PERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI

dokumen-dokumen yang mirip
Perhitungan Nilai Golden Ratio dengan Beberapa Algoritma Solusi Persamaan Nirlanjar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu integral dapat diselesaikan dengan 2 cara, yaitu secara analitik dan

Implementasi Metode Jumlah Riemann untuk Mendekati Luas Daerah di Bawah Kurva Suatu Fungsi Polinom dengan Divide and Conquer

MOTIVASI. Secara umum permasalahan dalam sains dan teknologi digambarkan dalam persamaan matematika Solusi persamaan : 1. analitis 2.

Penerapan Integrasi Numerik pada Medan Magnet karena Arus Listrik

Penggunaan Aturan Trapezoidal (Aturan Trapesium), dan Aturan Simpson Sebagai Hampiran Dalam Integral Tentu

Triyana Muliawati, S.Si., M.Si.

BAB II LANDASAN TEORI

Ilustrasi Persoalan Matematika

Akar-Akar Persamaan. Definisi akar :

Pencarian Akar pada Polinom dengan Kombinasi Metode Newton-Raphson dan Metode Horner

Kunci Jawaban Quis 1 (Bab 1,2 dan 3) tipe 1

PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier

Perbandingan Kecepatan Komputasi Beberapa Algoritma Solusi Persamaan Nirlanjar

Modul Praktikum Analisis Numerik

PAM 252 Metode Numerik Bab 4 Pencocokan Kurva

KAIDAH SIMPSON 3/8 DAN INTEGRASI NUMERIK. Kelompok 6

Studi Pencarian Akar Solusi Persamaan Nirlanjar Dengan Menggunakan Metode Brent

Studi dan Implementasi Integrasi Monte Carlo

Catatan Kuliah KALKULUS II BAB V. INTEGRAL

BAB I PENDAHULUAN. Tahap-tahap memecahkan masalah dengan metode numeric : 1. Pemodelan 2. Penyederhanaan model 3.

BAB IV. Pencarian Akar Persamaan Tak Linier. FTI-Universitas Yarsi

PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

Modul Praktikum Analisis Numerik

Pengantar Metode Numerik

PENGGUNAAN EKSTRAPOLASI UNTUK MENYELESAIKAN FUNGSI INTEGRAL TENTU NIRSAL

Penggunaan Metode Numerik Untuk Mencari Nilai Percepatan Gravitasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER GLOBAL INFORMATIKA MDP

ISBN. PT SINAR BARU ALGENSINDO

Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Padan Kata...

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

METODE GARIS SINGGUNG DALAM MENENTUKAN HAMPIRAN INTEGRAL TENTU SUATU FUNGSI PADA SELANG TERTUTUP [, ]

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan

INTEGRASI NUMERIK DENGAN METODE KUADRATUR GAUSS-LEGENDRE MENGGUNAKAN PENDEKATAN INTERPOLASI HERMITE DAN POLINOMIAL LEGENDRE

Modul 5. METODE BIDANG-PARUH (BISECTION) untuk Solusi Akar PERSAMAAN ALJABAR NON-LINIER TUNGGAL

PAM 573 Persamaan Diferensial Parsial Topik: Metode Beda Hingga pada Turunan Fungsi

Aplikasi Aljabar Lanjar pada Metode Numerik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Galat & Analisisnya. FTI-Universitas Yarsi

UJI KONVERGENSI. Januari Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK

PERBANDINGAN SOLUSI NUMERIK INTEGRAL LIPAT DUA PADA FUNGSI FUZZY DENGAN METODE ROMBERG DAN SIMULASI MONTE CARLO

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

BAB I ARTI PENTING ANALISIS NUMERIK

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN-1

Kalkulus II. Institut Teknologi Kalimantan

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

PAM 252 Metode Numerik Bab 5 Turunan Numerik

Alternatif Pemodelan Persamaan Matematik dengan Metode Numerik

Bab 1. Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1

Metode Numerik. Muhtadin, ST. MT. Metode Numerik. By : Muhtadin

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru (28293), Indonesia.

Modul 8. METODE SECANT untuk Solusi Akar PERSAMAAN ALJABAR NON-LINIER TUNGGAL. A. Pendahuluan

5.1 Fungsi periodik, fungsi genap, fungsi ganjil

LIMIT DAN KEKONTINUAN

BAB I PENDAHULUAN. analitik, misalnya persamaan berikut sin x 7. = 0, akan tetapi dapat

PENDAHULUAN METODE NUMERIK

Analisis Numerik Integral Lipat Dua Fungsi Trigonometri Menggunakan Metode Romberg

METODE ITERASI BARU BERTIPE SECANT DENGAN KEKONVERGENAN SUPER-LINEAR. Rino Martino 1 ABSTRACT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

POKOK BAHASAN. Matematika Lanjut 2 Sistem Informasi

MA1201 KALKULUS 2A Do maths and you see the world

Course Note Numerical Method Akar Persamaan Tak Liniear.

Aplikasi Interpolasi Polinom dalam Tipografi

METODE NUMERIK TKM4104. Kuliah ke-3 SOLUSI PERSAMAAN NONLINIER 1

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINIER DENGAN METODE MODIFIKASI BAGI DUA

ISBN: Cetakan Pertama, tahun Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

TERAPAN INTEGRAL. Bogor, Departemen Matematika FMIPA IPB. (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, / 22

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN-2

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

METODE NUMERIK TKM4104. KULIAH KE-3 SOLUSI PERSAMAAN NONLINIER 1

Hendra Gunawan. 26 Februari 2014

Penerapan strategi runut-balik dalam penyelesaian permainan puzzle geser

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

I. PENDAHULUAN. 1.1 Permainan Rush Hour

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Teknik Tenaga Elektrik/S1 Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - : Aip Saripudin, M.T.

MA3231 Analisis Real

KALKULUS INTEGRAL 2013

Matematika I: APLIKASI TURUNAN. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 70

Ujian Tengah Semester

Geometri pada Bidang, Vektor

METODE NEWTON TERMODIFIKASI UNTUK PENCARIAN AKAR PERSAMAAN NONLINEAR

: D C adalah fungsi kompleks dengan domain riil

Analisis Riil II: Diferensiasi

Media Pembelajaran Integrasi Numerik Dengan Metode Kuadratur Gauss

1 Penyelesaian Persamaan Nonlinear

Pertemuan I Mencari Akar dari Fungsi Transendental

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Pendidikan Teknik Elektro/S1 Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - : Aip Saripudin, M.T.

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September Indikator Pokok Bahasan/Materi Strategi Pembelajaran

BAB V HITUNG INTEGRAL

INTISARI KALKULUS 2. Penyusun: Drs. Warsoma Djohan M.Si. Open Source. Not For Commercial Use

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER(RPS) PROGRAM STUDI STATISTIKA

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

Interpolasi Polinom dan Applikasi pada Model Autoregresif

TUGAS MATEMATIKA INDUSTRI APLIKASI INTEGRAL DI BIDANG EKONOMI DAN KETEKNIKAN

G. Minimum Lokal dan Global Berikut diberikan definisi minimum local (relatif) dan minimum global (mutlak) dari fungsi dua variabel.

Transkripsi:

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI

Perbandingan Beberapa Metode Numerik dalam Menghitung Nilai Pi Aditya Agung Putra (13510010)1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia 1 13510010@std.stei.itb.ac.id Abstrak- Makalah ini membahas hasil perbandingan beberapa metode numerik dalam menghitung hampiran dari nilai pi. Nilai pi sendiri pada dasarnya adalah luas lingkaran dengan jari-jari 1 satuan. Dalam makalah ini, penentuan nilai pi akan ditentukan melalui metode pencarian akar persamaan secara terbuka dan memanfaatkan integrasi numerik. Setelah kita mendapatkan bermacam-macam nilai pi tersebut, yang akan diamati adalah galat hitung dari setiap metode. Dengan begitu kita bisa mengetahui metode mana menghasilkan nilai pi yang lebih akurat. Kata kunci: Pi, Newton Raphson, integral, Riemann Tengah, Metode Trapesium, Kaidah Simpson, galat I. Pendahuluan Dalam menyelesaikan persoalan matematika terdapat dua metode yaitu metode analitik dan metode numerik. Dalam metode analitik, kita mengandalkan teorema dan rumus yang sudah baku dalam pelajaran matematika. Contohnya, menyelesaikan persamaan kuadrat dengan rumus x1, 2 b b 2 4ac. Solusi yang didapatkan 2a dari metode analitik tentunya berupa jawaban yang eksak. Berbeda dengan metode numerik yang menggunakan pendekatan aproksimasi dan operasi aritmatika dasar dalam pengerjaannya. Walaupun begitu, metode numerik ampuh dalam menyelesaikan persoalan aritmatika yang rumit. Dalam implementasinya, metode numerik disusun berupa algoritma yang terprogram dengan banyak perulangan. Mencari hasil penyelesaian suatu persamaan dan nilai integral tentu termasuk persoalan yang dapat diselesaikan secara numerik terutama saat fungsi yang terlibat sulit untuk dicari akarnya atau diintegrasikan. Salah satu permasalahan yang dapat diselesaikan dengan menggunakan metode numerik adalah mencari nilai terdekat dari bilangan-bilangan irrasional seperti 5,, dan e. Langkah awal yang dapat dilakukan dalam mencari nilai-nilai tersebut adalah dengan menyusun persamaan yang memiliki akar berupa nilai-nilai tersebut atau menyelesaikan deret yang jumlahnya konvergen ke angkaangka tersebut. II. Teori Dasar A. Metode Newton-Raphson pada Persamaan Nirlanjar Solusi Dalam mencari penyelesaian pada suatu persamaan nirlanjar, secara garis besar terdapat dua metode. Pertama adalah metode tertutup yang mencari akar suatu persamaan pada selang yang terus menerus diperkecil. Kedua, metode terbuka dimana akar persamaan langsung ditebak dan tebakan senantiasa diperbaharui hingga dekat dengan solusi seharusnya. Pada metode terbuka ini, tidak dibutuhkan selang tempat akar berada. Pada metode terbuka, terdapat metode yang sudah lumayan terkenal dalam mencari akar suatu persamaan nirlanjar, yakni metode Newton-Raphson. Metode ini dapat diturunkan melalui deret Taylor hingga suku ke-2 sebagai berikut: f ( xr 1 ) f ( xr ) ( xr 1 xr ) f ' ( xr ) karena f(xr+1) = 0, maka persamaan di atas dapat dinyatakan dengan

x r 1 xr f ( xr ), f ' ( xr ) 0 f ' ( xr ) dengan demikian, kita perlu menghitung turunan dari fungsi yang akan diselesaikan. Pencarian akar ini dihentikan bilamana B. xr 1 xr. Integral Tentu Konsep integral tentu digunakan untuk merepresentasikan luas daerah dibawah kurva. Secara b umum f ( x)dx berarti luas daerah yang dibatasi kurva a f(x), sumbu-x, dan garis x=a dan x=b. Tidak semua fungsi dapat dihitung integralnya. Syarat agar f(x) dapat dihitung integralnya pada interval [a,b] adalah f kontinu pada selang [a,b]. Secara analitik, jika F adalah anti-turunan dari f maka b berlaku f ( x)dx F (b) F (a) (teorema dasar a kalkulus II). Namun dalam konteks luas daerah, integral Makalah IF4058 Topik Khusus Informatika I Sem. II Tahun 2012/2013 tersebut dapat dihitung dengan membagi daerah dibawah kurva secara parsial berdasarkan lebar tertentu. Inilah bagian dari integrasi numerik yang akan dibahas pada bagian berikutnya. C. Integrasi Numerik Banyak bentuk integral yang tidak dapat diselesaikan dengan teorema dasar kalkulus II. Dalam menyelesaikannya, metode integrasi numerik lah yang diperlukan. Seperti yang sudah dipelajari di kuliah Kalkulus, setidaknya terdapat tiga metode numerik yang dapat digunakan dalam menghitung integral tentu yaitu Penjumlahan Riemann, Aturan Trapesium, dan Aturan Parabola. Metode penjumlahan Riemann dan aturan trapesium diklasifikasikan kedalam metode pias, yaitu daerah integrasi dibagi kedalam pias-pias (strip) kecil dan luasnya dihitung dengan menghampiri jumlah luas semua pias. Sedangkan aturan parabola termasuk kedalam metode Newton-Cotes yang

membagi kurva integrasi menjadi beberapa polinom interpolasi dan integrasinya dilakukan terhadap polinom tersebut. Gambar 2.2 Ilustrasi Metode Penjumlahan Riemann Kanan hampiran luas dibawah kurva adalah b f ( x)dx a b a f ( x1 ) f ( x2 )... f ( xn ) n Penjumlahan Riemann tengah merupakan bentuk penjumlahan Riemann yang menghasilkan hampiran terbaik. Lebar tiap pias pada metode ini adalah nilai fungsi dari titik tengah tiap-tiap subinterval. 1. Metode Penjumlahan Riemann Metode penjumlahan Riemann, atau biasa disebut kaidah segiempat kembali terbagi kedalam penjumlahan Riemann kiri, Riemann kanan, dan Riemann tengah. Pada penjumlahan Riemann kiri, daerah integrasi terbagi kedalam beberapa pias dimana panjang setiap pias bergantung kepada ujung kiri masing-masing pias. Gambar 2.3 Ilustrasi Metode Penjumlahan Riemann Tengah Hampiran luas berdasarkan gambar diatas adalah b f ( x)dx a b a f ( x1 / 2 ) f ( x3 / 2 )... f ( xn 1 / 2 ) n 2. Aturan Trapesium Gambar 2.1 Ilustrasi Metode Penjumlahan Riemann Kiri Seperti diilustrasikan pada gambar diatas, lebar setiap pias adalah sama dan tinggi pias ke-i merupakan f ( xi 1 ). Jadi, jika daerah diatas terbagi kedalam n pias, dimana lebar tiap-tiap pias adalah b a maka hampiran luas dibawah n Pada aturan trapesium, pias-pias yang terbentuk didekati luasnya melalui luas trapesium. Trapesium yang terbentuk memiliki panjang sisi sejajar berupa kedua nilai fungsi pada ujung sub-interval. Kedua titik ujung subinterval tersbeut dihubungkan oleh garis lurus sehingga membentuk trapesium. Luas suatu trapesium dengan panjang dua sisi sejajarnya adalah a dan b dan memiliki tinggi h yaitu a b h. Sehingga berdasarkan ilustrasi dibawah, luas 2 setiap pias dapat dihitung sebagai Ai kurva adalah b

f ( x)dx a b a f ( x0 ) f ( x1 )... f ( xn 1 ) n h ( f ( xi 1 ) f ( xi )) 2 Untuk penjumlahan Riemann kanan, lebar tiap pias bergantung pada ujung kanan masing-masing partisi. Seperti diilustrasikan pada gambar berikut Gambar 2.4 Ilustrasi Aturan Trapesium Hampiran luas dibawah kurva pun dihitung sebagai Makalah IF4058 Topik Khusus Informatika I Sem. II Tahun 2012/2013 b f ( x)dx a b a ( f ( x0 ) 2 f ( x1 ) 2 f ( x2 )... f ( xn )) 2n 3. Aturan Parabola Berbeda dengan aturan trapesium, pada aturan ini titiktitik ujung pada pias didekati dengan segmen parabola. Pada aturan ini, daerah integrasi dibagi-bagi kedalam sebanyak genap pias. Dekati masing-masing tiga titik terdekat dengan suatu parabola lalu hitung integrasi dari masing-masing parabola. Metode ini juga berikutnya disebut Aturan Simpson. Pada ilustrasi dibawah A. Penentuan Nilai Pi oleh Metode Newton Raphson Nilai pi merupakan luas lingkaran dengan jarijari 1 yang lebih kecil dari 4 (luas suatu persegi dengan panjang sisi 2 satuan). Pi juga dapat ditentukan, yaitu sudut dalam radian dimana nilai sinusnya sama dengan 0. Oleh karena itu, dalam mencari nilai pi, kita dapat menggunakan persamaan sin x 0 dengan tebakan awal yakni x 4. Perlu diketahui juga bahwa turunan fungsi sinus adalah y' cos x. Dalam menentukan nilai x dari persamaan tersebut, digunakan source code bahasa Fortran 90 sebagai berikut dengan asumsi galat 10-10. SUBROUTINE newtonraphson(x) IMPLICIT NONE DOUBLE PRECISION, INTENT(IN):: x DOUBLE PRECISION :: xn,eks Gambar 2.5 Ilustrasi Aturan Parabola dapat dihitung hampiran untuk satu parabola adalah (diturunkan dari interpolasi polinom) h A [ f ( xi 1 ) f ( xi ) f ( xi 1 )] 3 Hampiran luas daerah integrasi pun dapat dituliskan sebagai b f ( x)dx a b a ( f ( x0 ) 4 f ( x1 ) 2 f ( x 2 )... 4 f ( x n 1 ) f ( x n )) 3n 4. Analisis Galat Untuk setiap metode diatas, berikut adalah aproksimasi galat yang didapat dimana

c adalah suatu nilai pada interval integrasi Tabel 2.1 Perkiraan galat dari semua metode yang dibahas Metode Riemann Kiri Riemann Kanan Riemann Tengah Aturan Trapesium Aturan Simpson III. Galat (b a) 2 f ' (c ) 2n (b a) 2 En f ' (c ) 2n (b a) 3 En f ' ' (c ) 24n 2 (b a) 3 En f ' ' (c ) 12n 2 (b a) 5 ( 4) En f (c ) 180n 4 En Pembahasan INTEGER :: putar = 0 eks = x WRITE(*,*) 'Tabel lelaran metode Newton-Raphson: ' DO xn = eks eks = eks (sin(eks)/cos(eks)) WRITE(*,'(i5,a,f12.10)') putar,' ',xn putar = putar + 1 IF (ABS(eks-xn) < 0.0000000001) THEN EXIT END IF END DO WRITE(*,'(a,f12.10)') 'Nilai pi menurut metode Newton Raphson = ',eks WRITE(*,'(a,f12.10)') 'Galat : ',ABS(eks-4*ATAN(1.D0)); END SUBROUTINE newtonraphson B. Penentuan Nilai Pi oleh Integrasi Numerik Nilai pi didapat dari hitungan luas satu lingkaran penuh berjari-jari 1 satuan. Lingkaran satuan ini dapat digambarkan dengan kurva x 2 y 2 1. Oleh sebab itu 1 luasnya, pi dapat dinyatakan sebagai 2 1 x 2 dx. 1 Angka 2 disana menyatakan banyaknya setengah lingkaran yang merupakan representasi (keduanya dibatasi sumbu-y). Makalah IF4058 Topik Khusus Informatika I Sem. II Tahun 2012/2013 kurva y 1 x2 Dalam makalah ini, akan dibahas penghitungan nilai pi hanya menggunakan metode Riemann tengah, aturan trapesium, dan aturan Simpson. Metode Riemann kiri dan kanan tidak dibahas karena Riemann tengah (titik tengah) sudah memberikan aproksimasi yang lebih baik disbanding keduanya. Berikut adalah source code prosedur penghitung integrasi dalam ketiga metode dalam bahasa Fortran 90 INTEGER, INTENT(IN) :: pias DOUBLE PRECISION :: panjang, x, res, total INTEGER :: putar panjang = 2.0D0/pias x = -1 total = fungsi(x)+fungsi(x+2.0d0) DO putar = 1, pias-1 x = x + panjang IF (MOD(putar,2).EQ. 0) SUBROUTINE titiktengah(pias) IMPLICIT NONE INTEGER, INTENT(IN) DOUBLE PRECISION :: panjang,x,res,total INTEGER panjang = 2.0D0/pias x = -1 + panjang/2.0d0 total = 0 DO putar = 1, pias total = total + x = x + panjang END DO res = total * panjang WRITE(*,'(a,f12.10)') menurut

metode Titik Tengah WRITE(*,'(a,f12.10)') ',ABS(res-4*ATAN(1.D0)); END SUBROUTINE titiktengah :: pias THEN :: putar fungsi(x) 'Nilai pi = ',res 'Galat : SUBROUTINE trapezoid(pias) IMPLICIT NONE INTEGER, INTENT(IN) :: pias DOUBLE PRECISION :: panjang, x, res, total INTEGER :: putar panjang = 2.0D0/pias x = -1 total = fungsi(x)+fungsi(x+panjang) DO putar = 1, pias-1 x = x + panjang total = total + fungsi(x) + fungsi(x+panjang) END DO res = total*panjang/2.0d0 write(*,'(a,f12.10)') 'Nilai pi menurut metode trapesium = ',res WRITE(*,'(a,f12.10)') 'Galat : ',ABS(res-4*ATAN(1.D0)); END SUBROUTINE trapezoid SUBROUTINE simpson(pias) IMPLICIT NONE total = total + 2.0D0*fungsi(x) ELSE total = total + 4.0D0*fungsi(x) END IF END DO res = total*panjang/3.0d0 write(*,'(a,f12.10)') 'Nilai pi menurut metode Simpson = ',res WRITE(*,'(a,f12.10)') 'Galat : ',ABS(res-4*ATAN(1.D0)); END SUBROUTINE simpson Terlihat bahwa masing-masing fungsi penghitung memiliki parameter banyak pias yang diinginkan dalam partisi (pias). Pada ketiga prosedur, diasumsikan integrasi selalu berada pada selang [-1,1]. Berikutnya pula dilakukan iterasi untuk menghitung luas pias-pias berdasarkan karakteristik masing-masing metode. Fungsi terintegrasi yang akan dihitung pada program dituliskan sebagai DOUBLE PRECISION FUNCTION fungsi(x) IMPLICIT NONE DOUBLE PRECISION, INTENT(IN) fungsi = 2*sqrt(1-(x*x)) END FUNCTION fungsi ::x C. Hasil Pengujian dan Analisis Pada program utama, banyak pias yang diinginkan pada partisi adalah 5000. Pada program utama pula dituliskan hasil evaluasi numerik dengan keempat cara diatas dan dibandingkan dengan nilai pi sebenarnya sebanyak 10 digit dibelakang koma. Nilai pi yang sebenarnya dapat didekati dengan ekspresi 4 arctan 1. Dengan demikian, badan dari program utama adalah sebagai berikut: CALL CALL CALL CALL newtonraphson(4.0d0) titiktengah(5000) trapezoid(5000) simpson(5000) Makalah IF4058 Topik Khusus Informatika I Sem. II Tahun 2012/2013 WRITE(*,'(a,f12.10)')'Nilai pi yang sebenarnya : ',4*ATAN(1.D0) Hasil dari program ditunjukkan sebagai berikut: Tabel lelaran metode Newton-Raphson: 0 4.0000000000 1 2.8421787177 2 3.1508729397 3 3.1415923872 4 3.1415926536 Nilai pi menurut metode Newton Raphson = 3.1415926536 Galat : 0.0000000000 Nilai pi menurut metode Titik Tengah = 3.1415954090 Galat : 0.0000027554 Nilai pi menurut metode trapesium = 3.1415832460 Galat : 0.0000094076 Nilai pi menurut metode Simpson = 3.1415889795 Galat : 0.0000036741 Nilai pi yang sebenarnya : 3.1415926536 Terlihat bahwa galat terkecil dihasilkan oleh metode Newton Raphson, yaitu sebanyak 0. Hal ini wajar karena galat yang diharapkan memang lebih kecil dari 10-10. Namun tetap ada hal menarik yang dapat dilihat disini yakni dalam menghitung nilai pi yang paling akurat, cukup dilakukan 4 kali iterasi saja. Sekarang, kita lihat hasil integrasi menggunakan ketiga metode integrasi. Galat integrasi dituliskan pada tabel dibawah ini f ' ' (c ) 1,33 10 8 f ' ' (c) 2 24 5000 Nilai f ' ' (c) sendiri berkisar diantara -1 dan bilangan

En negatif yang sangat besar yang dapat disebabkan oleh nilai 1-x2 yang sangat mendekati 0. Oleh karena itu galatnya berkisar dari - hingga -1,33 10-8. Ternyata, galat yang dicatat program memang berada pada rentang tersebut. Begitu juga dengan galat dari metode trapesium yaitu En f ' ' (c ) 2,67 10 8 f ' ' (c) 2 12 5000 sehingga kisaran galat seharusnya adalah 2,67 10-8 dan. Galat yang ditunjukkan program kembali menempati interval tersebut. Sedangkan untuk galat dari metode Simpson yaitu f ( 4 ) (c ) En 7,11 10 9 f ( 4) (c) 4 180 5000 Nilai turunan tersebut memiliki nilai maksimum -3 dan minimum -. Sehingga galatnya berkisar dari 7,11 10-9 hingga. Lagi-lagi galat yang ditunjukkan program pun termasuk di interval tersebut. Menurut teori, aturan Simpson akan memberikan hasil integrasi paling akurat dengan menyisakan galat terkecil berdasarkan rumus galatnya. Tetapi pada program yang dibuat, ternyata aturan Riemann (titik) tengah yang memberikan galat terkecil. Hal ini disebabkan jenis fungsi yang menjadi faktor penentu besarnya galat itu pula. Tabel 3.1 Galat integrasi ketiga metode Metode -6 Riemann tengah 2,7554 10 Trapesium 9,4076 10-6 Simpson 3,6741 10-6 Fungsi yang f ( x) 2 1 x IV. Galat di program digunakan

2 dan keempat dihitung sebagai pada turunannya f ' ( x) integrasi adalah hingga turunan 2x 1 x2 2 f ' ' ( x) (1 x 2 ) 3 / 2 6x f ' ' ' ( x) (1 x 2 ) 5 / 2 f ( 4) ( x) 24 x 2 6 (1 x 2 ) 7 / 2 Maka, galat metode Riemann tengah menurut Tabel 2.1 dengan b=1, a=-1, dan n=5000 adalah Kesimpulan Dari uraian sebelumnya mengenai perbandingan penghitungan nilai pi oleh keempat metode numerik yang digunakan kita dapat menarik beberapa kesimpulan, diantaranya adalah: 1. Metode numerik digunakan untuk menyelesaikan persoalan matematika saat persoalan tersebut sudah sulit untuk diselesaikan secara analitik. 2. Nilai pi dapat dihitung dengan pencarian nilai sinus dan pencarian luas lingkaran satuan dengan teknik pengintegralan. 3. Metode Newton Raphson memberikan hampiran terbaik karena galat yang mempengaruhi iterasi dapat diatur sekecil mungkin. 4. Menggunakan ketiga teknik integrasi numerik yang konsepnya dapat dipelajari di kalkulus, metode Riemann tengah (titik tengah) memberikan hampiran terdekat terhadap hitungan nilai pi yang sebenarnya. 5. Galat yang diberikan pada integrasi numerik dipengaruhi oleh besarnya batas integrasi, banyak partisi yang diinginkan pemrogram, dan jenis fungsi yang akan dicari integralnya. Makalah IF4058 Topik Khusus Informatika I Sem. II Tahun 2012/2013 V. [1] [2] Referensi Purcell, Edwin J., Calculus 9th Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall, 2007. hal 262-265 http://www.wolframalpha.com/input/?i=pi (diakses pada 15 Agustus 2012 pukul 23.08) PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi. Bandung, 5

Mei 2013 Aditya Agung Putra/13510010 Makalah IF4058 Topik Khusus Informatika I Sem. II Tahun 2012/2013