UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG"

Transkripsi

1 PENGARUH PENGUASAAN KOSAKATA DAN TATA BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA PERANCIS SISWA KELAS XII MAN 2 BREBES SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Setiadi Nur Hakim NIM : Program Studi Jurusan : Pendidikan Bahasa Perancis : Bahasa dan Sastra Asing FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015 i

2 ii

3 iii

4 iv

5 MOTO DAN PERSEMBAHAN Motto: Vouloir, c est pouvoir. Kesuksesan akan diraih dengan 4 B dan 1 I : a. Berdo a b. Berjuang c. Bersabar d. Bertawakal e. Ikhlas Persembahan: Mes Parents, mes grands parents, toute ma chère familleet tous mes chers amis v

6 KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Penguasaan Kosakata dan Tata Bahasa terhadap Keterampilan Membaca Bahasa Perancis Siswa Kelas XII MAN 2 Brebes sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada: Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., selaku Rektor Universitas Negeri Semarang; 2. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan dalam penelitian ini. 3. Dr. Zaim Elmubarok, S.Ag., sebagai ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang yang telah menyetujui tema skripsi ini. 4. Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA., Dosen Pembimbing I atas bimbingan dan arahan hingga terselesaikannya skripsi ini. vi

7 5. Tri Eko Agustiningrum, M.Pd., Dosen Pembimbing II atas bimbingan dan arahan hingga terselesaikannya skripsi ini. 6. Drs. Sudarwoto, M.Pd., sebagai dosen penguji skripsi yang telah memberikan banyak masukan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik. 7. Dr. B. Wahyudi Joko S., M.Hum, sebagai sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang yang telah membuka ujian sarjana dan memberikan masukan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik. 8. Bapak dan Ibu Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Perancis yang telah memberikan bekal ilmu yang berharga kepada penulis dalam penulisan skripsi; 9. Sofuroh, S.Pd., sebagai guru pengampu mata pelajaran Bahasa Perancis kelas XII MAN 2 Brebes yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini; 10. Siswa kelas XII MAN 2 Brebes yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.; 11. Ibu tercinta serta keluarga besar yang tidak pernah letih mendoakan dan memberi motivasi 12. Para sahabat yang telah menjadi tempat bertukar pikiran dalam penulisan skripsi ini. 13. Para alumni hati yang pernah mengisi kehidupan dan memberi semangat kepadaku. 14. Teman-teman Pendidikan Bahasa Perancis 2011 yang telah berjuang bersamasama penulis dalam melaksanakan kuliah; dan skripsi. 15. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini. vii

8 Demi kesempurnaan skripsi ini, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti, lembaga dan pembaca serta dapat memberikan bantuan kepada pihak yang membutuhkan. Semarang, 27 november2015 Penulis viii

9 Sari Hakim, Setiadi Nur Pengaruh Penguasaan Kosakata dan Tata Bahasa terhadap Keterampilan Membaca Bahasa Perancis Siswa Kelas XII MAN 2 Brebes. Pembimbing I Dra Diah Fitri Widayanti, DEA. dan Pembimbing II Tri Eko Agustiningrum, S.Pd., M.Pd. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa Perancis, Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh penguasaan kosakata dan tata bahasa terhadap keterampilan membaca bahasa Perancis pada siswa kelas XII MAN 2 Brebes serta mendeskripsikan kesalahan yang terdapat pada hasil tes penguasaan kosakata, tata bahasa dan keterampilan membaca siswa kelas XII MAN 2 Brebes. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 Brebes, pada bulan Agustus Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII MAN 2 Brebes. Sampel penelitian ini adalah 53 siswa dari dua kelas yang diambil secara acak yaitu kelas XII IPA 3 dan XII Agama sehingga teknik pengambilan sampelnya menggunakan teknik quotarandom sampling. Instrumen untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes penguasaan kosakata, tata bahasa dan tes keterampilan membaca bahasa Perancis. Uji validitas instrument menggunakan validitas isi. Uji reliabilitas instrument menggunakan KR-21 dan product moment.teknik analisis data yang digunakan adalah teknik statistik regresi dan korelasi (sederhana dan ganda). Hasil analisis menunjukan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif penguasaan kosakata terhadap keterampilan membaca sebesar 18%; (2) penguasaan tata bahasa terhadap keterampilan membaca sebesar 28%; (3) penguasaan kosakata dan tata bahasa terhadap keterampilan membaca sebesar 32%). Terlihat bahwa pengaruh penguasaan tata bahasa terhadap keterampilan membaca lebih kuat dibandingkan dengan penguasaan kosakata terhadap keterampilan membaca.oleh karena itu, guru harus memprioritaskan atau menekankan peningkatan aspek tata bahasa daripada aspek kosakata. Kata Kunci : kosakata, tata bahasa, dan membaca. ix

10 Abstract Hakim, Setiadi Nur "The Effect of Vocabulary Mastery and Grammar to the French Reading Skillof Twelfth Graders of MAN 2 Brebes". The first advisor is Dra Diah Widayanti, DEA and the second advisor is Tri Eko Agustiningrum, S.Pd., M.Pd. Final project. Semarang: French Education, Faculty Languages and arts, State University of Semarang. This study aims to describe the influence of vocabulary mastery and grammar tothe French reading skill of the twelfth graders of MAN 2 Brebes as well as to analyze the errors found on the test results of vocabulary mastery, grammar and reading skills of the twelfth graders of MAN 2 Brebes. The research was conducted at MAN 2 Brebes, on August It was a correlationnal search. The population of this research was twelfth graders of MAN 2 Brebes. The sample of this research was 53 students who were taken randomly from two classes. They are twelfth graders of science 3 and religion. Therefore, the sampling technique used in this studywas quotarandom technique. Instruments for collecting data in this study were the test of vocabulary mastery, grammar and French reading skill. The content validity was used to test the validity of the instrument. KR-21 and product moment were used to test the reliability of the instruments. Data analysis technique used in this study was correlation and regression statistical technique (simple and double). The results of the analysis show that: (1) there is a positive influence between reading skill to vocabulary mastery for about 18%; (2) grammar mastery to intermediate reading 28%; (3) vocabulary mastery and grammar skill to reading skill 32%). It can be seen that the influence of grammar mastery to reading skill is stronger compared to vocabulary mastery to reading skill. Therefore, teachers must prioritize or emphasize the improvement of grammar aspect than vocabulary. Key words: vocabulary, grammar, and reading. x

11 Abstract Hakim.Setiadi Nur L influence de la maîtrise de vocabulaire, de la grammaire à la compréhensionécrite chez les lycéens du douzième classe de MAN 2 Brebes.Directrice I: Dra Diah Fitri Widayanti, DEA et Directrice II: Tri Eko Agustiningrum, S.Pd., M.Pd. Mémoire. Programme de la Pédagogie Française, Département des Langues et des Littératures Étrangères, Faculté des Langues et des Arts, Université d état de Semarang. L objectif majeur de cette recherche est de décrire l influence de la maîtrise de vocabulaire, de la grammaire à la compréhension écrite et aussi décrire les fautes commises par les répondants au test de vocabulaire, de la grammaire et de la compréhension écrite du douzième classe de MAN 2 Brebes. Cette recherche a été faite à MAN 2 Brebes, faisant en août Elle est une recherche corrélationnelle. La population de cette recherche sont les lycéens du douzième classe de MAN 2 Brebes. Les échantillons de cette recherche sont 53 lycéens de deux classes prises sont la classe de science 3 et la classe de réligion en tirage au sort de sorte que la téchnique des documentations utilise la téchnique quotarandom sampling. L instrument pour mettre les documents de cette recherche est le test du vocabulaire, de la grammaire et de la compréhension écrite. La validité de cette recherche est celle de contenu. La formule KR-21est utilisée pour assurer la fiabilité du test du vocabulaire et de la grammaire au choix multiple. La formule alphaest utilisée pour assurer la fiabilité du test du vocabulaire et de la grammaire de questionnaire à réponses ouvertes courtes. La formule product moment est utilisée pour assurer la fiabilité du test de la compréhension écrite. Dans l analyse j ai utilisé la formule corrélation simple et multiple. Le résultat de cette recherche montre que: (1) l influence de la maîtrise de vocabulaire à la compréhension écrite est de 18%; (2) l influence de la maîtrise de la grammaire à la compréhension écrite est de 28%); (3) l influence de la maîtrise de vocabulaire, de la grammaire à la compréhension écrite est de 32%. En vue de la maîtrise de la grammaire donne plus d influence à la compréhension écrite que la maîtrise de vocabulaire. Donc, il faut que le professeur passe la priorité ou bien developer l aspect de la grammaire que l aspect de vocabulaire. Les Mots Clés : vocabulaire, grammaire, compréhension écrite xi

12 RÉSUMÉ Hakim, Setiadi Nur.2015.L influence de la maîtrise du vocabulaire, de la grammaire à la compréhension écrite chez les lycéens du douzième classe de MAN 2 Brebes. Mémoire.Programme de la Pédagogie Française, Département des Langues et des Littératures Étrangères, Faculté des Langues et des Arts, Université d État de Semarang. Directeur I: Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA., Directeur II: Tri Eko Agustiningrum, S.Pd., M.Pd Mots clés : vocabulaire, grammaire, compréhension écrite I. INTRODUCTION L une des langues étrangères utilisées dans la communication internationale est la langue française. La langue française est en fonction comme le moyen de communication entre nation et pour échanger des informations. L apprentissage du français au lycée ont des buts : (1) de savoir parler d une façon simple dans les contextes divers, (2) de comprendre le contenu des types de texte court simple et de savoir répondre aux questions relatives au texte, (3) d apprécier des oeuvres littéraires, (4) de savoir analyser un texte en critique (Depdiknas 2003:2). Pour la réalisation de ces objectifs, il faut enseigner les quatres compétences langagières, ceux sont la compréhension orale, la compréhension écrite, la production orale et la production écrite. Nurgiyantoro (1994:165) explique que la compétence langagière est liée par le système d une langue et le vocabulaire. Djiwandono (1996:3) ajoute que la compétence langagière peut être liée par la prononciation, le vocabulaire et la grammaire. xii

13 CECRL (Cadre Européen Commun Référence de Langue) divise deux compétences de la maîtrise d une langue. Elles sont les compétences générales et les compétences communicatives langagières. Les compétences communicatives langagières sont comme les compétences linguistiques, les compétences sociolinguistiques et la compétences pragmatiques. Dans les compétences linguistiques, il existe six les compétences, ceux sont la compétence lexicale (vocabulaire), grammaticale (grammaire), sémantique, phonologique, orthograpique et orthoépique. Elles sont les aspects fondamentaux de la langue. La langue française s accroche à la compétence lexicale (vocabulaire) et à la compétence grammaticale (grammaire). Le vocabulaire est l ensemble des mots utilisés dans une réalisation orale ou écrite (Grevisse 1998:192). La grammaire est la capacité de comprendre et d exprimer du sens en produisant et en reconnaissant des phrases bien formées selon ces principles et non de les mémoriser et de les produire comme des formules toutes faites. L une des compétences langagières est la compréhension écrite. Celle-ci est la compétence réceptive. La bonne compréhension écrite dépend de la maîtrise du vocabulaire et de la grammaire. Si on a envie de maîtriser une langue et bien comprendre le contenu du texte, c est obligatoire de maîtriser le vocabulaire et la grammaire. Dans la partie du vocabulaire, les lycéens sont obligatoirement maîtriser le vocabulaire appris et pour la grammaire, ils sont aussi obligatoirement comprendre l utilisation des règles de la langue française. Alors qu ils sont ainsi capable de s exprimer correctement en écrit. Basé sur ces opinions, le vocabulaire et la grammaire sont les éléments principaux et très importants pour la compréhension écrite et il est possible qu il y ait l influence de la maîtrise du vocabulaire, de la grammaire à la compréhension écrite. C est à dire, en ayant une bonne qualité du vocabulaire, de la grammaire et aussi en suivant le bon apprentissage, les apprenant auront une bonne compétence de lécture. L objectif majeur de cet article est de décrire l influence de la maîtrise du vocabulaire, de la grammaire dans la compréhension écrite dont les répondants sont les lycéens du douzième classe de MAN 2 Brebes. Dans ce but, je commence xiii

14 à parler de la théorie de la catégorie des mots, de la fonction des mots et de la compréhension écrite. Puis, je continue par la méthode de la recherche, ensuite je poursuis par l analyse et je finis par la conclusion. II. LE VOCABULAIRE, LA GRAMMAIRE ET LA COMPRÉHENSION ÉCRITE Selon Grevisse (1998:192), le vocabulaire est l ensemble des mots utilisés dans une réalisation orale ou écrite En français, il y a huit classes grammaticales aux partis du discours, ce sont le nom, le verbe, l adjectif, le déterminant, le pronom, l adverbe, la préposition, la conjonction (Lehmann et Berthet 1998:3). La grammaire est l ensemble des fonctionnements d une langue, c est à dire le système d une langue. Il y a quatre fonctions fondamentales pour pouvoir bien lire, le sujet, le prédicat, le complément et l attribut (Petiot 2000:17). L acquisition de la compréhension écrite en langue étrangère est un processus complexe qui résulte à la fois du transfert des connaissances en langue maternelle, (car, ne l oublions pas, l apprenant du français langue étrangère sait généralement lire dans sa langue maternelle), et du développement de compétences lexicales, syntaxiques et textuelles propres à la langue étrangère; à ces compétences linguistiques et discursives s ajoutent les connaissances antérieures du lecteur, son expérience du monde et son baggage socioculturel (Cuq et Gruca 2002:160). D après cette théorie, la maîtrise du vocabulaire et de la grammaire influencent la compétence de la compréhension écrite, alors que la bonne maîtrise du vocabulaire et de la grammaire sont les bons indicateurs de la compréhension écrite. III. MÉTHODE DE LA RECHERCHE Cette recherche a trois variables, ce sont le vocabulaire, la grammaire et la compréhension écrite Les variables indépendants de cette recherche sont la maîtrise de vocabulaire et de la grammaire, le variable dependant de cette recherche est la compréhension écrite. La population de cette recherche est les lycéens du douzième classe de MAN 2 Brebes. La documentation et le test sont les méthodes qui sont utilisées pour collecter les données de la recherche. La méthode de la documentation est utilisée xiv

15 pour connaître les noms et le nombre de la population de cette recherché. La méthode du test est utilisée pour obtenir des données sur la maîtrise du vocabulaire, de la grammaire et de la compréhension écrite. La validité de cette recherche est celle du contenu. La formule KR-21est utilisée pour assurer la fiabilité du test du vocabulaire et de la grammaire au choix multiple. La formule alpha est utilisée pour assurer la fiabilité du test du vocabulaire et de la grammaire du type de questionnaire à réponses ouvertes courtes. La formule product momentest est utilisée pour assurer la fiabilité du test de la compréhension écrite. IV. RÉSULTAT DE LA RECHERCHE Cette recherche montre que la note moyenne de la maîtrise de vocabulaire est de 69,4, la note moyenne de la maîtrise de la grammaire est de 67,9, et la note moyenne de la compréhension écrite est de 71,8. a. L influence du vocabulaire à la compréhension écrite Le coefficient de l influence de la maîtrise du vocabulaire à la compréhension écrite est de 0,432, et la probabilité est moins de 0,05. Le résultat de R² est de 0,187, cela dit que la contribution du vocabulaire et à la compréhension écrite est de 18% et que cela est influent possitif, en règle ( R Square ) est 0,187 ou ( 100% = 0,187 ). b. L influence de la grammaire à la compréhension écrite Le coefficient de l influence de la maîtrise de la grammaire à la compréhension écrite est de 0,533, et la probabilité est moins de 0,05. Le résultat de R² est de 0,284, cela dit que la contribution de la grammaire à la compréhension écrite est de 28% et que cela est influent possitif en règle ( R Square ) est 0,284 ou ( 100% = 0,284 ). c. L influence de vocabulaire et de la grammaire à la comprehension écrite Le coefficient de l influence de la maîtrise de vocabulaire et de la grammaire à la compréhension écriteest de 0,574, et la probabilité est moins de 0,05. Le résultat de R² est de 0,329, cela dit que la contribution de vocabulaire et de la grammaire à la compréhension écriteest de 32%, et que cela est influent xv

16 possitif en règle ( R Square ) est 0,329 ou ( 100% = 0,329 ). Donc, l hypothèse il y a l influence de la maîtrise de vocabulaire et de la grammaireà la compréhension écritedes lycéens du douzième classe de MAN 2 Brebes. Le coefficient de l influence de la maîtrise du vocabulaire à la compréhension écrite en partiale est de 0,432, alors que le coefficient de l influence de la maîtrise de la grammaire àla compréhension écriteen partiale est de0,533. C est à dire, la grammaire influence àla compréhension écriteplus que la maîtrise du vocabulaire.dans le test de la compréhension écrite existe deux aspects, pour l aspect de vocabulaire est de 40% et l aspect de la grammaire est de 60%. V. CONCLUSION Le résultat de l influence de la maîtrise du vocabulaire à la compréhension écrite est de 0,432, le pourcentage de la contribution du vocabulaire et à la compréhension écrite est de 18%. Le résultat de l influence de la maîtrise de la grammaire à la compréhension écrite est de 0,533, le pourcentage de la contribution du vocabulaire et à la compréhension écrite est de 28%.Le résultat de l influence de la maîtrise de vocabulaire et de la grammaire à la compréhension écrite est de 0,574, le pourcentage de la contribution du vocabulaire et à la compréhension écrite est de 32%. En vue de la solidité de l influence de chaque variable predicteur et le variable lié, l influence de la maîtrise de la grammaire à la compréhension écrite est plus forte que la maîtrise de vocabulaire à la compréhension écrite. Je conclus qu il y a l influence de la maîtrise de vocabulaire et de la grammaire à la compréhension écrite des lycéens du douzième classe de MAN 2 Brebes. En ayant une bonne qualité de vocabulaire et de grammaire, les répondant seront capable de bien lire. xvi

17 DAFTAR ISI Halaman BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS Kajian Pustaka Landasan Teoretis Kosakata Kelas Kata Tata Bahasa Fungsi Subjek Fungsi Predikatif Fungsi Pelengkap/Kompletif Fungsi Atributif Struktur Dasar Membaca Pengertian Membaca Jenis jenis Membaca Tujuan Membaca Pemahaman Tingkatan Tes Kemampuan Membaca.. 43 xvii

18 2.4.2 Wacana Pengertian Wacana Jenis jenis Wacana Tes Kebahasaan Tes Penguasaan Kosakata Tes Penguasaan Tata Bahasa Tes Keterampilan Membaca Kerangka Berpikir Hipotesis Tindakan METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Variabel Penelitian Populasi dan Sampel Populasi Sampel Metode Pengumpulan Data Metode Dokumentasi Metode Tes Pemilihan dan Penyusunan Instrumen Validitas dan Reliabilitas Validitas Reliabilitas Penskoran dan Penilaian Metode Analisis Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Analisis Data Penelitian xviii

19 Uji Normalitas Korelasi Sederhana atau Tunggal Korelasi Ganda Pembahasan Hasil Analisis Data Analisis Kesalahan Analisis Kesalahan Kosakata Analisis Kesalahan Tata Bahasa Analisis Kesalahan Membaca PENUTUP 5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xix

20 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 2.1 Kata Ganti Subjek Adjectif Demonstratif Adjectif Possessif Adjectif Numéral Adjectif Interrogatif Article Indikator Tingkat Tes Kemampuan Membaca Kisi kisi Instrumen Tes Penguasaan Kosakata Kisi kisi Instrumen Tes Penguasaan Tata Bahasa Kisi kisi Instrumen Tes Keterampilan Membaca Daftar Materi BCA Kelas XII Semester Gasal Responden Uji coba Instrumen Skor Mentah Tes Kosakata, Tata Bahasa dan Membaca Nilai Akhir Tes Kosakata, Tata Bahasa dan Membaca Presentase Nilai xx

21 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Hasil uji reliabilitas tes kosakata pilihan ganda Hasil uji reliabilitas tes kosakata isian singkat Hasil uji reliabilitas tes tata bahasa pilihan ganda Hasil uji reliabilitas tes tata bahasa isian singkat Hasil uji reliabilitas tes keterampian membaca Instrumen penelitian tes kosakata Instrumen penelitian tes tata bahasa Instrumen penelitian tes membaca Nilai rata rata Uji normalitas Hasil sampel tes Dokumentasi penelitian Surat ijin penelitian Surat keterangan melaksanakan penelitian xxi

22 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu sarana komunikasi, dan orang berbahasa karena adanya dorongan untuk mengadakan komunikasi dengan orang lain baik untuk berinteraksi maupun untuk bekerja sama dengan orang lain. Untuk dapat berkomunikasi dengan baik diperlukan keterampilan keterampilan berbahasa. Keterampilan tersebut mengacu kepada kemampuan yang berhubungan dengan penggunaan bahasa dalam berkomunikasi sehari hari sehingga memungkinkan seseorang dapat menangkap dan mengungkapkan ide / informasi. Pada dasarnya, berkomunikasi merupakan suatu proses berbahasa. Sebagai bangsa Indonesia, kita menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dalam berkomunikasi di masyarakat. Selain itu, bahasa berkembang seiring dengan kemajuan peradaban manusia sehingga penguasaan satu bahasa saja tidak cukup dan sebagai negara yang sedang berkembang, pengajaran dan penguasaan bahasa asing di Indonesia menjadi hal yang penting. Salah satu bahasa asing yang digunakan sebagai alat komunikasi internasional adalah bahasa Perancis. Bahasa Perancis berfungsi sebagai alat perhubungan antar bangsa dan untuk perolehan informasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Perancis diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Perancis baik secara lisan maupun tulisan sehingga pemerintah mengambil kebijakan untuk mensahkan bahasa Perancis dalam kurikulum pendidikan yang mulai diberikan pada siswa SMA. Agar tujuan 1

23 2 tersebut dapat diwujudkan, jalan yang ditempuh adalah mengajarkan empat keterampilan berbahasa yang meliputi empat aspek, yaitu menyimak (Compréhension Orale), membaca (Compréhension Écrite), berbicara (Production Orale) dan menulis (Production Écrite). Secara garis besar, keempat keterampilan berbahasa tersebut digolongkan ke dalam dua kelompok yang masing-masing bersifat reseptif (pemahaman) dan produktif (menggunakan). Kemampuan reseptif terdiri dari kemampuan menyimak dan membaca, sedangkan kemampuan produktif terdiri dari berbicara dan menulis. Pembelajaran bahasa Perancis di SMA bertujuan agar siswa terampil dalam hal: (1) berbicara secara sederhana tetapi efektif dalam berbagai konteks untuk menyampaikan informasi, pikiran dan perasaan, serta menjalin hubungan sosial dalam bentuk kegiatan beragam, interaktif dan menyenangkan, (2) menafsirkan isi berbagai bentuk teks tulis pendek sederhana dan merespon dalam bentuk kegiatan yang beragam, interaktif dan menyenangkan, (3) menulis kreatif meskipun pendek sederhana berbagai bentuk teks untuk menyampaikan informasi, mengungkapkan pikiran dan perasaan, (4) menghayati dan menghargai karya sastra, (5) kemampuan berdiskusi dan menganalisis teks secara kritis (Depdiknas 2003:2). Mata pelajaran bahasa Perancis berfungsi sebagai alat pengembangan diri dalam bidang komunikasi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya. Pembelajaran bahasa Perancis di SMA memiliki tujuan dasar, yaitu agar para siswa terampil mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis dengan baik.

24 3 Berdasarkan kurikulum, baik kurikulum KTSP maupun kurikulum 2013, bahasa Perancis merupakan mata pelajaran yang diberikan di tingkat menengah (SMA,MA dan SMK) kelas X, XI, XII. Tujuan pengajaran bahasa Perancis di SMA menurut KTSP adalah agar para peserta dididik memiliki kemampuan dasar keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis untuk berkomunikasi secara sederhana. Selain itu, melalui pembelajaran bahasa Perancis dapat dikembangkan keterampilan peserta didik dalam berkomunikasi lisan maupun tulisan untuk menyampaikan informasi, pikiran dan perasaan. Berdasarkan tujuan pengajaran bahasa Perancis di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan reseptif salah satunya yang mencakup membaca merupakan kemampuan berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa SMA yang memperoleh pelajaran bahasa Perancis. Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang mempengaruhi keterampilan berbahasa lainnya, sehingga penting dikuasai agar dapat berkomunikasi secara optimal. CECRL (Cadre Européen Commun Référence de Langue) membagi dua kemampuan penguasaan bahasa, yaitu kemampuan umum dan kemampuan komunikasi kebahasaan. Kemampuan komunikasi kebahasaan antara lain kemampuan linguistik, kemampuan sosiolinguistik, dan kemampuan pragmatik. Pada kemampuan linguistik terdiri dari enam kemampuan, yaitu kemampuan penguasaan kosakata, tata bahasa, semantik, fonologi, orthografi dan orthoefik. Keenam kemampuan tersebut merupakan aspek utama atau penting dalam bahasa.

25 4 Nurgiyantoro (1994:165) yang menyatakan bahwa kompetensi kebahasaan seseorang berkaitan dengan sistem bahasa (struktur) dan kosakata. Kosakata dan struktur merupakan aspek kebahasaan yang penting untuk dikuasai karena pada dasarnya aspek-aspek kebahasaan lainnya merupakan pengoperasian dari kedua aspek tersebut. Djiwandono (1996:3) menambahkan bahwa keterampilan berbahasa dapat dikaitkan dengan komponen bahasa. Komponen itu meliputi bunyi bahasa (ucapan), kosakata dan tata bahasa. Bahasa asing termasuk bahasa Perancis selalu berkaitan dengan kosakata dan tata bahasa. Kosakata merupakan kumpulan kata dan ekspresi yang membentuk kata sebuah bahasa yang digunakan dalam kegiatan lisan maupun tulisan, sedangkan tata bahasa merupakan aturan aturan yang dikenal saat mempelajari bahasa. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa keterampilan berbahasa membutuhkan kosakata dan tata bahasa yang memadai. Pada dasarnya untuk mencapai tujuan pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa Perancis peserta didik harus dibekali pengetahuan dasar bahasa Perancis baik lisan maupun tulisan. Sebagai dasar dari pencapaian bahasa tulis dan lisan peserta didik harus dibekali dengan kosakata dan tata bahasa yang kuat, yang mana pada proses pembelajaran selanjutnya sangat berpengaruh lebih dalam. Pada bagian kosakata, peserta didik dituntut untuk menguasai seluruh kosakata yang dipelajari sedangkan pada bagian tata bahasa, peserta didik dituntut untuk lebih memahami letak penggunaan pola kalimat yang benar, di dalamnya terdiri dari aturan aturan penyusunan bahasa tersebut, sehingga dapat mengandung arti dan makna yang tepat untuk

26 5 diungkapkan. Secara umum, kegiatan belajar mengajar di MAN 2 Brebes berjalan lancar sesuai kurikulum yang diterapkan yakni kurikulum 2013 dan kurikulum 2006 (KTSP). Kurikulum 2013 diterapkan pada kelas X dan XI sedangkan kelas XII masih menggunakan kurikulum 2006 (KTSP). Kurikulum belum diterapkan secara menyeluruh dikarenakan penerapannya dilakukan secara bertahap berdasarkan keputusan kepala madrasah sehingga kurikulum untuk mata pelajaran bahasa Perancis kelas XII menggunakan kurikulum 2006 (KTSP). Pembelajaran bahasa Perancis di MAN 2 Brebes khususnya kelas XII telah berjalan dengan efektif. Materi pembelajaran pun telah berjalan dengan baik. Dalam pembelajaran bahasa Perancis selalu dijumpai kosakata dan tata bahasa yang senantiasa mendampinginya. Kehadirannya berperan penting dan sebagai unsur utama penunjang dalam berbahasa. Guru bahasa Perancis menyampaikan setiap materi selalu menyisipkan perbendaharaan kosakata dan tata bahasa dalam pembelajaran bahasa Perancis. Hal ini terbukti dari hasil ulangan harian yang baik dan mencapai nilai diatas kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran bahasa Perancis yaitu diatas 70 pada saat peneliti melakukan observasi di MAN 2 Brebes. Adapun jenis tes ulangan harian yang dilakukan yaitu keterampilan membaca (compréhension écrite). Kosakata yang dipelajari siswa kelas XII, yaitu kosakata tentang topik kegiatan di waktu senggang/hobi (nama-nama olahraga, alat-alat musik dll), wisata (nama-nama tempat wisata), ungkapan komunikatif yang sesuai dengan tema (ungkapan untuk memesan sebuah kamar hotel, memesan tiket pesawat dan

27 6 kereta, dll). Adapun tata bahasa yang dipelajari adalah kala futur simple (s+verbe au conjugué au futur simple+complément), kala passé composé (s+verbe au conjugué au passé composé+ complément), kata kerja kala futur simple dan passé composé (avoir, être, parler, acheter, manger, discuter, donner, entrer, aller, partir, venir, arriver), konjugasi kata kerja tak beraturan ( être, avoir, venir, aller, faire, partir, boire, prendre), bentuk negatif/la négation (ne...jamais, ne...pas encore), kata penghubung/conjonction (mais dan et), bentuk pertanyaan /l interrogation (pourquoi dan comment) dan adjectif demonstratif. Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya bahwa penguasaan kosakata dan tata bahasa adalah unsur penting dalam keterampilan membaca. Apabila siswa mengikuti pembelajaran dengan baik, memiliki minat dan motivasi yang tinggi serta menguasai kosakata dan tata bahasa yang dipelajari, maka siswa akan memiliki keterampilan membaca dengan baik sesuai dengan kaidah kebahasaan. Di samping itu, penelitian penelitian terdahulu belum ada yang meneliti tentang seberapa besar pengaruh penguasaan kosakata dan tata bahasa terhadap keterampilan membaca. Oleh karena itu, penulis ingin meneliti seberapa besar pengaruh penguasaan kosakata dan tata bahasa terhadap keterampilan membaca pada siswa kelas XII MAN 2 Brebes. Siswa kelas XII dipilih sebagai populasi penelitian, karena diasumsikan setelah pembelajaran selama tiga tahun, mereka sudah memiliki perbendaharaan kata yang cukup dan penguasaan tata bahasa Perancis yang memadai untuk dapat membaca.

28 7 1.2 Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah pengaruh penguasaan kosakata dan tata bahasa terhadap keterampilan membaca pada siswa kelas XII MAN 2 Brebes? 2. Bagaimanakah kesalahan kosakata dan tata bahasa dalam membaca pada siswa kelas XII MAN 2 Brebes? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh penguasaan kosakata dan tata bahasa terhadap keterampilan membaca pada siswa kelas XII MAN 2 Brebes. 2. Mendeskripsikan kesalahan yang terdapat pada hasil tes kosakata, tata bahasa dan keterampilan membaca siswa kelas XII MAN 2 Brebes. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan proses pembelajaran bahasa Perancis dengan memberikan penekanan dari dua aspek kebahasaan yang mempengaruhi keterampilan membaca baik kosakata maupun tata bahasa pada siswa kelas XII MAN 2 Brebes dan menginformasikan kesalahan kosakata dan tata bahasa apa saja yang dibuat oleh responden, sehingga melalui penelitian ini penyelenggaraan mata pelajaran bahasa Perancis akan lebih baik.

29 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS 2.1 Kajian Pustaka Tinjauan pustaka digunakan untuk mengetahui keaslian penelitian ini yang berkaitan dengan penelitian korelatif ditinjau dari segi materi,konstruksi, dan bahasa, untuk mengetahui perbedaan dan persamaannya. Beberapa hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan topik penelitian ini, diantaranya penelitian dari : Anna Dwi Septiarti (2008), Kristanto Ari Wibowo (2008), Hutdiyati Yonif Verawaty (2009), dan Rahmadini Abdi N. (2012). Septiarti (2008) melakukan penelitian tentang Studi Perbandingan Kemampuan Penguasaan Kosakata Bahasa Perancis melalui Tes Padan Kata dan Tes Teka Teki Silang Pada Siswa Kelas XII Bahasa SMA N 1 Petarukan Pemalang Tahun Ajaran 2007/2008. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Septiarti dapat disimpulkan bahwa nila rata-rata kemampuan penguasaan kosakata bahasa Perancis siswa kelas XII Bahasa SMA N 1 Petarukan Pemalang tahun ajaran 2007/2008 dalam mengerjakan tes padan kata adalah yang termasuk dalam kategori cukup, sedangkan nilai rata-rata kelas XII SMA N 1 Petarukan Pemalang tahun ajaran 2007/2008 dalam mengerjakan tes teka teki silang adalah yang termasuk dalam kategori baik. Hasil perolehan nilai tes teka teki silang lebih baik dari nilai tes padan kata, namun di sisi lain tes teka teki silang lebih buruk dari tes padan kata karena ketika siswa sudah dapat menemukan salah satu jawaban maka salah satu hurufnya akan mempermudah menemukan jawaban 8

30 9 berikutnya sedangkan tes padan kata tidak tersedia bantuan sehingga siswa mendapat kebebasan menyusun jawaban sendiri, dengan kata lain jika siswa tidak mengetahui atau pun lupa jawaban benar, mereka akan salah menjawab atau bahkan tidak dapat menjawab sama sekali. Meskipun demikian, penelitian yang dilakukan oleh Septiarti A.D dapat disimpulkan bahwa ada korelasi antara penguasaan kosakata bahasa Perancis melalui tes padan kata dan teka teki silang pada Siswa Kelas XII Bahasa SMA N 1 Petarukan Pemalang Tahun Ajaran 2007/2008 Wibowo (2008) melakukan penelitian tentang Korelasi antara Penguasaan Kosakata dengan Menyimak Interogatif pada Mahasiswa Semester III jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Program Studi Pendidikan Bahasa Perancis, FBS, UNNES tahun ajaran 2007/2008. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Wibowo (2008) dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata mahasiswa semester III Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Program Studi Pendidikan Bahasa Perancis, FBS, UNNES tahun ajaran 2007/2008 tergolong baik sekali, meskipun mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam tes mot de la meme famille. Secara keseluruhan mahasiswa tersebut dalam menyimak interogatif melalui media dialog berbahasa Perancis tergolong baik, meskipun mahasiswa banyak melakukan kesalahan fonetik. Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi antara penguasaan kosakata dengan menyimak interogatif, diperoleh hasil (r hitung) sebesar Dengan mengacu pada tabel koefisien korelasi untuk taraf kepercayaan 95% dengan N 24 maka dapat diketahui bahwa r hitung (0.417) lebih besar dari r tabel (0.404) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada korelasi

31 10 antara penguasaan kosakata dengan menyimak interogatif melalui media dialog berbahasa Perancis. Verawaty (2009) melakukan penelitian tentang Korelasi Antara Penguasaan Struktur Bahasa Perancis dengan Kemampuan Menyusun Scramble Kalimat Berbahasa Perancis Mahasiswa Semester III Prodi Pendidikan Bahasa Perancis. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Verawaty (2009) dapat disimpulkan bahwa penguasaan struktur bahasa Perancis mahasiswa semester III jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Program Studi Pendidikan dan Sastra Perancis, FBS, UNNES, tahun ajaran 2008/2009 tergolong baik, dengan rata-rata sebesar Kemampuan mahasiswa dalam menyusun scramble kalimat berbahasa Perancis tergolong baik dengan rata-rata Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada korelasi antara penguasaan struktur dengan kemampuan menyusun scramble kalimat berbahasa Perancis mahasiswa semester II. Rahmadini (2012) yang berjudul Korelasi Antara Penguasaan Kosakata dan Tata Bahasa Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Pada Mahasiswa Semester II Program Studi Pendidikan Bahasa Perancis. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Rahmadini (2012) dapat disimpulkan, pada responden mahasiswa semester II Program Studi Pendidikan Bahasa Perancis Jurusan Bahasa dan Sastra Asing Fakultas Bahasa dan Seni Universitas,UNNES tahun ajaran 2011/2012, diketahui bahwa penguasaan kosakata dan tata bahasa berkorelasi dengan keterampilan menulis karangan berbahasa Perancis. Pada tes penguasaan kosakata, nilai rata- rata yang diperoleh responden adalah 74,75. Nilai rata rata yang diperoleh responden pada tes penguasaan tata bahasa

32 11 adalah 71,5 sedangkan nilai rata rata pada tes kemampuan menulis adalah 74. Korelasi penguasaan kosakata dan tata bahasa terhadap kemampuan menulis cukup tinggi, hal ini ditunjukan oleh besarnya nilai R dengan nilai positif, yaitu Dari nilai R yang hamper mendekati 1 ini, dapat diartikan bahwa variabel independen berkorelasi tinggi dan positif dengan variabel dependen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin baik penguasaan kosakata dan penguasaan tata bahasa mahasiswa semester II Program Studi Pendidikan Bahasa Perancis, Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Universitas Negeri Semarang tahun ajaran 2011/2012, maka semakin baik pula kemampuan mereka dalam menulis karangan berbahasa Perancis. Kemudian secara parsial, terdapat korelasi yang signifikan antara penguasaan kosakata dan penguasaan tata bahasa dengan kemampuan menulis. Arah korelasi parsialnya pun bernilai positif. Korelasi parsial penguasaan kosakata dan kemampuan menulis menunjuk pada angka 0,771, sedangkan korelasi parsial penguasaan tata bahasa dan kemampuan menulis menunjuk pada angka 0,652. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata berhubungan lebih erat dengan kemampuan menulis dibandingkan penguasaan tata bahasa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada korelasi antara penguasaan kosakata dan tata bahasa terhadap kemampuan menulis karangan pada mahasiswa Semester II Program Studi Pendidikan Bahasa Perancis. Berdasarkan uraian pada penelitian penelitian di atas, penelitian 1, 2, 3, dan 4 adalah penelitian korelasional. Berdasarkan seluruh uraian penelitian dan hasil yang telah dijelaskan di atas bahwa sudah banyak penelitian yang mengkaji

33 12 tentang pengaruh penguasaan kosakata maupun tata bahasa terhadap keterampilan berbahasa dengan keterampilan berbahasa yang berbeda. Namun belum ada penelitian yang mengkaji tentang seberapa besar pengaruh dari keempat penelitian di atas. Oleh karena itu, kedudukan penelitian yang dilakukan oleh penulis mengkaji tentang seberapa besar pengaruh penguasaan kosakata dan tata bahasa terhadap keterampilan membaca siswa kelas XII MAN 2 Brebes, sehingga dengan adanya kebaruan penelitian ini bertujuan untuk melengkapi referensi dalam pembelajaran bahasa Perancis. Dengan demikian penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengaruh penguasaan kosakata dan tata bahasa terhadap keterampilan membaca bahasa Perancis, menginformasikan kesalahan kosakata dan tata bahasa apa saja yang dibuat oleh responden dan siswa dapat termotivasi untuk belajar bahasa Perancis. 2.2 Landasan Teoretis Peneliti akan menguraikan teori-teori yang menjadi landasan penelitian dari para ahli dan sumber-sumber yang mendukung penelitian tentang teori kosakata, teori tentang tata bahasa, dan teori keterampilan membaca.

34 Kosakata Menurut Grevisse (1988:192), le vocabulaire est l ensemble des mots utilisés dans une réalisation orale ou écrite, yang artinya adalah kosakata merupakan keseluruhan kata yang digunakan dalam kegiatan lisan maupun tulisan. Sedangkan menurut Alvarez dan Perron (1995:90 91), lexicale est l ensemble des mots et expressions formant le vocabulaire d une langue. Leksikon adalah keseluruhan kata dan ekspresi yang membentuk kosakata dari sebuah bahasa. Kedua istilah antara vocabulaire dan lexicale sekilas memang berbeda, namun dilihat dari makna, kedua istilah tersebut merupakan sinonim. Leksikal merupakan istilah dalam ilmu kebahasaan, sedangkan kosakata adalah istilah yang sering digunakan dalam kegiatan lisan maupun tulisan. Keraf (1996:21) menambahkan bahwa semakin kaya kosakata yang dimiliki seseorang, semakin besar pula kemungkinan ia terampil berbahasa sehingga ia akan mempunyai kemampuan lebih untuk memilih dengan kata yang paling harmonis dalam menyampaikan maksud atau gagasannya. Banyaknya kosakata yang dikuasai memungkinkan seseorang untuk menerima dan menyampaikan informasi yang lebih luas. Sebaliknya, keterbatasan kosakata yang dikuasai akan menyebabkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa kosakata adalah kumpulan kata dan ekspresi yang membentuk kata sebuah bahasa yang digunakan dalam kegiatan lisan maupun tulisan, di samping itu kosakata

35 14 merupakan aspek kebahasaan yang penting untuk mendukung penguasaan empat keterampilan, yaitu menyimak, membaca, berbicara, dan menulis Kelas Kata Dalam bahasa, kumpulan kata atau kosa kata terbagi menurut kelasnya. Menurut Lehmann dan Berthet (1998: 3), En français, il y a huit classes grammaticales aux partis du discours: nom, verbe, adjectif, déterminant, pronom, adverbe, préposition, conjonction. Dalam bahasa Perancis, ada delapan kelas kata dalam kategori tata bahasa. Berikut penjelasan lebih lanjut: 1) Les Noms Charaudeau (1996:43) menjelaskan bahwa les noms atau kata benda dalam bahasa Perancis terbagi menjadi dua jenis, yaitu noms communs dan noms propres. Noms communs adalah kata yang menjelaskan kata benda pada umumnya, seperti Stylo, Dictionnaire, Chapeau. Sedangkan noms propres adalah kata yang berhubungan dengan nama seperti Giroud, Hugo, Marseille dan Bordeaux. 2) Les Verbes Secara singkat, Periot (2000:163) menjelaskan bahwa les verbes atau kata kerja adalah kata yang berfungsi sebagai pusat dari kalimat setelah subjek. Popin (1993:57 58) menambahkan bahwa verbe terbagi menjadi dua macam, yaitu verbe d action dan verbe d état. Verbe d action adalah verba yang menerangkan perbuatan, sedangkan verbe d état adalah verba yang menerangkan keadaan.

36 15 Dari kedua teori tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa verba adalah jenis kata yang menerangkan perbuatan atau keadaan dan menjadi pusat dari kalimat setelah subjek. Berikut contoh dari verba: Contoh verba perbuatan : Guillaume écrit une lettre. Écrit merupakan verba perbuatan, yaitu kata kerja yang menerangkan kegiatan bahwa Guillaume menulis surat. Contoh verba keadaan: Guillaume est timide. Est merupakan verba keadaan, yaitu kata kerja yang menerangkan keadaan bahwa Guillaume malu. 3) Les Adjectifs Les adjectifs sont des mots qui se joignent au nom ( «adjoint» du nom ) pour l introduire, le déterminer ( «déterminant» ) ou pour préciser une qualité, une manière d être ( «adjectifs qualificatifs» ) (Pougeoise 1996 : 24). Adjektiva atau kata sifat adalah kata yang bergabung dengan nomina (penyerta nomina) untuk memperkenalkan, menunjukan ( «determinan» ) atau untuk menjelaskan kualitas cara manusia ( «adjectif qualificatif» ). Contoh : belle yang berarti cantik, heureux yang berarti bahagia, dan petit yang berarti kecil. 4) Les Déterminants Déterminant adalah kata sandang atau kata penyerta dari nama. Menurut Hutagalung (2003:32), déterminant terdiri dari adjectif demonstratif, adjectif possessif, adjectif numéral, adjectif interrogatif, adjectif exclamatif, dan article. Popin (1993:76) menambahkan bahwa déterminant selalu diletakan

37 16 sebelum nomina dan déterminant selalu tergantung pada jenis dan jumlah nama yang disertainya. Contoh: La chaise, mon père, ce sac. 5) Les Pronoms Hutagalung (2003:40) menjelaskan bahwa les pronoms atau pronomina adalah kata ganti yang digunakan untuk menggantikan nomina. Menurut Dubois dkk (1961:49 73), kata ganti atau pronom di dalam bahasa Perancis terdiri dari enam jenis, yaitu pronoms personnels, pronoms possessifs, pronoms démonstratifs, pronoms relatif, pronoms interrogatif, dan pronoms indéfinis. Contoh : Je suis à Semarang, tu viens de Nantes, Elle part pour Londres. 6) Les Adverbes Delatour (1991:177) menjelaskan bahwa Les adverbes sont des mots ou groupe des mots invariables modifiant le sens d un mot ou d une phrase. Adverbia merupakan kata kata atau kumpulan kata yang tidak berubah ubah yang memperjelas makna sebuah kata atau kalimat. Contoh: Yvette parle lentement. Yvette berbicara secara pelan pelan. Lentement yang berasal dari adjectif lente, adalah adverbia yang berfungsi sebagai penjelas dari verba parler. Popin ( 1993 : 101 ) membagi adverbia menjadi lima yaitu : a. Les adverbes de manière (adverbia cara) Contoh: lentement, bon, ensemble, etc.

38 17 Le professeur d indonésien enseigne lentement. Guru bahasa Indonesia itu mengajar secara pelan-pelan. b. Les adverbes de quantité ( adverbia jumlah ) Contoh: presque, assez, beaucoup, etc. Le cours de mathématiques est assez difficile. Mata pelajaran matematika cukup sulit. c. Les adverbes de temps ( adverbia waktu ) Contoh: demain, avant, après, etc. Je vais en France demain. Saya akan pergi ke Perancis besok. d. Les adverbes de lieu ( adverbia tempat ) Contoh: devant, derrière, dedans, etc. Ma soeur est devant la porte. Saudaraku (prm) berada di depan pintu. e. Les adverbes des modeaux ( adverbia modus ) Contoh: ne... jamais, ne... pas, peut être, etc. Sylvie ne fait jamais du football. Sylvie tidak pernah bermain sepak bola. 7) Les Prépositions Charaudeau (1996:258) menjelaskan, les prépositions sont les mots grammaticaux entrant dans la composition d un groupe nominal, d un groupe adjectival, ou d un groupe verbal. preposisi adalah kata gramatikal yang masuk ke dalam susunan kelompok nomina, kelompok adjektiva atau ke dalam

39 18 kelompok verba. Contoh: de, à, pour, avec, etc. Depuis dimanche, mes parents sont à Toulouse. Sejak hari minggu, orang tua saya berada di Toulouse. 8) Les Conjonctions Charaudeau ( 1996 : 129 ) les conjonctions atau konjungsi adalah kata yang tidak berubah yang berfungsi menghubungkan dua kata, dua kalimat, anak kalimat dengan kalimat lain. Contoh: Dua kata: J apprends le français et l espagnol. Saya belajar bahasa Perancis dan bahasa Spanyol. Dua kalimat: Charlotte est belle, mais elle est paresseuse. Charlotte cantik, tapi dia malas. Anak kalimat dengan kalimat lain: Ma maison est détruite alors qu il y avait le tremblement de terre. Rumah saya hancur ketika ada gempa bumi. ( proposotion subordonée) Popin (1993:106) membagi tipe konjungsi menjadi dua: a. La conjonction de coordination (konjungsi kalimat tunggal) Contoh : mais, ou, et, etc. Guillaume est beau mais Thuram est laid. Guillaume tampan tetapi Thuram jelek.

40 19 b. La conjonction de subordination (konjungsi induk kalimat atau anak kalimat). Contoh: alors que, lorsque, que, etc. C est la France que je préfère. Inilah negara Perancis yang saya suka Tata Bahasa Mengenai tata bahasa, Petiot (2000:17) menjelaskan, La grammaire est l ensemble des fonctionnements d une langue, c est à dire le system de cette langue. Tata bahasa adalah keseluruhan mekanisme dari suatu bahasa, yang artinya adalah sistem dari bahasa tersebut. Untuk dapat membaca, penguasaan kosa kata harus pula didukung dengan penguasaan tata bahasa, karena dengan pemahaman tata bahasa, maka kosakata dapat menempati fungsinya dalam sebuah kalimat Fungsi Subjek Petiot (2000:28) menjelaskan, Le sujet est un constituant de type nominal: nom propre, verbe à l infinitif, proposition, pronom, déterminant et noms communs. Subjek adalah keseluruhan dari jenis kata benda, nom propre, kata kerja pada bentuk infinitif, frasa, kata ganti nomina, déterminant nom. Nom propre, pronom, déterminant, noms communs dan proposition tergabung dalam satu kelompok yang disebut groupe nominal (Petiot 2000:160). Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai elemen subjek :

41 20 (1) Verbe à l infinitif Contoh: Faire du sport est bon pour la santé - Berolahraga baik untuk kesehatan (2) Nom Propre Contoh: Bernard habite à Lille Bernard tinggal di Lille (3) Proposition Contoh: La fille qui joue s appelle Julien Anak perempuan yang bermain itu bernama Julien. Proposition yang digunakan adalah proposition subordonnée relative (anak kalimat penghubung) dengan menggunakan pronom relatif qui yang berfungsi sebagai pengganti subjek. Crocker (2005:266) menjelaskan bahwa qui berfungsi sebagai subjek dari klausa dan mengacu pada orang atau benda. (4) Pronom Contoh: Mon ami vient de Monaco Temanku berasal dari Monaco. Pronom yang berfungsi sebagai sujet bisa berupa pronom personel sujet dengan pembagian sebagai berikut: Tabel 2.1 Kata Ganti Subjek Kata Ganti Subjek Saya Kamu Dia lk / pr Kami Le Pronom Personnel Je Tu Il / Elle Nous

42 21 Kata Ganti Subjek Kalian / Anda Le Pronom Personnel Vous Mereka lk / pr Ils / Elles Pronom lain yang bisa digunakan sebagai subjek adalah pronom indéfini, yaitu pronom yang menunjukan cara yang tidak jelas dan tidak tentu dari orang, benda, ataupun ide. Contoh: Trois garçons sont intelligents, les autres sont paresseux Tiga anak itu pintar, yang lainnya malas. (5) Déterminant et Nom Contoh : La dame boit du jus nyonya itu minum jus. Mengenai déterminant yang berperan sebagai penyerta nama, baik nama yang berfungsi sebagai sujet ataupun complément, déterminant selalu menggunakan aturan yang sama yaitu bahwa déterminant selalu diletakan sebelum nomina dan déterminant selalu tergantung pada jenis dan jumlah nomina yang disertainya (Popin 1993:76). Déterminant dalam bahasa Perancis terdiri dari adjectif démonstratif, adjectif possessif, adjectif numéral, adjectif interrogatif, dan article (Hutagalung 2003:32) a. Adjectif Démonstratif Charaudeau (1996:53) menjelaskan, Le déterminant démonstratif comme son nom, l indique, détermine le nom. Determinan demonstratif (kata sandang penunjuk) seperti yang diperlihatkan oleh namanya, berfungsi untuk menunjukan

43 22 kata benda/nomina. Berikut adalah bentuk adjectif demonstratif (Charaudeau :1996:53). Tabel 2.2 Adjectif Démonstratif Au Singulier Ce ( ini/itu) Cet Cette Devant un nom Devant un nom masculin Didepan kata benda masculin Commençant par une voyelle ou un h. Diawali huruf vokal h Feminin. Didepan kata benda berjenis femina. Au Pluriel Ces Devant un nom pluriel au masculin ou au feminin. Didepan kata benda jamak dengan jenis maskulin atau femina. Contoh : Ce vêtement est joli pakaian ini bagus Pada contoh kalimat di atas, adjectif démonstratif yang digunakan adalah ce, yang berarti ini, karena bendanya berjenis kelamin maskulin dan berjumlah tunggal. Adjectif «ce» menunjuk pada benda benda yang ditunjukannya, yaitu «vêtement». b. Adjectif Possessif Charaudeau (1996:54) menjelaskan, Le déterminant possessif établit une relation d appartenance entre un possesseur et ce qu il possède. Determinan kepemilikan menunjukan suatu hubungan kepemilikan antara pemilik dan hal yang dimilikinya. Berikut bentuk adjectif possessif (Crocker 2005:54).

44 23 Tabel 2.3 Adjectif Possessif Masculin Tunggal Maskulin / Feminin tunggal Feminin Jamak sebelum vokal Tunggal Mon ( miliku ) Mon Ma Mes Ton ( Milikmu ) Ton Ta Tes Son ( Miliknya ) Son Sa Ses Notre ( milik kami ) Notre Notre Nos Votre ( Milik Kalian/ Anda ) Votre Votre Vos Leur ( Milik mereka) Leur Leur Leurs Contoh : Son chapeau est vert Topinya berwarna hijau. Pada contoh kalimat di atas, adjectif possessif yang digunakan adalah son, yang berarti nya, karena kata benda yang disertainya berjenis kelamin maskulin dan berjumlah tunggal. Adjectif «son» menunjukan kepemilikan dari kata benda yang ditunjukannya yaitu «chapeau». c. Adjectif numéral Delatour (1991:105) membagi adjectif numéral menjadi dua jenis, yaitu adjectif numéral cardinal dan adjectif numéral ordinal. Adjectif numéral cardinal adalah kata sifat yang menunjukan jumlah sedangkan adjectif numéral ordinal adalah kata sifat yang menunjukan susunan.

45 24 Tabel 2.4 Adjectif Numéral No Cardinal Ordinal un(e) deux trois quatre cinq six sept huit neuf dix onze douze treize quatorze quinze seize dix-sept dix-huit dix-neuf vingt vingt et un(e) vingt deux trente quarante cinquante soixante soixante-dix quatre-vingt quatre-vingt-dix cent mille Premier(-ère) Deuxième,second(e) Troisième Quatrième Cinquième Sixième Septième Huitième Neuvième Dixième Onzième Douzième Treizième Quatorzième Quinzième Seizième Dix-septième Dix-huitième Dix-neuvième Vingtième Vingt et unième Vingt-deuxième Trentième Quarantième Cinquantième Soixantième Soixante-dixième Quatre-vingtième Quatre-vingt-dixième Centième Millième d. Adjectif interrogatif Delatour (1991:192) menyatakan bahwa ada beberapa jenis adjectif interrogatif, yaitu: quel, quelle, quels, quelles. Ada pun penggunaannya adalah adjectif interrogatif selalu mendahului nom atau kata benda. Berikut struktur pembentukan kalimat dengan menggunakan adjectif interrogatif:

46 25 Quel, Quelle, Quels, Quelles + nom Tabel 2.5 Adjectif Interrogatif Maskulin Singulier Féminin Singulier Maskulin Pluriel Féminin Pluriel QUEL QUELLE QUELS QUELLES Contoh : a. Quel sport aimez-vous? (m.s.) Olahraga apa yang kamu sukai? b. Quelles voitures achetez-vous? (f.p) Mobil apa yang kamu beli? Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan adjectif interrogatif harus disesuaikan dengan genre atau jenis kelamin dan nombre atau jumlah yang terdapat pada kata benda yang dijelaskan. e. Article Artikula adalah kata sandang yang menyertai nomina dan berubah sesuai jenis dan jumlah nomina (Hutagalung 2003:33). Charaudeau (1996:44) membagi les articles menjadi tiga jenis, yaitu article défini, article indéfini dan article partitif. Crocker (2005:17) menjelaskan, kata sandang tentu adalah kata yang digunakan untuk mendampingi kata benda dalam pengertian umum, kata sandang tak tentu adalah kata yang digunakan dengan kata benda terhitung, sedangkan kata benda tak terhitung menggunakan kata sandang partitif.

47 26 Dubois (2001:50) menjelaskan, Ils peuvent avoir le trait [- défini] comme le, la, les, où l, le trait [- indéfini], comme un, une, des (la grammaire traditionnelle les appelle article défini et article indéfini). Constituant obligatoire, l article défini est absent devant les noms propres comme Jean, Paris, Médor, etc. (article défini + Jean); l article indéfini peut prendre la forme zéro comme dans toute personne (toute + zéro + personne). Avec les noms non comptables, article dit partitif indique un prélèvement quantitatif non défini: du beurre, de la farine, manger des épinards. Artikula dapat memiliki ciri ciri, yaitu artikula tentu seperti le, la, les, atau l, ciri artikula tak tentu seperti un, une, des (tata bahasa lama menamakannya sebagai article défini dan article indéfini) yang harus tersusun, artikula tentu tidak ada di depan kata benda apabila diikuti nama diri seperti Jean, Paris, Médor dll. (artikula tentu + Jean); artikula tak tentu dapat mengartikan bentuk nol seperti dalam setiap orang (setiap + nol + tak seorang pun). Dengan kata benda yang tidak dapat dihitung disebut sebagai artikula partitif yang menunjukan banyaknya jumlah benda tidak tentu: bir, tepung, makan sayur bayam. Tabel 2.6 Article Article Singulier Pluriel Masculin Féminin Masculin Féminin Défini normal Le ball L appartement La ville L orange Les balls Les villes ( devant une voyelle ou un h ( didepan huruf vokal h )

48 27 Article Singulier Pluriel Masculin Féminin Masculin Féminin Contracté au restaurant à la maison aux hommes aux femmes ( à le ) de la maison ( à les ) ( à les ) du restaurant des garçons des filles ( de le ) ( de les ) ( de les ) Indéfini Un ball Une ville Des balls Des villes Partitif Manger du riz Manger de la poisson Boire alcools des Boire des jus de vin Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi sujet ditempati oleh verbe infinitif, nom propre, proposition, dan noms communs yang kehadirannya harus disertai oleh déterminant Fungsi Predikatif Fungsi predikatif dalam ditempati oleh verba atau kata kerja. Mengenai kata kerja yang berfungsi sebagai predikat. Periot (2000:163) menjelaskan, La phrase est construite autour d un verbe qui est son élément central. Kalimat disusun mengelilingi kata kerja yang menjadi unsur utamanya. Menurut Dubois dan Lagan (1973: ), verba bahasa Perancis berubah sesuai dengan persona, jumlah, kala dan modus. Berikut penjelasan mengenai perubahan verba oleh beberapa aspek tersebut: Perubahan menurut Personne (persona) dan Nombre (jumlah) Perubahan tersebut terlihat pada perubahan verbanya, yang terbagi dalam subjek tunggal dan jamak. Contoh pada konjugasi verba habiter yang berarti bertempat tinggal adalah sebagai berikut: Tunggal: J habite, tu habites, il habite, elle habite Jamak: Nous habitons, vous habitez, ils habitent, elles habitent

49 Perubahan menurut Temps ( kala ) Perubahan tersebut menyangkut kala waktu, yaitu kala lampau yang terbagi menjadi le passé composé, kala sekarang atau le présent, kala akan datang yang terbagi menjadi le futur proche dan le futur simple. Berikut penjelasan mengenai kala yang berlaku pada bahasa Perancis yang telah diajarkan pada responden: (1) Le Passé Composé Charaudeau (1996:168) menjelaskan bahwa le passé composé adalah kala yang menunjukan kejadian yang dilakukan di masa lampau. Contoh: J ai écrit une lettre saya telah menulis sebuah surat. Charaudeau (1996:175) memaparkan bahwa pembentukan passé composé adalah avoir yang dikonjugasikan sesuai subjek dengan kala présent dan verba dasar yang telah berubah menjadi participe passé. Charaudeau (1996: ) menambahkan bahwa ketika verba yang digunakan adalah les verbes de déplacement dans l espace (naître, venir, apparaître, arriver, devenir, sortir, partir, aller, monter, descendre, tomber, revenir, entrer, retourner, rentrer, mourir) dan les verbes pronominaux, maka pembentukannya pada kala passé composé, menggunakan auxiliaire être dan participe passé à valeur adjectivale (pembentukannya seperti aturan adjectif yang mengikuti jumlah dan jenis nomina). Contoh : Inès est venue Inès telah datang. Ils se sont couchés à 06h00 mereka telah mandi pukul 6 pagi.

50 29 Pada contoh di atas, verba dasar venir dan se coucher berubah menjadi participe passé venue dan se sont couchés, serta mendapat tambahan huruf e dan s, hal ini dikarenakan participe passé mengikuti jenis dan jumlah pada nominanya yang berfungsi sebagai subjek. (2) Le Présent Charaudeau (1996:173) menjelaskan, Le présent, il marque une action en cours à l époque présent. Kala présent adalah kala yang digunakan untuk mengungkapkan peristiwa yang berlangsung pada masa sekarang. Perubahan verba pada kala présent sesuai dengan jumlah subjek. Contoh: Elle adore une pomme rouge dia suka apel merah. Elles adorent une pomme rouge mereka suka apel merah. (3) Le Futur Proche Menurut Charaudeau (1996:181) futur proche digunakan ketika kemungkinan realisasi rencana dari penutur lebih besar. Pembentukan futur proche adalah konjugasi verba aller kala présent dan verba infinitif ( Charaudeau :1996:181). Contoh : Je vais manger au restaurant demain. - Saya akan makan di restoran besok. Verba dari manger tidak berubah, nomina mendapat verba tambahan aller sehingga makna dari kalimat pun berubah. (4) Le futur Simple Charaudeau (1996:181) menyebutkan bahwa futur simple digunakan ketika kemungkinan realisasi rencana dari penutur lebih kecil.

51 30 Contoh pada konjugasi verba écouter yang berarti mendengarkan adalah: Tunggal: J écouterai, tu écouteras, il écoutera, elle écoutera Jamak: Nous écouterons, vous écouterez, ils écouteront, elles écouteront Perubahan menurut Modes (modus) Menurut Charaudeau (1996:166) menjelaskan bahwa dalam bahasa Perancis terdapat enam modus, yaitu: l indicatif, le conditionnelle, l imparfait, le subjonctif, l infinitif dan le participe. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai modus yang telah disebutkan sebelumnya, namun untuk jenis modus subjonctif dan conditionnelle tidak dijelaskan lebih lanjut, karena bukan merupakan materi pada tingkatan SMA atau sederajat, berikut Crocker (2005:97 98) menjelaskan: (1) Indicatif : digunakan untuk menyatakan fakta atau peristiwa, jika pernyataan tersebut menunjukan kebenaran atau kenyataan atau kemungkinan yang lebih besar, maka indicatif digunakan. Contoh: Je sais que Zidane mange. Saya tahu Zidane makan (2) Impératif: digunakan untuk mengekspresikan perintah, harapkan atau keinginan. Contoh: Donnez moi votre glace! Berikan padaku es krim anda (3) Participe: digunakan sebagai kata kerja atau kata sifat. Contoh: Elle est allée en Espagne. Dia sudah pergi ke Spanyol (4) Infinitif: digunakan setelah preposisi atau setelah kata kerja bantu. Contoh : Je vais lire un journal. Saya akan membaca koran

52 Perubahan menurut Voix (Ragam) Perubahan tersebut mencakup kalimat aktif dan pasif. Contoh: Irène invite Marco aujourd hui (aktif) - Irène mengundang Marco hari ini Contoh: Marco est invité par Irène aujourd hui (pasif) - Marco diundang Irène hari ini Perubahan menurut Aspect ( Aspek ) Perubahan menurut aspek verba terdiri atas: (1) Accompli selesai dan non accompli tak selesai Contoh: Il boit du thé. Ia minum teh (tak selesai) Il a bu du thé. Ia sudah minum teh (selesai) (2) Inchoatif mulai Contoh: Elle commence à écouter. Ia mulai mendengarkan (3) Progressif sedang berlangsung Contoh: Je suis en train de chanter. Saya sedang menyanyi (4) Immédiat segera Contoh: Nous allons dormir. Kami akan tidur Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi predikat ditempati oleh verba yang dalam penggunaannya harus dikonjugasikan menurut persona, jumlah, kala, modus, ragam dan aspek yang sesuai dengan apa yang hendak disampaikan penutur atau penulis.

53 Fungsi Pelengkap/ Kompletif La fonction complément adalah unsur dalam kalimat yang berfungsi sebagai keterangan. La fonction complément yang telah dipelajari responden sampai kelas XII meliputi: Le Complément du nom et de l adjectif Fungsi le complément du nom et de l adjectif adalah sebagai keterangan nom atau adjectif yang diawali oleh preposisi. Fungsi pada kedua complément ini bisa ditempati oleh nomina, akjektifa atau verbe infinitif (Popin 1993:27). Berikut beberapa contoh beserta penjelasannya: (1) Nom Contoh: Une tasse de café. secangkir kopi «de café» merupakan complément du nom yang berfungsi menjelaskan une tasse. (2) Verbe à l infinitif Contoh: Je suis content d écrire. saya senang menulis «d écrire» merupakan complément de l adjectif yang berfungsi menjelaskan content Le Complément Circonstencielle Fungsi le complément circonstencielle bisa ditempati oleh adverbe, proposition, groupe nominal tanpa preposisi, groupes prépositionels dan pronom (pronom y dan en), (Petiot 2000: 59). Berikut beberapa contoh beserta penjelasan lebih lanjut yang telah diajarkan pada responden:

54 33 (1) Adverbe Contoh: Mars arrivera demain. Maret akan tiba besok (2) Groupe Nominal (déterminant dan nom) tanpa preposisi Contoh: La nuit, on peut voir les étoiles. - Di malam hari kita bisa melihat bintang bintang (3) Groupe Prépositionel (Preposisi dan Groupe Nominal) Contoh: Renoir va à l hôtel. Renoir pergi ke hotel Fungsi Atributif Petiot (2000:50) menjelaskan, La fonction attribut peut être rempli par un adjectif, un groupe nom, un nom, un groupe nominal, un groupe prépositionel, etc. Fungsi attribut bisa ditempati oleh adjektif, grup adjektival, nomina, grupe nomina, grup prépositionel dan lain sebagainya. Selain unsur yang telah disebutkan di atas, Charaudeau menambahkan proposition subordonnée relative dengan penggunaannya pronom relatif que dalam unsur pembangun fungsi attribut. Namun, penambahan teori dari Charaudeau tidak dijelaskan lebih lanjut karena materi tersebut tidak diajarkan pada tingkatan SMA atau sederajat. Popin (1993:22) menjelaskan bahwa fungsi attribut diberikan pada kalimat yang menggunakan verba être atau verba keadaan. Berikut beberapa contoh dan penjelasannya:

55 34 (1) Adjectif Contoh: Il est beau. Ia tampan Adjectif yang digunakan adalah adjectif qualificatif. Di dalam bahasa Perancis adjectif qualificatif berubah sesuai jenis dan jumlah nomina yang disertainya (Charaudeau 1996:102) Contoh : Le garçon est gros La fille est grosse Pada contoh di atas, adjectif qualificatif berubah sesuai jenis dan jumlah benda yang diterangkannya. (2) Groupe Adjectival (adjectif dan nom) Contoh: Simon devient un grand chanteur. (3) Nom - Simon menjadi seorang penyanyi ternama Contoh: Mon père est médecin. Ayahku berprofesi sebagai dokter. (4) Groupe Nominal (déterminant dan nom) Contoh: Dupon est un héro. Dupon menjadi seorang pahlawan (5) Groupe Prépositionnelle (préposition dan nom) Contoh: Diego est en colère. Diego sedang marah

56 35 (6) Infinitif Contoh: Apprendre n est pas jouer. Belajar bukan bermain (7) Pronom Contoh: C est moi l étudiant. Sayalah sang mahasiswa La fonction attribut terbagi menjadi dua jenis, yaitu attribut de sujet dan attribut de l objet. Untuk penjelasannya disesuaikan dengan materi yang diajarkan pada tingkatan SMA atau sederajat yaitu hanya attribut de sujet. Contoh attribut de sujet : La mademoiselle est belle - Nona itu cantik Dari paparan mengenai fungsi attribut, dapat disimpulkan bahwa fungsi attribut bisa ditempati oleh nomina, ajektifa, grup nomina, grup adjektival, grup prépositionelle, infinitif, pronom, bahkan proposition. Seperti fungsi complément, fungsi attribut pun kehadirannya tidak mutlak dalam suatu kalimat Struktur Dasar Penguasaan struktur atau tata bahasa dapat diaplikasikan dengan cara menyusun sebuah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa yang benar. Bahasa Perancis mempunyai tujuh struktur dasar kalimat (Grenouvrier dan Peytard 1970:133), yaitu: (1) SN + Vi (Circonstanciel) Contoh : Mon jeune frère a couru dans le jardin. Adik laki-lakiku berlari di taman.

57 36 SN Vi : mon frère : a couru (CIRC) : dan le jardin (2) SN + Vt + SN + (Circonstanciel) Contoh : En automne, le fermier laboure son champ. Pada musim gugur, petani mengolah tanahnya. SN Vt SN : le fermier : laboure : son champ (CIRC) : en automne (3) SN + Vt + SN Prép + (Circonstanciel) Contoh : À l école, les élèves obéissent à leur maître. Di sekolah, siswa-siswa mematuhi gurunya. SN Vt : les élèves : obéissent SN Prép : à leur maître (CIRC) : à l école (4) SN + Vt + SN + SN Prép + (Circonstanciel) Contoh : Hier, Monsieur Giroud a envoyé une fleur à sa petite-amie. Kemarin, Tuan Giroud mengirim bunga pada pacarnya. SN Vt SN : Monsieur Giroud : a envoyé : une fleur

58 37 SN Prép (CIRC) : à sa petite-amie : Hier (5) a. SN + V.être + Adj. + (Circonstanciel) Contoh : En été, le ciel est bleu. Pada musim panas, langit biru. SN V.être Adj. (CIRC) : le ciel : est : bleu : en été b. SN + V.être + SN + (Circonstanciel) Contoh : L année prochaine, mon oncle sera un professeur de soundanais acharmée. Tahun depan, ibuku akan menjadi guru bahasa Sunda. SN V.être SN (CIRC) : Ma mère : sera : un professeur de soundanais acharmée : l année prochaine c. SN + V.être + SN Prép + (Circonstanciel) Contoh : Il est à Marseille depuis deux semaines. Dia berada di Marseille sejak dua minggu yang lalu. SN V.être : il : est

59 38 SN Prép (CIRC) : à Marseille : depuis deux semaines (6). V.impers. (suite de V.impers.) + (Circonstanciel) Contoh : Il pleut depuis un mois. Hujan turun sejak sebulan yang lalu. V.impers. (CIRC) : il pleut : depuis un mois (7) Présentatif + suite de présentatif (Circonstanciel) Merupakan ungkapan penunjuk. Contoh : C est mon dictionnaire. Ini kamusku. Présentatif Suite de présentatif : c est : mon dictionnaire Ketujuh stuktur dasar tersebut dapat dikembangkan pada tipe-tipe kalimat bahasa Perancis. Setelah membahas penggunaan kata dalam fungsi kalimat, seperti nom yang bisa berfungsi sebagai subjek, verba yang berfungsi sebagai predikat, dan adjectif yang bisa berfungsi sebagai attribut. Dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa dengan menguasai kosakata dan mengetahui aturan penggunaan dalam fungsinya sebagai kalimat, maka responden diperkirakan akan bisa membaca dengan baik dan benar.

60 Membaca Pengertian Membaca Kegiatan membaca adalah proses yang kompleks, usaha memahami informasi yang disampaikan melalui media tulis. Untuk dapat menggali informasi tertulis, diperlukan pengetahuan tentang struktur, kosakata bahasa yang bersangkutan, dan sistem ejaannya. Sebagaimana diungkapkan Cuq dan Gruca L acquisition de la compréhension écrite en langue étrangère est un processus complexe qui résulte à la fois du transfert des connaissances en langue maternelle, (car, ne l oublions pas, l apprenant de français langue étrangère sait généralement lire dans sa langue maternelle), et du développement de compétences lexicales, syntaxiques et textuelles propres à la langue étrangère; à ces compétences linguistiques et discursives s ajoutent les connaissances antérieures du lecteur, son expérience du monde et son bagage socioculturel (Cuq et Gruca 2002:160). Pemahaman membaca teks tertulis dalam bahasa asing merupakan suatu proses yang kompleks yang acap kali menghasilkan pengetahuan dalam bahasa pembelajar (ingat, pada umumnya pembelajar bahasa Perancis sebagai bahasa asing tahu membaca dalam bahasa ibunya) dan pemahaman membaca teks tertulis memerlukan pengembangan kemampuan leksikal, kemampuan sintaksis dan kemampuan menulis teksyang baik dalam bahasa asing; dengan kemampuan linguistic dan kemampuan mengungkapkan pikiran secara lisan, ditambah dengan co teks (pengetahuan terkait diluar teks), pengetahuan tentang sosial budaya bahasa asing itu.

61 40 Menurut Tarigan, dkk (1991:32), membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahan tulis. Atau dengan kata lain, membaca yaitu memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tertulis. Sedangkan Hodgson dalam Tarigan (1994:7) menyatakan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan untuk memperoleh pesan, yang disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Berdasarkan teori-teori tentang membaca di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tertulis yang disampaikan oleh penulis Jenis jenis Membaca Berdasarkan keterampilan yang bersifat mekanis dan bersifat pemahaman, maka aktivitas membaca yang paling sesuai adalah membaca nyaring untuk keterampilan mekanis dan membaca dalam hati untuk keterampilan pemahaman (Tarigan, 1991:12). (1) Membaca nyaring Membaca nyaring adalah aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan pengarang.

62 41 Aktivitas membaca nyaring lebih ditujukan pada ucapan daripada pemahaman (Tarigan, 1991: 23). (2) Membaca dalam hati atau membaca pemahaman Membaca dalam hati adalah kemampuan membaca tanpa suara dan kemampuan memahami isi bacaan. Menurut Hidayat (1990:29), membaca pemahaman adalah menggali informasi dari teks. Aktivitas ini melibatkan dua hal, yaitu teks yang berimplikasi adanya penulis dan pembaca yang berimplikasi adanya pemahaman. Jadi, membaca pemahaman dilakukan dengan teknik membaca dalam hati. Hodgson dalam Tarigan (1994:7) menyatakan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan satu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata kata secara individual akan dapat diketahui. Jika hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik. Gallison dan Coste (1976:110) memberikan pengertian pemahaman sebagai berikut: comprehension est l opération mentale, résultat du décodage d un message, qui permettra un lecteur (compréhension écrite) ou un auditeur (compréhension orale) de saisir la signification qui recouvrer les signifiants écrites ou sonores. pemahaman merupakan proses pengolahan pesan di dalam pikiran yang memungkinkan seorang pembaca atau seorang pendengar memahami

63 42 makna yang terkandung di dalam penanda tertulis atau lisan. Sedangkan menurut Tarigan (1989:343), pemahaman wacana adalah kemampuan menafsirkan pengalaman, menghubungkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahui, dan menentukan jawaban jawaban serta pertanyaan pertanyaan yang berasal dari sebuah wacana. Dari dua jenis membaca di atas, yang diteliti dalam penelitian adalah membaca pemahaman. Sesuai dengan beberapa pendapat di atas, maka membaca pemahaman adalah salah satu jenis membaca yang dilakukan tanpa mengeluarkan suara dan bertujuan untuk memahami isi teks yang sedang dibaca Tujuan Membaca Pemahaman Moirand (1979:18) mengungkapkan dua alasan mendasar seseorang membaca: il y a sans doute deux raisons fondamentales: soit on lit par plaisir et il s aggit de la lecture détente, de la lecture loisir (ce que nous développerons pas dans la présente ouvrage); soit on lit pour s informer, pour chercher une information au sans large du terme, et c est ce type de lecture que nous envisagerons ici. ada dua alasan mendasar: pertama, orang membaca untuk kesenangan dan ini yang disebut membaca santai, membaca untuk mengisi waktu luang (hal ini kita tidak bicarakan disini) kedua, membaca untuk mendapatkan informasi, untuk mencari suatu informasi dalam arti luas, dan itu merupakan jenis bacaan yang kita bicarakan disini.

64 43 Menurut Tarigan (1990:9), tujuan utama membaca pemahaman adalah mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Secara rinci teori tersebut meliputi: memperoleh perincian perincian, memperoleh ide ide utama, mengetahui urutan atau organisasi cerita, menyimpulkan, untuk mengklarifikasikan atau membandingkan pertentangan. Dari teori teori tentang tujuan membaca di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan membaca pemahaman adalah memperoleh informasi dan memahami makna bacaan. Hal tersebut sesuai dengan silabus pengajaran keterampilan membaca atau Compréhension Écrite pada mata pelajaran Bahasa Perancis, yaitu agar siswa mampu memahami teks, menarik dan memperoleh informasi dari teks bacaan Tingkatan Tes Kemampuan Membaca Kegiatan membaca merupakan aktivitas mental memahami apa yang dituturkan pihak lain melalui sarana tulisan. Dalam kegiatan membaca harus diketahui bahwa lambing tulis tertentu itu mewakili (melambangkan atau menyarankan) bunyi tertentu yang mengandung makna yang tertentu pula. Dalam dunia pendidikan, aktivitas dan tugas membaca merupakan suatu hal yang tidak dapat ditawar tawar. Keberhasilan studi seseorang akan sangat ditentukan oleh kemampuan dan kemauan membacanya. Oleh karena itu, pengajaran bahasa yang mempunyai tugas membina dan meningkatkan kemampuan membaca siswa hendaknya menaruh perhatian yang cukup terhadap usaha peningkatan kemampuan membaca para siswa. Tes kemampuan membaca dimaksudkan untuk mengukur tingkat kemampuan kognitif siswa memahami

65 44 wacana tertulis. Tujuan pengajaran biasanya dikaitkan dengan ketiga taksonomi Bloom: aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Aspek kognitif berupa aktivitas memahami bacaan secara tepat dan kritis, aspek afektif berhubungan dengan sikap dan kemauan siswa untuk membaca, sedangkan tugas psikomotor berupa aktivitas fisik siswa sewaktu membaca. Dari ketiga aspek tersebut, ternyata aspek kognitif yang mempunyai kaitan erat dengan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman. Penekanan tes kemampuan membaca adalah kemampuan untuk memahami informasi yang terkandug dalam wacana. Kegiatan memahami informasi itu sendiri sebagai suatu aktivitas kognitif dapat dilakukan atau dibuat secara berjenjang (Nurgiyantoro, 1988:245). (1) Kemampuan Membaca Tingkat Ingatan Kemampuan membaca pada tingkat ingatan sekedar menghendaki siswa untuk menyebutkan kembali fakta, definisi atau konsep yang terdapat di dalam wacana yang diujikan. Oleh karena fakta, definisi atau konsep yang terdapat di dalam wacana itu dapat ditemukan dan dibaca berkali- kali, pada hakikatnya tes tingkat ingatan tersebut hanya sekedar mengenali, menemukan dan memindahkan fakta yang ada pada wacana ke lembar jawaban yang dituntut. Contoh teks:

66 45 CHEZ CÉDRIC Cedric : Voila c est ma chambre! Zoe : Ouah! super tous tes DVD! Cedric : Les DVD c est ma passion, j aime beaucoup le cinéma. Zoe : Euh, qu est ce que c est? Cedric : C est mon arbre généalogique, avec mes ancêtres. Zoe : Qui est ce avec sa camera et ses petites lunettes? Cedric : C est Louis Lumière, l inventeur du cinéma. Zoe : Ouah! C est vrai?...c est ton ancêtre? Cedric : Oui Zoe : Elle est super ta famille Contoh soal tes kemampuan membaca tingkat ingatan Qu est-ce qu il y a dans la chamber de Cédric? (Jawaban yang benar adalah Il y a les DVD et la photo de l arbre généalogique) Dalam contoh soal tersebut, siswa dituntut untuk mengungkapkan fakta yang terdapat dalam teks tersebut.

67 46 (2) Kemampuan Membaca Tingkat Pemahaman Tes kemampuan membaca pada tingkat pemahaman menuntut siswa untuk dapat memahami wacana yang dibacanya. Pemahaman yang dilakukan pun dimaksudkan untuk memahami isi bacaan, mencari hubungan antarhal, sebab akibat, perbedaan dan persamaan antarhal, dan sebagainya. Penyusunan tes hendaklah tidak dilakukan sekedar mengutip kalimat dalam konteks secara verbatim, melainkan dibuat parafrasenya. Dengan demikian siswa tidak sekedar mengenali dan mencocokan jawaban dengan teks saja, melainkan dituntut untuk dapat memahaminya. Kemampuan siswa memahami dan memilih paraphrase secara tepat merupakan bukti bahwa siswa mampu memahami bacaan yang diujikan itu. Contoh soal tes kemampuan membaca tingkat pemahaman berdasarkan wacana Où sont Cédric et Zoé? (Jawaban yang tepat adalah Ils sont chez Cédric) Dalam contoh soal tersebut, siswa dituntut untuk dapat memahami isi bacaan dengan mencari hubungan antar hal yang ada di dalam teks kemudian memilih paraphrase yang tepat sebagai jawabannya. Siswa mencari hubungan antara elle est super ta famille, dan pernyataan Cédric: Voila c est ma chambre! untuk dapat menyimpulkan bahwa Cédric dan Zoé berada di rumah Cédric. (3) Kemampuan Membaca Tingkat Penerapan Tes tingkat penerapan menghendaki siswa untuk menerapkan pemahamannya pada situasi atau hal yang lain yang ada kaitannya. Demikian pula halnya dengan tes kemampuan membaca. Siswa dituntut untuk mampu

68 47 menerapkan atau memberikan contoh baru, misalnya tentang suatu konsep, pengertian atau pandangan yang ditunjuk dalam wacana. Kemampuan siswa memberi contoh, demonstrasi atau hal hal lain yang sejenis merupakan bukti bahwa siswa telah memahami isi wacana yang bersangkutan. L AGENCE DE VOYAGE M. Deschamps : Bonjour. Je pars en voyage d affaires à Mexico. Je dois être là-bas lundi, mais je ne peux pas partir avant samedi. L Employé : Bon, je vais regarder. Mais, je vous préviens que ça va être difficile. Il n y a que trois vols Air Europe par semaine. Le lundi, le mercredi et le vendredi. M. Deschamps : La compagnie, je m en fiche pas mal, vous savez. Il n y a pas de vols, euh Air Mexique? Ou Trans-Atlantique? L Employé : Apparemment, non. Il n y a pas de vols directs samedi ou dimanche. La seule possibilité c est d aller soit à New York, soit à Rio et de prendre une correspondance. M. Deschamps : Mais, ça doit être plus long. L Employé : Effectivement, c est plus long. Mais, si vous voulez partir samedi ou dimanche.

69 48 M. Deschamps : Oh, non, non. Je ne vais pas passer mon week-end dans un avion, quand même. Faites-moi une réservation pour le vol Air Europe du lundi. Il part à quelle heure? L Employé : À 11 heures, Monsieur. Arrivée 17 heures, heure locale. Ça fait 9 heures de vol. Contoh soal tes kemampuan membaca tingkat penerapan berdasarkan wacana di atas. Comment M.Deschamp part en voyage? Jawaban yang tepat adalah Il part avec Air Europe) Dalam contoh soal tersebut, siswa dituntut untuk menemukan bukti kalimat dalam wacana yang menyatakan ciri ciri dari seorang Louis Lumière. (4) Kemampuan Membaca Tingkat Analisis Tes kemampuan membaca tingkat analisis menuntut siswa untuk mampu menganalisis informasi tertentu dalam wacana, mengenali, mengidentiifikasi, atau membedakan pesan dan atau informasi, dan sebagainya yang sejenis. Aktivitas kognitif yang dituntut dalam tugas ini lebih dari memahami isi wacana. Pemahaman yang dituntut adalah pemahaman secara lebih kritis dan terinci sampai bagian bagian yang lebih khusus. Kemampuan memahami wacana untuk tingkat analisis antara lain berupa kemampuan menentukan pikiran pokok dan pikiran pikiran penjelas dalam sebuah alinea, menentukan kalimat yang berisi pikiran pokok, jenis alinea berdasarkan letak kalimat pokok, menunjukan tanda penghubung antar alinea, dan

70 49 sebagainya. Tes kemampuan membaca tingkat analisis tidak dapat dilakukan pada tingkat menengah (SMA, MA, atau SMK) karena pembelajaran bahasa Perancis di tingkat menengah mengacu pada aturan pemerintah yaitu pembelajaran bahasa asing dasar. (5) Kemampuan Membaca Tingkat Sintesis Tes kemampuan membaca pada tingkat sintesis menuntut seseorang untuk mampu menghubungkan dan atau menggeneralisasikan antara hal hal, konsep, masalah, atau pendapat yang terdapat di dalam wacana. Aktivitas kognitif pada tingkat sintesis ini berupa kegiatan untuk menghasilkan komunikasi yang baru, meramalkan dan menyelesaikan masalah. Aktivitas kognitif tingkat sintesis merupakan aktivita tingkat tinggi dan kompleks. Tes yang diberikan pun menuntut kerja kognitif yang tidak sederhana, maka tidak setiap orang mampu berfikir atau mengerjakan, tugas tugas yang dimaksud dengan baik. Hasil kerja kognitif tingkat sintesis menunjukan cara dan proses berfikir siswa. Oleh karena itu, berbeda halnya dengan tes tes kognitif tingkatan sebelumnya, dalam tes tingkat sintesis dimungkinkan sekali adanya berbagai jawaban siswa yang berbeda antara satu dengan lainnya sehingga jenis tes tingkat sintesis tidak dapat diujikan pada tingkat menengah (SMA,MA atau SMK) karena pembelajaran bahasa Perancis di tingkat menengah mengacu pada aturan pemerintah yaitu pembelajaran bahasa asing dasar. Akan tetapi jenis tes tingkat sintesis dapat diujikan pada mahasiswa.

71 50 (6) Kemampuan Membaca Tingkat Evaluasi Tes kemampuan membaca pada tingkat evaluasi menuntut seseorang untuk memberikan penilaian yang berkaitan dengan wacana yang dibacanya, baik yang menyangkut isi atau permasalahan yang dikemukakan maupun cara penuturan wacana itu sendiri. Penilaian terhadap isi wacana misalnya berupa penilaian terhadap, gagasan, konsep, cara pemecahan masalah, dan bahkan menemukan dan menilai bagaimana pemecahan masalah yang sebaiknya. Jenis tes tingkat evaluasi ini hanya dapat diujikan pada mahasiswa karena tingkat pemikirannya sudah tinggi. Seluruh uraian mengenai tingkat tes kemampuan membaca di atas dapat diringkas dalam tabel berikut ini Tabel 2.7 Indikator Tingkat Tes Kemampuan Membaca Tingkat Kemampuan Tingkat Ingatan Tingkat Pemahaman Tingkat Penerapan Tingkat Analisis Indikator menyebutkan kembali fakta, definisi, atau konsep yang terdapat di dalam wacana yang diujikan 1. memahami isi bacaan 2. mencari hubungan antar hal 3. sebab akibat 4. perbedaan dan persamaan antar hal 5. memahami dan memilih paraphrase secara tepat 1. mampu menerapkan atau memberikan contoh baru 2. menemukan bukti kalimat, frase, atau kata dalam wacana yang menyatakan maksud tertentu 1. menentukan pikiran pokok dan pikiran pikiran penjelas dalam sebuah alinea 2. menentukan kalimat yang berisi pikiran pokok 3. jenis alinea berdasarkan letak kalimat pokok 4. menunjukan tanda penghubung antar alinea 5. membedakan informasi dalam wacana yang berupa fakta dan pendapat, atau membedakan apakah informasi (penuturan) itu berupa laporan, penyimpulan, atau penilaian

72 51 Tingkat Kemampuan Indikator Tingkat Sintesis 1. mampu menghubungkan dan atau menggeneralisasikan antar hal hal, konsep, masalah, atau pendapat yang terdapat di dalam wacana 2. menghasilkan komunikasi yang baru, meramalkan, dan menyelesaikan masalah Tingkat Evaluasi Menilai gagasan, konsep, cara pemecahan masalah, dan menemukan atau menilai bagaimana pemecahan masalah yang sebaiknya Dalam penelitian ini ada tiga tingkat tes kemampuan membaca yang digunakan yaitu selain tes tingkat analisis, sintesis dan evaluasi karena siswa kelas XII SMA, MA, atau SMK belum mempunyai tingkat kognitif yang tinggi sehingga tingkat kemampuan membaca yang dimiliki juga masih rendah, apalagi siswa kelas XII termasuk dalam kategori pemula pembelajar bahasa Perancis Wacana Pengertian Wacana Moeliono dalam Djadjasudarma ((1994:3) menyatakan bahwa wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan yang berhubungan proposisi yang satu dengan proposisi yang lain, membentuk satu kesatuan. Wacana adalah satuan bahasa yang paling lengkap unsurnya (Kridalaksana dalam Hartono 2000:15). Adapun menurut Dubois (2001:482), wacana adalah le texte est donc un échantillon de comportement linguistique qui peut être écrit ou parlé. teks atau wacana adalah suatu contoh bentuk dari lingustik yang berupa tulisan atau ucapan. Sedangkan menurut Tisset (2000:118), un texte n est pas un tas des phrases, un texte est constitué d une suite d énnoncés lies entre eux par divers procedés. teks bukanlah sekumpulan kalimat, sebuah teks tersusun dari kalimat

73 52 yang berkesinambungan yang saling berhubungan satu sama lain dengan cara yang berbeda-beda. Robert (1990:1955) menyatakan texte, les termes, les phrases qui constituent un écritou un oeuvre. teks adalah istilah-istilah atau kalimat-kalimat yang membentuk sebuah tulisan atau karya. Dari teori-teori tentang pengertian wacana atau teks di atas, dapat disimpulkan bahwa wacana atau teks adalah rentetan kalimat yang berkaitan yang berhubungan proposisi yang satu dengan proposisi yang lain, membentuk satu kesatuan yang berkesinambungan yang saling berhubungan satu sama lain dengan cara yang berbeda-beda membentuk sebuah tulisan atau karya Jenis jenis Wacana Keraf (1995:6-7) membagi tulisan berdasar tujuan umum yang tersirat, yaitu eksposisi, argumentasi, persuasi, narasi, dan deskripsi. (1) Argumentasi Wacana argumentasi adalah wacana yang meyakinkan pembaca mengenai suatu kebenaran dan lebih jauh mempengaruhi sikap, dan pendapat orang lain, sedangkan dari pihak pembaca, mereka ingin mendapatkan kepastian tentang kebenaran itu. Boissinot dan Lasserre (1989:33-42) menambahkan c est le texte qui cherche à avancer une these nouvelle ou à repousser une these précédemment admise, de façon à modifier la pensée du résepteur et éventuellement son comportement. teks inilah yang berusaha mengedepankan sebuah pendapat baru atau menarik pendapat yang sebelumnya telah diterima, dengan cara memperbarui pikiran dan juga perilaku pembaca.

74 53 Dari uraian mengenai wacana argumentasi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa wacana argumentasi adalah sebuah wacana yang bertujuan meyakinkan pembaca mengenai suatu hal dengan mengedepankan sebuah pendapat baru atau menarik pendapat sebelumnya yang telah ada sehingga dapat memperbarui pikiran dan perilaku pembaca. (2) Persuasi Tulisan persuasi sebenarnya merupakan sebuah varian dari argumentasi. Tulisan ini lebih condong untuk mempengaruhi manusianya daripada mempertahankan kebenaran mengenai suatu objek tertentu. (3) Narasi Dalam wacana narasi, diungkapkan kejadian-kejadian atau peristiwaperistiwa yang terjadi, baik yang dialami sendiri maupun yang didengar melalui orang lain. Dengan cara ini, kebutuhan para pembaca untuk memperoleh informasi tentang kejadian itu dapat terpenuhi. Sedangkan Boissinot dan Lasserre (1989:33-42) mengungkapkan il rapporte des faits vécus par un personnage réel ou imaginaire. Ces faits se déroulent dans une certain durée. teks naratif berhubungan dengan peristiwa peristiwa yang dialami oleh tokoh riil atau imajiner. Peristiwa peristiwa ini berlangsung dalam jangka waktu tertentu. (4) Deskripsi Dalam wacana deskripsi, digambarkan atau diceritakan bagaimana bentuk atau wujud suatu objek, atau pendeskripsian cita rasa suatu benda, hal, atau bunyi. Menurut Boissinot dan Lasserre (1989:33-42), karakteristik wacana deskripsi tidak berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Teks deskripsi akan memutus

75 54 narasi yang ada di cerita sehingga seolah olah menciptakan jeda atau perhentian pada suatu gambar sehingga penataan ini berbeda dengan teks naratif. (5) Eksposisi Wacana eksposisi adalah wacana yang menguraikan suatu objek sehingga memperluan pandangan dan pengetahuan pembaca (Keraf 1995:6). Sedangkan menurut Suparno (2007:53), karangan eksposisi merupakan karangan yang bertujuan utama untuk memberitahu, mengupas, menguraikan dan menerangkan sesuatu. Dalam karangan eksposisi masalah yang dikomunikasikan terutama adalah informasi. Supaya karangan eskposisi bertambah jelas, disertai gambar, denah, peta, dan angka angka. Pendapat ini senada dengan Deschéne dalam Cornaire (1999:56) yang menyatakan on a defini le texte informatif ou ekspositif à partir de ses buts: il vise à informer et à accroître la connaissance humaine dans un champ déterminé. pendefinisian teks informatif atau ekspositif bertolak dari tujuannya yaitu bertujuan menginformasikan dan memperluas pengetahuan manusia dalam bidang tertentu. Sedangkan menurut pendapat Valiquette dalam Cornaire (1999:58), les texts informatifs à pour objectif d informer, de révéler des faits et il se retrouve dans les articles de journaux (reportages, faits divers), les revues scientifiques, etc. teks informatif bertujuan untuk menginformasikan, mengungkapkan kejadian kejadian dan ada di dalam artikel artikel surat kabar (liputan, kabar serba serbi), karya tulis ilmiah, dan sebagainya.

76 55 Karakteristik teks eksposisi sebagaimana disebutkan dalam adalah sebagai berikut: 1) Caractéristiques d organisation (karakteristik penyusunan) a. progression à thème constant: le theme reste toujours le meme, et on ajoute des informations nouvelles sur celui-ci perkembangan dengan tema tetap: temanya selalu sama dan ditambahi informasi informasi baru b. progression à thème éclaté: les informations qu on donne concernent chacune une partie du theme perkembangan dengan tema menyebar: informasi informasi yang diberikan masing masing berhubungan dengan sebagian tema c. progression à théme linéaire: le propos (à savoir, ce qu on dit de nouveau sur le thème) d une information devient à son tour le theme de l information suivante, et ainsi de suite. perkembangan dengan tema linear: kalimat informasi (untuk diketahui, inilah yang disebut informasi baru mengenai tema) dari sebuah informasi menjadi tema berikutnya, begitu seterusnya 2) Caractéristiques lexicales (karakteristik leksikal) a. Emploi de vocabulaire spécialisé du domaine dont on parle penggunaan kosakata khusus dalam bidang yang sedang dibicarakan b. Vocabulaire analogique et emploi de synonymes appartenant au vocabulaire général, pour rendre le texte accessible aux non spécialistes

77 56 kosakata yang mirip dan penggunaan sinonim menjadi kosakata umum, untuk menjadikan wacana mudah dipahami bagi orang awam c. Emploi de périphrases, dans ce même but d expliquer un mot technique par sa définition en langue générale penggunaan perifrasis, dalam tujuannya menjelaskan sebuah kata khusus lewat pengertiannya dalam bahasa umum d. Comparaisons: on compare un objet non connu du lecteur au fonctionnement d un objet plus proche de son expérience, ce qui en favorise la compréhension de la part de celui-ci perbandingan: pembandingan sebuah objek yang tidak dikenali pembaca dengan objek lain yang lebih dekat dengan pengetahuannya, inilah yang membantu pemahaman bagian ini 3) Caractéristiques Grammaticales (karakteristik gramatikal) a. le temps verbal le plus utilisé est le présent, car l explication du fonctionnement d un objet doit toujours rester valuable (cf.recettes de cuisine kala yang sering digunakan adalah present karena penjelasan berfungsinya suatu benda harus selalu berlaku b. fréquence des présentatifs (c est qui/e, voici.il y a.) qui insistent sur des points importants dans la transmission de l information (on les appelle des outils de thèmatisation adanya (c est qui/e, voici..il y a.) yang menandakan poin poin penting dalam penyampaian informasi c. présence de liens logiques (adverbes, conjonctions: donc, ainsi, c est-àdire, par consequence, c est pourquoi ) marquant le passage de

78 57 l information à l explication. adanya kata penghubung logis (adverbes, conjonctions: donc, ainsi, c est-à-dire, par consequence, c est pourquoi ) menandai bagian informasi dan penjelasan Penelitian ini memilih jenis tulisan deskriptif dan naratif berdasar pertimbangan bahwa teks/wacana deskriptif dan narasi merupakan jenis teks yang paling tepat untuk tingkat pemula/ tingkat menengah (SMA, MA, atau SMK) dan teks yang dipelajari pun sederhana, sehingga dapat dipastikan siswa kelas XII sudah mengenal teks/wacana tersebut Tes Kebahasaan Tes Penguasaan Kosakata Berkaitan dengan pengertian kosakata dan kelas kata dalam bahasa Perancis yang telah diuraikan sebelumnya, selanjutnya akan dibicarakan tentang tes penguasaan kosakata. Valette (1975:91) memaparkan jenis tes kosakata sebagai berikut: (1) Stimulus Visuel Pada tes jenis ini, siswa dihadapkan pada gambar yang berfungsi sebagai rangsang visual atau pemandu pada kata yang dimaksudkan. Contoh: Hier, il y a beaucoup de

79 58 je vais au je mange et bois du ça me fait heureux. Jawaban: soleil, restaurant, un pizza, jus d orange. (2) Synonim Siswa harus menemukan kata yang bermakna sama. Contoh: François est joli, Henry est... Jawaban: Beau (3) Antonym Siswa harus menemukan kata yang maknanya bertentangan dengan kata yang diajukan. Contoh: Holland est beau mais Johan est le contraire. Il est... Jawaban: Laid (4) Mots de la même famille Siswa diminta untuk menemukan mot de la même famille dari kata yang diajukan.

80 59 Contoh: Étudier (v) =... (n) Jawaban: Étudiant (e) (5) Séries des mots Siswa diminta untuk menemukan kata yang merupakan rangkaian dengan kata lain. Contoh: Lundi,..., mercredi, jeudi. Jawaban: mardi (6) Les Nombres Siswa diminta untuk menemukan kata dari suatu angka atau suatu operasi aritmatika sederhana. Contoh : Jawaban: Cinq et deux (7) Définition Siswa diminta untuk mendefinisikan suatu benda. Contoh : École Jawaban: C est un lieu où l on apprend des leçons (8) Traduction Siswa diminta untuk menemukan arti dari kata yang diajukan. Contoh : La France est un pays tres modern. Jawaban: Negara Perancis

81 60 (9) Chassez les instrus Siswa diminta untuk melengkapi susunan kata yang berbeda (tidak sesuai) dari rangkaian satu kesatuan jenis benda yang disebutkan. Contoh: Une pomme, une banane, un chat, une prune, un raisin. Jawaban: un chat Dari berbagai jenis tes yang sudah dipaparkan, penelitian ini akan menggunakan dua jenis tes kosakata yaitu tes stimulus visuel dan traduction karena diasumsikan paling tepat atau untuk responden tingkat dasar dan tepat untuk dapat melihat korelasi dengan kemampuan membaca responden. Kosakata yang akan diujikan pada penelitian ini di sesuaikan dengan materi kelas XII semester gasal yaitu tentang kegiatan di waktu senggang/hobi (nama-nama olahraga, alat-alat musik dll) Tes Tata bahasa Valette (1975:66) menyarankan jenis tes yang akan digunakan sebagai tes tatabahasa, Le test du type «question réponse» permet de bien mesurer l étendue du vocabulaire actif des élèves à l oral. Ce type d item portera sur l emploi des verbes, des pronoms, des mots interrogatifs, et sur l ordre des mots dans la phrase. On pourra poser des questions à propos d une langue ou d un tableau moral. Jenis tes tanya jawab memperbolehkan kosakata aktif yang luas kepada siswa dalam bentik lisan. Jenis tes ini menekankan pada penggunaan kata kerja, pronom, kata tanya, tentang menyusun kat dalam kalimat. Berikut contoh tes tanya jawab menurut Valette (1975:66):

82 61 Soal : Où est-ce que vous habitez? a. J habite à Londres b. Il habite à Bordeaux c. Tu habites à Lile d. Elles habitent à Lyon e. Nous habitons à Nantes Jawaban : a. J habite à Londres dan e. Nous habitons à Nantes Dari penjelasan Valette, maka tes tata bahasa akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda. Namun tes pilihan ganda memiliki kekurangan, yaitu adanya kemungkinan responden asal menjawab, sehingga selain tes pilihan ganda, penelitian ini juga akan menggunakan tes tata bahasa isian singkat. Soal: Buatlah kalimat dengan menggunakan article défini. Jawaban: J aime La France Bentuk Tes Membaca Bentuk tes yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman wacana menurut Arikunto (1987:162) secara garis besar tes dibedakan menjadi dua, yaitu tes subjektif dan tes objektif. Tes Subjektif Adalah tes yang berbentuk esai (uraian). Tes bentuk esai adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata kata.

83 62 Tes Objektif Adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Hal ini memang dimaksudkan untuk mengatasi secara objektif kelemahan kelemahan dari tes bentuk esai. Menurut Arikunto (1987: ), tes objektif terdiri dari empat jenis tes, yaitu: (1) Tes Benar-Salah Tes benar salah adalah tes yang soal soalnya berupa pernyataanpernyataan. Pernyataan tersebut ada yang benar dan ada yang salah. Siswa bertugas menandai masing masing pernyataan itu dengan melingkari huruf B jika pernyataan itu benar menurut pendapatnya dan melingkari huruf S pernyataannya salah. (2) Tes Pilihan Ganda Tes pilihan ganda adalah tes yang terdiri atas suatu keterangan/ pemberitahuan yang belum lengkap dan untuk melengkapinya harus memilih salah satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. (3) Tes Menjodohkan Tes menjodohkan adalah tes yang terdiri atas satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing masing pertanyaan mempunyai jawaban yang tercantum dalam seri jawaban.

84 63 (4) Tes Isian Tes isian merupakan bentuk tes objektif dari pernyataan pernyataan yang dihilangkan sebagai unsurnya, atau dibuat secara tidak lengkap. Siswa harus mengisi kata atau pernyataan yang dianggap paling tepat. Arikunto (1987:228) menambahkan bahwa tes isian, dianggap setaraf dengan tes jawaban singkat. Tes jawaban singkat adalah bentuk tes yang menghendaki jawaban berbentuk kata atau kalimat pendek. Jawaban untuk tes tersebut tidak boleh berbentuk kalimat kalimat panjang, tetapi harus sesingkat mungkin dan mengandung satu pengertian. Soal yang digunakan untuk mengevaluasi siswa dalam memahami wacana naratif ini adalah cukup dengan menulis ringkasan pendek atau menjawab pertanyaan yang kurang lebih dapat merumuskan kembali teks tersebut karena siswa kelas XII sudah termasuk dalam kategori pemula pembelajar bahasa Perancis sebagaimana yang diungkapkan Valette (1975:79) la variété des questions sera function des objectifs pédagogiques et du niveau général de la classe. Dans le cas d élèves débutants, on se contentera de faire rédiger de courts résumés ou de poser des questions qui fassent plus ou moins reformuler le texte. Quant aux élèves plus avancés, la nature des questions sera conditionnée par l étendue de leurs connaissances lexicales et du type d enseignement qu ils ont reçu. keberagaman pertanyaan akan mempunyai fungsi tujuan pendidikan dan tingkat umum dalam kelas. Dalam hal pembelajar pemula, sudah cukup dengan menulis ringkasan pendek atau menjawab pertanyaan yang kurang lebih dapat merumuskan kembali teks tersebut. Adapun pembelajar yang lebih tinggi,

85 64 sifat pertanyaannya disesuaikan dengan luasnya pengetahuan kosakata mereka dan tipe pengajaran yang mereka terima Dari berbagai jenis tes membaca yang sudah dipaparkan, penelitian ini akan menggunakan dua jenis tes yaitu tes pilihan ganda dan tes isian singkat untuk mengetahui ketepatan penggunaan tata bahasa dalam tema kegiatan di waktu senggang/hobi (nama-nama olahraga, alat-alat musik dll) pada siswa kelas XII. 2.3 Kerangka Pikir Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Secara garis besar keempat keterampilan berbahasa tersebut digolongkan ke dalam dua kelompok yang masing-masing bersifat reseptif (pemahaman) dan produktif (menggunakan). Kemampuan reseptif terdiri dari kemampuan menyimak dan membaca, sedangkan kemampuan produktif terdiri dari kemampuan berbicara dan menulis. Berdasarkan teori tentang hubungan antara penguasaan kosakata dan tata bahasa dengan keterampilan membaca yang telah dikemukakan di atas, diketahui bahwa kosakata dan tata bahasa sangat berkaitan dengan membaca. Kosakata atau perbendaharaan kata adalah jumlah seluruh kata dalam suatu bahasa; juga kemampuan kata kata yang diketahui dan digunakan seseorang dalam empat keterampilan berbahasa, salah satunya membaca. Tata bahasa atau gramatika merupakan deskripsi tertulis tentang aturan aturan atau kaidah suatu bahasa dalam bentuk sebuah buku yang dijadikan dasar untuk membuat sebuah kalimat ataupun teks yang benar secara morfologi dan sintaksis. Apabila seseorang ingin

86 65 menguasai suatu bahasa serta memahami isi dalam teks yang berbahasa asing khususnya bahasa Perancis dengan baik dan bisa memahami apa yang dibaca dan didengar, bisa berbicara dan menulis dengan kata yang tepat, harus memiliki kosakata yang cukup dan harus mempelajari tata bahasanya. Membaca adalah aktivitas mental yang bersifat reseptif dengan tujuan memahami apa yang dituturkan dari pihak lain dengan membangun makna dari konsep konsep melalui proses pengenalan simbol simbol yang tertulis. Kemampuan membaca yang baik juga sangat bergantung terhadap penguasaan kosakata dan tata bahasa atau gramatika bahasa Perancis, semakin baik pemahaman kosakata dan tata bahasa peserta didik semakin mudah pula bagi peserta didik dalam membaca teks bahasa Perancis. Penguasaan tata bahasa yang dimiliki seseorang berpengaruh terhadap kemampuan membacanya. Semakin baik pemahaman tata bahasa yang dimiliki seseorang maka semakin mudah bagi orang tersebut untuk memahami isi bacaan. Pada saat membaca, pembaca sering pula dihadapkan pada sejumlah kata yang tidak diketahui artinya, semakin banyak kata kata yang tidak diketahui artinya, semakin sukar bagi pembaca untuk memahami teks yang dibacanya. Demikian juga sebaliknya, semakin sedikit kata kata yang tidak diketahui semakin mudah pula bagi pembaca untuk memahami isi bacaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat penguasaan kosakata dan tata bahasa bahasa Perancis semakin tinggi pula kemampuan membacanya. Maka dapat dikatakan bahwa kenaikan tingkat penguasaan kosakata dan tata bahasa seseorang diikuti dengan kenaikan tingkat membacanya.

87 66 Berikut ini bagan untuk memperjelas hubungan antara kosakata, tata bahasa dan membaca. Kosakata Menyimak Aspek Reseptif Kebahasaan Struktur Ket.Berbahasa Membaca Ucapan Produktif Berbicara Budaya Menulis Dari bagan di atas dapat dilihat bahwa kosakata dan tata bahasa merupakan dua aspek kebahasaan, mempunyai pengaruh terhadap keterampilan membaca sebagai salah satu keterampilan berbahasa. Hal ini menunjukan bahwa kosakata dan tata bahasa termasuk unsur penunjang dalam penguasaan bahasa sebagai alat komunikasi. Mengacu dari beberapa teori yang telah dikaji, dapat disimpulkan bahwa faktor yang sangat berhubungan tinggi dengan pemahaman membaca selain faktor kosakata yaitu faktor penguasaan tata bahasa. Penguasaan kosakata dan tata bahasa yang baik merupakan indikator dari kemampuan membaca yang baik. Berdasarkan kerangka pikir di atas peneliti beranggapan bahwa ada hubungan

88 67 yang erat antara penguasaan kosakata dan tata bahasa terhadap keterampilan membaca bahasa Perancis peserta didik. 2.4 Hipotesis Berdasarkan kerangka pikir yang telah penulis kemukakan, maka penulis dapat mengajukan hipotesis yang berupa hipotesis kerja. Hipotesis yang diajukan berbunyi, Terdapat pengaruh penguasaan kosakata dan tata bahasa terhadap kemampuan membaca bahasa Perancis siswa kelas XII MAN 2 Brebes.

89 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian korelasional, artinya penelitian ini akan menghubungkan tiga variabel, yaitu penguasaan kosakata, tata bahasa dan keterampilan membaca pada siswa kelas XII MAN 2 Brebes. 3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, variabel pertama adalah penguasaan kosakata dan tata bahasa yang berperan sebagai variabel bebas dan variabel kedua adalah keterampilan membaca sebagai variabel terikat. 3.3 Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII MAN 2 Brebes yang terdiri dari 6 kelas Sampel Untuk mengambil sampel, peneliti menggunakan teknik quotarandom sampling. Hal ini didasarkan pada populasi yang bersifat homogen. Peneliti menetapkan 2 kelas yang terdiri dari 2 jurusan yaitu 1 kelas dari jurusan IPA, 1 kelas dari jurusan IPS atau keagamaan sebagai sampel dengan cara diundi. 3.4 Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan dua metode, yaitu metode dokumentasi dan metode tes. 68

90 Metode Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tertulis mengenai jumlah dan daftar nama siswa yang akan menjadi responden dalam penelitian ini, yakni siswa kelas XII yang terdiri dari 1 kelas jurusan IPA dan 1 kelas jurusan IPS atau keagamaan Metode Tes Metode tes digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam menguasai kosakata dan tata bahasa, serta keterampilan membaca untuk kemudian dikorelasikan. Adapun langkah langkah untuk memperoleh data dengan metode tes adalah sebagai berikut : Pemilihan dan Penyusunan Instrumen Instrumen dalam penelitian ini berupa tes tertulis yang terbagi menjadi tes kosakata, tes tata bahasa dan tes membaca pemahaman. Karena penelitian ini menggunakan validitas isi dan agar materi dari instrumen tidak terlalu luas maka materi dalam ketiga tes tersebut disesuaikan dengan materi yang diterima responden sesuai dengan buku pegangan Bonjour Chers Amis (BCA). Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa semakin baru materi yag didapatkan responden, maka semakin besar kemungkinan responden menguasai materi tersebut, dan begitu juga sebaliknya. (1) Tes Kosakata Tes kosakata disusun berdasarkan materi atau kosakata yang terdapat pada buku pegangan Bonjour Chers Amis (BCA) bab 1 sampai dengan bab 2, namun karena kosakata dirasa terlalu banyak dan tidak dimungkinkan untuk

91 70 mengeteskan keseluruhan materi pada responden karena keterbatasan waktu, sehingga peneliti memutuskan untuk mengambil sampel yang mewakili keseluruhan materi dari tiap bab. Tema tema dari kosakata tersebut dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis tes, yaitu stimulus visuel dan traduction atau penerjemahan. Kisi kisi instrumen tes penguasaan kosakata dituangkan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.1 Kisi Kisi Instrumen Penguasaan Kosakata Variabel Subvariabel Cakupan Kosakata Jenis Tes Jumlah Soal Kosakata 1. Sport et Passe Temps 2. Musique et danse a. Noms des sport b. Noms des musiques 1. 1.a Pilihan ganda dengan rangsang Stimulus Visuel / gambar 1.b Pilihan ganda dengan rangsang Traduction 2. 2.a Isian singkat (Stimulus Visuel/ gambar ) 2.b Isian singkat (Traduction ) Jumlah = 25

92 71 Tes penguasaan kosakata ini terdiri dari dua tema, yaitu (1) sport et passe temps, (2) musique et danse. Kedua tema tersebut dibagi menjadi 25 butir soal yang terdiri dari dua jenis tes, yaitu pilihan ganda dengan rangsang stimulus visual, traduction dan isian singkat (stimulus visual, traduction). (2) Tes Tata Bahasa Tes tata bahasa disusun berdasarkan materi atau kosakata yang terdapat pada buku pegangan Bonjour Chers Amis (BCA) bab 1 sampai dengan bab 2. Tema tema dari tes tata bahasa tersebut, dibagi menjadi dua jenis tes, yaitu tes tata bahasa jenis pilihan ganda dan tes tata bahasa jenis isian singkat. Kisi kisi instrumen tes penguasaan tata bahasa dituangkan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.2 Kisi Kisi Instrumen Penguasaan Tata Bahasa Variabel Subvariabel Cakupan Tata Bahasa Tata Bahasa 1. Sport et a. Présent Passe b. Futur Simple Temps c. Adjectif 2. Musique possessif et danse d. Article Indéfini e. Article Partitif f. Adverbe g. L impératif h. La negation: - Ne.pas Ne.plus - Ne.jam ais Jenis Tes 1. Pilihan Ganda a. Présent b. Futur simple c. Adjectif Possessif d. Article Indéfini e. Article Partitif f. Adverbe g. L impératif h. La negation - Ne.pas - Ne plus - Ne... jamais 2. Isian Singkat a. Présent et Futur Simple Jumlah Soal

93 72 Variabel Subvariabel Cakupan Tata Bahasa Jenis Tes b. Conjugaison verbe avoir et Article indéfini c. La négation d. Futur Simple Jumlah Soal Jumlah = 25 Tes penguasaan tata bahasa ini terdiri dari dua tema, yaitu (1) sport et passe temps, (2) musique et danse. Kedua tema tersebut dibagi menjadi 25 butir soal yang terdiri dari dua jenis tes, yaitu tes pilihan ganda dan tes isian singkat. (3) Tes Membaca Pada tes membaca, penyusunan instrument mengacu pada buku pegangan Bonjour Chers Amis (BCA). Kisi kisi instrument tes keterampilan membaca dituangkan dalam tabel berikut ini:

94 73 Tabel 3.3 Kisi Kisi Instrumen Keterampilan Membaca Variabel Sub variabel Membaca 1. Sport et Passe Temps Materi Jenis Tes Jumlah Soal Tingkatan Membaca a. Dire 1. Ingatan ce qu on aime/ 4 déteste 2. Pemahaman 1. Pilihan Ganda a. Dire ce qu on aime/ déteste b. Demander qq.un 2. Musique ce qu on b. Demander et danse aime qq.un ce qu on aime 6 3. Penerapan Jumlah Soal c. Dire ce qu on va faire d. Dire ce qu on va aller/venir c. Dire ce qu on va faire d. Dire ce qu on va aller/ venir Isian Singkat a. Dire et demand er ce qu on aime 4 b. Dire ce qu on va faire 1 Jumlah = 25

95 74 Tes keterampilan membaca ini terdiri dari dua tema, yaitu (1) sport et passe temps, (2) musique et danse. Kedua tema tersebut dibagi menjadi 25 butir soal yang terdiri dari dua jenis tes, yaitu tes pilihan ganda dan tes isian singkat. 3.5 Validitas dan Reliabilitas Validitas Penelitian ini menggunakan validitas isi yaitu validitas dengan butir butir tes yang secara jelas dimaksudkan untuk mengukur tujuan tertentu dan bersifat mewakili bahan yang diajarkan. Berikut merupakan daftar materi yang terdapat pada buku Bonjour Chers Amis ( BCA ) kelas XII semester gasal, bab 1 sampai dengan bab 2. Tabel 3.4 Daftar Materi BCA kelas XII Semester Gasal Tema Subtema Grammaire et Vocabulaire Leçon 1 : Le sport et le passe temps Dire ce qu on aime / déteste Demander ce qu on aime Grammaire : Présent Futur Simple Adjectif possessif Dire ce qu on va faire Dire ce qu on va aller / venir Article Indéfini Vocabulaire : Noms des sports Verbes: aimer,detester, aller,faire,venir

96 75 Tema Subtema Grammaire et Vocabulaire Leçon 2 : La musique / la Dire ce qu on aime / déteste Grammaire : Article Partitif danse Demander ce qu on aime Adverbe Dire ce qu on va faire L impératif Dire ce qu on va aller / venir La négation: - Ne.pas Ne.plus - Ne.jamais Vocabulaire : Noms des musiques Verbes: aimer,detester, aller,faire,venir Karena penelitian ini menggunakan validitas isi, maka penyusunan semua instrumen berdasarkan pada materi yang telah dipelajari responden dan mengacu pada buku pegangan Bonjour Chers Amis (BCA), bab 1 sampai dengan

97 76 bab 2. Dengan asumsi bahwa semakin baru materi yang didapatkan responden, maka semakin besar kemungkinan responden menguasai materi tersebut, dan begitu juga sebaliknya sehingga peneliti memutuskan untuk mengambil materi sebanyak 50% untuk bab 1, dan 50% untuk bab Reliabilitas Untuk mengetahui keterhandalan instrumen dilakukan uji coba instrumen yang dilakukan pada tanggal 18 dan 20 agustus 2015 pada 10 orang responden. Berikut daftar kesepuluh responden berikut : Tabel 3.5 Responden Uji Coba Instrumen No Nama Ahmad Armi Aulia Elisabet Firqotun Hisyam Marya Nisa Rian Rio

98 77 Setelah uji coba instrumen, kemudian data diolah untuk mengetahui tingkat reliabilitas tiap tes. Untuk mengetahui reliabilitas jenis tes kosakata dan tata bahasa jenis pilihan ganda, digunakan rumus KR-21 karena penyekoran dalam soal ini menggunakan 1 dan 0. Dalam hal ini, tes diujikan satu kali pada siswa. Koefisien reliabilitas dihitung dengan rumus: = ( (1- ) Dengan keterangan : = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan m = skor rata rata = varians total Pada tes kosakata pilihan ganda, data yang diperoleh, dimasukan ke dalam rumus KR-21 sebagai berikut : = ( ) ( 1- ) = ( ) ( 1- ) = ( 1,052 ) ( 1-0,112 ) = ( 1,052 ) ( 0,888 ) = 0,934

99 78 Pada tes tata bahasa pilihan ganda, data yang diperoleh, dimasukan ke dalam rumus KR-21 sebagai berikut : = ( ) ( 1- ) = ( ) ( 1- ) = ( 1,052 ) ( 1-0,082 ) = ( 1,052 ) ( 0,918 ) = 0,965 Dari perhitungan dengan menggunakan sampel 10 responden, yang dihasilkan tes kosakata pilihan ganda, menunjuk pada angka 0,934, sedangkan yang dihasilkan tes tata bahasa pilihan ganda adalah 0,965. Kedua ini lebih besar dari yang menunjuk pada harga 0,632, sehingga tes kosakata pilihan ganda dan tes tata bahasa pilihan ganda dinyatakan sudah reliabel. Perhitungan lebih terperinci pada lampiran. Untuk mengetahui keterhandalan instrument untuk tes kosakata dan tata bahasa jenis isian singkat atau aplikasi adalah dengan menggunakan rumus alpha, karena penyekoran pada soal tersebut menggunakan rentan nilai. Rumusnya yaitu sebagai berikut : = ( (1-

100 79 Dengan keterangan : = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan = jumlah varians butir t = varians total (Arikunto, 2006:196) Pada tes kosakata isian singkat atau aplikasi, data yang diperoleh, dimasukan ke dalam rumus alpha sebagai berikut : = ( ) (1- ) = (1,25) (1-0,456) = (1,25) (0,544) = = 0,68 Pada tes tata bahasa isian singkat atau aplikasi, data yang diperoleh, dimasukan ke dalam rumus alpha sebagai berikut : = ( ) ( 1- ) = (1,25 ) ( 1 0,4521 ) = ( 1,25 ) ( 0,5479 ) = 0,684

101 80 Dari perhitungan dengan menggunakan sampel 10 responden, yang dihasilkan tes kosakata isian singkat, menunjuk pada angka 0,68, sedangkan yang dihasilkan tes tata bahasa isian singkat adalah 0,684. Kedua ini lebih besar dari yang menunjuk pada harga 0,632, sehingga tes kosakata isian singkat dan tes tata bahasa isian singkat dinyatakan sudah reliabel. Perhitungan lebih terperinci pada lampiran. Untuk menguji reliabilitas instrument keterampilan membaca digunakan teknik pengulangan tes, hal ini dikarenakan perhitungan pada data berdasarkan pada ukuran atau kriterium yang berada di luar instrumen. Teknik pengulangan tes adalah melakukan uji coba dengan memberikan tes yang sama dua kali pada responden yang sama dengan selang waktu. Kemudian hasil tes pertama dikorelasikan dengan hasil tes kedua dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Dengan keterangan : = koefisiensi variabel x dan variabel y N = banyaknya individu = jumlah hasil perkiraan antara skor x dan skor y = jumlah seluruh skor tes pertama = jumlah seluruh skor tes kedua (Arikunto 2006:170)

102 81 Pada tes membaca, data yang diperoleh pada tes pertama dikorelasikan dengan tes kedua dengan menggunakan rumus korelasi product moment, sebagai berikut : = = = = = = = 0, = 0,67 Dari perhitungan dengan menggunakan sampel 10 responden, yang dihasilkan tes keterampilan membaca, menunjuk pada angka 0,67, sedangkan menunjuk pada harga 0,632, sehingga tes keterampilan membaca dinyatakan sudah reliabel. Perhitungan lebih terperinci, terdapat pada lampiran. 3.6 Penskoran dan Penilaian Pemberian skor untuk tes penguasaan kosakata, tata bahasa dan keterampilan membaca jenis pilihan ganda adalah 1 dan 0. Sementara pemberian skor untuk tes kosakata, tata bahasa dan keterampilan membaca jenis isian singkat atau aplikasi menggunakan rentang skor 0 sampai dengan 2. Skor 0 bila jawaban salah, skor 1 bila sebagian jawaban benar,

103 82 dan skor 2 bila jawaban benar. Setelah skor ditentukan, dikonversikan dalam nilai dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Keterangan : S R N : Skor yang dicari atau yang diharapkan : Skor mentah yang diperoleh siswa : Skor yang maksimal atau ideal dari tes yang bersangkutan SM : Standar Mark ( besarnya penilaian yang dikehendaki 100 ) (Purwanto 2004 : 112) 3.7 Metode Analisis Data Peneliti menggunakan korelasi ganda untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel independen, yaitu penguasaan kosakata dan tata bahasa, dan 1 variabel dependen yaitu keterampilan membaca. Sedangkan untuk mengetahui kesalahan responden, peneliti menggunakan analisi kritis. Penguasaan kosakata, penguasaan tata bahasa dan keterampilan membaca dianggap berkorelasi positif apabila nilai R lebih besar daripada 0 ( kisaran 0 0,200). Penguasaan kosakata, penguasaan tata bahasa dan keterampilan membaca dianggap berkorelasi positif apabila nilai R lebih besar daripada 0 ( kisaran 0 0,200).

104 83 Rumus korelasi ganda yang digunakan adalah sebagai berikut : Keterangan : koefisiensi korelasi ganda antara variabel x1 dan x 2 = koefisiensi korelasi x1 terhadap y = koefisiensi korelasi x2 terhadap y = koefisiensi korelasi x1 terhadap x2

105 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil penelitian penguasaan kosakata, penguasaan tata bahasa serta keterampilan membaca bahasa Perancis pada siswa kelas XII MAN 2 Brebes yang dilakukan pada tanggal 26 dan 27 Agustus 2015 pada 53 responden, didapatkan skor mentah yang dijabarkan pada tabel di bawah ini : Tabel 4.1 Skor Mentah Tes Kosakata, Tes Tata Bahasa dan Tes Membaca Responden XI X2 Y Aefi Ahmad Ai M Ani T Asa Asri Destiyana Endang Fahmi Hilal

106 85 Ihya Ika S.L Ikbal Izati A,F Lailatul W Malikah M.Alif Muidzotul Nasichatul Nok Indah Nur F Nurizatul A Priatini K Rahayu F.H Riska F Safril K.P Salma R Siti A Siti W Tri S Aang S.S.R Ahmad F.I

107 86 Ami M.A Diah K.N Dian I.P Dina S.O Faqih M Hanif A.A Iim N.H Ima S Ita T Maulana I M.Haris Nida S.A Nida U.N Niza A.I Novia F.M.H Restu M Syarif H Uhan M Vivin A Yayu K Yeyen Y

108 87 Keterangan : X1 = Skor tes kosakata X2 = Skor tes tata bahasa Y = Skor tes membaca Berdasarkan tabel di atas, skor yang telah diperoleh masing masing siswa dikonversikan dalam nilai dengan menggunakan rumus : S = SM Keterangan : S = nilai yang dicari R = skor mentah yang diperoleh N = jumlah frekuensi SM = standar mark yang diberikan (besarnya nilai skala yang dikehendaki dalam hal ini adalah 100) (Purwanto 2004:112) Dengan menggunakan rumus di atas, dengan nilai N tes kosakata = 30, nilai N tes tata bahasa = 30 dan nilai N tes membaca = 30, maka diperoleh nilai seperti yang tercantum pada tabel berikut.

109 88 Tabel 4.2 Nilai akhir tes kosakata, tes tata bahasa dan tes membaca Responden XI X2 Y Aefi Ahmad Ai M Ani T Asa Asri Destiyana Endang Fahmi Hilal Ihya Ika S.L Ikbal Izati A,F Lailatul W Malikah M.Alif Muidzotul Nasichatul Nok Indah

110 89 Nur F Nurizatul A Priatini K Rahayu F.H Riska F Safril K.P Salma R Siti A Siti W Tri S Aang S.S.R Ahmad F.I Ami M.A Diah K.N Dian I.P Dina S.O Faqih M Hanif A.A Iim N.H Ima S Ita T Maulana I

111 90 M.Haris Nida S.A Nida U.N Niza A.I Novia F.M.H Restu M Syarif H Uhan M Vivin A Yayu K Yeyen Y Keterangan : XI = Nilai tes kosakata X2 = Nilai tes tata bahasa Y = Nilai tes membaca Dari tabel di atas, diperoleh nilai tertinggi responden untuk tes kosakata adalah 87 dan nilai terendah adalah 50, sedangkan nilai rata rata tes kosakata adalah 69,4. Nilai tertinggi responden untuk tes tata bahasa adalah 87 dan nilai terendah adalah 43, sedangkan nilai rata rata tes tata bahasa adalah 67,9. Nilai tertinggi responden untuk tes membaca adalah 83 dan nilai terendah adalah 50,

112 91 sedangkan nilai rata rata tes membaca adalah 71,8. Dari nilai yang telah didapatkan, dibuatlah presentase perolehan nilai dari 53 responden untuk tes kosakata, tata bahasa dan membaca. Hal ini dilakukan untuk melihat kriteria yang diperoleh secara keseluruhan. Tabel 4.3 Presentase Nilai Huruf Kisaran Predik Frekuensi Presentase Nilai at A Baik sekali XI X2 Y X1 X2 Y ,8% 1,8% 0% AB >80-85 Lebih ,8% 9,4% 1,8% dari baik B >70-80 Baik ,5% 34% 60,3% BC >65-70 Lebih ,1% 11,3% 15% dari cukup C >60-65 Cukup ,5% 7,5% 9,4% CD >55-60 Kurang ,2% 20,7% 5,6% dari cukup D >50-55 Kurang % 9,4% 5,6% E 50 Gagal ,7% 5,6% 1,8%

113 92 Keterangan : X1 = Kosakata X2 = Tata bahasa Y = Membaca Pada tes penguasaan kosakata, nilai didominasi oleh kelompok dengan kategori baik dengan nilai yang berada pada rentang nilai dengan presentase terbanyak 41,5% dari 53 responden. Pada tes penguasaan tata bahasa, nilai didominasi oleh kelompok dengan kategori baik dengan nilai yang berada pada rentang nilai dengan presentase terbanyak 34% dari 53 responden. Sedangkan pada tes keterampilan membaca, nilai didominasi oleh kelompok dengan kategori baik dengan nilai yang berada pada rentang nilai dengan presentase terbanyak 60,3% dari 53 responden. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata, tata bahasa dan keterampilan membaca responden secara umum adalah baik.

114 Analisis Data Penelitian Uji Normalitas Sebelum melakukan analisis korelasi, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal, maka analisis data menggunakan korelasi ganda, dapat digunakan. Uji normalitas dilakukan dengan melihat pola pada kurva penyebaran. Berdasarkan teori statistika model linier, hanya residu dari variabel dependen Y, atau dalam penelitian ini berarti variabel keterampilam membaca, yang wajib diuji normalitasnya, sedangkan variabel independen diasumsikan bukan fungsi distribusi. Jadi tidak perlu diuji normalitasnya. Hasil uji normalitas dalam penelitian ini ditunjukan dalam lampiran. Pada gambar terlihat bahwa pola penyebaran titik titiknya memiliki kecenderungan membentuk garis diagonal dan karena berada pada sekitar garis 45, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal Korelasi Sederhana atau Tunggal Untuk mengetahui hubungan antara masing masing variabel independen dengan variabel dependen, yaitu penguasaan kosakata terhadap keterampilan membaca dan penguasaan tata bahasa terhadap keterampilan membaca, maka digunakan korelasi sederhana atau tunggal. Hasil pengujian penguasaan kosakata terhadap keterampilan membaca dengan menggunakan SPSS 16 adalah sebagai berikut :

115 94 Model R R Square Adjusted R Square Std.Error of the Estimate Sig. F Change a. Predictors: (Constant), Kosakata b. Dependent variable: Membaca Dari hasil pengujian dengan SPSS 16, diketahui bahwa nilai R adalah 0,432 yang mana lebih besar daripada 0 (kisaran 0 0,200, menunjukan tidak ada korelasi). Hal ini berarti ada hubungan antara penguasaan kosakata dengan keterampilan membaca. Diperoleh pula R² (R Square) sebesar 0,187 atau (0,432² 100% = 0,187). Hal ini menunjukan bahwa prosentase sumbangan atau pengaruh variabel kosakata terhadap variabel membaca sebesar 18%. Koefisien korelasi ini belum bisa digunakan untuk membuktikan bahwa terdapat korelasi antara variabel independen dan variabel dependen secara signifikan. Untuk mengetahui signifikansi hubungan antara penguasaan kosakata dengan keterampilan membaca, maka dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji F. Hasil pengujian dengan menggunakan program SPSS, adalah sebagai berikut :

116 95 ANOVA b Sum of Model Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), kosakata b. Dependent Variable: membaca Hipotesis : = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara penguasaan kosakata dan keterampilan membaca. = Terdapat pengaruh yang signifikan antara penguasaan kosakata dan keterampilan membaca. Kriteria pengambilan keputusan : diterima jika F tabel atau sig 5% diterima jika > F tabel < 5% Diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan kosakata terhadap keterampilan membaca responden secara simultan. Hal ini terlihat pada signifikansi 0,001 yang lebih kecil dari 5% dan 11,717 lebih besar dari 4,03, sehingga ditolak dan diterima.

117 96 Hasil pengujian penguasaan tata bahasa terhadap keterampilan membaca dengan menggunakan SPSS 16 adalah sebagai berikut : Model R R Square Adjusted R Square Std.Error of the Estimate Sig. F Change b. Predictors: (Constant), Tata bahasa b. Dependent variable: Membaca Dari hasil pengujian dengan SPSS 16, diketahui bahwa nilai R adalah 0,533 yang mana lebih besar daripada 0 (kisaran 0 0,200, menunjukan tidak ada korelasi). Hal ini berarti ada hubungan antara penguasaan tata bahasa dengan keterampilan membaca. Diperoleh pula R² (R Square) sebesar 0,284. Hal ini menunjukan bahwa prosentase sumbangan atau pengaruh variabel tata bahasa terhadap variabel membaca sebesar 28%. Koefisien korelasi ini belum bisa digunakan untuk membuktikan bahwa terdapat korelasi antara variabel independen dan variabel dependen secara signifikan. Untuk mengetahui signifikansi hubungan antara penguasaan tata bahasa dengan keterampilan membaca, maka dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji F. Hasil pengujian dengan menggunakan program SPSS, adalah sebagai berikut :

118 97 ANOVA b Sum of Model Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), tata bahasa b. Dependent Variable: membaca Hipotesis : = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara penguasaan tata bahasa dan keterampilan membaca. = Terdapat pengaruh yang signifikan antara penguasaan tata bahasa dan keterampilan membaca. Kriteria pengambilan keputusan : diterima jika F tabel atau sig 5% diterima jika > F tabel < 5% Diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara penguasaan tata bahasa terhadap keterampilan membaca responden secara simultan. Hal ini terlihat pada signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 5% dan 20,209 lebih besar dari 4,03, sehingga ditolak dan diterima.

119 Korelasi Ganda Untuk mengetahui hubungan antara variabel independen yang lebih dari satu, yaitu penguasaan kosakata dan penguasaan tata bahasa, dengan variabel dependen keterampilan membaca, maka digunakan korelasi ganda. Hasil pengujian penguasaan kosakata terhadap keterampilan membaca dengan menggunakan SPSS 16 adalah sebagai berikut : Model R R Square Adjusted R Square Std.Error of the Estimate Sig. F Change a. Predictors: (Constant), Kosakata b. Dependent variable: Membaca Dari hasil pengujian dengan SPSS 16, diketahui bahwa nilai R adalah 0,574 yang mana lebih besar daripada 0 (kisaran 0 0,200, menunjukan tidak ada korelasi). Hal ini berarti ada hubungan antara penguasaan kosakata dan tata bahasa dengan keterampilan membaca. Diperoleh pula R² (R Square) sebesar 0,329. Hal ini menunjukan bahwa prosentase sumbangan atau pengaruh variabel kosakata terhadap variabel membaca sebesar 32%. Koefisien korelasi ini belum bisa digunakan untuk membuktikan bahwa terdapat korelasi antara variabel independen dan variabel dependen secara signifikan. Untuk mengetahui signifikansi hubungan antara penguasaan kosakata, tata bahasa dengan keterampilan membaca, maka dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji F.

120 99 Hasil pengujian dengan menggunakan program SPSS, adalah sebagai berikut: ANOVA b Sum of Model Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), Tata Bahasa, Kosakata b. Dependent Variable: Membaca Hipotesis : = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara penguasaan kosakata, tata bahasa dan keterampilan membaca. = Terdapat pengaruh yang signifikan antara penguasaan kosakata,tata bahasa dan keterampilan membaca. Kriteria pengambilan keputusan : diterima jika F tabel atau sig 5% diterima jika > F tabel < 5% Diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara penguasaan kosakata, tata bahasa terhadap keterampilan membaca responden secara simultan.

121 100 Hal ini terlihat pada signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 5% dan 12,274 lebih besar dari 4,03 sehingga ditolak dan diterima Korelasi Parsial Untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel independen dan 1 variabel dependen dengan mengendalikan salah satu dari variabel independen, maka digunakan korelasi parsial. Berikut hasil analisis secara parsial antara penguasaan kosakata dengan keterampilan membaca, menggunakan SPSS 16 : Correlations membaca kosakata Pearson Correlation membaca kosakata Sig. (1-tailed) membaca..001 kosakata.001. N membaca kosakata Hasil pengujian statistic dengan SPSS menunjukan bahwa pada variabel penguasaan kosakata, korelasi menunjuk sebesar 0,432 0, ini berarti variabel penguasaan kosakata berkorelasi terhadap variabel keterampilan membaca.

122 101 Berikut hasil analisis secara parsial antara penguasaan tata bahasa dengan keterampilan membaca, menggunakan SPSS 16 : Correlations membaca tata bahasa Pearson Correlation membaca tata bahasa Sig. (1-tailed) membaca..000 tata bahasa.000. N membaca tata bahasa Hasil pengujian statistic dengan SPSS menunjukan bahwa pada variabel penguasaan tata bahasa, korelasi menunjuk sebesar 0,533 0, ini berarti variabel penguasaan tata bahasa berkorelasi terhadap variabel keterampilan membaca. Kemudian, untuk mengetahui keberartian hubungan secara parsial antara penguasaan kosakata dan keterampilan membaca, serta penguasaan tata bahasa dan keterampilan membaca, maka dilakukan uji signifikansi dengan menggunakan uji t.

123 102 Model Unstandardi zed Standardized Coefficients Correlations Coefficients t Sig. B Std.Error Beta Zero - order Parti al Part (Cons tant) Pengu asaan Kosak ata Pengu asaan Tata Bahas a Hipotesis : = Variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. = Variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

124 103 Kriteria pengambilan keputusan : diterima apabila - sig 5% diterima apabila - sig 5% Hasil pengujian statistik dengan SPSS menunjukan bahwa pada variabel penguasaan kosakata, nilai adalah 1,842 yang lebih besar dari 1,674, dan signifikansi 0,071 kurang dari 5% atau 0,05, sehingga, ditolak dan diterima. Ini berarti variabel penguasaan kosakata berpengaruh signifikan terhadap variabel keterampilan membaca. Pada variabel penguasaan tata bahasa, nilai adalah 3,259 yang lebih besar dari 1,674, dan signifikansi 0,002 kurang dari 5% atau 0,05, sehingga, ditolak dan diterima. Ini berarti variabel penguasaan tata bahasa berpengaruh signifikan terhadap variabel keterampilan membaca. 4.2 Pembahasan Hasil Analisis Data Berdasarkan hasil analisis data, terdapat korelasi yang signifikan antara penguasaan kosakata dengan keterampilan membaca. Hal ini ditunjukan oleh nilai R sebesar 0,432. Dari nilai R sebesar 0,432, ini dapat diartikan bahwa variabel independen berkorelasi dan positif dengan variabel dependen. Diperoleh pula R² (R Square) sebesar 0,187 atau (0,432² 100% = 0,187). Hal ini menunjukan bahwa prosentase sumbangan atau pengaruh variabel kosakata terhadap variabel membaca sebesar 18%, sehingga disimpulkan bahwa penguasaan kosakata mempengaruhi keterampilan membaca seseorang, dan apabila penguasaan kosakata responden baik, maka keterampilan membaca responden juga akan baik.

125 104 Terdapat korelasi yang signifikan antara penguasaan tata bahasa dengan keterampilan membaca. Hal ini ditunjukan oleh nilai R sebesar 0,533. Dari nilai R sebesar 0,533 ini, dapat diartikan bahwa variabel independen berkorelasi dan positif dengan variabel dependen. Diperoleh pula R² (R Square) sebesar 0,284. Hal ini menunjukan bahwa prosentase sumbangan atau pengaruh variabel tata bahasa terhadap variabel membaca sebesar 28%. Sehingga disimpulkan bahwa penguasaan tata bahasa mempengaruhi keterampilan membaca seseorang, dan apabila penguasaan tata bahasa responden baik, maka keterampilan membaca responden juga akan baik. Terdapat pula korelasi yang signifikan antara penguasaan kosakata dan tata bahasa secara simultan. Hal ini ditunjukan oleh nilai R sebesar 0,574. Dari nilai R sebesar 0,574 ini, dapat diartikan bahwa variabel independen berkorelasi dan positif dengan variabel dependen. Diperoleh pula R² (R Square) sebesar 0,329. Hal ini menunjukan bahwa prosentase sumbangan atau pengaruh variabel tata bahasa terhadap variabel membaca sebesar 32%, sehingga disimpulkan bahwa penguasaan kosakata dan tata bahasa mempengaruhi keterampilan membaca seseorang, dan apabila penguasaan kosakata dan tata bahasa responden baik, maka keterampilan membaca responden juga akan baik. Kemudian, secara parsial, terdapat korelasi yang signifikan antara penguasaan kosakata dengan keterampilan membaca, dan penguasaan tata bahasa dengan keterampilan membaca. Arah korelasi parsialnya pun bernilai positif. Korelasi parsial penguasaan kosakata dan keterampilan membaca menunjuk pada angka 0,432, sedangkan korelasi parsial penguasaan tata bahasa dengan

126 105 keterampilan membaca menunjuk pada angka 0,533. Pada tes keterampilan membaca terdapat dua aspek kebahasaan diperoleh prosentase untuk kosakata sebesar 40% dan tata bahasa sebesar 60%, sehingga aspek tata bahasa lebih tinggi dari aspek kosakata. Kontribusi tata bahasa terhadap keterampilan membaca lebih besar dari kosakata, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hipotesis yang berbunyi, Terdapat pengaruh penguasaan kosakata dan tata bahasa terhadap keterampilan membaca yang signifikan, diterima Analisis Kesalahan Analisis Kesalahan Kosakata Kesalahan yang dilakukan responden dalam tes kosakata dapat dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu : (1) pilihan ganda, (2) isian singkat. Berikut ini diuraikan beberapa kesalahan sebesar 50% yang dilakukan responden. 1) Pilihan Ganda ( Stimulus Visuel ) Pada soal nomor 3 pilihan ganda, perintah yang diberikan adalah responden diminta untuk memilih jawaban yang benar sesuai dengan gambar yang tersedia. Berikut disajikan contoh hasil jawaban responden.

127 106 Berdasarkan contoh diatas merupakan jawaban responden yang memilih jawaban yang salah, seharusnya jawaban yang benar sesuai pada soal nomor 3 adalah c : Le petit Pierrot aime lire la bande dessinée. Oleh karena itu, jawaban responden memperoleh skor 0 untuk jenis tes pilihan ganda. 2) Isian Singkat ( Traduction ) Pada soal nomor 3 isian singkat, perintah yang diberikan adalah responden diminta untuk menerjemahkan beberapa gambar yang tersedia dalam bahasa Perancis. Berikut disajikan contoh hasil jawaban responden. Berdasarkan contoh di atas merupakan jawaban responden yang tidak mampu menjawab dengan baik, seharusnya pada gambar 3.c arti kata pesawat dalam bahasa Perancis adalah un avion dan pada gambar 3.d arti kata bus dalam bahasa Perancis adalah une autobus. Oleh karena itu, jawaban responden memperoleh skor 1 untuk jenis tes isian singkat.

128 Analisis Kesalahan Tata Bahasa Kesalahan yang dilakukan responden dalam tes tata bahasa dapat dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu : (1) pilihan ganda, (2) isian singkat. Berikut ini diuraikan beberapa kesalahan sebesar 50% yang dilakukan responden. 1) Pilihan Ganda Pada soal nomor 11 pilihan ganda, perintah yang diberikan adalah responden diminta untuk memilih jawaban yang benar dengan melengkapi article indéfini dari beberapa kalimat yang tersedia. Berikut disajikan contoh hasil jawaban responden. Berdasarkan contoh diatas merupakan jawaban responden yang memilih jawaban yang salah, seharusnya jawaban yang benar sesuai pada soal nomor 11 adalah d : Demain, je vais acheter une chemise pour ma soeur. Puis je vais rencontrer une ancienne amie s appelle Inès. Nous allons faire des courses ensemble. Oleh karena itu, jawaban responden memperoleh skor 0 untuk jenis tes pilihan ganda.

129 108 2) Isian Singkat Pada soal nomor 4 isian singkat, perintah yang diberikan adalah responden diminta untuk menjawab pertanyaan menggunakan bentuk kalimat negatif. Berikut disajikan contoh hasil jawaban responden. Berdasarkan contoh di atas terdapat kesalahan konjugasi kata kerja dan kesalahan penggunaan bentuk kalimat negatif, seharusnya jawaban yang benar pada soal nomor 4.a adalah Non, je ne fais plus de la gymnastique. Oleh karena itu, jawaban responden memperoleh skor 1 untuk jenis tes isian singkat Analisis Kesalahan Membaca Kesalahan yang dilakukan responden dalam tes keterampilan membaca dapat dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu : (1) pilihan ganda, (2) isian singkat. Berikut ini diuraikan beberapa kesalahan sebesar 50% yang dilakukan responden. 1) Pilihan Ganda Pada soal nomor 13 pilihan ganda, perintah yang diberikan adalah responden diminta untuk memilih jawaban yang benar sesuai dengan pertanyaan dalam wacana. Berikut disajikan contoh hasil jawaban responden :

130 109 Ce week end, nous allons faire beaucoup d activités. Vendredi soir, il y a un bon film au cinéma, alors nous allons voir ce film. Samedi, nous allons faire nos devoirs d économie ensemble, puis nous allons aller chez MARTINE pour prendre le dîner. Et le dimanche, il y a un match de rugby au stade de Prince. Le match va commencer à 15 heures de l après midi. Ça va être formidable. Dimanche soir, nous allons voir le match encore, mais à la télévision avec toute la famille. Berdasarkan contoh diatas merupakan jawaban responden yang memilih jawaban yang salah, seharusnya jawaban yang benar sesuai pada soal nomor 13 adalah d :deux fois, pelaku menonton pertandingan sebanyak dua kali yaitu minggu sore dan minggu malam. Oleh karena itu, jawaban responden memperoleh skor 0 untuk jenis tes pilihan ganda. 2) Isian Singkat Pada soal nomor 2 isian singkat, perintah yang diberikan adalah responden diminta untuk menjawab pertanyaan apakah Françoise menyukai musik dan musik apa saja yang menggunakan disukainya. Berikut disajikan contoh hasil jawaban responden.

131 110 Berdasarkan contoh di atas terdapat kesalahan penggunaan kata ganti kepemilikan (adjectif possessif), seharusnya jawaban yang benar pada soal nomor 2 adalah Non, sa soeur joue du piano, son père de la guitare, mais elle non. Oleh karena itu, jawaban responden memperoleh skor 1 karena tidak menjawab secara lengkap untuk jenis tes isian singkat.

132 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian pada responden siswa kelas XII MAN 2 Brebes, diketahui bahwa penguasaan kosakata dan tata bahasa berpengaruh terhadap keterampilan membaca bahasa Perancis. Pengaruh penguasaan kosakata terhadap keterampilan membaca berkontribusi sebesar 18%, ini berarti berkorelasi positif dengan patokan lebih dari 0 (0 0,200), dengan patokan (R Square ) adalah 0,187 atau ( 100% = 0,187). Penguasaan tata bahasa terhadap keterampilan membaca berkontribusi sebesar 28%, ini berarti berkorelasi positif dengan patokan lebih dari 0 (0 0,200), dengan patokan (R Square ) adalah 0,284 atau ( 100% = 0,284). Penguasaan kosakata dan tata bahasa terhadap keterampilan membaca cukup tinggi, hal ini ditunjukan oleh besarnya R dengan nilai positif, yaitu 0,574, sedangkan secara prosentase berkontribusi sebesar 32%, dengan patokan (R Square ) adalah 0,329 atau ( 100% = 0,329 ). Ini berarti berkorelasi positif dengan patokan lebih dari 0, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin baik penguasaan kosakata dan tata bahasa siswa kelas XII MAN 2 Brebes, maka semakin baik pula keterampilan membaca bahasa Perancis. 5.2 Saran Mengingat kontribusi dari kedua aspek ini cukup besar dalam mempengaruhi keterampilan membaca bahasa Perancis, maka disarankan bagi para pembelajar bahasa Perancis, untuk meningkatkan kuantitas kosakata dan penguasaan tata bahasa terhadap keterampilan membaca yang mereka miliki. Bagi guru, mengingat kontribusi penguasaan tata bahasa lebih besar daripada kosakata terhadap keterampilan membaca, maka guru harus memprioritaskan atau menekankan peningkatan aspek tata bahasa sehingga penyelenggaraan mata pelajaran bahasa Perancis akan lebih baik. 111

133 DAFTAR PUSTAKA Alvarez, Gerardo dan Denise PERRON Consepts Linguistiques en Didactiques des Langues. Québec: Faculté des Lettres Université LAVAL. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Jakarta: Rineka Cipta Prosedur Penelitian Jakarta: Rineka Cipta. Boissinot, Alain dan Marre Martin Lasserre Technique du français. Paris: Bertrand Lacoste. Charaudeau, Patrick Grammaire Pour L Enseignement du FLE. Paris: Didier. Crocker. M. E. C. French Grammaire Jakarta: Erlangga. Cuq, J. P. et I. Gruca Cours Didactique du Français Langue Étrangère. Grenoble: Press Universitaire de Grenoble. Delatour, dkk Grammaire du Français. Paris: Hachette F. L. E Dictionnaire de Linguistique. Paris: Larousse. Djadjasudarma, Fatima Wacana Pemahaman dan Hubungan Antar Struktur. Bandung: Eresco. Djiwandono, M.Soenardi Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung: ITB. Dubois, Jean, Lagane Grammaire Française. Paris: Librairie Larousse La Nouvelle Grammaire de Française. Paris: Librairie Larousse Dictionnaire de Linguistique. Paris: Larousse. Gallison dan Coste Dictionnaire de Didactique des Langues. Paris: Hachette. Grenouvrier, E. et Peytard, J Linguistique et Enseignement du Français. Paris: Larousse. Grevisse, M Le Bon Usage Grammaire Française. Paris: Doculat. 112

134 113 Hartono, Bambang Kajian Wacana Bahasa Indonesia. Semarang: IKIP Semarang Press. Hidayat, Rahayu Pengetesan Kemampuan Membaca Secara Komunikatif. Jakarta: Internasa. Hutagalung. Rory Anthony Grammaire Française: Suatu Pendekatan Sistematik dan Holistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Moirand, Sophie Situation d écrit. Paris: CLE International. Keraf. Gorys Eksposisi. Jakarta: Grasindo Terampil Berbahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia. Lehmann, Alise et F. M. Barthet Introduction à la Lexicologie. Paris: Dunod. Nurgiyantoro, Burhan Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta:BPFE Penelitian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE. Petiot, Génevieve Grammaire et Linguistique. Paris: Armand Collin. Popin, Jacques Précis de Grammaire Fonctionnelle Française. Paris: Nathan. Purwanto, M. Ngalim Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remadja Karya Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remadja Karya. Riegel, dkk Grammaire Métodique du Français. Paris: Press Universitaire de France. Sugiyono Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. Tarigan, Henry Guntur Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Pengajaran Kompetensi Bahasa. Bandung:Angkasa Pengajaran Kosakata. Bandung: Angkasa.

135 Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Tisset, Carole. Analyse Linguistique de la Narration. Paris: SEDES. Valette, Rebecca M Le Test en Langue Étrangère: guide pratique. Paris: Classique Hachette.

136 115

137 116 Lampiran 1. Hasil uji reliabilitas tes kosakata pilihan ganda Tes Kosakata No Nama Y Y² Y ( Y)² (Y²) 1 Ahmad Armi Aulia Elisabet Firqotun Hisyam Marya Nisa Rian Rio

138 117 Perhitungan Reliabilitas Tes Kosakata Pilihan Ganda k=20 M = ( ( ) = ] = 32,9 = ( ) ( 1- ) = ( ) ( 1- ) = ( 1,052 ) ( 1-0,112 ) = ( 1,052 ) ( 0,888 ) = 0,934

139 118 Lampiran 2. Hasil uji reliabilitas tes kosakata isian singkat Tes Kosakata No Nama Y Y² Y ( Y ) ² ( Y ² ) 1 Ahmad Armi Aulia Elisabet Firqotun Hisyam Marya Nisa Rian Rio X ( x )² ( X² ) ab² ( X² ) - * ( X )² + N 0,41 0,56 0,25 0,44 0,24

140 119 Perhitungan Reliabilitas Tes Kosakata Isian Singkat k=5 = 0,41 + 0,56 + 0,25 + 0,44 + 0,24 = 1,9 t = = = 4,16 = ( ) ( 1- ) = ( ) ( 1- ) = ( 1,25 ) ( 1 0,456 ) = ( 1,25 ) ( 0,544 ) = 0,68

141 120 Lampiran 3. Hasil uji reliabilitas tes tata bahasa pilihan ganda Tes Tata Bahasa No Nama Y Y² Y ( Y)² (Y²) 1 Ahmad Armi Aulia Elisabet Firqotun Hisyam Marya Nisa Rian Rio

142 121 Perhitungan Reliabilitas Tes Tata Bahasa Pilihan Ganda K=20 M = ( ( ) 11,2 = ] = 59,6 = ( ) ( 1- ) = ( ) ( 1- ) = ( 1,052 ) ( 1-0,082 ) = ( 1,052 ) ( 0,918 ) = 0,965

143 122 Lampiran 4. Hasil uji reliabilitas tes tata bahasa isian singkat Tes Tata Bahasa No Nama Y Y² Y 1 Ahmad Armi Aulia Elisabet Firqotun Hisyam Marya Nisa Rian Rio X ( x )² ( X² ) ab² ( X² ) - * ( X )² + ( Y ) ² ( Y ² ) N 0,41 0,69 0,25 0,44 0,24

144 123 Perhitungan Reliabilitas Tes Tata Bahasa Isian Singkat k = 5 = 0,41 + 0,69 + 0,25 + 0,44 + 0,24 = 2,03 t = = = 4,49 = ( ) ( 1- ) = ( ) ( 1- ) = ( 1,25 ) ( 1 0,4521 ) = ( 1,25 ) ( 0,5479 ) = 0,684

145 124 Lampiran 5. Hasil uji reliabilitas tes keterampian membaca Nama X Y X² Y² XY Ahmad Armi Aulia Elisabet Firqotun Hisyam Marya Nisa Rian Rio = = = = = = 0, = 0,67 =

146 125 Lampiran 6. Instrumen penelitian tes kosakata Nom : Classe : Instrumen Tes Penguasaan Kosakata A. Pilihan Ganda Choisissez la bonne réponse en mettant le choix (X) dans la lettre a, b, c, d ou e dans la feuille de réponse! Bonjour! Je m appelle Zinedine Zidane. J aime bien la musique. Je joue des instruments de musique avec mes amis chez moi. Je joue de la trompette, Frank Ribéry joue de la guitare et Marie Curie joue du piano. Aujourd hui, nous jouons la musique ensemble. 1. Cherchez l instrument de musique qui se trouve dans le dialogue! a. Numéro 1, 2 et 3 d. Numéro 2, 3 et 5 b. Numéro 2, 3 et 4 e. Numéro 1, 3 et 5 c. Numéro 1, 2 et 5 2. Après le diner, ma mère fait la vaisselle, parce que la femme de ménage est malade. Choisissez l image aux mots soulignés!

147 126 a. c. b. d. e. 3. Choisissez la phrase qui correspond à l image! a. Le petit Pierrot aime bien lire un journal b. Mon petit frère aime beaucoup lire un journal c. Le petit Pierrot aime lire la bande dessinée d. Ma petite soeur aime lire le journal e. Mon petit frère n aime pas lire le magazine 4. C est le symbole de la fédération française de football qui correspond à l image. a.

148 127 b. c. e. d. 5. Complétez la phrase suivante en regardant l image! Chaque dimanche, j aide ma mère à faire des courses. a. À la cuisine b. À la boulangerie c. Au boucherie d. Au magasin e. Au marché 6. Monsieur Aryanto est mon voisin, il est journaliste. Il fait un article tous les jours. Quelques fois il doit aussi mettre les photos sur son article. Qu est ce qu il doit avoir pour son travail?

149 128 a. d. b. e. c. 7. Dimanche matin, Mes amis et moi avons l habitude de faire du sport. Nous sortons ensemble à vélo. Associez la photo et la phrase ci dessus! a. d. b. e. c.

150 Choisissez l image qui correspond à la phrases suivante! «J aime passer les vacances à la montagne en été» a. d. b. e. c. 9. Mme Vincent : Hier, je suis allée à la boulangerie. Mme Dubois : Qu est ce que vous avez acheté? Mme Vincent : J ai acheté et.. pour mes enfants. Complétez le dialogue en regardant l image! a. Du croissant et du bonbon b. Des croissants et des bonbons c. Des fromages et des croissants d. Des gâteaux et des bonbons e. Des fromages et des bonbons

151 Regardez attentivement les images! Nicole : Tu es libre cet après midi? Marie : Malheureusement non. Je dois finir mon travail sur l ordinateur. a. d. b. e. c. 11. Je m appelle Martin Dupré. J adore le football et la natation. Je déteste la gymnastique. Je suis fan de Gianluigi Buffon, joueur de football. Quel est le sens indonésien du mot souligné? a. Basket d. Anggar b. Senam e. Pacuan kuda c. Renang 12. D après Michel, la grève, c est difficile. Arti kata difficile adalah.. a. Mudah d. Ramai b. Sulit e. Sepi c. Tidak sulit

152 Pilih kata yang sesuai dengan gambar. C est de Monsieur Sagna est belle. a. La voiture d. L autobus b. La bicyclette e. Le train c. La moto Untuk soal nomor Marcel suit des cours de litérature, d histoire, et de philosophie. Ses amis Michel et André suivent le cours de chimie de physique et de mathématiques. Les cours et leurs professeurs sont intéressants. Le professeur fait les cours dans la classe, il enseigne leurs élèves. Ils apprennent des leçons et posent des questions quand ils ne comprennent pas encore l explication du professeur. Nous apprenons le français et nos amis apprennent l espagnol. Marcel demande à André, «Avez vous votre cours de littérature aujourd hui?», «non, mais j ai mon cours de philosophie à quatre heures de l après midi», répond André. ( Bahasa Perancis M, B, M, M, page ) 14. Le mot intéressant en indonésien est. a. Bahagia d. Menarik b. Sedih e. Mudah c. Tidak senang 15. Les étudiants apprennent des leçons et posent des questions quand ils ne comprennent pas encore l explication du professeur. Quel est le sens indonésien du mot souligné? a. Belajar d. Bertanya b. Membaca e. Menulis c. Berbicara

153 Arti kata l espagnol dalam bahasa Indonesia adalah a. Negara Spanyol d. Sejarah Spanyol b. Raja Spanyol e. Bahasa Spanyol c. Budaya Spanyol 17. Le mot Aujourd hui en indonésien est. a. Musim ini d. Hari ini b. Tahun ini e. Bulan ini c. Minggu ini 18. «Non, mais j ai mon cours de philosophie à quatre heures de l après midi», répond André. Quel est le sens indonésien du mot souligné? a. Pada jam 4 sore d. pada jam 4 pagi b. Pada jam 2 siang e. pada siang hari c. Pada jam 2 malam Untuk soal nomor 19 dan 20 Terjemahkan kalimat di bawah ini ke dalam bahasa Perancis! 19. «Pada hari senin, saya pergi ke sekolah bersama teman teman saya» a. Le mardi, je vais à l école avec mes amis b. Le jeudi, je vais à l école avec mon amie c. Le lundi, je vais à l école avec mes amis d. Le lundi, je vais à l école avec mon ami e. Le mardi, je vais à l école avec mes amis 20. «Je fais de la boxe avec mes amis trois fois par semaine» a. Saya berolahraga tinju dengan teman saya tiga kali dalam sehari b. Saya berolahraga silat dengan teman teman saya tiga kali dalam seminggu c. Saya berolahraga silat dengan teman saya tiga kali dalam sebulan d. Saya berolahraga tinju dengan teman teman saya tiga kali dalam seminggu e. Saya berolahraga angkat besi dengan teman teman saya tiga kali dalam seminggu

154 133 B. Isian Singkat Répondez aux questions suivantes! 1. Regardez bien cette image! Qu est ce qu ils font?. 2. Dans cette image, quelle est la profession de cette personne?. 3. Écrivez les noms suivants selon les images! a. c. b. d.. 4. A. «Hubert aime la musique. Il joue du violon.» Le mot souligné en Indonésien veut dire.. B. «Le vendredi Anne va à la bibliothèque» Le mot souligné en Indonésien veut dire. 5. A. «Hari ini ibu memasak sayur asam» Le mot memasak, qu est ce qu on dit en français?... B. «Ayah bermain gitar di sawah setiap pagi» Le mot bermain gitar, qu est ce qu on dit en français?.

155 134 Lampiran 7. Instrumen penelitian tes tata bahasa Nom : Classe : Instrumen Tes Penguasaan Tata Bahasa A. Pilihan Ganda Choisissez la bonne réponse en mettant le choix (X) dans la lettre a, b, c, d ou e dans la feuille de réponse! PRÉSENT Untuk soal nomor 1 6. Pilihlah kata kerja yang telah dikonjugasikan pada paragrap berikut! Salut! Moi, c est Yves Calvie. Aujourd hui je (1) être libre parce que c est dimanche. Je (2) avoir beaucoup d activités quotidiennes. À 06h00, je (3) prendre le petit déjeuner. Après ça, je (4) aller au stade des Princes. Là, Mes amis et moi (5) faire du football. Les habitants de Paris (6) venir pour voir le grand match. 1. a. as d. est b. es e. avais c. suis 2. a. as d. ont b. ai e. sont c. est 3. a. prend d. prends b. pris e. prendras c. prendrai

156 a. allais c. vas e. va b. allé d. vais 5. a. fais d. font b. fait e. faisons c. fera 6. a. viendrai d. venu b. viens e. vient c. viennent 7. C est. mère, elle est très gentille. a. ma d. ses b. mon e. ton c. mes 8. Tu connais sa.? a. ami d. cousin b. soeur e. adresse c. amie 9 Vous aimez sport? a. du d. la b. le e. les c. l

157 Je fais. voile, tennis et équitation. a. de la - de l du d. de la du de l b. du de la des e. des du de la c. de l des de la 11. Complétez avec l article indéfini! Demain, je vais acheter. chemise pour ma soeur. Puis je vais rencontrer ancienne amie s appelle Inès. Nous allons faire des courses ensemble. a. une et un d. un et d b. un et des e. une et une c. une et des 12. Bertin adore le film, surtout le film policier. Alors il va.... au cinéma, seul ou avec des amis. a. toujours d. jamais b. souvent e. quelques fois c. rarement 13. Le professeur : Bien, vous êtes prets pour passer le test, aujourd hui? Les élèves : Oui, madame. Le professeur : Vous avez bien travaillé, n est ce pas! Alors,.. les 5 questions au tableau et sur votre papier! N oubliez pas d écrire votre nom. Attention, ne regardez pas au travail de vos voisins!

158 137 a. réponde fais d. fais - écris b. répondes fais e. fait - écrit c. répondez - faites 14. Clément : Tu connais Haris? Sabine : Non, je ne le connais pas. Clément : Il est étudiant.il est intélligent.il prépare...son examen. a. doucement d. agréablement b. commencement e. sérieusement c. actuellement 15. Dufour : Est ce que tu ne. pas faire du jogging? Isabelle : Si, j aime faire du jogging. a. fais d. fait b. aimes e. vas c. aime FUTUR SIMPLE Untuk soal nomor Pilihlah kata kerja yang telah dikonjugasikan pada paragraf berikut! Nicolas Anne Nicolas : Bonjour Anne. Qu est ce que tu (16) faire le week end prochain? : Bonjour Monsieur. Je (17) aller à la champagne avec ma famille. Nous (18) faire du camping. Et vous? : Je resterai chez moi parce que je ne (19) avoir plus beaucoup d argents. Je (20) être triste ne pas faire des vacances.

159 a. feras d. fais b. fera e. faisais c. fait 17. a. allait d. allé b. ira e. irai c. iras 18. a. faites d. font b. ferons e. faisons c. fait 19. a. ai d. auras b. aura e. as c. aurai 20. a. sont d. sera b. serais e. serai c. suis

160 139 B. Isian Singkat Soal untuk nomor 1 2 Faites les phrases au présent et au futur simple (buatlah kalimat dengan menggunakan kala waktu sekarang dan kala waktu yang akan datang )! 1. Aller : (présent).. (futur simple) Faire : (présent).. (futur simple) 3. Complétez les phrases suivantes avec le verbe avoir et l article indéfini ( un, une, de ou des )! Elle machine à écrire. Nous. photos. Ils.. voiture. Est ce que vous. appartement? Non, nous n pas.. appartement. 4. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan menggunakan bentuk kalimat negatif yang tepat! a. Tu fais toujours de la gymnastique? Non, je. b. Tu aimes voir le film coréen? Non, je 5. Conjuguez au futur simple les phrases suivantes! a. Dans une semaine, ils ( être ).. en vacances. b. Demain, nous ( faire ). du sport. c. La semaine prochaine, Sylvie ( aller ) en Turquie avec son mari.

161 140 Lampiran 8. Instrumen penelitian tes membaca Nom : Classe : A. Pilihan Ganda Instrumen Tes Keterampilan Membaca Choisissez la bonne réponse en mettant le choix (X) dans la lettre a, b, c, d ou e dans la feuille de réponse! Texte 1 pour numéro 1-4 Salut! Je m appelle Clara. Je suis française. J ai seize ans. J aime la danse et la musique. Je suis fan de Rowan Atkinson. Mais le football non, je déteste le football. Je préfère le tennis. Et toi? Tu as quel âge? Comment tu t appelles? Tu aime la danse? Tu préfères tes sports? À bientôt CLARA 1. Qui écrit ce texte? a. Lorie d. Clara b. Lui e. Moi c. Toi 2. Qu est ce que Clara aime? a. Le danse et le football d. Le football et le tennis b. La musique et le football e. la danse c. La danse et la musique 3. Quel sport elle n aime pas? a. Le tennis d. La musique b. Le football e. L équitation c. La danse

162 Qui est son fan? a. Zinedine Zidane d. Rowan Atkinson b. Céline Dion e. Alain Delon c. Marie Curie 5. Vous êtes sportif. Quel passe-temps aimez-vous? a. voir le film au cinéma d. lire des livres b. aller à la discothèque e. se promener au jardin c. faire du basket - ball avec des amis 6. Laurent :. Arnaud : Non, je n aime pas ce sport. Laurent : Alors, qu est ce que tu aimes? Arnaud : J aime jouer au football. Laurent : Ah! C est le sport de groupe pour les garçons. a. Est ce que tu aimes faire le rugby? b. Tu n aimes que le rugby, Laurent? c. Pourquoi tu aimes faire le rugby? d. Avec qui tu fais du rugby? e. Qu est ce que tu aimes comme sport? 7. Loulou : Alors Yves, est ce que.. le film qu on vient de voir? Yves : Non, pas du tout, les acteurs ne jouent pas bien et les actrices ne sont pas jolies a. Tu aimes d. Tu détestes b. Tu préfères e. N aimes pas c. Tu adores

163 Olive : Quels transports vous aimez madame? Jeanne : J aime le train. Je le prends toujours pour aller à Lyon. Olive : C est bien ça! Quelle image correspond à cet objet que Jeanne aime au dessous! a. c. e. b. d. 9. Marc : Salut Christophe? Christophe : Salut Marc! Ça va? Marc : Non, ça ne va pas, il pleut. Que fais tu? Christophe : J écoute des disques. Et toi, tu aimes la musique? Marc : Non, je n aime pas ça. Christophe : Alors, tu aimes le sport? Marc : Non, je n aime pa ça. Christophe :.. Marc : Oui, j aime bien ça, il y a Tukul et Julia Péréz dans la télé. a. Qu est ce que tu aimes voir un film à la télévision? b. Est ce que tu aimes voir un film à la télévision? c. Qu est ce que tu aimes voir un film à la télévision? d. Tu aimes voir un film à la télévision que le sport? e. Tu n aimes pas voir un film à la télévision?

164 Naomi : Janine, qu est ce que André et Félix comme Janine sport? : Eux, ils détestent tous les sports, ils préfèrent jouer aux billets. Naomi : Oh là là! Comment gardent ils la santé? Janine : En mangeant beaucoup, alors! a. Aiment d. Aimez b. Aime e. Aimons c. Aimes Texte 2 pour numéro Ce week end, nous allons faire beaucoup d activités. Vendredi soir, il y a un bon film au cinéma, alors nous allons voir ce film. Samedi, nous allons faire nos devoirs d économie ensemble, puis nous allons aller chez MARTINE pour prendre le dîner. Et le dimanche, il y a un match de rugby au stade de Prince. Le match va commencer à 15 heures de l après midi. Ça va être formidable. Dimanche soir, nous allons voir à nouveau le match, mais à la télévision avec toute la famille. 11. Vendredi soir, il y a un bon film au cinéma, alors nous allons voir ce film. Vendredi est le..jour de la semaine. a. Septième d. Quatrième b. Sixième e. Troisième c. Cinquième 12. Nous allons aller chez MARTINE pour prendre le dîner. chez MARTINE est le nom de a. Restaurant d. Marché b. Magasin e. Cinéma c. Université 13. Combien de fois l auteur voit le match? a. Cinq fois d. Deux fois b. Quatre fois e. Une fois c. Trois fois

165 Qu est ce que l auteur va faire le dimanche soir? a. Il va voir le match avec sa famille à la télévision b. Il va voir le match de rugby au stade de Prince c. Il va faire son devoirs d économie ensemble d. Il va aller chez MARTINE pour prendre le dîner e. Il va voir le film au cinema 15. Rina :. Bayu : Oui, qu est ce qu il y a? Rina : Si tu veux, viens chez moi, on fera une fête surprise lundi soir. Bayu : À quelle heure elle commencera? Rina : Vers sept heures du soir. Bayu : D accord. a. Êtes vous libre lundi soir? b. Es tu libre lundi soir? c. Qu est ce que tu viens lundi soir? d. Qu est ce que vous venez lundi soir? e. Est ce que tu n es pas libre lundi soir? 16. Aline : Pourquoi passe-t-on les vacances à la mer? Brian : Parce qu on peut.... a. jouer du ski et jouer à la balle de neige b. faire du vélo et manger en plein air c. prendre le métro et visiter les familles d. se promener au bord de la mer ou faire de la voile. e. se promener le long de boit en regardant les feuilles tombent.

166 René :. Tu viens avec moi? Pascal : Quelles équipes? René : La Juventus vs Le Bayern München bien sûr. Pascal : Non, merci. Je suis fan de la Barcelone. a. Je vais sortir avec ma famille b. Je vais aller au stade pour voir le match du football c. Je vais aller au cinéma avec mes amis d. Tu vas aller au stade pour faire le football e. Tu vas aller au cinéma ce soir 18. Choisissez la phrase au futur simple! a. Je vais au cinéma cet après midi b. Vas chercher ta mère à la gare c. Dépêche toi! Le train va bientôt partir d. Nous irons à Paris pour visiter le musée du Louvre l année prochaine e. Ils viennent d arriver de la champagne 19. Ce matin je prends le petit déjeuner avec toute ma famille. Apabila kata kerja yang bergaris bawah diubah menjadi kala futur simple dan subjeknya diganti ils, maka akan menjadi, ils. a. Prennent d. Prenons b. Pris e. Prendraient c. Prendront 20. Roland : Tu vois quelqu un dans cette maison? Monique : Non,.. a. Je ne vois pas d. Je ne vois rien b. Je ne vois que e. Je ne vois personne c. Je ne vois pas encore

167 146 B. Isian Singkat Pour la question numéro 1 à 3 TU AIMES LA MUSIQUE Une interview au collège L interviewer : Alors Françoise, tu aimes la musique? Françoise : Oui, j aime la musique. L interviewer : Qu est ce que tu préfères la musique pop, la musique classique, le folk ou le jazz? Françoise : Je préfères la musique pop, j aime aussi le folk. L interviewer : Est ce que tu joues d un instrument de musique? Françoise : Non, ma soeur joue du piano, mon père de la guitare, mais moi non. L interviewer : Alors, comment? Tu dis que tu aimes la musique! Françoise L interviewer : Oui, j aime bien la musique. Et quand mon père joue avec sa guitare, c est moi qui chante, quelque fois je chante aussi avec ma mère et ma soeur. : Ah! D accord. ( Tricoloré stage one. Page 90 ) 1. Où se passe l interview?. 2. Est ce que Françoise aime la musique? Citez les Est ce que Françoise joue un instrument de musique?.. 4. Avec qui Françoise chante?.. 5. Mettez les phrases dans la carte postale en bon ordre. a. À bientôt b. Pornichet, le 22 août 2015 c. La classe de mer, c est super! On a des cours et on fait du sport. d. Moi, je fais de la voile et mes copains font du kayak de mer. e. Chères Maïa et Zöe, cher Nico et Thomas. f. Et puis j adore la mer, mais elle est froide. Et vous? Qu est ce que vous faites?

168 147 g. Rémy h. Le Mag Mj du vieux Lyon S, rue Saint Jean Lyon

169 148 Lampiran 9. Nilai Rata rata Penguasaan Kosakata Penguasaan Tata Bahasa Keterampilan Membaca Jumlah Nilai N Mean , , ,8283

170 Lampiran 10. Uji Normalitas 149

171 150 Lampiran 11. Hasil Sampel Tes Penguasaan Kosakata 1.

172 2. 151

173 3. 152

174 4. 153

175 5. 154

176 155 Hasil Sampel Tes Penguasaan Tata Bahasa 1.

177 2. 156

178 3. 157

179 4. 158

180 5. 159

181 160 Hasil Sampel Tes Keterampilan Membaca 1.

182 2. 161

183 3. 162

184 4. 163

185 5. 164

186 165 Lampiran 12. Dokumentasi Penelitian Peserta didik mengerjakan soal soal dari 2 jenis tes, yaitu kosakata dan tata bahasa

187 Peserta didik mengerjakan soal soal jenis tes keterampilan membaca 166

188 Lampiran 13. Surat Ijin Penelitian 167

189 Lampiran 14. Surat keterangan melaksanakan penelitian 168

BAB IV KESIMPULAN. Permasalahan itu antara lain dalam lingkup sintaksis, semantik, dan pergeseran

BAB IV KESIMPULAN. Permasalahan itu antara lain dalam lingkup sintaksis, semantik, dan pergeseran BAB IV KESIMPULAN Gérondif banyak digunakan baik dalam bp lisan maupun tulis, sedangkan bi tidak memiliki bentuk ini, sehingga menimbulkan permasalahan dalam penerjamahan. Permasalahan itu antara lain

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Perancis dalam situs yang merupakan model

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Perancis dalam situs  yang merupakan model BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab lima ini, peneliti akan menyampaikan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan pertanyaan pada rumusan masalah pada bab satu dan hasil penelitian pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar terlebih dahulu harus memahami kaidah-kaidah tata bahasa, seperti membuat kalimat yang

Lebih terperinci

GRAMMAIRE I. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. Dra. DWI CAHYANI FARIDA AMALIA, M.Pd

GRAMMAIRE I. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. Dra. DWI CAHYANI FARIDA AMALIA, M.Pd GRAMMAIRE I Silabus Deskripsi Mata Kuliah Dra. DWI CAHYANI FARIDA AMALIA, M.Pd Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia 2011 DESKRIPSI MATA

Lebih terperinci

KORELASI FAKTOR PSIKOLINGUISTIK DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI BAHASA SMAK COR JESU MALANG

KORELASI FAKTOR PSIKOLINGUISTIK DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI BAHASA SMAK COR JESU MALANG KORELASI FAKTOR PSIKOLINGUISTIK DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI BAHASA SMAK COR JESU MALANG SKRIPSI OLEH: CICILIA TRAPSIWI RESTI PALUPI NIM. 105110301111012 PROGRAM

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : SMA N 1 Sanden Kelas/ Semester : XI/1 Mata pelajaran : Bahasa Perancis Tema : La Famille Aspek/ Keterampilan : Expression Orale (Berbicara) Alokasi Waktu

Lebih terperinci

CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI

CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI OLEH: RADIK BABAROSA NIM. 105110301111005 PROGRAM STUDI BAHASA

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH: LINA AFIDATIS SALAFIYAH NIM

SKRIPSI OLEH: LINA AFIDATIS SALAFIYAH NIM ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA PRANCIS DALAM BAHASA INDONESIA DALAM KOMUNIKASI MELALUI FACEBOOK : STUDI KASUS MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH: LINA AFIDATIS

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Achmadi, Muchsin Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa

DAFTAR PUSTAKA. Achmadi, Muchsin Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa 65 DAFTAR PUSTAKA Achmadi, Muchsin. 1988. Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud Anas, Sudijono. 2003. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada Arifin,

Lebih terperinci

Silabus. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu. KD 1 Mencocokkan gambar dengan

Silabus. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu. KD 1 Mencocokkan gambar dengan Standar 1. Mendengarkan Nama Sekolah : SMA N 8 Purworejo Mata Pelajaran : Bahasa Prancis Kelas / Program : XI / IPS Semester : 1 ( satu ) Alokasi : 17 minggu X 2 Jam Pelajaran = 34 jam Silabus Materi Indikator

Lebih terperinci

MINAT BELAJAR BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA SKRIPSI

MINAT BELAJAR BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA SKRIPSI MINAT BELAJAR BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

GRAMMAIRE II. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. FARIDA AMALIA, M.Pd

GRAMMAIRE II. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. FARIDA AMALIA, M.Pd GRAMMAIRE II Silabus Deskripsi Mata Kuliah FARIDA AMALIA, M.Pd Program Pendidikan Bahasa Prancis Jurusan Pendidikan Bahasa Asing Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia 2010

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Aspek/Keterampilan Alokasi Waktu : SMA Negeri 8 Purworejo : Bahasa Prancis : XI-IPS/1 : Berbicara : 2 x 45 menit A. STANDAR

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdapat dalam buku Complete French Volume 1 terbitan tahun terdapat kesimpulan dan saran sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdapat dalam buku Complete French Volume 1 terbitan tahun terdapat kesimpulan dan saran sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukannya penelitian mengenai analisis materi pembelajaran yang terdapat dalam buku Complete French Volume 1 terbitan tahun 2011 terdapat kesimpulan dan saran sebagai

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS SISWA KELAS X SMA N 10 YOGYAKARTA SKRIPSI

EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS SISWA KELAS X SMA N 10 YOGYAKARTA SKRIPSI EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS SISWA KELAS X SMA N 10 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. BAB ini memuat beberapa simpulan hasil penelitian mengenai analisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. BAB ini memuat beberapa simpulan hasil penelitian mengenai analisis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB ini memuat beberapa simpulan hasil penelitian mengenai analisis materi pembelajaran yang terdapat dalam media podcast LFWA berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SOCK PUPPET

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SOCK PUPPET PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SOCK PUPPET KELAS XII SMA NEGERI 1 MERTOYUDAN MAGELANG TAHUN AJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah Kelas/ Semester Mata pelajaran Tema Aspek/ Keterampilan Alokasi Waktu : SMA N 1 Sanden : XI/2 : Bahasa Perancis : La Famille : Expression Écrite (Menulis)

Lebih terperinci

MULTIFUNGSI KATA TOUT DALAM BAHASA PRANCIS

MULTIFUNGSI KATA TOUT DALAM BAHASA PRANCIS MULTIFUNGSI KATA TOUT DALAM BAHASA PRANCIS Pengadilen Sembiring Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Kosa kata dan sistem tata bahasa Prancis memiliki keunikan dan kesederhaan yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 1 SANDEN BANTUL YOGYAKARTA DENGAN TEKNIK ROLE PLAY (JEU DE RÔLE)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 1 SANDEN BANTUL YOGYAKARTA DENGAN TEKNIK ROLE PLAY (JEU DE RÔLE) PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 1 SANDEN BANTUL YOGYAKARTA DENGAN TEKNIK ROLE PLAY (JEU DE RÔLE) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR DIAGRAM... xi

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR DIAGRAM... xi DAFTAR ISI DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR DIAGRAM... xi DAFTAR GAMBAR... xii ABSTRAK... i BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

SILABUS GRAMMAIRE II PR114. Farida Amalia, M.Pd.

SILABUS GRAMMAIRE II PR114. Farida Amalia, M.Pd. No.: FPBS/FM-7.1/07 SILABUS GRAMMAIRE II PR114 Farida Amalia, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 PR114 GRAMMAIRE II, S1,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian tentunya seorang peneliti membutuhkan metode untuk mengumpulkan data, menyusun, serta menganalisis data, sehingga diperoleh hasil

Lebih terperinci

CHAPITRE III DEMARCHE PÉDAGOGIQUE. Comme cela a été dit dans le site

CHAPITRE III DEMARCHE PÉDAGOGIQUE. Comme cela a été dit dans le site CHAPITRE III DEMARCHE PÉDAGOGIQUE La Fiche pédagogique est importante pour l'enseignement. Il est un plan pour enseigner et pour aider l'enseignant à gérer l'enseignement qui se passe comme prévu et atteindre

Lebih terperinci

SILABUS GRAMMAIRE V PR304. Drs. Kamaludin M, MA., M.Hum. Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum.

SILABUS GRAMMAIRE V PR304. Drs. Kamaludin M, MA., M.Hum. Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum. SILABUS GRAMMAIRE V PR304 Drs. Kamaludin M, MA., M.Hum. Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 DESKRIPSI

Lebih terperinci

MODALITAS DALAM ROMAN LE TOUR DU MONDE EN 80 JOURS KARYA JULES VERNE SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

MODALITAS DALAM ROMAN LE TOUR DU MONDE EN 80 JOURS KARYA JULES VERNE SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta MODALITAS DALAM ROMAN LE TOUR DU MONDE EN 80 JOURS KARYA JULES VERNE SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN GRAMMAIRE IV PR204

SATUAN ACARA PERKULIAHAN GRAMMAIRE IV PR204 SATUAN ACARA PERKULIAHAN GRAMMAIRE IV PR204 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 Tujuan Pembelajaran

Lebih terperinci

WUJUD EKSISTENSI TOKOH UTAMA DALAM ROMAN TROIS JOURS CHEZ MA MÈRE KARYA FRANÇOIS WEYERGANS SKRIPSI

WUJUD EKSISTENSI TOKOH UTAMA DALAM ROMAN TROIS JOURS CHEZ MA MÈRE KARYA FRANÇOIS WEYERGANS SKRIPSI WUJUD EKSISTENSI TOKOH UTAMA DALAM ROMAN TROIS JOURS CHEZ MA MÈRE KARYA FRANÇOIS WEYERGANS SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

WUJUD EKSISTENSI TOKOH PEREMPUAN DALAM CERITA PENDEK LE DERNIER AMOUR DU PRINCE GENGHI KARYA MARGUERITE YOURCENAR SKRIPSI

WUJUD EKSISTENSI TOKOH PEREMPUAN DALAM CERITA PENDEK LE DERNIER AMOUR DU PRINCE GENGHI KARYA MARGUERITE YOURCENAR SKRIPSI WUJUD EKSISTENSI TOKOH PEREMPUAN DALAM CERITA PENDEK LE DERNIER AMOUR DU PRINCE GENGHI KARYA MARGUERITE YOURCENAR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA PENGUASAAN BAHASA INGGRIS DAN PENGUASAAN BAHASA PRANCIS SISWA KELAS BAHASA SMA NEGERI 7 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI

KORELASI ANTARA PENGUASAAN BAHASA INGGRIS DAN PENGUASAAN BAHASA PRANCIS SISWA KELAS BAHASA SMA NEGERI 7 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI KORELASI ANTARA PENGUASAAN BAHASA INGGRIS DAN PENGUASAAN BAHASA PRANCIS SISWA KELAS BAHASA SMA NEGERI 7 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN COMPRÉHENSION ÉCRITE BERBASIS MACROMEDIA FLASH PROFESIONAL 8 UNTUK SISWA KELAS XI SMA N 1 TAYU SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN COMPRÉHENSION ÉCRITE BERBASIS MACROMEDIA FLASH PROFESIONAL 8 UNTUK SISWA KELAS XI SMA N 1 TAYU SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN COMPRÉHENSION ÉCRITE BERBASIS MACROMEDIA FLASH PROFESIONAL 8 UNTUK SISWA KELAS XI SMA N 1 TAYU SKRIPSI Skripsi ini diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN No.: FPBS/FM-7.1/08 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KODE : Grammaire IV : PR204 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum Dr. Yuliarti Mutiarsih, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MAHASISWA SEMESTER VII PRODI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS UNNES DALAM MENGGUNAKAN KALIMAT MODUS INDICATIF ATAU MODUS SUBJONCTIF

KEMAMPUAN MAHASISWA SEMESTER VII PRODI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS UNNES DALAM MENGGUNAKAN KALIMAT MODUS INDICATIF ATAU MODUS SUBJONCTIF KEMAMPUAN MAHASISWA SEMESTER VII PRODI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS UNNES DALAM MENGGUNAKAN KALIMAT MODUS INDICATIF ATAU MODUS SUBJONCTIF PADA KETERAMPILAN MENULIS SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SLEMAN DENGAN STRATEGI RECIPROCAL TEACHING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SLEMAN DENGAN STRATEGI RECIPROCAL TEACHING PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SLEMAN DENGAN STRATEGI RECIPROCAL TEACHING SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

KESIAPAN SMA NEGERI 7 PURWOREJO TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAHASA PRANCIS SKRIPSI

KESIAPAN SMA NEGERI 7 PURWOREJO TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAHASA PRANCIS SKRIPSI KESIAPAN SMA NEGERI 7 PURWOREJO TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAHASA PRANCIS SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

REGISTER PEMANDU WISATA BERBAHASA PRANCIS DI KAWASAN WISATA KAWAH IJEN BANYUWANGI JAWA TIMUR : KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

REGISTER PEMANDU WISATA BERBAHASA PRANCIS DI KAWASAN WISATA KAWAH IJEN BANYUWANGI JAWA TIMUR : KAJIAN SOSIOLINGUISTIK REGISTER PEMANDU WISATA BERBAHASA PRANCIS DI KAWASAN WISATA KAWAH IJEN BANYUWANGI JAWA TIMUR : KAJIAN SOSIOLINGUISTIK SKRIPSI OLEH: LUISIANA INDRAWATI NIM. 105110300111013 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. STANDAR KOMPETENSI Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan keluarga.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. STANDAR KOMPETENSI Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan keluarga. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Aspek/Keterampilan Alokasi Waktu : SMA Negeri 8 Purworejo : Bahasa Prancis : XI-IPS/1 : Membaca : 2 x 45 menit A. STANDAR

Lebih terperinci

skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa Prancis oleh Neneng Ulwiyati

skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa Prancis oleh Neneng Ulwiyati P KEMAMPUAN MAHASISWA SEMESTER ATAS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG DALAM MENGGUNAKAN LES PRONOMS RELATIFS COMPOSÉS skripsi disajikan sebagai

Lebih terperinci

No. : FPBS/FM-7.1/07 SILABUS PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, M.Pd.

No. : FPBS/FM-7.1/07 SILABUS PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, M.Pd. No. : FPBS/FM-7.1/07 SILABUS PRODUCTION ÉCRITE I PR103 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Iis Sopiawati, S. Pd.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Iis Sopiawati, S. Pd. SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRODUCTION ÉCRITE I PR103 Iis Sopiawati, S. Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 1 SATUAN ACARA

Lebih terperinci

Syarif Hidayat

Syarif Hidayat STUDI PERBANDINGAN KEMAMPUAN MENULIS (PRODUCTION ÉCRITE) MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS ANTARA YANG MEMPELAJARI TATA BAHASA SECARA IMPLISIT DAN EKSPLISIT skripsi disajikan

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA PRANCIS

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA PRANCIS SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA PRANCIS Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas : X Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi ( IPK) Alokasi Waktu

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN KARTU KATA DAN GAMBAR PADA PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA SISWA KELAS X SMA TUNAS PATRIA UNGARAN

KEEFEKTIFAN KARTU KATA DAN GAMBAR PADA PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA SISWA KELAS X SMA TUNAS PATRIA UNGARAN KEEFEKTIFAN KARTU KATA DAN GAMBAR PADA PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA SISWA KELAS X SMA TUNAS PATRIA UNGARAN skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

SILABUS PRODUCTION ECRITE IV (PR213) Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Yadi Mulyadi, M.Pd.

SILABUS PRODUCTION ECRITE IV (PR213) Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Yadi Mulyadi, M.Pd. SILABUS PRODUCTION ECRITE IV (PR213) Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Yadi Mulyadi, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 0 SILABUS

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN METODE QQOQCCP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NASIONAL PATI SKRIPSI. Oleh

KEEFEKTIFAN METODE QQOQCCP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NASIONAL PATI SKRIPSI. Oleh KEEFEKTIFAN METODE QQOQCCP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NASIONAL PATI SKRIPSI Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Skripsi untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN 1. Identitas Mata Kuliah Nama Matakuliah Kode Matakuliah SKS : Structure I : PRC : 3 SKS Semester / T.A. : Ganjil/ 2015/2016 Hari Pertemuan / Jam : Selasa/ 13.00-15.30/12.10-14.40 Tempat Pertemuan/Ruang

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN No.: FPBS/FM-7.1/08 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KODE : Grammaire III : PR204 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ANALISIS FONOLOGIS DAN ORTOGRAFIS KOSA KATA SERAPAN BAHASA PRANCIS DALAM BAHASA INDONESIA SKRIPSI OLEH: HADYAN QASHIDI NIM.

ANALISIS FONOLOGIS DAN ORTOGRAFIS KOSA KATA SERAPAN BAHASA PRANCIS DALAM BAHASA INDONESIA SKRIPSI OLEH: HADYAN QASHIDI NIM. ANALISIS FONOLOGIS DAN ORTOGRAFIS KOSA KATA SERAPAN BAHASA PRANCIS DALAM BAHASA INDONESIA SKRIPSI OLEH: HADYAN QASHIDI NIM. 115110300111015 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS JURUSAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan référentiel CECRL tingkat B1 yang telah dilaksanakan ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.  dengan référentiel CECRL tingkat B1 yang telah dilaksanakan ini 118 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian mengenai kesesuaian materi pembelajaran dalam situs www.polarfle.com dengan référentiel CECRL tingkat B1 yang telah dilaksanakan ini akhirnya mengarah pada beberapa

Lebih terperinci

GRAMMAR BAHASA PRANCIS BY : LIYA IMRA AH F.

GRAMMAR BAHASA PRANCIS BY : LIYA IMRA AH F. GRAMMAR BAHASA PRANCIS BY : LIYA IMRA AH F. AVANT-PROPOS 1 Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-nya menyelesaikan tugas ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-nya mungkin penyusun tidak

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA BALOK BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS KELAS X SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA BALOK BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS KELAS X SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA BALOK BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS KELAS X SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri

Lebih terperinci

ANALISIS KESESUAIAN MATERI DAN LATIHAN SOAL PADA BUKU ECHO A1 DENGAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PADA KELAS X SEMESTER 1 SKRIPSI

ANALISIS KESESUAIAN MATERI DAN LATIHAN SOAL PADA BUKU ECHO A1 DENGAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PADA KELAS X SEMESTER 1 SKRIPSI ANALISIS KESESUAIAN MATERI DAN LATIHAN SOAL PADA BUKU ECHO A1 DENGAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PADA KELAS X SEMESTER 1 SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Yunita

Lebih terperinci

PENERAPAN PERSPECTIVE ACTIONNELLE UNTUK

PENERAPAN PERSPECTIVE ACTIONNELLE UNTUK PENERAPAN PERSPECTIVE ACTIONNELLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUCTURE BAHASA PRANCIS Evi Eviyanti Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Perspective actionnelle merupakan salah

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SMK WIKARYA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SMK WIKARYA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 i HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SMK WIKARYA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Skripsi Oleh: MANGESTI ZAKI SOPHEIA PHILEIN NIM K8405023 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

ANALISIS KREATIVITAS TOKOH MÉLANIE DALAM CERITA ANAK MÉLANIE DANS L ÎLE SKRIPSI OLEH : INDRI NOVITA SARI

ANALISIS KREATIVITAS TOKOH MÉLANIE DALAM CERITA ANAK MÉLANIE DANS L ÎLE SKRIPSI OLEH : INDRI NOVITA SARI ANALISIS KREATIVITAS TOKOH MÉLANIE DALAM CERITA ANAK MÉLANIE DANS L ÎLE SKRIPSI OLEH : INDRI NOVITA SARI 0911130026 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA PENGUASAAN STRUKTUR DENGAN KEMAMPUAN DIKTE MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS SEMESTER III

KORELASI ANTARA PENGUASAAN STRUKTUR DENGAN KEMAMPUAN DIKTE MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS SEMESTER III KORELASI ANTARA PENGUASAAN STRUKTUR DENGAN KEMAMPUAN DIKTE MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS SEMESTER III skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS SOAL TES SUMATIF BAHASA PRANCIS BUATAN GURU DI KOTA PATI BERDASARKAN MATERI, KONSTRUKSI, DAN BAHASA SKRIPSI

ANALISIS KUALITAS SOAL TES SUMATIF BAHASA PRANCIS BUATAN GURU DI KOTA PATI BERDASARKAN MATERI, KONSTRUKSI, DAN BAHASA SKRIPSI ANALISIS KUALITAS SOAL TES SUMATIF BAHASA PRANCIS BUATAN GURU DI KOTA PATI BERDASARKAN MATERI, KONSTRUKSI, DAN BAHASA SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Novi Aristasari NIM :

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. oleh : Yonnika Pratiwi NIM : : Bahasa dan Sastra Asing

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. oleh : Yonnika Pratiwi NIM : : Bahasa dan Sastra Asing ANALISIS KESESUAIAN BUTIR SOAL MEMBACA BAHASA PRANCIS KELAS XI SEMESTER 1 SMA NEGERI 8 SEMARANG DENGAN STANDAR KOMPETENSI-KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi menurut Servilla dkk (1993) dalam Mahsun (2005:28) adalah Kelompok besar yang merupakan sasaran generalisasi.

Lebih terperinci

Jangan merasa jadi orang kaya jika belum memiliki sesuatu yang uang saja tidak dapat membelinya. Itulah kebahagiaan.

Jangan merasa jadi orang kaya jika belum memiliki sesuatu yang uang saja tidak dapat membelinya. Itulah kebahagiaan. ii iii iv MOTTTO Jangan merasa jadi orang kaya jika belum memiliki sesuatu yang uang saja tidak dapat membelinya. Itulah kebahagiaan. Jangan biarkan kekurangan yang kau miliki mengalahkan dan menghentikan

Lebih terperinci

SILABUS COMPRÉHENSION ÉCRITE III PR202. Dra. Hj. Dwi Cahyani AS. Broto. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, S.Pd.

SILABUS COMPRÉHENSION ÉCRITE III PR202. Dra. Hj. Dwi Cahyani AS. Broto. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, S.Pd. SILABUS COMPRÉHENSION ÉCRITE III PR202 Dra. Hj. Dwi Cahyani AS. Broto. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, S.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

L ANALYSE CONTRASTIVE DE LA CONJONCTION CONCESSIVE EN FRANÇAIS ET EN INDONÉSIEN. Raulina Simbolon. Directrice de Mémoire Dr. Marice, M. Hum.

L ANALYSE CONTRASTIVE DE LA CONJONCTION CONCESSIVE EN FRANÇAIS ET EN INDONÉSIEN. Raulina Simbolon. Directrice de Mémoire Dr. Marice, M. Hum. L ANALYSE CONTRASTIVE DE LA CONJONCTION CONCESSIVE EN FRANÇAIS ET EN INDONÉSIEN Raulina Simbolon Directrice de Mémoire Dr. Marice, M. Hum Résumé Le but de cette recherche est de trouver les ressemblances

Lebih terperinci

INFORMASI DAN KISI-KISI

INFORMASI DAN KISI-KISI LOMBA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA ASING SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016 INFORMASI DAN KISI-KISI Bidang Lomba BAHASA PERANCIS PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA DAN MOTIVASI MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMK PGRI 1 SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA DAN MOTIVASI MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMK PGRI 1 SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA DAN MOTIVASI MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMK PGRI 1 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : Evitasari S. Siswoyo K1212025 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

SILABUS PRODUCTION ÉCRITE II PR113. Iis Sopiawati, S. Pd.

SILABUS PRODUCTION ÉCRITE II PR113. Iis Sopiawati, S. Pd. SILABUS PRODUCTION ÉCRITE II PR113 Iis Sopiawati, S. Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 DESKRIPSI MATA KULIAH PRODUCTION ÉCRITE

Lebih terperinci

SILABUS GRAMMAIRE III PR204. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

SILABUS GRAMMAIRE III PR204. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI SILABUS GRAMMAIRE III PR204 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 1. Identitas Mata Kuliah Nama Mata

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR BAHASA PRANCIS DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA PRANCIS SISWA PROGRAM BAHASA KELAS XI SMA 1 SUKOREJO

KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR BAHASA PRANCIS DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA PRANCIS SISWA PROGRAM BAHASA KELAS XI SMA 1 SUKOREJO KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR BAHASA PRANCIS DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA PRANCIS SISWA PROGRAM BAHASA KELAS XI SMA 1 SUKOREJO SKRIPSI Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I Untuk Mencapai

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN SEJARAH DAN PERSEPSI TENTANG PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN KESADARAN SEJARAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN SEJARAH DAN PERSEPSI TENTANG PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN KESADARAN SEJARAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN SEJARAH DAN PERSEPSI TENTANG PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN KESADARAN SEJARAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: HANESWARY RETNO SETYOWATI

Lebih terperinci

PERSPEKTIF PEMBERITAAN DAN BENTUK EKSPRESI BAHASA PADA BERITA KRIMINAL DI SITUS (KAJIAN WACANA KRITIS) SKRIPSI

PERSPEKTIF PEMBERITAAN DAN BENTUK EKSPRESI BAHASA PADA BERITA KRIMINAL DI SITUS  (KAJIAN WACANA KRITIS) SKRIPSI PERSPEKTIF PEMBERITAAN DAN BENTUK EKSPRESI BAHASA PADA BERITA KRIMINAL DI SITUS WWW.BFMTV.COM (KAJIAN WACANA KRITIS) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untukmemenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. motivasi penelitian dan alasan pentingnya topik yang diteliti. Penulis juga

BAB I PENDAHULUAN. motivasi penelitian dan alasan pentingnya topik yang diteliti. Penulis juga 1 BAB I PENDAHULUAN Pembahasan dalam bab ini akan memaparkan latar belakang yang menjadi motivasi penelitian dan alasan pentingnya topik yang diteliti. Penulis juga menjelaskan batasan-batasan dan rumusan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. STANDAR KOMPETENSI Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan keluarga.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. STANDAR KOMPETENSI Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan keluarga. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Aspek/Keterampilan Alokasi Waktu : SMA Negeri 8 Purworejo : Bahasa Prancis : XI-IPS/1 : Mendengarkan : 2 x 45 menit A.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NAMA SEKOLAH : SMAN 1 Mertoyudan MATA PELAJARAN : BAHASA PRANCIS KELAS / SEMESTER : XI / 1 PERTEMUAN KE- : 5 TEMA : LA MAISON WAKTU : 2 X 45 MENIT A. KOMPETENSI INTI 3.

Lebih terperinci

ANALISIS WACANA IKLAN PRODUK PAKAIAN KERJA DALAM MAJALAH FEMME ACTUELLE: Suatu Pendekatan Mikrostrukural dan Makrostruktural SKRIPSI

ANALISIS WACANA IKLAN PRODUK PAKAIAN KERJA DALAM MAJALAH FEMME ACTUELLE: Suatu Pendekatan Mikrostrukural dan Makrostruktural SKRIPSI ANALISIS WACANA IKLAN PRODUK PAKAIAN KERJA DALAM MAJALAH FEMME ACTUELLE: Suatu Pendekatan Mikrostrukural dan Makrostruktural SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah wahana komunikasi, baik dalam masyarakat luas maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah wahana komunikasi, baik dalam masyarakat luas maupun dalam 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah wahana komunikasi, baik dalam masyarakat luas maupun dalam komunitas tertentu. Selain memiliki fungsi utama sebagai wahana berkomunikasi, bahasa

Lebih terperinci

PRODUCTION ÉCRITE II PR113

PRODUCTION ÉCRITE II PR113 No.: FPBS/FM-7.1/07 SILABUS PRODUCTION ÉCRITE II PR113 Iis Sopiawati, M. Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 LEMBAR VERIFIKASI

Lebih terperinci

SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS PERHOTELAN DAN RESTORAN. ~ Pertandingan Improvisasi ~ / ~ Match d Improvisation ~

SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS PERHOTELAN DAN RESTORAN. ~ Pertandingan Improvisasi ~ / ~ Match d Improvisation ~ SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS PERHOTELAN DAN RESTORAN ~ Pertandingan Improvisasi ~ / ~ Match d Improvisation ~ Oleh Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Dante Darmawangsa, M.Pd. Publik (pembelajar) Mahasiswa

Lebih terperinci

SILABUS COMMUNICATION ORALE II (PR 111) Yadi Mulyadi, M.Pd. Iis Sopiawati, S.Pd.

SILABUS COMMUNICATION ORALE II (PR 111) Yadi Mulyadi, M.Pd. Iis Sopiawati, S.Pd. SILABUS COMMUNICATION ORALE II (PR 111) Yadi Mulyadi, M.Pd. Iis Sopiawati, S.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 0 DESKRIPSI

Lebih terperinci

: CANDRA WRI WANDANA K

: CANDRA WRI WANDANA K HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KONSEP DIRI SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN ASAM BASA DAN GARAM KELAS VII SEMESTER GASAL SMP NEGERI 1 TASIKMADU TAHUN AJARAN 2009/2010 Skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian, ada berbagai macam metode yang dapat digunakan peneliti. Metode penelitian merupakan cara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Di dalam sebuah penelitian tentunya diperlukan tahapan-tahapan kerja yang benar dan sesuai agar tercapainya tujuan dari penelitian tersebut. Tahapan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun guna meraih gelar Sarjana Pendidikan. Oleh: Nama : Triana Mardi Astuti NIM : Prodi : Pendidikan Bahasa Prancis

SKRIPSI. Disusun guna meraih gelar Sarjana Pendidikan. Oleh: Nama : Triana Mardi Astuti NIM : Prodi : Pendidikan Bahasa Prancis SKRIPSI KEMAMPUAN MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS TAHUN AJARAN 2008/2009 DALAM MEMAHAMI DAN MENGGUNAKAN PARONIM DALAM KALIMAT BAHASA PRANCIS Disusun guna meraih gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah salah satu dasar yang ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam sebuah penelitian, menurut Sugiyono

Lebih terperinci

PERILAKU PROSOSIAL TOKOH UTAMA AMÉLIE POULAIN DI DALAM FILM LE FABULEUX DESTIN D AMÉLIE POULAIN : KAJIAN PSIKOLOGI SOSIAL

PERILAKU PROSOSIAL TOKOH UTAMA AMÉLIE POULAIN DI DALAM FILM LE FABULEUX DESTIN D AMÉLIE POULAIN : KAJIAN PSIKOLOGI SOSIAL PERILAKU PROSOSIAL TOKOH UTAMA AMÉLIE POULAIN DI DALAM FILM LE FABULEUX DESTIN D AMÉLIE POULAIN : KAJIAN PSIKOLOGI SOSIAL SKRIPSI OLEH: GAZI ADAM NIM. 105110300111010 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS

Lebih terperinci

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DAN KONDISI EKONOMI KELUARGA

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DAN KONDISI EKONOMI KELUARGA HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DAN KONDISI EKONOMI KELUARGA DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI S2 MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FKIP UNS SEMESTER VIII TAHUN AKADEMIK 2012/2013 SKRIPSI Oleh: ABDUL

Lebih terperinci

skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa Prancis Oleh Didin Najmudin

skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa Prancis Oleh Didin Najmudin KORELASI ANTARA PENGUASAAN LE TEMPS DAN L ASPECT DENGAN KEMAMPUAN MENULIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS SEMESTER II TAHUN 2010/2011 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG skripsi disajikan sebagai

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BAHASA PRANCIS UNTUK SMA KELAS X SKRIPSI

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BAHASA PRANCIS UNTUK SMA KELAS X SKRIPSI PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BAHASA PRANCIS UNTUK SMA KELAS X SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PERNYATAAN. Yang bertanda tangan dibawah ini saya: Program Studi : Pendidikan Bahasa Prancis. : Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

PERNYATAAN. Yang bertanda tangan dibawah ini saya: Program Studi : Pendidikan Bahasa Prancis. : Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini saya: Nama : Latifah Ulfah NIM : 07204241040 Program Studi : Pendidikan Bahasa Prancis Fakultas : Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta menyatakan bahwa

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan BENTUK DAN POLA HEADLINE IKLAN MAKANAN DAN MINUMAN DI MAJALAH FEMME ACTUELLE EDISI JANUARI DESEMBER 2012 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

SILABUS COMMUNICATION ORALE II (PR 111)

SILABUS COMMUNICATION ORALE II (PR 111) No.: FPBS/FM-7.1/07 SILABUS COMMUNICATION ORALE II (PR 111) Yadi Mulyadi, M.Pd. Iis Sopiawati, S.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

: KASIH ERLIANA K

: KASIH ERLIANA K HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Skripsi Oleh : KASIH ERLIANA

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP KETUNTASAN BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : DYAH KUSUMA

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN AKOMODASI PERHOTELAN SMK PARIWISATA LIBERTY PEMALANG DALAM MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN

KEMAMPUAN SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN AKOMODASI PERHOTELAN SMK PARIWISATA LIBERTY PEMALANG DALAM MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN AKOMODASI PERHOTELAN SMK PARIWISATA LIBERTY PEMALANG DALAM MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN ISTILAH-ISTILAH BAHASA PRANCIS YANG TERDAPAT DALAM MATA PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Menurut Nawawi dalam Cahyani (2008:20), penggunaan metode yang tepat

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG IDENTITAS NASIONAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG IDENTITAS NASIONAL SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG IDENTITAS NASIONAL DENGAN SIKAP PATRIOTIK SISWA (Studi Korelasi Pada Siswa SMA Al Islam I dan III Surakarta Tahun Ajaran 2013/ 2014) APRI ARI MARTOPO K6409007 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: Hana Binti Muyasaroh K7409067 FAKULTAS

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN No.: FPBS/FM-7.1/08 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KODE : PR 103 : PRODUCTION ECRITE I Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Oleh

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Oleh HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN DIKSI DAN MINAT MENULIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS X MAN SURAKARTA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI

PENGARUH PENERAPAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI PENGARUH PENERAPAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMP Skripsi Oleh: Bety Kurniawati K2308075 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG KEHIDUPAN SEHARI-HARI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS XI

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG KEHIDUPAN SEHARI-HARI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS XI PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG KEHIDUPAN SEHARI-HARI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS XI skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MAHASISWA SEMESTER V PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS DALAM MENGUASAI EXPRESSION DE L OPINION

KEMAMPUAN MAHASISWA SEMESTER V PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS DALAM MENGUASAI EXPRESSION DE L OPINION KEMAMPUAN MAHASISWA SEMESTER V PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS DALAM MENGUASAI EXPRESSION DE L OPINION skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi

Lebih terperinci