Eko Didik Widianto. 23 Maret 2014
|
|
- Widya Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kuliah#11 TSK205 Sistem Digital - TA 2013/2014 Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro 23 Maret
2 Umpan Balik Sebelumnya dibahas tentang rangkaian kombinasional yang nilai keluarannya di suatu saat hanya ditentukan oleh nilai-nilai masukannya pada saat itu multiplekser, dekoder, demultiplekser, enkoder dan code converter Peraga 7-segmen Teorema ekspansi Shannon untuk mendesain rangkaian logika menggunakan multiplekser 2
3 Tentang Kuliah Membahas tentang rangkaian sekuensial yang keluarannya tidak hanya tergantung dari masukan saat ini, juga dari nilai keluaran sebelumnya Bahasan: ini membutuhkan elemen penyimpan nilai dari sinyal logika prinsip rangkaian sekuensial elemen penyimpan 1 bit latch, yaitu set-reset latch (latch SR), latch SR tergerbang dan data latch (latch D) serta rangkaian logikanya elemen penyimpan 1 bit ip-op, meliputi data ip-op (DFF), toggle ip-op (TFF), JK ip-op (JKFF) register data n bit dan register geser (shift register) pencacah naik-turun pencacah sinkron dan asinkron 3
4 Kompetensi Dasar Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa akan mampu: Link [C2] menjelaskan perbedaan antara latch dan ip-op [C4] menganalisis fungsi karakteristik latch set-reset, latch tergerbang, latch data [C4] menganalisis fungsi karakteristik ip-op (D, T, dan JK) [C3] membedakan perilaku dan rangkaian pencacah sinkron dan asinkron [C5] merancang rangkaian n buah ip-op menjadi register data n bit, shift register, pencacah naik/turun sinkron/asinkron serta menganalisisnya [C5] merancang dan menganalisis implementasi rangkaian sekuensial menggunakan IC TTL Website: tkc205-sistem-digital-2013-genap/ didik@undip.ac.id 4
5 Bahasan Latch SR (Set-Reset) Latch SR Tergerbang Gated Latch D (Data) IC TTL Latch Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL Data Geser IC TTL Pencacah Asinkron 5
6 dan Statenya yang nilai keluarannya tidak hanya tergantung dari masukan saat ini, juga dari nilai keluaran sebelumnya mempunyai elemen penyimpan Isi dari elemen penyimpan merepresentasikan keadaan (state) dari rangkaian Perubahan nilai masukan dapat menyebabkan keadaan rangkaian tidak berubah atau berubah ke keadaan baru berubah sesuai urutan keadaan sebagai hasil dari perubahan masukannya 6
7 Sistem Kontrol Alarm Diinginkan rangkaian untuk mengontrol alarm Alarm merespon kontrol masukan On/O akan berbunyi saat On/O = 1 mati saat On/O = 0 Alarm berbunyi saat sensor membangkitkan sinyal tegangan positif (Set) jika terjadi event tidak diinginkan Diinginkan alarm tetap aktif (berbunyi) walaupun keluaran sensor tidak aktif (Set=0) Alarm dimatikan manual menggunakan kontrol Reset ini memerlukan elemen memori untuk mengingat bahwa alarm telah aktif hingga datangnya sinyal Reset 7
8 Memori Menggunakan 2 buah NOT mempunyai 2 keadaan yang masing-masing akan berulang tanpa batas, yaitu Jika A = 0, maka B = A = 1 dan A = B = 0. selalu menghasilkan B = 1 Jika A = 1, maka B = A = 0 dan A = B = 1. selalu menghasilkan B = 0 8
9 Memori Terkontrol Menyediakan mekanisme mengubah keadaan rangkaian Load = 0, maka TG 2 aktif dan TG 1 tidak aktif (feedback) rangkaian (dan juga keluaran Y) tetap Jika Load = 1, maka TG 1 aktif dan TG 2 tidak aktif (update) Masukan Data akan memperbarui nilai A, sehingga nilai keluaran Y = Data berubah keadaannya sesuai Data 9
10 Latch memori terkontrol di atas membentuk latch (pengunci) Latch merupakan elemen penyimpan 1-bit Untuk menyimpan 1-bit data/state diperlukan 1 buah latch Tipe latch berdasarkan fungsinya: latch set-reset (SR latch) SR latch tergerbang latch data (D latch) diaplikasikan untuk mengunci data masukan dan/atau keluaran suatu rangkaian lain Latch SR (Set-Reset) Latch SR Tergerbang Gated Latch D (Data) IC TTL Latch 10
11 Latch SR Memori dengan Gerbang NOR latch dapat disusun menggunakan gerbang logika NOR (selain dengan TG) Masukannya, Set (S) dan Reset (R), digunakan untuk mengubah state/keadaan, Q, dari rangkaian tersebut membentuk latch SR Latch SR (Set-Reset) Latch SR Tergerbang Gated Latch D (Data) IC TTL Latch Perilaku rangkaian: Jika R=S=0, maka state tidak berubah (terkunci) Jika R=1 (S=0 atau S=1), maka state Q=0 Jika R=0 dan S=1, maka state Q=1 11
12 Latch SR dan Tabel Karakteristik dihubungkan secara cross-coupled Saat R=S=0, rangkaian tetap berada di state saat ini Baik (Q a = 0 dan Q b = 1) atau (Q a = 1 dan Q b = 0) Saat S=1 dan R=0, latch diset ke keadaan dimana Q a = 1 dan Q b = 0 Saat S=0 dan R=1, latch diset ke keadaan dimana Q a = 0 dan Q b = 1 Saat S=1 dan R=1, Q a = Q b = 0 Kondisi race Terjadi osilasi antara Q a = Q b = 0 dan Q a = Q b = Latch SR (Set-Reset) Latch SR Tergerbang Gated Latch D (Data) IC TTL Latch
13 Analisis Waktu Latch SR Jika delay propagasi dari Q a dan Q b sama, osilasi di waktu t10 akan berlanjut secara tak terbatas Di rangkaian realnya, mungkin terdapat perbedaan dalam delay dan latch berada di salah satu dari 2 keadaan Tidak dapat ditentukan (kondisi race), yang lebih cepat mengunci keadaan Sehingga, kombinasi S=R=1 merupakan kombinasi yang tidak diijinkan di latch SR 13 Latch SR (Set-Reset) Latch SR Tergerbang Gated Latch D (Data) IC TTL Latch
14 Recall: Sistem Kontrol Alarm Latch SR (Set-Reset) Latch SR Tergerbang Gated Latch D (Data) IC TTL Latch 14
15 Latch SR Tergerbang Menambahkan Kontrol Enable Latch SR dasar mengubah statenya saat masukannya berubah Seringkali diinginkan untuk menambah satu sinyal enable ke latch SR dasar Sinyal enable diberikan oleh masukan Clk Digunakan untuk mengontrol kapan rangkaian dapat mengubah state-nya Saat Clk=0 state tidak berubah, saat Clk=1 state tergantung masukan S dan R Disebut sebagai gated SR latch Latch SR (Set-Reset) Latch SR Tergerbang Gated Latch D (Data) IC TTL Latch 15
16 Gated SR Latch Diagram Pewaktuan Latch SR (Set-Reset) Latch SR Tergerbang Gated Latch D (Data) IC TTL Latch saat S=R=1 dihindari, menyebabkan keluaran tak dapat ditentukan Latch set saat Q=1 dan latch reset saat Q=0 16
17 Gated SR Latch dengan Gerbang NAND Masukan S dan R dibalik dibandingkan dengan rangkaian dengan gerbang AND Gerbang NAND memerlukan transistor lebih sedikit daripada gerbang AND Akan lebih banyak digunakan daripada Gated SR Latch dengan NOR 17 Latch SR (Set-Reset) Latch SR Tergerbang Gated Latch D (Data) IC TTL Latch
18 Gated D (Data) Latch Latch dapat digunakan sebagai elemen memori untuk sistem alarm di contoh sebelumnya Gated latch lainnya adalah D latch Mempunyai sebuah masukan data, D Tidak akan terjadi kondisi race seperti latch RS Menyimpan nilai masukan dengan kontrol berupa sinyal clock Digunakan di rangkaian yang perlu menyimpan nilai Misalnya 'mengingat' nilai keluaran dari rangkaian adder/substractor Latch dapat dikatakan sebagai elemen penyimpan 1 bit data Diimplementasikan dengan 18 transistor CMOS Latch SR (Set-Reset) Latch SR Tergerbang Gated Latch D (Data) IC TTL Latch 18
