BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN KEUANGAN DAN AKUNTANSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN KEUANGAN DAN AKUNTANSI"

Transkripsi

1 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN KEUANGAN DAN AKUNTANSI BUKU INFORMASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI 2009

2 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI 1 BAB I KATA PENGANTAR Konsep dasar pelatihan berbasis kompetensi Pelatihan berbasis kompetensi Kompeten di tempat kerja Penjelasan materi pelatihan Desain materi pelatihan Isi modul Pelaksanaan materi pelatihan Pengakuan kompetensi terkini (RCC) Pengertian-pengertian 6 BAB II STANDAR KOMPETENSI Peta paket pelatihan Pengertian unit standar Unit standar kompetensi Daftar unit kompetensi Durasi pelatihan Kesempatan mencapai kompetensi Unit kompetensi yang dipelajari Judul unit Kode unit Deskripsi unit Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja Batasan variabel Panduan penilaian Kompetensi kunci 13 BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi pelatihan Metode pelatihan 14 Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 1 dari 61

3 BAB IV MANAJEMEN KEUANGAN DAN AKUNTANSI Perencanaan keuangan Manajemen keuangan pengelolaan SPAM Biaya operasional pengelolaan SPAM Komponen biaya operasional dan pemeliharaan Biaya tetap dan biaya tidak tetap Biaya operasional pengelolaan SPAM Sumber pembiayaan operasional SPAM Rencana keuangan pengelolaan SPAM Penetapan anggaran perusahaan Akuntansi keuangan Sosialisasi prosedur dan format transaksi Transaksi penerimaan dan pengeluaran uang Pemantauan transaksi Pengendalian biaya dan optimalisasi pendapatan Pemantauan berkala Pemantauan catatan rekening air Pengendalian anggaran Pengendalian berkala dan insidentil Tindakan koreksi Pengendalian anggaran Laporan keuangan Pengumpulan data transaksi keuangan Verifikasi Laporan arus kas Laporan laba-rugi Neraca keuangan 56 BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI Sumber daya manusia Sumber-sumber perpustakaan 61 Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 2 dari 61

4 BAB I KATA PENGANTAR 1.1. Konsep dasar pelatihan berbasis kompetensi Pelatihan berbasis kompetensi Pelatihan merupakan kumpulan dari unsur-unsur yang dinamis, yang saling berhubungan/berkaitan dalam proses pencapaian tujuan pelatihan. Perumusan tujuan pelatihan berbasis kompetensi merupakan penjabaran dari rangkaian kegiatan yang disyaratkan dalam standar kompetensi untuk menjawab tuntutan dari setiap kriteria unjuk kerja dalam pencapaian kompetensi kerja. Pelatihan kerja diarahkan untuk membekali, meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja, meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang berkaitan dengan tugas yang dimiliki peserta. Sehingga setelah pelatihan selesai peserta memperoleh peningkatan kompetensi yang dibutuhkan dan mampu mengisi jabatan/profil pekerjaan yang dibutuhkan Kompeten di tempat kerja Kompetensi adalah menyatunya ketiga aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja atau KSA (knowledge, skill, attitude) yang diterapkan untuk mewujudkan standar kinerja yang disyaratkan di tempat kerja. Kompetensi adalah potensi seseorang yang ditampilkan setelah dilatih melalui pelatihan. Adapun ukuran standar kompetensi tersebut dapat diukur dan dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja. Kompeten di tempat kerja adalah seseorang yang telah dapat memenuhi persyaratan jabatan/pekerjaan yang ditetapkan oleh pasar/tempat kerja. Tuntutan kualitas tersebut didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi (kriteria unjuk kerja) Penjelasan materi pelatihan Desain materi pelatihan Materi pelatihan merupakan bagian dari suatu program pelatihan kerja berbasis kompetensi yang menguraikan dan menjelaskan secara rinci rangkaian pencapaian kompetensi kerja. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 3 dari 61

5 Pada materi pelatihan, aspek-aspek kompetensi dalam indikator unjuk kerja diuraikan ke dalam bentuk modul pelatihan, agar dapat dipahami, dimengerti dan dikuasai oleh peserta pelatihan. Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada pelatihan konvensional/klasikal dan pelatihan individual/mandiri. Yang dimaksud dengan pelatihan klasikal adalah pelatihan yang dilakukan dengan melibatkan bantuan seorang pelatih atau pembimbing, dengan menggunakan proses belajar mengajar sebagaimana biasanya. Sedangkan yang dimaksud dengan pelatihan mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan secara mandiri oleh peserta, dengan menambah unsur-unsur atau sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan pelatih. Selanjutnya dapat dipraktekkan penyelesaian suatu tugas tertentu melalui tahapantahapan latihan yang sistematis Isi modul Modul merupakan uraian terkecil bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis untuk membantu peserta pelatihan menguasai tujuan pelatihan. Modul akan memandu pelatih/fasilitator menyampaikan bahan belajar dalam proses pelatihan yang sesuai secara terinci. Modul ini terdiri dari 3 bagian, yaitu: a. Buku informasi Buku Informasi adalah sumber pelatihan, baik untuk pelatih maupun untuk peserta pelatihan. b. Buku kerja Buku kerja ini digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam pelatihan klasikal maupun pelatihan individual/mandiri. Buku kerja diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi : Kegiatan-kegiatan yang membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian kemampuan peserta pelatihan. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 4 dari 61

6 c. Buku penilaian Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada buku kerja. Buku penilaian berisi : Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan kemampuan. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian kemampuan peserta pelatihan. Sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai kemampuan. Semua jawaban/tanggapan pada setiap pertanyaan yang diisikan pada buku kerja. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik. Catatan pencapaian kemampuan peserta pelatihan Pelaksanaan materi pelatihan Pada pelatihan klasikal, pelatihan akan: Menyediakan buku informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan. Menyediakan salinan buku kerja kepada setiap peserta pelatihan. Menggunakan buku informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada buku kerja. Pada pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan : Menggunakan buku informasi sebagai sumber utama pelatihan. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku kerja. Memberikan jawaban pada buku kerja. Mengisikan hasil tugas praktik pada buku kerja. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatihan Pengakuan kompetensi terkini (RCC) Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 5 dari 61

7 terkini (RCC, recognition of current competency). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali. Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah: a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama, atau b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama, atau c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama Pengertian-pengertian Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja, atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan. Standarisasi Standarisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu. Penilaian / uji kompetensi Penilaian atau uji kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan (kriteria unjuk kerja). Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari. Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut di tempat kerja untuk mencapai unjuk kerja yang ditetapkan. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 6 dari 61

8 Standar kompetensi Standar kompetensi adalah standar kemampuan yang diperlukan pada rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh pelaku atau pemangku jabatan kerja. Standar kompetensi dinyatakan dalam format tertentu, yaitu: (i) unit kompetensi dari jabatan kerja tersebut; (ii) elemen kompetensi dari tiap unit kompetensi, dan (iii) kriteria unjuk kerja untuk tiap unit kompetensi. Sertifikasi kompetensi Sertifikasi kompetensi adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian/uji kompetensi. Sertifikat kompetensi Sertifikat kompetensi adalah pengakuan tertulis yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi kepada seseorang yang dinyatakan kompeten, yaitu tenaga kerja trampil atau ahli yang telah menguasai suatu kompetensi tertentu dan telah memenuhi persyaratan berdasarkan disiplin keilmuan dan atau keahlian/ketrampilan tertentu. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 7 dari 61

9 BAB II STANDAR KOMPETENSI 2.1 Peta paket pelatihan Standar kompetensi kerja sektor air minum dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) sub sektor, yaitu perencanaan, pelaksanaan konstruksi, dan pengelolaan. Pada bidang pengelolaan air minum diantaranya meliputi bidang manajemen. Terdapat 19 unit kompetensi dalam jabatan manajemen air minum, yang dikategorikan dalam: Kelompok kompetensi umum, terdiri dari 2 unit kompetensi. Kelompok kompetensi inti, terdiri dari 15 unit kompetensi. Kelompok kompetensi khusus, terdiri dari 2 unit kompetensi. 2.2 Pengertian unit standar Unit standar kompetensi Standar kompetensi Merupakan pernyataan apa yang harus dikerjakan di tempat kerja, disusun dengan pendekatan bidang pekerjaan. Standar kompetensi terbentuk atas sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. Unit kompetensi Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung tercapainya standar kompetensi. Setiap unit kompetensi memiliki sejumlah elemen kompetensi. Elemen kompetensi Merupakan bagian terkecil dari unit kompetensi yang mengidentifikasikan sejumlah fungsi tugas atau kegiatan yang harus dikerjakan untuk mencapai unit kompetensi tersebut. Kriteria unjuk kerja (KUK) Merupakan langkah kerja yang harus dilaksanakan dalam pencapaian elemen kompetensi. KUK mencerminkan kegiatan yang menggambarkan 3 aspek, yaitu pengetahuan, ketrampilan, dan sikap kerja. Selain itu KUK juga menunjukkan sejauh mana persyaratan elemen kompetensi dapat diukur berdasarkan pada tingkat yang diinginkan. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 8 dari 61

10 2.2.2 Daftar unit kompetensi Terdapat 19 unit kompetensi dalam jabatan manajemen air minum : A. Kelompok kompetensi umum 1. Menerapkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. 2. Melaksanakan manajemen umum. B Kelompok kompetensi inti 1. Melaksanakan manajemen mutu 2. Melaksanakan manajemen strategik 3. Melaksanakan manajemen sumber daya manusia 4. Melaksanakan manajemen aset/barang 5. Melaksanakan manajemen keuangan dan akuntansi 6. Melaksanakan manajemen informasi 7. Melaksanakan manajemen operasi SPAM 8. Melaksanakan manajemen pemeliharaan SPAM 9. Melakukan komunikasi 10. Melaksanakan konseling 11. Melaksanakan negosiasi bisnis 12. Melakukan manajemen bisnis air minum 13. Melakukan manajemen investasi 14. Melakukan manajemen resiko 15. Melaksanakan kemitraan pemerintah badan usaha C Kelompok kompetensi khusus 1. Menerapkan prinsip pengadaan barang dan jasa 2. Melakukan hubungan masyarakat Durasi pelatihan Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pelatihan seluruh 19 unit kompetensi adalah 111 JPL, dimana 1 JPL (jam pelajaran) adalah 45 menit. Sedangkan waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pelatihan unit kompetensi ini adalah 7 JPL Kesempatan mencapai kompetensi Jika anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, pelatih anda akan mengatur rencana pelatihan dengan anda. Rencana ini akan memberikan Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 9 dari 61

11 anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali. 2.3 Unit kompetensi yang dipelajari Judul unit Judul Unit Kompetensi: Melaksanakan manajemen keuangan/akutansi Kode unit Kode Unit: Deskripsi unit Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan manajemen keuangan dan akuntansi dalam pengelolaan SPAM Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja Elemen kompetensi yang harus dikuasai dalam unit kompetensi berikut kriteria unjuk kerja terdapat pada tabel 2.1 di bawah ini. Tabel 2.1 Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi melaksanakan manajemen keuangan dan akuntansi ELEMEN KOMPETENSI 01. Melaksanakan perencanaan keuangan KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Prinsip manajemen keuangan dan akuntansi untuk pengelolaan SPAM dijelaskan sesuai dengan kebutuhan Kebutuhan pembiayaan untuk operasional pengelolaan SPAM diidentifikasi berdasar pada data dan informasi yang tersedia Jenis sumber pembiayaan untuk operasional pengelolaan SPAM dikenali.berdasar pada data dan informasi yang ada di perusahaan 1.4. Draf perencanaan keuangan pengelolaan SPAM disusun berdasar pada data perusahaan dan rencana strategik perusahaan Draf didiskusikan dengan dewan direksi untuk memperoleh persetujuan dan penetapan. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 10 dari 61

12 ELEMEN KOMPETENSI 02. Melaksanakan akuntansi 2euangan 03. Melaksanakan pengendalian biaya dan optimalisasi pendapatan 04. Melaksanakan pengendalian anggaran 05. Menyusun laporan keuangan KRITERIA UNJUK KERJA 2.1. Format dan prosedur penerimaan dan pengeluaran uang yang berlaku disosialisasikan kepada pihak yang terkait dengan penerimaan dan pengeluran uang Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran uang dilakukan dengan menggunakan format dan prosedur yang ditetapkan dan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki Seluruh transaksi keuangan dipantau dan direkam dengan menggunakan format dan prosedur yang ditetapkan Pemantauan secara berkala dilakukan pada rekaman data operasional 3.2. Pemantauan catatan rekening air Pengendalian secara berkala dan insidentil dilakukan berdasar pada rekaman data transaksi keuangan untuk menyetimbangkan cash flow 4.2. Tindakan koreksi dan peninjauan dilakukan bila terjadi kesalahan transaksi keuangan atau pengeluaran yang berlebihan Pengendalian anggaran dilakukan berdasar pada data rekaman transakasi keuangan untuk menyetimbangkan cash flow 5.1. Seluruh rekaman data transaksi keuangan dihimpun dan dipilah sesuai dengan kebutuhan Verifikasi data transaksi keuangan dilakukan dengan pihak yang terkait untuk memperoleh data yang valid Laporan aliran kas disusun berdasar rekaman data transaksi yang valid dengan menggunakan format standar yang ditetapkan 5.4. Laporan laba/rugi disusun berdasar rekaman data transaksi yang valid dengan menggunakan format standar yang ditetapkan 5.5. Neraca keuangan disusun berdasar pada laporan aliran kas dan laba/rugi berdasar pada rekaman data transaksi yang valid dengan menggunakan format standar yang ditetapkan Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 11 dari 61

13 2.3.5 Batasan variabel 1. Konteks variabel : Unit ini berlaku untuk melaksanakan perencanaan, melaksanakan akuntansi dan keuangan, melaksanakan pengendalian anggaran, dan menyusun laporan keuangan yang digunakan untuk melaksanakan manajemen keuangan dan akuntansi. 2. Perlengkapan untuk melakukan manajemen keuangan dan akuntansi pada pengelolaan air minum, mencakup: 2.1 Pedoman akuntansi PDAM 3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan manajemen keuangan dan akuntansi pada pengelolaan air minum meliputi : 3.1 Melaksanakan perencanaan. 3.2 Melaksanakan akuntansi dan keuangan. 3.3 Melaksanakan pengendalian anggaran. 3.4 Menyusun laporan keuangan. 4. Peraturan untuk melaksanakan manajemen keuangan dan akuntansi pada pengelolaan air minum adalah : 4.1 Keputusan direksi. 4.2 Kepmendagri tentang akuntansi laporan PDAM Panduan penilaian 1. Penjelasan prosedur penilaian : Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : 1.1 PAM.MM : Melaksanakan manajemen umum. 2. Kondisi penilaian : 2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan perencanaan, pelaksanaan akuntansi dan keuangan, pengendalian anggaran, dan penyusunan laporan keuangan pada pelaksanaan manajemen keuangan dan akuntansi Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 12 dari 61

14 3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 3.1. Ilmu manajemen Statistika Akuntansi 4. Keterampilan yang dibutuhkan : Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1. Menyusun dan mengevaluasi laporan. 5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 5.1. Kesesuaian terhadap pedoman akuntansi Bentuk laporan Akurasi Kompetensi kunci Kompetensi kunci dalam mencapai unjuk kerja yang disyaratkan terdapat pada tabel 2.2 di bawah ini. Tabel 2.2 Kompetensi kunci dalam pencapaian unjuk kerja melaksanakan manajemen keuangan dan akuntansi NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT TINGKAT 1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 2 3. Merencanakan dan mengorganisir kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan berkelompok 2 5. Menggunakan ide serta tehnik matematika 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 2 Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 13 dari 61

