Strategi Pengembangan Usaha Kecil Apple Pie Group (Studi Kasus di Unit Usaha Pia Apple Pie, Bogor) Abstract

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Strategi Pengembangan Usaha Kecil Apple Pie Group (Studi Kasus di Unit Usaha Pia Apple Pie, Bogor) Abstract"

Transkripsi

1 130 Strategi Pengembangan Usaha Kecil Apple Pie Group (Studi Kasus di Unit Usaha Pia Apple Pie, Bogor) Liza Herlina 1, Musa Hubeis 2 dan Ani Suryani 2 Abstract Apple (Malus sylvestris mill) is an annual subtropical plant rich in fiber. It was brought from America to Europe, and is now known all over the world, including Indonesia. Increasing the economical value of local apple can be made through product diversification, which is processing apple into high quality products. The high potential of apple as a commodity has motivated the growth of food manufacturing industry, both small and big scales to provide semi-processed raw material to its end product. One of this kind of industry is PIA Apple Pie in Bogor. The objectives of this study are (1) to study the form of development of the PIA Apple Pie business, (2) to analyze the influence of consumers preference in marketing the product, and (3) to analyze the prospect of the development of apple pie business made by PIA Apple Pie in Bogor through the arrangement of the development strategy. The descriptive method was used in collecting the data of raw material, market prospect and finance. The tools of analysis used were IFE (Internal Factor Evaluation), EFE (External Factor Evaluation), IPA (Importance Performance Analysis), and the SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, and Threats). Based on IPA, there were four quadrants that show the criteria of each attribute. The attribute that needs to be focused on, and therefore should get priority in its improvement of performance are the price of product, the easiness to get the product, the employees hospitality, the parking area, and the store business hours. The result of the analysis of Internal-External (IE) matrix showed an internal factor of and an external factor of 2.892, which put the business in quadrant V, which are growth and stability. These factors showed that PIA Apple Pie seriously responded to opportunities and threats, and showed a strong internal condition. Based on the SWOT analysis, some alternative marketing strategies that are based on mixed marketing are (1) the product strategy, by making modification of new innovation in product development, to maintain different pie sizes, to maintain the company image and position, (2) the price strategy, by launching economic packages and giving extra pies for a certain amount of transaction, (3) the location strategy by opening new branches within easy access which has a large and comfortable parking area, and (4) the promotion strategy, by advertorial and sales force. Keywords: Apple Pie, IPA, SWOT, marketing strategiest, local apple 1. Latar Belakang PENDAHULUAN Apel (Malus sylvestris mill) adalah tanaman tahunan yang berasal dari daerah subtropis. Apel adalah jenis buah yang kaya akan serat. Menurut Kusumo (1986), orang mulai pertama kali menumbuhkan apel di Asia Tengah, apel dibawa ke Amerika dari Eropa, dan sekarang telah dikenal secara luas diseluruh dunia. Di Indonesia beredar berbagai jenis apel, yaitu apel impor maupun apel lokal. Apel lokal banyak dibudidayakan di daerah pegunungan beriklim kering seperti di Malang dan Pasuruan. Ada empat varietas apel yang dikembangkan petani, yaitu manalagi, anna, rome beauty dan wangling. Pemanfaatkan dan peningkatan nilai ekonomis terhadap apel lokal dapat dilakukan melalui diversifikasi produk, yaitu mengolah apel menjadi produk-produk bermutu tinggi. Dalam industri pengolahan apel telah banyak diproduksi berbagai macam produk olahan apel seperti jenang apel, wingko apel, sirup apel, keripik apel, selai apel, brem apel, sari apel dan juga pie. Melihat besarnya potensi komoditi apel telah mendorong munculnya industri pengolahan apel sebagai produk pangan, 1 Alumni PS MPI, SPs IPB : The best graduate of the seventh batch alumni of Professional Master Program of IPB, the third graduation ceremony (2007/2008) 2 Staf Pengajar PS MPI, SPs IPB

2 131 mulai dari usaha besar sampai dengan usaha kecil untuk menghasilkan bentuk bahan baku setengah jadi sampai bentuk produk akhir. Pie adalah sejenis bakery yang pada awalnya hanya populer di mancanegara, khususnya di Eropa dan Amerika. Pembuatan pie di luar negeri terkait dengan tradisi jenis pie tertentu untuk disajikan pada perayaan hari-hari besar tertentu (Purdy, 1984). Pada saat ini pie merupakan jenis makanan yang sudah cukup populer di Indonesia dan tingkat konsumsinya mengalami perkembangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak unit usaha Pia Apple Pie, Bogor, sebelum tahun 1999, pie masih belum populer di Bogor. Namun setelah berdirinya toko bakery yang khusus memproduksi pie, yaitu unit usaha Pia Apple Pie pada tahun 1999, maka makanan kudapan ini semakin digemari masyarakat dan semakin banyak dikonsumsi. Pia Apple Pie adalah salah satu unit usaha dari Apple Pie Group yang bergerak di bidang bakery, yaitu pie. Adapun jenis apel yang digunakan oleh unit usaha Pia Apple Pie adalah apel jenis Room Beauty, karena teksturnya mengandung banyak serat, sehingga tidak mudah hancur dan memberikan tampilan yang diinginkan sebagai isi pie tersebut. Setiap tahunnya, konsumsi bakery selalu mengalami peningkatan. Hal ini didukung dengan berkembangnya usaha-usaha bakery yang telah ada dan munculnya usaha baru yang ikut bergabung. Di kota Bogor, terdapat sejumlah usaha bakery yang telah lama berdiri maupun yang baru bermunculan. Dalam kurun waktu tahun telah berdiri sebanyak 16 unit usaha bakery. Di kota Bogor, rataan setiap tahun berdiri sebanyak satu unit usaha bakery (Disperindag Kota Bogor, 2006). Peningkatan jumlah usaha bakery tersebut menunjukkan semakin berkembangnya usaha bakery. Data perusahaan-perusahaan bakery yang terdapat di kota Bogor tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Daftar usaha Bakery di Kota Bogor pada tahun 2006 No Nama Perusahaan Tahun Berdiri Investasi (Juta Rupiah) Yun Yen Barkah Mahkota Bakery Tan Ek Tjoan Singapore Bakery Modern Bakery Meredian Bakery Venus Bogor Permai Lautan Bakery Evie Boy Apple Pie Libra Cake The Paris Batutulis Cake Holland Bakery Sumber : Disperindag Kota Bogor, Permasalahan a. Bagaimana pengaruh preferensi konsumen Pie dalam pemasaran dan pengembangan unit usaha? b. Bentuk bentuk upaya apakah yang dapat dilakukan unit usaha Pia Apple Pie di Bogor dalam mengembangkan usahanya, terutama dari aspek bisnis? c. Bagaimana prospek ke depan dari pengembangan usaha kecil Apple Pie Group yang dilakukan oleh unit usaha Pia Apple Pie di Bogor? 3. Tujuan a. Mengetahui pengaruh preferensi konsumen Pie dalam pemasaran dan pengembangan unit usaha. b. Menghasilkan bentuk-bentuk pengembangan unit usaha Pia Apple Pie, dari aspek bisnis. c. Mengetahui prospek ke depan pengembangan usaha kecil Apple Pie Group yang dilakukan oleh unit usaha Pia Apple Pie di Bogor, melalui penyusunan strategi pengembangan usaha.

3 Lokasi METODOLOGI Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, berlokasi di jalan Pangrango No 10 Bogor dengan waktu kajian selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November Metode Kerja a. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah : 1) Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara dengan pemilik perusahaan, pengelola, karyawan, instansi bidang terkait, dan konsumen. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan menggunakan metode judgement sampling, yaitu memilih konsumen yang paling tepat untuk memberikan informasi yang dibutuhkan. Jumlah contoh yang diteliti pada kajian ini 100 responden. 2) Pengumpulan data sekunder melalui penelusuran pustaka, dokumen dan laporan instansi terkait. b. Pengolahan dan Analisis Data Metode analisis yang digunakan untuk menganalisa dan menginterpretasikan data adalah : 1) Metode Deskriptif, yaitu pengumpulan data mengenai informasi potensi bahan baku, prospek pasar dan keuangan yang berkaitan dengan pasokan bahan baku yang telah dikeluarkan oleh perusahaan. Data lain yang dibutuhkan adalah permintaan pasar dan pesaing strategis secara makro di bidang pengolahan unit usaha Pia Apple Pie ini. 2) Metode analisis berupa Matriks External Factor Evaluation (EFE) Internal Factor Evaluation (IFE), Importance Performance Analysis (IPA), serta analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats (SWOT). a) Matriks EFE dan IFE Matriks EFE membantu pengambil keputusan untuk meringkas dan mengevaluasi informasi lingkungan eksternal, yaitu ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, teknologi, dan sebagainya. Sedangkan matriks IFE digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama yang dihadapi perusahaan. b) Matriks Internal dan Eksternal (IE) Matriks IFE dan EFE digunakan untuk mengumpulkan infromasi yang akan digunakan pada tahap pemaduan. Matriks IE didasarkan pada dua dimensi, yaitu total skor IFE pada sumbu total skor IFE dibagi tiga kategori, yaitu 1,0 1,99 menunjukkan posisi eksternal lemah, 2,0-2,99 menunjukkan kondisi eksternal rataan dan 3,0-4,0 menunjukkan kondisi eksternal yang kuat (Kotler, 2002). c) Matriks SWOT Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategi (Rangkuti, 2005). i. Strategi SO, dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. ii. Strategi ST, dibuat berdasarkan kekuatan perusahaan untuk mengatasi ancaman. iii. Strategi WO, diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. iv. Strategi WT, dibuat berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada, serta menghindari ancaman. d) Analisis Titik Impas dan Profit Margin Satuan yang digunakan dalam perhitungan titik impas atau Break Even Point (BEP) dinyatakan dalam satuan rupiah penjualan, dengan rumus berikut : Biaya Tetap BEP H arg a Satuan Biaya Variabel

4 133 Analisis imbangan penerimaan dan biaya dinamakan Revenue/Cost (R/C) rasio, yang secara matematik dapat dituliskan sebagai berikut : R/C ratio = Total Penerimaan Total pengeluaran Total biaya yang diperhitungkan dalam perhitungkan R/C rasio, meliputi biaya tunai dan biaya yang diperhitungkan (nilai input keluarga yang dipakai dalam usaha pengolahan pie). Rasio R/C menunjukkan besarnya penerimaan untuk setiap rupiah biaya yang dilakukan dalam unit usaha Pia Apple Pie, yaitu semakin tinggi nilai R/C, maka semakin menguntungkan usaha tersebut. e) Analisis IPA Menurut Umar (2003), untuk mengukur sejauhmana tingkat kepentingan dan tingkat kinerja terhadap perusahaan menurut pendapat konsumen, digunakan IPA. Tingkat kepentingan dari produk adalah seberapa penting suatu dimensi produk bagi konsumen atau seberapa besar harapan konsumen terhadap kinerja suatu karakteristik. Untuk mengetahui tingkat kepentingan secara nyata dari kinerja produk oleh konsumen digunakan skala interval (Tabel 2). Tabel 2. Skor tingkat kepentingan Kriteria Jawaban Skor (Nilai) Tidak penting 1 Kurang penting 2 Cukup penting 3 Penting 4 Sangat penting 5 Sumber : Umar, Untuk tingkat pelaksanaan/kinerja adalah kinerja aktual dari kinerja yang telah diberikan oleh produk Apple Pie, Bogor yang dirasakan oleh pelanggannya. Untuk tingkat pelaksanaan setiap kriteria jawaban memiliki skor tertentu berdasarkan skala interval (Tabel 3). Tabel 3. Skor tingkat pelaksanaan Kriteria jawaban Skor (Nilai) Tidak baik 1 Kurang baik 2 Cukup baik 3 Baik 4 Sangat baik 5 Sumber : Umar, Setelah diperoleh hasil penilaian tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan, maka dilakukan perhitungan mengenai tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dari produk. Skor rataan kepentingan dikurangi dengan skor rataan pelaksanaan akan diperoleh total skor gap (kesenjangan). Tingkat kesesuaian ini akan menentukan urutan prioritas peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Rumus (Supranto, 1997) yang digunakan adalah : Tki Xi x 100% Yi Keterangan : Tki : tingkat kesesuaian responden Xi : rataan skor penilaian pelaksanaan (kinerja) perusahaan Yi : rataan skor penilaian kepentingan (harapan pelanggan) Jika bobot tingkat kinerja lebih besar atau sama dengan bobot tingkat kepentingan, berarti kinerja unit usaha telah memenuhi harapan konsumen. Jika bobot kinerja lebih kecil

5 134 dari bobot tingkat harapan, berarti kinerja masih di bawah harapan. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan konsumen belum tercapai. Bobot penilaian kinerja perusahaan dan bobot penilaian kepentingan konsumen didasarkan pada nilai rataan dan disusun ke dalam diagram Kartesius. Masing-masing dimensi diposisikan dalam sebuah diagram, dimana skor rataan penilaian terhadap tingkat pelaksanaan (kinerja) (X) menunjukkan posisi suatu dimensi pada sumbu X, sementara posisi dimensi pada sumbu Y ditunjukkan oleh skor rataan tingkat kepentingan (harapan) konsumen terhadap atribut (Y). Xi Yi X = ; Y = n n Keterangan : X = Bobot rataan tingkat penilaian kinerja perusahaan Y = Bobot rataan penilaian tingkat kepentingan konsumen n = jumlah responden Diagram Kartesius yang dimaksud adalah diagram yang terdiri atas empat kuadran yang dibatasi oleh dua buah garis berpotongan tegak lurus pada titik (X,Y). Xi Yi X = ; Y = K K Dimana : X = Rataan dari rataan bobot tingkat kinerja perusahaan Y = Rataan dari rataan bobot tingkat kepentingan perusahaan K = Banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen Hasil dari perhitungan nilai X dan Y digunakan sebagai pasangan koordinat titik-titik dimensi yang memposisikan suatu dimensi pada diagram Kartesius. Y = Importance (Kepentingan) Tinggi Prioritas Utama A Pertahankan Posisi B Rendah Prioritas Rendah C Berlebihan D Tinggi X = Performance (Kinerja) Gambar 1. Diagram Kartesius (Umar, 2003) Setiap hasil akan menempati salah satu kuadran dalam diagram Kartesius yang terdiri atas : a) Kuadran A (prioritas utama) Kinerja suatu dimensi adalah lebih rendah dari keinginan konsumen, sehingga unit usaha Pia Apple Pie Bogor harus meningkatkan kinerjanya agar optimal.

6 135 b) Kuadran B (pertahankan prestasi) Kinerja dan keinginan konsumen pada suatu dimensi berada pada tingkat tinggi dan sesuai, sehingga unit usaha Pia Apple Pie cukup mempertahankan kinerja dimensi tersebut. c) Kuadran C (prioritas rendah) Kinerja dan keinginan konsumen pada suatu dimensi berada pada tingkat rendah, sehingga unit usaha Pia Apple Pie belum perlu melakukan perbaikan d) Kuadran D (berlebihan) Kinerja perusahaan berada pada tingkat tinggi tetapi keinginan konsumen akan kinerja dari dimensi tersebut rendah, sehingga unit usaha Pia Apple Pie tidak perlu lagi meningkatkan kinerja karakteristik ini, sehingga sumber daya perusahaan dapat dialokasikan untuk melaksanakan prioritas utama. 1. Keadaan Umum HASIL DAN PEMBAHASAN Pia Apple Pie merupakan unit usaha dari Apple Pie Group yang memproduksi pie dan sekaligus menjual produknya secara langsung dalam bentuk toko bakery. Selain itu, unit usaha Pia Apple Pie juga menggunakan jasa saluran pemasaran berupa agen yang terletak di Jakarta. Pada saat ini pengunjung unit usaha Pia Apple Pie tidak hanya dapat membeli pie untuk dibawa pulang, namun juga dapat menikmatinya ditempat. Unit usaha Pia Apple Pie ini dimulai pada tahun 1998 sebagai usaha bersama tiga orang sahabat, yaitu Ibu Susi Gunadi, Ibu Baby Ahnan dan Ibu Tintin Kuraesin. Pada awalnya usaha ini hanyalah usaha kecil-kecilan yang menjual produk pai apel dengan sistem antar ke rumah (delivery) dan masih berlokasi di Ciapus, Bogor. Dengan modal sebesar Rp. 100 juta milik sendiri, dibeli perangkat dapur, menyewa tempat dan merekrut empat orang karyawan. Dalam kurun waktu enam bulan, produk Apple Pie mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat. Saat itu sedikitnya 50 loyang produk Apple Pie habis terjual setiap harinya dengan harga per loyang Rp Pada bulan Juli 2000, unit usaha Pia Apple Pie secara resmi berlokasi di jalan Pangrango No. 10 Bogor. Alasan kepindahan karena lokasi tersebut dinilai lebih strategis dan memiliki tempat yang lebih luas dibanding lokasi sebelumnya. Bahkan pada saat ini pengunjung tidak hanya dapat membawa pulang produk Apple Pie, tetapi juga dapat menikmatinya ditempat. Perkembangan tersebut juga diikuti oleh bertambahnya karyawan menjadi 24 orang. Perkembangan perusahaan juga ditandai dengan meluasnya pasar produk Pia Apple Pie ke Jakarta melalui agen. Pada saat ini perusahaan memiliki agen-agen di Jakarta dengan alamat berikut : a. Jalan Merpati Raya Blok H1/27 Bintaro Jaya, Sektor I, Jakarta Selatan b. Komplek Bukit Pamulang Indah (BPI) Blok A2 No 12 Jakarta Selatan Selain Apple Pie, juga dibuat jenis pie lain yaitu Chicken Pie untuk mengimbangi rasa manis Apple Pie. Kemudian pada tanggal 9 Juni 2002, diluncurkan produk-produk baru, diantaranya nasi goreng apel, pisang bakar, salad apel, cream soup, dan poffertjes. Saat ini juga tersedia aneka pie lain, yaitu chocolate pie, strawberry pie, dan pie crust dalam berbagai ukuran. SIUPP unit usaha Pia Apple Pie nomor 282/188/1005/PK/VIII/2000 adalah perusahaan perorangan dengan jenis usaha makanan dan minuman ringan. Sekarang Pia Apple Pie merupakan salah satu dari 5 unit usaha yang dimiliki oleh Apple Pie Group, unit usaha yang lain adalah Macaroni Panggang (MP), MP steak, Death By Chocolate (DBC), dan Lasagna Gulung. Kelima unit usaha tersebut berada di Bogor dan bergerak di bidang makanan. Unit usaha Pia Apple Pie ini dipimpin oleh pemilik perusahaan. Tugas dan wewenang yang dimiliki oleh pimpinan, antara lain menetapkan kebijaksanaan seluruh aktivitas usaha, menetapkan harga jual produk, dan menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan. Pimpinan juga turut melakukan pengawasan bagi mutu produk. Pimpinan usaha dibantu oleh koordinator dan supervisor dalam melakukan kegiatan pengawasan. Perbedaan antara koordinator dan supervisor terletak dalam hal pengawasannya. Terdapat beberapa bagian dalam perusahaan, yaitu bagian promosi, administrasi dan keuangan, pemasaran dan produksi, yang seluruhnya mendapat pengawasan dari koordinator dan supervisor. Penerapan struktur organisasi pada unit usaha Pia Apple Pie ini belum optimal, karena masih belum jelasnya pembagian kerja masing-masing bagian. Selain itu, pengaruh pimpinan masih mendominasi, terutama dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.

7 Hal yang Dikaji a. Respon Konsumen Terhadap Dimensi Perfomance Unit Usaha Pia Apple Pie, Bogor 1) Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut produk Pie Atribut yang dianalisis meliputi komponen atribut mutu produk, yaitu barang dan jasa yang berjumlah 22 atribut dan dinilai oleh 100 responden (Tabel 4). Atribut-atribut tersebut adalah : i. Citarasa Kelezatan Citarasa kelezatan produk berkaitan dengan mutu bahan baku yang digunakan, rasa pie dan metode pengolahan, sehingga dapat menghasilkan produk roti yang lezat dan enak. Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 4, responden menyatakan bahwa citarasa kelezatan produk pie adalah sangat penting. Selain beralasan bahwa mutu makanan adalah hal utama yang diperhatikan, responden juga beralasan makanan yang bersih penting untuk menjaga kesehatan dan menjamin gizi yang terkandung didalamnya. Total skor kepentingan terhadap atribut citarasa kelezatan sebesar 402. Pelaksanaan kinerja unit usaha Pia Apple Pie terhadap atribut ini sudah dinilai baik oleh 51% responden, dengan kata lain citarasa pie sudah lezat di mata sebagian besar responden, yaitu sudah memiliki takaran adonan yang pas dan bahan baku bermutu. Total skor kinerja adalah 362. Tabel 4. Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan dan kinerja Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja Atribut SP P CP KP TP Total SB B CB KB TB Total *** (5) (4) (3) (2) (1) Skor* (5) (4) (3) (2) (1) Skor** Keterangan : SP = Sangat Penting, P = Penting, CP = Cukup Penting, KP = Kurang Penting TP = Tidak Penting; SB = Sangat Baik, B = Baik, CB = Cukup Baik, KB = Kurang Baik, TB = Tidak Baik. * 402 = 28x5 + 46x4 + 26x3 + 0x2 + 0x1 ** 362 = 7x5 + 51x4 + 39x3 + 3x2 + 0x1 *** Keterangan nomor atribut

8 137 Lanjutan Tabel 4. Produk Jasa 1 Citarasa Kelezatan 13 Keramahan dan kesopanan karyawan 2 Kemudahan Memperoleh Produk 14 Kemudahan dalam proses pembayaran 3 Bentuk dan Ukuran 15 Kemudahan dalam menghubungi 4 Keragaman dan Variasi Bentuk perusahaan 5 Aroma 16 Areal parkir 6 Kandungan Gizi 17 Kenyamanan toko 7 Daya Tahan Produk 18 Usaha Promosi 8 Manfaat yang dirasakan 19 Lokasi Toko 9 Merek 20 Kecepatan Pelayanan 10 Kemasan Bawa Pulang 21 Waktu Buka Toko 11 Harga Produk 22 Penyajian Produk 12 Halal ii. Aroma Mutu produk pie ditentukan oleh aromanya, yaitu wangi atau keharuman khas yang tercium dari kue tersebut. Sebagian besar responden (43%) mengatakan bahwa atribut dari aroma pie yang dihidangkan adalah penting. Aroma yang harum akan menarik perhatian konsumen dan menimbulkan keinginan konsumen untuk mencobanya. Total nilai kepentingan adalah 393. Aroma pie dinilai cukup baik oleh sebagian besar responden, yaitu 59% dari keseluruhan responden, dengan skor kinerja 336 Sebagian besar responden bahkan menyatakan bahwa aroma pie dapat tercium dalam ruangan toko, karena ruang produksi bersebelahan dengan ruang penjualan. iii. Bentuk dan Ukuran Ukuran pie yang bervariasi dapat menimbulkan kesan tersendiri di mata konsumen. Beragamnya ukuran pie yang ditawarkan dapat membuat konsumen memiliki banyak pilihan dan pembelian dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan. 55% responden menganggap bahwa atribut bentuk dan ukuran pie penting karena dengan bervariasinya pie dengan berbagai ukuran dan 34% menganggap cukup penting. Skor total kepentingan adalah 368. Sebesar 49% responden menyatakan bahwa bentuk dan ukuran pie sudah cukup baik kinerjanya sehingga mampu memenuhi selera konsumen dan dapat membantu konsumen dalam memilih pie yang sesuai dengan jumlah keuangan. Namun 5% responden menyatakan kinerja atribut ini kurang baik, karena variasi ukuran yang kurang. Total skor kinerja 352. iv. Keragaman dan Variasi Produk Konsumen akan merasa puas, jika barang apa yang dibutuhkan dapat terpenuhi di satu tempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 49% responden berpendapat bahwa variasi dari jenis pie yang tersedia pada suatu toko bakery adalah penting, membuat konsumen lebih variatif untuk memilih pie sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Skor kepentingan total terhadap atribut ini 372. Berdasarkan penilaian terhadap tingkat kinerja, 48% responden mengatakan bahwa keragaman dan variasi produk sudah cukup baik, dengan alasan pie yang tersedia bervariasi. Sebagian besar responden menyatakan cukup puas dengan pelayanan unit usaha Pia Apple Pie yang menyediakan beragam jenis pie seperti Apple Pie, Chocolate Pie dan Strawberry Pie yang memiliki rasa manis, dan Chicken Pie dan Pie Crust yang memiliki rasa gurih dan 12% menyatakan bahwa variasi produk kurang beragam dan menyarankan agar pihak unit usaha Pia Apple Pie terus menciptakan rasa baru, misalnya yang berisi daging sapi atau daging asap, dan variasi rasa manis lainnya. Tetapi tidak ada yang menyatakan tidak baik terhadap atribut variasi produk. Skor total kinerja keseluruhan adalah 332. v. Harga Produk Pentingnya harga sebagai determinan untuk berlangganan di toko bervariasi menurut jenis produk. Harga merupakan salah satu faktor penting yang menjadi perhatian konsumen. Harga yang ditawarkan unit usaha Pia Apple Pie relatif lebih tinggi,

9 138 jika dibandingkan dengan beberapa unit usaha bakery lain. Namun harga yang relatif tinggi ini diikuti oleh mutu yang tinggi pula, sehingga memberikan dampak kepuasan bagi konsumen. Berdasarkan hasil penelitian, 48% responden menyatakan bahwa atribut harga produk penting. Hal tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa harga suatu barang mencerminkan mutu dari barang tersebut dan konsumen biasanya lebih mengutamakan harga yang bersaing. Sedangkan untuk tingkat kinerja dari atribut ini dianggap cukup baik oleh 52% responden dengan alasan harga pie cukup terjangkau, tetapi 2% responden menyatakan kurang baik, karena harganya relatif mahal apabila dibandingkan dengan tempat lain yang juga menjual pie. Skor total kepentingan 372 dan skor total kinerja 349. vi. Kecepatan Pelayanan Salah satu indikasi pelayanan yang baik adalah kecepatan pelayanan, yaitu seberapa cepat waktu yang dibutuhkan untuk melayani konsumen hingga produk sampai ditangan konsumen. Hasil penelitian menujukkan, 43% responden menyatakan penting bagi perusahaan untuk senantiasa menyediakan pelayanan yang cepat, sehingga responden tidak perlu menunggu terlalu lama untuk dilayani. Atribut kecepatan pelayanan dinyatakan cukup baik oleh 57% responden. Skor total kinerja dari atribut ini 331. vii. Usaha Promosi Promosi merupakan salah satu peubah strategi pemasaran yang digunakan untuk memperkenalkan atau menginformasikan keberadaan produk maupun jasa kepada para konsumennya. Berdasarkan hasil penelitian, 45% responden menyatakan bahwa atribut promosi adalah penting untuk diperhatikan pihak perusahaan. Sebesar 12% responden menyatakan atribut ini sangat penting, dengan alasan promosi dapat memberikan informasi mengenai produk apa saja yang dijual. Penggunaan iklan dikatakan kurang penting oleh 2% responden, dengan alasan manfaat yang dihasilkan lebih kecil daripada biaya yang dikeluarkan untuk membuat iklan. Selain itu, sebagian orang datang karena adanya keinginan untuk melihat. Berdasarkan tingkat kinerja dari atribut promosi, 48% responden menilai usaha promosi perusahaan baik dan 18% responden menyatakan usaha promosi yang dilakukan perusahaan kurang baik. Hampir sebagian besar responden mengatakan tidak pernah melihat iklan yang mempromosikan unit usaha Pia Apple Pie. viii. Manfaat Yang Dirasakan Konsumen dalam melakukan pembelian terhadap suatu barang ataupun jasa berharap bahwa barang atau jasa tersebut dapat memberikan manfaat sesuai dengan yang diharapkannya. Berdasarkan hasil penelitian, 41% responden menganggap manfaat yang dirasakan dari mengkonsumsi pie itu penting dan 18% responden menyatakan sangat penting. Penilaian terhadap kinerja menunjukkan 62% responden menyatakan manfaat yang diperoleh dari membeli dan mengkonsumsi pie sudah cukup baik, tetapi juga menyarankan agar unit usaha Pia Apple Pie menambah pelayanan lain. Perolehan skor kepentingan dan kinerja adalah 376 dan 334. ix. Keramahan dan Kesopanan Karyawan Perhatian terhadap konsumen merupakan hal yang harus diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik oleh unit usaha. Salah satu wujud perhatian terhadap konsumen adalah memberikan pelayanan yang baik, yaitu menyediakan karyawan yang mampu melayani konsumen dengan baik, ramah dan sopan. Berdasarkan hasil penelitian, 47% responden menyatakan penting bagi pihak unit usaha untuk menjaga kesopanan dan keramahan para karyawannya. Selain itu, sebagian responden juga menyatakan agar pramuniaga berpenampilan rapi dan menarik, agar konsumen merasa nyaman selama berbelanja. Dalam pelaksanaannya, sebagian besar responden (53%) menyatakan bahwa kinerja perusahaan dalam hal penyediaan karyawan yang ramah dan sopan, dianggap sudah cukup baik dan 41% menilai baik, karena sikap pramuniaga sopan dan ramah kepada setiap konsumen yang datang berbelanja. Namun ada sebanyak 2% responden

10 139 yang menyatakan sikap pramuniaga di unit usaha Pia Apple Pie kurang baik, dengan alasan terkadang pramuniaga kurang memberikan senyuman kepada pembeli. x. Kemudahan dalam Proses Pembayaran Setiap transaksi pembelian barang dan jasa pada akhirnya akan melalui proses pembayaran. Perusahaan ini memiliki satu kasir untuk melayani transaksi pembayaran para konsumen. Berdasarkan hasil penelitan, 41% responden menyatakan bahwa tingkat kepentingan terhadap atribut kemudahan dalam proses pembayaran adalah penting. Skor total tingkat kepentingan dari atribut ini 390. Responden menilai bahwa kinerja perusahaan dalam melayani proses pembayaran adalah cukup baik (62%). Sebagian besar dari responden mengatakan bahwa untuk mendapatkan kemudahan dalam proses pembayaran, tidak perlu mengantri terlalu lama dan selalu tersedia uang kembalian. Sebanyak 34% responden menyatakan kinerja atribut ini sudah baik. Sementara 2% mengatakan bahwa kinerja atribut ini kurang baik. Skor total tingkat kinerja dari atribut ini 336. xi. Kandungan Gizi Kandungan gizi dalam suatu produk merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan oleh produsen maupun konsumennya. Konsumen tidak hanya membeli produk berdasarkan kuantitasnya, melainkan memperhatikan mutu produk tersebut, seperti kelengkapan zat gizi berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan sebagainya. Berdasarkan hasil penelitian, 44% responden menyatakan bahwa kandungan gizi yang terdapat dalam produk pie maupun makanan adalah penting dan 30% responden menyatakan sangat penting. Untuk kinerja atribut ini dinilai sudah cukup baik oleh responden, yaitu 51% dan hanya 1% yang menyatakan tidak baik. xii. Kemudahan untuk memperoleh produk Salah satu faktor yang mempengaruhi kesetiaan seseorang terhadap suatu produk adalah kemudahan dalam memperoleh produk. Seseorang yang loyal terhadap suatu produk tertentu akan melakukan pembelian ulang terhadap produk yang bersangkutan, namun ketika usaha untuk memperoleh produk tersebut tidak sebanding dengan manfaat yang dirasakan, maka kesetiaan tersebut dapat memudar dan beralih ke produk yang lebih mudah diperoleh bagi konsumen. Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa 50% responden menyatakan bahwa kemudahan dalam memperoleh produk adalah penting. Penilaian responden terhadap kinerja kemudahan memperoleh produk sudah dinilai cukup baik oleh 53% responden. Terdapat sekitar 3% dari total responden menyatakan kinerja atribut ini kurang baik. Hal ini salah satunya disebabkan unit usaha Pia Apple Pie tidak membuka cabang usaha. Sebagian responden yang berdomisili di luar Bogor mengaku kesulitan dalam mendapatkan produk ini. xiii. Kemudahan Menghubungi Perusahaan Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang dekat dengan pelanggan atau konsumennya, selalu menerima keluhan, masukan dan saran untuk perbaikan perusahaan di masa mendatang. Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa 43% responden menyatakan faktor kemudahan dalam menghubungi perusahaan adalah penting, sehingga keluhan atau saran-saran terhadap unit usaha dapat disampaikan oleh konsumen kapan saja. Penilaian terhadap tingkat kinerja diketahui bahwa 61% responden mengaku mudah dalam menghubungi perusahaan, karena nomor telepon perusahaan tertera dengan jelas pada kemasannya, dengan kata lain kinerja dari atribut ini sudah cukup baik. xiv. Daya Tahan Produk Daya tahan produk merupakan suatu indikasi awet atau tidaknya suatu produk. Pie dibuat tanpa bahan pengawet buatan, sehingga daya tahan produk bertahan sekitar tiga hari sampai satu minggu, jika disimpan di dalam lemari es. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 34% responden menganggap daya tahan produk cukup penting, 26% responden menganggap daya tahan produk bakery sangat penting. Perolehan total skor kepentingan responden terhadap atribut ini 363.

11 140 Penilaian responden terhadap tingkat kinerja daya tahan produk pie dikatakan sudah cukup baik. Sebanyak 59% responden mengatakan bahwa daya tahan pie memang sudah sesuai dengan semestinya, dan sebaiknya sebuah kue/pie tidak boleh terlalu awet, karena mengindikasikan adanya bahan pengawet. xv. Lokasi Unit Usaha Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh sarana transportasi, baik umum maupun pribadi akan memudahkan konsumen dalam proses pencarian tempat pembelian, sehingga dapat secara langsung mempengaruhi pembelian ulang terhadap produk yang bersangkutan. Berdasarkan penilaian tingkat kepentingan, 46% responden menyatakan bahwa penting bagi perusahaan untuk memiliki lokasi penjualan strategis, mudah dijangkau dan mudah diakses oleh kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Adapun penilaian responden (60%) terhadap lokasi unit usaha berada pada tingkat cukup baik. Sementara ada 2% yang menyatakan kurang baik, karena tidak ada kendaraan umum yang melintasi jalan tersebut, selain bemo. xvi. Areal Parkir Ketersediaan areal parkir merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan oleh toko, restoran, kafe, maupun tempat perbelanjaan yang lain. Konsumen menyukai lahan parkir yang luas dan khusus disediakan oleh toko tersebut bagi konsumennya. Berdasarkan hasil penelitian, 31% responden menyatakan ketersediaan areal parkir yang luas dan aman adalah sangat penting dan 28% menyatakan penting. Sebagian responden menyatakan apabila tempat parkir tidak tersedia, maka konsumen menjadi malas untuk berbelanja di toko tersebut. Selain itu, ada responden yang menyatakan bahwa kemudahan parkir suatu toko sangat membantu untuk menghindari kemacetan yang diakibatkan adanya tumpukan kendaraan yang parkir di bahu jalan. Penilaian terhadap kinerja perusahaan dalam pelaksanaannya, 46% menyatakan cukup baik dengan alasan kendaraan dapat diparkir di depan toko karena situasi di sekitar toko adakalanya tidak terlalu ramai, akan tetapi 5% menyatakan kurang baik dan 3% menyatakan tidak baik. Beberapa responden menyarankan agar unit usaha Pia Apple Pie pindah ke lokasi yang lebih luas tempat parkirnya atau membuat lahan parkir khusus untuk pengunjung toko. xvii. Kenyamanan Toko. Kenyamanan toko merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan oleh pihak perusahaan disamping faktor-faktor lainnya. Peubah indikator yang dapat digunakan untuk menilai kenyamanan toko adalah atribut fisik dan atmosfer toko. Pada penelitian ini, 51% responden menyatakan bahwa kenyamanan toko penting untuk diperhatikan oleh pihak perusahaan, karena kondisi toko yang nyaman, berkaitan erat dengan citra sebuah toko dan membuat pengunjung betah berada disana. Penilaian terhadap tingkat kinerjanya, dapat diketahui bahwa 50% responden mengatakan keadaan dan kenyamanan toko cukup baik. Sekitar 3% responden menyatakan kurang baik, karena menyatakan belum tersedia musholla bagi pengunjung, juga tempat bermain anak, mengingat cukup banyak orang tua yang turut membawa dan anaknya berbelanja di tempat tersebut. Dari atmosfir toko, sebagian besar responden menyatakan penggunaan warna oranye terkesan hangat, dan akrab. Demikian juga, pencahayaan, kebersihan, aroma dan musik sudah dinilai baik. Beberapa (3%) responden menyatakan kesejukan kurang baik, karena tidak terdapat AC, namun sebagian besar pengunjung yang lain menyatakan sudah cukup puas dengan kesejukan alami yang ada di toko, karena suasana kota yang terbilang sejuk dan daerah sekitar toko yang dikelilingi pohon rindang. Total skor tingkat kinerja adalah 349. xviii. Waktu Buka Toko Tingkat kesibukan yang semakin tinggi merupakan salah satu perimbangan untuk menentukan waktu layanannya. Unit usaha Pia Apple Pie beroperasi mulai pukul WIB. Berdasarkan hasil penelitian, 41% responden menyatakan bahwa waktu buka toko penting untuk diperhatikan oleh perusahaan, karena tingkat kesibukan konsumen beragam terbagi menjadi waktu kerja dan istirahat, waktu santai, hari kerja maupun hari libur. Penilaian tingkat kinerja perusahaan dalam hal waktu buka toko,

12 141 dinilai cukup baik oleh 40% responden dan 33% diantaranya menilai baik. Total skor untuk tingakt kinerja atribut ini adalah 308. xix. Kemasan Bawa Pulang Kemasan bawa pulang merupakan salah satu faktor penting, konsumen menyukai kemasan yang praktis dan menarik, karena sebagai nilai tambah (kepuasan atau prestise) dan mendapatkan kemudahan dalam membawanya. Berdasarkan hasil penelitian, 55% responden menyatakan bahwa kemasan bawa pulang penting untuk diperhatikan oleh perusahaan, sedangkan penilaian terhadap kinerja perusahaan dalam hal penyediaan kemasan bawa pulang dianggap sudah cukup baik oleh responden (51%), karena kemasan terbilang cukup sederhana dan menarik, berupa karton putih yang dilapisi dengan almunium foil, terbilang unik. Sekitar 10% responden menyatakan kemasan kurang baik, karena harus ada informasi tambahan mengenai bahan pembuat dan kandungan gizi produk juga mengenai batas kadaluarsa produk. xx. Penyajian Produk Penyajian produk dalam penelitian ini merupakan penataan atau displai produk yang diletakkan pada rak penyajian yang bertujuan agar setiap konsumen yang datang dapat dengan mudah melihat produk yang ada dan memilihnya. Berdasarkan hasil penelitian, 51% responden menyatakan penting bagi pihak perusahaan memberikan penyajian yang baik dan menarik, karena hal tersebut akan menarik perhatian konsumen untuk berbelanja dan terciptanya suasana yang menyenangkan dalam berbelanja. Penilaian responden terhadap kinerja unit usaha masih dinilai cukup baik oleh sebagian besar responden (52%) dan dinilai baik oleh 37% responden. Responden menilai bahwa penyajian produk pada toko sudah cukup baik, rapi, bersih dan menarik. xxi. Merek Merek merupakan nama atau istilah yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Merek Pia Apple Pie adalah nama yang digunakan oleh perusahaan untuk produk pie yang dihasilkannya. Berdasarkan hasil penelitian, 60% responden menganggap penting atribut merek, dengan total skor kepentingan 394. Penilaian tingkat kinerja dari atribut merek telah dinilai cukup baik oleh 58% responden, karena mutu dari pie dinilai baik dan memiliki predikat cukup baik. xxii. Halal Kehalalan suatu produk mengisyaratkan bahwa produk tersebut aman untuk dikonsumsi, khususnya bagi kaum muslim. Apabila suatu produk memang benar-benar halal, maka sebaiknya pada setiap kemasan produk dicantumkan label halal, sehingga tidak menimbulkan keragu-raguan dalam benak konsumen. Berdasarkan hasil penelitian, 63% responden menyatakan sangat penting bagi perusahaan untuk menjamin produknya halal atau tidak. Penilaian responden terhadap tingkat kinerja menunjukkan bahwa 41% responden menyatakan bahwa pie cukup halal. Dalam proses penilaiannya terdapat sebagian responden yang ragu-ragu menjawab 7%, karena tidak mengetahui secara pasti kehalalalan produk. Setelah diperoleh hasil penilaian tingkat kepentingan dan kinerja terhadap 22 atribut pie, maka langkah selanjutnya mencari nilai rataan tingkat kepentingan dan kinerja dari masingmasing atribut dengan membagi skor yang diperoleh dengan jumlah responden sebanyak 100 orang. Rataan dari tingkat kepentingan dan kinerja ini digunakan sebagai dasar untuk membentuk diagram Kartesius, digunakan untuk melihat prioritas perbaikan kinerja berdasarkan kepentingannya. Secara keseluruhan, skor rataan tingkat kepentingan dan kinerja dapat dilihat pada Tabel 5. Setelah mengetahui nilai rataan tingkat kepentingan dan kinerja dari masing-masing atribut, maka setiap atribut mutu produk yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen perlu diperbaiki, seiring dengan berjalannya waktu. Meskipun demikian, perbaikan dan kinerja tersebut perlu mempertimbangkan sumber daya yang terbatas, sehingga perusahaan harus dapat mengalokasikan sumber daya terhadap perbaikan kinerja atribut yang mampu memberikan manfaat lebih besar untu kepuasan konsumen. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan oleh pihak

13 142 perusahaan adalah memprioritaskan atribut yang dianggap memiliki tingkat kepentingan tinggi oleh konsumen namun memiliki tingkat kinerja rendah. Salah satu cara untuk menentukan prioritas perbaikan terhadap kinerja atribut produk maupun jasa adalah dengan menggunakan analisis kuadran Kartesius seperti terlihat pada Gambar 2 dan 3. Tabel 5. Perhitungan rataan dari penilaian tingkat kepentingan dan kinerja atribut mutu produk Pie di unit usaha Pia Apple Pie Kode Atribut Rataan Kepentingan (Y) Rataan Kinerja (X) Produk 1 Citarasa Kelezatan 4,02 3,62 2 Kemudahan Memperoleh Produk 3,85 3,44 3 Bentuk dan Ukuran 3,68 3,34 4 Keragaman dan Variasi Bentuk 3,72 3,32 5 Aroma 3,93 3,36 6 Kandungan Gizi 4,03 3,49 7 Daya Tahan Produk 3,63 3,41 8 Manfaat yang dirasakan 3,76 3,34 9 Merek 3,94 3,25 10 Kemasan Bawa Pulang 3,83 3,39 11 Harga Produk 3,72 3,49 12 Halal 4,56 3,52 Jumlah 46,67 40,97 Rataan 3,89 3,41 Jasa 13 Keramahan dan kesopanan karyawan 3,56 3,47 14 Kemudahan dalam proses pembayaran 3,90 3,36 15 Kemudahan dalam menghubungi 3,67 3,28 perusahaan 16 Areal parkir 3,79 3,36 17 Kenyamanan toko 3,88 3,49 18 Usaha Promosi 3,65 3,40 19 Lokasi Toko 3,78 3,35 20 Kecepatan Pelayanan 3,87 3,31 21 Waktu Buka Toko 3,91 3,08 22 Penyajian Produk 3,92 3,40 Jumlah 37,92 33,51 Rataan 3,79 3,35

14 Kepentingan 143 3, , , , ,2 3,1 3,00 3,13 3,26 3,39 3,52 3,65 3,78 3,91 4,04 4,17 4,30 4,43 4,56 Kinerja Gambar 2. Diagram Kartesius kepuasan konsumen terhadap produk Keterangan : 1. citarasa kelezatan, 2. kemudahan memperoleh produk, 3. bentuk dan ukuran, 4. keragaman dan variasi produk, 5. aroma, 6. kandungan gizi, 7. daya tahan produk, 8. manfaat yang dirasakan, 9. merek, 10. kemasan bawa pulang, 11. harga produk dan 12. halal. Masing-masing kuadran menggambarkan keadaan yang berbeda, huruf pada setiap plot menunjukkan huruf atribut. Pemetaan berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja ini memungkinkan pihak unit usaha Pia Apple Pie untuk segera melakukan perbaikan pada atribut yang dianggap penting oleh konsumen, dengan rincian berikut : 1. Prioritas Utama (Kuadran 1) Berdasarkan diagram Kartesius, terdapat dua atribut produk yang menjadi prioritas utama unit usaha dan penanganannya perlu diprioritaskan oleh unit usaha, karena keberadaan atribut tersebut dinilai sangat penting bagi konsumen, sedangkan tingkat pelaksanaannya belum memuaskan. Kedua atribut ini adalah harga produk (no 11) dan kemudahan memperoleh produk (no 2). Harga produk perlu diperhatikan kembali oleh pihak unit usaha, karena terdapat sebagian responden yang menyatakan bahwa pie cukup mahal, demikian halnya dengan kemudahan dalam memperoleh produk dinilai penting oleh sebagian besar responden, karena responden mengaku kesulitan mendapatkan pie, khususnya responden luar Bogor. Apabila unit usaha tidak memperbaiki kinerjanya, maka dikhawatirkan di masa mendatang konsumen dapat beralih ke produk pesaing yang mampu memberikan pelayanan lebih baik. 2. Pertahankan Prestasi (Kuadran II) Kuadran II menunjukkan kinerja atribut yang sudah sesuai dengan yang diharapkan konsumen, sehingga pihak unit usaha hendaknya tetap mempertahankan prestasi kinerjanya. Atribut-atribut yang termasuk ke dalam kuadran ini adalah atribut citarasa kelezatan (no 1), kandungan gizi ( no 6) dan atribut halal (no 12). Atribut-atribut tersebut dinilai oleh responden memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dan telah dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan dan berharap agar perusahaan terus mempertahankannya. 3. Prioritas Rendah (Kuadran III) Atribut yang berada pada kuadran III dianggap memiliki tingkat kepentingan yang rendah oleh responden, sehingga perbaikannya menjadi prioritas rendah dan pada kenyataannya kinerja unit usaha juga biasa atau cukup. Atribut tersebut meliputi atribut bentuk dan ukuran, keragaman dan variasi produk (no 4), manfaat yang dirasakan (no 8), kemasan bawa pulang (no 10) dan daya tahan produk (no 7).

15 144 Kelima atribut ini tidak terlalu masalah apabila tidak diperbaiki oleh unit usaha dalam waktu dekat, karena tidak terlalu mempengaruhi kepuasan konsumen, sehingga memiliki prioritas kepentingan yang rendah. Akan tetapi unit usaha perlu meningkatkan kinerja atribut-atribut ini di masa mendatang, sehingga unit usaha Pia Apple Pie mampu bertahan dan menjadi lebih baik dibandingkan produk-produk pesaing. 4. Berlebihan (Kuadran IV) Atribut-atribut yang berada pada kuadran ini mempunyai tingkat kepentingan yang rendah, namun pelaksanaannya dilakukan dengan baik sekali oleh pihak unit usaha. Atribut tersebut, yaitu atribut aroma (no 5) dan merek (no 9). Pada saat ini, pihak unit usaha tidak perlu meningkatkan kinerja dari ketiga atribut ini, karena peningkatan terhadap atribut ini akan dianggap berlebihan oleh konsumen. Gambar 3 menunjukkan diagram Kartesius kepuasan konsumen terhadap pelayanan unit usaha Pia Apple Pie. Setiap kuadran tersebut dapat dijelaskan dengan interpretasi berikut : 1. Prioritas Utama (Kuadran 1) Berdasarkan diagram Kartesius, terdapat tiga atribut pelayanan yang menjadi prioritas utama unit usaha Pia Apple Pie, yaitu atribut keramahan dan kesopanan karyawan (no 13), areal parkir (no 16) dan usaha promosi (no 18). Atribut keramahan dan kesopanan karyawan, perlu diprioritaskan upaya perbaikannya, misalnya dengan menciptakan motto membuat karyawan tetap ramah dan bersemangat walaupun lelah. Unit usaha juga perlu memperhatikan atribut parkir yang dinilai tidak nyaman oleh konsumen untuk segera dilakukan tindak perbaikan. Waktu buka toko menjadi prioritas utama, karena unit usaha harus memperhatikan jam kerja konsumen. Selama ini toko buka pukul , pada saat hari libur atau weekend toko dapat memperpanjang jam buka sampai pukul Hal ini sangat penting bagi pelanggan luar kota yang menghabiskan liburannya di Bogor dan ingin membeli oleh-oleh di malam hari untuk keluarganya. 2. Pertahankan Prestasi (Kuadran II) Atribut-atribut yang termasuk ke dalam kuadran ini adalah kemudahan dalam proses pembayaran (no 14), kenyamanan toko (no 17) dan penyajian produk (no 22). Atribut-atribut tersebut dinilai oleh responden memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dan telah dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan dan berharap agar unit usaha terus mempertahankannya. 3. Prioritas Rendah (Kuadran III) Atribut yang berada pada kuadran III adalah atribut kemudahan menghubungi perusahaan (no 15) dan lokasi toko (no 19). Atribut ini tidak terlalu masalah, apabila tidak diperbaiki oleh unit usaha dalam waktu dekat, karena tidak terlalu mempengaruhi kepuasan konsumen, sehingga memiliki prioritas kepentingan rendah. 4. Berlebihan (Kuadran IV) Atribut-atribut yang berada pada kuadran ini adalah atribut kecepatan pelayanan (no 20) dan waktu buka toko (no 21). Pada saat ini, pihak unit usaha tidak perlu meningkatkan kinerja dari kedua atribut ini, karena peningkatan terhadap atribut ini akan dianggap berlebihan oleh konsumen.

16 145 3, ,45 3,37 Kepentingan , ,21 3, ,05 3,500 3,550 3,600 3,650 3,700 3,750 3,800 3,850 3,900 3,950 4,000 4,050 Kinerja Gambar 3. Diagram Kartesius kepuasan konsumen terhadap jasa/pelayanan Keterangan : 13. keramahan dan kesopanan karyawan, 14. kemudahan dalam proses pembayaran, 15. kemudahan dalam menghubungi perusahaan, 16. areal parkir, 17. kenyamanan toko, 18. usaha promosi, 19. lokasi toko, 20. kecepatan pelayanan, 21. waktu buka toko, 22. penyajian produk. b. Analisis Lingkungan Internal 1) Analisis Lingkungan Fungsional Analisis fungsional dilakukan terhadap sumber daya yang dimiliki perusahaan yang terdiri atas sumber daya produksi, pemasaran, personalia dan keuangan. i. Sumber Daya Produksi Peubah ini menerangkan upaya unit usaha dalam menghasilkan produk dan jasa seoptimal mungkin, penggunaan dan pemeliharaan alat dan aset fisik lainnya yang dimiliki unit usaha. Sumber daya produksi berkaitan dengan pengadaan bahan baku, sistem produksi, proses, fasilitas produksi dan kapasitas produksi. ii. Sumber Daya Manusia (SDM) Peubah ini berkaitan dengan keragaan SDM perusahaan, kompensasi, pelatihan dan pengembangan, dan pemotivasian karyawan. Jumlah karyawan unit usaha Pia Apple Pie saat ini 24 orang. Mutu pendidikan tenaga kerja pada bagian produksi dan distribusi relatif rendah. Sebagian besar tenaga kerja tersebut belum mencapai tingkat pendidikan tinggi, namun demikian tingkat pendidikan ini tidak mengganggu jalannya usaha, karena pekerjaan yang dilakukan relatif tetap dari waktu ke waktu. iii. Sumber Daya Keuangan Peubah keuangan berkenaan dengan bagaimana unit usaha mendapatkan modal usaha, menginvestasikan dalam usaha, menggunakannya untuk tujuan-tujuan unit usaha, termasuk tujuan keuntungan tertentu dan permasalahan perimbangan biaya dan keuntungan yang ingin diraihnya. Pencatatan keuangan pada unit usaha Pia Apple Pie sebagian besar mengenai penerimaan dan pengeluaran, sehingga belum menerapkan sistem akuntansi. Permodalan unit usaha berasal dari 3 orang, yaitu pemilik unit usaha. Dengan tidak adanya bantuan modal dari pihak lain, hal ini dapat menjadi kelemahan unit usaha, namun juga dapat merupakan kekuatan unit usaha.

17 146 2) Bauran Pemasaran Analisis pemasaran berhubungan dengan analisis bauran pemasaran, yang meliputi analisis produk, harga, distribusi, mutu, merek dan kemasan. Harga meliputi penetapan harga jual dan posisi harga di pasaran, distribusi meliputi saluran distribusi, jumlah distributor, promosi berhubungan dengan media promosi dan iklan. i. Produk Produk pie termasuk jenis barang konsumsi yang dapat dikonsumsi sepanjang tahun dan memiliki daur pembelian yang singkat (short purchase cycle). Selain produk apple pie, unit usaha ini juga menyediakan jenis pie yang lain, yaitu strawberry pie, chocolate pie, juga pie crust, selain itu ada juga chicken pie dan beberapa pilihan menu lain, yaitu nasi goreng apel, salad apel, bandrek apel, cream soup dan poffertjes. Kekuatan utama unit usaha Pia Apple Pie terletak pada produknya yang khas dan keterjaminan mutu, nilai tambah lain adalah jenis produk yang alami tanpa bahan pengawet tetapi mempunyai daya tahan yang cukup lama, yaitu 2-3 hari, bahkan satu minggu jika disimpan dalam lemari es. ii. Lokasi Pemilihan tempat di jalan Pangrango yang strategis, yaitu terletak di pusat kota dan 2 hotel di Bogor, suasana lingkungan yang nyaman, penataan dan disain tempat yang baik merupakan kekuatan unit usaha Pia Apple Pie dari segi tempat usaha. Kelemahannya terletak pada lokasi yang tidak begitu luas, sehingga jumlah meja yang ada tidak begitu banyak dan ukuran meja kurang memberikan kenyamanan. iii. Harga Unit usaha menetapkan harga produk per kotak yang terdiri dari beberapa ukuran, yaitu small (oval shape 5 x 19 cm), medium (oval shape 10 x 28 cm), large (oval shape 12 x 38 cm), dan slice (1/4 ukuran medium). Harga jual produk pie didasarkan pada harga bahan baku dan biaya produksi dan setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini didasarkan pada harga bahan baku dan biaya produksi yang semakin meningkat. Harga produk pie termasuk mahal, sehingga mengakibatkan pie sejauh ini lebih banyak dikonsumsi oleh golongan menengah ke atas. iv. Promosi Kegiatan promosi yang telah dilakukan adalah pemasangan papan promosi dan penunjuk jalan lainnya menuju unit usaha Pia Apple Pie. Kegiatan penjualan pribadi atau perseorangan untuk memperkenalkan produk pie dalam rangka menjaring pembeli telah dilakukan unit usaha Pia Apple Pie dengan mengikuti kegiatan-kegiatan pameran, diantaranya Pekan Raya Jakarta. Kegiatan promosi penjualan lainnya adalah pemberian diskon bagi pembelian produk baru unit usaha pada masa promosi produk. Sebagai bagian dari publisitas, unit usaha ini telah mendapat perhatian dari sejumlah surat kabar, diantaranya Kompas, Radar Bogor dan Suara Pembaharuan, yang secara tidak langsung telah menjadi ajang promosi bagi produk ini. Kegiatan humas dan publisitas dilakukan dengan membina hubungan baik dengan relasi unit usaha, serta turut berpartisipasi dalam kegiatan sosial, seperti penjualan nasi murah bagi anak-anak jalanan yang berada di sekitar unit usaha Pia Apple Pie. 3) Analisis Daur Hidup Produk Salah satu konsep penting untuk membantu unit usaha menilai perubahan yang terjadi baik pada lingkungan internal maupun eksternal adalah konsep daur hidup produk. Konsep ini membantu pengusaha untuk memahami setiap peluang dan kendala yang dihadapi dan memahami situasi persaingan yang terjadi. Daur hidup produk memiliki dua peubah, yaitu perkembangan volume penjualan dan waktu. Pada unit usaha, volume penjualan memiliki nilai yang terus meningkat sejak mulai berdirinya usaha di tahun 1999, hingga akhir tahun Sampai dengan akhir tahun 2007, unit usaha berada pada tahap pertumbuhan. 4) Analisis Titik Impas Biaya yang terjadi pada proses pembuatan produk pie digolongkan ke dalam dua kelompok, yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap (variabel). Penggolongan biaya ini didasarkan pada perubahan volume kegiatan. Biaya tetap pada pembuatan pie selama periode analisis terdiri dari (a) Biaya administrasi dan umum, yang meliputi pembayaran pajak dan promosi, (b) Biaya penyusutan yang meliputi biaya penyusutan bangunan dan alat,

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Apel (Malus sylvestris Mill) adalah tanaman tahunan yang berasal dari daerah subtropis. Apel adalah jenis buah yang kaya akan serat. Menurut Kusumo (1986), orang mulai

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL APPLE PIE GROUP (Studi Kasus di Unit Usaha Pia Apple Pie, Bogor ) LIZA HERLINA

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL APPLE PIE GROUP (Studi Kasus di Unit Usaha Pia Apple Pie, Bogor ) LIZA HERLINA STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL APPLE PIE GROUP (Studi Kasus di Unit Usaha Pia Apple Pie, Bogor ) LIZA HERLINA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 SURAT PERNYATAAN Saya menyatakan dengan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Pia Apple Pie didirikan pada tanggal 28 September 1999 oleh tiga orang wanita yang telah lama bersahabat yaitu Dr. Baby

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer melalui survei lapangan, wawancara dengan pemilik perusahaan, karyawan,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. 26 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan umum Industri kecil Brownies, Chocolate dan Pastry D Wonk merupakan usaha perorangan home industri yang memproduksi brownies dan sekaligus menjual produknya secara

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL APPLE PIE GROUP (Studi Kasus di Unit Usaha Pia Apple Pie, Bogor ) LIZA HERLINA

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL APPLE PIE GROUP (Studi Kasus di Unit Usaha Pia Apple Pie, Bogor ) LIZA HERLINA STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL APPLE PIE GROUP (Studi Kasus di Unit Usaha Pia Apple Pie, Bogor ) LIZA HERLINA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 SURAT PERNYATAAN Saya menyatakan dengan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Pia Apple Pie Bogor merupakan perusahaan yang memproduksi pie dan sekaligus menjual produknya secara langsung dalam bentuk restoran

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku konsumen yang melakukan aktivitas pembelian di DKI Jakarta khususnya. Aktivitas pembelian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

Sumber: Anonim (2011) Gambar 2. Peta Lokasi Ocean Ecopark Ancol

Sumber: Anonim (2011) Gambar 2. Peta Lokasi Ocean Ecopark Ancol 10 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Magang Kegiatan magang dilaksanakan di Ocean Ecopark Ancol yang terletak di Jalan Lodan Timur No.7, Jakarta Utara (Gambar 2). Ocean Ecopark yang terletak

Lebih terperinci

7.1. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja

7.1. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja 2.000.000 sampai Rp 3.000.000, yaitu sebesar 11,11 persen, sementara pada tingkat pendapatan antara Rp 3.000.000 sampai Rp 4.000.000 memiliki persentase sebesar 15 persen. Kemudian responden yang memilki

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM : Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT Nama : Dewi Ratnasari NPM : 11210912 Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen Latar Belakang Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1 Bungaran Saragih Agribisnis Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian

1. PENDAHULUAN. 1 Bungaran Saragih Agribisnis Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu komponen utama dalam pengembangan agribisnis adalah mengembangkan kegiatan budidaya yang mampu mengikuti peluang dan perubahan situasi yang menjadi faktor

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Definisi dan Kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Definisi dan Kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) 2.1.1 Definisi dan Kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Menurut Keputusan Menkeu No. 40/KMK.06/2003 tentang Pendanaan Kredit Usaha Mikro

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kasus di Bakso Kota Cakman Bogor yang terletak di Jl. Padjajaran No 60 61 Bogor. Bakso Kota Cakman Bogor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 31 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga Agustus 2013 di kelompok pembudidaya Padasuka Koi Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara

Lebih terperinci

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN 8.1 Implikasi Alternatif Bauran Pemasaran Hasil dari analisis kepuasan dan loyalitas konsumen berimplikasi terhadap strategi bauran

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman Perusahaan Analisis faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang serta ancaman ini dilakukan melalui wawancara kepada pihak internal

Lebih terperinci

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data 47 Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi pengumpulan data dan hasil pengolahan data yang dilakukan berdasarkan metodologi yang telah disusun pada Bab 3. 4.1. Data Umum Perusahaan Data yang

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu e-j. Agrotekbis 1 (3) : 295-300, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP) 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica Buah carica atau pepaya gunung merupakan rumpun buah pepaya yang hanya tumbuh di dataran tinggi. Di dunia, buah carica hanya tumbuh di tiga negara yaitu Amerika Latin,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang diperlukan untuk mempertahankan hidupnya sehingga makanan akan selalu berdampingan dengan eksistensi manusia.

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR 6.1. Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik konsumen pada penelitian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kepuasan telah banyak dilakukan sebelumnya. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Nanang (2010) penelitian tentang Analisis Hubungan kepuasan

Lebih terperinci

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi ABSTRAK Mobile Information Technology (MIT) adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail penjualan notebook, berlokasi di Bandung Electronic Centre lantai 1 G3. MIT didirikan pada tahun 2007. MIT penjualan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT SKRIPSI DEFIETA H34066031 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 RINGKASAN DEFIETA.

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN MARLIA PRATIWI.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis kepuasan dan loyalitas konsumen ini mengambil lokasi di Restoran D Cost, Plaza Atrium Senen, lantai dasar, pintu 2, Jakarta

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN SURVEI TINGKAT KEPENTINANGAN DAN KINERJA WARUNG BAKSO KOTA CAKMAN BOGOR

KUESIONER PENELITIAN SURVEI TINGKAT KEPENTINANGAN DAN KINERJA WARUNG BAKSO KOTA CAKMAN BOGOR KUESIONER PENELITIAN SURVEI TINGKAT KEPENTINANGAN DAN KINERJA WARUNG BAKSO KOTA CAKMAN BOGOR SELAMAT DATANG DI WARUNG BAKSO KOTA CAKMAN BOGOR Saya Herry S.E.Hasugian (H34066058) mahasiswa tingkat akhir

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang terpenting setelah udara dan air, serta merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus segera terpenuhi untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian ini adalah Evan s Bakery yang berlokasi di Jalan Kaligarang, Semarang. Evan s Bakery berdiri sejak tahun 2005 sebagai

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 34 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus IPB Dramaga. Waktu penelitian pada bulan September-Oktober 2009. Penentuan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Dari hasil analisa, penulis mencoba membagi persaingan retail bakery dalam beberapa kuadran pada gambar dibawah ini : Tabel 4.1 Mapping Outlet Retail

Lebih terperinci

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. termasuk Indonesia. Buah ini dikenal dunia sejak zaman sebelum Masehi.

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. termasuk Indonesia. Buah ini dikenal dunia sejak zaman sebelum Masehi. II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pisang Pisang (Musa paradiciaca. L) merupakan tanaman asli Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Buah ini dikenal dunia sejak zaman sebelum Masehi. Pemintaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis kuliner di Indonesia saat berkembang sangat pesat seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat dan bertambahnya jumlah penduduk.

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

Analisis kepuasan konsumen terhadap pelayanan pada PT. Rosalia Express. Oleh : Niken Pusporini NIM F BAB I PENDAHULUAN

Analisis kepuasan konsumen terhadap pelayanan pada PT. Rosalia Express. Oleh : Niken Pusporini NIM F BAB I PENDAHULUAN Analisis kepuasan konsumen terhadap pelayanan pada PT. Rosalia Express Oleh : Niken Pusporini NIM F3206133 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini sektor jasa telah mengalami peningkatan

Lebih terperinci

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling METODE Metode yang digunakan dalam memperoleh dan menganalisis data adalah kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode survei kepada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu aspek mendasar yang perlu dipahami oleh Perum Perhutani adalah karakter konsumen sebagai pengguna minyak kayu putih hasil produksinya, yaitu kepuasan. Dengan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA. KAKI BOGOR H. EFFENDI Fahri Asyari

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA. KAKI BOGOR H. EFFENDI Fahri Asyari ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTAURANT SOTO KAKI BOGOR H. EFFENDI Fahri Asyari 12210514 LATAR BELAKANG MASALAH Seiring berkembangnya jaman saat ini ditandai oleh banyaknya usaha yang bermunculan dan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Caraka Yasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa ekspedisi yang berdiri pada tahun 1985. Dalam 5 tahun terakhir PT Caraka Yasa tidak mencapai target penjualan yang seharusnya yaitu

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN VII ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN 7.1 Indeks Kepuasan Konsumen Analisis kepuasan konsumen sangat penting untuk dilakukan, karena hasil dari perhitungan mengenai kepuasan konsumen dapat berguna

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN TELUR AYAM DI UD SATWA TANI KOTA TERNATE

STRATEGI PEMASARAN TELUR AYAM DI UD SATWA TANI KOTA TERNATE STRATEGI PEMASARAN TELUR AYAM DI UD SATWA TANI KOTA TERNATE Haryati La Kamisi Dosen Fakultas Pertanian UMMU-Ternate, e-mail : - ABSTRAK Analisis lingkungan internal mencakup kekuatan (Strengths) dan kelemahan

Lebih terperinci

VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA

VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA 7.1. Analisis Penilaian Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Penelitian ini menggunakan analisis Importance Performance Analysis (IPA) dan Costumer

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In Choosing a product to buy, consumer have some separate criteria as according to characteristic of itself consumer. One of criterion which at most used is prices. Price is one of inseparable

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tanaman Salak Tanaman salak memiliki nama ilmiah Salacca edulis reinw. Salak merupakan tanaman

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. lebih berfokus pada menu makanan ringan seperti kue, roti, dan sup. Untuk

BAB 2 DATA DAN ANALISA. lebih berfokus pada menu makanan ringan seperti kue, roti, dan sup. Untuk 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Definisi Kafe Kafe merupakan suatu tipe restoran yang biasanya menyediakan tempat duduk didalam dan diluar ruangan. Kafe tidak menyajikan makanan berat namun lebih berfokus

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Responden Eceran atau Satuan 6.1.1.1 Matriks Importance / Performance Analysis (IPA) Rata-rata kepentingan dan performansi untuk PD. Ferina Bandung adalah

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Atribut-Atribut yang di anggap penting oleh konsumen dari sebuah Cafe. Penyajian makanan yang menarik Penyajian minuman yang menarik Kualitas makanan dan minuman

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Biaya Pengeluaran Rata-rata Per Hari Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan di Jawa Barat Tahun 2006 dan 2008

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Biaya Pengeluaran Rata-rata Per Hari Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan di Jawa Barat Tahun 2006 dan 2008 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia mengalami banyak proses modernisasi yang terjadi pada berbagai aspek kehidupan, antara lain pada aspek sosial, budaya, teknologi, dan ekonomi. Aspek sosial,

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung)

Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung) Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung) Business Development Strategies Of Processing Fish Floss (Case Study Of Rumah Abon In Bandung) Rizkia Aliyah, Iwang

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum 1. Sejarah dan Perkembangan Unit Usaha CV. X di Cibinong, Bogor merupakan unit usaha mandiri yang memproduksi produk snack puff dengan berbagai macam bentuk dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NILA PUFF DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN IKM PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN. (Studi Kasus pada CV. X di Cibinong Bogor)

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NILA PUFF DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN IKM PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN. (Studi Kasus pada CV. X di Cibinong Bogor) STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NILA PUFF DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN IKM PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN (Studi Kasus pada CV. X di Cibinong Bogor) TIURMA YOSEPHINE NAINGGOLAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 1 (5) : 457-463, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU Cassava Chips Balado Development Strategy In UKM "Pundi Mas"

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja 20 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan semua pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai tujuan

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Suhartini Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013. B.

Lebih terperinci

: Budi Utami, SE., MM

: Budi Utami, SE., MM STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO PAKAIAN OLAHRAGA ZOMBIE SOCCER NAMA NPM/KELAS PEMBIMBING : ARIF ASMAWI : 111109/EA : Budi Utami, SE., MM Latar Belakang Seiring berjalannya perkembangan ekonomi sehingga membuat

Lebih terperinci

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Data Umum Perusahaan Data yang dikumpulkan meliputi sejarah perusahaan, yang diperoleh melalui wawancara dan pemberian informasi mengenai

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV Anugrah Trijaya Sakti bergerak dalam bidang pembuatan sandal dan sepatu. Pada tanggal 1 April 2002, Daniel D.W Setyadi mendirikan perusahaan ini yang berada di Jl. Brujul No 6-7 Taman Kopo Indah

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Ritel, citra hypermarket, Hypermarket Carrefour, Hypermarket Giant. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Ritel, citra hypermarket, Hypermarket Carrefour, Hypermarket Giant. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Hypermarket merupakan salah satu ritel yang memiliki perkembangan yang cukup pesat terutama pada kedua pemain utama pada pasar hypermarket yaitu Hypermarket Carrefour dan Giant yang telah sukses

Lebih terperinci

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM 1 PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu Pada Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DAN ATRIBUT IDEAL MAKANAN TRADISIONAL GEPUK DAN IKAN BALITA KARUHUN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DAN ATRIBUT IDEAL MAKANAN TRADISIONAL GEPUK DAN IKAN BALITA KARUHUN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DAN ATRIBUT IDEAL MAKANAN TRADISIONAL GEPUK DAN IKAN BALITA KARUHUN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN Oleh : Husnul Chotimah A07400149 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS Ajat 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi iis.iisrina@gmail.com Dedi Sufyadi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 25 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Pada penelitian ini, untuk menjabarkan atau menjelaskan sifat-sifat pada suatu keadaan yang merupakan tujuan dari penelitian ini, maka digunakan riset deskriptif

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

ANALISA SWOT PEMASARAN NUGGET UDANG DI SURABAYA UNTUK KAPASITAS PRODUKSI 515 KG PRODUK/HARI MAKALAH KOMPREHENSIF OLEH: CHRISTIANA ELYSIA

ANALISA SWOT PEMASARAN NUGGET UDANG DI SURABAYA UNTUK KAPASITAS PRODUKSI 515 KG PRODUK/HARI MAKALAH KOMPREHENSIF OLEH: CHRISTIANA ELYSIA ANALISA SWOT PEMASARAN NUGGET UDANG DI SURABAYA UNTUK KAPASITAS PRODUKSI 515 KG PRODUK/HARI MAKALAH KOMPREHENSIF OLEH: CHRISTIANA ELYSIA 6103006013 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Responden pada penelitian ini merupakan konsumen dari

Lebih terperinci

Kata kunci : Pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen

Kata kunci : Pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen ABSTRAK Pada saat ini kondisi perekonomian di Indonesia mengalami penurunan, hal ini salah satunya diakibatkan karena meningkatnnya harga-harga kebutuhan pokok diantarannya adalah harga bahan bakar minyak,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PD. Sarana Mangun Lancar merupakan salah satu industri daur ulang pipa Poly Vinyl Chloride (PVC) yang terletak di kota Ciamis dan berdiri sejak tahun 2001. Saat ini perusahaan tersebut telah memiliki

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG Rifki Fauzi 1 ) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi rif.scream@gmail.com D. Yadi Heryadi 2 ) Fakultas Pertanian Univerrsitas Siliwangi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan yang perlu diberdayakan karena selain sebagai sumber penerimaan daerah kota Bogor serta pengembangan dan pelestarian seni

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini kebutuhan akan transportasi menjadi sangat penting, terutama di kota-kota besar. Bagi kebanyakan orang yang memiliki kendaraan pribadi, hal tersebut bukanlah sesuatu yang sulit. Tetapi

Lebih terperinci