BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 < 60 Tidak Tuntas 9 56,25 %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tuntas 8 40% 2 <75 Tidak Tuntas 12 60% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kramat di jalan Mojoagung no. 1A Desa Kramat Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan. SD Negeri 1 Kramat memiliki enam kelas dari kelas I sampai kelas VI dengan jumlah siswa 143 yang terdiri dari 71 siswa laki-laki dan 72 siswa perempuan. Jumlah siswa kelas 4 ada 29 siswa dengan rincian siswa laki-laki 13 siswa dan siswa perempuan 16 siswa. Berdasarkan data yang diperoleh dengan menggunakan lembar evaluasi pada materi kenampakan bumi dan bulan ditemukan sebanyak 17 siswa (60%) yang memperoleh nilai di bawah KKM 70 sedangkan siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 12 siswa atau 40%. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada materi tersebut yaitu 59. Hasil belajar yang kurang optimal tersebut disebabkan dalam proses beljar mengajar guru cenderung menggunakan ceramah dan tidak menggunakan alat peraga. Hal ini menyebabkan siswa merasa kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan guru. Secara lebih rinci data hasil pembelajaran siswa yang ditunjukkan melalui ketuntasan belajar sebelum dilakukan tindakan, dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : No. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA Pada Pra Siklus Skor Kriteria Ketuntasan Jumlah Frekuensi Persentase (%) 1. < 70 Tidak Tuntas 17 60 2. 70 Tuntas 12 40 Jumlah 29 100 Berdasarkan tabel 4.1 terlihat jelas perbandingan antara siswa yang mencapai ketuntasan belajar (KKM 70) adalah sebanyak 12 siswa. Sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 17 siswa. 47

48 Gambar 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA Pada Pra Siklus Berdasarkan data hasil belajar yang rendah dari peserta didik kelas 4 di SD Negeri 1 Kramat Tahun Pelajaran 2012/2013 di atas, melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian ini akan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation berkolaborasi dengan model pembelajaran Snowball Throwing yang akan diberikan pada masing-masing siswa guna meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang akan dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri 3 pertemuan. 4.1.2 Deskripsi Siklus 1 4.1.2.1 Perencanaan Pada siklus 1 ini akan dilaksanakan kegiatan pembelajaran sebanyak 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan 2 jam pelajaran. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru menggunakan model pembelajaran Group Investigation dimana guru menggunakan alat peraga dalam menyampaikan materi pembelajaran. Persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan siklus 1 adalah mempersiapkan alat peraga, buku yang digunakan, menyiapkan lembar kerja siswa, lembar observasi yang akan digunakan untuk menilai kegiatan siswa dan

49 guru yang digunakan dalam penelitian agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. 4.1.2.2 Implementasi Tindakan Siklus 1 dilaksanakan 3 kali pertemuan yaitu 2 kali kegiatan belajar mengajar dengan model Group Investigation berkolaborasi dengan model Snowball Throwing dan 1 kali soal evaluasi. Di mana pada setiap pertemuan berlangsung selama 70 menit (dua jam pelajaran). Kegiatan dilaksanakan mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan penutup. Pertemuan 1 a. Kegiatan Awal Pada pertemuan 1 ini guru membuka pelajaran dengan menyiapkan siswa untuk berdoa, siswa memberi salam kepada guru, guru melakukan presensi. Setelah itu, guru memberikan motivasi. Kemudian guru memberi apersepsi kepada siswa berupa pertanyaan Bencana alam apa yang pernah terjadi di daerah tempat tinggalmu?. Siswa merespon pertanyaan guru dengan menunjukkan jari dan menunjukkan bangun datar yang ada pada pameran. Setelah itu, guru menyampaikan tujuan pelajaran. b. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti guru membagi kelompok kecil yang setiap kelompok terdiri dari 4-6 anak secara heterogen. Kemudian guru menjelaskan scenario pembelajaran group investigasi yang akan dilakukan, lalu guru memutarkan video mengenai terjadinya erosi dan abrasi. Berdasarkan video yang telah diputar tadi, siswa secara berkelompok menginvestigasi pengaruh perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan serta pencegahannya mengenai terjadinya erosi dan abrasi meliputi penyebabnya. Setelah selesai menginvestigasi dengan berbagai sumber, siswa membuat laporan akhir sesuai materi masing-masing kelompok. Siswa perwakilan dari tiap kelompok mempresentasikan hasil investigasi kelompoknya. Setelah semua

50 kelompok mempresentasikan hasil investigasinya, setiap siswa membuat satu pertanyaan berdasarkan materi yang dipelajari pada kertas yang digulung seperti bola salju. Siswa saling melempar bola salju yang berisi pertanyaan kepada siswa lain, siswa menjawab pertanyaan yang terdapat pada bola salju. c. Kegiatan Akhir Pada akhir pembelajaran siswa dibantu guru membuat kesimpulan dari pembelajaran yang dilakukan, guru memberikan penguatan dari hasil pembelajaran. Guru memberikan kesmpatan siswa untuk bertanya hal-hal yang belum jelas dari materi pembelajaran. Setelah evaluasi selesai guru melakukan tindak lanjut berupa tugas rumah. Pertemuan ke 2 a. Kegiatan Awal Kegiatan awal guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dicapai dan memberi motivasi dengan memberikan pertanyaan apakah kalian tahu penyebab terjadinya tanah longsor?. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti guru kembali membagi kelompok kecil yang berjumlah 4-6 siswa secara heterogen, guru kembali menjelaskan scenario pembelajaran group investigasi yang akan dilakukan. Kemudian guru memutarkan video mengenai penyebab dan pengaruh terjadinya banjir dan longsor. Siswa secara berkelompok menginvestigasi pengaruh perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan serta pencegahannya mengenai terjadinya banjir dan longsor berdasarkan video yang telah diputar tadi. Setelah selesai menginvestigasi siswa membuat laporan akhir sesuai materi masing-masing kelompok. Siswa secara perwakilan mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil investigasinya, setiap siswa membuat satu pertanyaan berdasarkan materi yang dipelajari pada kertas yang digulung seperti bola salju. Siswa saling melempar bola salju yang

51 berisi pertanyaan kepada siswa lain, siswa menjawab pertanyaan yang terdapat pada bola salju. c. Kegiatan Akhir Pada akhir pembelajaran guru memberikan penguatan berupa pertanyaanpertanyaan yang dikemas dalam bentuk permainan memecahkan masalah. Kemudian guru memberikan soal-soal evaluasi. Setelah itu guru memberikan tugas rumah mencari gambar-gambar tentanag abrasi,erosi,banjir, dan longsor. Pertemuan ke 3 a. Kegiatan Awal Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan member motivasi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang pelajaran pada pertemuan yang sebelumnya. b. Kegiatan Inti Guru menggali pengetahuan siswa tentang penyebab dan pengaruh dari terjadinya abrasi,erosi,banjir, dan longsor. Guru memberikan pertanyaanpertanyaan untuk dijawab siswa mengenai materi yang telah disampaikan. Kemudian guru meminta siswa mengerjakan soal evaluasi sebanyak 40 butir soal dengan waktu yang ditentukan. Kemudian di bahas secara bersama-sama. Guru memberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa, siswa yang mendapat nilai di bawah KKM 70 akan dilakukan remidi atau perbaikan, sedangkan siswa yang telah tuntas dalam belajar atau mendapat nilai di atas KKM 70 akan diberikan pengayaan. Soal evaluasi pada siklus 1 yang diberikan kepada siswa digunakan untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar setelah menggunakan model pembelajaran group investigation berkolaborasi dengan model snowball throwing. 4.1.2.3 Hasil Tindakan Siklus 1 Setelah dilaksanakan tindakan dalam pembelajaran diberikan evaluasi tertulis kepada siswa pada pertemuan ketiga. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari hasil belajar IPA sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah

52 dilaksanakan tindakan pada siklus 1. Hasil nilai yang diperoleh siswa pada siklus 1 dari jumlah seluruh siswa yaitu 29 siswa yang mencapai ketuntasan belajar dengan KKM 70 sebanyak 75% atau 22 siswa, sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal sebanyak 25% atau 7 siswa. Dengan demikian dalam pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berkolaborasi dengan model snowball throwing, hasil belajar IPA siswa meningkat dibandingkan nilai hasil belajar sebelum diadakan tindakan meskipun masih ada beberapa siswa yang belum mencapai KKM, ini terjadi karena penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berkolaborasi dengan model snowball throwing belum maksimal karena masih banyak siswa yang belum berani bertanya dan mengusulkan pendapat dalam proses penginvestigasian dalam kelompok 4.1.2.4 Refleksi Siklus 1 Berdasarkan analisis tes pada akhir siklus 1 terdapat 22 siswa atau 75% yang tuntas dan 7 siswa atau 25% tidak tuntas belajar, sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran. Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus 1 akan diadakan perbaikan maka dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 agar hasil belajar siswa mata pelajaran IPA dapat tercapai secara optimal. Adapun hasil refleksi pada siklus 1 antara lain: a. Pertemuan 1 1. Penjelasan guru dalam menyampaikan materi yang cepat. 2. Pembentukan kelompok masih diwarnai keributan. 3. Siswa masih ragu-ragu dalam bertanya tentang kesulitannya terhadap materi dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru. b. Pertemuan 2 1. Kurangnya bimbingan dari guru pada saat membuat pertanyaan pada bola salju. 2. Banyaknya siswa yang pandai dan aktif mendominasi pembelajaran.

53 c. Pertemuan 3 1. Terdapat siswa yang belum siap mengikuti pembelajaran. 2. Terdapat siswa yang mengganggu temannya saat mengerjakan soal evaluasi. A. Kelebihan 1. Guru memiliki RPP dan indikator pembelajaran yang mengarah pada pengembangan berpikir tingkat tinggi. 2. Pada saat kegiatan awal, guru menyampaikan apersepsi, tujuan pembelajaran dan memberikan kesempatan pada siswa untuk membuat kesimpulan. 3. Pada saat proses pembelajaran, siswa menempati tempat duduk sesuai dengan perintah guru kelas, mendengarkan tujuan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dengan baik. B. Kelemahan 1. Pada saat kegiatan awal, guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran terlalu cepat, sehingga siswa kurang memahami apa yang harus dia pelajari ketika pembelajaran. 2. Pada saat proses pembelajaran, siswa dalam kegiatan berkelompok kurang mendapat bimbingan dari guru yang lebih intensif. 3. Manajemen waktu pembelajaran kurang berjalan dengan baik sehingga pembelajaran belangsung kurang efektif dan efisien. 4. Guru masih kurang dalam membimbing penulisan tegak bersambung. 5. Pemberian kesimpulan pada akhir pembelajaran belum dilakukan bersama-sama siswa. 4.1.3 Deskripsi Siklus 2 1.1.3.1 Perencanaan Berdasarkan kekurangan-kekurangan pada siklus 1, guru membuat perencanaan kembali untuk memperbaiki pembelajaran siklus 2 pada materi cara pencegahan kerusakan lingkungan meliputi abrasi, erosi, banjir, dan longsor dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe group investigation

54 berkolaborasi dengan model snowball throwing. Siklus 2 dilaksanakan pada bulan april minggu ketiga sebanyak 3 pertemuan dengan persiapan menyususn RPP pada tiap pertemuan, membuat lembar observasi, menyiapkan alat peraga dan bahan pembelajaran sesuai RPP agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. RPP dapat dilihat dalam lampiran. 1.1.3.2 Implementasi Tindakan Siklus 2 dilaksanakan 3 kali pertemuan dengan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang sudah direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Kegiatan dilaksanakan mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pertemuan 1 a. Kegiatan Awal Pada kegiatan awal guru menyampaikan tujuan dan manfaat pada materi pembelajaran dan memberikan motivasi kepada siswa dengan menunjukkan gambar orang yang membuang sampah pada tempatnya. Kemudian siswa disuruh menyebutkan apa manfaat dalam kehidupan sehari-hari dari gambar tersebut. b. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti guru membagi kelompok kecil yang setiap kelompok terdiri dari 4-6 anak secara heterogen, guru menjelaskan skenario pembelajaran group investigation yang akan dilakukan. Kemudian guru menunjukkan gambargambar mengenai cara pencegahan abrasi dan erosi. Secara berkelompok siswa menginvestigasi cara-cara pencegahan abrasi dan erosi. Kemudian setiap kelompok membuat laporan akhir berdasarkan hasil investigasi kelompoknya. Siswa secara perwakilan mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, siswa diminta membuat satu pertanyaan pada kertas yang digulung seperti bola salju. Pertanyaan yang di buat berdasarkan materi yang dipelajari hari ini. Siswa saling melempar bola salju yang berisi pertanyaan kepada siswa lain, siswa menjawab pertanyaan yang terdapat pada bola salju. Guru dalam proses pembelajaran ini

55 berperan sebagai fasilitator dan leader bagi siswanya. Guru memberikan penguatan dan penjelasan materi secara keseluruhan dan menjelaskan hal-hal yang belum jelas kepada siswa. c. Kegiatan Akhir Pada akhir pembelajaran guru memberikan penguatan berupa pertanyaanpertanyaan yang dikemas dalam bentuk permainan teka-teki silang (TTS). Setelah itu guru meberikan soal sebagai pendalaman materi sebanyak 5 soal. Setelah itu guru di akhir pembelajaran memberikan pekerjaaan rumah. Pertemuan 2 a. Kegiatan Awal Kegiatan awal guru melakukan apersepsi dengan menanyakan seputar materi yang akan diajarkan yaitu apakah yang dimaksud dengan reboisasi?. Guru memberikan motivasi dengan memberikan pertanyan-pertanyaan tentang pelajaran sebelumnya. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran. b. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti guru kembali membagi kelompok kecil yang setiap kelompok terdiri dari 4-6 anak secara heterogen, guru menjelaskan skenario pembelajaran group investigation yang akan dilakukan. Masih sama seperti pertemuan pertama, guru menunjukkan gambar-gambar mengenai cara pencegahan banjir dan longsor. Siswa secara berkelompok menginvestigasi caracara pencegahan banjir dan longsor. Masing-masing kelompok membuat laporan akhir dan salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Setelah selesai mempresentasikan hasil kerja semua kelompok. Siswa diminta untuk membuat pertanyaan pada kertas yang digulung seperti bola salju. Pertanyaan yang dibuat berdasarkan materi pelajaran hari ini. Siswa saling melempar bola salju yang berisi pertanyaan kepada siswa lain, siswa menjawab pertanyaan yang terdapat pada bola salju.

56 c. Kegiatan Akhir Pada kegiatan penutup guru member penguatan dengan memberikan permaian lost game. Dimana siswa disuruh mencari jalan keluar pada suatu perjalanan yang penuh dengan rintangan yaitu soal-soal yang perlu dijawab siswa agar bisa meneruskan perjalanannya. Siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi, guru memberikan penilaian pada siswa serta memberikan PR untuk dikerjakan di rumah. Pertemuan 3 a. Kegiatan Awal Kegiatan awal guru memberikan apersepsi dengan mengajak bernyanyi, kemudian motivasi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi sebelumnya dan menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran. b. Kegiatan Inti Kegiatan inti guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang cara-cara mencegah abrasi,erosi,banjir, dan longsor dan mengulas kembali mengenai materi pembelajaran. Siswa menanyakan hal-hal yang belum jelas. Siswa membuat beberapa pertanyaan yang akan diberikan kepada temannya dan siswa yang ditunjuk harus siap menjawab pertanyaan yang diberikan oleh temannya. c. Kegiatan Akhir Pada kegiatan penutup siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi, siswa bersama guru membahas evaluasi, guru memberikan penilaian kepada siswa. 1.1.3.3 Hasil Tindakan Siklus 2 Setelah dilaksanakan tindakan dalam pembelajaran sebanyak 2 kali pertemuan kemudian diberikan evaluasi tertulis kepada siswa pada pertemuan ketiga di siklus 2. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada mata pelajaran IPA setelah dilaksanakan tindakan pada siklus 2. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi pada siklus 2. Hasil nilai yang diperoleh siswa pada siklus 2 terdapat 27 siswa atau 95% sudah mencapai KKM 70. Dengan demikian penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

57 group investigation berkolaborasi dengan model snowball throwing pada mata pelajaran IPA dikatakan berhasil karena sudah sesuai dengan indikator kinerja yang direncanakan. 1.1.3.4 Refleksi Siklus 2 Berdasarkan analisis hasil tes pada akhir siklus 2 terdapat 27 siswa atau 93% yang telah tuntas hasil belajarnya. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan bukti meningkatnya jumlah siswa yang tuntas dengan KKM 70. Hal ini terjadi karena siswa sudah paham tentang materi perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan serta pencegahannya dan pengaruhnya terhadap daratan serta pencegahannya. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe group investigation siswa dapat menemukan sendiri materi yang dipelajari karena melalui penginvestigasian kelompok, serta dikolaborasikan dengan model snowball throwing dapat membantu siswa sebagai penguatan agar siswa tidak lupa terhadap materi yang dipelajari. Berdasarkan hasil analisis tes pada akhir siklus 2 ini, terdapat 27 siswa atau 93% yang telah mencapai ketuntasan belajar siswa dengan nilai rata-rata 82 dengan kata lain nilai rata-rata tersebut sudah diatas KKM 70 sehingga tidak perlu diadakan tindakan kembali. A. Kelebihan 1. Guru memiliki RPP dan indikator pembelajaran yang mengarah pada pengembangan berpikir tingkat tinggi. 2. Pada saat kegiatan awal, guru menyampaikan apersepsi, tujuan pembelajaran dan memberikan kesempatan pada siswa untuk membuat kesimpulan. 3. Pada saat proses pembelajaran, siswa menempati tempat duduk sesuai dengan perintah guru kelas, mendengarkan tujuan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dengan baik terutama dalam proses menginvestigasi. 4. Pemberian kesimpulan pada akhir pembelajaran sudah dilakukan bersama-sama siswa.

58 5. Pada saat proses pembelajaran, siswa dalam kegiatan berkelompok dan presentasi bimbingan dari guru sudah baik B. Kelemahan 1. Manajemen waktu pembelajaran kurang berjalan dengan baik sehingga pembelajaran belangsung kurang efektif dan efisien. 2. Siswa masih kesulitan dalam menulis tegak bersambung. 1.1.3.5 Analisis Data 4.1.3.5.1 Siklus 1 berdasarkan proses belajar mengajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berkolaborasi dengan model snowball throwing didapat hasil belajar pada siklus 1 yang dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut ini. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 70) data hasil perolehan nilai pada siklus 1 dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.14. No. Skor Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar IPA Siklus 1 Kriteria Ketuntasan Jumlah Frekuensi Persentase (%) 1. < 70 Tidak Tuntas 6 21 2. 70 Tuntas 23 79 Jumlah 29 100 Tabel 4.12 mendeskripsikan ketuntasan belajar siswa pada siklus 1, yaitu dari 29 siswa kelas 4 menunjukkan hasil sebagai berikut, ada 23 siswa dengan persentase 79% telah tuntas belajarnya dengan KKM 70 dan siswa yang tidak tuntas belajarnya ada 6 siswa dengan persentase 18%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.14 dapat dilihat pada diagram 4.3

59 Diagram 4.2 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA Pada Siklus 1 Diagram 4.3 mendeskripsikan bahwa 23 siswa dengan persentase 79% sudah mendapatkan nilai 70 sehingga dapat diartikan 79% dari jumlah siswa kelas 4 telah menguasai konsep perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan serta pencegahannya terhadap daratan dan pengaruhnya serta pencegahannya melalui peningkatan dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berkolaborasi dengan model snowball throwing. Sedangkan 6 siswa dengan persentase 21% masih tidak tuntas belajarnya. Dengan demikian menunjukkan bahwa indikator kinerja pada penelitian sudah mencapai 75% tetapi belum mencapai 90% dari jumlah siswa yang tuntas belajarnya. Maka dari itu untuk memantapkan dari siklus 1 ini akan dilanjutkan pada siklus 2 sebagai pemantapan.

60 4.1.3.5.2 Siklus 2 Berdasarkan proses belajar mengajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berkolaborasi dengan model snowball throwing didapat hasil belajar pada siklus 2 yang dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut ini. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 70) data hasil perolehan nilai pada siklus 2 dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.15. No. Skor Tabel 4.3 Ketuntasan Belajar IPA Siklus 2 Kriteria Ketuntasan Jumlah Frekuensi Persentase (%) 1. < 70 Tidak Tuntas 2 7 2. 70 Tuntas 27 93 Jumlah 29 100 Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar siswa dari perolehan nilai siklus 2 bahwa hanya 2 siswa atau 7% yang memilki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 70), dan terdapat 93% atau 27 siswa yang sudah mencapai ketuntasan minimal. Hal ini berarti penguasaan konsep tentang materi perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan serta pencegahannya terhadap daratan dan pengaruhnya serta pencegahannya melalui peningkatan dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berkolaborasi dengan model snowball throwing. Ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada diagram lingkar di bawah ini.

61 Diagram 4.3 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA Pada Siklus 2 Diagram 4.3 mendeskripsikan bahwa terjadi peningkatan ketuntasan kembali ketuntasan belajar siswa sebanyak 27 siswa dengan persentase 93% sudah mencapai KKM dan 2 siswa dengan persentase 7% belum mencapai KKM 70. Berdasarkan indikator kinerja yang telah direncanakan penelitian ini sudah dikatakan berhasil karena sudah mencapai indikator kinerja yaitu 90% dari jumlah siswa sudah mencapai ketuntasan belajar. Berdasarkan Distribusi nilai tess dan ketuntasan belajar siswa pada pra siklus dan siklus 2 ada peningkatan hasil belajar setelah dilaksanakannya pembelajaran kooperatif tipe group investigation berkolaborasi dengan model snowball throwing. Hal ini terbukti pada siklus 2 terdapat peningkatan hasil belajar 53% dari pra siklus. Dengan demikian dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berkolaborasi dengan model snowball throwing dapat dikatakan meningkatkan hasil belajar IPA disbanding dengan menggunbakan model ceramah. 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas maka dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA setelah diterapkan model pembeljaran kooperatif tipe group investigation berkolaborasi dengan model snowball throwing. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil

62 belajar siswa setelah diadakan tindakan pada siklus 1 dan siklus 2. Hal ini dapat dapat dilihat pada tabel 4.18 yaitu perbandingan nilai hasil belajar pada pra siklus, nilai pada siklus 1 dan nilai pada siklus 2. Ketuntasan Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 Frek. Siswa Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Persen tase (%) Frek. Siswa Persen tase (%) Frek. Siswa Persen tase (%) Tidakl Tuntas (< 70) 17 60 6 21 2 7 Tuntas ( 70) 12 40 23 79 27 93 Jumlah 29 100 29 100 29 100 Dari tabel 4.4 di atas terlihat bahwa ketuntasan belajar dari pra siklus ke siklus 1 dan siklus 2 selalu mengalami peningkatan. Pada pra siklus ketuntasan belajar hanya tercapai 40% atau 12 siswa sebelum diadakan tindakan. Setelah proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berkolaborasi dengan model snowball throwing mengalami peningkatan hasil belajar pada siklus 1 sebesar 79% atau 23 siswa dan mengalami peningkatan kembali pada siklus 2 menjadi 93% atau 27 siswa telah mencapai ketuntasan belajar dengan nilai KKM 70. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar siswa mata pelajaran IPA di SD Negei 1 Kramat Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 mengalami peningkatan mulai pra siklus hingga siklus 2 sebesar 53%. Tabel perbandingan ketuntasan hasil belajar pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 dapat diperjelas dengan diagram 4.4.

63 Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar IPA Pada Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2 Berdasarkan gambar 4.4 di atas tampak bahwa ketuntasn belajar siswa mengalami peningkatan dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Dari diagram diatas menunjukkan jumlah ketuntasan belajar siswa meningkat. Pada kondisi pra siklus sebelum diberikan tindakan jumlah ketuntasan belajar siswa hanya mencapai 12 siswa dengan persentase 40% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 17 siswa dengan persentase 60%. Setelah diberikan tindakan pada siklus 1 ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 23 siswa dengan persentase 79% sudah tuntas belajarnya dan 6 siswa mencapai jumlah siswa yang tuntas belajarnya meningkat, pada kondisi awal terdapat 17 siswa dengan persentase 60% yang tidak tuntas dan 12 siswa atau 40% yang tuntas belajarnya, setelah diadakan tindakan pada siklus 1 meningkat menjadi 23 siswa atau 79% yang telah tuntas belajarnya dan 6 siswa atau 21% yang masih tidak tuntas. Pada siklus 2 ketuntasan belajarnya kembali meningkat menjadi 27 siswa atau 93% pada mata pelajaran IPA. Dari paparan hasil penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berkolaborasi dengan model snowball throwing dapat

64 meningkatkan hasil belajar IPA. Dalam proses pembelajaran guru menampilkan video dan gambar-gambar serta permaian-permainan sehingga anak lebih tertarik dan antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Proses investigasi yang dilakukan siswa dalam kelompok mampu menghilangkan konsep abstrak dalam diri siswa menjadi konkret sehingga siswa mudah menemukan apa yang dipelajarinya serta mudah untuk mengingat materi yang dipelajari. Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation sangat dinanti siswa karena dengan model tersebut siswa dapat mengembangkan kretivitas pada dirinya untuk terlibat penuh dari awal hingga akhir proses pembelajaran. Selain model pembelajaran yang dikolaborasikan dengan model snowball throwing membantu siswa menghilangkan kebosanan dalam kegiatan belajar karena guru menggunakan varian baru dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya menggunakan metode ceramah. Hal ini terjadi karena model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berkolaborasi dengan model snowball throwing disajikan secara menarik dengan berbagai proses investigasi yang dilakukan sendiri oleh siswa bekerja sama dengan teman sekelompoknya, ditambah dengan adanya siswa membuat sendiri pertanyaan yang dibuat dalam kertas bola salju kemudian siswa saling melempar bola salju tersebut yang berfungsi sebagai pengauatan materi pelajaran. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan kondusif karena siswa lebih leluasa menemukan sendiri pengetahuan yang dipelajarinya. Siswa merasa lebih senang dengan model pembelajaran yang dilakukan karena siswa merasa proses pembelajaran dilakukan sambil bermain. Selain itu model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berkolaborasi dengan model snowball throwing juga menumbuhkan dan memupuk keberanian siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan guru saat berada dalam proses belajar di kelas, yang dulunya tidak mau atau malu menjawab pertanyaan guru menjadi mau menjawab tanpa rasa malu. Mereka juga percaya diri saat menyampaikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan saat bola bola salju dilempar, siswa tidak takut atau ragu-ragu dalam membuktikan jawabannya.

65 Dari uraian penelitian yang telah disajikan, maka penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri 1 Kramat Kecamatan Penawangan Kabupaten Purwodadi semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Untari (2011) dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Pokok Bahasan Energi Melalui Model Kooperatif Tipe Group Investigation Pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Magdyogondo 03 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012, Joko Susilo (2012) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Strategi Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas 4 SD N 01 Ngunut Jumantolo Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012, Rendy Hermawan (2012) dengan judul Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Group Investigation Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri 06 Metro Barat Tahun Pelajaran 2011/2012, Safitri (2011) dengan judul Penerapan Model Cooperative Learning Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Cahaya dan Sifat-Sifatnya Siswa Kelas V SDN Leuwiranji 04 Kecamatan Rumoin Kabupaten Bogor Tahun Pelajaran 2009/2010, dan Sutiyono (2011) dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar IPA melalui Cooperative Learning snowball Throwing Tentang Energi dan Perubahannya Siswa Kelas 4 SD 2 Besito Gebog Kudus Tahun Pelajaran 2010/2011.