BAB IV HASIL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 3.1 Desain Eksperimen Pretest-Postest Control Group Design R Q1 X Q2 R Q3 Q4

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

37 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian SDN 2 Geneng dan SDN Gersi adalah dua Sekolah Dasar yang berada di Kecamatan Jepon yang berada di desa Geneng dan Gersi. Berikut penjelasannya : 1. SDN 2 Geneng SDN 2 Geneng ini mempunyai 6 ruang kelas yang terdiri dari kelasvi, V, IV, III, II, I, ruang kantor guru dan ruang gudang. Tenaga pendidik di SD ini terdiri dari 1 kepala sekolah, 6 guru kelas, 1 guru agama dan 1 GTT. Jumlah siswa di SD ini sebanyak 105 siswa, sedangkan jumlah siswa di kelas V adalah 19 siswa. Dalam penelitian ini SDN 2 Geneng akan dijadikan sebagai kelas eksperimen. 2. SDN Gersi. SDN Gersi ini mempunyai 6 ruang kelas, 1 ruang guru dan kepala sekolah. Tenaga pendidik di SD ini terdiri dari 1 kepala sekolah, 6 guru kelas, I guru agama dan 2 GTT. Jumlah siswa di SD ini sebanyak 150 siswa, sedangkan jumlah siswa di kelas V adalah 19 siswa. Dalam penelitian ini SDN Gersi sebagai kelas kontrol. Adapun alasan yang menjadikan pertimbangan penelitian memilih SDN 2 Geneng dan SDN Gersi Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Jawa Tengah lokasi penelitian ini dalam kegiatan pembelajaran di kelas V khususnya mata pelajaran Matematika, guru belum memiliki variasi dalam memberikan metode pembelajaran atau pendekatan pembelajaran khususnya belajar dengan kehidupan nyata. Oleh karena itu peneliti memilih kelas V SDN 2 Geneng dan SDN Gersi sebagai subyek penelitian untuk mengetahui pengaruh pendekatan pembelajaran matematika realistik terhadap hasil belajar siswa. 37

38 4.2 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas V SDN 2 Geneng dan SDN Gersi pada semester II tahun pelajaran 2011/2012. Siswa kelas V SDN 2 Geneng sebagai kelas eksperimen dan SDN Gersi sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 38 anak. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pretest untuk menguji kesamaan varian sehingga kedua kelompok tersebut menunjukkan keadaan kedua kelompok yang homogen. Artinya data tersebut berdistribusi normal dan memiliki varians yang tidak berbeda secara signifikan. Ini menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang sama sehingga kelompok eksperimen dapat diberi perlakuan yaitu dengan pendekatan pembelajaran matematika realistik dengan alat peraga dan kelas kontrol menggunakan metode yang konvensional. Setelah diberi perlakuan, kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan tes akhir atau postest pada akhir pertemuan. Dalam pembelajaran ini waktu yang digunakan adalah 1 kali pertemuan (2 jam pelajaran). Pada awal pelaksanaan treatment pada siswa kelas eksperimen diberi apersepsi oleh guru tentang bangun yang menyerupai kubus dan balok yang ada di sekirat siswa. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Kemudian siswa diberi lembar kerja diskusi dan benda yang menyerupai bangun ruang kubus atau balok. Setiap kelompok di bagikan soal tentang balok dan kubus untuk menghitung sisi, rusuk dan titik sudut. Setelah berdiskusi perwakilan dari kelompok dapat mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, kelompok lainnya memberi tanggapan. Terutama pada saat berkelompok ada beberapa siswa yang tidak fokus. Setelah diingatkan guru, siswa kembali memperhatikan. Saat siswa melakukan kerja kelompok mereka sangat memperhatikan dan saat disuruh megerjakan anak-anak langsung aktif, karena saat mereka melihat tempat pepsoden, tempat lampu dan masih banyak lagi benda-benda yang menyerupai kubus atau balok mereka penasaran ingin mengerjakan sendiri banyaknya sisi, sudut dan rusuk bangun tersebut. Dalam mempresentasikan hasil kelompok proses pembelajaran sangat aktif dan terkendali. Ada kelompok lain yang melengkapi jawaban, bertanya karena

39 belum jelas. Guru ikut menanggapi dan menjelaskan kesulitan yang siswa alami. Sehingga dalam berlelompok maupun mempresentasika hasil diskusinya suasana kelas menyenangkan, tidak membosankan dan anak tidak malu untuk mengungkapkan pendapat. Kebanyakan siswa sangat tertarik dengan pendekatan pembelajaran matematika realistik menggunakan alat peraga karena mereka menggunakan benda-benda yang kongrit atau nyata. Pada kelompok kontrol, siswa diberikan pembelajaran yang konvensional. Dalam proses pembelajaran, semua siswa memperhatikan guru saat mengajar, sebagian besar siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran, tetapi juga ada siswa yang hanya diam. Pada saat menerangan anak-anak sering gaduh di belakang, tapi guru bisa mengontrol dan menjadi tenang kembali. Saat guru menjelaskan siswa terlihat bosan dengan pembelajaran yang dilakukan dan kurang memperhatikan. Guru menanggapi siswa dengan wajar dan menegur siswa agar kembali fokus pada pembelajaran. Pada akhir pembelajaran kedua kelompok diberi postest. Mereka mengerjakan dengan tenang. Dengan memberikan perlakuan yang tidak sama antara kedua kelompok, ternyata diperoleh hasil yang berbeda secara signifikan berdasarkan tes yang dikerjakan oleh siswa pada akhir pembelajaran. Nilai rata-rata hasil belajar pembelajaran matematika realistik menggunakan alat peraga pada kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. 4.3 Analisis Data 4.3.1 Hasil Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur (Arikunto dalam riduwan, 2011:97) bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiono,2010:173). Mengukur validitas digunakan program komputer SPSS 16 for windows dengan menggunakan Corrected Item-To Total Correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item (nilai rhitung) dibandingkan

40 dengan nilai rtabel. Kriteria soal dikatakan valid, jika nilai rhitung>0,3 (Sugiono,2008:178). Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Pretest Item Corrected Item- Total Correlation r-kritis Keterangan Item 1.009 0,30 Tidak Valid Item 2.263 0,30 Tidak Valid Item 3.314 0,30 Valid Item 4.562 0,30 Valid Item 5.314 0,30 Valid Item 6.263 0,30 Tidak Valid Item 7.335 0,30 Valid Item 8.414 0,30 Valid Item 9.186 0,30 Tidak Valid Item 10 -.042 0,30 Tidak Valid Item 11.326 0,30 Valid Item 12 -.024 0,30 Tidak Valid Item 13.716 0,30 Valid Item 14.335 0,30 Valid Item 15.445 0,30 Valid Item 16.167 0,30 Tidak Valid Item 17.069 0,30 Tidak Valid Item 18.249 0,30 Tidak Valid Item 19.331 0,30 Valid Item 20.341 0,30 Valid Uji coba validitas pretes dilaksanakan di SDN 1 Geneng, pada tanggal 10 Maret 2012. Intrumen test berjumlah 20 soal dan jumlah siswa 17. Setelah

41 dianalisis menggunakan program SPSS 16 for windows dengan menggunakan Coreected Item total Correlation, di ketahui soal yang valid adalah 11 butir soal yaitu 3, 4, 5, 7, 8, 11, 13, 14, 15, 19, 20 Sedangkan item soal yang tidak valid adalah 1, 2, 6, 9, 10, 12, 16, 17, 18. Tabel 4.2 Hasil Uji Coba Posttest Item Corrected Item- Total Correlation r-kritis Keterangan Item 1.285 0,30 Tidak Valid Item 2.589 0,30 Valid Item 3.240 0,30 Tidak Valid Item 4.468 0,30 Valid Item 5.474 0,30 Valid Item 6.600 0,30 Valid Item 7.474 0,30 Valid Item 8.552 0,30 Valid Item 9.285 0,30 Tidak Valid Item 10 -.126 0,30 Tidak Valid Item 11.515 0,30 Valid Item 12.485 0,30 Valid Item 13.377 0,30 Valid Item 14.392 0,30 Valid Item 15.247 0,30 Tidak Valid Item 16.247 0,30 Tidak Valid Item 17.835 0,30 Valid Item 18.392 0,30 Valid Item 19.589 0,30 Valid Item 20.515 0,30 Valid Item 21.474 0,30 Valid

42 Item 22.743 0,30 Valid Item 23.323 0,30 Valid Item 24.211 0,30 Tidak Valid Item 25.306 0,30 Valid Item 26.041 0,30 Tidak Valid Item 27.230 0,30 Tidak Valid Item 28.476 0,30 Valid Item 29 -.008 0,30 Tidak Valid Item 30.117 0,30 Tidak Valid Uji coba validitas posttes dilaksanakan di SDN 1 Geneng, pada tanggal 22 Maret 2012. Intrumen test berjumlah 30 soal dan jumlah siswa 17. Setelah dianalisis menggunakan program SPSS 16 for windows dengan menggunakan Coreected Item total Correlation, di ketahui soal yang valid adalah 19 butir soal yaitu 2, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 13, 14, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 28.Sedangkan item soal yang tidak valid adalah 1, 3, 9, 10, 15, 16, 24, 25, 27, 29,30. 4.1.1 Hasil Uji Reabilitas Reliabilitas adalah suatu instrumen yang dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik (Riduwan, 2009:348). Pengujian Reabilitas instrumen menggunakan program SPSS 16 for windows. Hasil uji reabilitas item soal dengan bantuan SPSS dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut: Tabel 4.3 Hasil Uji Reabilitas Pretest Cronbach's Alpha N of Items 0, 703 20

43 Berdasarkan tabel 4.3 nampak bahwa jumlah item soal adalah 20 dengan item soal yang valid 11 soal, dengan nilai alpha 0,703. Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 155)dapat dikatakan bahwa hasil uji reabilitas test masuk kategori cukup. Hasil uji reabilitas selengkapnya dapat dilihat di lampiran 2. Tabel 4.4 Hasil Uji Reabilitas Posttest Cronbach's Alpha N of Items 0, 860 30 Berdasarkan tabel 4.4 nampak bahwa jumlah item soal adalah 30 dengan item soal yang valid 19 soal, dengan nilai alpha 0,860. Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 155)dapat dikatakan bahwa hasil uji reabilitas test masuk kategori tinggi. Hasil uji reabilitas selengkapnya dapat dilihat di lampiran 2. 4.4 Analisis Hasil Penelitian 4.4.1 Analisis Tahap Awal a. Tahap Diskripsi Data Penelitian ini terdapat hasil pretes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Deskripsi masing-masing data dijelaskan dalam uraian berikut. Pretes atau tes awal pada kelompok eksperimen dilakukan pada tanggal 20 Maret 2012 pukul 07.00 WIB. Sedangkan Pretes atau tes awal pada kelompok kontrol dilakukan pada tanggal 21 Maret 2012 pukul 07.00. Pretes atau tes awal dilakukan untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 1. Data Pretest Kelas Eksperimen Distribusi frekuensi skor pretest kelompok eksperimen adalah sebagai berikut.

44 Tabel 4.5 Rangkuman Distribusi Frekuensi Skor Pretest Kelas Eksperimen Skor Frekuensi Persentase 40 3 15.8 55 2 10.5 60 7 36.8 65 2 10.5 70 4 21.1 75 1 5.3 Total 19 100.0 Berdasarkan statistik deskriptif dengan bantuan program komputer SPSS 16 for windows, hasil pretes kelompok eksperimen didapatkan skor terendah 40 (tiga), skor tertinggi 75 (satu), dan skor rata-rata 59,74. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, dapat dibuat diagram batang atau histogram seperti pada gambar berikut : Gambar 4.1 Grafik Batang Skor Pretes Kelompok Eksperimen

45 2. Data Pretes Hasil Belajar Matematika Kelas Kontrol Distribusi frekuensi skor pretest kelompok kontrol adalah sebagai berikut. Tabel 4.6 Rangkuman Distribusi Frekuensi Skor Pretest Kelas Kontrol Skor Frekuensi Persentase 35 1 5.3 40 2 10.5 45 2 10.5 50 1 5.3 60 5 26.3 65 4 21.1 70 2 10.5 75 2 10.5 Total 19 100.0 Berdasarkan statistik deskriptif dengan bantuan program komputer SPSS 16 for windows, hasil pretes kelompok kontrol didapatkan skor terendah 35 (satu), skor tertinggi 75 (dua), dan skor rata-rata 58,16. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, dapat dibuat diagram batang atau histogram seperti pada gambar berikut. Gambar 4.2 Grafik Batang Skor Pretes Kelompok Kontrol

46 Berdasarkan hasil deskripsi data, diketahui bahwa rata-rata siswa kelompok eksperimen 59,74 dan kelompok kontrol 58,16. Jadi antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama. Hasil analisis statistik deskriptif selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6. b. Tahap uji prasarat analisis 1. Tahap uji normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kel.Data Kolmogorov-Smirnov a Ket. Eksperimen 1.077 Normal Kontrol 1.065 Normal Berdasarkan tabel 4.9, terlihat bahwa data baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari nilai alpha yang ditetapkan yaitu 5% (0,05). Dengan demikian, disimpulkan bahwa pada taraf signifikansi 5% (0,05) data populasi kedua kelompok berdistribusi normal. Hasil uji normalitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7. 2. Tahap uji homogenitas Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dengan kelas kontrol mempunyai varian yang sama atau tidak, yang dilakukan dengan menggunakan Levene fasilitas SPSS versi 16.00 for mindows. Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Pretest Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.396 1 36 0,245

47 Berdasarkan output pada Test of Homogeneity of Variance, kehomogenan data dilihat dari kolom sig. Karena skor pretes mempunyai nilai signifikan (0,245) lebih besar dari alpha yang ditetapkan yaitu 0,05. Dengan demikian, disimpulkan data skor pretes adalah homogen. Hasil uji homogenitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8. 4.4.2 Analisis Tahap Akhir a. Tahap deskripsi data Dalam penelitian ini terdapat postes pada kelompok siswa baik pada kelas eksperimen dan kontrol. Deskripsi masing-masing data dijelaskan dalam uraian berikut. Data hasil belajar matematika diambil dari hasil pelaksanaan postes pada kelas eksperimen dan kontrol. Postes dilakukan pada tanggal 30 Maret 2012 pukul 07.00 WIB pada kelas eksperimen dan kelompok kontrol postes dilakukan pada tanggal 31 Maret 2012 pukul 07.00 WIB. Postest dilakukan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran matematika realistik, bila rata-rata hasil postest kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol maka disimpulkan pengaruh pembelajaran matematika realistik efektif. Distribusi frekuensi skor postest kelompok eksperimen adalah sebagai berikut. Tabel 4.9 Rangkuman Distribusi Frekuensi Skor Postest Kelas Eksperimen Skor Frekuensi Persentase 70 3 15.8 75 1 5.3 80 5 26.3 85 4 21.1 90 2 10.5 95 2 10.5 100 2 10.5 Total 19 100.0

48 Berdasarkan statistik deskriptif dengan bantuan program komputer SPSS 16 for windows, hasil postest kelompok eksperimen didapatkan skor terendah 70 (tiga), skor tertinggi 100 (dua), dan skor rata-rata 83,95. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, dapat dibuat diagram batang atau histogram seperti pada gambar berikut. Gambar 4.3 Grafik Batang Skor Postest Kelompok Eksperimen Distribusi frekuensi skor postest kelompok kontrol adalah sebagai berikut. Tabel 4.10 Rangkuman Distribusi Frekuensi Skor Postest Kelas Kontrol Skor Frekuensi Persentase 65 6 31.6 70 4 21.1 75 2 10.5 80 5 26.3 90 1 5.3 95 1 5.3 Total 19 100.0

49 Berdasarkan statistik deskriptif dengan bantuan program komputer SPSS 16 for windows, hasil postest kelompok kontrol didapatkan skor terendah 65 (enam), skor tertinggi 95 (satu), dan skor rata-rata 73,95. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, dapat dibuat diagram batang atau histogram seperti pada gambar berikut. Gambar 4.4 Grafik Batang Skor Postest Kelompok Kontrol Berdasarkan data di atas diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen 83,95 dan kelompok kontrol 73,95.. Jadi antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki hasil belajar yang berbeda. Kelompok eksperimen yang pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran matematika realistik memiliki rata-rata nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa, pendekatan pembelajaran matematika realistik berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa SD. Untuk perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 6.

50 b. Tahap uji prasarat analisis 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas dilakukan untuk mengukur skor postest hasil belajar matematika pada kedua kelompok. Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Postest Kel.Data Kolmogorov-Smirnov a Ket. Eksperimen 0.608 Normal Kontrol 0.861 Normal Berdasarkan tabel 4.15 terlihat bahwa data posttest mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari nilai alpha yang ditetapkan yaitu 5% (0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada taraf signifikansi 5% data populasi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal. Hasil uji normalitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7. 2. Uji Homogenitas Data Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dengan kelas kontrol mempunyai varian yang sama atau tidak, yang dilakukan dengan menggunakan Levene fasilitas SPSS versi 16.00 for mindows. Tabel 4.12 Hasil Homogenitas Postest Levene Statistic df1 df2 Sig. 0.004 1 36 0.947 Berdasarkan output pada Test of Homogeneity of Variance, kehomogenan data dilihat dari kolom sig. Karena skor prostest mempunyai nilai signifikan (0,947) lebih besar dari alpha yang ditetapkan yaitu 0,05. Dengan demikian, disimpulkan data skor protest adalah homogen. Hasil uji homogenitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8.

51 4.4.3 Tahap Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap perbedaan pengaruh dari penggunaan Pembelajaran Matematika menggunkan alat peraga dan tanpa menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik menggunakan alat peraga terhadap hasil belajar dengan menggunakan tehnik Independen Sampel T Test. Berikut hipotesis yang diuji dalam Independen Sampel T Test. Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan pada hasil belajar siswa yang diajar dengan menerapkan/ menggunakan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik menggunakan alat peraga dengan siswa yang diajar tanpa menerapkan/ menggunakan Pembelajaran Matematika menggunakan alat peraga. Ha = Ada pengaruh yang signifikan pada hasil belajar siswa yang diajar dengan menerapkan/ menggunakan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik menggunakan alat peraga dengan siswa yang diajar tanpa menerapkan/ menggunakan Pembelajaran Matematika menggunakan alat peraga. Pengambilan keputusan didasarkan pada hasil signifikasi yang diperoleh, yaitu jika sig. > 0,05 maka Ho diterima berarti Ha ditolak, dan jika sig. < 0,05 maka Ho ditolak berarti Ha diterima.

52 1) Uji-Tes Perbedaan Nilai Pretest Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan pada nilai pretest dari kelompok eksperimen dan kontrol. Berikut adalah hasil analisis data menggunakan SPSS For Windows evrsion 16.0: Uji _t Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene's Test for Equality of Variances Tabel 4.13 Uji-Tes Perbedaan Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol F Sig. t df Independent Samples Test t-test for Equality of Means Sig. (2- taile d) Mean Differe nce Std. Error Differenc e 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 1.396.245.431 36.669 1.57895 3.66116-5.84629 9.00413.431 35.093.669 1.57895 3.66116-5.85290 9.01080 Berdasarkan tabel 4.17 terlihat hasil F hitung levene test sebesar 1,396 probabilitas signifikan 0,669 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan kedua populasi tersebut. Perbedaan rataratanya berkisar antara 5,84629 sampai 9,00413 dengan perbedaan ratarata 1,57895. Disajikan pada lampiran 9.

53 2) Uji-Tes Perbedaan Nilai Posttest Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan pada nilai posttest dari kelompok eksperimen dan kontrol. Berikut adalah hasil analisis data menggunakan SPSS For Windows evrsion 16.0: Uji _t Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene's Test for Equality of Variances Tabel 4.14 Uji-Tes Perbedaan Nilai Postest Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol F Sig. t df Independent Samples Test t-test for Equality of Means Sig. (2- taile d) Mean Differenc e Std. Error Differenc e 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 0.004.947 3.372 36.002 10.00000 2.96564 3.98541 16.01459 3.372 35.911.002 10.00000 2.96564 3.98489 16.01511 Dari tabel 4.18 terlihat bahwa F hitung levene test sebesar 0, 004 dengan probabilitas signifikansi 0,002 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan untuk pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran matematika realistik. Perbedaan rata-ratanya berkisar antara 3,98541 sampai 16,01459 dengan perbedaan rata-rata 10,00000. Disajikan pada lampiran 9.

54 4.5 Pembahasan Sebelum diadakan treatmen kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi pretest untuk mengetahui apakah kedua kelas tersebut homogen atau tidak. Hasil analisis persyaratan kedua kelompok adalah homogen, karena nilai signifikansi adalah 0,245 > 0,05. Maka didapat kesimpulan bahwa kedua varian tersebut (kelas kontrol dan kelas eksperimen) homogen, sehingga kelompok tersebut dapat dilakukan penelitian. Dari uji normalitas untuk pretest kelompok eksperimen nilai dari Asimp. Sig (2tailed) adalah 0,197 > 0,05 maka diambil kesimpulan nilai pretest kelompok eksperimen berdistribusi normal, sehingga kedua kelompok tersebut berdistribusi normal. Kegiatan pembelajaran pada kelompok eksperimen adalah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran matematika realistik sedangkan pada kelompok kontrol tidak menggunakan pendekatan pembelajaran matematika realistik, tetapi menggunakan pembelajaran konvensional. Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran matematika realistik terlihat bahwa hasil belajar siswa kelas V SD N II Geneng pada mata pelajaran matematika yang berjumlah 19 siswa(kelompok eksperimen) lebih tinggi dibanding dengan hasil belajar siswa kelas V SD N Gersi pada mata pelajaran matematika yang berjumlah 19 siswa(kelompok kontrol). Data yang diperoleh membuktikan bahwa rata-rata hasil postest siswa kelas V SD N II Geneng pada mata pelajaran matematika yaitu kelompok eksperimen sebesar 83,95 dan kelompok kontrol sebesar 73,95. Perhitungan pretest kelompok eksperimen nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 40, sedangkan postest nilai tertinggi 100 dan terendah 70. Untuk kelompok kelas kontrol nilai pretest tertinggi 75 dan terendah 35, sedangkan postest nilai terendah 65 dan tertinggi 95. Hal ini membuktikan bahwa kelompok eksperimen yang dikenai perlakuan dengan penggunaan pendekatan pembelajaran matematika realistik menghasilkan hasil belajar yang lebih baik dibanding dengan kelompok kontrol yang tidak dikenai pembelajaran matematika realistik.

55 Pada pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran matematika realistik siswa lebih aktif dan mudah memahami materi pelajaran. Siswa juga lebih berani untuk bertanya kepada guru, hal ini didukung dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan, dibandingkan dengan model konvensional, siswa kurang aktif dan siswa terlihat kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Perbedaan dari keduaya juga dapat dilihat dari ratarata nilai postest kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, yaitu pada kelas eksperimen 83,95, dan pada kelas kontrol 73,95. Kemudian berdasarkan hasil penelitian dengan analisis data yang dilakukan dengan teknik uji t-tes diketahui bahwa nilai t adalah 3,373 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,002. Berdasarkan hasil uji-t dan nilai signifikansi 0,002 < 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran matematika realistik dari pada hasil belajar dengan pendekatan konvensional. Sehingga menurut Winkel (2004:162) sudah memenuhi kriteria dengan adanya peningkatan hasil belaja. Karena hasil belajar adalah bukti keberhasilan usaha yang dicapai. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif signifikan pendekatan pembelajaran matematika realistik menggunakan alat peraga materi sifat-sifat bangun ruang terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Geneng Kecamatan Jepon Kabupaten Blora semester II tahun ajaran 2011 / 2012