LAPORAN EVALUASI TRIWULAN - II / 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN EVALUASI TRIWULAN - II / 2016"

Transkripsi

1 LAPORAN EVALUASI TRIWULAN - II / 2016 PERJANJIAN KERJASAMA PAM JAYA DENGAN PALYJA DAN AETRA ASPEK KEUANGAN, TEKNIK DAN HUMAS BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DKI JAKARTA Jl. Pejompongan Raya No. 57 Jakarta Pusat 10210, Telp / Fax

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv EXECUTIVE SUMMARY...v 1. ASPEK KEUANGAN Tarif Rata-Rata, Imbalan dan Shortfall PALYJA Tarif Rata-Rata, Imbalan dan Shortfall AETRA Analisa Affordabilitas Pelanggan Monitoring Realisasi Biaya Operasional (OPEX) Monitoring Realisasi Biaya Investasi (CAPEX) ASPEK TEKNIK Target Teknis Wilayah Barat (PALYJA) Wilayah Timur (AETRA) Wilayah DKI JAKARTA Standar Pelayanan Tekanan Air Kualitas Air Evaluasi Data Pelanggan Konsumsi Air Rata-Rata Wilayah Barat (PALYJA) Wilayah Timur (AETRA) Wilayah Jakarta Pelanggan Pemakaian Nol Kubik Wilayah Barat (PALYJA) Wilayah Timur (AETRA) Pelanggan dengan konsumsi tidak wajar Wilayah Barat (PALYJA) Wilayah Timur (AETRA) ASPEK HUMAS Analisis Media Aetra PALYJA i

3 3.2 Keluhan Pelanggan Aetra PALYJA LAMPIRAN ii

4 DAFTAR TABEL Tabel 1. 1 Tarif Rata-Rata, Imbalan dan Shortfall PALYJA... 2 Tabel 1. 2 Tarif Rata-Rata, Imbalan dan Shortfall Aetra... 3 Tabel 1. 3 Realisasi Biaya Operasional (OPEX) PALYJA... 4 Tabel 1. 4 Realisasi Biaya Operasional (OPEX) Aetra... 4 Tabel 1. 5 Realisasi Biaya Investasi (CAPEX) PALYJA... 6 Tabel 1. 6 Realisasi Biaya Investasi (CAPEX) Aetra... 6 Tabel 2. 1 Target dan Realisasi PT PALYJA... 9 Tabel 2. 2 Realisasi Triwulan I dan II PT. PALYJA Tabel 2. 3 Target dan Realisasi PT AETRA Tabel 2. 4 Realisasi Triwulan I dan II PT. Aetra Tabel 2. 5 Target dan Realisasi Wilayah DKI Jakarta...12 Tabel 2. 6 Realisasi Triwulan I dan II DKI Jakarta Tabel 2. 7 Tekanan Air Wilayah Barat Tabel 2. 8 Tekananan Air Wilayah Timur...15 Tabel 2. 9 Kualitas Air Wilayah Barat Tabel Kualitas Air Wilayah Timur Tabel Pelanggan Kelompok I, II, IIIA PALYJA dengan Pemakaian Air 50m3 per Bulan pada Mei Tabel Pelanggan Kelompok I, II, IIIA Aetra dengan Pemakaian Air 50m3 per Bulan pada Mei Tabel 3. 1 Summary Media Report Aetra Bulan April Tabel 3. 2 Summary Media Report Aetra Bulan Mei Tabel 3. 3 Summary Media Report Aetra Bulan Juni Tabel 3. 4 Summary Penyelesaian Keluhan Pelanggan April Tabel 3. 5 Summary Pencapaian Penyelesaian Keluhan Pelanggan Mei Tabel 3. 6 Summary Penyelesaian Keluhan Pelanggan Juni Tabel 3. 7 Keluhan Pelanggan PALYJA Bulan Januari-Juni iii

5 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. 1 Beban Belanja Air dan Affordabilitas Pelanggan... 3 Gambar 1. 2 Realisasi OPEX PALYJA Triwulan I dan II Tahun Gambar 1. 3 Realisasi OPEX Aetra Triwulan I dan II Tahun Gambar 1. 4 Realisasi CAPEX PALYJA Triwulan I dan II Tahun Gambar 1. 5 Realisasi CAPEX Aetra Triwulan I dan II Tahun Gambar 2. 1 Peta Tekanan Air Sambungan Pelanggan Maret Gambar 2. 2 Peta Tekanan Air Sambungan Pelanggan Juni Gambar 2. 3 Peta Kualitas Air Drinking Water Area (DWA) Maret Gambar 2. 4 Peta Kualitas Air Drinking Water Area (DWA) Juni Gambar 2. 5 Konsumsi Rata-Rata PT PALYJA Januari - Juni Gambar 2. 6 Konsumsi Rata-Rata PT. AETRA Januari - Juni Gambar 2. 7 Konsumsi Rata-Rata Jakarta Januari - Juni Gambar 2. 8 Peta Konsumsi Air Minum Perpipaan di DKI Jakarta Maret Gambar 2. 9 Peta Konsumsi Air Minum Perpipaan di DKI Jakarta Juni Gambar Kenaikan Pelanggan 0 m 3 PALYJA Bulan Januari-Maret Gambar Kenaikan Pelanggan 0 m 3 PALYJA Bulan Januari-Juni Gambar Kenaikan Pelanggan 0 m 3 Aetra Bulan Januari-Maret Gambar Kenaikan Pelanggan 0 m 3 Aetra Bulan Januari-Juni Gambar 3. 1 Tone Pemberitaan Aetra Bulan April Gambar 3. 2 Tone Pemberitaan Aetra Bulan Mei Gambar 3. 3 Tone Pemberitaan Aetra Bulan Juni Gambar 3. 4 Sentiment by Tone Bulan Mei Gambar 3. 5 Pemberitaan PALYJA di Media Cetak Gambar 3. 6 Pemberitaan PALYJA di Media Online Gambar 3. 7 Sentiment by Tone Bulan Juni Gambar 3. 8 Pemberitaan PALYJA di Media Cetak Gambar 3. 9 Pemberitaan PALYJA di Media Online Gambar Diagram Keluhan Tekanan Air Rendah Pelanggan Aetra pada Triwulan II Gambar Diagram Keluhan Kualitas Air Pelanggan Aetra pada Triwulan II Gambar Keluhan Kuantitas Air (Air Kecil) PALYJA Gambar Keluhan Kuantitas Air (Air Mati) PALYJA Gambar Keluhan Kualitas Air PALYJA iv

6 EXECUTIVE SUMMARY Dilihat dari aspek keuangan, maka selama triwulan II 2016, untuk shorfall PALYJA, terjadi penurunan shortfall sebesar Rp sehingga total penurunan shortfall semester I (Januari-Juni 2016) sebesar Rp Sementara untuk imbalan PALYJA ada potensi beban keuangan yang akan ditanggung PAM Jaya yaitu perhitungan hingga akhir 2015 sebesar Rp Untuk Aetra, selama triwulan II 2016 terjadi penurunan shorfall sebesar Rp sehingga total penurunan shortfall semester I (Januari-Juni 2016) sebesar Rp dan sejak tahun 2012 sampai dengan semester I tahun 2016 penurunan shortfall Aetra sebesar Rp Dari segi affordabilitas pelanggan, secara umum terlihat bahwa pelanggan dalam golongan tariff K-4A dan K-4B beban belanja airnya telah melebihi standar 4% affordabilitas Permendagri. Sedangkan kelompok K-2, K-3A dan K-3B masih terdapat ruang untuk menetapkan tarif sesuai standar 4% karena beban belanja masih dibawa standar. Kenaikan Opex Palyja dari triwulan I ke triwulan II sebesar 2,8 milyar atau 1,40% dan untuk AETRA kenaikan Opex dari triwulan I ke triwulan II sebesar 17,1 milyar atau 11%. Untuk kenaikan Capex Palyja dari triwulan I ke triwulan II sebesar 9,7 milyar atau 468% dan AETRA kenaikan Capex dari triwulan I ke triwulan II sebesar 12,6 milyar atau 81%. Untuk aspek teknik, sampai dengan akhir triwulan II, realisasi PALYJA masih jauh dari target teknik yang ditetapkan untuk akhir tahun Parameter cakupan pelayanan dan jumlah sambungan tidak mengalami peningkatan tetapi terus mengalami penurunan. Tingkat kehilangan air PALYJA mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan I namun masih lebih tinggi dari realisasi tingkat kehilangan air di tahun 2015 dan masih jauh dari target yang ditetapkan di akhir tahun Sedangkan, realisasi Aetra di triwulan II mengalami peningkatan dibandingkan dengan realisasi di triwulan I terutama untuk parameter cakupan pelayanan dan jumlah sambungan. Tingkat kehilangan air Aetra mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan I namun masih lebih tinggi dari realisasi tingkat kehilangan air di tahun 2015 dan masih jauh dari target yang ditetapkan di akhir tahun Untuk DKI Jakarta secara keseluruhan, kelima target teknis yaitu cakupan pelayanan, jumlah sambungan, volume air terjual, volume air produksi, dan tingkat kehilangan air belum tercapai. Cakupan pelayanan tidak mengalami peningkatan tetapi mengalami penurunan di triwulan II. Sedangkan, untuk tingkat kehilangan air mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan I namun masih jauh dari target yang ditetapkan untuk akhir tahun Untuk standar pelayanan, tekanan dan kualitas air di pelanggan belum memenuhi standar 100% tekanan air 0,75 atm dan kualitas air minum. Standar pelayanan untuk tekanan air di DKI Jakarta pada triwulan II baru 45% titik sampling (29% pelanggan) v

7 yang mencapai 0,75atm. Sementara untuk kualitas air, pada triwulan II, 98,85% pelanggan berada pada wilayah DWA yang memenuhi kualitas air minum. Namun masih banyak ditemukan keluhan terkait kualitas air di lapangan. Untuk pelanggan kelompok I, II, dan IIIA dengan konsumsi tidak normal, BRPAM telah melayangkan surat kepada para pihak terkait hal termaksud dan respon terhadap Peraturan Gubernur DKI Jakata nomor 10 tahun 2015 sebagaimana tersebut dalam laporan Triwulan II/2016 ini. Selanjutnya akan dilakukan monitoring terhadap segala upaya para pihak. Untuk aspek humas, rata-rata pemberitaan mengenai Aetra pada triwulan II kebanyakan tentang pemberitaan dengan tone positive. Untuk Palyja, pemberitaan dengan tone negatif meningkat pada bulan Juni dengan 5 berita negatif jika dibandingkan dengan bulan mei yang hanya berkisar 3 berita. Keluhan Pelanggan PALYJA dilihat dari aspek kualitas dan kuantitas mulai bulan Januari hingga Juni 2016 menunjukkan bahwa keluhan mengenai kuantitas air kecil dan air mati banyak dilaporkan terjadi diwilayah UPP Barat. Sedangkan untuk keluhan mengenai kualitas air pada bulan Januari 2016, keluhan pelanggan sangat tinggi dan banyak dilaporkan terjadi di daerah UPP Pusat. Tetapi pada bulan berikutnya dan seterusnya jumlah keluhannya tampak menurun dan tidak ada peningkatan yang seperti pada bulan Januari. Sementara Masalah Kuantitas Air (Air Kecil) juga dilaporkan paling banyak terjadi di aderah pelayanan UPP Barat lalu UPP Pusat, sedangkan untuk UPP selatan tidak banyak dilaporkan dan jumlah laporannya tidak mengalami peningkatan maupun penurunan yang drastis. Masalah Kuantitas Air (Air Mati) juga banyak dilaporkan terjadi di daerah pelayanan UPP Barat dan pada daerah Pelayanan UPP selatan keluhan ini sangat sedikit dan tidak mengalami peningkatan yang drastis. Keluhan Pelanggan AETRA pada bulan April 2016 Untuk total keluhan pada bulan April adalah sejumlah keluhan. Pada bulan Mei total keluhan meningkat sejumlah keluhan. Keluhan Pelanggan pada bulan Juni 2016 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan bulan Mei, total keluhan pada bulan Juni sejumlah keluhan. vi

8 1. ASPEK KEUANGAN

9 1.1 Tarif Rata-Rata, Imbalan dan Shortfall PALYJA Realisasi tarif rata-rata naik dengan adanya upaya reklasifikasi tarif sehingga mampu untuk menutupi kebutuhan keuangan yaitu kebutuhan pembayaran imbalan (water charge) PALYJA dan kebutuhan pembayaran kepada pihak pertama (FPPR), sehingga bulan Juni 2016 terjadi penurunan shortfall PALYJA sebesar Rp total penurunan shortfall PALYJA dari tahun 2015 sampai dengan Juni 2016 adalah Rp , sehingga posisi shortfall sampai dengan Juni 2016 adalah Rp Tabel 1. 1 Tarif Rata-Rata, Imbalan dan Shortfall PALYJA 1.2 Tarif Rata-Rata, Imbalan dan Shortfall AETRA Realisasi tarif rata-rata naik dengan adanya upaya reklasifikasi tarif sehingga mampu untuk menutupi kebutuhan keuangan yaitu kebutuhan pembayaran imbalan (water charge) AETRA dan kebutuhan pembayaran kepada pihak pertama (FPPR), sehingga bulan Juni 2016 terjadi penurunan shortfall AETRA sebesar Rp total penurunan shortfall PALYJA dari tahun 2012 sampai dengan Juni 2016 adalah Rp , sehingga posisi shortfall sampai dengan Juni 2016 adalah Rp

10 Tabel 1. 2 Tarif Rata-Rata, Imbalan dan Shortfall Aetra 1.3 Analisa Affordabilitas Pelanggan Grafik Perbandingan Beban Belanja Air dan Affordabilitas 4% di bawah ini diolah dari data master cetak bulan Januari - Juni tahun 2016 setelah dipisahkan dari pelanggan zero consumption yang bertujuan untuk menunjukan beban belanja air yang riil yang ditanggung oleh masing masing golongan pelanggan. Secara umum terlihat bahwa pelanggan dalam golongan tarif yang lebih tinggi beban belanja airnya telah melebihi standar 4% dari affordabilitas Permendagri tersebut. Sedangkan kelompok K-2, K-3A, dan K-3B masih terdapat ruang untuk menaikan tarif karena beban belanja masih di bawah standar 4% affordabilitas Permendagri. Gambar 1. 1 Beban Belanja Air dan Affordabilitas Pelanggan 3

11 1.4 Monitoring Realisasi Biaya Operasional (OPEX) Biaya operasional meliputi biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan air baku khusus untuk Palyja terdapat air curah, bahan kimia, energi, pegawai, sewa kantor dan kendaraaan, pemeliharaan, customer service, dan lain lain untuk menghasilkan air bersih yang akan didistribusikan kepada pelanggan. Adapun realisasi opex sampai dengan triwulan II tahun 2016 bila dibandingkan dengan anggarannya adalah sebagai berikut : Tabel 1. 3 Realisasi Biaya Operasional (OPEX) PALYJA Tabel 1. 4 Realisasi Biaya Operasional (OPEX) Aetra Total Realisasi Opex di Aetra sampai dengan triwulan ke II tahun mencanpai 50,93% dari anggarannya. Presentase ini lebih tinggi dari PALYJA yang sampai dengan triwulan II realisasi opex sebesar 38,82%. 4

12 Gambar 1. 2 Realisasi OPEX PALYJA Triwulan I dan II Tahun 2016 Gambar 1. 3 Realisasi OPEX Aetra Triwulan I dan II Tahun 2016 Kenaikan Opex Palyja dari triwulan I ke triwulan II sebesar 2,8 milyar atau 1,40% dan untuk AETRA kenaikan Opex dari triwulan I ke triwulan II sebesar 17,1 milyar atau 11%. 1.5 Monitoring Realisasi Biaya Investasi (CAPEX) Secara garis besar biaya investasi (capital expenditures) meliputi pengeluaran untuk: gedung, fasilitas produksi, jaringan, meter, serta pekerjaan pendukung. Adapun realisasi sampai dengan triwulan II 2016 bila dibandingkan dengan proyeksinya adalah sebagai berikut: 5

13 Tabel 1. 5 Realisasi Biaya Investasi (CAPEX) PALYJA Tabel 1. 6 Realisasi Biaya Investasi (CAPEX) Aetra Total Realisasi Capex di Aetra sampai dengan triwulan ke II tahun mencapai 26% dari anggarannya. Presentase ini lebih tinggi dari PALYJA yang sampai dengan triwulan II realisasi capex sebesar 11,27%. 6

14 Gambar 1. 4 Realisasi CAPEX PALYJA Triwulan I dan II Tahun 2016 Gambar 1. 5 Realisasi CAPEX Aetra Triwulan I dan II Tahun 2016 Kenaikan Capex Palyja dari triwulan I ke triwulan II sebesar 9,7 milyar atau 468% dan untuk AETRA kenaikan Capex dari triwulan I ke triwulan II sebesar 12,6 milyar atau 81%. 7

15 2. ASPEK TEKNIK

16 2.1 Target Teknis Target teknis dalam Perjanjian Kerjasama terdiri dari 5 parameter yaitu Jumlah Sambungan, Produksi Air, Cakupan Pelayanan, Volume Air Terjual dan Tingkat Kehilangan Air. Untuk tahun 2016, target yang digunakan mengacu pada Rebasing PAM Jaya dan PALYJA periode III dan Master Agreement PAM Jaya dan Aetra Wilayah Barat (PALYJA) Target cakupan pelayanan wilayah barat untuk tahun 2016 adalah 73%, realisasi selama 6 bulan mencapai 58,78%. Terjadi penurunan cakupan pelayanan sebesar 0,98% selama 6 bulan pertama Target sambungan pelanggan wilayah barat untuk tahun 2016 adalah sambungan sedangkan realisasi sampai dengan bulan Juni 2016 adalah sambungan. Terjadi penurunan jumlah sambungan sebesar 960 selama 6 bulan pertama Target volume air terjual tahun 2016 adalah m 3. Realisasi selama 6 bulan pertama untuk volume air terjual adalah m 3 atau 50,77% dari target Target tingkat kehilangan air pada akhir tahun 2016 adalah 35,00% dengan target penurunan tingkat kehilangan air sebesar 1,25% dari tahun Realisasi selama 6 bulan pertama menghasilkan kenaikan tingkat kehilangan air sebesar 2,65% dengan tingkat kehilangan air pada Juni 2016 mencapai 43,37%. Tabel 2. 1 Target dan Realisasi PT PALYJA Parameter Target 2016 Realisasi Jan- Mar 2016 Realisasi 6 Bulan Cakupan Pelayanan 73% 59,63% 58,78% Peningkatan Cakupan Pelayanan dari tahun ,50% -0,13% -0,98% Jumlah Sambungan Pertambahan Sambungan dari tahun Produksi Air Air Curah Volume Air Terjual Tingkat Kehilangan Air 35,00% ,37% Penurunan Tingkat Kehilangan Air dari tahun ,25% -5.06% -2,65% Sumber: Laporan PSES, diolah 9

17 Realisasi target teknis pada triwulan II untuk PALYJA lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pada triwulan I pada parameter cakupan pelayanan dan jumlah sambungan. Sedangkan, realisasi parameter produksi air, volume air terjual dan penurunan tingkat kehilangan air pada triwulan II mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan I seperti ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 2. 2 Realisasi Triwulan I dan II PT. PALYJA Parameter Realisasi Q1 Realisasi Q2 Cakupan Pelayanan 59,63% 58,78% Peningkatan Cakupan Pelayanan -0,13% -0,85% Jumlah Sambungan Pertambahan Sambungan Produksi Air Air Curah Volume Air Terjual Tingkat Kehilangan Air 45.78% 43,37% Penurunan Tingkat Kehilangan Air -5.06% 2,41% Sumber: Laporan PSES, diolah Target dan realisasi Target Teknis untuk wilayah barat secara lebih rinci ditunjukkan dalam Tabel Target dan Realisasi Pencapaian Target Teknis PALYJA 2016 pada Lampiran B Wilayah Timur (AETRA) Target cakupan pelayanan wilayah timur untuk tahun 2016 adalah 70,37%, realisasi selama 6 bulan mencapai 59,98%. Terjadi peningkatan cakupan pelayanan sebesar 0,27% selama tahun Target sambungan pelanggan wilayah timur untuk tahun 2016 adalah sambungan sedangkan realisasi sampai dengan bulan Juni 2016 adalah sambungan. Terjadi penambahan sebesar sambungan selama 6 bulan pertama tahun Target volume air terjual tahun 2016 adalah m 3. Realisasi selama 6 bulan pertama untuk volume air terjual adalah m 3 atau 43.65% dari target Target tingkat kehilangan air pada akhir tahun 2016 adalah 32,67% dengan target penurunan tingkat kehilangan air sebesar 1,42% dari tahun Realisasi selama 6 bulan pertama menghasilkan kenaikan tingkat kehilangan air sebesar 2,58% dengan tingkat kehilangan air pada Juni 2016 mencapai 43,64%. 10

18 Tabel 2. 3 Target dan Realisasi PT AETRA Realisasi Parameter Target 2016 Jan-Mar 2016 Realisasi 6 Bulan Cakupan Pelayanan 70,37% 59,87% 59,98% Peningkatan Cakupan Pelayanan dari tahun ,53% 0,16% 0,27% Jumlah Sambungan Pertambahan Sambungan dari tahun Produksi Air Volume Air Terjual Tingkat Kehilangan Air 32,67% 44,65% 43,64% Penurunan Tingkat Kehilangan Air 1,42% -3,59% Sumber: Laporan PSES, diolah -2,58% Realisasi target teknis pada triwulan II untuk AETRA secara umum lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pada triwulan I. Pertambahan sambungan pada triwulan II lebih besar dibandingkan dengan triwulan I. Penurunan kehilangan air pada triwulan II juga lebih besar dibandingkan dengan triwulan I. Sedangkan, besar peningkatan cakupan pelayanan pada triwulan II lebih rendah dibandingkan dengan besar peningkatan cakupan pelayanan pada triwulan I seperti ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 2. 4 Realisasi Triwulan I dan II PT. Aetra Parameter Realisasi Q1 Realisasi Q2 Cakupan Pelayanan 59,87% 59,98% Peningkatan Cakupan Pelayanan 0,16% 0,11% Jumlah Sambungan Pertambahan Sambungan Produksi Air Volume Air Terjual Tingkat Kehilangan Air 44,65% 43,64% Penurunan Tingkat Kehilangan Air -3,59% Sumber: Laporan PSES, diolah 1,01% Target dan realisasi Target Teknis untuk wilayah timur secara lebih rinci ditunjukkan dalam Tabel Target dan Realisasi Pencapaian Target Teknis 2016 Aetra pada Lampiran B Wilayah DKI JAKARTA Cakupan pelayanan target tahun 2016 adalah 71,69%, realisasi selama 6 bulan mencapai 59.38%. Terjadi penurunan cakupan pelayanan sebesar 0,35% selama tahun

19 Target sambungan pelanggan Wilayah DKI Jakarta untuk tahun 2016 adalah sambungan sedangkan realisasi sampai dengan bulan Juni 2016 adalah sambungan. Terjadi penambahan sebesar sambungan selama 6 bulan tahun Untuk mencapai target diperlukan penambahan sambungan pelanggan sebesar sambungan. Target volume air terjual tahun 2016 adalah m 3. Realisasi selama 6 bulan pertama untuk volume air terjual adalah m 3 atau 43,51% dari target Target tingkat kehilangan air pada akhir tahun 2016 adalah 33,84% dengan target penurunan tingkat kehilangan air sebesar 1,34% selama tahun Realisasi selama 6 bulan pertama menghasilkan kenaikan tingkat kehilangan air sebesar 2,62% dengan tingkat kehilangan air pada Juni 2016 mencapai 43,51%. Tabel 2. 5 Target dan Realisasi Wilayah DKI Jakarta Realisasi Parameter Target 2016 Jan-Mar 2016 Realisasi 6 Bulan Cakupan Pelayanan 71,69% 59,75% 59,38% Peningkatan Cakupan Pelayanan dari tahun ,52% 0.02% -0,35% Jumlah Sambungan Pertambahan Sambungan dari tahun Produksi Air Air Curah Volume Air Terjual Tingkat Kehilangan Air 33,84% 45,20% 43,51% Penurunan Tingkat Kehilangan Air 1,34% -4,31% -2,62% Sumber: Laporan PSES, diolah Realisasi target teknis Jakarta pada triwulan II untuk parameter cakupan pelayanan mengalami penurunan dari triwulan I, bahkan mengalami penurunan dari realisasi tahun Jumlah sambungan meningkat dari triwulan I namun jumlah pertambahan sambungan lebih rendah dari triwulan I. Tingkat kehilangan air di triwulan II mengalami penurunan dari triwulan I. 12

20 Tabel 2. 6 Realisasi Triwulan I dan II DKI Jakarta Parameter Realisasi Q1 Realisasi Q2 Cakupan Pelayanan 59,75% 59,38% Peningkatan Cakupan Pelayanan 0.02% -0,37% Jumlah Sambungan Pertambahan Sambungan Produksi Air Air Curah Volume Air Terjual Tingkat Kehilangan Air 45,20% 43,51% Penurunan Tingkat Kehilangan Air -4,31% 1,71% Sumber: Laporan PSES, diolah Target dan realisasi Target Teknis untuk wilayah Jakarta secara lebih rinci ditunjukkan dalam Tabel Target dan Realisasi Pencapaian Target Teknis 2016 Jakarta pada Lampiran B. 2.2 Standar Pelayanan Standar pelayanan yang dijadikan acuan pencapaian kinerja pelayanan adalah tekanan air dan kualitas air Tekanan Air Wilayah Barat (PALYJA) Berdasarkan hasil evaluasi terhadap titik sampling yang memenuhi standar tekanan air 0,75 atmosfir pada Bulan Januari sampai dengan Juni 2016, terdapat kenaikan titik sampling yang memenuhi standar tekanan air dari bulan Januari 31% menjadi 35% pada bulan Juni. Berdasarkan jumlah pelanggan yang memenuhi standar tekanan air 0,75 atmosfir antara bulan Januari 2016 dan Juni 2016, terdapat kenaikan jumlah pelanggan yang memenuhi standar tekanan air dari bulan Januari 19% menjadi 21% pada bulan Juni. Namun terdapat 1 wilayah PA yang mengalami penurunan tekanan air dari sebelumnya 0,75 atmosfir menjadi < 0,75 atmosfir yakni wilayah P06 seperti ditunjukkan pada Tabel

21 Tabel 2. 7 Tekanan Air Wilayah Barat Perbandingan Januari 2016 Maret 2016 Juni 2016 Ket. Tekanan 0,75 atm Berdasarkan Jumlah Sampel 31 % 34 % 35% Berdasarkan Jumlah Pelanggan (80 sampel) 19 % 21 % 21% Tekanan < 0,75 atm Berdasarkan Jumlah Sampel 69 % 66 % 65% Berdasarkan Jumlah Pelanggan (80 sampel) 81 % 79 % 79% Perubahan Tekanan di beberapa PA : B02 <0,75 atm <0,75 atm 0,75 atm B04 <0,75 atm <0,75 atm 0,75 atm B06 <0,75 atm 0,75 atm 0,75 atm B11 <0,75 atm 0,75 atm <0,75 atm P06 0,75 atm <0,75 atm <0,75 atm S01 <0,75 atm <0,75 atm 0,75 atm S02 <0,75 atm 0,75 atm <0,75 atm S07 <0,75 atm 0,75 atm <0,75 atm S11 <0,75 atm <0,75 atm 0,75 atm Sumber: Laporan PSES, diolah Tekanan air di titik pelanggan untuk Bulan Januari sampai dengan Juni untuk wilayah barat secara lebih rinci ditunjukkan dalam Tabel Pengukuran Tekanan Air PALYJA 2016 pada Lampiran C. Rekapitulasi ketercapaian tekanan ditunjukkan dalam Tabel Rekapitulasi Tekanan Air di Titik Pelanggan 2016 pada Lampiran C Wilayah Timur (Aetra) Berdasarkan hasil evaluasi terhadap area pelayanan yang memenuhi standar tekanan air 0,75 atmosfir antara bulan Januari 2016 dan Juni 2016, terdapat kenaikan titik sampling yang memenuhi standar tekanan air dari bulan Januari 48% menjadi 55% pada bulan Juni. Sedangkan berdasarkan jumlah pelanggan, yang memenuhi standar tekanan air dari bulan Januari 32% menjadi 37% pada bulan Juni. Terdapat 1 lokasi sampling yang mengalami kenaikan tekanan air dari sebelumnya 0,75 atmosfir menjadi < 0,75 atmosfir yakni PC 77 seperti ditunjukkan pada Tabel 2.8 berikut. 14

22 Tabel 2. 8 Tekananan Air Wilayah Timur Perbandingan Januari 2016 Maret 2016 Juni 2016 Ket. Tekanan 0,75 atm Berdasarkan Jumlah Sampel 48 % 45 % 55% Naik (76 sampel) Berdasarkan 32 % 40 % 37% Naik Jumlah Pelanggan Tekanan < 0,75 atm Berdasarkan Jumlah Sampel 52 % 55 % 45% Turun (76 sampel) Berdasarkan 68 % 60 % 63% Turun Jumlah Pelanggan Perubahan Tekanan di beberapa PC : 49 <0,75 atm <0,75 atm 0,75 atm 50 <0,75 atm <0,75 atm 0,75 atm 53 <0,75 atm <0,75 atm 0,75 atm 61 <0,75 atm <0,75 atm 0,75 atm 71 0,75 atm <0,75 atm <0,75 atm 77 0,75 atm <0,75 atm <0,75 atm 91 <0,75 atm 0,75 atm <0,75 atm 99 <0,75 atm 0,75 atm <0,75 atm 150 <0,75 atm <0,75 atm 0,75 atm 159 0,75 atm <0,75 atm 0,75 atm Sumber: Laporan PSES, diolah Tekanan air di titik pelanggan untuk Bulan Januari sampai dengan Juni untuk wilayah timur secara lebih rinci ditunjukkan dalam Tabel Pengukuran Tekanan Air Aetra 2016 pada Lampiran C. Rekapitulasi ketercapaian tekanan ditunjukkan dalam Tabel Rekapitulasi Tekanan Air di Titik Pelanggan 2016 pada Lampiran C. Gambar 2.1 dan 2.2 menunjukkan gambaran kondisi tekanan air pada sambungan pelanggan di Bulan Maret dan Juni Untuk gambaran kondisi bulan Januari sampai dengan Mei dapat dilihat pada Lampiran C. 15

23 Gambar 2. 1 Peta Tekanan Air Sambungan Pelanggan Maret 2016 Gambar 2. 2 Peta Tekanan Air Sambungan Pelanggan Juni

24 2.2.2 Kualitas Air Wilayah Barat (PALYJA) Berdasarkan hasil evaluasi terhadap area pelayanan yang memenuhi standar kualitas air minum (drinkable) antara bulan Januari 2016 dan Juni 2016 di wilayah barat, terdapat kenaikan persentase berdasarkan jumlah pelanggan yang memenuhi kualitas air minum dari bulan Januari 97% menjadi 99,7% pada bulan Juni (Tabel 2.9). Akan tetapi kondisi di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak ditemukan keluhan dari pelanggan terkait kualitas air. DWA memenuhi kualitas air minum Tabel 2. 9 Kualitas Air Wilayah Barat Perbandingan Januari 2016 Maret 2016 Juni % 95% 99,7% (37 PA & 1 Non (36 PA & 3 (44 PA & 3 Non PA) Non PA) PA) DWA tidak memenuhi kualitas air minum 3% (8 PA & 2 Non PA) 5% (9 PA) *Persentase berdasarkan jumlah pelanggan Sumber: Laporan PSES, diolah 0,3% (1 PA) Rekapitulasi hasil analisa kualitas air di wilayah barat secara lebih rinci ditunjukkan dalam Tabel Rekapitulasi Hasil Analisa Kualitas Air PALYJA 2016 pada Lampiran C Wilayah Timur (AETRA) Berdasarkan hasil evaluasi terhadap area pelayanan yang memenuhi standar kualitas air minum (drinkable) antara bulan Januari 2016 dan Juni 2016 di wilayah timur, terdapat persentase berdasarkan jumlah pelanggan yang memenuhi kualitas air minum yang sama untuk bulan Januari dan Juni yaitu sebesar 98% (Tabel 2.10). Akan tetapi kondisi di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak ditemukan keluhan dari pelanggan terkait kualitas air. Tabel Kualitas Air Wilayah Timur Perbandingan Januari 2016 Maret 2016 Juni 2016 DWA memenuhi kualitas air minum 98 % (72 PC) 98 % (71 PC) 98 % (70 PC) DWA tidak memenuhi kualitas air minum 2 % (4 PC) 2 % (5 PC) 2 % (6 PC) *Persentase berdasarkan jumlah pelanggan Sumber: Laporan PSES, diolah Rekapitulasi hasil analisa kualitas air di wilayah timur secara lebih rinci ditunjukkan dalam Tabel Rekapitulasi Hasil Analisa Kualitas Air Aetra 2016 pada Lampiran C. 17

25 Gambar 2. 3 Peta Kualitas Air Drinking Water Area (DWA) Maret 2016 Gambar 2. 4 Peta Kualitas Air Drinking Water Area (DWA) Juni 2016 Gambar 2.2 menunjukkan gambaran kondisi kualitas air pada sambungan pelanggan di Bulan Juni Untuk gambaran kondisi bulan Januari dan sampai dengan Mei dapat dilihat pada Lampiran C. 18

26 2.3 Evaluasi Data Pelanggan Evaluasi data pelanggan dilakukan untuk mengetahui tingkat pelayanan air kepada pelanggan. Data pelanggan yang dievaluasi mencakup konsumsi air rata-rata serta data pelanggan dengan konsumsi 0 (nol) m 3 atau yang disebut juga zero consumption Konsumsi Air Rata-Rata Konsumsi air rata-rata merupakan nilai rerata dari seluruh konsumsi pelanggan setiap bulannya yang terdiri dari pelanggan domestik dan non domestik Wilayah Barat (PALYJA) Konsumsi air rata-rata pelanggan wilayah barat pada tahun 2015 adalah 32,99 m 3 /plg/bln sedangkan konsumsi rata-rata selama 6 bulan pertama tahun 2016 mencapai 33,03 m 3 /plg/bln. Gambar 2. 5 Konsumsi Rata-Rata PT PALYJA Januari - Juni 2016 Konsumsi rata-rata 3 bulan pertama tahun 2016 berada di bawah rata-rata konsumsi tahun Konsumsi rata-rata 2 bulan berikutnya berada di atas rata-rata konsumsi tahun Dan pada bulan terakhir konsumsi rata-rata nya menyentuh angka konsumsi rata-rata tahun Lebih jauh kondisi konsumsi rata-rata per Permanen Area (PA) pada bulan Januari - Juni 2016 dapat dilihat dalam Tabel Evaluasi Data Pelanggan Wilayah PT. PALYJA pada Lampiran D. 19

27 Wilayah Timur (AETRA) Konsumsi air rata-rata pelanggan wilayah Timur pada tahun 2015 adalah 34,10 m 3 /plg/bln sedangkan konsumsi rata-rata selama 6 bulan pertama tahun 2016 mencapai 33,71 m 3 /plg/bln. Gambar 2. 6 Konsumsi Rata-Rata PT. AETRA Januari - Juni 2016 Konsumsi rata-rata 4 bulan pertama tahun 2016 berada di bawah rata-rata konsumsi tahun Konsumsi rata-rata 2 bulan berikutnya berada di atas konsumsi rata-rata tahun Untuk mengetahui kondisi konsumsi rata-rata pada setiap Primary Cell (PC) pada bulan Januari - Juni 2016, tersedia dalam Tabel Evaluasi Data Pelanggan Wilayah PT. Aetra pada Lampiran D Wilayah Jakarta Konsumsi air rata-rata pelanggan wilayah Jakarta pada tahun 2015 adalah 33,55 m 3 /plg/bln sedangkan konsumsi rata-rata selama 6 bulan pertama tahun 2016 mencapai 33,38 m 3 /plg/bln. Gambar 2. 7 Konsumsi Rata-Rata Jakarta Januari - Juni

28 Konsumsi rata-rata 3 bulan pertama tahun 2016 berada di bawah rata-rata konsumsi tahun Sedangkan, konsumsi rata-rata 3 bulan berikutnya berada di atas rata-rata konsumsi tahun 2015 Gambar 2.8 dan 2.9 menunjukkan konsumsi air bulan Maret dan Juni berdasarkan Permanen Area (PA) dan Primary Cell (PC). Adapun gambar selengkapnya untuk bulan Januari hingga Juni 2016 terdapat di Lampiran D. Gambar 2. 8 Peta Konsumsi Air Minum Perpipaan di DKI Jakarta Maret 2016 Gambar 2. 9 Peta Konsumsi Air Minum Perpipaan di DKI Jakarta Juni

29 2.3.2 Pelanggan Pemakaian Nol Kubik Pelanggan dengan pemakaian 0 (nol) m 3 mengindikasikan d7ua hal: a) Pelanggan yang memiliki substitusi sumber air lain sehingga memutuskan tidak menggunakan air perpipaannya; b) Pelanggan yang memang tidak mendapatkan pelayanan yang baik dari operator (air tidak mengalir pada pelanggan karena kecilnya tekanan). Angka pelanggan pemakaian 0 (nol) m 3 berikut ini merupakan gabungan dari kedua tipe tersebut Wilayah Barat (PALYJA) Jumlah total pelanggan nol kubik pada Januari 2016 adalah pelanggan (22.7%), bulan Maret 2016 adalah (22.64%), dan bulan Juni 2016 adalah (23.18%). Sepanjang 3 bulan pertama tahun 2016 di wilayah PT PALYJA persentase penambahan pelanggan nol kubik selama 3 bulan pertama tahun 2016 tertinggi yang terjadi di 5 wilayah PC seperti pada gambar berikut. Gambar Kenaikan Pelanggan 0 m 3 PALYJA Bulan Januari-Maret

30 Sedangkan persentase penambahan pelanggan nol kubik tertinggi hingga 6 bulan pertama tahun 2016 di wilayah PT PALYJA seperti pada gambar berikut : Gambar Kenaikan Pelanggan 0 m 3 PALYJA Bulan Januari-Juni 2016 Tabel dan gambar terkait jumlah pelanggan nol kubik wilayah Barat selengkapnya dari bulan Januari - Juni 2016, dapat dilihat pada Lampiran D Wilayah Timur (AETRA) Jumlah total pelanggan nol kubik pada Januari 2016 adalah pelanggan (8.57%), bulan Maret 2016 adalah (9.06%), dan pada bulan Juni 2016 adalah (8.57%). Untuk Wilayah PT AETRA persentase penambahan pelanggan nol kubik tertinggi pada 5 Primary Cell, seperti pada gambar berikut. 23

31 Gambar Kenaikan Pelanggan 0 m 3 Aetra Bulan Januari-Maret 2016 Sedangkan persentase penambahan pelanggan nol kubik tertinggi hingga 6 bulan pertama tahun 2016 di wilayah PT AETRA seperti pada gambar berikut: 24

32 Gambar Kenaikan Pelanggan 0 m 3 Aetra Bulan Januari-Juni 2016 Tabel dan gambar terkait jumlah pelanggan nol kubik wilayah Timur selengkapnya dari bulan Januari - Juni 2016, dapat dilihat pada Lampiran D Pelanggan dengan konsumsi tidak wajar Pelanggan dengan konsumsi tidak wajar adalah pelanggan dengan kelompok yang di subsidi yakni Kelompok I, II, dan IIIA, namun mengkonsumsi air dengan volume jauh lebih tinggi dari konsumsi normal rata-rata pada kelompoknya. Pelanggan Kelompok I terdiri Asrama Badan sosial (1A), Rumah Yatim Piatu (1B), Tempat Ibadah (1C), Hidran & Ledeng dan sejenisnya (5A). Pelanggan Kelompok II terdiri dari Rumah Sakit Pemerintah (1D), RT sangat sederhana (2A1), rusun Sangat Sederhana dan sejenis (5F1). 25

33 Pelanggan Kelompok IIIA terdiri dari RT Sederhana (2A2), Stasiun dan mobil tangki (5B), Rusun Sederhana (5F2). Di dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomer 10 tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomer 11 Tahun 2007 tentang Penyesuaian Tarif otomatis (PTO) Air Minum Semester I tahun 2007, pada pasal 1A, disebutkan adanya pengaturan pemakaian air minum pelanggan Kelompok I dan II yakni : Pemakaian air pada kelompok I khususnya untuk Golongan Pelanggan Hidran dan Ledeng Umum, pemakaian air minumnya ditetapkan paling banyak 10 m 3. Pemaiakan air pada kelompok II khususnya untuk Golongan Rumah Tangga Sangat sederhana pemakaian minumnya ditetapkan paling banyan 10 m 3. Adapun upaya pemantauan yang dilakukan berikut adalah dengan mendata segenap pelanggan kelompok I, II, IIIA dengan konsumsi lebih dari 50m 3, (asumsi batas konsumsi air tidak wajar yang melebihi tingkat konsumsi rata-rata pelanggan setiap bulannya.) Wilayah Barat (PALYJA) Pelanggan di wilayah barat (PALYJA) kelompok I, II, IIIA yang memakai air lebih dari 50 m3 per bulan pada Mei 2016 ditunjukkan pada tabel Tabel Pelanggan Kelompok I, II, IIIA PALYJA dengan Pemakaian Air 50m3 per Bulan pada Mei 2016 Gol Pelanggan Jumlah pelanggan pengguna air > 50m 3 /bulan Total Pelanggan Kel I % 1A Asrama Badan Sosial % 1B Rumah Yatim Piatu % 1C Tempat Ibadah % 5A Hidran & Ledeng dan yg sejenis % Kel II % 1D RS Pemerintah % 2A1 RT sangat sederhana % 5F1 Rusun Sangat sederhana dan sejenis % Kel % IIIA 2A2 RT Sederhana % 5B Stasiun Air & Mobil tangki 5F2 Rusun Sederhana dan sejenis Sumber : Master Cetak, Pengolahan data % 26

34 Wilayah Timur (AETRA) Pelanggan di wilayah timur (Aetra) kelompok I, II, IIIA yang memakai air lebih dari 50 m3 per bulan pada Mei 2016 ditunjukkan pada tabel Tabel Pelanggan Kelompok I, II, IIIA Aetra dengan Pemakaian Air 50m3 per Bulan pada Mei 2016 Gol Pelanggan Jumlah pelanggan pengguna air > 50m 3 /bulan Total Pelanggan Kel I % 1A Asrama Badan Sosial % 1B Rumah Yatim Piatu % 1C Tempat Ibadah % 5A Hidran & Ledeng dan yg sejenis % Kel II % 1D RS Pemerintah % 2A1 RT sangat sederhana % 5F1 Rusun Sangat sederhana dan sejenis % Kel % IIIA 2A2 RT Sederhana % 5B Stasiun Air & Mobil tangki % 5F2 Rusun Sederhana dan sejenis % Sumber : Master Cetak, Pengolahan data % 27

35 3. ASPEK HUMAS

36 3.1 Analisis Media Informasi yang didapat diperoleh dari laporan bulanan media yang diberikan oleh operator berupa daily Report dan rekapitulasinya dalam monthly Report Aetra April 2016 Rata-rata pemberitaan mengenai Aetra pada bulan April ini ada di media cetak dan untuk isi berita kebanyakan tentang pemberitaan dengan Tone Positive : Pertemuan dengan divisi utara (Ria S Putra & Mulananda) berisikan informasi terkait pencapaian SBU diantaranya adalah : turunya nrw dari 47% - 45%, penemuan jumlah bocoran 800 titik di pipa tersier dan titik di pipa pelanggan belum bisa diketahui apa penyebabnya Pemasangan sambungan baru diarea Cakung sebanyak 120 titik dimana pemasangan nantinya akan dilakukan dalam 3 periode. Pemasangan ini sebagai bagian dari suksesnya program BACAN di wilayah utara. Pemasangan pipa di Rusun Rawa Bebek sebagai salah satu bukti kesiapan Aetra untuk melayani warga (dalam hal penyediaan air bersih) yang beralih ke rusun sebagai akibat adanya program pemprov DKI). Tone Positive VS Negatif 0% 100% positive negative Gambar 3. 1 Tone Pemberitaan Aetra Bulan April

37 Tabel 3. 1 Summary Media Report Aetra Bulan April 2016 Pada bulan April tidak ada internal AETRA yang memberikan statement di media. Mei 2016 Rata-rata pemberitaan mengenai Aetra pada bulan Mei ini ada di media cetak dan berita online (digital) dan untuk isi berita kebanyakan tentang Pemberitaan dengan Tone Positive walaupun ada juga dengan tone negative, yaitu : Wacana pergantian fokus PAM Jaya dari pengambil alihan saham operator menjadi mengambilalih sektor distribusi hingga pelayanan ke konsumen Hibauan dari Rublikkotanews agar Aetra selalu mengirimkan informasi terkait pelaksanaan pekerjaan infrastruktur bisa dijadikan sebagai pemberitahuan kepada pelanggan, jika ajakan Wandi tersebut akan dilaksanakan maka alur informasi yang ingin disampaikan harus jelas, apakah informasi yang diambil harus informasi yang sudah diangkat diwebsite Aetra atau diluar website Aetra. 30

38 Tone Positive VS Negative 20% 80% positive negative Gambar 3. 2 Tone Pemberitaan Aetra Bulan Mei 2016 Tabel 3. 2 Summary Media Report Aetra Bulan Mei

39 Juni 2016 Rata-rata pemberitaan mengenai Aetra pada bulan Juni ini ada di media cetak dan berita online (digital) dan untuk isi berita kebanyakan tentang Pemberitaan dengan Tone Positive walaupun ada juga dengan tone negative, yaitu : Informasi dari BMKG akan turunya curah hujan yang tinggi akibat kemarau basah dan naiknya air laut bisa menjadi trend pemberitaan jika banjir tersebut berakibat fatal seperti yang pernah terjadi beberapa waktu lalu (jebolnya turap Kalimalang). Informasi ini bisa menjadi acuan Aetra untuk menyiapkan jika hal yang tidak diharapkan tersebut terjadi apalagi waktu terjadinya bersamaan dengan idul fitri. Usaha KMMSAJ menjadikan bulan Juni sebagai momen 19 tahun adanya privatisasi Jakarta sepertinya tidak mencapai tujuan karena diskusi yang mereka lakukan tidak mendapatkan respon dari media, hal ini bisa saja terjadi karena tidak adanya dukungan. informasi terkait pemasangan kembali pipa di daerah rorotan masih belum diinformasikan, padahal informasi tersebut sangat penting ditengah informasi tentang keinginan PAM Jaya membuat jaringan pipa baru dan IPA di daerah yang tidak terdistribusi air perpipaan. 18% Tone Positive VS Negative 82% positive negative Gambar 3. 3 Tone Pemberitaan Aetra Bulan Juni

40 Tabel 3. 3 Summary Media Report Aetra Bulan Juni PALYJA MEI 2016 News Sentiment by Tone Sementara dari segi sentimen tone, Palyja memperoleh 46 berita positif, 3 berita negatif, dan 22 berita netral. Pemberitaan mengenai Mitra, terdiri atas 8 berita positif, dan 41 berita netral. Kemudian untuk pemberitaan industri, ditemukan 95 berita netral 33

41 Gambar 3. 4 Sentiment by Tone Bulan Mei 2016 Pemberitaan PALYJA di Media Pemberitaan mengenai Palyja terdapat pada Indopos sebanyak 7 berita, diikuti oleh Warta Kota sebanyak 4 berita, kemudian dari Jakarta Post sebanyak 3 berita, keempat oleh Kompas sebanyak 3 berita, kelima oleh Pos Kota dengan 3 berita, dan kumpulan dari berbagai media lainnya dengan 17 berita. Gambar 3. 5 Pemberitaan PALYJA di Media Cetak Kemudian untuk media online, republika.co.id paling banyak menuliskan berita seputar Palyja dengan 8 berita, disusul oleh beritasatu.com sebanyak 4 berita, ketiga dari bisnis.com sebanyak 3 berita, keempat oleh kompas.com sebanyak 3 berita, kemudian dari thejakartapost.com dengan 3 berita. Sisanya dari sejumlah media sebanyak 11 berita. Lalu, untuk Majalah dan TV hanya ada 1 berita dari masing-masing 1 media yakni dari Majalah Property-In dan Net TV. Gambar 3. 6 Pemberitaan PALYJA di Media Online 34

42 JUNI 2016 Sementara dari segi sentimen tone, Palyja memperoleh 24 berita positif, 5 berita negatif, dan 8 berita netral. Pemberitaan mengenai Mitra, terdiri atas 13 berita netral, dan 2 berita negatif. Kemudian untuk pemberitaan industri, ditemukan 96 berita netral. Gambar 3. 7 Sentiment by Tone Bulan Juni 2016 Pemberitaan PALYJA di Media Pemberitaan mengenai Palyja terdapat pada Pos Kota sebanyak 3 berita, diikuti oleh Indopos sebanyak 2 berita, kemudian ketiga dari Jakarta Post, Kompas, dan Kontan juga masing-masing dengan 2 berita, dan sisanya kumpulan dari berbagai media lainnya sebanyak 10 berita. Gambar 3. 8 Pemberitaan PALYJA di Media Cetak Kemudian untuk media online, republika.co.id paling banyak menuliskan berita seputar Palyja dengan 4 berita, disusul oleh kompas.com sebanyak 2 berita, kemudian diikuti oleh beritasatu.com sebanyak 1 berita, dan keempat masingmasing oleh detik.com, dan Jakarta.bisnis.com masing-masing dengan 1 berita. Kumpulan dari berbagai media selain yang disebutkan diatas sebanyak 6 berita. Untuk pemberitaan di media TV ada satu berita yaitu pada TVRI. 35

43 Gambar 3. 9 Pemberitaan PALYJA di Media Online 3.2 Keluhan Pelanggan Aetra April 2016 Keluhan Pelanggan pada bulan April 2016 yang mendapatkan penyelesaian dengan memenuhi target standar penyelesaian keluhan (<72 jam) sebesar keluhan atau 89,4%. Sementara untuk penyelesaian keluhan dibawah target penyelesaian (>72 Jam) sejumlah 1,303 atau 10,6%. Untuk total keluhan terselesaikan adalah sejumlah atau 96%. Sedangkan untuk keluhan yang tidak terselesaikan adalah sejumlah 492 atau 3,9%. Total keluhan pada bulan April adalah sejumlah keluhan. Tabel 3. 4 Summary Penyelesaian Keluhan Pelanggan April 2016 Mei 2016 Keluhan Pelanggan pada bulan Mei 2016 yang mendapatkan penyelesaian dengan memenuhi target standar penyelesaian keluhan (< 72 jam) sebesar keluhan atau 60,2%. Sementara untuk penyelesaian keluhan dibawah target penyelesaian (> 72%) sejumlah atau 39,8%. Untuk total keluhan terselesaikan adalah sejumlah atau 99,7%. Sedangkan untuk keluhan yang tidak terselesaikan adalah sejumlah 71 atau 0,3%. Total keluhan pada bulan Mei adalah sejumlah keluhan. 36

44 Tabel 3. 5 Summary Pencapaian Penyelesaian Keluhan Pelanggan Mei 2016 Juni 2016 Keluhan Pelanggan pada bulan Juni 2016 yang mendapatkan penyelesaian dengan memenuhi target standar penyelesaian keluhan (< 72 jam) sebesar 16,273 keluhan atau 72,8%. Sementara untuk penyelesaian keluhan dibawah target penyelesaian (> 72%) sejumlah atau 27,2%. Untuk total keluhan terselesaikan adalah sejumlah atau 97,5%. Sedangkan untuk keluhan yang tidak terselesaikan adalah sejumlah 566 atau 2,5%. Total keluhan pada bulan Juni adalah sejumlah keluhan. Tabel 3. 6 Summary Penyelesaian Keluhan Pelanggan Juni 2016 Untuk keluhan mengenai tekanan rendah dan kualitas air mencapai jumlah tertinggi pada bulan Mei. Hal ini kemungkinan dikarenakan adanya masalah teknis pelayanan di jaringan. Berikut diagram keluhan tekanan rendah dan kualitas air untuk triwulan II. 37

45 Gambar Diagram Keluhan Tekanan Air Rendah Pelanggan Aetra pada Triwulan II Gambar Diagram Keluhan Kualitas Air Pelanggan Aetra pada Triwulan II PALYJA Jumlah keluhan pelanggan dilihat dari aspek kualittas dan kuantitas dari bulan Januari hingga Juni 2016 menunjukkan bahwa keluhan mengenai kuantitas air kecil dan air mati banyak dilaporkan terjadi diwilayah UPP Barat. Sedangkan untuk keluhan mengenai kualitas air pada bulan Januari 2016, keluhan pelanggan sangat tinggi dan banyak dilaporkan terjadi di daerah UPP Pusat. Tetapi pada bulan berikutnya dan seterusnya jumlah keluhannya tampak menurun dan tidak ada peningkatan yang seperti pada bulan Januari. 38

46 Tabel 3. 7 Keluhan Pelanggan PALYJA Bulan Januari-Juni 2016 Gambar Keluhan Kuantitas Air (Air Kecil) PALYJA Masalah Kuantitas Air (Air Kecil) banyak terjadi di aderah pelayanan UPP Barat lalu UPP Pusat, sedangkan untuk UPP selatan tidak banyak dilaporkan dan jumlah laporannya juga tidak terlalu ada peningkatan maupun penurunan yang drastis. 39

47 Kuantitas Air (Air Mati) Masalah Kuantitas Air (Air Mati) UPP Selatan Masalah Kuantitas Air (Air Mati) UPP Pusat Masalah Kuantitas Air (Air Mati) UPP Barat Gambar Keluhan Kuantitas Air (Air Mati) PALYJA Masalah Kuantitas Air (Air Mati) juga banyak dilaporkan terjadi di daerah pelayanan UPP Barat dan pada daerah Pelayanan UPP selatan keluhan ini sangat sedikit dan tidak mengalami peningkatan yang drastis. Kualitas Air Masalah Kualitas Air (keruh/warna/bau) UPP Pusat Masalah Kualitas Air (keruh/warna/bau) UPP Selatan Masalah Kualitas Air (keruh/warna/bau) UPP Barat Gambar Keluhan Kualitas Air PALYJA Peningkatan laporan mengenai masalah keluhan Kualitas Air dilaporkan sangat tinggi pada bulan Januari di Daerah UPP Selatan. 40

48 LAMPIRAN 41

49 LAMPIRAN A ASPEK KEUANGAN 42

50 Tabel Beban Rata-Rata Belanja Air Pelanggan

51 LAMPIRAN B TARGET TEKNIS

52 Unit m3 Unit m3 TARGET DAN REALISASI PENCAPAIAN TARGET TEKNIS 2016 PALYJA No. Target Teknis Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des TOTAL 1 Jumlah Sambungan Target (unit) 442, , , , , , , , , , , , ,584 Realisasi (unit) 404, , , , , , ,807 2a Produksi Air Target (m 3 ) 13,256,952 11,974,021 13,256,952 12,829,308 13,256,952 12,829,308 13,256,952 13,256,952 12,829,308 13,256,952 12,829,308 13,256, ,089,915 Realisasi (m 3 ) 16,556,857 15,682,986 16,585,894 16,091,642 16,629,466 16,281, ,828,609 2b Air Curah Realisasi (m 3 ) 7,373,040 7,062,200 7,549,276 7,267,708 7,555,850 6,852, ,660,305 3 Cakupan Pelayanan Target (%) 71.63% 71.75% 71.88% 72.00% 72.13% 72.25% 72.38% 72.50% 72.63% 72.75% 72.88% 73.00% 73.00% Realisasi (%) 59.71% 59.71% 59.63% 59.40% 59.19% 58.78% #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 58.78% 4 Vol Air Terjual Target (m 3 ) 13,404,659 12,107,434 13,404,659 12,972,250 13,404,659 12,972,250 13,404,659 13,404,659 12,972,250 13,404,659 12,972,250 13,404, ,829,045 Realisasi (m 3 ) 12,258,716 13,072,075 13,062,483 13,839,734 14,571,325 13,318, ,123,322 5 Tingkat Kebocoran Target (%) 36.15% 36.04% 35.94% 35.83% 35.73% 35.63% 35.52% 35.42% 35.31% 35.21% 35.10% 35.00% 35.00% Realisasi (%) 48.77% 42.53% 45.88% 40.75% 39.75% 42.43% #DIV/0! #DIV/0! % % #DIV/0! #DIV/0! 43.37% 2644 AETRA No. Target Teknis Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des TOTAL 1 Jumlah Sambungan Target (unit) 437, , , , , , , , , , , , ,461 Realisasi (unit) 426, , , , , , ,493 2 Produksi Air Target (m 3 ) 25,019,372 23,405,219 25,019,372 24,212,295 25,019,372 24,212,295 25,019,372 25,019,372 24,212,295 25,019,372 24,212,295 25,019, ,390,000 Realisasi (m 3 ) 25,446,360 24,125,710 25,749,530 25,618,010 26,875,570 26,204, ,019,320 3 Cakupan Pelayanan Target (%) 68.97% 69.10% 69.22% 69.35% 69.48% 69.61% 69.73% 69.86% 69.99% 70.12% 70.24% 70.37% 70.37% Realisasi (%) 59.75% 59.79% 59.87% 59.92% 59.96% 59.98% #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 59.98% 4 Vol Air Terjual Target (m 3 ) 16,845,027 15,758,251 16,845,027 16,301,639 16,845,027 16,301,639 16,845,027 16,845,027 16,301,639 16,845,027 16,301,639 16,845, ,880,000 Realisasi (m 3 ) 13,661,211 13,679,704 14,347,883 14,504,807 14,945,930 15,669, ,809,019 5 Tingkat Kebocoran Target (%) 33.97% 33.85% 33.74% 33.62% 33.50% 33.38% 33.26% 33.14% 33.03% 32.91% 32.79% 32.67% 32.67% Realisasi (%) 46.16% 43.20% 44.15% 43.21% 44.25% 40.07% #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 43.64% 460, , , , , , , , ,000 Jumlah Sambungan PALYJA 2016 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des 16,000,000 14,000,000 12,000,000 10,000,000 8,000,000 6,000,000 4,000,000 2,000,000 - Vol Air Terjual PALYJA 2016 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Tingkat Kebocoran PALYJA 2016 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 450, , , , , , , ,000 Jumlah Sambungan AETRA 2016 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des 18,000,000 16,000,000 14,000,000 12,000,000 10,000,000 8,000,000 6,000,000 4,000,000 2,000,000 - Vol Air Terjual AETRA 2016 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Tingkat Kebocoran AETRA 2016 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

53 Unit m3 TARGET DAN REALISASI PENCAPAIAN TARGET TEKNIS 2016 JAKARTA No. Target Teknis Satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des TOTAL 1 Jumlah Sambungan Target (unit) 880, , , , , , , , , , , , ,045 Realisasi (unit) 831, , , , , , ,300 2 Produksi Air Target (m 3 ) 38,276,323 35,379,239 38,276,323 37,041,603 38,276,323 37,041,603 38,276,323 38,276,323 37,041,603 38,276,323 37,041,603 38,276, ,479,915 Realisasi (m 3 ) 42,003,217 39,808,696 42,335,424 41,709,652 43,505,036 42,485, ,847,929 2b Air Curah Realisasi (m 3 ) 7,373,040 7,062,200 7,549,276 7,267,708 7,555,850 6,852, ,660,305 3 Cakupan Pelayanan Target (%) 70.30% 70.42% 70.55% 70.68% 70.80% 70.93% 71.05% 71.18% 71.31% 71.43% 71.56% 71.69% 71.69% Realisasi (%) 59.73% 59.75% 59.75% 59.67% 59.58% 59.40% #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 59.40% 4 Vol Air Terjual Target (m 3 ) 30,249,686 27,865,685 30,249,686 29,273,890 30,249,686 29,273,890 30,249,686 30,249,686 29,273,890 30,249,686 29,273,890 30,249, ,709,045 Realisasi (m 3 ) 25,919,927 26,751,779 27,410,366 28,344,541 29,517,255 28,988, ,932,341 5 Tingkat Kebocoran Target (%) 35.06% 34.95% 34.84% 34.73% 34.61% 34.50% 34.39% 34.28% 34.17% 34.06% 33.95% 33.84% 33.84% Realisasi (%) 47.51% 42.92% 45.05% 42.13% 42.19% 41.25% #DIV/0! #DIV/0! % % #DIV/0! #DIV/0! 43.51% , , , , , , ,000 Jumlah Sambungan Jakarta 2016 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des 31,000,000 30,000,000 29,000,000 28,000,000 27,000,000 26,000,000 25,000,000 24,000,000 23,000,000 Vol Air Terjual Jakarta 2016 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Tingkat Kebocoran Jakarta 2016 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

54 JUMLAH SAMBUNGAN PELANGGAN BULANAN (NUMBER CONECTIONS) PT. Pam Lyonnaise Jaya KODE TARIF GOLONGAN PELANGGAN 2016 BARU Januari Februari Maret April Mei Juni KI KELOMPOK I 1A Asrama Badan Sosial B Rumah Yatim Piatu C Tempat Ibadah 1,981 1,981 1,981 1,976 1,979 1,975 5A Hidran & Ledeng Umum SUB TOTAL 3,014 3,014 3,015 3,000 2,986 2, % 0.75% 0.75% 0.74% 0.74% 0.73% KII KELOMPOK II 1D Rumah Sakit Pemerintah A1 Rumah Tangga Sangat Sederhana 60,969 60,969 60,141 59,326 58,482 57,312 A1 (GPOBARumah Tangga sangat Sederhana 2,839 2,839 2,807 2,714 2,672 2,601 5F1 Rumah Susun Sangat Sederhana SUB TOTAL 64,051 64,051 63,190 62,281 61,396 60, % 15.84% 15.62% 15.40% 15.19% 14.89% KIIIA KELOMPOK IIIA 2A2 Rumah Tangga Sederhana 100, , , , , ,824 A2 (GPOBARumah TanggaSederhana 1,749 1,749 1,775 1,847 1,878 1,939 5B Stasiun dan Mobil Tangki F2 Rumah Susun Sederhana SUB TOTAL 102, , , , , , % 25.31% 25.40% 25.45% 25.54% 25.68% KIIIB KELOMPOK IIIB 2A3 Rumah Tangga Menengah 54,673 54,673 54,626 54,630 54,501 54,509 5F3 Rumah Susun Menengah E Lembaga Swasta Non Komersial A Kios 4,883 4,883 4,910 4,928 4,919 4,920 3B Bengkel Kecil C Usaha Kecil D Usaha Kecil Dalam Rumah Tangga / Losmen 9,604 9,604 9,721 9,893 9,986 10,127 SUB TOTAL 69,925 69,925 70,022 70,214 70,167 70, % 17.29% 17.31% 17.36% 17.36% 17.41% KIVA KELOMPOK IVA 2A4 Rumah Tangga Mewah 101, , , , , ,484 2B Kedutaan / Konsulat C Kantor Instansi Pemerintah D Kantor Perwakilan Asing E' Lembaga Swasta Komersial F Instansi Perguruan / Kursus G Instansi ABRI B' Bengkel Menengah C' Usaha Menengah 1,263 1,263 1,264 1,259 1,255 1,250 3D' Usaha Menengah Dalam Rumah Tangga / Losmen 11,586 11,586 11,617 11,643 11,704 11,722 3E Tempat Pangkas Rambut F Penjahit 4,391 4,391 4,398 4,404 4,388 4,383 3G Rumah Makan / Restoran Kecil H Rumah Sakit Swasta / Poliklinik / Laboratorium I Praktek Dokter J Kantor Pengacara K Hotel Melati / Non Bintang A Industri Kecil F4 Rumah Susun Mewah SUB TOTAL 122, , , , , , % 30.39% 30.48% 30.59% 30.70% 30.79% KIVB KELOMPOK IVB 3L Hotel Berbintang 1,2,3 / Motel M Steambath / Salon Kecantikan N Night Club / Kafe O Bank P Service Station, Bengkel Besar Q Perusahaan Perdagangan / Niaga 39,617 39,617 39,663 39,707 39,766 39,802 3R Hotel Berbintang 4, S Gedung Bertingkat Tinggi, Condominium B Pabrik Es C Pabrik Makanan / Minuman D Pabrik Kimia / Obat / Kosmetik E Pabrik / Gudang Perindustrian F Pabrik Tekstil G Pergudangan / Industri Lain C Tongkang Air E PT Jaya Ancol SUB TOTAL 42,194 42,194 42,263 42,322 42,382 42, % 10.43% 10.45% 10.46% 10.48% 10.50% KH KHUSUS 5D BPP Tanjung Priok SUB TOTAL TOTAL 404, , , , , ,004

55 JUMLAH SAMBUNGAN PELANGGAN BULANAN TAHUN 2016 (NUMBER CONECTIONS) PT. AETRA KODE 2016 TARIP GOLONGAN PELANGGAN BARU Januari Februari Maret April Mei Juni Jan Feb Mar Apr Mei Jun KI KELOMPOK I 1A Asrama Badan Sosial B Rumah Yatim Piatu C Tempat Ibadah 2,426 2,426 2,425 2,427 2,431 2,430 5A Hidran & Ledeng Umum SUB TOTAL 3,578 3,581 3,580 3,581 3,586 3, % 0.84% 0.84% 0.83% 0.83% 0.83% KII KELOMPOK II 1D Rumah Sakit Pemerintah A1 Rumah Tangga Sangat Sederhana 10,723 10,716 10,712 10,631 10,526 10,511 5F1 Rumah Susun Sangat Sederhana SUB TOTAL 10,828 10,820 10,815 10,734 10,629 10, % 2.53% 2.52% 2.50% 2.47% 2.46% KIIIA KELOMPOK IIIA 2A2 Rumah Tangga Sederhana 199, , , , , ,273 5B Stasiun dan Mobil Tangki F2 Rumah Susun Sederhana SUB TOTAL 199, , , , , , % 46.52% 46.30% 45.95% 45.80% 45.49% KIIIB KELOMPOK IIIB 2A3 Rumah Tangga Menengah 122, , , , , ,506 3A Kios/ warung 5,370 5,381 5,401 5,451 5,474 5,494 3B Bengkel Kecil C Usaha Kecil 1,543 1,561 1,588 1,604 1,638 1,660 3D Usaha Kecil Dalam Rumah Tangga / Losmen 8,951 8,965 9,057 9,097 9,123 9,135 2E Lembaga Swasta Non Komersial F3 Rumah Susun Menengah SUB TOTAL 138, , , , , , % 32.63% 32.88% 33.23% 33.42% 33.72% KIVA KELOMPOK IVA 2A4 Rumah Tangga Mewah 50,008 50,148 50,166 50,323 50,432 50,676 2B Kedutaan / Konsulat C Kantor Instansi Pemerintah D Kantor Perwakilan Asing E1 Lembaga Swasta Komersial F Instansi Perguruan / Kursus G Instansi ABRI B1 Bengkel menengah C1 Usaha Menengah 1,003 1,005 1,005 1,009 1,007 1,009 3D1 Usaha Menengah dalam RT/Losmen 3,953 3,947 3,970 3,966 3,959 3,953 3E Tempat Pangkas Rambut F Penjahit G Rumah Makan / Restoran Kecil H Rumah Sakit Swasta / Poliklinik / Laboratorium I Praktek Dokter J Kantor Pengacara K Hotel Melati / Non Bintang A Industri Kecil F4 Rumah Susun Mewah SUB TOTAL 59,405 59,552 59,592 59,752 59,856 60, % 13.92% 13.90% 13.91% 13.90% 13.93% KIVB KELOMPOK IVB 3L Hotel Berbintang 1,2,3 / Motel M Steambath / Salon Kecantikan N Night Club / Kafe O Bank P Service Station, Bengkel Besar Q Perusahaan Perdagangan / Niaga 12,687 12,709 12,731 12,806 12,831 12,836 3R Hotel Berbintang 4, S Gedung Bertingkat Tinggi, Condominium T Ruko B Pabrik Es C Pabrik Makanan / Minuman D Pabrik Kimia / Obat / Kosmetik E Pabrik / Gudang Perindustrian F Pabrik Tekstil G Pergudangan / Industri Lain 1,522 1,531 1,550 1,550 1,568 1,575 5C Tongkang Air E PT Jaya Ancol SUB TOTAL 15,192 15,229 15,272 15,350 15,394 15, % 3.56% 3.56% 3.57% 3.58% 3.57% KH KHUSUS 5D BPP Tanjung Priok SUB TOTAL % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% TOTAL 426, , , , , ,493

56 LAMPIRAN C STANDAR PELAYANAN

57 REKAPITULASI TEKANAN AIR DI TITIK PELANGGAN 2016 (Berdasarkan jumlah sampel) Wilayah Rekapitulasi Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec AETRA Jumlah Titik Sampel Titik < 0,75 atm Titik 0,75 atm Persen Ketercapaian 48% 53% 45% 47% 48% 55% 0% 0% 0% 0% 0% 0% PALYJA Jakarta Jumlah Titik Sampel Titik < 0,75 atm Titik 0,75 atm Persen Ketercapaian Jumlah Titik Sampel Titik < 0,75 atm Titik 0,75 atm Persen Ketercapaian % 38% 34% 30% 46% 35% 0% 0% 0% 0% 0% 0% % 45% 39% 38% 47% 45% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 41% 43% 0% 0% 42% 0% (Berdasarkan jumlah pelanggan) Wilayah Rekapitulasi Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec AETRA Jumlah Pelanggan 426, , , , , , Titik < 0,75 atm 260, , , , , , Titik 0,75 atm 166, , , , , , Persen Ketercapaian 32% 32% 40% 37% 39% 37% 33% 36% 35% 33% 33% 34% PALYJA Jakarta Jumlah Pelanggan Titik < 0,75 atm Titik 0,75 atm Persen Ketercapaian Jumlah Pelanggan Titik < 0,75 atm Titik 0,75 atm Persen Ketercapaian 404, , , , , , , , , , , , , ,319 83,694 74, ,527 86, % 25% 21% 18% 28% 21% #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 831, , , , , , , , , , , , , , , , , , % 34% 30% 33% 38% 38% #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

58 REKAPITULASI HASIL ANALISA KUALITAS AIR PALYJA TAHUN 2016 Rekapitulasi Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Total Jumlah Titik Sampel Memenuhi Tidak Memenuhi Persen Ketercapaian 97% 95.2% 96% 97% 98% 99.7% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 99% Rekapitulasi Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Total Jumlah Pelanggan 404, , , , , , ,426,000 Memenuhi Kualitas Air Minum 393, , , , , , ,352,360 Tidak Memenuhi Kualitas Air Minum 11,329 18,916 18,380 14,870 9, ,640 Persen Ketercapaian 97% 95% 95% 96% 98% 99.9% #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 97%

59 REKAPITULASI HASIL ANALISA KUALITAS AIR AETRA TAHUN 2016 Wilayah Rekapitulasi Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Total AETRA Jumlah Titik Sampel Memenuhi Tidak Memenuhi Persen Ketercapaian 98% 97% 98% 97% 95% 98% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 99% Wilayah Rekapitulasi Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Total AETRA Jumlah Pelanggan 426, , , , , , ,575,034 Memenuhi Kualitas Air Minum 417, , , , , , ,492,397 Tidak Memenuhi Kualitas Air Minum 9,156 14,911 7,879 16,882 26,433 7, ,637 Persen Ketercapaian 98% 97% 98% 96% 94% 98% #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 97%

60

61

62

63

64

65

66 LAMPIRAN D EVALUASI DATA PELANGGAN

67

68

69

70

71

72

73

74

Luas Wilayah Provinsi DKI Jakarta

Luas Wilayah Provinsi DKI Jakarta Luas Wilayah Provinsi DKI Jakarta Luas Wilayah Menurut Kabupaten / Kota Provinsi DKI Jakarta Kabupaten/Kota Luas (Km2) % Kepulauan Seribu 8,70 1,31 Jakarta Selatan 141,27 21,33 Jakarta Timur 188,03 28,39

Lebih terperinci

LAPORAN EVALUASI TRIWULAN I / 2016

LAPORAN EVALUASI TRIWULAN I / 2016 LAPORAN EVALUASI TRIWULAN I / 2016 PERJANJIAN KERJASAMA PAM JAYA DENGAN PALYJA DAN AETRA ASPEK KEUANGAN DAN TEKNIK Laporan Evaluasi Triwulan I / 2016 DAFTAR ISI EXECUTIVE SUMMARY iv BAB I ASPEK KEUANGAN

Lebih terperinci

PAM JAYA SEBAGAI PENYEDIA AIR BERSIH DALAM RENCANA PENGEMBANGAN RUMAH SUSUN DI DKI JAKARTA

PAM JAYA SEBAGAI PENYEDIA AIR BERSIH DALAM RENCANA PENGEMBANGAN RUMAH SUSUN DI DKI JAKARTA PAM JAYA SEBAGAI PENYEDIA AIR BERSIH DALAM RENCANA PENGEMBANGAN RUMAH SUSUN DI DKI JAKARTA Oleh Ir. H. Sriwidayanto Kaderi Kongres Penghuni Rusun Indonesia 18 Desember 2013 Auditorium Cawang Kencana TUJUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alih pengetahuan, pengalaman dan teknologi dari awal kerjasama tahun hingga berakhir masa konsesi tahun 2022.

BAB I PENDAHULUAN. alih pengetahuan, pengalaman dan teknologi dari awal kerjasama tahun hingga berakhir masa konsesi tahun 2022. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Pelayanan air minum DKI Jakarta dikelola melalui kerjasama pemerintah swasta yaitu pemberian konsesi selama 25 tahun oleh pemerintah dalam hal ini PAM Jaya kepada operator

Lebih terperinci

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENYESUAIAN TARIF OTOMATIS (PTO) AIR MINUM SEMESTER I, TAHUN 2007 DENGAN

Lebih terperinci

DISAMPAIKAN DI DINAS PUPESDM PROP DIY

DISAMPAIKAN DI DINAS PUPESDM PROP DIY Gambaran Umum Kelistrikan Produksi Listrik Persentase (%) Grafik Persentase Tingkat Pertumbuhan Produksi Listrik (KWh) 020 018 016 014 012 010 008 006 004 002 000 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 KELAYAKAN PROYEK BERDASARKAN KAJIAN BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM 4.1.1 Asumsi Proyeksi Keuangan Proyeksi Keuangan Rencana Jangka Panjang PAM JAYA tahun 2009-2013

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PENYESUAIAN TARIF OTOMATIS (PTO) AIR MINUM SEMESTER I, TAHUN 2007

MEMUTUSKAN: : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PENYESUAIAN TARIF OTOMATIS (PTO) AIR MINUM SEMESTER I, TAHUN 2007 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Badan Regulator Pelayanan Air Minum DKI Jakarta, Jl. Pejompongan No. 57, Jakarta Pusat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Badan Regulator Pelayanan Air Minum DKI Jakarta, Jl. Pejompongan No. 57, Jakarta Pusat. 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dari bulan September 2012 hingga Maret 2013. Lokasi penelitian di Badan Regulator Pelayanan Air Minum DKI Jakarta, Jl. Pejompongan

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN Februari 2015 SURVEI PENJUALAN ECERAN Survei Penjualan Eceran mengindikasikan bahwa secara tahunan penjualan eceran pada Februari 2015 mengalami akselerasi. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil

Lebih terperinci

GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA;

GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA; KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4164/2003 TENTANG PENYESUAIAN TARIF AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA GUBERNUR PROPINSI DAERAH

Lebih terperinci

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4164/2003 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4164/2003 TENTANG KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4164/2003 TENTANG PENYESUAIAN TARIF AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA GUBERNUR PROPINSI DAERAH

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Analisis Pengelolaan Sumberdaya Air Berdasarkan Kapasitas Produksi Instalasi

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Analisis Pengelolaan Sumberdaya Air Berdasarkan Kapasitas Produksi Instalasi VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Analisis Pengelolaan Sumberdaya Air Berdasarkan Kapasitas Produksi Instalasi PDAM Bekasi merupakan salah satu PDAM yang berada di wilayah Kota Bekasi. Pengelolaan sumberdaya

Lebih terperinci

Benny Marbun Kepala Divisi Niaga PT PLN (Persero) Batam, 23 November 2012

Benny Marbun Kepala Divisi Niaga PT PLN (Persero) Batam, 23 November 2012 Benny Marbun Kepala Divisi Niaga PT PLN (Persero) Batam, 23 November 2012 1. 1 Proses produksi menuntut tersedianya pasokan listrik yang cukup, handal dan berkualitas 2. 2 PLN belum dapat menyediakan pasokan

Lebih terperinci

BIRO HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL RI

BIRO HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL RI TANGGAL 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 BULAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES 1. Media Indonesia 7. Investor Daily 13. Bisnis

Lebih terperinci

PENGARUH PENYESUAIAN TARIF TENAGA LISTRIK GOLONGAN RUMAH TANGGA TERHADAP INFLASI

PENGARUH PENYESUAIAN TARIF TENAGA LISTRIK GOLONGAN RUMAH TANGGA TERHADAP INFLASI LOGO BADAN PUSAT STATISTIK PENGARUH PENYESUAIAN TARIF TENAGA LISTRIK GOLONGAN RUMAH TANGGA TERHADAP INFLASI Dr. Ir. Sasmito Hadi Wibowo, M.Sc Deputi Kepala BPS Bidang Statistik Distribusi dan Jasa LOGO

Lebih terperinci

Mei Divisi Statistik Sektor Riil 1. Metodologi PESIMIS OPTIMIS

Mei Divisi Statistik Sektor Riil 1. Metodologi PESIMIS OPTIMIS PESIMIS OPTIMIS Mei 2012 Pasca penundaan kenaikan harga BBM, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Mei 2012 mulai meningkat dari 102,5 menjadi 109,0 atau meningkat sebesar 6,5 poin. Persepsi mengenai

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN Mei Indeks riil penjualan eceran mengalami penurunan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran Indeks

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH

PERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH Mei 2015 PERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH Survei Konsumen Mei 2015 (hal. 1) Survei Penjualan Eceran April 2015 (hal. 13) PERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH Mei 2015 Alamat Redaksi :

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. April 2015

SURVEI KONSUMEN. April 2015 SURVEI KONSUMEN April Survei mengindikasikan bahwa tingkat keyakinan konsumen pada April melemah, namun masih berada pada level optimis (>100). Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April

Lebih terperinci

Penyesuaian Tarif Listrik Tahun 2014 per 1 Juli 2014

Penyesuaian Tarif Listrik Tahun 2014 per 1 Juli 2014 Penyesuaian Tarif Listrik Tahun 2014 per 1 Juli 2014 - Industri I 3 non go public - Rumah Tangga R 2 (3.500 VA sd 5.500 VA) - Pemerintah P 2 (di atas 200 kva) - Rumah Tangga R 1 (2.200 VA) - Penerangan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan publikasi prakiraan musim hujan ini.

KATA PENGANTAR. Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan publikasi prakiraan musim hujan ini. KATA PENGANTAR Penyajian Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 di Provinsi Sumatera Selatan ditujukan untuk memberi informasi kepada masyarakat, disamping publikasi buletin agrometeorologi, analisis dan prakiraan

Lebih terperinci

Studi Kinerja Industri Properti Komersial Apartemen, Hotel, Perkantoran, Pusat Perbelanjaan, Lahan Industri

Studi Kinerja Industri Properti Komersial Apartemen, Hotel, Perkantoran, Pusat Perbelanjaan, Lahan Industri LAPORAN INDUSTRI Januari 2014 Studi Kinerja Industri Properti Komersial Apartemen, Hotel, Perkantoran, Pusat Perbelanjaan, Lahan Industri DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Kata Pengantar 2 1.2 Cakupan

Lebih terperinci

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax: SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 Kinerja Ekspor Nonmigas Triwulan I Mencapai Tingkat Tertinggi Memperkuat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENGATURAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENGATURAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENGATURAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN o SURVEI PENJUALAN ECERAN Februari Pada Februari indeks penjualan riil mengalami penurunan sebesar -5,7% (mtm). Penurunan tersebut sesuai dengan pola historisnya yang cenderung turun pada bulan Februari.

Lebih terperinci

BIRO HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL RI Jl. Salemba Raya No.28, Telp. (021) Jakarta Pusat

BIRO HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL RI Jl. Salemba Raya No.28, Telp. (021) Jakarta Pusat TANGGAL 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 BULAN 2014 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES Media Indonesia Jurnal Nasional Seputar Indonesia

Lebih terperinci

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014 ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014 Pendahuluan Akibat dari krisis ekonomi yang dialami Indonesia tahun

Lebih terperinci

Indeks Keyakinan Konsumen

Indeks Keyakinan Konsumen PESIMIS OPTIMIS Setelah melambat pada bulan sebelumnya, tingkat konsumsi rumah tangga pada Februari 2013 mengalami peningkatan. Hal ini terutama dipengaruhi oleh menguatnya optimisme konsumen untuk melakukan

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen SURVEI KONSUMEN Maret 2015 Survei menunjukkan bahwa tingkat keyakinan konsumen pada Maret 2015 masih cukup tinggi dan optimis. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2015 yang tercatat

Lebih terperinci

Pemberitaan HIV/AIDS Periode Tahun 2016

Pemberitaan HIV/AIDS Periode Tahun 2016 Pemberitaan HIV/AIDS Periode Tahun 016 LATAR BELAKANG Tantangan terbesar HIV/AIDS di Indonesia adalah sebuah epidemi. Faktor risiko di DKI Jakarta yang dapat mempercepat penyebaran HIV/AIDS antara lain

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen SURVEI KONSUMEN Desember 2013 Konsumsi rumah tangga diindikasikan semakin menguat pada bulan Desember 2013. Hal ini tercermin dari meningkatnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2013 menjadi 116,5

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGOLAHAN DATA 30 BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Curah Hujan DAS Brantas Data curah hujan di DAS Brantas merupakan data curah hujan harian, dimana curah hujan harian berasal dari stasiun-stasiun curah hujan yang ada

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN R E T A I L S A L E S S U R V E Y uari 2004 - Penjualan mulai mengalami penurunan - Harga-harga umum diperkirakan masih akan tetap meningkat - Tingkat suku bunga kredit diperkirakan

Lebih terperinci

Tingkat konsumsi rumah tangga pada bulan Maret 2013 Maret 2013 relatif stabil. Hal ini tercermin dari Indeks

Tingkat konsumsi rumah tangga pada bulan Maret 2013 Maret 2013 relatif stabil. Hal ini tercermin dari Indeks PESIMIS OPTIMIS Maret 2013 Tingkat konsumsi rumah tangga pada bulan Maret 2013 relatif stabil. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang tidak mengalami perubahan dibandingkan bulan sebelumnya

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN Juni Indeks riil penjualan eceran mengalami peningkatan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran Indeks

Lebih terperinci

SURVEY PENJUALAN ECERAN

SURVEY PENJUALAN ECERAN SURVEY PENJUALAN ECERAN September Indeks riil penjualan eceran pada September mengalami penurunan Harga-harga umum diperkirakan meningkat dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan relatif stabil Perkembangan

Lebih terperinci

KONSUMSI AIR DI JAKARTA

KONSUMSI AIR DI JAKARTA VOLUME 4 NO. 1, JUNI 2007 KONSUMSI AIR DI JAKARTA Winarni Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti, Jl.Kyai Tapa 1, Jakarta 11440, Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN 4.1. Perencanaan Pengelompokan Area Kelurahan Kedung Lumbu memiliki luasan wilayah sebesar 55 Ha. Secara administratif kelurahan terbagi dalam 7 wilayah Rukun Warga (RW) yang

Lebih terperinci

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011 Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011 Nomor. 30/AN/B.AN/2010 0 Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN SETJEN DPR-RI Analisis Asumsi Makro Ekonomi

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 10/07/62/Th. X, 1 Juli PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama, TPK Hotel Berbintang Sebesar 56,39 Persen. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN TEMUKAN PEMBOROSAN AIR BERSIH SENILAI Rp791 MILIAR

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN TEMUKAN PEMBOROSAN AIR BERSIH SENILAI Rp791 MILIAR BADAN PEMERIKSA KEUANGAN TEMUKAN PEMBOROSAN AIR BERSIH SENILAI Rp791 MILIAR http://www.republika.co.id Hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap 102 pemerintah kabupaten, kota dan Perusahaan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bekasi berada posisi 106º55 BT dan 6º7-6º15

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bekasi berada posisi 106º55 BT dan 6º7-6º15 V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Kondisi Objektif Kota Bekasi 5.1.1 Keadaan Geografis Kota Bekasi Secara geografis Kota Bekasi berada posisi 106º55 BT dan 6º7-6º15 LS dengan ketinggian 19 meter diatas

Lebih terperinci

MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Tel: /Fax:

MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Tel: /Fax: KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Tel: 021-23528446/Fax: 021-23528456 www.depdag.go.id Prospek Ekspor

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN Juli Indeks riil penjualan eceran mengalami peningkatan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran Indeks

Lebih terperinci

Pemberitaan HIV/AIDS Periode Tahun 2014 dan 2015

Pemberitaan HIV/AIDS Periode Tahun 2014 dan 2015 Pemberitaan HIV/AIDS Periode Tahun 2014 dan 2015 Latar Belakang Tantangan terbesar HIV/AIDS di Indonesia adalah sebuah epidemi. Faktor risiko di DKI Jakarta yang dapat mempercepat penyebaran HIV/AIDS antara

Lebih terperinci

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Juni 2013 Juni 2013 mengalami kenaikan sebesar 5,4 poin. Hal ini

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Juni 2013 Juni 2013 mengalami kenaikan sebesar 5,4 poin. Hal ini PESIMIS OPTIMIS Juni 2013 Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Juni 2013 mengalami kenaikan sebesar 5,4 poin. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan konsumsi rumah tangga Optimisme konsumen diperkirakan

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA TAHUN ANGGARAN 2012

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA TAHUN ANGGARAN 2012 FORM-1 RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA TAHUN ANGGARAN 2012 NO /PA PEKERJAAN VOL SATUAN LOKASI Penyediaan Perlengkapan Ketatausahaan dan Kantor 1. Pengadaan Alat Tulis Kantor 1 Paket Jakarta 80.000.000

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN Januari Indeks riil penjualan eceran pada Januari dan ruari mengalami penurunan Harga dan suku bunga kredit diperkirakan relatif stabil Perkembangan Penjualan Eceran Indeks riil

Lebih terperinci

Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah

Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah No. 10/10/62/Th. XI, 2 Oktober 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah Selama

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO

PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO PEREKONOMIAN GLOBAL PEREKONOMIAN DOMESTIK PROSPEK DAN RISIKO KEBIJAKAN BANK INDONESIA 2 2 PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA TERUS MEMBAIK SESUAI PERKIRAAN... OUTLOOK

Lebih terperinci

Indeks Keyakinan Konsumen menembus level 100. Okt. Jul. Mei. Sep. Mar. Ags. Jan. Jun. Feb

Indeks Keyakinan Konsumen menembus level 100. Okt. Jul. Mei. Sep. Mar. Ags. Jan. Jun. Feb SURVEI KONSUMEN C O N S U M E R SURVEI KONSUMEN S U R V E Y Januari 23 September 24?? Indeks Keyakinan Konsumen menembus level 1?? Konsumen tetap optimis terhadap prospek ekonomi Indeks Keyakinan Konsumen

Lebih terperinci

Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah

Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah No. 10/11/62/Th. XI, 1 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah Selama September 2017, TPK Hotel Berbintang Sebesar 58,44 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG No. 04/01/81/Th. VIII, 3 Januari 2017 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU NOVEMBER TPK HOTEL BINTANG NOVEMBER MENCAPAI 38,23 % Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel

Lebih terperinci

Didorong oleh ekspor non-migas yang kuat, ekspor Indonesia bulan Oktober 2010 mencetak rekor tertinggi sebesar US$14,2 miliar

Didorong oleh ekspor non-migas yang kuat, ekspor Indonesia bulan Oktober 2010 mencetak rekor tertinggi sebesar US$14,2 miliar SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 111 Telp: 21-386371/Fax: 21-358711 www.kemendag.go.id Didorong oleh ekspor non-migas yang kuat, ekspor Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Saldo Ratarata. Distribusi Bagi Hasil. Januari 1 Bulan 136,901,068,605 1,659,600, % 1,078,740, %

BAB IV PEMBAHASAN. Saldo Ratarata. Distribusi Bagi Hasil. Januari 1 Bulan 136,901,068,605 1,659,600, % 1,078,740, % 36 BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Pembagian Keuntungan Bagi Hasil deposito Syariah (Mudharabah) Pada Bank BTN Unit Usaha Syariah besar kecilnya pendapatan yang diperoleh nasabah dari deposito bergantung

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN SURVEI KONSUMEN ECERAN

SURVEI PENJUALAN SURVEI KONSUMEN ECERAN SURVEI PENJUALAN SURVEI KONSUMEN ECERAN Agustus? Trend penjualan riil masih menunjukan peningkatan walaupun melambat, pada bulan Agustus mengalami penurunan dan pada bulan September diperkirakan meningkat?

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL 7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Mei Secara umum tingkat hunian maupun tarif sewa properti komersial mengalami peningkatan, kecuali untuk tingkat hunian apartemen. Sementara itu,

Lebih terperinci

Overview:

Overview: Monitoring Harian KEMENTERIAN SOSIAL RI TANGGAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 BULAN - TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC 14 15 16

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA TEKNIS PDAM TIRTA KEPRI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

EVALUASI KINERJA TEKNIS PDAM TIRTA KEPRI PROVINSI KEPULAUAN RIAU ISSN : 2460-8815 EVALUASI KINERJA TEKNIS PDAM TIRTA KEPRI Ida Munfarida Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Ampel Surabaya Email: munfarida@uinsby.ac.id ABSTRAK Penilaian

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Optimis. Pesimis. Kenaikan Harga BBM

SURVEI KONSUMEN. Optimis. Pesimis. Kenaikan Harga BBM SURVEI KONSUMEN Juni 2010 Indeks Keyakinan Konsumen pada Juni 2010 kembali meningkat setelah bulan sebelumnya sedikit mengalami penurunan. Berita seputar rencana realisasi pembayaran gaji ke-13 PNS tampaknya

Lebih terperinci

dari tahun pada stasiun pengamat yang berada di daerah Darmaga, Bogor.

dari tahun pada stasiun pengamat yang berada di daerah Darmaga, Bogor. Jika plot peluang dan plot kuantil-kuantil membentuk garis lurus atau linier maka dapat disimpulkan bahwa model telah memenuhi asumsi (Mallor et al. 2009). Tingkat Pengembalian Dalam praktik, besaran atau

Lebih terperinci

Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %)

Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %) Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %) 1 (Miliar Rp) Grafik 2. Realisasi Penyaluran Kredit Januari-November 2013 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 0 KPR/KPA KKB-Mobil KKB-Sepeda Motor KTA + Multiguna

Lebih terperinci

Konsep Program Hibah Air Minum Perdesaan Sumber Dana APBN Murni TA 2016

Konsep Program Hibah Air Minum Perdesaan Sumber Dana APBN Murni TA 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Konsep Program Hibah Air Minum Perdesaan Sumber Dana APBN Murni TA 2016 Bali, 1 September 2015 Latar Belakang Tujuan Lingkup

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Parameter Curah Hujan model REMO Data curah hujan dalam keluaran model REMO terdiri dari 2 jenis, yaitu curah hujan stratiform dengan kode C42 dan curah hujan konvektif dengan

Lebih terperinci

Bab 5 Indeks Nilai Tukar Petani Kabupaten Ciamis

Bab 5 Indeks Nilai Tukar Petani Kabupaten Ciamis Bab 5 Indeks Nilai Tukar Petani Kabupaten Ciamis Sektor pertanian memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi daerah, walaupun saat ini kontribusinya terus menurun dalam pembentukan Produk Domestik

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL 7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Agustus Secara umum, tingkat hunian properti komersial mengalami peningkatan, kecuali untuk pusat perbelanjaan. Harga sewa properti komersial juga

Lebih terperinci

Optimasi Pola Tanam Menggunakan Program Linier (Waduk Batu Tegi, Das Way Sekampung, Lampung)

Optimasi Pola Tanam Menggunakan Program Linier (Waduk Batu Tegi, Das Way Sekampung, Lampung) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-1 Optimasi Pola Tanam Menggunakan Program Linier (Waduk Batu Tegi, Das Way Sekampung, Lampung) Anindita Hanalestari Setiawan

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN Maret 2005 Indeks riil penjualan eceran mengalami peningkatan Harga-harga umum dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan masih akan tetap meningkat Perkembangan Penjualan Eceran

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan -2012 Asesmen Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2012 tercatat 8,21% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat

Lebih terperinci

STATISTIKA. Tabel dan Grafik

STATISTIKA. Tabel dan Grafik STATISTIKA Organisasi Data Koleksi data statistik perlu disusun (diorganisir) sedemikian hingga dapat dibaca dengan jelas. Salah satu pengorganisasian data statistik adalah dengan: tabel grafik Organisasi

Lebih terperinci

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2009 MENCAPAI 60,59 PERSEN

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2009 MENCAPAI 60,59 PERSEN No. 06/02/34/TH.XII, 01 Februari 2010 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2009 MENCAPAI 60,59 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Provinsi

Lebih terperinci

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] Rencana Bisnis [Nama Perusahaan] [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] [Alamat Lengkap Perusahaan] No. Telepon [Nomor Telepon] No. Fax [Nomor Fax]

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Objek Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Kota Salatiga dengan studi kasus adalah jalan Jendral Sudirman Salatiga. Dimana di jalan Jendral Sudirman

Lebih terperinci

PDAM PROVINSI DKI JAKARTA. Dibawakan dalam Seminar Pembinaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Perkotaan di BPLHD Provinsi DKI Jakarta

PDAM PROVINSI DKI JAKARTA. Dibawakan dalam Seminar Pembinaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Perkotaan di BPLHD Provinsi DKI Jakarta PDAM PROVINSI DKI JAKARTA Dibawakan dalam Seminar Pembinaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Perkotaan di BPLHD Provinsi DKI Jakarta 20 November 2012 1 Kali Krukut Kali Pesangrahan PASOKAN AIR BAKU & AIR CURAH

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Semester II Tahun 2014 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik

Lebih terperinci

PT PLN (Persero) 17 April 2014

PT PLN (Persero) 17 April 2014 Penerapan Tarif Tenaga Listrik Tahun 2014 (Tariff Adjustment bagi golongan tarif non- subsidi, dan Penghapusan subsidi listrik bagi I 3 Go Public dan I 4 ) PT PLN (Persero) 17 April 2014 Golongan Tarif,

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL 7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY April Tingkat hunian maupun tarif sewa cenderung relatif stabil Tingkat penjualan apartemen dan lahan industri meningkat, sedangkan kantor relatif

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Februari - Tingkat hunian hotel dan apartemen mengindikasikan kenaikan, lainnya relatif stabil. Sementara tarif sewa, umumnya mengindikasikan penurunan

Lebih terperinci

PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA

PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA 2.1. Pengumpulan Data Salah satu hal yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian adalah kualitas data yang di kumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR Jl. Madukoro Blok.AA-BB Telp. (024) , , , S E M A R A N

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR Jl. Madukoro Blok.AA-BB Telp. (024) , , , S E M A R A N PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR Jl. Madukoro Blok.AA-BB Telp. (024) 7608201,7608342, 7608621, 7608408 S E M A R A N G 5 0 1 4 4 Website : www.psda.jatengprov..gp.id Email

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN PT BARAMULTI SUKSESSARANA TBK

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN PT BARAMULTI SUKSESSARANA TBK PAPARAN PUBLIK TAHUNAN PT BARAMULTI SUKSESSARANA TBK 15 Maret 2017 Disclaimer: Materi presentasi ini disiapkan oleh PT. Baramulti Suksessarana Tbk ( BSSR / Perseroan ) dan belum diverifikasi secara independen.

Lebih terperinci

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan ( 12070 ) Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262, Tromol Pos. 7019 / Jks KL, E-mail

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN Maret Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia mengindikasikan peningkatan pertumbuhan penjualan eceran pada Maret, didukung oleh kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta kelompok

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014 Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ...Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan

Lebih terperinci

BAB VI. POLA KECENDERUNGAN DAN WATAK DEBIT SUNGAI

BAB VI. POLA KECENDERUNGAN DAN WATAK DEBIT SUNGAI BAB VI. POLA KECENDERUNGAN DAN WATAK DEBIT SUNGAI Metode Mann-Kendall merupakan salah satu model statistik yang banyak digunakan dalam analisis perhitungan pola kecenderungan (trend) dari parameter alam

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan II 2012 tercatat sebesar 7,25%, mengalami perlambatan dibandingkan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN SEBAGAI. Dosen Pembimbing : Dr. Ali Masduqi, ST. MT. Nohanamian Tambun

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN SEBAGAI. Dosen Pembimbing : Dr. Ali Masduqi, ST. MT. Nohanamian Tambun TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN SEBAGAI SUMBER AIR BERSIH PDAM JAYAPURA Dosen Pembimbing : Dr. Ali Masduqi, ST. MT Nohanamian Tambun 3306 100 018 Latar Belakang Pembangunan yang semakin berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian PT Pos Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman surat dan pengiriman barang. PT. Pos Indonesia

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG No. 04/11/81/Th. VII, 1 November 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU SEPTEMBER TPK HOTEL BINTANG SEPTEMBER MENCAPAI 29,30 % Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL 7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY November Tingkat hunian hotel dan perkantoran mengalami penurunan sedangkan lainnya cenderung tetap atau sedikit naik. Sementara harga sewa secara

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA Vol. 3 No. 3 Triwulanan Juli - September 2017 (terbit November 2017) Triwulan III 2017 ISSN xxx-xxxx e-issn xxx-xxxx KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA NOVEMBER 2017 DAFTAR ISI 2 3 DAFTAR

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Beras di Indonesia. Sektor pertanian di Indonesia merupakan sumber mata pencarian utama sebagian besar penduduk. Dengan jumlah penduduk 253,69,643 jiwa dan luas lahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, tanpa air tidak akan ada kehidupan di bumi. Karena pentingnya kebutuhan akan air bersih,

Lebih terperinci

KONDISI PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

KONDISI PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KONDISI PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH 1 Persentase Realisasi Belanja Tahun 2011-2015 25,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00% Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des 2011 2012 2013 2014

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Juli 2017

SURVEI KONSUMEN. Juli 2017 SURVEI KONSUMEN Juli 2017 Survei Konsumen Bank Indonesia mengindikasikan optimisme konsumen meningkat, sebagaimana tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juli 2017 yang naik 1,0 poin dari

Lebih terperinci

A. Metode Pengambilan Data

A. Metode Pengambilan Data 16 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Pengambilan Data Dalam penelitian ini prosedur yang digunakan dalam pengambilan data yaitu dengan mengambil data suhu dan curah hujan bulanan dari 12 titik stasiun

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENGATURAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENGATURAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENGATURAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung adalah salah satu Badan Usaha Milik Nergara (BUMN) yang bergerak di bidang pos yang memberikan pelayanan jasa dengan

Lebih terperinci

RAPAT KOORDINASI MONITORING PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN Ruang Rapat Menko Jumat, 29 Juli 2016

RAPAT KOORDINASI MONITORING PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN Ruang Rapat Menko Jumat, 29 Juli 2016 RAPAT MONITORING PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN 2016 Ruang Rapat Menko Jumat, 29 Juli 2016 Agenda Pagu dan Realisasi s.d. 29 Juli 2016 Upaya pengoptimalan Capaian Realisasi Anggaran dan Kinerja Tahun 2016

Lebih terperinci