BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 13 Bandarlampung, mulai 22 Oktober

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Desain Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah I Pringsewu pada semester genap

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

Tabel 3.1 menjelaskan bahwa dalam desain ekperimen menggunakan dua kelompok penelitian yaitu kelompok eksperimen (O1dan O2) dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. model pembelajaran Problem Based Instruction terhadap kemampuan analisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010)

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi tidak dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lebih lanjut Surakhmad (1998, hlm. 131) menjelaskan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kondisi penelitian eksperimen semu mirip dengan penelitian eksperimen murni, yakni ada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Walaupun memiliki persamaan, namun pada kedua jenis eksperimen tersebut juga memiliki perbedaan. Eksperimen semu lebih mementingkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, tanpa mementingkan variable kontrol. (Tritjahjo Danny Soesilo, 2015: 38). Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen (Slameto, 2015: 123). 3.2. Desain Eksperimen Desain ekperimen dalam penelitian ini adalah counter balance. Desain ini dikenal juga dengan nama desain rotasi, desain crossover, atau desain switchover. Desain ini digunakan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan desain yang tidak menggunakan kelompok kontrol dalam studi eksperimen atau kuasi eksperimen terutama jika anggota sampel terbatas, tidak melakukan pre-tes dan yang dites lebih dari satu variasi perlakuan (Muhammad Ali dan Muhammad Asrori: 2014). Tabel 3.1 Desain Penelitian Counter Balance Kelompok A X a 0 2a X b 0 2b Kelompok B X b 0 2b X a 0 2a Keterangan : Kelompok A : SDN Salatiga 10 Kelompok B : SDN Dukuh 01 Perlakuan X a Perlakuan X b : Metode Mind Mapping : Model Concept Sentenece 0 2a : Posttest terhadap metode mind mapping 0 2b : Posttest terhadap model concept sentence 21

22 Pada sesi pertama, kelompok A memperoleh satu jenis perlakuan X a, kemudia dilakukan posttest 0 2a untuk mengukur pengaruh perlakuan tersebut. Sementara itu, kelompok B memperoleh jenis perlakuan X b, kemudian dilakukan posttest 0 2b untuk mengukur pengaruh perlakuan itu. Pada sesi kedua, kelompok A memperoleh jenis perlakuan X b, kemudian dilakukan posttest 0 2b untuk mengukur pengaruh perlakuan. Kelompok B memperoleh jenis perlakuan X a, kemudian dilakukan posttest 0 2a untuk mengukur pengaruh perlakuan itu. 3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Salatiga 10 dan SD Negeri Dukuh 01, Kota Salatiga. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA semester II tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai April 2017. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu: 1. Tahap Persiapan Penelitian Tahap persiapan penelitian dilakukan antara bulan Januari sampai bulan Februari 2017. Tahap ini mencakup penyusunan judul penelitian, penyusunan proposal, peyusunan RPP, penyusunan instrumen penelitian, permohonan surat izin untuk observasi, uji validitas dan reliabilitas soal serta permohonan izin untuk tempat penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Tahap pelaksanaan penelitian dilaksanakan antara bulan Februari sampai bulan April 2017. Pada tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah untuk pengambilan data. 3. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian Tahap penyusunan laporan penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2017. Tahap penyusunan laporan penelitian mencangkup pengolahan data dan penyusunan laporan.

23 3.4. Variabel Penelitian Jenis variable ada dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variable yang diduga sebagai penyebab timbulnya variable lain (Slameto, 2015: 195). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran Mind Mapping dan model pembelajaran Concept Sentence. Sementara itu, variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA yang didapatkan oleh siswa kelas 5 SD. 3.5. Populasi dan Sampel Penelitian 3.5.1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu sesuai yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan menarik kesimpulan (Sugiyono, 2013: 61). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan subjek penelitian atau seluruh siswa SDN Salatiga 10 dan SDN Dukuh 01. 3.5.2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian dari populasi (Sugiyono, 2013: 62). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN Salatiga 10 dan SDN Dukuh 01. Lebih ringkasnya dijelaskan pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Daftar Subjek Penelitian No Nama Sekolah Kelas Jumlah Siswa Kelompok 1 SD Negeri Salatiga 10 5 33 Eksperimen 2 SDN Dukuh 01 5 32 Eksperimen Jumlah Siswa Keseluruhan 65