19 Gated D (Data) Latch Simbol, Tabel Karakteristik dan Diagram Pewaktuan Latch SR (Set-Reset) Latch SR Tergerbang Gated Latch D (Data) IC TTL Latch 19
20 IC TTL Latch Nomor IC Deskripsi latch set-reset (quad), aktif rendah 74363/74373 latch data transparan dengan keluaran 3 keadaan (oktal) IC 74363/74373 Latch SR (Set-Reset) Latch SR Tergerbang Gated Latch D (Data) IC TTL Latch 20
21 Struktur dan Fungsi 74363/74373 Latch SR (Set-Reset) Latch SR Tergerbang Gated Latch D (Data) IC TTL Latch 21
22 Sensitivitas Sinyal Sensitivitas elemen storage: Level-sensitive dan Edge-triggered Level-sensitive: keluaran elemen dikontrol oleh level masukan clock (0 atau 1) Edge-triggered: keluaran elemen hanya berubah di titik transisi nilai clock Positive-edge: transisi sinyal clock dari 0 ke 1 Negative-edge: transisi sinyal clock dari 1 ke 0 Latch merupakan elemen penyimpan dengan sensitivitas level Selama clock clk = 1 nilai keluaran akan tergantung dari nilai masukan D Dalam satu periode clock bisa terjadi lebih dari 1 perubahan state keluaran Q Ini akan membedakannya dengan elemen penyimpan ip-op yang akan dibahas berikutnya 22 Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL
23 latch (gated) merupakan level-sensitive State dapat berubah lebih dari sekali selama periode 'aktif' dari sinyal clock Untuk logika positif, periode aktif adalah saat clk=1. Dan sebaliknya penyimpan 1 bit Statenya berubah hanya sekali dalam satu periode clock Tipe: master-slave ip-op dan edge-triggered ip-op Jenis: DFF (data), TFF (toggle) dan JKFF Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL 23
24 Master-slave D Dibentuk dari 2 buah gated D latch (38 transistor CMOS): sebagai master dan slave master mengubah statenya saat clock = 1 slave mengubah statenya saat clock = 0 Analisis diagram pewaktuan Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL 24
25 Master-slave D : Perilaku Saat clock=1, master melihat nilai dari sinyal masukan D, slave tidak berubah Q m mengikuti perubahan D, dan Q s konstan Saat clock=0, master berhenti mengikuti perubahan nilai masukan D, sebaliknya slave merespon masukan Q m dan mengubah statenya Karena Q m tidak berubah selama clock=0, slave hanya mengubah statenya sekalis aja selama satu siklus clock Dari sudut pandang keluaran mengubah Q s (keluaran ip-op) di titik transisi negatif sinyal clock (perubahan dari 1 0) Disebut negative-edge-triggered D Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL 25
26 Simbol dan Karakteristik DFF Transisi Turun Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL 26
27 Efek Delay Propagasi Sebelumnya efek delay propagasi diabaikan Dalam prakteknya, delay ini perlu diperhatikan Di master-slave D ip-op (negative-edge) nilai D harus tidak berubah (stabil) saat clock berubah dari 1 ke 0 (transisi turun) Waktu minimum dimana sinyal D harus stabil sebelum transisi clock turun disebut setup time (t su) Waktu minimum dimana sinyal D harus stabil setelah transisi clock disebut hold time (t h ) Nilai tipikal di CMOS: t su = 3ns dan t h = 2ns Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL Untuk positive-edge triggered? 27
28 Positive-Edge-triggered DFF berfungsi sama dengan master-slave D ip-op dapat dibentuk dengan 6 gerbang NAND (24 transistor) Saat clock = 0, keluaran gerbang 2 dan 3 tinggi P1 = P2 = 1, keluaran latch tidak berubah, berada di present statenya P3 = D dan P4 = D Saat clock = 1, nilai P3 dan P4 ditransmisikan lewat gerbang 2 dan 3 P2 = D dan P1 = D, sehingga Q = D dan Q = D 28 Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL
29 Perilaku Positive DFF Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL 29
30 Disiplin Pewaktuan Untuk dapat beroperasi dengan reliabel, P3 dan P4 harus stabel saat clock berubah dari 0 ke 1 (transisi naik) Setup time dari ip-op sama dengan delay dari masukan D lewat gerbang 4 dan 1 ke P3 Hold time diberikan oleh delay lewat gerbang 3, sebab sekali P2 stabil, perubahan di D tidak akan berpengaruh (mengubah state) Harus dipastikan bahwa setelah clock berubah ke 1, setiap perubahan di D tidak akan mempengaruhi keluaran latch selama clock=1 Kasus 1: jika D=0 saat transisi naik clock, maka P2=0 yang akan membuat keluaran gerbang 4 sama dengan 1 selama clock=1, apapun nilai dari masukan D Kasus 2: jika D=1 saat transisi naik clock, maka P1=0 yang memaksa keluaran gerbang 1 dan 3 sama dengan 1, apapun nilai dari masukan D Sehingga, ip-op akan mengabaikan perubahan masukan D selama clock= Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL
31 Edge-triggered Positive-edge dan Negative-edge D Dua tipe rangkaian: positive-edge triggered D ip-op rangkaian merespon di transisi positif sinyal clock negative-edge triggered D ip-op rangkaian merespon di transisi negatif sinyal clock Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL 31
32 Membandingkan Data Latch, Positive-edge DFF dan Negative-edge DFF storage: Level-sensitive, positive-edge-sensitive, dan negative-edge-sensitive Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL 32
33 Masukan Preset dan Clear di DFF Diinginkan untuk mengeset sebuah ip-op (Q = 1) atau meng-clear-kannya (Q = 0) umumnya mempunyai masukan preset dan clear Input ini asinkron (tidak tergantung dari sinyal clock) Keluaran Q berubah seketika saat preset atau clear aktif (active-low) Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL posedge triggered DFF Jika Preset = 0, keluaran Q = 1 negedge triggered DFF Jika Clear = 0, keluaran Q =
34 Masukan Preset dan Clear Negative-edge-trigerred DFF (transisi turun) Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL 34
35 Simbol DFF Transisi Turun, Preset, Clear Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL 35
36 Masukan Preset dan Clear Posedge-triggered D with Preset and Clear Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL 36
37 Simbol DFF Transisi Naik, Preset, Clear Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL 37
38 Toggle (T) Menggunakan sebuah posedge D ip-op dan rangkaian logika untuk mendrive masukannya Feedback membuat sinyal masukan D sama dengan nilai Q atau Q di bawah kontrol sinyal T Saat T = 1 state rangkaian 'toggle' saat transisi clock naik Saat T = 0 statenya tetap Digunakan sebagai elemen di rangkaian pencacah Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL 38
39 dan Diagram Pewaktuan TFF Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL 39
40 Simbol dan Fungsi TFF Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL 40
41 JK JK dapat diturunkan dari ip-op D, dengan menggunakan 2 masukan J dan K, sehingga D = JQ + K Q JK mengkombinasikan perilaku ip-op SR dan ip-op T J = S dan K = R untuk semua nilai, kecuali untuk J = K = 1 (ip-op SR) Jika J=K=1, ip-op menbalik (toggle) statenya seperti ip-op T Dapat digunakan sebagai storage seperti DFF dan SR FF. Dan juga T FF dengan menghubungkan J dan K sebagai T Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL 41
