Lampiran 1. Gambar umbi singkong

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Tablet Asam Folat. Sebagai contoh F1 (Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 1%).

Kentang. Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong. Diblender hingga halus. Residu. Filtrat. Endapan. Dibuang airnya. Pati

Zubaidi, J. (1981). Farmakologi dan Terapi. Editor Sulistiawati. Jakarta: UI Press. Halaman 172 Lampiran 1. Gambar Alat Pencetak Kaplet

Lampiran 1. Contoh Perhitungan Pembuatan Tablet Isoniazid

Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Buah Stroberi

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan singkong

Gambar Selulosa Mikrokristal dari Nata de Coco

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung ph 1,2. NO C (mcg/ml) =X A (nm) = Y X.Y X 2 Y 2

LAMPIRAN. Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan ODF Antalgin

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Timbangan analitik EB-330 (Shimadzu, Jepang), spektrofotometer UV

Lampiran 1. Gambar Berbagai Jenis Kentang. Kentang Putih. Kentang Kuning. Kentang Merah. Universitas Sumatera Utara

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan-bahan yang digunakan adalah verapamil HCl (Recordati, Italia),

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pembuatan Amilum Biji Nangka. natrium metabisulfit agar tidak terjadi browning non enzymatic.

Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Pemeriksaan Bahan Baku Pemeriksaan bahan baku ibuprofen, HPMC, dilakukan menurut Farmakope Indonesia IV dan USP XXIV.

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema pembuatan ODF metoklopramid. Sorbitol + Sukralosa + As.askorbat

10); Pengayak granul ukuran 12 dan 14 mesh; Almari pengenng; Stopwatch;

BAB III METODE PENELITIAN. ketoprofen (Kalbe Farma), gelatin (Brataco chemical), laktosa (Brataco

Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI

Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm

FORMULASI SEDIAAN TABLET PARASETAMOL DENGAN PATI BUAH SUKUN (Artocarpus communis) SEBAGAI PENGISI

Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

Lampiran 1. Data Hasil Uji Kekerasan, Uji Friabilitas, dan Uji Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Bahan dan Alat

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul

Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

LAMPIRAN. Lampiran 1. Umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott) Lampiran 2. Pati umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Bahan Baku Ibuprofen

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tepung daging lidah

Gambar 2. Daun Tempuyung

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 2. Sampel B Sirup Kering

Lampiran 1. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Celestamin, Ocuson, dan Polacel : DKL A1. Expire Date : September 2015

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)

Kentang (Solanum tuberosum L.)

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.

LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK GRANUL PEMBAWA

LAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan viskositas larutan alginat. Pengukuran viskositas menggunakan viskosimeter Broookfield

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

Ditimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Baku Profenofos. Konsentrasi 1665,5 mcg/ml sebagai Larutan Baku I (LB1)

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor

No Nama RT Area k Asym N (USP)

Lampiran 1. Gambar alat KCKT dan syringe 100 µl

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pelarut HCl 0,1 N

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

Lampiran 1. Perhitungan Bobot Jenis Sampel. 1. Kalibrasi Piknometer. Piknometer Kosong = 15,302 g. Piknometer berisi Aquadest Panas.

Jarak yang digerakkan oleh pelarut dari titik asal = 17 cm = 0,9235 = 0,9058 = 0,8529. Harga Rf untuk sampel VIII + baku pembanding = = 0,8588

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

3 METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1 Pembuatan Larutan Methyl Violet = 5

Lampiran 1. Data Pengukuran Waktu Kerja Larutan Kuning Metanil

a = r = Y = 0,3538 X =2 Y = a X + b Lampiran 1. Perhitungan Persamaan Regresi Besi No. X Y XY X 2 Y 2 0,0 0,00 0,0000 0,0000 0,000 0,0992 0,5670 0,315

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK GRANUL PEMBAWA. Pengujian Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 32,67 ± 0,37

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak. kering akar kucing dengan kadar 20% (Phytochemindo), laktosa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

Lampiran 1. Flowsheet Rancangan Percobaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian bersifat eksperimental yaitu dilakukan pengujian pengaruh

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB IV PROSEDUR KERJA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

LAMPIRAN A HASIL DETERMINASI TANAMAN PISANG AGUNG

Lampiran 1. Gambar Kertas HVS Bekas, ᾳ selulosa, dan SMKHB. Gambar 1. Gambar 2. Keterangan : Gambar 1 : Kertas HVS bekas. Gambar 2 : Alfa Selulosa

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil uji formula pendahuluan (Lampiran 9), maka dipilih

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan Tablet Effervescent Tepung Lidah Buaya. Tablet dibuat dalam lima formula, seperti terlihat pada Tabel 1,

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet

3 METODE. Waktu dan Tempat Penelitian. Metode Penelitian. Ekstraksi Minyak Biji Kamandrah Metode Pengempaan

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB IV METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR LAMPIRAN. No. Judul Halaman. 1. Pelaksanaan dan Hasil Percobaan Pendahuluan a. Ekstraksi pati ganyong... 66

LAMPIRAN. Larutan dapar fosfat ph 7,4 isotonis

Lampiran 1.Gambar alat pencetak kapsul dan pengering kapsul. Gambar alat pencetak kapsul

FORMULASI TABLET PARASETAMOL MENGGUNAKAN TEPUNG BONGGOL PISANG KEPOK (Musa paradisiaca cv. Kepok) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT

Transkripsi:

Lampiran 1. Gambar umbi singkong a b c Keterangan: a = Umbi singkong b = Pati Singkong c = Pati Sitrat 51

Lampiran 2. Flowsheet isolasi pati singkong Umbi singkong Dikupas kulit umbi Dicuci dengan aquadest Ditimbang (umbi 5 kg) Diparut dengan menggunakan Parutan Stainless steel Ditambahkan air sampai menjadi bubur Diperas dengan menggunakan kain blacu berwarna putih Filtrat Residu Direndam selama lebih kurang 24 jam Dibuang cairan atas Dilakukan pencucian berulang-ulang Pati putih Pati singkong kering Dikeringkan dibawah sinar matahari Dikeringkan massa lembab dikeringkan dilemari pengering pada suhu 40-50 o C selama lebih kurang 72 jam. 52

Lampiran 3. Flowsheet pembuatan pati sitrat 100 g pati singkong Dicampurkan dengan 200 g asam sitrat Ditambahkan air Dicampur sampai lembab tanah Dikeringkan pada suhu 60 o C selama 24 jam Disesuaikan suhu oven disesuaikan 135-160 o C selama 2 jam Dikeluarkan dari oven Diaduk dalam air selama 10 menit Disaring Dicuci Dikeringkan selama satu malam Pati Sitrat 53

Lampiran 4. Perhitungan isolasi pati singkong Pehitungan rendemen pati singkong Berat Umbi Singkong Berat Pati Singkong = 5000 gram = 670 gram berat patisingkong (g) Rendemen Pati Singkong = 100% berat umbi singkong (g) 670 gram = 100% 5.000 gram = 13,4% Lampiran 5. Contoh perhitungan pembuatan tablet isoniazid Sebagai contoh diambil tablet isoniazid dengan konsentrasi pati sitrat 5% (formula F2). Berat 100 tablet Berat Isoniazid dalam tablet Pati Sitrat Mucilago Amily (pengikat) = 100 x 0,400 g = 40 g = 100 x 0,300 g = 30 g = 5% x 40 g = 2 g = 30% x 40 g = 12 g - Amylum manihot = 10% x 12 g = 1,2 g - Air = 12 g 1,2 g = 10,8 g Mg Stearat Talkum Laktosa = 1% x 40 g = 0,4 g = 1% x 40 g = 0,4 g = 40g - (30 + 2 + 1,2+ 0,4 + 0,4) g = 40 g 34 g = 6 g Cara kerja : Metode granulasi basah 1. Isoniazid dan laktosa dicampur lalu digerus sampai homogen. 54

Lampiran 5. (Lanjutan) 2. Tambahkan mucilago amily sedikit demi sedikit sampai diperoleh massa lembab yang dapat dikempal. 3. Massa diayak dengan ayakan mesh nomor 12 untuk menbentuk granul 4. Granul yang terbentuk dikeringkan pada temperatur 60 o C selama 1 hari 5. Granul kering kemudian diayak dengan ayakan mesh 14 6. Perhitungan Berat granulat kering = 35,15 gram Berat teoritis = 30 g + 1,2 g + 6 g = 37,2 gram 37,2 Persentase berat (X %) = x 100% = 93 % 40 100% Massa tablet seluruh = x35, 15 g = 37,79 gram 93% Berat bahan eksternal setelah dikoreksi: 5 Pati sitrat = x 37,79 g = 1,8895 100 1 Mg. Stearat = x 37,79 g = 0,3779 gram 100 1 Talkum = x 37,79 g = 0,3779 gram 100 7. Dicampurkan dan dihomogenkan massa granul kering dengan bahan pengembang luar dan bahan pelicin. 8. Kemudian dilakukan uji preformulasi. Uji yang dilakukan meliputi : sudut diam, waktu alir dan indeks tap. 55

Lampiran 6. Spektrum inframerah dari asam sitrat Lampiran 7. Spektrum Inframerah dari pati singkong 56

Lampiran 8. Spektrum Inframerah dari pati sitrat Lampiran 9. Gambar tablet isoniazid Keterangan : F1 : Formula tablet dengan konsentrasi pati sitrat 4% F2 : Formula tablet dengan konsentrasi pati sitrat 5% F3 : Formula tablet dengan konsentrasi pati sitrat 6% F4 : Formula tablet dengan konsentrasi pati singkong 4% F5 : Formula tablet dengan konsentrasi pati singkong 5% F6 : Formula tablet dengan konsentrasi pati singkong 6% 57

Lampiran 10. Hasil uji preformulasi tablet isoniazid Data hasil uji waktu alir Waktu Alir ( detik ) Pengujian F1 F2 F3 F4 F5 F6 I 1,90 1,96 1,79 1,97 1,90 1,95 II 1,92 1,97 1,81 1,95 1,91 1,94 III 1,94 1,92 1,84 1,93 1,92 1,96 Rata rata 1,92 1,95 1,81 1,95 1,91 1,95 Data hasil uji sudut diam F O R M U L A h (cm) Sudut Diam ( o ) I II III d (cm) Ø ( o ) h (cm) d (cm) Ø ( o ) h (cm) d (cm) Ø ( o ) F1 3 8,8 34,28 3 8,9 33,98 3 9,1 34,55 F2 3,2 8,9 35,71 3 9,2 33,11 2,9 8,9 33,97 F3 3,1 9,1 34,26 3,2 8,9 35,71 3 9 33,88 F4 2,9 9 32,79 3 8,8 34,28 2,8 8,9 33,58 F5 3 9 33,69 3 9,2 33,11 3 9,2 33,33 F6 3 8,8 34,28 2,9 8,7 33,69 2,9 9 33,08 58

Lampiran 10. (Lanjutan) Data hasil uji indeks tap Indeks Tap ( % ) FORMULA V0( ml ) Vtap ( ml ) I ( % ) F1 25 22,5 10 F2 25 23 8 F3 25 22,5 10 F4 25 23,3 6,8 F5 25 22,9 8,4 F6 25 23,2 7,2 Contoh perhitungan Indeks Tap Rumus : I = V1 V2 V1 x 100% Keterangan : I = Indeks Tap (%) V1 = Volume sebelum hentakan ( ml ) V2 = Volume setelah hentakan ( ml ) Syarat : Granul akan mempunyai sifat alir yang baik jika mempunyai I 20% Sebagai contoh diambil tablet Isoniazid formula F2 (5%) Volume sebelum hentakan ( V1 ) = 25 ml Volume setelah hentakan ( V2 ) = 22,9 ml Indeks Tap = V1 V2 V1 x 100% = 25 22,9 25 x 100% = 8,4 % 59

Lampiran 11. Hasil evaluasi tablet isoniazid Data hasil uji kekerasan tablet isoniazid Kekerasan ( Kg ) Tablet F1 F2 F3 F4 F5 F6 1 5,05 4,85 4,01 5,17 6,01 4,89 2 5,52 5,91 3,82 5,14 5,29 6,30 3 5,40 4,44 4,95 5,54 5,41 4,52 4 4,74 4,44 3,91 6,08 6,71 4,51 5 5,25 5,03 4,21 5,09 6,28 5,35 Rata-rata 5,19 4,92 4,18 5,404 5,94 5,114 Data hasil uji waktu hancur Waktu Hancur ( menit, detik ) Tablet F1 F2 F3 F4 F5 F6 1 07.07 05.47 01.30 08.30 08.15 07.21 2 07.21 05.21 01.45 08.23 08.28 07.01 3 07.16 05.32 01.56 08.43 07.43 07.42 4 06.55 05.12 01.15 08.10 08.35 07.18 5 07.21 05.01 01.01 08.35 08.02 07.22 6 07.11 05.02 01.21 08.55 08.25 07.20 Rata-rata 07.07 05.47 01.56 08.41 08.31 07.13 60

Lampiran 12. Contoh perhitungan friabilitas tablet isoniazid Rumus : F = (A-B)/A x 100% Keterangan : F = Friabilitas A= Bobot tablet sebelum diputar dalam alat Friabilitas Tester selama 4 menit (100 putaran) B= Bobot tablet setelah diputar dalam alat Friabilitas Tester selama 4 menit (100 putaran) Syarat friabilitas tablet : Kehilangan bobot tidak boleh lebih dari 1 % (x 1%), sebagai contoh diambil tablet formula F6 - Bobot 20 tablet sebelum diputar = 7,821 g - Bobot 20 tablet setelah diputar = 7,761 g Friabilitas tablet = 7,821 7,761 / 7,821 x 100% = 0,79% Lampiran 13. Perhitungan pembuatan HCl 0,1N HCl pekat = 37% setara dengan 12 N V1 x N1 = V2 x N2 V1 x 12 N = 1000 ml x 0,1 N 1000 ml V1 = x12 N 0,1 N = 8,3 ml 61

Lampiran 13. Hasil penentuan persamaan regresi dari kurva kalibrasi isoniazid pada panjang gelombang 266,0 nm dalam dapar HCl 0,1 N 62

Lampiran 14. (Lanjutan) 63

Lampiran 14. (Lanjutan) C (μg/ml) (X) Absorbansi (Y) XY X 2 Y 2 0,0000 0,000 0 0 0,0000 5,0000 0,246 1,2300 25 0,0605 7,5000 0,365 2,7375 56,25 0,1332 10,0000 0,473 4,7300 100 0,2237 12,5000 0,602 7,5250 156,25 0,3624 15,0000 0,710 10,6500 225 0,5041 X =50 Y = 2,396 XY = 26,8725 X 2 = 562,5 Y 2 = 1,2839 X = 8,3333 Y = 0,3993 XY = 4,4787 X 2 = 93,75 Y 2 = 0,2139 a = = XY ( X)( Y)/n X 2 ( X ) 2 /6 26,8725 (50)(2,396) / 6 562,5 (50)2 / 6 = 0,0473 Y = a X + b b = Y a X = 0,3993 (0,0473 x 8,333) = 0,0045 Persamaan regresi : Y = 0,0473x + 0,0045 64

Lampiran 14. (Lanjutan) Dengan nilai r sebagai berikut : r = XY ( X)( Y)/n ( X 2 ( X) 2 /n ( Y 2 ( Y) 2 /n) = 26,8725 (50)(2,396) / 6 (562,5 50)2 / 6(1,283999 2,3096)2/ 6 = 0,9909 65

Lampiran 15. Perhitungan kadar tablet isoniazid Misalnya untuk formula F3 (6% ) Berat 20 tablet = 8076 mg Berat isoniazid dalam 20 tablet = 20 x 400mg = 8000 mg Berat setara 50 mg isoniazid = 50 mg 8000 mg x 8076 mg = 50,47 mg - Pengujian 1 Serbuk ditimbang seksama sebanyak 48,3 mg kemudian dilarutkan sesuai prosedur yang telah disebutkan sebelumnya dan diukur serapan pada panjang gelombang maksimum, Misalnya A(Y) = 0,443 dengan menggunakan persamaan regresi : Y = 0,0473X + 0,0045 maka diperoleh konsentrasi larutan ( X ) : 0,443 = 0,0473 X + 0,0045 0,443 0,0045 X = 0,0473 X = 9,27 μg/ml Diketahui konsentrasi teoritisnya = Berat yang ditimbang Berat setara 50 mg isonniazid x 6,4 μg/ml = 48,3mg 50,47mg x 10 μg/ml = 9,5 μg/ml Kadar isoniazid = 9,27 x 100% 9,5 = 97,58 % 66

Lampiran 15. (Lanjutan) Formula F1 ( 4 % ) Berat 20 tablet = 8115 mg Berat setara 50 mg isoniazid = 50 mg 8000 mg x 8115 mg = 50,71 mg No Berat sampel yang ditimbang (mg) Kons, Teoritis (mcg/m l) Serapan Kons, Sampel (mcg/m l) Kadar (%) 1 48,01 9,4600 0,391 8,1604 86,63 2 49,20 9,7000 0,454 9,4831 97,79 3 50,50 9,9500 0,457 9,5424 96,14 4 51,21 10,090 0,466 9,7358 96,66 5 48,40 9,7000 0,445 9,2872 95,97 6 48,50 9,5600 0,464 9,6997 101,61 Kadar ratarata (%) 95,80 Syarat 90,00% - 110,00% Formula F2 ( 5 % ) Berat 20 tablet = 8025 mg Berat setara 50 mg isoniazid = 50 mg 8000 mg x 8025 mg = 50,15mg No Berat sampel yang ditimbang (mg) Kons, Teoritis (mcg/m l) Serapan Kons, Sampel (mcg/m l) Kadar (%) 1 50,00 9,9700 0,442 9,2279 92,77 2 49,50 9,8700 0,442 9,2304 93,61 3 49,61 9,8900 0,462 9,6533 97,79 4 50,20 9,0800 0,434 9,0654 90,71 5 50,50 10,060 0,457 9,5502 95,09 6 49,50 9,8900 0,460 9,6043 97,56 Kadar ratarata (%) 94,58 Syarat 90,00% - 110,0% 67

Lampiran 15. (Lanjutan) Formula F3 ( 6% ) Berat 20 tablet = 7985 mg Berat setara 50 mg isoniazid = 50 mg 8000 mg x 7985 mg = 49,90 mg No Berat sampel yang ditimbang (mg) Kons, Teoritis Serapan Kons, Sampel Kadar (%) 1 49,50 9,9600 0,476 9,9447 100,58 2 50,00 10,020 0,453 9,4677 92,96 3 48,50 9,7000 0,432 9,1840 93,17 4 48,71 9,7000 0,440 9,1840 94,91 5 49,50 9,9100 0,450 9,4032 95,04 6 50,20 10,060 0,453 9,4522 94,25 Kadar ratarata (%) 95,15 Syarat 90,00% - 110,00% Formula F4 Pati singkong ( 4 % ) Berat 20 tablet = 7911 mg Berat setara 50 mg isoniazid = 50 mg 8000 mg x 7911 mg = 49,44 mg No Berat sampel yang ditimbang (mg) Kons, Teoritis Serapan Kons, Sampel Kadar (%) 1 48,70 9,8000 0,450 9,4058 95,91 2 49,00 9,9100 0,461 9,6249 98,48 3 50,00 10,020 0,459 9,5889 95,89 4 51,02 9,8000 0,472 9,8570 95,89 5 50,80 9,7000 0,464 9,7023 95,42 6 25,20 10,070 0,440 9,1840 91,43 Kadar ratarata (%) 95,50 Syarat 90,00 % - 110,00% 68

Lampiran 15. (Lanjutan) Formula F5 pati singkong ( 5 % ) Berat 20 tablet = 7980,1 mg Berat setara 50 mg isoniazid = 50 mg 8000 mg x 7980,1 mg = 49, 87 mg No Berat sampel yang ditimbang (mg) Kons, Teoritis Serapan Kons, Sampel Kadar (%) Kadar rata-rata (%) Syarat 1 49,00 9,8000 0,452 9,4393 96,53 2 48,50 9,7000 0,454 9,4806 97,97 3 48,00 9,6000 0,464 9,6946 101,19 4 49,80 9,9800 0,454 9,4806 95,22 5 50,20 10,060 0,444 9,2665 92,36 6 50,75 10,1700 0,434 9,0654 89,28 95,42 90,00 % - 110,00% Formula F6 pati singkong ( 6% ) Berat 20 tablet = 8076,2 mg Berat setara 50 mg isonazid = 50 mg 8000 mg x 8076,2 mg = 50,47 mg No Berat sampel yang ditimbang (mg) Kons, Teoritis Serapan Kons, Sampel Kadar (%) Kadar ratarata (%) Syarat 1 48,30 9,5000 0,443 9,2588 97,58 2 49,52 9,8000 0,444 9,2665 94,81 3 48,50 9,6000 0,459 9,5811 112,94 4 51,20 10,140 0,453 9,4677 93,49 5 52,00 10,300 0,456 9,5192 92,67 6 47,90 9,4000 0,457 9,5502 101,77 96,72 90,00 % - 110,00% 69

Lampiran 16. Analisis data statistik untuk mencari kadar sebenarnya dari isoniazid dalam formulasi tablet Misal untuk formula F6 ( 6% ) No Kadar % X 1 97,58 0,86 X- X (X-X ) 2 0,7396 2 94,81-1,91 3 100 3,28 4 93,49-3,23 5 92,67-4,05 6 101,77 5,05 96,72 3,6481 10,7584 10,4329 16,4025 25,5025 57,0511 SD = Σ (X X ) 2 n 1 = 57,0511 6 1 = 3,3779 Pada interval kepercayaan 99 % dengan nilai α = 0,01, dk = n-1 = 6-1= 5, diperoleh t tabel = α /2, dk = 4,0321, data diterma jika t hitung < t tabel. thitung = X X SD n t hitung data 1 = 0,86 3,3779 / = 0,6236 6 t hitung data 2 = 1,91 3,3779 / = 1,385 6 70

Lampiran 16. (Lanjutan) t hitung data 3 = t hitung data 4 = t hitung data 5 = t hitung data 6 = 3,28 3,3779 / 3,23 3,3779 / 4,05 3,3779 / 5,05 3,3779 / = 2,3785 6 = 2,3422 6 = 2,9369 6 = 3,662 6 Semua data diterima Jadi kadar sebenarnya terletak antara : μ = Kadar ± t(α/2, dk) x SD/ n = 96,72 ± 4,0321 x 3,3779/ 6 = 96,72 ± 5,5602 Perhitungan dalam formula tablet lainnya dilakukan dengan cara yang sama. 71

Lampiran 17. Data Simpangan Baku Kadar Tablet Isoniazid Formula F 1 F 2 F 3 F 4 F 5 F 6 Kadar (%) 86,63 97,79 96,14 96,66 95,97 101,61 92,77 93,61 97,79 90,71 95,09 97,56 100,58 92,96 93,17 94,91 95,04 94,25 95,91 98,48 95,89 95,89 95,42 91,43 96,53 97,97 101,19 95,22 92,36 89,28 97,58 94,81 100 93,49 92,67 101,77 Kadar rata-rata (%) 95,8 Simpangan baku (SD) 4,9535 94,58 2,7798 95,15 2,7957 95,50 2,2769 99,42 4,1983 96,72 3,3779 72

Lampiran 18. Perhitungan keragaman bobot tablet isoniazid Contoh : Formula 1 ( 4 % ) Ditimbang masing-masing berat 10 tablet: 1. 398,5 6. 399,1 2. 396,3 7. 389,1 3. 400,8 8. 401,2 4. 401,0 9. 397,9 5. 402,1 10. 396,0 Berat rata-rata 10 tablet : 398,2 mg Rata-rata hasil penetapan kadar = 95,8 % x 400 mg = 383,2 mg (zat berkhasiat/tablet) Berat tablet 1 = 398,5 mg Maka kadar zat berkhasiatnya = 398,2 mg 398,5 mg x 383,2 mg = 382,91 mg Maka % penyimpangan berat terhadap berat rata-rata : = 383,2 382,91 383,2 = 0,075 % x 100 % 73

Lampiran 18. (Lanjutan) Berat Kadar Zat Selisih berat Tablet Tablet (mg) Berkhasiat terhadap (mg) rata-rata(%) 1 398,5 382,91 0,075 2 396,3 385,03 0,47 3 400,8 380,71 0,64 4 401,0 380,52 0,66 5 402,2 379,38 0,99 6 399,1 382,30 0,23 7 389,1 392,16 2,33 8 401,2 380,30 0,74 o 9 397,9 383,48 0,073 10 396,0 385,32 0,55 Rata-rata 398,2 383,21 0,675 SD = Σ (X X ) 2 n 1 RSD = SD X x 100% = 0,6758 10 1 = 0,274 x 100 383,21 = 0,274 = 0,07 % 74

Lampiran 19. Data hasil keragaman bobot tablet isoniazid Formula Kadar rata rata Simpangan RSD Syarat ( % ) ( % ) Baku (SD) 6% F 1 95,8 0,274 0,07 90, 0 110,0 F 2 94,58 0,365 0,096 90,0 110,0 F 3 95,15 0,407 0,106 90,0 110,0 F 4 95,50 0,450 0,118 90,0 110,0 F 5 95,42 0,370 0,097 90,0 110,0 F 6 96,72 0,330 0,085 90,0 110,0 75

Lampiran 20. Perhitungan hasil uji disolusi Misalnya pada Formula F3 (6 %) Pengujian I 1. Konsentrasi ( C ) Dengan persamaan regresi Y = 0,0473X + 0,0045 X = Konsentrasi Y = Absorbansi Pada t = 45 Menit, Y = 2,533 2. Faktor Pengenceran Fp = (pengenceran dalam labu 10 ml) / jumlah pemipetan aliquot = 10 / 2 Fp = 5 3. Konsentrasi dalam 1 ml (Cp x Fp) C = 52,396 mcg/ml x 5 = 261,98 mcg/ml 4. konsentrasi dalam 900ml C dalam 900ml = C dalam 1ml x 900 C = 261,98 mcg/ml x 900 ml = 235.782 mcg/ml 5. Isoniazid yang terlepas Isoniazid yang terlepas = 235.782 mcg + 0 = 235.782 mcg = 235,782 mg 76

Lampiran 20. (Lanjutan) 6. Persen Kumulatif % kumulatif = Isoniazid yang terlepas dosis (mg) x 100% Dosis isoniazid = 300 mg % kumulatif = 235,782 mg 300 mg = 78,59 % x 100% 77

Lampiaran 21. Data persen kumulatif disolusi tablet isoniazid Formula F1 ( 4 %) No. Serapan (y) Konsentasi Fp Konsentrasi dalam 1 ml Konsentrasi 900 ml Kons. Obat yang terlepas (mg) % kumulatif 1 2,482 52, 316 5 261,520 235.422 235,422 78,47 2 2,466 51,988 5 259,940 233.946 233,946 77,98 3 2,482 52,316 5 261,521 235.422 235,422 78,47 4 2,451 51,661 5 258,305 232.474 232,474 77,49 5 2,466 51,988 5 259,940 233.946 233,946 77,98 6 2,482 52,316 5 261,680 235.422 235,422 78,47 Formula F2 (5 %) No. Serapan (y) Konsentasi Fp Konsentrasi dalam 1 ml Konsentrasi 900 ml Kons. Obat yang terlepas (mg) % kumulatif 1 2,482 52,316 5 261,580 235.422 235,422 78,47 2 2,466 51,988 5 259,915 235.804 235,804 78,60 3 2,533 52,396 5 261,980 235.782 235,782 78,59 4 2,482 52,316 5 261,565 235.408 235,408 78,47 5 2,466 51,988 5 259,940 233.946 233,946 77,98 6 2,576 52,427 5 262,135 235.921 235,921 78,64 78

Lampiran 21. (Lanjutan) Formula F3 (6 %) No. Serapan (y) Konsentasi Fp Konsentrasi dalam 1 ml Konsentrasi 900 ml Kons. Obat yang terlepas (mg) % kumulatif 1 2,613 53,221 5 266,105 239.494 239,494 79,83 2 2,591 52,923 5 264,615 238.135 238,135 79,38 3 2,604 53,012 5 265,060 238.554 238,554 79,51 4 2,482 52,316 5 261,580 235.922 235,922 78,64 5 2,482 52,316 5 261,580 235.922 235,922 78,64 6 2,533 52,396 5 261,980 235.782 235,782 78,59 Formula F4 ( 4 %) No. Serapan (y) Konsentasi Fp Konsentrasi dalam 1 ml Konsentrasi 900 ml Kons. Obat yang terlepas (mg) % kumulatif 1 2,301 48,713 5 243,565 219.208 219,208 73,06 2 2,223 46,850 5 234,250 210.825 210,825 70,35 3 2,197 46,303 5 231,515 208.363 208,363 69,60 4 2,241 47,231 5 236,155 212.539 212,539 71,07 5 2,251 47,430 5 237,350 213.615 213,615 71,15 6 2,260 47,631 5 238,155 214.339 214,339 71,83 79

Lampiran 21. (Lanjutan) Formula F5 ( 5 %) No. Serapan (y) Konsentasi Fp Konsentrasi dalam 1 ml Konsentrasi 900 ml Kons. Obat yang terlepas (mg) % kumulatif 1 2,333 49,181 5 245,905 221.314 221,314 73,77 2 2,357 49,426 5 247,130 222.417 222,417 73,88 3 2,251 47, 430 5 237,150 213.435 213,435 74,22 4 2,270 47,837 5 239,185 215.266 215,266 71,99 5 2,333 49,181 5 245,905 221.314 221,314 74,09 6 2,357 49,678 5 248,390 223.551 223,551 74,15 Formula F6 (6 %) No. Serapan (y) Konsentasi Fp Konsentrasi dalam 1 ml Konsentrasi 900 ml Kons. Obat yang terlepas (mg) % kumulatif 1 2,322 48,943 5 244,715 220.243 220,243 73,38 2 2,357 49,678 5 248,390 223.551 223,551 74,51 3 2,333 49,181 5 245,905 221.314 221,314 73,93 4 2,345 49,426 5 247,13 222.417 222,417 74,38 5 2,382 50,202 5 251,01 225.909 225,909 75,62 6 2,395 50,475 5 252,375 227.137 227,137 75,71 80

Lampiran 22. Alat yang digunakan a. b. Keterangan: a. Spektrofotometer Infra Red b. Mikroskop 81

Lampiran 22. (Lanjutan) c. d. e. Keterangan: c. Spektrofotometer UV-Vis d. Alat pencetak tablet (Erweka) e. Alat uji waktu alir dan sudut diam 82

Lampiran 22. (Lanjutan) e. Keterangan : f. Alat uji kekerasan tablet (Copley) g. Alat uji friabilitas (Copley) f. 83

Lampiran 22. (Lanjutan) g. Keterangan: g. Alat Uji Waktu Hancur ( Copley) h. Alat uji disolusi h. 84

Lampiran 23. Sertifikat BPFI Isoniazid 85

Lampiran 24. Sertifikat bahan baku obat isoniazid 86

Lampiran 25. Daftar distribusi nilai t 87