4 Tipe Traders. Investor : Tungg. Trader kalah terus : Tak Untung

Transkripsi

1 4 Tipe Traders Trader Pemula: Dang dang Tung Trader Tukang Copet: Tung-Tung Ceng Investor : Tungg Trader kalah terus : Tak Untung

2 Session 3: M3: Money Management

3 Money Management Definisi : Pengelolaan trading capital, untuk meminimalkan risk, dan memperbesar gain. Tujuan MM : Survival & Grow Equity Aplikasi Money Management Risk / Reward Ratio 2% Rule & 6 % Rule. Portfolio Management

4 Reward Risk Ratio - LSIP Target disini = (+10.2%) Beli disini = 2675 CL 2575 (-3.7%) RISK & REWARD = 10.2% : 3.7% ~ 2.75x

5 Reward Risk Ratio - KLBF Target disini = (+4.3%) Beli disini = 3425 CL 3325 (-2.9%) RISK & REWARD = 4.3 : 2.9 ~ 1.5x

6 2% Rule & 6% Rule Risk exposure yang muncul dalam setiap trade maksimal 2% Total risk exposure untuk seluruh trading capital adalah 6% Contoh file xls (

7 Portfolio Management Diversifikasikan Portfolio Saham anda Sesuaikan portfolio dengan karakteristik anda. Aggressive: 30% Blue Chip 60% Mid Cap 10 % Gorengan Moderate 60% Blue Chip 35% Mid Cap 5% Gorengan Conservative 80% Blue Chip 20% Mid Cap No Gorengan Type Blue Chip 2nd Liner Gorengan Market Cap > 30 T T < 10 T Goreng Sukar Medium Gampang Karakteristik Long Term Short Term Very Short Term Volatilitas Kecil Sedang Tinggi

8 Money / Portfolio Management Simple MM rule Diversifikasi portfolio anda 5-8 saham Maksimal 2 sektor atau group dalam satu waktu (B7, Bhakti, Ciputra, Lippo, CPO, Coal dll) Bagi capital (equity) yang anda miliki dalam saham sama rata. Entry ketika Reward >> Risk dengan RR Ratio paling tidak diatas 1x (ideal minimal 2x)

9 Tactical Trading Entry & Exit Strategy

10 2 macam Teknik Entry Entry Exit Strategy Entry ketika Breakout (menembus resisten atas) atau disebut BHSH (Buy High Sell Higher) Entry ketika Reversal (memantul dari support bawah) atau disebut BLSH (Buy Low Sell High) 2 Macam Teknik Exit Ketika Target Price Tercapai Cut Loss / Trailing Stop tertembus

11 Entry Strategy

12 BHSH Entry BHSH disini Ketika Resisten di Tembus Garis Resisten yg terbentuk bila ditembus akan menjadi Support Higher risk > 5% Higher risk >5% EXIT ketika Support ditembus

13 BHSH - CPIN BHSH bekerja dengan baik untuk Saham yang Uptrend kuat, dengan koreksi minor Entry / Avg Up

14 BLSH Entry BLSH disini Ketika Memantul dari Support Low risk <3% EXIT ketika Support ditembus

15 BLSH - BBRI EXIT disini BLSH bekerja dengan baik untuk Saham yang Sideways & Uptrend Beli disini, setelah memantul dari support Beli disini, setelah memantul dari support

16 Exit Strategy

17 Profit Taking pada Channel - BMRI Target Price theoritically tercapai Bila momentum sangat kuat maka kadang harga bisa menembus channel dan kembali ke channel dengan cepat Lakukan PT di target price sebagian, dan sisanya terapkan trailing stop ketat.

18 Profit Taking Resisten Horizontal - ELSA Take Profit di 360 Beli di 320, menembus EMA 20 dg CL di 310, TP di 385

19 Trailing Stop Trailing stop dilakukan untuk mengunci profit yang telah kita dapatkan. Arah Trailing stop adalah selalu naik tidak pernah turun. Bila belum profit namanya Cut loss Level. Bila body candle yang terbentuk panjang, dapat mengambil level OPEN, CLOSE atau ½ body candle sebagai Trailing stop. Trailing stop dikatakan valid tertembus bila CLOSING atau harga AVG dibawah TS tersebut.

20 Pullback & Trailing Stop - MDLN Tetap prioritaskan Trailing Stop, Bila tersentuh maka Exit lah dari Market. Buy Back dilakukan ketika harga mantul dari support Pullback EXIT di sini TS TS PULLBACK TS Mantul & Menembus EMA20 Trigger Buy Buy

21 Trailing Stop - LSIP TS tertembus EXIT disini TS TS TS BUY TS Arah TS selalu naik Bagaimana Menentukan TS? 1. Di level Support / Resisten (EMA 10/20) 2. Pada ½ Body candle panjang CL level

22 Cut Loss - Momok yang menakutkan? - CL ditentukan sebelum mengambil posisi pada trading plan - Cut your loss short, Run your profit long - Cutloss seperti jaring pengaman bagi artis sirkus - Konsepnya adalah Support & Resistance - Lakukan CutLoss bukan karena FEAR tapi karena trading plan mengatakan harus CL

23 Video Cutloss

24 Cut Loss - INDF Level Cut Loss disini - Bila menembus support horizontal - Menembus EMA 10/20/50 - Penentuan CL adalah menjelang Closing (15-10 menit) ketika candle terbentuk sempurna - CL bisa juga tidak perlu menunggu closing bila AVG price sudah jatuh dibawah CL level

25 Cut Loss : INDF Level Cut Loss disini - Menembus channel bawah dan confirm menembus EMA50

26 Teknik Analisa Saham

27 Trendline Menentukan arah Trend Lihat slope dari EMA 20 atau EMA 50 Lihat posisi harga terhadap EMA20 dalam 3-6 bulan terakhir (apakah diatas / dibawah) Tariklah Garis Trend dalam 3 dan 6 bulan terakhir (trendline & channel )

28 Contoh Analisa trend - PGAS Garis subtrend (3-4 bulan) Perhatikan slope dari EMA20 dan EMA50 Uptrend PGAS Dipatahkan, ketika patah trendline diikuti crossing EMA

29 Contoh Analisa trend - MNCN Posisi harga di support subtrendline Perhatikan slope garis EMA, posisi harga yg memantul di EMA10

30 Contoh Analisa trend - TLKM Perhatikan slope dari EMA20 dan EMA50 Downtrend Patah diikuti crossing EMA keatas

31 Contoh Analisa trend - JPFA Downtrend Patah Resisten yang ditembus menjadi support

32 Menentukan Trend Tariklah garis Trendline / Channel / Support- Resisten Horizontal Temukan posisinya saham tersebut berada di daerah support / resisten Tentukan trendline saham tersebut Pilihlah saham yang - Uptrend (most preference) - Sideways (less preference) - Downtrend patah (less preference)

33 Penggunaan Indikator Gunakan Indikator untuk membantu mengetahui timing yang tepat dalam mengambil posisi 1. STOCHASTIC (primary) 2. MACD Histogram (primary) 3. Candle menembus EMA10 / EMA20 4. Volume mengkonfirmasi 5. RSI mengkonfirmasi

34 Menggabungkan Indikator Candlestick EMA(10) EMA(20) EMA(50) Stochastic (15,3,3) MACD (12,26,9) RSI (14) MA Vol (20)

35 Trading Guideline Trend 1 Apakah saham selama minimal 3/6 bulan terakhir uptrend / sideways? (gambar garis trend) 2 Apakah saham membentuk channel? (gambar garis channel) Indikator 1 Apakah posisi harga sekarang berada dekat pada channel batas bawah (di support) 2 Apakah Stochastic membentuk signal buy? 3 Apakah MACD histogram membentuk signal buy 4 Apakah harga memantul / menembus keatas EMA10 atau EMA20? 5 Apakah RSI dan Volume mengkonfirmasi hal ini? Risk / Reward 1 Tentukan level-level Entry Price, Cut Loss, Target Price (Trading Plan) 2 Berapa Ratio dari Risk : Reward? (minimal 1:2) Execution 1 Ketika level Entry Price terpenuhi, ambil posisi dengan menerapkan MM 2 Lakukan analisa pergerakan nya secara harian, dan adjust level CL / TS setiap hari. 3 Bila telah mencapai target price, segera take profit semua atau sebagian dan sisanya dengan TS

36 Study Kasus

37 Study Kasus - LSIP

38 Study Kasus - LSIP Harga Crossing Keatas EMA20

39 Study Kasus - LSIP Sell 1: Target Tercapai Sell 2: Ketika TS tertembus Target 2950 CL 2575 Buy 2650 TS BEP 2650 Trading Plan 3 Komponen Utama - Entry Price - Cut Loss Level - Target Price

40 Study Kasus - LSIP

41 Study Kasus - LSIP Target Sell 1: Target Tercapai Sell 2: Ketika TS tertembus Buy 2900 CL 2800

42 Study Kasus - LSIP Buy??

43 Study Kasus BBRI

44 Study Kasus BBRI Target Buy 6650 EMA TS di 6700 CL 6550 (1 tick dibawah EMA10

45 Study Kasus BBRI

46 Study Kasus - PGAS Exit disini Spekulatif masuk disini Bila tidak confirm berbahaya

47 Study Kasus - ASII Perhatikan Slope MA utk Melihat Trend Ini harga tidak confirm break ke EMA, EMA10 crossing EMA20/50 Di sini EMA10 crossing EMA20 dan candle break keatas disertai dg cross stochastic Momentu Stochastic naik

48 Study Kasus - CPIN Sideways, Swing cukup lebar EMA10/20 balik arah naik

49 Study Kasus CPIN Confirm Break EMA 10

50 Confirm Break EMA 10 Study Kasus - CPIN

51 Study Kasus - CPIN Stochastic, DC tembus kebawah 80 MACD - DC RSI -break

52 Tips

53 Tips Bagi Yg Nyangkut Ada 3 opsi untuk keluar dari nyangkut Avg Down Strategi ini membeli lagi di harga makin bawah, tetapi hanya efektif bila untuk saham2 yg uptrend (atau at least - long term nya Uptrend) Bila diterapkan pada saham yg sedang bearish, maka berbahaya karena akan makin parah CUTLOSS dan switch ke saham lain Opsi ini paling realistis, tapi pastikan saham pilihan yang lain adalah yang memiliki UPTREND yang jelas. Sahamnya sebagian di tradingkan. Ada sebagian porsi yang di cutloss, dan kemudian di tradingkan. Ada beberapa yang menyarankan spt ini. Hal ini membuat harga avg menjadi turun tetapi tetap saja kalau kita trading maka bagian yg profit akan tergerus oleh bagian yang loss. Bisa membuat portofolio kita terseret-seret dan tidak bisa keluar dari market dengan cepat.. Didiamkan saja sampai Major trend berubah, dan di avg down. Ini opsi lainnya, tetapi masalahnya adalah kapan major trend nya berubah. Itu yg jadi problem. Kalau masih berlanjut, ya kan saham kita makin terperosok dalam.

54 Fraksi Harga Price Range Fraksi (Rp) 1 Tick Changes (%) % 0.50% % 1.00% % 0.50% % 0.50% 5000 ~ % 0.05% Saham dengan range harga 50, 200, 500, 2000 memberikan gain tertinggi setiap ticknya. Saham dengan kisaran harga tersebut risky dan volatile. Disukai Trader Saham dengan harga mahal relatif stabil dan tidak volatile Saham dengan kisaran harga tersebut relatif lebih aman. Disukai Investor

55 End of Session 3 Question?