42 dan Diagram Pewaktuan JKFF Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL 42
43 Simbol dan Fungsi TFF Dapat digunakan sebagai elemen penyimpan 1 bit DFF: menghubungkan Data ke masukan J dan Data ke masukan K TFF: menghubungkan Toggle ke J dan K Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL 43
44 IC TTL Nomor IC Deskripsi 7474 DFF transisi naik dengan preset dan clear (dual) 7476 JKFF dengan preset dan clear (dual) 7479 DFF (dual) JKFF transisi turun dengan preset dan clear (dual) DFF dengan keluaran tiga keadaan (quad) DFF dengan clear (hex) 74574/74874 DFF dengan keluaran tiga keadaan (oktal) Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL 44
45 IC 7474 Dual D-type Positive-Edge-Trigerred Flip-Flops with Preset and Clear Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL 45
46 IC 7474: dan Fungsi Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL 46
47 IC 74574: 8 DFF Transisi Naik, Tiga Flip-Flop Data (DFF) Toggle (T) JK (JKFF) IC TTL 47
48 Sebuah DFF dapat menyimpan 1 bit data n bit dibentuk dari n buah DFF masukan Clk digunakan secara bersama oleh tiap DFF penyusunnya DFF dapat digunakan untuk membentuk register data dan register geser data digunakan untuk menyimpan data Data yang tersimpan di register bersifat sementara (volatile) Data Geser IC TTL geser digunakan dalam operasi pergeseran bit serta dalam konversi data serial ke paralel dan data paralel ke serial 48
49 Data Data n-bit tersusun atas n buah ip-ip untuk menyimpan n-bit data Perilaku register data n bit transisi naik Untuk setiap DFF, Q = D saat transisi naik Clk Keluaran Q(t + 1) = Q(t) atau tetap saat kondisi Clk lainnya data di prosesor: register akumulator, register status, register alamat, register instruksi, register data serial terima (RX)/kirim (TX) Contoh penggunaan register: Data Geser IC TTL Menahan/menyimpan (hold) sebuah keluaran nilai data dari suatu rangkaian aritmatika Menahan/menyimpan (hold) nilai pencacah dalam rangkaian counter/pencacah 49
50 Data 4 Bit Data Geser IC TTL Saat transisi naik Clk, register akan bernilai Q[3 : 0] = D[3 : 0] 50
51 Geser Merupakan sebuah register yang dapat menggeser isinya sejauh 1 bit perclock Bisa geser ke kanan atau ke kiri geser kiri Data Geser IC TTL 51
52 Geser Kiri Data digeser ke kiri secara serial menggunakan masukan In Isi dari tiap ip-op ditransfer ke ip-op berikutnya di tiap transisi naik sinyal clock Q3 Q2 Q1 Q0 In t t t t t t t t Data Geser IC TTL 52
53 Geser Kanan dengan Akses Paralel Tipe transfer data di sistem komputer transfer paralel: trasfer n-bit data sekaligus transfer serial: transfer 1-bit bit dalam satu waktu Untuk mentransfer data secara serial, data diletakkan dalam suatu register secara paralel (dalam waktu 1 siklus clock) dan digeser keluar satu bit dalam satu waktu Disebut sebagai konversi data parallel-ke-serial Jika bit-bit diterima secara serial, setelah n siklus clock, isid ari register dapat diakses secara paralel sebagai sebuah data n-bit Disebut sebagai konversi data serial-ke-paralel Data Geser IC TTL 53
54 Geser dengan Akses Paralel Data Geser IC TTL 54
55 IC TTL Nomor IC Deskripsi register geser 8 bit, keluaran paralel, masukan clear asinkron register geser 8 bit, masukan paralel, dengan keluaran komplementer register geser 8 bit, masukan paralel 74194/74195 register geser universal dua arah (bidireksional) 4 bit register geser universal dua arah (bidireksional) 8 bit register 8 bit dengan reset register prioritas 4 bit, dapat di-kaskade, masukan data terkunci register geser universal dua arah (bidireksional) 8 bit, keluaran tiga-keadaan register oktal dengan keluaran tiga-keadaan register 8 bit dengan kontrol enable detak register oktal, paraleldidik 55 Data Geser IC TTL
56 74164: Geser 8 Bit, SerIn/ParOut Data Geser IC TTL 56
57 74165/74166: Geser 8 Bit, Load Paralel Data Geser IC TTL 57
58 74165/74166: Perilaku Data Geser IC TTL 58
59 74299: Geser Universal 8 Bit Data Geser IC TTL 59
60 Operasi IC SIPO (serial-in parallel-out), register diisi dengan data serial 1 bit dalam satu waktu dan data yang tersimpan di register tersedia sebagai keluaran paralel 2. SISO (serial-in serial-out), data digeser secara serial dari masukan ke keluaran serial, 1 bit dalam satu waktu 3. PISO (parallel-in serial-out), register diisi dengan data paralel n bit dan isi register digeser keluar secara serial 1 bit dalam satu waktu 4. PIPO (parallel-in parallel-out), register diisi dengan data paralel n bit dan isi register dapat tersedia sebagai keluaran paralel 60 Data Geser IC TTL
61 IC 74374: Data 8 Bit Data Geser IC TTL 61
62 IC 74374: Data 8 Bit Data Geser IC TTL 62
63 Pencacah counter ini dapat digunakan melakukan beberapa fungsi, misalnya Menghitung kejadian dari suatu event Membangkitkan interval waktu untuk mengontrol pekerjaan-pekerjaan (task) di sistem digital Menghitung waktu mundur antar event Menyediakan alamat baru di pencacah program (PC) counter yang paling sederhana dapat dibuat dengan menggunakan ip-op T ip-op T secara natural cocok untuk diimplementasikan di operasi pencacahan Pencacah Asinkron dengan DFF IC TTL Pencacah 63
64 dan Asinkron Pencacah asinkron dibentuk dengan memberikan sinyal Clk ke terminal detak satu ip-op Masukan detak untuk ip-op berikutnya diperoleh dari keluaran ip-op sebelumnya (efek serupa RCA) Lambat karena sumber Clk merambat dari satu ip-op ke ip-op lainnya Pencacah sinkron dibentuk dengan memberikan sinyal Clk ke semua ip-op di waktu yang sama Semua ip-op menggunakan sumber detak yang sama Mempunyai respon yang lebih cepat daripada pencacah asinkron Pencacah Asinkron dengan DFF IC TTL Pencacah 64
65 Pencacah Naik dengan T Pencacah 3-bit yang dapat mencacah 0 sampai 7 atau pencacah module-8 Masukan clock untuk ketiga ip-op dikoneksikan secara kaskade pertama terkoneksi ke Clock berikutnya, sinyal clocknya didrive dari keluaran Q ip-op sebelumnya seperti ini disebut sebagai pencacah asinkron atau pencacah ripple Masukan T tiap ip-op dikoneksikan ke konstan 1 State tiap ip-op akan dibalik (toggle) setiap transisi naik clocknya Pencacah Asinkron dengan DFF IC TTL Pencacah 65
66 Diagram Pewaktuan Pencacah Naik Nilai Q0 akan toggle setiap clock cycle Perubahan terjadi setelah transisi naik sinyal clock Nilai Q1 akan toggle setelah transisi turun dari Q0, demikian juga Pencacah Asinkron dengan DFF IC TTL Pencacah Q2 Nilai Q2Q1Q0 menunjukkan nilai pencacahnya 66
67 Pencacah Turun dengan T Mirip dengan rangkaian pencacah naik, kecuali masukan clock ip-op kedua dan seterusnya berasal dari keluaran Q ip-op sebelumnya Pencacah Asinkron dengan DFF IC TTL Pencacah 67
68 Diagram Pewaktuan Pencacah Turun Nilai Q0 akan toggle setiap clock cycle Perubahan terjadi setelah transisi naik sinyal clock Nilai Q1 akan toggle setelah transisi naik dari Q0, demikian juga Pencacah Asinkron dengan DFF IC TTL Pencacah Q2 Nilai Q2Q1Q0 menunjukkan nilai pencacahnya 68