24 3.6. Rencana Tindakan Penitian eksperimen yang dilakukan akan melalui beberapa tahap. Tahaptahap eksperimen yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Tahap Persiapan a. Menentukan subyek penelitian b. Membuat kisi kisi instrument soal tes. c. Membuat instrumen posttest yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar pada subjek yang telah dipilih, yaitu kelas 5 SD Negeri Salatiga 10 dan SDN Dukuh 01. d. Mengujicobakan instrumen posttest pada kelas yang sudah dipilih, yaitu kelas 5 SDN Salatiga 08. e. Menganalisis data hasil instrumen tes posttest pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas butir soal, reliabilitas soal serta tingkat kesukarannya. 2) Tahap Pelaksanaan a. Memberikan perlakuan kepada subjek (pertemuan pertama). Peneliti menerapakan metode pembelajaran Mind Mapping pada kelompok A dan model pembelajaran Concept Sentence pada kelompok B. b. Memberikan tes akhir (postest) untuk mengukur hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan (treatment). c. Memberikan perlakuan (pertemuan kedua). Peneliti menerapakan metode pembelajaran Mind Mapping pada kelompok B dan model pembelajaran Concept Sentence pada kelompok A. d. Memberikan tes akhir (postest) untuk mengukur hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan (treatment). 3) Tahap Akhir a. Menganalisis hasil postest yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran Mind Mapping dan model pembelajaran Concept Sentence. b. Menyusun hasil penelitian. c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data.

25 d. Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian. 3.7. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.7.1. Teknik Pengumpulan Data a. Tes Tes merupakan alat penilaian yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 10 dan SD Negeri Dukuh 01. b. Observasi Menurut Sukmadinata (2012:220) observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang proses pembelajaran di dalam kelas. c. Dokumentasi Dokumentasi digunakan sebagai bukti nyata dari penelitian yang telah dilakukan tersebut. Adapun definisi dokumentasi adalah pemberian atau pengumpulan bukti-bukti laporan. 3.7.2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen penelitian diartikan Sugiyono (2010) sebagai suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social yang diamati. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data hasil tes. Tes ini merupakan tes kognitif siswa dengan memberikan soal-soal pilihan ganda dengan empat pilihan. Berikut adalah kisi-kisi soal hasil belajar. Standar Kompetensi (SK) 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Tes Pertama Kompetensi Dasar (KD) Indikator 7.5 Menjelaskan mendeskrispsika pengertian daur n perlunya air. pengematan air. Nomor Item 3, 6, 7, 19 Menjelaskan 1, 2, 4, 5,

26 dengan penggunaan sumber alam. daya tentang proses daur air. Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air. 10, 12, 14, 15, 17, 18, 20, 28, 29 8, 9, 11, 13, 16, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 30 Jumlah Soal 30 Standar Kompetensi (SK) 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. Jumlah Soal Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Tes Kedua Kompetensi Dasar (KD) Indikator 7.5 Memahami bahwa mendeskrispsika persediaan air n perlunya bersih semakin pengematan air. berkurang. Menyebutkan manfaat air. Menyebutkan cara menghemat air. Nomor Item 2, 5, 11, 15, 16, 17, 28, 29, 30 3, 6, 7, 12, 13, 19, 20, 22, 23, 25, 26, 27 1, 4, 8, 9, 10, 14, 18, 21, 24 30 3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.8.1. Uji Validitas Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 219) validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur. No Soal Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Soal r hitung Soal Tes 1 Soal Tes 2 r table keterangan r table Keterangan 1 0,325 0,330 Valid 0,521 Valid 2 0,325 0,423 Valid 0,364 Valid 3 0,325 0,394 Valid 0,145 Tidak Valid 4 0,325 0,374 Valid 0,130 Tidak Valid 5 0,325 0,514 Valid 0,340 Valid

