B. BEBERAPA PERKEMBANGAN PENTING TERAKHIR DALAM EKONOMI INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "B. BEBERAPA PERKEMBANGAN PENTING TERAKHIR DALAM EKONOMI INDONESIA"

Transkripsi

1 B. BEBERAPA PERKEMBANGAN PENTING TERAKHIR DALAM EKONOMI INDONESIA 1. Arus perdagangan Indonesia melewati krisis global: turun drastis kemudian naik kembali Arus perdagangan Indonesia turun sampai separuhnya saat terjadi krisis ekonomi global, sebagian besar karena penurunan harga komoditas Mulai dari Juli 2008 sampai Februari 2009, nilai ekspor barang Indonesia turun 43 persen, sementara impor barang turun sebesar 56 persen. (Gambar 30, Tabel 11) Penurunan ini, bersamaan dengan naiknya gejolak dalam pasar keuangan dan keluarnya modal, merupakan dampak terbesar penurunan ekonomi global atas perekonomian Indonesian. Arus dagang Indonesia bersama dengan semua mitra dagang utamanya mengalami penurunan pada masa itu, dengan penurunan ekspor terbesar terjadi di Jepang, Singapura, dan Cina. Nilai impor pun turun di semua mitra dagang saat perusahaan mengurangi persediaan dan terjadinya penurunan dalam ekspor mengurangi permintaan atas input yang diimpor. Jatuhnya harga komoditas curah dan minyak pada masa ini merupakan alasan utama penurunan, sementara volume dagang tetap stabil sepanjang akhir 2008 dan awal (Tabel 11) Pergeseran komposisi pun memberi kontribusi. Secara keseluruhan, sektor dagang Indonesia tidak kebal terhadap penurunan permintaan global - tapi harga komoditas yang rendah mungkin telah mendorong kenaikan permintaan atas beberapa barang di sebagian pasar, sehingga sedikit mengimbangi dampak negatif resesi global terhadap arus dagang Indonesia. Gambar 30: Nilai perdagangan memuncak di pertengahan 2008, lalu turun di bulan Februari 2009 (miliar USD, disesuaikan secara musiman) 14 USD bn USD bn July 08 Feb Exports Oct-07 Apr-08 Oct-08 Apr-09 Oct-09 Sumber: BPS Imports Untuk ekspor, walaupun pengurangan permintaan mengakibatkan penurunan besar dalam volume pertambangan dan manufaktur - terutama ke Jepang, Singapura, dan Amerika Serikat - volume ekspor migas ke Korea tampaknya meningkat, dan volume ekspor pertanian ke Cina juga naik (terutama minyak sayur dan minyak sawit). Kontraksi nilai ekspor ke Jepang merupakan yang terbesar, hampir sepertiga dari total penurunan nilai ekspor - hampir setara dengan bobot ekspor Jepang. Hal ini terutama dikarenakan penurunan harga ekspor migas, serta penurunan harga dan volume ekspor nikel. Kontraksi nilai ekspor ke Singapura, Cina dan Amerika Serikat pun menyebabkan pengurangan yang signifikan. Penurunan ekspor ke Amerika Serikat dan Singapura dikarenakan penurunan volume tekstil, pakaian dan alas kaki, serta bahan kimia, serta penurunan harga dan volume dalam ekspor migas dan karet, sementara penurunan nilai ekspor ke Cina disebabkan oleh penurunan harga produk karet dan minyak. Sama halnya dengan impor, walaupun modal terkait investasi dan volume transportasi turun - terutama dari Jepang, cina dan Korea - penurunan harga menunjukkan bahwa volume impor pelumas dari Cina serta bahan kimia, transportasi dan mesin dari Amerika Serikat meningkat. 23

2 Tabel 11: Impor Indonesia terus turun, dan pulih lebih cepat, daripada ekspor (persen kecuali disebutkan lain) July 2008 to February 2009 February 2009 to July 2009 Percentage point contribution due to prices Percentage point contribution due to volumes Proportion of total growth Percentage point contribution due to prices Percentage point contribution due to volumes Proportion of total growth Values Growth Values Growth Total Exports Oil & Gas Non-Oil & Gas Agriculture Mining & Minerals Forestry Manufactured Total Imports Consumer Goods Intermediate Fuels and Lubricants Transportation Goods Capital Goods Sumber: BPS dan Bank Dunia Kategori yang terkena dampak paling besar saat terjadi penurunan telah pulih paling cepat, walaupun mitra dagang Indonesia Pada bulan Juli, nilai ekspor dan impor Indonesia tumbuh sekitar 36 dan 46 persen, secara berurutan. Kenaikan ini terjadi di seluruh kategori perdagangan, tapi terutama dalam komoditas migas dan pertambangan. Pergerakan harga yang tersirat menunjukkan bahwa sebagian kenaikan terjadi dalam volume, bersama dengan pemulihan dalam permintaan, sejalan dengan peningkatan investasi dan pengisian kembali persediaan, secara global dan di Indonesia, yang memberi kontribusi signifikan kepada kenaikan nilai perdagangan. Hal ini juga menunjukkan bahwa hanya sebagian pemulihan harga komoditas global yang masuk ke harga ekspor dan impor Indonesia, dan harga perdagangan tetap lemah karena berlanjutnya penurunan dalam harga barang modal, elektronik dan mesin lebih besar daripada kenaikan dalam harga minyak dan komoditas curah. (Tabel 11) Bersama dengan perkembangan harga dan volume, pemulihan dalam nilai ekspor terdorong oleh peningkatan ekspor pertambangan & mineral serta migas ke Jepang, Cina dan Korea. Sampai Agustus 2009, nilai ekspor ke Cina dan Korea kembali ke tingkat sebelum krisis, tapi ekspor ke Jepang tetap sekitar 40 persen di bawah tingkat bulan Juli Tabel 12: Walaupun arus dagang mengalami penurunan di semua sisi, ekspor Indonesia ke negara berkembang di wilayahnya telah pulih dengan cepat (juta USD dan persen) Exports Imports July 2008 Contribution Feb 2009 Contribution Aug 2009 July 2008 Contribution Feb 2009 Contribution Aug 2009 Level to Fall Level to Rise Level Level to Fall Level to Rise Level Japan 2, , ,700 1, China 1, ,013 1, ,468 US 1, Singapore 1, , ,000 Korea India Malaysia Australia Other 3, , ,793 4, , ,293 Total 12,528 7,134 10,544 12,870 5,939 9,707 Sumber: BPS dan Bank Dunia 24

