USULAN PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI ALUMINIUM PROFIL 4404 MENGGUNAKAN METODE DMAIC Disusun Oleh Nama : Afriza Prihadi NPM : 30412313 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing 1 : Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT Pembimbing 2 : Nanih Suhartini, ST., MMSI
PENDAHULUAN Latar Belakang Kualitas Produk Kecacatan Produk DMAIC Kecacatan Produk Aluminium Profil 4404 Perbaikan Kualitas Produk Aluminium Profil 4404 Pembatasan Masalah 1. Pengambilan data hanya dilakukan di PT. Alexindo Jl. Raya Bekasi Km. 28,7 Bekasi Utara, Jawa Barat 17132. 2. Penulisan tugas akhir ini hanya membahas mengenai analisis metode Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control (DMAIC) pada proses produksi aluminium profil 4404. 3. Pengamatan yang dilakukan hanya terhadap proses produksi pembuatan produk aluminium profil 4404 dan pengambilan data yang dilakukan hanya data kecacatan divisi ekstrusi pada bulan Agustus 2015. Tujuan Penulisan 1. Mengidentifikasi tingkat kecacatan paling dominan yang terjadi pada produk aluminium profil 4404. 2. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor penyebab kecacatan paling dominan yang terjadi pada produk aluminium profil 4404. 3. Memberikan usulan perbaikan yang dapat dilakukan guna peningkatan kualitas produk yang dihasilkan.
METODOLOGI PENULISAN Mulai Identifikasi Masalah 1. Bagaimana mengidentifikasi tingkat kecacatan paling dominan yang terjadi pada produk aluminium profil 4404. 2. Bagaimana mengidentifikasi dan menganalisis faktor penyebab kecacatan paling dominan yang terjadi pada produk aluminium profil 4404. 3. Bagaimana memberikan usulan perbaikan yang dapat dilakukan guna peningkatan kualitas produk yang dihasilkan. Tujuan Penulisan 1. Mengidentifikasi tingkat kecacatan paling dominan yang terjadi pada produk aluminium profil 4404. 2. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor penyebab kecacatan paling dominan yang terjadi pada produk aluminium profil 4404. 3. Memberikan usulan perbaikan yang dapat dilakukan guna peningkatan kualitas produk yang dihasilkan. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan referensi dari buku-buku dan jurnal yang digunakan sebagai dasar bagi penulis untuk penyusunan tugas akhir Pengumpulan Data Observasi dan pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus 2015 di PT. Alexindo pada bagian produksi divisi ekstrusi. Data yang diambil adalah data kecacatan produk aluminium profil 4404 pada divisi ekstrusi Pengolahan Data Data diolah dengan metode Define, Measure, Analyza, Improve, dan Control (DMAIC) Kesimpulan dan Saran Kesimpulan menjawab dari tujuan penulisan dan saran yang membangun diberikan kepada pihak yang terkait Selesai
Tabel Pengolahan Data Diagram Pareto
Tahap Pengukuran Proporsi Kecacatan Keropos Hari Ke Produksi Aktual (Unit) Jumlah Cacat (Unit) Proporsi Kecacatan 1 3714 143 0,039 2 5838 199 0,034 3 5840 207 0,035 4 5836 198 0,034 5 5834 188 0,032 6 5838 205 0,035 7 3716 150 0,040 8 5838 196 0,034 9 5843 207 0,035 10 5840 208 0,036 11 5845 198 0,034 12 5833 196 0,034 13 3720 141 0,038 14 5849 204 0,035 15 5439 199 0,037 16 5838 198 0,034 17 5837 196 0,034 18 3717 154 0,041 19 5844 206 0,035 20 5840 208 0,036 21 5840 198 0,034 22 5849 205 0,035 23 5847 204 0,035 24 3715 148 0,040 25 5850 219 0,037 Total 135000 4775 0,893 TOP DPO = U x O = 135000 x 4 = 540000 = D/TOP = 8097/540000 = 0,01499444 DPMO = DPO x 10 6 = 14994,44 unit = 3,679 Sigma
Tahap Analisis Diagram Sebab Akibat Kecacatan Keropos Kesalahan Operator tidak Sesuai SOP Kurang Pengalaman Masa Kerja Rendah Manusia Ketidaktepatan Paduan Billet Billet Kurang Padat Kesalahan Dalam Mencetak Billet Material Keropos Ketidaktepatan Pemanasan Mesin Keidaktepatan Pemanasan Cetakkan Rusaknya Cetakkan Suhu Penyetelan Mesin Tidak Tepat Mesin
Tahap Perbaikan No Faktor 1 Manusia Penyebab Dominan Kesalahan Operator tidak Sesuai SOP What Why Where Who When How Penangg Alasan Kapan perbaikan Apa target perbaikan Lokasi ung Bagaimana Perbaikan dilakukan Perbaikan dilakukan Jawab Melatih operator Tabel 5W+1H Agar operator lebih ahli sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam bekerja Stasiun kerja pada divisi ekstrusi Supervisi produksi Secepatnya Melakukan pelatihan kepada operator dalam mengoperasikan dan mengendalikan mesin ekstrusi sesuai dengan SOP yang ditetapkan. Pelatihan dilakukan dengan cara pemberian materi kepada operator terkait penggunaan mesin ekstrusi. 2 Mesin 3 Material Rusaknya cetakkan pada mesin ekstrusi (die) Temperatur mesin tidak sesuai Buruknya kualitas billet Mengganti cetakkan Agar produk yang dihasilkan sesuai dengan bentuk yang diinginkan Melakukan penyetelan temperatur mesin sesuai dengan SOP yang ada Meningkatkan billet kualitas Agar produk yang dihasilkan sesuai dengan harapan dan dapat meminimalisir kecacatan Agar billet yang akan dilakukan proses ekstrusi tidak mengalami kecacatan Stasiun kerja pada divisi ekstrusi Stasiun kerja pada divisi peleburan Supervisi produksi Supervisi produksi Secepatnya Secepatnya Secepatnya Melakukan pemeriksaan cetakkan sebelum digunakan, apabila sudah kurang baik kualitasnya harus diganti dengan cetakkan baru Melakukan penyetelan temperatur mesin ekstrusi sesuai dengan suhu optimal sebesar 450 o C Menyesuaikan komposisi pembuatan billet sesuai dengan standar komposisi yang dapat dilihat pada Lampiran 3 Memperhatikan proses pencetakan billet dan melakukan inspeksi terhadap billet yang cacat agar tidak lolos ke divisi ekstrusi
Tahap Pengendalian
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Jenis kecacatan yang paling dominan terjadi pada proses produksi aluminium profil 4404 adalah keropos yaitu sebanyak 4775unit atau sebesar 59% dari total kecacatan sebanyak 8097unit. 2. Penyebab terjadinya kecacatan keropos pada produksi aluminium profil 4404 yaitu karena faktor manusia, material, dan mesin. 3. Usulan perbaikan yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan berdasarkan metode DMAIC adalah melakukan pelatihan kepada operator dengan cara dilakukan pemberian materi terkait penggunaan mesin ekstrusi, melakukan pengawasan atau pengecekan terhadap kualitas billet yang akan dilakukan proses ekstrusi, dan melakukan pengawasan atau pengecekan terhadap mesin ekstrusi yang digunakan dari segi temperatur mesin dan kelengkapan mesin seperti cetakkan yang digunakan. Saran 1. Sebaiknya perbaikan dan perawatan terhadap mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi harus ditingkatkan kembali agar dapat meminimalkan tingkat kecacatan yang disebabkan oleh mesin. 2. Pengawasan kepada operator disarankan lebih ditingkatkan saat kegiatan produksi berlangsung dan melakukan pelatihan kepada operator baru terkait penggunaan mesin ekstrusi. 3. Pengawasan terhadap proses pembuatan billet yang akan dibentuk menjadi aluminium profil disarankan lebih ditingkatkan agar ketika dilakukan proses ekstrusi tidak terjadi kegagalan produksi atau kecacatan.