BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran matematika di kelas IIIa MI Daarul Aitam Palembang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan observasi awal terhadap hasil belajar siswa di kelas IV SDN 3 Tabongo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model pembelajaran Make a Match mampu meningkatkan keaktifan maupun hasil belajar siswa kelas 5 SDN Tambaharjo 02 Pati. Dengan keaktifan siswa tersebut dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPA. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus masing-masing siklus terdiri dari tiga kali pertemuan dan pada pertemuan ketiga dilakukan evaluasi. Berikut ini dijelaskan hasil penelitian yang berupa data observasi guru dan siswa, serta data hasil belajar IPA melalui model Pembelajaran Make a Match pada kelas 5 SDN Tambaharjo 02 Pati. 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Hasil pengamatan awal pembelajaran di kelas 5 SDN Tambaharjo 02 Pati menunjukkan bahwa keaktifan siswa rendah. Hal ini terlihat dari sebagian besar siswa jarang sekali memperhatikan penjelasan guru, siswa tidak memusatkan perhatian saat pembelajaran, dengan hal itu, siswa merasa bosan karena memperhatikan buku, serta tidak ada minat dalam pembelajaran yang bersifat satu arah. Sementara dari sikap siswa saat pembelajaran siswa cenderung diam dan tidak aktif dalam pembelajaran, hal ini membuat kondisi belajar di kelas tidak optimal, sehingga berdampak pada pemahaman siswa rendah. Penyebab lainnya mungkin terdapat pada model pembelajaran yang digunakan guru kurang mampu memfasilitasi siswa dalam meningkatkan keaktifan siswa di kelas. Guru hanya monoton dalam menjelaskan materi pembelajaran, sehingga membuat siswa menjadi jenuh dan cepat bosan. Rendahnya keaktifan siswa dan belum tepatnya model pembelajaran yang digunakan guru tersebut berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Hal inilah yang menjadi dasar pijakan peneliti untuk melakukan peneltian tindakan kelas. Berdasarkan kondisi tersebut guru melakukan suatu tindakan perbaikan proses pembelajaran, menggunakan model pembelajaran Make a Match dengan

44 bantuan media flashcard untuk meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa kelas 5 SDN Tambaharjo 02 Pati 4.1.2. Deskripsi Penelitian Siklus 4.1.2.1. Deskripsi Siklus I a. Perencanaan Tindakan Siklus I dilaksanakan mulai hari Rabu, tanggal 3 Agustus 2016 sampai hari Rabu tanggal 6 Agustus 2016. Dalam perencanaan tindakan ada beberapa hal yang direncanakan peneliti, yaitu sebagai berikut: 1) Menentukan materi siklus I 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk 1 siklus 3) Mempersiapkan media/alat peraga yang digunakan. 4) Menyusun instrumen evaluasi hasil belajar siswa siklus I 5) Menyusun pedoman observasi aktivitas mengajar bagi guru dan aktivitas belajar siswa b. Pelaksanaan Tindakan Pada siklus I pelaksanaan tindakan berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh peneliti. Selama satu minggun dilakukan siklus I. RPP yang digunakan dalam siklus I sebagai berikut: 1) Kegiatan Awal a). Guru mengkondisikan kelas, berdo a, mengabsen, mengatur tempat duduk siswa. b). Guru melakukan apersepsi c). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2) Kegiatan Inti Eksplorasi: a). Guru memperlihatkan gambar organ pernapasan manusia. b). Siswa memperhatikan gambar c). Guru menjelaskan alat-alat pernapasan. d). Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang mungkin cocok untuk sesi review (satu sisi berupa kartu soal dan satu sisi berupa jawaban)

45 e). Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang diberikan. f). Setiap siswa mendapatkan satu kartu dan memikirkan jawaban/soal dari kartu yang di pegang. g). Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari pasangan/mencocokan kartu yang di pegang dengan kartu kelompok lain. h). Guru juga menyampaikan batasan waktu yang diberikan kepada siswa Elaborasi : a). Guru menjelaskan cara bermain flashcard b). Setiap siswa diberikan satu buah kartu c). Guru memberikan contoh cara bermain flashcard d). Siswa mencari pasangan e). Siswa yang lebih dahulu menemukan pasangannya diberi poin f). Siswa berdiskusi dengan pasangannya g). Setiap pasangan maju kedepan kelas untuk membacakan kartu soal dan kartu jawabannya h). Siswa yang lain memperhatikan Konfirmasi : a) Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang mendapat poin 3) Kegiatan Akhir a) Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran b) Penilaian. c) Refleksi d) Guru menutup pelajaran dengan berdo a bersama. e) Keluar kelas dengan tertib pada waktunya. c. Observasi Observasi dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Pada tahap pengamatan, yang bertugas mengamati adalah observer. Observasi dilakukan pada

46 masing-masing pembelajaran menggunakan observasi yang telah dibuat. Observasi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan atau kekurangan dalam pembelajaran. Hal yang diamati adalah aktivitas guru dan siswa. Hasil rinci proses pembelajaran yang diamati antara lain: 1). Pelaksanaan kegiatan awal, 2). Kegiatan inti, 3) Penutup. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan berdasarkan hasil pengamatan secara garis besar dinilai cukup baik meskipun ada beberapa aspek yang masih belum dilakukan. Kegiatan belajar mengajar cukup lancar guru dapat mengkondisikan kelas dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Aktivitas belajar siswa juga masih belum memperlihatkan hasil yang diinginkan. Hal ini terlihat dengan adanya siswa yang tidak memperhatikan guru ketika kegiatan belajar mengajar dilakukan. d. Refleksi Refleksi ini merupakan hasil observasi yang sudah dilakukan. Dalam refleksi ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk perbaikan siklus selanjutnya. Hal yang harus dipertimbangkan anatara lain: Bagi Guru 1. Memberi motivasi siswa untuk lebih semangat belajar 2. Dalam menggunakan model pembelajaraan Make a Match harus dirancang agar dapat menarik perhatian siswa. 3. Guru harus sabar dalam membimbing siswa dalam mencari pasangan diskusi. Bagi siswa: 1. Siswa harus lebih memperhatikan penjelasan dari guru 2. Siswa harus lebih percaya diri dalam berdiskusi dan menyampaikan hasilnya di depan kelas. Oleh karena itu perlu diadakan evaluasi terhadap tindakan kelas pada siklus I. Hal ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi pada siklus 1. Adapun evaluasi yang dihasilkan antara lain: 1) Guru harus mampu mengendalikan kelas dan membuat suasana menyenangkan.

47 2) Guru harus mengetahui kesulitan siswa. 3) Guru harus memperhatikan semua siswa agar siswa fokus terhadap pelajaran. e. Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I Hasil observasi guru yang sudah dilakukan pada tindakan kelas siklus I, ditemukan hal sebagai berikut: 1). Pada awal kegiatan guru kurang melaksanakan apersepsi. 2). Pada kegiatan inti, guru juga kurang mengaitkan materi dengan indikator. 3). Pada kegiatan akhir guru juga kurang dalam melakukan refleksi. Berdasarkan lembar observasi aktivitas kegiatan belajar siswa diperoleh hasil diantaranya : 1) Siswa masih berbicara sendiri saat pelajaran dimulai sehingga siswa tidak fokus terhadap gambar yang digunakan sebagai media oleh guru. 2) Siswa masih jarang mendengarkan penjelasan langkah-langkah kegiatan diskusi yang diberikan oleh guru. 3) Siswa masih jarang dalam melakukan diskusi dengan teman kelompoknya untuk bahan presentasi. Adapun hasil keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA Fungsi Organ Pernapasan Manusia kelas 5 SDN Tambaharjo 02 Pati pada siklus I dapat di lihat pada tabel dibawah ini:

48 No Sintak Make a Match 1. Menyiapkan beberapa kartu siswa memahami kartu yang akan diterima Tabel 4.1 Hasil observasi aktivitas siswa siklus I Tingkat Kemampuan 1 2 3 4 13 9 2 2 Jumlah Rata-rata Skor 45 1,7 2. Membagikan beberapa kartu 45 1,7 Siswa menerima kartu dan siswa memikirkan apa yang harus 13 8 4 1 3. Mencari Pasangan 48 1,8 Siswa mencari pasangan berdasarkan kartu yang diperoleh 6 10 6 4 4. Mencocokan Kartu 41 1,6 Siswa mencocokan kartu jawaban 14 10 1 1 ataupun pertanyaan dari kartu yang dibagi 5. Presentasi Siswa 54 2 mempresentasikan hasil diskusi dari 6 14 4 2 kartu jawaban maupun pertanyaan 6. Kesimpulan 48 1,8 Siswa menyimpulkan hasil presentasi 10 12 2 2 Jumlah 282 11 Rata-rata 45% 1,8 Kriteria Cukup Dari hasil observasi keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA melalui penerapan Model Make a Match dengan media Flashcard siklus I diperoleh jumlah rata-rata 11 dengan persentase 45%. Hasil observasi aktivitas siswa untuk siklus I masuk dalam kriteria cukup.

49 2 1.8 1.6 1.4 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 Gambar 4.1. Diagram Aktivitas Siswa Siklus I Tabel 4.2 Hasil observasi aktivitas guru siklus I No Indikator Perolehan Skor Rata-rata skor 1. Menyiapkan kartu 12 3 2. Membagikan kartu 9 2,3 3. Mencari pasangan 11 2,8 4. Mencocokan kartu 10 2,5 5. Presentasi 12 3 6. Konfirmasi 12 3 Jumlah skor 66 17 Persentase 69% Kategori Baik Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru siklus I dapat dijelaskan penerapan model Make a Match dengan media Flashcard dalam pembelajaran IPA memperoleh skor 66 dengan rata-rata skor 17 dan persentase 69%. Dari perolehan data tersebut disimpulkan aktivitas guru dalam proses pembelajaran siklus I masuk dalam kategori baik.

50 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 Gambar 4.2. Diagram Aktivitas Guru Siklus I Dan pada akhir pembelajaran siklus I yaitu pada pertemuan 3 dilaksanakan evaluasi dengan menggunakan tes objektif. Tabel 4.3 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus I Nilai Frekuensi Persentase Kualifikasi 50-56 1 3,8% Tidak tuntas 57-63 2 7,7% Tidak tuntas 64-70 11 42,3% Tidak tuntas 71-77 0 0% - 78-84 10 38,5% Tuntas 85-91 2 7,7% Tuntas Jumlah 26 100% Tabel 4.4 Hasil belajar Siklus I No Pencapaian Siklus I 1. Nilai rata-rata 74 2. Nilai terendah 50 3. Nilai tertinggi 92 4. Siswa yang belum tuntas 14 5. Siswa yang tuntas 12 6. Persentase ketuntasan 46%

51 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar IPA melalui model pembelajaran Make a Match dengan media Flashcard siswa kelas 5 diperoleh nilai rata-rata pada kegiatan pembelajaran siklus I yaitu 74 dengan ketuntasan belajar klasikal 46% yaitu 12 siswa tuntas belajar dengan mendapatkan nilai 75 dan masih ada 14 atau 54% siswa belum tuntas. Pada siklus I nilai tertinggi yaitu 92 nilai terendah 50. Berdasarkan tabel hasil belajar pada siklus I diatas, selengkapnya disajikan dalam tabel berikut: 54 52 50 48 Tuntas Tidak Tuntas 46 44 42 Tuntas Tidak Tuntas Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Siswa 4.1.2.2. Deskripsi Siklus II a. Perencanaan Tindakan Siklus II dilakukan mulai hari rabu, tanggal 9 Agustus 2016 sampai dengan hari kamis tanggal 18 Agustus 2016. Pembelajaran dilaksanakan dengan RPP untuk 1 siklus yang dilaksanakan selama 2 minggu. Perencanaan tindakan ada beberapa hal yang direncanakan peneliti, yaitu sebagai berikut: 1) Menentukan materi 2) Mempersiapkan gambar untuk media/alat peraga.

52 3) Menyusun RPP untuk 1 siklus. 4) Menyusun instrumen keaktifan siswa, guru dan soal evaluasi untuk siklus II. b. Pelaksanaan Tindakan Pada siklus II pelaksanaan tindakan berdasarkan RPP yang disusun peneliti. Urutan RPP siklus II adalah: 1) Kegiatan Awal a). Guru mengkondisikan kelas, berdo a, mengabsen, mengatur tempat duduk siswa. b). Guru melakukan apersepsi c). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2) Kegiatan Inti Eksplorasi: a) Guru memperlihatkan gambar organ pernapasan hewan. b) Siswa memperhatikan gambar c) Guru menjelaskan alat-alat pernapasan pada hewan. d) Guru menyiapkan beberapa kartu yang digunakan kartu ini berisi beberapa konsep atau topik yang mungkin cocok untuk sesi review (satu sisi berupa kartu soal dan satu sisi berupa jawaban) e) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang diberikan. f) Setiap siswa mendapatkan satu kartu dan memikirkan jawaban/soal dari kartu yang di pegang. g) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari pasangan/mencocokan kartu yang di pegang dengan kartu kelompok lain. h) Guru juga menyampaikan batasan waktu yang diberikan kepada siswa Elaborasi : a). Guru menjelaskan cara bermain menggunakan flashcard

53 b). Setiap siswa diberikan satu kartu yang berisi pertanyaan maupun jawaban c). Guru memberikan contoh cara bermain flashcard d). Siswa mencari pasangan d). Siswa yang lebih dahulu menemukan pasangannya diberi poin e). Siswa berdiskusi dengan pasangannya f). Setiap pasangan maju kedepan kelas untuk membacakan kartu soal dan kartu jawabannya g).siswa yang lain memperhatikan Konfirmasi : a). Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang mendapat poin 4) Kegiatan Akhir a) Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran b) Penilaian. c) Refleksi d) Guru menutup pelajaran dengan berdo a bersama. e) Keluar kelas dengan tertib pada waktunya. c. Observasi Observasi dilakukan pada saat pembelajaran sedang berlangsung. Pada tahap pengamatan, peneliti meminta bantuan observer untuk mengamati. Observasi dilakukan pada setiap pembelajaran menggunakan pedoman observasi yang sudah disiapkan. Observasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau kekurangan guru dalam mengajar. Pada kegiatan penutup guru membuat kesimpulan dan menutup pelajaran. Hal yang diamati adalah kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru berdasarkan pedoman pengamatan dinilai sudah cukup baik untuk semua aspek. Jalannya kegiatan belajar mengajar sudah cukup lancar. Guru juga dapat mengkondisikan kelas dengan baik. Hal ini sesuai dengan aktivitas siswa

54 yang lebih aktif sehingga aktivitas belajar siswa menunjukkan peningkatan dari pada siklus I. d. Refleksi Refleksi tindakan ini menjelaskan hasil observasi yang telah dilaksanakan. Dalam kegiatan refleksi ini didapatkan beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebagai masukan untuk perbaikan siklus selanjutnya. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain: Bagi Guru: Guru harus lebih bersabar dalam membimbing siswa dalam mencari pasangan kelompok diskusi dan memberikan bantuan bagi siswa yang kurang paham dalam pembelajaran Bagi Siswa: 1) Masih ada siswa yang belum melaksanakan pembelajaran dengan baik, ada yang berbicara sendiri dengan temannya. 2) Rata-rata aktivitas belajar siswa sudah menunjukkan peningkatan dalam siklus ini. Evaluasi yang dihasilkan antara lain: Guru memperhatikan semua siswa sehingga siswa tetap fokus pada pembelajaran yang berlangsung. e. Hasil pelaksanaan Tindakan Hasil observasi kegiatan pembelajaran guru pada siklus II untuk pembelajaran IPA ditemukan hal-hal sebagai berikut: 1). Pada kegiatan awal, guru sudah melaksanakan seluruh kegiatan dengan baik. 2). Pada kegiatan inti, guru juga sudah melaksanakan seluruh kegiatan dengan baik, hanya saja ada beberapa kegiatan yang masih jarang dilakukan guru antara lain: meminta siswa maju ke depan kelas untuk menjelaskan kembali materi yang sudah dijelaskan guru serta masih jarang dalam memandu siswa dalam berdiskusi. 3). Pada kegiatan akhir guru sudah melaksanakan seluruh kegiatan dengan baik.

55 Hasil dari observasi yang telah dilaksanakan pada tindakan kelas 5 siklus II, ditemukan bahwa rata-rata aktivitas belajar siswa sudah baik. Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II No Indikator Tingkat Ratarata Jumlah Kemampuan Skor 1 2 3 4 1. Menyiapkan kartu 3 5 13 5 72 2,8 2. Membagi kartu 2 5 15 4 73 2,8 3. Mencari pasangan 3 5 12 6 73 2,8 4. Mencocokan kartu 3 3 14 6 75 2,9 5. Presentasi 3 4 12 7 75 2,9 6. Kesimpulan 2 4 10 10 80 3,1 Jumlah 448 17,3 Rata-rata 72% 2,8 Kriteria Baik Dari hasil observasi keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA melalui Model pembelajaran Make a Match dengan media Flashcard siklus II diperoleh jumlah rata-rata 17,3 dengan persentase 72%. Hasil observasi aktivitas siswa untuk siklus II masuk dalam kriteria baik. 3.1 3.05 3 2.95 2.9 2.85 2.8 2.75 2.7 2.65 Gambar 4.4. Diagram Aktivitas Siswa Siklus II

56 Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II No Sintak Make a Match Perolehan Skor Rata-rata skor 1. Menyiapkan kartu 12 3 2. Membagi kartu 15 3,75 3. Mencari pasangan 13 3,25 4. Mencocokan kartu 14 3,5 5. Presentasi 15 3,75 6. Kesimpulan 14 3,5 Jumlah skor 81 21 Persentase 93% Kategori Sangat Baik Berdasarkan hasil observasi diatas dapat dijelaskan bahwa menggunakan Model Make a Match dengan media Flashcard dalam pembelajaran IPA memperoleh skor 81 dengan rata-rata skor 21 dan persentase 93%. Dari perolehan data tersebut disimpulkan aktivitas guru dalam proses pembelajaran siklus II masuk dalam kategori sangat baik. 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 Gambar 4.5. Diagram Aktivitas Guru Siklus II Dan pada akhir pembelajaran siklus II yaitu pada pertemuan 3 dilaksanakan evaluasi dengan menggunakan tes objektif. Tabel 4.7

57 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus II Nilai Frekuensi Persentase Kualifikasi 65-70 2 7,7% Tidak tuntas 71-76 3 11,5% Tidak tuntas 77-82 4 15,4% Tuntas 83-88 6 23,1% Tuntas 89-94 5 19,2% Tuntas 95-100 6 23,1% Tuntas Jumlah 26 100% Tabel 4.8 Hasil belajar Siklus II No Pencapaian Siklus II 1. Nilai rata-rata 86 2. Nilai terendah 67 3. Nilai tertinggi 100 4. Siswa yang belum tuntas 5 5. Siswa yang tuntas 21 6. Persentase ketuntasan 81% Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar IPA melalui Model pembelajaran Make a Match dengan media Flashcard siswa kelas 5 diperoleh nilai rata-rata pada kegiatan pembelajaran siklus II yaitu dengan ketuntasan belajar klasikal 81% yaitu 21 siswa tuntas belajar dengan mendapatkan nilai 75 dan masih ada 5 siswa atau 19% siswa belum tuntas. Pada siklus II nilai tertinggi yaitu 100 dan nilai terendah 67. Hasil nilai siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel daftar nilai siswa siklus II pada lampiran. Berdasarkan tabel hasil belajar pada siklus II diatas, selengkapnya disajikan dalam tabel berikut:

58 90 80 70 60 50 40 Tuntas Tidak Tuntas 30 20 10 0 Tuntas Tidak Tuntas Gambar 4.6.Diagram Ketuntasan Siswa 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di kelas 5 SDN Tambaharjo 02, diketahui bahwa sebelum tindakan penelitian dilaksanakan pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih kurang dalam melatih sisiwa untuk melaksanakan pembelajaran yang menarik. Proses pembelajaran yang diterapkan sebelum adanya penerapan Make a Match menyebabkan siswa kelas 5 kurang aktif di dalam proses pembelajaran, tidak ada aktivitas belajar yang bermakna bagi siswa untuk menemukan sebuah konsep materi, kegiatan dalam pembelajaran masih didominasi oleh guru sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran bersifat satu arah dan membuat siswa merasa bosan. Siswa menjadi kurang berani dalam mengemukakan pendapat. Hal tersebut mempengaruhi kurangnya keaktifan serta hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA. Berdasarkan kondisi yang demikian maka perlu adanya tindakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas 5 SDN Tambaharjo 02 dengan menggunakan model pembelajaran inovatif yaitu model Make a Match dengan media Flashcard. Berikut ini tabel 4.9 Perbandingan hasil analisis observasi aktivitas guru dan siswa pada pelaksanaan tindakan siklus 1 dan 2

59 Tabel 4.9 Perbandingan Analisis rata-rata Observasi Siklus I dan II Tindakan Siklus I Siklus II Rata-rata % Rata-rata % Aktivitas Guru 17 69 21 93 Aktivitas Siswa 11 45 17,3 72 Berdasarkan tabel 4.9 Tentang perbandingan analisis rata-rata skor observasi aktivitas guru dan siswa diketahui terjadi peningkatan aktivitas guru dan siswa sari siklus 1 dan siklus II dengan penerapan model Make a Match dengan media Flashcard. Setelah melaksanakan tindakan siklus I rata-rata skor aktivitas guru mencapai 17 dengan presentase 69%. Pada siklus II rata-rata skor aktivitas guru mengalami peningkatan menjadi 21 dengan presentase 93%. Dengan adanya peningkatan aktivitas guru, rata-rata skor aktivitas siswa juga mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata skor aktivitas siswa juga mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata skor aktivitas siswa 11 dengan presentase 45%, kemudian pada siklus II rata-rata skor meningkat menjadi 17,3 dengan presentase 72%. Untuk menjelaskan perbandingan rata-rata hasil analisis skor observasi aktivitas guru dan siswa pada siklus I dan siklus II dapat diketahui pada diagram 4. Sebagai berikut: 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Siklus I Siklus II Aktivitas Siswa Aktivitas Guru Diagram 4.7 Perbandingan Analisis rata-rata Observasi Siklus I dan siklus II

60 Berdasarkan diagram 4.7 Tentang peningkatan rata-rata skor observasi aktivitas guru dan siswa terlihat bahwa setiap siklusnya baik aktivitas guru maupun aktivitas siswa mengalami peningkatan. Peningkatan rata-rata skor aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II dengan menggunakan model Make a Match tersebut berdampak pada peningkatan hasil belajar IPA kelas 5 SDN Tambaharjo 02 Pati. Dapat diketahui bahwa setelah pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan menerapkan model Make a Match dengan Flashcard hasil belajar IPA yang diperoleh siswa semakin baik. Kondisi tersebut terbukti dari nilai hasil tes evaluasi masing-masing siklus, baik siklus I maupun siklus II. Peningkatan rata-rata hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN tambaharjo 02 setelah pelaksanaan tindakan siklus I dan Siklus II dapat diketahui dalam tabel 4.10 sebagai berikut. Tabel 4.10 Perbandingan rata-rata Hasil Belajar IPA Siklus I dan Siklus II Hasil Tindakan Siklus I Siklus II Rata-rata % Rata-rata % Hasil belajar IPA 74 46 86 81 Pada pelaksanaan tindakan siklus I nilai rata-rata siswa mencapai 74 dengan presentase 46%. Dari perolehan data hasil penelitian tersebut dapat dinyatakan bahwa tindakan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I sudah menunjukkan peningkatan hasil belajar tetapi hasil yang diperoleh masih belum maksimal, maka dari itu masih perlu dilakukan perbaikan pada siklus II. Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II, diketahui bahwa hasil belajar IPA menunjukkan peningkatan, nilai rata-rata hasil belajar IPA yang diperoleh siswa 86 dengan pencapaian presentase 81%. Kondisi yang demikian menunjukkan bahwa hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II telah berhasil karena siswa tuntas sudah lebih dari 80% seperti indikator keberhasilan yang diharapkan. Untuk memperjelas peningkatan rata-rata nilai hasil belajar siklus I dan Siklus II diketahui melalui diagram 4.8 Sebagai berikut:

61 86 84 82 80 78 76 Rata-rata 74 72 70 68 Siklus I siklus II Berdasarkan pengamatan selama pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus I dan Siklus II terlihat rata-rata kemampuan siswa di dalam proses pembelajaran semakin baik dan mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Siswa lebih antusias dan aktif mengikuti setiap proses pembelajaran yang berlangsung menjadi lebih menarik dan bermakna bagi siswa, proses pembeljaran tidak hanya terpusat pada guru tetapi siswa juga terlibat dalam proses pembelajaran. Pada siklus I masih terdapat kekurangan yaitu tingkat ketuntasan masih kurang dari 80% atau masih dikatakan kurang dari indikator keberhasilan yang diharapkan, sehingga peneliti harus melakukan penelitian pada siklus II. Hasil siklus II lebih baik dari siklus I dan sudah bisa dikatakan berhasil karena presentase ketuntasan mencapai 81%, meskipun masih ada 5 siswa yang belum tuntas. Berdasarkan data yang peneliti dapatkan melalui hasil nilai ulangan harian, 5 siswa ini memang memiliki nilai dibawah KKM untuk semua mata pelajaran. Secara garis besar, penggunaan model Make a Match dengan media Flashcard sudah memberikan banyak hal positif bagi siswa, dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar IPA. Dapat dikatakan bahwa model Make a Match dapat meningkatkan aktivitas belajar secara kognitif, peningkatan hasil belajar secara kognitif ditunjukkan dengan meningkatnya hasil belajar IPA

62 pada siswa kelas 5 SDN Tambaharjo 02 setelah dilaksanakannya tindakan penelitian menggunakan model Make a Match dnegan media Flashcard. Dari hasil penelitian tersebut terbukti bahwa penggunaan model make a match dengan media flashcard dapat meningkatkan hasil belajar.