27 6 0,325 0,290 Tidak Valid 0,379 Valid 7 0,325 0,424 Valid 0,142 Tidak Valid 8 0,325 0,327 Valid 0,027 Tidak Valid 9 0,325 0,342 Valid 0,010 Tidak Valid 10 0,325 0,293 Tidak Valid 0,367 Valid 11 0,325 0,308 Tidak Valid 0,503 Valid 12 0,325 0,530 Valid 0,421 Valid 13 0,325 0,525 Valid 0,616 Valid 14 0,325 0,530 Valid 0,447 Valid 15 0,325 0,375 Valid 0,411 Valid 16 0,325 0,164 Tidak Valid 0,602 Valid 17 0,325 0,406 Valid 0,459 Valid 18 0,325 0,174 Tidak Valid 0,103 Tidak Valid 19 0,325 0,530 Valid 0,402 Valid 20 0,325 0,453 Valid 0,306 Tidak Valid 21 0,325 0,124 Tidak Valid 0,351 Valid 22 0,325 0,040 Tidak Valid 0,420 Valid 23 0,325 0,458 Valid 0,356 Valid 24 0,325 0,124 Tidak Valid 0,585 Valid 25 0,325 0,124 Tidak Valid 0,403 Valid 26 0,325 0,362 Valid 0,492 Valid 27 0,325 0,530 Valid 0,621 Valid 28 0,325 0,593 Valid 0,613 Valid 29 0,325 0,559 Valid 0,199 Tidak Valid 30 0,325 0,339 Valid 0,609 Valid 3.8.2. Uji Reliabilitas Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 178) reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

28 sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliable, akan menghasilkan data-data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, hasilnya tetap akan sama. Ketententuan reliabilitas soal pada penelitian ini mengacu kepada rentang indeks reliabilitas yang dikemukakan oleh Wardani, dkk (2012:346). Tabel 3.6 Rentang Indeks Reliabilitas No. Indeks Intrepretasi 1. 0,80 1,00 Sangat reliabel 2. < 0,80 0,60 Reliabel 3. < 0,60 0,40 Cukup reliable 4. < 0,40 0,20 Agak reliable 5. < 0,20 Kurang reliable Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan batuan SPSS for windows, didapatkan data sebagai berikut: Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Soal Tes 1 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.735 22 Tabel 3.8 Uji Reliabilitas Soal Tes 2 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.729 23 Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada kolom Cobrach Alpha dan kemudian dicocokan dengan table rentang indeks reliabilitas untuk mengetahui tingkat reliabilitas suatu soal.

29 3.8.3. Taraf Kesukaran Butir Soal Menurut Wardani, dkk (2012:338) tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Untuk memperoleh soal yang baik selain dengan uji validitas dan reliabilitas yaitu dengan penentuan proporsi dan kriteria soal yang masuk ke dalam kategori soal mudah, soal sedang atau soal sukar. berikut: Rumus yang digunakan untuk menentukan taraf kesukaran soal sebagai P = B N P =Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar atau jumlah peserta didik yang menjawab benar dibagi dengan jumlah keseluruhan peserta didik, B = jumlah peserta didik yang menjawab betul. N = Jumlah seluruh peserta didik. Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat menggunakan tabel pembagian tingkat kesukaran ke dalam tiga kelompok menurut Wardani (2012:39) sebagai berikut: Tabel 3.9. Intepretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Rentang Nilai Kriteria 0,00 0,25 Sukar 0,26 0,75 Sedang 0,76 1,00 Mudah 3.9. Prosedur Pemberian Perlakuan 3.9.1. Kelompok Eksperimen 1 (SDN Salatiga 10) Pada pertemuan pertama dengan materi tentang daur air, siswa akan diberikan perlakuan menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping. Pemberian perlakuan dilakukan sendiri oleh peneliti dan akan dinilai oleh observer (guru kelas). Hal ini dimaksudkan agar diperoleh data tentang bagaimana pembelajaran berlangsung, apakah pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai atau belum sesuai dengan langkah-langkah Mind Mapping. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan memiliki beberapa tahapan. Pada tahapan pertama, kegiatan

