PATH-CONNECTED SPACE

dokumen-dokumen yang mirip
FUNGSI CANTOR KAJIAN TEORI ABSTRAK 2.1 HIMPUNAN KOMPAK 2.2 HIMPUNAN COUNTABLE 2.3 HIMPUNAN TERUKUR I. PENDAHULUAN

TURUNAN, EKSTRIM, BELOK, MINIMUM DAN MAKSIMUM

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

Definisi 4.1 Fungsi f dikatakan kontinu di titik a (continuous at a) jika dan hanya jika ketiga syarat berikut dipenuhi: (1) f(a) ada,

CARA LAIN PEMBUKTIAN TEOEMA ARZELA-ASCOLI DAN HUBUNGANNYA DENGAN EKSISTENSI PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL (SUATU KAJIAN TEORITIS)

MATEMATIKA TEKNIK 1 3 SKS TEKNIK ELEKTRO UDINUS

: D C adalah fungsi kompleks dengan domain riil

BUKU DIKTAT ANALISA VARIABEL KOMPLEKS. OLEH : DWI IVAYANA SARI, M.Pd

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c 0, maka

PENGANTAR TOPOLOGI. Dosen Pengampu: Siti Julaeha, M.Si EDISI PERTAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2015

BAB II LANDASAN TEORI

KALKULUS I MUG1A4 PROGRAM PERKULIAHAN DASAR DAN UMUM (PPDU) TELKOM UNIVERSITY V. APLIKASI TURUNAN

Teorema Divergensi, Teorema Stokes, dan Teorema Green

Ruang Linear Metrik: Sifat Sifat Dasar Dan Struktur Ruang Dalam Ruang Linear Metrik

Pengantar Topologi - MK : Prinsip Matematika

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c > 0, maka

Fungsi Analitik (Bagian Pertama)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan didiskusikan tentang istilah-istilah, teorema-teorema yang akan

3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi

Nilai mutlak pada definisi tersebut di interpretasikan untuk mengukur jarak dua

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. Di dalam BAB II ini akan dibahas materi yang menjadi dasar teori pada

SRI REDJEKI KALKULUS I

Bagian 1 Sistem Bilangan

MATEMATIKA DASAR TAHUN 1987

3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi

C. y = 2x - 10 D. y = 2x + 10

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

HIMPUNAN. A. Pendahuluan

Himpunan dan Fungsi. Modul 1 PENDAHULUAN

HUBUNGAN LIMIT FUNGSI DAN LIMIT BARISAN PADA TOPOLOGI REAL

5. Aplikasi Turunan MA1114 KALKULUS I 1

TOPOLOGI RUANG LINEAR

Materi Aljabar Linear Lanjut

2 G R U P. 1 Struktur Aljabar Grup Aswad 2013 Blog: aswhat.wordpress.com

DINAMIKA KELUARGA FUNGSI KUADRAT TITIK TETAP. Jl. Prof. Soedarto, S.H, Semarang, 50275

5.1 Menggambar grafik fungsi

ALTERNATIF PEMBUKTIAN DAN PENERAPAN TEOREMA BONDY. Hasmawati Jurusan Matematika, Fakultas Mipa Universitas Hasanuddin

KONSTRUKSI HOMOMORFISMA PADA GRUP BERHINGGA

KAJIAN SIFAT SIFAT GRAF PEMBAGI-NOL DARI RING KOMUTATIF DENGAN ELEMEN SATUAN

Bagian 2 Matriks dan Determinan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sifat Barisan Subhimpunan Tutup di Ruang Metrik yang Completion-nya adalah Ruang Atsuji

IDEAL PRIMA DAN IDEAL MAKSIMAL PADA GELANGGANG POLINOMIAL

MODUL PEMBELAJARAN ANALISIS VARIABEL KOMPLEKS 2/22/2012 IKIP BUDI UTOMO MALANG ALFIANI ATHMA PUTRI ROSYADI

SOLUSI PERIODIK TUNGGAL SUATU PERSAMAAN RAYLEIGH. Jurusan Matematika FMIPA UT ABSTRAK

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

BAB I PENDAHULUAN. Misalkan diberikan suatu ruang vektor atas lapangan R atau C. Jika

Fungsi Analitik (Bagian Kedua)

SOLUSI PERSAMAAN DIFFERENSIAL

Memahami definisi barisan tak hingga dan deret tak hingga, dan juga dapat menentukan

SYARAT SYARAT FUNGSI DI RUANG METRIK AGAR RUANG METRIKNYA MEMILIKI ATSUJI COMPLETION

Distribusi Frekuensi

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

KAJIAN OPERASI ARITMETIKA INTERVAL DAN SIFAT-SIFATNYA

Fungsi Peubah Banyak. Modul 1 PENDAHULUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Kalkulus Kode : CIV 101. Limit Fungsi. Pertemuan - 2

BAB III FUNGSI KUASIKONVEKS

METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN LAPLACE UNTUK SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL NONLINIER KOEFISIEN FUNGSI

8 Lintasan, Kurva Mulus, dan Titik Singular

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2, KONSEP FUNGSI SEMIKONTINU. Malahayati 1

BAB I PENDAHULUAN. Kata topologi berasal dari bahasa yunani yaitu topos yang artinya tempat

, maka., maka 1 = 1 +1 <3 1 < = 10 3 =1

Teorema Titik Tetap Pada Ruang Ultrametrik Diskrit

5. Aplikasi Turunan 1

Misal, dan diberikan sebarang, terdapat sehingga untuk setiap

DEFINISI TIPE RIEMANN UNTUK INTEGRAL LEBESGUE 1. Drajad Maknawi 2 dan Muslich 3 Jurusan Matematika FMIPA UNS. Abstrak

SOAL&PEMBAHASAN MATEMATIKATKDSAINTEK SBMPTN. yos3prens.wordpres.com

Kuliah 2: FUNGSI MULTIVARIABEL. Indah Yanti

Bagian 4 Terapan Differensial

Definisi. Turunan (derivative) suatu fungsi f di sebarang titik x adalah. f merupakan fungsi baru yang disebut turunan dari f (derivative of f).

BAB III SIFAT SIFAT LINE DIGRAPH. Bab ini khusus membahas mengenai definisi serta sifat sifat dari line

FUNGSI VARIABEL KOMPLEKS. Oleh: Endang Dedy

DIKTAT KULIAH KALKULUS PEUBAH BANYAK (IE-308)

TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG ULTRAMETRIK DISKRIT

BILANGAN DOMINASI PERSEKITARAN PADA GRAF LENGKAP DAN GRAF BIPARTIT LENGKAP. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang

LIMIT KED. Perhatikan fungsi di bawah ini:

RING FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA FUZZY RING AND ITS PROPERTIES

DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIKNYA

IDEAL PRIMA FUZZY DI SEMIGRUP

G. Minimum Lokal dan Global Berikut diberikan definisi minimum local (relatif) dan minimum global (mutlak) dari fungsi dua variabel.

Fungsi Analitik (Bagian Keempat)

BAB II TAUTOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKTIAN

TEOREMA FUNDAMENTAL PADA KALKULUS VEKTOR

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

SIFAT KOMPAK PADA RUANG HAUSDORFF (RUANG TOPOLOGI TERPISAH)

a home base to excellence Mata Kuliah : Kalkulus Kode : TSP 102 Pengantar Kalkulus Pertemuan - 1

Pertemuan : 9 Materi : Teorema Green Bab IV. Teorema Green, Teorema Divergensi Gauss, dan Teorema Stokes

KALKULUS 1. Oleh : SRI ESTI TRISNO SAMI, ST, MMSI /

STUDI BILANGAN PEWARNAAN λ-backbone PADA GRAF SPLIT DENGAN BACKBONE SEGITIGA

(b) M merupakan nilai minimum (mutlak) f apabila M f(x) x I..

BAB II TEORI DASAR. S, torus, topologi adalah suatu himpunan yang mempunyai topologi, yaitu koleksi dari

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATA FPMIPA - UNIVERSITAS PENDIDKAN INDONESIA

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

a home base to excellence Mata Kuliah : Kalkulus Kode : TSP 102 Limit Fungsi Pertemuan - 2

SISTEM BILANGAN REAL. 1. Sistem Bilangan Real. Terlebih dahulu perhatikan diagram berikut: Bilangan. Bilangan Rasional. Bilangan Irasional

Perbandingan trigonometri sin x merupakan relasi yang memetakan setiap x tepat satu nilai sin x yang dinyatakan dengan notasi f : x sinx

Bab 1 Sistem Bilangan Kompleks

Transkripsi:

PATH-CONNECTED SPACE (LINTASAN TERHUBUNG) A. LINTASAN Misal I = [0,1] adalah interval unit tutup. Lintasan dari titik a sampai titik b dalam ruang topologi X adalah fungsi kontinu f : I X dengan f(0) = a dan f(1) = b. dalam hal ini, a disebut titik awal (initial point) dan b disebut titik terminal (titik akhir / terminal point) dari lintasan. 1 Gambar 1. Lintasan Contoh 1 Untuk suatu p X, fungsi konstan e p : I X yang didefinisikan oleh e p (s) = p adalah kontinu dan oleh karenanya e adalah lintasan. Fungsi tersebut disebut lintasan konstan di p. 2 Contoh 2 Bila f : I X lintasan dari a ke b, maka fungsi f : I X yang didefinisikan oleh f(s) = f(1 s) adalah lintasan dari b ke a. 3 1 Wahyudin. Dasar-Dasar Topologi. Bandung : Tarsito. 1987. hlm. 156. 2 Ibid. 3 Ibid. 1

Contoh 3 Misal f : I X lintasan dari a ke b dan g : I X lintasan dari b ke c. maka penjajaran dari dua lintasan f dan g, yang ditulis dengan f * g, adalah fungsi f * g : I X yang didefinisikan oleh ( )( ) { ( ) ( ) Adalah lintasan dari a ke c sebagai hasil lanjutan dari lintasan f dari a ke b dilanjutkan oleh lintasan g dari b ke c. 4 B. LINTASAN TERHUBUNG Sebuah ruang topologi adalah lintasan terhubung jika untuk setiap a dan b di X adalah lintasan pada X dari a ke b. 5 Teorema Setiap lintasan terhubung adalah terhubung. 6 Pembuktian : Untuk setiap pasang a, b pada X, ada sebuah lintasan f di X dari a ke b, jadi f([0,1]) adalah subset terhubung pada X yang terdiri dari a dan b. Dengan kata lain, setiap pasang titik pada X terdiri subset terhubung X. ini berarti X mempunyai satu komponen, dan demikian itu adalah terhubung. Contoh 4 Misalkan a A dan b C(A). X adalah lintasan terhubung sedemikian hingga f : [0,1] X sedemikian hingga f(0) = a, dan f(1) = b. Anggap B = {t f(t) Jelas 4 Ibid. 5 George L. Cain. Introduction To General Topology. USA : Addison-Wesley Publishing Company. 1993. hlm 70. 6 Ibid. 2

sekali B Ø ketika f(0) = a A. Dengan kata lain B [0,1] ketika f(1) = b A. Himpunan B keduanya adalah buka atau tertutup tetapi tidak keduanya ketika [0,1] adalah terhubung. Dengan kata lain, A dapat buka atau tutup tapi tidak keduanya. Ini adalah sebuah kontradiksi. Jadi, kita menyimpulkan bahwa setiap lintasan terhubung adalah terhubung. 7 Gambar 2. C. LOKAL TERHUBUNG DAN LINTASAN TERHUBUNG LOKAL Sebuah ruang topologi X adalah terhubung lokal di titik x pada X jika setiap persekitaran dari x meliputi sebuah persekitaran buka yang terhubung di x. Jika X adalah lintasan terhubung lokal di setiap titik, maka dikatakan terhubung lokal. 8 Sebuah ruang topologi X adalah terhubung lokal di titik X jika setiap persekitaran dari X terdiri dari sebuah lintasan persekitaran buka di x. jika X adalah lokal terhubung di setiap titiknya, maka dikatakan lintasan terhubung lokal. 9 7 Nate Black, 19 November 2007. Senior Math Presentation. Bob Jones University. 8 George L. Cain. Introduction To General Topology. USA : Addison-Wesley Publishing Company. 1993. hlm 72. 9 Ibid. 3

D. SET TERHUBUNG ARCWISE Subset E dari ruang topologi X disebut terhubung arcwise bila untuk sebarang dua titik a, b E ada lintasan f : I X dari a ke b yang termasuk dalam E yaitu f[1] E. 10 Subset subset terhubung arcwise maksimal dari X disebut komponen-komponen terhubung arcwise yang merupakan partisi dari X. hubungan antara keterhubungan dan keterhubungan arcwise dinyatakan pada teorema berikut : Teorema Set set terhubung arcwise adalah terhubung. 11 Konvers dari teorema tersebut tidak benar seperti ditunjukkan dalam contoh berikut : Contoh 5 Perhatikan subset-subset dari bidang R 2 berikut A = {(x,y) : 0 x 1, y =, n bilangan asli } B = {(x,0) : x 1 } Set A terdiri dari titik-titik pada segmen garis yang melalui titik asal (0,0) dan titik (1, ), n bilangan asli; dan B terdiri dari titik-titik pada sumbu x antara dan 1. Setset A dan B keduanya terhubung arcwise, jadi juga terhubung. Selanjutnya, A dan B tidak terpisah, karena tiap p B adalah titik kumpul dari A; dan A B terhubung. Tetapi A B tidak terhubung arcwise. Jadi, tidak ada lintasan dari suatu titik dalam A ke suatu titik dalam B. 12 10 Wahyudin. Dasar-Dasar Topologi. Bandung : Tarsito. 1987. hlm. 156. 11 Ibid. hlm. 157. 12 Ibid. 4

Gambar 3. Contoh 6 Perhatikan A dan B subset-subset dari R 2 berikut A = {(0,y) : y 1} B = {(x,y) : y = sin, 0 < x 1} A dan B adalah bayangan kontinu dari interval-interval, karenanya A dan B terhubung. Selanjutnya A dan B adalah set-set terpisah dan A B bukan terhubung arcwise; ternyata tidak ada lintasan dari titik dalam A ke suatu titik dalam B. 13 Topologi dari bidang R 2 adalah bagian esensial (pokok) dari teori variabel kompleks. Dalam hal ini, suatu daerah didefinisikan sebagai subset terhubung buka dari bidang R 2. Teorema berikut memegang peranan penting dalam teori tersebut. Teorema Subset terhubung buka dari bidang R 2 adalah terhubung arcwise. 14 13 Ibid. 14 Ibid. hlm 158. 5

E. LINTASAN HOMOTOPIK Misal f : I X adalah dua lintasan dengan titik awal yang sama p X dan titik terminal yang sama q X. maka f disebut homotopik dengan g. ditulis f g, bila ada fungsi kontinu H : I 2 X, sedemikian hingga 15 H(s,0) = f(s) H(s,1) = g(s) H(0,t) = p H(1,t) = q Contoh 7 Misal X adalah set dari titik-titik yang terletak diantara dua lingkaran konsentris (annulus). Maka lintasan f dan g dalam diagram di sebelah kiri adalah homotopik, sebaliknya f dan g dalam diagram di sebelah kanan tidak homotopik. 16 Gambar 4. Lintasan homotopik Contoh 8 Misal f : I X adalah suatu lintasan. Maka f f, yaitu f homotopik dengan dirinya. Karena untuk fungsi H : I 2 X yang didefinisikan oleh H(s,t) = f(s) adalah homotopik dari f ke f. 17 15 Ibid. 16 Ibid. 17 Ibid. hlm 159. 6

Contoh 9 Misal f g dan H : I 2 X adalah homotopik dari f ke g. Maka fungsi : I 2 X yang didefinisikan oleh (s,t) = H(s, 1 t) Adalah homotopik dari g ke f, dan juga g f. 18 Contoh 10 Misal f g dan g h ; katakanlah, F : I 2 X adalah homotopik dari f ke g dan G : I 2 X adalah dari g ke h. fungsi H : I 2 X didefinisikan oleh ( ) { ( ) ( ) Adalah homotopik dari f ke h dan f g. Homotopik H dapat diinterpretasikan secara geometri sebagai domain-domain dari F ke G ke dalam suatu bujur sangkar. 19 pemadatan Gambar 5. 18 Ibid. 19 Ibid. 7

F. RUANG TERHUBUNG SEDERHANA Lintasan f : I X dengan titik awal dan titik terminal yang sama, katakanlah f(0) = f(1) = p, disebut lintasan tutup di p X. Khususnya, lintasan konstan e p : I X yang didefinisikan oleh e p (s) = p adalah lintasan tutup di p. Lintasan tutup f : I X disebut mengkerut (contracable) ke suatu titik, bila lintasan tutup tersebut homotopik ke lintasan konstan. 20 (Lihat diagram) Gambar 6. Suatu ruang topologi disebut ruang terhubung sederhana bila dan hanya bila setiap lintasan tutup dalam X mengkerut ke suatu titik. 21 20 Ibid. hlm 160. 21 Ibid. 8

Contoh 11 Daerah buka dalam bidang R 2 adalah terhubung sederhana, sedangkan lingkaran konsentris (annulus) adalah bukan terhubung sederhana, karena terdiri dari kurva-kurva tertutup, seperti ditunjukkan oleh diagram berikut, yang tidak mengkerut ke suatu titik. 22 Gambar 7. 22 Ibid. hlm 161. 9