BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (2010: 107) menyatakan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Dari pengertian tersebut bahwa metode eksperimen merupakan metode yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dalam kondisi yang dikendalikan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research). Eksperimen semu merupakan penelitian yang mendekati eksperimen sungguhan (true experimental research). Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen, namun pemilahan kedua kelompok tersebut tidak dengan teknik random. Kelompok kontrol dalam penelitian ini tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Tujuan penelitian eksperimen semu (Slameto, 2015: 137) adalah memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasi semua variabel yang relevan Desain Penelitian Penelitian eksperimen semu ini menggunakan desain Non Equivalent Control Group Design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, namun hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2010: 28

2 29 116). Desan penelitian ini diawali dengan melihat nilai pretest dari kedua kelompok kelas yang dilakukan 1 kali. Gambar 3.1 Desain Eksperimen Non Equivalent Control Group Design O1 X1 O2... O3 X2 O4 Keterangan : O1:Nilai Pretes kelompok kelas eksperimen untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. O2:Nilai post-test untuk kelas eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan model NHT. O3: Nilai Pretes kelompok kelas kontrol untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen O4: Nilai post-test untuk kelas kontrol setelah mengikuti pembelajaran dengan model CIRC. X1: Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model NHT untuk kelas eksperimen pada kelas III SD Negeri 03 Kacangan X2: Perlakuan pembelajaran menggunakan model CIRC untuk kelas kontrol pada kelas III SD Negeri 02 Kacangan Pada desain ini peneliti melakukanpengukuran awal menggunakan hasil Pretes pada siswa kelas III SD Negeri 02 Kacangan dan SD Negeri 03 Kacangan kec. Andong Kab. Boyolali. Menentukan kelas uji coba instrumen pretes dan post-test kelas III SD Negeri Kedung Dowo 02 kec. Andong Kab. Boyolali. Kemudian peneliti menentukan perilaku pada kelas III SD Negeri Kacangan 02 sebagai kelas kontrol (kelas eksperimen 1, karena pada sekolah yang akan dilakukan penelitian belum mengenal model yang akan dipergunakan) dengan menggunakan CIRC, sedangkanpada kelas III SD Negeri 03 Kacangan sebagai kelas eksperimen dengan model NHT.

3 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 02 Kacangan dan SD Negeri 03 Kacangan yang termasuk dari SD Negeri Gugus Diponegoro terletak di Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali. Peneliti memilih mata pelajaran IPS kelas III semester II tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah 31 siswa. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2016, dengam melakukan 2 kali pertemuan yaitu pemberian soal pretest, perlakuan, dan pemberian soal posttest. 3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian menurut Sugiyono (2012: 2) adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal-hal dalam penelitian, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). 1. Variabel Bebas Menurut Slameto (2015: 198) menyatakan bahwa variabel bebas atau independent variabel adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas. Variabel bebas penelitian ini adalah penggunaan model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) (X2) dan Number Head Together (NHT) (X1). 2. Variabel terikat Menurut Sugiyono (2010: 61) menyatakan bahwa variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar IPS (Y). Hasil belajar adalah nilai yang diperoleh berupa angka selama jalannya kegiatan belajar.

4 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 61). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Gugus Diponegoro Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Sampel Sugiyono (2012: 62) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas III SD Negeri Gugus Diponegoro Kabupaten Boyolali semester II tahun pelajaran 2015/2016. Adapun yang menjadi sample dalam penelitian ini adalah SD Negeri 02 Kacangan sebagai kelas kontrol (model CIRC) dengan jumlah siswa 13 dan SD Negeri 03 Kacangan sebagai kelas eksperimen (model NHT) dengan jumlah siswa 18. Tabel 3.1 Jumlah Sampel Siswa Kelas III SD Negeri Gugus Diponegoro Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 No Nama sekolah kelas Jumlah Siswa Kelompok 1 SD Negeri 02Kacangan III 13 Kontrol 2 SD Negeri 03Kacangan III 18 Eksperimen Jumlah keseluruhan 31 Alasan mengapa SD Negeri 02 Kacangan menjadi kelas kontrol karena jumlah siswa yang lebih sedikit sehingga lebih mudah membuat siswa semuanya ikut andil dalam kelompok dan penggunaan model CIRC yang dalam pelaksanaannya kegiatan kelompok tidak jauh beda dengan sistem

