini telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi sebagai kegiatan operasional kerja. Database yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Sistem Dari beberapa jenis sistem, cukup sulit untuk memberikan definisi yang pas. Namun menurut West Churchman dalam buku Krismiaji (2002;1) sebagai berikut: Sistem

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT STAR MULTIMEDIA ABADI MAKASSAR. SULTAN ISKANDAR STIE-YPUP Makassar

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT STAR MULTIMEDIA ABADI MAKASSAR. SULTAN ISKANDAR STIE-YPUP Makassar PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT STAR MULTIMEDIA ABADI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE-YPUP Makassar ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi sistem informasi akuntansi mempermudah proses bisnis suatu perusahaan. Contoh sistem keuangan yang dibuat khusus untuk para Usaha Mikro

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA PERUM. PERHUTANI KBM INK SURABAYA TUGAS AKHIR

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA PERUM. PERHUTANI KBM INK SURABAYA TUGAS AKHIR SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA PERUM. PERHUTANI KBM INK SURABAYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan Akuntansi Program Studi

Lebih terperinci

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PROSEDUR PENCATATAN PERSEDIAAN ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT TIRTAMAS LESTARI PASURUAN

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PROSEDUR PENCATATAN PERSEDIAAN ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT TIRTAMAS LESTARI PASURUAN PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PROSEDUR PENCATATAN PERSEDIAAN ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT TIRTAMAS LESTARI PASURUAN Frizka Andriani, Tri Lestari, Juliani Pudjowati Progam Studi Akuntansi

Lebih terperinci

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT Star Multimedia Abadi Makassar

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT Star Multimedia Abadi Makassar Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT Star Multimedia Abadi Makassar SULTAN ISKANDAR STIE-YPUP Makassar ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Sygma Examedia merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang berlokasi di Jalan Babakan Sari I No 71, Kiaracondong. PT Sygma Examedia bergerak di bidang pencetakan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENJUALAN

SISTEM INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENJUALAN SISTEM INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENJUALAN Lianawati Christian ABSTRAK Sesuai dengan prinsip ekonomi maka penekanan terhadap setiap penggunaan biaya mengakibatkan harga pokok produksi menjadi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Gambaran sistem informasi akuntansi pada siklus produksi

Lebih terperinci

PROSEDUR PENANGANAN DELIVERY ORDER PADA PT. JUAHN INDONESIA

PROSEDUR PENANGANAN DELIVERY ORDER PADA PT. JUAHN INDONESIA PROSEDUR PENANGANAN DELIVERY ORDER PADA PT. JUAHN INDONESIA Nama : Hidayatunnisa NPM : 40209855 Jurusan : Akuntansi Komputer Pembimbing: Toto Sugiharto, MSC., PhD. Latar Belakang Masalah Delivery order

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi Biaya. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Sistem Perhitungan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnar dan Hopwood (2005 : 1) Sistem merupakan kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan 8 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan prosedur prosedur yang erat hubunganya satu sama lain yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah menganalisis dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang dagang pada PT. Makmur Jaya Usaha, maka ditemukan bahwa sistem

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. digunakan dalam proses pembelian adalah purchase order, faktur,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. digunakan dalam proses pembelian adalah purchase order, faktur, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa pada Graha Residen Serviced Apartment Surabaya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada Graha Residen

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Struktur Organisasi PT. Kubota Indonesia

Lampiran 1 : Struktur Organisasi PT. Kubota Indonesia Lampiran 1 : Struktur Organisasi PT. Kubota Indonesia Lampiran 2 : Flowchart Sistem Pembelian Impor Komponen di PT. Kubota Indonesia Bagian Marketing Bagian PPIC Data Stock Mesin Form Sales Plan Report

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam kebutuhan hidup manusia. Hal ini juga membawa suatu kompetisi khususnya di dunia manufaktur.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk. Kertersediaan informasi terbaru dan akurat mengenai biaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah kumpulan unit-unit pengambilan keputusan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah kumpulan unit-unit pengambilan keputusan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Organisasi adalah kumpulan unit-unit pengambilan keputusan untuk mewujudkan tujuan-tujuan. Sebagai sistem, setiap organisasi menerima masukanmasukan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat diterapkan berbagai kebijakan yang menguntungkan perusahaan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat diterapkan berbagai kebijakan yang menguntungkan perusahaan. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, semakin banyak perusahaan-perusahaan yang didirikan, baik perusahaan dagang, jasa, maupun manufaktur. Persaingan bisnis pun terasa semakin

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Manajemen berkepentingan dalam menyediakan sistem informasi yang menyeluruh dan terintegrasi untuk mengambil keputusan berbagai tingkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah derasnya arus globalisasi, pengaruh perubahan di lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah derasnya arus globalisasi, pengaruh perubahan di lingkungan bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah derasnya arus globalisasi, pengaruh perubahan di lingkungan bisnis semakin kompleks. Berbagai perusahaan sejenis bermunculan dengan membawa inovasi terbaru.

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang penulis lakukan terhadap aktivitas pengamanan dan pengelolaan persediaan pada PT. BJG, penulis membuat beberapa

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 104 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dalam bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Prosedur akuntansi piutang dagang merupakan suatu prosedur pencatatan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan Pelaksanaan audit manajemen pada PT. MJPF Farma Indonesia akan dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal dalam mempersiapkan dan merencanakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada PT Arwana Citramulia, Tbk Untuk mengetahui tentang prosedur pembelian pada PT Arwana Citramulia, Tbk, maka penerapan prosedur

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Magister Akuntansi UNS BANDI 7/21/2017 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1 Siklus Produksi Materi 10 7/21/2017 bandi.staff.fe.uns.ac.id 2 PENDAHULUAN Produksi merupakan proses bisnis

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan. Sekarang komputer bukan

Bab 1 PENDAHULUAN. keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan. Sekarang komputer bukan Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi khususnya teknologi informasi berbasis komputer dewasa ini dirasa sangat pesat dan hal ini berpengruh terhadap aspek pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Dalam mencapai tujuan perusahaan, sistem informasi akuntansi berperan penting dalam membantu menyediakan informasi yang berguna untuk berbagai tingkatan,

Lebih terperinci

AUDIT PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK. Sri Murti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri ABSTRAK

AUDIT PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK. Sri Murti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri ABSTRAK AUDIT PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK Sri Murti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri ABSTRAK PT. Wonojati Wijoyo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri

Lebih terperinci

Gambar Error! No text of specified style in document.-1. Struktur Utama Aplikasi

Gambar Error! No text of specified style in document.-1. Struktur Utama Aplikasi 1 1.1.1. Rancang Antar Muka Rancangan Layar merupakan hal yang cukup penting dalam perancangan aplikasi / sistem. Aplikasi harus memiliki tampilan yang mudah dimengerti, jelas, dan memudahkan pengguna.

Lebih terperinci

Instruksi Kerja PURCHASING PT GITA MANDIRI TEHNIK. No. Langkah Kerja Ilustrasi Dokumen Terkait

Instruksi Kerja PURCHASING PT GITA MANDIRI TEHNIK. No. Langkah Kerja Ilustrasi Dokumen Terkait Instruksi Kerja PURCHASING PT GITA MANDIRI TEHNIK No. Langkah Kerja Ilustrasi Dokumen Terkait 1 Setelah bagian masing-masing divisi membuat menggunakan form permintaan pembelian secara manual maka proses

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SIKLUS PRODUKSI UNTUK EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI OPERASI DI CV. BERDIKARI JAYA SIDOARJO

ANALISIS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SIKLUS PRODUKSI UNTUK EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI OPERASI DI CV. BERDIKARI JAYA SIDOARJO 170 ANALISIS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SIKLUS PRODUKSI UNTUK EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI OPERASI DI CV. BERDIKARI JAYA SIDOARJO Elvi Susanti, Mahsina, Cholifah Prodi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA 1 Ria Ayu Anggraini Binus University, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia Tanty Oktavia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pada masa sekarang sedang dihadapkan dengan era globalisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pada masa sekarang sedang dihadapkan dengan era globalisasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pada masa sekarang sedang dihadapkan dengan era globalisasi yang semakin cepat perkembangannya, salah satunya adalah perkembangan perusahaan yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

BAB I PENDAHAHULUAN I.1 BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini, audit operasional atas fungsi produksi pada PT Dunia Daging Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kemampuan Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kemampuan manajemen dalam mengambil keputusan. Agar operasi perusahaan dapat

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat satu dengan yang lainnya, yang berfungsi secara bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, teknologi, industri, kesehatan, dan bidang lainnya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem merupakan kumpulan dari sub sistem atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan adalah organisasi di mana sumber daya (input) seperti bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang dan jasa (output) bagi pelanggan. Untuk dapat menghasilkan output

Lebih terperinci

Analisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ)

Analisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Analisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Jessica Juventia, Lusia P.S Hartanti Program Studi Teknik Industri Universitas Pelita Harapan Surabaya, Indonesia Jessicajuventia28@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya permintaan pelanggan akan suatu barang membuat perusahaan berusaha untuk memenuhi permintaan tersebut. Untuk memperlancar pemenuhan permintaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pembelian 2.1.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah transaksi pembelian terjadi antara perusahaan dengan pemasok atau pihak penjual. Barang-barang yang dibeli dapat berupa

Lebih terperinci

RIWAYAT HIDUP PENULIS. Alamat : Kp. Cisitu no.66. Padalarang Bandung.

RIWAYAT HIDUP PENULIS. Alamat : Kp. Cisitu no.66. Padalarang Bandung. RIWAYAT HIDUP PENULIS Nama : Jeffry Horison Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 30 Juni 1981 Agama : Katholik Alamat : Kp. Cisitu no.66. Padalarang Bandung. PENDIDIKAN 1987-1993 SD St. Bellarminus, Jakarta

Lebih terperinci

INVENTORY CONTROL SYSTEM

INVENTORY CONTROL SYSTEM ENGINERING Staff Enginering 1 Item Form Input Material Form Input Good List Material List Good 1. Enginering -> Item - Pada Modul ini terdapat 2 kategori item yaitu material dan finish good. - Menu program

Lebih terperinci

COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta

COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU Universitas Esa Unggul Jakarta PENGERTIAN BAHAN BAKU Adalah bahan yang membentuk bagian menyeluruh dari produk jadi. Bahan baku dapat diperoleh dari pembelian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya industri manufaktur di Indonesia, maka akan semakin ketat persaingan antara perusahaan manufaktur satu dan lainnya. Hal ini memicu perusahaan

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

Akuntansi Biaya. Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Akuntansi Biaya Modul ke: Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI

JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI NOTE : SETIAP DIVISI WAJIB QUALITY CONTROL DI BAGIAN MASING-MASING KLIEN ORDER BESERTA DP 60% CUSTOMER SERVICE TERIMA ORDER ISI FORM ORDER OLEH KLIEN ACC

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Persediaan Bahan Baku Pada PT. Victory Chingluh Indonesia

Rancang Bangun Sistem Persediaan Bahan Baku Pada PT. Victory Chingluh Indonesia Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Rancang Bangun Sistem Persediaan Bahan Baku Pada PT. Victory Chingluh Indonesia Euis Siti Nur Aisyah 1), Ninis Khoirunisa

Lebih terperinci

BAB III HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. penetapan anggaran persediaan bahan baku pada PT. Foximas Mandiri Bandung.

BAB III HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. penetapan anggaran persediaan bahan baku pada PT. Foximas Mandiri Bandung. BAB III HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kerja praktek yang penulis lakukan adalah mengenai penetapan anggaran persediaan bahan baku pada PT. Foximas

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada Gudang Badjoe M26, maka dapat ditarik kesimpulan berikut ini : a. Prosedur pada siklus pembelian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan. Adanya

BAB II LANDASAN TEORI. dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan. Adanya BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan. Adanya sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan sumber daya untuk memproses bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi.

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PRODUKSI BERBASIS KOMPUTER PADA PERUSAHAAN KRIPTON GAMA JAYA. Leonardus Aditya Saka Utama Anastasia Fenyta Dewi

DESAIN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PRODUKSI BERBASIS KOMPUTER PADA PERUSAHAAN KRIPTON GAMA JAYA. Leonardus Aditya Saka Utama Anastasia Fenyta Dewi DESAIN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PRODUKSI BERBASIS KOMPUTER PADA PERUSAHAAN KRIPTON GAMA JAYA Leonardus Aditya Saka Utama Anastasia Fenyta Dewi Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Adanya persaingan ini menuntut perusahaan untuk melakukan berbagai upaya agar bertahan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Pembayaran gaji dan upah harus mendapat perhatian pimpinan perusahaan karena karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam p

PENDAHULUAN Pembayaran gaji dan upah harus mendapat perhatian pimpinan perusahaan karena karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam p ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM PENGGAJIAN PT TASPEN (PERSERO) JAKARTA Bani Zamzami bani.zamzami@gmail.com Pembimbing : Dr. Misdiyono Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

PROPOSAL PENAWARAN PEMBUATAN SYSTEM KOMPUTERISASI. Oleh Mardi Waluyo Software Engineer

PROPOSAL PENAWARAN PEMBUATAN SYSTEM KOMPUTERISASI. Oleh Mardi Waluyo Software Engineer PROPOSAL PENAWARAN PEMBUATAN SYSTEM KOMPUTERISASI Oleh Mardi Waluyo Software Engineer Proposal Penawaran Pembuatan Software / Program Aplikasi Kebutuhan INDUSTRI / MANUFACTURE Seiring dengan kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN

BAB III OBYEK PENELITIAN BAB III OBYEK PENELITIAN III.1. Gambaran Umum Perusahaan III.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Multi Megah Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri garmen. Perusahaan ini memiliki dua

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Sistem Dari beberapa pengertian sistem, berikut adalah pengertian sistem menurut Mulyadi (2001:2) ; Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PRODUKSI

PERTEMUAN 13 SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PRODUKSI PERTEMUAN 13 SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PRODUKSI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengembangan sistem informasi akuntansi. Anda harus mampu: 1. Memahami ruang lingkup

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT PULAU BINTAN DJAYA DI BINTAN ISMIATUN

ANALISIS PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT PULAU BINTAN DJAYA DI BINTAN ISMIATUN ANALISIS PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT PULAU BINTAN DJAYA DI BINTAN ISMIATUN 090462201 163 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI TANJUNGPINANG ABSTRAK

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Manunggaling Rizki Karyatama Telnics (Marktel) merupakan perusahaan berbasis teknologi elektronika yang bergerak di bidang perangkat kontrol, telekomunikasi dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS Prosedur Terkait Sistem Persediaan Bahan Baku Fiber

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS Prosedur Terkait Sistem Persediaan Bahan Baku Fiber BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS 4.1. Prosedur Terkait Sistem Persediaan Bahan Baku Fiber 4.1.1 Prosedur Pemesanan Fiber 1. Bagian PPIC menerima Laporan Stock Fiber (LSF) dari Bag. Inventory (Bag.

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi atas pengendalian internal yang telah dilakukan atas PT. T maka dapat ditarik

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi atas siklus produksi yang telah diterapkan pada Perusahaan Kripton Gama Jaya selama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BARANG JADI DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI OPERASI PADA PT. COMPOTEC INTERNATIONAL

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BARANG JADI DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI OPERASI PADA PT. COMPOTEC INTERNATIONAL JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 6 No. 2, Oktober 2006 : 81 87 EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BARANG JADI DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI OPERASI PADA PT. COMPOTEC INTERNATIONAL

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Prosedur pengendalian persediaan yang ada di perusahaan terdiri dari: a. Prosedur penerimaan pesanan pembeli

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Prosedur pengendalian persediaan yang ada di perusahaan terdiri dari: a. Prosedur penerimaan pesanan pembeli BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh peneliti berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti pada sistem pengelolaan persediaan yang ada pada X Bakery adalah

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada CV. Sinar Baru, penulis membuat beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Siklus pembelian CV. Sinar Baru

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Infomasi Akuntansi. pengguna (James A. Hall, 2011 : 9).

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Infomasi Akuntansi. pengguna (James A. Hall, 2011 : 9). BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1. Pengertian Sistem Infomasi Akuntansi Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I. 8 BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan beberapa landasan teori yang digunakan untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I. 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci

Modul ke: COST ACCOUNTING JOB ORDER COSTING. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi.

Modul ke: COST ACCOUNTING JOB ORDER COSTING. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi. Modul ke: COST ACCOUNTING JOB ORDER COSTING Fakultas Ekonomi dan Bisnis Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Job-Order Costing (Sistem perhitungan biaya berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Proses penjualan kredit yang dilakukan oleh PT IMP telah cukup baik. Hal ini dibuktikan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA PT. BITS MILIARTHA SURABAYA TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA PT. BITS MILIARTHA SURABAYA TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA PT. BITS MILIARTHA SURABAYA TUGAS AKHIR DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuSyaratPenyelesaian Program Pendidikan Diploma III JurusanAkuntansi Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang terlebih dahulu mengubah (merakit) input atau bahan mentah (raw material) menjadi output atau barang jadi (finished goods/final

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Metodologi Penelitian Metode penelitian merupakan usaha yang harus dilakukan dalam penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu

Lebih terperinci