69 Latihan Desain pencacah naik/turun 3-bit menggunakan ip-op T. Sebuah masukan kontrol Up/Down harus disertakan. Jika Up/Down = 0 rangkaian berfungsi sebagai pencacah naik. Jika Up/Down = 1 rangkaian berfungsi sebagai pencacah turun. Pencacah Asinkron dengan DFF IC TTL Pencacah 69
70 Dapat dibentuk dengan TFF Pencacah Asinkron dengan DFF IC TTL Pencacah 70
71 Perilaku Pencacah Naik masukan T tiap TFF akan bernilai sebagai berikut: T0 = 1 T1 = Q0 T2 = Q0Q1 T3 = Q0Q1Q2 Implementasi rangkaian pencacah sinkron tersebut membutuhkan gerbang AND. Masukan T0 dihubungkan logika 1, sehingga Q0 akan membalik setiap transisi naik Clk Masukan T1 dihubungkan dengan Q0 Masukan T2 membutuhkan gerbang AND-2 untuk memperoleh Q0Q1 Masukan T3 membutuhkan gerbang AND-3 untuk memperoleh Q0Q1Q2 Masalah fan-in: pencacah n bit akan membutuhkan gerbang AND n Pencacah Asinkron dengan DFF IC TTL Pencacah
72 Faktorisasi untuk mengatasi fan-in T 0 = 1 T 1 = Q 0 T 2 = T 1 Q 1 T 3 = T 2 Q 2 Pencacah Asinkron dengan DFF IC TTL Pencacah 72
73 Diagram Pewaktuan Pencacah Asinkron dengan DFF IC TTL Pencacah 73
74 Pencacah Naik n-bit Untuk sebarang pencacah naik n bit, rangkaiannya dapat dibentuk dengan persamaan masukan T i sebagai berikut: T 0 = 1 T 1 = Q 0 T 2 = T 1 Q 1 T 3 = T 2 Q 2. Pencacah Asinkron dengan DFF IC TTL Pencacah T n = T n 1 Q n
75 dengan Enable dan Clear Pencacah Asinkron dengan DFF IC TTL Pencacah 75
76 dengan DFF Pencacah akan mempunyai urutan nilai 0, 1, 2, 3,, 15, 0, 1, Nilai pencacah ini diberikan oleh keluaran DFF Q 3Q2Q1Q0 Pencacah akan aktif saat Enable = 1. Saat Enable = 0 maka nilai pencacah tidak berubah Nilai Q0 akan membalik (toggle) setiap transisi naik Clk. Agar Q0 membalik di transisi naik Clk berikutnya, maka nilai D0 harus bernilai Q0 saat Enable = 1. Persamaannya adalah D0 = Q0 Enable Nilai Q1 akan membalik setelah nilai Q0 = 1. Agar Q1 membalik di transisi naik Clk berikutnya, maka nilai D1 harus bernilai Q1 saat Q0 = 1 dan Enable = 1. Persamaannya adalah D1 = Q1 Q0 Enable Nilai Q2 akan membalik setelah nilai Q1Q0 = 11. Agar Q2 membalik di transisi naik Clk berikutnya, maka nilai D2 harus bernilai Q2 saat Q1 = 1, Q0 = 1 dan Enable = 1. Persamaannya adalah D2 = Q2 Q1 Q0 Enable Nilai Q3 akan membalik setelah nilai Q2Q1Q0 = 111. Agar Q3 membalik di transisi naik Clk berikutnya, maka nilai D3 harus bernilai Q3 saat Q2 = 1, Q1 = 1, Q0 = 1 dan Enable = 1. Persamaannya adalah D3 = Q3 Q2 Q1 Q0 Enable Pencacah Asinkron dengan DFF IC TTL Pencacah 76
77 dengan DFF D 0 = Q 0 Enable D 1 = Q 1 Q 0 Enable D 2 = Q 2 Q 1 Q 0 Enable D 3 = Q 3 Q 2 Q 1 Q 0 Enable Untuk pencacah yang lebih besar, masukan D di tiap DFF bernilai D i = Q i Q i 1 Q i 2 Q 1 Q 0 Enable > masalah fan-in D 0 = Q 0 Enable D 1 = Q 1 Q 0 Enable D 2 = Q 2 Q 1 (Q 0 Enable) D 3 = Q 3 Q 2 (Q 1 Q 0 Enable) 77 Pencacah Asinkron dengan DFF IC TTL Pencacah
78 DFF Pencacah Asinkron dengan DFF IC TTL Pencacah 78
79 dengan Load Paralel Pencacah Asinkron dengan DFF IC TTL Pencacah 79
80 IC TTL Pencacah Nomor IC Deskripsi bit binary counter synchronous 4-bit binary counter with asynchronous clear synchronous 4-bit binary counter with synchronous clear synchronous 4-bit up/down binary counter 74177/74197 presettable binary counter/latch synchronous up/down binary counter synchronous up/down binary counter with clear dual 4-bit binary counter dual binary counter, synchronous dual binary up/down counter, synchronous, preset input bit presettable binary counter with three-state outputs bit binary up/down counter with limited preset and three-state outputs 80 Pencacah Asinkron dengan DFF IC TTL Pencacah
81 IC 74393: Dual Pencacah Asinkron 4 Bit Pencacah Asinkron dengan DFF IC TTL Pencacah 81
82 IC 74393: Fungsi Logika Pencacah Asinkron dengan DFF IC TTL Pencacah 82
83 IC 74193: Dual 4 Bit, Naik/Turun Pencacah Asinkron dengan DFF IC TTL Pencacah 83
84 IC 74193: Fungsi Logika Pencacah Asinkron dengan DFF IC TTL Pencacah 84
85 IC 74193: Perilaku Pencacah Asinkron dengan DFF IC TTL Pencacah 85
86 n x 4 Bit Menggunakan Pencacah Asinkron dengan DFF IC TTL Pencacah 86
87 Kuliah Yang telah kita pelajari hari ini: rangkaian sekuensial berupa latch dan ip-op: Latch: RS-latch, D-latch, gated latch : master-slave D ip-op, edge-trigerred ip-op, T ip-op dan JK ip-op Perbedaan antara latch dan ip-op dan pencacah data dan register geser Pencacah asinkron dan sinkron Yang akan kita pelajari di pertemuan berikutnya adalah tentang perancangan rangkaian sekuensial menggunakan diagram keadaan (Moore) Pelajari: 02/25/tkc205-sistem-digital-2013-genap/ 87
88 Bacaan Lebih Lanjut 1. Bab 7: Stephen Brown and Zvonko Vranesic, Fundamentals of Digital Logic with Verilog/VHDL, 2nd Edition, McGraw-Hill, 2005 Tentang ip-op, register, pencacah dan prosesor sederhana 2. Datasheet CD4043BE (Texas): Quad Latch SR NOR Datasheet CD4044BE (Texas), 54LS279, 74LS279: Quad Latch SR NAND Datasheet SN74LS74A: Dual D-type Positive-Edge-Trigerred Flip-Flops with Preset and Clear
89 Creative Common Attribution-ShareAlike 3.0 Unported (CC BY-SA 3.0) Anda bebas: untuk Membagikan untuk menyalin, mendistribusikan, dan menyebarkan karya, dan untuk Remix untuk mengadaptasikan karya Di bawah persyaratan berikut: Atribusi Anda harus memberikan atribusi karya sesuai dengan cara-cara yang diminta oleh pembuat karya tersebut atau pihak yang mengeluarkan lisensi. Atribusi yang dimaksud adalah mencantumkan alamat URL di bawah sebagai sumber. Pembagian Serupa Jika Anda mengubah, menambah, atau membuat karya lain menggunakan karya ini, Anda hanya boleh menyebarkan karya tersebut hanya dengan lisensi yang sama, serupa, atau kompatibel. Lihat: Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 Unported License Alamat URL: sistem-digital-2013-genap/ 89
Kuliah#11 TKC-205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto. 11 Maret 2017
Kuliah#11 TKC-205 Sistem Digital Eko Didik Widianto Departemen Teknik Sistem Komputer, Universitas Diponegoro 11 Maret 2017 http://didik.blog.undip.ac.id/buku/sistem-digital/ ) 1 Tentang Kuliah Membahas
Lebih terperinciKuliah#11 TSK205 Sistem Digital - TA 2011/2012. Eko Didik Widianto. Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro
: : Kuliah#11 TSK205 Sistem Digital - TA 2011/2012 Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Umpan Balik : Sebelumnya dibahas tentang rangkaian kombinasional yang nilai keluarannya di suatu
Lebih terperinciRANGKAIAN SEKUENSIAL
RANGKAIAN SEKUENSIAL Rangkaian Sekuensial Elemen Penyimpan dan Statenya Rangkaian yang nilai keluarannya tidak hanya tergantung dari masukan saat ini, juga dari nilai keluaran sebelumnya Rangkaian mempunyai
Lebih terperincidan Flip-flop TKC Sistem Digital Lanjut Eko Didik Widianto Sistem Komputer - Universitas Diponegoro
Elemen : dan Elemen : dan TKC-305 - Sistem Digital Lanjut Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Tentang Kuliah Sebelumnya dibahas tentang desain blok rangkaian kombinasional beserta HDLnya.
Lebih terperinciReview Kuliah. TSK205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto
TSK205 Sistem Digital Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Sebelumnya dibahas tentang rangkaian kombinasional yang nilai keluarannya di suatu saat hanya ditentukan oleh
Lebih terperinciTKC305 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas Diponegoro
,, TKC305 - Sistem Digital Lanjut Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Bahasan Kuliah, Sebelumnya dibahas elemen rangkaian sekuensial berupa flip-flop dan latch yang mampu menyimpan informasi
Lebih terperincidan Flip-flop TSK505 - Sistem Digital Lanjut Eko Didik Widianto Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Elemen Rangkaian Sekuensial: Latch
Elemen Rangkaian Sekuensial: Latch dan Flip-flop @2011,Eko Didik Widianto Elemen Rangkaian Sekuensial: Latch dan Flip-flop TSK505 - Sistem Digital Lanjut Rangkaian Sekuensial Latch Flip-flop Eko Didik
Lebih terperinciBAB VII DASAR FLIP-FLOP
89 BAB VII ASAR FLIP-FLOP 1. Pendahuluan Pada bagian sebelumnya telah dibahas tentang rangkaian kombinasional, yang merupakan rangkaian dengan keluaran yang dikendalikan oleh kondisi masukan yang ada.
Lebih terperinciReview Kuliah. TKC305 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto
TKC305 - Sistem Digital Lanjut Eko Didik Sistem Komputer - Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Review Kuliah Desain rangkaian sekuensial sinkron FSM (Finite State Machine): diagram state, tabel state
Lebih terperinciKuliah#12 TKC205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto. 11 Maret 2017
Kuliah#12 TKC205 Sistem Digital Eko Didik Widianto Departemen Teknik Sistem Komputer, Universitas Diponegoro 11 Maret 2017 http://didik.blog.undip.ac.id/buku/sistem-digital/ @2017,Eko Didik 1 Pengantar
Lebih terperinci=== PERANCANGAN RANGKAIAN SEKUENSIAL ===
=== PERANCANGAN RANGKAIAN SEKUENSIAL === Rangkaian Sekuensial, adalah rangkaian logika yang keadaan keluarannya dipengaruhi oleh kondisi masukan dan kondisi rangkaian saat itu. Variabel Masukan Keadaan
Lebih terperinciKuliah#13 TKC205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto. 11 Maret 2017
Kuliah#13 TKC205 Sistem Digital Eko Didik Widianto Departemen Teknik Sistem Komputer, Universitas Diponegoro 11 Maret 2017 http://didik.blog.undip.ac.id/buku/sistem-digital/ @2017,Eko Didik 1 Pengantar
Lebih terperinciGambar 1.1. Rangkaian Sekuensial
Pertemuan ke BAB I Rangkaian Sekuensial () Deskripsi Pada bab ini akan dibahas tentang karakteristik rangkaian sekuensial dan, tabel karakteristik, dan tabel eksitasinya. Manfaat Memberikan kompetensi
Lebih terperinciadalah frekuensi detak masukan mula-mula, sehingga membentuk rangkaian
Pertemuan ke 2 1 BAB I Rangkaian Sekuensial (2) Deskripsi Pada bab ini akan dibahas tentang aplikasi elemen flip-flop pada counter dan register serta clock mode, pulse mode, dan level mode. Manfaat Memberikan
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN DIGITAL
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN DIGITAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Jl. Gajayana No. 50 Malang (65144) Telp : 0341-551354, Faks
Lebih terperinciSISTEM DIGITAL; Analisis, Desain dan Implementasi, oleh Eko Didik Widianto Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283
SISTEM DIGITAL; Analisis, Desain dan Implementasi, oleh Eko Didik Widianto Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id
Lebih terperinci6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial 6.1. Rangkaian Logika Kombinasional Enkoder
6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial Rangkaian Logika secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu rangkaian logika Kombinasional dan rangkaian logika Sequensial. Rangkaian logika Kombinasional
Lebih terperinciPERCOBAAN 2. FLIP-FLOP
PECOBAAN 2. FLIP-FLOP 2.. UUAN : Setelah melaksanakan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu : Membedakan sifat dasar S-FF dengan dan tanpa clock Membuat rangkaian Master Slave K-FF Menggunakan input-input
Lebih terperinciHanif Fakhrurroja, MT
Pertemuan 4 Organisasi Komputer Rangkaian Logika Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Agenda 1 Rangkaian Kombinasi 2 Rangkaian Sekuensial/flip-flop Pendahuluan
Lebih terperinciR ANGKAIAN LOGIKA KOMBINASIONAL DAN SEQUENSIAL
R ANGKAIAN LOGIKA KOMBINASIONAL DAN SEQUENSIAL Rangkaian Logika secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu Rangkaian logika Kombinasional dan rangkaian logika Sequensial. Rangkaian logika Kombinasional
Lebih terperinciModul 5 : Rangkaian Sekuensial 1
Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom 1 Modul 5 : Rangkaian Sekuensial 1 5.1 Tujuan Mahasiswa mampu mengetahui cara kerja Flip Flop dan membuat rangkaiannya. 5.2 Alat & Bahan 1. IC Gerbang Logika :
Lebih terperinciKuliah#9 TKC205 Sistem Digital - TA 2013/2014. Eko Didik Widianto. 21 Maret 2014
Kuliah#9 TKC205 Sistem Digital - TA 2013/2014 Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro 21 Maret 2014 http://didik.blog.undip.ac.id 1 Review Kuliah Di kuliah sebelumnya dibahas tentang: Representasi
Lebih terperinciPercobaan 5 FLIP-FLOP (MULTIVIBRATOR BISTABIL) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY
Percobaan 5 FLIP-FLOP (MULTIVIBRATOR BISTABIL) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Tujuan : 1. Mempelajari cara kerja berbagai rangkaian flip flop 2. Membuat rangkaian
Lebih terperinciBAB VIII REGISTER DAN COUNTER
BAB VIII REGISTER DAN OUNTER 8.1 Register Dalam elektronika digital seringkali diperlukan penyimpan data sementara sebelum data diolah lebih lanjut. Elemen penyimpan dasar adalah flip-flop. Setiap flip-flop
Lebih terperinciMAKALAH TEKNIK DIGITAL RANGKAIAN FLIP-FLOP DASAR
MAKALAH TEKNIK DIGITAL RANGKAIAN FLIP-FLOP DASAR DISUSUN OLEH : Rendy Andriyanto (14102035) Sania Ulfa Nurfalah (14102039) LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA
Lebih terperinciRangkaian Sekuesial. [Rangkaian Sekuensial] BAB V
Rangkaian Sekuesial a. Karakteristik Dasar Rangkaian Sekuensial Berdasarkan kemampuannya menyimpan data, rangkaian digital dibedakan menjadi 2 macam :. Rangkaian Kombinasional Pada rangkaian kombinasional,
Lebih terperinciREGISTER. uart/reg8.html
PERTEMUAN 11 REGISTER http://tams-www.informatik.uni-hamburg.de/applets/hades/webdemos/45-misc/30- uart/reg8.html Sasaran Pertemuan 11 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Register yang terdiri dari :
Lebih terperinciPERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL
PERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL Sasaran Pertemuan 10 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Rangkaian Sequensial yang terdiri dari : - FLIP FLOP - RS FF - JK FF - D FF - T FF 1 Salah satu rangkaian logika
Lebih terperinciPERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL
PERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL Sasaran Pertemuan 10 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Rangkaian Sequensial yang terdiri dari : FLIP-FLOP RS FF JK FF D FF T FF FLIP-FLOP Salah satu rangkaian logika
Lebih terperinciREGISTER DAN COUNTER.
REGISTER DAN COUNTER www.st3telkom.ac.id Register Register adalah rangkaian yang tersusun dari satu atau beberapa flip-flop yang digabungkan menjadi satu. Flip-Flop disebut juga sebagai register 1 bit.
Lebih terperinciSistem Digital. Flip-Flop -6- Sistem Digital. Missa Lamsani Hal 1
Sistem Digital Flip-Flop -6- Missa Lamsani Hal 1 Kelompok Rangkaian Logika Kelompok rangkaian logika kombinasional Bentuk dasarnya adalah gerbang logika Kelompok rangkaian logika sekuensial Bentuk dasarnya
Lebih terperinciFlip-Flop (FF) Disusun oleh: Tim dosen SLD Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto. Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom
Flip-Flop (FF) Disusun oleh: Tim dosen SLD Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom November 2015 Urut-Urutan Pembentukan Flip-Flop Fungsi Boolean
Lebih terperinciKONTRAK PEMBELAJARAN (KP) MATA KULIAH
KONTRAK PEMBELAJARAN (KP) MATA KULIAH Kode MK: TKC305 Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Pengajar : Eko Didik Widianto, ST, MT Semester : 5 KONTRAK PEMBELAJARAN Nama Mata
Lebih terperinciFLIP-FLOP (BISTABIL)
FLIP-FLOP (BISTABIL) Rangkaian sekuensial adalah suatu sistem digital yang keadaan keluarannya pada suatu saat ditentukan oleh : 1. keadaan masukannya pada saat itu, dan 2. keadaan masukan dan/atau keluaran
Lebih terperinci1). Synchronous Counter
Counter juga disebut pencacah atau penghitung yaitu rangkaian logika sekuensial yang digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada bagian masukan. Counter digunakan untuk berbagai operasi
Lebih terperinciRangkaian Logika. Kuliah#2 TSK205 Sistem Digital - TA 2011/2012. Eko Didik Widianto. Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro.
Kuliah#2 TSK205 Sistem Digital - TA 2011/2012 Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Tentang Kuliah Sebelumnya dibahas tentang: Deskripsi, tujuan, sasaran dan materi kuliah TSK205 Sistem
Lebih terperinciFLIP - FLOP. Kelompok : Angga Surahman Sudibya ( ) Ma mun Fauzi ( ) Mudesti Astuti ( ) Randy Septiawan ( )
FLIP - FLOP Kelompok : Angga Surahman Sudibya (10407113) Ma mun Fauzi (10407527) Mudesti Astuti (10407571) Randy Septiawan (10407687) Rahman Rohim (10407679) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS GUNADARMA
Lebih terperinciKuliah#6 TSK205 Sistem Digital - TA 2013/2014. Eko Didik Widianto
Kuliah#6 TSK205 Sistem Digital - TA 2013/2014 Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro http://didik.blog.undip.ac.id 1 Umpan Balik Sebelumnya dibahas tentang minimalisasi dan optimalisasi rangkaian
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. LST/EO/DEL 24/5 Revisi : Tgl : 28 Maret 2 Hal dari 9 A. ompetensi Memahami cara kerja rangkaian - F-F B. Sub ompetensi. Memahami cara kerja rangkaian dan sifat-sifat - F-F 2. Memahami cara kerja rangkaian
Lebih terperinciTSK205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto
TSK205 Sistem Digital Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Di kuliah sebelumnya dibahas tentang representasi bilangan, operasi aritmatika (penjumlahan dan pengurangan),
Lebih terperinciBAB VIII REGISTER DAN COUNTER
BAB VIII REGISTER DAN COUNTER 8.1 Register Register adalah kumpulan dari elemen-elemen memori yang bekerja bersama sebagai satu unit. Register yang paling sederhana tidak lebih dari sebuah penyimpan kata
Lebih terperinciLAB #4 RANGKAIAN LOGIKA SEKUENSIAL
LAB #4 RANGKAIAN LOGIKA SEKUENSIAL TUJUAN 1. Untuk mempelajari bagaimana dasar rangkaian logika sekuensial bekerja 2. Untuk menguji dan menyelidiki pengoperasian berbagai Latch dan sirkuit Flip- Flop PENDAHULUAN
Lebih terperinci=== PENCACAH dan REGISTER ===
=== PENCACAH dan REGISTER === Pencacah Pencacah adalah sebuah register yang mampu menghitung jumlah pulsa detak yang masuk melalui masukan detaknya, karena itu pencacah membutuhkan karakteristik memori
Lebih terperinciBAB III COUNTER. OBYEKTIF : - Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter
B III COUNTER OBYEKTIF : - Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter 3.1 Counter secara umum Counter merupakan rangkaian logika pengurut, karena counter membutuhkan karakteristik
Lebih terperinciRangkaian Logika. Kuliah#2 TKC205 Sistem Digital - TA 2013/2014. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas Diponegoro
Kuliah#2 TKC205 Sistem Digital - TA 2013/2014 Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro http://didik.blog.undip.ac.id 1 Tentang Kuliah Sebelumnya dibahas tentang: Deskripsi, tujuan, sasaran dan
Lebih terperinciMesin Mealy. Bahasan Kuliah. TKC305 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
TKC305 - Sistem Digital Lanjut Eko Didik Sistem Komputer - Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Bahasan Kuliah Model Mealy Model rangkaian sekuensial sinkron Keluaran rangkaian tergantung dari nilai
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAARTA LAB SHEET TENI DIGITAL Semester 3 FLIP - FLOP 4 X 6 Menit No. LST/EO/DEL 24/5 Revisi : Tgl : 28 Maret 2 Hal dari 8. ompetensi Memahami cara kerja rangkaian - F-F 2. Sub ompetensi
Lebih terperinciGambar 1.13 Board evaluasi FPGA Xilinx Spartan-3E dari Digilenc Gambar 1.14 Aplikasi PLD untuk kamera fotografi berkecepatan
D A F TA R G A M B A R Gambar 1.1 Sinyal v(t) = 5 sin (2πt) dimana besar tegangan merupakan fungsi dari waktu t... 4 Gambar 1.2 Diagram blok sistem yang terdiri atas masukan, keluaran, proses dan elemen
Lebih terperinci1. FLIP-FLOP. 1. RS Flip-Flop. 2. CRS Flip-Flop. 3. D Flip-Flop. 4. T Flip-Flop. 5. J-K Flip-Flop. ad 1. RS Flip-Flop
1. FLIP-FLOP Flip-flop adalah keluarga Multivibrator yang mempunyai dua keadaaan stabil atau disebut Bistobil Multivibrator. Rangkaian flip-flop mempunyai sifat sekuensial karena sistem kerjanya diatur
Lebih terperinciReview Kuliah. TKC305 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto
Desain TKC305 - Sistem Lanjut Desain Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Sebelumnya dibahas tentang metodologi desain sistem digital menggunakan Xilinx ISE dan pengantar HDL
Lebih terperinciAljabar Boolean dan Sintesis Fungsi. Logika
dan Sintesis Fungsi dan Sintesis Fungsi Kuliah#3 TKC205 Sistem Digital - TA 2013/2014 Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro http://didik.blog.undip.ac.id 1 Pengantar dan Sintesis Fungsi Dalam
Lebih terperinciBAB VII FLIP FLOPS. Gate-gate logika kombinatorial. Elemenelemen. memori. Input-input eksternal. Gambar 7.1 Diagram Sistem Digital Umum