30 pembelajaran diawali dengan salam, kemudian dilanjutkan dengan apersepsi dan pemberian tujuan pembelajaran. Tahap selanjutnya adalah kegiatan inti. Pada tahap ini, siswa diberikan perlakuan menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping. Metode ini mempunyai beberapa langkah dalam pelaksanaannya. Langkah yang pertama adalah pemberian materi oleh guru, sementara siswa diminta untuk mencatat hal yang mereka rasa penting. Kemudian siswa dibagi ke dalam kelompok dan meminta mereka untuk membuat mind mapping bersama dengan teman kelompok mereka. Setelah pembuatan mind mapping selesai, beberapa kelompok akan diminta untuk maju ke depan kelas dan menjelaskan mind mapping yang sudah mereka buat. Sementara itu, kelompok yang tidak maju diminta untuk memperhatikan kelompok yang sedang maju, untuk kemudian memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi mereka. Setelah kegiatan inti selesai dilakukan, tahapan terakhir adalah kegiatan penutup. Pada tahapan ini, dilakukan pemberian soal evaluasi yang harus dikerjakan siswa secara individu. Pada petemuan kedua, peneliti memberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Concept Sentence. Kegiatan pembelajaran menggunakan model ini memiliki beberapa tahapan. Pada tahapan pertama, kegiatan diawali dengan salam, kemudian dilanjutkan dengan apersepsi dan pemberian tujuan pembelajaran. Tahapan selanjutnya adalah kegiatan inti. Pada ini siswa diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran Concept Sentence. Model pembelajaran Concept Sentence memiliki beberapa langkah dalam pelaksanaannya. Langkah yang pertama adalah pemberian materi oleh guru. Pada tahap ini siswa akan mendengarkan materi tentang daur ari. Tahap selanjutnya membagi siswa ke dalam kelompok, di mana mereka akan berpasangan dengan teman semeja mereka. Setelah siswa berada dalam kelompok, mereka akan diberikan kata kunci yang berhubungan dengan materi yang sudah disampaikan sebelumnya, kemudian kata kunci tersebut disusun ke dalam kalimat. Kelompok yang berhasil menyelesaikan susunan kalimat terlebih dahulu, diminta untuk maju ke depan kelas dan membacakan hasil kerja kelompok mereka. Ketika salah satu kelompok maju di depan, kelompok yang lainnya diminta untuk memperhatikan agar dapat memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi mereka.

31 Setelah kegiatan inti pembelajaran sudah selesai dilakukan, tahap terakhir adalah pemberian soal evaluasi kepada masing-masing siswa. 3.9.2. Kelompok Eksperimen 2 (SDN Dukuh 01) Pada pertemuan pertama siswa akan diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran Concept Sentence. Pemberian perlakuan dilakukan sendiri oleh peneliti dan akan dinilai oleh observer (guru kelas). Hal ini dimaksudkan agar diperoleh data tentang bagaimana pembelajaran berlangsung, apakah pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai atau belum sesuai dengan langkahlangkah Concept Sentence. Kegiatan pembelajaran menggunakan model ini memiliki beberapa tahapan. Pada tahapan pertama, kegiatan diawali dengan salam, kemudian dilanjutkan dengan apersepsi dan pemberian tujuan pembelajaran. Tahapan selanjutnya adalah kegiatan inti. Pada ini siswa diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran Concept Sentence. Model pembelajaran Concept Sentence memiliki beberapa langkah dalam pelaksanaannya. Langkah yang pertama adalah pemberian materi oleh guru. Pada tahap ini siswa akan mendengarkan materi tentang daur ari. Tahap selanjutnya membagi siswa ke dalam kelompok, di mana mereka akan berpasangan dengan teman semeja mereka. Setelah siswa berada dalam kelompok, mereka akan diberikan kata kunci yang berhubungan dengan materi yang sudah disampaikan sebelumnya, kemudian kata kunci tersebut disusun ke dalam kalimat. Kelompok yang berhasil menyelesaikan susunan kalimat terlebih dahulu, diminta untuk maju ke depan kelas dan membacakan hasil kerja kelompok mereka. Ketika salah satu kelompok maju di depan, kelompok yang lainnya diminta untuk memperhatikan agar dapat memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi mereka. Setelah kegiatan inti pembelajaran sudah selesai dilakukan, tahap terakhir adalah pemberian soal evaluasi kepada masing-masing siswa. Pada pertemuan kedua, siswa diberikan perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan memiliki beberapa tahapan. Pada tahapan pertama, kegiatan pembelajaran diawali dengan salam, kemudian dilanjutkan dengan apersepsi dan pemberian tujuan

