BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT"

Transkripsi

1 BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT

2 OUTLINE PENDAHULUAN PENJELASAN MENGENAI PENILAIAN KINERJA PDAM TATA CARA PENILAIAN KINERJA PDAM 2

3 BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT

4 DASAR HUKUM 1. PERATURAN PEMERINTAH NO. 54/2017 TENTANG BUMD PASAL 110 Penilaian tingkat kesehatan mempakan tolok ukur kinerja BUMD. Penilaian tingkat kesehatan BUMD menjadi dasar evaluasi BUMD. 2. PERATURAN PEMERINTAH NO.122/2015 TENTANG SDA PASAL 43 Penyelenggara SPAM melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelayanan penyelenggaraan SPAM yang dilaksanakannya. 3. PERATURAN PRESIDEN NO. 90/2016 TENTANG BPPSPAM 4. PERMEN PUPR NO. 36/2016 TENTANG TUGAS FUNGSI BPPSPAM BPPSPAM memiliki fungsi penilaian kinerja penyelenggaraan sistem penyediaan air minum oleh BUMN dan/atau BUMD dalam rangka pemenuhan persyaratan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas pelayanan sistem penyediaan air minum 5. PERMEN PUPR NO. 27/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SPAM Pemantauan penyelenggaraan SPAM meliputi: a. pendataan kinerja; dan b. pengawasan dan pengendalian kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. 6. KEPMENDAGRI 47/1999 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PDAM

5 DEFINISI Penilaian kinerja PDAM (performance appraisal) adalah cara pengukuran proses, proyek atau produk di PDAM untuk memberikan gambaran tingkat keberhasilan kegiatan pengeloaan PDAM dalam satu tahun

6 PENILAIAN KINERJA PDAM Maksud Memberikan gambaran terhadap kinerja yang dicapai oleh Penyelenggaran Sistem Penyediaan Air Minum khususnya PDAM di Indonesia Tujuan Memberikan rekomendasi kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam rangka peningkatan kualitas, kuantitas dan kontinuitas penyediaan air minum

7 MANFAAT PENILAIAN KINERJA PDAM Mengukur tingkat keberhasilan pengelolaan SPAM PDAM a. Capaian Pelayanan Air Minum kepada masyarakat baik Kuantitas, Kualitas & Kontinuitas nya. b. Capaian pengelolaan keuangan secara prinsip ekonomi perusahaan yang sehat dan berkelanjutan. c. Capaian Operasional Teknik secara NSPM yang seharusnya. d. Capaian pertumbuhan organisasi menuju profesionalisme.

8 BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT

9 PENILAIAN KINERJA PDAM OLEH BPPSPAM 1. KEPUTUSAN KETUA BPPSPAM NO. 002/2010 TENTANG PENILAIAN KINERJA PDAM 2. BERDASARKAN PRINSIP BALANCE SCORECARD 3. DIJADIKAN ACUAN DALAM PROGRAM PENYEHATAN PDAM & RESTRUKTURISASI UTANG PDAM

10 TAHAPAN PENILAIAN KINERJA PDAM

11 INDIKATOR KINERJA BPPSPAM ASPEK KEUANGAN (25%) Rentabilitas : 1. Return of Investment (ROI) 2. Rasio Operasional Likuiditas : 3. Rasio Kas 4. Effektifitas Penagihan 5. Solvabilitas PERSPEKTIF PELAYANAN (25%) 6. Cakupan pelayanan teknis 7. Penambahan pelanggan per tahun 8. Tingkat penyeleseaian pengaduan 9. Kualitas air pelanggan Konsumsi air domestik ASPEK OPERASIONAL (35%) ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA (15%) 11. Efisiensi produksi 12. Tingkat kehilangan air 13. Jam operasi pelayanan (jam/hari) 14. Tekanan air di pelanggan 15. Penggantian meter air pelanggan 16. Rasio jumlah pegawai /1.000 pelanggan 17. Rasio Diklat pegawai 18. Rasio biaya diklat terhadap biaya pegawai

12 PENGERTIAN DAN FORMULASI INDIKATOR KINERJA PDAM Umum Aspek Keuangan Aspek Pelayanan Aspek Operasional Aspek SDM Informasi Tarif Konsep Balance Score Card Return on Equity (ROE) Rasio Operasi Rasio Kas Efektivitas Penagihan Solvabilitas Cakupan Pelayanan Teknis Pertumbuhan Pelanggan Tingkat Penyelesaian Pengaduan Kualitas Air Pelanggan Konsumsi Air Domestik Efisiensi Produksi Air Tak Berekening- ATR (NRW) Jam Operasi Layanan Tekanan Air Penggantian Meter Air Pelanggan Rasio Pegawai terhadap Pelanggan Rasio Diklat Pegawai Beban Diklat Terhadap Beban Pegawai Tarif ratarata HPP Biaya Kimia Biaya Listrik dll

13 Kriteria Kinerja

14 BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT

15 Sumber Data Kinerja Aspek Keuangan ASPEK KINERJA INDIKATOR KINERJA JENIS DATA SUMBER DATA Return on equity Laba bersih setelah pajak Laporan Laba/Rugi Ekuitas (modal + cadangan) Laporan Neraca Rasio operasi Beban operasi Laporan Laba/Rugi Pendapatan operasi Laporan Laba/Rugi KEUANGAN Rasio kas Kas + Setara Kas Laporan Neraca Kewajiban lancar Laporan Neraca Efektivitas penagihan Penerimaan rekening air Rekening air Laporan Daftar Rekening Ditagih Laporan Laba/Rugi Arus Kas Solvabilitas Jumlah aset Laporan Neraca Jumlah kewajiban Laporan Neraca

