BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya PT. Sinar Antjol

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya PT. Sinar Antjol"

Transkripsi

1 42 BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Sejarah Singkat Berdirinya PT. Sinar Antjol PT. Sinar Antjol yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur berdiri sejak tahun 1942, dengan pendirinya adalah Sewu Gunawan. PT Sinar Antjol mengawali bisnisnya dari industri rumah tangga yang memproduksi bar laundry. Namun, seiring dengan tingginya permintaan pasar atas sabun deterjen berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif, Sinar Antjol mampu berkembang dengan pesat. Tonggak sejarah baru dipancangkan ketika pada tahun 1970-an menjadi perusahaan pertama yang memproduksi deterjen krim pertama di Indonesia. Inovasi yang dilakukan terus menerus telah membawa Sinar Antjol menjadi salah satu perusahaan ternama di Indonesia dan juga Asia. Kini, Sinar Antjol telah memproduksi lebih dari 80 jenis produk pembersih dan deterjen untuk pasar domestik serta luar negeri. Inovasi yang dilakukan terus menerus telah membawa Sinar Antjol menjadi salah satu perusahaan ternama di Indonesia dan juga Asia. Keberhasilan ini ditunjang oleh beberapa faktor penting. Sinar Antjol memiliki lebih dari (seribu) karyawan yang sangat menghargai kejujuran, kreativitas, loyalitas, integritas, dan kerjasama. Adapun visi dari perusahaan yaitu menyediakan produk-produk yang berkualitas di negara berkembang sedangkan misi dari perusahaan yaitu meyiapkan fasilitas yang modern dan efisien yang ditopang oleh tenaga kerja yang terlatih untuk memungkinkan

2 43 Sinar Antjol menyediakan produk-produk yang kompetitif, baik harga maupun kualitas di pasar negara-negara berkembang. Sinar Antjol juga memperluas jaringan distribusi nasionalnya untuk memudahkan konsumen menemukan produk-produk Sinar Antjol di toko-toko kecil maupun supermaket besar di seluruh Indonesia. PT. Sinar Antjol juga menjadi perintis pabrik deterjen yang mengekspor produk ke pasar global sehingga konsumen asing pun bisa menikmati beragam produk buatan dalam negri dengan mutu terjamin Kondisi Bisnis Perusahaan Dalam menganalisis kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi kondisipersaingan bisnis perusahaan dapat digunakan pendekatan 5P oleh Porter. Porter mengidentifikasikan lima kekuatan yang menentukan daya tarik laba jangka panjang intristik dari suatu pasar atau segmen pasar. Analisis Porter pada PT.Sinar Antjol adalah: 1. Perseteruan diantara perusahaan yang bersaing Dalam hal ini perseteruan yang sedang bersaing adalah perusahaan yang sudah lama menggeluti dalam bisnis manufaktur. PT. Sinar Antjol, Unilever, WINGS, dan KAO merupakan perusahaan-perusahaan yang melakukan perseteruan persaingan tersebut. Dalam hal ini mereka bersaing dalam berlomba untuk mendapatkan pelanggan sebanyak mungkin. PT. Sinar Antjol yang merupakan perusahaan yang telah memiliki nama besar dan sudah dikenal lama dibandingkan pesaing-pesaingnya.

3 44 Dalam hal ini B-29 memiliki posisi yang cukup kuat untuk bisa merebut konsumen (pelanggan) dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya melalui nama besar yang sudah dimiliki oleh PT. Sinar Antjol. 2. Ancaman diantara perusahaan yang bersaing terhadap produk pengganti Perseteruan diantara perusahaan yang bersaing biasanya paling berpengaruh diantara lima kekuatan. Strategi yang dijalankan oleh salah satu perusahaan dapat berhasil hanya sejauh bahwa strategi itu menyediakan keunggulan bersaing atas strategi yang dijalankan oleh perusahaan yang bersaing. Dalam menganalisa hal ini, kami mengambil dari produk yang tersedia dipasar yang merupakan juga produk house hold yang digunakan oleh konsumen untuk mencuci, yaitu Powder Detergent dan Sabun batang. Powder Detergent saat ini merupakan produk yang dikenal masyarakat luas untuk mencuci, dalam hal penggunaannya powder detergent dipakai hanya untuk merendam pakaian dan selanjutnya akan diteruskan oleh Sabun colek untuk mencuci pakaian, akan tetapi jika produk sabun colek tidak tersedia konsumen akan tetap menggunakan produk powder detergent untuk mencuci pakaian. Sabun batang saat ini sudah sangat jarang disunakan masyarakat untuk mencuci terutama untuk di masyarakat perkotaan. Hal ini disebabkan karena harga sabun batang sudah cukup mahal dibandingkan dengan sabun colek. Melihat hal diatas pada posisi powder detergent lebih kuat dibandingkan dengan produk sabun batang.

4 45 3. Ancaman Perusahaan yang Bersaing dengan Kekuatan Pemasok Pemasok kebutuhan Material PT. Sinar Antjol saat ini selain didatangkan dari Luar negeri ada juga yang berasal dari dalam negeri. PT. Aneka Kimia Raya (AKR) dan PT. Aspirasi Luhur adalah salah satu pemasok bahan baku untuk produk kimia yang berasal dari Indonesia. Selain bahan baku material Tenaga kerja juga sebahagian besar didatangkan dari pemasok. Perusahaan yang bekerjasama dalam hal ini adalah PT. Bina Cipta Abadi. Kerjasama yang berlangsung adalah sebatas sebagai kontrak kerjasama dalam pemasok tenaga kerja yang merupakan bukan sebagai pegawai tetap PT. Sinar Antjol. Semua produk yang dihasilkan oleh PT. Sinat Anjol dikemas ke dalam bungkusan ataupun karton, dalam hal ini PT. Iluva adalah pemasok PT. Sinar Antjol. PT. Sinar Antjol memesan dalam bentuk packaging dan juga box kosong yang selanjutnya proses pembungkusan akan dikerjakan oleh PT. Sinar Antjol Dalam hal ini PT. Sinar Antjol memiliki posisi yang cukup kuat dibandingkan dengan Pemasok pemasok diatas, hal ini dikarenakan banyak perusahaan perusahaan pesaing dari pesaing pesaing diatas yang bisa mensuplai kebutuhan PT.Sinar Antjol baik yang berskala dari Indonesia maupun dari Luar Negeri. 4. Ancaman Perusahaan yang Bersaing dengan Pendatang Baru PT. Birina Multidaya sebagai perusahaan yang memproduksi produk House Hold adalah perusahaan pendatang baru yang bersaing di Industri yang sama dengan mejual dengan brand BUKRIM.

5 46 Posisi PT. Sinar Antjol terhadap PT. Birina Multidaya mempunyai posisi yang cukup kuat dikarenakan brand Image B29 dan kualitas produk PT. Sinar Antjol masih lebih baik. 5. Ancaman Perusahaan yang Bersaing Terhadap Kekuatan Konsumen Pada saat sekarang ini produk sabun colek/cream adalah kebutuhan yang boleh dikatakan sebagai kebutuhan pokok untuk masyarakat. Segala lapisan masyarakat perlu akan kebutuhan sabun cream sebagai pembersih alat-alat rumah tangga dan juga untuk mencuci. Ini menunjukkan bahwa besarnya kekuatan daya beli konsumen pada saat ini.

6 47 Bentuk Bagan Lima Kekuatan Porter adalah sebagai berikut Pendatang Baru PT. BIRINA MULTIDAYA (BUKRIM) Kekuatan Pemasok PT. Aneka Kimia Raya ( bahan baku chemical) dan PT. Aspira Luhur (Liquid) PT. Bina Cipta Abadi ( tenaga kerja) PT. Iluva Perusahaan Yang Bersaing PT. Unilever PT. Sayap Mas Utama (WINGS) KAO Kekuatan Konsumen Mahasiswa Ibu Rumah Tangga Pengusaha Laundry Tempat Pencucian Mobil Produk Pengganti Deterjen Sabun Batang Sumber : PT.Sinar Antjol Gambar 4.1 Lima Elemen Kekuatan Persaingan Porter pada PT. Sinar Antjol

7 Hasil Pengambilan Data dan Analisisnya Struktur Organisasi Perusahaan dan Uraian Pekerjaan Organisasi merupakan wadah dari seluruh kegiatan perusahaan. Organisasi yang baik harus mencerminkan adanya batasan wewenang dan tanggung jawab yang jelas, pembagian tugas dan spesialisasi di antara karyawan yang bekerjasama di dalam perusahaan yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan karena hal ini akan memudahkan koordinasi, komunikasi,pergerakan, dan pengawasan terhadap semua aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam struktur organisasi organisasi yang ditetapkan oleh divisi deterjen, dinyatakan bahwa tugas dan kewajiban seorang CEO (Chief Executive Officer) yaitu sebagai sumber kewenangan di PT. Sinar Antjol. Untuk mencapai tujuan perusahaan, CEO menyusun organisasi dari setiap masingmasing divisi yang ada di PT. Sinar Antjol. Berikut ini bentuk uraian struktur organisasi dari PT. Sinar antjol dapat dilihat pada gambar 4.2

8 49 Sumber: PT. Sinar Antjol (2007) Gambar 4.2 Struktur Organisasi Perusahaan Dan Uraian Pekerjaan PT Sinar Antjol adalah suatu perusahaan yang berskala besar dalam menjual produknya. Hal itu tercemin jumlah karyawan dan jumlah modal yang ditanamkan oleh pemilik. Adapun susunan organisasi yang dimiliki oleh PT Sinar Antjol : 1. CEO Tugas utama CEO adalah mempimpin perusahaan dan menetapkan rencana-

9 50 rencana ke depan dari perusahaan. Wewenang dan tanggung jawab CEO adalah a. Menetapkan garis besar kebijakan dan strategi perusahaan yang ditetapkan dalam rencana jangka panjang perusahaan. b. Membuat program kerja dan anggaran yang bersifat jangka panjang serta mengambil keputusan yang bersifat strategis dengan orientasi kedepan yang akan membawa pengaruh pada perusahaan. c. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari masing-masing bagian dan membuat suatu rencana untuk meminimalis kelemahan dan memaksimalkan kekuatan yang ada. d. Memimpin dan mengawasi jalannya kelangsungan hidup perusahaan. 2. Sales Director Tugas dan tanggung jawabnya adalah : a. Mempimpin perusahaan, mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi perusahaan menjadi satu kegiatan pemasaran yang terpadu dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. b. Mengembangkan, menyusun, merumuskan, serta memastikan bahwa pelaksanaan semua kegiatan seluruh perusahaan dilakukan sesuai dengan tujuan, rencana-rencana jangka pendek dan jangka panjang kebijakan umum perusahaan. 3. Marketing manager Tugas dan tanggung jawabnya adalah : a. Menetapkan prosedur pemasaran yang terbaik untuk perusahaan. b. Meneliti aspek pasar yang berkaitan dengan tingkat kemampuan pembelian.

10 51 c. Menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang. d. Menyusun program kerja dan anggaran tahunan pemasaran. e. Menyusun strategi dan kebijaksanaan pemasaran perusahaan untuk produk. Perusahaan dalam mencapai target penjualan. f. Membuat laporan kepada General Manager 4. National Sales Manager Tugas dan tanggung jawabnya adalah menyusun strategi dan kebijaksanaan pemasaran perusahaan dalam negeri. 5. Regional Manager Tugas dan tanggung jawabnya adalah menyusun strategi dan kebijaksanaan pemasaran perusahaan dalam lingkup pemasaran pada daerah-daerah tertentu. 6. Export Manager Tugas dan tanggung jawabnya adalah menangani pemasaran dan penjualan untuk pasar luar negeri Analisis Data Penelitian tentang analisis citra merek dan tingkat loyalitas merek ini lebih difokuskan pada cream deterjen dengan nama merek B-29. Proses penyebaran kuesioner ini dilakukan pada bulan Mei Penyebaran kuesioner ini dilakukan disekitar kampus Bina Nusantara yang difokuskan pada mahasiswa/i, ibu rumah tangga, dan pengusaha laundry. Pembagian kuesioner ini dibagikan kepada 100 responden untuk di isi secara langsung karena populasi pengguna sabun cream deterjen B-29 sangat banyak jadi karena keterbatasan waktu maka penulis

11 52 menggunakan teknik penarikan sampel Non-probability sampling, dengan melalui pendekatan Sampling Aksidental (sampel kebetulan). Hasil dari analisis kuesioner ini digunakan untuk mengetahui asosiasi-asosiasi merek yang membentuk citra merek dan tanggapan responden terhadap loyalitas merek. Untuk memulai analisis asosiasi merek yang akan membentuk citra merek, terlebih dahulu dilakukan reliabilitas terhadap asosiasi merek untuk mengetahui apakah asosiasi yang terbentuk di dalam penelitian dapat diandalkan sebagai pengumpul data. 4.3 Uji Realibilitas dan Validitas Uji Realibiltas dan validitas Citra Merek Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS 4.1 didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.1 Realibilitas Statistik Citra Merek Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS Berdasarkan Realibility Statistics dengan jumlah pertanyaan sebanyak 6 asosiasi, didapatkan Cronbach s Alpha (koefisien keandalan reabilitas) sebesar 0,791. Artinya Instrument/asosiasi-asosiasi kuesioner yang dibagikan tersebut dapat diandalkan

12 53 karena indeks realibilitasnya sangat tinggi. Tabel 4.2 Item-total statistik Citra Merek Item-Total Statistics P1 P2 P3 P4 P5 P6 Scale Corrected Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS Koefisien korelasi yang diperoleh (Corrected item-total correlation) lebih besar daripada 0.3, berarti kuesioner tersebut telah valid. Yang berarti kuesioner dapat mengukur variabel yang diteliti secara tepat Uji Realibilitas dan Validitas Tingkat Loyalitas Merek Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS 4.3 didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.3 Realibilitas Statistik Loyalitas Merek Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS

13 54 Berdasarkan Realibility Statistics dengan jumlah pertanyaan sebanyak 5 asosiasi, didapatkan Cronbach s Alpha (koefisien keandalan reabilitas) sebesar 0,727. Artinya Instrument/asosiasi-asosiasi kuesioner yang dibagikan tersebut dapat diandalkan karena indeks realibilitasnya sangat tinggi. Tabel 4.4 Item-total statistik Loyalitas Merek Item-Total Statistics L1 L2 L3 L4 L5 Scale Corrected Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS Koefisien korelasi yang diperoleh (Corrected item-total correlation) lebih besar daripada 0.3, berarti kuesioner tersebut telah valid. Yang berarti kuesioner dapat mengukur variabel yang diteliti secara tepat. 4.4 Analisis Asosiasi Merek Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang sesuai dengan kenyataannya. Dalam arti berapa kalipun penelitian diulang dengan instrumen tersebut akan tetap diperoleh kesimpulan yang sama. Asosiasi merek adalah segala kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek yang kemudian akan membentuk suatu citra merek. Untuk melakukan analisis reabilitas asosiasi merek dilakukan proses pemberian kuesioner kepada responden dimana responden diberikan pilihan

14 55 dalam bentuk terpisah dua untuk menjawab ya atau tidak atas setiap asosiasi. Setiap jawaban ya untuk setiap asosiasi diberi bobot 1 (satu) dan untuk jawaban tidak untuk setiap asosiasi diberi bobot 0 (nol). Dalam melakukan pengujian reabilitas atas asosiasi yang terkumpul digunakan metode Hyot, karena cara perhitungannya yang sederhana dan mudah dimengerti. Berikut ini akan disajikan tabel jawaban responden terhadap asosiasi merek. Tabel 4.5 Lembar Tabel Asosiasi merek No. Asosiasi Asosiasi Merek Jumlah jawaban Ya 1. Manfaat bagi pelanggan Mudah didapat dan tersedia luas Harga relatif Harga terjangkau Negara/wilayah geografis Produk lokal Atribut tidak berwujud Tayangan iklan yang menarik Tipe produk Tersedia dalam kemasan kecil Nilai produk Kualitas prima dan berkelas 64 B Jumlah seluruh jawaban Ya 402 BÄ Jumlah kuadrat jawaban Ya S Jumlah seluruh jawaban Tidak 198 Sumber : Hasil tabulasi jawaban responden X t = 402 XÄ t = Jumlah kuadrat dari total jawaban masing- masing responden = 1754

15 56 Mencari jumlah kuadrat responden Keterangan : Jkr= Jumlah kuadrat responden K= Banyaknya butir pertanyaan N= Banyaknya reponden X t = Skor total setiap responden Mencari jumlah kuadrat butir (asosiasi) Keterangan : JKb = Jumlah kuadrat butir B 2 = Jumlah kuadrat jawab benar ya seluruh butir ( X t ) 2 = kuadrat dari jumlah skor total

16 57 K = Banyaknya butir pertanyaan Mencari jumlah kuadrat total Keterangan : Jkt = Jumlah kuadrat total B = Jumlah jawab benar ya seluruh butir S = Jumlah jawab salah tidak seluruh butir Mencari kuadrat sisa Keterangan : Jkt = Jumlah kuadrat total Jkr= Jumlah kuadrat responden Jkb = Jumlah kuadrat butir Jks = Jumlah kuadrat sisa

17 58 Mencari Varians responden, varian sisa Keterangan Vr = Varians responden Vb = Varians butir Vs = Varians sisa dbr = Derajat bebas butir dbb = Derajat bebas responden dbs = Derajat bebas sisa N = Banyaknya responden K = Banyaknya butir atau asosiasi

18 59 Memasukkan nilai varians yang diperoleh dalam rumus r tabel untuk N = 100 dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% = 0,195 Dari hasil analisis di dapat r11 > r tabel (product moment), artinya bahwa instrumen yang digunakan untuk mengungkap asosiasi-asosiasi yang terkait dengan produk merek detergent B-29 dapat diandalkan. 4.5 Analisis Asosiasi Citra Merek Suatu merek yang bernilai akan memiliki posisi yang kuat di dalam persaingan bila didukung asosiasi yang kuat. Berbagai asosiasi merek yang saling berhubungan akan menimbulkan rangkaian yang disebut citra merek. Pada umumnya asosiasi merek (terutama yang membentuk citra merek) dapat dijadikan sebagai proses pengambilan keputusan pembelian dan loyalitas pada merek tersebut. Setelah dilakukan pengujian reabilitas dan diketahui bahwa asosiasi-asosiasi yang terbentuk dapat diandalkan, langkah selanjutnya akan dilakukan pengujian terhadap berbagai asosiasi merek yang membentuk citra merek dengan menggunakan metode uji Cochran.

19 60 Pengujian Hipotesis : Ho: Kemungkinan jawaban ya adalah sama untuk semua asosiasi. Ha: Kemungkinan jawaban ya adalah berbeda untuk semua asosiasi. Rumus Cochran Q test adalah sebagai berikut : Keterangan : C = Banyaknya variabel (asosiasi) Ri = Jumlah baris jawaban ya Cj = Jumlah kolom jawaban ya N = Total besar Pengujian statistik dengan menggunakan tabel xä ( Chi kuadrat ) dengan derajat kebebasan (df = C-1 dan = 0,05) dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% Tolak HO bila Q hitung > dari xä ( Chi Kuadrat ) Keterangan : C = Jumlah asosiasi Pengujian 1 : Semua Asosiasi C= 6 N = 402 Ri = 1754

20 61 Derajat bebas = 6-1 = 5 = 0,05 XÄ (Chi Kuadrat) = (0,05,5) = 11,0705 HO diterima karena Q< XÄ = (0,05,5). Artinya kemungkinan jawaban ya adalah untuk setiap asosiasi dan pengujian dapat dihentikan karena sudah cukup bukti bahwa semua asosiasi-asosiasi saling berhubungan. Rangkaian asosiasi yang membentuk citra merek B29 adalah mudah didapat dan tersedia luas, harga terjangkau, produk lokal, tayangan iklan yang menarik, tersedia dalam kemasan kecil, dan kualitas prima dan berkelas. 4.6 Analisis Tingkat Loyalitas Merek Loyalitas merek merupakan suatu keterkaitan konsumen terhadap sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan berahli ke merek produk yang lain, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut yang lain. Seorang konsumen dikatakan loyal pada suatu merek apabila konsumen mempunyai komitmen yang kuat untuk menggunakan atau membeli lagi secara rutin sebuah produk atau jasa dan tidak akan dengan mudah memindahkannya pembeliannya ke merek lain, apapun yang terjadi dengan merek tersebut.

21 Analisis Switcher Switcher adalah konsumen yang sensitif terhadap perubahan harga, sehingga pada tingkatan loyalitas ditempatkan pada urutan paling dasar. Skala 1 : Responden yang menjawab tidak pernah, diberi nilai 1 Skala 2 : Responden yang menjawab jarang, diberi nilai 2 Skala 3 : Responden yang menjawab kadang-kadang, diberi nilai 3 Skala 4 : Responden yang menjawab sering, diberi nilai 4 Skala 5 : Responden yang menjawab selalu, diberi nilai 5 Responden yang termasuk dalam kategori Switcher adalah responden yang menjawab pertanyaan kuesioner dengan jawaban Sering dan Selalu. Berikut ini adalah penghitungan Switcher untuk merek cream detergent B-29. Tabel 4.6 Switcher SWITCHER/ PRICE BUYER Merek Jawaban X f f.x XÄ f.xä % Tidak Pernah CREAM DETERGENT B-29 Jarang Kadang-kadang Sering Sumber : Hasil analisis kuesioner Selalu Total

22 63 Sebanyak 12 orang (12%) responden yang benar-benar sensitif pada harga dan 38 responden yang menjawab kadang-kadang sensitif terhadap perubahan harga pada saat melakukan pembelian produk cream detergent B-29. Rentang skala untuk mengetahui letak rata-rata penilain responden terhadap terhadap setiap unsur diferensiasinya dan variasinya adalah sebagai berikut : (Durianto, et.al 2001, p43) 1,00 1,81 = Sangat jelek (Sj) 1,81 2,60 = Jelek (J) 2,61 3,40 = Cukup (C) 3,41 4,20 = Baik (B)

23 64 4,21 5,00 = Sangat Baik (Sb) Nilai rata-rata responden Switcher (2,42) masuk dalam kategori jelek (rentang 1,80 2,60). Dengan memanfaatkan nilai dari simpangan baku sebesar 1,15 memetakan reponden Switcher berkisar 1,27 3,57, sehingga masuk dalam kisaran sangat jelek hingga baik. 4.8 Analisis Habitual Buyer Tingkat kedua dari tingkat loyalitas merek adalah seorang pembeli yang puas dengan merek produk yang dikonsumsinya atau setidaknya mereka tidak mengalami kekecewaan dalam mengkonsumsi merek produk cream deterjen B-29. Skala penilaian untuk masing-masing jawaban responden adalh sebagai berikut : Tabel 4.7 Habitual Buyer HABITUAL BUYER Merek Jawaban X f f.x XÄ f.xä % Sangat tidak setuju CREAM DETERG ENT B- 29 Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Sumber : Hasil analisis kuesioner Total Skala 1 : Responden yang menjawab sangat tidak setuju, diberi nilai 1

24 65 Skala 2 : Responden yang menjawab tidak setuju, diberi nilai 2 Skala 3 : Responden yang menjawab ragu-ragu, diberi nilai 3 Skala 4 : Responden yang menjawab setuju, diberi nilai 4 Skala 5 : Responden yang menjawab sangat setuju, diberi nilai 5 Responden yang termasuk kategori Habitua Buyer adalh responden yang menjawab pertanyaan kuesioner dengan jawaban Setuju dan Sangat setuju. Berikut ini adalh perhitungan Habitual Buyer untuk merek produk cream deterjen B-29. Sebanyak 41 orang (41%) responden yang benar-benar melakukan keputusan pembelian

25 66 terhadap produk cream detergent B-29 karena kebiasaan. Sedangkan 42 responden menjawab tidak setuju bahwa keputusan pembelian produk cream detrejen B-29 kerena faktor kebiasaan. Nilai rata-rat responden Habitual Buyer (2,82) masuk dalam kategori cukup (rentang 2,6 3,4). Dengan memanfaatkan nilai dari simpangan baku sebesar 1,18 memetakan responden Habitual Buyer berkisar 1,60 4,0, sehingga masuk dalam kisaran sangat jelek hingga baik. 4.9 Analisis Satisfied Buyer Satisfied Buyer merupakan tingakatan ketiga dalam tingkat loyalitas merek yaitu seorang pembeli yang puas dan akan merasakan adanya suatu pengorbanan apabila konsumen melakukan pergantian ke merek lain. Skala penilaian untuk masing-masing jawaban responden adalah sebagai berikut : Skala 1 : Responden yang menjawab sangat tidak puas, diberi nilai 1 Skala 2 : Responden yang menjawab tidak puas, diberi nilai 2 Skala 3 : Responden yang menjawab biasa saja, diberi nilai 3 Skala 4 : Responden yang menjawab puas, diberi nilai 4 Skala 5 : Responden yang menjawab sangat puas, diberi nilai 5 Responden yang termasuk dalam kategori Satisfied Buyer adalah responden yang menjawab pertanyaan kuesioner dengan jawaban Puas dan Sangat puas. Berikut ini adalah perhitungan Satisfied Buyer untuk merek produk cream deterjen B-29.

26 67 Tabel 4.8 Satisfied Buyer SATISFIED BUYER Merek Jawaban X f f.x XÄ f.xä % Sangat tidak puas CREAM DETERGE NT B-29 Tidak puas Biasa saja Puas Sumber : Hasil analisis kuesioner Sangat puas Total

27 68 Kebanyakan responden merasa puas pada merek produk cream detergent B-29, ini dapat dilihat dari besarnya nilai Satisfied Buyer yaitu sebesar 85% (85 orang). Sedangkan responden yang tidak puas hanya sebanyak 2 responden. Nilai rata-rata responden Satisfied Buyer (3,88) masuk dalam kategori baik (rentang 3,4 4,2). Dengan memanfaatkan nilai dari simpangan baku sebesar 0,5 memetakan responden Satisfied Buyer berkisar 3,38 4,38, sehingga masuk kisaran cukup hingga sangat baik Analisis Likes The Brand Tingkatan keempat dari tingkat loyalitas adalah seorang pembeli yang sangat menyukai merek produk cream deterjen B-29. Skala penilaian untuk masing-masing jawaban responden adalah sebagai berikut : Skala 1 : Responden yang menjawab sangat tidak suka, diberi nilai 1 Skala 2 : Responden yang menjawab tidak suka, diberi nilai 2 Skala 3 : Responden yang menjawab biasa saja, diberi nilai 3 Skala 4 : Responden yang menjawab suka, diberi nilai 4 Skala 5 : Responden yang menjawab sangat suka, diberi nilai 5 responden yang termasuk dalam kategori Likes the brand adalah responden yang menjawab pertanyaan kuesioner dengan jawaban Suka dan Sangat suka. Berikut ini adalah perhitungan Likes the brand untuk merek produk cream deterjen B-29. Tabel 4.9 Likes the Brand LIKES THE BRAND Merek Jawaban X f f.x XÄ f.xä % Sangat tidak

28 69 CREAM DETERGE NT B-29 suka Tidak suka Biasa saja Suka Sangat suka Total Sumber : Hasil analisis kuesioner Sebanyak 82 orang (82%) responden yang meyukai produk cream deterjen B-29.

29 70 Sedangkan yang menjawab biasa saja sebanyak 18 responden. Nilai rata-rata responden Likes the Brand (3,93) masuk dalam kategori baik (rentang 3,4 4,2). Dengan memanfaatkan nilai dari simpangan baku sebesar 0,54 memetakan responden Likes the Brand berkisar 3,39-4,47 sehingga masuk dalam kisaran cukup hingga sangat baik Analisis Committed Buyer Tingkatan teratas dalam tingkat loyalitas merek adalah seorang pembeli yang setia. Mereka mempunyai suatu kebanggaan dalam menemukan atau menjadi pengguna satu merek. Skala penilaian untuk masing-masing jawaban responden adalah sebagai berikut : Skala 1 : Responden yang menjawab tidak pernah, diberi nilai 1 Skala 2 : Responden yang menjawab jarang, diberi nilai 2 Skala 3 : Responden yang menjawab kadang-kadang, diberi nilai 3 Skala 4 : Responden yang menjawab sering, diberi nilai 4 Skala 5 : Responden yang menjawab selalu, diberi nilai 5 Responden yang termasuk dalam kategori Committed Buyer adalah responden yang menjawab pertanyaan kuesioner dengan jawaban Sering dan Selalu. Berikut ini adalah perhitungan Committed Buyer untuk merek produk cream deterjen B-29. Tabel 4.10 Committed Buyer Committed Buyer Merek Jawaban X f f.x XÄ f.xä % Tidak pernah CREAM Jarang

30 71 DETENT B-29 Kadang-kadang Sering Sumber : Hasil analisis kuesioner Selalu Total Sebanyak 25 orang (25%) responden yang setia pada produk cream deterjen B-29. Sedangkan sebanyak 36 responden menjawab kadang-kadang merekomendasikan produk

31 72 cream detergent B-29 kepada teman, saudara ataupun rekan-rekannya. Nilai rata-rata responden Committed Buyer (2,6) masuk dalam kategori jelek (rentang 1,80 2,60). Dengan memanfaatkan nilai dari simpangan baku sebesar 1,18 menetapkan responden Committed Buyer berkisar 1,42-3,78, sehingga masuk dalam kisaran sangat jelek hingga baik. Tabel 4.11 Komposisi tingkat loyalitas merek No. Tingakatan Loyalitas Merek % 1. Switcher (berpindah-pindah) 12% 2. Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan) 41% 3. Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan haraga peralihan) 85% 4. Likes the Brand (menyukai merek) 82% 5. Committed Buyer (pembeli yang komit) 25% 4.12 Hasil Penelitian dari Asosiasi merek dan Tingkat loyalitas merek Untuk hasil analisis asosiasi merek diperoleh dengan pengujian semua asosiasiasosiasi, dimana semua asosiasi tersebut meliputi asosiasi mudah didapat tersedia luas, harga terjangkau, produk lokal, tayangan iklan yang menarik, kualitas perima dan berkelas, tersedia dalam kemasan kecil. Sehingga didapatkan untuk nilai Q sebesar 6,75 sedangkan nila Chi kuadrat (XÄ) tabel sebesar 11,0705. Perbandingan antara nilai Q hitung < dari nilai Chi kuadrat XÄ (0,05,5) menunjukkan bahwa HO diterima dengan semua asosiasi-asosiasi merek yang saling berhubungan.

32 73 Untuk hasil analisis tingkat loyalitas merek, diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Besarnya responden Switcher yaitu responden yang sangat tertarik dengan harga murah dan sangat sensitif terhadap perubahan harga adalah 12% (12 orang). 2. Besarnya responden Habitual Buyer yaitiu responden yang memutuskan pembelian karena faktor kebiasaan adalah sebanya 41% (41 orang). 3. Besarnya responden Satisfied Buyer yaitu responden yang puas dengan suatu merek adalah sebanyak 85% (85 orang). 4. Besarnya responden Likes the Brand yaitu responden yang yang menyukai suatu merek adalah sebanyak 82% (82 orang). 5. Besarnya responden Committed Buyer yaitu responden yang setia dan bangga terhadap produk cream deterjen B-29 adalah sebanyak 12% (12 Orang).

BAB III. Metode Penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi kasus, dimana metode

BAB III. Metode Penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi kasus, dimana metode 28 BAB III Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Metode Dasar Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi kasus, dimana metode menghendaki suatu kajian yang rinci, mendalam, menyeluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, menuntut setiap perusahaan untuk selalu inovatif dalam mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu: pendekatan kualitatif yang berupa eksploratif dan pendekatan kuantitatifyang berupa deskriptif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra

BAB I PENDAHULUAN. memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Merek (brand) diyakini mempunyai kekuatan yang dahsyat untuk memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra yang ditampilkan serasa menyihir

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Sumber Data 3.1.1 Penelitian kepustakaan Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan sumber berupa tulisan yang berhubungan dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus yang menganalisis tanggapan konsumen

Lebih terperinci

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner PERTEMUAN 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.

Lebih terperinci

VI. METODE PENELITIAN

VI. METODE PENELITIAN VI. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai ekuitas merek ini dilakukan di Kota Bogor. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) karena kota ini merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU GSM INDOSAT IM3. Achmad Faisal EA06

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU GSM INDOSAT IM3. Achmad Faisal EA06 ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU GSM INDOSAT IM3 Achmad Faisal 11208417 4EA06 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan pelanggan merupakan suatu keadaan dimana, keinginan, harapan,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis elemen-elemen brand equity (ekuitas merek), yaitu brand awareness (kesadaran merek), brand association

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, masyarakat sudah merasakan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, masyarakat sudah merasakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini, masyarakat sudah merasakan perubahan pada pasar dan teknologi sangatlah cepat dan berpengaruh dalam dunia bisnis. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 79 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan desain penelitian deskriptif, di mana tujuan penelitian adalah untuk menguraikan sifat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan PT. Hutchison 3 Indonesia (H3I) adalah perusahaan penyedia jasa telekomunikasi yang berkembang pesat dan beroperasi dengan lisensi nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan sekunder bagi setiap orang dan tas merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan sekunder bagi setiap orang dan tas merupakan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis menjadi sangat ketat, hal itu dapat dilihat dengan banyaknya perusahaan sejenis yang menawarkan produk yang hampir sama. Persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan teknologi informasi dalam kondisi bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan geografis sehingga informasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner 48 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 34 responden, yang merupakan pengguna produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat bergerak menuju the era of choice, perusahaan tidak mampu lagi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat bergerak menuju the era of choice, perusahaan tidak mampu lagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat bergerak menuju the era of choice, perusahaan tidak mampu lagi memaksa pelanggan untuk membeli produk mereka, perusahaan akan kesulitan mengelola

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah

Lebih terperinci

MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS

MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS Jika kita akan melakukan penelitian yang menggunakan kuisioner, setelah kuisioner diisi oleh responden dan sudah tabulasi data, maka langkah

Lebih terperinci

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION 7.1 Analisis Tingkat Kepuasan 7.1.1 Indeks Kepuasan Konsumen Pengukuran terhadap kepuasan konsumen

Lebih terperinci

Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM.

Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HANDPHONE MEREK APPLE Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : 11213088 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM. Latar Belakang Masalah 1. Teknologi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima L-1 LAMPIRAN KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima A. IDENTITAS KARYAWAN Petunjuk: Berilah tanda (centang) pada pilihan jawaban yang telah disediakan. 1. Jenis kelamin:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Berdasarkan uraian latar belakang dan landasan teori pada bab sebelumnya, penelitian ini menggunakan kerangka berpikir sebagai berikut: BRAND AWARENESS

Lebih terperinci

Nilai Brand Equity Sour Sally

Nilai Brand Equity Sour Sally BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Brand Equity Brand Brand Perceived Brand Awareness Loyalty Quality Association Penyebaran Kuesioner Nilai Brand Equity Sour Sally 46 47 3.2 Metode Pengumpulan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY ES KRIM WALL S DENGAN ES KRIM CAMPINA

ANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY ES KRIM WALL S DENGAN ES KRIM CAMPINA ANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY ES KRIM WALL S DENGAN ES KRIM CAMPINA Nama : Nova Evlyn NPM : 16213506 Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1. Suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era hiperkompetitif seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa konsumen untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik yang bergerak di bidang jasa dan non jasa semakin ketat dan meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik yang bergerak di bidang jasa dan non jasa semakin ketat dan meningkat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu hingga era globalisasi ini persaingan bisnis baik yang bergerak di bidang jasa dan non jasa semakin ketat dan meningkat. Persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pemasaran seperti zaman ini. Konsumen sering melakukan pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang sama, hal itu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 57 BAB 3 METODE PEELITIA 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (006, p11), Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Landasan Teori 2.1.1.1 Teori Tahapan Evolusi Pemasaran Teori-teori dalam pemasaran terus berkembang dan menurut Barnes (2003), perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini telah berkembang dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin banyak berdirinya perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti menggunakan metode penelitian survei, penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang

METODE PENELITIAN. satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Bogor, yang merupakan salah satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan semua perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TINGKAT BRAND LOYALTY MOTOR MEREK SUZUKI PADA CV TURANGGA MAS MOTOR

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TINGKAT BRAND LOYALTY MOTOR MEREK SUZUKI PADA CV TURANGGA MAS MOTOR PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TINGKAT BRAND LOYALTY MOTOR MEREK SUZUKI PADA CV TURANGGA MAS MOTOR Anis Rahayu Damayanti Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Ecolab merupakan perusahaan multi nasional yang berpusat di Amerika Serikat, didirikan pada tahun 1923, sejak itu hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era hiperkompetitif seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa konsumen untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

Bab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi

Bab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi 61 Bab V Evaluasi Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai langkah-langkah evaluasi kerangka kerja yang dilakukan dalam penelitian ini. Evaluasi kerangka kerja bertujuan mendapatkan informasi yang luas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang mencoba mencari deskripsi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS NASABAH POLIS ASURANSI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS NASABAH POLIS ASURANSI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS NASABAH POLIS ASURANSI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE LATAR BELAKANG Pada saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kemajuan yang cukup baik. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis detergen di Indonesia, mempunyai pesaing pasar yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis detergen di Indonesia, mempunyai pesaing pasar yang begitu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis detergen di Indonesia, mempunyai pesaing pasar yang begitu pesat ditunjukkan dengan gencarnya penayangan iklan di media televisi, keadaan ini akan

Lebih terperinci

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Kopi Merk Kapal Api di Kantor Mabes Polri Jakarta Selatan. Nama : Muhammad Arif Adriansyah NPM :

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Kopi Merk Kapal Api di Kantor Mabes Polri Jakarta Selatan. Nama : Muhammad Arif Adriansyah NPM : Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Kopi Merk Kapal Api di Kantor Mabes Polri Jakarta Selatan Nama : Muhammad Arif Adriansyah NPM : 14210639 LATAR BELAKANG Pada era globalisasi yang merupakan gambaran

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PENGURUSAN PASPOR PADA KANTOR IMIGRASI KELAS I POLONIA DI KOTA MEDAN

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PENGURUSAN PASPOR PADA KANTOR IMIGRASI KELAS I POLONIA DI KOTA MEDAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PENGURUSAN PASPOR PADA KANTOR IMIGRASI KELAS I POLONIA DI KOTA MEDAN I. KATA PENGANTAR Dengan hormat, Sehubungan dengan penyelesain tugas akhir

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESADARAN, ASOSIASI, PERSEPSI KUALITAS DAN LOYALITAS MEREK GUHDO SPRING BED PADA PT. TANDITAMA MANDIRI

ANALISIS TINGKAT KESADARAN, ASOSIASI, PERSEPSI KUALITAS DAN LOYALITAS MEREK GUHDO SPRING BED PADA PT. TANDITAMA MANDIRI ANALISIS TINGKAT KESADARAN, ASOSIASI, PERSEPSI KUALITAS DAN LOYALITAS MEREK GUHDO SPRING BED PADA PT. TANDITAMA MANDIRI SARI OCTAVIA 0600652465 ABSTRAK Dalam memutuskan untuk melakukan pembelian, seorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada 84 BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada Kantor Pos Besar Bandung 40000 Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 80 lembar kuisioner

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Perusahaan akan selalu berusaha agar tujuannya dapat tercapai secara maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja dan target

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA ANGKUTAN TRANSPORTASI KRL EKONOMI JURUSAN DEPOK - JAKARTA NOVIA TRI UTAMI

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA ANGKUTAN TRANSPORTASI KRL EKONOMI JURUSAN DEPOK - JAKARTA NOVIA TRI UTAMI ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA ANGKUTAN TRANSPORTASI KRL EKONOMI JURUSAN DEPOK - JAKARTA NOVIA TRI UTAMI 16209419 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

SELAMAT MENGERJAKAN. Berikancentang ( ) padajawaban yang paling sesuaidenganpendapatanda. I. Harga. SkalaUkur SS S KS TS STS

SELAMAT MENGERJAKAN. Berikancentang ( ) padajawaban yang paling sesuaidenganpendapatanda. I. Harga. SkalaUkur SS S KS TS STS SELAMAT MENGERJAKAN Berikancentang ( ) padajawaban yang paling sesuaidenganpendapatanda. I. Harga 1 2 3 4 Harga yang ditetapkan mi instan merek Indomie murah. Harga mi instan merek Indomie mampu dibeli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa pada pasar yang telah ada, juga harus mampu merebut daerah

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa pada pasar yang telah ada, juga harus mampu merebut daerah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini semakin diyakini bahwa setiap kemajuan usaha selalu membawa masalah-masalah dan kesempatan bagi perusahaan. Dengan semakin besarnya perusahaan maka semakin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan mengenai presentasi dan analisis data yang terdiri dari gambaran umum penelitian, deskripsi hasil penelitian, dan hasil uji

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. PT. Heinz ABC Indonesia (Heinz ABC) adalah salah satu anak perusahaan dari H.J. Heinz

PEMBAHASAN. PT. Heinz ABC Indonesia (Heinz ABC) adalah salah satu anak perusahaan dari H.J. Heinz IV. PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Heinz ABC Indonesia (Heinz ABC) adalah salah satu anak perusahaan dari H.J. Heinz Company Limited, sebuah perusahaan multinasional berbasis di Amerika Serikat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pemikiran dalam penelitian ini terkait dengan faktor-faktor yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. pemikiran dalam penelitian ini terkait dengan faktor-faktor yang dapat 29 Kerangka penilitan tersebut didasarkan dengan logika loyalitas merek akan tercipta apabila dipengaruh oleh faktor-faktor yang menjadi variabel independen yaitu pengalaman merek, kepuasan merek dan kepercayaan

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISIS PENGARUH PEMBERDAYAAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN

KUESIONER ANALISIS PENGARUH PEMBERDAYAAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN Lampiran 1 KUESIONER ANALISIS PENGARUH PEMBERDAYAAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN Responden Yth. Saya adalah mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi

BAB I PENDAHULUAN. bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang sangat penuh persaingan seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER AUDIT INTERNAL. Berikan tanda cek ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi internal yang dimiliki oleh

LAMPIRAN I KUESIONER AUDIT INTERNAL. Berikan tanda cek ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi internal yang dimiliki oleh LAMPIRAN I KUESIONER AUDIT INTERNAL Petunjuk : Berikan tanda cek ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi internal yang dimiliki oleh perusahaan. No Daftar Pertanyaan Audit Internal Ya Tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas Untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap pernyataan dalam kuisioner, digunakan rumus korelasi product

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengelola pelanggan mereka. Selain itu teknologi informasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. mengelola pelanggan mereka. Selain itu teknologi informasi yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat bergerak menuju the era of choice, perusahaan tidak mampu lagi memaksa pelanggan untuk membeli produk mereka, perusahaan akan kesulitan mengelola

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. sejak Tahun 1994 yang didirikan oleh Bapak Haryantoyang bergerak pada

BAB IV PEMBAHASAN. sejak Tahun 1994 yang didirikan oleh Bapak Haryantoyang bergerak pada BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Adiwraksa Atyanta adalah sebuah perusahaan yang berdiri sejak Tahun 1994 yang didirikan oleh Bapak Haryantoyang bergerak

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Teknik Pemilihan Responden METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu data yang dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik responden. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pergerakan menuju the era of choice pada masa sekarang ini, UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pergerakan menuju the era of choice pada masa sekarang ini, UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pergerakan menuju the era of choice pada masa sekarang ini, dimana perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksakan pelanggan untuk membeli produk mereka.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha saat ini semakin ketat. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha saat ini semakin ketat. Setiap perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia usaha saat ini semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha untuk dapat bertahan dalam pasar. Perusahaan dituntut untuk selalu melakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Diskripsi responden digunakan untuk mengidentifikasi karakteristikkarakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan lama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kuantitatif dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kuantitatif dimana BAB III METODE PENELITIAN 1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kuantitatif dimana pencarian faktanya dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan kerangka pemikiran dan tujuan penelitian di atas, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan kerangka pemikiran dan tujuan penelitian di atas, maka BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel Berdasarkan kerangka pemikiran dan tujuan penelitian di atas, maka variabel dalam penelitian ini adalah variabel dari brand equity. Brand Equity

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah citra merek, variabel dependen adalah minat beli konsumen. X Y

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek (Brand) Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek dibubuhkan pada produk yang dijual untuk memberikan identifikasi khusus pada suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) obyek penelitian adalah suatu atribut atau penilaian orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN DEMOGRAFI

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN DEMOGRAFI L-1 LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN DEMOGRAFI 1. Kisi - kisi Instrumen Jenis Kelamin : Pria / Wanita ( kode 1 : Pria, kode 2 : wanita ) Usia Anda :.. Tahun ( usia anda saat ini ) 2. Butir Pertanyaan Jenis

Lebih terperinci

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA AVANZA DI KOTA DEPOK Risnandar 16212478 Latar Belakang Di jaman modern seperti sekarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nento, SH. untuk mendirikan Perseroan Terbatas (PT) yang dinamkan PT.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nento, SH. untuk mendirikan Perseroan Terbatas (PT) yang dinamkan PT. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pada tanggal 9 Maret 1982 Bapak Young Liando, pengusaha yang bertempat tinggal di Jl. S. Parman Kota Gorotalo menghadap notaris

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Toserba Yogya Plaza Indah Bogor di Jalan KH.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Toserba Yogya Plaza Indah Bogor di Jalan KH. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Toserba Yogya Plaza Indah Bogor di Jalan KH. Sholeh Iskandar Kota Bogor. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko

Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko Septiaji NPM : 15210100 LATAR BELAKANG Dalam kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah, metode penelitian survei. Metode ini adalah penelitian survei adalah Penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau instansi kepada konsumen. dibidang kesehatan banyak bermunculan di kota-kota di Indonesia, baik dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau instansi kepada konsumen. dibidang kesehatan banyak bermunculan di kota-kota di Indonesia, baik dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dalam masa pertumbumbuhan dan kondisi masyarakat sekarang ini, faktor yang akan berperan penting bagi perusahaan atau instansi dapat dinilai baik oleh konsumen adalah

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian Lampiran I Kuesioner Penelitian ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN AIR MINERAL AQUA PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA No. Responden :.

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN KOTA TANGERANG.

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN KOTA TANGERANG. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN KOTA TANGERANG. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1) Perkembangan dalam pelayanan kesehatan pada zaman

Lebih terperinci

KUESIONER TINGKAT KEPENTINGAN & KEPUASAN PENDENGAR PROGRAM SIARAN RADIO 88,4 ARH GLOBAL FM

KUESIONER TINGKAT KEPENTINGAN & KEPUASAN PENDENGAR PROGRAM SIARAN RADIO 88,4 ARH GLOBAL FM Lampiran 1 KUESIONER TINGKAT KEPENTINGAN & KEPUASAN PENDENGAR PROGRAM SIARAN RADIO 88,4 ARH GLOBAL FM Dalam rangka menyusun Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Bina Nusantara,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab I telah diuraikan sedikit tentang permasalahan, tujuan penelitian, serta garis besar metodologi yang akan digunakan dalam penelitian ini. Pada bab ini akan diuraikan

Lebih terperinci

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP STRATEGI POSITIONING PRODUK PT. MUSTIKA RATU. SUCI AMALIAH 3ea FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP STRATEGI POSITIONING PRODUK PT. MUSTIKA RATU. SUCI AMALIAH 3ea FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP STRATEGI POSITIONING PRODUK PT. MUSTIKA RATU SUCI AMALIAH 3ea07 14209155 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dengan semakin banyaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Analisa Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan

Lebih terperinci

Lampiran 1.Kuesioner Penelitian PENGARUH PERUBAHAN MEREK (REBRANDING) PRODUK LARUTAN PENYEGAR CAP KAKI TIGA MENJADI CAP BADAK

Lampiran 1.Kuesioner Penelitian PENGARUH PERUBAHAN MEREK (REBRANDING) PRODUK LARUTAN PENYEGAR CAP KAKI TIGA MENJADI CAP BADAK Lampiran 1.Kuesioner Penelitian PENGARUH PERUBAHAN MEREK (REBRANDING) PRODUK LARUTAN PENYEGAR CAP KAKI TIGA MENJADI CAP BADAK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN Dengan Hormat, Sehubungan dengan penulisan skripsi

Lebih terperinci

Analisis Preferensi, Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Terhadap Hidangan Steak Di Waroeng Steak And Shake Cabang Jatinangor Kabupaten Sumedang

Analisis Preferensi, Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Terhadap Hidangan Steak Di Waroeng Steak And Shake Cabang Jatinangor Kabupaten Sumedang Analisis Preferensi, Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Terhadap Hidangan Steak Di Waroeng Steak And Shake Cabang Jatinangor Kabupaten Sumedang Mega Ariani, Taslim, dan Anita Fitriani Jurusan Sosial Ekonomi

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTAULI PEMATANGSIANTAR

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTAULI PEMATANGSIANTAR Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTAULI PEMATANGSIANTAR Bersama ini saya mohon kesediaan anda untuk mengisi daftar kuesioner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang cukup besar, karena sepeda motor saat ini telah menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang cukup besar, karena sepeda motor saat ini telah menjadi salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia peluang industri sepeda motor untuk dapat berkembang cukup besar, karena sepeda motor saat ini telah menjadi salah satu sarana transportasi utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri khususnya dalam bidang telekomunikasi akhir-akhir ini marak diperbincangkan. Bukan hanya fokus pada alat-alat komunikasi seperti : satelit,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Analisis Karakteristik Responden Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah konsumen pengguna PT. Mega Auto Finance cabang Kedoya. Penjelasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Deterjen merupakan salah satu produk kebutuhan rumah tangga yang

BAB I PENDAHULUAN. Deterjen merupakan salah satu produk kebutuhan rumah tangga yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Deterjen merupakan salah satu produk kebutuhan rumah tangga yang digunakan setiap hari. Kini deterjen tidak hanya dikonsumsi masyarakat perkotaan saja, melainkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN Sejarah Singkat Rumah Sakit SARI ASIH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN Sejarah Singkat Rumah Sakit SARI ASIH BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 3.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit SARI ASIH Rumah Sakit SARI ASIH merupakan salah satu rumah sakit umum swasta yang berada di wilayah Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional.

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional. 126 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Maret sampai dengan 12 Mei 2016 terhadap penilaian siswa yang diajar guru PAI yang belum tersertifikasi dan sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian, karena BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian, karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisis data, dan pengambilan keputusan hasil penelitian. Menurut

Lebih terperinci