BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pendidikan merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. (Sugiyono, 2006:6). 3.1 Jenis Dan Desain Penelitian Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen atau suatu kondisi perlakuan (treatment) yang kemudian membandingkan hasilnya dengan suatu kelompok kontrol yang tidak tidak dikenai kondisi perlakuan. Dikatakan true eksperimental (eksperimen yang betul-betul) karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. True eksperimental mempunyai ciri bahwa sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu, maka metode eksperimen yang digunakan merupakan true eksperimental design. Karena terdapat adanya kelompok kontrol dan sampel dipilih secara random.(sugiyono, 2010:112) Desain Penelitian Penelitian true eksperimen ini menggunakan design pretest-posttest control group design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah 26

2 27 perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Secara bagan digambarkan sebagai berikut: R O 1 X O 2 R O 3 O 4 Gambar 3.1 : Desain penelitian (Sugiyono, 2010:112) Keterangan: R : Kelompok eksperimen dan kontrol diambil secara random. O 1 & O 3 : Kedua kelompok tersebut diobservasi dengan pretest untuk mengetahui kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol. O 2 : Hasil belajar siswa (nilai posttest) yang telah diberi perlakuan O 4 : Hasil belajar siswa (nilai posttest) yang tidak diberi perlakuan X : Treatment. Kelompok atas sebagai kelas eksperimen yang diberi treatment, yaitu dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran make a match. Sedangkan kelompok bawah tidak diberi treatment (sebagai kelas kontrol). Pengaruh perlakuan adalah ( O 2 O 1 ) ( O 4 O 3 ) Berdasarkan gambar 3.1 dapat dilihat bahwa kedua kelompok diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah posisi kedua kelompok tersebut seimbang (O 1 tidak berbeda dengan O 3 ), maka kelompok eksperimen diberi treatment/perlakuan untuk diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe make a match dan kelompok kontrol diajar dengan pembelajaran konvensional. O 2 berarti nilai posttest kelompok eksperimen setelah diajar dengan model pembelajaran make a match dan O 4 adalah nilai posttest kelompok kontrol yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Nilai O 2 secara signifikasi lebih tinggi dari O 4 maka model pembelajaran make a match lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Pengaruh/treatment adalah bila rata-rata nilai O 2 lebih besar dari O 4 dan perbedaannya signifikan (Sugiyono, 2008:443).

3 28 Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah; (a) melakukan prasurvei, (b) pembuatan instrumen, validasi instrumen dan uji coba instrumen, (c) melakukan survei penelitian, (d) melakukan pretest, (e) mengadakan koordinasi dengan guru, (f) pemberian perlakuan eksperimental pada kelompok eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran make a match, (g) memberikan posttest pada masing-masing kelompok penelitian dan (h) analisis data. Penelitian menghubungi guru kelas untuk menjadi asisten dan observer. Guru yang direkrut sebanyak 2 orang guru kelas IV sesuai dengan banyaknya kelas yang dipakai dalam kelompok penelitian yaitu guru kelas IV di SD N 1 Bogorejo dan SD N 2 Bogorejo. Setelah itu peneliti melakukan pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan di SD N 1 Bogorejo yaitu menggunakan model pembelajaran make a match dan guru kelas bertindak sebagai observer selama kegiatan. Sedangkan di SD N 2 Bogorejo pembelajaran yang dilakukan seperti biasa yaitu menggunakan model pembelajaran konvensional/metode ceramah dan guru kelas bertindak sebagai observer selama kegiatan. Dalam pertemuan dengan guru, peneliti menyampaikan rancangan penelitian dan membuat kesepakatan dengan guru mengenai materi pembelajaran yang akan disampaikan selama penelitian. Materi tersebut ditentukan berdasarkan standart kompetensi dan kompetensi dasar pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) dirancang oleh peneliti dan dikonsultasikan pada guru kelas IV di masing-masing SD Prosedur Penelitian Eksperimen 1) Menyusun kisi-kisi tes 2) Menyusun instrumen tes uji coba berdasar kisi-kisi yang yang sudah disusun 3) Mengujicobakan instrumen tes uji coba yang berbentuk tes objektif (pilihan ganda) 4) Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas dan reabilitas soal 5) Melakukan pre test dan post test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4 29 6) Memberi perlakuan pada kelas IV SD Negeri 1 Bogorejo sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri 2 Bogorejo sebagai kelas kelas kontrol 7) Memberi tes kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol 8) Menganalisis hasil yang diperoleh dari tes hasil belajar 9) Menyusun laporan hasil penelitian Model Pembelajaran Make A Match Pre Test Homogenitas Normalitas Post Test Normalitas Model Pembelajaran Ceramah Perbedaan Hasil Belajar Siswa Bagan 3.2 Rancangan Penelitian 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu di SD Negeri 1 Bogorejo dan SD Negeri 2 Bogorejo Kecamatan Japah Kabupaten Blora.

5 Waktu Penelitian Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Mei 2012 dan dilakukan secara bertahap yaitu sebagai berikut : 1. Tahap persiapan penelitian (Bulan Januari - Februari) Tahap ini mencakup, penyusunan judul, penyusunan proposal penelitian, penyusunan instrumen penelitian, permohonan izin serta survey di sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian. 2. Tahap pelaksanaan penelitian (Bulan Maret - April) Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi uji coba instrumen penelitian dan pengambilan data. Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelompok Pertemuan Pre Test 1 2 Post Test Eksperimen Kontrol Tahap penyusunan laporan penelitian (Bulan April Mei) Tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta persiapan ujian. 3.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajarai sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:60). Dalam penelitian ini ada dua variabel yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.variabel-variabel tersebut antara lain: 1. Variabel Bebas (Independen) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPS dengan model pembelajaran make a match.

6 31 2. Variabel Terikat (Dependen) Variabel terikat adalah variabel yang tergantung pada variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar adalah besarnya skor dari tes formatif yang telah dikerjakan di setiap akhir kegiatan pembelajaran. 3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:117). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa di SD N 1 dan SD N 2 Bogorejo Kecamatan Japah Kabupate Blora. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008:118). Pada penelitian ini sampelnya adalah: a. Siswa kelas IV SD N 1 Bogorejo Merupakan kelompok eksperimen yang akan diberikan treatment atau perlakuan yaitu dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. b. Siswa kelas IV SD N 2 Bogorejo Merupakan kelompok kontrol yang tidak diberikan suatu treatment atau perlakuan apapun. Model pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional. Teknik sampling yang dilakukan merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2011:118). Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak atau random tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.

7 Subjek Penelitian Subjek penelitian ditetapkan siswa kelas IV SD Negeri 1 Bogorejo, SD Negeri 2 Bogorejo dan SD N Padaan 1 Kecamatan Japah Kabupaten Blora. Penelitian mengambil subjek penelitian atas dasar pertimbangan waktu dan tempat yang akan digunakan sebagai tempat penelitian. Pertimbngan yang lain melihat keadaan sekolah yang cukup homogen dari segi wilayah, status sekolah, jumlah siswa dan prestasi yang diraih dan dimiliki oleh sekolah. Adapun jumlah murid di SD Negeri 1 Bogorejo adalah 29 siswa di antarantanya 12 laki laki dan 17 perempuan sedangkan di SD Negeri 2 Bogorejo adalah 29 di antaranya laki laki 17 dan perempuan 12. Jadi jumlah keseluruhan adalah 58 siswa. Dalam penelitian ini kelas IV SD N 1 Bogorejo sebagai kelas eksperimen dan kelas IV SD N 2 Bogorejo sebagai kelas kontrol. Sedangkan kelas IV SDN Padaan 1 sebagai kelas uji coba. 3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS siswa. Berdasarkan data yang dikumpulkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah mengadakan pretest pada masing-masing kelompok, memberi treatment pada kelompok eksperimen dan menggunakan model pembelajaran make a match dalam pembelajaran IPS dan terakhir memberikan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tes Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar. Tes yang digunakan dalam bentuk tes pilihan ganda. Adapun tes yang digunakan dalam teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah : a. PreTest ( Tes 1 ) yaitu tes yang dilaksanakan sebelum kegiatan belajar mengajar dengan suatu perlakuan yang diberikan. Tes ini digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal siswa sebelum materi diberikan pada program pembelajaran yang bersangkutan.

8 33 b. PostTest ( Tes II ) yaitu tes yang dilakukan setelah proses belajar mengajar dengan menggunakan treatment selesai, tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kesiapan siswa terhadap materi yang telah diberikan. Standar kompetensi 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi. Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Tes IPS kelas IV SD Negeri Bogorejo Kecamatan Japah Tahun Ajaran 2011/2012 Kompetensi dasar 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakann ya. Indikator 1. Menyebutkan pengertian teknologi transportasi. Soal Pilihan Jumlah ganda soal 1,2,5 3 2.Menyebutkan jenis jenis transportasi. 7,10, Menyebutkan contoh transportasi darat, laut dan udara. 4.Menyebutkan manfaat dari transportasi darat, laut dan udara. 5.Menyebutkan sumber tenaga yang digunakan pada alat transportasi. 6,8,11,22,2 3,24,25,26, ,14,16,18, Jumlah soal

9 Instrumen Pengumpulan Data Guna mengungkap hasil belajar IPS, instrumen yang digunakan adalah dengan test. Test dilakukan untuk mengungkap hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. Sebelum melaksanakan test maka instrument terlebih dahulu diujicobakan. Adapun langkah langkahnya adalah sebagai berikut : a. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ini peneliti membuat soal test pilihan ganda sebanyak mungkin untuk diujicobakan. b. Tahap Pelaksanaan Setelah disusun, kemudian diujicobakan pada siswa diluar kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu kelas IV di SD N Padaan 1. c. Tahap Analisis Hasil ujicoba yang didapat kemudian dianalisis, meliputi validitas dan reliabilitas soal. Analisi ini digunakan untuk menentukan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. 3.7 Uji Coba Instrumen Penilaian Instrumen tes yang telah diujicobakan tersebut selanjutnya akan dianalisis untuk menentukan validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran. Uji coba instrumen penelitian dilakukan di SD Negeri 3 Dimoro. Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis instrumen hasil uji coba tersebut adalah sebagai berikut : Uji Validitas Tes Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur/diinginkan dan dapat mengungkap data dari yang diteliti (Riduwan, 2009:348). Mengukur validitas digunakan program komputer SPSS 16. for windows dengan menggunakan Coreected Item-Total Correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item

10 35 (nilai r hitung ) dibandingkan dengan nilai r tabel. Kriteria soal dikatakan valid, jika nilai r hitung > 0,355 (Duwi Priyatno, 2010:91). Analisis item soal menggunakan SPSS for windows version 16.0 yaitu dengan cara Analyze Scale Reliability Analysis kemudian untuk melihat hasilnya apakah item soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil perhitungan pada koefisien Corrected Item Total Correlation apabila koefisien corrected item to total correlation 0,3 maka item soal tersebut tidak valid dan tidak boleh digunakan. Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Azwar dalam Duwi Priyatno (2010: 21) bahwa suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation 0,3. Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak. Berdasarkan hasil uji coba instrumen kemudian dilakukan pengujian validitas item soal. Dari 30 item soal pilihan ganda yang diujicobakan diperoleh 20 item soal valid dan 10 soal tidak valid ( perhitungan uji validitas tes selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2) dan diperoleh hasil akhir sebagai berikut: Tabel 3.5 Validitas instrumen soal pre test Jenis Soal Validitas Valid Tidak Valid Pilihan Ganda 1,2,5,6,7,8,10,11,13,14,16, 3,4,9,12,15,17,19,20,2 18,22,23,24,25,26,27,28 1 dan 30. dan 29. Berdasarkan tabel 3.5 dapat diketahui bahwa dari 30 soal pilihan ganda yang diujikan terdapat 20 soal yang valid dan 10 soal tidak valid. Untuk perhitungan validitas soal pre test dapat dilihat pada lampiran.

11 36 Tabel 3.6 Validitas Instrumen Soal Post Test Jenis Soal Validitas Valid Tidak Valid Pilihan Ganda 2,3,4,5,6,7,9,10,11,13,14,1 7,20,23,24,25,27,28,29 dan 30 1,8,12,15,16,18,19,21, 22 dan 26. Berdasarkan tabel 3.6 tersebut dapat diketahui bahwa dari 30 soal pilihan ganda yang diujikan terdapat 20 soal yang valid dan 10 soal tidak valid. Untuk perhitungan validitas soal post test dapat dilihat pada lampiran Uji Reliabilitas Tes Disamping pengujian validitas terhadap instrumen, juga dilakukan pengujian reliabilitas. Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk mengukur reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.0 for windows. Kriteria yang digunakan untuk menentukan reliabilitas instrument digunakan pedoman Sekaran (1992) yang didasarkan pada nilai koefisien Alpha Cronbach (a) sebagai berikut : α 0,6 : reliabilitas kurang baik 0,7 < α 0,8 : dapat diterima α > 0,8 : reliabilitas bagus Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Alpha (Cronbach s) Pengujian Reliabilitas tes tersebut menggunakan SPSS for windows version 16.0 yaitu dengan cara Analyze Scale Reliability Analysis kemudian untuk melihat hasilnya apakah instrumen reliabel atau tidak, dapat dilihat pada output hasil perhitungan pada kolom Reliability Statistics apabila nilai alpha kurang dari 0,6 maka instrumen tersebut tidak reliabel.

12 37 Tabel 3.7 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Soal Pre Test di Kelas Uji Coba SD N Padaan 1 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Berdasarkan tabel 3.7 Reliability Statistic untuk uji reliabilitas soal pre test untuk soal pilihan ganda mempunyai nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,906 berarti reliabilitas bagus. Untuk perhitungan reliabilitas soal pre test dapat dilihat pada lampiran. Tabel 3.8 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Soal Post Test di Kelas Uji Coba SD N Padaan 1 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Uji reliabilitas untuk soal post test pilihan ganda nilai Cronbach s Alpha adalah 0,934 berarti reliabilitas bagus. Untuk perhitungan reliabilitas soal post test dapat dilihat pada lampiran Uji Taraf Kesukaran Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, disamping memenuhi validitas dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar secara proporsional. Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar. Kategori soal dikatakan ideal jika soal berada pada ukuran yang proporsional atau seimbang antara soal mudah, sedang dan sukar. Perbandingan soal mudah, sedang dan sukar bisa dibuat perbandingan Artinya 30% soal kategori mudah, 40% soal

13 38 kategori sedang dan 30% lagi soal kategori sukar. Misalnya dari 60 pertanyaan pilihan ganda terdapat 18 soal kategori mudah, 24 soal kategori sedang dan 18 soal kategori sukar. Perbandingan lain yang termasuk sejenis dengan proporsional misalnya Artinya 30% soal kategori mudah, 50% kategori soal sedang dan 20% soal kategori sukar. (Nana Sudjana, 2011: 137) Untuk menentukan indeks kesukaran digunakan rumus sebagai berikut : I = Keterangan : I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan. Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. (Nana Sudjana, 2011: 137). Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut : I = 0,00 0,30 = soal kategori sukar I = 0,31 0,70 = soal kategori sedang I = 0,71 1,00 = soal kategori mudah Indeks kesukaran Tabel 3.9 Taraf Kesukaran Soal Pre Test Mudah 2,3,5,10,12,13 Item Soal pilihan ganda Sedang 1,7,8,9,15,16,19,20 Sukar 4,6,11,14,17,18 Berdasarkan tabel 3.9 hasil taraf kesukaran pre test untuk soal pilihan ganda dari 20 soal yang valid terdapat 6 soal mempunyai taraf kesukaran mudah, 8 soal mempunyai taraf kesuran sedang dan 6 soal mempunyai taraf kesuran

14 39 sukar. Hasil perhitungan taraf kesukaran item soal pre test dapat dilihat pada lampiran. Indeks kesukaran Tabel 3.10 Taraf Kesukaran Soal Post Test Item Soal pilihan ganda Mudah 5,7,10,12,13,14,17,19 Sedang 1,2,3,15,16,20 Sukar 4,6,8,9,11,18, Hasil taraf kesukaran post test untuk soal pilihan ganda dari 20 soal yang valid terdapat 8 soal mempunyai taraf kesukaran mudah, 6 soal mempunyai taraf kesuran sedang dan 6 soal mempunyai taraf kesuran sukar. Hasil perhitungan taraf kesukaran item soal post test dapat dilihat pada lampiran. 3.8 Teknik Analisi Data Teknik analisis data digunakan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran terhadap hasil belajar. Agar kesimpulan yang diambil tidak menyimpang maka syarat dari uji t-test adalah uji homogenitas dan uji normalitas Uji Homogenitas Uji homogenitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut homogen, artinya bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan diantara keduanya. Data yang digunakan untuk uji homogenitas ini adalah nilai hasil dari pre test yang dilakukan dikelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji homogenitas varians bisa dibantu dengan SPSS, yaitu dengan melihat tabel Test of Homogenety of Variances menunjukkan hasil uji homogenitas dari varians. Kaidah keputusannya adalah jika α = 0,05 lebih besar sama dengan nilai Sig (α= 0,05 Sig) artinya tidak homogen. Jika α = 0,05 lebih kecil sama dengan nilai Sig (α = 0,05 Sig artinya homogen (Duwi Priyatno,2010:76).

15 40 Analisis data ini menggunakan program SPSS for windows version 16.0 dengan cara Analyze Compare Means One-Way ANOVA kemudian untuk melihat hasilnya apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak, dapat dilihat pada output hasil perhitungan pada kolom Test of Homogeneity of Variances Uji Normalitas Dalam penelitian ini uji normalitas digunakan untuk menguji kelas eksperimen dan kelas kontrol yang bertujuan untuk mengetahui apakah keadaan keduanya berdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan statistic Uji K-S. Uji K-S bertujuan untuk membantu peneliti dalam menentukan distribusi normal pada subjek penelitian atau sampel penelitian. Dalam penelitian ini Uji K-S dibantu menggunakan SPSS 16 for Windows dengan melihat tabel output SPSS K-S yaitu melihat Asimp. Sig (2-tailed) dengan taraf signifikansi 0,05. Diambil keputusan bahwa nilai Asimp. Sig (2-tailed) > nilai taraf signifikansi, maka sampel penelitian atau subjek penelitian berdistribusi normal (Duwi Priyatno,2010:71). Analisis data ini menggunakan program SPSS for windows version 16.0 dengan cara Analyze Nonparametric Tests One Sample KS kemudian untuk melihat hasilnya apakah data kedua kelompok berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat pada output hasil perhitungan pada kolom One-Sample Kolmogorov- Smirnov Test Uji Hipotesis Uji hipotesis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji t. Penggunaan teknik statistik uji t dalam penelitian ini berdasarkan kepada kebutuhan dalam melakukan komparasi terhadap dua kelompok sampel penelitian ini. Menurut (Riduwan dan Sunarto, 2009:126) tujuan uji t dua variabel bebas adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua variabel tersebut sama atau berbeda. Gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikasi hasil penelitian yang berupa perbandingan dua rata-rata sampel).

16 41 Melalui uji t dalam penelitian ini diharapkan dapat menemukan perbedaan hasil belajar IPS yang diajarkan dengan model pembelajaran make a match dan hasil belajar yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. Menurut Riduwan dan Sunarto (2009:128), uji t ini dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat α = 0,05. Jika t hitung t tabel dan Sig 0,05 maka H a diterima dan H o ditolak. Adapun hipotesis statistik yang diuji dalam penelitian ini adalah : 1. H o = µ 1 = µ 2 H a = µ 1 µ 2 Dimana : µ 1 = Rata-rata hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran make a match µ 2 = Rata-rata hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Pembelajaran IPS dikatakan efektif, manakala terjadi peingkatan hasil belajar IPS pada kelas eksperimen. Selain itu, pengujian hipotesi juga menjadi acuan terhadap keefektifan tersebut. Apabila hipotesis alternatifnya diterima, maka nilai rata-rata hasil pembelajaran IPS pada kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kotrol. Dengan demikian, model pembelajaran make a match efektif digunakan dalam pembelajaran IPS.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen1, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen2,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab akibat. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Dengan membandingkan antara kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kauman Lor 01 dan SD Negeri Kauman Lor 03 kelas V semester genap tahun pelajaran 2011/2012. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2010:107) metode penelitian eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian dan rencana penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang benar-benar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen (experimental research). Eksperimen adalah prosedur

Lebih terperinci

Nonequivalent Control Group Design

Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Desain Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen dengan tipe Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan eksperimen semu (quasi eksperimental reserch). Eksperimen semu merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen (Eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Riyanti (1996: 28) menjelaskan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design (quasi eksperimen) dengan melihat efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode penelitian eksperimen merupakan metode yang sesuai dengan judul penelitian ini. Menurut Sugiyono (2010: 107) metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan langkah-langkah kerja. Langkah-langkah kerja yang akan ditempuh dalam pelaksanaan penelitian yang terdiri dari desain eksperimen, subjek penelitian, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu pengolahan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research) dengan desain Two-Groups Post Test Only. Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN LOKASI PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Pada sub bab ini penulis akan mengenai jenis penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, desain penelitian dan Perncanaan penelitian

Lebih terperinci

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu Experimental Design karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan membandingkan antara hasil belajar kelas eksperimen yaitu yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Eksperimen dapat diartikan sebagai proses penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan langkah-langkah atau cara-cara yang akan dilakukan oleh peneliti. Metode penelitian ini lebih sebagai suatu pertanggung jawaban cara-cara atau langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Menurut Endang Mulyatiningsih (2011: 87) kuasi eksperimen untuk mengetahui

Lebih terperinci

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperimen). Dimana

Lebih terperinci

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Cintaraja Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Terdapat beberapa alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 107) penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (00:07) penelitian ekperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Menurut Teguh (2010), bahwa metode pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan keguanaan tertentu. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen quasi. Tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Desain Eksperimen Pretest-Postest Control Group Design R Q1 X Q2 R Q3 Q4

Tabel 3.1 Desain Eksperimen Pretest-Postest Control Group Design R Q1 X Q2 R Q3 Q4 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SDN Buniasih yang berada di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Kadipaten. SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELTIAN BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Sukakerta Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Peneliti memilih SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:13) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012 dan dilakukan secara bertahap. Adapun tahap-tahapnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester genap SDN Kandangan 03 yang berjumlah 25 siswa dan SDN Polosiri 01 yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semua yaitudesain eksperimen dengan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, menurut Sugiyono (2010) metode penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Tempat Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian efektivitas penerapan media audiovisual dan powerpoint terhadap hasil belajar IPA pada siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Eksperimental (Ekperimental Research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis Pre-eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 109) penelitian pre-eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen semu (quasi eksperimental research). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen kuasi yang berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sebab akibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu atau (quasi eksperimental research). Eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen (Quasi-Experimental Research). Kuasi eksperimen merupakan sebuah eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu (quasi experimental design). Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

O 1 X O O 3 O 4

O 1 X O O 3 O 4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki adanya kemungkinan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) III. METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) menggunakan desain pretest-posttest control group design. Menurut Sugiyono (2012:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencaari

Lebih terperinci

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010)

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu Experimental Design karena dalam desain ini, peneliti dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasieksperimental research). Hal ini dikarenakan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment desain Non-Equivalent Control

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experimental. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu pengolahan data kuantitatif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2016, hlm. 14) menjelaskan tentang metode penelitian kuantitatif sebagai berikut: Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Dimana terdapat dua kelompok dengan kondisi yang homogen. Kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT ditinjau dari

Lebih terperinci

Desain Nonequivalent Control Group Design

Desain Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperiment. Menurut Sugiyono (2011) bentuk ini mempunyai kelompok kontrol dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis eksperimen semu (Quasi Experiment). Eksperimen semu (Quasi Experiment)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Eksperimen Semu. Menurut Sugiyono (2006 : 4), Metode Penelitian Eksperimen merupakan

Lebih terperinci

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen true. Dikatakan true experimental (eksperimen yang betul-betul) karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN Cipari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya. Alasan peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode eksperimen. Definisi eksperimen menurut Nazir (2005 :63) adalah «observasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan eksperimen semu (quasy-experiment) yaitu penelitian yang digunakan untuk mengungkap hubungan sebab akibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Menurut Sugiyono (2010:107) penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Jenis penelitian ini dipilih karena kelompok kontrol tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Sugiyono (2015:107)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Surakarta yang terletak di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta pada anak kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental design atau sering juga dikenal dengan istilah quasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental design atau sering juga dikenal dengan istilah quasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental dengan membandingkan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Salah satu bagian yang terpenting dalam kegiatan penelitian adalah mengenai cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban atas suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Quasi Eksperimental Design atau desain eksperimental semu

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Quasi Eksperimental Design atau desain eksperimental semu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di SMA Negeri Karangpandan kelas X tahun pelajaran 2012/2013 yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, jenis penelitian True- Eksperimental dengan design Pre test- Post test Control

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode quasi ekperimental design yaitu desain ini mempunyai kelompok kontrol,

BAB III METODE PENELITIAN. metode quasi ekperimental design yaitu desain ini mempunyai kelompok kontrol, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode quasi ekperimental design yaitu desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah true eksperimental atau metode penelitian murni sebab dalam penelitian ini dilakukan pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian true experimental (eksperimen yang betul-betul), karena dalam desain ini, peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, menurut Sugiyono (2011: 107) metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Eksperimen. Menurut Sugiyono (2006 : 4) Jenis-jenis metode penelitian dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci