KATA PENGANTAR. Badung, 25 Juni 2017 Penulis. Putu Putra Jaya Pranatha NIM : Tempat Penangkaran dan Pelatihan Anjing Kintamani di Badung

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-nya laporan dengan judul Tempat Penangkaran dan Pelatihan Anjing Kintamani di Badung dapat selesai dengan tepat waktu. Laporan ini disusun sebagai persyaratan dalam menempuh mata kuliah Seminar Tugas Akhir pada Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan laporan ini. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Prof. Dr. Ir. Anak Agung Ayu Oka Saraswati, MT, selaku Pembimbing I dan Ketua Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana. 2. Bapak Ir. Evert Edward Moniaga, MT selaku Pembimbing II. 3. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, MT.,Ph.D, selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Udayana. 4. Seluruh Staf Dosen Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, yang telah memberikan pengetahuan dan arahan selama perkuliahan. 5. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan moral dan material. 6. Seluruh pihak yang turut membantu, yang tidak dapat disebutkan satu persatu di dalam penyusunan laporan Seminar Tugas Akhir ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga penulis dapat menyempurnakan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak. Badung, 25 Juni 2017 Penulis Putu Putra Jaya Pranatha NIM : i

2 ABSTRACT Balinese Kintamani Dog (AKB) is a local dog that lives in the mountains of Kintamani, Bali. AKB has been recognized as the only racial dog originating from Indonesia. is a facility to advance Kintamani dog. AKB that are cultivated and trained will have more intelligence that can compete with other race dogs in dog contests in particular. The facilities provided are training venues, cage care, puppy sales and dog needs and educational sites related to AKB. The theme used for this design is Tropical Architecture. This theme utilizes the surrounding environment such as water, wind, sunlight so as to make the function of space more optimal without overriding the function of the building. This theme also makes buildings that are made more environmentally friendly because it reduces energy usage such as electricity. Keyword: Balinese Kintamani Dog, Breeding, Training, Tropical Architecture ABSTRAK Anjing Kintamani Bali (AKB) merupakan anjing lokal yang hidup di daerah pegunungan Kintamani, Bali. AKB sudah diakui sebagai satu-satunya anjing ras yang berasal dari Indonesia. adalah fasilitas untuk memajukan anjing Kintamani. AKB yang ditangkarkan dan dilatih akan memiliki kecerdasan yang lebih sehingga bisa bersaing dengan anjing ras lain di kontes anjing khususnya. Fasilitas yang disediakan adalah tempat pelatihan, kandang penitipan, penjualan anak anjing dan keperluan anjing dan tempat edukasi terkait AKB. Tema yang digunakan untuk perancangan ini adalah Arsitektur Tropis. Tema ini memanfaatkan lingkungan sekitarnya seperti air, angin, matahari sehingga membuat fungsi ruang lebih optimal tanpa mengesampingkan fungsi bangunan. Tema ini juga membuat bangunan yang dibuat lebih ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan energi seperti listrik. Keyword : Anjing Kintamani Bali, Penangkaran, Pelatihan, Arsitektur Tropis ii

3 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Abstrak... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vi Daftar Tabel... ix Daftar Lampiran... x BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Metode Perancangan BAB II Pemahaman Terhadap Tempat Penangkaran dan Pelatihan Anjing Kintamani Tinjauan Tentang Anjing Pengertian Anjing Merawat Anjing Perawatan Khusus Penyakit Anjing Tinjauan Tentang Anjing Kintamani Bali Sejarah dan Asal-Usul AKB Ciri-ciri dan Karakter AKB Anjing Kintamani Bali di luar habitat aslinya Tinjauan tentang Tempat Penangkaran dan Pelatihan Anjing Penangkaran Anjing / Kennel Pelatihan Anjing Studi Banding Terhadap Fasilitas Sejenis Mohican Kennel Dewata K Canggu Pet Resort Rumah Terraria iii

4 2.3.5 Simpulan Studi Banding Terhadap Fasilitas Sejenis Spesifikasi Umum Tempat Penangkaran dan Pelatihan Anjing BAB III Studi Pengadaan Tempat Penangkaran dan Pelatihan Anjing Kintamani di Badung Kondisi Fisik Kabupaten Badung Luas Wilayah Kondisi Kawasan dan Topografi Geografi dan Iklim Kondisi Non-Fisik Kabupaten Badung Kependudukan Ekonomi Sosial Budaya Wisatawan Ketertarikan Masyarakat terhadap Anjing Tinjauan Peraturan Daerah Studi Kelayakan Tempat Penangkaran dan Pelatihan Anjing Kintamani di Kabupaten Badung Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness) Peluang (Opportunities) Tantangan atau Ancaman (Treathness) Kesimpulan Analisis SWOT Spesifikasi Khusus Tempat Penangkaran dan Pelatihan Anjing Kintamani di Kabupaten Badung BAB IV Tema dan Program Perancangan Tema Rancangan Pendekatan Pemilihan Tema Penentuan Tema dan Pemahaman Tema Perwujudan Tema dalam Rancangan Program Ruang Program Fungsional Program Perfomansi Program Arsitektural iv

5 4.3 Program Tapak Kebutuhan Luas Tapak Analisis Pemilihan Tapak Analisis Tapak Terpilih BAB V Konsep Perancangan Konsep Perancangan Tapak Konsep Zoning Tapak Konsep Enterence Tapak Konsep Sirkulasi Tapak Konsep Parkir Konsep Ruang Luar Konsep Utilitas Tapak Konsep Perancangan Bangunan Konsep Zoning Bangunan Konsep Sirkulasi Bangunan Konsep Bentuk dan Orientasi Bangunan Konsep Tampilan Bangunan Konsep Ruang Dalam Konsep Struktur Bangunan Konsep Utilitas Bangunan Daftar Pustaka... xi Daftar Narasumber... xii v

6 DAFTAR GAMBAR 2.1 Struktur Anatomi Anjing Perkawinan Anjing dengan Bantuan Manusia Anjing Kintamani Bali (AKB) Warna Spesifik AKB Putih dan Hitam Warna Spesifik AKB Bangbungkem dan Anggrek Anjing Kintamani Bali (AKB) di daerah Badung Kandang Anjing Outdoor dan Indoor Halaman untuk tempat bermain anjing Latihan lanjutan untuk anjing Rintangan untuk Agility Tempat agility di rumput dan beton Layout Mohican kennel Suasana di Mohican kennel Area bermain anjing di Mohican kennel Layout Dewata K Suasana di Dewata K Suasana di Canggu Pet Resort Fasilitas untuk pemilik hewan peliharaan di Canggu Pet Resort Kandang dan Area Bermain anjing di Rumah Terraria Tempat latihan dan kolam renang anjing di Rumah Terraria Tempat Grooming dan Bale Bengong di Rumah Terraria Peta Administrasi Kabupaten Badung Fanspage pecinta anjing di sosial media Facebook Fanspage AKB di sosial media Facebook Daftar harga AKB tahun Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Badung Struktur Pengelolaan Tempat Penangkaran dan Pelatihan Anjing Kintamani di Badung Tema Rancangan Waktu yang diperlukan 1 ekor anjing untuk pelatihan agility vi

7 4.3 Hubungan Ruang Makro Hubungan Ruang Mikro Kegiatan Penangkaran Hubungan Ruang Mikro Kegiatan Pelatihan Hubungan Ruang Mikro Kegiatan Penunjang Hubungan Ruang Mikro Kegiatan Pengelola Sirkulasi dan Organisasi Ruang Alternatif 1 Lokasi Tapak Alternatif 2 Lokasi Tapak Alternatif 3 Lokasi Tapak Luasan Alternatif Tapak Lokasi tapak terpilih Tampak Site Dari Atas Kondisi Tapak Lingkungan di Sekitar Tapak Arah Sirkulasi Kendaraan di Depan Site Tanggapan terhadap desain Analisis Sirkulasi Jalan Build Up Area Analisis Iklim Tanggapan Terhadap Desain Analisis Iklim Analisis Polusi Udara Tanggapan terhadap desain Analisis Polusi Udara Tanggapan Terhadap Desain Analisi Topografi dan Geologi Rencana Pondasi dan Saluran Air Analisis View Tanggapan Terhadap Desain Analisis View Analisis Vegetasi Analisis Utilitas Tanggapan Terhadap Desain Analisis Utilitas Karakteristik Site Zoning Tapak Letak Enterence Tapak Tampak Atas dan Depan Enterence vii

8 5.4 Sirkulasi Tapak Area Parkir di Zoning Tapak Tampak Atas Pola Parkir Letak Samping Pola Parkir Konsep Ruang Luar Konsep Ruang Luar untuk menangani gonggongan anjing Konsep Utilitas Tapak Zoning Bangunan Sirkulasi Bangunan Konsep Bentuk Bangunan Arah Orientasi Bangunan Konsep Tampilan Bangunan Konsep Tampilan Bangunan Kandang Anjing Konsep Ruang Dalam Kandang Anjing Konsep Ruang Dalam Lobby Konsep Ruang Dalam Pengelola Konsep Struktur Bangunan Konsep Utilitas Bangunan viii

9 DAFTAR TABEL 2.1 Simpulan Studi Banding Objek Sejenis Luas Wilayah Kabupaten Badung Suhu rata-rata di Badung tahun Jumlah Penduduk di Kabupaten Badung Upah Minimum Provinsi Bali Jumlah Pengeluaran penduduk di Kabupaten Badung Jumlah Wisatawan di Kabupaten Badung Jumlah Populasi Anjing di Kabupaten Badung Jumlah AKB stamboom di Bali Komunitas Anjing Kontes Anjing di Bali tahun Peserta Bali Dog Show Kesimpulan Analisis SWOT Kurikulum latihan anjing agility di Tempat Penangkaran dan Pelatihan Anjing Kintamani di Badung Jadwal pelatihan anjing di Tempat Penangkaran dan Pelatihan Anjing Kintamani di Badung Kegiatan Civitas Pengunjung Kegiatan Civitas Anjing Kegiatan Civitas Pengelola Kesimpulan Kebutuhan Ruang Program Perfomansi Kebutuhan Ruang Pengelola Kesimpulan Luasan Ruang Penentuan Bobot Pemilihan Tapak Penilaian Pemilihan Tapak ix

10 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 (Jadwal Komunitas Anjing) Lampiran 2 (Perhitungan Besaran Ruang) Lampiran 3 (Perhitungan Kebutuhan Listrik) Lampiran 4 (Perhitungan Investasi) Lampiran 5 (Studio Tugas Akhir) x

11 BAB I PENDAHULUAN Pada bab I dijabarkan mengenai gambaran umum mengenai judul yang sudah dipilih untuk Seminar Tugas Akhir. Pembahasan pada bab ini dimulai dari latar belakang judul, rumusan masalah, tujuan penulisan serta metode perancangan yang dipakai dalam penulisan laporan Seminar Tugas Akhir dengan judul Tempat Penangkaran dan Pelatihan Anjing Kintamani di Badung. 1.1 Latar Belakang Anjing merupakan salah satu binatang yang sudah dikenal dan dipelihara oleh manusia dari jaman dahulu. Karena banyaknya manfaat yang didapatkan manusia dengan memelihara anjing seperti menjadikan penjaga rumah, teman saat berburu, pengawas hewan teknak, anjing pelacak, teman bermain, dan lainnya sehingga sebagian manusia menjadikan anjing sebagai binatang peliharaan atau binatang kesayangan. Terdapat banyak jenis anjing di dunia yang sudah dibagi menjadi Ras atau Trah. Ras merupakan seleksi buatan manusia yang terkadang tidak alamiah, artinya seleksi ini didasarkan pada pilihan karakter yang menurut kepentingan bagi manusia seperti untuk berburu, ekonomi dan upacara. Ras lebih ditekankan pada persamaan penampilan yang antar satu ras bisa dibedakan dengan ras lainnya (Puja, 2011:2). Beberapa anjing ras yang ada antara lain Siberian Husky, Chow-chow, Golden Retriver, Akita-inu, Pomeranian, Beagel, Anjing Kintamani dan lainnya. Anjing Kintamani Bali (AKB) merupakan salah satu jenis anjing ras yang cukup populer di Indonesia khusunya di daerah Bali karena anjing ini sendiri berasal dari daerah Bali yaitu daerah Kintamani. Anjing AKB memiliki bulu panjang di sehingga terlihat lebih menarik dibandingkan dengan jenis anjing lain yang berasal dari Indonesia oleh karena itu anjing ini sampai dijadikan maskot kabupaten Bangli. Anjing ini sudah diakui Asia sebagai salah satu jenis anjing ras dan sedang diperjuangkan menjadi anjing 1

12 ras dunia oleh PERKIN (Persatuan Kinologi Indonesia) pihak yang bertanggung jawab mengenanai anjing ras di Indonesia dan satu-satunya badan yang berwewenang menentukan standar AKB. AKB mulai banyak diminati oleh masyarakat karena keindahan warna, bulunya yang panjang dan lebat serta bentuk tubuhnya yang secara keseluruhan tampak menarik. Menurut hasil wawancara dengan bapak Wijaya Putra selaku ketua HTAKB (Himpunan Trah Anjing Kintamani Bali), jumlah populasi AKB yang sudah tercatat (stamboom) adalah 900an ekor dan jika ditambah yang belum stamboom jumlahnya bisa lebih banyak lagi. AKB merupakan anjing yang sangat bersahabat dan setia terhadap pemiliknya sehingga sangat cocok dijadikan hewan peliharaan terutama sebagai penjaga rumah dan teman bermain. Anjing ini juga merupakan anjing yang pintar sehingga sangat mudah dilatih. Latihan yang paling cocok untuk anjing ini adalah jenis latihan yang bersifat agility (ketangkasan) sesuai dengan karakteristik dan sifat anjing ini sendiri yang pada dasarnya senang bermain dan bersifat aktif dan lincah saat bergerak (Wawancara Putra, 26 September 2016). Banyaknya peminat AKB terlihat dari banyaknya fanspage di media sosial yang berhubungan dengan AKB, Salah satunya adalah fanspage di Facebook dengan nama Anjing Kintamani Bali sudah diikuti lebih dari 6000 orang. Banyaknya peminat AKB juga berdampak pada harga AKB yang terus naik yang sekarang sudah bisa mencapai jutaan rupiah sehingga dijadikan lahan pencarian oleh beberapa orang. Peminat AKB terbanyak di daerah Bali adalah masyarakat yang bertempat tinggal di daerah Badung, Denpasar dan sekitarnya tetapi banyaknya peminat ini tidak diimbangi dengan adanya tempat untuk menjual dan memelihara AKB dalam jumlah yang cukup banyak di Badung dan Denpasar, dalam kedua kabupaten/kota tersebut orang yang menjual AKB kebanyakan hanya menjual AKB yang mengandalkan hasil dari alam. Bagi orang-orang yang sudah memiliki AKB khususnya untuk yang memelihara untuk dijadikan anjing kontes dan anggota komunitas anjing AKB masih tidak adanya tempat latihan dan berkumpul untuk saling bertukar pikiran dan bersilahturahmi sesama pemilik AKB juga menjadi salah satu kendala untuk memajukan AKB karena terbatasnya tempat/fasilitas umum yang bisa dijadikan tempat untuk berkumpul sambil membawa dan melatih hewan peliharaan. Tempat umum seperti lapangan biasanya tidak mengijinkan seseorang/komunitas untuk membawa hewan peliharaan karena dianggap akan mengotori lapangan. Untuk orang yang ingin melatih AKB menjadi 2

13 anjing kontes juga terbatas pada peralatan yang dimiliki sehingga hasilnya kurang maksimal. Dari permasalahan-permasalahan tersebut maka diperlukan wadah khusus yang mampu menghasilkan dan mengembangkan AKB di daerah Bali karena Bali sendiri merupakan daerah asal dari AKB. Peminat AKB yang cukup banyak di daerah Bali khususnya Badung, Denpasar dan sekitarnya perlu dibuatkan tempat sehingga orang orang yang ingin memelihara AKB dapat membelinya di tempat yang terpercaya keasiannya. Anjing yang jinak dan terlatih akan memberikan kesan positif dan meningkatkan daya jual dari anjing tersebut sehingga tempat yang dibuat tidak hanya akan mengembangkan AKB tetapi juga menghasilkan AKB yang berkualitas dan bersahabat dengan manusia, dalam tempat latihan AKB tidak hanya akan diajari latihan dasar tetapi juga disediakan fasilitas untuk orang yang ingin menjadikan AKB sebagai anjing kontes khususnya di bidang agility sesuai dengan potensi yang dimiliki AKB sehingga bisa bersaing dengan AKB yang ditangkarkan di luar Bali dan jenis anjing lain di dalam kontes anjing. Tempat ini nantinya juga diharapkan bisa menjadi tempat berkumpulnya komunitas atau orang yang memelihara AKB sehingga bisa bertukar pikiran sambil bersilahturahmi sesama pemilik dan pecinta AKB untuk kemajuan AKB khususnya yang ada di daerah Bali dan sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat dan wisatawan yang berkunjung tentang AKB yang merupakan anjing ras yang berasal dari Indonesia khususnya Bali. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang sudah dibuat maka didapatkan beberapa buah permasalahan. Rumusan masalah yang berkenaan dengan perencanaan Tempat Penangkaran dan Pelatihan Anjing Kintamani di Badung antara lain sebagai berikut. a. Bagaimana spesifikasi umum dan khusus Tempat Penangkaran dan Pelatihan Anjing Kintamani di Badung? b. Dimana lokasi yang strategis untuk pembangunan Tempat Penangkaran dan Pelatihan Anjing Kintamani di Badung? c. Fasilitas-fasilitas apa saja yang akan tersedia di Tempat Penangkaran dan Pelatihan Anjing Kintamani di Badung? d. Tema dan konsep apa yang akan diterapkan di Tempat Penangkaran dan Pelatihan Anjing Kintamani di Badung? 3

14 1.3 Tujuan Dari rumusan masalah yang sudah dibuat terdapat beberapa tujuan dari penulisan laporan ini. Berikut merupakan tujuan dari penulisan laporan. a. Menentukan spesifikasi umum dan khusus dari Tempat Penangkaran dan Pelatihan Anjing Kintamani di Badung. b. Menentukan lokasi yang strategis serta sesuai dengan kebutuhan Tempat Penangkaran dan Pelatihan Anjing Kintamani di Badung. c. Menentukan fasilitas yang akan tersedia di Tempat Penangkaran dan Pelatihan Anjing Kintamani di Badung sehingga civitas bisa merasa nyaman. d. Menentukan Tema dan Konsep yang sesuai dengan Tempat Penangkaran dan Pelatihan Anjing Kintamani di Badung sehingga harmonis dan sesuai dengan lingkungan di sekitarnya. 1.4 Metode Perancangan Laporan ini adalah merupakan bagian dari proses merancang sehingga metode yang digunakan adalah metode perancangan. Dalam metode perancangan terdapat lima tahapan yang dipakai antara lain permulaan, persiapan, pembuatan usulan, evaluasi dan tindakan (Snyder dan Anthony, 1984:225). Berdasarkan kelima tahapan diatas, pada penulisan laporan Seminar Tugas Akhir dengan judul ini hanya akan menggunakan tiga tahapan dari lima tahapan yang ada. Tahapan yang digunakan yaitu permulaan, persiapan, dan sebagian dari tahap pembuatan usulan. Sebagian tahap pembuatan usulan akan digunakan dalam pembuatan konsep perancangan, dan sebagian tahap lainnya akan diselesaikan pada proses Studio Tugas Akhir Arsitektur dengan pembuatan gambar kerja dari judul yang sama seperti judul laporan Seminar Tugas Akhir. Berikut merupakan penjelasan kelima tahap metode perancangan serta hal yang sudah dilakukan pada setiap tahapan yang sudah dilalui. a. Permulaan Tahap permulaan merupakan tahap awal dari sebuah perancangan dimana pada tahap ini dilakukan identifikasi dan pengenalan terhadap permasalahan tentang Tempat Penangkaran dan Pelatihan Anjing Kintamani di Badung. Pada tahap ini dibuat latar belakang mengapa judul dari proyek pada laporan ini diperlukan, kemudian perlu dilakukan rumusan terhadap kendala dan permasalahan yang muncul, output dari tahapan ini adalah bab pendahuluan (Bab I). 4

15 b. Persiapan Tahap persiapan adalah proses untuk pengumpulan data terkait dengan perencanaan yang akan dilakukan. Jenis data yang digunakan adalah data Primer dan data Sekunder. Data Primer bisa didapatkan melalui pengamatan secara langsung. Pada laporan ini data primer didapatkan melalui observasi ke objek sejenis seperti Mohican Kennel, Dewata K9 dan wawancara secara langsung dengan narasumber seperti dengan Bapak Wijaya Putra selaku ketua HTAKB (Himpunan Trah Anjing Kintamani Bali) dan Bapak Putu Suantara yang sebagai salah satu pelatih anjing yang ada di Bali. Sedangkan data Sekunder adalah data yang bisa didapatkan melalui literatur literatur seperti buku, jurnal, majalah, koran, internet, dan lainnya. Kemudian data yang sudah didapatkan diolah sehingga didapatkan pedoman atau panduan yang bisa dijadikan acuan pemecahan masalah yang ada dalam kontek perancangan yang akan dilakukan. Output dari tahapan ini adalah Pemahaman Terhadap Tempat Penangkaran dan Pelatihan Anjing Kintamani yang dibahas di Bab II. c. Sintesis / Pembuatan Usulan Sintesis merupakan tahapan yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang sudah dianalisis sebelumnya. Pada tahap ini akan dilakukan pertimbangan-pertimbangan mulai dari konteks sosial, ekonomi, fisik, program, kondisi tapak, teknologi, estetika dan nilainilai perancangan khususnya yang berhubungan dengan judul yang sudah dibuat. Sehingga nantinya didapatkan gagasan untuk semua permasalahan yang terkait dengan proses perancangan. Output dari tahapan ini adalah Studi Pengadaan Tempat Penangkaran dan Pelatihan Anjing Kintamani di Badung (Bab III), Tema dan Pemrograman (Bab IV) dan Konsep Perancangan (Bab V) d. Evaluasi Evaluasi adalah tahapan untuk mengevaluasi gagasan yang sudah dihasilkan dengan cara melakukan perbandingan-perbandingan sehingga didapatkan kemungkinankemungkinan atau alternatif-alternatif dalam proses perancangan. e. Tindakan Tindakan adalah tahap terakhir dalam proses perancangan yang didalamnya terdapat aktivitas yang berhubungan dengan persiapan dan pelaksanaan proyek seperti penyiapan dokumen pelaksanaan yang sebagai penghubung antar pemilik dan pelaksana atau kontraktor. 5