BAB I PENDAHULUAN. alih pengetahuan, pengalaman dan teknologi dari awal kerjasama tahun hingga berakhir masa konsesi tahun 2022.
|
|
- Herman Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Pelayanan air minum DKI Jakarta dikelola melalui kerjasama pemerintah swasta yaitu pemberian konsesi selama 25 tahun oleh pemerintah dalam hal ini PAM Jaya kepada operator mitra swasta. Harapannya agar tidak hanya menanamkan modalnya namun juga alih pengetahuan, pengalaman dan teknologi dari awal kerjasama tahun 1998 hingga berakhir masa konsesi tahun Menaruh perhatian pada biaya produksi dinilai wajar karena umumnya biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik lebih besar dari beban perusahaan itu sendiri. Dengan adanya konsesi maka tidak ada lagi biaya produksi di PAM Jaya, melainkan menjadi tanggungan mitra swasta dalam hal ini PT Palyja yang melayani wilayah barat Jakarta dan PT Aetra yang melayani wilayah timur Jakarta. Sehingga PAM Jaya tidak lagi mengimplementasikan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 23 Tahun 2006 tentang Mekanisme Penetapan Tarif Air seperti yang dilakukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) lainnya di Indonesia, dimana di dalamnya terdapat perhitungan biaya berdasarkan prinsip pemulihan biaya secara penuh (full cost recovery), antara lain biaya sumber air, biaya
2 2 pengolahan air, biaya transmisi dan distribusi, biaya keuangan serta biaya umum dan administrasi. Namun PAM Jaya bersama Badan Regulator Pelayanan Air Minum DKI Jakarta tetap memiliki fungsi pengawasan (mikro dan makro) terhadap kedua mitra swastanya tersebut. Dijelaskan oleh PAM Jaya (2012) : Dalam rangka fungsi pengawasan khususnya terkait dengan harga pokok atau biaya produksiair () serta untuk menilai efisiensi pengeluaran biaya yang dibutuhkannya maka perlu metode yang dapat dijadikan sebagai patokan guna menetapkan biaya produksi air dimaksud. Alasan penggunaan biaya produksi berbasis volume (Rp per meter kubik) karena tarif kelompok pelanggan yang diatur dalam Peraturan Gubernur No. 11 Tahun 2007 mengenai Mekanisme Penyesuaian Tarif Otomatis berbasis m³. Selain itu prinsip full cost recovery (FCR) yang diatur dalam Permendagri No. 23 Tahun 2006 biaya dasarnya berbasis volume air terproduksi dikurangi tingkat kehilangan air standar (). PT Palyja telah memisahkan struktur biaya dalam laporan keuangan internalnya menjadi biaya variabel dan biaya tetap, serta mempertimbangkan besar kecilnya biaya yang akan terjadi agar biayanya efisien dengan membuat biaya standar. Namun dalam pembebanan biaya variabel selain berbasis pada volume produksi juga berbasis pada jumlah pelanggan, seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini.
3 3 TABEL 1.1 Biaya Standar Variabel Description Unit cost Variable expenses Chemicals Energy Raw Water Cisadane/Tangerang/Bekasi/Interchange water Production Maintenance Customer Service(biayapelayananpelanggan) Network Maintenance (biayapemeliharaanjaringan) Rp/customer Rp/customer Sumber: Proyeksi Keuangan PT Palyja untuk Rebasing ketiga Selain itu Chemicals dan Production Maintenance berbasis volume air baku yang diolah di instalasi Pejompongan dan Miniplant. Energy berbasis volume air baku yang telah diolah dan air curah. Raw water berbasis volume air baku yang dibeli dari Jatiluhur. Sedangkan Cisadane/Tangerang/Bekasi/Interchange water berbasis volume air curah yang dibeli dari Tangerang. Prinsip pemulihan biaya penuh (FCR) yang juga diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum bisa diterapkan jika memasukkan komponen biaya produksi yang seharusnya dan ada keseragaman dalam pembebanan pada struktur biaya standar PT Palyja di atas.
4 4 Hal inilah yang mendasari peneliti untuk menelaah pembebanan yang wajar untuk mengetahui besarnya biaya produksi PT Palyja menggunakan laporan keuangan internal berupa realisasi biaya seperti tampak pada Lampiran 3. Biaya produksi per m³ belum dapat diketahui karena biaya pemeliharaan jaringan dan biaya pelayanan pelanggan masih berbasis pada jumlah pelanggan. Bahkan bisa saja kedua biaya ini merupakan biaya semi variabel sehingga kurang akurat dalam pembebanan atau perlu adanya basis yang lebih tepat. Berdasarkan hal di atas pula peneliti ingin menentukan besarnya biaya produksi berbasis unit dengan menggunakan metode full costing dan variable costing, dimana keakuratannya menjadi masalah yang penting. Biaya standar atau biaya satuan diperlukan agar perusahaan dapat melaksanakan usaha pokok secara efisien. Biaya satuan ini akan dijadikan dasar bagi stakeholder dalam menetapkan biaya produksi yang harus ditanggung oleh setiap meter kubik air. Dinyatakan oleh Hansen dan Mowen(2004 : 139) : Melakukan perbandingan antara biaya total yang dibebankan dengan jumlah unit dari objek biayanya menghasilkan biaya per unit. Walaupun konsep ini kelihatan mudah, akan tetapi dalam praktik sesungguhnya dapat menjadi lebih rumit. Basis atau dasar pembebanan seperti apa yang lebih tepat untuk mengetahui besarnya biaya produksi. Biaya pemeliharaan jaringan dan biaya pelayanan pelanggan merupakan biaya overhead pabrik lainnya,
5 5 penelusuran biaya seperti apa yang sebaiknya digunakan di antara penelusuran langsung atau penggerak. B. RumusanMasalah Berdasarkan latar belakang penelitian maka penulis tertarik memilih judul Pengaruh Jumlah Pelanggan dan Volume Produksi terhadap Biaya Pemeliharaan Jaringan dan Biaya Pelayanan Pelanggan. Dengan rumusan masalah antara lain: 1. Bagaimanakah metode perhitungan biaya produksi yang wajar untuk diterapkan di PT Palyja? 2. Bagaimanakah penentuan harga pokok produksi dengan prinsip pemulihan biaya pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 23 Tahun 2006? 3. Apakah jumlah pelanggan dan volume produksi berpengaruh signifikan secara simultan terhadap biaya pemeliharaan jaringan? 4. Apakah jumlah pelanggan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap biaya pemeliharaan jaringan? 5. Apakah volume produksi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap biaya pemeliharaan jaringan? 6. Apakah jumlah pelanggan dan volume produksi berpengaruh signifikan secara simultan terhadap biaya pelayanan pelanggan? 7. Apakah jumlah pelanggan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap biaya pelayanan pelanggan?
6 6 8. Apakah volume produksi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap biaya pelayanan pelanggan? C. TujuandanKegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian sebagai berikut : a. Untuk mengetahui metode perhitungan biaya produksi yang wajar untuk diterapkan di PT Palyja. b. Untuk mengetahui penentuan harga pokok dengan prinsip pemulihan biaya pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 23 Tahun c. Untuk mengetahui apakah jumlah pelanggan dan volume produksi berpengaruh signifikan secara simultan terhadap biaya pemeliharaan jaringan. d. Untuk mengetahui apakah jumlah pelanggan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap biaya pemeliharaan jaringan. e. Untuk mengetahui apakah volume produksi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap biaya pemeliharaan jaringan. f. Untuk mengetahui apakah jumlah pelanggan dan volume produksi berpengaruh signifikan secara simultan terhadap biaya pelayanan pelanggan. g. Untuk mengetahui apakah jumlah pelanggan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap biaya pelayanan pelanggan.
7 7 h. Untuk mengetahui apakah volume produksi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap biaya pelayanan pelanggan. 2. Kegunaan Penelitian Penelitian ini berguna bagi peneliti dan para stakeholder internal maupun eksternal dalam melakukan pembebanan biaya produksi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Badan Regulator Pelayanan Air Minum DKI Jakarta, Jl. Pejompongan No. 57, Jakarta Pusat.
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dari bulan September 2012 hingga Maret 2013. Lokasi penelitian di Badan Regulator Pelayanan Air Minum DKI Jakarta, Jl. Pejompongan
Lebih terperinciBAB IV. yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi.
52 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Deskriptif Tabel Statistik Deskriptif di bawah ini memberikan gambaran data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi. Tabel
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH PELANGGAN DAN VOLUME PRODUKSI TERHADAP BIAYA PEMELIHARAAN JARINGAN DAN BIAYA PELAYANAN PELANGGAN (STUDI KASUS: MITRA SWASTA PAM JAYA)
PENGARUH JUMLAH PELANGGAN DAN VOLUME PRODUKSI TERHADAP BIAYA PEMELIHARAAN JARINGAN DAN BIAYA PELAYANAN PELANGGAN (STUDI KASUS: MITRA SWASTA PAM JAYA) SKRIPSI Program Studi Akuntansi NAMA : ALDIMAS AKBAR
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Konsep biaya berikut ini berdasarkan tujuan dari pengklasifikasian biaya. 1. Menyiapkan Laporan Keuangan Eksternal
8 BAB II LANDASAN TEORI A. KONSEP BIAYA Konsep biaya berikut ini berdasarkan tujuan dari pengklasifikasian biaya. 1. Menyiapkan Laporan Keuangan Eksternal a. Biaya Produksi Dikatakan bahwa kebanyakan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan. Dalam mencapai tujuan tersebut perusahaan. produksi yang akan berpengaruh pada harga jual.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di Indonesia, industri kecil memiliki peluang yang sangat besar untuk berkembang. Perkembangan industri kecil juga didukung oleh kemajuan teknologi di berbagai bidang
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 KELAYAKAN PROYEK BERDASARKAN KAJIAN BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM 4.1.1 Asumsi Proyeksi Keuangan Proyeksi Keuangan Rencana Jangka Panjang PAM JAYA tahun 2009-2013
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. John Soeprihanto (1999:414) adalah biaya yang seharusnya untuk produksi suatu
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Harga pokok produksi Menurut Soemarso (1999:312) harga pokok produksi merupakan biaya pabrik ditambah dengan persediaan dalam proses awal dikurangi dengan
Lebih terperinciBAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN
11 BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN 2.1. Pengertian dan Manfaat Analisis Profitabilitas Pelanggan Kondisi lingkungan yang baru menyebabkan perusahaan harus berfokus kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai kegiatan tertentu yang sangat kompleks. Pertumbuhan suatu badan usaha biasanya tidak lepas dari berbagai permasalahan
Lebih terperinciForum Air Jakarta Dorong Peta Jalan Penyelamatan Air Baku
Siaran Pers : Untuk Segera Disiarkan Forum Air Jakarta Dorong Peta Jalan Penyelamatan Air Baku Jakarta, 26 Maret 2012 Masih dalam semangat perayaan Hari Air Dunia 2013, wadah pemangku kepentingan sektor
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN ETALASE PADA SUMBER JAYA ALUMMUNIUM. Ramona Nur Rachmatika
PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN ETALASE PADA SUMBER JAYA ALUMMUNIUM Ramona Nur Rachmatika 27213250 Latar Belakang Masalah 1. Kelancaran atau keberhasilan usaha tergantung dari kemampuan manajemen dalam
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71 TAHUN 2016 PERHITUNGAN DAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71 TAHUN 2016 PERHITUNGAN DAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM Disampaikan Oleh: Dr. Hari Nur Cahya Murni M,Si Direktur BUMD, BLUD dan BMD Ditjen Bina Keuangan Daerah Jakarta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh setiap perusahaan. Harga pokok produksi dapat dijadikan sebagai pedoman bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pemberian pelayanan publik pada dasarnya dapat dibiayai melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tugas pokok pemerintah adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pemberian pelayanan publik pada dasarnya dapat dibiayai melalui dua sumber
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penentuan harga pokok produksi harus dilakukan dengan tepat karena hasilnya akan berpengaruh pada penetapan harga jual. Dalam menghitung harga pokok produksi dibutuhkan informasi yang handal mengenai