16 1. Bobot Kinerja Aspek Keuangan (25%)

17 Laporan Laba/Rugi URAIAN JUMLAH PENDAPATAN 3,397,999, PENDAPATAN USAHA 3,397,366, PENDAPATAN PENJUALAN AIR 3,238,845, Harga Air 2,557,465, Beban Tetap 595,822, Pendapatan Penjualan Air Lainnya 85,557, PENDAPATAN NON AIR 158,520, Pendapatan Sambungan Baru 65,700, Pendapatan Denda 51,225, Pendapatan Balik Nama 750, Pendapatan Pendaftaran 6,900, Pendapatan Penyambungan Kembali 1,750, Pendapatan Penggantian Meter Air 1,700, Pendapatan Non Air Lainnya 30,495, BEBAN 4,622,149, BEBAN OPERASIONAL 4,619,434, Beban Pegawai 2,247,837, Beban Listrik 279, Beban BBM 360,395, Beban Penelitian Pengembangan Pelatihan - Beban Pemakaian Bahan Kimia 33,279, Beban Kantor - Beban Pembelian Air Curah/Air Baku - Beban Hubungan Langganan - Beban Pemeliharaan 247,870, Beban Pajak dan Retribusi - Beban Pemakaian Bahan Pembantu - Beban Promosi - Beban Pinjaman 480,980, Beban Penyusutan/Penyisihan/Amortisasi 549,770, Kerugian Penurunan Nilai - Beban Operasional Lainnya 699,022, PENDAPATAN KEMITRAAN - PENDAPATAN AIR LIMBAH - PENDAPATAN LAIN-LAIN 633, BEBAN NON OPERASIONAL 2,714, LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (1,224,149,849.00) PAJAK PENGHASILAN 32,388, LABA/RUGI BERSIH (1,256,538,308.00)

18 URAIAN Neraca Keuangan JUMLAH ASET ASET LANCAR 2,182,766, KAS DAN BANK 44,534, Kas 2,884, Bank 41,650, PIUTANG USAHA (NET) 1,648,271, Piutang Rekening Air 2,801,875, Piutang Rekening Non Air 248,175, Penyisihan Piutang Usaha (1,401,779,807.00) PIUTANG NON USAHA (NET) 392,762, Piutang Non Usaha 392,762, Penyisihan Piutang Non Usaha - PERSEDIAAN 92,158, Persediaan Bahan Operasi Kimia 750, Persediaan Bahan Pembantu 45,380, Persediaan Bahan Instalasi 46,028, PEMBAYARAN DIMUKA 5,040, ASET TETAP 1,663,802, Nilai Perolehan 8,183,110, Instalasi Sumber Air 586,227, Instalasi Pompa 258,830, Instalasi Pengolahan Air 102,303, Instalasi Transmisi dan Distribusi 6,077,953, Bangunan/Gedung 166,124, Peralatan dan Perlengkapan 97,536, Kendaraan/Alat Pengangkutan 453,104, Inventaris/Perabot Kantor 441,031, Akumulasi Penyusutan (6,519,308,835.00) Akumulasi Penyusutan Instalasi Sumber Air (473,147,318.00) Akumulasi Penyusutan Instalasi Pompa (258,084,021.00) Akumulasi Penyusutan Instalasi Pengolahan Air (102,303,165.00) Akumulasi Penyusutan Instalasi Transmisi dan Distribusi (4,689,484,866.00) Akumulasi Penyusutan Bangunan/Gedung (139,402,198.00) Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan (76,270,471.00) Akumulasi Penyusutan Kendaraan/Alat Pengangkutan (429,763,959.00) Akumulasi Penyusutan Inventaris/Perabot Kantor (350,852,837.00) ASET LAIN-LAIN 148,050, Pembayaaran Dimuka Pembagian Laba Kepada Pemda 148,050, ASET 3,994,618, MODAL DAN KEWAJIBAN KEWAJIBAN 2,000,459, KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 2,000,459, UTANG USAHA 849,155, PINJAMAN JANGKA PENDEK 1,112,040, Pinjaman / Kredit Bank Jangka Pendek 406,040, Pinjaman Jangka Pendek Lainnya 706,000, UTANG PAJAK 39,263, MODAL DAN CADANGAN 1,994,158, KEKAYAAN PEMDA YANG DIPISAHKAN 6,617,560, Kekayaan Asal Anggaran Belanja Daerah 6,617,560, LABA DITAHAN/(AKUMULASI KERUGIAN) (3,366,863,670.00) LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN (1,256,538,308.00) MODAL DAN KEWAJIBAN 3,994,618,432.00

19 Nilai Kinerja Aspek Keuangan NO INDIKATOR RUMUS PENILAIAN KONDISI NILAI BOBOT ASPEK KEUANGAN 1 RENTABILITAS a. Return On Equity Laba Bersih Setelah Pajak (1,256,538,308.00) X 100%= % Jumlah Equity 1,994,158, b. Ratio Operasi Biaya Operasi 4,619,434, = Pendapatan Operasi 3,397,366, LIQUIDITAS a. Cash Ratio Kas+Setara Kas 44,534,715 X 100%= 2.23% Utang Lancar 2,000,459,493 b. Efektifitas Penagihan Jumlah penerimaan rek air 2,149,784, X 100%= 66.38% Jumlah rek air 3,238,845, SOLVABILITAS Jumlah aktiva Jumlah utang 3,994,618,432 X 100%= % TOTAL BOBOT KINERJA KEUANGAN 2,000,459, Keterangan: Total Bobot (Nilai) Maksimum Aspek Keuangan adalah 1.0

20 2. Bobot Kinerja Aspek Pelayanan (25%)

21 Sumber Data Kinerja Aspek Pelayanan ASPEK KINERJA INDIKATOR KINERJA JENIS DATA SUMBER DATA Cakupan pelayanan teknis Jumlah penduduk terlayani Jumlah penduduk di wil. pelayanan teknis Laporan teknik Kab/Kota dalam angka (BPS) Pertumbuhan pelanggan Jumlah pelanggan periode ini Jumlah pelanggan periode lalu Laporan teknik (Div. Hublang) Laporan teknik (Div. Hublang) PELAYANAN Tingkat penyelesaian pengaduan Jumlah pengaduan yang tertangani Jumlah pengaduan Daftar keluhan pelanggan (Div. Hublang) Daftar keluhan pelanggan (Div. Hublang) Kualitas air pelanggan Jumlah uji kualitas air yang memenuhi syarat Jumlah yang diuji Laporan hasil uji laboratorium Laporan hasil uji laboratorium Konsumsi air domestik Jumlah air terjual pelanggan domestik Jumlah pelanggan domestik Ikhtisar rekening air (IRA) Laporan teknik (Div. Hublang)

22 Data Pelayanan Uraian Jumlah Jumlah Penduduk 201,734 Jiwa Jumlah Penduduk di Wilayah Pelayanan 123,227 Jiwa Jumlah Penduduk Terlayani 22,272 Jiwa Cakupan Pelayanan % Jumlah Pelanggan 4,017 SL Jumlah Pelanggan Tahun Lalu 3,778 SL Jumlah keluhan 751 Keluhan Jumlah Keluhan yang Terselesaikan 360 Keluhan Tingkat Pengaduan % Jumlah uji kualitas yang memenuhi syarat - Sampel Jumlah yang diuji 11 Sampel Kualitas Air - % Waktu Distribusi Air Ke Pelanggan dalam 1 tahun 5,380 Jam Jumlah Penerimaan Rekening Air 2,149,784,784 Rp

23 Konsumsi Air dan Tarif Rata-Rata KOMPONEN PEMAKAIAN (M3) NILAI PENJUALAN (Rp) JUMLAH PELANGGAN (SR) TARIF RATA-RATA (Rp) Total Pemakaian dan Total Pelanggan 545,934 3,238,845,910 4,017 5, Pelanggan Domestik 334,236 1,909,925,058 3,712 Rumah Tangga 334,236 1,909,925,058 3,712 Kelompok 1 77, ,975,508 1,206 Kelompok 2 256,299 1,464,101,550 2,501 Kelompok ,848,000 5 Pelanggan Non Domestik 211,698 1,328,920, Sosial 28, ,051, Sosial Khusus 20,817 84,759, Sosial Umum 7,849 31,291, Instansi Pemerintah/ABRI 139, ,821, Instansi Pemerintah 139, ,821, Niaga 33, ,490, Niaga Kecil 18, ,973, Niaga Besar 14, ,517, Industri Industri Pelabuhan Pelabuhan Bandara Bandara Khusus Khusus Mobil Tangki 10,048 85,557,602 - Mobil Tangki 10,048 85,557,602 -

24 Nilai Kinerja Aspek Pelayanan NO INDIKATOR RUMUS PENILAIAN KONDISI NILAI BOBOT ASPEK PELAYANAN 1 Cakupan pelayanan teknis Jumlah penduduk yang terlayani 22,272 X 100%= 18.07% Jumlah penduduk dalam wilayah kerja PDAM 123,227 2 Pertumbuhan pelanggan Jumlah Pelanggan Tahun ini- Jumlah Pelanggan Tahun lalu 239 X 100%= 6.33% (%/ tahun) Jumlah Pelanggan Tahun Lalu 3,778 3 Tingkat penyelesaian aduan Jumlah Pengaduan Selesai 360 X 100%= 48% Jumlah Pengaduan kualitas air pelanggan Jumlah uji kualitas yang memenuhi syarat 0 X 100%= 0.00% Jumlah yang di uji 11 5 konsumsi air domestik Jumlah air yang terjual domestik 334,236 = Jumlah pelanggan domestik 3,712 TOTAL BOBOT KINERJA PELAYANAN 0.4 Keterangan: Total Bobot (Nilai) Maksimum Aspek Pelayanan adalah 1.0

25 Bobot Kinerja Aspek Operasional (35%)

26 Sumber Data Kinerja Aspek Operasional ASPEK KINERJA INDIKATOR KINERJA JENIS DATA SUMBER DATA Efisiensi produksi (Faktor pemanfaatan produksi) Realisasi produksi air / volume produksi riil Kapasitas terpasang Laporan teknik Laporan teknik Air tak berekening- ATR (NRW) Volume distribusi air Volume air terjual Laporan teknik Ikhtisar rekening air OPERASIONAL Jam operasi layanan Waktu distribusi air ke pelanggan Laporan teknik Tekanan air pada sambungan pelanggan Jumlah pelanggan terlayani dg tekanan > 0.7 bar Jumlah pelanggan Laporan teknik Laporan teknik (Div. Hublang) Penggantian dan (atau) kalibrasi meter air pelanggan Jumlah meter air pelanggan yang diganti/kalibrasi Jumlah pelanggan Laporan teknik Laporan teknik (Div. Hublang)

27 Data Produksi dan Distribusi URAIAN SATUAN M3 L/det Kapasitas produksi terpasang 3,646, Kapasitas Terpasang yang tidak dapat termanfaatkan 1,482, Kapasitas produksi riil 2,164, Kapasitas Produksi Menganggur (Idle) 1,117, Jumlah Volume Produksi (rill) 1,046, Kehilangan Produksi (NRW Produksi) 419, Jumlah Volume Distribusi 627, Air yang Terjual per Tahun 545, Air Tanpa Rekening/Kebocoran (NRW Distribusi) 81, Kebocoran air dari produksi ke distribusi 40.03% Kebocoran air dari distribusi ke keran pelanggan 13.05%

28 Data Aspek Operasional Uraian Jumlah Jam Operasi Layanan Jam Jumlah Pelanggan yang dilayani dngn tekanan >0,7 bar - SL Tekanan Air - % Jumlah Meter Air yang diganti tahun ybs 81 Unit Jumlah Meter Air yang diganti 2.02 % Jumlah Pelanggan 4,017 SL

29 Nilai Kinerja Aspek Operasional NO INDIKATOR RUMUS PENILAIAN KONDISI NILAI BOBOT ASPEK OPERASI 1 Efisiensi Produksi Volume produksi Riil 1,046,877 X 100%= 28.71% Kapasitas Prod Terpasang 3,646,512 2 tingkat kehilangan air Kehilangan Produksi (NRW Produksi) 81,914 X 100%= 13.05% Volume Distribusi air 627,848 3 jam operasi layanan Waktu distributor air ke pelanggan dalam 1 tahun 5,380 = tekanan air pada sambungan jumlah pelanggan dengan tekanan> 0.7 bar 0 X 100%= 0.00% pelanggan jumlah pelanggan 4,017 5 penggantian / kalibrasi meter jumlah meter air yang di ganti pada tahun bersangkutan 81 X 100%= 2.02% air pelanggan jumlah pelanggan 4,017 TOTAL BOBOT KINERJA 0.7 Keterangan: Total Bobot (Nilai) Maksimum Aspek Pelayanan adalah 1.4

30 Bobot Kinerja Aspek SDM (15%)

31 Data Kinerja Aspek SDM ASPEK KINERJA INDIKATOR KINERJA JENIS DATA SUMBER DATA Rasio pegawai Jumlah pegawai Jumlah pelanggan Laporan administrasi Laporan teknik (Div. Hublang) SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) Rasio Diklat Pegawai Jumlah pegawai yang mengikuti diklat Jumlah pegawai Laporan administrasi Laporan administrasi Rasio beban diklat terhadap beban pegawai Jumlah beban diklat Jumlah beban pegawai Laporan administrasi Laporan Laba/Rugi

32 Data SDM URAIAN Jumlah Jumlah Pegawai 51 Org Jumlah pelanggan 4,017 SL Ratio Jumlah Pegawai 12.7% Jumlah pegawai yang mengikuti diklat 2 Org Ratio Diklat Pegawai 3.92% Jumlah biaya diklat Jumlah biaya pegawai Biaya Diklat 1,000,000 Rp 2,247,837,238 Rp 0.04% Rp

33 Nilai Kinerja Aspek SDM NO INDIKATOR RUMUS PENILAIAN KONDISI NILAI BOBOT ASPEK SDM 1 Ratio pegawai terhadap Kabupaten langganan Jumlah pegawai 51 x1000= jumlah pelanggan 4,017 Kota 51 x1000= ,017 2 Ratio diklat pegawai Jumlah pegawai yang ikut diklat 2 X 100%= 3.92% (peningkatan kompetensi) Jumlah pegawai 51 3 Ratio biaya diklat Biaya diklat pegawai 1,000,000 X 100%= 0.04% Jumlah biaya pegawai 2,247,837,238 TOTAL BOBOT KINERJA 0.22 Keterangan: Total Bobot (Nilai) Maksimum Aspek Pelayanan adalah 0.6

34 CONTOH HASIL EVALUASI KINERJA PDAM TABEL KATEGORI KINERJA Kondisi Nilai A. KEUANGAN 1. Rentabilitas a. R O E % 1 b. Ratio Operasi Likuiditas a. Ratio Kas 2.23% 1 b. Efektivitas Penagihan 66.38% 1 3. Solvabilitas % 4 Bobot Kinerja - Bidang Keuangan B. PELAYANAN 1.Cakupan Pelayanan 18.07% 1 2. Pertumbuhan Pelanggan 6.33% 3 3. Tingkat Penyelesaian Pengaduan 47.94% 3 4. Kualitas Air Pelanggan 0.00% 1 5. Konsumsi Air Domestik Bobot Kinerja - Bidang Pelayanan C. OPERASI 1. Effisiensi Produksi 28.71% 1 2. Tingkat Kehilangan air 13.05% 5 3. Jam Operasi Layanan / hari Tekanan Sambungan Pelanggan 0.00% 1 5. Penggantian Meter Air 2.02% 1 Bobot Kinerja - Bidang Operasi D. SDM 1. Rasio juml peg /1000 plg Ratio diklat pegawai/peningkatan kompetensi 3.92% 1 3. Biaya Diklat terhadap Biaya Pegawai 0.04% 1 Bobot Kinerja - Bidang SDM Kategori Sakit

35 Informasi Tambahan No Item Uraian 1 Tarif Rata-rata (Rp/m3) Tarif rata-rata merupakan data yang diperoleh dari hasil pembagian antara total pendapatan penjualan air terhadap volume air terjual. Pendapatan penjualan air merupakan penjumlahan antara penjualan air dan non air (beban tetap dan administrasi). 2 Harga Pokok Produksi/Beban Dasar dengan NRW Standar (Rp/m3) 3 Harga Pokok Produksi/Beban Dasar dengan NRW Riil (Rp/m3) 4 Harga Pokok Produksi Diluar Depresiasi/Amortisasi dan Beban Bunga (Rp/m3) Beban dasar dengan NRW standar diperoleh dari total beban usaha dibagi dengan volume air produksi yang dikurangi volume kehilangan air standar (sebesar 20%). Beban dasar dengan NRW Riil diperoleh dari total beban usaha dibagi volume air produksi yang dikurangi volume kehilangan air riil. Beban dasar (diluar depresiasi/amortisasi dan beban bunga) dengan NRW Riil diperoleh dari total beban usaha diluar beban penyusutan dan beban bunga dibagi volume air produksi yang dikurangi volume kehilangan air riil. 5 Beban Bahan Kimia (Rp/m3) Besarnya beban bahan kimia yang dikeluarkan oleh PDAM untuk menghasilkan 1 (satu) m3 air. 6 Beban Energi (Rp/m3) Beban energi yang dikeluarkan oleh PDAM untuk menghasilkan 1 (satu) m3 air. Beban energi yang dimaksud berupa: beban listrik, solar, gas maupun bahan bakar lainnya. 7 Beban Pemeliharaan Besarnya beban pemeliharaan yang dikeluarkan oleh PDAM selama 1 (satu) tahun. 8 Total Aset Tetap Total aset tetap PDAM adalah nilai aset per tanggal neraca evaluasi. 9 Total Aset Total aset adalah nilai aset pada tanggal neraca yang terdiri dari aset lancar maupun aset tetap. 10 Asset Turnover Asset turnover adalah total pendapatan dibagi dengan total aset

36 Informasi Tambahan No Item Uraian 11 Profit Margin Profit margin adalah laba bersih setelah pajak dibagi pendapatan operasi. 12 Return on Asset Return on asset adalah laba bersih setelah pajak dibagi total aset. 13 Kewajiban Lancar Jumlah kewajiban jangka pendek PDAM yang berjangka waktu kurang dari satu tahun. 14 Kewajiban Jangka Panjang Jumlah kewajiban jangka panjang PDAM lebih dari setahun 15 Total Equity Jumlah ekuitas PDAM per tanggal neraca. 16 Laba/Rugi Bersih Setelah Pajak 17 Rasio Beban Administrasi Umum terhadap Jumlah Pendapatan (%) Jumlah laba/rugi bersih setelah pajak yang diperoleh PDAM selama setahun. Rasio ini merupakan prosentase besarnya beban administrasi umum yang dikeluarkan PDAM terhadap total pendapatannya. 18 Kapasitas Terpasang (L/det) Kapasitas terpasang merupakan kapasitas unit produksi PDAM yang terpasang sesuai dengan rencana (L/det). 19 Volume Produksi Riil (L/det) Volume produksi riil merupakan volume air yang diproduksi secara riil oleh PDAM dalam setahun yang dikonversi ke dalam satuan liter per detik (L/det). 20 Jumlah Pelanggan (Unit SR) 21 Jumlah Penduduk di Wilayah Administrasi (Jiwa) 22 Jumlah Penduduk di Wilayah Pelayanan (Jiwa) Merupakan jumlah pelanggan domestik dan non domestik PDAM per tanggal neraca. Jumlah penduduk yang berada dalam wilayah administrasi kabupaten/kota pada saat evaluasi. Jumlah penduduk yang berada dalam wilayah pelayanan teknis PDAM pada saat evaluasi.

37 Informasi Tambahan No Item Uraian 23 Penduduk Terlayani (Jiwa) Jumlah penduduk yang dilayani oleh PDAM pada saat evaluasi. 24 Jumlah Pegawai (Orang) Jumlah karyawan PDAM selama setahun. 25 Rata-rata Beban Pegawai (Rp/karyawan/bulan) Merupakan beban rata-rata pegawai yang dikeluarkan PDAM setiap bulannya.

38 KESIMPULAN Analisis Kinerja PDAM memahami keterkaitan antara satu indikator dengan indikator kinerja lainnya serta untuk memahami pengaruh antar indikator kinerja Memahami faktor-faktor penyebab dengan menekankan pada metode mencari akar permasalahan Strategi Peningkatan Kinerja PDAM Langkah-langkah yang perlu diambil oleh PDAM untuk mengatasi faktorfaktor penyebab rendahnya nilai indikator kinerja yang didasarkan pada penetapan prioritas penanganan

39 TERIMA KASIH 39

KATA PENGANTAR. Ketua BPPSPAM. Ir. Tamin M. Zakaria Amin, M.Sc, MBA. Petunjuk Teknis Penilaian Kinerja PDAM Hal. i

KATA PENGANTAR. Ketua BPPSPAM. Ir. Tamin M. Zakaria Amin, M.Sc, MBA. Petunjuk Teknis Penilaian Kinerja PDAM Hal. i KATA PENGANTAR Buku Petunjuk Teknis ini disusun sebagai upaya untuk memberikan persamaan dan keseragaman dalam melakukan evaluasi kinerja PDAM terkait dengan kegiatan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah dikemukakan di muka, bahwa pengaturan tata cara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah dikemukakan di muka, bahwa pengaturan tata cara BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagaimana telah dikemukakan di muka, bahwa pengaturan tata cara restrukturisasi pinjaman PDAM / penyelesaian piutang negara pada PDAM telah ditetapkan dalam PMK nomor

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MELAWI

BAB III ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MELAWI BAB III ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MELAWI A. Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Melawi Bagaimana Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Melawi? Berikut ini analisa yang

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA PDAM

PENILAIAN KINERJA PDAM KINERJA PDAM 2017 Disampaikan pada Acara Press Release tentang Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM), Kementerian PUPR, Jakarta 14 Desember 2017 OUTLINE Dasar Hukum berdirinya

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Kata kunci: sektor publik, kinerja, balance scorecard, PDAM

ABSTRAKSI. Kata kunci: sektor publik, kinerja, balance scorecard, PDAM NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD (Studi Kasus PDAM TirtaDharmaKabupaten Klaten ) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Harahap (2011:105) mendefinisikan laporan keuangan sebagai suatu laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan

Lebih terperinci

BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM 1 OUTLINE 1 2 3 4 5 OVERVIEW BPPSPAM PENILAIAN KINERJA PDAM LANDASAN HUKUM DAN TAHAPAN PROSES KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU) PROYEK

Lebih terperinci

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006 43 Lampiran 1 Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006 No. Uraian Anggaran Setelah Perubahan Realisasi I PENDAPATAN DAERAH 1.142.122.565.100 1.153.474.367.884

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero) ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero) I. Pendahuluan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) merupakan penyedia listrik utama di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah berkepentingan menjaga kelayakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, dengan fokus melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4 (empat)

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Penilaian kinerja dengan menggunakan perspektif finansial yaitu

BAB V PENUTUP. 1. Penilaian kinerja dengan menggunakan perspektif finansial yaitu BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penilaian kinerja perusahaan dengan menggunakan perspektif finansial dan non finansial yang telah dilakukan, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penilaian

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD

ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD ( Studi Kasus PDAM Tirta Dharma Kabupaten Klaten ) JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGESAHAN RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SERTA RENCANA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA BATU TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. a. Data primer yaitu data tentang kondisi internal dan eksternal perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. a. Data primer yaitu data tentang kondisi internal dan eksternal perusahaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data primer yaitu data tentang kondisi internal dan eksternal perusahaan yang diteliti. yang diperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK Nama NPM Kelas Fakultas Jurusan Pembimbing : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 : 3EA39 : Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian 58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk 30 BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Laporan Keuangan PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk mengelola operasi sistem tenaga listrik Jawa Bali, mengelola

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE ) ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE 2012-2014) Nama : Yogie Pratama NPM : 29213478 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Lana Sularto, SE, MMSI LATAR BELAKANG MASALAH Laporan

Lebih terperinci

RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE. by INFOVESTA

RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE. by INFOVESTA RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE by INFOVESTA TUJUAN PENILAIAN MANAJEMEN INVESTOR REGULATOR Evaluasi terhadap kinerja Perseroan pada periode tertentu Kebutuhan analisis dan pengambilan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA SAMARINDA (DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN)

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA SAMARINDA (DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN) ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA SAMARINDA (DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN) Mayosi Anggita, H. Eddy Soegiato K, Titin Ruliana Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda mayosianggita@yahoo.com

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN PDAM PROVINSI/KABUPATEN/KOTA PERIODE X sampai dengan. X+4

BUSINESS PLAN PDAM PROVINSI/KABUPATEN/KOTA PERIODE X sampai dengan. X+4 11 2012, No.682 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114/PMK.05/2012 TENTANG PENYELESAIAN PIUTANG NEGARA YANG BERSUMBER DARI PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI, REKENING DANA INVESTASI,

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hamidullah (2004) melakukan penelitian dengan judul Analisis Rasio Keuangan Sebagai Dasar Untuk Memprediksi Kondisi Keuangan Perusahaan Pada PT. Agro Max

Lebih terperinci

LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN

LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN Hasil Penjualan Uraian LABA/(RUGI) KONSOLIDASIAN TAHUN 2011 2012 Tahun 2012 Tahun 2011 1 2 4 Penjualan 21.694.257,72 16.195.196,22 Harga Pokok Penjualan (17.202.941,16) (12.982.513,98) Laba kotor 4.491.316,56

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anonim, 2007, Corporate Plan PDAM Kabupaten Cirebon. Cirebon: PDAM Kabupaten Cirebon

DAFTAR PUSTAKA. Anonim, 2007, Corporate Plan PDAM Kabupaten Cirebon. Cirebon: PDAM Kabupaten Cirebon DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2007, Corporate Plan PDAM Kabupaten Cirebon. Cirebon: PDAM Kabupaten Cirebon Anonim, 2007, Penentuan Kebutuhan Investasi Sarana dan Prasarana Air Minum Program Penyehatan PDAM Kabupaten

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis BAB 5 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan perusahaan adalah aktivitas yang terkait dengan perencanaan, pengendalian, perolehan serta pendistribusian asset-aset keuangan perusahaan. Aktivitas yag dilakukan

Lebih terperinci

4 KINERJA PDAM Kantor BPPSPAM

4 KINERJA PDAM Kantor BPPSPAM DAFTAR ISI Kata pengantar Halaman 5 Laporan Kinerja PDAM di Indonesia Periode 2011 Halaman 7 Provinsi DKI Jakarta Halaman 15 Provinsi Banten Halaman 17 Provinsi Jawa Barat Halaman 25 Provinsi Jawa tengah

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KOTA TEGAL LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 NO. URUT URAIAN ANGGARAN 2014 REALISASI 2014 (%) REALISASI

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG Devi Mutiana Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Tujuan utama laporan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 6 TAHUN 2009

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 6 TAHUN 2009 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negera Republik Indonesia Nomor 2387); 2. Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan dalam Bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pengelolaan piutang yang dijalankan oleh PT. INTI kurang

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN LAPORAN KEUANGAN.

ANALISIS PEMANFAATAN LAPORAN KEUANGAN. ANALISIS PEMANFAATAN LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id SASARAN Agar mahasiswa dapat menjelaskan tujuan dan teknik analisis pemanfaatan laporan keuangan Agar mahasiswa dapat menjelaskan rasio likuiditas,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan catatan-catatan dalam akuntansi sebagai sumbernya. Penyusunan

Lebih terperinci

4 KINERJA PDAM Kantor Pusat Kementrian Pekerjaan Umum

4 KINERJA PDAM Kantor Pusat Kementrian Pekerjaan Umum DAFTAR ISI Kata pengantar Halaman 5 Laporan Kinerja PDAM di Indonesia Periode 2011 Halaman 7 Provinsi Kalimantan Barat Halaman 15 Provinsi Kalimantan Tengah Halaman 27 Provinsi Kalimantan Selatan Halaman

Lebih terperinci

RASIO LAPORAN KEUANGAN

RASIO LAPORAN KEUANGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME

Lebih terperinci

1. Pendapatan PDAM harus memenuhi prinsip pemulihan biaya

1. Pendapatan PDAM harus memenuhi prinsip pemulihan biaya Menurut hasil evaluasi kinerja PDAM tahun 2011 terhadap 335 PDAM yang dilakukan BPPSPAM, terdapat hanya 68 PDAM (20,3%) yang sudah Full Cost Recovery. Dari 144 PDAM berstatus kinerja sehat terdapat 94

Lebih terperinci

Analisis Rasio Keuangan

Analisis Rasio Keuangan Analisis Rasio Keuangan Laporan keuangan: Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal Laporan Arus Kas Analisis laporan keuangan menghasilkan informasi tentang penilaian dan keadaan keuangan perusahaan,

Lebih terperinci

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN A. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat

Lebih terperinci

4 KINERJA PDAM Kantor BPP SPAM

4 KINERJA PDAM Kantor BPP SPAM DAFTAR ISI Kata pengantar Halaman 5 Laporan Kinerja PDAM di Indonesia Periode 2011 Halaman 7 Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Halaman 15 Provinsi Sumatera Utara Halaman 29 Provinsi Sumatera Barat Halaman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya. A. Tinjauan Teoritis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya

Lebih terperinci

Flow Chart PT. Asiaplast Industries Tbk tahun 2009

Flow Chart PT. Asiaplast Industries Tbk tahun 2009 LAMPIRAN 1 Flow Chart PT. Asiaplast Industries Tbk tahun 2009 Usaha 284.538.777.148 Laba Bersih 301.789.482.234 - Lain-lain 17.250.705.086 NPM 9.99% 30.142.714.633 Total Beban 271.646.767.601 HPP 236.846.781.482

Lebih terperinci

WARMING UP : Buatlah Neraca dan Laba Rugi

WARMING UP : Buatlah Neraca dan Laba Rugi PENJUALAN 3000$ HPP 30% PENJUALAN BIAYA ADMINISTRASI = HPP KAS = 30% MODAL PAJAK 10% LABA DITAHAN 30% TOTAL MODAL = LABA DITAHAN X2 BIAYA BUNGA 30% HPP PERSEDIAAN = 3 X KAS PIUTANG = KAS HUTANG LANCAR

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap laporan keuangan, maka dapat diketahui secara jelas mengenai gambaran kondisi perusahaan dan langkahlangkah apa saja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan daerah atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah suatu kesatuan produksi yang bersifat memberi jasa, menyelenggarakan kemanfaatan umum,

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF : : :

RINGKASAN EKSEKUTIF : : : DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 (a). Ringkasan Eksekutif - Rencana dan Langkah-Langkah Strategis (b). Ringkasan Eksekutif - Indikator Keuangan BPR dengan modal inti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang industri, jasa maupun dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kepala Cabang, Supervisor dan Karyawan

Lampiran 1. Kepala Cabang, Supervisor dan Karyawan LAMPIRAN 81 Lampiran 1. Kepala Cabang, Supervisor dan Karyawan Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan susunan kepala cabang, supervisor dan karyawan PT Indonesia Trading Company cabang

Lebih terperinci

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian. PENYESUAIAN Siklus Akuntansi Transaksi Bukti Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian Jurnal Penutup Neraca Saldo setelah penutupan Laporan Keuangan

Lebih terperinci

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB IV Analisis Rasio A. Tujuan Instruksional : 1. Umum : Mahasiswa dapat memahami teknik dan aspek dalam menilai kinerja suatu perusahaan 2. Khusus : - Mahasiswa dapat menghitung berdasarkan ratio likuiditas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Mengadakan penilaian atau analisis terhadap laporan keuangan perusahaan akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat mengetahui perkembangan keuangan

Lebih terperinci

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K Analisis Laporan Keuangan adalah suatu kegiatan penilaian, penelahaan atas laporan keuangan perusahaan dengan mendasarkan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGESAHAN RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SERTA RENCANA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA BATU TAHUN ANGGARAN 2013

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Sejak satu hingga 2 dekade terakhir, pengukuran kinerja tidak lagi dianggap

BAB IV ANALISIS DATA. Sejak satu hingga 2 dekade terakhir, pengukuran kinerja tidak lagi dianggap BAB IV ANALISIS DATA A. Pengukuran Kinerja PT Nindya Karya (Persero) Sejak satu hingga 2 dekade terakhir, pengukuran kinerja tidak lagi dianggap sebagai fokus utama pengendalian manajemen tradisional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu dari sistem manajemen secara keseluruhan. Manajemen yang baik dan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis rasio keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014 pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014

Lebih terperinci

Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk.

Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk. Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 2, No. 1, July 2014, 45-54 p-issn: 2337-7887 Article History Received May, 2014 Accepted June, 2014 Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk.

Lebih terperinci

Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian

Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Tahap awal yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja keuangan pada usaha budiaya ikan kerapu macan yang dilakukan oleh Bapak X adalah membuat laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Laporan Keuangan 41

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Laporan Keuangan 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 7 Tujuan Penelitian 10 Manfaat Penelitian 10 Ruang Lingkup Penelitian

Lebih terperinci

Contoh : (200) (250) 2.550

Contoh : (200) (250) 2.550 Rasio Profitabilitas Pengertian Rasio Profitabilitas Rasio ini merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71 TAHUN 2016 PERHITUNGAN DAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71 TAHUN 2016 PERHITUNGAN DAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71 TAHUN 2016 PERHITUNGAN DAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM Disampaikan Oleh: Dr. Hari Nur Cahya Murni M,Si Direktur BUMD, BLUD dan BMD Ditjen Bina Keuangan Daerah Jakarta,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak yang berkepentingan untuk menilai kerja dan posisi keuangan

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke:  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen Keuangan Modul ke: Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Analisa Rasio Keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN MALINAU TAHUN 2013

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN MALINAU TAHUN 2013 ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN MALINAU TAHUN 0 Bayu Imam Prakoso, L.C.A. Robin Jonathan, Elfreda A Lau, Fakultas Ekonomi, Universitas 7 Agustus 9 Samarinda ABSTRAKSI Kebutuhan

Lebih terperinci

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : TANGGAL : 2 BULAN : 1 TAHUN : 2008 SINTENREMEN.COM PERUSAHA DAFTAR AKUN Per : 02 Januari 2008 NO AKUN NAMA AKUN SALDO AWAL 1111 Kas di

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Pengertian Manajemen menurut James A.F. Stoner adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, keepemimpinan dan pengendalian upaya dari anggota organisasi

Lebih terperinci

Laporan Arus Kas Laporan Rugi Laba Neraca

Laporan Arus Kas Laporan Rugi Laba Neraca ASPEK KEUANGAN DALAM ANALISIS KREDIT Pertemuan ke - 9 TIGA INFORMASI KEUANGAN UTAMA Laporan Arus Kas Laporan Rugi Laba Neraca PROSES ANALISIS ASPEK KEUANGAN - Rekonstruksi Laporan Keuangan - Proyeksikan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Kinerja Keuangan Tahun 2008-2013 3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan Daerah adalah hak dan kewajiban daerah dalam melaksanakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 No. Uraian Anggaran Setelah Perubahan 2015 2014

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Analisis Efisiensi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari penggunaan modal kerja yang dioperasikan

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut : BAB IV Analisis dan Pembahasan Berdasarkan laporan keuangan PT. Astra Internasional pada tahun 2011 dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas Rasio ini menunjukkan kemampuan

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk Nama : R. Hudy Adinurwijaya Npm : 25210478 Kelas : 4EB23 Jurusan : Akuntansi Fakultas : Ekonomi Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD ( Studi Kasus PDAM Tirta Makmur Kabupaten Sukoharjo ) Disusun oleh : MARGANDI B 200 090 174 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN Nama : Nova Aisyah Npm : 26213505 Kelas : 3EB05 Pembimbing : Ratih Juwita, SE., MM. Latar Belakang Masalah Industri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu dasar informasi untuk menyusun dan mengevaluasi mengenai berbagai kebijakan

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41 DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Laporan Keuangan Dalam menganalisis permohonan kredit modal kerja, peneliti menggunakan data dari aspek keuangan yaitu menggunakan rasio keuangan dan metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012): laporan keuangan meliputi

Lebih terperinci

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

Bab 9 Teori Rasio Keuangan D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 123 Bab 9 Teori Rasio Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai jenis dan pembagian laporan keuangan serta mengerti tentang perhitungan tentang rasio

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas menurut Anoraga (1997:300) adalah menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab 1 Pasal 1 ayat 1, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Prinsip manajemen perusahaan mengharuskan agar dalam proses memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Definisi operasional merupakan gambaran tentang bagaimana suatu variabel diukur. Definisi operasional ditunjukkan pada variabel-variabel

Lebih terperinci

Perhitungan Rasio Keuangan BPR Konvensional. Kas (0%) Sertifikat Bank Indonesia (0%) 0 0 0

Perhitungan Rasio Keuangan BPR Konvensional. Kas (0%) Sertifikat Bank Indonesia (0%) 0 0 0 Lampiran 1 Perhitungan Rasio Keuangan BPR Konvensional 1. Permodalan (Capital) Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko BPR Konvensional Tahun 2008-2010 Komponen 2008 2009 2010 Kas (0%) 0 0 0 Sertifikat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT United Tractors, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan hanyalah informasi yang berupa angka-angka yang merupakan rekaman dari transaksi

Lebih terperinci

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN Analisis rasio keuangan perusahaan daerah aneka karya Kabupaten Boyolali tahun 1998 2000 Yulaika Dyah Iswandari F 3300040 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan alat yang penting

Lebih terperinci