Pemfaktoran prima (2)

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR DAN KELIPATAN KELAS MARS SD TETUM BUNAYA

BAB V BILANGAN BULAT

Contoh Bilangan Prima : {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47, }

2. Pengurangan pada Bilangan Bulat

Pengantar Teori Bilangan

R. Rosnawati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

1. Variabel, Konstanta, dan Faktor Variabel Konstanta Faktor

Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini diterangkan materi yang berkaitan dengan penelitian, diantaranya konsep

Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)

BILANGAN CACAH. b. Langkah 1: Jumlahkan angka satuan (4 + 1 = 5). tulis 5. Langkah 2: Jumlahkan angka puluhan (3 + 5 = 8), tulis 8.

Sumber: Kamus Visual, 2004

Bahan Ajar untuk Guru Kelas 6 Oleh Sufyani P

ALTERNATIF MENENTUKAN FPB DAN KPK

Teori bilangan. Nama Mata Kuliah : Teori bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 sks. Deskripsi Mata Kuliah. Tujuan Perkuliahan.

LANDASAN TEORI. bilangan coprima, bilangan kuadrat sempurna (perfect square), kuadrat bebas

Bab. KPK dan FPB. SUmber buku: bse.kemdikbud.go.id

II. TINJAUAN PUSTAKA. bilangan yang mendukung proses penelitian. Dalam penyelesaian bilangan

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep yang mendasari konsep representasi

II. LANDASAN TEORI. Secara umum, apabila α bilangan bulat dan b bilangan bulat positif, maka ada

MENENTUKAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) DENGAN METODE EBIK

Identitas, bilangan identitas : adalah bilangan 0 pada penjumlahan dan 1 pada perkalian.

Pertemuan 4 Pengantar Teori Bilangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

II. TINJAUAN PUSTAKA. terkait dengan pokok bahasan. Berikut ini diberikan pengertian-pengertian dasar

2 BILANGAN PRIMA. 2.1 Teorema Fundamental Aritmatika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

A. UNSUR - UNSUR ALJABAR

Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)

OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS MATERI : TEORI BILANGAN

Bilangan Prima dan Teorema Fundamental Aritmatika

Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)

Lembar Kerja Mahasiswa 1: Teori Bilangan

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

MAKALAH KRIPTOGRAFI CHINESE REMAINDER

MODUL 1. Teori Bilangan MATERI PENYEGARAN KALKULUS

Kata Pengantar Faktor dan Kelipatan

BAB II KETERBAGIAN. 1. Mahasiswa bisa memahami pengertian keterbagian. 2. Mahasiswa bisa mengidentifikasi bilangan prima

MATEMATIKA KONSEP DAN APLIKASINYA Untuk SMP/MTs Kelas VII

Kumpulan Soal Matematika VII ( BSE Dewi Nurhariyani)

Materi Olimpiade Tingkat Sekolah Dasar BIDANG ALJABAR

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sanggup) dalam melakukan sesuatu. Secara harfiah kemampuan berarti

PENGERJAAN HITUNG BILANGAN BULAT

Usia Usia Usia Jumlah

BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi teori pendukung dalam proses

KELIPATAN DAN FAKTOR BILANGAN

Modul ini adalah modul ke-1 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

Tentukan semua bilangan bulat x sedemikian sehingga x 1 (mod 10). Jawab. x 1 (mod 10) jika dan hanya jika x 1 = 10 k untuk setiap k bilangan bulat.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1

BAHAN AJAR MATEMATIKA KELAS 5 SEMESTER I

TEORI BILANGAN. Bilangan Bulat Bilangan bulat adalah bilangan yang tidak mempunyai pecahan desimal, misalnya 8, 21, 8765, -34, 0.

BAB I NOTASI, KONJEKTUR, DAN PRINSIP

TEORI BILANGAN (3 SKS)

Ely Purnamasari (2008.V.I.0019) Kd. Winda Mahayanti (2008.V.I.0027) Pend. Matematika IKIP PGRI BALI

BILANGAN PECAHAN. A. Pengertian Bilangan Pecahan dan Pecahan Senilai Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai

SISTEM BILANGAN BULAT

B I L A N G A N 1.1 SKEMA DARI HIMPUNAN BILANGAN. Bilangan Kompleks. Bilangan Nyata (Riil) Bilangan Khayal (Imajiner)

1 TEORI KETERBAGIAN. Jadi himpunan bilangan asli dapat disajikan secara eksplisit N = { 1, 2, 3, }. Himpunan bilangan bulat Z didenisikan sebagai

Peta Kompetensi Pendidikan Matematika 1/PDGK4203

BAB VI BILANGAN REAL

1.Tentukan solusi dari : Rubrik Penskoran :

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 1

MENENTUKAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEBI

PERANGKAT PEMBELAJARAN

PEMBINAAN TAHAP I CALON SISWA INVITATIONAL WORLD YOUTH MATHEMATICS INTERCITY COMPETITION (IWYMIC) 2010 MODUL BILANGAN

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER

Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat dalam Pemecahan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika (berhitung) diberikan kepada peserta didik

Pembahasan Latihan Soal US SD/MI. Matematika. Latihan Soal Mata Pelajaran. Matematika. Oleh Team Uasbn.com

BAB I BILANGAN A. JENIS BILANGAN B. LAMBANG BILANGAN, NILAI TEMPAT, DAN NILAI ANGKA C. OPERASI HITUNG BILANGAN USEFUL BOOK MATEMATIKA KLS 6 SD

TEORI KETERBAGIAN.

Rizkun As Syirazi, Thresye, Nurul Huda Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat

Tujuan Pembelajaran Sumber: Dokumen Penerbit

Modul 03 HIMPUNAN. Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang keanggotaannya didefinisikan dengan jelas.

PENERAPAN FAKTOR PRIMA DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR (Andi Syamsuddin*)

MENENTUKAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEBI.

KATA PENGANTAR. Rantauprapat,11 April Penyusun

BAB 4. TEOREMA FERMAT DAN WILSON

C. Indikator Menerapkan tindakan disiplin dari pengalaman belajar dan bekerja dengan matematika dalam

Pembagi Persekutuan Terbesar dan Teorema Bezout

Beberapa Uji Keterbagian Bilangan Bulat

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI PENELITIAN. bab ini akan dikemukakan pembahasan dan diskusi hasil penelitian yang menyangkut

Setelah mengikuti materi Bab ini mahasiswa diharapkan mampu: 2. Mendefinisikan factor persekutuan, kelipatan persekutuan, FPB, dan KPK.

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2006 TINGKAT PROVINSI

MODUL PERSIAPAN OLIMPIADE. Oleh: MUSTHOFA

4. Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear x + y = 5 dan x - 2y = -4 adalah... A.{ (1, 4) }

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SOAL MATEMATIKA - SMP

BAB I INDUKSI MATEMATIKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAHAN AJAR TEORI BILANGAN

Pengantar Teori Bilangan

C D Tanda yang tepat untuk kalimat : 3,2 x ( 4,3 + 0,7 )... ( 4,3-0,3 ) x 0,4 adalah... A. B. <

Gambar-15b: Modifikasi Dua Bungkusan Roti Wafer. Pengerjaan gambar menentukan di bawah ini! banyak piring yang tersisa dapat diilustrasikan pada

BAHAN AJAR TEORI BILANGAN

Transkripsi:

FPB dan KPK

Konsep Habis Dibagi Definisi: Jika a suatu bilangan asli dan b suatu bilangan bulat, maka a membagi habis b (dinyatakan dengan a b) jika dan hanya jika ada sebuah bilangan bulat c demikian sehingga b = ac. Jika a membagi b, maka dapat dikatakan bahwa : a pembagi b a faktor b b kelipatan a b habis dibagi a

Pemfaktoran prima Bilangan komposit dapat ditulis sebagai hasil kali semua pembaginya yang prima. Ada dua metode yang umum digunakan untuk menemukan semua faktor prima bilangan komposit.

Pemfaktoran prima (2) Metode pertama adalah dengan melakukan pembagian berulang dimulai dengan bilangan prima terkecil 2, dan diteruskan sampai semua faktor prima yang diperoleh terakhir tersebut Contoh: Carilah faktor prima dari 180 180 = 2.90 90 = 2.45 45 = 3.15 15 = 3.5 180 = 2.2.3.3.5

Pemfaktoran prima (3) Metode kedua adalah melakukan pemfaktoran bilangan ke dalam sebarang dua faktor yang dikenal dan kemudian memfaktorkan faktorfaktor tersebut: 180 = (15) (12) = (5.3)(4.3) = (5.3)(2.2.3) = 2.2.3.3.5 Selain kedua metode tersebut, ada cara lain yakni dengan menggunakan pohon faktor.

Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) Definisi: Faktor persekutuan terbesar (disingkat FPB) dari dua bilangan bulat positif, p dan q, adalah bilangan bulat positip terbesar r demikian sehingga r p dan r q. Dari definisi di atas, jelas bahwa FPB dari dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat terbesar yang membagi keduanya. Hal ini dinotasikan sebagai berikut: r = FPB (p,q).

FPB (2) Cara Menentukan FPB 1. Pemfaktoran 2. Pemfaktoran Prima 3. Algoritma Euclid

FPB (3) 1. Pemfaktoran Contoh dengan metode pemfaktoran, menentukan FPB dari 84, 198, dan 210. Kita tentukan masing-masing faktornya : Factors of 84 : 1, 2, 3, 4, 6, 7, 12, 14, 21, 28, 42, 84 Faktor dari 198 : 1, 2, 3, 6, 9, 11, 18, 22, 33, 66, 99, 198 Factors of 210 : 1, 2, 3, 5, 6, 7, 10, 14, 15, 21, 30, 35, 42, 70, 105, 210 Dari ketiga bilangan yang memiliki faktor yang sama yaitu 6. Sehingga FPB (84, 198, 210) = 6. FPB (84,198) = 6 FPB (198,210) = 6 FPB (84, 210) = 42

2. Pemfaktoran Prima FPB (4) Tulis bilangan-bilangan tersebut sebagai perkalian bilangan prima, dan hasil perkalian bilangan prima yang merupakan faktor persekutuan kedua bilangan tersebut adalah FPB-nya. Faktorisasi prima dari, 270 = 2 x 3 3 x 5 504 = 2 3 x 3 2 x 7 Dapat juga dinyatakan 270 = (2 x 3 2 ) x (3 x 5) 504 = (2 x 3 2 ) x (2 2 x 7) Sehingga (2 x 3 2 ) sebagai faktor persekutuan terbesar 270 dan 504. FPB (207, 504) = 18

3. Algoritma Euclid FPB (5) Dengan cara seperti di atas tidak praktis jika bilangan yang akan dicari FPB bilangan yang besar. Dalam hal demikian diperlukan metode yang lebih praktis untuk menemukan FPB-nya. Metode ini mendasarkan pada Algoritma Pembagian dengan berulang.

FPB (6) Menurut Algoritma Pembagian, bilangan bulat positip a dan b, a b selalu dapat ditulis sebagai : a = bq + (r), dengan q bulat positif, r bilangan cacah, dan 0 r < b. Metode menemukan pembagi persekutuan terbesar dengan menggunakan Algoritma Pembagian tersebut dikenal sebagai Algoritma Euclides. Jadi, menurut Algoritma Euclides, jika a dan b bilanganbilangan bulat positip dengan a b, dan r adalah sisa jika a dibagi oleh b, maka FPB (a, b) = FPB (b, r).

FPB (7) Contoh Penggunaan Algoritma Euclid FPB (1071,1029) = 21 FPB (589,494) = 19 a b r 1071 1029 42 1029 42 21 42 21 0 21 0 a b r 589 494 95 494 95 19 95 19 0 19 0

Relatif Prima Definisi: Jika faktor persekutuan terbesar dua bilangan bulat positif p dan q adalah 1, maka p dan q disebut relatif prima. Contoh : 3 dan 5 adalah relatif prima karena FPB(3, 5) = 1 31 dan 120 adalah relatif prima karena FPB(31, 120) = 1. 9 dan 132 bukan relatif prima karena FPB(9, 132) = 3. Perhatikan bahwa semua bilangan bulat positif kurang dari bilangan prima p adalah relatif prima terhadap p. Misalkan setiap bilangan 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 adalah relatif prima terhadap bilangan prima 7.

Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) Definisi: Bilangan bulat positip m adalah kelipatan persekutuan terkecil (disingkat KPK) dua bilangan bulat positip p dan q jika dan hanya jika m adalah bilangan bulat positip terkecil yang dapat dibagi oleh p dan q. Dari definisi di atas, jelas bahwa kelipatan persekutuan terkecil dua bilangan bulat adalah bilangan bulat positip yang habis dibagi kedua bilangan tersebut. Hal ini ditulis: m = KPK (p,q) Contoh : KPK (5,4)= 20 KPK (7, 6) =42 KPK (15, 12) = 60.

KPK (2) Cara Menentukan KPK 1. Menemukan himpunan kelipatan persekutuan dan kemudian memilih yang terkecil 2. Pemfaktoran Prima 3. Rumus [FPB (p,q)] x [KPK (p,q)] = p x q

KPK (3) 1. Menemukan himpunan kelipatan persekutuan dan kemudian memilih yang terkecil contoh Kelipatan Persekutuan Terkecil dari: 10, 12, dan 18 Kelipatan dari 10 : 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100, 110, 120, 130, 140, 150, 160, 170, 180,190 Kelipatan dari 12 : 12, 24, 36, 48, 60, 72, 84, 96, 108, 120, 132, 144, 156, 168, 180, 192, 204 Kelipatan dari 18 : 18, 36, 54, 72, 90, 108, 126, 144, 162, 180, 198 Jadi KPK (10,12,18) = 180

KPK (4) 2. Pemfaktoran Prima KPK (3600, 1080, 672) Contoh menggunakan faktorisasi prima : 3600 = 2 4 x 3 2 x 5 2 1080 = 2 3 x 3 3 x 5 672 = 2 5 x 3 x 7 Bilangan yang merupakan faktor prima : 2,3,5, 7 Pangkat maksimum 2 adalah 5 3 adalah 3 5 adalah 2 7 adalah 1 Oleh karena itu, KPK adalah 2 5 x 3 3 x 5 2 x 7 = 151.200

KPK (5) 3. Rumus: [FPB (p,q)] x [KPK (p,q)] = p x q KPK(146,124) = (146 x 124) FPB (146, 124 = 18104 2 = 9052

KPK (6) KPK tiga atau lebih bilangan bulat positip dapat ditemukan dengan terlebih dahulu mencari KPK dari bilangan-bilangan itu; sepasang demi sepasang. Misalkan akan dicari KPK dari p, q, r, s, maka dicari dulu KPK bilangan p dan q misalkan terdapat m 1, kemudian dicari KPK bilangan r dan s misalkan terdapat m 2. Maka KPK (p,q,r,s) = KPK (m 1, m 2 ). Contoh : Carilah KPK dari 42, 96, 104. 18. Jawab: KPK (42. 96) = 672 dan KPK (104, 18) = 936 KPK (42, 96, 104, 18) = KPK (672, 936) = 26208