BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, menurut Slameto (2015:123). Eksperimental merupakan observasi dibawah kondisi buatan (artifical condition) dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh si peneliti, dengan demikian,penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol. Menurut Zainal Arifin (2012:69). Penelitian eksperimen merupakan cara praktis untuk mempelajari sesuatu dengan mengubah-ubah kondisi dan mengamati pengaruhnya terhadap hal lain. Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan penelitian eksperimen merupakan sebuah penelitian dibawah kondisi buatan,dimana kondisi tersebut diubah-ubah,yang bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen dan menyediakan kelompok kontrol sebagai perbandingan Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Kristen 03 Eben Haezer Kota Salatiga,Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 yang masing-masing dilakukan dalam 2 kali pertemuan Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai bulan Mei 2016 dan bertempat di SD Kristen 03 Eben Haezer Kota Salatiga,adapun kelas yang akan dijadikan subjek penelitian adalah kelas 5A dan kelas 5B dan dilakukan secara bertahap,tahap-tahapnya yaitu: 28

2 29 1. Tahap persiapan Tahap persiapan meliputi pemilihan judul/topik, pembuatan proposal skripsi,pembuatan instrumen,meminta ijin ke sekolah serta melakukan obsevasi kesekolah yang akan dijadikan tempat penelitian. 2. Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan mencangkup uji coba instrumen, melakukan penelitian berupa penerapan model pembelajaran, dan pengumpulan data. 3. Tahap penyusunan Pada tahap penyusunan ini merupakan tahap dimana penulis mengolah dan menganalisis data,penyusunan laporan akhir, serta persiapan ujian skripsi. 3.2 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa yang ada di kelas 5 SD Kristen 03 Eben Haezer Kota Salatiga, siswa kelas 5a yang berjumlah 25 siswa sebagai kelas Eksperimen dan kelas 5b berjumlah 25 siswa sebagai kelas Kontrol. Berikut tabel jumlah siswa kelas 5a dan 5b SD Kristen 03 Eben Haezer Kota Salatiga yang digunakan untuk penelitian. Berikut tabel data siswa kelas 5 SD Kristen 03 Eben Haezer Kota Salatiga. Tabel 3.2 Data Siswa Kelas 5 SD Kristen 03 Eben Haezer Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016 Kelas Jumlah Siswa Eksperimen 5A 25 Kontrol 5B 25 Jumlah 50 Berdasar Tabel 3.2, diketahui jumlah siswa kelas 5A (kelas eksperimen) terdiri dari 25 siswa. Dan jumlah siswa kelas 5B (kelas kontrol) terdiri dari 25 siswa.

3 Desain dan Prosedur Penelitian Desain Penelitian Bentuk desain yang digunakan adalah jenis Quasi Experimental Design. Design ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak hanya berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Quasi-Experimental design digunakan karena pada kenyataanya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. (Sugiyono, 2008:114). Penelitian quasi eksperimen ini menggunakan desain versi John W. Best dalam Zainal Arifin (2012:88) yaitu desain pretest-posttest tak ekuivalen. Karakteristik desain pretest-posttest tak ekuivalen yaitu: A. Baik untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menggunakan kelas yang ada,yang kira-kira homogen kondisi kelasnya. B. Terdapat pretest-posttest C. Adanya kelompok kontrol D. Tidak menggunakan rambang E. Kedua kelompok sama-sama dimanipulasi, tetapi dengan cara yang berbeda F. Generalisasi lemah Adapun secara bagan desain eksperimen Pretest-Posttest tak ekuivalen digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.3 Bentuk Desain Penelitian Pretest-Posttest Tak Ekuivalen Versi John W Best (1977) O1 X 1 O2 Keterangan O3 X 2 O4 O1 O3 X 1 : Pretest kelas eksperimen : Pretest kelas kontrol : Penerapan model kooperatif tipe Picture And Picture pada kelas eksperimen

4 31 X 2 O2 : Penerapan model kooperatif tipe Example Non Example pada kelas kontrol : Posttest kelas eksperimen (penerapan model kooperatif tipe Picture And Picture) O4 : Posttest kelas kontrol (penerapan model kooperatif tipe Example Non Example) Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa kedua kelompok (eksperimen dan kontrol) diberi Pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah kondisi kedua kelas itu seimbang maka kelompok eksperimen diberi treatment/perlakuan untuk diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture And Picture, dan kelompok kontrol diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example. O2 berarti nilai post-test kelas eksperimen setelah diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture And Picture dan O4 adalah nilai Posttest kelas kontrol setelah diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example. Jika nilai O2 secara signifikan lebih tinggi dari nilai O4 maka model pembelajaran kooperatif tipe Picture And Picture lebih efektif dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example. Pengaruh treatment adalah bila rata-rata nilai O2 lebih besar dari O4 dan perbedaannya signifikan Prosedur Penelitian Berdasarkan desain eksperimen yang digunakan, maka dapat disusun prosedur pelaksanaan penelitian,adapun prosedurnya dapat diperjelas dengan bagan pada Gambar 3.2.

5 32 Kelas kontrol Pretest Pembelajaran berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example Posttest Dibandingkan Dibandingkan Kelas eksperimen Pretest Pembelajaran berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture Posttest Gambar 3.2 Prosedur penelitian eksperimen berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dengan Example Non Example 3.4 Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel penelitian didefinisikan sebagai faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi. Dalam suatu penelitian variabel merupakan suatu yang sangat penting dan perlu dpahami,karena sangat berpengaruh sebagai tempat pijakan dalam menentukan hipotesa dan data penelitian. Slameto (2015:195). Menurut Sugiono (2008:38) variabel penelitian adalah suatu sifat atau aspek dari orang maupun subjek yang mempunyai variasi tertentu. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu: 1.Variabel Independen (bebas) yaitu: unsur yang mengikat munculnya unsur lain, jadi variabel bebas merupakan gejala yang sengaja mengikat terhadap variabel terikat. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif tipe Picture And Picture dan pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example. 2.Variabel Dependen (terikat) yaitu: unsur yang diikat oleh adanya variabel bebas. Adapun variabel dependen/terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA tentang daur air.

6 Definisi Operasional Definisi operasional untuk menjabarkan variabel bebas dan variabel terikat yang akan digunakan dalam penelitian. Dan untuk mengetahui mana yang lebih efektif antara model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dengan Example Non Example terhadap hasil belajar IPA kelas 5. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Picture And Picture yang didefinisikan secara operasional sebagai proses pembelajaran IPA pada siswa kelas 5A SD Kristen 03 Eben Haezer Kota Salatiga Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016, dimana siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam kelompok-kelompok kecil dan dengan menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran,yang dipasangkan/diurutkan menjadi urutan yang logis, sehingga dapat membantu siswa dalam menyerap materi ajar. Penerapan model pembelajaran Kooperatif Example Non Example didefinisikan secara operasional sebagai proses pembelajaran IPA pada siswa kelas 5B SD Kristen 03 Eben Haezer Kota Salatiga Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016, dimana guru menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Penggunaan media gambar ini disusun dan dirancang agar anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk deskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam gambar. Variabel terikat dalam penelitian adalah hasil belajar siswa kelas 5 yang didefinisikan secara operasional sebagai ketercapaian hasil belajar ranah kognitif dengan perlakuan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Picture and Picture pada kelompok eksperimen dan hasil belajar ranah kognitif dengan perlakuan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Example Non Example pada kelompok kontrol. Hasil belajar ranah kognitif datanya diperoleh dengan menggunakan tes tertulis menggunakan 20 soal pilihan ganda.

7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data tentang hasil belajar siswa. Peneliti menentukan model pengumpulan data yang sesuai dengan variabel yang diteliti untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data berupa tes dan nontes. Teknik pengumpulan data nontes menggunakan teknik observasi yang digunakan untuk menilai keterlaksanaan sintak pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar IPA pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jenis tes yang digunakan untuk memperoleh data adalah tes dengan pilihan ganda. Soal yang digunakan dalam tes dibuat berdasarkan indikator, standar kompetensi, dan kompetensi dasar mata pelajaran IPA kelas 5 SD dengan materi pokok daur air Alat Pengumpulan Data Lembar Observasi Menurut Slameto (2015:232). Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Pengamatan dapat dilakukan secara terlibat (partisipatif) atau pun non-partisipasif. Observasi digunakan untuk mengetahui apakah pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana pelaksanaan dan sintak pembelajaran. Observasi dilakukan pada saat pembelajaran dilakukan pada kedua kelompok. Kelompok eksperimen diobservasi berdasarkan langkah-langkah menggunakan model Kooperatif tipe Picture and Picture dan kelompok kontrol diobservasi berdasarkan langkah-langkah menggunakan model Example Non Example. Sebelum membuat instrumen observasi, dibuat dulu kisi-kisi untuk lembar observasinya. Agar lebih jelas kisi-kisi observasi dalam pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Picture and Picture yang diimplementasikan ke kelas eksperimen disajikan pada Tabel 3.4.

8 35 Tabel 3.4 Lembar Observasi Tindakan Kooperatif Tipe Picture And Picture LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE Pengamat : Waktu : Lokasi : Petunjuk pengisian : Berilah tanda ( ) pada kolom ya bila aspek yang diamati dilakukan atau tidak bila aspek yang diamati tidak dilakukan sesuai dengan kondisi pada saat pengamatan! No Aspek yang diamati Ya Tidak I I II III Kegiatan awal pembelajaran Memberikan salam pembukaan dan mengajak siswa berdo a. Mengecek kehadiran siswa Meminta siswa menyiapkan buku dan alat-alat belajar serta memastikan siswa dalam kondisi siap belajar. II Kegiatan inti pembelajaran 1 Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2 Guru menyajikan materi sebagai pengantar pembelajaan 3 guru menunjukkan atau memperlihatkan gambargambar kegiatan berkaitan dengan materi 4 guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian untuk memasang atau mengurutkan gambargambar menjadi urutan yang logis 5 guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut 6 guru memulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai III Kegiatan Penutup 7 Guru bersama siswa bersama-sama Memberikan kesimpulan dari proses pembelajaran I Guru/praktikan dan peserta didik bersama-sama melakukan refleksi kegiatan pembelajaran II III Menutup proses belajar mengajar(pbm) Mengelola waktu pembelajaran secara efisien jumlah Kisi-kisi observasi dalam pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran

9 36 pembelajaran Kooperatif tipe Example Non Example yang diimplementasikan ke kelas kontrol disajikan pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Lembar Observasi Tindakan Kooperatif Tipe Example Non Example LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE Pengamat : Waktu : Lokasi : Petunjuk pengisian : Berilah tanda ( ) pada kolom ya bila aspek yang diamati dilakukan atau tidak bila aspek yang diamati tidak dilakukan sesuai dengan kondisi pada saat pengamatan! No Aspek yang diamati Ya Tidak I Kegiatan awal pembelajaran I Memberikan salam pembukaan dan mengajak siswa berdo a. II Mengecek kehadiran siswa III Meminta siswa menyiapkan buku dan alat-alat belajar serta memastikan siswa dalam kondisi siap belajar. II Kegiatan inti pembelajaran 1 Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajarn. 2 Guru menempelkan gambar di papan tulis. 3 memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk memperhatikan/menganalisis gambar 4 Guru memberikan kesempatan kepada Siswa untuk mencatat hasil dari pengamatan dan diskusi dalam kelompok 5 Guru memberikan kesempatan pada tiap kelompok untuk membacakan hasil diskusinya 6 guru menjelaskan isi materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai III Kegiatan akhir 7 Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi pembelajaran I Guru/praktikan dan peserta didik bersama-sama melakukan refleksi kegiatan pembelajaran II Menutup proses belajar mengajar(pbm) III Mengelola waktu pembelajaran secara efisien jumlah

10 Lembar Tes Menurut Nana Sudjana (1990:35) tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapatkan jawaban dari siswa dalam bentuk lisan(tes lisan),dalam bentuk tulisan(tes tulisan),atau dalam bentuk perbuatan(tes tindakan). Tes merupakan prosedur pengukuran yang sengaja dirancang secara sistematis, untuk mengukur indikator /kompetensi tertentu, dilakukan dengan prosedur administrasi dan pemberian angka yang jelas dan spesifik, sehingga hasilnya relatif ajeg bila dilakukan dalam kondisi yang relatif sama. Slameto (2015:439). Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan tes merupakan alat untuk mengukur hasil belajar. Pada penelitian ini,tes dilakukan dua kali, yaitu Pretest dan Posttest. Pretest digunakan untuk mengetahui kondisi awal hasil belajar siswa. Posttest digunakan untuk mengukur kondisi akhir hasil belajar matematika siswa. Prosedur yang ditempuh dalam penyusunan tes adalah (1) Menentukan kompetensi dasar dan indikator yang akan diukur sesuai dengan materi. (2) Menyusun kisi-kisi soal berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang telah dipilih. (3) Menyusun soal-soal tes berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. (4) Melakukan penilaian terhadap butir tes. (5) Melakukan analisis butir tes. Tes yang digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa berupa tes pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban yang dilaksanakan setiap akhir pembelajaran. Sebelum membuat soal, langkah awal dalam pembuatan soal adalah membuat kisi-kisi. Pretest digunakan untuk mengetahui keadaan awal siswa sebelum masuk dalam materi. Kisi-kisi soal yang digunakan terdiri dari 30 soal pilihan ganda yang belum melewati uji validitas dan reliabilitas. Kisi-kisi soal Pretest sebelum uji validitas disajikan pada Tabel 3.6.

11 38 Tabel 3.6 Kisi-kisi soal Pretest SK dan KD Indikator Jumlah soal SK: 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan KD. 3.1 mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan Menjelaskan proses tumbuhan hijau membuat makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari dan cahaya lain. Menyebutkan namanama bagian tumbuhan hijau dalam proses membuat makanan Menunjukkan tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanan. Nomor soal 12 1,4,6,8,11,14,15,18,21, 24,26,28 7 2,3,5,13,17,22,27, 11 7,9,10,12,16,19,20,23,2 5,29,30 Soal Posttest diberikan setelah dilakukan pemberlakuan pada kedua kelas kontrol dan eksperimen. Kisi-kisi soal Posttest disajikan pada Tabel 3.7.

12 39 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Tabel 3.7 Kisi-kisi soal Posttest Indikator soal No Soal 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubunganny a dengan penggunaan sumber daya alam 7.4. Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhin ya 7.5. Mendeskripsikan perlunya penghematan air 1. Siswa dapat menjelaskan proses daur air 2. Siswa dapat mengambarkan proses daur air (proses terjadinya hujan) 3. Siswa dapat menyebutkan 3 macam dan tahapan proses daur air 4. Siswa dapat menyebutkan kegunaan air dalam kehidupan seharihari 2,5,10,19,20,2 1 1,4,12,13,29 7,11,23 16,17,26 5. Siswa dapat menjelaskan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air 8,14,15,18,22, 24,25,28,30 6 Siswa dapat menyebutkan cara menghemat air 3,6,9,27 Dari kisi-kisi soal pretes dan posttes, kemudian akan dibagi menjadi beberapa tahap. Tahap-tahap itu yakni: a. Tahap pelaksanaan

13 40 Setelah kisi-kisi soal disusun, kemudian diujicobakan pada siswa diluar kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu kelas 5 SD mangunsari 03 Salatiga dengan jumlah 38 siswa. b. Tahap analisis Hasil uji coba soal pretes yang didapat, kemudian dianalisis. Analisis ini meliputi validitas dan reliabilitas soal. Dari hasil analisis ini digunakan untuk menentukan instrumen yang akan digunakan dalam pengumpulan data 3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Uji Validitas Instrumen Penelitian Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai, sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. (Nana Sudjana 1990:12). Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada proyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan peneliti (Sugiyono:267). suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corected item-total corelation (x) 0,2 Sugiyono (2012: 351). Intepretasi koefisien validitas dapat dilihat pada Tabel 3.8. Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Validitas R < 0,20 Tidak ada validitas 0,20 r < 0,40 Validitas rendah 0,40 r < 0,60 Validitas sedang 0,60 r < 0,80 Validitas tinggi 0,80 r < 1,00 Validitas sempurna Uji validitas soal menggunakan bantuan spss Dasar pengambilan item yang valid berdasarkan kriteria Sugiono, yaitu batasan untuk menentukan validitas instrumen adalah semua item yang mencapai kofisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Pengujian validitas soal Pre-Test dan

14 41 Posttest menggunakan SPSS 16. Pengujian validitas soal Pretest menggunakan metode korelasi point biserial dihitung menggunakan corrected item-total correlation. Hasil pengujian validitas soal Pretest dari 30 soal yang telah disediakan, diperoleh 20 soal valid dan 10 soal tidak valid. Hasil pengujian validitas soal Posttest dari 30 soal yang telah disediakan, diperoleh 21 soal valid dan 9 soal tidak valid. Analisis uji validitas soal Pretest dan Posttest dapat dilihat pada Tabel 3.9. Tabel 3.9 Kisi-kisi soal Pretest (sesudah uji validitas) SK dan KD Indikator Jumla Nomor h soal soal Valid Tidak valid SK: 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan KD. 3.1 mengidentifikas i cara tumbuhan hijau membuat makanan 1. Menjelaskan proses tumbuhan hijau membuat makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari dan cahaya lain. 2. Menyebutkan nama-nama bagian tumbuhan hijau dalam proses membuat makanan 12 1,4,6,8, 11,14,1 5,18,21,24,26, ,3,5,1 3,17,22,27, 1,6,1 1,14, 15,18,24 2,5,1 3,17 4,21,2 6,28 3,22, Menunjukkan tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanan. 11 7,9,10, 12,16,1 9,20,23,25,29, 30 7,9,1 0,12, 19,23,25,2 9,30 16,20, Dari Tabel 3.9 maka soal yang diambil berjumlah 20 butir soal yaitu soal nomor:1,2,5,6,7,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19, 23,24,25,dan 29 yang kemudian soal tersebut diuji dikelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui nilai Pretest masing-masing kelas.

15 42 Standar Kompetensi Tabel 4.10 Kisi-kisi soal Posttest(sesudah uji validitas) Kompetensi Dasar Indikator soal No Soal valid Tidak valid 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam 7.4.Mendeskripsik an proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya 7.5.Mendeskripsik an perlunya penghematan air 1. Siswa dapat menjelaskan proses daur air 2. Siswa dapat mengambarkan proses daur air (proses terjadinya hujan) 3. Siswa dapat menyebutkan 3 macam dan tahapan proses daur air 4. Siswa dapat menyebutkan kegunaan air dalam kehidupan sehari-hari 5. Siswa dapat menjelaskan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air 6. Siswa dapat menyebutkan cara menghemat air 2,5,10,1 9,20,21 1,4,12,1 3,29 2,5,10, 19,20,2 1 4,12,13,29 1 7,11,23 11, ,17, ,26 8,14,15, 18,22,24,25,28,3 0 18,22,2 5,28,30 3,6,9,27 3,6,27 9 8,14,15, 24 Dari Tabel 4.10 maka soal yang diambil berjumlah 20 butir soal yaitu soal nomor: 2,3,4,5,6,10,11,12,13,17,18,19,20,21,22, 23,25,27,28,dan 30, yang kemudian soal tersebut diuji dikelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui nilai akhir (posttest) masing-masing kelas Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Menurut Nana Sudjana (1990:16). Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajengan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilai. Artinya,

16 43 kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relative sama. Wardani,dkk (2012:345) menetapkan nilai koefisien reliabilitas menggunakan crobanch s alpha sebagai berikut: Tabel 4.11 Koefisien Reliabilitas 0,08-1,00 Sangat reliabel <0,80-0,60 Reliabel <0,60-0,40 Cukup reliabel <0,40-0,20 Agak reliabel <0,20 Kurang reliabel Hasil uji reliabilitas soal pretest menggunakan SPSS 16 diperoleh nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,917 yang berarti sangat reliabel, sedangkan dari hasil uji Posttest diperoleh nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,777 yang berarti reliabilitas dapat diterima. Analisis uji reliabilitas soal Pretest dan Posttest dapat dilihat pada Tabel 4.12 dan Tabel Tabel 12 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretest Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Tabel 13 Hasil Uji Reliabilitas Soal Posttest Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Uji Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukaran soal digunakan untuk mendapatkan soal yang seimbang dari tingkat kesukarannya. Menganalisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar (Sudjana, 1990:135). Cara melakukan

17 44 analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal menggunakan rumus sebagai berikut: b i n Keterangan: i: Indeks kesulitan untuk setiap butir soal B:Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal n: Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh makin sulit soal tersebut, sebaliknya makin besar indeks yang diperoleh makin mudah soal tersebut. Kriteria ini dipaparkan oleh Sudjana (2011: 137) sebagai berikut: Tabel 4.14 Rentang Indeks Tingkat Kesukaran Soal No Indeks Interpretasi 1 0 0,30 soal kategori sukar 2 0,31 0,70 soal kategori sedang 3 0,71 1,00 soal kategori mudah Pengujian tingkat kesukaran soal dilakukan setelah soal sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis tingkat kesukaran soal Posttest setelah diuji validitasnya dengan 20 soal didapatkan 1 soal memiliki kategori sedang dan 19 soal memuliki kategori Posttest disajikan pada Tabel mudah. Hasil uji tingkat kesukaran soal Pretest dan Tabel 4.15 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Pretest dan Posttest Kategori Soal Nomor Soal Pretest Nomor Soal Posttest Mudah 4,5,9,12,15,16,17,18 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,13, Sedang 1,2,3,6,7,8,10,11,13,14,19,20 12 Sulit 14,15,16,17,18,19,20,21

18 45 Dari analisis tingkat kesukaran soal Pretest setelah diuji validitasnya dengan 20 soal didapatkan 12 soal memiliki kategori sedang dan 8 soal memiliki kategori mudah. Analisis tingkat kesukaran soal Posttest setelah diuji validitasnya dengan 21 soal didapatkan 1 soal memiliki kategori sedang dan 20 soal memuliki kategori mudah. 3.7 Teknik Analisis Data Menurut Slameto (2015:415). Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data dengan cara mengorganisasikan data kedalam suatu kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,melakukan sintesis, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari lebih lanjut dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.data yang terkumpul dari Pretest dan Posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Untuk menguji perbedaan rata-rata dipakai Uji t ragam sama yang dilakukan dengan bantuan SPSS. Uji ragam t sama untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan model pembelajaran kooperatif tipe Picture And Picture untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa Analisis Data Tahap Awal Sebelum sampel diberi perlakuan maka perlu dianalisis terlebih dahulu hasil pretes, adapun tahap-tahap dalam analisis data awal (pretes) yaitu tahap deskripsi data, tahap uji normalitas dan tahap uji homogenitas. Hal ini dilakukan agar kedua kelas antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berangkat dari titik yang sama. a. Tahap deskripsi data Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap deskripsi data ini adalah membuat rangkuman distribusi data kelas eksperimen dan kelas kontrol dari hasil statistik deskriptif program komputer SPSS 16.0 for windows. b. Tahap uji normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Uji normalitas menggunakan SPSS 18.0 for windows,

19 46 kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari 0,05 (>0,05) yang berarti data berdistribusi normal. c. Tahap uji homogenitas Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari 0,05 (>0,05) Analisis data Tahap Akhir Data hasil tes baik itu pretes maupun Posttest dianalisis melalui tiga tahap, yaitu tahap deskripsi data, tahap uji prasyarat analisis, dan tahap pengujian hipotesis. a. Tahap deskripsi data Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap deskripsi data ini adalah membuat rangkuman distribusi data Posttest yang didapat dari statistik deskriptif program komputer SPSS 16.0 for windows. b. Tahap uji prasyarat analisis Uji prasarat analisis yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data yang akan dianalisis dan uji homogenitas untuk memastikan kelompok data berasal dari populasi yang homogen. Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov kriterianya adalah signifikansi hasil perhitungan lebih besar dari > 0, 05 berarti berdistribusi normal. Uji homogenitas menggunakan uji levenet, kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari > 0, 05 berarti variansi pada tiap kelompok sama (homogen) dengan menggunakan program komputer SPSS 18 for windows. d. Tahap pengujian hipotesis Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rata-rata (Uji T) dilakukan pada nilai Pretest dan Posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji hipotesis dilakukan setelah uji normalitas dan homogenitas. Uji hipotesis penelitian menggunakan uji Independent Sample T-Test dengan bantuan SPSS for windows version Uji T ini diperlukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

20 47 rata-rata (mean) antara kelas eksperimen dan kelas kontrol secara signifikan setelah mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture pada kelas eksperimen dan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example pada kelas kontrol. Menurut Slameto (2015:301) uji Independent Sample T-Test atau Uji T Sampel Independen adalah penafsiran data dengan 2 kasus yang berbeda, dengan cara membandingkan rata-rata dua kelompok data. Menurut Riduwan & Sunarto (2009:128) Uji T ini dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat alpha 5%. Jika thitung ttabel dan sig 0,05, Ha diterima dan Ho ditolak. Jika pada uji melalui Independent Sample T-Test dengan bantuan SPSS for windows version 16.0 pada sig (2-tailed), jika signifikansi 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak terdapat perbedaan. Sebaliknya jika signifikansi 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti terdapat perbedaan. Adapun hipotesis statistik yang diuji dalam penelitian ini adalah: 1. Ho= X 1 X 2 rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture kurang atau sama dengan rata-rata hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example. Ha= X 1 > X 2 rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example. 2. Ho= X 1 X 2 Model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture kurang atau tidak efektif digunakan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 5. Ha=X 1 > X 2

21 48 Model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture lebih efektif digunakan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 5. Keterangan Ho : Hipotesis nol Ha : Hipotesis alternatif X 1 : 1. Rata-rata hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. 2. Efektifitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD. X 2 : 1. Rata-rata hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example. 2. Efektifitas Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD. Model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dikatakan efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPA apabila terjadi peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen. Selain itu pengujian hipotesis juga menjadi acuan untuk menentukan adanya efektifitas atau tidak, apabila hipotesis alternatif diterima, maka nilai rata-rata hasil pembelajaran IPA kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata kelas kontrol. Dengan demikian, model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture efektif digunakan dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan langkah-langkah kerja. Langkah-langkah kerja yang akan ditempuh dalam pelaksanaan penelitian yang terdiri dari desain eksperimen, subjek penelitian, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Jenis penelitian ini dipilih karena kelompok kontrol tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu atau (quasi eksperimental research). Eksperimen

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen1, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen2,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan jenis penelitian semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2010:107) metode penelitian eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu pengolahan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab akibat. Penelitian

Lebih terperinci

Nonequivalent Control Group Design

Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Desain Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen dengan tipe Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experimental. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian eksperimen semu (Quasy Experimental Design). Eksperimen semu merupakan pengembangan dari eksperimen murni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Sugiyono (2015:107)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pendidikan merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga

Lebih terperinci

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1 3.1 Jenis Dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan bentuk quasi experimental design. Jenis desain eksperimen ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Menurut Endang Mulyatiningsih (2011: 87) kuasi eksperimen untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semua yaitudesain eksperimen dengan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kauman Lor 01 dan SD Negeri Kauman Lor 03 kelas V semester genap tahun pelajaran 2011/2012. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen quasi. Tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Tempat dan Waktu Penelitiaan 3.1.1 Jenis Penelitiaan Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen (Quasi-Experimental Research). Kuasi eksperimen merupakan sebuah eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan eksperimen semu (quasy-experiment) yaitu penelitian yang digunakan untuk mengungkap hubungan sebab akibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan eksperimen semu (quasi eksperimental reserch). Eksperimen semu merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis eksperimen semu (Quasi Experiment). Eksperimen semu (Quasi Experiment)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELTIAN BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

Lebih terperinci

O 1 X O O 3 O 4

O 1 X O O 3 O 4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki adanya kemungkinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen (Experimental research) jenis Pre-Experimental Designs (nondesigns). Peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Subyek Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti

Lebih terperinci

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperimen). Dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis Pre-eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 109) penelitian pre-eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental). Eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian dan rancangan penelitian 3.1.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen.penelitian eksperimen (Experimental Research) kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan pada subbab 1.3, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian iniadalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen

Lebih terperinci

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Menurut Teguh (2010), bahwa metode pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan keguanaan tertentu. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan

Lebih terperinci

Desain Nonequivalent Control Group Design

Desain Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperiment. Menurut Sugiyono (2011) bentuk ini mempunyai kelompok kontrol dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen (experimental research). Eksperimen adalah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa : 42 A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2012 sampai selesai dengan lokasi penelitiannya: di SD Negeri Secang 2, Magelang pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu (quasi experimental design). Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Eksperimen semu atau quasi experiment.menurut Icep

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Desain Eksperimen Pretest-Postest Control Group Design R Q1 X Q2 R Q3 Q4

Tabel 3.1 Desain Eksperimen Pretest-Postest Control Group Design R Q1 X Q2 R Q3 Q4 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SDN Buniasih yang berada di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Kadipaten. SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi tidak dapat

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi tidak dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi tidak dapat dipastikan homogen, dengan kata lain populasinya heterogen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu yang menggunakan metode pembelajaran make a match dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Eksperimen Semu. Menurut Sugiyono (2006 : 4), Metode Penelitian Eksperimen merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 107) penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasieksperimental design). Quasy-experimental design digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh penggunaan metode eksperimen terhadap prestasi belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan membandingkan nilai pretest-postest antara kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Arikunto (2013: 207) menyatakan penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahu ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research) dengan desain Two-Groups Post Test Only. Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan eksperimen. Penelitian Eksperimen menurut Taniredja & Mustafiah (2011:52) mengutip Best (1977:76), merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental 117 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental Design. Desain ini belum merupakan eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode eksperimen. Definisi eksperimen menurut Nazir (2005 :63) adalah «observasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Riyanti (1996: 28) menjelaskan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu pengolahan data kuantitatif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental dengan membandingkan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi eksperimental adalah desain penelitian yang mempunyai kelompok kontrol tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design (quasi eksperimen) dengan melihat efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab yang ketiga ini, Metode Penelitian akan membahas tentang 7 (tujuh) bagian, yaitu (1) jenis penelitian, (2) desain penelitian, (3) populasi dan sampel, (4) variable dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN Cipari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya. Alasan peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu Quasi Experimental Design Sugiyono(2010:114) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasieksperimental research). Hal ini dikarenakan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental dengan membandingkan antara dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan pengembangan dari true experimental design.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 49 Bandung yang berlamat di Jalan Antapani No 58 Bandung. Dalam penelitian ini, yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan bentuk Quasi Experimental Design. Sugiyono (2011:77), menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi eksperimental adalah desain yang mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2012, hlm. 6) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat dikembangkan, dan dibuktikan, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment. Quasi experiment merupakan penelitian yang hampir mendekati penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, menurut Sugiyono (2010) metode penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen (Eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak di jalan Manunggal komplek KPAD, Bandung-Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan peneliti adalah penelitian eksperimen. Kerlinger mendefinisikan eksperimen adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SDN Tlogo kecamatan tuntang kabupaten semarang, dengan jumlah siswa 33 orang. 3.1.2. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental 73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan disain matching pretest-posttest control group design yaitu menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen sungguhan (True Experiment) yaitu penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat, dan untuk meneliti pengaruh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012 dan dilakukan secara bertahap. Adapun tahap-tahapnya

Lebih terperinci