3 2. Nilai tukar rupiah sejak akhir 2008: skala pergerakan dan faktor-faktor pendorong a. Rupiah telah menguat secara berarti sejak bulan Maret, terutama terhadap dolar Amerika yang melemah Sejak bulan Maret, Rupiah telah menguat secara berarti terhadap dolar Amerika, dan secara tipis terhadap mata uang lain Sejak bulan Maret 2009, Rupiah Indonesia telah menguat sebesar 22 persen terhadap dolar Amerika (USD). (Tabel 13, Gambar 31) Rupiah juga menguat terhadap mata uang lainnya (Tabel 13), dengan kurs tukar efektif riil (REER, suatu indeks utama kurs tukar bilateral rupiah, dan abstraksi dari perbedaan dalam laju inflasi) lebih dari 16 persen selama periode ini (Gambar 32). Tetapi tingkat dan laju penguatan terhadap dolar Amerika telah meningkatkan keprihatinan akan kelangsungannya dan juga dampak pada ekonomi riil dan daya saing. Arus masuknya modal asing ke pasar uang Indonesia dan pemulihan harga komoditas tampaknya berperan besar dalam penguatan rupiah, dan hubungannya terbentuk di bawah. Secara singkat, peningkatan 1 persen dalam investasi bukan penduduk pada aktiva keuangan Indonesia berdampak pada penguatan 0,62 persen terhadap dolar Amerika, dengan harga komoditas tetap; peningkatan 1 persen dalam harga komoditas ekspor non-migas berbobot berdampak pada penguatan 0,49 persen, dengan arus masuk modal tetap dan faktor-faktor ini menyumbang sampai 73 persen dari variasi pada kurs tukar spot antara bulan Oktober 2008 and November Kedua faktor ini menjelaskan lebih banyak lagi (89 persen) dari pergerakan REER pada periode ini. (Tabel 14 dan 15) Gambar 31: Sejak Maret, rupiah telah menguat jauh terhadap dolar Amerika dan dolar Amerika telah melemah terhadap berbagai mata uang (USD (Indeks luas dolar Amerika, di-indeks ke pada tanggal 21 Januari 1997) 120 Index IDR per USD 8500 Gambar 32: Kurs tukar Indonesia telah meningkat secara berarti terhadap berbagai mata uang secara riil (kurs tukar efektif riil berdasar indeks berbobot perdagangan JP Morgan; rupiah per tingkat dolar Amerika) 190 Index IDR per USD IDR/USD Dollar Index IDR Real Effective Exchange Rate Appreciation IDR/USD Spot Jan 08 Apr 08 Jul 08 Oct 08 Feb 09 May 09 Aug 09 Dec 09 Sumber: Bank Sentral Amerika dan BI melalui CEIC Jan 07 Apr 07 Jul 07 Oct 07 Jan 08 Apr 08 Jul 08 Oct 08 Jan 09 Apr 09 Jul 09 Oct 09 Sumber: JP Morgan dan BI melalui CEIC Indeks umum Bank Sentral Amerika telah melemah 11,5 persen sejak bulan Maret, sementara saham dan aktiva pasar berkembang dan harga-haraga komoditas utama telah bangkit dengan kuat Rupiah bukanlah satu-satunya mata uang yang menguat terhadap dolar Amerika pada bulan-bulan terakhir. Indeks Umum Dolar Dewan Bank Sentral Amerika (yang menyertakan 26 mata uang yang mewakili mitra-mitra dagang utama Amerika) telah melemah sebesar 11,5 persen sejak bulan Maret, ketika pasar saham global dan hargaharga aktiva pada pasar negara berkembang pada khususnya mulai meningkat (Tabel 13). Dolar Amerika telah menunjukkan hubungan terbalik yang kuat dengan harga aktiva berisiko sejak dimulainya krisis bulan Oktober yang lalu. Pada puncak krisis, ketika harga saham dan aktiva jatuh di akhir tahun 2008 dan sekali lagi pada bulan Februari-Maret 2009, indeks dolar menguat ke tingkat tertingginya sejak tahun 2005 karena penanam modal mengganti aktivanya yang penuh risiko ke uang tunai dolar Amerika. Ketika pasar aktiva mulai pulih pada triwulan kedua tahun 2009 dan selera risiko investor kembali, dolar Amerika telah turun secara berarti. 25

4 Sejak bulan Maret, indeks-indeks saham utama Asia telah meningkat lebih dari rata-rata 80 persen. (Gambar 33, Tabel 13) Selain itu, kebijakan moneter yang longgar juga memungkinkan obligasi untuk beraksi baik pada ekonomi baru dan maju: di Indonesia, yield obligasi negara 5 tahun dalam mata uang lokal telah turun 33 persen sejak bulan Maret, sementara di negara maju seperti Amerika Serikat, program-program pelonggaran kuantitatif bank sentral telah menopang harga-harga obligasi. (Gambar 34) Selain itu, emas, yang dipandang oleh investor sebagai pembendung inflasi dan juga mata uang alternatif, dan sejarahnya memiliki hubungan terbalik dengan dolar Amerika, telah meningkat sebesar 20 persen sejak bulan Maret ke nilai tertinggi dalam nilai nominal. Gambar 33: Kurs tukar dolar Amerika telah bergerak ke arah yang berlawanan dengan indeks saham dunia sejak dimulainya gejolak pasar keuangan pada bulan September 2008 (indeks pasar saham, di-indeks ke pada 2 Januari 2008) Gambar 34: Yield obligasi Indonesia dalam mata uang lokal telah jatuh sepertiganya sejak bulan Maret, tapi masih lebih tinggi dibanding yield yang lain (yield obligasi negara 5 tahun dalam mata uang lokal dalam persen) Equity Indices 2 Jan 08 = Thailand SET Singapore SGX March 2009 Dollar Index Dollar Index Jakarta JCI Percent Indonesia Percent Shanghai Composite Bombay BSE Jan 08 Apr 08 Jul 08 Oct 08 Feb 09 May 09 Aug 09 Dec 09 Sumber: CEIC dan Bank Dunia Philippines Thailand 6 Malaysia 3 3 United States 0 0 Jan 08 Apr 08 Jul 08 Oct 08 Feb 09 May 09 Aug 09 Dec 09 Sumber: CEIC Kurs tukar rupiah/dolar Amerika menjadi sangat berkaitan dengan indeks dolar Amerika sejak dimulainya gejolak keuangan dunia pada bulan September 2008, dengan keseluruhan indeks dolar Amerika terhubung dengan pergerakan yang lebih besar pada kurs rupiah/dolar Amerika Kurs tukar rupiah/dolar Amerika telah bergerak erat dengan indeks dolar sejak dimulainya krisis pada penghujung tahun 2008 (yaitu, Rupiah telah menguat dengan melemahnya Indeks Dolar, dan sebaliknya), dan pergerakan dalam Indeks Dolar cenderung berkaitan dengan pergerakan yang lebih besar dari proporsional dalam kurs tukar rupiah/dolar Amerika, terutama sejak dimulainya krisis di penghujung tahun Kaitan antara pergerakan dalam rupiah/dolar Amerika dan Indeks Dolar berada pada 68 persen dari bulan Januari 2007 ke November 2009, menguat menjadi 92 persen jika kita hanya menghitung periode dari bulan September 2008 hingga sekarang. Selain itu, analisa regresi periode Januari 2007-November 2009 menunjukkan bahwa peningkatan 1 persen pada Indeks Dolar berkaitan dengan penurunan 1,22 persen dalam rupiah/dolar Amerika. Memperkecil kerangka waktu ke September 2008-November 2009 memperkuat kaitan ini menjadi 2,1 persen penurunan Rupiah untuk setiap peningkatan 1 persen dalam Indeks Dolar. Kedua hasil itu signifikan secara statistika pada tingkat tinggi dan tampaknya kokoh (Tabel 14). b. Arus masuknya modal ke aktiva keuangan lancar menjelaskan sebagian besar penguatan Kelemahan dolar Amerika, bersama bersama dengan catatan rendahnya suku bunga di Amerika Serikat dan menguatnya pasar-pasar berkembang, telah mendorong arus masuknya modal ukuran besar kepada ekonomi berkembang Gabungan suku bunga yang rendah di Amerika Serikat, pelemahan dolar Amerika, dan menguatnya harga-harga aktiva di pasar-pasar berkembang telah mendorong arus masuk modal berukuran raksasa ke ekonomi-ekonomi berkembang dengan neraca modal terbuka pada enam bulan terakhir. Investor telah melakukan perdagangan, meminjam dalam dolar Amerika untuk membeli aktiva dengan yield yang lebih besar pada pasarpasar berkembang pada suku bunga yang sebetulnya negatif. Hal ini menambah tekanan pada harga aktiva dan mata uang pasar berkembang, mendorong beberapa pemberi komentar untuk menyarankan bahwa beberapa harga aktiva dapat meningkat dengan lebih dari yang dijustifikasi dengan meningkatkan asas pokok ekonomi. 26

5 Indonesia telah menarik arus masuk modal sebesar 6,5 miliar dolar Amerika sejak Maret, yang berkaitan erat dengan penguatan rupiah Indonesia, dengan selisih suku bunganya yang sangat menarik dan neraca permodalan yang terbuka, telah menarik arus masuk permodalan bukan penduduk yang cukup besar. (Gambar 35) Sejak bulan Maret 2009, Indonesia telah menyerap 6,46 miliar dolar Amerika dalam arus masuk asing bersih, 40 persen dari nilai itu pada bulan September dan Oktober (Gambar 36). Tanpa sterilisasi penuh oleh bank sentral (membangun cadangan devisa asingnya dan mengimbangi dampaknya pada ekonomi dalam negeri), aliran masuk demikian sesuai sifatnya akan menyebabkan penguatan jangka pendek kurs tukar. Kaitan antara kurs rupiah/dolar Amerika dan keseluruhan kepemilikan bukan penduduk adalah 70 persen antara Oktober 2008 dan November 2009 (yaitu Rupiah menguat ketika bagian modal asing meningkat), dengan peningkatan 1 persen pada bagian modal asing berkaitan dengan penguatan 0,53 persen kurs rupiah/dolar Amerika. (Tabel 14, Gambar 36) Sejak jumlah bagian modal asing di Indonesia telah meningkat sekitar 28 persen sejak bulan Maret (dengan September dan Oktober menyumbang 9 poin persentase dari kenaikan itu), aliran masuk modal telah memberikan andil secara berarti kepada penguatan Rupiah pada periode ini. Gambar 35: Adanya aliran masuk bersih modal yang berarti menuju Indonesia sejak bulan Maret (arus bersih dalam miliar dolar Amerika; Indeks dolar Amerika dan rupiah/dolar Amerika di-indeks ke pada Oktober 2008) Gambar 36: meningkatkan bagian modal di Indonesia oleh bukan penduduk sebesar 6,4 miliar dolar Amerika pada satu triwulan (kepemilikan saham bukan penduduk, obligasi pemerintah dalam rupiah dan instrumen pasar uang jangka pendek) IDR billion Index Oct08= IDR billion IDR per USD Net Foriegn Flows IDR/USD Dollar Index Total Foreign Capital Stock IDR/USD spot Oct 08 Dec 08 Mar 09 May 09 Jul 09 Sep 09 Sumber: Federal Reserve Board, CEIC, BI dan Bank Dunia Oct Jan Apr Jul Oct 09 Sumber: Federal Reserve Board, CEIC, BI dan Bank Dunia Investasi bukan penduduk dalam aktiva keuangan Indonesia berkaitan secara terbalik dengan kekuatan dolar Amerika, selisih suku bunga, dan spread EMBI Indonesia ketika risiko meningkat, pihak asing akan melepaskan kepemilikan aktiva Indonesia mereka Di antara faktor-faktor pendukung aliran masuk, bagian modal asing menunjukkan keterkaitan terbalik 80 persen dengan Indeks Dolar dan selisih suku bunga antara Indonesia dan Amerika Serikat. Analisa regresi menunjukkan bahwa kenaikan 1 persen Indeks Dolar berkaitan dengan penurunan -1,34 persen pada bagian modal asing, dengan suku bunga tetap. Seperti itu, kenaikan 1 persen dalam selisih suku bunga (antara SBI 3 bulanan dan T-Bills 3 bulanan Amerika Serikat) berkaitan dengan 0,62 persen penurunan dalam bagian modal asing, dengan Indeks Dolar tetap sama. (Tabel 14) Walaupun tampaknya tidak betul bahwa peningkatan dalam selisih suku bunga berkaitan dengan penurunan dan bukan peningkatan dalam bagian saham asing, hal ini dapat mencerminkan perbedaan mendasar antara suku bunga Indonesia dan Amerika Serikat yang sangat tinggi sehingga peningkatan lebih lanjut dari selisih biasanya disebabkan oleh suatu guncangan negatif atau naiknya risiko Indonesia yang disadari sehingga sejalan dengan penurunan pada penempatan modal bukan penduduk. Jumlah bagian modal asing di Indonesia memiliki keterkaitan terbalik sebesar 95 persen dengan spread EMBI Indonesia, yang biasanya digunakan sebagai nilai untuk mengukur risiko negara (Gambar 38): Peningkatan 1 persen dalam spread EMBI berkaitan dengan penurunan 0,23 persen dalam bagian modal asing. Jadi ketika spread dan risiko negara meningkat, dana mengalir keluar. (Spread ini juga memiliki keterkaitan positif tinggi dengan Indeks Dolar dan selisih suku bunga.) 27

6 Indonesia masih secara khusus rentan terhadap aliran masuk uang panas karena aliran itu cenderung cepat berubah arah dan dapat pergi secara tiba-tiba, mengganggu pasar uang dan ekonomi Walaupun kecepatan dan volume aliran masuk modal ke aktiva keuangan lancar Indonesia tidak berbeda dengan negara-negara pasar berkembang lainnya di Asia dan America Latin, nusantara tetap sangat rentan terhadap uang panas ini. Pertama, negara ini memiliki pasar-pasar modal terbuka, lebih dibanding negara tetangganya, dan selama ini tetap memegang komitmen untuk tidak menerapkan kendali modal. Kedua, warisan dari krisis tahun membuat investor di Indonesia mudah untuk memindahkan dana ukuran besar karena alasan yang sangat rapuh hubungannya dengan dasar-dasar (seperti ditunjukkan oleh keterkaitan negatif yang sangat kuat antara spread EMBI, yang menunjukkan kesadaran akan risiko negara, dan bagian dari kepemilikan bukan penduduk). Bila dananya keluar dari negara ini secepat dan biasanya lebih cepat dari pada waktu ia mulai mengalir, dan perdagangan pada pasar keuangan Indonesia relatif tipis, aliran-aliran ini akan dapat secara berarti menambah perubahan pasar yang cepat, dengan dampak yang lebih luas pada kepercayaan investor, kurs tukar, dan ekonomi riil. Intervensi oleh penyusun kebijakan dapat membatasi dampak aliran ini, tetapi sebagian besar pilihan kebijakan membutuhkan dukungan dana yang tidak sedikit. (Gambar 39). Gambar 37: Cadangan devisa asing Indonesia telah berkaitan dengan kurs tukar valuta sejak Oktober 2008, mengesankan bahwa BI telah agak membatasi pergerakan liar kurs tukar valuta (cadangan dalam juta dolar Amerika, tingkat kurs rupiah/dolar Amerika) USD million IDR per USD 7500 Gambar 38: Kepemilikan bukan penduduk akan aktiva keuangan Indonesia telah menurun ketika risiko negara meningkat, dan sebaliknya (bagian aktiva keuangan Indonesia milik asing dalam miliar rupiah; Indeks Dolar, spread EMBI dan selisih suku bunga di-indeks ke pada 6 Oktober 2008) IDR billion Index 6 Oct 08= International Reserves IDR/USD Spot Total Foreign Capital Stock Indonesia EMBI spread Dollar Index Indonesia US Interest Rate Differential Jan 05 Oct 05 Aug 06 May 07 Mar 08 Dec 08 Oct Oct Jan Apr Jul Oct 09 Sumber: BI via CEIC dan Bank Dunia Sumber: Federal Reserve Board, CEIC, BI dan Bank Dunia Gambar 39: Kebijakan moneter dan fiskal dapat membatasi dampak aliran masuk modal, tetapi kebanyakan pilihan membutukan dukungan dana yang kuat A : Allow inflow of money (shifts LM right ) Can be i inflationary B : Sterilize inflow by building reserves, OMO (stay at B ) Can prolong inflows by keeping interest rates high C : Allow appreciation (shifts IS and BP left ) Exports lose competitiveness C, E D : Impose capital controls (moves BP upward, steeper B slope) Lose efficiency; have to finance investment A through higher cost domestic funds rather than borrowing from abroad at lower cost IS' E : Fiscal contraction (shifts IS left ) Can be IS LM' recessionary; politically difficult Y Model IS-LM adalah kerangka Keynesian yang berfokus pada interaksi antara elemen ekonomi ril dan moneter. Kurva IS (investasi dan simpanan) menjelaskan hubungan antara output dan tingkat suku bunga yang memberikan keseimbangan di pasar barang, sedangkan kurva LM (preferensi likuiditas dan penawaran uang) menjelaskan hubungan antara pendapatan dan tingkat suku bunga yang memberikan keseimbangan di pasar uang. 28 BP ' D LM BP=0

7 c. dengan pemulihan harga komoditas juga membaik Dengan komoditas merupakan sebagian besar ekspor Indonesia, rupiah cenderung menguat dengan harga komoditas Harga komoditas adalah jalur penting kedua tempat jalan kelemahan dolar Amerika berdampak pada kurs tukar rupiah/dolar Amerika. Indeks dolar Amerika memiliki keterkaitan terbalik yang kuat dengan harga komoditas: kenaikan 1 persen Indeks berkaitan dengan penurunan 4,2 persen dalam EWCPI non minyak Indonesia. (Tabel 14) Komoditas menyumbang lebih dari setengah jumlah ekspor Indonesia. Penelitian empiris oleh Rogoff dan Chen (2003) telah menemukan keterkaitan yang berarti antara kurs tukar dan harga dunia dari komoditas ekspor dari Australia, Kanada dan Selandia Baru tiga negara yang komoditas utamanya merupakan komponen utama ekspor. Tabel 13: Pergerakan dalam kurs tukar dan harga aktiva sejak September 2008 Level Sep March 2009 High Level Nov % Change since March % Change since Sep 08 IDR Crosses IDR/USD IDR/EUR IDR/GBP IDR/SGD IDR/AUD USD Crosses INR/USD SGD/USD KRW/USD JPY/USD USD/AUD USD/EUR Dollar Index Stock Indices Jakarta Bombay Shanghai Singapore Thailand yr IDR Govt Bond Yield Gold Price ($/troy oz) Sumber: CEIC dan Bank Dunia Hubungan yang sama terdapat antara indeks harga komoditas berbobot ekspor (EWCPI) dalam dolar Amerika dan kurs tukar efektif yang riil dan nilai spotnya. (Gambar 40, Gambar 41) Kurs tukar spot menunjukkan keterkaitan terbalik sebesar 69 persen dengan EWCPI berminyak atau tanpa minyak. (seperti Rupiah menguat ketika harga komoditas meningkat). Peningkatan 1 persen dalam EWCPI non minyak terkait dengan 0,26 persen penguatan rupiah/dolar Amerika (penguatan itu 0.25 persen untuk minyak EWCPI). Keterkaitan dan hasil regresi bahkan lebih kuat dari REER. EWCPI non-minyak menunjukkan keterkaitan 88 persen dengan kurs tukar riil, dengan 1 persen kenaikan oleh indeks berkaitan dengan peningkatan 0,46 persen (hubungan ini serupa dengan EWCPI minyak). (Tabel 14, Tabel 15) Hasil-hasil tersebut mengesankan bahwa kelemahan yang baru terjadi atas Indeks Dolar telah merembes menjadi harga komoditas yang lebih tinggi, dan dengan adanya keterkaitan positif antara Rupiah dan harga-harga komoditas, hal ini merupakan saluran lain lagi tempat rupiah/dolar Amerika telah menguat. Dolar Australia, dengan karakteristik yang sama dengan rupiah, telah menguat lebih tinggi lagi sejak bulan Maret Banyak dari karakteristik yang tampaknya mendukung rupiah juga dimiliki oleh dolar Australia (AUD), walaupun kedua ekonomi itu memiliki perbedaan mendalam atas pendapatan dan pembangunan kelembagaan. Kedua ekonomi itu memiliki neraca modal terbuka, suku bunga dalam negeri cukup lebih tinggi dari suku bunga dunia, dan bagian komoditas yang besar dalam keranjang ekspor mereka. Keduanya telah menguat cukup tinggi terhadap dolar Amerika dan mata uang lainnya pada tahun ini: dolar Australia telah menguat sebanyak 47 persen terhadap dolar Amerika sejak bulan Maret, dua kali seperti rupiah. (Tabel 13) 29

8 Gambar 40: Pergerakan harga komoditas berkaitan dengan pergerakan dalam rupiah, mencerminkan pentingnya komoditas dalam keranjang ekspor Indonesia (Harga ekspor komoditas Indonesia di-indeks ke di tahun 2000) Index 3 Jan 2000 = Index 3 Jan 2000 = Oil Export Weighted Commodity Price Index 8500 Gambar 41: dan hubungannya cukup kuat menghadapi kurs tukar riil efektif (Dolar umum dolar Amerika di-indeks ke pada 21 Januari 1997; harga emas dalam dolar Amerika per satuan troy oz) Index Jan04= Oil Export Weighted Commodity Price Index Index Jan04= Non Oil Export Weighted Commodity Price Index IDR/USD spot Non Oil Export Weighted Commodity Price Index IDR Real Effective Exchange Rate Jan 07 2 May 07 2 Sep 07 2 Jan 08 2 May 08 2 Sep 08 2 Jan 09 2 May 09 2 Sep 09 Jan 07 May 07 Sep 07 Jan 08 May 08 Sep 08 Jan 09 May 09 Sep 09 Sumber: BI lewat CEIC dan Bank Dunia Sumber: Federal Reserve Board, CEIC, BI dan Bank Dunia Tabel 14: Analisa regresi kurs tukar rupiah dan beberapa dari keterkaitan utamanya (regresi atas data harian) Dependent Variable: Log IDR/USD spot Independent Variable Time Period Coefficient R Square T-Statistic (1) Log FRB Dollar Index Jan 07 - Nov (2) Log FRB Dollar Index Sep 08 - Nov (3) Log Foreign Capital Stock Oct 08 - Nov (4) Log Non-Oil Export Weighted CPI Jan 07 - Oct (5) Log Oil Export Weighted CPI Jan 07 - Oct (6) Log Indo EMBI Spread Oct 08 - Nov (7) Log Interest Rate Differential Oct 08 - Nov (8) Log Foreign Capital Stock Oct 08 - Nov Log Non-Oil Export Weighted CPI Oct 08 - Nov Dependent Variable: Log Foreign Capital Stock (1) Log FRB Dollar Index Oct 08 - Nov (2) Log Indo EMBI Spread Oct 08 - Nov (3) Log FRB Dollar Index Oct 08 - Nov Log Interest Rate Differential Oct 08 - Nov Dependent Variable: Log Indo EMBI Spread (1) Log FRB Dollar Index Oct 08 - Nov Dependent Variable: Log FRB Dollar Index (1) Log Non-Oil Export Weighted CPI Jan 07 - Oct Dependent Variable: Log Non-Oil Export Weighted Commodity Price Index (1) Log FRB Dollar Index Jan 07 - Oct Sumber: Bank Dunia 30

9 Tabel 15: dan mengenai keterkaitan dengan kurs tukar efektif riil (regresi atas data bulanan) Dependent Variable: Log REER Independent Variable Time Period Coefficient R Square T-Statistic (1) Log Non-Oil Export Weighted CPI Jan 04 - Oct (2) Log Oil Export Weighted CPI Jan 04 - Oct (3) Log Net Foreign Assets Jan 04 - Aug (4) Log Non-Oil Export Weighted CPI Jan 04 - Aug Log Net Foreign Assets Jan 04 - Aug Sumber: Bank Dunia 31

LAMPIRAN: GAMBARAN EKONOMI INDONESIA

LAMPIRAN: GAMBARAN EKONOMI INDONESIA LAMPIRAN: GAMBARAN EKONOMI INDONESIA Gambar Lampiran : Pertumbuhan PDB (persen pertumbuhan) Year on year Gambar Lampiran : Kontribusi terhadap PDB (pengeluaran) (pertumbuhan trimulan-ke-triwulan), seasonally

Lebih terperinci

Kondisi Perekonomian Indonesia

Kondisi Perekonomian Indonesia KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010 PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak Juni 2010 viii Ringkasan Eksekutif: Keberlanjutan di tengah gejolak Indonesia terus memantapkan kinerja ekonominya yang kuat,

Lebih terperinci

KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM. A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist

KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM. A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist Isi Presentasi Mengapa perlu kenaikan harga BBM? Beban Anggaran Kemiskinan dan BLSM Benarkah keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan sebuah komitmen, yang dapat berupa uang atau resources. a. Kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan sebuah komitmen, yang dapat berupa uang atau resources. a. Kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan sebuah komitmen, yang dapat berupa uang atau resources lainnya dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang (Bodie

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Jakarta, Mei 2010

KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Jakarta, Mei 2010 KEMENTERIAN PERDAGANGAN KINERJA Periode: MARET 21 Jakarta, Mei 21 1 Neraca Perdagangan Indonesia Kondisi perdagangan Indonesia semakin menguat setelah mengalami kontraksi di tahun 29. Selama Triwulan I

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Small open economic, merupakan gambaran bagi perekonomian Indonesia saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap perekonomian dunia,

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi

Lebih terperinci

ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report

ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report 1 Februari 1 ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report RESEARCH Data Pasar Hari Kerja Sebelumnya Perubahan Tingkat Suku Bunga dan Kurs Acuan BI Nilai Tukar Rupiah terhadap Mata Uang Utama Dunia Keterangan Hari

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH

PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH Asumsi nilai tukar rupiah terhadap US$ merupakan salah satu indikator makro penting dalam penyusunan APBN. Nilai tukar rupiah terhadap US$ sangat berpengaruh

Lebih terperinci

MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Tel: /Fax:

MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Tel: /Fax: KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Tel: 021-23528446/Fax: 021-23528456 www.depdag.go.id Prospek Ekspor

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. atau nilai tukar (Miskhin, 2007:435). Bagi negara berkembang dengan

I. PENDAHULUAN. atau nilai tukar (Miskhin, 2007:435). Bagi negara berkembang dengan 0 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Harga mata uang suatu negara dalam harga mata uang negara lain disebut kurs atau nilai tukar (Miskhin, 2007:435). Bagi negara berkembang dengan perekonomian

Lebih terperinci

DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG

DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat, ternyata berdampak kepada negara-negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan liberalisasi perdagangan barang dan jasa semakin tinggi intensitasnya sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. dan liberalisasi perdagangan barang dan jasa semakin tinggi intensitasnya sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian dalam perdagangan internasional tidak lepas dari negara yang menganut sistem perekonomian terbuka. Apalagi adanya keterbukaan dan liberalisasi

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. 10-Mar-2004 Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri APRIL 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi April 2017 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I 2017 Pada triwulan 1 2017 perekonomian Indonesia, tumbuh sebesar 5,01% (yoy). Pertumbuhan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT DESEMBER 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER 2016 MENCAPAI USD 2,29 MILYAR No. 08/02/32/Th.XIX, 01

Lebih terperinci

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014 ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014 Pendahuluan Akibat dari krisis ekonomi yang dialami Indonesia tahun

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 127 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia. Pada satu sisi Indonesia terlalu cepat melakukan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% RD Pasar

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100.00% Deposito

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO

PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO PEREKONOMIAN GLOBAL PEREKONOMIAN DOMESTIK PROSPEK DAN RISIKO KEBIJAKAN BANK INDONESIA 2 2 PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA TERUS MEMBAIK SESUAI PERKIRAAN... OUTLOOK

Lebih terperinci

Perkembangan Triwulan Ekonomi Indonesia Kesinambungan di tengah goncangan

Perkembangan Triwulan Ekonomi Indonesia Kesinambungan di tengah goncangan Perkembangan Triwulan Ekonomi Indonesia Kesinambungan di tengah goncangan World Bank Enrique Blanco Armas 9 June 1 Agenda pembahasan KESINAMBUNGAN: Ekonomi Indonesia tetap berjalan dengan baik Pertumbuhan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 4.1 Perkembangan Harga Minyak Dunia Pada awal tahun 1998 dan pertengahan tahun 1999 produksi OPEC turun sekitar tiga

Lebih terperinci

CARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran

CARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran 31-Jan-18 NAV: 1.57% Total Dana Kelolaan 14,856,625,829.18 43.49% 54.94% Memperoleh hasil investasi yang optimal dalam jangka panjang - Konsumen 49.17% - Perkebunan 0.69% dengan tetap menjaga tingkat resiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam negeri biasa sering dikenal sebagai kurs atau nilai tukar. Menurut Bergen, nilai tukar mata uang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja ekonomi Indonesia yang mengesankan dalam 30 tahun terakhir sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan dan kerentanan

Lebih terperinci

Perkembangan Triwulanan Perekonomian Indonesia: Desember Ndiame Diop Lead Economist & Economic Advisor, Indonesia Bank Dunia

Perkembangan Triwulanan Perekonomian Indonesia: Desember Ndiame Diop Lead Economist & Economic Advisor, Indonesia Bank Dunia Perkembangan Triwulanan Perekonomian Indonesia: Desember 212 Menyoroti kebijakan Ndiame Diop Lead Economist & Economic Advisor, Indonesia Bank Dunia 18 Desember 212 World Bank and The Habibie Center Joint

Lebih terperinci

Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal. Jakarta, Kamis 14April 2014

Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal. Jakarta, Kamis 14April 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Analisis Pelemahan IHSG Tanggal 14 April 2014 Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Jakarta, Kamis 14April 2014 Outline 1. Faktor-Faktor Pasar Uang,

Lebih terperinci

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap FIXED FIXED 31- NAV: Total Dana Kelolaan 3,807,531,838.20 0-80% 79.82% 17.31% 2.87% Inflasi (Jan 2018) Inflasi (Yoy) BI Rate 0.62% 3.25% 6.50% 33.32% A 10 2.87% Pasar Uang, 17.31% 79.82% 0.73% 9.10% 8.73%

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang

I. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks ini mencakup pergerakan seluruh

Lebih terperinci

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang Tanggal Peluncuran 11 April 2011 0-20% Total Dana Kelolaan 60,826,022,840.66 - Efek Ekuitas 80-100% 31-Jan-18 NAV: 1,571.313 Inflasi (Jan 2018) Inflasi (Yoy) 0.62% 3.25% 4.92% 95.08% 4 2-2 - Pertambangan

Lebih terperinci

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM) Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM) 12/14/2014 Pertanyaan 1: Benarkah selalu melemah selama Desember? 12/14/2014 M. Indra Maulana 2 Nilai tukar Rupiah saat ini

Lebih terperinci

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran Total Dana Kelolaan 4,856,084,724.02 - Efek Pendapatan Tetap 77.35% 10.42% 10.54% 1.69% Keuangan 5.41% Perkebunan 7.10% Infrastruktur 15.55% Properti 0.19% Konsumen 38.53% Konstruksi 5.76% Industri Dasar

Lebih terperinci

International Monetary Fund UNTUK SEGERA th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C USA

International Monetary Fund UNTUK SEGERA th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C USA Siaran Pers No. 16/104 International Monetary Fund UNTUK SEGERA 700 19 th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C. 20431 USA Dewan Eksekutif IMF Menyimpulkan Konsultasi Pasal IV 2015 dengan Indonesia

Lebih terperinci

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011 Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011 Nomor. 30/AN/B.AN/2010 0 Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN SETJEN DPR-RI Analisis Asumsi Makro Ekonomi

Lebih terperinci

Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized

Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Kembali Melaju? Desember 29 Pengantar Perkembangan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Bulanan

Laporan Kinerja Bulanan DANA INVESTASI UNIT LINK PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA AGGRESSIVE MULTI PLUS TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA Capital konvensional Sun Life mencapai 758% (unaudited), jauh melebihi rasio minimum

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi, BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi perekonomian global, ditandai dengan meningkatnya harga minyak dunia sampai menyentuh harga tertinggi $170

Lebih terperinci

PROFIL EKONOMI AMERIKA SERIKAT

PROFIL EKONOMI AMERIKA SERIKAT PROFIL EKONOMI AMERIKA SERIKAT UNITED STATES of AMERICA Populasi: 309.349.689 Import Utama: Pasokan industri ( minyak mentah, dll ), barang modal ( komputer, peralatan telekomunikasi, otomotif, mesin kantor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi

BAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini pasar modal merupakan instrumen penting dalam perekonomian suatu negara. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kebijaksanan moneter mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam

I. PENDAHULUAN. Kebijaksanan moneter mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijaksanan moneter mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam pembangunan nasional bahwa sasaran pokok kebijaksanaa moneter adalah pemantapan stabilitas ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi pasar modal yang mengalami pasang surut memberikan tanda bahwa kegiatan di pasar modal memiliki hubungan yang erat dengan keadaan ekonomi makro, maka

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

Kinerja CARLISYA PRO SAFE 29-Jan-16 NAV: (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total Dana Kelolaan 395,930,218.07 10 0-100% Kinerja - Inflasi (Jan 2016) 0.51% Deskripsi Jan-16 YoY - Inflasi (YoY) 4.14% - BI Rate 7.25% Yield

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017

PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No. 050/09/32/Th.XIX, 4 September 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI 2017 MENCAPAI USD 2,59

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

Market Review Macroeconomy Equity Fixed Income

Market Review Macroeconomy Equity Fixed Income Jan-15 May-16 Sep-17 Jun-14 Nov-14 Apr-15 Feb-16 Jul-16 Dec-16 Oct-17 Jan-15 May-16 Sep-17 Macroeconomic Review. Perekonomian Indonesia tahun 218 diiringi oleh 9 peristiwa penting, diantaranya : Trade

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya bagi para pelaku ekonomi. Dewasa ini pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian

Lebih terperinci

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH? Edisi Maret 2015 Poin-poin Kunci Nilai tukar rupiah menembus level psikologis Rp13.000 per dollar AS, terendah sejak 3 Agustus 1998. Pelemahan lebih karena ke faktor internal seperti aksi hedging domestik

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sejak pertengahan tahun 2006, kondisi ekonomi membaik dari ketidakstabilan ekonomi tahun 2005 dan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif: Pertumbuhan melambat; risiko tinggi

Ringkasan eksekutif: Pertumbuhan melambat; risiko tinggi Ringkasan eksekutif: Pertumbuhan melambat; risiko tinggi Melihat ke tahun 2014, Indonesia menghadapi perlambatan pertumbuhan dan risiko-risiko ekonomi yang signifikan yang membutuhkan fokus kebijakan tidak

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2016 No. 42/08/32/Th.XVIII, 01 Agustus 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI 2016 MENCAPAI USD 2,48

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada

Lebih terperinci

CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang

CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang SAFE 31-Jan-18 NAV: Total Dana Kelolaan 447,102,198.67 Bank Kustodian PT BANK CIMB NIAGA Kas dan Deposito Syariah 10 Memberikan hasil investasi yang kompetitif dengan (netto) vs per Januari 2018(Disetahunkan)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di tingkat dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomensa globalisasi dalam bidang ekonomi mendorong perkembangan ekonomi yang semakin dinamis antar negara. Dengan adanya globalisasi, terjadi perubahan sistem ekonomi

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO MIXED

Kinerja CARLISYA PRO MIXED 29-Jan-16 NAV: 1,707.101 Total Dana Kelolaan 12,072,920,562.29 - Pasar Uang 0-90% - Deposito Syariah - Efek Pendapatan Tetap 10-90% - Syariah - Efek Ekuitas 10-90% - Ekuitas Syariah 12.37% 48.71% 38.92%

Lebih terperinci

BAB I. peranan yang sangat penting dengan memberikan benefit secara langsung pada

BAB I. peranan yang sangat penting dengan memberikan benefit secara langsung pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia sektor perdagangan internasional mempunyai peranan yang sangat penting dengan memberikan benefit secara langsung pada sektor perdagangan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT NOVEMBER 2016 No. 04/01/32/Th.XIX, 03 Januari 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR NOVEMBER 2016 MENCAPAI USD

Lebih terperinci

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER 1 1 2 3 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jan-12 Mar-12 May-12 Jul-12 Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 Sep-13 Nov-13 Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14 Sep-14 Nov-14 Jan-15 35.0 30.0

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebar pada sektor - sektor perekonomian yang strategis, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. menyebar pada sektor - sektor perekonomian yang strategis, salah satunya adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang cukup memberikan kebebasan kepemilikan asing, hal ini menyebabkan dominasi pihak asing saat ini semakin menyebar pada sektor

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Bulanan

Laporan Kinerja Bulanan CONSERVATIVE TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA Sun Life Financial adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional terkemuka yang menyediakan berbagai macam produk dan layanan asuransi

Lebih terperinci

IV. FLUKTUASI MAKROEKONOMI INDONESIA

IV. FLUKTUASI MAKROEKONOMI INDONESIA 49 IV. FLUKTUASI MAKROEKONOMI INDONESIA 4.1 Produk Domestik Bruto (PDB) PDB atas dasar harga konstan merupakan salah satu indikator makroekonomi yang menunjukkan aktivitas perekonomian agregat suatu negara

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JULI 2016 No. 51/09/32/Th.XVIII, 01 September 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI 2016 MENCAPAI USD 1,56

Lebih terperinci

Kinerja CENTURY PRO FIXED

Kinerja CENTURY PRO FIXED 29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 3,058,893,148.56 - Keuangan - Infrastruktur 0-80% AAA A - 66.33% 15.52% 18.15% - Inflasi (Jan 2016) - Inflasi (YoY) - BI Rate 0.51% 4.14% 7.25% Kinerja Sejak pe- Deskripsi

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No. 43/08/32/Th.XIX, 01 Agustus 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI 2017 MENCAPAI USD 1,95 MILYAR

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO FIXED

Kinerja CARLISYA PRO FIXED 29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 1,728,431,985.66 Pasar Uang 0-80% Deposito Syariah 6.12% 93.88% Infrastruktur 87.50% Disetahunkaluncuran Sejak pe- Deskripsi Jan-16 YoY Keuangan 12.50% Yield 0.64% 7.66%

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan harga tanah dan bangunan yang lebih tinggi dari laju inflasi setiap tahunnya menyebabkan semakin

Lebih terperinci

PRUlink Newsletter Kuartal I 2010

PRUlink Newsletter Kuartal I 2010 PRUlink Newsletter Kuartal I 2010 Publikasi dari PT Prudential Life Assurance Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal perusahaan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2017 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JANUARI 2017 MENCAPAI USD 2,30 MILYAR No. 16/03/32/Th.XIX, 01 Maret

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negeri, seperti tercermin dari terdapatnya kegiatan ekspor dan impor (Simorangkir dan Suseno, 2004, p.1)

BAB 1 PENDAHULUAN. negeri, seperti tercermin dari terdapatnya kegiatan ekspor dan impor (Simorangkir dan Suseno, 2004, p.1) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi internasional semakin pesat sehingga hubungan ekonomi antar negara menjadi saling terkait dan mengakibatkan peningkatan arus perdagangan barang,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% RD Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Kurs valuta asing yang disebut juga sebagai nilai tukar merupakan suatu nilai yang menunjukkan harga dari mata uang tersebut jika dipertukarkan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lintas devisa bebas, telah mengarah kepada semakin terintegrasinya sistem keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. lintas devisa bebas, telah mengarah kepada semakin terintegrasinya sistem keuangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Liberalisasi ekonomi Indonesia pada tahun 1967 dengan menerapkan sistem lalu lintas devisa bebas, telah mengarah kepada semakin terintegrasinya sistem keuangan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal di Indonesia, ada beberapa kelompok saham yang paling banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham tersebut

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Perkembangan ekonomi makro bulan Oktober 2004 hingga bulan Juli 2008 dapat diringkas sebagai berikut. Pertama, stabilitas ekonomi tetap terjaga

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2016 No. 44/08/36/Th.X, 1 Agustus PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI NAIK 12,20 PERSEN MENJADI US$889,48 JUTA Nilai ekspor Banten pada Juni naik 12,20 persen dibanding

Lebih terperinci

PRUlink Newsletter Kuartal I 2009

PRUlink Newsletter Kuartal I 2009 PRUlink Newsletter Kuartal I 2009 Publikasi dari PT Prudential Life Assurance Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal perusahaan

Lebih terperinci

BAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 2004

BAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 2004 BAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 24 Kondisi ekonomi menjelang akhir tahun 24 dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, sejak memasuki tahun 22 stabilitas moneter membaik yang tercermin dari stabil dan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui apakah data yang dipakai sudah stationary dalam penelitian ini

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui apakah data yang dipakai sudah stationary dalam penelitian ini 42 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Unit Root Untuk mengetahui apakah data yang dipakai sudah stationary dalam penelitian ini diuji dengan uji unit roots yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia

Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Kuartal I 2008 Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal perusahaan Beberapa Catatan Ekonomi Penting selama Kuartal Pertama 2008 10,500

Lebih terperinci

Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-2009 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik

Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-2009 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik B O K S Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-29 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL Pertumbuhan ekonomi Zona Sumbagteng terus

Lebih terperinci

Laporan Ekonomi Bulanan

Laporan Ekonomi Bulanan Laporan Ekonomi Bulanan Edisi Januari 2006 Diterbitkan oleh Sekretariat Kadin Indonesia Kerjasama KADIN Indonesia dan JETRO JETRO Expert: Yojiro OGAWA INDIKATOR EKONOMI Indikator 2001 2002 2003 2004 2005

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT SEPTEMBER 2016 No. 60/11/32/Th.XVIII, 1 November 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER 2016 MENCAPAI

Lebih terperinci

Ekonomi, Moneter dan Keuangan

Ekonomi, Moneter dan Keuangan Ekonomi, Moneter dan Keuangan T i n j a u a n K e b i j a k a n M o n e t e r 0 I. TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER Januari 2014 T i n j a u a n K e b i j a k a n M o n e t er 1 T i n j a u a n K e b i j a k

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2017 No. 38/07/32/Th.XIX, 3 Juli 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI 2017 MENCAPAI USD 2,45 MILYAR

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penggerak perekonomian dunia saat ini adalah minyak mentah. Kinerja dari harga minyak mentah dunia menjadi tolok ukur bagi kinerja perekonomian dunia

Lebih terperinci

SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax: SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Ekspor Indonesia Tahun 2011 Melampaui Target USD 200 Miliar

Lebih terperinci

Kinerja Ekspor Nonmigas November 2010 Memperkuat Optimisme Pencapaian Target Ekspor 2010

Kinerja Ekspor Nonmigas November 2010 Memperkuat Optimisme Pencapaian Target Ekspor 2010 SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 111 Telp: 21-386371/Fax: 21-358711 www.kemendag.go.id Kinerja Ekspor Nonmigas November 21 Memperkuat Optimisme

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JANUARI 2002

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JANUARI 2002 REPUBLIK INDONESIA PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JANUARI 2002 Posisi uang primer pada akhir Januari 2002 menurun menjadi Rp 116,5 triliun atau 8,8% lebih rendah dibandingkan akhir bulan

Lebih terperinci

SIGC Insight: Indonesia Sectoral Report Vol. 2

SIGC Insight: Indonesia Sectoral Report Vol. 2 SIGC Insight: Indonesia Sectoral Report Vol. 2 Eric Sugandi Chief Economist eric.sugandi@skhaconsulting.com Ekonomi Indonesia mungkin akan segera memasuki tahap ekspansi pada siklus bisnisnya. Skha Institute

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci