Fungsi, Persamaaan, Pertidaksamaan



dokumen-dokumen yang mirip
Komposisi fungsi dan invers fungsi. Syarat agar suatu fungsi mempunyai invers. Grafik fungsi invers

A Y A T M AT E M DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG LANJUT TAHUN 2009 RELASI DAN FUNGSI

BAB 3 FUNGSI. f : x y

FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS

Rchmd: rls&fngs-smk2004 1

MBS - DTA. Sucipto UNTUK KALANGAN SENDIRI. SMK Muhammadiyah 3 Singosari

5 F U N G S I. 1 Matematika Ekonomi

BAB 1 PERSAMAAN. a) 2x + 3 = 9 a) 5 = b) x 2 9 = 0 b) = 12 c) x = 0 c) 2 adalah bilangan prima genap d) 3x 2 = 3x + 5

Matematika Semester IV

BEBERAPA FUNGSI KHUSUS

Persamaan dan Pertidaksamaan

FUNGSI. A. Relasi dan Fungsi Contoh: Manakah yang merupakan fungsi/pemetaan dan manakah yang bukan fungsi? (i) (ii) (iii)

fungsi Dan Grafik fungsi

6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI

KALKULUS 1 HADI SUTRISNO. Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan. Hadi Sutrisno/P.Matematika/STKIP PGRI Bangkalan

3. FUNGSI DAN GRAFIKNYA

BEBERAPA MACAM FUNGSI DALAM ALJABAR

PERSAMAAN, FUNGSI DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN & PARIWISATA SMK NEGERI 1 SURABAYA. BY : Drs. Abd. Salam, MM

Modul Matematika 2012

Pertemuan ke 8. GRAFIK FUNGSI Diketahui fungsi f. Himpunan {(x,y): y = f(x), x D f } disebut grafik fungsi f.

MATEMATIKA DASAR PENDIDIKAN BIOLOGI UPI 0LEH: UPI 0716

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

NAMA : KELAS : SMA TARAKANITA 1 JAKARTA theresiaveni.wordpress.com

FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS

FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS

KOMPOSISI FUNGSI DAN FUNGSI INVERS

Aljabar 1. Modul 1 PENDAHULUAN

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Buku Ajar Matematika SMA/MA Kelas X yang digunakan di

Silabus. Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Program : X / UMUM Semester : GANJIL

BAB 3 FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS Standar Kompetensi: Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi Kompetensi Dasar:

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen. Tugas individu.

Materi Fungsi Linear Fungsi Variabel, koefisien, dan konstanta Variabel variabel bebas Koefisien Konstanta 1). Pengertian fungsi linier

FUNGSI DAN GRAFIKNYA KULIAH-4. Hadi Hermansyah,S.Si., M.Si. Politeknik Negeri Balikpapan PERTIDAKSAMAAN

BAB. VI. FUNGSI. Contoh 2. Dari diagram panah diatas tentukan: a. Domain b.kodomain. d.himpunan pasangan berurutan jawab:

FUNGSI. range. Dasar Dasar Matematika I 1

Oleh: Mega Inayati Rif ah, S.T., M.Sc. Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat

KALKULUS UNTUK STATISTIKA

KONSEP DASAR FUNGSI DAN GRAFIK. Oleh : Agus Arwani, SE, M.Ag

Ringkasan Materi Kuliah Bab II FUNGSI

Relasi, Fungsi, dan Transformasi

MAT 602 DASAR MATEMATIKA II

Materi Matematika Persamaan dan Pertidaksamaan kuadrat Persamaan Linear Persamaan Kuadrat Contoh : Persamaan Derajat Tinggi

Pengertian Fungsi. MA 1114 Kalkulus I 2

FUNGSI PECAHAN DAN FUNGSI/PERSAMAAN/ PERSAMAAN MODULUS

BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT

Zulfaneti Yulia Haryono Rina F ebriana. Berbasis Penemuan Terbimbing = = D(sec x)= sec x tan x, ( + ) ( ) ( )=

BAB 1 OPERASI PADA HIMPUNAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

A. MENYELESAIKAN PERSAMAAN KUADRAT

MADRASAH ALIYAH AL-MU AWANAH BEKASI SELATAN 2012

1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B.

Matematik Ekonom Fungsi nonlinear

A B A B. ( a ) ( b )

Mata Pelajaran Wajib. Disusun Oleh: Ngapiningsih

Matematika

matematika K-13 FUNGSI KOMPOSISI K e l a s

DESKRIPSI PEMELAJARAN - MATEMATIKA

BAB 6 FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS Standar Kompetensi: Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi

1 P E N D A H U L U A N

Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

LAMPIRAN VIII BAHAN AJAR I

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8

Matematika Ekonomi KUADRAT DAN FUNGSI RASIONAL (FUNGSI PECAH) GRAFIK FUNGSI KUADRAT BERUPA PARABOLA GRAFIK FUNGSI RASIONAL BERUPA HIPERBOLA

MODUL 2 GARIS LURUS. Mesin Antrian Bank

Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa memahami pengertian relasi, relasi ekuivalen, hasil ganda suatu

Matematika

FUNGSI. 1. Definisi Fungsi 2. Jenis-jenis Fungsi 3. Pembatasan dan Perluasan Fungsi 4. Operasi yang Merupakan Fungsi. Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

PENGERTIAN FUNGSI JENIS-JENIS FUNGSI PENGGAMBARAN GRAFIK FUNGSI

MODUL MATA PELAJARAN MATEMATIKA

F U N G S I A. PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR FUNGSI

1 P E N D A H U L U A N

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

2.6 FUNGSI DAN RELASI

Turunan Fungsi. h asalkan limit ini ada.

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

MATERI : RELASI DAN FUNGSI KELAS : X. 1. Ada hal penting yang bisa dipetik dari contoh di atas. Misalkan X menyatakan

INFORMASI PENTING. No 1 Bilangan Bulat. 2 Pecahan Bentuk pecahan campuran p dapat diubah menjadi pecahan biasa Invers perkalian pecahan adalah

A. Kajian ulang tentang fungsi Pada gambar di bawah ini diberikan diagram panah suatu relasi dari himpunan

LAMPIRAN A : SILABUS KTSP KLS VII SEMESTER GANJIL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) ANALISIS MATERI KOMPETENSI SISWA SMP (SILABUS)

MATEMATIKA DASAR TAHUN 1987

Matematika Dasar FUNGSI DAN GRAFIK

FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI.

19, 2. didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis dengan b

A B A B A B a 1 a 1 a 1 b 2 b 2 b 2 c 3 c 3 c 3 d d d. Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Relasi Fungsi Relasi Bukan Fungsi Relasi Bukan Fungsi

4. SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

SILABUS ALOKASI WAKTU TM PS PI SUMBER BELAJAR KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Fungsi. Pengertian Fungsi. Pengertian Fungsi ( ) ( )

Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc Department of Mathematics FMIPA UNS

PERTIDAKSAMAAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. bilangan riil. Bilangan riil biasanya dilambangkan dengan huruf R (Negoro dan

Modul Matematika MINGGU 4. g. Titik Potong fungsi linier

SRI REDJEKI KALKULUS I

III. FUNGSI POLINOMIAL

Transkripsi:

Fungsi, Persamaaan, Pertidaksamaan Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMA Jenjang Dasar Tanggal 6 s.d. 9 Agustus 004 di PPPG Matematika Oleh: Drs. Markaban, M.Si. Widyaiswara PPPG Matematika Yogyakarta ================================================================= DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU (PPPG) MATEMATIKA YOGYAKARTA 004

DAFTAR ISI hal BAB I FUNGSI. A. Pengertian Fungsi.. B. Macam-macam Fungsi.. 5. Beberapa Fungsi Khusus... 5. Jenis Fungsi... 7 C. Aljabar Fungsi 8. Jumlah dan Selisih Dua Fungsi.. 8. Perkalian dan Pembagian Dua Fungsi 9 Latihan 0 BAB II KOMPOSISI FUNGSI DAN FUNGSI INVERS. A. Fungsi Komposisi...... Menentukan Fungsi Komposisi..... Sifat-sifat Komposisi Fungsi... 4 B. Fungsi Invers 4. Invers suatu Fungsi 4. Fungsi Invers. 5 3. Menentukan Rumus Fungsi Invers. 5 4. Fungsi Invers dari Fungsi Komposisi 9 Latihan.. BAB III PERSAMAAN, PERTIDAKSAMAAN DAN GRAFIK FUNGSI. A. Persamaan, Pertidaksamaan Linear dan Grafiknya. Persamaan Linear.... Pertidaksamaan Linear 4 B. Persamaan Kuadrat dan Grafik Fungsi Kuadrat 6. Persamaan Kuadrat... 6. Grafik Fungsi Kuadrat.. 7 C. Pertidaksamaan Kuadrat dan Pecah. 8 Latihan 3.... 30

BAB IV FUNGSI PECAH DAN GRAFIKNYA.. 3 A. Pengertian Fungsi Pecah.. 3 B. Nilai Nol Fungsi Pecah 3 C. Grafik Fungsi Pecah 3 Latihan 4... 4 Daftar Pustaka

BAB I FUNGSI A. Pengertian Fungsi Konsep fungsi merupakan hal yang penting dalam berbagai cabang matematika. Pengertian fungsi dalam matematika berbeda dengan pengertian dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pengertian sehari-hari, fungsi adalah guna atau manfaat. Kata fungsi dalam matematika sebagaimana diperkenalkan oleh Leibniz (646-76) digunakan untuk menyatakan suatu hubungan atau kaitan yang khas antara dua himpunan, sehingga fungsi dapat dikatakan merupakan hal yang istimewa dari suatu relasi antara dua himpunan. Perhatikan berikut ini : Lima buah gelas yang sama ukurannya, tingginya masing-masing cm disusun seperti pada gambar di samping. Gelas kedua dan seterusnya hanya separo yang dapat masuk ke gelas di bawahnya. Jika diukur tinggi keseluruhannya diperoleh: Banyak gelas 3 4 5 Tinggi tumpukan cm 8 cm 4 cm 30 cm 36 cm Jika ada 8 gelas, berapa tinggi tumpukannya? Jika tinggi sebuah gelas adalah t dan ada 0 gelas, berapa tinggi tumpukannya? Tinggi tumpukan merupakan fungsi banyak gelas. Perubahan banyaknya gelas terkait atau berelasi langsung dengan perubahan tinggi tumpukan. Jika tinggi setiap gelas t cm dan banyak gelas g, nyatakan sebuah fungsi yang menyatakan hubungan antara tinggi tumpukan dan banyak gelas yang ditumpuk. Suatu fungsi dapat kita bayangkan sebagai suatu mesin yang dapat kita gambarkan : Masukan Funggsi f f() Keluaran Ia memproses bilangan ( masukan ) sehingga diperoleh suatu hasil ( keluaran ). Setiap bilangan yang dimasukkan hasilnya satu bilangan tunggal sebagai keluaran, tetapi dapat terjadi bahwa beberapa masukan yang berlainan dapat menghasilkan keluaran yang sama. Untuk mendefinisikan suatu fungsi f dari himpunan A ke himpunan B diperlukan : ) suatu himpunan A

) suatu himpunan B 3) aturan yang memasangkan setiap elemen A dengan satu elemen tunggal y B Perhatikan diagram dibawah ini:........ y Relasi fungsional atau sering disingkat fungsi sering juga disebut dengan istilah pemetaan (mapping) didefinisikan sebagai berikut: A f B Definisi: Suatu fungsi f dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi yang memasangkan setiap elemen dari A secara tunggal, dengan elemen pada B. Ditulis f : A B dibaca fungsi f memetakan A ke B Apabila f memetakan suatu elemen A ke suatu y B dikatakan bahwa y adalah peta dari oleh f dinotasikan dengan f(), dan biasa ditulis dengan f: f(), sedangkan biasa disebut prapeta dari f() Himpunan A dinamakan daerah asal (domain) dari fungsi f, sedangkan himpunan B disebut daerah kawan (kodomain) sedangkan himpunan dari semua peta di B dinamakan daerah hasil (range) dari fungsi f tersebut. Ada beberapa cara penyajian fungsi, di antaranya: ) Dalam diagram panah. ) f: D K. Ini menyatakan bahwa fungsi f mempunyai domain D dan kodomain K. Untuk selanjutnya jika domain dan kodomain fungsi tidak dinyatakan yang dimaksud adalah himpunan bilangan real yang mungkin memenuhi terjadinya fungsi, misalnya : f() =, hanya terdefinisi bila 0 dan R. Lambang fungsi tidak harus f. Misalnya : l t = l 0 ( + λt) atau l (t) = l 0 ( + λt) u n = n + n atau u(n) = n + n 3) Penyajian pasangan berurutan Cara ini efektif hanya jika himpunannya terbatas dan anggotanya diskrit 4) Grafik Kartesius 5) Dalam bentuk aturan-aturan atau dengan kata-kata, misalnya: a) tambah dan (kemudian) kuadratkan. b) kuadratkan dan (kemudian) tambah

6) Aturan seperti pada 5. a) dan b) dapat dinyatakan dalam bentuk aljabar: a) ( + ) atau f() = ( + ) yang terakhir ini disebut persamaan fungsi b) + atau f() = + yang terakhir ini disebut persamaan fungsi 7) Dalam bentuk persamaan : eksplisit, misalnya y = + 3 dengan y = f(). Dalam hal ini disebut peubah bebas, y peubah terikat. implisit, misalnya y + 3 = 0 8) Penyajian parametrik: Jika sebuah fungsi f: y = f() atau bentuk relasi tertentu disajikan dalam dua fungsi secara terpisah dalam bentuk = f (t) dan y = f (t), t dinamakan sebuah parameter. = t Contoh: y = merupakan bentuk parameter dari y =, yang diperoleh t 4 dengan mengeliminasi t dari kedua persamaan. 9) Fungsi kuadrat yang persamaannya f() = dengan domain himpunan semua bilangan cacah kurang dari mungkin lebih mudah dipahami dengan menyajikannya dalam bentuk tabel: Contoh :. 3. 4. 5. 6. 0 3 4 5 6 7 8 9 0 0 4 9 6 5 36 49 64 8 00.. 3. 4. 5. 6. Diagram di atas adalah fungsi karena pertama, terdapat relasi (yang melibatkan dua himpunan yakni A dan B) dan kedua, pemasangan setiap elemen A adalah secara tunggal. Contoh : a. b. c. d... y. z. u Diagram di samping bukan merupakan fungsi karena ada elemen A yang dipasangkan tidak secara tunggal dengan elemen pada B A f B

Contoh 3 : (,4) (,) Y (,4) (,) O (0,0) X Grafik di samping menyajikan sebuah fungsi, namakanlah fungsinya adalah f. Misalnya domainnya D f dan rangenya R f maka fungsi itu dapat didefinisikan f: f() =. D f = {,, 0,, }, R f = {0,, 4}. 4 disebut bayangan (peta) dari dan dari. Karena f() = 4 dan juga f( ) = 4. dan disebut prapeta dari f, dan dilambangkan f (4) = atau. Nilai f bernilai 0 untuk = 0. Nilai yang menyebabkan f bernilai 0 disebut pembuat nol atau harga nol fungsi. Misalnya : f() =, maka ada dua pembuat nol yaitu 0 dan. Contoh 4 : Diketahui A = { -3 < 3, R} dan suatu fungsi f: A R Ditentukan oleh rumus f() = + a. Carilah f(-), f(0) dan prapeta dari 5 b. Dengan melukis grafik, tentukan daerah hasil dari fungsi f. c. Jelaskan bahwa f adalah suatu fungsi. Jawab: a. f() = + f(-) = (-) + = f(0) = 0 + = Prapeta dari 5 + = 5 = 4 = + Sehingga prapeta dari 5 adalah atau y b. Dibuat grafik y= + y daerah hasil ο daerah asal y = + f(-3) = (-3) + =0 f(3) = (3) + = 0 titik balik (0,) Jadi daerah hasil dari fungsi f adalah: R = { y < y < 0, y R }, karena nilai f() = y terletak pada interval tersebut sebagaimana terlihat pada sumbu y. c. Karena f suatu relasi dimana setiap elemen pada domain A (sumbu ) dipasangkan secara tunggal maka f merupakan fungsi.

B. Macam-macam Fungsi. Beberapa Fungsi Khusus Jika daerah asal dari fungsi tidak dinyatakan maka yang dimaksud adalah himpunan semua bilangan real (R). Untuk fungsi-fungsi pada R kita kenal beberapa fungsi khusus antara lain sebagai berikut. ). Fungsi Konstan Fungsi f : C dengan C konstan disebut fungsi konstan (tetap). Fungsi f memetakan setiap bilangan real dengan C. Grafik fungsi konstan y = f() dengan f() = c adalah garis lurus yang sejajar sumbu X untuk c 0 dan berimpit dengan sumbu X jika c = 0 Contoh : Fungsi f: 3 y 3 f(-) = 3 f(5) = 3-5 y =f() = 3 f (-) = 3 f (0) = 3 f (5) = 3 ). Fungsi Identitas Fungsi R R yang didefinisikan sebagai: I : disebut fungsi identitas Grafik fungsi identitas y = adalah garis lurus yang melalui O(0,0). y 3 y = f() = f() = f(3) = 3 0 3 3). Fungsi Modulus Nilai mutlak ( modulus) suatu bilangan real didefinisikan sebagai :

jika 0 = - jika < 0 Misalnya : 3 = 3 ; 3 = 3 Fungsi M : M() disebut fungsi modulus jika M() = f() Contoh : Grafik fungsi f yang didefinisikan oleh f() = 3 adalah : f() = 3 Y f() = 3-3 jika - 3 0 f() = 3 - ( - 3) jika - 3 < 0 O 3 X f () - 3 jika 3 = - + 3 jika < 3 4). Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil Fungsi f : f() disebut fungsi genap jika f( ) = f(), dan Fungsi f : f() disebut fungsi ganjil jika f( ) = f(), sedang fungsi yang tidak memenuhi salah satu dari pernyataan di atas dikatakan fungsi yang tidak genap maupun tidak ganjil. Contoh :. Fungsi f : adalah fungsi genap, sebab f( ) = ( ) = = f (). Fungsi f : 3 adalah fungsi ganjil sebab f(-) = ( ) 3 ( ) = 3 + = ( 3 ) = f () 3. Fungsi f : adalah bukan fungsi genap maupun ganjil sebab f( ) = dengan f() maupun f(). ( ) ( ) = + di mana bentuk terakhir ini tidak sama 5). Fungsi Tangga atau Fungsi Nilai Bulat Terbesar Yang dimaksud dengan pembulatan kenilai bulat terbesar, adalah : [[ ]] = {b b < b +, b bilangan bulat, R} Contoh : Jika < maka [[]] = < 0 maka [[]] =

0 < maka [[]] = 0.. 7 < 8 maka [[]] = 7 Fungsi f : [[]] disebut fungsi nilai bulat terbesar. Grafik fungsi f() = [[]], untuk R, diperlihatkan sebagaimana kurva di bawah : Y Oleh karena grafiknya menyerupai tangga, maka f() = [[]], sering 3 disebut fungsi tangga. O 3 4 X 6). Fungsi Linear Fungsi f : R R yang didefinisikan : f() = a + b, a dan b konstan dengan a 0 disebut fungsi liniar. 7). Fungsi Kuadrat Fungsi f : R R yang didefinisikan : f() = a + b + c dengan a,b,c R dan a 0 disebut fungsi kuadrat. 8). Fungsi Turunan Fungsi f : R R adalah suatu fungsi yang diketahui dan f ditentukan oleh : f f ( + h) f ( ) () = lim maka f disebut fungsi turunan h 0 h. Jenis Fungsi Dengan memperhatikan elemen-elemen pada domain dan kodomain yang direlasikan dalam suatu fungsi, maka kita mengenal jenis fungsi yakni sebagai berikut : ). Injektif ( Satu-satu) Misalkan fungsi f menyatakan A ke B maka fungsi f disebut suatu fungsi satu-satu (injektif), apabila setiap dua elemen yang berlainan di A akan dipetakan pada dua elemen yang berbeda di B. Dapat dikatakan bahwa f:a B adalah fungsi injektif apabila a a berakibat f(a) f(a ) atau ekuivalen jika f(a) = f(a ) berakibat a = a. Contoh: )... 3. 4.... 3. 4. 5. 6. 7. 8 Adapun fungsi pada A = {bilangan asli} yang didefinisikan dengan f() = adalah fungsi satu- A f B

satu, sebab kelipatan dua dari setiap dua bilangan yang berlainan adalah berlainan pula. ). Fungsi f pada R yang didefinisikan dengan f() = bukan suatu fungsi satu-satu sebab f(-) = f().. Surjektif (Onto) Misalkan f suatu fungsi yang memetakan A ke B maka daerah hasil f(a) dari fungsi f adalah himpunan bagian dari B, atau f(a) B, fungsi ini kita kenal dengan nama fungsi into ( ke dalam). Jika f(a) = B, yang berarti setiap elemen di B pasti merupakan peta dari sekurang-kurangnya satu elemen di A maka kita katakan f adalah suatu fungsi surjektif atau f memetakan A onto B Contoh: ). Fungsi f: R R yang didefinisikan dengan rumus f() = bukan fungsi yang onto karena himpunan bilangan negatif tidak dimuat oleh hasil fungsi tersebut. ). a Misal A = {a, b, c, d} dan B = {, y, z} dan fungsi b y c z f: A B disamping adalah suatu fungsi yang d surjektif karena daerah hasil f adalah sama dengan kodomain dari f (himpunan B). A B f 3. Bijektif (Korespondensi Satu-satu) Suatu pemetaan f: A B sedemikian rupa sehingga f merupakan fungsi yang injektif dan surjektif sekaligus, maka dikatakan f adalah fungsi yang bijektif atau A dan B berada dalam korespondensi satu-satu. Contoh: ) a p Relasi dari himpunan A = {a, b, c} ke b r himpunan B = {p, q, r} yang didefinisikan c q sebagai diagram di samping adalah suatu fungsi yang bijektif. ). Fungsi f yang memasangkan setiap negara di dunia dengan ibu kota negaranegara di dunia adalah fungsi korespondensi satu-satu (fungsi bijektif), karena tidak ada satu kotapun yang menjadi ibu kota dua negara yang berlainan. C. Aljabar Fungsi

. Jumlah dan Selisih Dua Fungsi Apabila f dan g masing-masing adalah fungsi dengan domain D f dan D g dan petapeta f() dan g() ada pada kedua domain tersebut maka : ). Jumlah fungsi f dan g ditulis dengan simbol f + g adalah suatu fungsi : f + g : f() + g() ). Selisih fungsi f dan g ditulis dengan simbol f - g adalah suatu fungsi : f - g : f() - g() Adapun domain dari f + g dan f g adalah irisan dari D f dan D g (D f Π D g ) Contoh : Diketahui fungsi f dan g masing-masing pada R yang didefinisikan dengan f() = dan g() = +3. Tentukan : a). f + g b). f g c). prapeta dari untuk fungsi f g Jawab: a). f + g : f() + g() = + ( + 3 ) = + + 3 Jadi ( f + g )() = + + 3 b). f - g : f() - g() = - ( + 3 ) = - - 3 Jadi ( f - g )() = - - 3 c). ( f - g )() = - 3 = - 5 = 0 ( + 3 )( 3 ) = 0 = - 3 atau = 5 Jadi prapeta dari untuk fungsi f g adalah = - 3 atau = 5. Perkalian dan Pembagian Dua Fungsi Apabila f dan g masing-masing adalah fungsi dengan domain D f dan D g dan petapeta f() dan g() ada pada kedua domain tersebut maka : ). Hasil kali fungsi f dan g ditulis dengan f g didefinisikan dengan : f g : f() g() f ). Hasil bagi fungsi f dan g ditulis dengan didefinisikan dengan : g f g f() : dengan g() 0 g()

Adapun domain dari f g dan g f adalah irisan dari D f dan D g (D f Π D g ) Contoh : Diketahui fungsi f dan g masing-masing pada R yang ditentukan oleh f() = + 3 dan g() = -. Tentukan : a). rumus fungsi f g dan ( f g )() f f b). rumus fungsi dan domain g g Jawab : a). f g : f() g() = ( + 3 )( ) = + 3 Jadi rumus fungsi ( f g )() = + 3 dan ( f g )() = 7 f f() + 3 b). : = g g() - f + 3 Jadi rumus fungsi () = g - dan domain dari fungsi g f adalah Df Π D g = R { = 0 } = { R, } Latihan :. Diketahui himpunan D = {,,3,4,5}. Suatu relasi pada D ini, manakah yang berupa pemetaan dan berikan alasannya! a). R = {(,),(,),(3,3),(4,4),(5,5)} b). R = {(,),(,3),(,4),(4,5),(5,)} c). R = {(,),(,),(3,),(4,),(5,)}. Nyatakan apakah grafik-grafik berikut adalah grafik fungsi. Berilah alasannya: a. Y b. c. d. e. Y Y Y Y O X O X O X O X O X 3. Suatu fungsi f: R R ditentukan oleh f() = + a). Tentukan f(-), f(a), dan f(). b). Tentukan a jika f(a) = 7 c). Anggota manakah dari daerah asal yang mempunyai peta 8? d). Tentukan daerah hasil fungsi f.

4. Diketahui fungsi pada R yang didefinisikan dengan :, jika < 0 f() =, jika 0 < 3, jika Gambarlah sketsa grafik tersebut! 5. Tuliskan rumus fungsi f yang ditentukan oleh aturannya berikut ini: a) kuadratkan, kemudian kurangi dengan dua kalinya b) kuadratkan, tambah 3, kemudian kalikan dengan 4 c) kurang dengan 3, kuadratkan, kemudian tarik akar kuadratnya 6. Manakah yang merupakan fungsi injektif, surjektif, atau bijektif dari fungsi dengan domain {,, 3, 4}, yang didefinisikan sebagai berikut? a. R = {(, ), (, 3), (3, 5), (4, 7); jika kodomainnya {,, 3, 4, 5, 6, 7} b. R = {(, ), (, ), (3, 3), (4, ); jika kodomainnya {,, 3} c. R = {(, 4), (, 3), (3, ), (4, ); jika kodomainnya {,, 3, 4} d. R = {(, ), (, ), (3, ), (4, 4); jika kodomainnya {,, 3, 4, 5, 6} 7. Jika A dalan interval [, ] atau A={ -, R }, tentukan daerah kawan fungsi f: A R yang didefinisikan berikut ini agar fungsi ini surjektif! a. f() = b. f() = + c. f() = - 3 8. Gambarlah grafik fungsi modulus berikut : a. f : - b. f : + c. f : 9. Jika f() adalah fungsi kuadrat, maka fungsi apakah g() jika g() = f( +p) f() 0. Jika fungsi f dan g terdefinisi pada bilangan real, yang didefinisikan f() = -, dan g() = + 3 maka tentukan : f a. Rumus fungsi f + g, f g, f g dan g b. Derah hasil dari f g c. Daerah asal dari g f BAB II

KOMPOSISI FUNGSI DAN FUNGSI INVERS A. Fungsi Komposisi. Menentukan Fungsi Komposisi Misalkan fungsi f memetakan himpunan A ke dalam himpunan B, dan fungsi g memetakan himpunan B ke dalam C sebagaimana ilustrasi di bawah ini :.. y=f(). g(y)=g(f()) A f B g C g ο f Untuk a A maka petanya f(a) berada di B yang juga merupakan domain dari fungsi g, oleh sebab itu pasti diperoleh peta dari f (a) di bawah pemetaan g yaitu g (f(a)). Dengan demikian kita mempunyai suatu aturan yang menentukan setiap elemen a A dengan tepat satu elemen g(f(a)) C. Fungsi baru inilah yang disebut fungsi komposisi dari f dan g, yang dinyatakan dengan notasi g ο f (dibaca g bundaran f ). Secara singkat, jika f : A B, dan g : B C maka kita definisikan suatu fungsi komposisi g ο f :A C sedemikian hingga (g ο f)(a)=g(f(a)). Perhatikan bahwa fungsi komposisi g ο f adalah penggandaan fungsi yang mengerjakan f dahulu, baru kemudian mengerjakan g. f.. R f. A B D C Dengan memperhatikan definisi dari fungsi komposisi di atas, dua fungsi f : A B, dan g : C D dapat diperoleh fungsi komposisi gοf apabila daerah hasil dari fungsi f atau R f merupakan himpunan bagian dari C ( domain g atau D g ). Demikian juga agar diperoleh fungsi komposisi fοg maka syaratnya daerah hasil dari fungsi g yakni R g haruslah menjadi himpunan bagian dari domain f, yaitu R g A g Contoh :

Misalkan f : A B dan g : B C yang didefinisikan sebagai berikut : a b c y z r s t A A f B g C (gοf) : A C ditentukan oleh : (gοf) (a) = g (f(a)) = g () = s (gοf) (b) = g (f(b)) = g (y) = r (gοf) (c) = g (f(c)) = g (z) = s Contoh Fungsi f : R R, g : R R dan h: R R yang didefinisikan oleh rumus f () = +, g () = 3 dan h() = - 3 Tentukan : a) (gοf) () dan (fοgοh) () b) rumus untuk (gοf), (fοg) dan (fοgοh) Jawab : a. (gοf) () = g (f()) = g ( + ) = g (3) = 3 (3 ) = 7 (fοgοh) () = f (g(h())) = f (g(-)) = f (3) = 3 + = 5 b. (gοf) : (gοf) () = g (f()) = g ( + ) = 3 ( + ) = 3 + + Sehingga (gοf) : 3 + 6 + (fοg) : (fοg) () = f (g()) = f (3 ) = 3 + Sehingga (fοg) : 3 + (fοgοh) : (fοgοh)() = f (g(h())) Sehingga (fοgοh) : 36 + 9 Contoh 3: = f (g( - 3)) = f ( 3( 3) = f ( 36 + 7 ) = 36 + 9 Fungsi f : R R dan g : {, R) R didefinisikan oleh rumus f () = +, dan g() =. Selidiki apakah gοf ada, jika tidak ada tentukan domain dari f dan g agar diperoleh gοf Jawab : Karena daerah hasil dari fungsi f atau R f tidak merupakan himpunan bagian dari domain g, yaitu R f D g sehingga gοf tidak dapat didefinisikan, misalnya f() = 4 dan 4 D g, tetapi f(-) = 0 dan 0 D g. Agar diperoleh gοf maka daerah hasil dari fungsi f harus merupakan himpunan bagian dari domain g. Dari fungsi g() = dengan domain D g ={, R ) sedang

(gοf) () = g (f()) = g( + ) = ( + ) = +. Dengan demikian domain dari f, yaitu D f diperoleh dari + 0 -. Jadi, D f = { -, R ).. Sifat-sifat Komposisi Fungsi Dua buah fungsi f dan g dikatakan sama ( f = g ) apabila kedua fungsi tersebut mempunyai domain yang sama. Dan setiap elemen di domain a D diperoleh peta yang sama dari kedua fungsi, yaitu f(a) = g(a).dari definisi kesamaan fungsi didapat sifatsifat komposisi fungsi sebagai berikut : ). Komposisi fungsi tidak bersifat komutatif ( contoh b di atas bahwa gοf fοg ) ). Komposisi fungsi bersifat asosiatif fο(gοh) = (fοg)οh 3). Fungsi I yang memetakan I : disebut fungsi identitas atau fungsi netral sehingga Iοf = fοi = f 4). Jika untuk fungsi f : f() dan fungsi g : g() yang terdefinisi pada suatu domain sedemikian sehingga diperoleh fοg = gοf = I dengan I fungsi identitas maka g dapat dikatakan sebagai fungsi invers dari f ditulis dengan notasi f -. Jadi fο f - = f - οf = I B. Fungsi Invers. Invers Suatu Fungsi Misalkan f suatu fungsi dari A ke dalam B dan misalkan untuk suatu a A petanya adalah f(a) = b B, maka invers dari b (dinyatakan dengan f - (b)) adalah elemen-elemen dalam A yang memiliki b B sebagai petanya. Secara singkat, jika f : A B sedemikian hingga f : f () maka yang dimaksud dengan invers fungsi f adalah : f - (b) = { εa,f () g} = (notasi f - dibaca f invers ) Contoh : Misalkan f : A B didefinisikan sebagaimana diagram panah berikut : a b c y z maka : f - () = b f - (y) = a

f - (z) = c A f B. Fungsi Invers Misalkan f adalah suatu fungsi dari A ke dalam B. Pada umumnya f - (b) untuk suatu b B dapat terdiri lebih dari satu elemen atau mungkin tidak ada. Jika f : A B adalah suatu fungsi yang bijektif, maka untuk setiap b B, invers f - (b) akan terdiri dari sebuah elemen tunggal dalam A. Dengan demikian kita mendapatkan suatu aturan yang menetapkan untuk setiap b B dengan suatu elemen tunggal f - (b) dalam A. Oleh sebab itu f - adalah suatu fungsi dari B ke dalam A, dan kita tulis fungsi f - : B A. Disini fungsi f - kita sebut fungsi invers dari f Catatan : Suatu fungsi f : A B akan diperoleh fungsi invers f : B A hanya apabila f suatu fungsi yang bijektif, injektif dan surjektif sekaligus Secara umum jika f adalah fungsi bijektif maka f menentukan setiap A ke y B, dan f - menentukan setiap y B ke A, sehingga : f() = y f - (y) = 3. Menentukan rumus fungsi invers Telah diuraikan sebelumnya bahwa jika f dan f - adalah fungsi-fungsi yang saling invers, maka f() = y f - (y) = Perhatikan gambar sebagai berikut : A =f - (y) f B y=f() f - Untuk menentukan rumus fungsi invers dari fungsi f dapat dilakukan langkah-langkah: - Memisalkan f() = y - Menyatakan dalam y

- Menentukan rumus dari f - () dengan mengingat f - (y) = dan mengganti variable y dengan Cara menentukan fungsi invers dari beberapa bentuk fungsi antara lain : a). Menentukan rumus umum fungsi invers dari fungsi linear Untuk fungsi f() = a + b dapat dicari fungsi inversnya sebagai berikut : Misal : f() = y y = a + b a = y b = Jadi, jika f() = a + b, maka f - () = y b a f - (y) = b a y b a Contoh : Jika f() = + 3 maka f - 3 () = b) Menentukan rumus umum fungsi invers dari fungsi rasional a + b d Jika f() = ; maka f - d + b a () = ; ( buktikan! ) c + d c c a c Contoh : - + 4-5 - 5 + 4 -. Jika f() =, maka f () =, 3 + 5 3 3 + 3 3 4. Jika f() =, maka f - 4 - () =, - 6 + 3-6 3-0 3. Jika f() = 3, 0 maka f () = 3 = 3 - + 0 4 4 4 = 3-4 =, - 3-6 4 0 + 4. Jika f() = =, 6 + 4 + 4 3 3 maka f - 4 + () = - 0 3 = - 4 + 3 = - + 6-6 + 3 =, 0 c). Menentukan rumus umum fungsi invers dari fungsi kuadrat.

f() = a + b + c misal : f() = y y = a + b + c a + b = y c + b = a y - c a + b + a b a = y - c a + b a b y - c b + = + a a 4a 4a (y - c) b = + 4a 4a 4ay - 4ac + b = 4a 4ay + b - 4a = 4ac + + b a b a = ± = ± 4ay + b 4a 4ay + b a - 4ac - 4ac = = - b a - b ± ± 4ay + b 4ay + b a a - 4ac - 4ac f - (y) = - b ± 4ay + b a - 4ac f - () = - b ± 4ay + b a - 4ac Jadi, jika f() = a + b + c, maka f () = - b ± 4a a - + b - 4ac Invers fungsi akan merupakan fungsi jika dipenuhi syarat-syarat sebagai fungsi. Contoh :

Jika f() = + 3 maka : () = - ± 4 + 4 f + - = = = - ± 4 + 6 - ± 4 ( + 4) - ± + 4 = ± + 4, - 4 Jadi fungsi inversnya adalah : f - () = + + 4, - 4 atau f - () = - + 4, - 4 Catatan Jika suatu fungsi kuadrat dapat dinyatakan sebagai:. f() = ( + p) + q, maka f () = - p ± - q. f() = p ( + q) + r f () = - q ± - r p Contoh. Jika f() = + 3 = ( + ) - 4 maka f - () = -± + 4, - 4 Jadi fungsi inversnya adalah : f - () = + + 4, - 4 atau f - () = - + 4, - 4. f() = 4-6 + 5 = 4 ( 4) + 5 = 4 ( 4 + 4 4) + 5 = 4 ( 4 + 4) 6 + 5 = 4 ( ) + 9

f - () = ± = ± - 9 4-9, - 9 0, 9 Jadi fungsi inversnya adalah : f - () = + - 9, 9 atau f - () = - - 9, 9 d). Menentukan rumus umum fungsi invers dari fungsi dalam bentuk akar n f() = a + b n y = a + b n y = a + b n a = y b n y - b = a n - y - b f (y) = a n - - b Jadi, f () = a n - b Jika f() = n - a + b, maka f () = a Contoh: Tentukan rumus fungsi invers dari. f() = + 3 3. f() = 5-3 + 4. f() = 3-5.. Jawab f f - - 3 () = - = - 3 3 + 5 () = 3. f - 5-4 () = - 3 5 - + 4 = 3 4. Fungsi Invers dari Fungsi Komposisi Misalkan fungsi h merupakan fungsi komposisi dari fungsi f dan g ditulis h = gοf maka invers dari fungsi h adalah fungsi invers dari fungsi komposisi h dapat ditulis dengan notasi h - = (gοf) -.

Untuk menentukan fungsi (gοf) - jika masing-masing fungsi f dan g diketahui, salah satu jalan yang dapat ditempuh dengan menentukan terlebih dahulu fungsi komposisi gοf kemudian menetukan fungsi inversnya. Dapat juga karena dari sifat komposisi fungsi bahwa (gοf) - adalah fungsi yang jika dikomposisikan dengan gοf akan diperoleh fungsi identitas I() =, yaitu (gοf) - ο (gοf) = I sehinga akan kita dapatkan suatu sifat bahwa : (gοf) - = f - ο g - ( Buktikan! ) Contoh : Jika f dan g adalah fungsi pada R yang didefinisikan f() = + 3 dan g() =. Tentukan : a). f - dan g - Jawab : b). g - ο f - dan f - ο g - c). (gοf) - dan (fοg) - a). f - () = 3 dan g - () = + b). ( g - ο f - )() = g - (f - ()) = g - ( 3) = ( - 3) + - = (f - ο g - )() = f - (g - ()) = f - + + - ( ) = - 3 = 5 c). ( gο f)() = g(f()) = g( + 3) = ( + 3 ) = + 5 Misalkan : ( gο f)() = y + 5 = y = y 5 y - 5 = ( gο f) - () = - 5 Jadi ( gο f) - - 5 () = (f ο g)() = f(g()) = f( - ) = ( - ) + 3 = + Misalkan (f ο g)() = y + = y Jadi ( fο g) - () = - = y y - = ( fο g) - () = -

Latihan. Fungsi f : R R dan g : R R ditentukan oleh f() = 3 dan g() = + d. Tentukan ( gοf )() dan ( fοg )() e. Tentukan rumus fungsi ( gοf )() dan ( fοg )() f. Jika ( gοf )() =, tentukan! g. Tentukan daerah asal dan daerah hasil dari gοf dan fοg. Fungsi f, g, h adalah terdefinisi pada bilangan real, yang didefinisikan f() = +, g() = 3 dan h() = a. Tentukan rumus fungsi ( gοf )() dan ( fοg )() b. Tentukan rumus fungsi ( gοf ) - () dan ( fοg ) - (). c. Tentukan rumus fungsi komposisi ( fοgοh )() dan ( hοgοf )() d. Carilah sebagai peta dari ( fοgοh )() = 7 dan ( hοgοf )() = 9 3. Diketahui fungsi linear f() = a + b dan fungsi kuadrat g() = a + b + c pada bilangan real a. Buktikan bahwa komposisi fungsi dari dua fungsi linear dari kedua urutan adalah juga fungsi linear b. Buktikan bahwa komposisi fungsi dari fungsi linear dan kuadrat dari kedua urutan adalah fungsi kuadrat 4. Tentukan fungsi invers dari : a ). f() = 3 +5 c). f() = + 4 3 6 b). f() = 4 + 9 d). f() = - 5 + 5. Diketahui f() =, 3-3 Tentukan nilai a, jika f (a) = -4

BAB III PERSAMAAN, PERTIDAKSAMAAN DAN GRAFIK FUNGSI A. Persamaan, Pertidaksamaan Linier dan Grafiknya Persamaan adalah kalimat terbuka yang mengandung hubungan sama dengan ( = ) Sedangkan apabila menggunakan relasi <, >,, atau dinamakan pertidaksamaan.. Persamaan Linier Dari bentuk fungsi linier f() = a + b, dengan a, b konstan dan a 0, maka pembuat nol fungsi, yaitu a + b = 0 merupakan bentuk umum persamaan linier dengan satu peubah. Untuk menyelesaikan persamaan digunakan sifat dasar bahwa : Suatu persamaan tidak berubah himpunan penyelesaiannya, jika kedua ruas persamaan: - ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama - dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama, asal bukan nol Grafik fungsi linear berbentuk garis lurus dengan persamaan y = a + b, dengan a, b konstan dan a 0. Untuk menggambar grafik fungsi linier bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dengan membuat tabel dan dengan menentukan titik potong dengan sumbu- dan sumbu-y. Contoh : Gambarlah grafik fungsi y = + 3 Penyelesaian : y -Dengan membuat tabel : y= +3 5 y = + 3 4 0 y 3 5 (0,3) Dari tabel diperoleh titik-titik berupa (- 3,0) 3 3 pasangan koordinat, kemudian dihubungkan, sehingga tampak membentuk garis lurus. -Dengan menentukan titik-titik potong dengan sumbu- dan sumbu-y 3 0 y 0 3 Kedua titik potong tersebut digambar dalam bidang K artesius kemudian dihubungkan sehingga tampak membentuk garis lurus. Persamaan Garis Lurus

Perhatikan grafik berikut : y = f() α f(q) f(p) b q p f() = a + b f(p) = ap + b f(q) = aq + b f(q) - f(p)= a(q-p) f (q) (f (p) = a = tan α, disebut gradien dari garis y = a + b tersebut. q p Dari jabaran di atas tampak bahwa gradien tersebut merupakan nilai perbandingan antara selisih komponen y dan dari dua sebarang dua titik pada garis tersebut. Jika persamaan garis y = a + b maka gradiennya adalah a dan melalui titik (0,b). Secara umum sebuah garis lurus (yang tidak sejajar atau berimpit dengan sumbu Y) persamaannya adalah y = m + n. dengan m adalah gradien ( koefisien arah ) garis yang menunjukkan kecondongan garis. Garisnya condong ke kanan jika dan hanya jika m > 0 dan condong ke kiri jika dan hanya jika m < 0. Jika garis y = m + n melalui titik (, y ), maka dipenuhi y = m + n diperoleh: y y = m( ) yaitu persamaan garis melalui (, y ) dengan gradien m. Jika garis itu juga melalui titik (, y ) maka y y = m( ) m = Jika nilai m tersebut disubstitusikan ke persamaan itu maka diperoleh: y y y = y ( ) α p q y y. y y y y = yang merupakan persamaan garis melalui dua titik (, y ) dan (, y ). Persamaan garis juga dapat dinyatakan dalam bentuk implisit: A + By + C = 0 yang ekuivalen dengan y = A + C dengan gradien m = A. B A B Untuk setiap pasang garis g : A + B y + C = 0 g : A + B y + C = 0, maka: A ) B g dan g berpotongan pada sebuah titik. A B ) A A B C = g // g ( sejajar ) tidak ada titik persekutuan B C

A 3) B C = = g = g ( berimpit ) ada tak berhingga titik persekutuan A B C Dari pengertian tersebut maka : A B A = A A = A = m = m A B B B B B Dari hubungan tersebut diperoleh: i) m = m g //g atau g = g. atau: g //g m = m dan g = g m = m ii) C Y B α O g T(,y ) A g α 90 o α D X Misalkan g dan g adalah dua garis yang masing-masing tidak sejajar sumbu koordinat dan keduanya saling tegak lurus. g : y = m + n memotong sumbu X di titik n C(,0) dan g memotong sumbu X di titik m n D(,0). m Misalkan kedua garis berpotongan di T(, y ), maka diperoleh y = m + n dan y = m +n. Sedangkan TAC dan DAT sebangun, sehingga AC : TA = TA : AD. n Diperoleh: ( ( n )) : y = y : ( ) m m y = ( m + n)(m + n ) mm y = y berarti: m m = mm Jadi untuk setiap g dan g yang tidak sejajar atau berimpit sumbu koordinat maka : g g ( tegak lurus ) m m =. Pertidaksamaan linier Suatu bilangan a disebut lebih besar dari pada bilangan b jika a b > 0 dan a disebut lebih kecil dari pada b jika a b < 0. Untuk menyelesaikan pertidaksamaan digunakan sifat-sifat bahwa : - Ruas ruas suatu pertidaksamaan boleh ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama

- Ruas ruas suatu pertidaksamaan boleh dikalikan atau dibagi dengan bilangan positif yang sama - Jika ruas ruas suatu pertidaksamaan dikalikan atau dibagi dengan bilangan negatif yang sama, maka tanda pertidaksamaannya harus dibalik - Jika a dan b bilangan positif dan a < b, maka a < b Contoh : Tentukan nilai yang memenuhi pertidaksamaan : a 4 < 4a Jawab : (a + ) < 4 (a + ) < 4 ( membagi a + diperkenankan karena selalu positif ) Untuk menggambar grafik dari pertidaksamaan linear dijelaskan sebagai berikut : Garis y = a + b akan membagi bidang Y Kartesius menjadi tiga bagian yakni : y = a + b {(,y) y < a + b}{(,y) y = a + b}, dan {(,y) y > a + b}, atau daerah di sebelah bawah, garis itu (0,b) sendiri dan daerah di sebelah atas garis y = a + b. X O Contoh :Arsirlah daerah yang menjadi tempat kedudukan titik-titik yang dapat ditunjukkan dengan {(,y) y 3 6} Jawab : Gambarlah garis y = 3 6. Y y = 3 6 0 y 6 0 O (,y) (0, 6) (,0) X (,0) Untuk mencari daerah, ujilah salah satu titik. misalkan titik O(0,0) : (0, 6) (0,0) y = 3 6 0 > 3.0 6, (dipenuhi) Jadi daerah yang diminta adalah daerah yang memuat O(0,0), sebagaimana daerah yang diarsir di atas.