I PENDAHULUAN. Tabel 1. Biaya Pengeluaran Rata-rata Per Hari Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan di Jawa Barat Tahun 2006 dan 2008
|
|
- Lanny Shinta Iskandar
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia mengalami banyak proses modernisasi yang terjadi pada berbagai aspek kehidupan, antara lain pada aspek sosial, budaya, teknologi, dan ekonomi. Aspek sosial, budaya, dan ekonomi saling berkaitan dengan perkembangan jumlah penduduk, peningkatan pendapatan, dan masuknya pengaruh asing. Hal tersebut memberikan pengaruh pada masyarakat dalam gaya hidup untuk memenuhi kesejahteraan hidup, dan secara tidak langsung berpengaruh pada pola konsumsi masayarakat Indonesia khususnya masyarakat perkotaan. Pola konsumsi yang dimaksud adalah pola konsumsi akan kebutuhan pangan yang semakin beragam dan berkembang secara dinamis. Pola konsumsi pangan pada masyarakat perkotaan tidak sekedar pemenuhan kebutuhan fisiologis saja. Tingkat yang tinggi dalam pendapatan, pendidikan, mobilitas di luar rumah, serta kemudahan dalam memperoleh informasi, menjadikan masyarakat banyak mengetahui dan cenderung memilih makanan pokok pendamping sebagai pengganti nasi yang disajikan secara cepat, nyaman, dan praktis. Kecenderungan masyarakat perkotaan dalam memilih kebutuhan pangan selain nasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Biaya Pengeluaran Rata-rata Per Hari Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan di Jawa Barat Tahun 2006 dan 2008 No. Jenis Pangan Biaya Pengeluaran Rata-rata Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan Per Hari(Rp/kapita) Tahun 2006 Tahun Makanan pokok (padi-padian) Makanan protein tinggi (susu dan telur) Makanan minuman siap saji Makanan lainnya (sayuran dan buah-buahan) Sumber : Badan Pusat Statistik (2008) Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa biaya pengeluaran rata-rata masyarakat perkotaan dan pedesaan pada tahun 2006 dan 2008 secara keseluruhan mengalami peningkatan. Jika dibandingkan dari ke empat jenis pangan tersebut, maka makanan dan minuman siap saji lebih banyak dipilih. Oleh karena itu apabila potensi pada industri makanan siap saji ini dikembangkan di lingkungan
2 masyarakat perkotaan ataupun pedesaan, maka akan memiliki peluang yang cukup besar. Salah satu kota yang berpotensi baik dalam merespon perkembangan sektor industri makanan atau usaha boga tersebut adalah Kota Bogor. Hal ini berdasarkan data perkembangan kunjungan wisatawan ke Kota Bogor yang terus meningkat dari tahun ke tahun, data tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Data Perkembangan Kunjungan Wisatawan ke Kota Bogor Tahun No Jenis Usaha Jenis Wisatawan Jumlah Wisatawan (orang) Domestik Obyek Wisata Mancanegara Jumlah Domestik Akomodasi Mancanegara Jumlah Jumlah Domestik Mancanegara Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor (2009) Jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bogor pada Tabel 2 rata-rata mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan keberadaan Kota Bogor yang berdekatan dengan Ibu Kota Jakarta, tempat wisata, dan juga merupakan kota strategis penghubung dengan kota lainya yang berada di Jawa Barat seperti Bandung dan Sukabumi. Terlebih sudah ada peranan dari pemerintah Kota Bogor yang kini mulai memfokuskan dan mendukung Kota Bogor sebagai kota pariwisata. Aktivitas kunjungan wisata di Kota Bogor tampak dari keramaian di pusatpusat perdagangan, khususnya di wilayah Jalan Pajajaran, Jalan Siliwangi, Jalan Surya Kencana, dan Jalan Tajur, yang mana wilayah tersebut merupakan pusat perdagangan Kota Bogor, yang terdiri dari pusat penjualan makanan, factory outlet pakaian, dan tas. Wisata belanja dan kuliner dinilai akan mampu memberikan keunggulan bagi pariwisata di Kota Bogor. Dukungan pemerintah kepada pihak swasta yang mengusahakan wisata kuliner dan belanja terlihat dengan pesatnya pertumbuhan restoran, warung tenda, dan factory outlet. (Dinas Informasi Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor 2008) 2
3 Jumlah restoran yang semakin berkembang di Kota Bogor menjadikan daya saing antar pelaku usaha serupa meningkat. Jika pelaku usaha tidak membuat inovasi dan keunikan tersendiri dalam menghadapi persaingan tersebut, maka tidak menutup kemungkinan usaha serupa akan gulung tikar. Dengan adanya situasi tersebut banyak restoran di Kota Bogor menawarkan banyak ragam keunikan dari mulai cita rasa, penyajian makanan, fasilitas, hingga pelayanan spesial terhadap konsumen. Faktor perubahan gaya hidup masyarakat perkotaan yang mudah memperoleh perkembangan informasi kuliner, jumlah pendapatan, dan daya beli masyarakat yang meningkat, serta kesadaran nilai gizi suatu pangan yang dikonsumsi itu penting, menjadikan masyarakat cenderung tidak hanya mencari makanan pokok penghilang rasa lapar saja, namun juga mencari ragam cita rasa kuliner yang khas, dan mencari kenyamanan dalam suasana berkumpul. Peluang potensial tersebut banyak dimanfaatkan oleh pebisnis dalam bidang usaha boga, salah satunya dalam bentuk usaha restoran yang menyajikan beragam kebutuhan pangan, mulai dari tingkatan harga yang murah hingga tergolong mahal, dengan tipe pelayanan, sajian, dan fasilitas restoran yang beragam, serta memunculkan keunikan masing-masing sebagai bahan pertimbangan konsumen dalam memilih restoran. Faktor-faktor penunjang yang baik tersebut mengakibatkan jumlah usaha restoran yang didirikan di Kota Bogor pun semakin meningkat setiap tahunnya. Perkembangan jumlah restoran dan laju pertumbuhannya di Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 3. Pada Tabel 3 terdapat lima macam jenis restoran di Kota Bogor, yang dikelompokkan berdasarkan jenis hidangan yang disajikan, antara lain hidangan Indonesia, daerah, internasional, oriental, dan kontinental. Terlihat bahwa jumlah restoran berdasarkan jenis restoran di Kota Bogor setiap tahunnya mengalami peningkatan. Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel termasuk dalam perpaduan restoran dengan jenis restoran Indonesia dan Kontinental. Jumlah pertumbuhan usaha sejenis restoran tersebut termasuk mengalami peningkatan jumlah setiap tahunnya. Perkembangan yang terjadi beberapa tahun terakhir mengindikasikan bahwa usaha boga di Kota Bogor masih memiliki prospek yang menjanjikan. 3
4 Tabel 3. Perkembangan Jumlah Restoran Berdasarkan Jenis Restoran di Kota Bogor Tahun Tahun Jenis restoran (unit) Indonesia Daerah Internasional Oriental Kontinental Sumber : Dinas Informasi Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor (2009) Jumlah Restoran (unit) Laju Pertumbuhan (%) , , ,08 Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel adalah salah satu restoran yang berada di Jalan Binamarga I/1 Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Lokasi ini cukup strategis, yaitu dekat dengan jalan raya utama di Kota Bogor yaitu Jalan Pajajaran. Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel adalah sebuah restoran yang menyajikan berbagai menu unik hidangan Indonesia yang dikombinasikan dengan cita rasa khas Eropa. Situasi persaingan pada usaha boga di Kota Bogor pun dirasakan oleh Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel sebagai restoran yang tergolong baru. Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel memiliki pesaing sejenis di Kota Bogor, seperti misalnya Pizza Hut, Papa Ronz, Pastel Ma cik, Pantasteik. Empat restoran ini merupakan pesaing karena restoran Pizza Hut, Papa Ronz, Pantasteik jenis hidangan utama yang ditawarkannya sama yaitu pizza. Untuk menu utama pastel usaha Pastel Ma cik memiliki kesamaan sehingga merupakan salah satu pesaing utama. Walaupun terdapat kesamaan dalam menu utamanya Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel tetap memiliki konsep penyajian dan layout bangunan yang berbeda dari usaha sejenis lainnya tersebut. Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel adalah produk makanannya, yaitu pizza dan pastel. Untuk produk pizza di Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel ini, memiliki bentuk yang tidak biasa seperti pada umumnya. Biasanya pizza dijual dengan bentuk bundar, dan jika dipotong akan berbentuk kerucut, akan tetapi pizza di restoran ini berbentuk persegi panjang yang dijual berdasarkan ukuran (centimeter). Untuk produk andalan lainnya adalah pastel, dengan bentuk lebih besar dari bentuk pastel yang biasa dijual. Pastel ini ada dua jenis, yaitu pastel schotel 4
5 dan pastel snack. Selain itu masih ada menu andalan lainnya yang disebut rijsttafel, yang penyajiannya mengikuti konsep ala restoran Eropa, yaitu diawali dengan makanan pembuka (appetizer), kemudian makanan utama, dan diakhiri dengan makanan penutup (dessert) Perumusan Masalah Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel dapat dikatakan baru karena didirikan pada tanggal 18 Agustus 2008 dan memiliki target sesuai ketentuan manajemen sebesar 13 persen. Restoran ini didirikan oleh tiga orang pengusaha restoran, yaitu oleh Dr. Baby Ahnan, M.Hum, Tintin Kuraesin, dan Susi Gunadi.SH. Mereka bertiga merupakan pendiri sekaligus pemilik dari restoran tersebut yang juga tergabung dalam PAP (Pia Apple Pie) Group, yang terdiri dari Pia Apple Pie, Macaroni Panggang, Macaroni Panggang Steik, Death By Chocolate and Spageti, dan Lasagna Gulung. Pasar sasaran yang diterapkan oleh restoran ini memilih pasar dengan golongan ekonomi menengah-atas. Harga untuk makanan dan minuman yang ditetapkan di Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel tergolong sangat bervariasi dan merupakan harga per porsi. Harga produk yang ditetapkan untuk produk makanan, antara Rp 8.000,00 Rp ,00. Harga produk yang ditetapkan untuk produk minuman, berkisar antara Rp 2.000,00 Rp ,00. Daftar harga makanan dan minuman di Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. Biaya investasi awal yang harus dikeluarkan untuk menjalankan usaha Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel ini cukup besar, yang bertujuan agar dapat menawarkan produk yang berkualitas dan tempat yang nyaman. Modal yang dipergunakan untuk biaya investasi Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel berasal dari modal pribadi. Berdasarkan keadaan tersebut maka perlu diperhitungkan seberapa besar kemampuan usaha ini dapat mengembalikan biaya investasi yang telah dikeluarkan, dan seberapa besar manfaat atau benefit yang dapat diperoleh dari usaha yang dijalankan. Terdapat juga perubahan perubahan yang terjadi pada produksi dan voulme penjualan yang perlu diperhatikan, karena berkaitan terhadap manfaat dan keuntungan yang akan diperoleh. Perubahan perubahan yang terjadi seperti 5
6 penurunan volume penjualan dan peningkatan biaya variabel khususnya biaya bahan baku utama. Mengingat besarnya biaya investasi yang dikeluarkan maka diperlukan suatu analisis kelayakan usaha yang ditinjau secara kualitatif dan kuantitatif. Tabel 4. No. Data Penjualan Produk Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel Per Bulan Tahun Bulan Penjualan Per Tahun (Rp) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Rata-Rata Per Bulan Sumber : Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel (2010) Data pada Tabel 4 menunjukan bahwa Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel terjadi peningkatan jumlah penjualan dengan presentase antara tahun 2008 dan tahun 2009 sebesar 19,64 persen dan antara tahun 2009 dengan tahun 2010 perbandingan presentase penjualan sebesar 7,05 persen. Data penjualan setiap bulannya dapat diketahui bahwa penjualan produk yang fluktuatif dari awal Januari hingga periode akhir Desember dikarenakan terjadinya pengaruh hari libur pada setiap bulannya. Akan tetapi pada bulan yang tidak terdapat perayaan hari raya atau hari libur panjang penjualan usaha ini cenderung menurun. Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel pada tahun 2009 menaikan harga jual produk yang ditawarkan kisaran Rp 3.000,00, sehingga berpengaruh terhadap jumlah penjualan yang diperoleh. Kondisi pada tahun 2008 dan tahun 2009 sudah memenuhi target manajemen, hal ini pun disebabkan karena adanya harga jual 6
7 produk yang dinaikan, namun antara tahun 2009 dan tahun 2010 mengalami penurunan hingga 12,59 persen. Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan perumusan permasalahannya sebagai berikut : 1) Bagaimana kelayakan usaha Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel dari aspek non finansial (aspek pasar, teknis, manajemen, dan sosial)? 2) Bagaimana kelayakan dan kemampuan usaha Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel dapat mengembalikan biaya investasi yang telah dikeluarkan, dan seberapa besar manfaat atau benefit yang diperoleh dari usaha ditinjau dari aspek finansial? 3) Bagaimana perubahan biaya dan penjualan yang terjadi berpengaruh terhadap kelayakan usaha Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel dengan menggunakan analisis nilai pengganti (switching value)? 1.3. Tujuan Penelitian 1) Menganalisis kelayakan usaha Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel dilihat dari aspek non finansial (aspek pasar, teknis, manajemen, dan sosial). 2) Menganalisis kelayakan usaha Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel dari aspek finansial. 3) Menganalisis nilai pengganti (switching value) kelayakan usaha Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel Manfaat Penelitian 1) Manfaat bagi perusahaan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam menetapkan rencana kerja selanjutnya. 2) Manfaat bagi peneliti yaitu dapat memberikan kesempatan untuk belajar menambah pengalaman serta media penerapan ilmu yang didapatkan di bangku kuliah. 3) Manfaat bagi kalangan akademis, sebagai referensi atau sumber informasi untuk penelitian mengenai kelayakan finansial. 7
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pangan, yaitu makanan dan minuman merupakan kebutuhan dasar bagi manusia untuk mempertahankan hidupnya selain kebutuhan sandang dan papan. Hal ini berarti merupakan
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM USAHA RESTORAN PASTEL PIZZA AND RIJSTTAFEL
V GAMBARAN UMUM USAHA RESTORAN PASTEL PIZZA AND RIJSTTAFEL 5.1 Sejarah Perusahaan Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel berdiri pada tanggal 18 Agustus 2008. Restoran ini didirikan oleh tiga orang pengusaha
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Bogor memiliki lokasi sangat strategis, karena letaknya berdekatan dengan wilayah DKI Jakarta. Kota Bogor juga memiliki keunggulan karena didukung sumber daya manusia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan yang perlu diberdayakan karena selain sebagai sumber penerimaan daerah kota Bogor serta pengembangan dan pelestarian seni
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang berpotensi untuk dijadikan objek pariwisata. Perkembangan industri pariwisata Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan primer manusia adalah sandang, pangan dan papan. Manusia membutuhkan makanan (pangan) agar dapat terus melakukan aktivitas dan bertahan hidup. Dengan demikian,
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHA RESTORAN PASTEL PIZZA AND RIJSTTAFEL DI KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT
ANALISIS KELAYAKAN USAHA RESTORAN PASTEL PIZZA AND RIJSTTAFEL DI KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT SKRIPSI PUTI JEINEIVA H34066101 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang terpenting setelah udara dan air, serta merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus segera terpenuhi untuk mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang diperlukan untuk mempertahankan hidupnya sehingga makanan akan selalu berdampingan dengan eksistensi manusia.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan atau pangan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang paling mendasar dan suatu kebutuhan primer manusia untuk mempertahankan hidupnya. Seiring dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Berdasarkan Harga Konstan menurut Lapangan Usaha Tahun 2009
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk
Lebih terperinci2016 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA RUMAH MAKAN SAUNG POJOK DADAHA KOTA TASIKMALAYA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri pariwisata dapat menghasilkan manfaat ekonomi yang sangat besar baik bagi negara, bagi wilayah setempat yang bersangkutan, maupun bagi negara asal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Perkembangan Jumlah Restoran di Kota Bogor Tahun Tahun Jumlah Pertumbuhan (%)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang terdiri dari beragam suku dan adat istiadat serta norma-norma yang dianut. Keragaman suku yang ada di Indonesia memiliki budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis sekarang ini telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan menjadikan daya tarik bisnis itu tersendiri.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Berdasarkan Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Ada tiga jenis kebutuhan pokok atau primer manusia, yaitu sandang, pangan dan papan. Makanan dan minuman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kebutuhan hidup manusia tidak lepas dari dua kebutuhan utama, yaitu kebutuhan primer atau pokok dan kebutuhan sekunder atau penunjang. Makanan merupakan salah satu
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN
V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Pia Apple Pie didirikan pada tanggal 28 September 1999 oleh tiga orang wanita yang telah lama bersahabat yaitu Dr. Baby
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bogor merupakan salah satu kota yang banyak dikunjungi wisatawan dikarenakan memiliki ciri khas yaitu banyaknya makanan yang bervariasi, udara yang sejuk, memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pariwisata, yang didapat dari mata uang asing yang dikeluarkan oleh wisatawan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu faktor utama yang menguntungkan bagi negara sebab dapat meningkatkan pendapatan negara yang dapat menunjang usaha pariwisata,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor ini memegang peranan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai sektor. Sektorsektor ekonomi di Indonesia terbagi atas sembilan sektor, salah satu diantaranya adalah sektor perdagangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini berangsur-angsur kota Bandung juga menjadi kota wisata kuliner. Sama halnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung sebagai salah satu kota di Jawa Barat dan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia. Kota Bandung menjadi fokus pariwisata alam yang banyak diminati wisatawan.
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lapangan usaha perdagangan, hotel dan restoran (rumah makan) merupakan lapangan usaha yang sangat berperan terhadap perekonomian Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Destiana, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini dunia pariwisata merupakan dunia yang sangat berkembang begitu pesat, karena di dalam dunia ini orang-orang semakin banyak menjadi salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini salah satu kebutuhan remaja adalah sosialisasi diri dalam pergaulan sebayanya. Maka tidak jarang rumah makan dan cafe menjadi tempat-tempat yang
Lebih terperinciberagam budaya yang masih melekat sehingga dapat mencuri perhatian kehidupan. Banyak hamparan pemandangan indah dan adat istiadat yang masih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan industri andalan bagi Indonesia karena penyumbang devisa Negara yang besar. Indonesia yang merupakan Negara kepulauan memiliki beragam budaya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peringkat yang paling atas bagi kehidupan suatu organisme, terutama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peringkat yang paling atas bagi kehidupan suatu organisme, terutama manusia adalah kebutuhan fisiologis (Maslow, 1954). Kebutuhan fisiologis ini penting, karena terdiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata atau tourism secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Kota Bandung berkembang cukup pesat, hal ini dapat dilihat dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki keragaman baik tempat tujuan wisata alam, wisata budaya, wisata belanja maupun wisata kuliner yang dapat
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini makanan bukan hanya kebutuhan melainkan juga menjadi bagian dari gaya hidup seseorang. Peningkatan minat masyarakat untuk mengunjungi restoran disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan suatu kebutuhan primer setiap manusia untuk mempertahankan hidupnya. Makanan selalu dibutuhkan manusia untuk dikonsumsi setiap hari, sehingga sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar. Bisnis pengolahan makanan sangat potensial mengingat kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis pengolahan makanan berbahan baku tepung dapat diusahakan dari skala kecil setingkat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga skala besar. Bisnis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Bangunan Wiki Koffie Bandung
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Wikikoffie adalah sebuah café yang terletak di jalan Braga no 90 Bandung tepat pada pertigaan Braga, didirikan oleh Ahuang sejak 15 mei 2012 yang memiliki
Lebih terperinci2015 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS RUMAH MAKAN PADA SAUNG KATINEUNG RASA PUNCLUT MELALUI ANALISIS SWOT
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pariwisata di dunia saat ini dari masa ke masa demikian pesat dan menjadi hal penting bagi setiap negara dan kalangan industri pariwisata. Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Restoran Dapur Iga Bandung merupakan salah satu tempat yang menyajikan makanan spesialis iga. Bagi pecinta iga, tempat ini patut untuk didatangi karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pariwisata kini sudah menjadi bagian dari kehidupan di seluruh dunia, setiap orang memiliki tujuan tertentu di dalam melakukan pariwisata. Pariwisata memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara tempat tujuan wisata yang banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara tempat tujuan wisata yang banyak diminati dan dikunjungi oleh berbagai wisatawan baik dari dalam negeri ataupun luar negeri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap pembangunan ekonomi Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini sedang mengalami globalisali, dampak globalisasi ini menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap pembangunan ekonomi Indonesia. Daya beli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi sumber penghasilan devisa Negara dan menjadi penunjang perkembangan pembangunan Negara. Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara Di Indonesia Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata di Indonesia saat ini sudah mulai berkembang dimana hal ini ditandai oleh banyaknya tempat wisata yang ada di Indonesia serta peningkatan jumlah
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekayaan alam merupakan anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa yang harus dimanfaatkan dan dilestarikan. Indonesia diberikan anugerah berupa kekayaan alam yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Perekonomian di Kota Medan tahun 2000 didominasi oleh kegiatan perdagangan, hotel dan restoran sebesar 35,02 persen, yang disusul oleh sektor industri pengolahan sebesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk didalamnya di sektor pariwisata. Untuk lebih memantapkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perjalanan pariwisata sudah dikenal sejak zaman dahulu. Awal mula penjelajahan dilakukan oleh para pemerintah swasta, pejabat dan orang yang memiliki banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini adalah cafe. Pada tahun 2016 ini banyak bisnis cafe
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi di Indonesia telah berkembang ke arah yang lebih baik. Hal ini terlihat sejalan dengan pesatnya perkembangan dunia bisnis, dimana semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian dan perancangan yang digunakan dalam penyusunan Rumah Makan Sepuasnya (All You
Lebih terperinciKabupaten. ribu jiwa. 148,6 ribu. Gambar 1. dari. kebutuhan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Gresik adalah sebuah daerah yang memiliki luas 1.191,25 km² di Jawa Timur. Gresik dikenal sebagai salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. Penduduk Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kopi merupakan minuman yang di kenal memiliki rasa dan aroma yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup sekaligus penghubung dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 1.2 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Nama Usaha : Siete Cafe & Garden Tahun Berdiri : Mei 2012 Alamat : Jalan Sumur Bandung No. 20 Telepon : 022-2500453 Jam Operasi :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju dan berkembang berdampak pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin maju dan berkembang berdampak pada perkembangan jenis usaha dan bisnis yang semakin berkembang salah satunya adalah bidang bisnis food
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun wilayahnya sebagai daerah wisata hingga mampu meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan suatu daya tarik bagi setiap negara maupun daerahnya masing-masing. Pariwisata adalah industri jasa yang menanggani mulai dari transportasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke
Lebih terperinciUKDW BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pariwisata dan makanan merupakan duet ideal, manakala ekses dari kegiatan pariwisata selalu membutuhkan makanan, sesuai dengan fitrah manusia atau wisatawan yang selalu
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. besar bagi perkembangan UMKM. UMKM merupakan tulang punggung
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan tujuan pariwisata memiliki peran besar bagi perkembangan UMKM. UMKM merupakan tulang punggung perekonomian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan perekonomian Indonesia yang semakin membaik ditandai dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Peningkatan pertumbuhan ekonomi salah satunya didorong oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan manusia terutama pada dunia usaha saat ini. Di samping itu, banyaknya usaha bermunculan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengembangan industri pariwisata merupakan hal penting bagi Indonesia. Sektor pariwisata masih dijadikan sektor andalan dalam pembangunan Negara Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju. Pada saat krisis ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendukung utama yang menunjang dalam bisnis di bidang pariwisata. Sejalan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perhotelan termasuk dalam industri jasa yang menawarkan jasa pelayanan kamar, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pariwisata yang memiliki peran penting dalam peningkatan pendapatan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan manusia terutama pada dunia saat ini. Salah satunya dalam perkembangan pariwisata yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makanan siap saji banyak dijual di Indonesia. waktu ke mall, ke cafe dan tentunya dengan makanan-makanan ala barat atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat,tidak hanya berakibat pada sektor pendidikan, sektor ekonomi dan budaya juga ikut terpengaruh. Perubahan kebudayaan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara agraris terbesar di dunia. Sebagian besar penduduk Indonesia hidup dari sektor agribisnis. Agribisnis merupakan suatu sistem yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen. Perusahaan dituntut bekerja keras untuk memberikan barang atau jasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis merupakan fenomena yang sangat menarik untuk diteliti, terlebih di era globalisasi dalam bidang ekonomi yang semakin terbuka. Hal ini turut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penghidupan bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Secara umum, pengertian
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sangat luas dan sebagian besar masyarakatnya bergerak dalam bidang pertanian. Sektor pertanian tidak saja sebagai penyedia kebutuhan
Lebih terperinciVI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN
VI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN Menurut Engel, et al (1995), proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen terdiri dari lima tahapan, yaitu (1) pengenalan kebutuhan, (2) pencarian informasi, (3)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan dalam meraih devisa Negara. Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus sebagai peluang bisnis dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menyumbang devisa yang tinggi bagi suatu Negara. Sektor inipun dimanfaatkan dalam meningkatkan perekonomian
Lebih terperinciKIAT BISNIS MAKANAN TRADISIONAL
PENDAHULUAN KIAT BISNIS MAKANAN TRADISIONAL Sebagaimana diketahui bahwa makanan bagi kesehatan tidak hanya penting untuk pemenuhan gizi dan untuk mempertahankan kesehatan secara optimal, akan tetapi makanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbatasan langsung dengan ibu kota negara Indonesia, DKI Jakarta yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia secara geografis maupun demografis sesungguhnya memiliki potensi yang sangat luar biasa sebagai daya tarik bagi pariwisata internasional, mengingat kekayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bisnis restoran dan kafe hingga saat ini masih diyakini sebagai salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis restoran dan kafe hingga saat ini masih diyakini sebagai salah satu bisnis yang memiliki prospek yang cukup bagus, bahkan mampu bertahan dalam kondisi krisis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan menjadi tujuan integrasi ekonomi regional pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Pengolahan Non Migas Menurut Cabang Industri
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dunia industri khususnya di Indonesia terus mengalami kemajuan yang signifikan, baik industri yang berskala besar atau yang berskala kecil.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan karena memiliki peran yang besar dalam kegiatan perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan pariwisata di dunia sudah sangat maju dan terus dikembangkan karena memiliki peran yang besar dalam kegiatan perekonomian masyarakat suatu Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi yang kini telah menjadi bagian dari hak azazi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Pada bab pembahasan ini, menguraikan gambaran umum Restoran Macaroni Panggang (MP) seperti sejarah, struktur organisasi, visi dan misi, strategi bauran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tingkat arus informasi telah berkembang dengan sedemikian rupa sehingga pengaruhnya dapat dengan cepat terlihat dan terasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka pariwisata adalah sebagai suatu proses yang dapat menciptakan nilai tambah barang atau jasa sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia mempunyai cakupan yang sangat luas, mulai dari tempat wisata
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pariwisata di Indonesia mempunyai cakupan yang sangat luas, mulai dari tempat wisata yang menyajikan keindahan alam hingga wisata kulinernya yang dapat memanjakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya pesat bisnis usaha restoran cepat saji, secara globalisasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya pesat bisnis usaha restoran cepat saji, secara globalisasi membuat para pesaing bisnis baru muncul dan membuat inovasi baru di berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia yang sudah terkenal sampai ke mancanegara dan memiliki kedudukan yang dapat disejajarkan dengan daerah-daerah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, persaingan dalam industri jasa di Indonesia semakin ketat. Hal ini tidak lepas dari banyaknya pemain atau perusahaan baik besar maupun kecil yang berkecimpung
Lebih terperinciINTERVIEW GUIDE ANALISIS PELUANG BISNIS PADA OBYEK WISATA TANGKAHAN
INTERVIEW GUIDE ANALISIS PELUANG BISNIS PADA OBYEK WISATA TANGKAHAN Pertanyaan bagi pemilik usaha 1. Barang atau jasa apa yang Anda jual di obyek wisata Tangkahan? Saya menjual barang-barang kerajinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan mempengaruhi usaha suatu perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar. Setiap perusahaan dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri makanan dan minuman atau restoran merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan. Karena pada dasarnya orang makan untuk dapat bertahan hidup sehingga
Lebih terperinciBAB II OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Industri Kuliner di Yogyakarta. dibanding tahun sebelumnya (Hermawan,2013).
BAB II OBJEK PENELITIAN A. Perkembangan Industri Kuliner di Yogyakarta Bisnis usaha kuliner di Yogyakarta dewasa ini semakin berkembang. Hal ini didukung semakin brekembangnya pendatang baik yang menetap
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Restoran Klasifikasi Restoran
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Restoran Kata restoran berasal dari bahasa Perancis yaitu restaurer, dengan arti yaitu tempat menyediakan makanan. Restoran memiliki makna sebagai tempat menyajikan beragam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia kuliner khususnya Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Kuliner tidak hanya sebatas pemenuhan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini jumlah Restaurant di Jogjakarta semakin meningkat, hal ini tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini jumlah Restaurant di Jogjakarta semakin meningkat, hal ini tidak terlepas dari semakin banyaknya pusat keramaian maupun pusat perbelanjaan yang tersebar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 didunia, merupakan negara yang menjadi pasar potensial untuk pemasaran berbagai jenis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Kopi merupakan salah satu dari komoditi perkebunan yang dihasilkan Indonesia. Kopi di Indonesia banyak diolah menjadi bahan dasar pembuatan minuman. Olahan minuman kopi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Profil Perusahaan Coffee Shop Kopi Progo merupakan unit bisnis strategis di bidang cafe dan resto yang berdiri pada tahun 2009 di Jl. Progo, Bandung.
Lebih terperinci1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, perusahaan, Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebanyak 286 unit, Jawa Timur sebanyak 231 unit, serta Bali sebanyak 225 unit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis restoran merupakan salah satu jenis bisnis yang cukup menjanjikan saat ini. Pangan tidak hanya sekadar untuk kebutuhan biologis semata, akan tetapi menjadi gaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk-produk makanan yang dijual di pusat-pusat penjualan produk makanan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan bervariasi saat ini sudah semakin meningkat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya produk-produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu industri yang berkembang sangat pesat dan mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam mempertahankan kelangsungan bisnisnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, lingkungan bisnis serta segala bentuk usaha di Indonesia mengalami perubahan seiring dengan berkembanganya tingkat perekonomian, perubahan teknologi,
Lebih terperinciBAB I PEND AHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jika berbicara tentang Aceh tentunya salah satu khas dan terkenal yaitu
BAB I PEND AHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jika berbicara tentang Aceh tentunya salah satu khas dan terkenal yaitu cita rasa kopinya. Kopi tradisional Aceh memiliki cita rasa yang khas dengan aroma
Lebih terperinciVII ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYUSUN STRATEGI PROMOSI PASTEL & PIZZA RIJSTTAFEL
VII ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYUSUN STRATEGI PROMOSI PASTEL & PIZZA RIJSTTAFEL 7.1 Identifikasi Tujuan Pastel & Pizza Rijsttafel Melakukan Strategi Promosi Strategi promosi yang dilakukan untuk menghasilkan
Lebih terperinci