Teknik Radiografi Manus, Wrist joint, Antebrachii, Humerus
|
|
- Glenna Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Teknik Radiografi Manus, Wrist joint, Antebrachii, Humerus
2 INDIKASI PEMERIKSAAN RADIOGRAFI Trauma / cidera Fraktur, fisura, dislokasi, luksasi, ruptur Pathologis Artheritis, Osteoma, dll. Benda asing (corpus alienum) Cacat bawaan / Congenental Polidactile.
3 PROSEDURE / PRINSIP PROTEKSI RADIASI Prinsip Jarak Dalam setiap pemotretan dengan menggunakan sinar-x seorang petugas radiasi harus senantiasi berada pada jarak yang jauh dengan sumber radiasi (jarak aman). Prinsip waktu Pada pemotretan, petugas radiasi seminimal mungkin berada di medan radiasi Prinsip perisai Pada saat pemotretan dengan sinar-x, petugas radiasi harus senantiasa menggunakan perisasi radiasi / pelindung radiasi Apron, Gonad shield, Ovarium shield, penggunaan luas lapangan penyinaran secukupnya.
4 TEKNIK RADIOGRAFI OSSA MANUS PROYEKSI YANG DIGUNAKAN POSTERO ANTERIOR (DORSOPALMAR) ANTERO POSTERIOR (VENTRODORSAL) LATERAL OBLIQUE RADIOGRAFI OSSA MANUS DAPAT DILAKUKAN SATU PERSATU DARI DIGITI YANG ADA
5 PROYEKSI POSTERO ANTERIOR(DORSOPALMAR) Posisi Penderita : duduk menyamping pada tepi meja pemeriksaan dan atur ketinggian pasien shg. Lengan pasien nyaman di atas meja pemeriksaan. Posisi obyek : Letakkan tangan pasien yang diperiksa diatas kaset, dengan jari tangan diatur lurus.
6 Gunakan apron untuk melindungi organ sensitive. Gunakan alat bantu sandbag / softbag untuk fixasasi Arah sinar Vertikal tegak lurus terhadap kaset Ukuran kaset : 18 x 24 cm FFD : 100 cm CP : Metacarpophlangeal joint Digit III Pada saat eksposure penderita menoleh ke sisi yang tidak di foto / menjauhi arah sinar.
7 KRITERIA RADIOGRAF Tampak gambaran carpal, metacarpal dan phalangs dalam posisi PA kecuali thumb (oblique), interarticulasio dari ossa manus, distal radius dan ulna. MCP dan interphalangeal joint membuka. Soft tissue tampak, trabecula tulang tampak
8 PROYEKSI AP PERBANDINGAN Posisi penderita : duduk menghadap meja pemeriksaan. Posisi obyek Letakan kedua tangan di atas kaset, dengan membentuk sudut 45 (gunakan alat bantu spon) Atur jari-jari tangan lurus. Arah sinar CR vertikal tegak lurus FFD 100 cm CP : diantara MCP pasien
9 KRETERIA RADIOGRAF Tampak ossa manus kedua tangan dalam posisi oblique. Tampak wrist joint Tampak distal Os. Radius dan ulna Caput Metacarpal tidak saling superposisi Soft tissue dan trabecula tulang jelas terlihat
10 PROYEKSI LATERAL Posisi Penderita sama Posisi obyek : lengan bawah fleksi dengan ulnar aspek dekat film. Atur jari-jari tangan lurus dan tegak lurus dengan kaset Atur MCP pada pertengan kaset Usahakan di depan telapak tangan diberikan spon. Arah Sinar CR Vertikal tegak lurus pada kaset FFD 100 cm CP pada MCP digit II
11 KRITERIA RADIOGRAF Tampak gambaran tulang Carpal, Metacarpal, phalang, distal radius dan ulna superposisi. Tampak thumb bebas superposisi Soft tissue dan trabecula tulang tampak
12 PROYEKSI LATERAL (MODIFIKASI)
13 PROYEKSI OBLIQUE Posisi Penderita sama Posisi Obyek : Lengan bawah fleksi diatas meja pemeriksaan Atur jari-jari tangan lurus dengan telapak tangan membentuk sudut 45 (gunakan alat bantu spon, dan sand bag) Atur MCP tangan di tengah kaset Arah Sinar : CR Vertikal tegak lurus FFD 100 cm CP MCP digit III
14 PROYEKSI MANUS OBLIQUE Posisi Penderita sama Posisi Obyek : Lengan bawah fleksi diatas meja pemeriksaan Atur jari-jari tangan lurus dengan telapak tangan membentuk sudut 45 (TANPA alat bantu spon, dan sand bag) Atur MCP tangan di tengah kaset Arah Sinar : CR Vertikal tegak lurus FFD 100 cm CP MCP digit III
15 KRITERIA RADIOGRAF Tampak gambaran Carpal, Metacarpal, phalang dalam posisi oblique. Tampak Caput Metacarpal 3-5 sedikit overlap, tampak MCP dan interphlangeal membuka Soft tissue dan trabekula tampak
16 WRIT JOINT PROYEKSI AP Posisi penderita sama Posisi obyek Atur lengan atas dan bawah lurus di atas meja. Atur wrist ditengah kaset dengan jari tangan lurus di atas penyangga spon. Gunakan selalu Gonad sheild / apron. Arah sinar CR Vertikal tegak lurus FFD 100 Cm CP pada pertengan carpalia
17 KRITERIA RADIOGRAF Tampak gambaran metacarpal dan carpal, tampak juga distal ula dan radius. Softissue dan trabecula tulang tampak Interspace carpalia terlihat jelas
18 WRIST JOINT PROYEKSI LATERAL Posisi penderita sama Posisi obyek Atur lengan bawah fleksi thd lengan atas dgn. Tepi ulnaris menempel kaset / meja. Atur wrist ditengah kaset dengan jari tangah lurus Gunakan selalu alat proteksi/ apron. Arah sinar CR Vertikal tegak lurus FFD 100 Cm CP pada pertengahan carpalia
19 KRITERIA RADIOGRAF WRIST JOINT LATERAL Tampak gambaran carpalia dlm projecti lateral, distal radius dan ulna dlm posisi overlaping Tampak Metacarpal superposisi Densitas merata Soft tissue dan trabecula jelas kelihatan
20 PROYEKSI PA (WRIST JOINT) Posisi pendnerita duduk menyamping meja pemeriksaan pada tepi tangan yang akan di foto. Posisi obyek : lengan bawah fleksi dengan bagian palmar manus menempel film. Jika perlu letakan spon dibawah jari untuk fiksasi. Arah Sinar Ukuran kaset 18 x 24 cm CR vertikal CP pada mid carpalia FFD 100 cm
21 KRITERIA RADIOGRAF Tampak tulang-tulang carpalia al: Navicula, Lunatum, Triquetum Pisiform, Multangular Mayus, Multangular Minor, Capitatum dan Hamatum. Tampak metacarpalia Tampak 1/3 distal os ulna dan radius. Tampak styloid ulna Tampak Styloid radius Softissue dan trabekula jelas Densitas radiograf merata.
22 ANTEBRACHI PROYEKSI ANTERO POSTERIOR Posisi penderita sama Posisi Obyek : Kedua lengan lurus di atas kaset Atur antebrachi true AP dengan cara mengukur ketinggian yang sama kedua epicondilus dengan permukaan kaset. Gunakan alat fiksasi pada ujung jari tangan. Gunakan selalu apron pada pasien Arah sinar CR vertikal tegak lurus thd kaset FFD 100 cm CP pada mid antrebrachi
23 KRITERIA RADIOGRAF Tampak os radius dan ulna dalam posisi tidak superposisi. Tampak batas bwh adalah gambaran Wrist joint dan batas atas Elbow joint. Caput radius, ulna dan Collum radius dan ulna saling overlaping. Epicondilus medial dan lateral os. Humerus tidak mengalami elongasi dan foreshotened
24 ANTEBRACHI PROYEKSI LATERAL Posisi penderita sama Posisi Obyek : Atur lengan bwh fleksi 90 derajat dengan lengan atas dgn tepi ulanaris menempel kaset. Gunakan alat fiksasi pada ujung jari tangan. Gunakan selalu apron pada pasien Arah sinar CR vertikal tegak lurus thd kaset FFD 100 cm CP pada mid antrebrachi
25 KRITERIA RADIOGRAF Radius d an ulna tampak superposisi pada bagian distal dgn batas atas elbow joint dan batas bawah wrist joint masuk dalam film. Caput radius d an Prosesus coronoid overlap. Epicondilus humerus superposisi. Elbow kelihatan fleksi. Softissue dan trabecula tampak dalam gambaran radiograf.
26 ELBOW JOINT (SENDI SIKU) PROYEKSI AP Posisi penderita duduk menyamping pada tepi tangan yang akan di foto. Posisi obyek : Kedua lengan extension Atur elbow joint ditengah kaset. Untuk fiksasi letakkan sandbag diatas telapak tangan. Pastikan ketinggian kedua epicondilus sama tinggi thd kaset. Arah sinar vertikal tegak lurus FFD 100 cm CP berada di pertengahan kedua condylus.
27 KRITERIA RADIOGRAF Tampak gambaran elbow joint dengan batas atas 1/3 distal os humerus dan batas bawah 1/3 proximal oss. Antebrachi. Tampak gambaran capu, collum dan tuberositas radi overlaping dengan os ulna proximal. Elbow joint tampak membuka Epicondylus tidak mengalami rotasi
28 ELBOW JOINT AP HUMERUS PARALEL Posisi penderita duduk menyamping pada tepi tangan yang akan di foto. Posisi Obyek : Letakan elbow joint pada pertengahan kaset Humerus paralel dengan meja. Lengan bawah fleksi, jika perlu letakkan penyangga pada wrist joint. Arah sinar : CR tegak lurus CP pada pertengan elbow FFD 100 cm
29 WRIST JOINT AP ANTEBRACHI PARALEL Posisi penderita duduk menyamping pada tepi tangan yang akan di foto. Posisi Obyek : Letakan elbow joint pada pertengahan kaset Antebrachi paralel dengan meja. Lengan atas fleksi, jika perlu letakkan sandbag pada telapan tangan. Arah sinar : CR tegak lurus CP pada pertengan elbow FFD 100 cm
30 KRITERIA RADIOGRAF
31 ELBOW JOINT PROYEKSI LATERAL Posisi penderita duduk menyamping pada tepi tangan yang akan di foto. Posisi Obyek : Letakan elbow joint pada pertengahan kaset Lengan atas fleksi 90 derajat, jika perlu letakkan sandbag pada telapan tangan untuk fiksasi. Arah sinar : CR tegak lurus CP pada pertengan elbow FFD 100 cm Pada saat ekposure kepala menoleh ke obyek yang tdk difoto.
32 KRITERIA RADIOGRAF ELBOW JOINT LATERAL Tampak elbow joint membuka pada posisi lateral. Elbow joint dalam posisi fleksi 90 Humeral epicondilus overlap. Tampak caput radius superposisi dengan procesus coronoid Procesus olecranon tampak. Densitas radiograf merata Softissue dan trabecula tampak jelas.
33 HUMERUS PROYEKSI AP SUPINE Posisi penderita tidur supine diatas meja pemeriksaan dengan lengan yang difoto abduksi dan telapan tangan supinase. Posisi Obyek : Letakan humerus dipertengahan kaset dengan mengatur kedua condylus medialis tidak rotasi. Kepala menoleh ke obyek yang tdk difoto. Arah sinar vertikal FFD 100 cm CP pada pertengahan os humerus
34 HUMERUS PROYEKSI AP ERECT Posisi penderita berdiri pada standar kaset/ bucky stand dengan lengan yang difoto abduksi dan telapak tangan supinase (posisi anatomi). Posisi Obyek : Letakan humerus dipertengahan kaset dengan mengatur kedua condylus medialis tidak rotasi. Kepala menoleh ke obyek yang tdk difoto. Arah sinar horizontal FFD 100 cm CP pada pertengahan os humerus
35 HUMERUS PROYEKSI LATERAL ERECT Posisi penderita berdiri pada standar kaset/ bucky stand dengan lengan yang difoto fleksi dan telapak tangan menempel pada pinggang. Posisi Obyek : Letakan humerus dipertengahan kaset dengan mengatur kedua condylus medialis tidak rotasi. Kepala menoleh ke obyek yang tdk difoto. Arah sinar horizontal FFD 100 cm CP pada pertengahan os humerus
36 HUMERUS AP ENDOROTASI Posisi penderita tidur supine diatas meja pemeriksaan dengan lengan yang difoto full endorotasi Posisi Obyek : Letakan humerus dipertengahan kaset dengan mengatur kedua condylus medialis tidak rotasi. Kepala menoleh ke obyek yang tdk difoto. Arah sinar vertikal FFD 100 cm CP pada pertengahan os humerus
37
38 HUMERUS LATERAL DECUBITUS Posisi penderita tidur lateral recumbent pada sisi lengan yang tidak difoto. Posisi Obyek : Letakkan kaset dibawah axila Letakan humerus pada pertengahan kaset. Jika perlu lengan bawah fleksi Arah sinar CR Vertikal FFD 100 cm FP pada pertengahan os humerus
39 HUMERUS LATERAL TRANS THORACIC PROJECTION Posisi penderita berdiri menyamping pada tepi lengan yang akan di foto, dgn posisi lengan yg difoto spt anatomi posisi dan MAP tegak lurus thd kaset. Posisi obyek Humerus yang difoto dekat dengan kaset / bucky stand Lengan yang tdk difoto ditarik ke atas Arah sinar vertikal FFD 100 cm CP pada mid axila setinggi angulus skapula inferior.
40 KRITERIA RADIOGRAF HUMERUS TRANSTHORACIC Os. Humerus saling overlap dengan costea. Sholder joint tampak Acromeon Tuberositas mayor dan minor os. Hmerus tampak Thacal vertebra tampak Costea tampak
ANATOMI HUMERUS DAN FEMUR
ANATOMI HUMERUS DAN FEMUR A. HUMERUS (arm bone) merupakan tulang terpanjang dan terbesar dari ekstremitas superior. Tulang tersebut bersendi pada bagian proksimal dengan skapula dan pada bagian distal
Lebih terperinciDEPARTEMEN ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MUSCLE OF UPPER EXTREMITY DEPARTEMEN ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OTOT-OTOT EKSTREMITAS SUPERIOR 1. Kelompok otot pada gelang bahu 2. Kelompok otot regio brachii (lengan atas)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. 4 kg, sedangkan untuk kelas junior putra 5 kg dan putri 3 kg.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 2.1 Tolak Peluru Tolak peluru termasuk nomor lempar dalam olahraga atletik yang memiliki kriteria tersendiri dari alat hingga lapangan
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGUKURAN FISIOTERAPI. Topik : Pengukuran Lingkup Gerak Sendi Pergelangan dan Tangan (Wrist Joint and Hand)
MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGUKURAN FISIOTERAPI Topik : Pengukuran Lingkup Gerak Sendi Pergelangan dan Tangan (Wrist Joint and Hand) Tim Penyusun : Muh. Irfan, SKM, S.Ft, M.Fis Wismanto, SSt.Ft, S.Ft,
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN FISIOTERAPI
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN FISIOTERAPI Namaa : Nim : Kelas : Kelompok : FAKULTAS FISIOTERAPI UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Topik : Pengukuran Lingkup Gerak Sendi Bahu (Shoulder Joint) Tim Penyusun : Muh.
Lebih terperinciBAB II. Pemeriksaan Radiologi Konvensional Tanpa Kontras
BAB II Pemeriksaan Radiologi Konvensional Tanpa Kontras 2.1 Teknik Radiografi Dasar 1 Pengertian Posisi Objek adalah letak atau kedudukan dari sebagian tubuh pasien atau penderita yang perlu diatur dalam
Lebih terperinciGambar 2.1 Os radius 2. Os. Ulna
Anatomi antebrachii 1. Os. Radius Adalah tulang lengan bawah yang menyambung dengan humerus dan membentuk sendi siku. Radius merupakan os longum yang terdiri atas epiphysis proximalis, diaphysis, dan epiphysis
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGUKURAN FISIOTERAPI. Topik : Pengukuran Lingkup Gerak Sendi Siku (Elbow Joint)
MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGUKURAN FISIOTERAPI Topik : Pengukuran Lingkup Gerak Sendi Siku (Elbow Joint) Tim Penyusun : Muh. Irfan, SKM, S.Ft, M.Fis Wismanto, SSt.Ft, S.Ft, M. Fis Abdul Chalik Meidian,
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGUKURAN FISIOTERAPI. Topik : Pengukuran Lingkup Gerak Sendi Bahu (Shoulder Joint) Tim Penyusun :
MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGUKURAN FISIOTERAPI Topik : Pengukuran Lingkup Gerak Sendi Bahu (Shoulder Joint) Tim Penyusun : Muh. Irfan, SKM, S.Ft, M.Fis Wismanto, SSt.Ft, S.Ft, M. Fis Abdul Chalik Meidian,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakteristik Skelet Tungkai 3 4
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakteristik Skelet Tungkai Skelet tungkai MEP memiliki ukuran tulang yang kecil namun kompak dengan permukaan yang halus dan tidak banyak dijumpai rigi ataupun penjuluran.
Lebih terperinciPENDAHULUAN dan OSTEOLOGI UMUM. by : Hasty Widyastari
ANATOMI PENDAHULUAN dan OSTEOLOGI UMUM by : Hasty Widyastari Posisi Posisi Anatomi : Berdiri tegak, kedua lengan disamping lateral tubuh, kedua telapak tangan membuka kedepan Posisi Fundamental : Berdiri
Lebih terperinciMAKALAH TENTANG THORAX
MAKALAH TENTANG THORAX A. Anatomi dan Fungsi Thorax Thorax merupakan rongga yang berbentuk kerucut, pada bagian bawah lebih besar dari pada bagian atas dan pada bagian belakang lebih panjang dari pada
Lebih terperinciANATOMI TERAPAN LOKOMOSI LABORATORIUM ANATOMI FKH UGM
ANATOMI TERAPAN LOKOMOSI LABORATORIUM ANATOMI FKH UGM ADAPTASI LOKOMOSI BERLARI Melibatkan gerakan cyclic dan berulang anggota gerak (stride=satu siklus anggota gerak pada gait tertentu) Gait = satu kali
Lebih terperinciPENUNTUN KETRAMPILAN KLINIS PEMERIKSAAN RADIOGRAFI TORAKS BLOK 2.6 GANGGUAN RESPIRASI. Edisi 1, 2016
PENUNTUN KETRAMPILAN KLINIS PEMERIKSAAN RADIOGRAFI TORAKS BLOK 2.6 GANGGUAN RESPIRASI Edisi 1, 2016 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN PADANG 2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penemuan sinar-x oleh Wilhelm Conrad Rontgen pada 8
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penemuan sinar-x oleh Wilhelm Conrad Rontgen pada 8 November 1895 menimbulkan harapan baru di dunia kesehatan. Penemuan ini merupakan suatu revolusi dalam dunia kedokteran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fraktur adalah terputusnya hubungan (diskontinuitas) tulang radius dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fraktur adalah terputusnya hubungan (diskontinuitas) tulang radius dan ulna yang disebabkan oleh cedera pada lengan bawah baik trauma langsung maupun trauma tidak langsung
Lebih terperinciOleh: Siti Rosidah, Intan Andriani, Asih Puji Utami Dosen Program Studi DIII Teknik Rontgen
TEKNIK PEMERIKSAAN STERNOCLAVICULAR JOINT METODE HOBBS VIEW DENGAN INDIKASI DISLOKASI DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAHSAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA RADIOGRAPHIC EXAMINATION TECHNIQUES HOBBS
Lebih terperinciVolume 2 No. 6 Oktober 2016 ISSN :
PENGARUH CENTRAL RAY TERHADAP HASI RADIOGRAF FORAMEN INTERVERTEBRALIS PADA PEMERIKSAAN RADIOGRAFI CERVICAL RIGH POSTERIOR OBLIQUE 1) Farida Wahyuni, 2) Surip, 3) Ganis Rizki Agita 1,2,3) Program Studi
Lebih terperincisendi pergelangan tangan dibentuk oleh:
sendi pergelangan tangan dibentuk oleh: sendi radiocarpal, sendi intercarpal dan sendi radioulnar distal. Persendian antara lengan bawah dan tangan terutama melalui sendi radiocarpal dan sendi radioulnar
Lebih terperinciDESKRIPSI FOTO X-Ray. Foto Schedel AP/Lateral. o Besar dan bentuk calvaria normal/tidak
DESKRIPSI FOTO X-Ray Foto Schedel AP/Lateral o Besar dan bentuk calvaria normal/tidak o Tabula eksterna, diploe dan tabula interna ada fraktur?, kalsifikasi? o Vaskular marking (garis pembuluh darah) ada/tidak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan pembangunan disegala
1 BAB I PENDAHULUAN Salah satu tujuan pembangunan bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 adalah memajukan kesejahteraan umum, dan untuk mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGUKURAN FISIOTERAPI. Topik : Pengukuran Antropometri
MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGUKURAN FISIOTERAPI Topik : Pengukuran Antropometri Tim Penyusun : Muh. Irfan, SKM, S.Ft, M.Fis S. Indra Lesmana, SST.FT, SKM, M.OR Wismanto, SSt.Ft, S.Ft, M. Fis Abdul Chalik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang atau tulang rawan umumnya di karenakan rudapaksa (Mansjoer, 2008). Dikehidupan sehari hari yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat
BAB I PENDAHULUAN Pembangunan dibidang kesehatan adalah penyelenggaran upaya kesehatan mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Hidup sehat pada
Lebih terperinciUniversitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Conducted by: Jusuf R.
Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI Conducted by: Jusuf R. Sofjan,dr,MARS 2/17/2016 1 ANATOMI : adalah ilmu yang
Lebih terperinciANATOMICAL LANMARK Merupakan titik skeletal yang mudah teridentifikasi, berguna saat menetapkan lokasi pengukuran ukuran2 tubuh atau penentuan tempat
ANTHROPOMETRI TIM (Dra. Endang Rini Sukamti, M.S.) Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ANATOMICAL LANMARK Merupakan titik skeletal yang mudah teridentifikasi, berguna saat menetapkan
Lebih terperinciOSTEOLOGI EXTREMITAS INFERIOR
BLOK BASIC BIOMEDICAL SCIENCES OSTEOLOGI EXTREMITAS INFERIOR DEPARTEMEN ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2010 Dimulai dari regio Glutea (posterior) dan dari regio Inguinal (anterior)
Lebih terperinciTeknik Radiografi Sinus Paranasal
Teknik Radiografi Sinus Paranasal Menurut Biglioli dan Chiapasco (2014) teknik radiografi sinus paranasal yang rutin digunakan untuk kasus sinusitis pada sinus maksilaris ada 2: 1. Proyeksi Parietoacantial
Lebih terperinciPENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK IV BLOK 2.5 (RONTGEN)
UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan no. 94 Padang Telp.: 0751-31746 Fax.: 32838 PENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK IV BLOK 2.5 (RONTGEN) BAGIAN 2 SEMESTER 4 TAHUN AJARAN
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI POST FRAKTUR COLLES 1/3 DISTAL DEKSTRA dengan MODALITAS INFRARED dan TERAPI LATIHAN
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI POST FRAKTUR COLLES 1/3 DISTAL DEKSTRA dengan MODALITAS INFRARED dan TERAPI LATIHAN Fitrocha, Eko Budi Prasetyo (Prodi Fisioterapi FIK-UNIKAL) Abstract Colles'
Lebih terperinciacromion yang panjang dengan permukaan yang kasar. Penjuluran ini berfungsi sebagai tuas saat os scapula melakukan gerakan perputaran dan melempar
PEMBAHASAN Lokomosi pada MEP ditandai dengan perpindahan dari satu posisi ke posisi lainnya. Saat melakukan perpindahan, MEP mampu melakukan perpindahan baik secara quadrupedalism maupun bipedalism (Napier
Lebih terperinci4mw\> Balai. Serangkaian tindakan pengujian kesehatan personel penerbangan yang meliputi pemeriksaan Thorax dan tulang
4mw\> Balai Kesehatan Penerbangan ^ PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR PROSEDUR TETAP PEMERIKSAAN RONTGEN Serangkaian tindakan pengujian kesehatan personel penerbangan yang meliputi pemeriksaan Thorax
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN
39 LAMPIRAN 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN Salam sejahtera, Bapak/ibu Yth, Perkenalkan Saya, dr. Antonius Haratua Pakpahan, saat ini sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis Orthopaedi
Lebih terperinciPEMBAHASAN. Struktur Anatomi Tangan
PEMBAHASAN Struktur Anatomi Tangan Struktur anatomi tangan disusun dari tulang tangan, otot tangan, sendi tangan, dan saraf tangan. Keempat panyusun anatomi tangan tersebut bersama-sama menciptakan gerakan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Fisiologi Neuromuskuloskeletal, dan Fisiologi Geriatri.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu Fisiologi khususnya Fisiologi Olahraga, Fisiologi Neuromuskuloskeletal, dan Fisiologi Geriatri. 4.2 Tempat dan
Lebih terperinciTULANG DAN PERSENDIAN EXTREMITAS INFERIOR
TULANG DAN PERSENDIAN EXTREMITAS INFERIOR Prof. DR. dr. Hj. Yanwirasti, PA BAGIAN ANATOMI Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Dibentuk oleh : - sacrum - coccygis - kedua os.coxae Fungsi : Panggul (pelvis)
Lebih terperinciPENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA
Pertemuan 1 PENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA MK : Biomedik Dasar Program D3 Keperawatan Akper Pemkab Cianjur tahun 2015 assolzain@gmail.com nersfresh@gmail.com www.mediaperawat.wordpress.com
Lebih terperinciTRAUMA REGIO MANUS (815)
TRAUMA REGIO MANUS (815) - Distal dari metacarpal (ossa carpalia masuk regio wrsit) - Fungsi terpenting adalah gerakan ibu jari terhadap jari telunjuk/jari tengah (50%) 1. Fraktur Penanganan Fraktur :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan
BAB I PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Kesehatan optimal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Observational Analitik, dengan tinjauan Cross Sectional 3.. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Orthopedi
Lebih terperinciBAHAN AJAR. Kode Mata Kuliah : IOF 219. Materi : Sendi
BAHAN AJAR Mata Kuliah : Kinesiologi Kode Mata Kuliah : IOF 219 Materi : Sendi A. Pengertian Sendi, Persambungan, atau artikulatio adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk pertemuan antara dua atau
Lebih terperinciMOBILISASI SHOULDER GIRDLE
MOBILISASI SHOULDER GIRDLE STIKES Katolik St Vinc a Paulo Surabaya Mobilisasi Shoulder Girdle 1 REVIEW ANATOMI Shoulder kompleks GH joint ST joint AC joint SC joint Mobilisasi Shoulder Girdle 2 Articular
Lebih terperincidengan processus spinosus berfungsi sebagai tuas untuk otot-otot dan ligamenligamen
6 ke lateral dan sedikit ke arah posterior dari hubungan lamina dan pedikel dan bersama dengan processus spinosus berfungsi sebagai tuas untuk otot-otot dan ligamenligamen yang menempel kepadanya. Processus
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI STIFFNESS ELBOW POST REPOSISI DISLOKASI ELBOW SINISTRA DI RS PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL NASKAH PUBLIKASI
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI STIFFNESS ELBOW POST REPOSISI DISLOKASI ELBOW SINISTRA DI RS PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL NASKAH PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas
Lebih terperinciInsidens Dislokasi sendi panggul umumnya ditemukan pada umur di bawah usia 5 tahun. Lebih banyak pada anak laki-laki daripada anak perempuan.
Dislokasi Sendi Panggul Dislokasi sendi panggul banyak ditemukan di Indonesia akibat trauma dan sering dialami oleh anak-anak. Di Negara Eropa, Amerika dan Jepang, jenis dislokasi sendi panggul yang sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecelakaan lalu lintas adalah fraktur yang lebih dikenal dengan patah tulang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, seiring dengan perkembangan jaman, masyarakat Indonesia mulai memilih alat transportasi yang praktis, modern, dan tidak membuang banyak energi seperti kendaraan
Lebih terperinciFRAKTUR TIBIA DAN FIBULA
FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA Fraktur tibia umumnya dikaitkan dengan fraktur tulang fibula, karena gaya ditransmisikan sepanjang membran interoseus fibula. Kulit dan jaringan subkutan sangat tipis pada bagian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penatalaksanaanpatah tulang, sebab seringkali penanganan patah tulang ini. kekerasan yang timbul secara mendadak (Syaiful, 2009).
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan jaman, salah satu dampak kemajuan teknologi adalah semakin padatnya arus lalu lintas dewasa ini mengakibatkan meningkatnya angka kecelakaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Patella merupakan tulang sesamoid terbesar yang ada di tubuh, menduduki
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Patella Patella merupakan tulang sesamoid terbesar yang ada di tubuh, menduduki femoral trochlea. Bentuknya yang oval asimetris dengan puncaknya mengarah ke distal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industrilisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan mobilisasi masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan Negara berkembang dan menuju industrilisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan mobilisasi masyarakat terutama dalam bidang penggunaan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2014 bertempat di Laboratorium Anatomi, Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal sesuai dengan Undang-Undang No. 23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
Lebih terperinciWan Rita Mardhiya, S. Ked
Author : Wan Rita Mardhiya, S. Ked Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau 2009 0 Files of DrsMed FK UR http://www.yayanakhyar.co.nr PENDAHULUAN Fraktur femur mempunyai pengaruh sosial ekonomi
Lebih terperinciCARPAL TUNNEL SYNDROME ( C T S )
CARPAL TUNNEL SYNDROME ( C T S ) N.Medianus dpt tertekan/terdesak swkt melalui bag.bawah retinakulum flexor menuju telapak tangan sebabkan G/sensorik sampai kelemahan ibu jari. Etiologi dan Patologi Terowongan
Lebih terperinciMATERI PERKULIAHAN. Pengantar Anatomi - Overview. Pengantar Anatomi - Istilah Anatomi Syndesmology - Skeleton & Joint. Skeleton Axiale - Ossa Cranii
ANATOMI VETERINER I DOSEN PENGAMPU drh. Analis Wisnu Wardana, M.Biomed drh. Handayu Untari drh. Herlina Pratiwi PENILAIAN: Keaktifan 10% Tugas 20% Kuis 20% UTS 25% UAS 25% MATERI PERKULIAHAN Pokok Bahasan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
16 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kulit di daerah bahu beruk ditutupi oleh rambut yang relatif panjang dan berwarna abu-abu kekuningan dengan bagian medial berwarna gelap. Morfologi tubuh beruk daerah bahu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh otot tubuh dan memberikan hasil keseluruhan yang paling baik. 11,12
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Renang Renang merupakan jenis olahraga yang dilakukan di air dan dapat dilakukan baik putra maupun putri. 10 Dibandingkan dengan olahraga-olahraga lainnya, renang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyakit pada anggota gerak yang disebabkan oleh traumatik. Trauma merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggota gerak pada manusia merupakan anggota gerak yang sangat penting sepanjang daur kehidupan manusia, baik anggota gerak atas maupun anggota gerak bawah.
Lebih terperinciINSTRUMENTASI PERIODONTAL
INSTRUMENTASI PERIODONTAL 1.Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu instrumentasi 2.Penskeleran dan Penyerutan akar HAL-HAL YG HARUS DIPERHATIKAN PADA WAKTU INSTRUMENTASI 1. PEMEGANGAN 2. TUMPUAN &
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASCA GIPS FRAKTUR RADIUS 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASCA GIPS FRAKTUR RADIUS 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Di susun oleh : ALFIAN RUDIANTO J 100 090 049 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 JUDUL PENELITIAN HUBUNGAN LETAK LESI INSULA DENGAN FUNGSI MOTORIK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK INSTANSI PELAKSANA : RSUP DR.
LAMPIRAN 1 JUDUL PENELITIAN HUBUNGAN LETAK LESI INSULA DENGAN FUNGSI MOTORIK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK INSTANSI PELAKSANA : RSUP DR. KARIADI SEMARANG PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONCENT)
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TENNIS ELBOW SINISTRA. Naskah Publikasi
KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TENNIS ELBOW SINISTRA Naskah Publikasi Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling umum. Sebagian besar cedera pada tangan merupakan cedera
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari fungsi tangan dan penggunaan jarijari tangan sangat penting untuk sebagian besar melakukan berbagai aktifitas dan hampir setiap profesi.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto adalah sebuah rumah sakit umum kelas madya (C) yang merupakan salah satu unit kerja
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pertumbuhan Anak 2.1.1 Definisi Pertumbuhan Proses pertumbuhan berjalan seiring dengan pertambahan usia anak. Definisi pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran atau dimensi
Lebih terperinciPembacaan Foto Rontgen Toraks Jantung
Pembacaan Foto Rontgen Toraks Jantung dr. Asmah Yusuf, Sp. Rad Kontributor Blok Sistem Kardiovaskuler Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Pendahuluan Penilaian pembacaan foto rontgen toraks
Lebih terperinciTeksbook reading. Tessa Rulianty (Hal 71-80)
Teksbook reading Tessa Rulianty (Hal 71-80) Tes ini sama dengan tes job dimana lengan diputar ke arah yang berlawanan. Jika terdapat nyeri dan pasien mengalami kesulitan mengatur posisi mengindikasikan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi Monyet Ekor Panjang
TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi Monyet Ekor Panjang MEP merupakan spesies monyet dengan nama latin Macaca fascicularis yang termasuk ke dalam sub famili Cercopithecinae dari famili Cercopithecidae. Seperti
Lebih terperinciCedera Spinal / Vertebra
Cedera Spinal / Vertebra Anatomi 7 Servikal Anterior 12 Torakal Posterior 5 Lumbal Sakral Anatomi Posterior Anterior Motorik Cedera Spinal Sensorik Otonom Susunan Syaraf ke Ekstremitas Plexus Brachialis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. - Tempat : Ruang Skill Lab Gedung E Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro Semarang. bulan April Mei 2016.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu anatomi dan kinesiologi. 3.2 Tempat dan waktu penelitian - Tempat : Ruang Skill Lab Gedung E Fakultas
Lebih terperinciSENDI ATAU PERSAMBUNGAN PADA KERANGKA. Hedi Ardiyanto Hermawan
SENDI ATAU PERSAMBUNGAN PADA KERANGKA Hedi Ardiyanto Hermawan Pengertian Sendi, Persambungan, atau artikulatio adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk pertemuan antara dua atau beberapa tulang dari
Lebih terperinciHasil Evaluasi Nyeri Tekan Menggunakan Skala VDS
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Permasalahan- permasalahan yang timbul pada pasen bernama Ny. N, usia 62 tahun dengan kondisi Post Fraktur 1/3 proksimal Humerus sinistra adalah adanya nyeri tekan
Lebih terperinciCarpal tunnel syndrome
Carpal tunnel syndrome I. Definisi Carpal tunnel syndrome adalah keadaan nervus medianus tertekan di daerah pergelangan tangan sehingga menimbulkan rasa nyeri, parestesia, dan kelelahan otot tangan. Tempat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkiraan Tinggi Badan Tinggi badan merupakan ukuran bagi seseorang pada saat masih hidup, sedangkan panjang badan merupakan ukuran seseorang pada saat setelah meninggal dunia.
Lebih terperinciKONSEP-KONSEP KINEMATIKA
KONSEP-KONSEP KINEMATIKA TERMINOLOGI STANDAR : Mengkomunikasikan informasi khusus tentang gerak manusia (human movement) memerlukan terminologi khusus yang mengidentifikasi posisi dan arah tubuh dengan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. membantu penyidik dalam memenuhi permintaan visum et repertum, untuk
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Identifikasi Peranan dokter forensik merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan membantu penyidik dalam memenuhi permintaan visum et repertum, untuk menentukan identitas seseorang,identifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bersifat progresif, dimana keilmuan khususnya dibidang kesehatan akan
1 BAB I PENDAHULUAN Pembangunan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan merupakan sesuatu yang bersifat progresif, dimana keilmuan khususnya dibidang kesehatan akan selalu berkembang dan semakin maju. Oleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah eksperimental uji klinis.
digilib.uns.ac.id 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.JENIS PENELITIAN Penelitian ini adalah eksperimental uji klinis. 3.2.WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di RSO Prof.Dr.R.Soeharso
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. langsung maupun trauma tidak langsung (Helmi, 2013). Menurut Hoppenfeld
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Fraktur Antebrachii 1. Definisi Fraktur Fraktur radius-ulna tertutup adalah terputusnya hubungan tulang radius dan ulna yang disebabkan oleh cedera pada lengan bawah, baik trauma
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS POST OPERASI FRACTURE COLLES DISERTAI DISLOKASI ULNA DEXTRA DI RST Dr.
PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS POST OPERASI FRACTURE COLLES DISERTAI DISLOKASI ULNA DEXTRA DI RST Dr. SOEDJONO MAGELANG Disusun oleh: FATHIA NURUL RAHMA J 100 090 019 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciFraktur terbuka dibagi menjadi 3 derajat yang ditentukan oleh berat ringannya luka dan berat ringannya fraktur.
Definisi fraktur Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan/atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. Trauma yang menyebabkan tulang patah dapat berupa
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bersama dengan kemajuan zaman yang dirasakan dan perkembangan ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bersama dengan kemajuan zaman yang dirasakan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang dirasakan akan mempengaruhi kehidupan kesehatan dimasyarakat
Lebih terperinciLAPORAN STATUS KLINIK D III FISIOTERAPI FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL. Program Studi Fisioterapi
LAPORAN STATUS KLINIK D III FISIOTERAPI FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL Program Studi Fisioterapi Nomor Urut: 2/R/2014 NAMA MAHASISWA N.I.M TEMPAT PRAKTEK PEMBIMBING : Triastika Restti Alfiandri : J100110059
Lebih terperinciBAB 2 RADIOGRAFI PANORAMIK. secara umum di kedokteran gigi untuk mendapatkan gambaran utuh dari keseluruhan
BAB 2 RADIOGRAFI PANORAMIK Panoramik merupakan salah satu foto rontgen ekstraoral yang telah digunakan secara umum di kedokteran gigi untuk mendapatkan gambaran utuh dari keseluruhan maksilofasial. 5,7,10,11
Lebih terperinciFraktura Os Radius Ulna
Fraktura Os Radius Ulna Pendahuluan Fraktura adalah patah atau ruptur kontinuitas struktur dari tulang atau cartilago dengan atau tanpa disertai dislokasio fragmen. Fraktur os radius dan fraktus os ulna
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 2.1 Kinesiologi dan Biomekanika Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu melakukan gerakan. 6 Beberapa disiplin
Lebih terperinciX- foto thorax PA Cor: CTR > 50%, segmen pulmonal menonjol, LVH. Pulmones: hila tidak melebar, trakea lurus ditengah, parenkim paru tidak tampak
X- foto thorax PA Cor: CTR > 50%, segmen pulmonal menonjol, LVH. Pulmones: hila tidak melebar, trakea lurus ditengah, parenkim paru tidak tampak, tampak kesuraman di perihiler dextra/sinistra, corakan
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI TRIGGER FINGER SINISTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI
1 PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI TRIGGER FINGER SINISTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Ruli Setyowati J 100 100 065 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna MelengkapiTugas-tugas
Lebih terperinciVolume 2 No. 5 April 2016 ISSN :
PENGARUH PEMERIKSAAN GENU PROYEKSI SKYLINE TERHADAP GAMBARAN TERBUKANYA CELAH SENDI LUTUT PADA KASUS OSTEOARTHRITIS Sri Wagiarti 1), Agus Wiyantono 2) 1), 2) Program Studi D3 Radiodiagnostik dan Radioterapi,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. badan yang kemudian dipopulerkan oleh Hewing pada tahun Formula
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perkiraan Tinggi Badan Secara sederhana Topmaid dan Rollet membuat formula perkiraan tinggi badan yang kemudian dipopulerkan oleh Hewing pada tahun 1923. Formula tersebut
Lebih terperinciOTOT DAN SKELET Tujuan 1. Mengidentifikasi struktur otot 2. Mempelajari mekanisme otot pada saat berkontraksi 3. Mengetahui macam-macam otot
OTOT DAN SKELET Tujuan. Mengidentifikasi struktur otot. Mempelajari mekanisme otot pada saat berkontraksi. Mengetahui macam-macam otot berdasarkan lokasi 4. Mengetahui macam-macam kerja otot yang menggerakan
Lebih terperincia. fraktur midshaft umum pada anak-anak maupun orang dewasa muda.
1. Klasifikasi patah tulang terbuka: menurut Gustilo Tipe I Luka kecil kurang dan 1 cm, terdapat sedikit kerusakan jaringan, tidak terdapat tanda-tanda trauma yang hebat pada jaringan lunak. Fraktur yang
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA SKLERODERMA JARI TANGAN DI RSUD KOTA SALATIGA
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA SKLERODERMA JARI TANGAN DI RSUD KOTA SALATIGA Naskah Publikasi Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Fisioterapi Pendidikan Diploma
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinggi Badan 1. Definisi Tinggi badan adalah jarak dari vertex ke lantai, ketika orang tersebut berdiri tegak, posisi tubuh anatomis dan posisi kepala pada bidang Frankfort (Ahmad
Lebih terperinciANATOMI FISIOLOGI TULANG BELAKANG
ANATOMI FISIOLOGI TULANG BELAKANG Tulang punggung atau vertebra adalah tulang tak beraturan yang membentuk punggung yang mudah digerakkan. Terdapat 33 tulang punggung pada manusia, 5 di antaranya bergabung
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF
LAMPIRAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF Pokok bahasan Sub Pokok bahasan : Latihan fisik rentang derak/ Range Of Motion (ROM) : Mengajarkan latihan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Deskripsi Kasus. dengan dislokasi kaput radii sering disebut juga Fraktur Monteggia. David,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Kasus 1. Definisi a. Fraktur Os Ulna Fraktur os ulna atau fraktur sepertiga proksimal ulna disertai dengan dislokasi kaput radii sering disebut juga Fraktur Monteggia.
Lebih terperinciTERMINOLOGI ANATOMI. Oleh. Dr. Katrin Roosita, MSi.
TERMINOLOGI ANATOMI Oleh Dr. Katrin Roosita, MSi. DEFINISI ANATOMI (latin): ana = bagian, tomie = iris/potong Anatomi: ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik secara keseluruhan, maupun bagian-bagiannya,
Lebih terperinciBAB I LAPORAN KASUS. Alamat/no.telp : Jl. Cendrawasih lorong 5 no.5 Status perkawinan : Kawin
BAB I LAPORAN KASUS I.1 Identitas Pasien Nama : Tn. A No. rekam medik : 714179 Jenis kelamin : Laki-laki Tanggal lahir : 05 Mei 1988 Umur : 27 tahun Agama : Islam Pekerjaan : Buruh Alamat/no.telp : Jl.
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN STUDI KASUS. anamnesis. Anamnesis dilakukan dengan cara tanya jawab, dilakukan untuk
BAB III PELAKSANAAN STUDI KASUS A. Pengkajian Fisioterapi Sebagai tenaga kesehatan yang profesional maka fisoterapi harus melakukan anamnesis. Anamnesis dilakukan dengan cara tanya jawab, dilakukan untuk
Lebih terperinci