BAB VII FLIP FLOPS Sejauh ini rangkaian logika yang telah dibahas adalah rangkaian logika kombinatorial yang level-level outputnya pada setiap saat tertentu tergantung kepada level-level yang terdapat
Lebih terperinciRegister & Counter -7-
Sistem Digital Register & Counter -7- Missa Lamsani Hal 1 Register dan Pencacah Register adalah kumpulan elemen-elemen memori yang bekerja bersama sebagai satu unit. Pencacah (counter) adalah merupakan
Lebih terperinciPERCOBAAN 4 FLIP-FLOP 2
PERCOBAAN 4 FLIP-FLOP 2 4.1. TUJUAN : Setelah melaksanakan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu : Menggunakan input-input Asinkron pada JK-FF Membuat D-FF dan T-FF dari JK-FF dan SR-FF Mendisain beberapa
Lebih terperinci1). Synchronous Counter
Counter juga disebut pencacah atau penghitung yaitu rangkaian logika sekuensial yang digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada bagian masukan. Counterdigunakan untuk berbagai operasi
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. LST/EKO/DEL 214/04 Revisi : 03 Tgl : 1 Maret 2012 Hal 1 dari 6 A. Kompetensi Memahami cara kerja rangkaian Flip-Flop D, baik yang berjenis Level Sensitive Clocked D Flip-Flop maupun Edge-Triggered
Lebih terperinciKuliah#11 TKC205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto. 11 Maret 2017
Kuliah#11 TKC205 Sistem Digital Eko Didik Widianto Departemen Teknik Sistem Komputer, Universitas Diponegoro 11 Maret 2017 http://didik.blog.undip.ac.id/buku/sistem-digital/ 1 Review Kuliah Di kuliah sebelumnya
Lebih terperinciKuliah#3 TSK205 Sistem Digital - TA 2011/2012. Eko Didik Widianto
,, Kuliah#3 TSK205 Sistem Digital - TA 2011/2012 Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro , Sebelumnya dibahas tentang konsep rangkaian logika: Representasi biner dan saklar sebagai elemen
Lebih terperinciJENIS-JENIS REGISTER (Tugas Sistem Digital)
JENIS-JENIS REGISTER (Tugas Sistem Digital) Oleh: EKO SARIYANTO 0917041026 SITI KHOLIFAH 1017041042 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2013 Register adalah
Lebih terperinci5.1. TUJUAN 1. Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar rangkaian flip-flop. 2. Mengenal berbagai macam IC flip-flop.
PERCOBAAN DIGITAL 5 FLIP-FLOP 5.. TUJUAN. Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar rangkaian flip-flop. 2. Mengenal berbagai macam IC flip-flop. 5.2. TEORI DASAR Pemahaman terhadap rangkaian Flip-Flop
Lebih terperinciPERTEMUAN 12 PENCACAH
PERTEMUAN 12 PENCACAH Sasaran Pertemuan 12 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Pencacah yang terdiri dari : - Riple Counter - Pencacah Sinkron - Pencacah Lingkar - Pencacah Turun naik - Pencacah Mod
Lebih terperinciPERTEMUAN 11 REGISTER. misc/30-uart/reg8.html
PERTEMUAN 11 REGISTER http://tams-www.informatik.uni-hamburg.de/applets/hades/webdemos/45- misc/30-uart/reg8.html Sasaran Pertemuan 11 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Register yang terdiri dari :
Lebih terperinciPENCACAH (COUNTER) DAN REGISTER
PENCACAH (COUNTER) DAN REGISTER Aplikasi flip-flop yang paling luas pemakaiannya adalah sebagai komponen pembangun pencacah dan register. Pencacah termasuk dalam kelompok rangkaian sekuensial yang merupakan
Lebih terperinciPERTEMUAN 12 PENCACAH
PERTEMUAN 12 PENCACAH Sasaran Pertemuan 12 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Pencacah yang terdiri dari : - Riple Counter - Pencacah Sinkron - Pencacah Lingkar - Pencacah Turun naik - Pencacah Mod
Lebih terperinciKuliah#4 TKC205 Sistem Digital - TA 2013/2014. Eko Didik Widianto
Logika Logika Kuliah#4 TKC205 Sistem Digital - TA 2013/2014 Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro http://didik.blog.undip.ac.id 1 Umpan Balik Sebelumnya dibahas tentang implementasi fungsi
Lebih terperinciTSK505 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto
Desain TSK505 - Sistem Digital Lanjut Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Sebelumnya dibahas tentang metodologi desain sistem digital menggunakan Xilinx ISE dan pengantar
Lebih terperinciOutput. Input R.Kombinasi Onal. Flip-Flop. Pulsa Clock. Pulsa Clock
XII. RANGKAIAN LOGIKA SEKUENSIAL SINKRON A. PENDAHULUAN Input R.Kombinasi Onal Pulsa Clock Flip-Flop Output Pulsa Clock B. LATCHES 1. RS FF =Reset Set Flip -Flop =Bistable Simbol RS FF =One Bit Memory
Lebih terperinciLEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )
LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) RANGKAIAN DIGITAL Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma III Tahun AMIK BSI NIM NAMA KELAS :. :.. :. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer
Lebih terperinciMODUL I GERBANG LOGIKA DASAR
MODUL I GERBANG LOGIKA DASAR I. PENDAHULUAN Gerbang logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih masukan tetapi hanya menghasilkan satu keluaran berupa tegangan tinggi ( 1 ) dan tegangan rendah ( 0 ).
Lebih terperinciFLIP-FLOP T (Tugas Sistem Digital) Oleh Fitri Anggraini Novia Puspasari
FLIP-FLOP T (Tugas Sistem Digital) Oleh Fitri Anggraini Novia Puspasari JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2013 Flip-flop T (T FF) Gambar 1.
Lebih terperinciLutfi Rasyid Nur Hidayat PTI D / SHIFT REGISTER
Lutfi Rasyid Nur Hidayat PTI D / 120533430805 SHIFT REGISTER Register merupakan sekelompok flip-flop yang dapat dipakai untuk menyimpan dan mengolah informasi dalam bentuk linier.flip-flop dalam bentuk
Lebih terperinciRangkaian Kombinasional
Eko Didik Widianto (didik@undip.ac.id) Sistem Komputer - Universitas Diponegoro @2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 1 / 18 Review Kuliah Di kuliah
Lebih terperinciTahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer
Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Register dan Counter Mohamad Dani (MHM) E-mail: mohamad.dani@gmail.com Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di
Lebih terperinciPERCOBAAN 3 FLIP FLOP 1
PERCOBAAN 3 FLIP FLOP 3.. TUJUAN : Setelah melaksanakan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu : Melakukan analisa rangkaian sekuensial dengan SR Flip-flop Mendisain rangkaian sekuensial dengan SR flip-flop
Lebih terperinciRANGKAIAN D FLIP-FLOP (Tugas Matakuliah Sistem Digital) Oleh Mujiono Afrida Hafizhatul ulum
RANGKAIAN D FLIP-FLOP (Tugas Matakuliah Sistem Digital) Oleh Mujiono Afrida Hafizhatul ulum JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2013 FLIP FLOP D BESERTA CONTOH
Lebih terperinciMATERI RANGKAIAN SEKUENSIAL
MATERI RANGKAIAN SEKUENSIAL 1 Pengertian Logika Sekuensi Logika Sekuensial adalah rangkaian logika yang keadaan outputnya tergantung pada keadaan inputinputnya juga tergantung pada keadaan output sebelumnya.
Lebih terperinciRangkaian Sequensial. Flip-Flop RS
Rangkaian Sequensial Rangkaian logika di kelompokkan dalam 2 kelompok besar, yaitu rangkaian logika kombinasional dan rangkaian logika sekuensial. Bentuk dasar dari rangkaian logika kombinasional adalah
Lebih terperinciImplementasi CMOS untuk Gerbang Logika dan Tinjauan Praktikal
untuk Gerbang Logika Kuliah#6 TSK205 Sistem Digital - TA 2011/2012 Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Umpan Balik Sebelumnya dibahas tentang minimalisasi dan optimalisasi rangkaian
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL 2013 / 2014
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL 23 / 24 MODUL 4 REGISTER, COUNTER DAN MEMORI OLEH KELOMPOK B ADE ILHAM FAJRI 5358 FRANKY SETIAWAN DALDIRI 5383 KELAS : B ASISTEN PEMBIMBING RISYANGGI AZMI FAIZIN
Lebih terperinciLaboratorium Sistem Komputer dan Otomasi Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November
PRAKTIKUM 1 COUNTER (ASINKRON) A. OBJEKTIF 1. Dapat merangkai rangkaian pencacah n bit dengan JK Flip-Flop 2. Dapat mendemonstrasikan operasi pencacah 3. Dapat mendemonstrasikan bagaimana modulus dapat
Lebih terperinciKuliah#4 TKC205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto
& & Kuliah#4 TKC205 Sistem Digital Eko Didik Departemen Teknik Sistem Komputer, Universitas Diponegoro http://didik.blog.undip.ac.id/buku/sistem-digital/ 1 Umpan Balik Sebelumnya dibahas tentang implementasi
Lebih terperinciKuliah#5 TKC205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto
& & Kuliah#5 TKC205 Sistem Digital Eko Didik Departemen Teknik Sistem Komputer, Universitas Diponegoro http://didik.blog.undip.ac.id/buku/sistem-digital/ 1 Umpan Balik & Sebelumnya dibahas tentang: penyederhanaan
Lebih terperinciLAB #5 REGISTER, SYNCHRONOUS COUNTER AND ASYNCHRONOUS COUNTER
LAB #5 REGISTER, SYNCHRONOUS COUNTER AND ASYNCHRONOUS COUNTER TUJUAN 1. Untuk mempelajari dan mendesain berbagai counter menggunakan gerbang dan Flip-Flop. 2. Untuk menyimulasikan berbagai counter dan
Lebih terperinciDASAR-DASAR RANGKAIAN SEKUENSIAL 2
PERCOBAAN 2. DASAR-DASAR RANGKAIAN SEKUENSIAL 2 2.1. TUJUAN : Setelah melaksanakan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu : Membuat SR Flip-flop dari gerbang NOR Membuat SR Flip-flop dari gerbang NAND
Lebih terperinciTugas Mata Kuliah Pengantar Sistem Digital
Tugas Mata Kuliah Pengantar Sistem Digital Pengertian Flip-Flop Atau juga bisa seperti berikut Flip-flop adalah rangkaian utama dalam logika sekuensial. Counter, register serta rangkaian sekuensial lain
Lebih terperinciKONTRAK PEMBELAJARAN (KP) MATA KULIAH
KONTRAK PEMBELAJARAN (KP) MATA KULIAH Kode MK: TKC205 Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Pengajar : Eko Didik Widianto, ST, MT Semester : 2 KONTRAK PEMBELAJARAN Nama Mata
Lebih terperinciMODUL IV FLIP-FLOP. Gambar 4.1 Rangkaian RS flip-flop dengan gerbang NAND dan NOR S Q Q R
MODUL IV FLIP-FLOP I. Tujuan instruksional khusus. Membangun dan mengamati operasi dari R FF NAND gate dan R FF NOR gate. 2. Membangun dan mengamati operasi logika dari R FF Clocked. 3. Mengamati cara
Lebih terperinci1 Deskripsi Perkuliahan
Kontrak Perkuliahan Mata Kuliah : Sistem Digital Kode / SKS : TSK 205 / 2 SKS Pengajar : Eko Didik Widianto, ST., MT. Jadwal : a) Kamis, jam 09.30 11.10, Ruang D304 (Kelas A) b) Selasa, jam 07.50 09.30,
Lebih terperinciBAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA
BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA Salah satu jenis IC dekoder yang umum di pakai adalah 74138, karena IC ini mempunyai 3 input biner dan 8 output line, di mana nilai output adalah 1 untuk salah satu dari
Lebih terperinciTeknologi Implementasi: CMOS dan Tinjauan Praktikal
Teknologi Implementasi: CMOS dan Tinjauan Praktikal Eko Didik Widianto (didik@undip.ac.id) Sistem Komputer - Universitas Diponegoro @2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Counter, Counter Asinkron, Clock
ABSTRAK Counter (pencacah) adalah alat rangkaian digital yang berfungsi menghitung banyaknya pulsa clock atau juga berfungsi sebagai pembagi frekuensi, pembangkit kode biner Gray. Pada counter asinkron,
Lebih terperinciMAKALAH TEKNIK DIGITAL
MAKALAH TEKNIK DIGITAL FLIP FLOP DISUSUN OLEH : Bayu Rahmawan 14102012 Moh. Fajar Faisaldy 14102027 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM JL. DI. PANJAITAN 128 PURWOKERTO 2014 i KATA PENGANTAR Puji
Lebih terperinciArsitektur Komputer. Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial
Arsitektur Komputer Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial 1 Rangkaian Logika Rangkaian Logika secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu : Rangkaian Kombinasional adalah rangkaian yang kondisi
Lebih terperinciKuliah#4 TSK205 Sistem Digital - TA 2011/2012. Eko Didik Widianto
Logika Logika Kuliah#4 TSK205 Sistem Digital - TA 2011/2012 Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Umpan Balik Sebelumnya dibahas tentang implementasi fungsi logika menjadi suatu rangkaian
Lebih terperinciRepresentasi Data Digital (Bagian 1)
Bilangan Data (Bagian 1) Kuliah#9 TKC-205 Sistem Eko Didik Widianto Departemen Teknik Sistem Komputer, Universitas Diponegoro 11 Maret 2017 http://didik.blog.undip.ac.id/buku/sistem-digital/ 1 Preview
Lebih terperinciBAB 4 RANGKAIAN LOGIKA DIGITAL SEKUENSIAL. 4.1 Flip-Flop S-R
BAB 4 RANGKAIAN LOGIKA IGITAL SEKUENSIAL Telah kita pelajari tentang unit logika kombinasional yang keluarannya hanya tergantung pada masukan saat itu atau dengan kata lain keluarannya merupakan fungsi
Lebih terperinciSistem Digital. Sistem Angka dan konversinya
Sistem Digital Sistem Angka dan konversinya Sistem angka yang biasa kita kenal adalah system decimal yaitu system bilangan berbasis 10, tetapi system yang dipakai dalam computer adalah biner. Sistem Biner
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Sekuesial
Analisis Rangkaian Sekuesial a. Prosedur Analisis Clocked Synchronous State Machine Clocked artinya bahwa storage elemen (flip-flop) bekerja berdasarkan input clock, dan Synchronous artinya seluruh flip-flop
Lebih terperinciKEGIATAN BELAJAR 1 SISTEM KOMPUTER
KEGIATAN BELAJAR 1 SISTEM KOMPUTER Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang sistem komputer Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: 1. Memahami sistem
Lebih terperinciPRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL
MODUL PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA ST3 TELKOM PURWOKERTO 2015 A. Standar Kompetensi MODUL I ALJABAR BOOLE DAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL Mata Kuliah Semester : Praktikum Teknik
Lebih terperinci