BAB 4 ANALISIS PENGGUNAAN SOFTWARE ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 ANALISIS PENGGUNAAN SOFTWARE ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA"

Transkripsi

1 BAB 4 ANALISIS PENGGUNAAN SOFTWARE ESTIMASI BIA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA 4.1 UMUM Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil perbandingan antara data yang didapat dari literatur dengan data dari responden di lapangan. Responden yang disurvey sebanyak 17 responden berasal dari kontraktor yang menangani pelaksanaan proyek konstruksi di Bandung, Jakarta, dan Lampung. Kami memilih ketiga kota tersebut dengan alasan lokasinya terjangkau untuk memperoleh responden sebanyak-banyaknya. Data nama proyek dan jabatan responden dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Data Proyek Konstruksi No Nama Proyek Konstruksi Jabatan Responden 1 Proyek Golden Money Changer Estimator 2 Proyek Lucky Square Mall Engineer 3 Proyek Dago Resto & Galery Site Manager 4 Proyek Banana Grand Hotel Site Manager 5 Proyek Waterpark Century Hill's Project Engineering 6 Proyek Hotel Dago Paradise Project Manager 7 Proyek Kantor PT. Aplika Nusa Lintas Arta Quality Control 8 Proyek Istana Pasteur Regency Project Manager 9 Proyek Apartemen Buah Batu Project Manager 10 Proyek Plaza Indonesia Extension Chief Supervisor 11 Proyek Bellagio Residences Estimator 12 Proyek Jatinangor Town Square Engineer 13 Proyek Kantor Pajak Bandar Lampung Staf Teknis 14 Proyek Peningkatan Jalan Lampung Timur Staf Teknis 15 Proyek Kantor Imigrasi Lampung Project Manager 16 Proyek Rutan Sukadana Lampung Timur Project Manager 17 Proyek LP Gunung Sugih Lampung Tengah Project Manager Digby F. Ardyansah

2 4.1.1 Rekapitulasi Data Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Kuisioner Data Umum Proyek Bagian No. Pertanyaan Jawaban Jumlah Bobot Data Perusahaan Data Responden 1 Status perusahaan 2 Pengalaman perusahaan di bidang konstruksi 3 Lama bekerja di bidang jasa konstruksi Data Proyek 4 Nilai proyek berdasarkan kontrak BUMN 5 29% BUMD 0 0% Swasta Nasional 12 71% Swasta Asing 0 0% Total % < 5 tahun 0 0% 5-10 tahun 3 18% tahun 1 6% >15 tahun 13 76% Total % < 5 tahun 1 6% 5-10 tahun 8 47% tahun 3 18% >15 tahun 5 29% Total % < 5 M 7 41% 5-10 M 1 6% M 6 35% M 1 6% >100 M 2 12% Total % Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Kuisioner Perhitungan Estimasi Biaya pada Proyek Konstruksi No. Pertanyaan Jawaban Jumlah Bobot 1 Apakah Anda setuju bahwa biaya menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan suatu proyek? 2 Seberapa besar pengaruh biaya sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan suatu proyek? Ya % Tidak 0 0% Total % Besar 16 94% Kecil 1 6% Total % 3 Faktor-faktor penting lainnya apa saja yang Waktu 14 82% Digby F. Ardyansah

3 menjadi penentu keberhasilan suatu proyek? 4 Apakah faktor akurasi (ketepatan) menjadi hal yang penting dalam perhitungan estimasi biaya? 5 Apakah Anda mengetahui faktor-faktor yang menentukan akurasi (ketepatan) perhitungan estimasi biaya? 6 Kualitas 12 71% Safety 11 65% SDM % Lain-lain 1 6% Total 17 Ya % Tidak 0 0% Total % Ya 16 94% Tidak 1 6% Total % Apakah Anda setuju bahwa human error Ya 15 88% merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan ketidakakuratan dalam Tidak 2 12% perhitungan estimasi biaya? Total % Jika ya, apa yang menyebabkan terjadinya Kesalahan perhitungan 10 59% human error dalam perhitungan estimasi biaya? Kesalahan desain 6 35% Kurangnya pengalaman estimator 9 53% Ketidakmampuan estimator 5 29% Lain-lain 4 24% 7 Selain human error, menurut Anda kondisi yang kurang menunjang dalam perhitungan estimasi biaya adalah : 8 9 Apakah Anda mengetahui kerugian yang ditimbulkan akibat ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya? Jika ya, kerugian apa saja yang ditimbulkan akibat ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya? Apakah kesalahan yang terjadi dalam perhitungan estimasi biaya adalah hal yang harus diantisipasi? Bagaimana cara Anda mengantisipasi kesalahan dalam perhitungan estimasi Total 17 Kurang lengkapnya data 12 71% Waktu perhitungan yang singkat 9 53% Data yang tersedia kurang valid 10 59% Data terbaru tidak tersedia 6 35% Lain-lain 3 18% Total 17 Ya % Tidak 0 0% Total % Kerugian materi % Mempengaruhi image perusahaan 7 41% Berkurangnya kepercayaan 5 29% Kerugian waktu 7 41% Lain-lain 0 0% Total 17 Ya 14 82% Tidak 3 18% Total % 1. Memberikan pelatihan kepada tenaga estimator yang belum berpengalaman Digby F. Ardyansah

4 2. Data harus lengkap, desain harus tepat 3. Memahami permasalahan, meningkatkan SDM 4. Pemeriksaan ulang oleh beberapa orang 5. Mempertahankan budget 6. Menambah waktu perhitungan 7. Data harga material harus update 8. Pemantapan metode pekerjaan 9. Mengumpulkan data sebanyak mungkin Tabel 4.4 Rekapitulai Data Kuisioner Teknik Perhitungan Estimasi Biaya pada Proyek Konstruksi No. Pertanyaan Jawaban Jumlah Bobot 1 Metode apa yang Anda gunakan dalam perhitungan estimasi biaya? 2 Berapa lama waktu yang diperlukan untuk perhitungan estimasi biaya tersebut? 3 Berapa tingkat akurasi estimasi biaya dengan metode yang Anda lakukan? 4 Apakah Anda mengerjakan estimasi biaya dalam satu team? 5 Berapa orang yang dilibatkan dalam team perhitungan estimasi biaya? Perhitungan Manual 0 0% Perhitungan Semi Manual 14 82% Perhitungan dengan Software Estimasi Biaya 3 18% Total % 1-2 Minggu 11 65% 3-4 Minggu 6 35% 5-6 Minggu 0 0% > 6 Minggu 0 0% Total % -5% sampai +5% 9 53% -10% sampai +10% 4 24% -20% sampai +20% 1 6% di atas +/- 20% 3 18% Total % Ya % Tidak 0 0% Total % <5 orang 11 65% 5-10 orang 6 35% >10 orang 0 0% Total % 6 Apakah Anda mengelompokkan tiap item Ya 16 94% pekerjaan (struktural, arsitektural, mekanikal elektrikal, dan lain-lain) dalam perhitungan Tidak 1 6% estimasi biaya? Total % 7 Menurut Anda data apa saja yang diperlukan Harga satuan % Digby F. Ardyansah

5 dalam perhitungan estimasi biaya? Volume pekerjaan % Data material, peralatan, dan pekerja 16 94% Produktivitas pekerjaan 9 53% Penjadwalan 9 53% Waktu pekerjaan 10 59% Total 17 Tabel 4.5 Rekapitulasi Data Kuisioner Perkembangan Software Estimasi Biaya pada Proyek Konstruksi No. Pertanyaan Jawaban Jumlah Bobot 1 Apakah Anda mengetahui software yang menunjang proyek Konstruksi 2 Manakah software-software yang Anda ketahui di bawah ini : 3 Manakah software-software yang Anda kuasai di bawah ini : 4 Menurut Anda apakah penggunaan software pada proyek konstruksi penting? 5 Secara umum, menurut Anda bagaimanakah pengenalan dan pemasyarakatan software pada proyek konstruksi? 6 Menurut Anda bagaimana penerapan software pada proyek konstruksi di Indonesia? Ya % Tidak 0 0% Total % Auto CAD % Primavera Project Planner 11 65% SAP % ETABS 10 59% Microsoft Project 14 82% Tidak satupun 0 0% Lain-lain 0 0% Total 17 Auto CAD 13 76% Primavera Project Planner 4 24% SAP % ETABS 7 41% Microsoft Project 12 71% Tidak satupun 1 6% Lain-lain 0 0% Total % Ya % Tidak 0 0% Total % Baik 8 47% Tidak baik 9 53% Total % Baik 11 65% Tidak baik 6 35% Total % Digby F. Ardyansah

6 7 Apakah jenis proyek berpengaruh pada pilihan untuk penggunaan software? 8 Apakah nilai proyek berpengaruh pada pilihan untuk penggunaan software? 9 Apakah Anda mengetahui software yang menunjang perhitungan estimasi biaya? 10 Manakah software estimasi biaya yang Anda ketahui di bawah ini : 11 Manakah software estimasi biaya yang Anda kuasai di bawah ini : Ya 14 82% Tidak 3 18% Total % Ya 7 41% Tidak 10 59% Total % Ya 5 29% Tidak 12 71% Total % WinEst 1 6% Bis4Build 0 0% Virtual Estimator 2 12% Proest 0 0% Tidak satupun 12 71% Lain-lain 3 18% Total 18 WinEst 0 0% Bis4Build 0 0% Virtual Estimator 0 0% Proest 0 0% Tidak satupun 15 88% Lain-lain 2 12% Total 0 0% Tabel 4.6 Rekapitulai Data Kuisioner Penggunaan Software Estimasi Biaya pada Proyek Konstruksi No. Pertanyaan Jawaban Jumlah Bobot 1 Apakah penerapan software estimasi biaya pada proyek konstruksi sudah mulai dilakukan di perusahaan Anda? 2 Apakah Anda menggunakan software pada perhitungan estimasi biaya untuk proyek yang ditangani? Jika ya, software estimasi biaya apa yang Anda gunakan? Ya 5 29% Tidak 12 71% Total % Ya 4 24% Tidak 13 76% Total % 1. EBPP 1 25% 2. Program Internal Perusahaan 2 50% 3. Microsoft Foxpro 1 25% Total 4 75% Digby F. Ardyansah

7 Mengapa memilih software estimasi biaya tersebut? 3 Apakah keuntungan yang diperoleh dari penggunaan software estimasi biaya? 4 Menurut Anda apakah software estimasi biaya yang digunakan tersebut dapat memenuhi kebutuhan perhitungan secara baik? 5 Apakah Anda mengetahui bahwa WinEst sebagai salah satu software estimasi biaya yang cukup populer baik di dunia maupun di Indonesia? 6 Apakah Anda pernah menggunakan WinEst dalam melakukan perhitungan estimasi biaya? 7 Apakah Anda mengetahui bahwa WinEst dapat diintegrasikan dengan software lain? Lisensi software murah 0 0% Mudah penggunaannya 1 25% Tersedia di perusahaan 4 100% Lain-lain 0 0% Total 4 Keakuratan perhitungan 3 75% Menghemat waktu 2 50% Menghemat biaya 3 75% Lain-lain 0 0% Total 4 Ya 4 100% Tidak 0 0% Total 4 100% Ya 1 6% Tidak 16 94% Total % Ya 0 0% Tidak % Total % Ya 0 0% Tidak % Total % Tabel 4.7 Rekapitulai Data Kuisioner Kendala Penggunaan Software Estimasi Biaya No. Pertanyaan Jawaban Jumlah Bobot 1 Adakah kendala dalam penggunaan software estimasi biaya? 2 Manakah menurut Anda yang merupakan kendala dalam penggunaan software estimasi biaya? Ya 15 88% Tidak 2 12% Total % Mahalnya lisensi software 12 71% Kurangnya SDM dalam penggunaan software 13 76% Software yang ada tidak user friendly 3 18% Fitur software yang kurang lengkap 1 6% Kurangnya support dari pihak pembuat software 1 6% Lain-lain 0 0% Total 17 3 Menurut Anda apakah lisensi software Ya 15 88% Digby F. Ardyansah

8 estimasi biaya cukup mahal? 4 Apakah perusahaan Anda mengalokasikan dana untuk membeli lisensi software estimasi biaya? Tidak 2 12% Total % Ya 5 29% Tidak 12 71% Total % 5 Menurut Anda apakah sebanding antara Ya 11 65% biaya untuk membeli lisensi software estimasi biaya dengan keuntungan yang Tidak 6 35% diperoleh? Total % 6 Menurut Anda apakah perlu diadakan Ya % training atau pelatihan tentang software estimasi biaya? Tidak 0 0% Total % Tabel 4.8 Rekapitulai Data Kuisioner Rekomendasi Penggunaan Software Estimasi Biaya No. Pertanyaan Jawaban Jumlah Bobot 1 Menurut Anda apakah perlu dilakukan pemasyarakatan software estimasi biaya? 2 Perlu karena Tidak perlu karena Ya 16 94% Tidak 1 6% Total % 1. Untuk mendapatkan hasil yang efisien dan akurat 2. Software estimasi biaya membantu proses pembuatan RAB 3. Mempermudah perhitungan estimasi biaya 4. Menghemat waktu 5. Agar semua kelas kontraktor dapat menggunakannya 1. Tidak semua orang memerlukannya 3 Jika menurut Anda perlu dilakukan pemasyarakatan (sosialisasi) software estimasi biaya, langkah apa yang dilakukan untuk memasyarakatkan software estimasi biaya? 1. Training terbuka / demo / kursus 2. Diadakan seminar 3. Pemberian software gratis 4. Pemasyarakatan keunggulan software dibandingkan dengan cara manual 5. Diajarkan di perguruan tinggi 6. Peran serta asosiasi kontraktor dan pemerintah Digby F. Ardyansah

9 4.1.2 Data Wawancara Wawancara dilakukan langsung pada saat pengisian kuisioner untuk menggali informasi lebih banyak serta mendampingi responden jika terdapat pertanyaan yang kurang dimengerti. Dengan wawancara informasi yang diperoleh lebih luas serta mengetahui sejauh mana pemahaman kontraktor mengenai penggunaan software estimasi biaya dalam proyek konstruksi Data Responden Gambar 4.1 Persentase Responden Lama Bekerja di Bidang Konstruksi Pengalaman responden bekerja di bidang konstruksi berasal dari 6 % kurang dari 5 tahun (< 5 tahun), 47 % bekerja selama 5-10 tahun, sebanyak 18 % bekerja selama tahun dan sisanya 29 % telah bekerja selama lebih dari 15 tahun (>15 tahun). Jabatan responden beragam mulai dari estimator, quality control, staf teknis, chief supervisor, site engineering, project engineering, site manager, dan project manager. Digby F. Ardyansah

10 4.1.4 Data Perusahaan Konstruksi Gambar 4.2 Persentase Status perusahaan Konstruksi Data perusahaan konstruksi yang disurvey terdiri dari 29 % perusahaan BUMN dan 71 % berasal dari perusahaan swasta nasional. Gambar 4.3 Persentase Perusahaan di Bidang Konstruksi Pengalaman perusahaan di bidang jasa konstruksi berasal dari 18 % berpengalaman selama 5-10 tahun, sebanyak 6 % berpengalaman selama tahun dan sisanya 76 % telah berpengalaman selama lebih dari 15 tahun (>15 tahun). Digby F. Ardyansah

11 4.1.5 Data Proyek Konstruksi Gambar 4.4 Persentase Jenis Proyek Konstruksi Jenis proyek konstruksi berasal dari 88 % proyek gedung, 6 % proyek jalan, dan sisanya sebanyak 6 % proyek lain-lain (proyek waterpark). Gambar 4.5 Persentase Nilai Proyek Konstruksi Nilai Proyek Konstruksi bervariasi berasal dari 41 % kurang dari 5 Milyar (< 5 Milyar), 6 % antara 5-10 Milyar, 35 % antara Milyar, sebanyak 6 % antara Milyar, dan sisanya 12 % lebih dari 100 Milyar (>100 Milyar). Digby F. Ardyansah

12 4.2 PERHITUNGAN ESTIMASI BIA PADA PROYEK KONSTRUKSI Faktor Penentu Keberhasilan Proyek Konstruksi Data Pustaka Pada proyek konstruksi, terdapat parameter penting yang menjadi ukuran keberhasilan pelaksanaan suatu proyek konstruksi dari segi teknis, yaitu biaya yang harus dialokasikan, waktu penyelesaian yang harus ditepati, kualitas, dan keamanan (safety) yang harus dipenuhi. Selain itu juga sumber daya manusia yang memadai juga menentukan keberhasilan suatu proyek konstruksi. Proyek konstruksi harus dikerjakan sesuai dengan jangka waktu sampai dengan tanggal akhir yang telah ditentukan. Penyelesaian proyek dalam jangka waktu tertentu telah disesuaikan dengan perencanaan biaya yang dialokasikan. Oleh karena itu, tidak terpenuhinya batas waktu pelaksanaan akan menimbulkan kendala-kendala baru, misalnya penambahan biaya proyek yang tidak direncanakan. Produk berupa konstruksi sebagai hasil kegiatan proyek konstruksi harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang diisyaratkan. Sebagai contoh, bila hasil kegiatan proyek tersebut berupa gedung bertingkat, maka kriteria yang harus dipenuhi adalah gedung tersebut harus mampu beroperasi dengan memuaskan dalam jangka waktu yang telah ditentukan dan sesuai dengan desain yang telah direncanakan. Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi harus memiliki tingkat keamanan yang cukup tinggi agar tidak membahayakan keselamatan pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan proyek. Perencanaan juga mempengaruhi faktor keamanan konstruksi yang dirancang sehingga tidak membahayakan saat penggunaannya. Salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan suatu proyek konstruksi adalah biaya. Proyek konstruksi harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi rencana anggaran biaya proyek. Dalam pelaksanaan konstruksi, dituntut suatu manajemen biaya untuk pengeluaran dana yang efisien yaitu diharapkan bahwa biaya untuk menyelesaikan proyek diatur dengan pengendalian yang baik agar tidak terjadi pembengkakkan biaya diluar anggaran yang telah direncanakan. Untuk proyek yang melibatkan dana dalam jumlah besar dan jadwal pelaksanaan yang relatif lama, perlu dilakukan estimasi biaya pelaksanaan proyek secara teliti dengan mengetahui komponen-komponen pembentuknya serta periode-periode pekerjaan proyek. Digby F. Ardyansah

13 Masing-masing parameter keberhasilan proyek konstruksi bersifat tarik menarik, artinya jika ingin meningkatkan kinerja produk yang telah disepakati dalam kontrak, maka umumnya harus diikuti dengan peningkatan kualitas, yang selanjutnya mengakibatkan peningkatan biaya sehingga melebihi anggaran yang telah ditetapkan. Sebaliknya, jika ingin menekan biaya, maka umumnya perlu dilakukan penyesuaian kualitas, jadwal dan safety. Hal ini harus ditangani secara menyeluruh oleh pihakpihak yang terlibat di dalam proyek konstruksi. Karena itu diperlukan juga sumber daya manusia (SDM) yang menunjang dalam pelaksanaan proyek konstruksi agar proyek konstruksi tersebut dapat berhasil Data Kuisioner a) Pertanyaan 1 Gambar 4.6 Persentase jawaban bagian A No.1 Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui bahwa 100 % responden setuju bahwa biaya menjadi salah satu faktor penyebab keberhasilan suatu proyek. Digby F. Ardyansah

14 b) Pertanyaan 2 Gambar 4.7 Persentase jawaban bagian A No.2 Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui bahwa 94 % responden menyatakan bahwa faktor biaya memberikan pengaruh yang besar dalam menentukan keberhasilan suatu proyek dan 6 % saja yang menyatakan bahwa faktor biaya memberikan pengaruh yang kecil dalam menentukan keberhasilan suatu proyek. c) Pertanyaan 3 - Pertanyaan 3.a Gambar 4.8 Persentase jawaban bagian A No.3.a Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui bahwa 82 % responden menyatakan setuju bahwa waktu adalah salah satu faktor yang menjadi penentu keberhasilan suatu proyek dan 18 % saja responden yang menyatakan tidak setuju bahwa waktu adalah salah satu faktor yang menjadi penentu keberhasilan suatu proyek. Digby F. Ardyansah

15 - Pertanyaan 3.b Gambar 4.9 Persentase jawaban bagian A No.3.b Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui bahwa 71 % responden menyatakan setuju bahwa kualitas adalah salah satu faktor yang menjadi penentu keberhasilan suatu proyek dan 29 % responden yang menyatakan tidak setuju bahwa kualitas adalah salah satu faktor yang menjadi penentu keberhasilan suatu proyek. - Pertanyaan 3.c Gambar 4.10 Persentase jawaban bagian A No.3.c Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui bahwa 65 % responden menyatakan setuju bahwa safety adalah salah satu faktor yang menjadi penentu keberhasilan suatu proyek dan 35 % saja responden yang menyatakan tidak setuju bahwa safety adalah salah satu faktor yang menjadi penentu keberhasilan suatu proyek. Digby F. Ardyansah

16 - Pertanyaan 3.d Gambar 4.11 Persentase jawaban bagian A No.3.d Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui bahwa 100 % responden menyatakan setuju bahwa SDM adalah salah satu faktor yang menjadi penentu keberhasilan suatu proyek. - Pertanyaan 3.e Gambar 4.12 Persentase jawaban bagian A No.3.e Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui bahwa 6 % responden menyatakan setuju bahwa ada faktor lain yang menjadi penentu keberhasilan suatu proyek dan 94 % responden yang menyatakan tidak setuju bahwa ada faktor lain yang menjadi penentu keberhasilan suatu proyek. Digby F. Ardyansah

17 Analisis Perbandingan Dari data pustaka dan kuisioner serta hasil wawancara di lapangan, pada umumnya menyatakan bahwa biaya merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu proyek konstruksi. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan proyek konstruksi, biaya yang direncanakan sebisa mungkin sesuai dengan biaya aktual. Apabila biaya aktual yang dikeluarkan lebih besar dari biaya yang direncanakan maka hal ini menimbulkan kerugian dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Biaya memberikan pengaruh yang sangat besar sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan suatu proyek. Hal ini terlihat dari jawaban responden sebanyak 94 % yang menyatakan bahwa biaya memberikan pengaruh yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan proyek konstruksi dan hanya 6 % saja yang menyatakan pengaruh biaya kecil. Kecilnya pengaruh biaya karena masih ada faktor lain yang saling terikat dengan biaya yang dapat menentukan keberhasilan suatu proyek konstruksi. Faktor-faktor lain yang tidak kalah pentingnya antara lain waktu, kualitas, safety, SDM, dan lain-lain. Secara keseluruhan responden menyatakan bahwa waktu menjadi faktor penting dalam menentukan keberhasilan proyek konstruksi. Karena pelaksanaan proyek konstruksi haruslah sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. Apabila pelaksanaan proyek konstuksi tidak sesuai dengan waktu yang direncanakan dapat menimbulkan masalah-masalah lain. Masalah-masalah lain yang mungkin muncul adalah penambahan biaya yang mungkin sebelumnya tidak direncanakan. Hal ini tentu dapat menimbulkan kerugian selama pelaksanaan proyek konstruksi. Selain itu kualitas juga memegang peranan penting dalam penetukan keberhasilan suatu proyek. Suatu proyek konstruksi harus menghasilkan produk sesuai dengan yang direncanakan. Apabila produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi dan tidak mampu beroperasi sesuai dengan jangka waktu yang direncanakan, maka proyek konstruksi tersebut tidak memenuhi faktor kualitas. Dengan kata lain proyek konstruksi tersebut tidak berhasil. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah safety. Tingkat keamanan selama pelaksanaan proyek konstruksi harus diperhatikan, sehingga dapat memberikan rasa aman kepada pihak yang terlibat saat pelaksanaan proyek konstruksi baik secara langsung maupun tidak langsung. Selama penggunaaannya juga harus memenuhi tingkat keamanan pemakainya. Hal ini membuat faktor safety perlu diperhatikan dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Digby F. Ardyansah

18 Semua faktor-faktor tersebut saling berhubungan satu sama lain, karena masingmasing memberikan pengaruh yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan proyek konstruksi. Selama pelaksanaan proyek konstruksi faktor SDM juga memegang peranan yang penting dalam keberhasilan proyek konstruksi. SDM yang mencukupi dapat membuat pelaksanaan proyek konstruksi sesuai dengan biaya, waktu, kualitas, dan safety yang direncanakan. Selain itu beberapa responden sebanyak 6 % menyatakan ada faktor lain yang menentukan keberhasilan proyek konstruksi, yaitu perijinan pemerintah atau administrasi dalam hal tata guna lahan wilayah atau kota. Apabila bangunan yang direncanakan tidak sesuai dengan perencanaan tata guna lahan dari pemerintah, maka proyek konstruksi tersebut dikatakan tidak berhasil Faktor Penentu Keakuratan Perhitungan Estimasi Biaya Data Pustaka Dalam pelaksanaan proyek konstruksi, faktor biaya menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan yang cukup besar pengaruhnya. Untuk proyek yang melibatkan dana dalam jumlah besar dan jadwal pelaksanaan yang relatif lama, perlu dilakukan estimasi biaya pelaksanaan proyek secara detail dengan mengetahui komponenkomponen pembentuknya serta periode-periode pekerjaan proyek. Karena itu, faktor keakuratan menjadi hal yang sangat penting dalam perhitungan estimasi biaya. Salah satu faktor yang menyebabkan ketidak-akuratan dalam perhitungan estimasi biaya adalah human error. Hal-hal yang menyebabkan terjadinya human error dalam perhitungan estimasi biaya disebabkan oleh banyak hal. Selain itu juga ada beberapa faktor-faktor yang kurang menunjang lainnya dalam perhitungan estimasi biaya. Estimasi biaya merupakan bagian dari perencanaan proyek agar dapat mengetahui besarnya uang yang akan dialokasikan. Informasi mengenai proyek-proyek terdahulu yang telah dilaksanakan merupakan sumber yang paling baik untuk estimasi. Akurasi estimasi tergantung dari jumlah informasi yang diketahui dari proyek tersebut. Semakin tinggi jumlah informasi yang diperoleh maka akan semakin tinggi pula tingkat akurasi estimasi biaya suatu proyek konstruksi. Digby F. Ardyansah

19 Data Kuisioner a) Pertanyaan 1 Gambar 4.13 Persentase jawaban bagian A No.4 Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 100 % responden menyatakan bahwa faktor akurasi (ketepatan) menjadi hal yang penting dalam perhitungan estimasi biaya. b) Pertanyaan 2 5. Apakah Anda mengetahui faktor-faktor yang menentukan akurasi (ketepatan) perhitungan estimasi biaya? 94% 6% Gambar 4.14 Persentase jawaban bagian A No.5 Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui bahwa 94 % responden mengetahui faktor-faktor yang menentukan akurasi (ketepatan) perhitungan estimasi biaya. Dan sisanya 6 % tidak mengetahui faktor-faktor yang menentukan akurasi (ketepatan) perhitungan estimasi biaya. Digby F. Ardyansah

20 c) Pertanyaan 3 6. Apakah Anda setuju bahwa human error merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya? 88% 12% Gambar 4.15 Persentase jawaban bagian A No.6 Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 88 % responden setuju bahwa human error merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya dan 12 % responden menyatakan tidak setuju bahwa human error merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya. - Pertanyaan 3.a 6.a. Apakah Anda setuju bahwa kesalahan perhitungan merupakan salah satu human error dalam perhitungan estimasi biaya? 67% 33% Gambar 4.16 Persentase jawaban bagian A No.6.a Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 67 % responden setuju bahwa kesalahan perhitungan merupakan salah satu human error dalam perhitungan estimasi biaya dan 33 % responden menyatakan tidak setuju bahwa kesalahan perhitungan merupakan salah satu human error dalam perhitungan estimasi biaya. Digby F. Ardyansah

21 - Pertanyaan 3.b 6.b. Apakah Anda setuju bahwa kurangnya pengalaman estimator merupakan salah satu human error dalam perhitungan estimasi biaya? 60% 40% Gambar 4.17 Persentase jawaban bagian A No.6.b Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 60 % responden tidak setuju bahwa kurangnya pengalaman estimator merupakan salah satu human error dalam perhitungan estimasi biaya dan 40 % responden menyatakan setuju bahwa kurangnya pengalaman estimator merupakan salah satu human error dalam perhitungan estimasi biaya. - Pertanyaan 3.c 6.c. Apakah Anda setuju bahwa kesalahan desain merupakan salah satu human error dalam perhitungan estimasi biaya? 60% 40% Gambar 4.18 Persentase jawaban bagian A No.6.c Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 60 % responden setuju bahwa kesalahan desain merupakan salah satu human error dalam perhitungan estimasi biaya dan 40 % responden menyatakan tidak setuju bahwa kesalahan desain merupakan salah satu human error dalam perhitungan estimasi biaya. Digby F. Ardyansah

22 - Pertanyaan 3.d 6.d. Apakah Anda setuju bahwa ketidakmampuan estimator merupakan salah satu human error dalam perhitungan estimasi biaya? 67% 33% Gambar 4.19 Persentase jawaban bagian A No.6.d Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 67 % responden tidak setuju bahwa ketidakmampuan estimator merupakan salah satu human error dalam perhitungan estimasi biaya dan 33 % responden menyatakan setuju bahwa ketidakmampuan estimator merupakan salah satu human error dalam perhitungan estimasi biaya. - Pertanyaan 3.e 6.e. Adakah faktor lain yang merupakan human error dalam perhitungan estimasi biaya? 73% 27% Gambar 4.20 Persentase jawaban bagian A No.6.e Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 67 % responden menyatakan tidak ada faktor lain yang merupakan human error dalam perhitungan estimasi biaya dan 27 % responden menyatakan ada faktor lain yang merupakan human error dalam perhitungan estimasi biaya, yaitu faktor kelelahan. Digby F. Ardyansah

23 d) Pertanyaan 4 - Pertanyaan 4.a 7.a. Apakah Anda setuju bahwa data yang kurang lengkap merupakan kondisi yang kurang menunjang dalam perhitungan estimasi biaya? 71% 29% Gambar 4.21 Persentase jawaban bagian A No.7.a Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 71 % responden setuju bahwa data yang kurang lengkap merupakan kondisi yang kurang menunjang dalam perhitungan estimasi biaya dan 29 % responden tidak setuju bahwa data yang kurang lengkap merupakan kondisi yang kurang menunjang dalam perhitungan estimasi biaya. - Pertanyaan 4.b 7.b. Apakah Anda setuju bahwa waktu perhitungan yang singkat merupakan kondisi yang kurang menunjang dalam perhitungan estimasi biaya? 53% 47% Gambar 4.22 Persentase jawaban bagian A No.7.b Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 53 % responden setuju bahwa waktu perhitungan yang singkat merupakan kondisi yang kurang menunjang dalam perhitungan estimasi biaya dan 47 % responden tidak setuju bahwa waktu Digby F. Ardyansah

24 perhitungan yang singkat merupakan kondisi yang kurang menunjang dalam perhitungan estimasi biaya. - Pertanyaan 4.c 7.c. Apakah Anda setuju bahwa data yang kurang valid merupakan kondisi yang kurang menunjang dalam perhitungan estimasi biaya? 59% 41% Gambar 4.23 Persentase jawaban bagian A No.7.c Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 59 % responden setuju bahwa data yang kurang valid merupakan kondisi yang kurang menunjang dalam perhitungan estimasi biaya dan 41 % responden tidak setuju bahwa data yang kurang valid merupakan kondisi yang kurang menunjang dalam perhitungan estimasi biaya. - Pertanyaan 4.d 7.d. Apakah Anda setuju bahwa kondisi data yang terbaru tidak tersedia merupakan kondisi yang kurang menunjang dalam perhitungan estimasi biaya? 65% 35% Gambar 4.24 Persentase jawaban bagian A No.7.d Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 65 % responden tidak setuju bahwa data yang terbaru tidak tersedia merupakan kondisi yang kurang menunjang dalam perhitungan estimasi biaya dan 35 % responden setuju bahwa data Digby F. Ardyansah

25 yang terbaru tidak tersedia merupakan kondisi yang kurang menunjang dalam perhitungan estimasi biaya. - Pertanyaan 4.e 7.e. Adakah faktor lain yang merupakan kondisi yang kurang menunjang dalam perhitungan estimasi biaya? 82% 18% Gambar 4.25 Persentase jawaban bagian A No.7.e Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 82 % responden menyatakan tidak ada faktor lain yang merupakan kondisi yang kurang menunjang dalam perhitungan estimasi biaya dan 18 % responden menyatakan ada faktor lain yang merupakan kondisi yang kurang menunjang dalam perhitungan estimasi biaya, yaitu fluktuasi harga bahan dapat menyebabkan membengkaknya anggaran biaya proyek. e) Pertanyaan 5 8. Apakah Anda mengetahui kerugian yang ditimbulkan akibat ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya? 100% 0% Gambar 4.26 Persentase jawaban bagian A No.8 Digby F. Ardyansah

26 Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui bahwa 100 % responden mengetahui kerugian yang ditimbulkan akibat ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya. - Pertanyaan 5.a 8.a. Apakah Anda setuju bahwa ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya mengakibatkan kerugian materi? 100% 0% Gambar 4.27 Persentase jawaban bagian A No.8.a Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 100 % responden setuju bahwa ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya dapat mengakibatkan kerugian materi. - Pertanyaan 5.b 8.b. Apakah Anda setuju bahwa ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya mempengaruhi image perusahaan? 59% 41% Gambar 4.28 Persentase jawaban bagian A No.8.b Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 59 % responden tidak setuju bahwa ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya mempengaruhi image perusahaan dan 41 % responden setuju bahwa ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya mempengaruhi image perusahaan. Digby F. Ardyansah

27 - Pertanyaan 5.c 8.c. Apakah Anda setuju bahwa ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya mengakibatkan berkurangnya kepercayaan? 71% 29% Gambar 4.29 Persentase jawaban bagian A No.8.c Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 71 % responden tidak setuju bahwa ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya mengakibatkan berkurangnya kepercayaan dan 29 % responden setuju bahwa ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya mengakibatkan berkurangnya kepercayaan. - Pertanyaan 5.d 8.d. Apakah Anda setuju bahwa ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya mengakibatkan kerugian waktu? 59% 41% Gambar 4.30 Persentase jawaban bagian A No.8.d Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 59 % responden tidak setuju bahwa ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya mengakibatkan kerugian waktu dan 41 % responden setuju bahwa ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya mengakibatkan kerugian waktu. Digby F. Ardyansah

28 - Pertanyaan 5.e 8.e. Adakah kerugian lain yang diakibatkan oleh ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya? 100% 0% Gambar 4.31 Persentase jawaban bagian A No.8.e Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 100 % responden menyatakan bahwa tidak ada kerugian lain yang diakibatkan oleh ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya. f) Pertanyaan 6 9. Apakah kesalahan yang terjadi dalam perhitungan estimasi biaya adalah hal yang harus diantisipasi? 82% 18% Gambar 4.32 Persentase jawaban bagian A No.9 Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui bahwa 82 % responden, menyatakan bahwa kesalahan yang terjadi dalam perhitungan estimasi biaya adalah hal yang harus diantisipasi, sedangkan 18 % responden menyatakan bahwa hal tersebut tidak perlu diantisipasi karena tidak berpengaruh besar terhadap keberhasilan proyek. Digby F. Ardyansah

29 Analisis Perbandingan Dari data pustaka dan kuisioner diketahui bahwa faktor akurasi (ketepatan) menjadi hal yang penting dalam perhitungan estimasi biaya. Karena ketepatan dalam perhitungan estimasi biaya akan membuat biaya yang direncanakan sesuai biaya aktual yang harus dikeluarkan saat pelaksanaan proyek konstruksi. Ada faktor-faktor yang menentukan akurasi dalam menentukan akurasi perhitungan estimasi biaya. Faktor-faktor tersebut berasal baik dari human error maupun dari kondisi lain yang kurang menunjang selama perhitungan estimasi biaya. Dari hasil kusioner diperoleh sebanyak 94 % responden mengetahui faktor-faktor yang menentukan akurasi perhitungan estimasi biaya. Salah satu faktor utama yang menyebabkan terjadinya ketidak-akuratan dalam perhitungan estimasi biaya adalah human error. Penyebab terjadinya human error tersebut antara lain akibat kesalahan perhitungan, kesalahan desain, kurangnya pengalaman estimator, ketidakmampuan estimator, dan lain-lain. Kesalahan perhitungan merupakan salah satu penyebab utama terjadinya human error dalam perhitungan estimasi biaya. Hal ini terlihat dari hasil kuisioner sebanyak 67 % responden menyatakan setuju bahwa kesalahan perhitungan merupakan salah satu penyebab terjadinya human error dalam perhitungan estimasi biaya. Kesalahan desain dari pihak perencana juga merupakan salah satu penyebab terjadinya human error saat perhitungan estimasi biaya. Adanya perbedaan antara desain yang direncanakan dengan kenyataan yang harus dikerjakan di lapangan membuat perhitungan biaya menjadi tidak akurat. Akan tetapi kurangnya pengalaman estimator dan ketidakmampuan estimator tidak terlalu signifikan menyebabkan terjadinya human error dalam perhitungan estimasi biaya. Hal ini dikarenakan estimator yang terlibat dalam perhitungan estimasi biaya pada proyek konstruksi biasanya adalah pihak yang sudah terbiasa melakukan perhitungan estimasi biaya. Hal ini terlihat dari hasil kuisioner responden yang hanya kurang dari 40% setuju bahwa kurangnya pengalaman estimator dan ketidakmampuan estimator menyebabkan terjadinya human error dalam perhitungan estimasi biaya. Selain itu juga ada faktor lain yang menyebabkan human error dalam perhitungan estimasi biaya, yaitu faktor kelelahan estimator saat melakukan perhitungan estimasi biaya. Selain human error, ada beberapa kondisi yang kurang menunjang yang menyebabkan terjadinya ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya. Hal-hal yang kurang menunjang tersebut, antara lain kurang lengkapnya data, waktu perhitungan yang singkat, data yang tersedia kurang valid, data terbaru tidak tersedia, dan lain-lain. Dari hasil kuisioner sebanyak 71 % responden menyatakan bahwa Digby F. Ardyansah

30 kurang lengkapnya data menjadi salah satu penyebab terjadinya ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya. Waktu perhitungan yang singkat juga menjadi penyebab ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya. Hal ini diakibatkan waktu yang diberikan owner kepada pihak kontraktor saat pengajuan tender terlalu singkat, sehingga dengan waktu yang terbatas saat pengajuan penawaran tersebut kontraktor harus dapat menyelesaikan perhitungan estimasi biaya. Ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya menyebabkan kerugian. Kerugiankerugian yang timbul, antara lain kerugian materi, berkurangnya kepercayaan, mempengaruhi image perusahaan, kerugian waktu, dan lain-lain. Kerugian materi merupakan salah satu akibat ketidak-akuratan dalam perhitungan estimasi biaya yang sangat besar. Hal ini terlihat dari hasil kuisioner dimana 100 % responden menyatakan bahwa kerugian materi merupakan akibat dari ketidakakuratan dalam perhitungan estimasi biaya. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam perhitungan estimasi biaya merupakan hal yang harus diantisipasi. Dengan mengantisipasi kesalahan-kesalahan tersebut diharapkan kerugian yang timbul dapat diatasi. Hal-hal yang harus dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan dalam perhitungan antara lain dengan : 1. Memberikan pelatihan kepada tenaga estimator yang belum berpengalaman 2. Data harus lengkap, desain harus tepat 3. Memahami permasalahan, meningkatkan SDM 4. Pemeriksaan ulang oleh beberapa orang 5. Mempertahankan budget 6. Menambah waktu perhitungan 7. Data harga material harus update 8. Pemantapan metode pekerjaan 9. Mengumpulkan data sebanyak mungkin Digby F. Ardyansah

31 4.3 TEKNIK PERHITUNGAN ESTIMASI BIA PADA PROYEK KONSTRUKSI Metode Perhitungan Estimasi Biaya Data Pustaka Dalam perhitungan estimasi biaya dikenal beberapa teknik. Teknik perhitungan estimasi biaya ini berhubungan dengan metoda yang digunakan dalam perhitungan estimasi biaya tersebut. Metoda yang selama ini umum dipakai dalam perhitungan estimasi biaya antara lain : a. Perhitungan estimasi biaya manual Perhitungan estimasi biaya yang dilakukan dengan metode ini tanpa bantuan software. b. Perhitungan estimasi biaya semi manual Perhitungan estimasi biaya yang dilakukan dengan metode ini dengan bantuan software umum, misalnya Microsoft excel. c. Perhitungan dengan software estimasi biaya Perhitungan estimasi biaya yang dilakukan dengan metode ini dengan bantuan software khusus untuk estimasi biaya. Masing-masing metode perhitungan estimasi biaya tersebut berpengaruh pada waktu perhitungan estimasi biaya dan tingkat keakuratan dalam perhitungan estimasi biaya Data Kuisioner a) Pertanyaan 1 1. Metode apa yang Anda gunakan dalam perhitungan estimasi biaya? DENGAN SOFTWARE 18% SEMI MANUAL 82% MANUAL 0% Gambar 4.33 Persentase jawaban bagian B No.1 Digby F. Ardyansah

32 Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner, diketahui bahwa 82 % responden menggunakan metode semi manual dengan program umum, misalnya microsoft excel dalam perhitungan estimasi biaya. Sedangkan 18 % menggunakan software estimasi biaya dalam perhitungan estimasi biaya dan tidak ada responden yang melakukan perhitungan estimasi biaya secara manual. b) Pertanyaan 2 2. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk perhitungan estimasi biaya tersebut? 3--4 minggu 35% 1--2 minggu 65% >6 minggu 0% 5--6 minggu 0% Gambar 4.34 Persentase jawaban bagian B No.2 Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui bahwa 65 % responden menyatakan bahwa waktu yang diperlukan dalam perhitungan estimasi biaya dengan metode yang mereka lakukan antara 1 sampai 2 minggu. Sedangkan sisanya sebanyak 35% responden menyatakan bahwa waktu yang diperlukan selama 3 sampai 4 minggu. c) Pertanyaan 3 3. Berapa tingkat akurasi estimasi biaya dengan metode yang Anda lakukan? -5% s/d +5% 52% -10% s/d +10% 24% di atas +/-20% 18% -20% s/d +20% 6% Gambar 4.35 Persentase jawaban bagian B No.3 Digby F. Ardyansah

33 Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui bahwa 52 % responden menyatakan bahwa tingkat akurasi estimasi biaya dengan metode yang dilakukan antara -5 % sampai dengan +5 %, 24 % responden menyatakan bahwa tingkat akurasi estimasi biaya dengan metode yang dilakukan antara -10 % sampai dengan +10%, 18 % responden menyatakan bahwa tingkat akurasi estimasi biaya dengan metode yang dilakukan diatas +/- 20 %. Dan sisanya sebanyak 6 % responden menyatakan bahwa tingkat akurasi estimasi biaya dengan metode yang dilakukan antara -20 % sampai dengan +20 % Analisis Perbandingan Dari data pustaka dan kuisioner menunjukkan bahwa teknik perhitungan estimasi biaya bervariasi. Salah satu metode yang umum dipakai dalam perhitungan estimasi biaya adalah dengan metode perhitungan semi manual, yaitu perhitungan dengan bantuan software umum seperti Micosoft Excel. Hal ini terlihat dari hasil kuisoner sebanyak 82 % responden melakukan perhitungan estimasi biaya dengan metode semi manual. Perhitungan estimasi biaya dengan menggunakan software estimasi biaya juga sudah mulai dilakukan. Beberapa kontraktor sudah mulai menggunakan software estimasi biaya dalam perhitungan estimasi biaya. Perhitungan estimasi biaya dengan metode tertentu berpengaruh pada waktu perhitungan estimasi biaya dan tingkat akurasi estimasi biaya. Biasanya estimator menyesuaikan dengan waktu yang diberikan owner saat proses pengajuan penawaran. Lamanya waktu perhitungan estimasi biaya tergantung dari jenis proyek dan nilai proyeknya. Untuk proyek kecil dan menengah biasanya waktu yang diberikan sekitar 1 atau 2 minggu saja. Sedangkan untuk proyek besar biasanya waktu yang diberikan 3 atau 4 minggu. Tingkat akurasi perhitungan estimasi biaya bervariasi antara satu proyek dengan proyek lainnya. Estimator berusaha melakukan perhitungan estimasi biaya seakurat mungkin sehingga biaya yang direncanakan mendekati biaya aktualnya. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan memenangkan tender dan tidak mengalami kerugian. Dari hasil kuisioner terlihat 52 % responden menyatakan bahwa tingkat akurasi estimasi biaya dengan metode yang mereka lakukan berada di kisaran antara 5 % sampai dengan +5 %. Analisis hubungan antara metode perhitungan estimasi biaya dengan waktu perhitungan menunjukkan bahwa perusahaan yang menggunakan software memerlukan waktu yang lebih singkat, tetapi ada perusahaan yang menggunakan software memerlukan waktu lebih lama karena nilai proyek sangat Digby F. Ardyansah

34 besar. Sementara itu analisis hubungan antara metode perhitungan estimasi biaya dengan tingkat akurasi perhitungan menunjukkan bahwa perhitungan menggunakan software menghasilkan akurasi yang tinggi Perhitungan Estimasi Biaya pada Proyek Konstruksi Data Pustaka Secara garis besar, estimator memegang peranan penting dalam perhitungan estimasi biaya. Tingkat keakuratan estimasi biaya bergantung dari estimator itu sendiri dalam melakukan perhitungan estimasi biaya. Hal-hal yang berhubungan dengan perhitungan estimasi biaya pada proyek konstruksi meliputi berapa jumlah estimator yang dilibatkan dalam perhitungan estimasi biaya, kelengkapan data yang tersedia, dan batas waktu estimasi biaya. Data-data yang diperlukan dalam perhitungan estimasi biaya, antara lain meliputi harga satuan, data sumber daya (material, peralatan, dan pekerja), volume pekerjaan, produktivitas pekerjaan, penjadwalan, waktu pekerjaan, dan lain-lain. Banyak sedikitnya estimator yang dilibatkan dalam proses estimasi tersebut bergantung pada skala proyek konstruksi yang dilaksanakan. Pada proyek konstruksi skala menengah ke atas, biasanya dilibatkan jumlah estimator yang cukup banyak untuk menyelesaikan estimasi biaya dalam tenggang waktu yang singkat diberikan oleh owner. Akan tetapi dengan banyaknya estimator akan mempengaruhi efektivitas perhitungan estimasi biaya, karena biasanya akan terjadi perhitungan ulang untuk pekerjaan yang sama dan kemungkinan ada komponen pekerjaan yang tidak terhitung. Digby F. Ardyansah

35 Data Kuisioner a) Pertanyaan 1 4. Apakah Anda mengerjakan estimasi biaya dalam satu team? 100% 0% Gambar 4.36 Persentase jawaban bagian B No.4 Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 100 % responden yang menyatakan bahwa mereka mengerjakan estimasi biaya dalam satu team. b) Pertanyaan 2 5. Berapa orang yang dilibatkan dalam team perhitungan estimasi biaya? 5-10 orang 35% <5 orang 65% >10 orang 0% Gambar 4.37 Persentase jawaban bagian B No.5 Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui bahwa 65 % responden menyatakan bahwa jumlah orang yang dilibatkan dalam perhitungan estimasi biaya sebanyak kurang dari 5 orang. Sedangkan sisanya sebanyak 35% responden menyatakan bahwa waktu jumlah orang yang dilibatkan dalam perhitungan estimasi biaya antara 5 sampai 10 orang. Digby F. Ardyansah

36 c) Pertanyaan 3 6. Apakah Anda mengelompokkan tiap item pekerjaan dalam perhitungan estimasi biaya? 94% 6% Gambar 4.38 Persentase jawaban bagian B No.6 Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 94 % responden menyatakan bahwa mereka mengelompokkan tiap item pekerjaan dalam perhitungan estimasi biaya. Sedangkan sisanya sebanyak 6 % responden menyatakan tidak mengelompokkan tiap item pekerjaan dalam perhitungan estimasi biaya. d) Pertanyaan 4 - Pertanyaan 4.a 4.a. Apakah Anda setuju bahwa harga satuan merupakan data yang diperlukan dalam perhitungan estimasi biaya? 100% 0% Gambar 4.39 Persentase jawaban bagian B No.7.a Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 100 % responden setuju bahwa harga satuan merupakan data yang diperlukan dalam perhitungan estimasi biaya. Digby F. Ardyansah

37 - Pertanyaan 4.b 4.b. Apakah Anda setuju bahwa volume pekerjaan merupakan data yang diperlukan dalam perhitungan estimasi biaya? 100% 0% Gambar 4.40 Persentase jawaban bagian B No.7.b Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 100 % responden setuju bahwa volume pekerjaan merupakan data yang diperlukan dalam perhitungan estimasi biaya. - Pertanyaan 4.c 7.c. Apakah Anda setuju bahwa data sumber daya merupakan data yang diperlukan dalam perhitungan estimasi biaya? 94% 6% Gambar 4.41 Persentase jawaban bagian B No.7.c Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 94 % responden setuju bahwa data sumber daya (material, peralatan, dan pekerja) merupakan data yang diperlukan dalam perhitungan estimasi biaya. Digby F. Ardyansah

38 - Pertanyaan 4.d 7.d. Apakah Anda setuju bahwa data produktivitas merupakan data yang diperlukan dalam perhitungan estimasi biaya? 53% 47% Gambar 4.42 Persentase jawaban bagian B No.7.d Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 53 % responden setuju bahwa data produktivitas pekerjaan merupakan data yang diperlukan dalam perhitungan estimasi biaya. Sedangkan sisanya sebanyak 47 % responden tidak setuju bahwa data produktivitas pekerjaan merupakan data yang diperlukan dalam perhitungan estimasi biaya. - Pertanyaan 4.e 7.e. Apakah Anda setuju bahwa penjadwalan merupakan data yang diperlukan dalam perhitungan estimasi biaya? 53% 47% Gambar 4.43 Persentase jawaban bagian B No.7.e Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 53 % responden setuju bahwa penjadwalan pekerjaan merupakan data yang diperlukan dalam perhitungan estimasi biaya. Sedangkan sisanya sebanyak 47 % responden tidak setuju bahwa penjadwalan merupakan data yang diperlukan dalam perhitungan estimasi biaya. Digby F. Ardyansah

39 - Pertanyaan 4.f 7.f. Apakah Anda setuju bahwa waktu pekerjaan merupakan data yang diperlukan dalam perhitungan estimasi biaya? 59% 41% Gambar 4.44 Persentase jawaban bagian B No.7.f Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 59 % responden setuju bahwa waktu pekerjaan merupakan data yang diperlukan dalam perhitungan estimasi biaya. Sedangkan sisanya sebanyak 41 % responden tidak setuju bahwa waktu pekerjaan merupakan data yang diperlukan dalam perhitungan estimasi biaya. - Pertanyaan 4.g 7.g. Adakah data lain yang diperlukan dalam perhitungan estimasi biaya? 82% 18% Gambar 4.45 Persentase jawaban bagian B No.7.g Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner diketahui 82 % responden menyatakan tidak ada data lain yang diperlukan dalam perhitungan estimasi biaya. Sedangkan sisanya sebanyak 18 % responden menyatakan ada data lain yang diperlukan dalam perhitungan estimasi biaya, yaitu metode pelaksanaan pekerjaan. Digby F. Ardyansah

40 Analisis Perbandingan Dari data pustaka dan data kuisioner serta wawancara di lapangan diketahui bahwa dalam perhitungan estimasi biaya diperlukan data-data dalam perhitungan estimasi biaya. Data-data yang diperlukan dalam perhitungan estimasi biaya, antara lain meliputi harga satuan, data sumber daya (material, peralatan, dan pekerja), volume pekerjaan, produktivitas pekerjaan, penjadwalan, waktu pekerjaan, dan lain-lain. Selain data-data tersebut, biasanya estimator juga memerlukan data metode pelaksanaan pekerjaan dalam perhitungan estimasi biaya. Untuk proyek konstruksi dengan skala yang cukup besar biasanya dilibatkan jumlah estimator yang cukup banyak. Estimator mengerjakan perhitungan estimasi biaya dalam satu team. Hal ini terlihat dari hasil kuisioner sebanyak 100 % responden menyatakan dalam mengerjakan estimasi biaya dalam satu team. Jumlah estimator yang dilibatkan juga tidak terlalu banyak, hal ini dimaksudkan agar tidak terlalu besar biaya yang dikeluarkan untuk mebayar gaji estimator dan perhitungan estimasi biaya agar lebih efektif. Estimator mengelompokkan tiap item pekerjaan dalam perhitungan estimasi biaya, antara lain pekerjaan struktural, arsitektural, mekanikal elektrikal, dan lain-lain. Hal ini dimaksudkan agar mempermudah saat pelaksanaan proyek konstruksi di lapangan. 4.4 PERKEMBANGAN SOFTWARE ESTIMASI BIA PADA PROYEK KONSTRUKSI Software yang Menunjang Proyek Konstruksi Data Pustaka Sejak ditemukannya komputer sampai saat ini, perkembangan teknologi komputer semakin pesat baik pada hardware (perangkat keras) maupun pada software (perangkat lunak/ program). Pada saat ini penggunaan teknologi komputer sudah merambah pada bidang pendidikan, pertanian, kedokteran, ekonomi dan lain-lain. Khusus pada bidang teknik penggunaan teknologi komputer sudah merupakan kebutuhan dan sering digunakan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam menyelesaikan proyek-proyek yang berskala menengah ke atas. Hal tersebut tentunya akan sangat membantu kita yang bekerja di bidang teknik, tetapi dengan penggunaan Digby F. Ardyansah

DAFTAR PUSTAKA. xiv

DAFTAR PUSTAKA.   xiv DAFTAR PUSTAKA Peurifoy, Robert L, Oberlender, Garold D. Estimating Construction Cost. New York : McGraw-Hill, Inc. 2002 Pembangunan Perumahan, PT. Buku Referensi untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan Sipil.

Lebih terperinci

BAB 1 - PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 - PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN Laporan Tugas Akhir 1.1 LATAR BELAKANG Proyek konstruksi merupakan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara merealisasikan sebuah ide menjadi bangunan sipil dengan memanfaatkan

Lebih terperinci

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANALISIS PENGGUNAAN SOFTWARE ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA TUGAS AKHIR OLEH : Irwan A. Wicaksono Digby F. Ardyansah 15003125 15003133 PEMBIMBING : Ir. Ima Fatima, M.Eng PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA 3.1 DESKRIPSI UMUM Seperti yang telah disebutkan pada Bab I, metodologi penelitian pada bab ini membahas tentang langkah-langkah yang digunakan dalam proses

Lebih terperinci

Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil

Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil Muhamad Abduh 1, Andri Yanuar Rosyad 2, dan Susman Hadi 2 Abstrak: Kontraktor kecil di Indonesia menjadi bagian penting dari usaha pengembangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA 3.1 UMUM Di dalam bab metodologi penelitian dan penyajian data ini, dibahas tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah,

Lebih terperinci

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Henry Pascal Magaline 1, Alvin Januar Haryono 2, Andi 3 ABSTRAK : Biaya overhead sebuah proyek merupakan salah satu unsur harga pokok

Lebih terperinci

Estimasi Biaya Penawaran Kontraktor Kecil: Praktek dan Kebutuhan Implementasi dalam Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi

Estimasi Biaya Penawaran Kontraktor Kecil: Praktek dan Kebutuhan Implementasi dalam Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi Estimasi Biaya Penawaran Kontraktor Kecil: Praktek dan Kebutuhan Implementasi dalam Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi Muhamad Abduh dan Usman Sukmana Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA

BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA 3.1. Rancangan Survey 3.1.1. Tujuan survey Survey ini didesain dengan tujuan untuk mengidentifikasi terhadap ketersediaan data primer berupa jenis-jenis data yang dianggap

Lebih terperinci

ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI

ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI 1. Pendahuluan adalah seni memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang tersedia pada waktu itu (Iman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proyek merupakan suatu kegiatan yang memiliki tujuan yang harus dicapai dengan beberapa spesifikasi tertentu, memiliki awal dan akhir, dengan keterbatasan sumber

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kontraktor atau Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi (PJPK) adalah suatu badan hukum atau perorangan yang dipercaya untuk melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan keahlian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN 4.1 UMUM Pada bab ini, hasil dari pengumpulan data eksisting akan dianalisis berdasarkan teori yang

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Organisasi proyek adalah sekumpulan orang yang terorganisir yang memiliki ilmu dan keahlian yang berbeda-beda untuk melaksanakan tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknik sipil mengalami kemajuan, baik ditinjau dari segi mutu, bahan, struktur

BAB I PENDAHULUAN. teknik sipil mengalami kemajuan, baik ditinjau dari segi mutu, bahan, struktur BAB 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini dilakukan untuk melaksanakan analisis factor penyebab terjadinya pembengkakan biaya upah tenaga kerja pada proyek, dalam bab pertama ini akan dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN III.1. Identifikasi Masalah dan Tujuan Penelitian Metoda penelitian tentang analisis supply system pada proyek konstruksi untuk menuju lean construction ini dimulai dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin hari dunia kontruksi berkembang makin pesat. Kita sebagai pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Semakin hari dunia kontruksi berkembang makin pesat. Kita sebagai pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin hari dunia kontruksi berkembang makin pesat. Kita sebagai pelaku konstruksi dituntut untuk mampu memahami dan menguasai setiap aspek yang berkembang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Mulyani (2006), proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan proyek yang berkaitan dengan bidang konstruksi (pembangunan) yang mempunyai dimensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah 14 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah satu sektor usaha yang mampu memberikan sumbangan yang cukup signifikan bagi pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis konstruksi saat ini semakin marak perkembangannya, sehingga persaingan antar kontraktor tidak dapat terelakkan lagi. Di satu sisi kondisi ini sangat menguntungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan alur pemikiran yang ditempuh dalam menentukan analisis metode dari penelitian ini. Untuk mendapat data di dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN 6.1 Uraian Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. struktur, arsitektur, dan MEP yang telah dimulai pada tahun 2016.

BAB I PENDAHULUAN. struktur, arsitektur, dan MEP yang telah dimulai pada tahun 2016. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kompleks Thamrin Nine yang merupakan gedung mixed use, berlokasi di Jl Thamrin, Jakarta Pusat dikembangkan oleh PT Putragaya Wahana. Konstruksi terbagi dalam

Lebih terperinci

PELATIHAN PEMBUATAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) DIKELURAHAN NEGLASARI BANDUNG

PELATIHAN PEMBUATAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) DIKELURAHAN NEGLASARI BANDUNG PELATIHAN PEMBUATAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) DIKELURAHAN NEGLASARI BANDUNG Dani Dagustani dagustani@yahoo.com Gatot Iwan Kurniawan gatot.iwan@ekuitas.ac.id SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI EKUITAS ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sesuai kebutuhannya pada jaman sekarang ini.penggunaan teknologi informasi dalamruang lingkup kerja kontraktor untuk

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait dalam Proyek Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya, tentu banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain.

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan anggaran adalah suatu proses utama dalam proyek konstruksi untuk menjawab berapa besar dana yang harus disediakan untuk sebuah proyek bangunan elektrikal.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dijelaskan pada bab sebelumnya. Kesimpulan akan mencakup pembahasan dari hasil evaluasi

BAB V PENUTUP. dijelaskan pada bab sebelumnya. Kesimpulan akan mencakup pembahasan dari hasil evaluasi BAB V PENUTUP Bab ini akan memaparkan kesimpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Kesimpulan akan mencakup pembahasan dari hasil evaluasi pada 3 titik penting

Lebih terperinci

FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONTRAKTOR DALAM MEMILIH SUPPLIER PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR

FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONTRAKTOR DALAM MEMILIH SUPPLIER PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONTRAKTOR DALAM MEMILIH SUPPLIER PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat Menyelesaikan Program Sarjana Sains Terapan Oleh: ANIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perancangan suatu proyek konstruksi, harga merupakan hal yang sangat penting. Perhitungan harga proyek diperlukan oleh pengguna jasa untuk membuat Owner Estimate

Lebih terperinci

AMIK MDP. Program Studi Manajemen Informatika Tugas Akhir Ahli Madya Semester Ganjil tahun 2008/2009

AMIK MDP. Program Studi Manajemen Informatika Tugas Akhir Ahli Madya Semester Ganjil tahun 2008/2009 AMIK MDP Program Studi Manajemen Informatika Tugas Akhir Ahli Madya Semester Ganjil tahun 2008/2009 APLIKASI PENGELOLAAN PROYEK PADA PERUSAHAAN CV. TELADAN INDAH Anggan Ferryano 2005110031 Andhy Mulya

Lebih terperinci

2014 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MACRO EXCEL PADA MATA PELAJARAN RAB DI SMKN 1 SUKABUMI

2014 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MACRO EXCEL PADA MATA PELAJARAN RAB DI SMKN 1 SUKABUMI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang mendidik siswanya dengan keahlian dan keterampilan, juga mendidik siswa agar mampu memilih karir, berkompetisi,

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPOSISI BIAYA DOMINAN PADA PROYEK BANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN

ANALISIS KOMPOSISI BIAYA DOMINAN PADA PROYEK BANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN ANALISIS KOMPOSISI BIAYA DOMINAN PADA PROYEK BANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan oleh: M. IRVAN LUBIS NIM: 0905141015

Lebih terperinci

Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikat Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja Mandor DAFTAR PUSTAKA

Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikat Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja Mandor DAFTAR PUSTAKA Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikat Keterampilan Kerja DAFTAR PUSTAKA Departemen Pekerjaan Umum. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia : Mandor Pembesian / Penulangan Beton. 2007 Departemen

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang

Lebih terperinci

APLIKASI RENCANA DAN REALISASI PROYEK KONSTRUKSI PADA PT REKA KONSTRUKSI PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL 2008

APLIKASI RENCANA DAN REALISASI PROYEK KONSTRUKSI PADA PT REKA KONSTRUKSI PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL 2008 APLIKASI RENCANA DAN REALISASI PROYEK KONSTRUKSI PADA PT REKA KONSTRUKSI PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL 2008 Frima Solikhin Rendi Waluyo Adi Prasetya Jurusan Manajemen Informatika POLTEK

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI SUPERVISOR PROYEK TERHADAP BIAYA, MUTU DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI SUPERVISOR PROYEK TERHADAP BIAYA, MUTU DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI SUPERVISOR PROYEK TERHADAP BIAYA, MUTU DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. estimasi terhadap biaya proyek adalah biaya peralatan dan juga material.

BAB I PENDAHULUAN. estimasi terhadap biaya proyek adalah biaya peralatan dan juga material. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya tujuan dari mendirikan sebuah perusahaan kontraktor adalah memperoleh keuntungan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sekaligus memberikan pelayanan

Lebih terperinci

Sebagai gambaran, telah dilakukan perhitungan pekerjaan arsitektur proyek Citra Lake Suites Apartment Tower A lantai typical dengan menggunakan metode

Sebagai gambaran, telah dilakukan perhitungan pekerjaan arsitektur proyek Citra Lake Suites Apartment Tower A lantai typical dengan menggunakan metode BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Di era yang semakin modern saat ini, pembangunan semakin banyak dilakukan baik dari instansi pemerintahan maupun swasta untuk berbagai kepentingan seperti bangunan

Lebih terperinci

STMIK MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2010/2011

STMIK MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2010/2011 STMIK MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2010/2011 SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PENGELOLAAN PROYEK PADA CV. PRIMA ENERGI ABADI PALEMBANG Carolina 2007240030 Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta memberi nilai pada masing-masing kejadian tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. serta memberi nilai pada masing-masing kejadian tersebut. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam upaya mendapatkan pekerjaan (proyek) pada sektor jasa konstruksi hampir selalu melalui proses yang dinamakan pelelangan/ tender. Proses ini menjadi sangat penting

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan perwujudan dari kerangka berpikir untuk mencapai tujuan dari penelitian, yang dijabarkan dalam beberapa tahap pada disain penelitian. Kerangka

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu 6 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Proses analisis dengan perhitungan untuk suatu proyek kontraktor secara manual terasa kurang efektif, oleh sebab itu diperlukan alternatif penyelesaiannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui suatu proses yang panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. Dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah satu bagian dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai

Lebih terperinci

Anggaran dan Borongan ( Rencana Anggaran Biaya Bangunan ), 1990

Anggaran dan Borongan ( Rencana Anggaran Biaya Bangunan ), 1990 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rencana Anggaran Biaya 3.1.1 Definisi Menurut John W. Niron dalam buku yang berjudul Pedoman Praktis Anggaran dan Borongan ( Rencana Anggaran Biaya Bangunan ), 1990 Rencana Anggaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. PENDAHULUAN Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada kerangka pemikiran dasar manajemen risiko yaitu dengan melakukan identifikasi risiko hingga analisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan berbagai disiplin ilmu, sumber daya dan memiliki keunikan tersendiri. Definisi pekerjaan (proyek)

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III Sistem Organisasi Dan Manajemen Proyek BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. ORGANISASI PROYEK Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin,memiliki keterbatasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada sebuah proyek konstruksi, pengadaan material konstruksi di lapangan merupakan sebuah pekerjaan yang memiliki peranan sangat penting. Pengadaan material konstruksi

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Perusahaan kontraktor adalah orang atau badan usaha yang menerima pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan sesuai yang ditetapkan, peraturan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. McGraw-Hill, Journal of Construction Engineering and Management, Vol. 119, No.4, December, 1993, pg ), hal.

BAB I PENDAHULUAN. McGraw-Hill, Journal of Construction Engineering and Management, Vol. 119, No.4, December, 1993, pg ), hal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Proyek konstruksi semakin hari menjadi semakin kompleks karena membutuhkan biaya serta perhatian yang besar dalam pengelolaan waktu dan sumber daya lebih baik

Lebih terperinci

Hasil Wawancara I User Requirements. : Apakah bagian IT PT. SMI sedang berencana untuk membuat sebuah

Hasil Wawancara I User Requirements. : Apakah bagian IT PT. SMI sedang berencana untuk membuat sebuah L1 Lampiran 1 Hasil Wawancara I User Requirements Narasumber Jabatan : Bapak Erio : Manajer IT Developer : Apakah bagian IT PT. SMI sedang berencana untuk membuat sebuah sistem ataupun aplikasi baru yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri konstruksi merupakan salah satu komponen penting dalam perekonomian bangsa, dimana konstribusi industri konstruksi akan meningkat sejalan dengan kemajuan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik itu BUMN, BUMD, dan Swasta, untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. baik itu BUMN, BUMD, dan Swasta, untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan infrastruktur yang tumbuh pesat baik dipulau Jawa ataupun diluar pulau Jawa di Indonesia berkembang pesat juga perusahaan jasa konstruksi baik itu BUMN,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data lapangan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan mengenai penerapan asuransi Jamsostek pada proyek konstruksi. a. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di tengah-tengah sebuah negara berkembang dibutuhkan suatu tuntutan pembangunan yang dilakukan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakatnya. Berbagai cara dilakukan

Lebih terperinci

PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE

PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE C O N T R A C T O R S PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE Mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan www.siapkontraktor.co.id BIAYA PROYEK BBAHAN UUPAH AALAT S SUBKON O OVERHEAD Membuat perencanaan kebutuhan bahan

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI MARK-UP PADA PROYEK-PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN REGRESI DUMMY. Disampaikan di : RUANG SIDANG JURUSAN TEKNIK SIPIL 17 JANUARI 2012

PENENTUAN NILAI MARK-UP PADA PROYEK-PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN REGRESI DUMMY. Disampaikan di : RUANG SIDANG JURUSAN TEKNIK SIPIL 17 JANUARI 2012 PENENTUAN NILAI MARK-UP PADA PROYEK-PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN REGRESI DUMMY Disampaikan di : RUANG SIDANG JURUSAN TEKNIK SIPIL 17 JANUARI 2012 MAHASISWA : DWITYA DHANURENDRA (3107 100 022) DOSEN PEMBIMBING

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEGAWAI

SISTEM INFORMASI PEGAWAI SISTEM INFORMASI PEGAWAI PROPOSAL CELEBES MEDIA TECHNOLOGY PROPOSAL SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN LATAR BELAKANG Sesuai dengan perkembangan tehnologi kebutuhan akan informasi kepegawaian yang cepat dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Skema bagan alir dalam tahapan penelitian kajian tentang manajemen kualitas dengan kegagalan kosntruksi dapat dilihat pada gambar skema di bawah ini :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan di jelaskan metode penelitian yang digunakan untuk mencari faktor-faktor penyebab keterlambatan pada pekerjaan proyek konstruksi. Agar data yang dihasilkan

Lebih terperinci

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 ORGANISASI PROYEK Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk melaksanakan pembangunan konstruksi memerlukan kontraktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk melaksanakan pembangunan konstruksi memerlukan kontraktor yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Untuk melaksanakan pembangunan konstruksi memerlukan kontraktor yang berkualitas. Untuk pengadaannya dilakukan proses pelelangan tender untuk semua proyek

Lebih terperinci

STUDI PRAKTEK ESTIMASI BIAYA TIDAK LANGSUNG PADA PROYEK KONSTRUKSI

STUDI PRAKTEK ESTIMASI BIAYA TIDAK LANGSUNG PADA PROYEK KONSTRUKSI Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 STUDI PRAKTEK ESTIMASI BIAYA TIDAK LANGSUNG PADA PROYEK KONSTRUKSI Biemo W. Soemardi 1 dan Rani G. Kusumawardani 2 1 Kelompok Keahlian

Lebih terperinci

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI 7.1 Pengertian Manajemen Konstruksi Manajemen adalah suatu metode atau teknik untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif melalui

Lebih terperinci

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK 2.1 DATA PROYEK A. Lokasi Proyek Proyek Apartemen Green Bay dibangun di atas pantai,lalu di urug dengan tanah dengan luas total sebesar m2 127.881 dengan detail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangunan gedung merupakan wujud fisik hasil pekerjaan kostruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas / didalam tanah / air

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1. Definisi Proyek Pengertian proyek secara umum adalah merupakan sebuah kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan atas dasar permintaan dari seorang owner atau pemilik pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pada umumnya sistem kontrak konstruksi yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pada umumnya sistem kontrak konstruksi yang paling banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, pada umumnya sistem kontrak konstruksi yang paling banyak digunakan dalam proyek-proyek konstruksi adalah sistem kontrak yang bersifat Lump sum

Lebih terperinci

APLIKASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BERBASIS JARINGAN CLIENT-SERVER

APLIKASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BERBASIS JARINGAN CLIENT-SERVER APLIKASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BERBASIS JARINGAN CLIENT-SERVER Alvi Fajar Purnama Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer - Universitas Komputer Indonesia e-mail : Alvirey_1982@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU Analisis yang dilakukan berdasarkan data dari bab 3 untuk proyek konstruksi tradisional dan bab 4 untuk proyek EPC diperoleh bahwa setiap proyek konstruksi mempunyai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Menurut Ervianto (2002), suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek.

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan,

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan, BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan,kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan efisiensi kerja para staf estimator untuk melakukan proses estimasi

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan efisiensi kerja para staf estimator untuk melakukan proses estimasi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konstruksi bangunan adalah suatu proses perakitan material bangunan untuk membentuk suatu bangunan. Di Indonesia terdapat beberapa perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. masalah mengenai cara untuk mengestimasi biaya proyek sehingga harga yang keluar

BAB II LANDASAN TEORI. masalah mengenai cara untuk mengestimasi biaya proyek sehingga harga yang keluar BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Pada tahap awal perencanaan proyek, para kontraktor selalu dihadapkan akan masalah mengenai cara untuk mengestimasi biaya proyek sehingga harga yang keluar untuk tender tidaklah

Lebih terperinci

\\ \upi\Direktori\E - FPTK\JUR. PEND.TEKNIK SIPIL\ ROCHANY NATAWIDJANA\25 FILE UNTUK UPI\BID PRICE.

\\ \upi\Direktori\E - FPTK\JUR. PEND.TEKNIK SIPIL\ ROCHANY NATAWIDJANA\25 FILE UNTUK UPI\BID PRICE. Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mampu memahami tahapan biaya konstruksi yang dibuat oleh kontraktor, mampu mengintegrasikan komponen komponen biaya sehingga menjadi biaya penawaran dan menguraikan

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

Skema harga satuan pekerjaan, yang dipengaruhi oleh faktor bahan/material, upah tenaga kerja dan peralatan dapat dirangkum sebagai berikut :

Skema harga satuan pekerjaan, yang dipengaruhi oleh faktor bahan/material, upah tenaga kerja dan peralatan dapat dirangkum sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisa Harga Satuan Pekerjaan 2.1.1 Pengertian Analisa Harga Satuan Pekerjaan Analisa harga satuan pekerjaan adalah suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Garindo Mira Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor Mekanikal dan Elektrikal. Perusahaan ini didirikan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PRODUKTIVITAS 2.1.1. PENDAHULUAN Produktivitas pekerja hanyalah salah satu dari sekitar banyak faktor yang terkait di dalam produktivitas secara keseluruhan, disamping itu

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Tinjauan Umum Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Hasil yang diharapkan yaitu berupa kualitas konstruksi

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT WARD DESIGN adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan dan bangun. Perusahaan ini didirikan pada 2007 dengan visi menjadi perusahaan jasa konsultan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini kebutuhan akan teknologi merupakan bagian yang sangat penting baik untuk organisasi maupun perusahaan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Gambar 3.1 Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan Sumber: Proyek 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Estimasi biaya konstruksi merupakan hal yang paling penting dalam dunia industri. Data estimasi yang tidak sesuai dapat memberikan efek negatif yang berdampak pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Teknologi Informasi dewasa ini berkembang dengan sangat pesat, dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Teknologi Informasi dewasa ini berkembang dengan sangat pesat, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi Informasi dewasa ini berkembang dengan sangat pesat, dan menjadi kebutuhan mutlak bagi suatu perusahaan, organisasi maupun individu, bukan lagi merupakan

Lebih terperinci

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South Sumatra NGL Project PT. Tripatra dapat dilihat dari aspek lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek konstruksi Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya terbatas, untuk melaksanakan suatu kegiatan yang telah ditentukan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pesat dunia jasa konstruksi di Indonesia dapat dilihat dengan banyaknya proyek konstruksi berskala sangat besar (raksasa) yang dibangun oleh pemerintah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan bagi pihak kontraktor dan owner. Keberhasilan suatu kontruksi pasti

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan bagi pihak kontraktor dan owner. Keberhasilan suatu kontruksi pasti BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia konstruksi berkembang dengan pesat dengan banyaknya pembangunan infrastruktur yang terus menerus dilakukan. Sebagai Negara berkembang Indonesia juga sibuk dengan

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA

BAB III PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA BAB III PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA A. DATA PERENCANAAN Untuk menetukan besarnya jumlah tenaga kerja diperlukan input data: 1. Volume Pekerjaan Volume pekerjaan sering disebut juga Bill Of Quantity

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Dalam setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

COST CONTROL Rencana Anggaran Pelaksana

COST CONTROL Rencana Anggaran Pelaksana 1 COST CONTROL Pada bab Cost control akan membahas kegiatan pengendalian dan evaluasi biaya proyek sejak saat proyek tersebut dimulai sampai dengan proyek tersebut selesai berdasarkan suatu tolak ukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang sedang berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang sedang berkembang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang sedang berkembang. Perkembangan tersebut meliputi berbagai sektor kehidupan, misalkan saja aspek sosial dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 66 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Sinar Mutiara Indah Perusahaan konstruksi CV Sinar Mutiara (SMI) didirikan pada tahun 1970, dengan tujuan utama

Lebih terperinci