Lebih terperinciBADAN PEMERIKSA KEUANGAN TEMUKAN PEMBOROSAN AIR BERSIH SENILAI Rp791 MILIAR
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN TEMUKAN PEMBOROSAN AIR BERSIH SENILAI Rp791 MILIAR http://www.republika.co.id Hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap 102 pemerintah kabupaten, kota dan Perusahaan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Sandang Indah, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil analisa dan pengolahan data pada penelitian tentang Analisis Perbandingan Metode Penentuan Harga Pokok Produksi pada PT. Panca Mitra Sandang Indah, maka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan berkembangnya jaman sejalan dengan kemajuan teknologi akan menambah permasalahan yang dihadapi oleh manajemen suatu perusahaan dalam menciptakan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Pada dasarnya informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, baik pihak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar yang menyimpan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar yang menyimpan banyak potensi, salah satunya adalah potensi ekonomi. Menurut Ginanjar Kartasasmita sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat pesat dalam dunia bisnis mengakibatkan persaingan semakin ketat. Masingmasing perusahaan saling
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENGATURAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENGATURAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air merupakan suatu kebutuhan vital bagi setiap orang. Arti penting air
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan suatu kebutuhan vital bagi setiap orang. Arti penting air diatur oleh pemerintah dalam aturan utama negara yang berbentuk undang-undang dasar. Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi, para pelaku bisnis manufaktur semakin bersaing untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, para pelaku bisnis manufaktur semakin bersaing untuk memajukan perusahaannya. Persaingan tersebut menuntut pihak manajemen perusahaan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. Biaya adalah aliran sejumlah anggaran dalam mata uang yang harus
18 BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Definisi Biaya Biaya adalah aliran sejumlah anggaran dalam mata uang yang harus dikeluarkan dalam proses produksi suatu usaha. Biaya bisa juga dikatakan sebagai pengorbanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan manufaktur merupakan jenis perusahaan yang didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba yang ditetapkan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENGATURAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENGATURAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)
0 PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten) SKRIPSI Disusun Dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Biaya Biaya merupakan salah satu komponen yang sangat penting karena biaya sangat berpengaruh dalam mendukung kemajuan suatu perusahaan dalam melaksanakan aktifitas
Lebih terperinciVARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN
VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN PENGERTIAN PENENTUAN HP VARIABEL PENTINGNYA KONSEP HP VARIABEL ELEMEN BIAYA YG TERMASUK BIAYA PRODUKSI TUJUAN PENENTUAN HP VARIABEL MANFAAT HP VARIABEL PERBEDAAN
Lebih terperinciLAPORAN EVALUASI TRIWULAN - II / 2016
LAPORAN EVALUASI TRIWULAN - II / 2016 PERJANJIAN KERJASAMA PAM JAYA DENGAN PALYJA DAN AETRA ASPEK KEUANGAN, TEKNIK DAN HUMAS BADAN REGULATOR PELAYANAN AIR MINUM DKI JAKARTA Jl. Pejompongan Raya No. 57
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen (2011:47) Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan umumnya ditentukan oleh kemampuan manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan perusahaan umumnya ditentukan oleh kemampuan manajemen untuk melihat kemungkinan dan kesempatan yang akan terjadi pada masa datang. Perencanaan
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL PENGERTIAN PENENTUAN HP VARIABEL PENTINGNYA KONSEP HP VARIABEL ELEMEN BIAYA YG TERMASUK HARGA POKOK PRODUK TUJUAN PENENTUAN HP VARIABEL MANFAAT HP VARIABEL PERBEDAAN KONSEP
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
75 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan maka penulis dapat menarik simpulan bahwa penerapan biaya standar dalam pengendalian biaya produksi
Lebih terperinciPAM JAYA SEBAGAI PENYEDIA AIR BERSIH DALAM RENCANA PENGEMBANGAN RUMAH SUSUN DI DKI JAKARTA
PAM JAYA SEBAGAI PENYEDIA AIR BERSIH DALAM RENCANA PENGEMBANGAN RUMAH SUSUN DI DKI JAKARTA Oleh Ir. H. Sriwidayanto Kaderi Kongres Penghuni Rusun Indonesia 18 Desember 2013 Auditorium Cawang Kencana TUJUAN
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PAKAIAN ANAK-ANAK PEREMPUAN PADA KONVEKSI SINAR JAYA JAKARTA
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PAKAIAN ANAK-ANAK PEREMPUAN PADA KONVEKSI SINAR JAYA JAKARTA LATAR BELAKANG Persaingan dalam perusahaan atau industri yang bergerak dalam bidang yang sama membuat pihak manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang sangat kuat dalam dunia usaha, hal tersebut. menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang sangat pesat di bidang teknologi dan informasi membawa dampak yang sangat kuat dalam dunia usaha, hal tersebut menyebabkan persaingan antar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. persaingan, serta mempertahankan image perusahaan. peningkatan kualitas produk oleh perusahaan. Keluhan atau complain dari
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era persaingan global belakangan ini, tuntutan konsumen atas peningkatan kualitas produk dan jasa bertambah seiring bertambah kritisnya pola pikir mereka. Hal
Lebih terperinciLuas Wilayah Provinsi DKI Jakarta
Luas Wilayah Provinsi DKI Jakarta Luas Wilayah Menurut Kabupaten / Kota Provinsi DKI Jakarta Kabupaten/Kota Luas (Km2) % Kepulauan Seribu 8,70 1,31 Jakarta Selatan 141,27 21,33 Jakarta Timur 188,03 28,39
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan usaha atau suatu bisnis dapat mengambil keputusan dengan tepat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Kegiatan ekonomi adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan bisnis atau usaha. Suatu kegiatan usaha atau bisnis dapat membantu memajukan perekonomian sebuah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dunia usaha berlomba lomba untuk menjadi yang terbaik. Sehingga mendorong
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin ketatnya persaingan bisnis di Jakarta, kalangan dunia usaha berlomba lomba untuk menjadi yang terbaik. Sehingga mendorong setiap perusahaan untuk
Lebih terperinciPerhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P a b r i k T a h u B u G i t o D e n Metode Process Costing
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-06 Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah PT. Pam Lyonnaise Jaya - PDAM PT. Pam Lyonnaise Jaya (PALYJA) - PDAM bergerak dibidang Produksi dan Distribusi Air Minum. Pada awalnya perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan perusahaannya, untuk itu pihak manajemen perusahaan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang telah berdiri tentunya ingin berkembang dan terus menjaga kelangsungan perusahaannya, untuk itu pihak manajemen perusahaan perlu membuat kebijakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Studi sebelumnya yang dilakukan oleh beberapa peneliti dengan menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. Yang dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi global menuntut perusahaan menata manajemennya, mengingat ketatnya persaingan dan segala bentuk perubahan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. untuk disajikan dan selanjutnya dianalisa, sehingga pada akhirnya dapat diambil
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif (Descriptive Research) karena pembahasannya disusun secara sistematis
Lebih terperinciHasil Evaluasi Kinerja PDAM 2017 : 209 PDAM Masuk Kategori Sehat
Rilis PUPR #2 15 Desember 2017 SP.BIRKOM/XII/2017/611 Hasil Evaluasi Kinerja PDAM 2017 : 209 PDAM Masuk Kategori Sehat Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Peningkatan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Harga Pokok Produksi, Absorption Costing, Variable Costing. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam situasi ekonomi dunia saat ini dimana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak yang sangat tinggi menyebabkan peningkatan pada biaya produksi dan efek lanjutnya adalah daya beli konsumen menurun.
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2016TAHUN 2016 TENTANG PERHITUNGAN DAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih efisien.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri manufaktur di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini terbukti dengan semakin bertambahnya jumlah industri manufaktur
Lebih terperinciManfaat Harga Pokok Standar untuk:
STANDARD COSTING Biaya Standar (Standard Cost) adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Biaya merupakan komponen terpenting dalam melakukan perhitungan harga pokok produksi. Setiap perusahaan yang bertujuan mencari laba (profit oriented) ataupun tidak mencari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Air adalah kebutuhan dasar manusia yang keberadaannya dilindungi oleh Undang undang Dasar 1945 yang dinyatakan bahwa Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di
Lebih terperinciModul ke: Akuntansi Manajemen 05FEB. Variable Costing. Fakultas. Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak. Program Studi Akuntansi
Modul ke: Akuntansi Manajemen Variable Costing Fakultas 05FEB Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak Program Studi Akuntansi PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL PENGERTIAN PENENTUAN HP VARIABEL
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,
BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN UMUM DAERAH AIR MINUM TIRTA MERAPI KABUPATEN KLATEN DENGAN
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi
BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN 2.1 Harga Pokok Produksi 1. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk
Lebih terperinciIsu Strategis
Isu Strategis 2015-2019 Masih rendahnya akses aman air minum (rata-rata Nasional masih di bawah 70%) Terbatasnya opsi pendanaan (APBN terbatas, APBD minim, KPS belum kondusif) Belum memadainya kapasitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING
PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING (Studi kasus pada Hotel Puri Artha Yogyakarta) Nama : Hesti Triyanto Dosen Pembimbing : H. Y.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai kegiatan tertentu yang sangat kompleks. Pertumbuhan suatu badan usaha biasanya tidak lepas dari berbagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan
Lebih terperinciAnalisis Perhitungan Harga Pokok Pesanan Untuk Menentukan Harga Jual Dengan Metode Full Costing Pada PD. Karya Jaya
Analisis Perhitungan Harga Pokok Pesanan Untuk Menentukan Harga Jual Dengan Metode Full Costing Pada PD. Karya Jaya Nama : Syifa Nofiyanti NPM : 28213771 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Sundari, SE.,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Produksi Menurut Supriyono (2000:290), Biaya produksi adalah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
Lebih terperinciVolume I No.02, Februari 2016 ISSN : ANALISIS PENYESUAIAN TARIF DASAR PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) DI KABUPATEN LAMONGAN
ANALISIS PENYESUAIAN TARIF DASAR PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) DI KABUPATEN LAMONGAN *(Henny Mahmudah Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan Jl. Veteran No.53A Lamongan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Akuntansi Manajemen 2.1.1 Pengertian Akuntansi Manajemen BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Blocher & Cokins ( 2011 : 5) mendefinisikan bahwa : akuntansi manajemen adalah suatu profesi yang melibatkan
Lebih terperincidimana pada pesanan A selisihnya sebesar Rp ,00 dan pada pesanan B selisihnya sebesar Rp ,00. Dalam menetapkan harga jual dibutuhkan
ABSTRAKSI Meningkatnya persaingan dalam dunia usaha saat ini, setiap perusahaan akan berusaha untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya dengan menghasilkan produk berkualitas dan harga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dalam dunia usaha dewasa ini semakin ketat, disertai dengan sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di dalam dunia usaha dewasa ini semakin ketat, disertai dengan sistem pasar bebas yang makin dinamis dan bergejolak, membutuhkan respons strategis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Praktik bisnis dan kebutuhan konsumen yang semakin kompleks, menyebabkan semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis di era globalisasi ini. Semakin berkembangnya
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci: Harga pokok produksi, metode job order costing, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penentuan harga pokok produksi dengan menggunakan metode job order costing. CV. X menerapkan metode job order costing dalam mengumpulkan biaya produksinya..
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang berasal dari daerah tersebut. berdasarkan data dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunan perekonomian Indonesia usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan pelaku bisnis yang bergerak dalam berbagai bidang usaha jasa maupun dagang.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut : 1. Pada produksi sablon perusahaan CV. Yabes Printing belum menggunakan metode harga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Departemen Teknik Perum Peruri memiliki tugas utama untuk. melayani pemeliharaan mesin-mesin produksi dan penunjangnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Departemen Teknik Perum Peruri memiliki tugas utama untuk melayani pemeliharaan mesin-mesin produksi dan penunjangnya. Selain itu, Departemen ini juga bertanggung jawab
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan perusahaan yang bergerak di sektor industri di Indonesia mempunyai peranan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa, selain itu
Lebih terperinciBab IV PEMBAHASAN. perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk
Bab IV PEMBAHASAN Perhitungan harga pokok produksi yang akurat sangatlah penting bagi perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk dapat menentukan harga pokok produksi
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Biaya Pengertian Biaya
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Biaya 2.1.1. Pengertian Biaya Konsep biaya merupakan konsep yang terpenting dalam akuntansi manajemen dan akuntansi biaya. Adapun tujuan memperoleh informasi biaya digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis dibidang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masingmasing perusahaan saling beradu
Lebih terperinciDefinisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan yang membahas mengenai penentuan harga pokok produk. Akuntansi biaya secara khusus berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Analisa kelayakan..., Crisano Mustikatara, FT UI, UNIVERSITAS INDONESIA
7 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk sekitar 220 juta jiwa, dimana distribusi penyebaran penduduk 60 % (130,000 juta jiwa) berada didaerah
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI AIR SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PADA PDAM TIRTA JAYA MANDIRI KABUPATEN SUKABUMI PERIODE
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI AIR SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PADA PDAM TIRTA JAYA MANDIRI KABUPATEN SUKABUMI PERIODE 2015-2016 E - Jurnal Dibuat Oleh: Yanti Nurhotijah 022113175 FAKULTAS
Lebih terperinciMETODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING
METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING 1 Pengertian Metode Harga Pokok Pesanan Metode ini digunakan oleh perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan. Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.2 Visi, Misi, Strategi dan Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung pada mulanya milik Belanda didirikan tahun 1916 dengan nama Water Leiding Bednif (Perusahaan Air). Seiring dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan suatu perusahaan adalah untuk menghasilkan keuntungan, menjaga kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk meningkatkan profitabilitas
Lebih terperinciMETODE PEMBEBANAN BOP
METODE PEMBEBANAN BOP ~ Kalkulasi Biaya Berdasar Aktivitas ~.[metode tradisional] Kalkulasi biaya atau costing, adalah cara perhitungan biaya, baik biaya produksi maupun biaya nonproduksi. Yang dimaksud
Lebih terperinciBAB II PELAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SEGMEN. Segmen adalah unit-unit usaha penghasil laba dalam organisasi atau
BAB II PELAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SEGMEN II. 1. Segmentasi unit usaha Segmen adalah unit-unit usaha penghasil laba dalam organisasi atau perusahaan (Hansen & Mowen, 2003) Laporan segmen menyediakan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Masiyah Kholmi dan Yuningsih biaya (cost)
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan dalam menentukan harga pokok adalah biaya. Biaya mengandung dua pengertian, yaitu dalam beban
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYEDIAAN AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM SURYA SEMBADA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Review. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.
Akuntansi Biaya Modul ke: Review Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ellis Venissa, MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Costing By-Product and Joint Product Penentuan harga pokok produk bersama dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau lebih popular dengan singkatan UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan pekerjaan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Akuntansi Biaya 2.1.1. Pengertian Akuntasi Biaya Secara garis besar Akuntasi berarti pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian dari transaksi-transaksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, penulis akan menguraikan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli yang akan digunakan sebagai landasan dalam menganalisa permasalahan yang ada diperusahaan PT
Lebih terperinci2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
No.1400, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. Air Minum. Tarif. Perhitungan dan Penetapan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG PERHITUNGAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 2.1.1. Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah bahwa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemanfaatan teknologi informasi. Kini, teknologi informasi tidak hanya digunakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) ditandai dengan berkembangnya pemanfaatan teknologi informasi. Kini, teknologi informasi tidak hanya digunakan untuk proses operasional
Lebih terperinci