5 32 belajar kelompok pada umumnya, letak pembedanya pada proses bertukar ide dan saling membacakan wacana/ materi sehingga tidak begitu banyak mendapatkan manipulasi. Sedangkan alasan SD Negeri 03 Kacangan sebagai kelas eksperimen karena dilihat dari jumlahnya lebih banyak sehingga perlu model yang mengotrol semua siswa dapat bekerja dan penggunaan model NHT lebih banyak perbedaan dengan belajar dalam kelompok pada umumnya, setiap siswa harus siap menyampaikan hasil diskusi dan menguasai materinya karena dalam mempresentasikan dipanggil berdasarkan nomor yang dipilih guru Teknik Sampling Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2012: 62). Sampel dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik cluster random sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan memilih salah satu kelompok atau beberapa kelompok yang ada didalam populasi secara simpel rondom sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah: a. Siswa SD Negeri 02 Kacangan, merupakan kelas kontrol yang akan diberikan treatment atau perlakuan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran CIRC. b. Siswa SD Negeri 03 Kacangan, merupakan kelas eksperimen yang akan diberikan treatment atau perlakuan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran NHT. 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil belajar IPS SD kelas III. Untuk memperoleh data tersebut peneliti menggunakan teknik tes dan observasi sebagai metode pengumpulan data. a. Tes adalah sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang untuk mengungkap aspek

6 33 tertentu dari orang yang dikenai tes. Bentuk tes yang digunakan adalah pilihan ganda yang terdiri dari pretest dan posttest. b. Observasi adalah serangkaian kegiatan yang dibantu oleh pengamat dari luar yakni teman sejawat yang bertindak sebagai observer dimana kegiatan pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh guru dalam pertemuan pertama dan kedua di kelas III SD Negeri Gugus 02 Kacangan dan SD Negeri 03 Kacangan pada proses pembelajaran IPS dengan menerapkan model CIRC dan NHT Instrumen Pengumpulan Data Pengumpulan data-data yang diperlukan, harus menyusun dalam bentuk observasi dan tes. Sebelum melakukan observasi dan tes terlebih dahulu disusun terlebih dahulu kisi-kisinya dan butir soalnya. Instrumen ini akan dilakukan berdasarkan variabel yang sudah ditentukan. 1. Variabel X1 Instrumen yang digunakan dalam variabel X1 adalah lembar observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktifitas guru dalam pembelajaran dengan menerapkan model NHT dengan memberi tanda cek ( ) pada kolom jawaban yang tersedia untuk setiap aspek yang diamati. 2. Variabel X2 Instrumen yang digunakan dalam variabel X2 adalah lembar observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktivitas guru dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran CIRC dengan memberi tanda cek ( ) pada kolom jawaban yang tersedia untuk setiap aspek yang diamati.

7 34 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Guru dan Siswa Model Pembelajaran CIRC No Aktifitas Pembelajaran Kategori Terlaksana YA TIDAK 1 Guru memulai pembelajaran dengan salam 2 Guru mengecek kehadiran siswa dan melihat kesiapan siswa 3 Mengenalkan model pembelajaran CIRC 4 Apersepsi, yaitu melalui gambar kegiatan jual beli di pasar dan tanya jawab 5 Orientasi, siswa diberi penjelasan tentang tujuan kegiatan pembelajaran 6 Siswa memahami gambar kegiatan jual beli dengan cara barter dan menggunakan uang 7 Guru menjelaskan materi sejarah uang dan jenis uang 8 Siswa diminta bertanya tentang materi yang kurang dimengerti 9. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok heterogen 1 kelompok terdiri dari 4 orang 10 Guru menjelakan aturan dan jalannya diskusi 11 Siswa menyimak penjelasan guru 12 Guru membagikan lembar kerja berupa latihan soal dan bacaan tentang sejarah uang 13 Siswa secara berkelompok diminta mengerjakan soal 14 Siswa dalam kelompok diminta bertanya jika ada yang kurang jelas 16 Siswa dalam kelompok melakukan kegiatan dengan saling membacakan, menemukan ide, dan memberi tanggapan terhadap soal 17 Setiap kelompok menyiapkan wakilnya sebagai juru bicara 18 Guru memilih kelompok secara acak untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka secara bergantian 19 Guru bersama siswa membahas hasil dari jawaban tiap kelompok 20 Guru memberi penguatan berhubungan dengan materi yang dipelajari Keterangan

8 35 21 Siswa diberi kesempatan untuk bertanya 22 Guru dan siswa membuat kesismpulan 23 Sisa mengerjakan soal Evaluasi (hanya dilakukan pada pertemuan II) 24 Refleksi, dengan memberi gambar wajah kemudian siswa menggambar ekspresi setelah mengikuti pembelajaran dan mengulas jalannya pembelajaran 25 Guru menutup pembelajaran dengan salam Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Guru dan Siswa Model Pembelajaran NHT No Aktifitas Pembelajaran Kategori Terlaksana YA TIDAK 1 Guru memulai pembelajaran dengan salam 2 Guru mengecek kehadiran siswa dan melihat kesiapan siswa 3 Mengenalkan model pembelajaran NHT 4 Apersepsi, yaitu melalui gambar kegiatan jual beli di pasar dan tanya jawab 5 Orientasi, siswa diberi penjelasan tentang tujuan kegiatan pembelajaran 6 Siswa memahami gambar kegiatan jual beli dengan cara barter dan menggunakan uang 7 Guru menjelaskan materi sejarah uang dan jenis uang 8 Siswa diminta bertanya tentang materi yang kurang dimengerti 9. Siswa dikelompokkan menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 orang 10 Setiap siswa dalam kelompok dibagikan mahkota angka (nomor 1-5) 11 Guru menjelakan aturan dan jalannya diskusi 12 Siswa menyimak penjelasan guru 13 Guru membagikan lembar kerja berupa latihan soal yang berisi pertanyaan tentang sejarah uang, alat pengganti uang, jenis uang, 14 Siswa secara berkelompok diminta mengerjakan soal 15 Siswa dalam kelompok diminta bertanya jika ada yang kurang jelas 16 Siswa mendiskusikan jawaban dan memastikan setiap anggotanya dapat menjawab (setiap siswa harus terlibat dalam menjawab soal) 17 Guru memanggil salah satu nomor siswa secara Keterangan

9 36 acak untuk menyampaikan atau menjawab soal 18 Siswa dengan nomor yang dipanggil harus melaporkan atau menawab soal maupun pertanyaan guru (untuk mengecek keterlibatan siswa dalam menjawab) 19 Kelompok lain diberi kesempatan untuk menyampaikan tanggapan 20 Guru bersama siswa membahas hasil dari jawaban tiap kelompok 21 Guru memberi penguatan berhubungan dengan materi yang dipelajari 22 Siswa diberi kesempatan untuk bertanya 23 Guru dan siswa membuat kesismpulan 24 Sisa mengerjakan soal Evaluasi (penilaian pertemuan II) 25 Refleksi, dengan memberi gambar wajah kemudian siswa menggambar ekspresi setelah mengikuti pembelajaran dan mengulas jalannya pembelajaran (hanya dilakukan pada pertemuan II) 26 Guru menutup pembelajaran dengan salam Observasi untuk siswa ditunjukan oleh nomor 6, 11, 12, 13, 14, 15, dan 16 dilakukan oleh guru dan pengamat dengan cara melihat interaksi atau tingkah laku yang dilakukan oleh setiap siswa baik ketika guru mengajukan pertanyan, memberi kesempatan untuk bertanya, dan kegiatan yang dilakukan mereka saat bekerja dalam kelompok. 3. Variabel Y Instrumen yang akan digunakan dalam variabel Y adalah tes dalam bentuk soal pilihan ganda. Tes ini dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar siswa sebagai data kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal sejarah uang. Data kemampuan menyelesaikan soal IPS diambil dari nilai post test. Analisis awal untuk uji normalitas dan homogenitas awal menggunakan nilai pretes kelas III SD Negeri 02 Kacangan dan SD Negeri 03 Kacangan. Posttest dilaksanakan pada akhir pertemuan, untuk kisi-kisi instrumen sebagai berikut:

10 37 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Tes Uji Coba Pretes dan Posttest Kompetensi Dasar 2.4 Menegenal Sejarah Uang Indikator memahami sejarah munculnya uang mengetahui berbagai macam alat tukar pengganti uang menunjukkan jenis uang yang beredar di masyarakat mengidentifikasi ciri-ciri uang beserta nilainya mengidentifikasi kegunaan uang Butir No. Soal Butir Soal 8 2, 7, 8, 9, 12, 15, 23, , 4, 13, 14, , 5, 11, 18, 26, 27, , 16, 17, 19, 20, 21, , 22, 30, 31, 32 Teknik Pilihan Ganda Kisi-kisi soal yang telah dibuat akan di kembangkan lagi dalam penelitian yang akan mendatang. Soal pretes dan postes sama hanya akan di acak dan diberi beberapa soal yang berbeda. 3.5 Teknik Analisis Data Teknik analisis data terdiri atas Uji Instrumen Soal, Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis. Uji instrumen soal terdiri atas uji validitas, uji reliabilitas, uji taraf kesukaran dan uji daya beda. Uji normalitas untuk menentukan apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak dan uji homogenitas untuk mengetahui tingkat kesetaraan subjek yang akan diteliti. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas kemudian dapat dilaksanakan uji t (beda rata-rata) sebagai acuan untuk menguji hipotesis Validitas Instrumen Menurut Shadish dkk (Nahartyo, 2013: 23) validitas merujuk pada bagaimana suatu penarikan kesimpulan bisa mendekati sebenarnya. Menurut Sugiyono (2012: 348) bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.

11 38 Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya jika tingkat validitasnya rendah maka instrumen tersebut kurang valid. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila r = 0,3. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor totol kurang dari 0,3 maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2010: ). Dalam penelitian ini uji validitas ditunjukkan untuk menguji instrumen dari variabel terikat (Y) yang berupa soal pilihan ganda. Pelaksanaan uji validitas dan reliabilitas di SD Negeri Kedung Dowo 02 berjalan dengan baik, uji soal dilakukan dua kali dikarenakan jumlah butir soal yang valid kurang memenuhi jumlah butir soal yang digunakan untuk pretest dan posttest. Uji soal pada tanggal 26 Februari 2016 jumalah soal 30 dan tanggal 5 Maret 2016 sebanyak 50 soal. Baru setelah kedua uji ini dilakukan menemukan soal yang dapat digunakan 32 soal yang disatukan. Uji validitas, untuk mengetahui korelasi butir soal yang valid dan tidak valid dapat bantuan softwere AnatesV4. Langkah-langkahnya sebagai berikut: memasukkan kunci jawaban dan data jawaban siswa (colom file) olah semua otomatis (penyekoran) kembali ke menu utama korelasi skor butir dengan skor total (olah data). Berikut adalah hasil dari validitas istrumen penelitian: Tabel 3.5 Hasil Validitas Soal No Keterangan Nomor Butir Soal Jumlah 1. Valid 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 25 13, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 30, 31, dan Tidak Valid 4, 8, 14, 18, 23, dan 29 7 Sumber: berdasarkan data yang telah diolah Tabel 3.5 menunjukkan hasil uji validitas soal pretest dan posttestyang telah dilakukan diketahui dari 32 butir soal hanya 25 butir

