BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA 3.1 DESKRIPSI UMUM Seperti yang telah disebutkan pada Bab I, metodologi penelitian pada bab ini membahas tentang langkah-langkah yang digunakan dalam proses pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data eksisting. Hal pertama yang dilakukan ialah identifikasi masalah-masalah yang terdapat pada dunia jasa konstruksi, khususnya yang mencakup bidang studi Manajemen Rekayasa Kontruksi. Salah satu tujuannya, yaitu untuk mengetahui permasalahan yang terjadi sehingga dapat dijadikan sebagai bahan penelitian pada tugas akhir ini. Pada kesempatan ini, penerapan syarat syarat keterampilan kerja mandor dalam dunia jasa konstruksi menjadi isu yang dipilih sebagai bahan penelitian. Studi pustaka yang membahas mengenai mandor, standar kompetensi kerja secara umum, serta persyaratan standar kompetensi dan keterampilan kerja mandor, dilakukan sebagai langkah awal dari proses pengumpulan data. Sejalan dengan pengumpulan studi pustaka, dilakukan juga pencarian data lapangan (eksisting) mengenai penerapan syarat syarat keterampilan dan kompetensi kerja mandor dari proyek-proyek konstruksi yang disurvey, mengacu pada studi pustaka yang diperoleh. Setelah data lapangan (eksisting) diperoleh, kemudian data tersebut diolah dengan cara membandingkan dengan studi pustaka atau teori dasar yang digunakan, sehingga diperoleh informasi perbandingan dari standar-standar tersebut dengan penerapannya di lapangan. Perbandingan antara studi pustaka dengan data eksisting tentang penerapan syarat syarat keterampilan kerja mandor pada proyek-proyek konstruksi juga disajikan dalam bentuk pie chart. Tahap terakhir dari metodologi ialah memberikan kesimpulan yang didapat dari hasil analisis data terhadap teori dasar, serta rekomendasi untuk menjawab permasalahan yang dijumpai di proyek konstruksi yang berhubungan dengan penelitian tugas akhir ini. Pemberian kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil yang didapat dimaksudkan agar dapat memberikan manfaat dan masukan bagi pembangunan bidang jasa konstruksi. Doyoroso Haryaning Putro III - 1

2 3.2 METODOLOGI PENELITIAN Studi pustaka dalam tahap awal penilitian tugas akhir ini dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian dan prinsip dasar mengenai hal-hal yang berkaitan dengan syarat syarat keterampilan kerja mandor yang nantinya berguna untuk menganalisis dan membahas materi secara lebih mendalam. Literatur yang digunakan sebagai dasar teori berasal dari standarstandar, peraturan-peraturan, buku cetak (text book), jurnal, makalah, artikel serta media lainnya. Melalui studi literatur diperoleh gambaran mengenai standar-standar kerja mandor yang berlaku pada dunia jasa konstruksi serta proses sertifikasi mandor di Indonesia. Untuk dapat memberikan data yang aktual, maka proses studi literatur tetap dilakukan hingga akhir penelitian. Sejalan dengan pengumpulan studi pustaka, dilakukan juga pencarian data lapangan (eksisting) mengenai penerapan syarat syarat keterampilan kerja mandor dari proyekproyek konstruksi yang disurvey, mengacu pada studi pustaka yang diperoleh. Pengumpulan data eksisting mencakup survey ke lokasi proyek, wawancara langsung dan pemberian kuisioner kepada responden yang bersangkutan. Proyek yang menjadi tujuan utama pada penelitian ini adalah proyek konstruksi bangunan gedung yang berlokasi di daerah Jakarta dan Bandung. Dalam pengolahan data yang diperoleh, digunakan metode statistik deskriptif. Metode ini menggunakan data kualitatif berupa kata, kalimat, ataupun gambar, dan disajikan dalam bentuk tabelaris maupun pie chart. Metoda ini digunakan dengan maksud mempermudah dalam pembacaan dan pemahaman data tersebut. Untuk lebih singkat, tahapan dalam melaksanakan metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi permasalahan dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di proyek-proyek konstruksi khususnya yang berhubungan pada penelitian tugas akhir ini. 2. Kemudian penulis melakukan penentuan tujuan penelitian yang memfokuskan kepada solusi atas permasalahan yang terdapat pada proyek konstruksi tersebut. 3. Melakukan studi pustaka yang dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian dan prinsipprinsip dasar mengenai syarat keterampilan kerja mandor yang nantinya berguna untuk menganalisis dan membahas materi secara lebih mendalam. 4. Tahap pengumpulan data dilakukan untuk mencari data yang mendukung pengerjaan penelitian tugas akhir ini. Proses pengumpulan data ini dilakukan dengan melaksanakan Doyoroso Haryaning Putro III - 2

3 kunjungan langsung ke lapangan. Metoda yang digunakan ialah dengan pengisian kuisioner serta wawancara untuk mendapatkan data yang aktual. 5. Pengolahan data yang telah diperoleh diolah dengan metode statistik deskriptif untuk mendapatkan nilai perbandingan (rasio) penerapan syarat syarat sertifikasi mandor di tiap proyek konstruksi. 6. Kemudian hasil dari pengolahan data akan dianalisis sesuai dengan teori dasar melalui kajian studi pustaka sesuai dengan ruang lingkup pembahasan. Melalui analisis data dapat diperoleh kesimpulan untuk memenuhi tujuan penelitian tugas akhir. 7. Tahap terakhir dari metodologi ialah kesimpulan dan saran. Pada bagian ini penulis memberikan kesimpulan yang didapat dari hasil analisis data terhadap teori dasar, serta saran untuk menjawab permasalahan yang dijumpai di proyek konstruksi yang berhubungan dengan penelitian tugas akhir ini Persiapan Penelitian Persiapan penelitian tugas akhir yang dilakukan meliputi studi pustaka, penetapan kriteria responden serta pembuatan form kuisioner dan melakukan wawancara langsung. Tahap-tahap tersebut dibahas lebih lanjut sebagai berikut: 1. Studi Pustaka Melakukan studi pustaka yang dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian dan prinsipprinsip dasar mengenai syarat sertifikasi keterampilan kerja mandor pada proyek konstruksi di Indonesia. Hal yang dikaji meliputi definisi, komponen dan unit kompetensi, dasar hukum, standar kerja, proses sertifikasi serta peraturan lainnya yang berkaitan dengan standar kompetensi kerja mandor. Informasi yang diperoleh akan dijadikan dasar dalam pembuatan form kuisioner dan wawancara. Hasil studi pustaka akan menjadi parameter dalam menganalisis hasil penelitian di lapangan. 2. Penetapan Responden Responden yang menjadi tujuan dalam pengisian kuisioner pada penelitian Tugas Akhir ini ialah mandor serta pihak yang menangani dan bertindak sebagai pelaksana utama, yaitu yang menggunakan jasa mandor. Penetapan ini dilakukan atas dasar pertimbangan pihak-pihak tersebut memiliki kompetensi dalam mengisi kuisioner. Doyoroso Haryaning Putro III - 3

4 3.2.2 Pembuatan Form Kuisioner Dalam penyusunan kuisioner, pertanyaan mengenai penerapan syarat sertifikasi keterampilan kerja mandor pada proyek konstruksi dibuat dengan berdasarkan pada studi pustaka yang telah dilakukan sebelumnya. Secara umum pertanyaan yang terdapat pada kuisioner dapat dibagi menjadi: a. Pertanyaan tertutup Pada jenis pertanyaan ini responden diharapkan untuk memilih salah satu jawaban dari beberapa pilihan yang telah disediakan. Alasan pemilihan pertanyaan ini adalah untuk mempermudah responden dalam menjawab pertanyaan yang diberikan, juga untuk memfokuskan jawaban responden pada informasi yang diharapkan untuk penelitian. b. Pertanyaan terbuka Pada jenis pertanyaan ini responden diharapkan untuk memberi penjelasan singkat atas pertanyaan isian yang diajukan dalam kuisioner. Alasan pemilihan jenis pertanyaan ini adalah untuk mengetahui data-data yang memerlukan isian secara jelas, seperti data perusahaan, identitas responden, data proyek yang sedang dikerjakan, dan opini. c. Pertanyaan kombinasi Pertanyaan ini merupakan kombinasi dari pertanyaan terbuka dan tertutup, dan responden diharapkan untuk memilih salah satu jawaban dari berbagai pilihan yang telah disediakan dan tidak tertutup kemungkinan untuk mengisi jawaban secara isian jika tidak terdapat jawaban yang sesuai pada pilihan jawaban yang telah disediakan. Alasan pemilihan jenis pertanyaan ini dikarenakan sifatnya yang fleksibel serta dapat memberikan alternatif jawaban di luar pilihan yang telah disediakan, sehingga dapat menjaring informasi yang lebih sesuai dengan kondisi yang terdapat pada proyek di luar pengetahuan penulis. Kuisioner ditujukan kepada pihak kontraktor dan mandornya yang sedang melaksanakan proyek konstruksi. Kuisioner terdiri dari 6 bagian utama, yaitu: Latar Belakang Survey Latar belakang survey mengenai apa yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas kepada responden tentang penelitian yang sedang dilakukan. Doyoroso Haryaning Putro III - 4

5 Tujuan Survey Kuisioner diberikan agar responden mengetahui tujuan kuisioner ini sehingga jawaban yang diberikan dapat fokus kepada tujuan kuisioner yang ada. Keterangan Bagian keterangan memberikan informasi tentang penggunaan hasil kuisioner yang akan digunakan sebagai bahan penilitian. Petunjuk Pengisian Pada bagian ini penulis memberikan arahan kepada responden dalam pengisian kuisioner. Data Umum Data umum berisikan data perusahaan, identitas responden dan proyek yang sedang dikerjakan. Bagian ini juga bertujuan untuk memberikan identitas diri yang jelas dari responden sehingga apabila ada beberapa hal yang perlu dipertanyakan lebih lanjut maka penulis dapat dengan mudah menghubungi responden. Kuisioner Utama Kuisioner utama berisi pertanyaan seputar penerapan standar kompetensi kerja mandor pada proyek konstruksi yang sedang dikerjakan, baik yang ditujukan kepada pihak kontraktor maupun kepada pihak mandor secara langsung. Bagian ini terbagi menjadi 3 sub bagian yaitu Proses Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Konstruksi, Penerapan Standar Kerja Mandor, dan Penerapan Pelatihan Keterampilan Mandor. Bagian Proses Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Konstruksi untuk mengetahui secara umum tentang proyek konstruksi yang sedang dilaksanakan, terutama hal yang berkaitan dengan pekerjaan mandor yang diberikan oleh kontraktor serta hubungan yang terjadi diantaranya. Bagian Penerapan Standar Kerja Mandor ditujukan untuk mengetahui standar kompetensi kerja yang diterapkan dan hal-hal yang berhubungan dengan sertifikasi keterampilan mandor pada suatu proyek. Bagian Penerapan Pelatihan Keterampilan Mandor ditujukan untuk mengetahui hal yang berkaitan dengan pelatihan yang ada bagi mandor dan peraturan sertifikasi secara umum yang berlaku di Indonesia. Juga disediakan bagian opini bagi responden untuk memberikan pendapat mengenai pentingnya penggunaan standar kerja mandor yang berlaku dalam sebuah proyek dan kesesuaian antara peraturan dengan pelaksanaannya di lapangan. Pada bagian akhir kuisioner responden dapat memberikan tips-tips agar mandor dapat bekerja sesuai dengan spesifikasi kerja yang diberikan oleh kontraktor. Pada bagian komentar dan saran disediakan tempat Doyoroso Haryaning Putro III - 5

6 untuk menampung komentar dan saran yang diberikan responden sebagai bahan masukan yang berarti dalam penelitian tugas akhir ini Validasi Form Kuisioner Sebelum disebarkan di lapangan, form kuisioner yang telah disusun diajukan terlebih dahulu kepada pengajar/dosen dari Program Studi Teknik Sipil ITB bidang Manajemen dan Rekayasa Konstruksi untuk disetujui. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan ketidakpahaman dari responden di lapangan sehingga diharapkan keterangan yang diberikan akan sesuai dengan tujuan penelitian ini Pengumpulan Data Lapangan Pada penelitian tugas akhir ini, pengumpulan data eksisting dilakukan dengan cara survey lapangan, pengisian form kuisioner, dan wawancara langsung dengan pihak yang terkait. Penyebaran form kuisioner dilakukan dengan cara langsung mendatangi lokasi proyek yang sedang dilaksanakan. Pengisian kuisioner tersebut kemudian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menunggu responden melakukan proses pengisian, atau menitipkan kuisioner untuk diambil pada waktu yang disepakati. Melalui pelaksanaan survey langsung yang dilakukan dengan mengunjungi 17 proyek konstruksi bangunan gedung di Bandung dan Jakarta, diperoleh hasil data responden dengan pengisisan kuisioner dan wawancara sebanyak 14 responden dari pihak kontraktor dan 11 dari pihak mandor dari proyek yang sedang berlangsung. Sebagai tambahan bahan referensi, penulis juga melakukan wawancara ke Pusat Pelatihan Jasa Konstruksi (Puslatjakons) Departemen Pekerjaan Umum, yang merupakan salah satu perusahaan pemerintah yang mengeluarkan sertikat keterampilan bagi tenaga kerja mandor Penetapan, Pengolahan dan Penyajian Data Setelah melakukan kegiatan pengumpulan data melalui survey lapangan, pengisian kuisioner, dan wawancara ke lokasi proyek konstruksi, perolehan data dan informasi yang ada diolah dan ditampilkan dalam bentuk tabel beserta pie chart untuk mempermudah dalam proses pembacaan dan pemahamannya. Hasil studi pustaka dan hasil pengolahan data lapangan, selanjutnya digunakan sebagai dasar tinjauan dalam melakukan analisis penerapan standar kompetensi kerja mandor pada proyek konstruksi. Doyoroso Haryaning Putro III - 6

7 3.3 PENYAJIAN DATA EKSISTING Proyek proyek yang Disurvey Dari 17 proyek yang telah didatangi, terdapat 14 proyek yang mengisi dan mengembalikan kuisioner penelitian tugas akhir ini. Keterangannya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3. 1 Data Proyek Konstruksi (Kontraktor) No. Nama Proyek Konstruksi Nama Perusahaan Kontraktor Jabatan Responden 1. The Thamrin Nine, Jakarta PT. Nusa Raya Cipta Site Manager 2. Sahid Sudirman Residence, Jakarta PT. Nusa Raya Cipta Site Manager 3. Gedung Anti Teror Polda Metro Jaya, Jakarta PT. Hutama Karya Manager Teknik 4. Sahid Sahirman Memorial Hospital, Jakarta PT. Wijaya Karya Kasie Engineering 5. Grand Indonesia, Jakarta PT. Duta Graha Indah Site Manager 6. City Tower, Jakarta PT. Total Bangun Persada Site Manager 7. Marbella Kemang Residence, Jakarta PT. Graha Putra Site Manager 8. Hotel Dago Paradise, Bandung PT. Pembangunan Perumahan C. Manager 9. Lucky Square, Bandung PT. Wijaya Karya Pelaksana Utama 10. Perkantoran Yomart, Bandung PT. Wijaya Kusuma Contractor Site Manager 11. Marbella Dago Pakar, Bandung PT. CMB Site Engineer 12. Gedung Rawat Inap Gakin Tahap I, Bandung PT. Duta Graha Indah Engineer 13. Golden Money Changer, Bandung PT. Pulau Intan Staf Engineer 14. Gedung Kantor Lintas Arta, Bandung PT. PP Dirganeka Wk. Site Engineer Manager Kemudian dari 14 proyek yang berhasil disurvey, terdapat 11 mandor dari 10 proyek yang terlibat dalam pengisian kuisioner penelitian tugas akhir ini. Keterangan dari mandor yang mengisi dan mengembalikan kuisioner dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3. 2 Data Proyek Konstruksi (Mandor) No. Nama Proyek Konstruksi Nama Perusahaan Kontraktor Jabatan Responden 1. The Thamrin Nine, Jakarta PT. Nusa Raya Cipta Mandor Finishing & Batu/Bata Mandor Pembersihan 2. Sahid Sudirman Residence, Jakarta PT. Nusa Raya Cipta Mandor Batu/Bata & Plester 3. Gedung Anti Teror Polda Metro Jaya, Jakarta PT. Hutama Karya Mandor Kayu & Bekisting 4. Sahid Sahirman Memorial Hospital, Jakarta PT. Wijaya Karya Mandor Pembesian & Batu/Bata 5. Marbella Kemang Residence, Jakarta PT. Graha Putra Mandor Finishing 6. Perkantoran Yomart, Bandung PT. Wijaya Kusuma Contractor Mandor Batu/Bata 7. Marbella Dago Pakar, Bandung PT. CMB Mandor Bobok & Gali 8. Gedung Rawat Inap Gakin Tahap I, Bandung PT. Duta Graha Indah Mandor Pembesian 9. Golden Money Changer, Bandung PT. Pulau Intan Mandor Pembesian, Batu/Bata, Kayu & Galian 10. Gedung Kantor Lintas Arta, Bandung PT. PP Dirganeka Mandor Struktur Doyoroso Haryaning Putro III - 7

8 3.3.2 Rekapitulasi Data Data Kuisioner dari Proyek (Kontraktor) Tabel 3. 3 Rekapitulasi Data Kuisioner Data Umum Proyek Bagian No. Pertanyaan Jawaban Jumlah Bobot Data 1. Status Perusahaan BUMN 5 36% Perusahaan BUMD 0 0% Swasta Nasional 9 64% Swasta Asing 0 0% 2. Pengalaman perusahaan di bidang pekerjaan < 5 tahun 1 7% konstruksi yang sama dengan yang sedang 5-10 tahun 1 7% dikerjakan tahun 1 7% > 15 tahun 11 79% Data 3. Lama bekerja di bidang jasa konstruksi < 5 tahun 4 29% Responden 5-10 tahun 4 29% (Kontraktor) tahun 4 29% > 15 tahun 2 14% Data 4. Lama bekerja di bidang jasa konstruksi < 5 tahun 0 0% Responden 5-10 tahun 3 30% (Mandor) tahun 3 30% > 15 tahun 4 40% Total % Data 5. Nilai proyek berdasarkan kontrak < 5 milyar 2 14% Proyek (dalam Rupiah) 5-10 milyar 0 0% milyar 1 7% > 20 milyar 11 79% Doyoroso Haryaning Putro III - 8

9 Tabel 3. 4 Rekapitulasi Data Kuisioner Proses Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Konstruksi (Kontraktor) Bagian No. Pertanyaan Jawaban Jumlah Bobot 1. Apakah pada proyek ini memerlukan tenaga kerja Ya % mandor? A. Proses Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Konstruksi 2. Apakah proyek ini dapat dilaksanakan tanpa Ya 0 0% menggunakan tenaga kerja mandor? Tidak % 3. Mandor apa sajakah yang ada pada proyek ini? Pembesian 14 26% Tukang Kayu 14 26% Tukang Batu/Bata 14 26% Lainnya 11 21% Total % 4. Berapakah kapasitas maksimal pekerjaan yang pernah diselesaikan oleh Anda dalam proyek ini (m 2 < 150 m % bangunan/hari)? m % Ket: - kapasitas <150 m2 dan m2 mencakup pekerjaan struktur dan fondasi - kapasitas m2 dan > 450 m2 mencakup pekerjaan finishing m 2 > 450 m 2 Total % 14% 100% 5. Sulitkah proses mendapatkan mandor? Ya 0 0% Tidak % 6. Apakah Anda mengetahui terdapat persyaratan untuk Ya 13 93% menjadi mandor? Tidak 1 7% 7. Apakah mandor yang bekerja di proyek ini telah Ya 13 93% memenuhi persyaratan tersebut? Tidak 1 7% 8. Apakah perusahaan Anda turut terlibat dalam proses Ya 5 36% perekrutan tukang pada proyek ini? Tidak 9 64% 9. Berapakah tukang yang dibawahi oleh seorang < 5 orang 0 0% mandor pada proyek ini? 5-10 orang 0 0% orang 2 14% > 15 orang 12 86% 10. Apakah terdapat mandor di proyek ini yang bekerja Ya 6 43% lebih dari satu kompetensi? Tidak 8 57% 11. Apakah mandor termasuk dalam struktur organisasi Ya 0 0% pada proyek ini? Tidak % Doyoroso Haryaning Putro III - 9

10 12. Apakah ada ikatan secara struktural antara Ya 0 0% kontraktor dengan mandor pada proyek ini? Tidak % 13. Jasa mandor apakah yang digunakan oleh perusahaan Mandor Lepas 2 14% Anda? Mandor Langganan 11 79% Mandor Tetap 1 7% 14. Apakah ada tenaga kerja asing yang bekerja sebagai Ya 0 0% mandor pada proyek ini? Tidak % 15. Apakah perusahaan Anda mempunyai sistem upah Ya % yang diterapkan untuk membayar mandor? Jika ya, bagaimanakah sistem upah yang diterapkan Per Minggu 2 14% oleh kontraktor untuk mandor : Per Bulan 0 0% Sesuai Progres 1 7% Lainnya (2 minggu) 11 79% 16. Apakah perusahaan Anda terlibat dalam proses Ya 0 0% pemberian upah kerja dari mandor kepada tukang? Tidak % 17. Apakah tenaga kerja yang bekerja pada proyek ini Ya % memperoleh jaminan tenaga kerja? Jika ya, jaminan apa saja yang diperoleh : Kesehatan 6 32% Tenaga Kerja 6 32% Lainnya 7 37% Total % 18. Jika terdapat mandor yang bekerja tidak sesuai Ya % spesifikasi yang disyaratkan, apakah terdapat hukuman/penalti? 19. Jika terjadi pemutusan hubungan kerja dengan Perlu 0 0% mandor, apakah perlu perusahaan Anda membayar Tidak % ganti rugi? Doyoroso Haryaning Putro III - 10

11 Tabel 3. 5 Rekapitulasi Data Kuisioner Penerapan Standar Kerja Mandor (Kontraktor) Bagian No. Pertanyaan Jawaban Jumlah Bobot 1. Apakah ada ketentuan atau standar tertentu dari Ada % perusahaan Anda untuk menjaga kualitas kerja mandor? B. Penerapan Standar Kerja Mandor 2. Apakah Anda pernah bekerja sama dengan mandor Ya 5 36% yang memiliki sertifikat? Tidak 9 64% 3. Apakah mandor pada proyek ini memiliki sertifikat Ya 2 14% keterampilan? Tidak 12 86% 4. Tahukah Anda bagaimana prosedur memperoleh Ya 6 43% sertifikat tenaga kerja bagi mandor? Tidak 8 57% 5. Apakah perusahaan tempat Anda bekerja sudah Ya % memperhatikan mengenai penerapan standar kerja mandor dalam proyek konstruksi dengan baik dan benar? 6. Dibandingkan dengan 5 tahun sebelumnya, apakah Ya 11 79% penerapan standar kompetensi kerja di Indonesia Tidak 3 21% lebih banyak? 7. Dibandingkan dengan 5 tahun sebelumnya, apakah Ya 11 79% penerapan standar kompetensi kerja di Indonesia Tidak 3 21% lebih baik? Tabel 3. 6 Rekapitulasi Data Kuisioner Penerapan Pelatihan Keterampilan Mandor (Kontraktor) Bagian No. Pertanyaan Jawaban Jumlah Bobot 1. Perlukah pelatihan bagi mandor? Ya % C. Penerapan Pelatihan Keterampilan Mandor 2. Perlukah sertifikasi untuk mandor? Ya 12 86% Tidak 2 14% 3. Apakah Anda mengetahui bahwa terdapat peraturan Ya % atau undang-undang yang mengatur tentang Jasa Konstruksi? 4. Apakah Anda mengetahui bahwa terdapat peraturan Ya 5 36% atau undang-undang yang mewajibkan mandor untuk memiliki sertifikat? Tidak 9 64% Doyoroso Haryaning Putro III - 11

12 5. Apakah Anda mengetahui terdapat sertifikat tenaga Ya 7 50% kerja yang dikeluarkan oleh badan terakreditasi? Tidak 7 50% 6. Apakah Anda tahu siapa yang berhak mengeluarkan Ya 7 50% sertifikat? Tidak 7 50% 7. Apakah Anda mengetahui terdapat Standar Ya 12 86% Kompetensi Kerja di Indonesia? Tidak 2 14% 8. Apakah Anda tahu terdapat pelatihan untuk mandor? Ya 9 64% Tidak 5 36% 9. Jika terdapat pekerjaan khusus pada proyek ini, Ya 11 79% apakah diadakan pelatihan khusus untuk mandor? Tidak 3 21% 10. Apakah diadakan pelatihan khusus untuk para Ya 9 64% tukang sebelum melaksanakan proyek? Tidak 5 36% Data Kuisioner dari Proyek (Mandor) Tabel 3. 7 Rekapitulasi Data Kuisioner Proses Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Konstruksi (Mandor) Bagian No. Pertanyaan Jawaban Jumlah Bobot A. 1. Bertindak sebagai mandor apakah Anda di proyek Pembesian 3 16% Proses ini? Tukang Kayu 2 11% Pelaksanaan Tukang Batu/Bata 5 26% Pekerjaan Lainnya 9 47% Proyek Total % Konstruksi 2. Apakah Anda pernah bekerja pada perusahaan ini Ya 9 82% sebelumnya? Jika pernah, berapa proyek yang pernah Anda kerjakan sebelum ini? Apakah jenis pekerjaan tersebut sama dengan yang Anda kerjakan sekarang? Tidak 2 18% < 5 proyek 4 44% 5-10 proyek 3 33% > 10 proyek 2 22% Total 9 100% Ya 7 100% Total 7 100% Doyoroso Haryaning Putro III - 12

13 3. Berapakah kapasitas maksimal pekerjaan yang pernah diselesaikan oleh Anda dalam proyek ini (m 2 bangunan/hari)? < 150 m % m % Ket: - kapasitas <150 m2 dan m2 mencakup pekerjaan struktur dan fondasi - kapasitas m2 dan > 450 m2 mencakup pekerjaan finishing m 2 > 450 m 2 Total % 18% 100% 4. Berapakah jumlah tukang yang dibawahi oleh Anda? < 5 orang 0 0% 5-10 orang 0 0% orang 1 9% > 15 orang 10 91% 5. Apakah terdapat ketentuan yang telah ditetapkan Ya 4 36% oleh perusahaan mengenai jumlah tukang yang dapat Tidak 7 64% dibawahi oleh seorang mandor? 6. Apakah perusahaan tempat Anda bekerja ikut terlibat Ya 3 27% dalam proses perekrutan tukang pada proyek ini? Tidak 8 73% 7. Apakah terdapat ketentuan dalam perekrutan tukang Ya 9 82% oleh mandor? Tidak 2 18% 8. Apakah ada tukang di proyek ini yang memiliki Ya 6 60% profesi asli sebagai selain tukang? Tidak 4 40% Total % 9. Apakah ada ikatan secara struktural antara Ya 3 27% kontraktor dengan mandor pada proyek ini? Tidak 8 73% 10. Bagaimanakah sistem pembayaran upah kerja yang Per minggu 0 0% diterapkan oleh kontraktor kepada mandor? Per bulan 0 0% Sesuai progres pekerjaan 2 18% Lainnya (2 minggu) 9 82% 11. Bagaimanakah sistem upah yang diterapkan oleh Per minggu 0 0% Anda untuk para tukang? Per bulan 0 0% Sesuai progres pekerjaan 1 9% Lainnya 10 91% 12. Apakah tenaga kerja yang bekerja pada proyek ini Ya % memperoleh jaminan tenaga kerja? Jika ya, jaminan apa saja yang diperoleh? Kesehatan 5 38% Tenaga kerja 2 15% Lainnya 6 46% Total % Doyoroso Haryaning Putro III - 13

