BAB I1 TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I1 TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB I1 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENDAHULUAN Metode KG merupakan suatu metode barn dalarn bidang ilmu NLP. Penelitian tentang metode ini diawali oleh para peneliti yang berbasis di Universitas Twente dan Universitas Groningen sekitar lima belas tahun yang lalu, yang kemudian dilanjutkan oleh Prof.dr.C.Hoede (Universitas Twente) dengan fokus utamanya adalah aplikasi knowledge graph untuk menganalisis sebuah teks [Blok, KG adalah salah satu dari beberapa metode yang ada dalam Knowledge ~e~resentation' (KR), dimana KR ini merupakan topik sentral dari Artijkial Intelligence (AI), salah satu cabang ilmu komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah berbasis pengetahuan [Zhang, Tujuan KG digunakan untuk merepresentasikan sebuah pengetahuan yang dapat diekspresikan dalam bahasa natural [Kramer, KG dibangun untuk menjelaskan persepsi manusia ke dalam model semantik dan pemrosesan informasi [Zhang, Semantik lebih dekat dengan logika dan merupakan bagian dari formal language (sama dengan natural language) dan sebagai langkah besar untuk memahami semantik menjadi "know it and know why" dan bagaimana menggambarkan "thinking and linking something " [Hoede, Metode KG melakukan ekstraksi sebuah teks dimana hasil yang dikeluarkan dalam bentuk graf berarah2 [Hoede, Ekstraksi teks ini melalui proses analisis teks bahasa dengan menitikberatkan lebih pada aspek semantik3 daripada sintaksis4. I Sebuah jalurlpath atau berupa graf yang berisi inforrnasi-informasi yang telah disepakati '~ipakai untuk rnelukiskan ketergantungan antara atribut-atribut '~ilsafat bahasa lebih berkenaan dengan arti kata atau arti bahasa (semantic). Salliyanti: Peranan Filsafat Bahasa Dalam Pengembangan llmu Bahasa, 2004, USU Repository Sintaksis diartikan sebagai bidang ilmu bahasa yang mengkaji bentuk, struktur, dan binaan atau konstruksi ayat. la juga ialah kajian mengenai hukum atau rumus tatabahasa yang mendasari kaedah penggabungan dan penyusunan perkataan atau kelompok perkataan untuk membentuk ayat dalam bahasa.

2 Teori ini secara luas biasa diaplikasikan pada information sistem modeling, natural language processing, information retrieval dan case base reasoning serta pembelajaran teknik dan kasus-kasus yang berhubungan dengan logika [Sowa, KG merupakan sebuah instrumen untuk mewakili Conceptual Structure tertentu dan dengan KG, relasi-relasi antar suatu rangkaian dapat diminimalisir karena sifatnya terbatas [Kramer, GRAF Suatu graf yang dinotasikan dengan G = (V, E) adalah himpunan vertexvertex V dan himpunan edge E, dimana E dibentuk dari VxV. Dengan kata lain graf adalah kumpulan vertex dan edge yang menghubungkan vertex tersebut [Cormen, et.al, Ditinjau dari arahnya, graf dibagi menjadi dua yaitu, graf berarah (directed graph) dan graf tidak berarah (undirected graph). Dalam graf, lintasan (path) adalah urutan vertex ata edge yang dibentuk untuk bergerak dari satu vertex ke vertex yang lain. Pada graf berarah, arah sisi atau urutan ikut diperhatikan. Titik akhir dari suatu lintasan akan menjadi titik awal dari lintasan berikutnya [Utdirartatmo, KNOWLEDGE GRAPH Metode KG muncul pada tahun 1982 di Departement of Sosiology di Groningen dan the Departemen of Applied Mathematics di Enschede, Belanda, yang kemudian penelitian ini diteruskan oleh Prof.dr.C.Hoede pada Universitas Twente. KG berupa graf berarah yang terdiri dari vertex untuk merepresentasikan konsep dan link untuk merepresentasikan relasi antar konsep dengan himpunan relasi yang terbatas [Lehmann, Tujuan metode KG adalah untuk mendapatkan gambaran berbagai informasi atau pengetahuan dengan konsep dan relasi-relasi yang saling terhubung, sehingga dapat dibuat sebuah tafsiran baru dan diperoleh pengetahuan lebih lanjut untuk ditarik sebuah kesimpulan. KG diperoleh dengan cara mengkombinasikan berbagai variasi graf dengan berbagai teks yang

3 berbeda ke dalam sebuah graf yang terintegrasi, yang mampu menggambarkan konsep dan relasinya dengan cara disederhanakan atau diekstrak kembali. Informasi yang diekstrak dari teksnya disebut text analysis [Vries, Ada beberapa prinsip penting dalam KG untuk dibangun ke dalam bentuk tipe relasi yang sederhana, yaitu: Relasi par, digunakan untuk menyatakan bahwa konsep A sama dengan konsep B Relasi sub, digunakan untuk menyatakan bahwa konsep A adalah contoh dari atau bagian dari konsep B Relasi cau, digunakan untuk menyatakan bahwa ada hubungan sebab akibat dari konsep A dengan konsep B. Relasi cau ini ada yang cau+ (korelasi positif) ada juga cau- (korelasi negatif) Salah satu konsep yang paling penting dari teori KG ini adalah kemiripan. Jika ada dua persepsi yang mirip, bisa digunakan satu simbol yang sama untuk mengekspresikan persepsi yang mirip itu, atau kedua ha1 itu dapat merupakan bagian dari simbol tersebut sehingga membentuk sebuah struktur. Struktur-struktur dari gabungan simbol itu disebutframe DISKRIPSI FORMAL DARI KNOWLEDGE GRAPH Pada prinsipnya komposisi dari KG terdiri dari Concept (tokens dan types) dan relationship (binary dan multivariate relution) [Zhang, Dalam KG, seluruh ha1 mengenai konsep memiliki keterkaitan dengan ha1 lainnya. Konsep dalam graf dinyatakan sebagai node, dan konsep bisa sebagai token (simbol, tanda, karakteristik, dsb) atau sebagai type. Token adalah konsep yang dipahami oleh seseorang menurut cara pandangnya masing-masing sehingga token bersifat sangat subjektif. Di sisi lain, type adalah konsep yang berupa informasi urnum dan bersifat objektif karena merupakan suatu kesepakatan yang dibuat sebelumnya.

4 Dalam KG kita bisa membedakan tiga tanda: 3. ~imbolu menandakan adanya sebuah konsep dan dapat disejajarkan dengan fungsi argument dalam logika. 4. Tipe digunakan untuk memberikan nama pada sebuah konsep yang umum. 5. Instantiation (pemberian contoh) digunakan untuk menambahkan model/contoh untuk memperjelas sebuah konsep. Untuk memahami pengertian suatu pernyataan, perlu dibedakan relasi-relasi yang mungkin terjadi antara beberapa konsep. Relasi mengekspresikan hubungan yang memiliki sebab akibat dan efek dari hubungan keduanya, atau yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Relasi dasar dari KG adalah relasi cause (cau) yang merelasikan tipe yang memiliki daya tarik di dalamnya ASPEK-ASPEK ONTOLOGI Ontologi adalah untuk menggambarkan beberapa konsep dan relasi-relasi di antaranya, dengan maksud untuk memberikan definisi yang cukup terhadap ideide yang dituangkan dengan komputer untuk merepresentasikan ide-ide tersebut dan logikanya. Ontologi Kant Menurut Kant [Zhang, 20021, ada 12 notasi dasar pada graph ontology yang difokuskan pada aspek logika, yaitu: Tabel 1. Dua Belas Notasi IDasar pada graph ontology menurut Kant QUANTITY QUALITY RELATION MODALITY Unity Reality Inherence Possibility Plurality Negation Causality Existence Totality Limitation Commonness Necessity Peirce Konsep Peirce menggambarkan logika dengan graph, yang disebut existential graph. Ide awalnya dengan menyederhanakan notasi and (A) dan

5 notasi negation (1) untuk dua.frume atau type yang berbeda. Konsep Peirce sebenarnya bisa dijadikan "guide" untuk ontologi Kant, dengan memperkenalkan tiga notasi, yaitu: konsep Jirstness, secondness dan thirdness. Menurut Sowa [1994], definisi Pierce tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Firstness : konsepsi yang ada secara independen atas sesuatu yang lain Secondness : konsepsi relatif ada atas dasar reaksi dengan sesuatu Thidness : konsepsi mediasi, konsep satu dengan yang lain memiliki hubungan Hubungan ontologi Kant dan Peirce, menimbulkan suatu triple atas metode KG, yaitu: concept, foreground knowledge dan background knowledge. Berdasarkan kedua ontologi tersebut di atas, maka didapat ontologi yang dijadikan simbol dalam merode KG, yang terdiri dari delapan type binary relationship dan empat type n-ary relationship (yang juga disebutframe relationship). Delapan binary type relationship adalah: 1. Equality : equ 2. Subset relationship : sub 3. Similarityofsets, alikeness : ali 4. Disparateness : dis 5. Causality : cau 6. Ordering : ord 7. Attribution : par 8. Informational dependency : sko Empat n-ary relationship terdiri dari: 1. Focusing on a situation : fpar 2. Negation of a situation : negpar 3. Possibility of a situation : pospar 4. Necessity of a situation : negpar Berikut penjelasan dari ontologi yang digunakan sebagai simbol dalam metode KG adalah sebagai berikut:

6 1. Relasi Kausalitas (CAUSALITY) Dalam relasi causalitas (cau) selalu terdapat sebab dan akibat dimana sesuatu mempengaruhi sesuatu yang lain. Relasi ini adalah hubungan yang paling sering diungkapkan dalam metode-metode ilmiah terutama dalam mendiagnosis sesuatu. 2. Relasi Kesederajatan (EQUALITY) Relasi equality (equ) digunakan untuk menjelaskan konsep yang sederajatlsama, mengekspresikan 2 ha1 yang identik. Logika matematika equ diformulasikan dengan: jika A equ B, maka A = B. Equ digunakan untuk menghubungkan A & B. 3. Relasi yang Bertautan (SUBSET) Relasi subset (sub) bila digambarkan adalah sebagai berikut, bila ada dua token yang mengekspresikan dua rangkaian secara bertautan yaitu sesuatu yang merupakan bagian dari sesuatu yang lain, maka dapat digunakan relasi sub. logika matematika sub diformulasikan dengan: jika A sub B, maka A C B Dalarn relasi, ada 2 tipe relasi sub yang penting diingat: a. Konsep A lebih luas daripada konsep B, contoh: "Mamalia sub kucing" b. Konsep B lebih luas daripada konsep A, contoh: "Ekor sub Kucing Relasi sub pada dasarnya adalah menggambarkan satu bagian dari sebuah konsep yang utuh sehingga fungsi sub berkaitan erat dengan konsep kepemilikan, artinya A adalah milik atau bagian dari B. 4. Relasi KemiripanIKesamaan (ALIKENESS) Relasi alikeness (ali) digunakan bila antara dua token terdapat elemen-elemen yang sama. Logika matematika ali diformulasikan dengan: jika A ali B, maka A nb#o. 5. Relasi PerbedaanIKetidaksamaan (DISPARATENESS) + DIS Relasi dispareteness (dis) digunakan untuk menggambarkan bahwa antara 2 token tidak ada hubungannya. Logika matematika dis diformulasikan dengan: jika A dis B, maka A fl B = 0.

7 6. Relasi Attributive Relasi attributive (par) ini digunakan untuk menjelaskan bahwa satu elemen berkaitan dan memiliki sifat elemen lainnya. 7. Relasi yang berurutan (ORDERING) Hubungan relasi ordering (ord) menjelaskan bahwa 2 benda memiliki urutan satu sama lain. Umumnya urutan ini berkaitan dengan waktu dan tempat, tapi juga bisa digunakan untuk mengungkapkan hubungan "<" yang dikenal dalanl matematika A < B (A lebih kecil dari pada B). 8. Relasi Ketergantungan lnformasi (SKOLEN) R'elasi skolen (sko) adalah, bila konsep-konsep di atas tidak bisa digunakan dalam menghubungkan hal-hal, diperlukan satu ha1 lagi hubungan yang disebut dengan hubungan yang lebih mengacu pada hubungan sintaksis dari pada semantik. Secara lengkap, simbol-simbol tersebut disajikan pada Tabel 2 berikut ini: Tabel 2. Simbol relasi dasar dari metode KG TOKEN Vertex primitives Sesuatu Link Primitive EQL equ Sama (memiliki kesamaan) sub Bagian Dari 41 I ali Sama dengan DIS dis Tidak sama dengan PAR Par Pemberian sifat eksternal dari sesuatu ke sesuatu yang lain (dalamfrume)

8 FPAR fpar Pemberian sifat internal dari sesuatu ke sesuatu yang lain (dalam frame) ASS ORD SKO ass ord cau sko sko Dua ha1 yang berbeda diasosiasikan satu sama lain Sesuatu diurutkan berdasarkan perbandingan dengan sesuatu yang lain Sesuatu mempengaruhi yang lain sesuatu Sesuatu yang tergantung pada dirinya sendiri (kuantifikasi universal) Informasi mengenai sesuatu tergantung kepada sesuatu yang lain NFPAR nfpar Pemberian sifat internal sesuatu ke sesuatu yang lain tetapi dalam bentuk negasilnegatiflpenolakan (dalam frame) POSPAR pospar Pemberian sifat internal sesuatu ke objek yang lain sebagai sebuah kemungkinan (dalam frame) necpar Pemberian sifat internal sesuatu ke objek yang lain sebagai sebuah kemungkinan (dalam frame)

9 LOGIKA Logika, berasal dari kata logos dari bahasa Yunani, yang berarti kata, dasar, makna. Cabang filsafat yang memberi kaidah bagaimana harus berfikir lurus, isi konsep sangat dipentingkan [Hartono, Dalam KG, fpar-frame dan neg-frume dapat dihubungkan dengan struktur pada graf Peirce. Frume-frume itu mengekspresikan modal logika seperti "possibility ", "necessity ", "and", "or ", "not " dan "if then " dan lain sebagainya. Simbol-simbol ini nantinya akan banyak digunakan dalam membangun struktur KG NATURAL LANGUAGE PROCESSING (NLP) Bahasa alami (yang digunakan manusia) adalah suatu bahasa yang paling mudah dan popular digunakan dalam memberi dan menerima informasi. Di sisi lain, komputer hanya mengerti bahasa formal (yang dipahami oleh komputer), sehingga terjadi gap di antara keduanya. NLP adalah suatu proses yang mampu menjembatani antara bahasa alami dan bahasa formal [Zhang,2002]. Proses memahami antar bahasa tersebut di atas disebut parsing. Dalam melakukan parsing sebuah kalimat, diperlukan tata bahasa untuk menggambarkan bagian-bagian dari kalimat tersebut. Ada dua faktor yang diperhatikan dalam menganalisis kalimat,yaitu: sintaksis dan semantik. Perbedaan sintaksis dan semantik adalah sintaksis melakukan analisis berdasarkan bentuk dari suatu kalimat, sedangkan semantik melakukan analisis bagaimana mengartikan suatu kalimat SEMANTIK DALAM NATURAL LANGUAGE PROCESSING (NLP) Semantik dalam NLP memiliki persoalan yakni masalah ambiguitas (keraguan dalam mengartikan sesuatu, memiliki kemiripan arti). Metode KG merupakan metode baru dalam memahami nuturul lunguage, yang akan mengekspresikan suatu arti semantik dengan struktur yang mampu mengurangi ambiguitas tersebut [Zhang,2002]..

10 Konsep merupakan komponen terpenting dalam pemikiran manusia. Konsep mampu menjadi prosedur dalam membentuk suatu pengertian dari khusus ke umum atau bahkan sebaliknya. Grammar Fillmore 's Case Dalam memahami natural language, bagaimana menggambarkan struktur semantik dalam sebuah kalimat? Grammar Fillmore's Case memiliki beberapa kelompok konsep untuk mengkomposisikan bagian proposisi dalam menggambarkan struktur semantik tersebut, yaitu [Zhang,2002]: TENSE (Past, Present, Future) ASPECT (Per-ct, Imperfect) MOOD (Declurutive, Interrogative, Imperative) FORM (Simple, Emphatic, Progressive) MODAL (Can, May, Must) ESSENCE (Positive, Negative, Indeterminate) TIME (Adverbial) MNNER (Adverbial) Bagian proposisi ini dibentuk oleh sebuah phrase kata kerja dan beberapa kata benda. Tiap phrase kata benda yang terhubung dengan kata kerja membentuk suatu relasi, maka hubungan itu disebut sebagai "Cuse". Ekspresi Semantik Dengan KG Dengan ontologi-ontologi yang dimiliki oleh KG, maka ia dapat membangun sebuah model untuk memahami natural language. Hal ini diperlukan agar dapat diekspresikan arti suatu kata atau kalimat. Untuk mengartikan suatu kalimat pertama kali hams diketahui terlebih dahulu arti masing-masing kata. Contoh ekspresi semantik dengan KG, terdapat kata "gadis cantik", dari dua kata tersebut dapat dihubungkan dengan dua konsep yaitu, pria dan tidak menikah. Dengan struktur KG dapat dibangun struktur yang mengekspresikan arti dari "gadis cantik" tersebut, seperti gambar di bawah ini:

11 Gambarl. Contoh Ekspresi Seinantik dengan KG Dalam bahasa semantik, pengertian.ang sama dalam sebuah teks dapat diekspresikan dengan berbagai ekspresi kalimat, meskipun tampak kalimat-kalimat tersebut berbeda, namun memiliki pengertian yang sama. Metode KG akan membangun suatu struktur arti. Mengartikan kata akan dioperasikan dengan word graph, mengartikan kalimat dioperasikan dengan sentence graph STRUCTURAL PARSING Parsing merupakan bagian penting dari NLP. Parsing adalah suatu proses dari representasi struktur dari kalinlat nuturul language yang selalu diakurasikan dengan tata bahasa. Ada dua ha1 pentiilg di sini, satu; pursing membutilhkan sebuah perwakilan atas interlingua (inter-transmitrul lunguagc), dimana dia berada di antara narural languuge sentence dan struktur yang dapat diakses oleh komputer, dan kedila; pursing membutuhkan grainar dari naturul lunguge tersebut. Pursing metode KG berada pada interlinguu, yang merupakan metode pursing baru yang dikenal dengan istilah Srrucrurul Pursing. Structural Pursing adalah pemetaan atas kalimat dengan semantic sentence graph [Zhang, Structural Parsing terdiri diri word gruph dan sentence graph. Sebuah word graph mzngekspresikan arti kata dengan struktur kata dan sentence graph mengekspresikan arti kalimat dengan struktur kalimat pula. Word graph merupakan unit dasar dari NLP, sedangkan sentence gruph terbentuk dari word graph yang tersebut di kalimat/teks. Prinsip dari structural pcrrsing adalah: Grumrnur digunakan untuk membangun satu atau lebih purse tree untuk kalimat-kalimat

12 Prinsip dari structural parsing adalah: Grammar digunakan untuk membangun satu atau lebih parse tree untuk kalimat-kalimat Graf kalimat sintaksis diturunkan dari word graph sintaksis menggunakan parse tree Graf kalimat semantik diturunkan dari sentence graph sintaksis yang ada BAGAIMANA MELAKUKAN TRANSFORMASI TEKS KE DALAM KNOWLEDGE GRAPH Langkah-langkah melakukan transforrnasi teks ke dalarn KG adalah: 1. Menganalisis teks secara harfiah, sambil menganalisis konsep dan relasi yang ada di dalamnya. 2. Menambahkan pengetahuan latar (background knowledge) ke graflpemetaan latar (background graph). Background knowledge diperlukan untuk mengetahui konsep dan relasi yang ada dalam teks. 3. Menggabungkan relasi-relasi yang diperoleh dari analisis teks dengan background knowledge. 4. Memasukkan konsep dan relasi ke dalam piranti lunak ANALISIS TEKS Menganalisis teks ke dalam konsep-konsep dan relasinya, merupakan proses secara subyektif, artinya sangat tergantung pada interpretasi seseorang yang melakukannya. Dalam menentukan konsep, kemungkinan besar akan banyak memiliki kemiripan antara satu orang dengan yang lainnya, karena secara harfiah masing-masing definisi dari konsep sudah baku. Namun penentuan relasi antar konsep sangat tergantung dengan pengetahuan masing-masing, dalam penggunaan basic relation. Relasi cau (sebab-akibat) mudah diidentifikasi, hanya saja untuk menentukan apakah itu cau+ (berkorelasi positif) atau cau- (berkorelasi negatif) yang akan berbeda-beda, tergantung situasi dan kondisi pada saat membuatnya. Relasi sub dan

13 par juga kurang begitu jelas membedakannya. Sebagai gambaran, relasi sub digunakan untuk sesuatu yang merupakan salah satu bagian dari konsep lainnya, sedangkan relasi par digunakan untuk sesuatu dimana sebagian atribut dari sesuatu tersebut adalah bagian dari konsep lainnya. Relasi ali, dis dan equ lebih mudah menjelaskannya. Empat relasi lainnya (fpar, negpar, pospar, negpar) adalah relasi yang digunakan jika lebih dari dua relasi yang dihubungkannya. Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa menerjemahkan teks dengan metode KG, memiliki batasan. Keterbatasan itu meliputi [Vries, 19891: Batasan menganalisis dengan menggunakan komputer Batasan sejumlah himpunan konsep Batasan sejumlah himpunan relasi Batasan sejumlah himpunan isullatar belakang informasi Pada batasan pertama, komputer memiliki keterbatasan dalam mernberikan kriteria untuk mendefinisikan konsep dan relasinya, karena terkait dengan logikalpikiran orang. Batasan kedua, himpunan konsep relatif lebih muda diimplementasikan yakni dengan membatasinya dengan cara menentukan konsep dengan konsep-konsep yang berdekatan dengannya (neighbours) dengan tiga tingkat kederajatan (first degree neighbour, second degree neighbour, third degree neighbour). Konsep derajat pertarna adalah konsep yang sudah didefinisikan sebelum melalui analisis, jadi subyek yang dipahami pada teks langsung dijadikan sebagai konsep. Konsep derajat kedua adalah konsep yang memiliki hubungan langsung dengan konsep derajat pertama. Konsep derajat ketiga adalah konsep yang berelasi dengan konsep derajat pertarna dengan melalui konsep derajat kedua. Batasan ketiga, jumlah relasi sudah sangat jelas dengan adanya relasi-relasi yang termasuk dalarn KG, yang tergabung dalam 8 relasi binari dan 4 relasi n-ary. Batasan keempat, adalah mencoba meyakinkan bahwa teks yang dianalisis adalah sudah jelas dalam teks pada sebuah paragraph. Hal tersebut sangat sebanding dengan keterbatasan pada konsep-konsep pada teks tersebut.

14 2.5.2.' LATAR BELAKANG PENGETAHUAN Dalam Filsafat Ilmu, Pengetahuan mampu dikembangkan manusia disebabkan dua ha1 yaitu [Suriasumantri, 19951: 1. Manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi 2. Jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersbut Untuk itu, jika user ingin menggunakan komputer untuk menganalisis suatu teks, maka perlu juga mempertimbangkan beberapa latar belakang pengetahuan, dengan tujuan memperkaya pengertian sebuah teks CONTOH TRANSFORMASI TEKS KE DALAM KNOWLEDGE GRAPH Suatu teks: "Pemerintah membuat undang-undang untuk mengatur sistem pendidikan nasional dengan tujuan mencerdaskan bangsa". Teks tersebut memiliki beberapa konsep, yaitu: Penlerintah, Undang-undang, sistem pendidikan nasional dan mencerdaskan bangsa. Konsep-konsep itu kemudian direlasikan sebagai berikut: Undang-undang mengatur sistem Pendidikan Nasional -3 Undang-undang ord sistem pendidikan nasional Pemerintah yang membuat Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan bangsa + Pemerintah cau mencerdaskan bangsa 3 Undang-undang dan sistenl pendidikan nasional fpar Pemerintah Apabila teks tersebut akan ditransformasikan ke dalam KG, sebelumnya bisa diganibarkan terlebih dahulu seperti pada Gambar 2. Pemerintah Undang-undang - r - ord Sistem Pendidikan Nasional vana baik cau Mencerdaskan Bangsa i Gambar 2. Text Represenfutioi~ menggunakanfiume

15 Gambar 2 belum merupakan sebuah graf tetapi masih dalam bentuk konsep yang digambarkan dengan relasinya sesuai dengan arti dari teks tersebut. Dari gambar tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk graf menjadi teks graf dalam konsep metode KG, seperti pada Gambar 3. - Pemerintah cau Mencerdaskan Bangsa fpar / Undang-undang ord \\ Sistem Pendidikan Nasional yang baik Gambar 3 Terjemahan ke KG

REKAYASA MEMAHAMI TEKS MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH KHODIJAH HULLIYAH

REKAYASA MEMAHAMI TEKS MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH KHODIJAH HULLIYAH REKAYASA MEMAHAMI TEKS MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH KHODIJAH HULLIYAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 SURAT PERNYATAAN Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Berkembangnya teknologi komputer semakin menarik minat para insan ilmiah untuk berkreasi dan berkarya. Berbagai penelitian yang dilakukan telah melahirkan metode atau teknologi

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN WORD GRAPH PREPOSISI BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH

PEMBENTUKAN WORD GRAPH PREPOSISI BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH PEMBENTUKAN W GRAPH PREPOSISI BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH Wulan Anggraeni Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Teknik, Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indraprasta

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Kata Keterangan Batasan dan Ciri Kata Keterangan Kata Keterangan dari Segi Bentuknya

II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Kata Keterangan Batasan dan Ciri Kata Keterangan Kata Keterangan dari Segi Bentuknya II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini diberikan beberapa penjelasan yang akan digunakan pada babbab selanjutnya. 2. 1 Kata Keterangan 2.1.1 Batasan dan Ciri Kata Keterangan Menurut tatarannya kata keterangan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN II TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN II TINJAUAN PUSTAKA I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Cara termudah untuk mendapatkan informasi dari sebuah teks adalah dengan meringkasnya, karena membaca sebuah ringkasan tidak memerlukan waktu lama, dibandingkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini diberikan beberapa penjelasan yang akan digunakan pada bab-bab selanjutnya. 1. Kelas Kata Semantik (Yunani : semanein = berarti, bermaksud; semanticos = makna) adalah

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kata Benda Batasan dan Ciri Kata Benda yang + kata sifat Kata Benda Dasar

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kata Benda Batasan dan Ciri Kata Benda yang + kata sifat Kata Benda Dasar 3 2 TINJAUAN PUSTAKA Ada dua masalah yang menjadi tinjauan dalam menganalisis pembentukan kata benda pada bahasa Indonesia menggunakan teori knowledge graph. Pertama, masalah aturan pembentukan kata benda

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBENTUKAN WORD GRAPH UNTUK TEKS BERBAHASA INDONESIA

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBENTUKAN WORD GRAPH UNTUK TEKS BERBAHASA INDONESIA PENGEMBANGAN SISTEM PEMBENTUKAN WORD GRAPH UNTUK TEKS BERBAHASA INDONESIA Sri Nurdiati, Deni Romadoni Department Ilmu Komputer, Institut Pertanian Bogor Jl. Meranti, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680, Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA SIFAT MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH USEP RAHMAT

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA SIFAT MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH USEP RAHMAT ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA SIFAT MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH USEP RAHMAT SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

KONSTRUKSI ATURAN PENGGABUNGAN DUA GRAF KALIMAT (The Construction of a Rule to Combine Two Sentence Graphs)

KONSTRUKSI ATURAN PENGGABUNGAN DUA GRAF KALIMAT (The Construction of a Rule to Combine Two Sentence Graphs) SNGKA, Majalah Ilmiah Bahasa dan Sastra Volume 11 Nomor 1 Edisi Juni 2014 (16 25) KONSTRUKSI ATURAN PENGGABUNGAN DUA GRAF KMAT (The Construction of a Rule to Combine Two Sentence Graphs) Ayu Amanah, Sri

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KETERANGAN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH RUSIANA SAMBA

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KETERANGAN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH RUSIANA SAMBA ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KETERANGAN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH RUSIANA SAMBA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa definisi, teori, dan konsep yang akan digunakan dalam pembahasan selanjutnya akan dijelaskan pada bagian ini.

2 TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa definisi, teori, dan konsep yang akan digunakan dalam pembahasan selanjutnya akan dijelaskan pada bagian ini. 4 2 TINJAUAN PUSTAKA Beberapa definisi, teori, dan konsep yang akan digunakan dalam pembahasan selanjutnya akan dijelaskan pada bagian ini. 2.1 Klausa Subordinatif 2.1.1 Klausa Satuan sintaksis dalam bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Orasi ilmiah DR. Arry Akhmad Arman, Fakultas Teknologi Industri, ITB, 23 Agustus

BAB I PENDAHULUAN. Orasi ilmiah DR. Arry Akhmad Arman, Fakultas Teknologi Industri, ITB, 23 Agustus BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH llmu komputer memiliki dua komponen utama; pertama, model dan gagasan mendasar mengenai komputasi, kzdua, teknik rekayasa untuk perancangan sistem komputasi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH FRASA KETERANGAN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH ZIKRI SULISTIAWAN

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH FRASA KETERANGAN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH ZIKRI SULISTIAWAN ANSIS PEMBENTUKAN W GRAPH FRASA KETERANGAN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH ZIKRI SULISTIAWAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA SIFAT MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH USEP RAHMAT

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA SIFAT MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH USEP RAHMAT ANSIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA SIFAT MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH USEP RAHMAT SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini

Lebih terperinci

2 LANDASAN TEORI 2.1 Knowledge Graph (KG) Concept Relations

2 LANDASAN TEORI 2.1 Knowledge Graph (KG) Concept Relations 2 LANDASAN TEORI 2.1 Knowledge Graph (KG) Knowledge graph adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis teks dan merepresentasikannya ke dalam bentuk graf (Zhang dan Hoede 2000). Menurut Zhang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBENTUKAN WORD GRAPH UNTUK TEKS BERBAHASA INDONESIA DENI ROMADONI

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBENTUKAN WORD GRAPH UNTUK TEKS BERBAHASA INDONESIA DENI ROMADONI PENGEMBANGAN SISTEM PEMBENTUKAN WORD GRAPH UNTUK TEKS BERBAHASA INDONESIA DENI ROMADONI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KETERANGAN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH RUSIANA SAMBA

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KETERANGAN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH RUSIANA SAMBA ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KETERANGAN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH RUSIANA SAMBA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. yang dapat menampilkan intisari suatu pengetahuan secara otomatis. 1.2 Tujuan Penelitian

II TINJAUAN PUSTAKA. yang dapat menampilkan intisari suatu pengetahuan secara otomatis. 1.2 Tujuan Penelitian Dalam karya ilmiah ini, batasan objek pengetahuan adalah stres pada mahasiswa. Objek ini dipilih dengan alasan bahwa mahasiswa merupakan salah satu sumber daya manusia yang penting. Apabila seorang mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISIS TEKS BERBAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH RUSIYAMTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008

ANALISIS TEKS BERBAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH RUSIYAMTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 i ANSIS TEKS BERBAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH RUSIYAMTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 ii PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KERJA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH AKHMAD MUSLIK

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KERJA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH AKHMAD MUSLIK ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KERJA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH AKHMAD MUSLIK SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE KNOWLEDGE GRAPH DAN METODE CONCEPTUAL GRAPH SEBAGAI TEKNIK REPRESENTASI TEKS BERBAHASA INDONESIA KUNEDI

PERBANDINGAN METODE KNOWLEDGE GRAPH DAN METODE CONCEPTUAL GRAPH SEBAGAI TEKNIK REPRESENTASI TEKS BERBAHASA INDONESIA KUNEDI PERBANDINGAN METODE KNOWLEDGE GRAPH DAN METODE CONCEPTUAL GRAPH SEBAGAI TEKNIK REPRESENTASI TEKS BERBAHASA INDONESIA KUNEDI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN POLA GRAF PADA KALIMAT BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH YASIN YUSUF

ANALISIS PEMBENTUKAN POLA GRAF PADA KALIMAT BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH YASIN YUSUF i ANSIS PEMBENTUKAN POLA GRAF PADA KMAT BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH YASIN YUSUF SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 ii PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER

Lebih terperinci

PENAMBAHAN MODUL PEMBENTUKAN KAMUS WORD GRAPH KATA BENDA PADA SISTEM APLIKASI BOGORDELFTCONSTRUCT ARIFA DESFAMITA

PENAMBAHAN MODUL PEMBENTUKAN KAMUS WORD GRAPH KATA BENDA PADA SISTEM APLIKASI BOGORDELFTCONSTRUCT ARIFA DESFAMITA PENAMBAHAN MODUL PEMBENTUKAN KAMUS WORD GRAPH KATA BENDA PADA SISTEM APLIKASI BOGORDELFTCONSTRUCT ARIFA DESFAMITA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini sa mentakan bahwa tesis Analisis Pembentukan Word Graph Preposisi Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Knowledge Graph adalah kar sa dengan arahan

Lebih terperinci

ABSTRAKSI TEKS BERBAHASA INDONESIA MENGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH DIMAS FEBRIATMOKO

ABSTRAKSI TEKS BERBAHASA INDONESIA MENGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH DIMAS FEBRIATMOKO ABSTRAKSI TEKS BERBAHASA INDONESIA MENGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH DIMAS FEBRIATMOKO DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 ABSTRAK DIMAS

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA BENDA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH HAIRUL SALEH

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA BENDA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH HAIRUL SALEH ANSIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA BENDA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH HAIRUL SALEH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini

Lebih terperinci

PENAMBAHAN MODUL PEMBANGKITAN WORD GRAPH PREPOSISI PADA APLIKASI BOGOR_DELFT_CONSTRUCT ANDY JULIADI

PENAMBAHAN MODUL PEMBANGKITAN WORD GRAPH PREPOSISI PADA APLIKASI BOGOR_DELFT_CONSTRUCT ANDY JULIADI PENAMBAHAN MODUL PEMBANGKITAN WORD GRAPH PREPOSISI PADA APLIKASI BOGOR_DELFT_CONSTRUCT ANDY JULIADI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KERJA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH AKHMAD MUSLIK

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KERJA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH AKHMAD MUSLIK ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KERJA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH AKHMAD MUSLIK SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

PENAMBAHAN REPRESENTASI WORD GRAPH MENGGUNAKAN XML UNTUK FRASA PREPOSISIONAL DALAM BAHASA INDONESIA RESTI SINTYA ERVINA

PENAMBAHAN REPRESENTASI WORD GRAPH MENGGUNAKAN XML UNTUK FRASA PREPOSISIONAL DALAM BAHASA INDONESIA RESTI SINTYA ERVINA PENAMBAHAN REPRESENTASI WORD GRAPH MENGGUNAKAN XML UNTUK FRASA PREPOSISIONAL DALAM BAHASA INDONESIA RESTI SINTYA ERVINA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ALGORITME PEMBENTUKAN WORD GRAPH DARI DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA NABIH BERRI G

ALGORITME PEMBENTUKAN WORD GRAPH DARI DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA NABIH BERRI G ALGORITME PEMBENTUKAN WORD GRAPH DARI DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA NABIH BERRI G54103031 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 ABSTRAK NABIH

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KNOWLEDGE GRAPH DAN CONCEPTUAL GRAPH SEBAGAI METODE REPRESENTASI TEKS MUHAMMAD SYAHRUL ANWAR

PERBANDINGAN KNOWLEDGE GRAPH DAN CONCEPTUAL GRAPH SEBAGAI METODE REPRESENTASI TEKS MUHAMMAD SYAHRUL ANWAR PERBANDINGAN KNOWLEDGE GRAPH DAN CONCEPTUAL GRAPH SEBAGAI METODE REPRESENTASI TEKS MUHAMMAD SYAHRUL ANWAR DETEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

REPRESENTASI WORD GRAPH FRASA KETERANGAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN XML CIPTA WIRASWASTA

REPRESENTASI WORD GRAPH FRASA KETERANGAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN XML CIPTA WIRASWASTA REPRESENTASI WORD GRAPH FRASA KETERANGAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN XML CIPTA WIRASWASTA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 REPRESENTASI

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE KNOWLEDGE GRAPH DAN SEMANTIC NETWORK UNTUK ANALISIS TEKS BERBAHASA INDONESIA SURYA PRATIWI

PERBANDINGAN METODE KNOWLEDGE GRAPH DAN SEMANTIC NETWORK UNTUK ANALISIS TEKS BERBAHASA INDONESIA SURYA PRATIWI PERBANDINGAN METODE KNOWLEDGE GRAPH DAN SEMANTIC NETWORK UNTUK ANALISIS TEKS BERBAHASA INDONESIA SURYA PRATIWI DEPARTEMEN MATEMATIKA AKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

Types of database models. Rima Dias Ramadhani, S.Kom., M.Kom Wa:

Types of database models. Rima Dias Ramadhani, S.Kom., M.Kom   Wa: Types of database models Rima Dias Ramadhani, S.Kom., M.Kom Email: rima@ittelkom-pwt@ac.id Wa: 087731680017 Abstraksi Data Merupakan tingkatan/level bagaimana kita melihat data dalam sebuah sistem basis

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pencarian Pencarian adalah proses untuk menemukan suatu informasi yang kita butuhkan. Misalnya, kita ingin mencari sebuah kata didalam dokumen digital yang kita miliki. Kita

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini dijelaskan beberapa definisi, teori, dan konsep yang akan digunakan dalam pembahasan bab-bab selanjutnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini dijelaskan beberapa definisi, teori, dan konsep yang akan digunakan dalam pembahasan bab-bab selanjutnya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini dijelaskan beberapa definisi, teori, dan konsep yang akan digunakan dalam pembahasan bab-bab selanjutnya. 2.1 Kata Kerja Kelas kata dalam bahasa Indonesia yang akan

Lebih terperinci

Pertemuan 3 DATA MODEL

Pertemuan 3 DATA MODEL Pertemuan 3 DATA MODEL PENGERTIAN MODEL DATA : Sekumpulan konsep-konsep untuk menerangkan data, hubungan-hubungan antara data dan batasanbatasan data yang terintegrasi di dalam suatu organisasi JENIS-JENIS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang data dan informasi yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang akan diuji, yaitu dengan mendalami tentang klasifikasi teks. Selain itu juga membahas

Lebih terperinci

DATA MODEL. Pertemuan 3

DATA MODEL. Pertemuan 3 Pertemuan 3 DATA MODEL PENGERTIAN MODEL DATA : Sekumpulan konsep-konsep untuk menerangkan data, hubungan-hubungan antara data dan batasanbatasan data yang terintegrasi di dalam suatu organisasi JENIS-JENIS

Lebih terperinci

Natural Language Processing

Natural Language Processing Disiplin ilmu NPL Natural Language Processing By: Uro Abdulrohim, S.Kom, MT Fonetik / fonologi Morfologi Sintaksis Semantik Pragmatik Discource knowledge World knowledge 1 3 Apa itu NLP Proses pembuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Inggris bahasa Madura Enggi Bunten. Madura yang digunakan untuk berkomunikasi dalam kehidupan seharihari.

BAB I PENDAHULUAN. Inggris bahasa Madura Enggi Bunten. Madura yang digunakan untuk berkomunikasi dalam kehidupan seharihari. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang sangat pesat membuat lahan industri semakin berkurang. Salah satu incaran pemerintah provinsi Jawa Timur untuk pengembangan industri

Lebih terperinci

NATURAL LANGUAGE PROCESSING DENGAN TEKNIK STATE MACHINE PARSER

NATURAL LANGUAGE PROCESSING DENGAN TEKNIK STATE MACHINE PARSER NATURAL LANGUAGE PROCESSING DENGAN TEKNIK STATE MACHINE PARSER Hanif Al Fatta Abstraksi Aplikasi konsep AI terus berkembang. Salah satunya adalah bagaimana membuat komputer memahami perintah yang diberikan

Lebih terperinci

Pertemuan 3 DATA MODEL

Pertemuan 3 DATA MODEL Pertemuan 3 DATA MODEL PENGERTIAN MODEL DATA : Sekumpulan konsep-konsep untuk menerangkan data, hubungan-hubungan antara data dan batasan-batasan data yang terintegrasi di dalam suatu organisasi JENIS-JENIS

Lebih terperinci

KONSTRUKSI POLA WORD GRAPH FRASA KATA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH MAHMUDA

KONSTRUKSI POLA WORD GRAPH FRASA KATA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH MAHMUDA KONSTRUKSI POLA WORD GRAPH FRASA KATA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH MAHMUDA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA BENDA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH HAIRUL SALEH

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA BENDA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH HAIRUL SALEH ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA BENDA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH HAIRUL SALEH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

MODUL WORD GRAPH KATA BENDA PADA KG_EDITOR BERBASIS JAVA DESKTOP RANI DWIJAYANTI

MODUL WORD GRAPH KATA BENDA PADA KG_EDITOR BERBASIS JAVA DESKTOP RANI DWIJAYANTI MODUL WORD GRAPH KATA BENDA PADA KG_EDITOR BERBASIS JAVA DESKTOP RANI DWIJAYANTI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 MODUL WORD GRAPH

Lebih terperinci

Pertemuan 3 DATA MODEL

Pertemuan 3 DATA MODEL Pertemuan 3 DATA MODEL DATA MODEL PENGERTIAN MODEL DATA Sekumpulan konsep-konsep untuk menerangkan data, hubungan-hubungan antara data dan batasan-batasan data yang terintegrasi di dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

PENAMBAHAN MODUL PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KERJA PADA APLIKASI BOGORDELFTCONSTRUCT CHRISTIAN HENRY

PENAMBAHAN MODUL PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KERJA PADA APLIKASI BOGORDELFTCONSTRUCT CHRISTIAN HENRY PENAMBAHAN MODUL PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA KERJA PADA APLIKASI BOGORDELFTCONSTRUCT CHRISTIAN HENRY DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu cabang dari ilmu komputer yang mulai populer adalah Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan merupakan sub-bidang dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa alami adalah bahasa yang biasa digunakan untuk berkomunikasi antarmanusia, misalnya bahasa Indonesia, Sunda, Jawa, Inggris, Jepang, dan sebagainya. Bahasa

Lebih terperinci

LINGUA. Abstrak. InfoArtikel. Abstract. Sejarah Artikel :

LINGUA. Abstrak. InfoArtikel. Abstract. Sejarah Artikel : Lingua X (1)(2014) LINGUA http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/lingua FAKULTA BAHAA DAN ENI UNIVERITA NEGERI EMARANG ANI EMBENTUKAN OLA GRAF ADA KMAT BAHAA INDONEIA MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAH

Lebih terperinci

SEMANTIK. Sintak mendifinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa.

SEMANTIK. Sintak mendifinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa. SEMANTIK Sintak mendifinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa. Semantic mendefinisikan arti dari program yang benar secara sintak dari bahasa tersebut. Semantic suatu bahasa membutuhkan

Lebih terperinci

SEMANTIK. Int vector[10];

SEMANTIK. Int vector[10]; SEMANTIK Sintaks mendefinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa. Semantik mendefinisikan arti dari program yang benar secara sintaks dari bahasan tersebut. Sebagai contoh adalah deklarasi

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 MODEL DATA JUM AT,

PERTEMUAN 3 MODEL DATA JUM AT, PERTEMUAN 3 MODEL DATA JUM AT, 6-10-16 MODEL DATA PENGERTIAN MODEL DATA : Sekumpulan konsep-konsep untuk menerangkan data, hubungan-hubungan antara data dan batasan-batasan data yang terintegrasi di dalam

Lebih terperinci

TESTING PROGRAM. Pertemuan Nurul Adhayanti

TESTING PROGRAM. Pertemuan Nurul Adhayanti TESTING PROGRAM Pertemuan - 04 Nurul Adhayanti Proses Testing 01 System Testing Pengujian terhadap integrasi sub-system, yaitu keterhubungan antar sub-system. 02 Acceptance Testing Pengujian terakhir sebelum

Lebih terperinci

SISTEM VIEWER MODUL WORD GRAPH BERBASIS XML DEAN APRIANA RAMADHAN

SISTEM VIEWER MODUL WORD GRAPH BERBASIS XML DEAN APRIANA RAMADHAN SISTEM VIEWER MODUL WORD GRAPH BERBASIS XML DEAN APRIANA RAMADHAN DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 SISTEM VIEWER MODUL WORD GRAPH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN! 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN! 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Untuk dapat tetap bisa menjalankan proses bisnisnya dengan baik, suatu instansi harus memenuhi suatu standar dalam melayani keinginan konsumen atau yang biasa dikenal

Lebih terperinci

IKI 30320: Sistem Cerdas Kuliah 15: Alternatives to FOL

IKI 30320: Sistem Cerdas Kuliah 15: Alternatives to FOL IKI 30320: Sistem Cerdas : Alternatives to FOL Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia 14 November 2007 Outline 1 2 3 4 Review Banyak riset AI knowledge-based system/agent Representasi pengetahuan

Lebih terperinci

Bab III Semantik. Konsep Semantik Bahasa Pemrograman (Semantik Analisis)

Bab III Semantik. Konsep Semantik Bahasa Pemrograman (Semantik Analisis) Bab III Semantik Konsep Semantik Bahasa Pemrograman (Semantik Analisis) Dari pembahasan bab-bab terdahulu maka kita ketahui bahwa proses ini merupakan proses kelanjutan dari proses kompilasi sebelumnya,

Lebih terperinci

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 4 TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM Dasar-dasar Pengujian Perangkat Lunak Dasar-dasar Pengujian Perangkat Lunak. Pengujian White Box.

Lebih terperinci

SEMANTIK Syntax mendefinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa.

SEMANTIK Syntax mendefinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa. SEMANTIK Syntax mendefinisikan suatu bentuk program yang benar dari suatu bahasa. Semantik mendefinisikan arti dari program yang benar secara syntax dari bahasa tersebut. Semantik suatu bahasa membutuhkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan studi Penelitian yang sudah ada sebelumnya, yaitu : 1. Nur Afifah (2010), Pembuatan Kamus Elektronik Kalimat Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa untuk Aplikasi Mobile

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur, sistem informasi produksi yang efektif merupakan suatu keharusan dan tidak lepas dari persoalan persediaan

Lebih terperinci

Artificial Intelegence EKA YUNIAR

Artificial Intelegence EKA YUNIAR Artificial Intelegence EKA YUNIAR Pokok Bahasan Representasi Pengetahuan Jaringan Semantik Knowledge Base The first step in constructing an AI program is to build a knowledge base Will be used by the inference

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi sudah semakin maju. Beberapa aplikasi text mining awal menggunakan penyajian sederhana yang disebut dengan bag-ofwords' ketika

Lebih terperinci

DATA MODEL. :Menunjukan object dasar. :Menunjukan relasi. :Menunjukan atribut dari objek dasar. :Menunjukan adanya relasi

DATA MODEL. :Menunjukan object dasar. :Menunjukan relasi. :Menunjukan atribut dari objek dasar. :Menunjukan adanya relasi DATA MODEL PENGERTIAN MODEL DATA Sekumpulan konsep-konsep untuk menerangkan data, hubungan-hubungan antara data dan batasan-batasan data yang terintegrasi di dalam suatu organisasi JENIS-JENIS MODEL DATA

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] Teori Bahasa Teori bahasa membicarakan bahasa formal (formal language), terutama untuk kepentingan perancangan kompilator (compiler) danpemroses naskah (text processor).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proposisi adalah pernyataan yang dapat ditentukan nilai kebenarannya, bernilai benar atau salah tetapi tidak keduanya. Sedangkan, Kalkulus Proposisi (Propositional

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Natural Language Processing Natural language processing (NLP), merupakan salah satu pendekatan terkomputerisasi untuk menganalisa teks berdasarkan aspek teori dan teknologi. Menurut

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007 / 2008

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007 / 2008 Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007 / 2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PENERJEMAH BAHASA INDONESIA KE DALAM

Lebih terperinci

Model data. Gambar Model-model Data

Model data. Gambar Model-model Data Model data Sekumpulan konsep-konsep untuk menerangkan data, hubungan-hubungan antara data dan batasan-batasan data yang terintegrasi di dalam suatu organisasi. Model data merupakan suatu cara untuk menjelaskan

Lebih terperinci

REPRESENTASI PENGETAHUAN (Bagian 1) Pertemuan 4

REPRESENTASI PENGETAHUAN (Bagian 1) Pertemuan 4 REPRESENTASI PENGETAHUAN (Bagian 1) Pertemuan 4 Arti dari Pengetahuan Pengetahuan merupakan salah satu kata dimana banyak orang mengetahui maknanya, tetapi sulit untuk mendefinisikannya. Kata pengetahuan

Lebih terperinci

Menyelesaikan Topological Sort Menggunakan Directed Acyclic Graph

Menyelesaikan Topological Sort Menggunakan Directed Acyclic Graph Menyelesaikan Topological Sort Menggunakan Directed Acyclic Graph Muhammad Afif Al-hawari (13510020) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang (subbab 1.1), tujuan penelitian (subbab 1.2), perumusan dan pembatasan masalah (subbab 1.3), metodologi penelitian (subbab 1.4), serta penjelasan

Lebih terperinci

TEORI-TEORI SEMIOTIK DALAM KOMUNIKASI

TEORI-TEORI SEMIOTIK DALAM KOMUNIKASI KONSEP DASAR Semiotik, Sesi 01 TEORI-TEORI SEMIOTIK DALAM KOMUNIKASI Konsep Dasar Semantik Sintaktik Pragmatik Konsep dasar pertama yang menyatukan tradisi ini adalah tanda yang diidentifikasikan sebagai

Lebih terperinci

MAKALAH PERANCANGAN BASIS DATA MODEL DATA. Disusun oleh: Ainun Aisyiyah Iman Safuad Ismi Fadhilah

MAKALAH PERANCANGAN BASIS DATA MODEL DATA. Disusun oleh: Ainun Aisyiyah Iman Safuad Ismi Fadhilah MAKALAH PERANCANGAN BASIS DATA MODEL DATA Disusun oleh: Ainun Aisyiyah 2014001690 Iman Safuad 2014001726 Ismi Fadhilah 2014001729 AMIK Harapan Bangsa Surakarta 2015 MODEL DATA A. Pengertian Model Data

Lebih terperinci

TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK (Software Testing Techniques)

TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK (Software Testing Techniques) TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK (Software Testing Techniques) Ujicoba software merupakan elemen yang kritis dari SQA dan merepresentasikan tinjauan ulang yang menyeluruh terhadap spesifikasi,desain dan

Lebih terperinci

Denny Setyo R. Masden18.wordpress.com

Denny Setyo R. Masden18.wordpress.com Denny Setyo R. masden18@gmail.com Masden18.wordpress.com Graph adalah kumpulan dari simpul dan busur yang secara matematis dinyatakan sebagai : Dimana G = (V, E) G = Graph V = Simpul atau Vertex, atau

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : kamus, Indonesia, Mandarin, kata, kalimat, hanzi, pinyin, bushou.

ABSTRAK. Kata Kunci : kamus, Indonesia, Mandarin, kata, kalimat, hanzi, pinyin, bushou. ABSTRAK Bahasa merupakan suatu alat yang digunakan agar orang dapat berkomunikasi satu dengan lainnya. Di dunia ini terdapat bermacam-macam bahasa. Salah satu bahasa yang berpengaruh dan kemudian banyak

Lebih terperinci

REPRESENTASI PENGETAHUAN

REPRESENTASI PENGETAHUAN REPRESENTASI PENGETAHUAN Pengetahuan (Knowledge) : Definisi umum : fakta atau kondisi sesuatu atau keadaan yang timbul karena suatu pengalaman. Cabang ilmu filsafat, yaitu Epistemology, berkenaan dengan

Lebih terperinci

Sistem Basis Data BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL. Komponen model data dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian yang meliputi:

Sistem Basis Data BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL. Komponen model data dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian yang meliputi: BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL 8.1. Model Data Model data adalah sekumpulan konsep yang terintegrasi untuk mendiskripsikan data, hubungan antar data dan batasan batasannya dalam suatu organisasi.

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN DOKUMEN MENGGUNAKAN ALGORITMA DIG (DOCUMENT INDEX GRAPH)

PENGELOMPOKAN DOKUMEN MENGGUNAKAN ALGORITMA DIG (DOCUMENT INDEX GRAPH) PENGELOMPOKAN DOKUMEN MENGGUNAKAN ALGORITMA DIG (DOCUMENT INDEX GRAPH) Shofi Nur Fathiya (13508084) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENCARIAN JUDUL TESIS BERBASIS TEKNOLOGI WEB SEMANTIK

RANCANG BANGUN PENCARIAN JUDUL TESIS BERBASIS TEKNOLOGI WEB SEMANTIK RANCANG BANGUN PENCARIAN JUDUL TESIS BERBASIS TEKNOLOGI WEB SEMANTIK Ahmad Chusyairi 1), Ema Utami 2) 1,2) Magister Teknik Informatika Program Pascasarjana STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring Road Utara, Condongcatur,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNIK STEMMING UNTUK APLIKASI TEXT PROCESSING BAHASA INDONESIA SKRIPSI. Oleh : SEPTIAN BAGUS WAHYONO NPM :

PEMANFAATAN TEKNIK STEMMING UNTUK APLIKASI TEXT PROCESSING BAHASA INDONESIA SKRIPSI. Oleh : SEPTIAN BAGUS WAHYONO NPM : PEMANFAATAN TEKNIK STEMMING UNTUK APLIKASI TEXT PROCESSING BAHASA INDONESIA SKRIPSI Oleh : SEPTIAN BAGUS WAHYONO NPM : 0734010126 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

REPRESENTASI WORD GRAPH KATA KETERANGAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN XML NERI PETRI ANTI

REPRESENTASI WORD GRAPH KATA KETERANGAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN XML NERI PETRI ANTI REPRESENTASI WORD GRAPH KATA KETERANGAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN XML NERI PETRI ANTI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 REPRESENTASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gabah, dan yang sudah dibuang kulit luarnya disebut beras. Dalam praktek di

BAB I PENDAHULUAN. gabah, dan yang sudah dibuang kulit luarnya disebut beras. Dalam praktek di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Padi merupakan bahan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Sebagian dari masyarakat kita sumber makanannya dapat berasal dari jagung, sorghum, dan sagu.

Lebih terperinci

Teori Himpunan. Matematika Dasar untuk Teori Bahasa Otomata. Operasi pada Himpunan. Himpunan Tanpa Elemen. Notasi. Powerset & Cartesian Product

Teori Himpunan. Matematika Dasar untuk Teori Bahasa Otomata. Operasi pada Himpunan. Himpunan Tanpa Elemen. Notasi. Powerset & Cartesian Product Teori Himpunan Matematika Dasar untuk Teori Bahasa Otomata Teori Bahasa & Otomata Semester Ganjil 2009/2010 Himpunan adalah sekumpulan entitas tidak memiliki struktur sifatnya hanya keanggotaan Notasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Data Mining adalah proses yang mempekerjakan satu atau lebih teknik pembelajaran komputer (machine learning) untuk menganalisis dan mengekstraksi pengetahuan (knowledge)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama pengamatan dalam dekade terakhir terhadap hasil Penerjemahan Mesin (Machine Translation) ternyata masih terdapat masalah dari segi kualitas translasinya. Kualitas

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A11. 54401/ Teori dan Bahasa Otomata Revisi 2 Satuan Kredit Semester : 3 SKS Tgl revisi : Februari 2014 Jml Jam kuliah dalam

Lebih terperinci

BAHASA SUMBER. DEFINISI bahasa sumber

BAHASA SUMBER. DEFINISI bahasa sumber BAHASA SUMBER DEFINISI bahasa sumber Bahasa adalah kumpulan kalimat. Kalimat adalah rangkaian kata. Kata adalah unit terkecil komponen bahasa yang tidak bisa dipisah-pisahkan lagi. Kalimat-kalimat : Seekor

Lebih terperinci

REPRESENTASI MODUL WORD GRAPH KATA KERJA MENGGUNAKAN XML RIZKA PARAMITHA EKA OKTARINA

REPRESENTASI MODUL WORD GRAPH KATA KERJA MENGGUNAKAN XML RIZKA PARAMITHA EKA OKTARINA REPRESENTASI MODUL WORD GRAPH KATA KERJA MENGGUNAKAN XML RIZKA PARAMITHA EKA OKTARINA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 REPRESENTASI

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA MODUL I TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami pengertian dan kedudukan Teori Bahasa dan Otomata (TBO) pada ilmu komputer Definisi dan Pengertian Teori Bahasa dan Otomata Teori bahasa dan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA BENDA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH HAIRUL SALEH

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA BENDA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH HAIRUL SALEH ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA BENDA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH HAIRUL SALEH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Basis data merupakan kumpulan data yang berisi informasi yang sesuai bagi sebuah institusi/perusahaan (Silberschatz, 2002). Data-data yang disimpan dalam basis data

Lebih terperinci

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER TEORI GRAF ILHAM SAIFUDIN Selasa, 13 Desember 2016 Universitas Muhammadiyah Jember Pendahuluan 1 OUTLINE 2 Definisi Graf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI saat ini belum di-manaje dengan baik secara digital. Informasi yang terdapat dalam LHP yang terdapat

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Sistem Tanya Jawab, Semantic Web, Ontology, domain terbatas. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Sistem Tanya Jawab, Semantic Web, Ontology, domain terbatas. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Informasi telah menjadi bagian yang sangat penting didalam pertumbuhan masyarakat modern. Dengan meningkatnya kebutuhan informasi ini, maka banyak orang memerlukan mesin pencari informasi yang

Lebih terperinci

Teknik Pengujian (2) Whitebox Testing

Teknik Pengujian (2) Whitebox Testing Teknik Pengujian (2) Whitebox Testing Pengujian Perangkat Lunak Mina Ismu Rahayu 2011 Pengujian Ujicoba merupakan proses eksekusi program dengan tujuan untuk menemukan kesalahan. Sebuah ujicoba kasus yang

Lebih terperinci