12 39 soal yang valid dan 7 soal tidak valid yaitu nomor 4, 8, 14, 18, 23, dan Reliabilitas Instrumen Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2010: 221). Dalam penelitian ini uji reliabilitas adalah untuk menguji atau mengetahui instrumen dari variabel Y yaitu kemampuan menyelesaikan IPS yang berupa soal tesuraian. Menggunakan bantuan softwere AnatesV4 dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: memasukkan kunci jawaban dan data jawaban siswa (colom file) olah semua otomatis (penyekoran) kembali ke menu utama reliabilitas (olah data). Berikut adalah hasil dari reliabilitas instrumen soal: Tabel 3.6 Hasil Reliabilitas Soal Rata-rata Simpangan Baku KorelasiXY Reliabilitas tes 12,80 6,8 0,82 0,90 Sumber: berdasarkan data yang telah diolah Tabel 3.6 menunjukkan rata-rata = 12,80; simpangan baku = 6,68; kerelasi XY = 0,82; reliabilitas tes = 0,90.berdasarkan kriteria soal maka nilai reliabilitas 0,90 dikategorikan reliabilitas baik sehingga instrumen tes ini dapat digunakan untuk penelitian berikutnya Tingkat Kesukaran Kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang bias dinyatakan dengan indeks (Arifin, 2014:134). Analisis tingkat kesukaran soal dilakukan setelah soal diuji validitasnya. Analisis tingkat kesukaran soal ini dilakukan untuk pemilihan instrumen soal yang baik. Kriteria indeks kesulitan soal apabila hasil uji tingkat kesukaran 0 sampai 0.30 maka soal tersebut dikategorikan sukar, 0,31 sampai 0,70 dikategorikan sebagai soal

13 40 kategori sedang, dan 0,71 sampai 1,00 dapat dikatakan soal kategori mudah. Menggunakan program AnatesV4 dengan langkah-langkah memasukkan kunci jawaban dan data jawaban siswa (colom file) olah semua otomatis (colom penyekoran) kembali ke menu utama tingkat kesukaran (olah data). Berikuta adalah hasil dari tingkat kesukaran soal: Tabel 3.7 Hasil Tingkat Kesukaran Soal Kriteria Nomor Butir Soal Jumlah Sangat Mudah 3, 28, 31 3 Sedang 2,6, 11, 12, 16, 17, 19, 20, 24, 25, 26, Sukar 1, 5, 9, 13, 15, 18, 21, 27, 32 9 Sangat sukar 7, 22 2 Sumber: berdasarkan data yang telah diolah Tabel 3.7 menunjukkan banyak soal adalah 32 namun hanya diambil soal yang valid yaitu 25 butir soal. Soal yang termasuk kategori sangat mudah berjumlah 3 butir, kategiri sedang berjumlah 12 butir, kategori sukar berjumlah 9 butir, dan kategori sangat sukar berjumlah 2 soal Daya Pembeda Butir Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peser tadidik yang pandai atau menguasai materi dengan peserta didik yang kurang pandai atau tidak menguasai materi (Arifin, 2014: 133). Menggunakan program AnatesV4 program AnatesV4 dengan langkah-langkah memasukkan kunci jawaban dan data jawaban siswa (colom file) olah semua otomatis (colom penyekoran) kembali ke menu utama daya pembeda (olah data). Berikut adalah hasil daya beda:

14 41 Tabel 3.8 Hasil Daya Pembeda Butir Soal Nomor Butir Soal Jumlah Indeks DP (%) 1 1 0,00 2, 3, 7, 9, 15, 22, 24, 28, dan 9 33, , 6, 11, 12, 16, 17, 19, 20, 14 66,67 21, 25, 26, 27, 30, dan ,00 Sumber: berdasarkan data yang telah diolah Tabel 3.8 menunjukkan indeks DP sebesar 0,00 % sebanyak 1 butir soal. Indeks DP sebesar 33,33 sebanyak 9 butir soal. Indeks DP sebesar 66,67 sebanyak 14 buitr soal. Indeks DP sebesar 100,00 sebanyak 1 butir soal Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah setiap kelas mempunyai distribusi data yang normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik. Menggunakan program pengolahan data SPSS for windows versi 16.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. variable view, ketik posttest_kelas_kontrol, decimals pilih 0 2. masukkan data pada data view 3. analyza 4. descriptive statistics 5. eksplore pindah data pada dependent list plots (pilih histogram dan normality plots with tests) continue 6. OK Uji Homogenitas Uji homogenitas varian bertujuan untuk mengetahui apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Acuan varian data kedua kelompok homogen adalah jika nilai probabilitas/signifikansi >0,05. Menggunakan

15 42 program pengolahan data SPSS for windows versi 16.0 dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1. variable view, ketik nilaidan colom di bawahnya kelompok, values (baris kelompok) masukkan value: 1 atau 2 label: kelas eksperimen/keles kontrol, decimals pilih 0 2. masukkan data pada data view 3. analyza 4. compare means 5. one-way ANOVA, pindah kelompok pada factor dan nilai pada dependent list options (pilih homogeneity of variance test) continue 6. OK Uji Beda Rata-rata Uji t (uji beda rata-rata) dapat dilakukan jika uji asumsi atau prasyarat berupa normalitas dan homogenitas terpenuhi. Setelah dilakukan uji homogenitas, jika diperoleh hasil bahwa varian sama maka menggunakan uji Independent T-Tes atau uji T Sampel dengan menggunakan program pengolahan data SPSS for windows versi 16.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. variable view ketik judul (nilai dan colom di bawahnya kela, pada decimals pilih 0, dan baris kelas pada colom values masukkan data yang ingin di uji contoh valus: kelas eksperimen label: 1 pilih add lakukan lagi dengan mengisi value: kelas kontrol label: 2 lalu pilih ok) 2. masukkan data pada data view 3. analyza 4. compare means 5. Independent-Samples T Tes pindah kelas pindah ke grouping variable dan nilai pindah ke test variable, klik define groups masukkan angka 1 (eksperimen) group1 dan 2 (kontrol) group 2 continue

16 43 6. OK Uji Hipotesis Uji hipotesis di dapat Setelah diperoleh hasil Uji T Sampel kemudian dilakukanlah analisis uji hipotesis untuk mengetahui apakah Ho diterima atau ditolak. 1. Menentukan hipotesis Ho : µ1= µ2: Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan Number Head Together (NHT) pada siswa kelas III SD Negeri Gugus Diponegoro Kabupaten Boyolali. Ha : µ1 µ2: Ada perbedaan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan Number Head Together (NHT) pada siswa kelas III SD Negeri Gugus Diponegoro Kabupaten Boyolali. 2. Melakukan uji t menggunakan Equal Variances Assumed dengan kriteria pengujian berdasarkan signifikansi: Ho diterima Ha ditolakjika signifikansi > 0,05 Ho ditolak Ha diterima jika signifikansi < 0,05 3. Membuat kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu atau (quasi eksperimental research). Eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif eksperimen. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 14) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian BAB III DESAIN PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Bandung. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak dua kelas, yaitu kelas X AP 2 dan kelas X AP 3 dengan jumlah

Lebih terperinci

Nonequivalent Control Group Design

Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Desain Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen dengan tipe Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Macam-macam Desain Metode Eksperimen

Gambar 3.1 Macam-macam Desain Metode Eksperimen 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Hal ini dikarenakan penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh permainan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2012: 72),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berikut ini akan dibahas mengenai metode dan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian

BAB III Metode Penelitian 43 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian BAB III Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, sedangkan penelitian ini merupakan jenis metode penelitian eksperimen. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah true eksperimental atau metode penelitian murni sebab dalam penelitian ini dilakukan pengujian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah I Pringsewu pada semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah I Pringsewu pada semester genap III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah I Pringsewu pada semester genap tahun pelajaran 2010-2011. B. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 18 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pringsewu tahun pelajaran 2010/2011. Populasi yang diteliti sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Tempat dan Waktu Penelitiaan 3.1.1 Jenis Penelitiaan Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester ganjil

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester ganjil 20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester ganjil MAN Krui Kabupaten Pesisir Barat tahun ajaran 2012/2013. Teknik pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Dalam penelitian ini populasi dan sampel yang digunakan adalah: 1. Populasi Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) eksperimen

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen1, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen2,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen semu (quasi eksperimental research). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental dengan membandingkan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian dan rencana penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang benar-benar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen, karena pengambilan sampel tidak dilakukan secara acak. Penelitian ini membandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Menurut Sugiyono (2012:3) menyatakan bahwa Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III MODEL PENELITIAN. 3.1.Jenis, Desain, Validitas Internal Eksternal, dan Lokasi Penelitian

BAB III MODEL PENELITIAN. 3.1.Jenis, Desain, Validitas Internal Eksternal, dan Lokasi Penelitian BAB III MODEL PENELITIAN 3.1.Jenis, Desain, Validitas Internal Eksternal, dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan jenis penelitian semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen, karena pengambilan sampel tidak dilakukan secara acak. Penelitian ini membandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2016, hlm. 14) menjelaskan tentang metode penelitian kuantitatif sebagai berikut: Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan peneliti adalah penelitian eksperimen. Kerlinger mendefinisikan eksperimen adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Desingn, dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental. Sugiyono (dalam Slameto 2015: 123) mengatakan bahwa

Lebih terperinci

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperimen). Dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. model pembelajaran Problem Based Instruction terhadap kemampuan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. model pembelajaran Problem Based Instruction terhadap kemampuan analisis BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based Instruction terhadap kemampuan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis Pre-eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 109) penelitian pre-eksperimen

Lebih terperinci

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu Experimental Design karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. model pembelajaran Group Investigation di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

BAB III DESAIN PENELITIAN. model pembelajaran Group Investigation di SMK Pasundan 1 Kota Bandung. BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh penggunaan model pembelajaran Role Playing terhadap peningkatan hasil belajar psikomotor siswa dibandingan dengan model pembelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 4 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 4 Bandar 22 III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 4 Bandar Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 274 siswa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Negeri 1 Gadingrejo tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 248 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Negeri 1 Gadingrejo tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 248 siswa dan III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X semester genap SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 248 siswa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. lingkup dan waktu yang kita tentukan (Margono, 2010). Populasi dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN. lingkup dan waktu yang kita tentukan (Margono, 2010). Populasi dalam penelitian III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan (Margono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental dengan membandingkan antara kelas

Lebih terperinci

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen (Eksperimental

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ketiga akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ketiga akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode III. METODOLOGI PENELITIAN Bagian ketiga akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian berasal dari kata Metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu; dan Logos yang artinya ilmu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 15 Bandar Lampung

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 15 Bandar Lampung III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 15 Bandar Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 184 siswa dan tersebar dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan eksperimen semu (quasi eksperimental reserch). Eksperimen semu merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun ajaran 2015/2016 pada bulan Oktober tahun 2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun ajaran 2015/2016 pada bulan Oktober tahun 2015. 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Sumbang Kabupaten Banyumas. Waktu penelitian yaitu pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 13 Bandarlampung, mulai 22 Oktober