15 BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 3.1 Strategi pelatihan Persiapan dan perencanaan pelatihan: Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar anda. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan anda. Permulaan dari proses pembelajaran: Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas yang terdapat pada tahap belajar. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan anda. Pengamatan terhadap tugas praktik: Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya. Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang konsep sulit yang anda temukan. Implementasi dan penilaian: Penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan mengenai pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja tugas-tugas anda dan sikap anda terhadap pekerjaan. Penilaian dapat dilaksanakan dengan tujuan sebagai bantuan dan dukungan belajar. Anda akan dinilai untuk menentukan apakah anda telah mencapai kompetensi sesuai dengan standar yang dijelaskan dalam kriteria unjuk kerja. 3.2 Metode pelatihan Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 14 dari 61

16 Belajar secara mandiri: Belajar secara mandiri memperbolehkan anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, anda disarankan untuk menemui pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar. Belajar berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, namun sesi kelompok tetap memberikan interaksi antara peserta, pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja. Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar terstruktur ini umumnya mencakup topik tertentu. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 15 dari 61

17 BAB IV MANAJEMEN KEUANGAN DAN AKUNTANSI 4.1 Perencanaan keuangan Manajemen keuangan pengelolaan SPAM Manajemen keuangan pada dasarnya merupakan kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan mengadakan dana dan menggunakan dana. Tujuan akhir dari manajemen keuangan bukan semata-mata untuk memperoleh laba sebesar-besarnya, namun untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai perusahaan. Ruang lingkup manajemen keuangan dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu (i) manajemen modal kerja (penggunaan dana), dan (ii) manajemen investasi (mendapatkan dana). Manajemen modal kerja mencakup pengelolaan keuangan yang menunjang kegiatan rutin perusahaan dan hasilnya segera diperoleh perusahaan. Dari segi investasi, manajemen modal kerja berkaitan dengan pengelolaan kas dan instrumen keuangan yang bersifat mirip, seperti kas, piutang dagang, persediaan, dan pembayaran uang muka. Dari sisi pendanaan, manajemen modal kerja berkaitan dengan pengelolaan hutang dagang, hutang modal kerja, dan kewajiban lainnya yang segera dibayar perusahaan. Manajemen investasi berkaitan dengan perolehan aktiva produksi yang memiliki masa manfaat dalam jangka waktu panjang serta upaya pendanaannya. Di perusahaan pengelola SPAM (PDAM), investasi aktiva produksi adalah pembangunan sarana pengolahan air minum, pipa transmisi, jaringan distribusi air minum. Peran perusahaan pengelola air minum (misal PDAM) dalam dunia ekonomi Indonesia adalah memberikan jasa penyediaan air minum yang berkualitas, berkesinambungan, dan dengan tarif yang dapat dijangkau oleh masyarakat. Potensi usaha di bidang air minum masih sangat besar, dilihat dari masih banyaknya permintaan sambungan air minum yang belum dapat dilayani. Dengan demikian potensi bagi perusahaan penyelenggara SPAM untuk berkembang juga masih besar. Namun terdapat banyak masalah dalam memenuhi permintaan konsumen, antara lain: Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 16 dari 61

18 1. Untuk memenuhi peningkatan permintaan konsumen, perusahaan harus meningkatkan produksi, sebagai akibatnya perusahaan harus meningkatkan biaya produksi. 2. Bila kapasitas produksi air minum eksisting telah optimal, perusahaan harus melakukan investasi pada pembangunan instalasi produksi yang baru. 3. Kebutuhan pendanaan untuk menjawab kedua permintaan di atas, berapa besar dan bagaimana cara memenuhi kebutuhan dana tersebut. Perusahaan pengelola SPAM (PDAM) harus mendapatkan dana pembiayaan operasional agar mampu melaksanakan misinya dengan baik. Sebagai pemberi pelayanan kepada masyarakat, kepuasan pelanggan dan peningkatan cakupan pelayanan memerlukan sumber daya yang cukup sebagaimana diuraikan di atas. Sedangkan sesuai dengan pendiriannya (misi kedua), sebagai perusahaan daerah diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada pendapatan asli daerah. Melalui manajemen keuangan strategis, perusahaan harus mampu secara konsisten mengelola pembiayaan dan pendapatan yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Keseimbangan harus dipertahankan untuk menjamin solvabilitas keuangan secara berkesinambungan, baik dari (i) segi pendapatan: misal tarif, tagihan, penarikan pembayaran dll, serta dari (ii) sisi pembiayaan: biaya operasi dan pemeliharaan (O&M), penyusutan (depresiasi), pembayaran hutang, dan pembayaran atas penyertaan modal (bila ada). Perencanaan keuangan pengelolaan SPAM merupakan salah satu kunci dari proses perencanaan perusahaan secara keseluruhan, selain karena dana merupakan faktor yang membatasi, juga karena perencanaan keuangan akan memberikan kerangka untuk menentukan kemungkinan yang dihadapi perusahaan dari setiap alternatif penerapan strategi bisnis yang dipilih oleh perusahaan. Komponen utama yang harus dimasukkan dalam setiap perencanaan keuangan adalah: Perencanaan penjualan. Anggaran investasi. Anggaran kas. Pro forma laporan keuangan. Perencanaan pembiayaan eksternal. Analisis kondisi keuangan perusahaan. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 17 dari 61

19 4.1.2 Biaya operasional pengelolaan SPAM Secara umum biaya-biaya dan pengeluaraan PDAM dapat digolongkan ke dalam: Biaya operasi, pemeliharaan, dan administrasi. Biaya depresiasi. Biaya bunga pinjaman. Angsuran pokok pinjaman. Tabel 4.1 Komponen biaya operasi dan pemeliharaan SPAM Komponen biaya Tenaga kerja Bahan-bahan / persediaan Bahan kimia Enerji Deskripsi/rincian Upah dan manfaat-manfaat sosial bagi staf Pipa, suku cadang, pelumas, dan bahan-bahan lainnya yang digunakan dalam kegiatan O&M Khlor, tawas, dan bahan kimia lain dalam pengolahan air Enerji untuk pemompaan, peralatan operasi, dan fasilitas penerangan Faktor yang mempengaruhi Jumlah staf, skala gaji, biaya manfaat Jenis program pemeliharaan yang dilaksanakan Kualitas sumber air, jumlah yang dimanfaatkan, volume air yang diolah, biaya satuan bahan kimia Efisiensi pompa, kapasitas pemompaan, tekanan pompa Transportasi Perjalanan dan transportasi staf dalam pelaksanaan tugas Jasa-jasa Kontrak jasa-jasa untuk teknisi, perbaikan, pengecekan meteran, atau pelayanan khusus lainnya yang berkaitan dengan O&M Jumlah perjalanan yang dilakukan Jasa-jasa yang diterima Pembelian air Administrasi / manajemen Biaya pembelian air dari pemasok lainnya Tenaga kerja, biaya jasa-jasa, biaya lain untuk akuntansi, meteran/tagihan, pengawasan, manajemen, badan/ dewan pengawas Volume air yang dibeli dan tingkat harga Jumlah sambungan, jumlah karyawan Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 18 dari 61

20 Komponen biaya operasi dan pemeliharaan Biaya operasi dan pemeliharaan (O&M) SPAM terdiri dari beberapa jenis biaya, seperti terdapat pada tabel 4.1. Terlihat bahwa besaran biaya O&M dan perinciannya sangat tergantung pada tempat (lokasi), sumber air baku, jenis teknologi yang digunakan, biaya bahan, tingkat penggunaan jasa, dan banyak faktor lainnya. Namun demikian, di hampir semua lokasi, porsi utama biaya O&M terdiri dari komponen tenaga kerja/karyawan, enerji, bahan kimia, dan administrasi. Dalam pelayanan air minum skala kecil, biaya tenaga kerja dan administrasi cenderung dominan, namun dengan semakin bertambah besarnya skala pelayanan, maka semakin besar pula porsi biaya-biaya enerji dan bahan kimia dalam biaya O&M Biaya tetap dan biaya tidak tetap Sebagian dari biaya O&M sangat dipengaruhi oleh volume produksi, dan sebagian lain tidak dipengaruhi. Sehingga biaya O&M dapat diklasifikasikan menjadi: Biaya tetap, merupakan biaya-biaya yang sama sekali tidak dipengaruhi oleh perubahan volume produksi, yaitu biaya tenaga kerja dan administrasi. Biaya tidak tetap (variabel) merupakan biaya-biaya yang secara langsung dan secara keseluruhan tergantung pada volume produksi air bersih, yaitu biaya enerji (khususnya untuk pemompaan), biaya bahan kimia Biaya operasional pengelolaan SPAM Berdasarkan pedoman akuntansi PDAM (2000), pengeluaran biaya operasional PDAM dapat dikelompokkan dalam : 1. Biaya sumber air, yaitu biaya-biaya operasional dan pemeliharaan yang berkaitan dengan kegiatan pengumpulan air dari berbagai sumber, meliputi: a. Biaya operasi sumber air. Termasuk di dalamnya adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan pengoperasian instalasi sumber dan perpompaan untuk kegiatan pengumpulan air, terdiri dari: i) Biaya pegawai (gaji, honor, lembur, tunjangan, insentif, pakaian dinas, dll) yang berhubungan dengan pengoperasian instalasi sumber dan perpompaan. ii) Pemakaian bahan bakar mesin pembangkit untuk menggerakkan pompa. iii) Biaya listrik PLN beban sumber air. iv) Pemakaian bahan pembantu (misal pelumas). Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 19 dari 61

21 v) Rupa-rupa biaya operasi instalasi sumber air dan perpompaan. b. Biaya pemeliharaan sumber air. Termasuk di dalamnya adalah upah kerja, pemakaian bahan dan pengeluaran lainnya untuk kegiatan pemeliharaan dan perbaikan seluruh instalasi sumber air, terdiri dari: i) Pemeliharaan bangunan dan penyempurnaan tanah. ii) Pemeliharaan pengumpulan dan reservoir. iii) Pemeliharaan danau, sungai. iv) Pemeliharaan mata air dan saluran. v) Pemeliharaan sumur-sumur. vi) Pemeliharaan pipa induk. vii) Pemeliharaan alat pembangkit tenaga (generator set). viii) Pemeliharaan alat perpompaan. ix) Pemeliharaan instalasi sumber lainnya. c. Biaya air baku. Yaitu retribusi dan/atau biaya lainnya untuk pengadaan air baku guna diolah lebih lanjut. d. Biaya penyusutan sumber air. 2. Biaya pengolahan air, yaitu biaya-biaya operasional dan pemeliharaan yang berkaitan dengan proses pengolahan air sampai siap untuk didistribusikan (reservoir air bersih), meliputi: a. Biaya operasi pengolahan air. Termasuk di dalamnya adalah pengeluaran yang berhubungan dengan proses pengolahan air, terdiri dari: i) Biaya pegawai (gaji, honor, lembur, tunjangan, insentif, pakaian dinas, dll) yang berhubungan dengan kegiatan pengolahan. ii) Pemakaian bahan kimia dalam pengolahan air. iii) Pemakaian bahan pembantu dalam pengolahan air. iv) Biaya bahan bakar. v) Biaya listrik PLN. vi) Rupa-rupa biaya pengolahan air. b. Biaya pemeliharaan pengolahan air. Termasuk di dalamnya adalah upah kerja, pemakaian bahan dan pengeluaran lainnya untuk kegiatan pemeliharaan dan perbaikan seluruh instalasi pengolahan air, terdiri dari: Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 20 dari 61

22 i) Pemeliharaan bangunan dan penyempurnaan tanah. ii) Pemeliharaan instalasi pengolahan air iii) Pemeliharaan instalasi pompa. iv) Pemeliharaan instalasi pengolahan lainnya. c. Biaya pengadaan air curah. Yaitu pembelian air curah dari pihak ketiga/swasta. d. Biaya penyusutan pengolahan air. 3. Biaya transmisi dan distribusi, yaitu semua biaya operasi dan pemeliharaan yang berkaitan dengan kegiatan transmisi dan distribusi air yang sudah diolah, meliputi: a. Biaya operasi transmisi dan distribusi. Termasuk di dalamnya adalah upah kerja, pemakaian bahan, pemakaian pompa, dan pengeluaran lainnya yang berhubungan dengan pengoperasian instalasi transmisi dan distribusi, terdiri dari: i) Biaya pegawai (gaji, honor, lembur, tunjangan, insentif, pakaian dinas, dll) yang berhubungan dengan pengoperasian dan pengawasan umum jaringan transmisi dan distribusi. ii) Biaya pemakaian bahan / perlengkapan. iii) Biaya bahan bakar. iv) Biaya listrik PLN. v) Biaya pemakaian pipa persil (pipa yang dibeli untuk keperluan persil pelanggan). vi) Rupa-rupa biaya operasi. b. Biaya pemeliharaan transmisi dan distribusi. Termasuk di dalamnya adalah upah kerja, pemakaian bahan dan pengeluaran untuk kegiatan pemeliharaan dan perbaikan instalasi transmisi dan distribusi, terdiri dari: i) Pemeliharaan bangunan dan penyempurnaan tanah. ii) Pemeliharaan reservoir dan tanki/ iii) Pemeliharaan pipa transmisi (pipa induk). iv) Pemeliharaan pipa dinas. v) Pemeliharaan instalasi pompa. vi) Pemeliharaan water meter. vii) Pemeliharaan hidran. viii) Pemeliharaan transmisi dan distribusi lainnya. c. Biaya penyusutan transmisi dan distribusi. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 21 dari 61

23 4. Biaya kemitraan, yaitu biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan operasi dalam rangka kerjasama dengan pihak swasta/ketiga Biaya air limbah, yaitu biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan operasi pengelolaan air limbah. Biaya umum dan administrasi, yaitu biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan operasi umum meliputi kegiatan administrasi, umum, dan kegiatan pelayanan pelanggan. a. Biaya pegawai. Termasuk di dalamnya adalah biaya-biaya pegawai yang berada di bawah direktur administrasi dan keuangan, meliputi: i) Gaji dan honor pegawai. ii) Tunjangan yang melekat pada penghasilan tetap tiap bulan. iii) Iuran pensiun yang menjadi beban perusahaan. iv) Lembur. v) Insentif / kesejahteraan karyawan, yaitu pengeluaran yang diberikan kepada karyawan sebagai perangsang kerja, yang bukan merupakan bagian dari penghasilan tetap tiap bulan. vi) Pembinaan karyawan dan pakaian dinas, yaitu biaya-biaya untuk keperluan pembinaan fisik dan mental karyawan, seperti olahraga. vii) Bantuan dan sumbangan, yaitu biaya untuk sumbangan kemalangan, kedukaan, dsb yang diberikan kepada karyawan. viii) Pendidikan dan latihan, yaitu biaya pendidikan dan latihan untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan karyawan. ix) Rupa-rupa biaya pegawai. b. Biaya kantor. Adalah biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan aktivitas kantor, meliputi: i) Biaya alat tulis dan foto copy. ii) Pengadaan formulir cetakan. iii) Perlengkapan computer. iv) Biaya telpon, telex, telegram. v) Biaya rapat dan tamu. vi) Benda pos dan materai. vii) Biaya listrik dan penerangan untuk kantor. viii) Biaya cleaning service. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 22 dari 61

24 ix) Dan lain-lain biaya kantor c. Biaya hubungan pelanggan. Adalah biaya-biaya operasi yang berkaitan dengan kegiatan hubungan pelanggan, terdiri dari: i) Biaya pengawasan meter, meliputi biaya pemakaian bahan dan alat serta pengeluaran lain yang diperlukan untuk bimbingan umum dan pengawasan, pembuatan buku pedoman, biaya konsultasi, biaya transport, uang makan, dan biaya insidentil lainnya. ii) Biaya pembacaan meter, meliputi biaya pemakaian bahan dan alat serta pengeluaran lainnya yang berkaitan dengan kegiatan pegawai dalam tugas memperoleh hasil pembacaan meter pelanggan, yaitu: pencatatan, transport, uang makan, dan biaya lainnya. iii) Biaya penagihan rekening air, terdiri dari biaya-biaya komisi dan premi yang berhubungan dengan pengurusan penagihan rekening air. iv) Biaya cetakan pelanggan, meliputi biaya-biaya pemakaian bahan dan peralatan yang berhubungan dengan pencatatan pelanggan, antara lain kegiatan permohonan menjadi pelanggan, kontrak, order, dan penyelesaian pengaduan dari pelanggan. v) Biaya pencetakan formulir rekening. vi) Biaya pengolahan/penerbitan rekening air. vii) Biaya promosi, termasuk di dalamnya adalah kegiatan yang berkaitan dengan hubungan masyarakat dan pembinaan masyarakat, misal pembuatan stiker dan brosur untuk sosialisasi penghematan pemakaian air dsb. viii) Rupa-rupa biaya urusan pelanggan. d. Biaya penelitian dan pengembangan. Adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan kegiatan penelitian dan pengembangan, termasuk jasa profesional yang berkaitan dengan aktivitas tersebut, terdiri dari: i) Biaya survey dan penelitian. ii) Biaya perencanaan teknik. iii) Biaya perencanaan bidang usaha dan keuangan. iv) Biaya perencanaan komputerisasi. v) Rupa-rupa biaya penelitian dan pengembangan. e. Biaya keuangan. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 23 dari 61

25 Termasuk di dalamnya adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan pengelolaan aktivitas fungsi keuangan, meliputi: i) Bunga pinjaman, yaitu beban bunga pinjaman baik untuk kegiatan pembangunan maupun keperluan operasi. Bunga atas pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan suatu proyek, selama periode pembangunan dibebankan dengan menambah nilai investasi proyek. Bunga yang termasuk dalam perkiraan ini adalah beban bunga setelah selesainya pembangunan tersebut. ii) Biaya komitmen. iii) Denda keterlambatan angsuran pokok dan bunga. iv) Rupa-rupa biaya keuangan lainnya. f. Biaya pemeliharaan. Adalah biaya pemeliharaan atas aktiva tetap yang digunakan dalam kegiatan fungsi administrasi dan umum, terdiri dari: i) Pemeliharaan inventaris kantor (pemeliharaan, perbaikan, penggantian). ii) Pemeliharaan kendaraan. iii) Pemeliharaan bangunan umum, yang tidak dikategorikan sebagai bagian dari kegiatan pengolahan (pabrik) air. iv) Pemeliharaan instalasi yang digunakan untuk kegiatan umum, misal listrik dan genset untuk penerangan kantor. v) Pemeliharaan taman dan lapangan, misal pembersihan. g. Biaya penyisihan dan penghapusan piutang. Adalah biaya penyisihan piutang dan resiko piutang tidak tertagih. i) Biaya penyisihan piutang, adalah resiko piutang-piutang yang tidak tertagih di kemudian hari. Penetapan besarnya biaya penyisihan didasarkan atas kebijakan akuntansi yang dianut. ii) Biaya penghapusan piutang, adalah rekening air yang diterbitkan tetapi tidak mungkin dapat ditagih lagi, sehingga menjadi beban biaya bagi PDAM. h. Rupa-rupa biaya umum. Adalah semua biaya umum yang tidak dapat dikategorikan pada kelompok di atas, terdiri dari: i) Biaya iuran dan berlangganan, meliputi biaya untuk berlangganan media cetak, semua iuran keanggotaan atas perusahaan. Termasuk pengadaan Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 24 dari 61

26 buku literatur/ referensi serta dokumentasi kegiatan operasional PDAM (foto). ii) Biaya badan pengawas, yaitu honor dan semua biaya lainnya untuk keperluan badan pengawas. iii) Biaya perjalanan dinas. iv) Biaya jasa professional. v) Biaya sewa, yaitu biaya untuk penyewaan alat-alat untuk kegiatan administrasi umum dan hubungan pelanggan. vi) Biaya asuransi dan keamanan, meliputi pembayaran premi asuransi, serta biaya-biaya yang dibutuhkan untuk pengamanan kantor dan seluruh jaringan instalasi air minum, termasuk penyalahgunaan pemakaian air. vii) Biaya pajak Pemda / perijinan, meliputi pajak Pemda, retribusi, serta biaya pengurusan perijinan. viii) Rupa-rupa biaya umum lainnya. i. Biaya penyusutan dan amortisasi instalasi non pabrik air. Adalah penyusutan dan amortisasi yang diperhitungkan terhadap aktiva tetap non pabrk air. 7. Biaya di luar usaha, yaitu biaya yang diperlukan di luar kegiatan pokok perusahaan, meliputi: a. Biaya lain-lain, meliputi: i) Biaya bank, yaitu biaya-biaya administrasi bank dalam hubungannya dengan simpanan giro bank. ii) Kerugian penjualan persediaan barang usang, yaitu selisih negative dari nilai barang dengan hasil penjualannya. iii) Kerugian transaksi valuta asing, yaitu kerugian selisih kurs dalam transaksi valuta asing. iv) Kerugian penghapusan aktiva tetap, yaitu kerugian sebesar nilai buku dari aktiva tetap yang dihapuskan. v) Rupa-rupa biaya / kerugian, yaitu kerugian di luar usaha selain dari yang disebut di atas 8. Kerugian luar biasa, yaitu transaksi yang bersifat tidak normal dan tidak berhubungan dengan aktivitas perusahaan sehari-hari, serta diharapkan kejadian tersebut tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Contoh adalah kebakaran yang memusnahkan asset PDAM. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 25 dari 61

27 4.1.3 Sumber pembiayaan pengelolaan SPAM Dengan prinsip pemulihan biaya (cost recovery), pendapatan PDAM harus mencukupi untuk menutup semua biaya / pengeluaran perusahaan, bisa menggantikan barang modal pada waktu diperlukan, dan bisa memberikan suatu tingkat hasil investasi tertentu diantaranya untuk pengembangan usaha perusahaan. Selain itu perlu diperhitungkan pula biaya tingkat hasil usaha yang didukung atas dasar nilai asset perusahaan yang layak, disebut return on assets (ROA). Sumber pembiayaan/pendapatan PDAM berasal dari berbagai macam sumber. Berdasarkan pedoman akuntansi PDAM (2000), pendapatan PDAM dapat dikelompokkan menjadi pendapatan usaha, dan pendapatan di luar usaha, sebagai berikut: 1. Pendapatan usaha, terdiri dari: a. Pendapatan penjualan air. Termasuk di dalamnya adalah pendapatan penjualan air dan semua unsur yang terkandung di dalam tagihan rekening air, baik yang dihitung melalui meter air maupun alat pengukuran lainnya seperti diameter pipa, tekanan air, atau metode lain yang bukan berdasarkan pengukuran air sebenarnya. Termasuk pula dalam kategori ini adalah pendapatan penjualan air yang didasarkan atas kontrak penjualan khusus. Pendapatan penjualan air meliputi: i) Harga air. ii) Jasa administrasi termasuk abundemen. iii) Pendapatan penjualan air lainnya. b. Pendapatan non air. Termasuk di dalamnya adalah berbagai pendapatan yang diperoleh dari aktivitas operasional yang bukan merupakan pendapatan dari penjualan air, meliputi: i) Pendapatan sambungan baru, yaitu pendapatan yang diperoleh dari pemasangan sambungan baru sesuai surat perjanjian. ii) Pendapatan sewa instalasi, adalah semua sewa yang diterima dari sewa instalasi yang digunakan oleh pelanggan. iii) Pendapatan pemeriksaan air lab. iv) Pendapatan penyambungan kembali. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 26 dari 61

28 v) Pendapatan denda, yaitu denda dan tambahan pungutan lainnya karena keterlambatan membayar. vi) Pendapatan pemeriksaan instalasi pelanggan. vii) Pendapatan penggantian meter rusak. viii) Pendapatan penggantian pipa persil. ix) Pendapatan non air lainnya, misal pendapatan dari kolam renang. c. Pendapatan kemitraan, meliputi: i) Pendapatan royalty. ii) Pembagian pendapatan dari kemitraan. iii) Pembagian produksi dari kemitraan. iv) Bagi hasil kerjasama. v) Deviden. d. Pendapatan air limbah, meliputi: i) Retribusi air limbah. ii) Pendapatan air limbah lainnya. 2. Pendapatan di luar usaha, merupakan pendapatan yang diperoleh di luar kegiatan pokok perusahaan, terdiri dari: a. Pendapatan lain-lain, meliputi: i) Pendapatan bunga deposito, yaitu pendapatan bunga yang diperoleh dari penanaman dalam deposito berjangka. ii) Pendapatan jasa giro, yaitu pendapatan dari jasa simpanan giro di bank. iii) Penjualan barang-barang bekas, yaitu hasil penjualan atas barang-barang bekas yang tidak terpakai lagi. iv) Keuntungan penjualan aktiva tetap, yaitu selisih lebih antara hasil penjualan dan nilai buku aktiva tetap yang dijual. v) Keuntungan atas transaksi valuta asing, yaitu keuntungan selisih kurs dalam transaksi valuta asing. vi) Penerimaan piutang yang sudah disisihkan/dihapuskan, yaitu penerimaan dari tagihan-tagihan yang sudah disisihkan/dihapuskan. vii) Pendapatan lainnya, yaitu pendapatan/keuntungan di luar usaha selain dari yang telah disebut di atas. 3. Keuntungan luar biasa, yaitu transaksi yang bersifat tidak normal dan tidak berhubungan dengan aktivitas perusahaan sehari-hari, serta diharapkan kejadian Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 27 dari 61

29 tersebut tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Contoh adalah laba dari pembatalan hutang kepada pemegang saham Rencana keuangan pengelolaan SPAM Rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) merupakan penjabaran rencana kerja operasional dan program investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan pengelola SPAM (PDAM) untuk masa setahun mendatang. RKAP merupakan penjabaran rencana kerja dan program tahunan dari corporate plan (rencana jangka menengah), dimana corporate plan adalah rencana strategis yang mencakup rumusan dan tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun mendatang. RKAP merupakan pencerminan dari rencana kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam nilai uang, mencakup taksiran-taksiran pendapatan dan biaya serta penerimaan dan pengeluaran uang untuk aktivitas operasional, investasi, maupun pendanaan serta posisi keuangan. Melalui RKAP dapat diproyeksikan kondisi keuangan dari bulan ke bulan sehingga keputusan-keputusan yang mengakibatkan pengeluaran uang dapat direncanakan dengan lebih baik. Selain itu RKAP dapat digunakan oleh manajemen sebagai (i) alat untuk mengendalikan kegiatan menuju sasaran yang telah ditetapkan, serta (ii) alat pengawasan. Tujuan RKAP adalah memperoleh laba dalam memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat. Maksud penyusunan RKAP adalah sebagai: Acuan atau pedoman kerja operasional yang harus diikuti oleh manajemen. Program investasi tahunan perusahaan. Alat pengendalian manajemen perusahaan. Alat untuk mencapai tujuan perusahaan. Penyusunan RKAP harus memperhatikan prinsip-prinsip antara lain realistis, logis, efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan (akuntabilitas). Untuk itu diperlukan data yang relevan, dimana data tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan agar rencana yang disusun layak untuk dilaksanakan. Data yang penting dikumpulkan sebagai bahan pertimbangan, antara lain: Rencana jangka menengah (corporate plan) dan rencana jangka panjang perusahaan. Realisasi kegiatan usaha terakhir tahun berjalan. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 28 dari 61

30 Estimasi hasil kegiatan yang dapat dicapai pada triwulan IV tahun berjalan. Dana yang tersedia. Kapasitas produksi. Kemungkinan-kemungkinan yang dapat dicapai dalam tahun yang akan datang. Pertimbangan lainnya. Selain itu RKAP juga harus mengacu pada laporan realisasi keuangan tahunan (dalam beberapa tahun terakhir sesuai kebutuhan), laporan realisasi keuangan tahun berjalan, serta perkembangan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Berdasarkan data yang telah terhimpun sebagaimana dijelaskan di atas, dapat disusun suatu rencana operasional perusahaan yang memberikan gambaran secara fisik tentang rencana jumlah sambungan pelanggan; rencana jumlah penjualan air; rencana jumlah produksi dan distribusi; rencana investasi jangka pendek. Sesuai dengan rencana operasional yang terperinci secara bulanan, dapat disusun anggaran perusahaan, antara lain anggaran pendapatan, anggaran operasi biaya, anggaran kebutuhan alat, anggaran penerimaan kas, anggaran pembayaran kas. Selanjutnya RKAP dituangkan dalam bentuk proyeksi laba-rugi, proyeksi investasi, proyeksi arus kas, dan proyeksi neraca. Penyusunan RKAP harus menggunakan metoda akrual, sejalan dengan dasar akuntansi yang dianut dalam penyusunan laporan keuangan. 1. Proyeksi laba-rugi, menggambarkan proyeksi pendapatan yang akan diperoleh dan biaya yang diperkirakan akan terjadi, serta hasil yang akan dicapai berupa laba atau rugi pada akhir periode anggaran. Penyusunan proyeksi laba-rugi harus mencakup rencana pendapatan dan rencana biaya. Penyusunan rencana pendapatan terdiri dari: a. Rencana perkembangan sambungan pelanggan b. Rencana produksi, distribusi dan penjualan air, termasuk di dalamnya kehilangan air. c. Rencana penjualan air dan unsur-unsur lainnya. d. Rencana pendapatan usaha lainnya, yaitu pendapatan non air, pendapatan kemitraan dan pendapatan air limbah. e. Rencana pendapatan di luar usaha. Penyusunan rencana biaya meliputi biaya yang diperlukan untuk memproduksi air sesuai dengan proyeksi jumlah sambungan pelanggan, serta rencana operasi dan pemeliharaan yang akan dilakukan perusahaan pada tahun anggaran yang Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 29 dari 61

31 bersangkutan. Penyusunan rencana biaya bertitik tolak dari rencana kegiatan tiaptiap bagian. 2. Proyeksi investasi, menggambarkan estimasi pengeluaran untuk pembiayaan barang-barang modal. Dalam penyusunannya, rencana pengeluaran investasi (capital expenditure, capex) harus dibedakan dengan pengeluaran-pengeluaran yang langsung dibebankan sebagai biaya. Proyeksi investasi disusun menurut pengelompokkan jenis aktivanya, sebagai berikut: a. Pengeluaran untuk aktiva tetap pabrik air: instalasi sumber air, instalasi pompa, instalasi pengolahan air, instalasi transmisi dan distribusi. b. Pengeluaran untuk aktiva tetap non pabrik air: tanah dan penyempurnaan tanah, bangunan/gedung, peralatan dan perlengkapan, kendaraan/alat pengangkutan, inventaris/perabot kantor. 3. Proyeksi arus kas, merupakan proyeksi penerimaan dan pengeluaran kas, perubahan bersih kas selama periode proyeksi, serta estimasi sisa kas yang tersedia di akhir periode, dengan penyajian sebagai berikut: a. Proyeksi penerimaan kas dari operasi dan non operasi.: Penerimaan operasi, terdiri dari: penerimaan tagihan rekening air, penerimaan pendapatan non air. Penerimaan non operasi, terdiri dari: penerimaan pendapatan di luar usaha pokok, penerimaan pinjaman jangka panjang dan jangka pendek, penerimaan non operasi lainnya seperti uang muka, dana khusus. b. Proyeksi pengeluaran kas untuk operasi dan non operasi. Pengeluaran operasi, terdiri dari pengeluaran untuk biaya-biaya produksi, distribusi, biaya umum dan administrasi, biaya kemitraan, serta biaya air limbah dalam bentuk: - Pembayaran gaji, upah, tunjangan, dan biaya pegawai lainnya. - Pembelian bahan dan perlengkapan. - Pengeluaran biaya operasi lainnya. Pengeluaran non operasi, terdiri dari biaya-biaya di luar usaha, pengeluaran untuk investasi, serta pembayaran kembali pinjaman (utang jangka pendek dan jangka panjang), dan pengeluaran non operasi lainnya. c. Perubahan bersih (selisih penerimaan dan pengeluaran) kas selama periode yang bersangkutan. d. Estimasi saldo kas pada awal tahun anggaran. Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 30 dari 61

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN BISNIS AIR MINUM

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN BISNIS AIR MINUM MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN BISNIS AIR MINUM BUKU INFORMASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PAM.MM01.001.01 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SOLOK

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SOLOK LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR: 13 SERI E. 13 ================================================================ PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN RESIKO

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN RESIKO MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN RESIKO PAM.MM02.014.01 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PEMBINAAN KOMPETENSI KELOMPOK KERJA NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SOLOK

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SOLOK LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR: 13 SERI E. 13 ================================================================ PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Keuangan Daerah Pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN Lampiran II I. PEDOMAN UMUM A TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN 1 Pengurus Dana Pensiun bertanggung jawab atas laporan keuangan Dana

Lebih terperinci

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk meningkatkan efisiensi perusahaan pada PT SNI, penulis akan menguraikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk 30 BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Laporan Keuangan PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk mengelola operasi sistem tenaga listrik Jawa Bali, mengelola

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGESAHAN RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SERTA RENCANA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA BATU TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas MATERI K.D 1.5 Kompetensi Dasar : 1.5 Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Kegiatan akhir dari proses akuntansi perusahaan dagang di antaranya adalah membuat laporan keuangan. Secara umum komponen

Lebih terperinci

SURVEI KHUSUS PERUSAHAAN SWASTA NON-FINANSIAL TAHUN 2013

SURVEI KHUSUS PERUSAHAAN SWASTA NON-FINANSIAL TAHUN 2013 R A H A S I A SKPS 2013 SURVEI KHUSUS PERUSAHAAN SWASTA NON-FINANSIAL TAHUN 2013 I. Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang: 1. Karakteristik korporasi/perusahaan swasta non finansial,

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PAM.MM02.007.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PAM.MM02.003.01 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENGATURAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENGATURAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENGATURAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

Lebih terperinci

Membuat Bagan Akun (Chart Of Account)

Membuat Bagan Akun (Chart Of Account) Membuat Bagan Akun (Chart Of Account) Persyaratan bagan akun standar perusahaan adalah salah satu faktor paling penting dalam keputusan proses seleksi software. Persyaratan bagan akun buku besar harus

Lebih terperinci

BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT

BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT OUTLINE 1 2 3 PENDAHULUAN PENJELASAN MENGENAI PENILAIAN KINERJA

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Badan Usaha Milik Negara Tahun

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di

Lebih terperinci

RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM, KEGIATAN, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM, KEGIATAN, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM, KEGIATAN, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 201 Urusan Pemerintahan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2)

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2) LAPORAN KEUANGAN (Materi 2) Laporan keuangan terdiri dari dua laporan utama dan beberapa laporan yang sifatnya sebagai pelengkap. Laporan utama tersebut adalah : 1. Laporan Perhitungan Rugi-Laba 2. Neraca

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Keuangan Daerah Pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN MUTU

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN MUTU MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN MUTU BUKU INFORMASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN INVESTASI

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN INVESTASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN INVESTASI PAM.MM02.013.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN ASET/BARANG

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN ASET/BARANG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN ASET/BARANG PAM.MM02.004.01 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PAM.MM02.007.01 BUKU KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013 Catatan.. AKTIVA Aktiva Lancar Kas 1 393,356,550 474,788,750 Penempatan Pada Bank Lain 2 12,477,079,745 11,223,260,746 Piutang 3 31,488,397,366 30,580,798,958 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif 4

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN 8A-1 PERUSAHAAN INDUSTRI LAMPIRAN KHUSUS 8A-1 MANUFAKTUR 1. KAS DAN SETARA KAS 1. HUTANG USAHA PIHAK KETIGA 2. INVESTASI SEMENTARA 2. 3. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA 3. HUTANG BUNGA PIUTANG USAHA PIHAK YANG

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring)

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring) BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT. FMA Finance PT. FMA Finance adalah suatu perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang pembiayaan konsumen (consumer

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 21 TAHUN 2014

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 21 TAHUN 2014 SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

BAB 4 KINERJA PDAM KABUPATEN PONOROGO TAHUN

BAB 4 KINERJA PDAM KABUPATEN PONOROGO TAHUN BAB 4 KINERJA PDAM KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2007-2009 Penilaian kinerja PDAM Kabupaten Ponorogo tahun 2007-2009 berdasarkan Kepmendagri No.47 Tahun 1999 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja PDAM. Kinerja

Lebih terperinci

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS 21 BAB 7 LAPORAN ARUS KAS A. TUJUAN 1. Laporan arus kas bertujuan menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas PDAM, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu

Lebih terperinci

Deposito Berjangka. Cadangan Piutang Ragu-ragu. Piutang Lain-lain - Penjualan Aktiva Tetap. Piutang Lain-lain - Lainnya

Deposito Berjangka. Cadangan Piutang Ragu-ragu. Piutang Lain-lain - Penjualan Aktiva Tetap. Piutang Lain-lain - Lainnya Kelompok 2 (29C): 1. Agatha Nike Primarini Widhi M 2. Fitria Melynsyah Yusuf 3. Intanika Wahyu Hidayati 4. Lestari Suci Karyani Tugas Sistem Informasi Akuntansi Contoh Coding pada PT. Industri Krupuk Renyah

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang bergerak

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang bergerak BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang bergerak pada bidang produksi dan jasa. Dalam melakukan kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. Pengertian Laporan Keuangan

LAPORAN KEUANGAN. Pengertian Laporan Keuangan BAB 3 LAPORAN KEUANGAN Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian laporan keuangan 2. Membedakan dan menggolongkan jenis aktiva dan pasiva 3.

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGESAHAN RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SERTA RENCANA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA BATU TAHUN ANGGARAN 2013

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor No.1400, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. Air Minum. Tarif. Perhitungan dan Penetapan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG PERHITUNGAN

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

Analisa Biaya Pemasaran

Analisa Biaya Pemasaran Analisa Biaya Pemasaran Kemajuan teknologi dalam berproduksi mengakibatkan jumlah produk dapat dihasilkan secara besar-besaran dan dapat menekan biaya produksi satuan serendah mungkin. Permasalahan yang

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Tabel 3. 1 Lampiran Neraca PT. Kimia Farma Medan Periode 2003 NERACA PER 31 DESEMBER 2003 LANCAR K a s 75,900.00 Pihak yg mempunyai hub.istimewa Jumlah Kas 75,900.00 PT. (Persero) Indo Farma 7,718,415,530.00

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan,

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan, BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis melaksanakan kuliah kerja praktek di lembaga pendidikan bahasa Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PAM.MM02.003.01 BUKU DEPARTEMEN PEAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI Pajak merupakan salah satu beban yang sangat material. Oleh karena itu, manajemen pajak harus dilakukan

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM KEMITRAAN DENGAN BADAN USAHA

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM KEMITRAAN DENGAN BADAN USAHA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM KEMITRAAN DENGAN BADAN USAHA PAM.MM02.015.01 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan catatan-catatan dalam akuntansi sebagai sumbernya. Penyusunan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah dikemukakan di muka, bahwa pengaturan tata cara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah dikemukakan di muka, bahwa pengaturan tata cara BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagaimana telah dikemukakan di muka, bahwa pengaturan tata cara restrukturisasi pinjaman PDAM / penyelesaian piutang negara pada PDAM telah ditetapkan dalam PMK nomor

Lebih terperinci

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa (Service Company) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa keahlian. Contoh perusahaan jasa seperti kantor

Lebih terperinci

- 6 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

- 6 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH Berjalan Sebelumnya AKTIVA INVESTASI (Nilai Wajar) Deposito on call XX XX Deposito Berjangka XX XX Sertifikat Deposito XX XX Sertifikat Bank Indonesia XX XX Saham XX XX Obligasi XX XX Unit Penyertaan Reksadana

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN UMUM

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN UMUM MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN UMUM PAM.MM01.002.01 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN UMUM DAERAH AIR MINUM TIRTA MERAPI KABUPATEN KLATEN DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI LAPORAN KEUANGAN SEMESTERAN TAHUN 2016 DAFTAR ISI Neraca Laporan Operasional Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan

Lebih terperinci

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$)

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$) 2 0 DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL 1B KELOMPOK / JENIS HARTA BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$) NILAI SISA BUKU FISKAL AWAL TAHUN PENYUSUTAN / AMORTISASI KOMERSIAL METODE HARTA BERWUJUD

Lebih terperinci

Laporan Gabungan Neraca (Aset)

Laporan Gabungan Neraca (Aset) Laporan Gabungan Neraca Kota/Kabupaten Kab. Grobogan Laporan Akhir Bulan Desember 2016 Laporan Gabungan Neraca (Aset) (Ribuan Rp) Aset 1 Kas 100 14,520,805 2 Kas dalam valuta asing 102 0 3 Surat berharga

Lebih terperinci

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 30 Juni 2015 Komplek Pasar Wisata Kedensari Tanggulangin Sidoarjo Jawa Timur DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar

Lebih terperinci

Laporan Gabungan Neraca (Aset)

Laporan Gabungan Neraca (Aset) Laporan Gabungan Neraca Kota/Kabupaten Kab. Grobogan Laporan Akhir Bulan Desember 2015 Laporan Gabungan Neraca (Aset) (Ribuan Rp) Aset 1 Kas 100 9,600,376 2 Kas dalam valuta asing 102 0 3 Surat berharga

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER dan DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan Posisi Keuangan... 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 121.433.163.880 119.658.017.889 Deposito berjangka 5 2.135.930.652 2.424.600.790 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

Website: Sistem Informasi Anggaran dan Akuntansi Desa. Pendahuluan

Website:    Sistem Informasi Anggaran dan Akuntansi Desa. Pendahuluan Pendahuluan Lahirnya Undang-Undang No.6 tahun 2014 tentang Desa memberikan ruang bagi desa untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki. Pasal 4 huruf B menjelaskan bahwa pengaturan desa bertujuan untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB X KEBIJAKAN AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

BAB X KEBIJAKAN AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN BAB X KEBIJAKAN AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN A. UMUM 1. Definisi Konstruksi dalam pengerjaan adalah aset-aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan. 2. Klasifikasi Konstruksi Dalam Pengerjaan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Beban dan Pendapatan Perusahaan Langkah pertama yang dilakukan penulis adalah dengan melakukan koreksi fiskal atas laporan laba rugi perusahaan sesuai dengan undang-undang

Lebih terperinci

NERACA BULANAN BPR BESERTA REKENING ADMINISTRATIF

NERACA BULANAN BPR BESERTA REKENING ADMINISTRATIF NERACA BULANAN BPR BESERTA REKENING ADMINISTRATIF Form - 01 01 601857 001 No. Aset Sandi Jumlah Aset 1 Kas 100 3,712,408 2 Kas dalam valuta asing 3) 102 0 3 Surat berharga 4) 110 0 4 Pendapatan bunga yang

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMELIHARAAN HARIAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BUKU PENILAIAN

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BUKU PENILAIAN MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PAM.MM01.001.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENER MERIAH

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENER MERIAH PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR : 21 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA BENGI KABUPATEN BENER MERIAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan PT MMS didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No.14 tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Winnie Hadiprojo, SH., notaris

Lebih terperinci

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB II LAPORAN ARUS KAS 12 BAB II LAPORAN ARUS KAS 2.1. Laporan Arus Kas 2.1.1. Pengertian Laporan Arus Kas Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:PSAK No.2) menyatakan bahwa: Laporan arus kas adalah laporan yang memberi informasi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta,

Lebih terperinci

PT.BPRS PUDUARTA INSANI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010 dan Desember 2010

PT.BPRS PUDUARTA INSANI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010 dan Desember 2010 III. PENJELASAN POS - POS NERACA. 1 KAS Kas dan Setara Kas terdiri dari : Kas Kantor Pusat 384,588,600 369,157,250 Kas Kantor Kas 27,390,350 98,184,500 Jumlah 411,978,950 467,341,750 Jumlah ini merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI

PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI LAPORAN KEUANGAN Analisa laporan keuangan merupakan suatu proses analisis terhadap laporan keuangan dengan tujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan

Lebih terperinci

ASSETS = LIABILITIES + EQUITY

ASSETS = LIABILITIES + EQUITY PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI (ACCOUNTING EQUATION ) Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi Setiap perusahaan pasti memiliki harta (aktiva/asset), yang terdiri dari harta bergerak dan tidak bergerak, harta berwujud

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2013 1 DAFTAR ISI Pernyataan Tanggung Jawab... 3 Laporan Realisasi Anggaran... 4 Neraca... 5 Catatan Atas Laporan Keuangan... 6 - BAB I Pendahuluan... 6 - BAB II Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah salah satu perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 36 TAHUN 2003 SERI D NOMOR 29

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 36 TAHUN 2003 SERI D NOMOR 29 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 36 TAHUN 2003 SERI D NOMOR 29 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Angka 39 Cukup jelas. Angka 40 Cukup jelas. PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA. Angka 41 Cukup jelas.

Angka 39 Cukup jelas. Angka 40 Cukup jelas. PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA. Angka 41 Cukup jelas. Angka 39 Angka 40 Angka 41 Angka 42 Angka 43 Pasal 41 Penggunaan laba bersih ditetapkan oleh manajemen perusahaan dan disetujui oleh Kepala Daerah. Diutamakan untuk peningkatan produksi, peningkatan jaringan

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 11 TAHUN 2012 PENGESAHAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TAHUN ANGGARAN 2012

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 11 TAHUN 2012 PENGESAHAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TAHUN ANGGARAN 2012 7 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 11 TAHUN 2012 PENGESAHAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TAHUN ANGGARAN 2012 Menimbang : a. bahwa dengan berakhirnya Tahun Anggaran

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 70.490.918.058 100.111.129.147 Deposito berjangka 5 2.062.615.652 2.179.143.834 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK. TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk

BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK. TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk IV.1 Laba Rugi Secara Komersial Keuntungan (laba) atau kerugian adalah salah satu tolak ukur

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH V-BUMD15 REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH 2013-2014 1. Daftar isian ini digunakan untuk mendapatkan informasi dan data mengenai profil dari Perusahaan BUMD Tahun 2013-2014.

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

Contoh laporan keuangan koperasi

Contoh laporan keuangan koperasi Contoh laporan keuangan koperasi Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya atas dasar prinsip koperasi dan kaidah ekonomi

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Koperasi

Akuntansi Keuangan Koperasi Akuntansi Keuangan Koperasi Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 04/Per/M.KUKM/VII/2012 MENIMBANG : (d). Bahwa Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 36 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 36 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BADUNG 1 BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 36 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka usaha

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71 TAHUN 2016 PERHITUNGAN DAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71 TAHUN 2016 PERHITUNGAN DAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71 TAHUN 2016 PERHITUNGAN DAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM Disampaikan Oleh: Dr. Hari Nur Cahya Murni M,Si Direktur BUMD, BLUD dan BMD Ditjen Bina Keuangan Daerah Jakarta,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS 1. Sifat Laporan Sumber Dan Penggunan Kas Sifat laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan selama satu periode dengan menunjukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring dengan kemajuan zaman sekarang ini, persaingan dunia usaha semakin berkembang dengan pesat. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan termotivasi

Lebih terperinci