ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODDE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk menggambarkan kondisi jawaban responden untuk masing-masing

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. konsumen yang sedang belanja di Outline store. Sedangkan metode pengambilan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT-

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

Bab 4. Hasil Penelitian dan Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakterisitik Responden. dapat di jelaskan pada tabel sebagai berikut;

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang merupakan salah satu angkutan umum

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. merek terhadap kesedian pelanggan untuk membayar harga premium,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PROFIL KOPERASI CU PUNDHI ARTA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PENELITIAN. menghasilkan produk berupa kain-kain polosan berwarna (kain yang tidak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing

Kuesioner. Lampiran 1

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan bab ini adalah untuk memberikan landasan yang valid terhadap prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

PENGARUH DIMENSI SERVQUAL PADA CUSTOMER LOYALTY MELALUI CUSTOMER SATISFACTION

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. peningkatan kehidupan. Dengan berbagai program akademik dan kemahasiswaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. pembahasan penemuan penelitian. Diawali dengan hasil statistik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT. Sari Warna Asli III,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV

: Sangat Setuju : Setuju : Netral : Tidak Setuju : Sangat Tidak Setuju. Contoh : No Pernyataan STS TS N S SS

BAB III METODE PENELITIAN. penghitungan dengan alat AMOS melalui penyebaran kuisioner yang

LAMPIRAN LAMPIRAN KUESIONER. Perihal: Permohonan Kesediaan Menjadi Responden. Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/Sdri Di Tempat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tujuan penelitian dapat dicapai dengan pengumpulan data dari masing-masing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

Bab 3. Metode Penelitian

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dan tanggapan responden terhadap item-item pertanyaan dalam kuesioner. Responden yang dipakai dalam penelitian ini adalah petani yang mengonsumsi benih padi PT. Sang Hyang Sri. Penelitian ini menggunakan desain survei yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Gambaran umum tentang responden diperoleh dari data diri yang terdapat dalam kuesioner pada bagian identitas responden yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan luas lahan. Gambaran umum responden dapat dilihat dalam tabel berikut ini: 1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Laki-laki 150 100 Perempuan 0 0 Jumlah 150 100 Dari Tabel 4 diketahui bahwa keseluruhan responden yang mengonsumsi/menggunakan benih padi PT. Sang Hyang Sri (Persero) berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 150 orang dengan persentase 100%. Kebanyakan di kabupaten ini, urusan ke sawah adalah urusan ayah sedangkan urusan rumah tangga dan mengasuh anak adalah urusan ibu. Oleh karena itu, responden dalam penelitian ini didominasi oleh laki-laki dalam kegiatan membeli benih padi untuk ditanam pada lahan yang mereka miliki maupun lahan sewa. 45

2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Petani Tabel 5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Usia Frekuensi Persentase 41-51 32 21,3 >51 118 78,7 Jumlah 150 100 Usia responden pada Tabel 5 dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok umur 41-51 dan >51. Berdasarkan tabel di atas, dari 150 responden, yang berusia antara 41-51 sebanyak 32 orang atau sebesar 21,3%. Responden yang berusia >51 sebanyak 118 orang atau sebesar 78,7%. Berdasarkan data diatas hal ini mengindikasikan bahwa ketertarikan penduduk usia muda sebagai petani masih rendah. PT. Sang Hyang Sri merupakan produsen benih pertama di Indonesia sejak tahun 1940 oleh karena itu, responden yang sudah menggunakan benih padi PT. Sang Hyang Sri memiliki usia lebih dari 40 tahun. 3. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 6 Deskripsi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan Frekuensi Persentase Tidak Sekolah 112 74,7 SD 19 12,7 SMP 9 6 SMA 8 5,3 Diploma/Sarjana 2 1,3 Jumlah 150 100 Rata-rata responden pada Tabel 6 dalam penelitian ini tidak sekolah yaitu sebesar 112 orang atau 74,7%. Pada tingkat pendidikan SD sejumlah 19 orang atau 12,7%, sedangkan petani yang memiliki tingkat pendidikan SMP sejumlah 9 orang atau 6%, dengan pendidikan SMA sejumlah 8 orang atau 5,3% dan petani yang berpendidikan Diploma/Sarjana yaitu sejumlah 2 orang atau 1,3%. 46

Berdasarkan tabel tersebut tingkat pendidikan formal responden masih rendah, karena kesadaran pendidikan pada saat itu masih kurang memadai. 4. Deskripsi Responden Berdasarkan Luas Lahan Tabel 7 Deskripsi Frekuensi Responden Berdasarkan Luas Lahan Luas Lahan (are) Frekuensi Persentase 0,5-0,6 12 8 0,61-0,7 13 10 0,71-0,8 18 12 0,81-0.9 28 18,7 >0,9 77 51,3 Jumlah 150 100 Berdasarkan Tabel 7, luas lahan responden dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Berdasarkan tabel di atas, dari 150 responden, petani yang memiliki luas lahan antara 0,5-0,6 sejumlah 12 orang atau sebesar 8%. Petani yang memiliki luas lahan antara 0,61-0,7 sejumlah 13 orang atau sebesar 10%. Petani yang memiliki luas lahan antara 0,71-0,8 sejumlah 18 orang atau 12% sedangkan petani yang memiliki luas lahan antara 0,81-0,9 sejumlah 28 orang atau 18,7% dan petani yang memiliki luas lahan lebih dari 0,9 sejumlah 77 orang atau sebesar 51,3%. 5. Deskripsi Responden Berdasarkan Kepemilikan Lahan Tabel 8 Deskripsi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepemilikan Lahan Kepemilikan lahan Frekuensi Persentase Sewa 5 3,3 Milik Sendiri 145 96,7 Jumlah 150 100 Berdasarkan Tabel 8 rata-rata status kepemilikan lahan petani adalah milik sendiri yaitu sejumlah 145 orang atau 96,7% petani menggarap lahan milik sendiri sedangkan 5 orang petani commit atau to sebesar user 3,3% petani menggarap lahan 47

milik orang lain dengan menyewa lahan tersebut. Berdasarkan status kepemilikan lahan didominasi petani yang memiliki lahan sendiri, sehingga statusnya lebih banyak sebagai petani dan penggarap. 6. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan Usahatani Tabel 9 Deskripsi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Usahatani Pekerjaan Usahatani Frekuensi Persentase Sampingan 3 2 Utama 147 98 Jumlah 150 100 Pada Tabel 9 sebagian besar responden memiliki pekerjaan utama sebagai petani yaitu sejumlah 147 orang atau sebanyak 98% petani sedangkan 3 orang atau 2% lainnya pekerjaan usahatani merupakan pekerjaan sampingan dengan pekerjaan utama sebagai mekanik dan pedagang. Hal ini dikarenakan usahatani padi diwariskan secara turun temurun dari orangtuanya sehingga memiliki pengetahuan bertani yang sangat lama, sedangkan petani dengan usaha sampingan merupakan petani yang baru terjun dalam usaha tani untuk menambah pendapatan. 7. Deskripsi Responden Berdasarkan Banyak Benih yang Dibutuhkan Petani Tabel 10 Deskripsi Frekuensi Responden Berdasarkan Banyak Benih yang dibutuhkan Banyak benih (kg) Frekuensi Persentase 15kg 13 8,7 20kg 16 10,7 >20kg 121 80.7 Jumlah 150 100 Banyak benih padi yang dibutuhkan petani dalam masa tanam rata-rata lebih dari 20 kg yaitu sejumlah 121 orang hal ini dikarenakan banyak petani yang memiliki lahan cukup luas. Sedangkan 13 orang lainnya membutuhkan 15kg dan 16 orang membutuhkan commit 20 to kg. user Hal ini dikarenakan petani yang 48

memiliki luas lahan lebih dari 0,9 ha cukup banyak. Oleh karena itu, diperlukan benih padi sebanyak 25kg sampai 30 kg. B. Deskripsi Statistik Tanggapan Responden Tanggapan responden terhadap kuesioner yang diberikan peneliti nampak pada jawaban responden. Dalam analisis ini akan diuraikan mengenai kecenderungan pendapat dan tanggapan dari petani sebagai konsumen benih padi PT. Sang Hyang Sri (Persero) Cabang Jember selaku responden dalam penelitian ini. Pernyataanpernyataan responden mengenai variabel penelitian dapat dilihat pada jawaban responden terhadap kuesioner yang diberikan peneliti dan pernyataan ini membentuk skala Likert, dimana skala Likert ini dapat digunakan untuk mengukur sikap. 1. Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Benih Padi PT. Sang Hyang Sri Deskripsi tanggapan responden sebanyak 150 orang terhadap item indikator kualitas benih sebanyak 5 item. Dari data kuesioner lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden pertanyaan adalah sebagai berikut : yang terdapat pada pada setiap item Tabel 11 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Kualitas Benih No Indikator Jumlah Jawaban Responden (%) STS TS N S SS 1. Kebernasan benih 0,0 1,3 20,7 58,7 19,3 2. Tampilan warna bulir benih 0,0 0,0 24,7 59,3 16,0 3. Daya tumbuh benih minimal 90% 0,0 1,3 34,0 52,7 12,0 4. Kemurnian Benih 0,0 2,7 33,3 45,3 18,7 5. Ketahanan hama 20 19,3 41,3 24,7 12,7 Rata-rata 0,4 4,9 30,8 48,1 15,7 Berdasarkan Tabel 11 Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan rata-rata responden menjawab setuju dengan kualitas benih padi PT. Sang Hyang Sri (Persero) Cabang Jember yaitu sebesar 48,1%. Hal ini menunjukkan bahwa kulitas benih sudah baik dengan berdasarkan kebernasan benih responden menjawab setuju yaitu sebanyak 58,7%, untuk tampilan warna bulir benih 49

mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak 59,3% dan pada indikator daya tumbuh benih responden menjawab setuju yaitu sebanyak 52,7%. Pada indikator kemurnian benih mayoritas petani menjawab setuju yaitu sebanyak 45,3%, namun pada indikator ketahanan hama mayoritas petani menjawab netral yaitu sebanyak 24,7% dikarenakan petani menggap hal itu tergantung iklim dan jenis hama yang menyerang. 2. Tanggapan Responden Mengenai Harga Benih Padi PT. Sang Hyang Sri. Deskripsi tanggapan responden sebanyak 150 orang terhadap item indikator harga sebanyak 3 item. Dari data kuesioner yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden sebagai berikut : pada setiap item pertanyaan adalah Tabel 12 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Harga Benih No Indikator Jumlah Jawaban Responden (%) STS TS N S SS 1. Harga terjangkau 0 22,7 30,7 37,3 9,3 2. Harga bersaing 0 24 36,7 38 1,3 3. Harga sesuai manfaat 4 12 31,3 40 12,7 Rata-rata 1,3 19,6 32,9 38,4 7,8 Berdasarkan hasil Tabel 12 diketahui bahwa rata-rata tanggapan responden adalah setuju terhadap harga benih padi PT. Sang Hyang Sri (Persero) Cabang Jember yaitu sebesar 38,4% hal ini menunjukkan harga benih cukup baik dipasaran berdasarkan pada indikator harga terjangkau mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak 37,3% dan untuk harga bersaing sebanyak 38% sedangkan untuk indikator harga sudah sesuai manfaat mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak 40%. 3. Tanggapan Responden Mengenai Kepuasan Petani Deskripsi tanggapan responden sebanyak 150 orang terhadap item indikator kepuasan sebanyak 4 item. 50

Tabel 13 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Kepuasan No Indikator Jumlah Jawaban Responden STS TS N S SS 1. Kesesuaian terhadap kualitas benih yang ditawarkan 4 10,7 30,7 39,3 15,3 2. Puas dengan kualitas benih padi secara keseluruhan 3,3 11,3 34,7 38,7 12 3. Puas dengan informasi yang diberikan 24,7 23,3 33,3 18,7 0 4. Puas terhadap kualitas dan kemasan 0 0 35,3 46 18,7 Rata-rata 8 11,3 33,5 35,7 11,5 Berdasarkan Tabel 13 menunjukkan bahwa rata-rata kepuasan petani terhadap benih padi PT. Sang Hyang Sri (Persero) Cabang Jember adalah setuju yaitu sebesar 35,7% hal ini menunjukkan petani sudah puas dengan benih padi yang ditawarkan berdasarkan indikator adanya kesesuaian terhadap kualitas benih yang ditawarkan mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak 39,3%, sedangkan pada indikator petani merasa puas dengan kualitas benih secara keseluruhan mayoritas petani menjawab setuju yaitu sebanyak 38,7%. Pada indikator responden merasa puas dengan informasi yang diberikan mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak 18,7%, sedangkan responden yang merasa puas dengan kualitas dan kemasan benih padi mayoritas menjawab setuju yaitu sebanyak 46%. 4. Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas Petani Deskripsi tanggapan responden sebanyak 150 orang terhadap item indikator loyalitas sebanyak 3 item. Dari data kuesioner yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden pada setiap item pertanyaan adalah sebagai berikut: 51

Tabel 14. Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Loyalitas No Indikator Jumlah Jawaban Responden STS TS N S SS 1. Percaya terhadap produk perusahaan 1,3 6,7 34 51,3 6,7 2. Tidak terpengaruh terhadap produk perusahaan lain 6,7 25,3 26 32 10 3. Merekomendasikan kepada orang lain 8 21,3 30 32 8,7 Rata-rata 5,3 17,8 30 38,4 8,4 Berdasarkan Tabel 14 menunjukkan bahwa rata-rata loyalitas petani terhadap benih padi PT. Sang Hyang Sri (Persero) Cabang Jember berada pada kondisi netral yaitu sebanyak 38,4%, hal ini disebabkan petani merasa jika PT. Sang Hyang Sri tidak menyediakan varietas yang diinginkan maka petani akan membeli benih padi merk lain, namun petani masih loyal karena benih padi PT. Sang Hyang Sri memiliki kualitas benih yang baik dan merupakan benih bersertifikat pertama di Indonesia. Berdasarkan pada indikator responden percaya terhadap produk perusahaan mayoritas responden menjawab netral yaitu sebanyak 52,3%, dan pada indikator responden tidak terpengaruh terhadap produk perusahaan petani mayoritas responden masih menjawab netral yaitu sebanyak 32%, sedangkan pada indikator responden merekomendasikan kepada orang lain mayoritas responden masih menjawab netral yaitu sebanyak 32%. C. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk menguji sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengungkapkan ketepatan gejala yang dapat diukur (Sekaran, 2000:208). Dengan menggunakan instrumen penelitian yang memiliki validitas tinggi, maka hasil penelitian akan mampu menjelaskan masalah penelitian sesuai dengan keadaan sebenarnya. 52

Kriteria valid atau tidaknya suatu item pertanyaan didasarkan pada besarnya koefisien validitas item pertanyaan tersebut. Jika koefisien validitas item pertanyaan sama atau lebih besar dari koefisien validitas kritis (tabel) maka item pertanyaan dinyatakan valid, dan jika koefisien validitas item pertanyaan lebih kecil dari koefisien validitas kritis (tabel) maka item pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid (gugur). Selanjutnya item pertanyaan yang tidak valid (gugur) dikeluarkan atau tidak dipakai. kb1.685 kb2.684 kb3.596 kb4.763 kb5.621 Tabel 15 Hasil Uji Validitas Rotated Component Matrix(a) Component 1 2 3 4 h1.754 h2.717 h3.513 k1.531 k2.592 k3.697 k4.506 L1.596 L2.820 L3.713 Pada Tabel 15 menunjukkan bahwa nilai korelasi masing-masing faktor memiliki loading factor diatas 0,5 dan terestrak sempurna, sehingga hal ini menunjukkan bahwa semua item pertanyaan adalah valid. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah mengukur keandalan suatu instrumen, pada penelitian ini digunakan koefesien Alpha Cronbach Menyatakan bahwa nilai suatu instrumen dikatakan reliabel commit bila to nilai user Alpha Cronbach 0,6. Hasil uji 53

reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 16. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus Alpha Cronbach dengan bantuan program komputer SPSS 14.0. Sekaran (2006) menjelaskan bahwa nilai Cronbach Alpha dapat dikatakan reliable apabila nilainya 0,6. Selanjutnya, tingkatan reliabilitas dibagi menjadi tiga kriteria sebagai berikut: jika alpa atau r hitung (1) 0,8-1,0 = reliabilitas baik, (2) 0,6-0,799 = reliabilitas moderat, (3) kurang dari 0,6 = reliabilitas kurang baik. Pengujian reliabilitas pada tiap variabel dalam penelitian ini ditunjukkan oleh tabel output hasil pengukuran Cronbach Alpha berikut ini: Tabel 16 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach Alpha Keterangan Kualitas Benih 0,714 Reliabel Harga 0,749 Reliabel Kepuasan 0,690 Reliabel Loyalitas 0,675 Reliabel Dari hasil pengujian reliabilitas variabel penelitian pada tabel 16 dapat disimpulkan bahwa semua instrumen dinyatakan reliabel karena mempunyai nilai Cronbach s Alpha 0,6. D. Analisis Data Penelitian Analisis data penelitian ini menggunakan metode Structurat Equation Model (SEM). Data diolah dengan menggunakan Software Analysis of Moment Structure atau AMOS 18. Berikut merupakan pembahasan mengenai asumsi SEM. 1. Asumsi Kecukupan Sampel Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 150 orang. Dari keseluruhan kuisioner yang telah terisi seluruhnya dapat digunakan dalam penelitian ini. Jumlah sampel ini memenuhi prosedur Maximum Likelihood Estimation yaitu penarikan sampel antara 100-200 sampel (Ghozali, 2001). 54

2. Asumsi Normalitas Normalitas dan multivariate terhadap data yang digunakan dalam analisis ini diuji dengan menggunakan software AMOS 18. Hasil uji asumsi normalitas dapat dilihat pada tabel. Tabel 17 Uji Normalitas Assessment of normality (Group number 1) Variable min Max skew c.r. kurtosis c.r. L1 1.000 5.000.045.224.585 1.463 L2 1.000 5.000.045.224 -.125 -.313 L3 1.000 5.000 -.079 -.396 -.556-1.391 k1 1.000 5.000 -.510-2.549 -.155 -.387 k2 1.000 5.000 -.330-1.649 -.105 -.262 k3 1.000 4.000 -.018 -.088-1.205-3.013 k4 3.000 5.000.257 1.283-1.031-2.578 h1 1.000 5.000 -.063 -.314 -.761-1.903 h2 1.000 5.000 -.323-1.616 -.263 -.657 h3 1.000 5.000 -.516-2.578 -.152 -.381 kb5 1.000 5.000.132.660 -.544-1.360 kb4 2.000 5.000.000.000 -.663-1.658 kb3 2.000 5.000.066.331 -.437-1.093 kb2 3.000 5.000.060.302 -.527-1.318 kb1 3.000 5.000.000.000 -.581-1.452 Multivariate 2.689.729 Hasil pengamatan pada Tabel 17 atas assessment of normality terhadap model struktural memperlihatkan tidak terdapat nilai critical ratio pada skew yang lebih besar dari ±2,58, artinya hasil evaluasi normalitas data menunjukkan secara univariate data penelitian terdistribusi secara normal. Selanjutnya, hasil uji normalitas multivariate terhadap model structural menggambarkan nilai critical ratio multivariate sebesar 0,729 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal secara multivariate. 55

3. Asumsi Outliers Outliers adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik yang unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi (Ferdinand, 2002). Outliers dapat diketahui dengan melihat output analisis AMOS pada bagian observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance), sebuah data termasuk outliers jika mempunyai ρ1 dan ρ2 kurang dari 0,05 Menurut Santoso (2007) sedangkan menurut (Ferdinand, 2002) uji terhadap outliers multivariate dilakukan dengan menggunakan kriteria jarak Mahalanobis pada tingkat ρ < 0,001. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan χ 2 pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut. Penelitian ini menggunakan 15 indikator, oleh karena itu semua kasus data yang memiliki Mahalanobis Distance yang lebih besar dari χ 2 (15;0,001) = 37,6973 adalah outliers multivariate. Hasil uji outliers (sebagian yang ditampilkan) pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 18 Tabel 18 Hasil Uji Outliers Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2 67 34.631.003.341 13 29.659.013.591 43 26.903.030.8 ---------------- ---------------- ------ ------ 41 24.944.051.777 144 24.764.053.691 100 24.455.058.642 ---------------- ---------------- ------ ------ 66 22.304.100.648 94 21.969.109.671 103 21.935.110.583. Sumber: Data Primer Diolah 2015 56

Berdasarkan Tabel 18 dapat diketahui bahwa seluruh data mempunyai Mahalanobis Distance yang lebih kecil dari 34,631 sehingga tidak ada data yang outliers, dengan kata lain tidak ada yang dieliminasi. 4. Analisis Goodness of fit Pengujian kesesuaian model penelitian adalah untuk menguji seberapa baik tingkat goodness-of-fit dari model penelitian. Penilaian ini menggunakan beberapa kriteria yang disyaratkan oleh SEM. Dari hasil pengolahan data kemudian dibandingkan dengan batas statistik yang telah ditentukan. Hasil pengolahan data untuk analisis SEM disajikan dalam Gambar 2 dan Tabel 4.10 Gambar 2. Hasil goodness of fit 57

Tabel 19 Indeks Pengujian dan Kelayakan SEM Goodness of Hasil Evaluasi Cut of value fit index Analisis Model Chi-square Diharapkan lebih 90,022 Baik kecil Probability 0,05 0,362 Baik RMSEA 0,08 0,018 Baik GFI 0,90 0,931 Baik AGFI 0,90 0,904 Baik CMIN/DF 2,0 1,047 Baik TLI 0,95 0,984 Baik CFI 0,95 0,987 Baik Hasil uji fit model pada Tabel 19 menunjukkan nilai chi-square sebesar 90,022 diharapkan lebih kecil dari chi-square tabel yaitu sebesar 108, 687 dengan significancy probability 0,362 0,05 yang berarti matrik kovarian antara prediksi dengan observasi sesungguhnya adalah sama, sementara hasil lainnya menunjukkan nilai RMSEA, GFI, AGFI, CMIN/DF, TLI dan CFI sesuai dengan rentang nilai cut of value yang ditentukan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan secara umum model SEM yang digunakan dapat dikategorikan baik untuk menggambarkan hubungan kausalitas dari faktor-faktor yang digunakan. E. Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dapat dilakukan berdasarkan dari nilai critical ratio dan tingkat signifikan yang terdapat pada regression weight, dimana diperlukan nilai C.R 2,00 sebagai syarat penerimaan hipotesis. Hasil nilai C.R dan tingkat signifikansi antar variabel yang dihipotesiskan dapat dilihat pada tabel 4.18 Tabel 21 Uji Hipotesis Variabel Variabel Std. dipengaruhi mempengaruhi Estimate S.E. C.R. P Kepuasan <-- kualitas benih 0,543 0,220 2,316 0,021 Kepuasan <-- Harga 0,407 0,086 2,255 0,024 Loyalitas <-- Kepuasan 0,664 0,787 3,035 0,002 58

Berdasarkan tabel 21 yang telah diolah dalam penelitian ini menjelaskan pengujian hubungan antar variabel yang dihipotesiskan. Berdasarkan data primer yang telah diolah dapat dilakukan pembuktian sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil analisis pada tanel 4.18, nilai koefisien regresi yang diperoleh sebesar 0,543 dengan C.R sebesar 2,316 dengan probabilitas 0,021. Karena koefisien regresi antara kualitas benih dan kepuasan sebesar 0,543 dengan nilai C.R sebesar 2,316 yang lebih besar dari 2,00 maka hal ini menunjukkan bahwa kualitas benih berpengaruh positif dan signifikan. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa kualitas benih berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan, maka dari hasil tersebut hipotesis pertama dapat diterima. 2. Berdasarkan hasil analisis, nilai koefisien regresi yang diperoleh sebesar 0,407 dengan C.R sebesar 2,225 dengan probabilitas 0,024. Karena koefisien regresi antara harga dan kepuasan sebesar 0,407 dengan nilai C.R sebesar 2,225 yang lebbih besar dari 2,00 maka hal ini menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan, dari hasil tersebut maka hipotesis kedua dapat diterima. 3. Berdasarkan hasil analisis, nilai koefisien regresi yang diperoleh sebesar 0,664 dengan C.R sebesar 3,035 dengan probabilitas 0,002. Karena koefisien regresi antara kepuasan dan loyalitas sebesar 0,664 dengan C.R sebesar 3,035 yang lebih besar dari 2,00 maka hal ini menunjukkan bahwa kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas, dari hasil tersebut maka hipotesis ketiga dapat diterima. F. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis SEM maka pada bagian ini akan dibahas hasil perhitungan yang telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kewajaran harga, citra perusahaan terhadap kepuasan dan loyalitas petani terhadap benih padi PT. commit Sang Hyang to user Seri (Persero) cabang Jember.. 59

Pengujian ditunjukan melalui hipotesis yang ada sehingga dapat mengetahui bagaimana pengaruh masing-masing konstruk terhadap kontruk yang lainnya. 1. Pengaruh Kualitas Benih Padi terhadap Kepuasan Kualitas benih padi PT, Sang Hyang Seri (Persero) cabang Jember berpengaruh signifikan terhadap kepuasan petani. Hal ini dibuktikan dari koefisien regresi sebesar 0,543 dengan nilai C.R sebesar 2,316 dan probabilitas sebesar 0,021. Oleh karena itu, kualitas benih berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan, semakin tinggi kualitas benih padi maka semakin tinggi kepuasan petani. Responden merasa puas terhadap kualitas benih karena dari segi kebernasan benih petani menggangap bahwa benih padi Sang Hyang Sri sudah sesuai standard, tidak terdapat benih yang hampa. Pada tampilan warna bulir benih, petani sudah merasa bahwa warna dari bulir benih serupa yaitu berwarna putih menguning. Daya tumbuh benih padi Sang Hyang Sri menurut petani sekitar 90% maka hal ini memiliki kualitas yang bagus bagi petani. Kemurnian benih sudah dianggap murni karena tidak terdapat campuran kerikil maupun jerami. Pada indikator ketahanan hama, hal tersebut sesuai dengan musim dan iklim karena hal tersebut tidak dapat diprediksi oleh petani, namun pada kondisi normal benih padi Sang Hyang Sri cukup tahan terhadap hama dan penyakit yang ringan kecuali pada saat hama wereng menyerang banyak petani yang gagal panen dikarenakan petani tidak pernah menemukan solusi untuk menghadapi hama tersebut, oleh karena itu, perlua adanya pihak pemerintah membantu mengatasi masalah hama tersebut yang tidak pernah dapat diselesaikan oleh petani. Penulis menduga bahwa petani telah yakin dengan kualitas benih padi Sang Hyang Sri yang diberikan dalam hal kebernasan benih, tampilan warna bulir benih, daya tumbuh benih, kemurnian benih, ketahanan hama. Kualitas benih padi yang meningkat akan mendorong petani untuk lebih loyal tehadap benih padi Sang Hyang Seri (Persero) Cabang Jember. Penelitian ini memberikan dukungan terhadap penelitian yang dilakukan S.S Andaleeb dan Carolyn Conway (2006) yang commit menyimpulkan to user bahwa kepuasan konsumen 60

dipengaruhi oleh kualitas produk didukung oleh temuan dalam penelitian ini. Penelitian (Fred, 1993) menunjukkan bahwa performa produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Apabila petani mendapatkan kualitas benih yang baik maka petani akan merasa puas. Hal itulah yang membuat petani merasa puas terhadap benih Sang Hyang Seri (Persero) Cabang Jember. 2. Pengaruh Harga terhadap Kepuasan Berdasarkan Tabel 4.18 yang telah diolah, menunjukkan bahwa harga benih padi Sang Hyang Seri (Persero) Cabang Jember berpengaruh signifikan terhadap kepuasan petani. Hal ini dibuktikan dari koefisien regresi sebesar 0,407 dengan nilai C.R sebesar 2,255 dan probabilitas sebesar 0,024 yang artinya harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan. Responden cukup puas terhadap harga benih padi karena petani merasa harga tersebut masih dapat dijangkau, dan dapat bersaing dengan harga benih padi merk lain dan juga petani sudah merasa harganya sesuai dengan manfaatnya karena pada saat menyemai semua benih dapat tumbuh secara optimal. Namun untuk pihak pemasar PT. Sang Hyang Seri perlu meninjau benih padi yang berada di kioskios pertanian agar harga yang dijual kios tidak terlalu mahal, sehingga petani masih dapat membeli benih padi dengan harga yang sewajarnya. Penulis menduga, petani sudah merasa puas dengan harga benih padi PT. Sang Hyang Seri (Persero) cabang Jember, dengan demikian, H2 pada yang menyatakan harga berpengaruh terhadap kepuasan didukung oleh studi ini. Ini artinya kesesuaian harga dengan kualitas benih yang diberikan PT. Sang Hyang Sri merupakan pertimbangan dalam membentuk kepuasan petani. Studi ini memberikan dukungan terhadap studi penelitian (Haghighi et.al, 2012) harga menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Studi ini juga mendukung penelitian yang dilakukan (Consuegra et al.2007) yang menemukan bahwa penerimaan harga langsung dipengaruhi oleh penilaian kepuasan dan loyalitas pada perusahaan jasa. Hal ini juga didukung oleh penelitian Bei dan Chiao (2001), Consegurea et al. (2007) menyatakan bahwa persepsi harga mempunyai commit pengaruh to user yang positif dan signifikan 61

terhadap kepuasan pelanggan. Kesesuain harga dalam penelitian ini merupakan hal yang fundamental dan hal yang sangat penting dalam membangun kepuasan pelanggan. Penelitian yang dilakukan oleh Hermann et al. (2007) juga mendukung hasil penelitian ini. Dalam penelitiannya didapatkan bahwa persepsi harga mempunyai pengaruh terhadap kepuasan terhadap pelayanan dealer. Penelitian ini memberikan kontribusi pada literature kepuasan dengan menggabungkan peran keadilan harga yang dirasakan dimana harga merupakan elemen yang utama dalam menentukan kepuasan pelanggan. 3. Pengaruh Kepuasan terhadap Loyalitas Berdasarkan Tabel 4.18 diperoleh hasil bahwa kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas dengan koefisien regresi sebesar 0,664 dengan nilai C.R kepuasan terhadap loyalitas sebesar 3,035 dengan nilai probabilitas sebesar 0,002, maka hal ini menunjukkan bahwa kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. Petani merasa bahwa kualitas benih padi PT. Sang Hyang Seri sudah sesuai sehingga petani cukup puas dengan keseluruhan benih padi yang ditawarkan. Namun, banyak petani yang kurang merekomendasikan produk tersebut kepada petani lain karena petani kurang puas pada hal informasi dari perusahaan misalnya pada saat harga mulai naik, petani tidak mengetahuinya dan kios yang menjual produk terkadang menaikkan harga yang tinggi, maka dari pihak perusahaan perlu meninjau produk di tiap kios-kios yang berada di jember. Berdasarkan hasil penelitian ini, H3 yang menyatakan bahwa kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas tidak didukung pada studi ini. Temuan pada penelitian ini mendukung studi terdahulu yang dilakukan oleh Espejel et.al. 2007 dan Samen et.al. 2011 yang telah mengungkapkan bahwa kepuasan petani berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas petani. Konsep yang teruji pada penelitian ini tidak memberikan dukungan terhadap penelitian Gwinner et.al, commit 1998; to user Reynold dan Beatty, 1999; Henning 62

et.al, 2002; Wong dan Zhou, 2006. Hasil penelitian mereka menunjukkan adanya hubungan positif antara kepuasan pelanggan dan loyalitas konsumen. Secara praktis penelitian ini memberikan pengertian bahwa loyalitas petani dapat ditingkatkan dengan membuat petani merasa puas melalui indikator yang telah teruji untuk melakukan pembelian ulang benih padi PT. Sang Hyang Seri, sehingga dapat menjadi masukan bagi pemasar untuk dapat memberikan strategi pemasaran yang baik untuk menciptakan loyalitas petani. 63