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 13 Bandarlampung, mulai 22 Oktober III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 13 Bandarlampung, mulai 22 Oktober sampai dengan 19 November 2011. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Sugiyono (2015:107)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental dengan membandingkan antara dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif. Indrawan dan Yaniawati (2016, hlm. 51) mengatakan Penelitian dengan menggunakan

Lebih terperinci

O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4. O 2 : Nilai posttest kelompok eksperimen 1 O4 : Nilai posttest kelompok eksperimen 2

O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4. O 2 : Nilai posttest kelompok eksperimen 1 O4 : Nilai posttest kelompok eksperimen 2 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yaitu jenis Quasi Experimental. Desain ini merupakan pengembangan dari true eksperimental design, yang sulit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen (experimental research). Eksperimen adalah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Jenis penelitian ini dipilih karena kelompok kontrol tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menjelaskan maksud dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 1. Pada kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu (Quasi experiment), dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi, dan waktu. Dari segi metode penelitian dapat dibedakan menjadi:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana Salatiga pada semester II tahun pelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional yang dimaksud yaitu untuk menghindari kesalahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional yang dimaksud yaitu untuk menghindari kesalahan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional yang dimaksud yaitu untuk menghindari kesalahan pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu langkah penting dalam melakukan penelitian, hal ini diperukan oleh peneliti agar dapat menjelaskan maksud dari penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2003: 14) penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Cintaraja Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Terdapat beberapa alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Sukakerta Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Peneliti memilih SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimen semu (Quasi experimental research)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Eksperimen 3.1.1 Jenis penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen Research (penelitian semu). Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan menggunakan metode eksperimen. Desain eksperimen yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan menggunakan metode eksperimen. Desain eksperimen yang 71 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini akan menggunakan metode eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan adalah Nonequivalent (pretest & posttest) Control Group Desaign. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pendidikan merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Eksperimen semu adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian eksperimen semu (Quasy Experimental Design). Eksperimen semu merupakan pengembangan dari eksperimen murni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian, analisis data, dan hipotesis statistik. Untuk lebih jelasnya pembahasan

III. METODE PENELITIAN. penelitian, analisis data, dan hipotesis statistik. Untuk lebih jelasnya pembahasan 66 III. METODE PENELITIAN Pembahasan dalam bab ini akan difokuskan pada beberapa subbab yang berupa rancangan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi, sample, definisi operasional, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, jenis Quasi Experimental. Penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA

UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA PERTEMUAN KE-6 Materi : UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA Uji nonparametrik digunakan apabila asumsi-asumsi pada uji parametrik tidak dipenuhi. Asumsi yang paling lazim pada uji parametrik adalah sampel acak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Eksperimen semu atau quasi experiment.menurut Icep

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006: 160). Metode yang digunakan pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design (quasi eksperimen) dengan melihat efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian berasal dari kata Metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu; dan Logos yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metode

Lebih terperinci

yang dipengaruhi dikelompokan sebagai variabel terikat (dependent variables).

yang dipengaruhi dikelompokan sebagai variabel terikat (dependent variables). BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Penelitian eksperimental hampir sama persis seperti penelitian kuantitatis atau dapat dikatakan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab akibat. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan dari tanggal 16-19 November 2012 di SMA Negeri 2 Sumedang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakter penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian berasal dari kata Metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu; dan Logos yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu (quasi experimental design). Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Pada sub bab ini penulis akan mengenai jenis penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, desain penelitian dan Perncanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memanipulasi dan mengendalikan satu variabel bebas yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dan waktu yang kita tentukan (Margono, 2010). Populasi dalam penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. dan waktu yang kita tentukan (Margono, 2010). Populasi dalam penelitian ini III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan (Margono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kauman Lor 01 dan SD Negeri Kauman Lor 03 kelas V semester genap tahun pelajaran 2011/2012. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Penelitian eksperimental hampir sama persis seperti penelitian kuantitatis atau bisa dibilang sebagai penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (2010:107) mengatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci