Yang dimaksud dengan anggota gerak adalah bagian tubuh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Yang dimaksud dengan anggota gerak adalah bagian tubuh"

Transkripsi

1 IO. Anggota Gerak Yang dimaksud dengan anggota gerak adalah bagian tubuh yang dipergunakan untuk bergerak dan berpindah temp at. Anggota gerak ini dibagi menjadi anggota gerak atas Qengan dan tangan, upperlimb) dan anggota gerak bawah (tungkai dan kaki, lower limb). Penamaan bagian-bagian anggota gerak atas dan bawah disesuaikan dengan posisi normal atau posisi anatomis. Pada posisi ini, seseorang berdiri menghadap ke depan dengan tungkai dan kaki dirapatkan, lengan ditempatkan di sisi tubuh dengan telapak tangan menghadap ke depan. Di pihak lain, pembagian tubuh dan anggota gerak dalam mas-mas (segmen), tidak mempergunakan gambaran posisi anatomis sebagai pegangan. Pembagian atas mas atau segmen menjadi lebih jelas jika manusia membungkuk pada panggul dengan punggung horizontal, lengan tergantung dengan telapak tangan menghadap ke dalam. Mirip gambar makhluk berkaki empat yang sedang berdiri Anggota Gerak Atas Anggota gerak atas meliputi bahu, lengan, dan tangan. Walaupun dari luar terlihat menyatu dengan tubuh, jika diperhatikan 143

2 lebih teliti, tulang-tulang yang membentuk balm hanya memdi dekat leher. Sendi itu menghubungkan tulang selangka (clavicular bone)dengan tulang dada (sternum). Di tempat itu urat atau ligamen yang mengikat kedua tulang sangat kuat. Hal ini diperlukan karena tepat di belakang sendi itu terdapat pembuluh darah balik yang besar yang mengantar darah ke jantung. Tulang yang bergeser di sendi ini dapat menyobek pembuluh darah. Oleh karena itu, pada waktu mengalami kecelakaan, bukan sendi itu yang terluka tetapi tulang selangka yang akan patah. Karena tulang selangka ini merupakan satusatunya tulang yang menghubungkan anggota gerak atas dengan tubuh, tulang selangka yang patah akan sangat melemahkan kekuatan anggota gerak yang bersangkutan. Untuk memperkuat tulang itu, tidakjarang dipasang pelat logam yang bersnat permanen pada tulang yang patah. Hubungan anggota gerak atas dengan tubuh, terutama teijadi melalui otot. Otot-otot itu sekaligus merupakan otot penggerak gelang bahu dan penggerak lengan atas. Di depan dada otot itu adalah m.pectoralis major dengan payudara melekat di bagian depannya (pada wanita). Pada laki-iaki terdapat puting susu melekat sangat erat pada otot ini. Payudara ini melekat di permukaan otot dengan diperkuat urat atau ligamen yang serabutnya vertikal terhadap permukaan dada (cooperligament). Otot-otot anggota gerak atas yang sering dilatih untuk membentuk tubuh yang baik meliputi m.pectoralismajor, m.trapezius, m.latissimus dorsi, m.deltoideus, m.biceps brachi~ m.triceps brachii, dan lain-lain. Masing-masing otot mempunyai perlekatan dan fungsi yang sesuai dengan perlekatan itu. Untuk menghasilkan latihan yang bermanfaat, perlu diketahui fungsi dari otot yang dilatih sehingga gerakan dapat dlsesuaikan dengan fungsi itu. 144

3 ~ Di punggung terdapat tulang belikat dan di balm terdapat tulang selangka. Tulang belikat mempunyai sendi yang hampir tidak dapat bergerak dengan tulang selangka di sebelah pinggir bahu. Otot-otot penggerak lengan dan bahu ada yang mempunyai punctum fixum (titik tak bergerak) di kedua tulang ini, dan otot lain mempunyai punctum mobilis (titik yang berpindah temp at) di sana. Tulang lengan atas (humerus) mempunyai sendi peluru yang berhubungan dengan tulang belikat (scapula). Sendi ini memungkinkaii gerakan hampir 360 derajat. Drat atau ligamen pengikat sendi ini cukup kuat dan terlindungi sehingga jika 'keseleo' tulang lebih sering turun ke bawah.jika mengalami trauma, tulang ini sering patah pada bagian yang dinamakan leher surgical (surgical neck). Dinamakan demikian karena merupakan temp at yang sering diperbaiki ahli bedah (surgeon). Di lengan bawah terdapat 2 tulang (radius dan ulna). Tulang lengan atas mempunyai persendian dengan tulang ulna yang posisinya sejajar jari kelingking, sedangkan persendian dengan tangan teijadi antara tulang radius dengan tulang-tulang pergelangan tangan. Karena diisi oleh dua tulang, jika teijadi patah tulang sering perlu perbaikan melalui pembedahan karena kesulitan mengoreksi posisi tanpa tindakan bedah itu. Tulang pergelangan tangan beijumlah 8 buah tersusun dalam 2 baris. Tulang-tulang ini mencapai jumlah itu pada usia sekitar tahun, dan pada anak-anak masih ada tulang yang berupa tulang rawan. Karena pertumbuhan tulang yang belvariasi, tidak dianjurkan untuk anak-anak menggunakan pemberat (halter, barbelatau yang sejenis) dalam melakukan olahraga. Sebaiknya olahraga demikian ditangguhkan sampai sekitar usia 17 tahun. Di tangan terdapat 5 tulang telapak tangan (metacarpal) clan 14 ruas tulang di 5 jari (phala11x).jaritelunjuk sampai kelingking 145

4 ~runyai 3 mas tetapi ibu jari hanya 2 mas.f~ I~ ~\\\\lffi a hrena ibuj~ tioo1~e~ sejajar dengan jari yang lain sehingga jarijari ini bisa saling berhadapan. Untuk hal-hal yang berkaitan dengan carpal-tunnel syndrome, dan de Quaervain's syndrome silakan lihat bab tentang otol Anggota gerak atas mendapat darah dari salah satu eabang besar, yaitu dari a.axillaris (axillary artery). Di daerah pundak pembuluh darah ini ditemani 2 pembuluh balik. Pada lekukan di dada dekat pangkal lengan, pembuluh balik ini menerima pembuluh balik dari kulit lengan yang bermuara di sana (cephalic vein).tempat ini terletak dekat permukaan dan relatif sukar bergerak sehingga merupakan tempat yang baik untuk pemasangan jarum dan alat untuk cud darah (hemodialise). Di lengan atas pembuluh darah terletak di bagian yang dekat tubuh. Lokasi ini penting diketahui untuk dapat menolong seseorang yang mengalami pendarahan. Dalam keadaan demikian, pengikatan yang disertai penekanan (tourniquet)hams dilakukan terhadap pembuluh darah di daerah itu. Di dekat siku pembuluh darah itu, a.brachialis, terdapat di sisi m.bicepsbrachii. Lokasi ini sering digunakan untuk menempatkan stetoskop pada saat pengukuran tekanan darah. Pada pengukuran tekanan darah dengan alat elektronik, sensor hams dipasang di daerah itu. Di permukaan siku di bawah kulit terlihat pembuluh darah balik yang berwarna kebiruan. Pembuluh balik ini, v.mediana cubiti, sering dipergunakan untuk pengambilan eontoh darah, tetapi tidak untuk infuse atau transfusi darah. Hal ini disebabkan infuse dan transfusi membutuhkan waktu lama sehingga dapat meresahkan penderita yang tak dapat menggerakkan sendi sikunya (infus adalah eara pemasukan eairan ke dalam pembuluh balik, transfusi adalah istilah khusus untuk memasukkan darah). 146

5 ~ - -- Untuk keperluan infus dan transfusi darah digunakan pembuluh balik yang terletak di pergelangan tangan dekat pangkal ibu jari ( cephalic vein). Pembuluh darah di sini tidak terpengaruh oleh gerakan pergelangan tangan. Denyut nadi (radial artery) dapat diperiksa dan diraba di permukaan tulang radius dekat ibu jari. Pemeriksaan itu tidak boleh dilakukan dengan menggunakan ibu jari, karena di bagian tengah ibu jari terdapat pembuluh darah yang juga berdenyut sehingga dapat membingungkan. Adakalanya seorang bayi dilahirkan dengan memiliki 6 jari. Keadaan ini dapat dengan mudah diatasi melalui pengikatan jari tamb~an itu segera sesudah lahir sehingga tidak akan tumbuh dan mati. Pada bayi penghayatan rasa sakit belum seperti pada orang dewasa. Anggota gerak atas mempunyai persarafan yang diurus oleh sumsum belakang di leher (brachialplexus). Serabut sara! mencapai lengan dengan melalui ketiak bersama pembuluh darah. Dengan demikian, jika kulit ketiak dibuka maka di sebelah dalamnya akan ditemukan banyak sekali serabut sara! dan pembuluh darah. Ketika dilahirkan, tidak jarang seorang bayi dikait dan ditarik pada ketiaknya. Sebagai akibatnya, bukan tidak mungkin teijadi penekanan serabut sara! yang menimbulkan kelumpuhan Anggota Gerak Bawah Tulang-tulang yang membentuk anggota gerak bawah meliputi tulang panggul (oscoxae),tulangtungkaiatas (femur),tulangkering (tibia), tulang betis (fibula), tulang pergelangan kaki (tarsal bones, 7), tulang telapak kaki (metatarsal),dan tulangjari kaki. Di samping itu, tulang sacrum juga dapat dimasukkan karena kedua tulang panggul melekat pada tulang ini. Berat badan mulai dari puncak kepala (vertex)diteruskan ke bawah melalui garis berat tubuh yang akan memotong tempat 147

6 rersendian tul~g tun~kai ~tasden~ ~~~~ (~scoxae).karena itu, panggu1sebagaikesaluanj menahan berat, untuk selanjutnya diteruskan ke tungkai. Jika tungkai juga berada dalam posisi segaris dengan garis berat itu, kedua lutut akan dapat tegak terkunci tanpa bantuan kontraksi otot (lockingposition).lutut dapat terkunci karena memang bentuk pennukaan antara tulang paha dan tulang kering memungkinkan hal itu, dan proses itu dibantu oleh kontraksi suatu otot (m.popliteus) Tulang yang membentuk panggul selain merupakan bagian dari anggota gerak bawah, juga merupakan bagian dari batang tubuh dan penting untuk proses kelahiran bayi. Salah satu hubungan yang jelas adalah pada kasus kelahiran yang dipaksakan. Kelahiran seperti itu biasanya diakibatkan kurang serasinya perbandingan ukuran panggul ibu dengan kepala anak, hingga dapat menyebabkan, symphisiolysis. Pada keadaan ini symphisispubis yang mengikat kedua tulang kiri kanan mengalami kernsakan. Akibatnya, ibu harns berbaring penuh karena panggul tidak mampu menahan berat badan sampai sendi itu pulih kembali. Di lipat paha terdapat kelenjar getah bening yang akan mengalami peradangan jika ada bagian tungkai yang mengalami infeksi. Pada laki-laki, kelenjar getah bening di tempat ini juga bisa mengalami peradangan pada kasus penyakit kelamin, tetapi hal demikian tidak teijadi pada wanita. Sedikit di bawah lipat paha di sebelah tengah terdapat posisi pembuluh darah tungkai, yaitu a.femoralis didampingi pembuluh baliknya. Pembuluh darah di posisi ini digunakan sebagai upaya pemasangan kateter untuk pemeriksaan jantung. Dari pembuluh ini kateter akan diternskan melalui pembuluh balik di panggul terns ke jantung; bila perlu dapat juga dilakukan melalui pembuluh nadi (a.femoralis) untuk selanjutnya melalui aorta mencapai 148

7 a.coronaria.a.coronariaadalah pembuluh darah yang mengurus jantung yang dapat mengalami penyumbatan. Di pinggul terdapat otot-otot yang membantu gerakan berjalan. Kelumpuhan salah satu otot dapat menyebabkan cara beijalan tidak sempuma (gait). Di bagian ini terdapat juga saraf besar yang mengurus otot tungkai, yaitu n.ischiadicus(sciaticnerve). Karena posisinya, saraf ini mudah teijepit jika seseorang menyimpan dompet tebal di saku belakang sehingga menimbulkan rasa nyeri. Keluhan yang sama juga dapat timbul pada peradangan saraf ini akibat gerakan yang salah atau sebab lain. Keluhan ini sering dinamakan ischialgiaatau sciaticpain yang menjalar dari pinggul ke paha belakang terns ke lutut dan ke betis bagian luar sampai pergelangan kaki. Penderita ini dianjurkan istirahat (sambil dibantu obat) dan terutama tidak melakukan gerakan sendi panggul berlebihan. Kloset jongkok kurang menguntungkan penderita ini. Saraf ini juga harus dihindari oleh dokter yang menyuntik di daerah itu. Penyuntikan biasanya dilakukan di bagian pinggul sebelah luar setelah dilakukan pengukuran tertentu. Tulang tempurung lutut yang kecil (patella) dan seperti tidak berharga, memegang peran penting dalam pergerakan lutut. Tulang ini bertindak seperti katrol pada pergerakan yang teijadi. Jika tulang ini tidak ada, otot penggerak lutut di sebelah depan paha tidak dapat berfungsi meluruskan lutut atau menahan beban pada posisi setengah tertekuk. Sendi lutut merupakan sendi yang paling banyak dibebani. Sendi ini juga merupakan sendi yang paling banyak bergerak sambil dibebani berat badan pula. Pada pemain sepak bola, misalnya, sendi ini dituntut untuk selalu siap melakukan gerakan cepat, kuat, dan mendadak. Sebagai akibatnya, pemain sepak bola menanggung risiko terkena musibah yang menyobek meniscus 149

8 yang terdapat di antara tulang paha dan tulang kering. Kerusakan ini mudah diselesaikan melalui oderasi. Pada orang yang memiliki berat badan yang berlebihan dapat dijumpai pertumbuhan tulang (osteophyte) di pinggir atas tulang kering pada penderita osteoarthritis. O1ot betis mempunyai urat atau tendo yang sangat kuat, yang menghubungkannya dengan tulang tumit (os calcaneus), yang dinamakan tendo achilles, yang diambil dari nama seorang dewa Yunani. Tulang tumit ini merupakan tulang yang paling berisiko pada peneijun payung karena mereka diajar untuk mendarat dengan bertumpu pada tulang ini. Oleh karena itu, jika teijadi kecelakaan tulang itu patah dan dinamakan parachute-fracture. Di bagian bawah tulang kering dan tulang betis terdapat mata kaki. Mata kaki sebelah dalam (bagian tulang betis) penting diperhatikan karena di sebelah bawahnya terdapat pembuluh nadi untuk kaki dan di atasnya sering terlihat pembuluh darah balik yang cukup besar. Pada keadaan darurat, seperti pada pasien kolera, sering infus diberikan melalui pembuluh darah balik ini yang dicapai melalui pemo1ongan kulit (vena seksi). Tulang telapak kaki selalu membentuk busur di sebelah dalam dan di sebelah luar. Kadang-kadang busur itu hampir lurus dan pada keadaan demikian biasanya o1ot di telapak kaki yang bersangkutan lebih cepat mengalami kelelahan jika digunakan untuk beijalan. Penyebabnya hanyalah masalah mekanis yang kurang menguntungkan. Pada orang itu tulang telapak kaki juga berada pada posisi lurus sehingga butuh upaya lebih banyak untuk beijalan. Seseorang yang tidak biasa beijalan jauh dan melakukannya tanpa persiapan yang baik akan mempunyai risiko mengalami patah tulang telapak kaki, dinamakan long-marchfracture. 150

9 10.3 Maca""acam Gangguan yang Perlu Diperhatikan Dalam memperkirakan dislokasi atau perubahan posisi yang dapat tetjadi pada fraktur tulang, perlu dipertimbangkan otototot yang melekat di sekitarnya. Struktur lain (arteri, vena, saraf) yang letaknya (sangat) berdekatan dengan tulang pada bagianbagian tertentu, juga harus selalu mendapat perhatian, seperti lokasi n.radialis dan a.profunda brachii untuk fraktur di pertengahan tulang humerus; serabut saraf n.ulnaris di bagian belakang tulang lengan atas, dan sebagainya. Pada penderita penyakit kusta yang menyerang saraf, serabut saraf yang paling sering diserang adalah salah satu saraf ke lengan yang terletak di bagian belakang silm sebelah dalam, yaitu n.ulnaris. Kerusakan saraf, di samping pada fraktur, dapat juga tetjadi pada keadaan-keadaan lain. Yang hams diperhatikan terlebih dahulu sebelum menilai lokasi kelumpuhan serabut saraf adalah jenis kelumpuhan yang terjadi. Jika kelumpuhan bersifat hypertonus (kaku), kelainan tetjadi pada sumsum belakang atau otak. Bila kerusakan bersifat hypotonus, dapat diperkirakan bahwa kerusakan bersifat perifer dan mengenai serabut saraf. Karena setiap saraf mempunyai fungsi mengurus kelompok otot tertentu, kerusakan akan ditunjukkan oleh gangguan fungsi otot yang diurusnya atau oleh rasa nyeri di daerah tubuh yang diurusnya. Pada bayi yang dilahirkan dengan bantuan forceps, sering tetjadi erh's paralysis, dan klumpke's paralysis akibat kerusakan yang tetjadi pada plexus hrachialis. Crutch's paralysis adalah kelumpuhan pada n.radialis akibat pemakaian penopang ketiak yang kurang baik. Sleep's paralysis dari n.medianus dan n.radialis dapat tetjadi pada orang yang tertidur lama pada posisi yang menjepit kedua saraf tersebut di bagian pangkal. 151

10 Kerusakan n.medianus terlihat posisi tangan seperti kera ("apel~e" hand). Kadan2-kada= terlihat ~i~ ~~1~ I~~ 1m dapat dijlexi-kan ("pointing" index finger). Kerusakan n.medianus di canalis carpimenyebabkan carpal tunnel syndrome. Kerusakan n.ulnaris terutama mempengaruhi otot intrinsik tangan sehingga gambaran keseluruhan menunjukkan suatu clawhand. Pada kelumpuhan n.radialis teijadi dominasi otot-otot flexor, tampak gambaran wrist drop. Pada penderita poliomyelitis, virus menyerang serabut saraf sehingga otot tidak menerima rangsangan. Karena hal tersebut berlangsung dalam waktu lama, otot tungkai yang terkena menjadi kedl (atropt) sehingga tidak bertenaga lagi. Pada orang dengan perkembangan sendi lutut yang normal, garis pemikul beban pada tungkai akan beijalan melalui pertengahan caput femoris, pertengahan sendi lutut sampai pertengahan tulang calcanaus. Keadaan ini disebutgenu rectum. Adakalanya garis pemikul beban tersebut didapatkan melalui bergeser ke pinggir, keadaan ini disebut genu valgum (knock-knee, lutut bentuk X). Pada keadaan ini teijadi pembebanan berlebihan pada meniscus lateralis. Sebaliknya, jika garis pemikul beban melewati bagian tengah tulang paha, ini disebut genu varum (bowleg, lutut bentuk 0), dengan beban berlebihan pada meniscus medialis. Untuk keperluan klinik, pengetahuan mengenai letak arteri ini penting guna mengetahui keadaan pembuluh darah yang mengurus kaki. Selain itu, patut diingat pula bahwa pada kaki terdapat vena superficial dan venaprofunda. Hal ini penting mengingat tidak jarang ditemukan kasus thrombosis vena yang dengan sendirinya dapat mengenai salah satu jenis vena yang disebutkan di atas. Penyumbatan akibat thrombosis ini sering teijadi pada orang tua yang duduk lama Qebih dari 8 jam) seperti ketika melakukan penerbangan jarak jauh. 152

11 Gbr Clavicula, dilihat dari atas A= pars sternalis dekat tulang dada, B= pars scapularis yang terletak di ujung pundak. MV Gbr A Gbr.10-2.B Gbr.10-2 Scapula dilihat dari belakang (A) dan depan (B) AS= superior angle; AI= inferior angle; MV= margo vertebralis; ML= margo lateral is; CG= cavitas glenoidal is; Acr= avromion; PC= proc.coracoideus; IS= incisura scapulae; FIS= fossa infraspinatus; FSS= fossa supraspinatus; SS= spina scapulae; FSS= fossa subscapularis Gbr.10-3 Gbr Otot dada. Pma= m.pectoralis major; De= m.deltoideus; Tra= m.trapezius; StM= m.sternomastoideus; FDP = trigonum deltoideo-pectorale (mohrenheim) 153

12 PC Gbr.10-4.A Gbr Gbr Otot punggung dan bahu.tra= m.trapezius; De= m.deltoideus; LS= m.levator scapulae; Rmi= m.rhomboi-deus minor; SS= m.supraspinatus; SpS= spina scapulae; IS= m.infra spinatus; Rma= m.rhomboideusmajor; Tmi= m.teres minor; Tma= m.teres major; SA= m.serratus anterior; Pmi= m. pectoralis minor; PC= proc.coracoideus; SC= m.subclavius; CL= clavicula Gbr.10-5 Gbr Plexus brachialis. C7= radix segmen C7; L,P,M= fasciculus Medialis, Posterior dan La-teralis; Med= n.medianus; U+= n.ulnaris dengan n.cutaneus brachii medialis dan n.cutaneus an-tebrachii medialis; MsC= n.musculocutaneus;r= n.radialis; A= n.axilaris; SSc= n.suprascapularis; ThL= n.thoracalis longus; ScM= m.scalenus medius; DSc= n.dorsalis scapulae. 154

13 Gbr A.axillaris dan cabangcabangnya. Aax = a.axillaris (warna pekat) Sca = a.subclavia; ThC = truncus thyrocervicalis; CTr = a.cervicalis transversa; SSc = a.supraclavicularis; Tad = a.thoracoacromialis (rami deltoidea); ThS = a.thoracalis suprema; Tap = a.thoracoacromialis (rami pectoralis); SSc = a.subscapularis; ThL = a.thoracalis lateral is; ThO = a.thoracodorsalis; CSc = a.circumflexa scapulae; Br = a.brachialis; CHp = a.circumflexa humeri posterior; CHa = a.circumflexa humeri anterior Gbr Humerus. A= tampak depan, B= tampak belakang. CH= caput humeri; CA= collum anatomicum; TMjla= tuberculum majus humeri; Tmi= tuberculum minus humeri; CIT= sulcus intertubercularis; CCh= collum chirurgicum; SNR= sulcus nervi radialis (sulcus spiralis); TO= tuberositas deltoidea; FR= fossa radialis; FO= fossa olecranii; EM= epicondylus medialis humeri; EL= epicondylus lateralis humeri; Troc= trochlea Gbr.10-7.A Gbr.10-7.B 155

14 PIC Gbr.10-8.A Gbr.10-8.B Gbr Otot flexor di lengan atas. A= otot superficial, B= otot dalam. CrB= m.coracobrachialis; CBB= m.biceps brachii (caput brevis); CLB= m.biceps brachii (caput longum); Br= m.brachialis; LF= lacertus fibrosus (aponeurosis mm.biceps brachii); MsC= n.muculocutaneus Gbr Otot bagian belakang lengan atas. CLn= m.triceps brachii (caput longum); CL= m.triceps brachii (caput lateral); CM= m.triceps brachii (caput mediale); An= m.anconeus; U= os ulna; R= n.radialis (dan sulcus nn.radialis); TIG= tuberositas infra glenoidales; Sc= os scapula 156

15 Gbr.1 0-1O. Septum intermusculare mediale (bagian dalam) dengan pembuluh darah dan sarafnya. SSe: m.subscapularis; LD= mjatissimus dorsi; TMj= m.teres major; D= m.deltoideus; Aax= a.axillaris; CrB= m.coracobrachialis; MsC= n.musculocutaneus; Abr= a.brachialis; VBr= v.brachialis; R= n.radialis; PBr= a.profunda brachii; TrB= m.triceps brachii; NMd= n.medianus; U= n.ulnaris; Br= m.brachialis; MBc= m.biceps brachii; CUA= a.collateralis ulnaris superior; VBs= v.basilica; CUI= a.collateralis ulnaris inferior Gbr Fossa cubiti. Br= m.brachialis; BcR= m.brachiora-dialis; ERL= m.ext.carpi radialis longus; ERB= m.ext.carpi radialis brevis; NRp= n.radialis (rami profundus); NRs= n.radialis (rami superficialis); MSp= m.supinatorius; PrT= m.pronator teres 157

16 IS~OLc ~ CpR. ~:~ Per -.,.~. Gbr Os radius dan os ulna. A= tampak depan dan B= tampak ll~11!ii~~. HI ~~II U radius;olc= olecranon; ISL= incisura semilunaris; PCr= proc. coronoideus; CpR= capituum radii; IS= membrana interossea; PSR= proc.styloideus radii; PSU= proc.styloideus ulnae PSR PSU Gbr B Gbr A Gbr B Gbr A Gbr Otot bagian depan (A) dan bagian belakang (B) lengan bawah. Md= n.medianus; NR= n. radialis; PrT= m.pronator teres; Br= m.brachialis;bcr= m.brachioradialis; ERL= m.extensor carpi radialis longus; FCR= m.flexor carpi radialis; Anc= m.anconeus; FCU= m.flexor carpi ulnaris; PL= m.palmarislongus; ERB= m.ext. carpi radialis brevis; EDM= m.ext.digiti minimi; EDL= m.ext. digitorum commu-nis; APL= m.abductor pollices longus; EPB= m.ext.pollices brevis; EPL= m.ext. pollices longus; RF= retina-culum flexorum (= lig.carpi volare); RE= retinaculum extensorum (= lig. carpi dorsale); ApP= apponeurosis palmaris 158

17 Gbr A Gbr B Gbr Vagina tendineum di telapak (A) dan punggung (B) pergelangan tangan dan tangan.. VT = vagina tendineum; ML= m.lumbricales; AP= m.adductor pollices; NMd= n.medianus; FPB= m.flexor pollices brevis; APB= m.abductor pollices brevis; OP= m.opponens pollices; AbD= m.abductor digit minimi; FDM= m.flexor digiti minimi; OD= m.opponens digiti minimi; NU= n.ulnaris; VFP= m.flexor pollices longus (dengan vagina tendineum-nya); EIP= m.extensor indices proprius; ED= m.extensor digitorum communis; ED5= m.extensor digiti minimi; LCD= lig.carpi dorsale; ED5= m.extensor digiti minimi; ECU= m.extensor carpi ulnaris; APL= m.abductor pollices longus; EPL= m.extensor pollices longus; ERB &ERB= m.extensor carpi radialis longus dan m.extensor carpi radialis longus (bersama); EPB= m.extensor pollices brevis Gbr A Gbr B Gbr Tulang-tulang tangan. Ham= os hamatum; Cap= os capitatum; MMi= os multangulum minus; MMj= os multangulum majus; Nav= os naviculare; Lun= os lunatum;tri= os triquetrum; Psi=os pisiforme; MC(4&5,v)= os metacarpal Oari4&5); PP= os phalanx proximal; PM= os phalanx media; PD= os phalanx distal; Ses= os sesamoid

18 8< Gbr Otot, pembuluh darah dan saraf di lengan bawah. BBr= m.biceps brachii; Br= I PIT NIA n.medianus; BcR= m.brachioradialis; Abr= a.brachialis; ARR= a.recurrens radialis; RPR= rami profundus nn.radialis; RSR= rami superficialis nn.radialis; PrT= m.pronator teres; FCR= m.flexor carpi radialis; PL= m.palmaris longus; NU= n.ulnaris; ARU= a.recurrens ulnaris anterior; AU= a.ulnaris; AIC= a.interossea communis; MSp= m.supinatorius; ERL= m.extensor carpi radialis longus; FOS= m.flexor digitorum sublimis; IAP= a.interossea anterior & posterior;nia=n. interosseaanterior;fcu= m.flexor carpi ulnaris; Ard= a.radialis; FPL= m.flexor carpi radialis; FOP= m.flexor digitorum profundus; AIO= a.interossea anterior; NIO= n.interossea anterior; AU= FOP a.ulnaris; NMd= n.medianus; PQ= m.pronator quadratus; APL= m.abductor pollices longus Gbr Otottelapaktangan (=volar, B) APB= m.abductor pollices brevis; 100= m.interossea dqrsalis (4); Ab= m.abductor digit minimi; FPB= m.flexor pollices brevis; AdP= m.adductor pollices (caput transversa); FOM= m.flexor digit minimi; 10P= m.interossea palmaris (3); FOP= m.flexor digitorum profundus; FOS= m.flexor digitorum sublimis; FPL= m.flexor pollices longus, E= m.ext.digit.comm 160

19 Gbr Pembuluh darah dan saraf di tangan, gambaran topografis (A) dan skema pembuluh darah di tangan (8). ADP= a.digitalis propria; ARI= a.radialis indices; Adc= a.digitalis communis; APP= a.princeps pollices; Apr= arcus palmaris profundus; RSR= ramu volaris superficial is a.radialis; AR= a.radialis; AU= a.ulnaris; RPU= rami profundus aa.ulnaris; APS= arcus palmaris superficialis; AMP= a.metacarpalia palmaris; NM= n.medianus; FDS= m.flexor digitorum sublimis; FPL= m.flexor pollices longus; APL= m.abductor pollices longus; FCR= m.flexor carpi radialis; NU= n.ulnaris; NMp= ramus superficialis palmaris n.medianus; LCT = Ig.carpi transversa (dengan canalis carpi di bawahnya); NDc= n.digitalis communis Pro IL Gbr Pelvis, terdiri atas os sacrum dan os soxae kiri-kanan. IL= os ilium, Isc= os ischium; Pb= os pubis; Lar= linea arcuata yang membatasi pintu atas panggul (=PAP); Pro= promontorium

20 -- Gbr A Gbr Gbr Os coxae, tampak luar (A) dan dalam (8). Garis tipis pada (A) membagi tulang ini menjadi os ilium (atas), os ischium (kiri bawah) dan os pubis (kanan bawah). Crl= crista iliaca; LGS linea glutea superior, LGA= linea glutea anterior; LGI=linea glutea inferior; SIAS= spina ischiadica anterior superior; SIAI= spina ischiadica anterior inferior; FLA= facies lunatum acetabuli; FoA= fossa acetabuli; InA= incisura acetabuli; Pec= pecten ossis pubis; TbP= tuberculum pubicum; Fob= foramen obturatoria; RIP= ramus inferior ossis pubis; Rlls= ramus inferior ossis iuschii; lis= tuber ischiadicum; IisMi= incisura ischiadica minor; Spls= spina ischiadica; lisma= incisura ischiadica major; SIPI= spina ischiadica posterior inferior; SIPS= spina ischiadica posterior superior; FolI= fossa iliaca; Lar= linea arcuata (=Iinea terminalis) pada eminentia ilio-pectinea; SyP= symphisis pubis; FcAu= facies auricularis 162

21 OpC LMLA lua Gbr Os femur dilihat dari depan (A) dan belakang (B). CF= caput femoris; FCap= fovea capitis; TrMa= trochanter major; TrMi= trochanter minor; CoF= collum femoris; LlTr= linea intertrochanterica; CrlTr= crista intertrochanterica; lpct= linea pectinea; TGI= tuberosita glutea; lmla= labium mediale linea aspera; llla= labium laterale linea aspera; Ppo= planum popliteum; TbAd= tuberculum aductorium; EpM= epicondylus medialis femoris; Epl= epicondylus lateralis femoris; CoM= condylus medialis; Col= condylus lateralis; FPat= facies patellaris; FICo= fossa intercondylaris Gbr A Gbr B GMa Gbr Otot di regio glutea. Crl= crista iliaca; Gma= m.gluteus maximus; Gme= m.gluteus medius; Gmi= m.gluteus minimus; NGs= n.glutealis superior; Piri= m.pirifor-mis; NGi= n.glutealis inferior; Npu= n.pudendus; Gms= m.gemelli superior; Obi= m.obturator inter-nus; Gmi= m.gemelli inferior; Ad Qfe= m.quadratus femoris; Tls= tuber ischiadicum; Nisc= n.ischiadicus; Ad= otot adductor; Ham= otot Hamstring; Tll= tractus iliotibialis 163

22 Gbr Pembuluh darah dan saraf di regio glutea. A&NGS= a. & n.glutealis superior; Gma= m.gluteus maximus; Gmi= m.gluteus minimus; Piri= m.piriformis; ACNI= a.commitans nervi ischiadici; Obi= m.obturator internus; A&NGI= a. & n.glutealis inferior; APdl= a.pudenda interna; NPd= n.pudendus; Nis= n.ischiadicus; Qfe= m.quadratus femoris; ACFM= a.circumflexa femoris medialis; NCI= nn.cluneum; Tbl= tuberischiadicum; NCtFP= n.cutaneus femoris posterior; MadMg= m.adductor magnus; RPr1 = rami perforans pertama. 164

23 NFe Sar Pect Gra ReF VL VM Gbr Otot tungkai atas. Th12= vert.th-12; PsMa= m.psoas major; llia= m.iliacus; Lglng= lig.inguinale; TFL= m.tensor fascia latae; Nfe= n.femoralis; Sar= m.sartorius; Pect= m.pectineus; AdBr= m.adductor brevis; AdLn= m.adductor longus; AdMg= m.adductor magnus; Gra= m.gracilis; RcF= m.rectus femoris; VL= m.vastuslateralis;vm= m.vastus medialis. 165

24 Gbr Otot, pembuluh darah dan saraf di tungkai Gbr A Gbr B bagian dalam. ACFL= a.circumflexa iliaca superficialis; AES= a.epigastrica superficialis; AFe= a.femoralis;ap= a.pudenda extema; ApF= a.profunda femoris; NCF= n.cutaneus femoris lateralis; NF= n.femoralis; AL= a.circumflexa femoris lateralis; AM= a.circumflexa femoris medialis; NSp= n.saphenus; AGS= a.genu suprema; MPc= m.pectineus; MAB= m.adductor brevis; RM= rami muscularis; MAL= m.adductor longus; RrP= rami perforans; MAM= m.adductor magnus; HCA= hiatus canalis adductorius Gbr A Gbr B Gbr Fossa poplitea (=FP). A= tampak luar dan B= dasar. BF= m.biceps femoris; SM= m.semi-membranosus; ST = m. semitendinosus; GNM= m.gastrocnemius; NIS= n.ischiadi-cus; NT= n.tibialis; NPC= n.peroneus communis; LcoM= lig. collaterale medial; CF= capsula fibrosa LPO= lig. Popliteum obliquum; MSMb= m.semi-membranosus; Mpop= m. Popliteus; LCoL= lig. collaterale lateral; LArc= lig.arcuatum 166

25 Gbr Potongan sagital sendi lutut. MQF= m.quadri-ceps femoris; CS= cavum synovial;jl=jaringanlemak;ms=membran synovial; OP= os patella; SIP= bursa infrapatellaris; LP= lig.patellae; LCA= lig.cruciatumanterior LCA Gbr Potongan coronal sendi lutut. OF= os femur; OT= os tibia; Ofi= os fibula; LcoM= lig.collaterale medial; LcoL= lig.collaterale lateral; CaF= capsula fibrosa; MS= membrana synovial; MeM= meniscusa medialis; MeL= meniscus lateralis; Mpo= m.popliteus; LC= lig.cruciatum; CS= cavum synovial MM LCrP Gbr Penampang sendi lutut. LTr= lig.transvesum; LcrA= lig.cruciatum anterior; LCrP= lig.cruciatum posterior; MM=meniscus medialis; ML= meniscus lateralis 167

26 CoM AICP CoL Gbr Tulang tungkai bawah. A= dilihat dari OsF MAn A MAn LnS OsT posterior. OsT= os tibia; OsF= os fibula; Col= condylus lateralis; CoM= condylus medialis; UICo= eminentia intercondylaris; AICP= area intercondylaris posterior; CapF= ca-pitulum fibulae; TubT= tuberositas tibiae; lns= linea solei; Man= margo anterior; Mal= malleolus lateralis; MaM= malleolus medialis MaL' MaM Gbr Otot flexor di tungkai bawah. A= lapisan luar, B= bagian dalam lapisan luar; C= lapisan dalam. MGN= m.gastrocnemius; Mso= m.soleus; MPrl= m.peroneus longus; MFDl= m.flexor digitorum longus; MPrB= m.peroneus brevis; TeA= tendo achilles; MPIm.plantaris; Mpop= m.popliteus; TP= m.tibialis posterior; FHl= m.flexor hallucis longus; RetF= retinaculum flexorum; NIS= n.ischiadicus; NTh= n.tibialis; NPrC= n.peroneuscommunis A c 168

VASKULARISASI EXTREMITAS

VASKULARISASI EXTREMITAS VASKULARISASI 1 VASKULARISASI EXTREMITAS E X T R E M I T A S S U P E R I O R ( anggota gerak atas) -------------------------------------------------- Yang termasuk extremitas superior adalah vaskularisasi

Lebih terperinci

OSTEOLOGI EXTREMITAS INFERIOR

OSTEOLOGI EXTREMITAS INFERIOR BLOK BASIC BIOMEDICAL SCIENCES OSTEOLOGI EXTREMITAS INFERIOR DEPARTEMEN ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2010 Dimulai dari regio Glutea (posterior) dan dari regio Inguinal (anterior)

Lebih terperinci

ANATOMI HUMERUS DAN FEMUR

ANATOMI HUMERUS DAN FEMUR ANATOMI HUMERUS DAN FEMUR A. HUMERUS (arm bone) merupakan tulang terpanjang dan terbesar dari ekstremitas superior. Tulang tersebut bersendi pada bagian proksimal dengan skapula dan pada bagian distal

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DEPARTEMEN ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MUSCLE OF UPPER EXTREMITY DEPARTEMEN ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OTOT-OTOT EKSTREMITAS SUPERIOR 1. Kelompok otot pada gelang bahu 2. Kelompok otot regio brachii (lengan atas)

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakteristik Skelet Tungkai 3 4

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakteristik Skelet Tungkai 3 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakteristik Skelet Tungkai Skelet tungkai MEP memiliki ukuran tulang yang kecil namun kompak dengan permukaan yang halus dan tidak banyak dijumpai rigi ataupun penjuluran.

Lebih terperinci

ANATOMI OTOT. by : Hasty Widyastari

ANATOMI OTOT. by : Hasty Widyastari ANATOMI OTOT by : Hasty Widyastari Fungsi dan Karakteristik Otot FUNGSI OTOT 1. Movement (gerak) 2. Pembentuk Postur 3. Menstabilkan sendi 4. Produksi Panas KARAKTERISTIK 1. Exitability : menerima/merespon

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Os radius 2. Os. Ulna

Gambar 2.1 Os radius 2. Os. Ulna Anatomi antebrachii 1. Os. Radius Adalah tulang lengan bawah yang menyambung dengan humerus dan membentuk sendi siku. Radius merupakan os longum yang terdiri atas epiphysis proximalis, diaphysis, dan epiphysis

Lebih terperinci

PEMBULUH NADI ANGGOTA BELAKANG

PEMBULUH NADI ANGGOTA BELAKANG PEMBULUH NADI ANGGOTA BELAKANG A. femoralis A.femoralis merupakan nadi di bagian proximal dari pembuluh nadi pada anggota belakang. Nadi merupakan lanjutan extra-abdominal dari a,iliaca externa, mulai

Lebih terperinci

Vaskularisasi Ekstremitas Inferior Pada regio glutea terdapat a.glutea superior dan a.glutea inferior.

Vaskularisasi Ekstremitas Inferior Pada regio glutea terdapat a.glutea superior dan a.glutea inferior. Vaskularisasi Ekstremitas Inferior Pada regio glutea terdapat a.glutea superior dan a.glutea inferior. A.glutea superior. Merupakan cabang yang terbesar dari percabangan a.iliaca interna, bentuknya pendek,

Lebih terperinci

Judul : Myologi ext superior dan inferior (dr Hj.Ny.Harfiah

Judul : Myologi ext superior dan inferior (dr Hj.Ny.Harfiah Judul : Myologi ext superior dan inferior (dr Hj.Ny.Harfiah Djayalangkara) Biomedik 1 I. OTOT-OTOT EXTREMITAS III.1 Otot-otot yang berada pada Extremitas superior. Terdiri atas otot-otot yang membentuk

Lebih terperinci

TOPOGRAFI EXTREMITAS INFERIOR. Tujuan Instruksional Umum Mampu menyebutkan dan menjelaskan mengenai Topografi extremitas inferior

TOPOGRAFI EXTREMITAS INFERIOR. Tujuan Instruksional Umum Mampu menyebutkan dan menjelaskan mengenai Topografi extremitas inferior Nama dosen : Dr.dr.Sitti Rafiah, M.Si Judul mata kuliah : Biomedik 1 Standar kompetensi : Area kompetensi 5 : Landasan ilmiah Ilmu Kedokteran Kompetensi Dasar : Memahami ilmu kedokteran dasar pada sistem

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 16 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kulit di daerah bahu beruk ditutupi oleh rambut yang relatif panjang dan berwarna abu-abu kekuningan dengan bagian medial berwarna gelap. Morfologi tubuh beruk daerah bahu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. 4 kg, sedangkan untuk kelas junior putra 5 kg dan putri 3 kg.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. 4 kg, sedangkan untuk kelas junior putra 5 kg dan putri 3 kg. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 2.1 Tolak Peluru Tolak peluru termasuk nomor lempar dalam olahraga atletik yang memiliki kriteria tersendiri dari alat hingga lapangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh otot tubuh dan memberikan hasil keseluruhan yang paling baik. 11,12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh otot tubuh dan memberikan hasil keseluruhan yang paling baik. 11,12 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Renang Renang merupakan jenis olahraga yang dilakukan di air dan dapat dilakukan baik putra maupun putri. 10 Dibandingkan dengan olahraga-olahraga lainnya, renang merupakan

Lebih terperinci

acromion yang panjang dengan permukaan yang kasar. Penjuluran ini berfungsi sebagai tuas saat os scapula melakukan gerakan perputaran dan melempar

acromion yang panjang dengan permukaan yang kasar. Penjuluran ini berfungsi sebagai tuas saat os scapula melakukan gerakan perputaran dan melempar PEMBAHASAN Lokomosi pada MEP ditandai dengan perpindahan dari satu posisi ke posisi lainnya. Saat melakukan perpindahan, MEP mampu melakukan perpindahan baik secara quadrupedalism maupun bipedalism (Napier

Lebih terperinci

TULANG DAN PERSENDIAN EXTREMITAS INFERIOR

TULANG DAN PERSENDIAN EXTREMITAS INFERIOR TULANG DAN PERSENDIAN EXTREMITAS INFERIOR Prof. DR. dr. Hj. Yanwirasti, PA BAGIAN ANATOMI Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Dibentuk oleh : - sacrum - coccygis - kedua os.coxae Fungsi : Panggul (pelvis)

Lebih terperinci

OSTEOLOGI

OSTEOLOGI ANATOMI EXTREMITAS INFERIOR TIM ANATOMI FIK Universitas Negeri Yogyakarta OSTEOLOGI 1 3 4a 4b 4c 5 7 6 7 8 9 10 11 1 15 13 14 OS COXAE 1. Linea glutea posterior. Ala ossis ilii 3. Linea glutea anterior

Lebih terperinci

31 Pasang saraf spinalis dan fungsinya

31 Pasang saraf spinalis dan fungsinya 31 Pasang saraf spinalis dan fungsinya Sumsum tulang belakang adalah struktur yang paling penting antara tubuh dan otak. Sumsum tulang belakang membentang dari foramen magnum di mana ia kontinu dengan

Lebih terperinci

OSTEOLOGI

OSTEOLOGI ANATOMI EXTREMITAS INFERIOR TIM (Dra. Endang Rini Sukamti, M.S.) FIK Universitas Negeri Yogyakarta OSTEOLOGI a b c 5 7 OS COXAE 6 7 8 9 0 5. Linea glutea posterior. Ala ossis ilii. Linea glutea anterior.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN dan OSTEOLOGI UMUM. by : Hasty Widyastari

PENDAHULUAN dan OSTEOLOGI UMUM. by : Hasty Widyastari ANATOMI PENDAHULUAN dan OSTEOLOGI UMUM by : Hasty Widyastari Posisi Posisi Anatomi : Berdiri tegak, kedua lengan disamping lateral tubuh, kedua telapak tangan membuka kedepan Posisi Fundamental : Berdiri

Lebih terperinci

31 Pasang Saraf Spinal dan Fungsinya

31 Pasang Saraf Spinal dan Fungsinya 31 Pasang Saraf Spinal dan Fungsinya January 22, 2015 Tedi Mulyadi 0 Comment Saraf spinal Sistem saraf perifer terdiri dari saraf dan ganglia di luar otak dan sumsum tulang belakang. Fungsi utama dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ANATOMI SENDI PERGELANGAN KAKI A.1. Persendian pada Pergelangan Kaki Pergelangan kaki terbentuk dari 3 persendian yaitu articulatio talocruralis, articulatio subtalaris dan articulatio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2. Tujuan a. Tujuan umum Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami konsep Sistem Saraf Spinal

BAB I PENDAHULUAN. 2. Tujuan a. Tujuan umum Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami konsep Sistem Saraf Spinal BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seluruh aktivitas didalam tubuh manusia diatur oleh sistem saraf. Dengan kata lain, sistem saraf berperan dalam pengontrolan tubuh manusia. Denyut jantung, pernafasan,

Lebih terperinci

MYOLOGI UMUM. Istilah Myologi berasal dari kata latin Mus yang berarti seekor tikus kecil, yang mempunyai caput, venter dan cauda.

MYOLOGI UMUM. Istilah Myologi berasal dari kata latin Mus yang berarti seekor tikus kecil, yang mempunyai caput, venter dan cauda. Nama dosen : Dr.dr.Sitti Rafiah, M.Si Judul mata kuliah : Biomedik 1 Standar kompetensi : Area kompetensi 5 : Landasan ilmiah Ilmu Kedokteran Kompetensi Dasar : Memahami ilmu kedokteran dasar pada sistem

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM ANATOMI

PETUNJUK PRAKTIKUM ANATOMI PETUNJUK PRAKTIKUM ANATOMI TATA TERTIB 1. Berpakaian rapi dan sopan, dan menggunakan jas lab. 2. Dilarang makan, minum dan merokok di dalam ruangan praktikum 3. Bersikap sopan dan menjaga ketenangan serta

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2014 bertempat di Laboratorium Anatomi, Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

sendi pergelangan tangan dibentuk oleh:

sendi pergelangan tangan dibentuk oleh: sendi pergelangan tangan dibentuk oleh: sendi radiocarpal, sendi intercarpal dan sendi radioulnar distal. Persendian antara lengan bawah dan tangan terutama melalui sendi radiocarpal dan sendi radioulnar

Lebih terperinci

Lampiran 4 Jenis otot pada kelompok otot 1 (otot proksimal paha) No. Kelompok Otot Jenis Otot 1. Kelompok Otot 1 (Otot Proksimal Paha)

Lampiran 4 Jenis otot pada kelompok otot 1 (otot proksimal paha) No. Kelompok Otot Jenis Otot 1. Kelompok Otot 1 (Otot Proksimal Paha) 86 Lampiran 4 Jenis otot pada kelompok otot 1 (otot proksimal paha) No. Kelompok Otot Jenis Otot 1. Kelompok Otot 1 (Otot Proksimal Paha) M. tensor fascia latae M. biceps femoris M. gluteus medius M. vastus

Lebih terperinci

BAB I ISTILAH ILMU GERAK

BAB I ISTILAH ILMU GERAK BAB I ISTILAH ILMU GERAK Sikap Anatomi Untuk mendiskripsikan badan manusia selalu dipandang dalam sikap antomi, yaitu memandang lurus kedepan dalam bidang datar yang melalui pinggir bawah lekuk mata dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 2.1 Kinesiologi dan Biomekanika Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu melakukan gerakan. 6 Beberapa disiplin

Lebih terperinci

SENDI LUTUT FITRIANI LUMONGGA. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN

SENDI LUTUT FITRIANI LUMONGGA. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN SENDI LUTUT FITRIANI LUMONGGA Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Persendian atau artikulasio adalah suatu hubungan antara dua buah tulang atau lebih yang dihubungkan melalui pembungkus

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas pemain.

II. TINJAUAN PUSTAKA. kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas pemain. 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Permainan Sepakbola Sepakbola adalah permainan beregu yang menggunakan bola sepak dari dua kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas pemain. Kamus Besar

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pada hasil pengamatan didapatkan otot-otot panggul dan paha badak Sumatera memiliki struktur yang kompak dan teba l.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pada hasil pengamatan didapatkan otot-otot panggul dan paha badak Sumatera memiliki struktur yang kompak dan teba l. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pada hasil pengamatan didapatkan otot-otot panggul dan paha badak Sumatera memiliki struktur yang kompak dan teba l. Otot-otot panggul dan paha terdiri atas dua kelompok otot,

Lebih terperinci

OSTEOLOGI THORAX, TRUNCUS DAN PELVIS DEPARTEMEN ANATOMI FK USU

OSTEOLOGI THORAX, TRUNCUS DAN PELVIS DEPARTEMEN ANATOMI FK USU OSTEOLOGI THORAX, TRUNCUS DAN PELVIS DEPARTEMEN ANATOMI FK USU OSTEOLOGI DINDING THORAX 1 THORAX Bgn tubuh yg terdapat diantara leher dan abdomen Rangka dinding thorax ( compages thoracis ), dibentuk oleh

Lebih terperinci

MEMPELAJARI POTENSI KELUHAN DAN POTENSI PENYAKIT YANG TIMBUL PADA RANGKA DAN OTOT OPERATOR JAHIT DI PT MIDO INDONESIA

MEMPELAJARI POTENSI KELUHAN DAN POTENSI PENYAKIT YANG TIMBUL PADA RANGKA DAN OTOT OPERATOR JAHIT DI PT MIDO INDONESIA MEMPELAJARI POTENSI KELUHAN DAN POTENSI PENYAKIT YANG TIMBUL PADA RANGKA DAN OTOT OPERATOR JAHIT DI PT MIDO INDONESIA NAMA : Komariah Sirait NPM : 34411007 JURUSAN : Teknik Industri PEMBIMBING : Dr. Ir.

Lebih terperinci

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA Tubuhmu memiliki bentuk tertentu. Tubuhmu memiliki rangka yang mendukung dan menjadikannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ANATOMI PERGELANGAN KAKI 1. Persendian pada Pergelangan Kaki Pergelangan kaki terdiri dari tiga persendian yaitu articulatio subtalaris, articulatio talocruralis, dan articulatio

Lebih terperinci

OSTEOLOGI UMUM DAN KHUSUS

OSTEOLOGI UMUM DAN KHUSUS Nama dosen : Dr.dr.Sitti Rafiah, M.Si Judul mata kuliah : Biomedik 1 Standar kompetensi : Area kompetensi 5 : Landasan ilmiah Ilmu Kedokteran Kompetensi Dasar : Memahami ilmu kedokteran dasar pada sistem

Lebih terperinci

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d. 1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d. menegakkan tubuh 2. Tulang anggota gerak tubuh bagian atas dan bawah disebut.

Lebih terperinci

PELVIS DAN DINDING PELVIS

PELVIS DAN DINDING PELVIS Nama dosen : Dr.dr.Sitti Rafiah, M.Si Judul mata kuliah : Biomedik 1 Standar kompetensi : Area kompetensi 5 : Landasan ilmiah Ilmu Kedokteran Kompetensi Dasar : Memahami ilmu kedokteran dasar pada sistem

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakekat Lari Jarak Pendek (Sprint) 100 Meter a. Definisi Lari 1) Dalam bukunya Yoyo Bahagia (2000:11) menyatakan bahwa lari adalah gerakan tubuh dimana kedua

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Pergelangan Kaki 1. Persendian pada Pergelangan Kaki Pergelangan kaki/ sendi loncat adalah bagian kaki yang terbentuk dari tiga persendian yaitu articulatio talocruralis,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. articular caput femur dan regio interthrocanter dimana collum femur merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. articular caput femur dan regio interthrocanter dimana collum femur merupakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fraktur Collum Femoris Fraktur collum femoris merupakan fraktur yang terjadi antara ujung permukaan articular caput femur dan regio interthrocanter dimana collum femur merupakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. masehi para biara-biara di cina kuno sudah mengenal bentuk-bentuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. masehi para biara-biara di cina kuno sudah mengenal bentuk-bentuk II. TINJAUAN PUSTAKA A. Senam lantai Senam lantai berawal dari negara tirai bambu. Sejak tahun 2700 sebelum masehi para biara-biara di cina kuno sudah mengenal bentuk-bentuk sederhana dari gerakan senam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan BAB I PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Kesehatan optimal

Lebih terperinci

ANATOMI TERAPAN LOKOMOSI LABORATORIUM ANATOMI FKH UGM

ANATOMI TERAPAN LOKOMOSI LABORATORIUM ANATOMI FKH UGM ANATOMI TERAPAN LOKOMOSI LABORATORIUM ANATOMI FKH UGM ADAPTASI LOKOMOSI BERLARI Melibatkan gerakan cyclic dan berulang anggota gerak (stride=satu siklus anggota gerak pada gait tertentu) Gait = satu kali

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi Monyet Ekor Panjang

TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi Monyet Ekor Panjang TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi Monyet Ekor Panjang MEP merupakan spesies monyet dengan nama latin Macaca fascicularis yang termasuk ke dalam sub famili Cercopithecinae dari famili Cercopithecidae. Seperti

Lebih terperinci

ANATOMI OTOT DAN SISTEM INTEGUMEN. Pengajar: Dr. Katrin Roosita, MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB

ANATOMI OTOT DAN SISTEM INTEGUMEN. Pengajar: Dr. Katrin Roosita, MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB ANATOMI OTOT DAN SISTEM INTEGUMEN Pengajar: Dr. Katrin Roosita, MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB KOMPARASI SEL OTOT: OTOT RANGKA, OTOT JANTUNG DAN OTOT POLOS Keterangan Otot Rangka (Skeletal

Lebih terperinci

Insidens Dislokasi sendi panggul umumnya ditemukan pada umur di bawah usia 5 tahun. Lebih banyak pada anak laki-laki daripada anak perempuan.

Insidens Dislokasi sendi panggul umumnya ditemukan pada umur di bawah usia 5 tahun. Lebih banyak pada anak laki-laki daripada anak perempuan. Dislokasi Sendi Panggul Dislokasi sendi panggul banyak ditemukan di Indonesia akibat trauma dan sering dialami oleh anak-anak. Di Negara Eropa, Amerika dan Jepang, jenis dislokasi sendi panggul yang sering

Lebih terperinci

CARPAL TUNNEL SYNDROME

CARPAL TUNNEL SYNDROME CARPAL TUNNEL SYNDROME I. PENDAHULUAN Carpal Tunnel Syndrome (Tardy Median Palsy) adalah suatu keadaan dimana terjadi kompresi nervus medianus dalam terowongan carpal. Carpal Tunnel Syndrome merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK Nama : Dimas Harriadi Prabowo NPM : 32411114 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Hotniar Siringoringo,

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN BY ADE. R. SST

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN BY ADE. R. SST FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN BY ADE. R. SST FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN A. JALAN LAHIR (PASSAGE) B. JANIN (PASSENGER) C. TENAGA atau KEKUATAN (POWER) D. PSIKIS WANITA (IBU)

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN PEMERIKSAAN FISIS EKSTREMITAS BAWAH

BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN PEMERIKSAAN FISIS EKSTREMITAS BAWAH BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN PEMERIKSAAN FISIS EKSTREMITAS BAWAH FAKULTAS KEDOKTERAN UNHAS DISUSUN OLEH dr. Jainal Arifin, Sp.OT, M.Kes dr. M. Sakti, Sp.OT, M.Kes Sub Divisi Rheumatology Bagian Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang, mencuci, ataupun aktivitas pertukangan dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. barang, mencuci, ataupun aktivitas pertukangan dapat mengakibatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas sehari-hari tidak jarang dapat menimbulkan gangguan pada tubuh kita, misalnya pada saat melakukan aktivitas olahraga, mengangkat barang, mencuci, ataupun aktivitas

Lebih terperinci

OSTEOLOGI

OSTEOLOGI ANATOMI EXTREMITAS SUPERIOR TIM (Dra. Endang Rini Sukamti, M.S.) FIK Universitas Negeri Yogyakarta OSTEOLOGI TULANG-TULANG TULANGEXTREMITAS SUPERIOR TERDIRI DARI: 1. Os clavicula 2. Os scapula 3. Os humerus

Lebih terperinci

CARPAL TUNNEL SYNDROME ( C T S )

CARPAL TUNNEL SYNDROME ( C T S ) CARPAL TUNNEL SYNDROME ( C T S ) N.Medianus dpt tertekan/terdesak swkt melalui bag.bawah retinakulum flexor menuju telapak tangan sebabkan G/sensorik sampai kelemahan ibu jari. Etiologi dan Patologi Terowongan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALATIHAN SOAL BAB 15

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALATIHAN SOAL BAB 15 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALATIHAN SOAL BAB 15 1. Kelompok tulang di bawah ini yang termasuk tulang pipa adalah Tulang hasta, tulang paha, tulang betis Tulang hasta, tulang belikat,

Lebih terperinci

ANATOMI PERSENDIAN. 2) Sendi engsel

ANATOMI PERSENDIAN. 2) Sendi engsel ANATOMI PERSENDIAN rangka tubuh manusia tersusun dari tulang-tulang yang saling berhubungan. Hubungan antartulang disebut sendi. Dengan adanya sendi, kaki dan tanganmu dapat dilipat, diputar dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gaya punggung menyerupai gerakan tungkai gaya crawl dengan bersumber

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gaya punggung menyerupai gerakan tungkai gaya crawl dengan bersumber BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Stroke Tungkai Stroke tungkai atau gerakan tungkai merupakan gerakan tungkai ke atas dan bawah secara bergantian dan terus menerus. Gerakan tungkai gaya

Lebih terperinci

ARTHROLOGI UMUM DAN ARTHROLOGI KHUSUS

ARTHROLOGI UMUM DAN ARTHROLOGI KHUSUS Judul Blok : Biomedik 1 (5 SKS) Standar Kompetensi : Area Kompetensi 5 : Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran Kompetensi Dasar : Menerapkan Ilmu Biomedik pada Sistem Muskuloskeletal Indikator : Menerapkan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

Tubuh kita juga memiliki komponen yang membuatnya dapat bergerak atau beraktivitas. Apa saja yang terlibat bila kita melakukan gerak?

Tubuh kita juga memiliki komponen yang membuatnya dapat bergerak atau beraktivitas. Apa saja yang terlibat bila kita melakukan gerak? Belajar IPA itu asyik, misalnya saat mempelajari tentang astronomi dan benda-benda langit, kita bisa mengenal lebih dekat tentang planet, bintang, dan benda-benda langit lainnya. Pelajaran seperti ini

Lebih terperinci

OTOT DAN SKELET Tujuan 1. Mengidentifikasi struktur otot 2. Mempelajari mekanisme otot pada saat berkontraksi 3. Mengetahui macam-macam otot

OTOT DAN SKELET Tujuan 1. Mengidentifikasi struktur otot 2. Mempelajari mekanisme otot pada saat berkontraksi 3. Mengetahui macam-macam otot OTOT DAN SKELET Tujuan. Mengidentifikasi struktur otot. Mempelajari mekanisme otot pada saat berkontraksi. Mengetahui macam-macam otot berdasarkan lokasi 4. Mengetahui macam-macam kerja otot yang menggerakan

Lebih terperinci

FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA

FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA Fraktur tibia umumnya dikaitkan dengan fraktur tulang fibula, karena gaya ditransmisikan sepanjang membran interoseus fibula. Kulit dan jaringan subkutan sangat tipis pada bagian

Lebih terperinci

RPP KELAS KONTROL. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RPP KELAS KONTROL. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran LAMPIRAN RPP KELAS KONTROL Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas / Semester Alokasi Waktu : Ilmu Pengetahuan Alam : Kerangka Tubuh Manusia : IV / I : 3 x 35 menit Standar Kompetensi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN OIeh : drg. Emut Lukito, SU, Sp.KGA

PENDAHULUAN OIeh : drg. Emut Lukito, SU, Sp.KGA PENDAHULUAN OIeh : drg. Emut Lukito, SU, Sp.KGA MUSCULUS /OTOT Otot terdiri atas jaringan otot. Sifat istimewa otot adalah dapat berkerut/kontraksi sehingga mengakibatkan gerakan organ di sekitarnya. Jaringan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALATIHAN SOAL

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALATIHAN SOAL SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALATIHAN SOAL 1. Kelompok tulang di bawah ini yang termasuk tulang pipa adalah... Tulang hasta, tulang paha, tulang betis Tulang hasta, tulang belikat,

Lebih terperinci

BAB 3 FONDASI DALAM MEMANAH

BAB 3 FONDASI DALAM MEMANAH 18 BAB 3 FONDASI DALAM MEMANAH Pengantar Menembak (shooting) dalam olahraga panahan sangat memerlukan konsistensi (keajegan) dan stabilitas yang tinggi, sehingga dengan adanya konsistensi dan stabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya di kantor, tetapi juga di rumah, sekolah, bahkan kafe-kafe. Dari

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya di kantor, tetapi juga di rumah, sekolah, bahkan kafe-kafe. Dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan komputer khususnya di perkotaan sudah sangat lazim, tidak hanya di kantor, tetapi juga di rumah, sekolah, bahkan kafe-kafe. Dari anak-anak, ibu rumah

Lebih terperinci

BAB II STATUS PEMERIKSAAN PASIEN

BAB II STATUS PEMERIKSAAN PASIEN BAB I PENDAHULUAN Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan baik yang bersifat total maupun sebagian. Fraktur dikenal dengan istilah patah tulang. Biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Prestasi Lempar Lembing Lempar lembing merupakan salah satu nomor pada cabang olahraga atletik yang diperlombakan dalam perlombaan nasional maupun internasional, baik untuk putra

Lebih terperinci

Praktikum 1. Pengantar dan Anatomi Permukaan

Praktikum 1. Pengantar dan Anatomi Permukaan Praktikum 1. Pengantar dan Anatomi Permukaan Pengantar 1. Istilah-istilah anatomis a. Deskripsikan apa yang disebut sebagai posisi anatomis b. Kenalilah istilah-istilah ini sebelum memulai praktikum Superior

Lebih terperinci

Otot Penyusun Tubuh Manusia dan Hewan

Otot Penyusun Tubuh Manusia dan Hewan Otot Penyusun Tubuh Manusia dan Hewan A. Otot Manusia Pada kegiatan belajar ini Anda akan mempelajari materi yang masih berkaitan dengan alat gerak. Bila tulang dikatakan sebagai alat gerak pasif maka

Lebih terperinci

Teknik Radiografi Manus, Wrist joint, Antebrachii, Humerus

Teknik Radiografi Manus, Wrist joint, Antebrachii, Humerus Teknik Radiografi Manus, Wrist joint, Antebrachii, Humerus INDIKASI PEMERIKSAAN RADIOGRAFI Trauma / cidera Fraktur, fisura, dislokasi, luksasi, ruptur Pathologis Artheritis, Osteoma, dll. Benda asing (corpus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plantar Arch Index 2.1.1 Definisi Pedis adalah regio yang paling banyak terpengaruh variasi anatomi, salah satu karakteristik yang terpenting adalah variabilitas ketinggian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat BAB I PENDAHULUAN Pembangunan dibidang kesehatan adalah penyelenggaran upaya kesehatan mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Hidup sehat pada

Lebih terperinci

Medical First Responder. Cedera musculoskeletal (Cedera pada tulang & otot)

Medical First Responder. Cedera musculoskeletal (Cedera pada tulang & otot) Medical First Responder Cedera musculoskeletal (Cedera pada tulang & otot) SASARAN Selesai mengikuti pelajaran, peserta mampu: 1. Menjelaskan patah tulang terbuka & tertutup, serta menyebutkan 4 tanda

Lebih terperinci

2. KLARIFIKASI ISTILAH

2. KLARIFIKASI ISTILAH 1. SKENARIO Linda, seorang wanita berusia 28 tahun, sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan, mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari, telunjuk, dan jari tengah tangan kanannya sejak 2 bulan yang lalu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tarsus atau pangkal kaki tersusun oleh: ini mempunyai caput, collum dan corpus.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tarsus atau pangkal kaki tersusun oleh: ini mempunyai caput, collum dan corpus. 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Pedis 2.1.1 Ossa Tarsalia Tarsus atau pangkal kaki tersusun oleh: A. Talus Os talus bersendi diatas dengan tibia dan fibula, dibawah dengan os calcaneus, dan didepan

Lebih terperinci

BAYU TIRTA SUKMANA ANATOMI OLAHRAGA. Anatomi Olahraga PENGANTAR UMUM TENTANG TUBUH

BAYU TIRTA SUKMANA ANATOMI OLAHRAGA. Anatomi Olahraga PENGANTAR UMUM TENTANG TUBUH BAYU TIRTA SUKMANA 1 ANATOMI OLAHRAGA Ebook Anatomi Olahraga PENGANTAR UMUM TENTANG TUBUH MANUSIA ANATOMI OLAHRAGA PENGANTAR UMUM TENTANG TUBUH MANUSIA Buku ini didedikasikan untuk kemajuan Sport Science

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. membantu penyidik dalam memenuhi permintaan visum et repertum, untuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. membantu penyidik dalam memenuhi permintaan visum et repertum, untuk BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Identifikasi Peranan dokter forensik merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan membantu penyidik dalam memenuhi permintaan visum et repertum, untuk menentukan identitas seseorang,identifikasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkiraan Tinggi Badan Tinggi badan merupakan ukuran bagi seseorang pada saat masih hidup, sedangkan panjang badan merupakan ukuran seseorang pada saat setelah meninggal dunia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN Dengan makin pesatnya kemajuan lalu lintas baik dari segi jumlah pemakai jalan, jumlah kendaraan, jumlah pemakai jasa angkutan dan bertambahnya jaringan jalan dan kecepatan kendaraan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGAMATAN PENGUKURAN DIMENSI TUBUH

LEMBAR PENGAMATAN PENGUKURAN DIMENSI TUBUH LEMBAR PENGAMATAN PENGUKURAN DIMENSI TUBUH Nama : Usia : Jenis Kelamin : Suku Bangsa : Berat Badan : No. Data yang diukur Simbol Keterangan Hasil Tinggi Pegangan Tangan Ukur jarak vertikal pegangan tangan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.1

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.1 1. fungsi tulang bagi tubuh kita antara lain... SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.1 memberi bentuk tubuh tempat peredaran darah membentuk otot tempat melekatnya organ

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Pembahasan Pembahasan membahas mengenai beberapa hal tentang hasil pengamatan yang telah didapatkan. Beberapa hal yang dibahas antara lain profil pekerja, uraian proses

Lebih terperinci

ANATOMI EXTREMITAS SUPERIOR. FIK Universitas Negeri Yogyakarta

ANATOMI EXTREMITAS SUPERIOR. FIK Universitas Negeri Yogyakarta ANATOMI EXTREMITAS SUPERIOR dr. Prijo Sudibjo, MKes, Sp.S. FIK Universitas Negeri Yogyakarta OSTEOLOGI SISTEM ALAT GERAK ANGGOTA BADAN ATAS Prinsip dasar terjadinya suatu gerakan: 1. Otot harus kontraksi

Lebih terperinci

Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien. Stroke Non Hemoragik

Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien. Stroke Non Hemoragik LAMPIRAN 1 Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien Stroke Non Hemoragik A. Pengertian Latihan aktif dan pasif / ROM adalah merupakan suatu kebutuhan manusia untuk melakukan pergerakan

Lebih terperinci

ANATOMICAL LANMARK Merupakan titik skeletal yang mudah teridentifikasi, berguna saat menetapkan lokasi pengukuran ukuran2 tubuh atau penentuan tempat

ANATOMICAL LANMARK Merupakan titik skeletal yang mudah teridentifikasi, berguna saat menetapkan lokasi pengukuran ukuran2 tubuh atau penentuan tempat ANTHROPOMETRI TIM (Dra. Endang Rini Sukamti, M.S.) Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ANATOMICAL LANMARK Merupakan titik skeletal yang mudah teridentifikasi, berguna saat menetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muskulus kuadrisep adalah salah satu jaringan lunak yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. Muskulus kuadrisep adalah salah satu jaringan lunak yang paling penting 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Muskulus kuadrisep adalah salah satu jaringan lunak yang paling penting dalam mempertahankan fungsi sendi patellofemoral dengan menarik patela ke arah

Lebih terperinci

Thompson-Epstein Classification of Posterior Hip Dislocation. Type I Simple dislocation with or without an insignificant posterior wall fragment

Thompson-Epstein Classification of Posterior Hip Dislocation. Type I Simple dislocation with or without an insignificant posterior wall fragment Dislokasi Hips Posterior Mekanisme trauma Caput femur dipaksa keluar ke belakang acetabulum melalui suatu trauma yang dihantarkan pada diafisis femur dimana sendi panggul dalam posisi fleksi atau semifleksi.

Lebih terperinci

BENTUK & UKURAN PANGGUL. dr. Al-Muqsith, M.Si

BENTUK & UKURAN PANGGUL. dr. Al-Muqsith, M.Si BENTUK & UKURAN PANGGUL dr. Al-Muqsith, M.Si Tulang panggul terdiri atas a. os. Coxae (inominata) - os. Ilium - os. Ischium - os. Pubis b. Os. Sacrum c. Os. Coccygeus Tulang-tulang ini satu dengan yang

Lebih terperinci

SISTEM GERAK PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc

SISTEM GERAK PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc SISTEM GERAK PADA MANUSIA Drs. Refli., MSc SISTEM GERAK Sistem gerak terdiri dari Tulang - gerak pasif Otot gerak aktif Tendon ; Ujung otot lurik yang melekat pada tulang Ligamen : otot yang menghubungkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. tubuh dalam keadaan diam atau bergerak (Harsono,1988:223). Menurut

II. TINJAUAN PUSTAKA. tubuh dalam keadaan diam atau bergerak (Harsono,1988:223). Menurut 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Keseimbangan Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan sikap atau posisi tubuh dalam keadaan diam atau bergerak (Harsono,1988:223). Menurut Oxendine dalam Harsono (1988:223)

Lebih terperinci

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut

Lebih terperinci

KELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017

KELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017 713 Try Out Ke-3 Kelas XI SMA IPA PEMBAHASAN TO-3 KELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017 halaman 10 dari 8 halaman Website: www.quin.web.id, e-mail: belajar yuk@hotmail.com 713 Try Out Ke-3

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH ANATOMI TERAPAN. Tim Penyusun : Syahmirza Indra Lesmana, SKM, S.Ft, M.OR Miranti Yolanda Anggita, S.Ft Lenny Wilda, S.

MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH ANATOMI TERAPAN. Tim Penyusun : Syahmirza Indra Lesmana, SKM, S.Ft, M.OR Miranti Yolanda Anggita, S.Ft Lenny Wilda, S. MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH ANATOMI TERAPAN Tim Penyusun : Syahmirza Indra Lesmana, SKM, S.Ft, M.OR Miranti Yolanda Anggita, S.Ft Lenny Wilda, S.Ft KATA PENGANTAR Assalamu alaikum. Wr. Wb. Puji syukur

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUTAKA. beregu, dimainkan oleh dua kelompok dan masing-masing kelompok. terdiri sebelas pemain termasuk penjaga gawang.

II. TINJAUAN PUTAKA. beregu, dimainkan oleh dua kelompok dan masing-masing kelompok. terdiri sebelas pemain termasuk penjaga gawang. 12 II. TINJAUAN PUTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Sepak Bola Sepak bola merupakan suatu permainan yang dilakukan dengan cara menyepak bola dengan mengunakan kaki, bola dperebutkan dintara para pemain, yang

Lebih terperinci

Tinjauan pustaka Ischialgia

Tinjauan pustaka Ischialgia Tinjauan pustaka Ischialgia a. Anatomi dan fisiologi Nervus ischiadicus merupakan serabut saraf yang terbesar di dalam tubuh manusia yang berasal dari fleksus sacralis. Fleksus sacralis dibentuk oleh rami

Lebih terperinci

Disusun Oleh : SRI HANDAYANI NIM J KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh : SRI HANDAYANI NIM J KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS FRAKTUR FEMUR SEPERTIGA TENGAH SINISTRA POST OPERASI ORIF DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RSOP SURAKARTA Disusun Oleh : SRI HANDAYANI NIM J 100 040 030 KARYA

Lebih terperinci

MATERI PERKULIAHAN. Pengantar Anatomi - Overview. Pengantar Anatomi - Istilah Anatomi Syndesmology - Skeleton & Joint. Skeleton Axiale - Ossa Cranii

MATERI PERKULIAHAN. Pengantar Anatomi - Overview. Pengantar Anatomi - Istilah Anatomi Syndesmology - Skeleton & Joint. Skeleton Axiale - Ossa Cranii ANATOMI VETERINER I DOSEN PENGAMPU drh. Analis Wisnu Wardana, M.Biomed drh. Handayu Untari drh. Herlina Pratiwi PENILAIAN: Keaktifan 10% Tugas 20% Kuis 20% UTS 25% UAS 25% MATERI PERKULIAHAN Pokok Bahasan

Lebih terperinci