14 Tabel 3. 8 Rekapitulasi Data Kuisioner Penerapan Standar Kerja Mandor (Mandor) B. Penerapan Standar Kerja Mandor 1. Sudah berapa lama Anda berprofesi sebagai mandor < 3 tahun 1 9% dengan jenis pekerjaan yang sama dengan proyek 3-5 tahun 1 9% ini? > 5 tahun 9 82% 2. Apakah Anda pernah bekerja sebagai mandor Ya 3 27% dengan jenis pekerjaan yang berbeda dengan proyek ini? Tidak 8 73% Jika ya, mandor pekerjaan apa saja? Pembesian 0 0% Tukang Kayu 1 33% Tukang Batu/Bata 0 0% Lainnya 2 67% Total 3 100% 3. Berapa lama pengalaman Anda sebagai mandor < 3 tahun 1 33% dengan jenis pekerjaan yang berbeda dengan proyek ini? 3-5 tahun 2 67% > 5 tahun 0 0% Total 3 100% 4. Apakah tingkat pendidikan terakhir yang telah Anda SMP / sederajat 1 9% selesaikan? SMA / sederajat 8 73% D1 0 0% Lainnya 2 18% 5. Apakah Anda juga memiliki profesi selain sebagai Ya 5 45% mandor? Tidak 6 55% 6. Apakah Anda mengetahui terdapat Standar Ya 1 9% Kompetensi Kerja di Indonesia? Tidak 10 91% 7. Apakah terdapat standar kerja tertentu bagi mandor Ya % yang berlaku di proyek ini? 8. Apakah penggunaan standar kerja mandor dalam Ya % sebuah proyek itu penting? Tabel 3. 9 Rekapitulasi Data Kuisioner Penerapan Pelatihan Keterampilan Mandor (Mandor) C. Penerapan Pelatihan Keterampilan Mandor 1. Apakah Anda mengetahui bahwa terdapat peraturan Ya 6 55% atau undang-undang yang mewajibkan mandor Tidak 5 45% untuk memiliki sertifikat? 2. Apakah Anda memiliki sertifikat keterampilan kerja Ya 4 36% sebagai mandor? Tidak 7 64% 3. Tahukah Anda bagaimana prosedur memperoleh Ya 4 36% sertifikat tenaga kerja? Tidak 7 64% 4. Apakah Anda mengalami kemudahan untuk Ya 1 9% mendapatkan sertifikat dari badan terakreditasi di seluruh Indonesia? Tidak 10 91% Doyoroso Haryaning Putro III - 14

15 5. Apakah Anda mengetahui bahwa ada pelatihan Ya 5 45% untuk mandor? Tidak 6 55% Pernahkah anda mengikutinya? Ya 5 45% Tidak 6 55% Apakah kegiatan pelatihan tersebut dipungut biaya? Ya 0 0% Tidak 5 100% Total 5 100% Apakah Anda keberatan apabila kegiatan tersebut Ya 3 60% dipungut biaya? Tidak 2 40% Total 5 100% 6. Jika ada pelatihan untuk mandor, apakah Anda Ya 9 82% tertarik untuk mengikutinya? Tidak 2 18% 7. Jika terdapat pekerjaan khusus pada proyek ini, Ya 6 55% apakah diadakan pelatihan khusus untuk mandor? Tidak 5 45% 8. Apakah diadakan pelatihan khusus untuk para Ya 7 64% tukang sebelum melaksanakan proyek? Tidak 4 36% Data Wawancara Pada saat penyebaran dan pengisian kuisioner, penulis juga melakukan proses wawancara langsung kepada responden yang bersangkutan. Melalui wawancara ini dapat diperoleh data tambahan mengenai keadaan langsung di lapangan yang tidak didapat melalui kuisioner. Data dari hasil wawancara ini akan digunakan oleh penulis untuk membantu proses analisis serta untuk mengetahui sejauh mana pemahaman responden mengenai Standar Kompetensi Kerja Mandor yang berlaku di Indonesia dan penerapannya pada proyek konstruksi. Doyoroso Haryaning Putro III - 15

Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikat Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja Mandor DAFTAR PUSTAKA

Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikat Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja Mandor DAFTAR PUSTAKA Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikat Keterampilan Kerja DAFTAR PUSTAKA Departemen Pekerjaan Umum. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia : Mandor Pembesian / Penulangan Beton. 2007 Departemen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN 4.1 UMUM Pada bab ini, hasil dari pengumpulan data eksisting akan dianalisis berdasarkan teori yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA 3.1 UMUM Di dalam bab metodologi penelitian dan penyajian data ini, dibahas tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah,

Lebih terperinci

Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikasi Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja Mandor BAB I PENDAHULUAN

Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikasi Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja Mandor BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan bidang konstruksi secara alami merupakan sektor pembangunan yang terbesar menyerap tenaga kerja khususnya yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi sehingga

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PENGGUNAAN SOFTWARE ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA

BAB 4 ANALISIS PENGGUNAAN SOFTWARE ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA BAB 4 ANALISIS PENGGUNAAN SOFTWARE ESTIMASI BIA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA 4.1 UMUM Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil perbandingan antara data yang didapat dari literatur dengan data dari

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN III.1. Identifikasi Masalah dan Tujuan Penelitian Metoda penelitian tentang analisis supply system pada proyek konstruksi untuk menuju lean construction ini dimulai dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data lapangan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan mengenai penerapan asuransi Jamsostek pada proyek konstruksi. a. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri jasa konstruksi telah mengalami kemajuan yang sangat cepat, dan pasar konstruksi sudah terjadi lintas negara. Kita tidak dapat mengelak ataupun menghambat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM

BAB III METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM BAB III METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM Setiap penelitian tentunya mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu, serta dalam pelaksanaanya dapat menggunakan berbagai macam metode. Metode penelitian merupakan salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Skema bagan alir dalam tahapan penelitian kajian tentang manajemen kualitas dengan kegagalan kosntruksi dapat dilihat pada gambar skema di bawah ini :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan proyek konstruksi di Kota Yogyakarta saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan proyek konstruksi di Kota Yogyakarta saat ini sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan proyek konstruksi di Kota Yogyakarta saat ini sangat berkembang pesat. Pembangunan seperti hotel, apartement, pertokoan, perumahan sudah banyak di bangun.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perencanaan proyek. Besarnya nilai upah dari pekerja ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perencanaan proyek. Besarnya nilai upah dari pekerja ditentukan BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang. Nilai upah dari pekerja proyek merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perencanaan proyek. Besarnya nilai upah dari pekerja ditentukan oleh produktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efisiensi Tata Letak Fasilitas dan Sarana Proyek dalam Mendukung Metode Pekerjaan Konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. Efisiensi Tata Letak Fasilitas dan Sarana Proyek dalam Mendukung Metode Pekerjaan Konstruksi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bangunan gedung merupakan wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas / di dalam tanah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI SUPERVISOR PROYEK TERHADAP BIAYA, MUTU DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI SUPERVISOR PROYEK TERHADAP BIAYA, MUTU DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI SUPERVISOR PROYEK TERHADAP BIAYA, MUTU DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGATURAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI KONSTRUKSI DITINJAU BERDASARKAN UU NO 13 TAHUN 2003 (Studi Kasus di Kotamadya Medan)

PENGATURAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI KONSTRUKSI DITINJAU BERDASARKAN UU NO 13 TAHUN 2003 (Studi Kasus di Kotamadya Medan) PENGATURAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI KONSTRUKSI DITINJAU BERDASARKAN UU NO 13 TAHUN 2003 (Studi Kasus di Kotamadya Medan) M. Ridwan Anas 1, Irwan Suranta Sembiring 2 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan berbagai disiplin ilmu, sumber daya dan memiliki keunikan tersendiri. Definisi pekerjaan (proyek)

Lebih terperinci

BAB 1 - PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 - PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN Laporan Tugas Akhir 1.1 LATAR BELAKANG Proyek konstruksi merupakan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara merealisasikan sebuah ide menjadi bangunan sipil dengan memanfaatkan

Lebih terperinci

PEMBOROSAN MATERIAL DAN TINDAKAN PENCEGAHANNYA: SURVAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI YOGYAKARTA

PEMBOROSAN MATERIAL DAN TINDAKAN PENCEGAHANNYA: SURVAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI YOGYAKARTA Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 PEMBOROSAN MATERIAL DAN TINDAKAN PENCEGAHANNYA: SURVAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI YOGYAKARTA Albani Musyafa 1 1 Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. III.1. Program Rencana Penelitian Program rencana penelitian ini disusun seperti tampak pada gambar berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. III.1. Program Rencana Penelitian Program rencana penelitian ini disusun seperti tampak pada gambar berikut: 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Program Rencana Penelitian Program rencana penelitian ini disusun seperti tampak pada gambar berikut: Undang-Undang No 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi Peraturan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki suatu keahlian atau kecakapan khusus.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki suatu keahlian atau kecakapan khusus. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualifikasi Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2001), definisi kualifikasi adalah keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu, atau menduduki jabatan tertentu. Jadi, kualifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tuntutan terhadap persaingan global menjadi masalah penting dalam bidang jasa kontruksi, khususnya untuk mendapat pengakuan internasional. Untuk menghadapi tantangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data penelitian yang telah diberikan oleh 38 responden, kemudian diolah dan dianalisis, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan berdasarkan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. murah maka kebutuhan akan perumahan atau tempat tinggal, gedung

BAB I PENDAHULUAN. murah maka kebutuhan akan perumahan atau tempat tinggal, gedung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batu bata adalah bahan bangunan yang telah lama dikenal dan dipakai oleh masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan yang berfungsi untuk bahan bangunan konstruksi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yaitu penelitian dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan di jelaskan metode penelitian yang digunakan untuk mencari faktor-faktor penyebab keterlambatan pada pekerjaan proyek konstruksi. Agar data yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kontraktor dari segi kekuatan, kelemahan,

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANAGAN PEKERJAAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANAGAN PEKERJAAN GEDUNG DEPARTEMEN PE BADAN PEMBINAAN KONSTRU PUSAT PEMBINAAN KOMPETEN MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANAGAN PEKERJAAN GEDUNG MELAKSANAKAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

Kajian Potensi Terjadinya Tuntutan Penyedia Jasa Pada Proyek Konstruksi BAB I PENDAHULUAN

Kajian Potensi Terjadinya Tuntutan Penyedia Jasa Pada Proyek Konstruksi BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi semakin hari semakin kompleks sehubungan dengan adanya standar-standar baru yang dipakai, teknologi yang semakin canggih, dan keinginan pemilik bangunan

Lebih terperinci

Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil

Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil Muhamad Abduh 1, Andri Yanuar Rosyad 2, dan Susman Hadi 2 Abstrak: Kontraktor kecil di Indonesia menjadi bagian penting dari usaha pengembangan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. xiv

DAFTAR PUSTAKA.   xiv DAFTAR PUSTAKA Peurifoy, Robert L, Oberlender, Garold D. Estimating Construction Cost. New York : McGraw-Hill, Inc. 2002 Pembangunan Perumahan, PT. Buku Referensi untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan Sipil.

Lebih terperinci

BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA

BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA 3.1. Rancangan Survey 3.1.1. Tujuan survey Survey ini didesain dengan tujuan untuk mengidentifikasi terhadap ketersediaan data primer berupa jenis-jenis data yang dianggap

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-faktor Penyebab Konflik Pada Proyek Konstruksi. dengan mean 2,97 serta standar deviasi 1,09.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-faktor Penyebab Konflik Pada Proyek Konstruksi. dengan mean 2,97 serta standar deviasi 1,09. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapa ditarik beberapa kesimpulan. 5.1.1. Faktor-faktor Penyebab Konflik Pada Proyek Konstruksi 1. Faktor

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi merupakan bagian yang penting dari sistem informasi manajemen proyek.

Lebih terperinci

Revisi SNI Daftar isi

Revisi SNI Daftar isi Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iii Pendahuluan... iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data pada penelitian ini merupakan data kualitatif-kuantitatif yang nantinya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data pada penelitian ini merupakan data kualitatif-kuantitatif yang nantinya BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Jenis data pada penelitian ini merupakan data kualitatif-kuantitatif yang nantinya akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Adapun langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis

Lebih terperinci

OPTIMASI BIAYA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RUANG BACA PERPUSTAKAAN DI KAWASAN PUSPEM BADUNG

OPTIMASI BIAYA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RUANG BACA PERPUSTAKAAN DI KAWASAN PUSPEM BADUNG OPTIMASI BIAYA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RUANG BACA PERPUSTAKAAN DI KAWASAN PUSPEM BADUNG TUGAS AKHIR Oleh : I Gede Artha Wiguna NIM : 1104105084 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data penelitian dari 50 responden yang berprofesi sebagai pekerja diproyek konstruksi, kemudian diolah dan dianalisis menggunakan program SPSS versi

Lebih terperinci

Revisi SNI Daftar isi

Revisi SNI Daftar isi Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian dilakukan dengan metode studi literatur dan studi lapangan, yaitu mencari solusi untuk permasalahan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada proyek EPC maupun proyek konstruksi tradisional, kualitas atau mutu adalah salah satu hal yang sangat penting dan seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. Pada proyek EPC maupun proyek konstruksi tradisional, kualitas atau mutu adalah salah satu hal yang sangat penting dan seharusnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan konstruksi selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, terlihat dari ruang lingkup bidang konstruksi yang semakin luas. Bidang konstruksi yang dulu

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

MAKALAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI MAKALAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI Disusun Oleh : LINA AZHARI [14101017] S1 Teknik Telekomunikasi A SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proyek

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menangani proyek konstruksi di kawasan Daerah Kabupaten Badung, dapat diperoleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menangani proyek konstruksi di kawasan Daerah Kabupaten Badung, dapat diperoleh BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian mengenai construction waste melalui penyebaran kuisioner dengan responden yang berasal dari kontraktor yang sedang atau telah menangani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penentuan Sampel Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel data dari kelompok tenaga ahli konstruksi yang bekerja di perusahaan penyedia jasa konstruksi,

Lebih terperinci

STUDI TENTANG HARGA SATUAN UPAH PADA PROYEK KONSTRUKSI

STUDI TENTANG HARGA SATUAN UPAH PADA PROYEK KONSTRUKSI STUDI TENTANG HARGA SATUAN UPAH PADA PROYEK KONSTRUKSI Daniel Kusnanto 1, Aditya Ronald Dohar 2, Indriani Santoso 3, Budiman Proboyo 4 ABSTRAK :Upah merupakan salah satu elemen penting dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kegagalan Konstruksi Kegagalan konstruksi merupakan kegagalan yang bersifat teknis dan non teknis. Kegagalan ini dapat disebabkan karena kegagalan pada proses pengadaan barang

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 2835:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2835:2008 Daftar

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 GAMBARAN UMUM PROYEK Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai. Untuk ini telah telah diupayakan

Lebih terperinci

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 ORGANISASI PROYEK Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah dan judul penelitian yang didukung dengan suatu kajian pustaka. Hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah dan judul penelitian yang didukung dengan suatu kajian pustaka. Hal BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses Penelitian Penelitian dimulai dengan melakukan pengamatan dilapangan, merumuskan masalah dan judul penelitian yang didukung dengan suatu kajian pustaka. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISIS

BAB IV DATA DAN ANALISIS BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1 Data Proyek 4.1.1 Data Umum Nama Proyek Lokasi Proyek : Pembangunan Hotel 2 Basement, 10 Lantai : Jl. Wahid Hasyim, Jakarta Pusat Peruntukan : Hotel Bintang 3 Luas Bangunan

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 51 BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA IV.1. Penyebaran Kuesioner Proses wawancara dan penyebaran kuesioner di Kota Bandung dimulai dari tanggal 3 Agustus 7 hingga 1 Desember 7. Pengumpulan data dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. struktur, arsitektur, dan MEP yang telah dimulai pada tahun 2016.

BAB I PENDAHULUAN. struktur, arsitektur, dan MEP yang telah dimulai pada tahun 2016. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kompleks Thamrin Nine yang merupakan gedung mixed use, berlokasi di Jl Thamrin, Jakarta Pusat dikembangkan oleh PT Putragaya Wahana. Konstruksi terbagi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri konstruksi dianggap sebagai industri yang memiliki tingkat fragmentasi tinggi. Terpecah-pecahnya suatu proyek konstruksi ke dalam beberapa paket pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bintaro Jaya adalah suatu kota mandiri yang dikembangkan PT.Jaya Real Property yang merupakan anak perusahaan dari PT.Pembangunan Jaya yang bergerak di bidang perumahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengelolaan risiko..., Budi Suanda, FT UI, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengelolaan risiko..., Budi Suanda, FT UI, 2008 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri jasa konstruksi merupakan industri yang memiliki karakteristikkarakteristik khusus yang sulit untuk diantisipasi karena unik, sumber daya yang berfluktuasi,

Lebih terperinci

BAB IV Analisis Data

BAB IV Analisis Data BAB IV Analisis Data IV.1. Studi Kasus Studi kasus penelitian ini dilakukan pada proyek pengembangan perumahan kelas menengah di wilayah Bandung. Pemilihan perumahan kelas menengah didasarkan pada pertimbangan

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Vol. 7, No. 1, April 2017, Hal E- ISSN : ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang

Jurnal Teknologi Vol. 7, No. 1, April 2017, Hal E- ISSN : ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang PERSEPSI BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI TERHADAP KOMPETENSI DAN SIKAP LULUSAN SMK JURUSAN BANGUNAN DALAM MENGISI LAPANGAN KERJA PADA JASA KONSTRUKSI DI KOTA PADANG Meri Sufina Universitas Putra Indonesia

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait dalam Proyek Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya, tentu banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain.

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Organisasi proyek adalah sekumpulan orang yang terorganisir yang memiliki ilmu dan keahlian yang berbeda-beda untuk melaksanakan tugas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM

BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM Di dalam pembuatan suatu konstruksi bangunan diperlukan perencanaan yang dimaksudkan untuk menentukan fungsi struktur secara tepat, dan bentuk yang sesuai serta mempunyai

Lebih terperinci

Revisi SNI Daftar isi

Revisi SNI Daftar isi Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iii Pendahuluan... iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...3 6 Penetapan indeks harga satuan

Lebih terperinci

ARTIKEL HASIL PENELITIAN: SUDJANI, DRS., MPD.

ARTIKEL HASIL PENELITIAN: SUDJANI, DRS., MPD. ARTIKEL HASIL PENELITIAN: SUDJANI, DRS., MPD. Identifikasi Kemampuan Teknis Pelaksanaan dan Kemampuan Manajerial Pelaksana Lapangan Bidang Jasa Konstruksi PENDAHULUAN Pada era globalisasi dan otonomi daerah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu : perencanaan hingga pelaksanaan,yaitu : tidak sesuai kondisi lapangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu : perencanaan hingga pelaksanaan,yaitu : tidak sesuai kondisi lapangan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu : 1. Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan

Lebih terperinci

STUDI TENTANG UPAH DAN UPAH LEMBUR TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

STUDI TENTANG UPAH DAN UPAH LEMBUR TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI STUDI TENTANG UPAH DAN UPAH LEMBUR TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI Willy Frederick Kurniawan 1, Liong Wandy Lionardy 2, Budiman Proboyo 3, Indriani Santoso 4 ABSTRAK : Pekerjaan

Lebih terperinci

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Henry Pascal Magaline 1, Alvin Januar Haryono 2, Andi 3 ABSTRAK : Biaya overhead sebuah proyek merupakan salah satu unsur harga pokok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan suatu proyek terdapat tiga aspek pokok yang merupakan indiaktor keberhasilan proyek yaitu biaya, jadwal, dan mutu. Jika biaya, waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat dari waktu yang dijadwalkan, dan dengan tercapainya mutu. Dampak dari

BAB I PENDAHULUAN. cepat dari waktu yang dijadwalkan, dan dengan tercapainya mutu. Dampak dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan proyek merupakan sasaran utama bagi perusahaanperusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi. Proyek yang dikatakan berhasil merupakan cerminan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan proyek konstuksi, baik oleh kontraktor, konsultan maupun

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan proyek konstuksi, baik oleh kontraktor, konsultan maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan biaya untuk suatu proyek konstruksi merupakan suatu hal yang sangat penting dan perlu diketahui dengan baik oleh semua pihak yang berkaitan dengan proyek

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 2839:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2839:2008

Lebih terperinci

Revisi SNI Daftar isi

Revisi SNI Daftar isi Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi Untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi Untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Singkatan istilah... 2 5 Persyaratan... 3 6 Penetapan indeks hargasatuan

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah. untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah. untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Singkatan istilah... 2 5 Persyaratan... 2 6 Penetapan indeks hargasatuan

Lebih terperinci

3.1 STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN Gambar.3.1 Struktur Organisasi Lapangan (Sumber : Proyek Lexington Residence PT. PP (Persero), Tbk) III -1 3.1.1 Project Manager (PM) Project manager adalah pihak yang

Lebih terperinci

PENILAIAN KUALIFIKASI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MANDOR PADA BANGUNAN GEDUNG DI MEDAN BERDASARKAN SKKNI

PENILAIAN KUALIFIKASI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MANDOR PADA BANGUNAN GEDUNG DI MEDAN BERDASARKAN SKKNI PENILAIAN KUALIFIKASI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MANDOR PADA BANGUNAN GEDUNG DI MEDAN BERDASARKAN SKKNI Nadya Yessi Utami 1 dan Syahrizal 2 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara (USU)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Proyek konstruksi semakin hari semakin kompleks sehubungan dengan adanya standard-standard baru yang dipakai, teknologi yang semakin canggih, dan keinginan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan berdasarkan hasil analisis data, yaitu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan berdasarkan hasil analisis data, yaitu BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data yang diberikan ke 62 responden, yang berasal dari 32 responden proyek konstruksi gedung dan 30 responden proyek konstruksi jalan. Ada beberapa

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini mahasiswa telah banyak mempelajari mengenai transportasi khususnya pada Diploma Teknik Sipil Universitas Gadjah

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini mahasiswa telah banyak mempelajari mengenai transportasi khususnya pada Diploma Teknik Sipil Universitas Gadjah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Teknik Sipil mempunyai program magang yang wajib bagi mahasiswa semester 6 dengan syarat telah mencapai 99 SKS dan IPK lebih dari 2,25. Karena melalui magang

Lebih terperinci

TINJAUAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU BERBASIS ISO 9001:2008 PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEREJA BNKP MEDAN TUGAS AKHIR

TINJAUAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU BERBASIS ISO 9001:2008 PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEREJA BNKP MEDAN TUGAS AKHIR TINJAUAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU BERBASIS ISO 9001:2008 PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEREJA BNKP MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat Menyelesaikan Program Sarjana Terapan Oleh: AMALIA HANI NIM:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Garindo Mira Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor Mekanikal dan Elektrikal. Perusahaan ini didirikan dalam bentuk

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai upaya green construction pada proyek konstruksi di Jawa Tengah,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai upaya green construction pada proyek konstruksi di Jawa Tengah, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarakan hasil analisis data dan pembahasan secara keseluruhan mengenai upaya green construction pada proyek konstruksi di Jawa Tengah, dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ETIKA PROFESI PRAKTIK ARSITEKTUR I-1 BAB I

BAB I PENDAHULUAN ETIKA PROFESI PRAKTIK ARSITEKTUR I-1 BAB I BAB I PENDAHULUAN BAB I I-1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Arsitektur adalah salah satu jurusan pada Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jurusan arsitektur merupakan sebuah ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Objek Penelitian Obyek studi dari penelitian ini adalah proyek pembangunan X

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Objek Penelitian Obyek studi dari penelitian ini adalah proyek pembangunan X BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah atau cara-cara penelitian suatu masalah, kasus, gejala atau fenomena dengan jalan ilmiah untuk menghasilkan jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Efisiensi Tata Letak Fasilitas dan Sarana Proyek dalam Mendukung Metode Pekerjaan Kostruksi

BAB III METODOLOGI. Efisiensi Tata Letak Fasilitas dan Sarana Proyek dalam Mendukung Metode Pekerjaan Kostruksi 16 BAB III METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM Dalam melaksanakan penelitian, para peneliti dapat memilih bermacammacam metodologi. Metodologi merupakan kombinasi tertentu yang meliputi strategi, domain, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proyek terdiri dari man, materials, machine, money dan method.

BAB I PENDAHULUAN. proyek terdiri dari man, materials, machine, money dan method. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang dikerjakan secara terperinci dalam waktu terbatas untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan tujuan program jangka panjang

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 2835:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2835:2008 Daftar

Lebih terperinci

ANALISA SISA MATERIAL KONSTRUKSI DAN PENANGANANNYA PADA PROYEK GEDUNG PENDIDIKAN PROFESI GURU UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA (177K)

ANALISA SISA MATERIAL KONSTRUKSI DAN PENANGANANNYA PADA PROYEK GEDUNG PENDIDIKAN PROFESI GURU UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA (177K) ANALISA SISA MATERIAL KONSTRUKSI DAN PENANGANANNYA PADA PROYEK GEDUNG PENDIDIKAN PROFESI GURU UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA (177K) Farida Rahmawati 1 dan Diana Wahyu Hayati 1 1 Jurusan Teknik Sipil, Institut

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Deskripsi Umum Sampel yang diambil dalam penelitian ini, Sekolah Dasar penerima bantuan P2DT-DB dan P2DB-AK yang berlokasi di daerah Kabupaten Sleman. Sampel diambil gedung

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FAST & ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM REKAYASA NILAI PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG

PENERAPAN METODE FAST & ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM REKAYASA NILAI PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG PENERAPAN METODE FAST & ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM REKAYASA NILAI PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG ( STUDI KASUS GEDUNG AKADEMI KEBIDANAN SITI KHODIJAH ) TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : DENDRA EKA PURMANA

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGGUNAAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL

ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGGUNAAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGGUNAAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL (Studi Kasus : Proyek Apartemen GCC Tower B Jl. Gajah Mada Jakarta Barat) Heny Purwanti ABSTRAK Dalam merencanakan atau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih serta laju pertumbuhan penduduk yang sedemikian pesat khususnya di Indonesia, memberikan dampak terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknik sipil mengalami kemajuan, baik ditinjau dari segi mutu, bahan, struktur

BAB I PENDAHULUAN. teknik sipil mengalami kemajuan, baik ditinjau dari segi mutu, bahan, struktur BAB 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini dilakukan untuk melaksanakan analisis factor penyebab terjadinya pembengkakan biaya upah tenaga kerja pada proyek, dalam bab pertama ini akan dibahas

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Sistem Organisasi Proyek 3.2 Struktur Organisasi Proyek PEMBERI TUGAS (OWNER) PT.Kompas Media Nusantara MANAJEMEN KONSTRUKSI PT.Ciriajasa Cipta Mandiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar waktu pengerjaan tidak meleset dari yang sudah direncanakan.

BAB I PENDAHULUAN. agar waktu pengerjaan tidak meleset dari yang sudah direncanakan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman yang sudah maju ini makin banyak kegiatan pekerjaan kontruksi yang tidak ada habisnya. Makin banyak orang yang ingin melakukan pembangunan konstruksi yang

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah satu bagian dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu (bangunan/konstruksi) dalam batasan waktu, biaya, dan mutu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan Sehubungan dengan rencana investasi beberapa ruas Jalan Tol di Indonesia dan adanya kebijakan baru Pemerintah yang tertuang dalam Undang-Undang No. 38 tahun 2004

Lebih terperinci