ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN SUPLEMEN DOUBLE X PADA PT AMWAY INDONESIA (Studi Kasus ADC Bogor) Oleh PERDANA TUMPAL PANROI MARPAUNG H

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN SUPLEMEN DOUBLE X PADA PT AMWAY INDONESIA (Studi Kasus ADC Bogor) Oleh PERDANA TUMPAL PANROI MARPAUNG H"

Transkripsi

1 ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN SUPLEMEN DOUBLE X PADA PT AMWAY INDONESIA (Studi Kasus ADC Bogor) Oleh PERDANA TUMPAL PANROI MARPAUNG H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

2 RINGKASAN Perdana Tumpal Panroi Marpaung. H Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Suplemen Double X Pada PT. Amway Indonesia (Studi Kasus ADC Bogor). Dibawah bimbingan. W. H. Limbong. Mewujudkan kehidupan yang lebih baik merupakan tujuan setiap orang, baik dari sisi materi, sosial, maupun kesehatan. Kesehatan menjadi suatu hal yang sangat penting karena kita tidak dapat menikmati semua hal tersebut jika kita tidak dalam keadaan yang sehat. Suplemen dapat menjadi solusi untuk menjaga tubuh tetap fit. Kebiasaaan mengkonsumsi suplemen makanan menjadi trend masyarakat perkotaan. P.T AMWAY Indonesia merupakan suatu perusahaan Multi Level Marketing (MLM) yang bergerak dalam beraneka produk. Salah satu produknya adalah Nutrilite yang terdiri dari berbagai macam suplemen makanan dan kesehatan. Double X merupakan salah satu varian dari Nutrilite yang bertujuan untuk menjaga stabilitas tubuh dengan menjaga stamina untuk beraktivitas selama satu hari penuh. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengidentifikasikan karakteristik umum pelanggan suplemen Double X, (2) menganalisis penilaian pelanggan terhadap tingkat kepentingan dan kinerja dari atribut suplemen Double X, (3) menganalisis tingkat kepuasan pelanggan terhadap atribut produk Double X, (4) mengidentifikasi hubungan kepuasan keseluruhan dengan karakteristik responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai dengan November 2008 dengan mengambil data primer dari kuesioner yang disebarkan kepada 100 konsumen Double X sebagai responden. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur terdahulu dan dari media internet. Uji validitas terhadap pertanyaanpertanyaan dalam kuesioner dilakukan dengan uji product moment dan uji reliabilitas dengan uji Alpha Cronbach. Pengolahan data dilakukan alat bantu komputer melalui program Microsoft Excel 2007 dan software SPSS versi for windows serta menggunakan kalkulator. Alat analisis yang digunakan adalah Chi-Square, Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI). Berdasarkan uji IPA terdapat satu atribut produk suplemen Double X yang harus diperbaiki yaitu saran penggunaan. Customer Satisfaction Index (CSI) sebesar 86,37 persen mengidentifikasikan bahwa secara umum pelanggan suplemen Double X berada pada kategori sangat puas. Berdasarkan uji Chi-Square bahwa hanya karakteristik pelanggan yang berhubungan dengan kepuasan keseluruhan yaitu karakteristik pelanggan berdasarkan pendapatan rata-rata perbulan.

3 Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Suplemen Double X Pada PT AMWAY (Studi Kasus ADC Bogor) SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh: PERDANA TUMPAL PANROI MARPAUNG H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 INSTITUT PERTANIAN BOGOR

4 FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Suplemen Double X Pada PT AMWAY (Studi Kasus ADC Bogor) SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh: PERDANA TUMPAL PANROI MARPAUNG H Menyetujui, Februari 2009 Prof. Dr. Ir. W. H. Limbong, MS. Dosen Pembimbing Mengetahui, Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc. Ketua Departemen Tanggal ujian : 2 Februari 2009 Tanggal lulus:

5 RIWAYAT PENULIS Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 24 Juni 1985 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Pardamean Marpaung, B.Ac. dan Roida Manurung. Penulis mengawali perjalanan pendidikannya dengan masuk TK Indra Sari Jakarta Timur pada tahun Kemudian menyelesaikan sekolah di SD Negeri Dukuhi 03 Pagi Jakarta Timur tahun 1997, SLTP K Satu Bhakti Bogor tahun 2000 dan SMA Negeri 5 Bogor tahun Pada tahun 2004, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru). Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam berbagai kegiatan organisasi intra kampus. Diantaranya sebagai anggota paduan suara Agria Swara pada tahun 2004 dan dipercaya sebagai staff Public Relation (PR) Agria Swara IPB pada tahun Kemudian sebagai anggota IIAS (International Associaton of student in Agricultural and related Sciences) IPB pada tahun 2005 dan dipercaya sebagai staff Exchange Program pada tahun Penulis juga aktif di Komisi Pelayanan Siswa UKM PMK IPB sebagai anggota pada tahun 2005 dan dipercaya sebagai kordinator pengajar tim sekolah SMP N 2 Bogor periode Penulis sering mengikuti kegiatan persekutuan fakultas dan pada tahun 2006 dipercaya sebagai wakil ketua Persekutuan Fakultas FEM dan FMIPA. Terakhir, penulis tergabung dalam organisasi HIMPRO (Himpunan Profesi) jurusan manajemen yakni Com@ sebagai staff Public Relation (PR) pada tahun Penulis juga pernah mengikuti berbagai kepanitian yang diadakan oleh UKM PMK, BEM FEM, BEM KM, dan HIMPRO manajemen. Selain itu penulis juga aktif dalam berbagai kegiatan olahraga futsal dan mewakili Fakultas Ekonomi dan Manajemen di kompetisi pertandingan futsal antar Fakultas Ekonomi yang diadakan FE Universitas Indonesia pada tahun dan juga pada tingkat kampus yakni pada Olimpiade IPB 2006 dan 2007.

6 KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Suplemen Double X Pada PT Amway Indonesia (Studi Kasus ADC Bogor) merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pertanian pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Ir. W H Limbong, MS selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan bimbingan, arahan serta masukan kepada penulis. 2. Wita Juiwta Ermawati, S.TP, MM dan Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis. 3. Keluarga tercinta (Mama, Papa, Anggi, dan Roni) yang selalu mendoakan, memberi semangat, cinta, nasehat dan dukungan kepada penulis 4. Pihak manajemen dan karyawan PT Amway Indonesia (Ibu Wati, Mbak Iin, Mbak Maya, Mbak Genta, Vira) yang bersedia menyediakan waktunya dan telah membantu dalam menyusun skripsi ini dan tak lupa untuk rekan-rekan kerja di ADC Bogor (Pa Ramdhan, Bu Trisni, Mang Ujang, Danu, Joko, dan Bu Yuli) atas bantuan, kerjasama, pertemanan serta motivasi yang diberikan kepada penulis. 5. Seluruh staf pengajar Departemen Manajemen atas ilmu dan bimbingan yang diberikan selama empat tahun masa pendidikan penulis. 6. Tata Usaha Departemen Manajemen (Pak Acep, Mas Adi, Mas Yadi, Mbak Nurhasanah) atas bantuannya dalam kelancaran administrasi selama pendidikan. 7. Sobatku sejak dari TPB (Putra) atas doa, bantuan dan dukungan yang diberikan serta persahabatan diantara kita. Semoga persahabatan kita menjadikan kita makin maju, berkembang, dan dewasa.

7 8. Teman-teman sepelayanan di Komisi Pelayanan Siswa UKM PMK IPB, serta terkhusus pada teman-teman di tim pengajar SMP N 2 (Ka Andreas, Ka Herlin, Riri, Novi, Sandro, Ridwan, Okto, dll). 9. Teman-teman sepelayanan di Persekutuan Fakultas FEM dan FMIPA (Ericka, Yunita, Sonti, Yenni, Mami, Ivan, Vero, dll). 10. Teman-temanku di IAAS IPB (Jaka 40, Jaka 41, Chika, Fina, Vitha, dll) 11. Teman-temanku di Agria Swara (Amay, Widi, Gita, Putrie, Alim, Prima, Tince, dll) dan para senior di Agria. 12. Teman-temanku di HIMPRO Com@ (Yudha, Yunita, Rini, Ncek, Teguh, dll) 13. Teman-teman satu bimbingan (Betty, Dyta, Ade Yus, Riqoh, Fitri, Ama, Didik), terkhusus Yenni dan Sonti atas bantuan dan kebersamaan selama masa bimbingan. 14. All Manajemen 41 teman-temanku satu perjuangan selama 4 tahun masa perkuliahan di IPB. 15. Keluarga yang ada di Bogor atas segala dorongan dan doa yang diberikan kepada penulis hingga penyusunan skripsi ini. 16. Keluarga yang ada di Papua atas segala dorongan dan doa yang diberikan kepada penulis hingga penyusunan skripsi ini. 17. Pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Kesempurnaan adalah milik Allah Bapa, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membacanya. Bogor, Januari 2009 Penulis

8 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 5 ii iii vii viii ix II. III. IV. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pendekatan Teoritis Konsep Pemasaran Definisi Pelanggan Kepuasan Pelanggan Teori Kepuasan Pengertian Produk dan Klasifikasi Produk Definisi Suplemen Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Customer Satisfaction Index (CSI) Uji Khi Kuadrat (Chi-square) Tinjauan Penelitian Terdahulu Kerangka Pemikiran METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Jumlah Sampel dan Metode Penarikan Sampel Metode Pengumpulan Data Metode Pengolahan Data GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Visi, Misi, Prinsip Dasar Pendiri, dan Tata Nilai Amway Struktur Organisasi... 29

9 4.4. Sistem Distribusi Kegitan Pemasaran Karakteristik Responden V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja (Importance Performance Analisis) Urutan Prioritas Atribut Matrix Importance Performance (Matriks Tingkat Kepentin gan dan TingkatKinerja) Customer Satisfaction Index (Indeks Kepuasan Pelanggan) Hubungan Antara Karakteristik Pelanggan dengan Kepuasan Rekomendasi Alternatif Strategi Bauran Pemasaran Produk Harga Distribusi Promosi KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 67

10 DAFTAR TABEL Halaman 1. Alternatif pengukuran Derived satifaction Skor Penilaian Tingkat Kepentingan Skor Penilaian Tingkat Kinerja Nilai korelasi uji validitas atribut produk pada kuesioner Atribut-atribut Produk Double X Tingkat Kepentingan (Y) Atribut-atribut Suplemen Double X Tingkat Kinerja (X) Atribut-atribut Suplemen Double X Tingkat Kesesuaian Antara Tingkat Kepentingan Dengan Kinerja Pada Setiap Atribut Suplemen Double X Atribut Penentu Kepuasan Pada Matrix Importance Performance Perhitungan Customer Satisfaction Index Distribusi Pelanggan Berdasarkan Jenis Kelamin dengan Tingkat Kepuasan Distribusi Pelanggan Berdasarkan Usia dengan Tingkat Kepuasan Distribusi Pelanggan Berdasarkan Status Perkawinan dengan Tingkat Kepuasan Distribusi Pelanggan Berdasarkan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Kepuasan Distribusi Pelanggan Berdasarkan Pekerjaan dengan Tingkat Kepuasan Distribusi Pelanggan Berdasarkan Pendapatan/Bulan dengan Tingkat Kepuasan Distribusi Pelanggan Berdasarkan Lama Mengkonsumsi dengan Tingkat Kepuasan Distribusi Pelanggan Berdasarkan Intensitas Mengkonsumsi dengan Tingkat Kepuasan

11 DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Diagram Konsep Kepuasan Pelanggan Model Diskonfirmasi Harapan dari Kepuasan dan Ketidakpuasan Diagram Kartesius Kepuasan Pelanggan Kerangka Pemikiran Konseptual Struktur Organisasi PT Amway Indonesia Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Karakteristik Responden Berdasarkan Perkawinan Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Rata-Rata Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Mengkonsumsi Karakteristik Responden Berdasarkan Intensitas Mengkonsumsi Matrix Importance Performance... 44

12 DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Kuesioner Reliabilitas Tingkat Kepentingan Reliabilitas Tingkat Kinerja Crosstabs dan Hasil Uji Chi Square... 75

13 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mewujudkan kehidupan yang lebih baik merupakan tujuan setiap orang. Baik dari sisi materi, sosial, maupun kesehatan. Perkembangan zaman yang semakin maju, peningkatan pendapatan serta pengetahuan masyarakat tentang kesehatan mengakibatkan banyak perubahan di berbagai segi, termasuk pola konsumsi masyarakat dan gaya hidup masyarakat perkotaan yang memberikan perhatian lebih terhadap makanan bergizi. Pola konsumsi kini mulai beralih ke konsumsi pangan yang kaya protein, vitamin dan mineral. Namun, semakin meningkatnya keadaan keuangan dan sosial seseorang, belum tentu diimbangi dengan tingkat kesehatan yang semakin baik. Semakin membaiknya tingkat pendapatan seseorang berdampak pada perubahan gaya hidup. Dampak ini mengakibatkan pola konsumsi pangan yang tidak seimbang, sebagaimana yang dianjurkan dalam Pedoman Umum Gizi Seimbang (Soekirman, 1994). Secara kualitatif, perilaku konsumsi masyarakat perkotaan cenderung berubah karena kegiatannya menuntut lebih sering berada diluar rumah. Hal tersebut merubah perilaku pada konsumen perkotaan, dari biasa makan dirumah menjadi makan di luar rumah atau di tempat-tempat yang relative aman (Wirakartakusumah & Suharjo, 1991). Lebih lanjut, Soekirman menyatakan bahwa perubahaan pola makan menyebabkan perkembangan di sector industri pangan olahan dan pangan siap saji. Peningkatan permintaan akan suplemen makin mendorong meningkatnya industri dan pasar produk suplemen. Pada tahun 2007 jumlah produk suplemen makanan yang didaftarkan di Badan Pengawasan Obat dan Makanan adalah 4236 jenis dengan 55% diantaranya merupakan produk Impor. Perkembangan pasar produk suplemen erat kaitannya dengan perubahan gaya hidup dan kesadaran akan hidup sehat. Konsumsi suplemen dibutuhkan oleh tubuh jika berada atau melewati lingkungan yang tercemar polusi, mengalami gangguan kesehatan yang diduga kuat karena kekurangan zat gizi dalam makanan sehari-hari dengan frekuensi yang sering, tubuh dalam masa penyembuhan yang memerlukan makanan

14 tambahan suplemen, kondisi tubuh yang selalu dituntut prima dengan pekerjaan yang sering melebihi batas kewajaran (lembur), sehabis menjalani operasi besar, menjalani diet keras, dan stress berkepanjangan (Gunawan, 1999). Kebiasaaan mengkonsumsi suplemen makanan menjadi trend masyarakat perkotaan. Fenomena ini di Indonesia mengakibatkan semakin gencarnya promosi tentang produk-produk suplemen yang dilakukan dengan disertai klaim bombastis yang mengindikasikan kearah pengobatan dan kesehatan. Berbagai macam klaim suplemen diantaranya dapat mengembalikan energi/stamina yang terkuras setelah melakukan aktivitas serta memberikan energi tambahan (Sudarisman, 1996). P.T AMWAY Indonesia merupakan suatu perusahaan Multi Level Marketing (MLM) yang bergerak dalam beraneka produk. Diantaranya adalah produk Supleman Makanan dan Kesehatan yang bernama Nutrilite. Nutrilite memiliki berbagai macam varian yang dapat memenuhi asupan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu dalam hal kontribusi terhadap perusahaan, Amway mengandalkan Nutrilite sebagai produk suplemen kesehatan terbaik. Nutrilite telah memberi kontribusi sekitar 50 persen dari total penjualan Amway di Indonesia. Sedangkan di dunia, Nutrilite memberi kontribusi hingga 40 persen 1. Berdasarkan data yang dikeluarkan Asosiasi Penjual Langsung Indonesia (APLI), dalam lima tahun terakhir pangsa pasar bisnis direct selling meningkat secara signifikan. Jika pada 2001 total pasar bisnis ini baru Rp 2,9 triliun, tahun 2005 total pasarnya meningkat dua kali lipat lebih, yaitu sebesar Rp 6,9 triliun. Jumlah tersebut hanya berdasarkan penjualan anggota APLI yang jumlahnya 56 perusahaan. Padahal, jumlah perusahaan direct selling di Indonesia mencapai 130- an. Hal ini menunjukan total pasar bisnis direct selling di Indonesia yang lebih besar lagi 2. Hal ini merupakan peluang pasar yang cukup menjanjikan bagi P.T Amway Indonesia. Dengan share kontribusi terbesar, suplemen Nutrilite tentu saja memegang peranan yang cukup vital bagi perusahaan. Bagi suplemen Double X sendiri, sebagai varian Nutrilite yang diandalkan, akan tantangan untuk merebut pangsa pasar yang tersedia. 1 Bisnis Suplemen Jadi Primadona Amway dalam [24 Juni 2008] 2 Direct Selling: Fluktuatif, Tapi Tetap Menjanjikan dalam swamajalah/swaplus/details.html [24 Juni 2008] menjadi sebuah

15 Double X merupakan salah satu varian dari Nutrilite yang bertujuan untuk menjaga stabilitas tubuh dengan menjaga stamina untuk beraktivitas selama satu hari penuh. Double X berbeda dengan supleman lain dipasaran yang bertujuan untuk menjaga stamina. Hal ini dikarenakan selain mengandung vitamin dan mineral yang berfungsi untuk menjaga stamina dan energi di dalam tubuh, Double X mengandung fitonutrien dan juga sebagai sumber antioksidan yang sangat baik bagi tubuh. Saat ini masyarakat yang sudah mulai berpikir maju, tidak hanya menginginkan nilai lebih dari sekedar pemuas kebutuhan fisiologis, tetapi masyarakat akan mencari kepuasan lainnya seperti manfaat yang diperoleh, layanan konsumen, dan kepuasan lainnya. Dengan demikian, maka kegiatan untuk mempelajari dan memahami tingkat kepuasan pelanggan pada produk Double X sangat penting dilakukan. Terlebih lagi produk ini merupakan produk yang baru diluncurkan di Indonesia. Hal ini juga untuk mengevaluasi produk, apakah konsumen sudah merasa puas atau tidak puas. Tujuannya untuk menciptakan program pemasaran yang efektif dan efisien bagi pasar sasarannya dan memotivasi perusahaan dalam mengembangkan produk yang dihasilkan sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Guna mendapatkan strategi bauran pemasaran yang tepat diperlukan suatu analisis yang mengevaluasi setiap atribut-atribut produk, sehingga dapat mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan pelanggan. Dengan adanya hal tersebut maka melakukan penelitian mengenai analisis tingkat kepuasan pelanggan sangat diperlukan Perumusan Masalah Kompetisi meraih kepuasan pelanggan semakin ketat. Kepuasan pelanggan mutlak diperlukan para pelaku bisnis sebab kepuasan pelanggan dapat menjadi daya saing untuk menghadapi pesaing yang bermunculan. Bahkan sebagian besar perusahaan menempatkan kepuasan pelanggan sebagai tujuan dan visi yang melandasi kinerja perusahaan tersebut. Pada saat ini masyarakat banyak mengenal produk suplemen serupa dalam bentuk cairan, pil (tablet), kapsul dan serbuk yang diproduksi oleh perusahaanperusahaan, baik perusahaan yang bergerak dalam bisnis MLM maupun perusahaan konvensional lainnya yang menjadi pesaing langsung maupun tidak

16 langsung bagi produk Double X. Kondisi tersebut mengindikasikan adanya persaingan yang tinggi dalam industri ini, di mana produk-produk pesaing banyak yang sudah lama beredar di pasaran Indonesia dibandingkan produk Double X yang diproduksi oleh PT. Amway Indonesia yang mana baru genap berumur satu tahun. Dalam usaha merebut pasar, perusahaan perlu menerapkan strategi pemasaran yang tepat sehingga dapat bersaing dengan produk-produk pesaing yang berkecimpung dalam industri ini. Untuk itu perusahaan perlu mengevaluasi atribut-atribut produk dibenak pelanggan, apakah pelanggan sudah merasa puas atau tidak puas terhadap kinerja produk suplemen Double X. Perusahaan perlu memberikan kepuasan pelanggan melalui peningkatan dan perbaikan kinerja kualitas terhadap produk suplemen Double X. Hal tersebut akan berdampak pada pembelian ulang pelanggan terhadap produk Double X. Untuk dapat tetap bersaing dengan produk lain dan tetap bertahan didalam persaingan, produsen perlu juga mengetahui informasi mengenai perilaku dan karakteristik aktual pelanggannya. Hal ini dapat diketahui dengan mempelajari karakteristik pelanggan. Hal ini dilandasi juga karena adanya keragaman pelanggan dan tingginya tingkat pelanggan baru yang bergabung menjadi IBO Amway, terlebih lagi produk suplemen Double X merupakan varian baru. Segmentasi adalah proses pengelompokan pasar ke dalam segmen yang berbeda-beda. Segmen pasar adalah sekelompok pembeli yang memilki karakteristik yang sama dan memberikan respon yang sama terhadap aktivitas pemasaran tertentu. Segmen pasar dari produk suplemen Double X adalah pria dan wanita yang memiliki tingkat aktivitas yang tinggi dan berada pada lingkungan yang mudah terpapar dengan radikal bebas, sehingga dapat tampil fit setiap harinya. Hal ini semakin diperkuat dengan digunakannya para atlet terbaik di dunia sebagai spokeperson/endorser, sehingga setiap orang yang mengkonsumsi produk Double X merasa akan memiliki stamina dan daya tahan tubuh seperti para atlet tersebut. Guna mendapatkan strategi pemasaran yang tepat diperlukan suatu analisis mengenai tingkat kepuasan pelanggan. Perusahaan yang memahami reaksi pelanggan terhadap rangsangan pemasaran akan mempunyai keunggulan lebih, sehingga hubungan rangsangan pemasaran dengan tanggapan pelanggan menjadi

17 penting. Perusahaan perlu menetapkan dan mengetahui siapakah pelanggan mereka dan bagaimana respon pelanggan terhadap atribut-atribut pada produknya. Sehingga perusahaan dapat menigkatkan penjualan yang nantinya akan memberikan implikasi pada profitabilitas perusahaan. Hasilnya perusahaan dapat mengetahui sejauh mana tanggapan pelanggan terhadap kebijakan pemasaran yang telah dilakukan. Berdasarkan uraian di atas maka masalah penelitian yang akan dianalisis dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana karakteristik umum pelanggan suplemen Double X? 2. Bagaimana penilaian pelanggan terhadap tingkat kepentingan dan kinerja dari atribut suplemen Double X? 3. Bagaimana tingkat kepuasan pelanggan terhadap atribut suplemen Double X? 4. Bagaimana hubungan kepuasan keseluruhan dengan karakteristik responden? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengidentifikasikan karakteristik umum pelanggan suplemen Double X. 2. Menganalisis penilaian pelanggan terhadap tingkat kepentingan dan kinerja dari atribut suplemen Double X. 3. Menganalisis tingkat kepuasan pelanggan terhadap atribut produk Double X. 4. Mengidentifikasi hubungan kepuasan keseluruhan dengan karakteristik responden Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi perusahaan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan apa yang harus dilakukan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan. 2. Sebagai bahan bahan referensi atau sumber informasi untuk penelitian lebih lanjut.

18 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis Konsep Pemasaran Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang dipilih. Definisi strategi bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Keputusan bauran pemasaran harus diambil untuk mempengaruhi saluran perdagangan dan juga konsumen akhir (Kotler, 2002). McCathy dalam Kotler 2002, mengklasifikasikan alat-alat bauran pemasaran menjadi empat kelompok atau lebih dikenal dengan 4P, yaitu : 1. Product (produk), konsumen akan menyukai produk produk yang menawarkan ciri paling bermutu, berkinerja atau inovatif. Variabel variabel pemasaran produk diantaranya yaitu keragaman produk, kualitas, desain, ciri, nama merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi, imbalan, dan sebagainya. 2. Price (harga), variabel-variabel pemasaran harga diantaranya yaitu daftar harga, potongan harga khusus, periode pembayaran, syarat kredit, dan sebagainya. 3. Place (tempat), variabel-variabel pemasaran distribusi diantaranya yaitu saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokan, lokasi, persediaan, transportasi, dan sebagainya. 4. Promotion (promosi), variabel-variabel pemasaran promosi diantaranya yaitu promosi penjualan, kehumasan (public relation), pemasaran langsung, dan sebagainya.

19 Definisi Pelanggan Pelanggan adalah semua orang yang menuntut perusahaan untuk memenuhi standar kualitas tertentu, dan karena itu akan memberikan pengaruh pada performansi suatu perusahaan. Pada dasarnya dikenal tiga macam pelanggan dalam sistem kualitas modern (Gasperz dalam Nasution, 2004), yaitu pelanggan internal, pelanggan antara dan pelanggan eksternal. 1. Pelanggan Internal Adalah orang yang berada dalam perusahaan dan memiliki pengaruh pada performansi pekerjaan (atau perusahaan) kita. Bagian-bagian pembelian, produksi, penjualan, pembayaran gaji, rekrutmen, dan karyawan merupakan contoh dari pelanggan internal. 2. Pelanggan Antara Adalah mereka yang bertindak atau berperan sebagai perantara, bukan sebagai pemakai akhir produk. Distributor yang mendistribusikan produkproduk, agen-agen perjalanan yang memesan kamar hotel umtuk pemakai akhir, merupakan contoh dari pelanggan antara. 3. Pelanggan Eksternal Adalah pembeli atau pemakai akhir produk, yang sering disebut dengan pelanggan nyata. Pelanggan eksternal merupakan orang yang membayar untuk menggunakan produk yang dihasilkan. Lupiyoadi dalam Agisty (2003), mendefinisikan pelanggan adalah seseorang yang secara kontinu dan berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan membayar produk atau jasa tersebut. Menurut Sutojo (2003) pelanggan dapat dibedakan ke dalam dua bentuk : 1. Pelanggan bermutu Suatu pelanggan dikategorikan sebagai pelanggan bermutu, apabila : a) Mengulang pembeliaan produk setiap saat membutuhkannya lagi. Jumlah produk yang dibeli secara kontinu bertambah.

20 b) Apabila penjualan produk dilakukan secara kredit, maka membayar kredit dilakukansesuai dengan jadwal pembayaranyang telah disepakati bersama. c) Apabila penjualan dilakukan secara kontingensi, membayar produk yang dijual kembali sesuai dengan jumlah sebenarnya yang terjual. d) Memberitahukan manfaat produk atau jasa yang dikonsumsi kepada orang lain. Bagi perusahaan produsen, kesediaan pelanggan menceritakan manfaat produknya kepada orang lain merupakan sarana promosi penjualan yang sangat efektif dan efisien. e) Menganjurkan orang lain atau instansi lain membeli produk yang dibeli. f) Menjadi tokoh panutan atau idola di dalam masyarakat atau sebuah perusahaan tang menjadi pemimpin pasar. Tokoh idola atau pemimpin pasar yang menggunakan produk buatan perusahaan tertentu, terdapat harapan para pengikutnya mengikuti untuk mengkonsumsi produk tersebut. 2. Pelanggan tidak bermutu Pelanggan dikatakan tidak bermutu, jika pelanggan tersebut tidak memiliki loyalitas yang tinggi terhadap produk atau jasa yang dikonsumsinya Kepuasan Pelanggan Fokus utama dalam pembahasan mengenai kepuasan adalah pelanggan. Setiap perusahaan harus mampu untuk memuaskan pelanggannya agar dapat mempertahankan pelanggannya Pelanggan memegang peranan yang penting dalam menentukan arah dari perusahaan. Inti kegiatan pemasaran adalah mengetahui keinginan pelanggan serta berusaha memuaskan keinginan tersebut. Pelanggan yang puas akan sebuah produk mempunyai kecenderungan untuk mengkonsumsi produk tersebut berulangkali, hal ini akan menciptakan pelanggan yang loyal (setia) dan pada akhirnya pelanggan yang loyal akan meningkatkan profit perusahaan (Santoso 2006).

21 Menurut Kotler (2004) kepuasan pelanggan adalah a person s feeling of pleasure or dissappointment resulting from campaign a products received to the persons expectations. Pada dasarnya pengertian kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara tingkat kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Menurut Engel et al (1994) pengertian tersebut dapat diterapkan dalam penilaian kepuasan atau ketidakpuasan terhadap suatu perusahaan tertentu karena keduanya berkaitan erat dengan konsep kepuasan pelanggan, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 1. Tujuan Perusahaan Kebutuhan & Keinginan Pelanggan Produk Nilai Produk Bagi Pelanggan Ekspektasi Pelanggan Terhadap Produk Tingkat Kepuasan Pelanggan Gambar 1. Diagram Konsep Kepuasan Pelanggan Sumber : Engel et al (1994) Pada diagram konsep Kepuasan Pelanggan dapat dilihat bahwa tujuan perusahaan adalah menghasilkan produk, baik itu barang maupun jasa. Produk tersebut memiliki suatu nilai bagi pelanggan yang mengkonsumsinya dan akhirnya dapat menghasilkan suatu tingkat kepuasan bagi pelanggan. Jika dilihat dari sisi pelanggan, mereka membutuhkan dan menginginkan suatu produk sehingga tercipta suatu ekspektasi dari produk tersebut yang akhirnya mempengaruhi tingkat kepuasan mereka sebagai pelanggan Teori Kepuasan ( The Expectacy Disconfirmation model ) Menurut Sumarwan (2004), teori yang menjelaskan bagaimana kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terbentuk adalah the expectacy disconfirmation model, yang mengemukakan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan konsumen merupakan dampak dari perbandingan antara harapan konsumen sebelum pembelian dengan yang sesungguhnya diperoleh konsumen dari produk yang dibeli tersebut. Ketika

22 konsumen membeli suatu produk, maka ia memiliki harapan tentang bagaimana produk tersebut berfungsi (product performance). Produk akan berfungsi sebagai berikut. a. Produk berfungsi lebih baik dari yang diharapkan, inilah yang disebut sebagai diskonfirmasi positif (positive disconfirmation). Jika ini terjadi, maka konsumen akan merasa puas. b. Produk berfungsi seperti yang diharapkan, inilah yang disebut sebagai konfirmasi sederhana (simple disconfirmation). Produk tersebut tidak memberikan rasa puas, dan produk tersebut pun tidak mengecewakan konsumen. Konsumen akan memiliki perasaan yang netral. c. Produk berfungsi lebih buruk dari yang diharapkan, inilah yang disebut sebagai diskonfirmasi negatif (negative disconfirmation). Produk yang berfungsi buruk, tidak sesuai dengan harapan konsumen akan menyebabkan kekecewaan, sehingga konsumen tidak merasa puas. The expectacy disconfirmation model diperlihatkan pada Gambar 2. Pengalaman Produk dan Merek Harapan Mengenai Merek Seharusnya Berfungsi Evaluasi Gap Antara Harapan dan yang Sesungguhnya Evaluasi mengenai Fungsi Merek Yang Sesungguhnya Ketidakpuasan Emosional : Merek Tidak Memenuhi Harapan Konfirmasi Harapan : Fungsi Merek Tidak Berbeda dengan Harapan Kepuasan Emosional :Fungsi Merek Melebihi Harapan Gambar 2. Model Diskonfirmasi Harapan dari Kepuasan dan Ketidakpuasan Sumber : Sumarwan (2004)

23 Pengertian Produk dan Klasifikasi Produk Produk merupakan elemen yang paling penting dari bauran pemasran (marketing mix) yang menentukan keberhasilan pemasaran. Konsumen membeli kepuasan bukan hanya atribut fisiknya. Oleh karena itu, manajer pemasaran harus terus menerus memperhatikan kualitas produk (McCarthy dalam Rivano, 2006). Sebagian besar produk merupakan gabungan dari barang fisik (goods) dan pelayanan (service). Definisi produk menurut Kotler (2002) adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Sedangkan atribut produk adalah karakteristik atau sifat suatu produk, umumnya mengacu pada karakteristik yang berfungsi sebagai kriteria evaluatif selama pengambilan keputusan (Engel, et al 1994). Menurut Kotler dan Amstrong (1991), atribut produk terdiri atas: 1. Kualitas (quality) Yaitu kemampuan dan fungsi produk mencakup daya tahan (durability), keandalan (reliability), ketelitian (precision), kemudahan pengoperasian dan kemudahan untuk diperbaiki. 2. Ciri atau rupa (feature) Yaitu ciri-ciri khusus pada suatu produk yamg membedakan dengan produk lain yang sejenis meliputi ukuran, karakteristik estetika, bahan dasar, proses manufaktur, harga, penampilan, susunan, maupun tanda mereka. 3. Rancangan (design) Yaitu proses merancang gaya (style) dan fungsi produk. Bagaimana merancang produk agar menarik, mudah digunakan, aman dan tidak mahal, serta agar mudah diproduksi dan didistribusikan. Kotler (2002) mengemukakan, berdasarkan daya tahan dan wujudnya, produk diklasifikasikan dalam tiga kelompok yaitu: 1. Barang tidak tahan lama (nondurable goods), adalah barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan. Contohnya adalah deterjen, sabun, garam, minuman dan makanan ringan. 2. Barang tahan lama (durable goods), adalah barang berwujud yang biasanya dapat digunakan berkali-kali. Contohnya adalah pakaian, lemari es, komputer, televisi, peralatan mesin.

24 3. Jasa (sevice), bersifat tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan dan mudah habis, jasa biasanya memerlukan banyak pengendalian mutu, kemampuan penyesuaian dan kredibilitas pemasok. Contohnya adalah restoran, hotel, rumah sakit, lembaga pendidikan Definisi Suplemen Menurut VitaHealth (2006) suplemen kesehatan atau disebut juga dietary supplement adalah produk kesehatan yang mengandung satu atau lebih zat yang bersifat nutrisi atau obat. Yang bersifat nutrisi termasuk vitamin, mineral, dan asam-asam amino, sedangkan yang bersifat obat umumnya diambil dari tanaman atau jaringan tubuh hewan yang memiliki khasiat sebagai obat. Pada umumnya, suplemen makanan kesehatan berasal dari bahan-bahan alami tanpa bahan kimia (harus murni) dan merupakan saripati bahan makanan (konsentrat) Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan Menurut Kotler (2004) ada empat metode untuk mengukur kepuasan pelanggan yaitu : 1. Sistem keluhan dan Saran. Pelanggan menyampaikan saran, kritik, pendapat, dan keluhan mereka. Media yang digunakan bisa berupa kotak saran yang diletakan di lokasi-lokasi strategis (yang mudah dijangkau atau sering dilewati pelanggan), kartu komentar (yang bisa diisi langsung maupun dikirim via pos kepada perusahaan), saluran khusus bebas pulsa, website dan lain-lain. Berdasarkan karakteristiknya, metode ini bersifat pasif, karena perusahaan menunggu inisiatif pelanggan untuk menyampaikan keluhan dan pendapat. 2. Ghost Shoping. Dengan metode ini perusahaan memperkerjakan beberapa orang ghost shopers untuk berperan atau berpura-pura sebagai pelanggan potensial produk perusahaan atau pesaing, mereka diminta berinteraksi dengan staf penyedia jasa dan menggunakan produk atau jasa perusahaan. Berdasarkan pengalamannya tersebut, mereka kemudian diminta melaporkan temuantemuannya berkenaan dengan kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing.

25 3. Lost Customer Analysis. Perusahaan menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya. Hanya saja kesulitan metode ini adalah pada mengidentifikasi atau mengontak mantan pelanggan yang bersedia memberikan masukan dan evaluasi terhadap kinerja perusahaan. 4. Survei Kepuasan pelanggan. Sebagian besar riset dilakukan dengan metode survei. Pengukuran kepuasan pelanggan dengan metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah : a. Directly reported satisfaction. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan item-item spesifik yang menanyakan langsung tingkat kepuasan yang dirasakan pelanggan. Misalnya seberapa puas anda terhadap perusahaan XYZ. b. Derived satifaction. Pengukuran ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang menyangkut dua hal utama, yaitu tingkat harapan pelanggan terhadap kinerja produk dan persepsi pelanggan terhadap kinerja aktual produk. Alternatif lain tingkat kepentingan masing-masing atribut atau kinerja ideal juga bisa ditanyakan. Alternatif pengukuran derived satifaction dapat dilihat pada Tabel 1. c. Problem analisys. Dalam teknik ini, responden diminta mengungkapkan masalah-masalah yang dihadapi berkaitan dengan produk atau jasa perusahaan dan saran-saran perbaikan. Kemudian perusahaan akan melakukan analisis content terhadap semua masalah dan saran perbaikan untuk mengidentifikasi bidang-bidang utama yang membutuhkan perhatian dan tindak lanjut segera.

26 Tabel 1 Alternatif pengukuran Derived satifaction No Operasional Kepuasan Pelanggan 1 Kepuasan pelanggan = Perceived Performance 2 Kepuasan pelanggan = Ideal - Perceived Performance 3 Kepuasan pelanggan = Tingkat kepentingan x Perceived Performance 4 Kepuasan pelanggan = Tingkat kepentingan x (Ideal - Perceived Performance) 5 Kepuasan pelanggan = Tingkat kepentingan - Perceived Performance 6 Kepuasan pelanggan = Tingkat kepentingan x (Ekspektasi - Perceived Performance) 7 Kepuasan pelanggan = Ekspektasi - Perceived Performance Sumber : Kotler 2004 d. Importance-Performance Analysis. Importance-performance analysis adalah alat analisis yang menggambarkan kinerja sebuah merk dibandingkan dengan harapan konsumen akan kinerja yang seharusnya ada (Santoso 2006). Teknik ini dikemukakan pertama kali oleh Martilla dan James (1977) dalam artikel mereka Importanceperformance analysis. Dalam teknik ini responden diminta untuk menilai tingkat kepentingan berbagai atribut yang relevan dan tingkat kinerja perusahaan pada masing-masing atribut tersebut. Kemudian nilai rata-rata tingkat kepentingan atribut dan kinerja perusahaan akan dianalisis di Matrix Importance Performance. Matrix ini sangat bermanfaat sebagai pedoman dalam mengalokasikan dana sumberdaya organisasi yang terbatas pada bidang spesifik dimana perbaikan kinerja bisa berdampak besar pada kepuasan pelanggan total. Selain itu Matrix ini juga menunjukan bidang atau atribut tertentu yang perlu dipertahankan dan aspek-aspek yang perlu dikurangi prioritasnya Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Important-Performance Analysis (IPA) adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengukur atribut-atribut atau dimensi-dimensi dari tingkat kepentingan dengan tingkat pelaksanaan yang diharapkan pelanggan dan sangat berguna bagi

27 pengembangan program strategi pemasaran yang efektif (Simamora, 2004). Metode ini menentukan apakah suatu atribut dianggap penting atau tidak oleh pelanggan, dan apakah atribut tersebut memuaskan pelanggan atau tidak, sehingga dapat prioritas peningkatan kinerja untuk masing-masing atribut. Importance mengacu pada tingkat kepentingan menurut persepsi konsumen. Dari berbagai persepsi tingkat kepentingan pelanggan, kita dapat merumuskan tingkat kepentingan yang paling dominan. Dengan menggunakan konsep tingkat kepentingan ini dapat ditangkap persepsi yang lebih jelas mengenai pentingnya variabel tersebut di mata pelanggan. Selanjutnya kita dapat mengaitkan pentingnya variabel ini dengan kenyataan yang dirasakan oleh pelanggan. Dalam hal ini penentuan tingkat kepentingan menggunakan skala 5 tingkat (Likert) terhadap tingkat kepentingan dan kinerja. Kelima penilaian tersebut diberikan bobot sebagai berikut : Tingkat kepentingan : Tabel 2. Skor Penilaian Jawaban Responden Terhadap Tingkat Kepentingan. Jawaban Singkatan Skor Tidak penting TP 1 Kurang penting KP 2 Cukup Penting CP 3 Penting P 4 Sangat penting SP 5 Tingkat kinerja: Tabel 3. Skor Penilaian Jawaban Responden Terhadap Tingkat Kinerja Jawaban Singkatan Skor Tidak baik TB 1 Kurang baik KB 2 Cukup baik CB 3 Baik B 4 Sangat baik SB 5

28 Dalam analisis data ini terdapat dua buah variabel yang diwakili oleh huruf X dan Y, dimana X adalah tingkat kinerja suatu produk sementara Y adalah tingkat kepentingan konsumen. Rumus untuk tingkat kesesuaian responden yang digunakan adalah : Xi TKi= X100%...(1) Yi Dimana: TKi = Tingkat kesesuaian responden Xi = Bobot penilaian konsumen terhadap tingkat kinerja atribut Suplemen Double X Yi = Bobot penilaian pelanggan terhadap tingkat kepentingan terhadap atribut Suplemen Double X. Bobot penilaian kinerja atribut produk adalah bobot tanggapan atau penilaian responden terhadap kinerja atribut-atribut yang telah dilakukan atau dirasakan oleh responden. Bobot yang dimaksud adalah total bobot dari 100 responden. Sementara bobot penilaian tingkat kepentingan adalah total bobot tanggapan atau penilaian dari 100 responden terhadap besarnya harapan responden pada kinerja atribut-atribut. Responden untuk penilaian terhadap kinerja dan responden untuk penilaian terhadap atribut adalah sama. Kinerja Double X dianggap telah memenuhi kepuasan pelanggan jika TKi > 100%. Dan sebaliknya, jika besar TKi < 100% maka kinerja suplemen Double-X dianggap belum dapat memenuhi kepuasan konsumen. Setelah diketahui tingkat kepentingan dan tingkat kinerja setiap peubah untuk seluruh responden, selanjutnya adalah memetakan hasil perhitungan yang telah didapat kedalam diagram Kartesius. Masing-masing atribut diposisikan dalam sebuah diagram, dimana skor rata-rata penilaian terhadap tingkat kinerja (X) menunjukkan posisi suatu atribut pada sumbu X, sementara posisi atribut pada sumbu Y, ditunjukkan oleh skor rata-rata tingkat kepentingan terhadap atribut (Y). Xi = Σ Xi dan Yi = Σ Yi...(2) n n

29 Dimana: Xi = Skor rataan setiap peubah i pada tingkat kinerja. Yi = Skor rataan setiap peubah i pada tingkat kepentingan. Xi = Total skor setiap peubah i pada tingkat pelaksanaan dari seluruh responden. Yi = Total skor setiap peubah i pada tingkat kepentingan dari seluruh responden. N = Total responden. Diagram Kartesius adalah diagram yang terdiri dari empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik (X dan Y), dimana X adalah rata-rata dari bobot tingkat kinerja atribut produk, sedangkan Y merupakan rata-rata dari tingkat kepentingan seluruh faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Rumusnya adalah: n x = Xi i= 1 dan n y = Yi i= 1 k k...(3) Dimana: x = Rataaan dari total rataan bobot tingkat pelaksanaan. y = Rataan dari total rataan bobot tingkat kepentingan. k = Jumlah peubah yang ditetapkan. Nilai X dan Y digunakan sebagai pasangan koordinat titik-titik atribut yang memposisikan suatu atribut terletak dimana pada diagram kartesius. Penjabaran dari diagram kartesius dapat dilihat pada Gambar 3.

30 Y Kepentingan Prioritas Utama A Pertahankan Prestasi B y Prioritas Rendah C Berlebihan D x X Kinerja Gambar 3. Diagram kartesius kepuasan pelanggan. Keterangan : 1. Kuadran A (prioritas utama) Kuadran ini merupakan wilayah yang memuat peubah dengan tingkat kepentingan tinggi, tetapi memiliki tingkat kinerja rendah. Peubah-peubah yang masuk pada kuadran ini harus ditingkatkan kinerjanya. Perusahaan harus secara terus menerus melaksanakan perbaikan. 2. Kuadran B (pertahankan prestasi) Faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan dan faktor-faktor yang dianggap pelanggan telah sesuai dengan apa yang dirasakannya, sehingga tingkat kepuasannya relatif lebih tinggi. Peubah-peubah yang masuk pada kuadran ini harus tetap dipertahankan dan harus terus dikelola dengan baik, hal ini dikarenakan semua peubah ini menjadikan produk atau jasa tersebut unggul dimata pelanggan. 3. Kuadran C (prioritas rendah) Kuadran ini merupakan wilayah yang memuat peubah dengan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja rendah. Peubah-peubah mutu pelayanan yang termasuk dalam kuadran ini dirasakan tidak terlalu penting oleh pelanggan dan pihak perusahaan hanya melaksanakan dengan biasa saja. Pihak perusahaan belum merasa terlalu perlu mengalokasikan biaya dan investasi untuk memperbaiki kinerjanya (prioritas rendah). Namun perusahaan juga perlu tetap mewaspadai, mencermati, dan mengontrol setiap peubah pada kuadran ini, karena tingkat kepentingan pelanggan dapat berubah seiring meningkatnya kebutuhan.

31 4. Kuadran D (berlebihan) Faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan dirasakan terlalu berlebihan. Peubah-peubah yang termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi, agar perusahaan dapat menghemat biaya Customer Satisfaction Index (CSI) Metode ini digunakan untuk menentukan tingkat kepuasan konsumen secara keseluruhan dengan pendekatan yang mempertimbangkan tingkat kepentingan dan kinerja dari atribut-atribut produk yang diukur. Menurut Irawan (2003), pengukuran terhadap Costumer Satisfaction Index (CSI) diperlukan karena pertama, hasil dari pengukuran dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan sasaran-sasaran terhadap penigkatan pelayanan kepada pelanggan. Kedua, indeks diperlukan sebagai hal yang kotinu. Metode pengukuran CSI meliputi tahapan sebagai berikut : 1. Menghitung important weighting factor (faktor kepentingan terbobot), yaitu mengubah nilai rataan tingkat kepentingan menjadi angka persentase dari total nilai rataan tingkat kepentingan untuk seluruh atribut yang diuji, sehingga didapatkan total important weighting factor 100 %. 2. Menghitung weighted score (skor terbobot), yaitu nilai perkaitan antar nilai rataan tingkat kinerja atau kepuasan masing-masing atribut dengan important weighting factor masing-masing atribut. 3. Menghitung weighted total (total terbobot), yaitu menjumlahkan weighted score dari semua atribut produk. 4. Menghitung satisfaction index (index kepuasan), yaitu weighted total dibagi skala maksimal yang digunakan (skala maksimal 5) lalu dikalikan 100 %. Tingkat kepuasan responden secara menyeluruh dapat dilihat dari kriteria tingkat kepuasan pelanggan. Adapun kriteria pengukuran tingkat kepuasan sebagai berikut : 0,00-0,34 = Tidak puas 0,35 0,50 = Kurang puas 0,51 0,65 = Cukup puas 0,66 0,80 = Puas 0,81 1,00 = Sangat puas

32 Uji Khi Kuadrat (Chi-square) Uji khi kuadrat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara karakteristik pelanggan Double X dengan kepuasan secara keseluruhan. Pada uji khi kuadrat ditentukan hipotesa sebagai berikut : H o : Kepuasan keseluruhan tidak dipengaruhi oleh karakteristik pelanggan H 1 : Kepuasan keseluruhan dipengaruhi oleh karakteristik pelanggan. Pengambilan keputusan, dilakukan dengan membandingkan nilai khi kuadrat hitung dengan nilai khi kuadrat tabel, jika nilai khi kuadrat hitung lebih besar dari daripada khi kuadrat tabel, maka H o ditolak, artinya ada hubungan antara karakteristik pelanggan Double X dengan kepuasan keseluruhan. Untuk mencari khi hitung digunakan rumus berikut (Santoso, 2001): CS = (O ij E ij )² E ij Keterangan : O ij = Koefisien korelasi.....(4) E ij = Selisih peringkat Xi dan Yi E ij = Pr + Pc x n (5) Pr = Proporsi baris Pc = Proporsi kolom n = Jumlah responden Untuk mencari derajat kebebasan, digunakan rumus berikut: Df = (Jumlah Baris-1) x (Jumlah Kolom-1) (6) 2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai kepuasan pelanggan telah banyak dilakukan sebelumnya. Seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Rivano (2006) yang berjudul Analisis Perilaku Konsumen Susu L-Men (Studi kasus di Kota Depok). Penelitian ini juga menggunakan metode IPA untuk mengukur tingkat kepentingan dan kinerja dari atribut produk susu L-Men. Dari analisis IPA didapatkan bahwa atribut yang dinilai penting oleh responden dan sudah memenuhi keinginan responden adalah atribut efek pada tubuh, kejelasan tanggal kadaluarsa, nilai gizi, tanpa bahan pengawet, dan label halal. Atribut-atribut yang menjadi prioritas utama adalah isi/volume dan citarasa susu. Atribut-atribut tersebut dinilai penting oleh responden namun kinerjanya masih dibawah yang

33 diharapkan oleh konsumen. Sedangkan atribut yang masuk dalam kuadran prioritas rendah adalah tampilan kemasan, merk, pilihan rasa, aroma, harga, ketersediaan, promosi iklan, dan promosi kontes pria L-Men. Perbandingan dengan penelitian terdahulu, pada penelitian ini tidak hanya mengukur tingkat kepentingan dan kinerja setiap atribut, namun mengukur indeks kepuasan konsumen secara keseluruhan dengan menggunakan Customer Satisfaction Index (CSI). Sehinga dapat mengetahui seberapa besar kepuasan konsumen. Ikhwan (2007) dengan judul Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Gumati Cafe Bogor. Metode yang digunakan adalah analisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut pelayanan restoran dengan Importance Performance Analysis (IPA) dan metode Customer Satisfaction Index (CSI). Dapat diambil suatu kesimpulan bahwa keseluruhan atribut dari Gumati Cafe dapat dikatakan sudah memuaskan pelanggannya, hal ini dikarenakan nilai CSI adalah sebesar 72,14%, yaitu berada pada range 0,66-0,80. Perbandingan dengan penelitian terdahulu, pada penelitian ini tidak hanya mengukur tingkat kepentingan dan kinerja setiap atribut, namun dilakukan uji khi kuadrat untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara karakteristik pelanggan Double X dengan kepuasan secara keseluruhan 2.3. Kerangka Pemikiran Konseptual PT. Amway Indonesia memiliki visi yaitu membantu mewujudkan kehidupan yang lebih baik kepada setiap stokeholders-nya, salah satunya yaitu dengan membangun merek global suplemen makanan dan kesehatan yang mampu mengakomodir kebutuhan gizi masyarakat. Hal ini diwujudkan dengan memproduksi suplemen Double X yang merupakan suplemen multivitamin yang dilengkapi dengan fitonutrien. Double X baik di konsumsi oleh pria dan wanita yang memiliki tingkat aktivitas yang tinggi dan berada pada lingkungan yang mudah terpapar dengan radikal bebas, sehingga dapat tampil vit setiap harinya. Namun pada saat ini perusahaan perlu mengetahui nilai produk yang ditawarkan kepada pelanggannya, dan perusahaan juga perlu mengevaluasi atribut-atribut produk. Sehingga diketahui apakah produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut telah memenuhi atau belum memenuhi harapan pelanggannya.

34 Tujuan PT. Amway Indonesia Produk Double X Nilai produk bagi Pelanggan Analisis Deskriptif... Karakteristik Pelanggan Suplemen Double X Chi-Square : Hubungan Karakteristik Pelanggan dengan kepuasan secara keseluruhan IPA... Tanggapan Pelanggan Suplemen Double X Kebutuhan dan keinginan Pelanggan Harapan Pelanggan terhadap Produk CSI... Tingkat Kepuasan Pelanggan Rekomendasi alternatif strategi bauran pemasaran Suplemen Double X Gambar 4. Kerangka Pemikiran Konseptual. Nilai produk bagi pelanggan suplemen Double X dalam penelitian ini mencakup analisis karakteristik umum konsumen dengan tabulasi deskriptif.kemudian dicari hubungan antara karakteristik pelanggan dengan kepuasan keseluruhan dengan menggunakan alat analisis Chi-Square. Analisis

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN SUPLEMEN DOUBLE X PADA PT AMWAY INDONESIA (Studi Kasus ADC Bogor) Oleh PERDANA TUMPAL PANROI MARPAUNG H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN SUPLEMEN DOUBLE X PADA PT AMWAY INDONESIA (Studi Kasus ADC Bogor) Oleh PERDANA TUMPAL PANROI MARPAUNG H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN SUPLEMEN DOUBLE X PADA PT AMWAY INDONESIA (Studi Kasus ADC Bogor) Oleh PERDANA TUMPAL PANROI MARPAUNG H24104114 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KUALITAS PELAYANAN YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DI RESTORAN Mr. CELUP S BOGOR. Oleh EVIVANA SITUMORANG H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KUALITAS PELAYANAN YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DI RESTORAN Mr. CELUP S BOGOR. Oleh EVIVANA SITUMORANG H ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KUALITAS PELAYANAN YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DI RESTORAN Mr. CELUP S BOGOR Oleh EVIVANA SITUMORANG H24102128 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SALON DINA LEE BOGOR. Oleh FITRI RAHMAWATI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SALON DINA LEE BOGOR. Oleh FITRI RAHMAWATI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SALON DINA LEE BOGOR Oleh FITRI RAHMAWATI H24104090 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa perkreditan motor PT. Summit Oto Finance Cabang Bogor harus bersaing dengan perusahaan perkreditan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN GUMATI CAFE - BOGOR. Oleh AYIP MUHAMAD IKHWAN H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN GUMATI CAFE - BOGOR. Oleh AYIP MUHAMAD IKHWAN H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN GUMATI CAFE - BOGOR Oleh AYIP MUHAMAD IKHWAN H24102131 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 ABSTRAK Ayip Muhamad Ikhwan.

Lebih terperinci

PENILAIAN DISTRIBUTOR PRODUK MINUMAN KESEHATAN

PENILAIAN DISTRIBUTOR PRODUK MINUMAN KESEHATAN PENILAIAN DISTRIBUTOR PRODUK MINUMAN KESEHATAN K-LIQUID CHLOROPHYLL PADA POLA MLM TERHADAP KINERJA MANAJEMEN PT. K-LINK INDONESIA (Kasus Distributor Daerah Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara) Oleh

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK. Oleh : EVA PUSPITASARI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK. Oleh : EVA PUSPITASARI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK Oleh : EVA PUSPITASARI H24053915 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu aspek mendasar yang perlu dipahami oleh Perum Perhutani adalah karakter konsumen sebagai pengguna minyak kayu putih hasil produksinya, yaitu kepuasan. Dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran KOGUPE SMAN 46 Jakarta merupakan koperasi konsumen di kawasan Jakarta Selatan yang bergerak di bidang usaha pertokoan dan simpan pinjam. Dalam upaya memenuhi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk mengembangkan kemampuan petani dan kelompok tani, mengubah perilakunya dalam usaha taninya sehingga mampu menghasilkan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 34 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus IPB Dramaga. Waktu penelitian pada bulan September-Oktober 2009. Penentuan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN SUSU L-MEN (Studi Kasus di Kota Bogor) Oleh : FAKHRY AKHYADI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN SUSU L-MEN (Studi Kasus di Kota Bogor) Oleh : FAKHRY AKHYADI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN SUSU L-MEN (Studi Kasus di Kota Bogor) Oleh : FAKHRY AKHYADI H24104105 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ABSTRAK Fakhry

Lebih terperinci

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR 6.1. Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik konsumen pada penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR Oleh : NOVA RESKI SEPTINA K A14104117 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia,Tbk. Jl. Laks. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia Cabang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT. BMI, Tbk memiliki visi, menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual dan dikagumi di pasar rasional. Visi tersebut harus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 12 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Faktor paling penting dalam pelayanan kesehatan di RS adalah kepuasan pasien. Kepuasan pasien terpenuhi jika harapan-harapan pasien akan pelayanan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini mengambil kerangka pemikiran dari berbagai penelusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian, serta metode-metode atau

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Restoran River Side yang berlokasi di Kawasan Wisata Sungai Musi, Komplek Benteng Kuto Besak, Jalan Rumah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian disusun untuk menggambarkan konsep analisis kepuasan pelanggan melalui penilaian harapan dan kenyataan kualitas pelayanan pendidikan

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan pada pertengahan bulan November 2016 hingga awal bulan Desember 2016. 1.2 Materi

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON. Oleh ROSMIA MEGAWATI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON. Oleh ROSMIA MEGAWATI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON Oleh ROSMIA MEGAWATI H24077033 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan melakukan aktivitas karena adanya kebutuhan dan keinginan konsumen. Pada masa sekarang terjadi persaingan yang sangat ketat pada

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Jasa pengujian Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini membahas tentang kepuasan konsumen terhadap atribut jasa outbound pada PT Mandiri Kreasi Bersaudara (UPGRADE.inc). Jasa outbound belakangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi. III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Menurut Azwar (2008 : 7) penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Umum Dalam Tugas Akhir ini yang dibahas adalah kepuasan penumpang angkutan umum perkotaan. Tingkat kepuasan penumpang angkutan umum terhadap pelayanan merupakan faktor yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LADASA TEORI 3.1 Umum Hal utama yang menjadi pokok pembahasan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah kepuasan penumpang angkutan umum perkotaan. Tingkat kepuasan penumpang terhadap pelayanan angkutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

Oleh ELLA RAHMANIA H

Oleh ELLA RAHMANIA H ANALISIS PERILAKU DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PERFORMANCE RESTORAN PASTEL & PIZZA RIJSTTAFEL DI KOTA BOGOR SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di CV. Duta Luwak Brother s Link Jln. Raden Intan Gg.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di CV. Duta Luwak Brother s Link Jln. Raden Intan Gg. III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di CV. Duta Luwak Brother s Link Jln. Raden Intan Gg. Menako No.111 Way Mengaku Kec.Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat. Penelitian

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Sang Hyang Seri (Persero) Regional Manajer I Sukamandi di Sukamandi, Kabupaten Subang. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data 47 Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi pengumpulan data dan hasil pengolahan data yang dilakukan berdasarkan metodologi yang telah disusun pada Bab 3. 4.1. Data Umum Perusahaan Data yang

Lebih terperinci

II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Konsumen

II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Konsumen 5 II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2006), secara umum kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis BAB III KERANGKA PEMIKIRAN Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku masyarakat khususnya vegetarianisme yang berada di Kota Bogor dalam pembelian produk yang akan

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dantempat Penelitian Restoran Ikan Bakar Dalam Bambu Karimata adalah salah satu restoran yang berlokasi di pusat kota Sentul Bogor Depan Pintu Tol Sentul Selatan 2

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Rumah Makan Waroeng Steak & Shake merupakan usaha rumah makan yang sedang berkembang di Kota Bogor. Rumah makan ini baru berdiri pada 25 Mei 2007.

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data populasi responden dilakukan pada bulan Desember 2008 Mei 2009. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara, (1) Penyusunan kuesioner (2) Uji validasi

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DI KECAMATAN BOGOR TIMUR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DI KECAMATAN BOGOR TIMUR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DI KECAMATAN BOGOR TIMUR Oleh ARI AGUNG NUGROHO H24066002 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Alamat Perusahaan. pribadi maupun angkutan umum, baik kendaraan beroda empat maupun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Alamat Perusahaan. pribadi maupun angkutan umum, baik kendaraan beroda empat maupun BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Lokasi dan Alamat Perusahaan Lokasi Lisa s House mudah dijangkau dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, baik kendaraan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dengan harapan penumpang. Kepuasan merupakan respon dari penumpang

BAB III LANDASAN TEORI. dengan harapan penumpang. Kepuasan merupakan respon dari penumpang BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Kepuasan Penumpang Dalam Skripsi ini yang dibahas adalah tentang kepuasan penumpang terhadap pelayanan jasa angkutan umum antar kota dalam provinsi. Kepuasan adalah tingkat

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR. Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR. Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A14104120 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ANALISIS KEPUASAN

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN UMMAT (STUDI KASUS : PT. BANK MUAMALAT INDONESIA UNIT PELAYANAN SYARIAH, GARUT)

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN UMMAT (STUDI KASUS : PT. BANK MUAMALAT INDONESIA UNIT PELAYANAN SYARIAH, GARUT) ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN UMMAT (STUDI KASUS : PT. BANK MUAMALAT INDONESIA UNIT PELAYANAN SYARIAH, GARUT) Oleh HENDRA BUDIMAN H24103069 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Semakin ketatnya persaingan dalam industri perhotelan, maka untuk meningkatkan daya saingnya maka Sahira Butik Hotel Bogor melakukan peningkatkan terhadap

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis keputusan dan kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi jeruk medan dilakukan di Pasar Baru Bogor. Penentuan lokasi ini dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 31 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik semakin meningkat, bentuk respon tuntutan tersebut adalah munculnya aspirasi masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan teknologi informasi dalam kondisi bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan geografis sehingga informasi

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DEBITUR KREDIT WIRAUSAHA DI PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ROSI ANRAYANI H

ANALISIS KEPUASAN DEBITUR KREDIT WIRAUSAHA DI PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ROSI ANRAYANI H ANALISIS KEPUASAN DEBITUR KREDIT WIRAUSAHA DI PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR Oleh ROSI ANRAYANI H24050175 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis kepuasan dan loyalitas konsumen ini mengambil lokasi di Restoran D Cost, Plaza Atrium Senen, lantai dasar, pintu 2, Jakarta

Lebih terperinci

Perilaku Konsumen

Perilaku Konsumen Makanan atau pangan adalah satu kebutuhan hidup manusia yang paling mendasar dan merupakan suatu kebutuhan primer setiap manusia untuk mempertahankan hidupnya. Kepuasan pelanggan sangatlah erat kaitannya

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KUALITAS PELAYANAN DAN KENAIKAN HARGA

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KUALITAS PELAYANAN DAN KENAIKAN HARGA 1 ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KUALITAS PELAYANAN DAN KENAIKAN HARGA (Studi Kasus : Fasilitas Jasa Internet Cyber Mahasiswa IPB) Oleh INDRA SOFIAN H24101078 DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS POSITIONING INSTITUT PERTANIAN BOGOR SEBAGAI PERGURUAN TINGGI - BADAN HUKUM MILIK NEGARA (PT-BHMN) Oleh RIJKI SAEFULOH BASALMAH H

ANALISIS POSITIONING INSTITUT PERTANIAN BOGOR SEBAGAI PERGURUAN TINGGI - BADAN HUKUM MILIK NEGARA (PT-BHMN) Oleh RIJKI SAEFULOH BASALMAH H ANALISIS POSITIONING INSTITUT PERTANIAN BOGOR SEBAGAI PERGURUAN TINGGI - BADAN HUKUM MILIK NEGARA (PT-BHMN) Oleh RIJKI SAEFULOH BASALMAH H24104062 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Kepuasan Pelanggan 2.1.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa pelanggan adalah seseorang yang beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi, dunia ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi, dunia ilmu pengetahuan dan teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan era globalisasi, dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang semakin pesat. Globalisasi mempunyai dampak yang luas tidak hanya pada sektor

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK Septia Elsa Email: Septiaelsa@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di bidang jasa boga, maka setiap perusahaan perlu menciptakan konsep

BAB I PENDAHULUAN. di bidang jasa boga, maka setiap perusahaan perlu menciptakan konsep 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini dan seiring dengan semakin banyaknya perusahaan pesaing yang bermunculan khususnya di bidang jasa boga, maka

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Umum Konsumen BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Tahu Djadi Sari yang dibeli oleh konsumen bertujuan untuk dikonsumsi oleh keluarganya/rumah tangga. Hal ini dikarenakan tahu yang dijual oleh

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan yang semakin ketat, membuat setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan.

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT JASA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS BIMBEL PRIMAGAMA, BOGOR) Oleh RENOVA H

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT JASA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS BIMBEL PRIMAGAMA, BOGOR) Oleh RENOVA H ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT JASA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS BIMBEL PRIMAGAMA, BOGOR) Oleh RENOVA H24102034 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Definisi Konsumen Konsumen adalah seseorang yang terlibat secara langsung dalam kegiatan dan penggunaan dari suatu produk dalam rangka memenuhi tujuan penggunaan, kebutuhan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BAURAN PEMASARAN (STUDI KASUS BANCASSURANCE AIG LIPPO CAB. BOGOR) Oleh : M. YUSUF H

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BAURAN PEMASARAN (STUDI KASUS BANCASSURANCE AIG LIPPO CAB. BOGOR) Oleh : M. YUSUF H ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BAURAN PEMASARAN (STUDI KASUS BANCASSURANCE AIG LIPPO CAB. BOGOR) Oleh : M. YUSUF H24102048 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Perusahaan akan selalu berusaha agar tujuannya dapat tercapai secara maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja dan target

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PRODUK PERMATA TABUNGAN SYARIAH (STUDI KASUS PERMATABANK SYARIAH CABANG ARTERI PONDOK INDAH)

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PRODUK PERMATA TABUNGAN SYARIAH (STUDI KASUS PERMATABANK SYARIAH CABANG ARTERI PONDOK INDAH) ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PRODUK PERMATA TABUNGAN SYARIAH (STUDI KASUS PERMATABANK SYARIAH CABANG ARTERI PONDOK INDAH) Oleh YULI ASTRIA H24103097 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat wisata yang ada di Bogor, diantaranya yaitu kebun raya Bogor, taman wisata mekarsari, taman matahari, dan taman safari

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkosumsi, menghabiskan barang

III. KERANGKA PEMIKIRAN. yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkosumsi, menghabiskan barang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menurut Engel et al (1994) adalah sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkosumsi,

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis)

VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis) 63 VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN 7.1. Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis) Analisis Important-Performance merupakan suatu cara untuk

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku konsumen yang melakukan aktivitas pembelian di DKI Jakarta khususnya. Aktivitas pembelian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode survei. Metode survei merupakan penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 24 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Bank OCBC NISP PT. Bank NISP Tbk, yang kini menjadi PT. Bank OCBC NISP Tbk., merupakan bank keempat tertua di Indonesia, didirikan di Bandung pada tanggal 4 April

Lebih terperinci

di masa yang akan datang dilihat dari aspek demografi dan kepuasannya. PENDAHULUAN

di masa yang akan datang dilihat dari aspek demografi dan kepuasannya. PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini ada dua teknologi yang diusung oleh perusahaan-perusahaan telekomunikasi Indonesia yaitu teknologi Global System for Mobile communication (GSM) dan teknologi Code

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR ISI DAFTAR ISI....iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 9 1.4 Manfaat Penelitian... 9 1.5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Kepuasan pengguna yang menjadi tujuan dari perusahaan dituangkan dalam strategi dan rencana kerja yang diimplementasikan dalam kegiatan pemasaran dan pelayanan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik jasa Klasifikasi Jasa

II. TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik jasa Klasifikasi Jasa 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jasa Rangkuti (2003) mendefinisikan jasa sebagai pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasat mata dari suatu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya diproduksi dan dikonsumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN 27 Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis studi kasus. Menurut Sugiyono (2004, p11), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kasus di Bakso Kota Cakman Bogor yang terletak di Jl. Padjajaran No 60 61 Bogor. Bakso Kota Cakman Bogor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen 20 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen perlu dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jasa Lovelock dan Writz (1991) mengungkapkan dua pengertian jasa, diantaranya adalah : 1. Jasa adalah tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lainnya.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Pelanggan Perasaan puas pelanggan timbul ketika konsumen membandingkan persepsi mereka mengenai kinerja produk atau jasa dengan harapan mereka. Sementara itu kepuasan

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS SALURAN DISTRIBUSI FRUIT TEA DI WILAYAH BOGOR (STUDI KASUS PADA KANTOR PENJUALAN (KP) BOGOR PT. SINAR SOSRO)

ANALISIS EFEKTIVITAS SALURAN DISTRIBUSI FRUIT TEA DI WILAYAH BOGOR (STUDI KASUS PADA KANTOR PENJUALAN (KP) BOGOR PT. SINAR SOSRO) ANALISIS EFEKTIVITAS SALURAN DISTRIBUSI FRUIT TEA DI WILAYAH BOGOR (STUDI KASUS PADA KANTOR PENJUALAN (KP) BOGOR PT. SINAR SOSRO) Oleh ETTY NUR BAETI H24103062 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA HOTEL HOLIDAY INN BANDUNG. Oleh: ANDIKA BUCHORI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA HOTEL HOLIDAY INN BANDUNG. Oleh: ANDIKA BUCHORI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA HOTEL HOLIDAY INN BANDUNG Oleh: ANDIKA BUCHORI H24102111 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER IM3 (Studi kasus : Mahasiswa Program Strata-1 Institut Pertanian Bogor)

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER IM3 (Studi kasus : Mahasiswa Program Strata-1 Institut Pertanian Bogor) ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER IM3 (Studi kasus : Mahasiswa Program Strata-1 Institut Pertanian Bogor) Oleh : NINA MELATI PUTRI H24051392 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian atau mengkonsumsi suatu barang. Karakteristik konsumen dapt dilihat beradasarkan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : RSU BHAKTI ASIH TANGERANG)

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : RSU BHAKTI ASIH TANGERANG) ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : RSU BHAKTI ASIH TANGERANG) Oleh : VELMA FIDELIA RAHMANI H24050811 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan semua pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berat, disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun demikian

BAB I PENDAHULUAN. berat, disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun demikian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dewasa ini sedang mengalami kelesuan yang sangat berat, disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun demikian seiring dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Sehingga terjadilah persaingan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR KOMUNIKASI PEMASARAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

PENGARUH FAKTOR KOMUNIKASI PEMASARAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PENGARUH FAKTOR KOMUNIKASI PEMASARAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (Studi Kasus pada Wisatawan Domestik di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor) Oleh EKA TAMIA MAHAKAMI H24104056 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Unit Analisis Time Horizon T-1 Deskriptif - Kualitatif Individu Pelanggan Bengkel T-2 Deskriptif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif yakni suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Menurut Syamsir (2011), salah satu industri pengolahan minuman yang memiliki prospek yang semakin baik adalah industri yoghurt. Hal ini terkait nilai tambah

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TOKO BUKU LEKSIKA LENTENG AGUNG JAKARTA

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TOKO BUKU LEKSIKA LENTENG AGUNG JAKARTA 1 ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TOKO BUKU LEKSIKA LENTENG AGUNG JAKARTA OLEH : WANTI OKI MANDASARI (H24053714) DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 2 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia saat ini sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan atau

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini desain yang dipergunakan adalah riset deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian untuk menguraikan sifat-sifat dari suatu keadaan.

Lebih terperinci