BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak bebas (variabel respon), (Houstis 1998). Hal ini dapat dilakukan melalui dua

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode statistika yang umum digunakan untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

PEMODELAN PASANG SURUT AIR LAUT DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN REGRESI NONPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL KERNEL

Spline Truncated Multivariabel pada Permodelan Nilai Ujian Nasional di Kabupaten Lombok Barat

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB 2 LANDASAN TEORI

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

Bootstrap Pada Regresi Linear dan Spline Truncated

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK CAMPURAN SPLINE TRUNCATED DAN DERET FOURIER (Studi Kasus : Angka Harapan Hidup Provinsi Jawa Timur)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

ANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

Model Potensial Gravitasi Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populasi Daerah

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

menyelesaikan permasalahan dalan penulisan.

BAB IV TRIP GENERATION

I. PENGANTAR STATISTIKA

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

METODE NUMERIK. INTERPOLASI Interpolasi Beda Terbagi Newton Interpolasi Lagrange Interpolasi Spline.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB II TEORI ALIRAN DAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian.

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI)

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analss Regres Analss regres adalah suatu metode statstka yang umum dgunakan untuk melhat pengaruh antara peubah bebas (varabel predktor) dengan peubah tak bebas (varabel respon), (Housts 1998). Hal n dapat dlakukan melalu dua pendekatan untuk mengestmas kurva regres yatu regres parametrk dan regres nonparametrk. Jka kurva regres merupakan model parametrk maka dsebut sebaga regres parametrk dan apabla model yang dasumskan n benar, maka pendugaan parametrk sangat efsen, tetap jka tdak, menyebabkan nterpretas data yang menyesatkan (Hardle, 1994). Msalnya Y adalah varabel respon dan X adalah predktor, secara umum hubungan antara Y dan X dapat dtuls sebaga berkut: (2.1) Keterangan : = Varabel dependen = Parameter = Varabel Independen = Error 8 http://repostory.unmus.ac.d

9 Apabla tdak terdapat nformas apapun tentang bentuk fungs, maka dgunakan pendekatan nonparametrk. 2.2 Regres Parametrk Analss regres merupakan suatu stud yang dgunakan untuk melhat ketergantungan atau hubungan antara suatu varabel respons (varabel terkat) pada satu atau lebh varabel predktor (varabel bebas). Analss regres terdr dar dua jens varabel yatu varabel tak bebas atau varabel respons yang dsebut juga sebaga varabel dependen. Hubungan antara varabel respons ( ) dengan varabel predktor ( ) dapat dnyatakan dalam persamaan berkut. Y f X ; 1,2,3,..., n (2.2) dalam hal n adalah nla varabel respons dalam amatan ke-, adalah peubah bebas atau varabel predktor dalam amatan ke-, f X adalah regres yang telah dketahu bentuknya adalah suku galat atau ssaan yang dasumskan ndependen dan bersfat acak dengan nla tengah nol dan varans 2 dalam amatan ke-, dan n adalah banyaknya amatan Model antara dua atau lebh varabel ndependen atau varabel predktor ( X1, X 2, X3,..., X h) dengan varabel dependen ( Y ) secara umum dapat dtuls sebaga berkut. h ( Y ) y X dengan =1,2,3,..., n ; y0, y1, y2,..., y h, adalah parameter g0 g g koefsen regres, X 1, X2,..., X h. adalah peubah bebas yang dketahu nlanya, dan adalah galat atau ssaan yang salng bebas. http://repostory.unmus.ac.d

10 Adapun koefsen determnas dalam regres parametrk adalah sebaga berkut. R 2 JKR JKG 1 JKT JKT (2.3) 2.3 Regres Nonparametrk Menurut Schmdt (2013) Pendekatan parametrk merupakan pendekatan yang dgunakan mengobat nonlnertas menunjukan bahwa fungs regres secara eksplst ddefnskan sebaga perantara yang menentukan fleksbltas kurva. Untuk mengatas keterbatasan regres parametrk, pendekatan nonparametrk dkembangkan. Tdak adanya apror asums yang dbuat tentang bentuk kurva. Salah satu dasar pendekatan nonparametrk adalah regres lner bergherak halus. Menurut Lestar (2008) Beberapa model regres nonparametrk yang banyak dgunakan dantaranya: Splne, MARS, Kernel, Deret Fourer, Deret Orthogonal, Neural Network (NN), Polnomal Lokal, Hstogram, Wavelets, k-nn, dan yang lannya (Budantara 2009) dan (Hu 2007). Adapun model regres nonparametrk secara umum dsajkan persamaan. (2.4) Keterangan : Y = varabel dependen t = varabel ndependen f( t ) = fungs regres http://repostory.unmus.ac.d

11 = error yang berdstrbus ndependen dengan mean nol dan varans f( t ) merupakan kurva regres yang tdak dketahu bentuknya. Kurva f( t ) dasumskan smooth pada ruang fungs tertentu (Tllng 2014). 2.4 Regres Semparametrk Regres semparametrk merupakan salah satu metode Statstka yang dgunakan untuk mengetahu pola hubungan antara varabel respon dan predktor dmana sebagan pola data dketahu bentuknya dan sebagan lag tdak dketahu bentuknya, (Asmn 2010). Msalkan terdapat data berpasangan x, y, t dan hubungan antara x, y dan t dasumskan mengkut model regres semparametrk sebaga berkut. y x f t, t a b k q q,, 1,2,..., n k 1,2,..., n q 1,2,..., n (2.5) Atau model regres semparametrk yang dnyatakan sebaga berkut. Y f t X y Keterangan : =1,2,3,...,n, Y : nla varabel respon dalam amatan ke-, X X X X X 1, 2, 3,..., h, : adalah peubah bebas atau varabel predktor yang berhubungan secara parametrk dengan varabel respon Y, y y0, y1, y2,..., y h, adalah parameter koefsen regres, sementara tu t adalah http://repostory.unmus.ac.d

12 varabel predktor yang tdak dketahu bentuk polanya terhadap varabel respon (hubungan secara nonparametrk dengan varabel respon Y ) (Mazza, 2006). Maka persamaan yang terbentuk sebaga berkut (Laome 2009). p1 r p1 j h 1 j0 I 1 pi g0 (2.6) Y t t k y X p I g g 2.5 Regres Splne Menurut Markov (2002). Regres Splne adalah teknk estmas nonparametrk lan yang populer. splnes umumnya ddefnskan sebaga subjek pecewse polnomal kendala kontnutas tertentu. Model regres splne sangat mrp dengan dummy (bner) model varabel. Menggunakan sebuah varabel dummy untuk mengubah ntercept atau kemrngan model umumnya menghaslkan patahan-patahan dgars regres (Gao 2008). Splnes memlk kemampuan untuk mengumpulkan segmen polnomal yang dhaslkan oleh varabel dummy untuk menghlangkan patahan buatan d gars regres. Menurut Eubank (1988) regres splne merupakan salah satu teknk estmas dalam regres nonparametrk dengan model polnomal yang memlk sfat tersegmen atau terpotong-potong yang mulus. Apabla regres f t pada persamaan mengatas Y f t ; 1,2,..., n dhampr fungs splne, maka untuk f t dapat dgunakan dengan model regres splne. Secara umum model regres splne pada suatu fungs dengan orde p dapat drumuskan dalam bentuk persamaan berkut. http://repostory.unmus.ac.d

13 p1 j0 j I1 p 1 I I (2.7) p1 j r f t t t k Keterangan : 0, 1, 2,..., p 1, p 1 I adalah parameter koefssen regres, t, t,..., t adalah peubah bebas yang dketahu nlanya, k 1 2 p 1 adalah banyaknya ttk knot 1, 2, 3,..., r, k k k k dan t k I p1 adalah fungs potongan (truncated) yang dapat durakan sebaga berkut. (Fatussholkhah 2014) (Zheng 2003). fungs truncated t p 1 t k p1 ; t k ki 0 ; tk I I, 1,2,..., Apabla persamaan y f t n I dsubttuskan kedalam (2.8) p1 j0 j I1 p 1 I I maka akan dperoleh persamaan f t p1 j r t t k persamaan regres nonparametrk splne runcated sebaga berkut (Kuzelka 2014). p1 r p1 j 1 j 0 dengan = 1,2,3,...,n. (2.9) I 1 pi Y t t k p I 2.6 Generalzed Cross Valdaton (GCV) Pada pemodelan regres nonparametrk untuk menentukan parameter pemulus adalah dengan menggunakan splne. Ttk knot merupakan ttk perpaduan bersama yang memperlhatkan terjadnya perubahan perlaku dar fungs splne pada nterval-nterval yang berbeda sehngga kurva yang terbentuk tersegmen pada ttk tersebut. Estmator splne terbak dperoleh dengan http://repostory.unmus.ac.d

14 menggunakan ttk knot optmal. Ttk knot merupakan ttk perpaduan bersama dmana terdapat perubahan pola perlaku fungs atau kurva. Ttk knot optmal dapat dperoleh dengan menggunakan metode Generalzed Cross Valdaton (GCV). Pada penentuan model regres splne dapat dlakukan dengan melhat nla Generalzed Cross Valdaton (GCV) yang mnmum. Adapun rumus untuk menghtung GCV adalah sebaga berkut (Eubank, 1988) dan (Kang, 2014). GCV k MSE( k) 1 n trace I Ak 2 (2.10) 1 Keterangan : ˆ 2 MSE( k) n y y n 1 ' 1 ' A( k) X ( k) X ( k) X ( k) X ( k) 2.7 Pengangguran Terbuka Pengangguran terbuka ddefnskan sebaga orang yang sedang mencar pekerjaan atau yang sedang mempersapkan usaha atau juga yang tdak mencar pekerjaan karena merasa tdak mungkn lag mendapatkan pekerjaan, termasuk juga mereka yang baru mendapat kerja tetap belum mula bekerja. Pengangguran terbuka tdak termasuk orang yang mash sekolah atau mengurus rumah tangga, sehngga hanya orang yang termasuk angkatan kerja saja yang merupakan pengangguran terbuka. Defns pengangguran menurut BPS pengangguran terbuka (open unemployment) ddasarkan pada konsep seluruh angkatan kerja yang mencar perkerjaan, bak yang mencar perkerjaan pertama kal maupun yang pernah http://repostory.unmus.ac.d

15 bekerja sebelumnya. Sedang pekerja yang dgolongkan setengah penganggur (underemployment) adalah pekerja yang mash mencar pekerjaan penuh atau samblan dan mereka yang bekerja dengan jam kerja rendah. Setengah pengaggur sukarela adalah setengah penganggur tetap tdak mencar pekerjaan atau tdak berseda menerma pekerjaan lan. Setengah penganggur terpaksa adalah setengah penganggur yang mash mencar pekerjaan atau berseda menerma pekerjaan. Pekerja dgolongkan setengah penganggur parah (severe underemployment) apabla a masuk setengah menganggur dengan jam kerja kurang dar 25 jam semnggu. a. Pengangguran dalam Sektor Informal Pengangguran terbuka basanya terjad pada generas muda yang baru menyelesakan penddkan menengah dan tngg. Ada kecenderungan mareka yang baru menyelesakan penddkan berusaha mencar kerja sesua dengan aspras mareka. Aspras mareka basanya adalah bekerja d sektor modern atau d kantor. Untuk mendapatkan pekerjaan tu mareka berseda menunggu untuk beberapa lama. Tdak tertutup kemunknan mereka berusaha mencar perkerjaan tu d kota atau d provns atau daerah yang kegatan ndustr telah berkembang. Hal n menyebabkan angka pengangguran tngg d perkotaan atau d daerah kegatan ndustr atau sektor modern berkembang. Sebalknya pengangguran terbuka rendah d daerah atau provns yang tumpu pada sektor pertanan. Hal tersebut penyedaan pekerjaan d sektor nformal oleh sebab rendahnya penddkan dan kurang menjamn kelangsungan hdup. http://repostory.unmus.ac.d

16 b. Pengukuran Tngkat Pengangguran Badan statstk negara mengelompokkan orang dewasa pada setap rumah tangga yang dsurve ke dalam satu kategor berkut. 1. Bekerja 2. Pengangguran 3. Tdak termasuk angkatan kerja Setelah mengelompokkan seluruh ndvdu yang dsurve ke dalam tga kategor tersebut, badan statstk negara menghtung berbaga statstk untuk merangkum konds angkatan kerja. Angkatan kerja (labor force) adalah jumlah orang yang berkerja dan tdak berkerja. Angkatan kerja = Jumlah orang yang bekerja + Jumlah yang tdak bekerja. Tngkat pengangguran (unemployment rate) adalah persentase angkatan kerja yang tdak bekerja: (2.11) Setelah tu, tngkat pengangguran untuk seluruh populas penduduk dewasa dan untuk kelompok yang lebh sempt, sepert lak-lak dan perempuan dapat dhtung. Tnggnya angka pengangguran dpengaruh oleh presentase penduduk usa kerja berumur 15 tahun keatas berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruh antara lan : http://repostory.unmus.ac.d

17 1. Hubungan Nla PDRb dengan Pengangguran Nla PDRB menunjukan kemajuan perekonoman d wlayah tersebut, semakn tngg nla PDRB semakn sejahtera kehdupan d wlayah tersebut, sehngga TPT menurun. Berdasarkan BPS Provns Jawa Tmur, PDRB merupakan penjumlahan nla output bersh perekonoman yang dtmbulkan oleh seluruh kegatan ekonom d suatu wlayah tertentu (Provns dan Kabupaten /Kota), dan dalam satu kurun waktu tertentu (satu tahun kelender). Seorang penelt melakukan peneltan tentang Analss Faktor-Faktor yang Mempengaruh Kesempatan Kerja pada Kabupaten/Kota d Propns Sumatera Utara yang menjad rujukan dan persamaan dalam peneltan n menunjukkan bahwa terdapat adanya pengaruh PDRB dan jumlah pengangguran yang bersfat postf dalam Teor Pertumbuhan Ekonom. Dkatakan berpengaruh postf sebab pertumbuhan ekonom tdak dbareng oleh penngkatan kapastas produks, sehngga jumlah pengangguran tetap menngkat serng pertumbuhan ekonom yang berlangsung. Hal n dsebabkan pertumbuhan ekonom yang menngkat tersebut berorentas pada padat modal, dmana kegatan produks untuk memacu output dan menghaslkan pendapatan yang menngkat lebh dutamakan ketmbang pertumbuhan ekonom yang berorentas pada padat karya. Populas Penduduk Dalam art luas, penduduk atau populas berart sejumlah makhluk sejens yang mendam atau menduduk tempat tertentu. Bahkan populas dapat pula dkenakan pada benda-benda sejens yang terdapat pada suatu tempat. Dalam katannya dengan manusa, maka pengertan penduduk adalah manusa yang mendam duna atau bagan bagannya. Menurut Marxst http://repostory.unmus.ac.d

18 tekanan penduduk d suatu negara bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan makanan, tetap tekanan terhadap kesempatan kerja (msalnya d negara kaptals). Marxst juga berpendapat bahwa semakn banyak jumlah manusa semakn tngg produk yang dhaslkan, jad dengan demkan tdak perlu dadakan pembatasan penduduk. 2. Hubungan Prosentase kesempatan kerja dengan Pengangguran Jumlah angkatan kerja yang bekerja basanya dpandang sebaga jumlah kesempatan yang terseda d sutu wlayah. Dalam pengertan kesempatan kerja tdak sama dengan lapangan kerja yang mash terbuka, yang dmaksud dengan bekerja dalam sensus penduduk 1980 alah selama semnggu sebelum pencacahan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau mebantu memperoleh penghaslan atau keuntungan dan lamanya bekerja palng sedkt satu jam dalam sehar. Berbeda dengan defns sebelumnya, Sensus penduduk 1971 alah batas waktu yang dpergunakan mnmal dua har dalam semnggu dengan bekerja palng sedkt satu jam dalam sehar. Pertumbuhan ekonom yang pesat mendorong penyedaan berbaga sarana dan prasarana perekonoman yang dbutuhkan untuk mempercetpat pembangunan ekonom. Indkator pembangunan ekonom suatu negara terletak pada pertumbuhan ekonom dan kesempatan kerja. Menurut kaum klask Adam Smth mengatakan bahwa alokas sumber daya manusa yang efektf adalah pemula pertumbuhan ekonom. Setelah ekonom tumbuh, akumulas modal (fsk) baru mula dbutuhkan untuk menjaga agar ekonom tetap tumbuh. Dengan kata lan, http://repostory.unmus.ac.d

19 alokas sumber daya manusa yang efektf merupakan syarat perlu (necessary condton) bag pertumbuhan ekonom untuk memperluas kesempatan kerja. Kesempatan kerja adalah banyaknya orang atau tenaga kerja yang dapat terserap untuk bekerja pada suatu perusahaan atau suatu nstans, kesempatan kerja n akan menyerap semua tenaga kerja yang terseda apabla lapangan pekerjaan yang terseda mencukup atau sembang dengan banyaknya tenaga kerja yang terseda. Menurut Tambunan (2001) dengan adanya ketersedaan lapangan kerja yang memada tentu akan mempercepat proses pembangunan ekonom apalag dserta dengan produktvtas yang tngg. Suatu peluang untuk mendapatkan pekerjaan dberbaga sektor ekonom dsebut dengan kesempatan kerja. http://repostory.unmus.ac.d