GRAMATIKA BAHASA PRANCIS: Unsur Verbal Bahasa Prancis

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GRAMATIKA BAHASA PRANCIS: Unsur Verbal Bahasa Prancis"

Transkripsi

1 Makalah GRAMATIKA BAHASA PRANCIS: Unsur Verbal Bahasa Prancis Oleh: Nurul Hikmayaty Saefullah, S.S. NIP Jurusan Prancis FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2008

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI 1 DAFTAR SINGKATAN 2 1. Verba 3 2. Verba Bantu 4 a. Les Auxiliaires 4 b. Les Semi-auxiliaires 6 3. Adverbia 8 a. Fungsi Adverbia 8 b. Klasifikasi Adverbia Penerapan Pola Auxiliary Verb + Verb + Adverb Simpulan 12 DAFTAR PUSTAKA 14 SITOGRAFI 14 1

3 DAFTAR SINGKATAN JPT NJ D S P O K pron. pron.copy art.déf. art.indéf pron.poss pr.net N N.p. adj. adj.dém. V V.inf. V.pron. V.cop. aux. semi-aux p.p. nég adv. adv.temp conj. prép. : Jean-Philippe Toussaint : Noëlle Jourdan : Delatour : subjek : predikat : objek : keterangan : pronomina : pronomina copy (untuk verba pronominal) : article défini (artikel takrif) : article indéfini (artikel taktakrif) : pronom possessif (pronomina kepemilikan) : pronom neutre (kata ganti netral) : nomina : nom propre (nama diri) : adjektiva : adjective démonstratif (kata ganti penunjuk) : verba : verba infinitif : verba pronominal : verba copula : auxiliaire (verba bantu) : semi-auxiliaire (verba bantu semi-auxiliaire) : participe passé (partisipel lampau) : négatif (bentuk negatif) : adverbia : adverbia temporal : conjonction (konjungsi) : préposition (preposisi) 2

4 Le verbe atau verba berasal dari bahasa Latin Verbum yang berarti kata yang bisa menggambarkan suatu kegiatan (yang dilakukan subjek) atau bisa juga menggambarkan suatu keadaan. Verba adalah unsur terpenting di dalam kalimat. Pada umumnya, verba terletak di tengah-tengah kalimat dan berfungsi sebagai predikat. Di dalam bahasa Prancis, sama halnya dengan bahasa lain di dunia, ada beberapa unsur yang dapat dihubungkan secara erat dengan verba. Unsur-unsur tersebut berada dekat di lingkungan verba dan memiliki bermacam-macam fungsi dan makna. Unsur-unsur verbal yang akan dibahas di dalam makalah ini adalah verba bantu (auxiliaire), adverbia, dan verba itu sendiri. Dari ketiga unsur verbal yang telah disebutkan di atas, didapat suatu pola yang menjadi permasalahan utama di dalam analisis ini, yaitu: Auxiliary verb + Verb + Adverb Permasalahan yang akan dibahas terlebih dahulu adalah verba, karena merupakan objek inti dari predikat. Pembahasan akan diikuti dengan contoh-contoh kalimat yang didapat terutama dari novel Un Jour dans La Vie karya Noëlle Jourdan dan La Salle de Bain karya Jean-Philippe Toussaint. Selain itu contoh-contoh kalimat juga didapat dari sumber lain yang mendukung. 1. Verba Penanda kategori gramatikal bahasa Prancis akan mengalami proses pembentukan (konjugasi) yang bervariasi yang disesuaikan dengan: La personne et le nombre (pelaku dan jumlah). Bahasa Perancis mengenal tiga pelaku singular (Je, Tu, Il/Elle) dan gati pelaku plural (Nous, Vous, Ils/Elles). Le mode (modus), berhubungan dengan suasuana psikologis dan sikap penutur. Ada enam modus dalam bahasa Perancis, yaitu indikatif, subjungtif, kondisional, imperatif, partisip, dan infintif. Le temps (kala): kala kini, kala lampau, dan kala mendatang (prospektif). L aspect (aspek). Aspek berhubungan dengan proses, jangka waktu, dan jenis perbuatan, apakah baru dimulai, sedang berlangsung, atau sudah selesai dilakukan. Contoh-contohnya adalah aspek inkoatif, progresif, resultatif, dsb. La voix (diatesis): diatesis aktif dan diatesis pasif (Delatour et al., 2004:90). Kelima elemen di atas selalu muncul di dalam setiap kalimat, contoh kalimat dan analisisnya dapat dilihat berikut ini: 3

5 (1) Elle prépare le petit déjeuner... (NJ:1) S P O pron. V art. adj. N déf. *ia menyiapkan Ø kecil makan siang Ia menyiapkan sarapan pagi... Kalimat (1) di atas merupakan kalimat aktif yang ditandai dengan pelaku yang melakukan perbuatan préparer (quelquechose) menyiapkan (sesuatu). Hal ini memperlihatkan bahwa verba préparer tergolong verba transitif yang memerlukan objek (dalam hal ini le petit déjeuner). Pelaku atau subjek kalimat adalah elle (pronomina ketiga singular). Modus yang digunakan adalah indikatif dengan kala kini, artinya pelaku tidak memiliki maksud selain untuk mendeskripsikan perbuatan yang sedang dilakukannya, yaitu menyiapkan sarapan pagi. Penggambaran perbuatan yang sedang dilakukan ini termasuk ke dalam aspek progresif/duratif. 2. Verba Bantu (auxiliaire) Bahasa Prancis mengenal 2 jenis verba bantu, les auxiliaires dan les semiauxiliaires. Berikut ini penjelasannya. a. Les auxililiaires Verba bantu yang termasuk ke dalam golongan les auxiliaires ada dua macam, yaitu verba être (to be) dan verba avoir (to have). Kedua verba ini adalah verba bantu yang digunakan dalam pengonjugasian verba-verba ke dalam bentuk lampau atau ke dalam diatesis pasif. Untuk membentuk verba dasar ke dalam kala lampau pada umumnya verba avoir yang digunakan, kecuali verba-verba yang menggambarkan pergerakan/perpindahan dari satu tempat ke tempat lain (aller=pergi; venir=datang; partir=berangkat; arriver=tiba; entrer=masuk; sortir=keluar; monter=naik; descendre=turun; passer=melewati; retourner=kembali; tomber=jatuh) dan verba keadaan (devenir=menjadi; rester=diam/tinggal; naître=lahir; mourir=meninggal). Contohnya: (2) Il a parlé de la grève ce matin avec Jacqueline. (NJ:11) S P O K pron. aux. p.p. prép. art. N adj. N prép. N.p. déf. dém. *ia sudah bicara tentang Ø pemogokan ini pagi dengan Jacqueline Ia sudah bicara tentang pemogokan pagi ini dengan Jacqueline. Kalimat di atas adalah kalimat dalam kala lampau, ditandai dengan pengonjugasian verba parler yang menggunakan verba bantu avoir. Pola kalimatnya yaitu: avoir + p.p. Kala lampau semacam ini dalam bahasa Prancis dinamakan passé composé yang berarti bahwa perbuatan sudah selesai dilakukan sehingga aspek yang muncul adalah aspek perfektif. 4

6 (3) Mais non, je t assure, je suis tombé! (NJ:21) FN1 FN2 conj. S1 O1 P1 S2 P2 pron.1 pron.2 V1 pron.1 aux p.p. *tapi tidak, saya kamu meyakinkan, saya sudah jatuh Bukan, betul, saya tadi jatuh! Pada kalimat di atas, frasa nominal kedua, je suis tombé, memperlihatkan penggunaan verba être untuk membentuk kala lampau dari verba tomber. Pola kalimatnya yaitu: être + p.p. Pada frasa ini, aspek yang muncul sama, yaitu aspek perfektif karena peristiwa sudah selesai terjadi. Dibandingkan dengan frasa pertama je t assure, frasa ini mengandung kala kini dengan aspek imperfektif karena perbuatan meyakinkan kamu di sini masih berjalan hingga peristiwa yang diyakinkannya (je suis tombé) selesai diucapkan. Selain untuk membentuk kala lampau dari verba yang mengandung makna perpindahan, verba être juga digunakan untuk membentuk kala lampau dari verba pronominal. Verba pronominal adalah verba yang peristiwanya berkenaan pada si pelaku. Contohnya: (4) Il y a longtemps qu on ne s est pas vu! (NJ:15) K S P adv. pron. nég. pron. aux. nég. V.pron. copy *sudah lama bahwa kita tidak kita sudah bertemu Sudah lama kita tidak bertemu! Verba pronominal se voir pada kalimat di atas dikonjugasikan menggunakan verba bantu être sehingga menjadi s est vu (kalimat afirmatif). Pola kalimatnya adalah: pron.copy + être + p.p. Namun, dengan penambahan bentuk negasi ne...pas maka frasanya menjadi ne s est pas vu dan polanya menjad: ne + pron.copy + être + pas + p.p. Aspek yang muncul dari predikat ne s est pas vu adalah aspek perfektif karena peristiwa tidak bertemu sudah berakhir pada saat penutur mengatakan hal tersebut. Fungsi lain dari verba bantu être adalah untuk membentuk diatesis pasif, misalnya pada kalimat: (5) Un doigt posé sur la bonne ligne,... (JPT:21) S P K art. N p.p prép. art. adj. N indéf. déf. *sebuah jari diletakkan di atas Ø benar baris Sebuah jari diletakkan pada baris yang benar,... Kalimat pasif di atas dibentuk dengan pola: être + p.p., namun verba être di dalam diatesis pasif bersifat fakultatif, artinya bisa mengalami elipsis dan hanya memunculkan partisipel lampaunya saja. Secara gramatika, kal imat tersebut seharusnya berbunyi Un doigt est posé sur la bonne ligne,.... Aspek yang muncul dari kalimat ini adalah aspek progresif/duratif, artinya perbuatan sedang berlangsung. 5

7 b. Les semi-auxiliaires Les semi-auxiliaires merupakan verba-verba yang selalu diikuti dengan verba infinitif. Pola umumnya berbentuk: semi-aux + V.inf. Bahasa Prancis mengenal beberapa macam semi-auxiliaire, yaitu semi-auxiliaire yang menunjukkan kala, aspek dari verba, dan modalitas (Delatour et al. 2004:99) Verba semi-auxiliaire berhubungan dengan kala prospektif dan kala lampau. Kala prospektif biasanya menggunakan verba aller (dapat diartikan akan ) dan verba devoir ( seharusnya ). (6) Il va prendre une douche pour se débarrasser de la poussière de métal... (NJ:15) S P O K pron. semi- V.inf. art. N prép. V.pron.inf. prép. art. N prép. N aux. indéf. déf *ia akan mengambil sebuah pancuran untuk menyingkirkan dari Ø debu dari logam Ia akan mandi untuk menyingkirkan debu logam dari tubuhnya... Kalimat (6) adalah contoh penggunaan verba bantu aller untuk menunjukkan kala prospektif, meskipun verba aller itu sendiri dikonjugasikan dalam kala kini. Hal ini menunjukkan bahwa verba bantu aller dalam pola kalimat: aller + V.inf, memiliki makna prospektif. Perlu digarisbawahi bahwa pola ini bermakna demikian apabila verba aller dalam kalimat tidak memiliki makna perpindahan pelaku dari satu tempat ke tempat lain. Kala lampau dalam bahasa Prancis dapat ditunjukkan dengan verba bantu venir de yang dapat diartikan baru saja. Pola kalimatnya adalah: venir de + V.inf. (7) Victoire venait de partir quand Renaud est arrivé. (D:99) FN1 FN2 S1 P1 conj. S2 P2 N.p. semi-aux. V.inf prép. N.p. aux. p.p. *Victoire baru saja berangkat ketika Renaud sudah tiba Victroire baru saja berangkat ketika Renaud tiba. Kalimat di atas adalah kalimat dalam kala lampau yang ditandai dengan konjugasi verba venir dalam bentuk lampau imparfait yang menggambarkan keadaan dan verba arriver dalam bentuk lampau passé composé yang menggambarkan perbuatan. Penggunaan verba bantu venir de dalam kalimat bentuk lampau tersebut menunjukkan bahwa peristiwa keberangkatan Victoire itu lebih dulu terjadi daripada peristiwa tibanya Renaud. Kalimat (7) ini menggambarkan adanya dua peristiwa yang berlangsung serentak (aspek simulfaktif) namun peristiwa Renaud est arrivé selesai saat itu juga (aspek perfektif). Dilihat dari segi keaspekan verba, verba semi-auxiliaire dapat menunjukkan saat awal perbuatan, berlangsungnya, atau akhir perbuatan. Awal perbuatan biasanya ditandai dengan verba bantu se mettre à, commencer à/de, être sur le point de yang semuanya bermakna mulai (melakukan sesuatu). 6

8 (8) Et j étais sur le point de m endormir lorsque... (JPT:15) conj. S P pron. semi-aux. V.pron.inf conj. Dan saya mulai tertidur ketika... Kalimat tersebut jelas menggambarkan peristiwa mulai tertidur (être sur le point de s endormir) dan hal ini berhubungan dengan aspek inkoatif. Proses berlangsungnya perbuatan ditandai dengan verba bantu être en train de, continuer à yang bermakna sedang (melakukan sesuatu) atau melanjutkan (melakukan sesuatu). (9) Nous continuons à nous promener 1. (JPT:85) S P pron. semi-aux. V.pron.inf *kami melanjutkan kami berjalan-jalan Kami melanjutkan berjalan-jalan. Aspek yang muncul dalam kalimat (9) adalah aspek progresif/duratif, artinya perbuatan melanjutkan berjalan-jalan (continuer à se promener) sedang berlangsung, tidak diketahui kapan dimulai dan akan diakhiri. Akhir perbuatan ditandai dengan verba bantu finir de, cesser de, arrêter de yang bermakna selesai (melakukan sesuatu). (10) Tu peux prendre le journal. J ai fini de le lire. (D:100) FN1 FN2 S1 P1 O S2 P2 O pron. semi-aux. N V.inf. *kamu dapat mengambil Ø koran. Saya sudah selesai koran membaca Kamu dapat mengambil korannya. Saya sudah selesai membacanya. Kalimat di atas mengandung aspek perfektif yang artinya perbuatan membaca (finir de lire) sudah selesai dilakukan. Selain kala dan keaspekan, verba semi-auxiliaire juga dapat menunjukkan modalitas: sikap, atau cara berpikir penutur. Ada beberapa verba yang tergolong ke dalam modalitas, yaitu verba devoir (bermakna keharusan dan kemungkinan ), pouvoir ( kemampuan untuk melakukan sesuatu, izin, kesopanan, kemungkinan ), faire ( penyebab terjadinya perbuatan ), laisser ( membiarkan terjadinya satu perbuatan ). (11) Cet après-midi, je peux vous emmener en promenade comme promis. (NJ:25) K S P O adv.temp. pron. semi- pron. V.inf. aux *petang ini saya dapat kalian mengantar jalan-jalan seperti janji Petang ini, saya dapat mengantar kalian jalan-jalan seperti sudah dijanjikan. Kalimat (11) menggunakan verba bantu pouvoir yang menunjukkan sikap penutur bahwa ia ingin menepati janjinya untuk mengantar keluarganya jalan-jalan. Jadi, verba bantu pouvoir di sini bermakna kemungkinan, karena keinginan belum 1 Konjugasi verba disederhanakan ke dalam kala kini namun tidak mengubah makna kalimat. 7

9 tentu dapat dipenuhi sesuai harapan. Sikap ini tergolong ke dalam modalitas aletis, yaitu modalitas yang bersangkutan dengan keperluan. 3. Adverbia Adverbia adalah kata yang digunakan untuk menjelaskan kata lainnya (verba, adjektiva, adverbia lain, preposisi, atau nomina) atau mengubah makna kalimat. Adverbia bahasa Perancis memiliki sifat invariable, artinya bentuknya tetap dan tidak berubah-ubah sebagaimana adjektiva. a. Fungsi Adverbia Seperti telah dikemukakan sebelumnya, fungsi adverbia adalah untuk menjelaskan kata lainnya atau untuk mengubah makna kalimat. Contoh fungsi adverbia adalah sebagai berikut: (12) J attendais debout devant la table. (JPT:107) S P K pron. V adv. prép. art. N déf. *saya menunggu berdiri di depan Ø meja Saya menunggu sambil berdiri di depan meja. Adverbia debout (berdiri) adalah adverbia kecaraan yang menjelaskan verba attendre (menunggu) untuk menggambarkan bahwa si pelaku menunggu dengan cara berdiri tidak duduk. Di sini muncul sikap penutur yang bersangkutan dengan kepentingannya, maksudnya penutur merasa perlu untuk menunggu sambil berdiri. Hal ini tergolong dalam modalitas aletis. (13)... j étais tout à fait prêt à déménager moi-même... (JPT:125) S P pron. V.cop. adv.1 adj. prép. V.inf. adv.2 *saya adalah betul-betul siap untuk pindah saya sendiri... saya sendiri betul-betul siap untuk pindah... Adverbia yang akan disoroti pada kalimat di atas adalah adverbia tout à fait (betul-betul) yang menjelaskan adjektiva prêt (siap). Adverbia tersebut termasuk kriteria adverbia afirmasi yang fungsinya sebagai penekanan. (14) Elle court très vite. ( S P pron. V adv.1 adv.2 *ia berlari sangat cepat Ia berlari dengan sangat cepat. Kalimat (14) adalah contoh kalimat yang mengandung satu adverbia yang menerangkan adverbia lainnya. Adverbia yang diterangkan adalah vite ( cepat ). Perlu diketahui bahwa di dalam bahasa Indonesia kata cepat tergolong ke dalam kategori adjektiva. Namun di dalam bahasa Prancis kata cepat ada dua macam, yaitu adverbia vite dan adjektiva rapide. Perbedaan penggunaannya yaitu pada maknanya di dalam kalimat. Pada kalimat (14) makna kata vite menunjukkan cara si pelaku berlari, maka 8

10 kata ini adalah adverbia. Adverbia yang menerangkan adverbia vite adalah très ( sangat ). Tidak ada penggolongan khusus untuk adverbia très, namun dari maknanya dapat dilihat bahwa adverbia très ini fungsinya untuk menegaskan adverbia vite sehingga gabungan adverbia très vite ini menjelaskan verba court ( berlari ) dengan sangat cepat. (15) Mon cousin René habite tout près de chez moi. (D:169) S P pron. N N.p. V adv. prép.1 prép.2 pron. pos. pos. *saya sepupu René tinggal semua dekat dari rumah saya Sepupu saya René tinggal sangat dekat dari rumah saya. Adverbia tout (di sini bisa diartikan sangat ) pada kalimat di atas berfungsi menerangkan preposisi près de ( dekat dari ). Adverbia tout ini memiliki makna yang sama dengan très yaitu sebagai penegas. (16) C est une fille bien. ( S P O pr. V.cop art. N adv. net. indéf *Ini adalah seorang gadis baik-baik Ini (Ia) gadis baik-baik. Adverbia bien pada kalimat di atas diartikan baik-baik, ini mengacu pada nomina fille (gadis). Jadi, fungsi adverbia di sini adalah menerangkan nomina sehingga menyerupai adjektiva. Makna kata bien ini sama dengan très yang artinya sangat. Selain untuk menjelaskan kata lainnya, adverbia juga dapat mengubah makna kalimat. Dalam hal ini dikenal pembagian fungsi adverbia dalam kaitannya dengan kalimat, yaitu adverbia intraklausal (adverbes de phrases) dan adverbia ekstraklausal (mot de liaison). Adverbia intraklausal dalam bahasa Prancis contohnya adalah heureusement ( untungnya ), peut-être ( mungkin ), sans doute ( tak diragukan lagi), bien sûr ( tentu saja ), probablement ( kemungkinan ), dsb. Contoh penggunaan adverbia intraklausal dalam kalimat adalah: (17) Franchement, je pense qu elle ne viendra pas. ( FN1 FN2 S1 P1 conj. S2 P2 adv. pron.1 V1 pron.2 neg. V2 Sejujurnya, saya berpikir bahwa ia tidak akan datang. Pada kalimat di atas, kalimat inti je pense ( saya berpikir ) diikuti oleh anak kalimat elle ne viendra pas ( ia tidak akan datang ). Dari sini dapat dilihat bahwa ada perasaan yakin dari penutur bahwa orang yang ditunggunya tidak akan datang. Perasaannya ini ia ungkapkan dalam tuturan je pense qu elle ne viendra pas. Ketika penutur mengungkapkan perasaan ini kepada petutur, ia menggunakan adverbia franchement ( sejujurnya ) yang menggambarkan bahwa penutur betul-betul ingin mengungkapkan keyakinannya akan ketidakhadiran orang yang ditunggunya. Maka, dari kalimat (17) ini dapat dilihat adanya sikap atau penilaian penutur yang dinamakan dengan modalitas, dan modalitas yang muncul di sini adalah modalitas epistemis, 9

11 artinya modalitas yang berhubungan dengan apa yang diyakininya. Adverbia franchement dapat dimasukkan ke dalam kategori adverbia kecaraan. Selanjutnya, adverbia ekstraklausal dalam bahasa Prancis adalah berupa kata hubung yang fungsinya menghubungkan dua kalimat, seperti par conséquent ( oleh karena itu ), en revanche ( sebaliknya ), en fait ( faktanya ), pourtant ( meskipun demikian ), dsb. Adapula adverbia yang menunjukkan peristiwa kronologis, seperti premièrement ( pertama-tama ), puis ( lalu ), finalement ( pada akhirnya ), dsb. Contohnya dapat dilihat pada kalimat berikut: (18) Il reste indécis, regarde les radios devant la lampe puissante. Finalement, il estime qu on va suivre l évolution... 2 (JPT:102) Kalimat yang akan dibahas lebih dalam adalah kalimat kedua: Finalement, il estime qu on va suivre l évolution... FN1 FN2 S1 P1 conj. S2 P2 O adv. pron.1 V1 pron.2 aux V2.inf art. N déf. *pada akhirnya, ia mengira bahwa orang-orang pergi mengikuti Ø evolusi Pada akhirnya, ia mengira orang-orang akan mengikuti evolusi... Pada contoh (18) terdapat dua kalimat yang dihubungkan dengan sebuah adverbia finalement ( pada akhirnya ). Hal ini menandakan bahwa di antara kalimat pertama dan kedua ada hubungan kronologis yang berupa urutan-urutan kejadian. Setelah membahas mengenai fungsi adverbia di dalam kalimat, ada baiknya dibahas pula mengenai klasifikasi adverbia bahasa Prancis, yang sebagian kecil sudah disinggung pada contoh-contoh analisis sebelumnya. b. Jenis Adverbia Bahasa Prancis mengenal enam jenis adverbia, yaitu adverbes de manière ( adverbia kecaraan ), adverbes de temps ( adverbia temporal ), adverbes de lieu ( adverbia tempatan ), adverbes de quantité ( adverbia kuanititas ), adverbes d affirmation, de négation, de probabilité ( adverbia afirmasi, negasi, kemungkinan ), adverbes d interrogation, d exclamation ( adverbia interogasi, seruan ). Adverbia harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan: how ( bagaimana ), where ( di mana ), dan when ( kapan ). Pertanyaan how dapat dijawab dengan adverbia kecaraan, where dijawab dengan adverbia tempatan, dan pertanyaan when dijawab dengan adverbia temporal. Jadi, dari sekian jenis adverbia yang ada, hanya tiga jenis adverbia tersebut yang utama. Contoh adverbia kecaraan dapat dilihat kembali pada kalimat (12), (14), dan (17), adverbia afirmasi pada kalimat (13), sedangkan adverbia lainnya contohnya adalah: 2 idem 10

12 (19) Tu devrais faire un pot-au-feu bientôt. 3 (NJ:.23) S P O pron. aux. V.inf. art. N adv. indéf. * kamu seharusnya membuat sebuah masakan daging dengan sayuran segera Kamu harus segera memasak daging dengan sayuran. Pada kalimat di atas, digunakan adverbia bientôt ( segera ) yang termasuk ke dalam kategori adverbia temporal. Apabila dihubungkan dengan kalimat sebelumnya 4, adverbia bientôt ini mengandung aspek habituatif, artinya ada kebiasaan yang sudah lama tidak dilakukan dan sikap penutur pada saat mengatakan kalimat tersebut mengandung modalitas aletis, bahwa penutur ingin mencicipi kembali masakan itu. (20) Derrière, Madame Couderc,... se sont installées assez confortablement. (NJ:28) S P adv.1 N.p. pron. aux. V.pron. adv.2 adv.3 copy *di belakang, Nyonya Couderc,... mereka sudah menetap cukup dengan nyaman Di belakang, Nyonya Couderc,... sudah duduk dengan cukup nyaman. Contoh (20) mengandung tiga macam adverbia, yaitu derrière ( di belakang ), assez ( cukup ), dan confortablement ( dengan nyaman ). Adverbia derrière termasuk ke dalam kategori adverbia tempatan karena menerangkan posisi yang ditempati oleh Nyonya Couderc dalam kalimat Madame Couderc,... se sont installées assez confortablement. Adverbia confortablement mengacu pada verba s installer ( duduk ) dan menerangkan bahwa tempat duduk yang ditempati Nyonya Couderc nyaman. Adverbia confortablement ini termasuk kategori adverbia kecaraan. Adverbia assez menerangkan adverbia confortablement, sehingga di dapat frasa assez confortablement cukup nyaman yang dapat dikatakan mengurangi kenyamanan posisi duduk Nyonya Couderc. Dari makna ini maka dapat disimpulkan bahwa adverbia assez tergolong kategori adverbia kuantitas. (21) Comment ça va? (NJ:15) S P adv. pron. V net. *bagaimana itu baik-baik? Apa kabar? Adverbia comment ( bagaimana ) adalah adverbia interogasi yang fungsinya untuk menanyakan kabar atau cara (melakukan sesuatu). 3 Kalimat disederhanakan namun tidak mengubah makna. 4 Il y a longtemps que nous n avons pas eu depot-au-feu. ( Sudah lama kita tidak makan daging dengan sayuran.) 11

13 4. Penerapan Pola Auxiliary Verb + Verb + Adverb Setelah membahas unsur-unsur verbal bahasa Prancis secara terpisah, pada bagian ini akan dilihat bagaimana analisis menyeluruh dari pola kalimat yang menjadi titik tolak makalah ini, yaitu: Kalimat yang akan dianalisis adalah: Auxiliary verb + Verb + Adverb (22) Lorsque j ai commencé à passer mes après-midi dans la salle de bain,... (JPT:11). conj. S P O K pron. aux. p.p. prép. V.inf. pron. N prép. art. N prép. N poss. déf. *ketika saya sudah mulai untuk melewati saya petang hari di dalam Ø kamar dari mandi,... Ketika saya memulai untuk melewati petang hari saya di kamar mandi,... Kalimat di atas memiliki fungsi kalimat yang lengkap (S-P-O-K). Subjek kalimat tersebut adalah Je ( saya ) yang sedang melakukan perbuatan commencer à passer ( memulai untuk melewati ). Verba commencer à yang dikonjugasikan ke dalam kala lampau (dengan pola: aux + p.p.) menandakan bahwa perbuatan tersebut berlangsung di waktu lampau. Verba commencer à ini adalah verba bantu semi-auxiliaire yang memiliki makna memulai untuk, artinya ada satu aspek verba yang muncul di sini, yaitu aspek inkoatif yang menggambarkan perbuatan mulai. Verba bantu ini diletakkan di dalam kalimat dengan pola: semi-aux + V.inf, artinya verba yang mengikutinya tidak dikonjugasikan dan tetap dalam bentuk infintif, sehingga frasa yang ada yaitu commencer à passer. Verba passer sendiri merupakan verba transitif yang memerlukan objek, dalam hal ini objek kalimat adalah mes après-midi ( petang hari saya ). Pada awal kalimat, terdapat konjungsi lorsque yang merupakan konjungsi temporal. Apabila dihubungkan dengan makna predikat commencer à passer mes après-midi, maka dapat diartikan bahwa konjungsi temporal lorsque juga mengandung aspek inkoatif yang menerangkan bahwa perbuatan commencer à passer mes aprèsmidi ini baru akan dimulai. Jadi, konjugsi lorsque ini mempertegas fungsi predikatif commencer à passer mes après-midi. Di akhir kalimat terdapat fungsi keterangan, yaitu dans la salle de bain ( di kamar mandi ). Keterangan ini tergolong adverbia tempatan yang ditandai dengan preposisi dans ( di dalam ). Adverbia tempatan ini merupakan pelengkap dari kalimat (22). 5. Simpulan adalah: Pola kalimat yang menjadi acuan dalam melakukan analisis pada makalah ini Auxiliary verb + Verb + Adverb Pola ini memberikan gambaran yang luas mengenai gramatika bahasa Prancis khususnya dalam bahasan mengenai unsur verbal bahasa Prancis. Berdasarkan pola 12

14 tersebut, analisis yang sudah dilakukan pada bagian-bagian sebelumnya menghasilkan satu simpulan yang dapat digambarkan dengan bagan berikut: verbe auxiliaire + verbe + adverbe auxiliaire semi- manière temps auxiliaire être avoir temps temps personne mode temps aspect aspect nombre aspect voix(être) mode mode temps aspect voix Dari bagan di atas, dapat ditarik benang merah dari semua unsur verbal yang ada di bahasa Prancis, yaitu bahwa verba bantu (auxiliaire), verba (verbe), dan adverbia (adverbe) mengandung elemen-elemen yang saling berhubungan dan terikat satu sama lain, yaitu elemen kala (temps), keaspekan (aspect), dan modalitas (mode). 13

15 DAFTAR PUSTAKA Delatour, Yves, et al Nouvelle Grammaire du Français. Hachette FLE. Paris. Djajasudarma, T. Fatimah Analisis Bahasa: Sintaksis dan Semantik. Uvula Press. Bandung. Jourdan, Noëlle Un Jour dans La Vie. National Textbook Company. Illinois. Toussaint, Jean-Philippe La Salle de Bain. Les Édition de Minuit. Paris. SITOGRAFI Anonymous. Grammaire Française. Diakses tanggal 13 Januari

GRAMATIKA BAHASA PRANCIS: Hubungan Antarunsur dalam Frasa Bahasa Prancis

GRAMATIKA BAHASA PRANCIS: Hubungan Antarunsur dalam Frasa Bahasa Prancis akalah GRAATIKA BAHASA PRANCIS: Hubungan Antarunsur dalam Frasa Bahasa Prancis Oleh: Nurul Hikmayaty Saefullah, S.S NIP. 197806072005012001 Jurusan Prancis FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PAJAJARAN BANUNG

Lebih terperinci

MULTIFUNGSI KATA TOUT DALAM BAHASA PRANCIS

MULTIFUNGSI KATA TOUT DALAM BAHASA PRANCIS MULTIFUNGSI KATA TOUT DALAM BAHASA PRANCIS Pengadilen Sembiring Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Kosa kata dan sistem tata bahasa Prancis memiliki keunikan dan kesederhaan yang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN 1. Identitas Mata Kuliah Nama Matakuliah Kode Matakuliah SKS : Structure I : PRC : 3 SKS Semester / T.A. : Ganjil/ 2015/2016 Hari Pertemuan / Jam : Selasa/ 13.00-15.30/12.10-14.40 Tempat Pertemuan/Ruang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang butuh berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang butuh berkomunikasi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang butuh berkomunikasi dengan sesamanya. Alat komunikasi ini merupakan hal yang vital bagi manusia karena digunakan setiap hari. Alat

Lebih terperinci

GRAMMAIRE I. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. Dra. DWI CAHYANI FARIDA AMALIA, M.Pd

GRAMMAIRE I. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. Dra. DWI CAHYANI FARIDA AMALIA, M.Pd GRAMMAIRE I Silabus Deskripsi Mata Kuliah Dra. DWI CAHYANI FARIDA AMALIA, M.Pd Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia 2011 DESKRIPSI MATA

Lebih terperinci

GRAMMAR BAHASA PRANCIS BY : LIYA IMRA AH F.

GRAMMAR BAHASA PRANCIS BY : LIYA IMRA AH F. GRAMMAR BAHASA PRANCIS BY : LIYA IMRA AH F. AVANT-PROPOS 1 Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-nya menyelesaikan tugas ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-nya mungkin penyusun tidak

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : SMA N 1 Sanden Kelas/ Semester : XI/1 Mata pelajaran : Bahasa Perancis Tema : La Famille Aspek/ Keterampilan : Expression Orale (Berbicara) Alokasi Waktu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar terlebih dahulu harus memahami kaidah-kaidah tata bahasa, seperti membuat kalimat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sayangnya, bahasa Prancis masih dianggap kurang familiar bagi orang Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sayangnya, bahasa Prancis masih dianggap kurang familiar bagi orang Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan di zaman globalisasi seperti sekarang ini semakin ketat yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan komunikasi antar bangsa. Penguasaan bahasa Inggris yang hingga

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. STANDAR KOMPETENSI Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan keluarga.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. STANDAR KOMPETENSI Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan keluarga. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Aspek/Keterampilan Alokasi Waktu : SMA Negeri 8 Purworejo : Bahasa Prancis : XI-IPS/1 : Membaca : 2 x 45 menit A. STANDAR

Lebih terperinci

OLEH: Drs. Pengadilen Sembiring, M. Hum. ABSTRAK

OLEH: Drs. Pengadilen Sembiring, M. Hum. ABSTRAK 1 MODUS VERBA BAHASA PRANCIS OLEH: Drs. Pengadilen Sembiring, M. Hum. ABSTRAK Setiap bahasa di dunia pasti memiliki modus verba, seperti halnya dalam bahasa Prancis. Bahasa Prancis merupakan salah satu

Lebih terperinci

MODUS VERBA BAHASA PRANCIS

MODUS VERBA BAHASA PRANCIS MODUS VERBA BAHASA PRANCIS Pengadilen Sembiring Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Setiap bahasa di dunia pasti memiliki modus verba, seperti halnya dalam bahasa Prancis. Bahasa

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Aspek/Keterampilan Alokasi Waktu : SMA Negeri 8 Purworejo : Bahasa Prancis : XI-IPS/1 : Berbicara : 2 x 45 menit A. STANDAR

Lebih terperinci

ANALISIS ASPEK BENTUK KALA LAMPAU BAHASA PRANCIS DALAM NOVEL LE PETIT PRINCE ARTIKEL ILMIAH OLEH : ERITHA TRIE APRILIANTY NIM

ANALISIS ASPEK BENTUK KALA LAMPAU BAHASA PRANCIS DALAM NOVEL LE PETIT PRINCE ARTIKEL ILMIAH OLEH : ERITHA TRIE APRILIANTY NIM ANALISIS ASPEK BENTUK KALA LAMPAU BAHASA PRANCIS DALAM NOVEL LE PETIT PRINCE ARTIKEL ILMIAH OLEH : ERITHA TRIE APRILIANTY NIM 0811133001 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS JURUSAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Permasalahan itu antara lain dalam lingkup sintaksis, semantik, dan pergeseran

BAB IV KESIMPULAN. Permasalahan itu antara lain dalam lingkup sintaksis, semantik, dan pergeseran BAB IV KESIMPULAN Gérondif banyak digunakan baik dalam bp lisan maupun tulis, sedangkan bi tidak memiliki bentuk ini, sehingga menimbulkan permasalahan dalam penerjamahan. Permasalahan itu antara lain

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah Kelas/ Semester Mata pelajaran Tema Aspek/ Keterampilan Alokasi Waktu : SMA N 1 Sanden : XI/2 : Bahasa Perancis : La Famille : Expression Écrite (Menulis)

Lebih terperinci

SILABUS GRAMMAIRE III PR204. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

SILABUS GRAMMAIRE III PR204. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI SILABUS GRAMMAIRE III PR204 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 1. Identitas Mata Kuliah Nama Mata

Lebih terperinci

CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI

CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI OLEH: RADIK BABAROSA NIM. 105110301111005 PROGRAM STUDI BAHASA

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA PRANCIS

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA PRANCIS SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA PRANCIS Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas : X Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi ( IPK) Alokasi Waktu

Lebih terperinci

TIPE VERBA BAHASA PERANCIS DAN PERWUJUDANNYA PADA KLAUSA

TIPE VERBA BAHASA PERANCIS DAN PERWUJUDANNYA PADA KLAUSA TIPE VERBA BAHASA PERANCIS DAN PERWUJUDANNYA PADA KLAUSA Roswita Lumban Tobing Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta email: tobingroswita@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN No.: FPBS/FM-7.1/08 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KODE : Grammaire III : PR204 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS PERHOTELAN DAN RESTORAN. ~ Pertandingan Improvisasi ~ / ~ Match d Improvisation ~

SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS PERHOTELAN DAN RESTORAN. ~ Pertandingan Improvisasi ~ / ~ Match d Improvisation ~ SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS PERHOTELAN DAN RESTORAN ~ Pertandingan Improvisasi ~ / ~ Match d Improvisation ~ Oleh Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Dante Darmawangsa, M.Pd. Publik (pembelajar) Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kaidah sebuah bahasa. Unsur-unsur atau satuan dari kalimat itu tersusun

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kaidah sebuah bahasa. Unsur-unsur atau satuan dari kalimat itu tersusun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap kalimat memiliki unsur-unsur atau satuan yang lebih kecil yang tersusun sesuai dengan kaidah sebuah bahasa. Unsur-unsur atau satuan dari kalimat itu tersusun

Lebih terperinci

BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS

BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS Nama : Khoirudin A. Fauzi NIM : 1402408313 BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS Pada bab terdahulu disebutkan bahwa morfologi dan sintaksis adalah bidang tataran linguistik yang secara tradisional disebut

Lebih terperinci

RELASI KAUSAL DALAM BAHASA PRANCIS DAN BAHASA INDONESIA*

RELASI KAUSAL DALAM BAHASA PRANCIS DAN BAHASA INDONESIA* HUMANIORA VOLUME 15 No. Subiyantoro 2 Juni 2003 Halaman 146-153 RELASI KAUSAL DALAM BAHASA PRANCIS DAN BAHASA INDONESIA* Subiyantoro** Pengantar ahasa Prancis (bp) dan bahasa Indonesia (bi) merupakan dua

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BAHASA PERANCIS SMA NERGERI 8 PURWOREJO

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BAHASA PERANCIS SMA NERGERI 8 PURWOREJO RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BAHASA PERANCIS SMA NERGERI 8 PURWOREJO LEMBAR KERJA 2 ANALISIS PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Negeri 8 Purworejo. Mata pelajaran

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS BAHASA PRANCIS OLEH PEMBELAJAR BERBAHASA INDONESIA: SEBUAH STUDI KASUS

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS BAHASA PRANCIS OLEH PEMBELAJAR BERBAHASA INDONESIA: SEBUAH STUDI KASUS HUMANIORA VOLUME 15 Analisis Kesalahan No. 3 Oktober Sintaksis 2003 Bahasa Prancis Halaman 327-335 ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS BAHASA PRANCIS OLEH PEMBELAJAR BERBAHASA INDONESIA: SEBUAH STUDI KASUS Roswita

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Perancis dalam situs yang merupakan model

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Perancis dalam situs  yang merupakan model BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab lima ini, peneliti akan menyampaikan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan pertanyaan pada rumusan masalah pada bab satu dan hasil penelitian pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada Bab ini peneliti akan memaparkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis gaya bahasa beserta makna dalam film L Ecume des Jours. Berikut ini adalah hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah wahana komunikasi, baik dalam masyarakat luas maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah wahana komunikasi, baik dalam masyarakat luas maupun dalam 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah wahana komunikasi, baik dalam masyarakat luas maupun dalam komunitas tertentu. Selain memiliki fungsi utama sebagai wahana berkomunikasi, bahasa

Lebih terperinci

PENANDA L EXPRESSION DE L OPPOSITION BAHASA PRANCIS PADA BUKU AJAR ECHO 2 DAN ECHO 3: MÉTHODE DE FRANÇAIS KE DALAM BAHASA INDONESIA SKRIPSI

PENANDA L EXPRESSION DE L OPPOSITION BAHASA PRANCIS PADA BUKU AJAR ECHO 2 DAN ECHO 3: MÉTHODE DE FRANÇAIS KE DALAM BAHASA INDONESIA SKRIPSI PENANDA L EXPRESSION DE L OPPOSITION BAHASA PRANCIS PADA BUKU AJAR ECHO 2 DAN : MÉTHODE DE FRANÇAIS KE DALAM BAHASA INDONESIA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa Prancis Oleh Didin Najmudin

skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa Prancis Oleh Didin Najmudin KORELASI ANTARA PENGUASAAN LE TEMPS DAN L ASPECT DENGAN KEMAMPUAN MENULIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS SEMESTER II TAHUN 2010/2011 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG skripsi disajikan sebagai

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN No.: FPBS/FM-7.1/08 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KODE : Grammaire IV : PR204 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum Dr. Yuliarti Mutiarsih, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN Matakuliah : Expression Ecrite 3 Kode Mata kuliah : prc 46013 Kredit Semester : 3 SKS Program Studi : Pendidikan Bahasa Prancis Semester/Tahun Ajaran : Ganjil/ 2015-2016

Lebih terperinci

MAKNA IDIOMATIKAL DALAM PADUAN LEKSEM BAHASA PRANCIS. Makalah. Oleh: Nurul Hikmayaty Saefullah, S.S. NIP Jurusan Prancis

MAKNA IDIOMATIKAL DALAM PADUAN LEKSEM BAHASA PRANCIS. Makalah. Oleh: Nurul Hikmayaty Saefullah, S.S. NIP Jurusan Prancis MAKNA IDIOMATIKAL DALAM PADUAN LEKSEM BAHASA PRANCIS Makalah Oleh: Nurul Hikmayaty Saefullah, S.S. NIP. 197806072005012001 Jurusan Prancis FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2009 MAKNA IDIOMATIKAL

Lebih terperinci

SINTAKSIS. Sintaksis adalah menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. B. KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS

SINTAKSIS. Sintaksis adalah menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. B. KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS SINTAKSIS Sintaksis adalah menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. A. STRUKTUR SINTAKSIS Untuk memahami struktur sintaksis, terlebih dahulu kita harus Mengetahui fungsi,

Lebih terperinci

SILABUS GRAMMAIRE II PR114. Farida Amalia, M.Pd.

SILABUS GRAMMAIRE II PR114. Farida Amalia, M.Pd. No.: FPBS/FM-7.1/07 SILABUS GRAMMAIRE II PR114 Farida Amalia, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 PR114 GRAMMAIRE II, S1,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apakah ada hubungan di antaranya. Bukti sumber bahasa yang sama mudah

BAB I PENDAHULUAN. apakah ada hubungan di antaranya. Bukti sumber bahasa yang sama mudah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada akhir abad ke-18, para ilmuwan memulai percobaan pertama untuk menemukan sejarah bahasa-bahasa dunia secara ilmiah. Mereka mulai membandingkan bahasa dengan cara

Lebih terperinci

2.1 Batasan dan ciri kalimat Seperti telah dikemukakan terdahulu, bahwa kalimat adalah satuan bahasa lengkap karena mempunya maksud dan dapat

2.1 Batasan dan ciri kalimat Seperti telah dikemukakan terdahulu, bahwa kalimat adalah satuan bahasa lengkap karena mempunya maksud dan dapat I. PENDAHULUAN Sintaksis yang disebut juga ilmu tata kalimat, berasal dari bahasa Belanda Syntaxis. Secara tradisional, dalam tataran linguistik sintaksis berada pada tataran yang sama dengan morfologi.

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Analisis yang telah dilakukan pada Bab III menunjukkan bahwa rubrik

BAB IV KESIMPULAN. Analisis yang telah dilakukan pada Bab III menunjukkan bahwa rubrik BAB IV KESIMPULAN Analisis yang telah dilakukan pada Bab III menunjukkan bahwa rubrik Animaux memiliki progresivitas informasi jenis Progression Linéaire (PL), Topique Constant (TC), dan Enchaînement à

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. motivasi penelitian dan alasan pentingnya topik yang diteliti. Penulis juga

BAB I PENDAHULUAN. motivasi penelitian dan alasan pentingnya topik yang diteliti. Penulis juga 1 BAB I PENDAHULUAN Pembahasan dalam bab ini akan memaparkan latar belakang yang menjadi motivasi penelitian dan alasan pentingnya topik yang diteliti. Penulis juga menjelaskan batasan-batasan dan rumusan

Lebih terperinci

4. Bagaimana ungkapan jika ingin minta izin secara formal? a. Excuse-moi b. Excusez-moi c. Ça va d. Je vais bien e.excuser

4. Bagaimana ungkapan jika ingin minta izin secara formal? a. Excuse-moi b. Excusez-moi c. Ça va d. Je vais bien e.excuser Nama : Nomor : Kelas : Soal Ulangan I.Pilihan Ganda 15 soal 20 menit 1. Gambar berikut menunjukkan ungkapan sapaan? a. Bonsoir b. Bonne nuit c. Bonjour d. Salut e.allô 2. Gambar berikut menunjukan ungkapan

Lebih terperinci

BAB 6 TATARAN LINGUISTIK (3): SINTAKSIS

BAB 6 TATARAN LINGUISTIK (3): SINTAKSIS BAB 6 TATARAN LINGUISTIK (3): SINTAKSIS Sintaksis adalah bidang tataran linguistic yang secara tradisional disebut tata bahasa atau gramatika. Sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti

Lebih terperinci

ELIPSIS DALAM LAGU-LAGU BERBAHASA PRANCIS

ELIPSIS DALAM LAGU-LAGU BERBAHASA PRANCIS ELIPSIS DALAM LAGU-LAGU BERBAHASA PRANCIS Makalah Oleh: Nurul Hikmayaty Saefullah,S.S. NIP. 197806072005012001 Jurusan Prancis FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2008 ELIPSIS DALAM LAGU-LAGU

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NAMA SEKOLAH : SMAN 1 Mertoyudan MATA PELAJARAN : BAHASA PRANCIS KELAS / SEMESTER : XI / 1 PERTEMUAN KE- : 5 TEMA : LA MAISON WAKTU : 2 X 45 MENIT A. KOMPETENSI INTI 3.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN Mata Kuliah : Comprehension Ecrite 1 Kode Mata Kuliah : PRC 46004 Jumlah sks : 3 sks Semester : 1 (Ganjil- 2015/2016) Hari Pertemuan/Jam/Kls : Senin, 14.40-17.10 (A Reg/A

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN FLASH MNEMONIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TATA BAHASA PRANCIS

PENGEMBANGAN FLASH MNEMONIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TATA BAHASA PRANCIS Ariessa Racmadhany, Pengembangan Flash Mnemonik PENGEMBANGAN FLASH MNEMONIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TATA BAHASA PRANCIS Ariessa Racmadhany ariessa.racmadhany@yahoo.com Pendidikan Bahasa Perancis, Sekolah

Lebih terperinci

BAB 6 SINTAKSIS. Nama : CANDRA JULIANSYAH NIM :

BAB 6 SINTAKSIS. Nama : CANDRA JULIANSYAH NIM : Nama : CANDRA JULIANSYAH NIM : 1402408239 BAB 6 SINTAKSIS Sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti dengan dan kata tattein yang berarti menempatkan. Secara etimologi sintaksis berarti

Lebih terperinci

KETIDAKSESUAIAN BAHASA PERANCIS BAKU DALAM NOVEL LE NÈGRE POTEMKINE OLEH BLAISE N DJEHOYA

KETIDAKSESUAIAN BAHASA PERANCIS BAKU DALAM NOVEL LE NÈGRE POTEMKINE OLEH BLAISE N DJEHOYA KETIDAKSESUAIAN BAHASA PERANCIS BAKU DALAM NOVEL LE NÈGRE POTEMKINE OLEH BLAISE N DJEHOYA Delviana Azari Agustiarni 1805 1007 0044 KARYA ILMIAH UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU BUDAYA JURUSAN SASTRA

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. STANDAR KOMPETENSI Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan keluarga.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. STANDAR KOMPETENSI Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan keluarga. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Aspek/Keterampilan Alokasi Waktu : SMA Negeri 8 Purworejo : Bahasa Prancis : XI-IPS/1 : Mendengarkan : 2 x 45 menit A.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Pra-Siklus

LAMPIRAN 1 Pra-Siklus LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Pra-Siklus 1. Angket Pra-Tindakan 2. Hasil Angket Pra-Tindakan 3. Pedoman Wawancara dengan Guru 4. Hasil Wawancara dengan Guru 5. Soal Pre-Test 91 Lampiran 1 Nama : No. Absen : Kelas

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN GRAMMAIRE IV PR204

SATUAN ACARA PERKULIAHAN GRAMMAIRE IV PR204 SATUAN ACARA PERKULIAHAN GRAMMAIRE IV PR204 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 Tujuan Pembelajaran

Lebih terperinci

GRAMMAIRE II. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. FARIDA AMALIA, M.Pd

GRAMMAIRE II. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. FARIDA AMALIA, M.Pd GRAMMAIRE II Silabus Deskripsi Mata Kuliah FARIDA AMALIA, M.Pd Program Pendidikan Bahasa Prancis Jurusan Pendidikan Bahasa Asing Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia 2010

Lebih terperinci

BAB III KESIMPULAN. karena novel merupakan suatu upaya komunikasi kebahasaan karena teks novel

BAB III KESIMPULAN. karena novel merupakan suatu upaya komunikasi kebahasaan karena teks novel BAB III KESIMPULAN Skripsi ini membandingkan antara penataan informasi pada bahasa Prancis sebagai BSu dan bahasa Indonesia sebagai BSa yag bersumber dari dua novel berbahasa Prancis dan terjemahannya.

Lebih terperinci

KALIMAT. Menu SK DAN KD. Pengantar: Bahasa bersifat Hierarki 01/08/2017. Oleh: Kompetensi Dasar: 3. Mahasiwa dapat menjelaskan kalimat

KALIMAT. Menu SK DAN KD. Pengantar: Bahasa bersifat Hierarki 01/08/2017. Oleh: Kompetensi Dasar: 3. Mahasiwa dapat menjelaskan kalimat KELOMPOK 5 MATA KULIAH: BAHASA INDONESIA Menu KALIMAT Oleh: A. SK dan KD B. Pengantar C. Satuan Pembentuk Bahasa D. Pengertian E. Karakteristik F. Unsur G. 5 Pola Dasar H. Ditinjau Dari Segi I. Menurut

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN BAHASA PERANCIS

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN BAHASA PERANCIS KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN BAHASA PERANCIS No Standar Guru (SKG) (IPK) 1 Profesional Meningkatkan kemampuan mendeskripsikan teks narasi dan hal yang dideskripsikan dalam teks 2 Meningkatkan kemampuan

Lebih terperinci

RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI

RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Wisuda Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh NURMA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. BAB ini memuat beberapa simpulan hasil penelitian mengenai analisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. BAB ini memuat beberapa simpulan hasil penelitian mengenai analisis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB ini memuat beberapa simpulan hasil penelitian mengenai analisis materi pembelajaran yang terdapat dalam media podcast LFWA berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya.

Lebih terperinci

INFORMASI DAN KISI-KISI

INFORMASI DAN KISI-KISI LOMBA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA ASING SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016 INFORMASI DAN KISI-KISI Bidang Lomba BAHASA PERANCIS PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA PRANCIS PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan BALITBANG

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH: LINA AFIDATIS SALAFIYAH NIM

SKRIPSI OLEH: LINA AFIDATIS SALAFIYAH NIM ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA PRANCIS DALAM BAHASA INDONESIA DALAM KOMUNIKASI MELALUI FACEBOOK : STUDI KASUS MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH: LINA AFIDATIS

Lebih terperinci

ANALISIS PENERJEMAHAN KALA PLUS-QUE-PARFAIT

ANALISIS PENERJEMAHAN KALA PLUS-QUE-PARFAIT ANALISIS PENERJEMAHAN KALA PLUS-QUE-PARFAIT BAHASA PRANCIS PADA NOVEL BONJOUR TRISTESSE KARYA FRANÇOISE SAGAN KE DALAM BAHASA INDONESIA PADA NOVEL LARA KUSAPA KARYA KEN NADYA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015 SINTAKSIS Pengantar Linguistik Umum 26 November 2014 Morfologi Sintaksis Tata bahasa (gramatika) Bahasan dalam Sintaksis Morfologi Struktur intern kata Tata kata Satuan Fungsi Sintaksis Struktur antar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada penting tidaknya informasi itu. Bahasa yang digunakan di tiap wilayah tidak sama. Perbedaan bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada penting tidaknya informasi itu. Bahasa yang digunakan di tiap wilayah tidak sama. Perbedaan bahasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai sarana komunikasi, bahasa selalu terkait dengan 3 unsur, yaitu pembicara, mitra wicara, dan isi wicara. Isi wicara juga dapat disebut sebagai informasi. Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kata deiksis berasal dari bahasa Yunani deiktikos yang memiliki arti

BAB I PENDAHULUAN. Kata deiksis berasal dari bahasa Yunani deiktikos yang memiliki arti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata deiksis berasal dari bahasa Yunani deiktikos yang memiliki arti penunjukan secara langsung (Purwo, 1984: 2). Dardjowidjojo (1988: 35) bersama beberapa ahli bahasa

Lebih terperinci

SILABUS GRAMMAIRE V PR304. Drs. Kamaludin M, MA., M.Hum. Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum.

SILABUS GRAMMAIRE V PR304. Drs. Kamaludin M, MA., M.Hum. Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum. SILABUS GRAMMAIRE V PR304 Drs. Kamaludin M, MA., M.Hum. Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 DESKRIPSI

Lebih terperinci

Silabus. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu. KD 1 Mencocokkan gambar dengan

Silabus. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu. KD 1 Mencocokkan gambar dengan Standar 1. Mendengarkan Nama Sekolah : SMA N 8 Purworejo Mata Pelajaran : Bahasa Prancis Kelas / Program : XI / IPS Semester : 1 ( satu ) Alokasi : 17 minggu X 2 Jam Pelajaran = 34 jam Silabus Materi Indikator

Lebih terperinci

SILABUS GRAMMAIRE III PR204. Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum.

SILABUS GRAMMAIRE III PR204. Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. SILABUS GRAMMAIRE III PR204 Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/ MADRASAH ALIYAH (SMA/MA/) MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA PRANCIS

SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/ MADRASAH ALIYAH (SMA/MA/) MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA PRANCIS SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/ MADRASAH ALIYAH (SMA/MA/) MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA PRANCIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA, 2016 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

Lebih terperinci

MODALITAS DALAM ROMAN LE TOUR DU MONDE EN 80 JOURS KARYA JULES VERNE SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

MODALITAS DALAM ROMAN LE TOUR DU MONDE EN 80 JOURS KARYA JULES VERNE SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta MODALITAS DALAM ROMAN LE TOUR DU MONDE EN 80 JOURS KARYA JULES VERNE SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI LINGUISTIK FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

PROGRAM STUDI LINGUISTIK FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 SUBTITLE FILM BERBAHASA PRANCIS COMME UN CHEF DALAM BAHASA INDONESIA TESIS Oleh: WAHYUNI SA DAH 127009021 PROGRAM STUDI LINGUISTIK FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 SUBTITLE FILM

Lebih terperinci

WUJUD EKSISTENSI TOKOH PEREMPUAN DALAM CERITA PENDEK LE DERNIER AMOUR DU PRINCE GENGHI KARYA MARGUERITE YOURCENAR SKRIPSI

WUJUD EKSISTENSI TOKOH PEREMPUAN DALAM CERITA PENDEK LE DERNIER AMOUR DU PRINCE GENGHI KARYA MARGUERITE YOURCENAR SKRIPSI WUJUD EKSISTENSI TOKOH PEREMPUAN DALAM CERITA PENDEK LE DERNIER AMOUR DU PRINCE GENGHI KARYA MARGUERITE YOURCENAR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya penyebaran informasi, dari satu tempat ke tempat lainnya. Penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. adanya penyebaran informasi, dari satu tempat ke tempat lainnya. Penyebaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan kehidupan manusia dari waktu ke waktu terjadi berkat adanya penyebaran informasi, dari satu tempat ke tempat lainnya. Penyebaran informasi tersebut

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sebagai contoh, bahasa Inggris memiliki sistem tenses atau sistem kala, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sebagai contoh, bahasa Inggris memiliki sistem tenses atau sistem kala, yaitu BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap bahasa mempunyai sistem yang berbeda antara satu dengan yang lain. Sebagai contoh, bahasa Inggris memiliki sistem tenses atau sistem kala, yaitu

Lebih terperinci

SILABUS COMMUNICATION ORALE II (PR 111) Yadi Mulyadi, M.Pd. Iis Sopiawati, S.Pd.

SILABUS COMMUNICATION ORALE II (PR 111) Yadi Mulyadi, M.Pd. Iis Sopiawati, S.Pd. SILABUS COMMUNICATION ORALE II (PR 111) Yadi Mulyadi, M.Pd. Iis Sopiawati, S.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 0 DESKRIPSI

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Iis Sopiawati, S. Pd.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Iis Sopiawati, S. Pd. SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRODUCTION ÉCRITE I PR103 Iis Sopiawati, S. Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 1 SATUAN ACARA

Lebih terperinci

ALIH KODE DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA PRANCIS DI SMAN 3 KLATEN

ALIH KODE DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA PRANCIS DI SMAN 3 KLATEN ALIH KODE DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA PRANCIS DI SMAN 3 KLATEN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. bahwa dari 6000 lebih respon terhadap video klip Cœur de Pirates dalam album

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. bahwa dari 6000 lebih respon terhadap video klip Cœur de Pirates dalam album 191 BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya, penulis menyimpulkan bahwa dari 6000 lebih respon terhadap video klip Cœur de Pirates dalam album Cœur

Lebih terperinci

IHWAL ASPEKTUALITAS, TEMPORALITAS, DAN MODALITAS DALAM BAHASA INDONESIA (Dra. Nuny Sulistiany Idris, M.Pd./FPBS UPI)

IHWAL ASPEKTUALITAS, TEMPORALITAS, DAN MODALITAS DALAM BAHASA INDONESIA (Dra. Nuny Sulistiany Idris, M.Pd./FPBS UPI) IHWAL ASPEKTUALITAS, TEMPORALITAS, DAN MODALITAS DALAM BAHASA INDONESIA (Dra. Nuny Sulistiany Idris, M.Pd./FPBS UPI) Pada beberapa bahasa aspek, temporalitas, dan modalitas merupakan subbahasan semantik

Lebih terperinci

COMPREHENSION ECRITE I

COMPREHENSION ECRITE I SATUAN ACARA PERKULIAHAN COMPREHENSION ECRITE I Farida Amalia, M.Pd JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 Tujuan Pembelajaran Khusus

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG PENGARUH PENGUASAAN KOSAKATA DAN TATA BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA PERANCIS SISWA KELAS XII MAN 2 BREBES SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Setiadi Nur Hakim NIM

Lebih terperinci

TATARAN LINGUISTIK (3):

TATARAN LINGUISTIK (3): TATARAN LINGUISTIK (3): SINTAKSIS 6(0) Sebelumnya kita membahas istilah morfosintaksis. morfosintaksis adalah gabungan kata dari morfologi dan sintaksis. morfologi pengertiannya membicarakan sruktur internal

Lebih terperinci

ABSTRACT PENDAHULUAN

ABSTRACT PENDAHULUAN L EMPLOIE DU CONDITIONNEL DANS LA PHRASE FRANCAISE Rita Suswati Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRACT Le but the cette recherche est de savoir la compétence d étudiant d utiliser le

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia untuk menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan sesamanya. Dengan bahasa,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian tentunya seorang peneliti membutuhkan metode untuk mengumpulkan data, menyusun, serta menganalisis data, sehingga diperoleh hasil

Lebih terperinci

BUKU MATERI POKOK NAMA MATA KULIAH : COMMUNICATION ORALE I SEMESTER/ JENJANG : I / S-1 KELOMPOK MATA KULIAH : MKK BIDANG STUDI TINJAUAN MATA KULIAH

BUKU MATERI POKOK NAMA MATA KULIAH : COMMUNICATION ORALE I SEMESTER/ JENJANG : I / S-1 KELOMPOK MATA KULIAH : MKK BIDANG STUDI TINJAUAN MATA KULIAH BUKU MATERI POKOK NAMA MATA KULIAH : COMMUNICATION ORALE I KODE/ BOBOT : PR 101/ 3 SKS SEMESTER/ JENJANG : I / S-1 KELOMPOK MATA KULIAH : MKK BIDANG STUDI TINJAUAN MATA KULIAH A. Pendahuluan 1. Relevansi

Lebih terperinci

TATARAN LINGUISTIK (3):

TATARAN LINGUISTIK (3): Nama : Hengki Firmansyah Nim : 1402408324 TATARAN LINGUISTIK (3): SINTAKSIS 6(0) Sebelumnya kita membahas istilah morfosintaksis. morfosintaksis adalah gabungan kata dari morfologi dan sintaksis. morfologi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 12 SEMARANG. Disusun oleh Nama : Rismawati NIM : Prodi : Pendidikan Bahasa Prancis

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 12 SEMARANG. Disusun oleh Nama : Rismawati NIM : Prodi : Pendidikan Bahasa Prancis LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 12 SEMARANG Disusun oleh Nama : Rismawati NIM : 2301409007 Prodi : Pendidikan Bahasa Prancis PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Kata penguasaan juga dapat diartikan kemampuan seseorang dalam sesuatu hal

BAB II KAJIAN TEORI. Kata penguasaan juga dapat diartikan kemampuan seseorang dalam sesuatu hal 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Penguasaan Bahasa Prancis Penguasaan adalah proses, cara, perbuatan menguasai atau menguasakan, pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan pengetahuan, kepandaian.

Lebih terperinci

KONSTRUKSI DETERMINAN DALAM FRASA NOMINA BAHASA PRANCIS DAN BAHASA INDONESIA

KONSTRUKSI DETERMINAN DALAM FRASA NOMINA BAHASA PRANCIS DAN BAHASA INDONESIA Roswita HUMANIORA Lumban Tobing - Konstruksi Determinan dalam Frasa Nomina VOLUME 24 No. 2 Juni 2012 Halaman 221-230 KONSTRUKSI DETERMINAN DALAM FRASA NOMINA BAHASA PRANCIS DAN BAHASA INDONESIA Roswita

Lebih terperinci

CHAPITRE III DEMARCHE PÉDAGOGIQUE. Comme cela a été dit dans le site

CHAPITRE III DEMARCHE PÉDAGOGIQUE. Comme cela a été dit dans le site CHAPITRE III DEMARCHE PÉDAGOGIQUE La Fiche pédagogique est importante pour l'enseignement. Il est un plan pour enseigner et pour aider l'enseignant à gérer l'enseignement qui se passe comme prévu et atteindre

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONYUNGASI DALAM TEKS BAHASA PERANCIS SISWA KELAS I SMA

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONYUNGASI DALAM TEKS BAHASA PERANCIS SISWA KELAS I SMA 51 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONYUNGASI DALAM TEKS BAHASA PERANCIS SISWA KELAS I SMA St. THOMAS AQUINO MANADO Fakultas Bahasa dan Seni, Unima Intisari Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS KREATIVITAS TOKOH MÉLANIE DALAM CERITA ANAK MÉLANIE DANS L ÎLE SKRIPSI OLEH : INDRI NOVITA SARI

ANALISIS KREATIVITAS TOKOH MÉLANIE DALAM CERITA ANAK MÉLANIE DANS L ÎLE SKRIPSI OLEH : INDRI NOVITA SARI ANALISIS KREATIVITAS TOKOH MÉLANIE DALAM CERITA ANAK MÉLANIE DANS L ÎLE SKRIPSI OLEH : INDRI NOVITA SARI 0911130026 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

No. : FPBS/FM-7.1/07 SILABUS PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, M.Pd.

No. : FPBS/FM-7.1/07 SILABUS PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, M.Pd. No. : FPBS/FM-7.1/07 SILABUS PRODUCTION ÉCRITE I PR103 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

SILABUS SYNTAXE DU FRANCAIS PR. Drs. Kamaludin M, MA., M.Hum.

SILABUS SYNTAXE DU FRANCAIS PR. Drs. Kamaludin M, MA., M.Hum. SILABUS SYNTAXE DU FRANCAIS PR Drs. Kamaludin M, MA., M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 DESKRIPSI MATA KULIAH SYNTAXE DU

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN STRUKTUR (GRAMMAIRE) PADA MAHASISWA SEMESTER I JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS UNY ANGKATAN Skripsi

ANALISIS KESALAHAN STRUKTUR (GRAMMAIRE) PADA MAHASISWA SEMESTER I JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS UNY ANGKATAN Skripsi ANALISIS KESALAHAN STRUKTUR (GRAMMAIRE) PADA MAHASISWA SEMESTER I JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS UNY ANGKATAN 2011 Skripsi DiajukanKepadaFakultasBahasa Dan Seni UniversitasNegeri Yogyakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk memudahkan analisis, peneliti akan membagi data ke dalam beberapa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk memudahkan analisis, peneliti akan membagi data ke dalam beberapa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Untuk memudahkan analisis, peneliti akan membagi data ke dalam beberapa kelompok yang terdiri atas beberapa kategori sebagai berikut. a. Penghilangan yang terdiri

Lebih terperinci

anak manis D M sebatang rokok kretek M D M sebuah rumah mewah M D M seorang guru M D

anak manis D M sebatang rokok kretek M D M sebuah rumah mewah M D M seorang guru M D Sintaksis adalah bagian dari tata bahasa yang mempelajari proses pembentukan kalimat, atau yang menganalisis kalimat atas bagian-bagiannya. Kalimat ialah kesatuan bahasa atau ujaran yang berupa kata atau

Lebih terperinci

L ANALYSE CONTRASTIVE DE LA CONJONCTION CONCESSIVE EN FRANÇAIS ET EN INDONÉSIEN. Raulina Simbolon. Directrice de Mémoire Dr. Marice, M. Hum.

L ANALYSE CONTRASTIVE DE LA CONJONCTION CONCESSIVE EN FRANÇAIS ET EN INDONÉSIEN. Raulina Simbolon. Directrice de Mémoire Dr. Marice, M. Hum. L ANALYSE CONTRASTIVE DE LA CONJONCTION CONCESSIVE EN FRANÇAIS ET EN INDONÉSIEN Raulina Simbolon Directrice de Mémoire Dr. Marice, M. Hum Résumé Le but de cette recherche est de trouver les ressemblances

Lebih terperinci