Pokok bahasan: 1. Merespon keadaan darurat. 2. Penolong dan mereka yg menerima pertolongan.
|
|
- Sudirman Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pokok bahasan: 1. Merespon keadaan darurat 2. Penolong dan mereka yg menerima pertolongan. 3. Menjelaskan tingkah laku prososial: mengapa orang menolong?
2 Perilaku prososial: Adl tindakan menolong yang menguntungkan bagi orang lain tanpa ada keuntungan langsung bagi yang melakukan tindakan tersebut dan bahkan mungkin melibatkan risiko bagi orang yang menolong. Altruisme: tingkah laku yang merefleksikan pertimbangan untuk tidak mementingkan diri sendiri demi kebaikan orang lain.
3
4
5 Penelitian prososial dipicu oleh sebuah pembunuhan. Dini hari, 13Maret 1963, seorang wanita dibunuh di New York City. Chaterine (Kitty) Genovese pulang dari bekerja sbg manajer bar. Selagi menyeberang jalan dari mobilnya menuju ke apartemen, seorang laki-laki bersenjatakan pisau mendekatinya. Ia melarikan diri tetapi laki-laki tsb mengejar dan kemudian menusuk Genovese. Ia berteriak minta tolong, lampu-lampu apartemen yg menghadap ke jalan menyala, orang-orang melihat keluar untuk melihat apa yg terjadi. Karena tak satupun orang yang menolong si penyerang kembali untuk membunuhnya. Korban berteriak, tetapi lakilaki tsb menusuknya berkali-kali hingga ia meninggal. Penyerangan itu terjadi dalam waktu 45 menit, dilihat dan didengar oleh 38 saksi mata, tetapi tak satupun di antara mereka yg mengambil tindakan atau menelpon polisi.
6
7 Yue Yue berjalan menyeberangi jalan raya persis di depan toko milik orangtuanya di Kota Foshan, Cina Selatan. Ia tertabrak mobil van dan terlindas. Tak lama kemudian sebuah truk ukuran tiga perempat yang melintas juga melindas bocah balita yang sudah tak berdaya tersebut. Seakan tak ada rasa kasihan sedikit pun mobil-mobil itu berlalu begitu saja meninggalkan bocah yang terkapar di tengah jalan. Orang-orang yang melintas pun tak ada yang peduli sama sekali.
8 satu demi satu orang melewati tubuh Yue begitu saja tanpa pertolongan apa pun. Para pedagang yang tokonya berada di sepanjang jalan pun tidak ada yang terlihat panik sekitar 18 orang berjalan dan mengemudi melewati bocah kecil yang terbaring di jalanan di Kota Foshan, Provinsi Guandong. Tak ada satu pun dari mereka yang menolong. Baru orang ke-19 yang mau menolong, yakni seorang pemulung jalanan, Chen Xianmei. Ia datang mengampiri bocah kecil itu dan meminggirkan tubuhnya serta meminta pertolongan. "Saya tidak memikirkan apa-apa pada waktu itu, saya hanya ingin menyelamatkan gadis itu," ujar Chen.
9 Kedua pengemudi yang melindas Yue Yue telah ditangkap, namun mereka mengaku tidak melihat gadis kecil karena jalan yang gelap. Media Cina melaporkan bahwa salah satu pria diduga baru putus dengan pacarnya dan sedang bertelepon saat ia menabrak Yue Yue.(Dailymail/MEL)
10 Mengapa tidak muncul perilaku menolong? Diffusion of responsibility berkurangnya tanggung jawab individu krn keberadaan orang lain semakin banyak bystanders perilaku prososial semakin menurun. Bystanders menghambat perilaku prososial disebut bystanders effect a. jml penonton banyak yang menolong semakin sedikit b. selang waktu untuk terjadi perilaku menolong semakin lama
11 % bystander detik yg berlalu sebelum Yg menolong pertolongan dimulai jumlah bystander
12 situasi emergensi no tdk menolong atensi thd situasi (tdk ada atensi) no yes tdk menolong interpretasi tepat (misinterpretasi) no yes tdk menolong ada tgjwb sosial no yes tdk menolong tahu caranya no yes tdk menolong keputs menolong bystanders menolong
13 Menolong Makin besar tekanan waktu, makin kecil persentase utk menolong 10 Lebih awal tepat sesuai terlambat
14 Apakah situasi jelas atau ambigu? Individu tidak ingin melakukan kesalahan di hadapan banyak orang (fear of looking foolish). Kecenderungan orang yg berada dlm kelompok orang asing utk menahan diri dan tidak berbuat apapun (disebut pengabaian majemuk / pluralistic ignorance).
15 Jika tanggung jawab jelas posisinya, langsung menolong. Jika tanggung jawab tidak jelas, orang cenderung mengasumsikan bhw pemimpin yg hrs bertanggung jawab. Dalam satu kelompok tanpa pemimpin yg jelas akan terjadi penyebaran tanggung jawab. Bystander seorang diri lebih mungkin untuk bertindak karena tidak orang lain saat itu yg harus bertanggung jawab.
16 Sejumlah keadaan darurat cukup sederhana shg hampir setiap orang punya ketrampilan untuk menolong. Beberapa keadaan darurat membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan khusus yang tidak dimiliki kebanyakan bystander 5. Mengambil keputusan untuk menolong dipengaruhi oleh: konsekuensi menolong biaya menolong biaya korban
17 Menolong orang yg disukai (faktor kesamaan, dan daya tarik fisik beperan di sini) Atribusi menyangkut tanggung jawab korban. mana yg akan Sdr tolong: orang yg pingsan di pinggir jalan, di sampingnya ada botol anggur kosong Orang yang terlihat kebingungan/menangis di pinggir jalan karena dirampok.
18 Model prososial eg: bystander yg menolong meningkatkan perilaku menolong di antara bystander lain.
19 Model-model prososial dalam media berkontribusi pada pembentukan norma sosial yang mendukung tingkah laku menolong. Forge & Phemister (1987) anak prasekolah yang menonton program prososial (misal sesame streets, Barney and Friends) lebih cenderung berespon secara prososial daripada anak-abak yang tidak menonton acara semacam itu.
20 Batson &Thompson (2001) mengindikasikan 3 motif utama yang relevan ketika dihadapkan pada dilema moral yaitu: Self interest, integritas moral, dan hipokrisi moral. a. Self interest (kepetingan pribadi) motivasi untuk terlibat dalam tingkah laku apapun yang memberikan kepuasan terbesar. orang yg memiliki motif ini tidak memikirkan ttg benar-salah atau adil-tidak adil, mereka hanya melakukan apa yg terbaik bagi dirinya.
21 b. Integritas moral: motivasi utk bermoral dan benar-benar terlibat dalam tingkah laku moral Bagi orang yg termotivasi dengan integritas moral pertimbangan akan kebajikan dan keadilan seringkali membutuhkan sejumlah pengorbanan self interest utk melakukan hal yg benar
22 c. Hipokrisi moral Motivasi utk terlibat perilaku bermoral padahal sebenarnya menghindari kerugian akibat tingkah laku bermoral. Penting bagi mereka utk terlihat peduli dalam melakukan hal yang benar tetapi tetap mengutamakan kepentingan pribadi.
23 a. Menolong sbg fungsi dari keadaan emosional bystander Emosi positif: menolong kepedulian sosial Konsekuensi menyenangkan Pertolongan sangat jelas dibutuhkan Emosi positif: tidak menolong Ambiguitas kebutuhan menolong Sense of power Konsekuensi tidak menyenangkan Emosi negatif: Menolong Fokus empati pd korban Tanggung jawab pribadi utk emosi negatif Pertolongan sangat jelas dibutuhkan Tugas menolong menarik & menyenangkan Emosi negatif : tidak menolong Fokus empati pd diri sendiri Tidak bertanggung jawab utk emosi negatif
24 b. Faktor disposisional : empati Empati: respon afektif dan kognitif yang kompleks terhadap distress emosional orang lain. Secara afektif: merasakan apa yg dirasakan orang lain, secara kognitif: memahami apa yang orang lain rasakan dan mengapa. Kemampuan mengambil perspektif orangg lain (perspektif taking), ada tiga tipe: a. Dapat membayangkan orang lain mempersepsi suatu kejadian dan bagaimana ia akan merasakan (membayangkan orang lain) b. Membayangkan bagaimana anda akan merasa jika ada dalam situasi tersebut (membayangkan diri) c. Empati pada karakter fiktif (film, baca buku)
25 c. Faktor kepribadian lain: Kebutuhan akan persetujuan (need for approval) Kepercayaan interpersonal Kepribadian altruistik: adl: kombinasi variabel disposisional yang berhubungan dengan perilaku prososial
26 ciri: empati keyakinan bhw dunia itu adil tanggung jawab sosial internal locus of control egosentrisme rendah Lima karakeristik kepribadian ini ditemukan di antara orang-orang di Eropa yang secara aktif di tahun 1940an membantu menyelamatkan Yahudi dari pembunuhan Nazi (Oliner & Oliner, 1988).
27 Motif dasar sukarelawan: Nilai-nilai personal: utk bertindak pd nilai-nilai penting spt kemanusiaan Kebutuhan utk memahami fenomena Keinginan utk meningkatkan perkembangan diri sendiri Kesempatan utk mendapatkan pengalaman berhubungan dg karier Kebutuhan utk mengembangkan hubungan pribadi Keinginan utk mengurangi perasaan negatif spt rasa bersalah atau menyelesaikan masalah pribadi. Generativity: kepedulian & komitmen orang dewasa utk kesejahteraan generasi berikutnya.
28 Nilai : untuk berekspresi atau bertindak pada nilai yg penting, mis: nilai kemanusiaan. Pemahaman: untuk belajar lebih mengenali atau melatih ketrampilan yg tidak sering digunaka. Pengembangan: untuk tumbuh dan berkembang secara psikologis melalui aktivitas sukarela Karier: untuk memperoleh pengalaman yang berhubungan dengan karier Sosial: untuk memperkuat hubungan sosial Perlindungan: untuk mengurangi perasaan negatif seperti rasa bersalah, atau untuk menyelesaikan masalah pribadi
29 Ancaman harga diri tinggi: Penolong & bentuk pertolongan: teman atau saudara Orang asing yg mirip Butuh ketrampilan penting spt kepandaian atau kreativitas Reaksi dari orang yg ditolong: Reaksi emosioal negatif Evaluasi negatif thd bantuan Motivasi rendah utk mencari pertolongan Menolak pertolongan Self help tinggi
30 Penolong & bentuk pertolongan Seseorang tidak disukai Orang asing yg tidak mirip Butuh ketrampilan tidak penting misal tenaga/kekuatan Reaksi orang yg ditolong Reaksi emosi positif Perasaan terima kasih pada penolong Motivasi mencari pertolongan kuat Tidak menolak pertolongan Self help rendah
31 1. empathy-altruism hypothesis Empati adalah respon terhadap keadaan emosional orang lain, artinya kita mengalami atau bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain. perilaku prososial dimotivasi oleh dorongan yang sifatnya unselfish untuk membantu orang yang membutuhkan bantuan. situasi darurat empati perilaku menolong, tidak ada empati tidak menolong.
32 2. Negative state relief model perilaku prososial didorong oleh adanya keinginan untuk mengurangi ketidaknyaman akibat emosi negatif yang dialami. memberikan pertolongan kepada orang lain justru akan membuat orang tersebut merasa lebih nyaman. Dalam motivasi ini terkandung keinginan untuk melayani kepentingannya sendiri, yaitu menghilangkan emosi negatif yang dialami.
33 3. empathic joy hypothesis empati akan mendorong seseorang untuk menolong, tetapi empati saja belum cukup untuk memotivasi seseorang menolong orang lain. perilaku menolong ini juga didorong oleh perasaan positif yang muncul pada saat ia memberikan pertolongan. Jadi menolong orang lain akan memberikan dampak yang menyenangkan dan ini merupakan egoistic reward bagi orang yang melakukannya, biasanya ini berkaitan dengan informasi mengenai keberhasilan seseorang dalam memberi pertolongan.
34 4. Model determinisme genetis Dasar: teori sosiobiologi Menurut teori sosiobiologi banyak aspek perilaku manusia yang ditentukan oleh faktor genetis. Biasanya kita lebih suka menolong orang-orang yang secara genetis sama dengan kita. Sehingga perilaku prososial secara tidak disadari didorong oleh adanya kebutuhan untuk meningkatkan dan menjaga kelangsungan hidup generasi kita.
35 Apakah budaya mempengaruhi perilaku prososial? Jelaskan disertai contoh nyata yang ada di kultur tertentu. Bagaimana pengaruh jenis kelamin terhadap perilaku prososial? Jelaskan! Note: tugas diketik pada kertas A4, spasi 1,5 Dikumpulkan dan didiskusikan pada pertemuan berikutnya.
c. Pengalaman dan suasana hati.
PERILAKU PROSOSIAL Perilaku prososial dapat dimengerti sebagai perilaku yang menguntungkan penerima, tetapi tidak memiliki keuntungan yang jelas bagi pelakunya. William (1981) membatasi perilaku prososial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan penelitian 1.3 Kerangka Teori
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menolong merupakan perbuatan yang mulia, sejauh pertolongan itu dibutuhkan sehingga bermanfaat. Namun terkadang pertolongan justru tidak datang saat dibutuhkan. Banyak
Lebih terperinciTINGKAH LAKU PROSOSIAL
TINGKAH LAKU PROSOSIAL Modul ke: Fakultas Psikologi Dasar tingkah pro-sosial; Tahap-tahap perilaku menolong; Respons terhadap keadaan darurat; Pengaruh internal dan eksternal dalam menolong; Komitmen jangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan pepatah berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Nilai kesetiakawanan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahluk sosial, dimana manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sejak jaman dahulu manusia hidup bergotongroyong, sesuai dengan pepatah
Lebih terperinciKognisi Sosial. (Berpikir mengenai dunia sosial)
Kognisi Sosial (Berpikir mengenai dunia sosial) adalah cara kita menginterpretasi, menganalisis, mengingat dan menggunakan informasi ttg dunia sosial. Bahasan ttg kognisi sosial meliputi: skema Heuristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan batasan yang akan digunakan dalam melakukan penelitian ini.
BAB I PENDAHULUAN Dalam Bab 1 ini, peneliti menjabarkan latar belakang, rumusan permasalahan, hipotesis, tujuan dan manfaat penelitian, definisi terminologis dan juga cakupan dan batasan yang akan digunakan
Lebih terperinciSeorang wanita yang mengalami kesulitan tidur dan kehilangan konsentrasi setelah kematian suaminya. Seorang wanita muda mencoba memanjakan dirinya
KONSEPSI TENTANG ABNORMALITAS 1 Fakta : Seorang wanita yang mengalami kesulitan tidur dan kehilangan konsentrasi setelah kematian suaminya. Seorang wanita muda mencoba memanjakan dirinya dengan makan,
Lebih terperinciMeliputi: Konformitas (conformity): berperilaku yg wajar, dpt diterima oleh kelompok/masyarakat. Kesepakatan ( compliance): usaha utk membuat orang
Meliputi: Konformitas (conformity): berperilaku yg wajar, dpt diterima oleh kelompok/masyarakat. Kesepakatan ( compliance): usaha utk membuat orang lain memenuhi permintaan kita. Kepatuhan (obedience):
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Prososial. bentuk perilaku yang muncul dalam kontak sosial, sehingga perilaku prososial
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Prososial 1. Pengertian Perilaku Prososial Perilaku prososial menurut Asih dan Pratiwi (2010) merupakan salah suatu bentuk perilaku yang muncul dalam kontak sosial,
Lebih terperinciEMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK
EMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK Murhima A. Kau Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo INTISARI Proses perkembangan perilaku prososial menurut sudut pandang Social Learning Theory
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Perososial 2.1.1 Pengertian Perilaku Prososial Perilaku prososial dapat dimengerti sebagai perilaku yang menguntungkan penerima, tetapi tidak memiliki keuntungan yang
Lebih terperinciPerilaku Menolong, Prosocial dan Altruisme
Perilaku Menolong, Prosocial dan Altruisme Prepared by: Prof. DR. Koentjoro bin Soeparno Visiting Professor School of Psychology and Human Development Faculty of Social Sciences and Humanities University
Lebih terperinciTINGKAH LAKU ALTRUISTIK
6 TINGKAH LAKU ALTRUISTIK Altruisme adalah perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri. Perilaku ini merupakan kebajikan yang ada dalam banyak budaya dan dianggap penting
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Prososial 2.1.1 Pengertian Perilaku Prososial Menurut Kartono (2003) menyatakan bahwa perilaku prososial adalah suatu perilaku prososial yang menguntungkan dimana terdapat
Lebih terperinciAGRESI: asal-usul, sebab, & penanggulangannya.
AGRESI: asal-usul, sebab, & penanggulangannya. AGRESI 1. Perspektif Teoritis ttg Agresi 2. Determinan Agresi manusia 3. Agresi dalam hubungan jangka panjang: agresi di tempat kerja 4. Pencegahan dan pengendalian
Lebih terperinciKonseling Kelompok. Pertemuan ke-13
Konseling Kelompok Pertemuan ke-13 Pengantar Konseling kelompok memungkinkan konselor menghadapi bbrp konseli - dg keuntungan biaya yg lebih murah dmn proses kelompok jg memiliki keuntungan dg tjdnya keunikan
Lebih terperinciBAB I PENAHULUAN. lingkungan sosial, khususnya supaya remaja diterima dilingkungan temanteman
1 BAB I PENAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial, manusia tidak mungkin dapat bertahan hidup seorang diri. Interaksi dengan lingkungan senantiasa dibutuhkan untuk dapat memenuhi sebagai
Lebih terperinciLEADERSHIP (Kepemimpinan Efektif)
LEADERSHIP (Kepemimpinan Efektif) Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Pengantar Setiap orang adl pemimpin, setidaknya bagi
Lebih terperinciPersepsi Sosial : Memahami orang lain
Persepsi Sosial : Memahami orang lain Persepsi Sosial Adl proses untuk memahami orang lain. Proses utk menginterpretasi dan mengevaluasi orang lain mengenai sifat-sifat, kualitasnya dan keadaan lain yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan masuk dalam aspek perilaku prososial. Prososial memiliki arti
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia hakikatnya adalah mahkluk individu sekaligus mahkluk sosial. Manusia dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama, bergantung dan membutuhkan manusia
Lebih terperinci1. PENGERTIAN 2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 3. TEORI-TEORI YANG BERKAITAN DENGAN MOTIVASI 4. BAGAIMANA MENJADI TERMOTIVASI? 5.
1. PENGERTIAN 2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 3. TEORI-TEORI YANG BERKAITAN DENGAN MOTIVASI 4. BAGAIMANA MENJADI TERMOTIVASI? 5. MOTIVASI, KEPUASAN KERJA, DAN KINERJA 6. TERTAWA ITU SEHAT, MARI TERTAWA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menolong merupakan salah satu tindakan yang diharapkan muncul dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menolong merupakan salah satu tindakan yang diharapkan muncul dalam kehidupan sehari-hari. Tindakan menolong ini berarti memberikan sesuatu yang dibutuhkan
Lebih terperinciAplikasi Psi Sosial. Bidang Organisasi 1. Kepuasan kerja 2. Perilaku prososial di tempat kerja (OCB) 3. kepemimpinan
Aplikasi Psi Sosial Bidang Organisasi 1. Kepuasan kerja 2. Perilaku prososial di tempat kerja (OCB) 3. kepemimpinan 1. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja sikap pekerja (karyawan) terhadap pekerjaannya sikap
Lebih terperinciPerspektif biopsikososial
PSIKOLOGI SOSIAL DAN KESEHATAN Definisi SEHAT? Perspektif biomedis: objektif: tidak ada tanda-tanda bahwa tubuh tidak berfungsi dengan baik Subjektif: tidak ada simptom subjektif dari penyakit atau luka
Lebih terperinciPERILAKU DALAM BERORGANISASI
PERILAKU DALAM BERORGANISASI Pertemuan 2 Pokok Bahasan: Dasar-dasar perilaku Individu Sub Pokok Bahasan: Karakteristik Biografik Kemampuan, Kepribadian, Persepsi Belajar 1 Karakteristik Biografik Yaitu
Lebih terperinciMASA DEWASA Dewasa Awal ( tahun ) Dewasa Madya ( tahun ) Dewasa Akhir ( di atas 60 tahun )
MASA DEWASA Dewasa Awal ( 18-40 tahun ) Dewasa Madya ( 41-60 tahun ) Dewasa Akhir ( di atas 60 tahun ) BATASAN MEMASUKI MASA DEWASA SEGI HUKUM : orang dewasa itu telah dapat dituntut tanggung jawabnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk saling tolong-menolong ketika melihat ada orang lain yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Hal yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya adalah kemampuan untuk
Lebih terperinciSebagai pengalaman baru
Sebagai pengalaman baru Sekurang2nya ada 6 macam pengalaman baru yg diperoleh oleh klien dalam proses konseling yaitu : 1. Mengenal konflik internal 2. Menghadapi realitas 3. Mengembangkan konsep diri
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. atau balasan. (Batson, 1991) Altruisme adalah sebuah keadaan motivasional
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Altruis 2.1.1 Pengertian Altruis adalah suatu bentuk perilaku menolong berupa kepedulian untuk menolong orang lain dengan sukarela tanpa mengharapkan adanya imbalan atau balasan.
Lebih terperinci10/17/2013. Suatu proses yang kita gunakan untuk mencoba memahami orang lain. Garis besar pembahasan meliputi: Baron & Byrne (2002) :
PERSEPSI SOSIAL Baron & Byrne (2002) : Suatu proses yang kita gunakan untuk mencoba memahami orang lain. Garis besar pembahasan meliputi: 1. Komunikasi Nonverbal 2. Atribusi perilaku 3. Pembentukan kesan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses hidup, manusia selalu membutuhkan orang lain mulai dari lingkungan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang mempunyai arti bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa adanya kehadiran orang lain dilingkungan sekitarnya. Dalam proses hidup,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejak masih zaman Yunani kuno. Para filsuf klasik berpandangan bahwa bagian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pandangan bahwa manusia sebagai individu merupakan satu kesatuan dari aspek fisik atau jasmani dan psikis atau rohani atau jiwa yang tidak dapat dipisahkan, sesungguhnya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. ada dimasyarakat dan biasanya dituntut untuk dilakukan (Staub, dalam Baron
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perilaku Prososial 1. Definisi Perilaku Prososial Perilaku prososial memiliki arti sebagai sosial positif atau mempunyai konsekuensi positif. Sosial positif ini didasarkan atas
Lebih terperinciKOMPONEN KARAKTER (Thomas Lickona) Oleh: Kuncahyono Pasca UM
0 KOMPONEN KARAKTER (Thomas Lickona) Oleh: Kuncahyono Pasca UM (Kompasiana, 2010) Melihat kondisi bangsa saat ini dimana banyak terjadi penyimpangan moral di kalangan remaja dan generasi muda, maka perlu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Prososial. bersifat nyata (Sarwono, 2002). Di kehidupan sehari-hari terdapat berbagai macam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Prososial 1. Pengertian Perilaku Prososial Perilaku sebagai sesuatu yang dilakukan oleh setiap individu dan sesuatu yang bersifat nyata (Sarwono, 2002). Di kehidupan
Lebih terperinciTEKNIK-TEKNIK PSIKOEDUKASI
TEKNIK-TEKNIK PSIKOEDUKASI, NEED ASESSMENT & PENYUSUNAN RANCANGAN PROGRAM PSIKOEDUKASI DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id TEKNIK-TEKNIK PSIKOEDUKASI DISKUSI KASUS Peserta mendeskripsikan
Lebih terperinciBAB I. A. Latar Belakang Masalah. untuk mendirikan bangunan sehingga sangat banyak bangunan yang di padati oleh
BAB I A. Latar Belakang Masalah Pertambahan jumlah penduduk bertambah pula lahan yang dibutuhkan untuk mendirikan bangunan sehingga sangat banyak bangunan yang di padati oleh penduduk. Bahkan banyak kelalaian
Lebih terperinciMASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia Masa Usia Pra Sekolah : 2-4 th Play group atau TK : 4 5,6 th
MASA KANAK-KANAK AWAL By FH Masa ini dialami pada usia Masa Usia Pra Sekolah : 2-4 th Play group atau TK : 4 5,6 th 1 Tugas Perkembangan Kanak-kanak Awal a) Belajar perbedaan dan aturan-aturan jenis kelamin.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan kata lain, perilaku kita pada umumnya di motivasi oleh suatu
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perilaku Prososial 1. Pengertian Perilaku Prososial Perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan (goal oriented) dengan kata lain, perilaku kita pada umumnya di motivasi oleh
Lebih terperinciPERKEMBANGAN KOGNITIF (INTELEKTUAL) (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan- kegiatan mental tentang berbagai gagasan) Dapat berpikir lo
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MASA REMAJA (ADOLESENCE) PERKEMBANGAN KOGNITIF (INTELEKTUAL) (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan- kegiatan mental tentang berbagai gagasan) Dapat berpikir logis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri. Sebagai makhluk sosial manusia tumbuh bersama-sama dan mengadakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia disebut juga sebagai makhluk holistik, yaitu bisa berfungsi sebagai makhluk individual, makhluk sosial, dan juga makhluk religi. Manusia sebagai makhluk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI PERILAKU ALTRUISTIK. kebaikan orang lain. Akert, dkk (dalam Taufik, 2012) mengatakan bahwa
BAB II LANDASAN TEORI PERILAKU ALTRUISTIK 1. Definisi Perilaku Altruistik Menurut Baron (2005) perilaku altruistik adalah tingkah laku yang merefleksikan pertimbangan untuk tidak mementingkan diri sendiri
Lebih terperinciMenjelaskan sistem penilaian Menjelaskan pengertian penilaian kelas Menjelaskan Prinsip penilaian kelas Menjelaskan Teknik penilaian kelas
1 Menjelaskan sistem penilaian Menjelaskan pengertian penilaian kelas Menjelaskan Prinsip penilaian kelas Menjelaskan Teknik penilaian kelas Menjelaskan manfaat penilaian kelas Menjelaskan Fungsi penilaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang diciptakan untuk. dasarnya ia memiliki ketergantungan. Inilah yang kemudian menjadikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang diciptakan untuk berdampingan dengan orang lain dan tidak bisa hidup secara individual. Manusia tidak akan mampu hidup sendiri
Lebih terperinciPsikologi Sosial 1. Perilaku Prososial MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 12
MODUL PERKULIAHAN Perilaku Prososial Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 12 61017 Abstract Materi tentang pengertian tingkah laku menolong, mengapa orang menolong,
Lebih terperinciFASE PRASEKOLAH (USIA TK) Usia 2-6 tahun Kesadaran sebagai pria atau wanita Dapat mengatur dlm buang air (toilet training) Mengenal beberapa hal yg di
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FASE PRASEKOLAH (TAMAN KANAK-KANAK) KANAK) FASE PRASEKOLAH (USIA TK) Usia 2-6 tahun Kesadaran sebagai pria atau wanita Dapat mengatur dlm buang air (toilet training) Mengenal
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Konstruk yang dideskripsikan sebagai Locus of control pertama-tama
BAB II KAJIAN TEORI A. Locus Of Control 1. Pengertian Locus Of Control Konstruk yang dideskripsikan sebagai Locus of control pertama-tama muncul dengan terpublikasinya sebuah monograf oleh Rotter. Dalam
Lebih terperinciMembuat keputusan adalah salah satu fungsi yg paling penting yang dilakukan oleh para pemimpin Kepemimpinan partisipatif, pendelegasian, dan
Membuat keputusan adalah salah satu fungsi yg paling penting yang dilakukan oleh para pemimpin Kepemimpinan partisipatif, pendelegasian, dan pem-berdayaan merupakan subyek yang menjembatani pendekatan
Lebih terperinciMASALAH PARTISIPASI. Masalah pembentukan partisipasi menurut Jochen Ropke adalah : 1. Konflik kepentingan / Perbedaan keinginan (Conflict of interest)
MASALAH PARTISIPASI Masalah pembentukan partisipasi menurut Jochen Ropke adalah : 1. Konflik kepentingan / Perbedaan keinginan (Conflict of interest) 2. Biaya partisipasi (The cost of participation) 3.
Lebih terperinciKEMAMPUAN KHUSUS INDIVIDU & ANTISIPASI PENDIDIKAN
KEMAMPUAN KHUSUS INDIVIDU & ANTISIPASI PENDIDIKAN I. Pendidikan Anak Berbakat A. Pengalaman Mancanegara & Indonesia Amerika Serikat - 1958 diadakan konferensi ttg pendidikan yg b tuj utk menemukan org
Lebih terperinciHAMBATAN INTERAKSI DAN KOMUNIKASI
HAMBATAN INTERAKSI DAN KOMUNIKASI Oleh Asep Saripudin, S.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 A. TUJUAN UMUM TUJUAN Tujuan umum yang diharapkan
Lebih terperinciPsikologi Sosial 2. Teori-teori Psikologi Sosial. Setiawati Intan Savitri, S.P. M.Si. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi
Modul ke: Psikologi Sosial 2 Teori-teori Psikologi Sosial Fakultas PSIKOLOGI Setiawati Intan Savitri, S.P. M.Si Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Teori-teori Psikologi Sosial Sikap Ketertarikan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA KARANG TARUNA DI DESA JETIS, KECAMATAN BAKI, KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA KARANG TARUNA DI DESA JETIS, KECAMATAN BAKI, KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bencana gempa bumi dan tsunami dengan intensitas yang cukup tinggi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dilihat dari geografisnya, Indonesia merupakan wilayah dengan ancaman bencana gempa bumi dan tsunami dengan intensitas yang cukup tinggi. Banyaknya gunung aktif
Lebih terperinciBusiness Ethic & Good Governance
Modul ke: Business Ethic & Good Governance Ethical Decision Making: Personal and Professional Context Fakultas PASCA Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Program Studi MANAGEMENT www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh Kartini Kartono (1981) mengarikan perilaku (behavior) adalah respon
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perilaku Prososial 1. Pengertian Perilaku Prososial Chaplin dalam bukunya Dictionary of Psychology yang diterjemahkan oleh Kartini Kartono (1981) mengarikan perilaku (behavior)
Lebih terperinciKESEHATAN MENTAL DLM KEHIDUPAN REMAJA
KESEHATAN MENTAL DLM KEHIDUPAN REMAJA Pertemuan 12 Sri Hastuti Handayani, Psi, M.Si KESEHATAN MENTAL DLM KEHIDUPAN REMAJA Pendidikan seks Peran sekolah Kelompok resiko tinggi Kecemasan remaja Tugas perkembangan
Lebih terperinciUU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 Ayat 6:
www.uny.ac.id MEDIA TRANSPARANSI / BIMBINGAN DI SEKOLAH DASAR / 2004 UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 Ayat 6: Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
Lebih terperinciTIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS
TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS TUJUAN Memahami pengertian bencana dan krisis Memahami penyebab terjadinya bencana Mengidentifikasi proses terjadinya bencana Mengidentifikasi respons individu terhadap
Lebih terperinciKOMUNIKASI. Komunikasi mengandung pengertian memberitahukan untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yg diberitahukan itu menjadi milik bersama
KOMUNIKASI Komunikasi mengandung pengertian memberitahukan untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yg diberitahukan itu menjadi milik bersama Komunikasi sbg proses proses primer proses sekunder Proses
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Rahman (2013), perilaku prososial adalah segala tindakan yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perilaku Prososial 1. Definisi Perilaku Prososial Menurut Rahman (2013), perilaku prososial adalah segala tindakan yang ditujukan untuk memberikan keuntungan pada satu atau banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, individu, dan berketuhanan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, individu, dan berketuhanan. Sebagai makhluk sosial, individu dalam kehidupan sehari-hari melakukan interaksi dengan
Lebih terperinciPENGERTIAN PERIKATAN HUKUM PERIKATAN PADA UMUMNYA. Unsur-unsur Perikatan 3/15/2014. Pengertian perikatan tidak dapat ditemukan dalam Buku III BW.
PENGERTIAN PERIKATAN HUKUM PERIKATAN PADA UMUMNYA Level Kompetensi I Sesuai Silabus Pengertian perikatan tidak dapat ditemukan dalam Buku III BW. Pengertian perikatan diberikan oleh ilmu pengetahuan Hukum
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MOTIVASI 1. DEFINISI MOTIVASI Robbins dan Judge (2008) mendefinisikan motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seorang individu untuk mencapai
Lebih terperinciPROSES ASEMEN PSIKOLOGIS DAN INTERPRETASI PSIKOLOGI. Kuliah 3 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi
PROSES ASEMEN PSIKOLOGIS DAN INTERPRETASI PSIKOLOGI Kuliah 3 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi Pengantar: Proses Asesmen Salah satu proses asesmen adalah intepretasi tes Interpretasi = memberi arti pd gejala2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Namun demikian, orang tua masih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah perilaku seksual pada remaja saat ini menjadi masalah yang tidak dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Namun demikian, orang tua masih menganggap tabu untuk
Lebih terperinciLeadership Karakteristik, Kompetensi, Perilaku
Leadership Karakteristik, Kompetensi, Perilaku Teori Kepemimpinan Awal Teori kepemimpinan Awal berfokus pd pemimpin (Teori Ciri) & cara pemimpin berinteraksi dg anggota kelompok (teori perilaku) 6 ciri
Lebih terperinciSOFT SKILLS. Rizqie Auliana
SOFT SKILLS Rizqie Auliana rizqie_auliana@uny.ac.id Apa yang membuat sukses? IP 4? Wajah menarik? Keberuntungan? Calon mertua kaya?. 3 Hasil survei National Association of Colleges and Employers (NACE)
Lebih terperinciKelompok dan Individu
Kelompok dan Individu A. Sifat dan fungsi kelompok B. Bagaimana kelompok mempengaruhi kerja individual C. Kerjasama dalam Kelompok D. Keadilan yang dipersepsikan dalam kelompok E. Pengambilan keputusan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sikap Negatif Terhadap Korban Pemerkosaan 2.1.1. Definisi sikap negatif terhadap korban pemerkosaan Sikap negatif terhadap korban pemerkosaan adalah penilaian individu mengenai
Lebih terperincietika kebijakan publik Dra. Ayun Sriatmi, M.Kes
etika kebijakan publik Dra. Ayun Sriatmi, M.Kes etika Menyangkut kelakuan yg menuruti norma-norma kehidupan yg baik. ETHICA = ETHOS (Yunani) = adat = cara hidup Kesediaan utk taat & patuh pd seperangkat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pramuka merupakan sebutan bagi anggota gerakan Pramuka yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pramuka merupakan sebutan bagi anggota gerakan Pramuka yang merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang mempunyai arti orang-orang yang berjiwa muda dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. memberikan keuntungan bagi orang lain daripada terhadap diri sendiri
BAB II LANDASAN TEORI II.A. Perilaku Menolong II.A.1. Definisi Perilaku Menolong Perilaku menolong (helping behaviour) adalah setiap tindakan yang lebih memberikan keuntungan bagi orang lain daripada terhadap
Lebih terperinciBENTUK KOMUNIKASI. By : Lastry. P, SST
BENTUK KOMUNIKASI By : Lastry. P, SST 1. KOMUNIKASI INTRAPERSONAL Komunikasi yang terjadi dalam diri individu. Berfungsi : 1. Untuk mengembangkan kreativitas imajinasi, mamahami dan mengendalikan diri,
Lebih terperinciTEORI-TEORI KOMUNIKASI PERSUASIF
TEORI-TEORI KOMUNIKASI PERSUASIF NURJANAH. M.Si Pembahasan Pengertian Karakteristik Sikap Komponen-komponen Sikap Proses pembentukan Sikap Konsep sikap dlm teori komunikasi Persuasif A. Pengertian Sikap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertolongan orang lain dalam menjalani kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa pertolongan orang lain dalam menjalani kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa lepas
Lebih terperinciEtika dan Filsafat Lingkungan Hidup Lokakarya Peradilan dalam Penanganan Hukum Keanekaragaman Hayati. A.Sonny Keraf Jakarta, 12 Januari 2015
Etika dan Filsafat Lingkungan Hidup Lokakarya Peradilan dalam Penanganan Hukum Keanekaragaman Hayati A.Sonny Keraf Jakarta, 12 Januari 2015 Krisis dan Bencana LH Global (1) 1. Kerusakan: hutan, tanah,
Lebih terperinciTEORI BELAJAR HUMANISTIK
TEORI BELAJAR HUMANISTIK PEDAGOGIK TRANSFORMATIF Pertemuan ke-3 Psikologi Humanistik 1 pendekatan yg multifaset thd pengalaman n tingkahlaku manusia yg memusatkan perhatian pd keunikan & aktualisasi diri
Lebih terperinciTEORI ETIKA PENGERTIAN ETIKA. ēthica ēthos. Theresiana Ani Larasati
TEORI ETIKA PENGERTIAN ETIKA Berasal dari kata Yunani kuno: ēthica yang berarti filsafat moral ēthos yang berarti adat atau kebiasaan 1 PENGERTIAN ETIKA Etika merupakan cabang filsafat yang mengkaji nilai-nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keluarga, lingkungan teman sebaya sampai lingkungan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang hidup dengan berinteraksi satu sama lain, ia tidak dapat hidup sendiri tanpa memerlukan bantuan orang lain, mereka hidup dengan orang
Lebih terperinciASPEK HUKUM EUTHANASIA. By L. Ratna Kartika Wulan
ASPEK HUKUM EUTHANASIA By L. Ratna Kartika Wulan POKOK BAHASAN DEFINISI PERMASALAHAN EUTHANASIA HAK UNTUK MATI PANDANGAN HKM THD EUTHANASIA JENIS EUTHANASIA PRO & KONTRA EUTHANASIA DEFINISI SECARA HARAFIAH
Lebih terperinciSistem Informasi. Pengolahan Data Dan Prototyping
Sistem Informasi Pengolahan Data Dan Prototyping MUHAMAD ALIF TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Email : muhamadalif90@gmail.com Fb : alifcintaibu@gmail.com Http://alifcintaibu.wordpress.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perilaku altruistik adalah salah satu dari sisi sifat manusia yang dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku altruistik adalah salah satu dari sisi sifat manusia yang dengan rela untuk berbuat sesuatu untuk orang lain, tanpa berharap mendapatkan imbalan apa pun, sebaliknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat. Artinya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat. Artinya, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa. bantuan orang lain dan terjadi ketergantungan juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain dan terjadi ketergantungan juga rasa saling membutuhkan antara individu yang satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan dasar sebagaimana yang dijelaskan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan dasar sebagaimana yang dijelaskan oleh Abraham H Maslow. Terdapat hierarki kebutuhan-kebutuhan berdasarkan potensinya,
Lebih terperinciDisarikan dari Ashur, dan Berbagai Sumber Yang Relevan
Disarikan dari Ashur, dan Berbagai Sumber Yang Relevan Tanggung jawab sosial perusahaan mempunyai kaitan yg erat dg penegakan keadilan dlm masyarakat umumnya dan bisnis khususnya. Tanggung jawab sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagai Non Goverment Organization dan seterusnya disebut sebagai NGO mulai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada awal abad ke 20 istilah organisasi non pemerintah atau disebut sebagai Non Goverment Organization dan seterusnya disebut sebagai NGO mulai digunakan untuk membedakan
Lebih terperinciOLAHRAGA DAN MEDIA MASSA
OLAHRAGA DAN MEDIA MASSA Hubungan simbolis antara media massa dengan olahraga yaitu saling menguntungkan thd kedua unsur sosial. Disela-sela waktu siaran untuk ulasan olahraga dan liputan berita olahraga
Lebih terperinciPSIKOLOGI SOSIAL 1 MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 13
MODUL PERKULIAHAN PSIKOLOGI SOSIAL 1 Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 13 MK10230 Irfan Aulia, M.Psi. Psi Abstract Tingkah Laku Pro Sosial Kompetensi Dasar tingkah
Lebih terperinciSTATISTIK PERTEMUAN V
STATISTIK PERTEMUAN V Variabel Random/ Acak variabel yg nilai-nilainya ditentukan oleh kesempatan/ variabel yang bernilai numerik yg didefinisikan dlm suatu ruang sampel 1. Variabel Random diskrit Variabel
Lebih terperinciHUKUM EMOSI SUNARDI, PLB FIP UPI
HUKUM EMOSI SUNARDI, PLB FIP UPI FRANKEN (1993) MANFAAT MEMAHAMI BGMN EMOSI SEBENARNYA BEKERJA HUKUM EMOSI NO HUKUM DESKRIPSI CONTOH 1 THE LAW OF SITUATIONAL MEANING (HUKUM MAKNA SITUASIONAL) 2 THE LAW
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat
Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Dewasa Madya dalam Aspek Psikososial Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Setiap fase
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kemajuan teknologi dan komunikasi pada saat ini semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi dan komunikasi pada saat ini semakin banyak individu yang mementingkan dirinya sendiri atau berkurangnya rasa tolong menolong
Lebih terperinciMK Etika Profesi. Pertemuan 5 Ethics, Morality & Law
MK Etika Profesi Pertemuan 5 Ethics, Morality & Law Moralitas Definisi Descriptive: seperangkat aturan yang mengarahkan perilaku manusia dalam memilah hal yang baik dan buruk, contoh: nilai-nilai moralitas
Lebih terperinciPengertian. Kelompok merupakan kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. (Aziz.A, 2007)
DINAMIKA KELOMPOK Pengertian Kelompok merupakan kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. (Aziz.A, 2007) Kelompok merupakan setiap kumpulan individu yang saling terkait yang
Lebih terperinciSejarah dan Aliran-Aliran Psikologi
Modul ke: Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Psikologi Kognitif Fakultas Psikologi Dra. Anna Amanah, Psi., MSi. www.mercubuana.ac.id Program Studi Psikologi Perkembangan Teori Teori Tolman B = f (S, A).
Lebih terperinciNovia Sinta R, M.Psi.
Novia Sinta R, M.Psi. Dikenal di Indonesia dengan nama Skala Kecenderungan Kepribadian (K5) Diciptakan oleh Allen L. Edwards Tes ini tergolong sebagai tes kepribadian atau Personality Inventory Utk melihat
Lebih terperinciPEMODELAN SISTEM. Pemodelan & simulasi TM05
PEMODELAN SISTEM Pemodelan & simulasi TM5 Pemodelan Sistem isik Pemodelan matematis dari sebuah sistem diperoleh dg mengaplikasikan hukum-hukum fisika yg scr natural mengatur komponen-komponen yg ada dlm
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN. Kesehatan Mental. Kesehatan Mental yang Berkaitan dengan Kesejahketaan Psikologis (Penyesuaian Diri)
MODUL PERKULIAHAN Kesehatan Mental yang Berkaitan dengan Kesejahketaan Psikologis (Penyesuaian Diri) Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 03 MK61112 Aulia Kirana,
Lebih terperinci