32 pembelajaran. Tahap selanjutnya adalah kegiatan inti. Pada tahap ini, siswa diberikan perlakuan menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping. Metode ini mempunyai beberapa langkah dalam pelaksanaannya. Langkah yang pertama adalah pemberian materi oleh guru, sementara siswa diminta untuk mencatat hal yang mereka rasa penting. Kemudian siswa dibagi ke dalam kelompok dan meminta mereka untuk membuat mind mapping bersama dengan teman kelompok mereka. Setelah pembuatan mind mapping selesai, beberapa kelompok akan diminta untuk maju ke depan kelas dan menjelaskan mind mapping yang sudah mereka buat. Sementara itu, kelompok yang tidak maju diminta untuk memperhatikan kelompok yang sedang maju, untuk kemudian memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi mereka. Setelah kegiatan inti selesai dilakukan, tahapan terakhir adalah kegiatan penutup. Pada tahapan ini, dilakukan pemberian soal evaluasi yang harus dikerjakan siswa secara individu. 3.10. Teknik Analisis Data Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tiga uji, yaitu uji normalitas, uji homogenitas dan uji ANOVA dua arah. 3.10.1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan normal atau tidak. Acuan data dikatakan berdistribusi normal jika nilai siginifikan/probabilitas > 0,05 dan jika nilai signifikan probabilitas kurang dari 0,05 maka data tersebut dapat dikatakan tidak berdistribusi secara normal. Uji normalitas data ini menggunakan bantuan software SPSS 16 for Windows, dengan langkah sebagai berikut: a. Copy total skor ke SPSS di Var 002 b. Kemuadian di Var 001 dibuat angka 1 untuk kelompok pertama dan 2 untuk kelompok kedua untuk membedakan jenis kelompoknya c. Klik Analyze nonparametric test Legacy Dialogs 1-sample K-S d. Pindahkan variabel x dan y ke kolom Test Variable List. e. Klik tombol OK.

33 3.10.2. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah rata-rata antara tiga atau lebih kelompok data yang independen memiliki varian yang sama atau tidak. Varian data kedua kelompok dikatakan homogen jika nilai probabilitas/signifikansi lebih dari 0,05 dan jika nilai probabilitas kurang dari 0,05 maka data dikatakan tidak homogen. Analisis uji homogenitas varian ini dilakukan menggunakan software SPSS 16 for Windows, dengan langkah sebagai berikut: a. Copy total skor ke SPSS di Var002 b. Lalu di Var001 dibuat angka 1 untuk kelompok pertama dan 2 untuk kelompok kedua untuk membedakan jenis kelompoknya c. Klik Analyze-Compare Means-One way Anova d. Memasukkan total skor ke kotak Dependent List, dan treatment ke kotak faktor. Selanjutnya klik tombol options. e. Pada kotak dialog One Way ANOVA: Options, beritanda centang pada Homogeneity of varience test. Kemudian klik tombol continue. Selanjiutnya akan kembali ke kotak dialog sebelumnya, klik OK. 3.10.3. Uji ANOVA Dua Arah Two Way ANOVA pada dasarnya sama dengan One Way Anova yaitu analisis yang digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara tiga atau lebih kelompok sampel yang indepanden, namun dalam two way ANOVA ada variabel kelompok yang dikelompokkan lagi. Langkah-langkahnya adalah: a. Pada menu Toolbar SPSS dipilih Analyze, kemudian dipilih General Linear Model >> Univariate. b. Memasukkan variabel nilai pada posisi Dependent Variable; c. Memasukkan variabel treatment dan sekolah pada Fixed Factor d. Lalu klik tombol OK.

34 3.11. Uji Hipotesis Uji hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini akan menggunakan uji ANOVA dua arah atau two way ANOVA. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis didasarkan pada nilai signifikansi, di mana jika nilai signifikansi > 0,05 makan H 0 diterima, sedengkan jika nilai signifikansi < 0,05 maka H 0 ditolak. H 0 = Tidak terdapat perbedaan signifikan antara penggunaan metode pembelajara mind mapping dan model pembelajaran concept sentence terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD. H a = Terdapat perbedaan signifikan antara penggunaan metode pembelajara mind mapping dan model pembelajaran concept sentence terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD.