BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N 1 Tlogopucang yang beralamat di desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Bringin 01. Letak sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Kegiatan Membaca Manaqib Syaikh Abdul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Semarang Jawa Tengah merupakan salah satu Sekolah Dasar di Gugus Mina

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata kunci : media visual, pembelajaran ips, peta, hasil belajar

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Pelaksanaan, Hasil Penelitian, dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

SKRIPSI. Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian. digunakan untuk uji validitas instrumen.

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekolah Dasar Negeri di kota Salatiga. Terletak di jalan Imam Bonjol No. 86

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Naniek Sulistya Wardani S1-Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Hp ABSTRAK

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penggunaan media CD interaktif terhadap minat dan hasil belajar dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Semarang. Sekolah ini beralamat di Jalan Sentro Jambu. Jumlah kelas keseluruhan

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Bringin 01 Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang yang beralamat I Jalan Diponegoro nomor 116 Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. SD N Bringin 01 berdiri tahun 1943 dengan luas taah 953 m 2 dan sekarang berstatus Sekolah Dasar Inti Gugus Gajah Mada UPTD Pendidikan Kecamatan Bringin. SD N Bringin 01 merupakan salah satunya SD dengan kelas paralel di Kecamatan Brigin. Siswa- Siswa SD N Bringin 01 sebagian besar berasal dari daerah setempat. Staf pengajar SD N Bringin 01 sebagian besar sudah berpendidikan S1. Usia pengajar sebagian telah berusia 50 tahun. Visi SD N Bringin 01 adalah Prestasi gemilang menuju terciptanya peserta didik yang cerdas, terampil, santun, mandiri, kreatif dan beriman. Misi SD N Bringin 01 adalah 1. Melaksanakan pembelajaran yang efisien dan efektif serta bimbingan belajar dengan berbagai pendekatan yang berpusat pada siswa untuk mengoptimalkan potensi siswa menuju pencapaian prestasi yang optimal. 2. Memiliki kesadaran dan kesungguhan membimbing siswa dan membentuk kepribadian 3. Slalu memberi motivasi untuk mengembangkan bakat, minat 4. Mendorong dan membimbing kepada siswa untuk berlomba dalam meraih prestasi 5. Menjalin keharmonosan antara sekolah dengan masyarakat dan meningkatkan peran serta masyarakat 6. Mengembangkan budaya masyarakat baik yang bersifat agamis maupun kultural demi kelestariannya. 44

45 7. Mengupayakan penguasaan teknologi informatika bagi siswa yang berkompeten. Subjek penelitian yang diambil adalah kelas Va dengan jumlah siswa 25 banyak siswa putra 12 dan siswa putri 13. Kelas Va di asuh oleh Ibu Sri Lestari pendidikan SMA lulus PLPG usia 55 tahun. Kelas Va merupakan kelas yang penulis pilih sebagai subjek penelitian untuk dilakukan eksperimen. Penenlitian ini terdiri dari satu variabel independen atau variabel perlakuan dan satu variabel dependen. Yang menjadi variabel independen adalah pemanfaatan metode inquiry dengan KIT IPA dan variabel dependennya adalah hasil belajar kogitif,afektif dan psikomotor. 4.2 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas Va SD Negeri Bringin semester II tahun pelajaran 2010/2011. Dalam pembelajaran ini waktu yang digunakan adalah 4 kali pertemuan (8 jam pelajaran). Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Penelitian di kelas Va SD N Bringin 01 No. Hari/Tanggal Waktu Uraian Kegiatan 1. 2. 3. 4. Rabu, 21 Maret 2012 Senin, 26 Maret 2012 Selasa, 27 Maret 2012 Selasa, 28 Maret 2012 2 jam pelajaran 3 jam pelajaran 3 jam pelajaran 1 jam pelajran a. Memberikan informasi tentang penelitian kepada siswa. b. Memberikan pre-tes kepada kelas eksperimen (kelas Va). a. Kegiatan pembelajaran 1 pada kelas Va tentang cahaya dan sifat-sifatnya. b. Kegiatan pembelajaran 2 pada kelas Va tentang cahaya dapat diuraikan. c. Ditutup dengan post test. a. Mengulas pembelajaran yang telah diberikan pada pertemuan minggu sebelumnya. b. Memberikan tes angket pada siswa

46 Uraian kegiatan pelaksanaan penelitian tersebut dapat di ceritakan secara lebih rinci. Pelaksanaan penelitian dimulai pada hari Rabu, 21 Maret 2012 dengan perkenalan dan mengemukakan maksud dari penelitian yang akan dilakukan, tentang hal-hal yang akan dijadikan sebagai variabel penelitian. Setelah itu siswa diberikan pretest sebagai awal dari penelitian. Hari Senin, 26 Maret 2012 dilakukan pembelajaran dalam waktu 3 jam pelajaran dengan materi sifat-saifat cahaya dengan RPP dan alat peraga berupa KIT IPA yang telah dipersiapkan peneliti dan proses pembelajaran dilakukan oleh guru kelas sementara peneliti membantu menyiapkan yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran. Pengelolaan kelas secara utuk dilakukan oleh guru kelas sementara peneliti membantu menyiapkan alat, melakukan penilian unjuk kerja pada siswa masing-masing. Hari Selasa, 27 Maret 2012 dilakukan pembelajaran pada pertemuan kedua dengan waktu 3 jam pelajaran dengan meteri cahaya dapat diuraikan. Pembelajaran dilakukan sama seperti pada pertemuan sebelumnya namun untuk pertemuan kedua sebagian dilakukan di luar kelas karena proses pengumpulan data yang berisi percobaan harus menggunakan cahaya matahari. Pembelajaran pada pertemuan kedua diakhiri dengan pemberian postest pada siswa kelas Va. Hari Rabu, 28 Maret 2012 waktu yang digunakan 2 jam pelajaran peneliti masuk ke kelas Va mengulas tentang apa yang siswa dapat dari pembelajaran yang mereka lakukan dengan metode inquiry dan pemanfaatan media KIT IPA. Peneliti memberikan tambahan dan saran pada siswa kekurangan yang masih ada dalam proses pembelajaran yang mereka lakukan yaitu tentang pengetahuan tentang materi cahaya, kedisiplinan kelas, dan tanya jawab seputar materi cahaya yang telah diberikan. Pertemuan ini ditutup dengan memberikan tes angket pada siswa.

47 4.3 Hasil Analisis Data 4.3.1 Analisis Data untuk Aspek Kognitif Analisis yang digunakan untuk menentukan apakah data kognitif yang telah dilakukan suatu penelitian menggunakan Uji Normalitas dan Uji t. 4.3.1.1 Uji Normalitas Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui normal tidaknya penyeberan data pada data nilai pretest dan posttest dari hasil perlakuan pada subjek penelitian. Uji normalitas data diambil dari nilai pretest dan posttest dari pembelajaran menggunakan model pembelajaran inquiry dan pemanfaatan KIT IPA di kelas Va sebagai subjek penelitian. Berikut hasil analisis uji normalitas menggunakan SPSS for windows version 16.0. Tabel 4.2 Uji Normalitas Pretest dan Posttest One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pre_test post_test N 25 25 Normal Parameters a Mean 78.4640 62.1440 Std. Deviation 1.22727E1 11.94006 Most Extreme Differences Absolute.111.158 Positive.111.082 Negative -.086 -.158 Kolmogorov-Smirnov Z.554.792 Asymp. Sig. (2-tailed).919.556 a. Test distribution is Normal. Tabel di atas menunjukkan hasil uji normalitas pretest dan postest dari subjek peneltian. Sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Nilai pretest dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirov Test Dari tabel tersebut nampak nilai (Asymp. Sig. 2-tailed) dengan taraf

48 signifikasi 0,919. Jika nilai Asimp. Sig 2-tailed > nilai taraf signifikansi, maka berdistribusi normal. Nilai dari Asymp. Sig 2-tailed adalah 0,919 > 0,05 maka diambil kesimpulan nilai pretest pada subjek penelitian berdistribusi normal. Berikut gambaran visual kenormalan penyebaran data karakteristik pretest kelompok eksperimen merupakan hasil dari uji normalitas pretest dan postest,. Data dari tabel diatas menunjukkan bahwa data pretest merupakan data yang normal. Gambar 4.1 Grafik batang Pretest 2. Nilai postes subjek penelitian dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirov Test. Dari tabel tersebut nampak nilai (Asymp. Sig. 2-tailed) dengan taraf signifikasi 0,556. Jika nilai Asimp. Sig 2- tailed > nilai taraf signifikansi, maka berdistribusi normal. Nilai dari Asymp. Sig 2-tailed adalah 0,556 > 0,05 maka diambil kesimpulan nilai postest subjek penelitian berdistribusi normal. Berikut gambaran

49 visual kenormalan penyebaran data karakteristik pretest kelompok kontrol: Gambar 4.2 Grafik batang Postes 4.3.1.2 Uji t Hipotesis Uji t adalah perbedaan dua rata-rata dilakukan pada nilai pretest atau nilai sebelum dilakukan tidakan dan postest atau nilai setelah dilakukan tindakan. Uji t dalam penelitian ini dilakukan untuk analisis signifikasi data pretest dan postest dari aspek kognitif. Berikut adalah hasil analisis data menggunakan SPSS for windows version 16.0:

50 Tabel 4.3 Output Uji t Hipotesis antara Hasil Pretest dan Postest Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Sebelum perlakuan 62.1440 25 11.94006 2.38801 Setelah perlakuan 78.9240 25 11.97453 2.39491 Paired Samples Correlations N Correlation Sig. Pair 1 Sebelum perlakuan & Setelah perlakuan 25.630.001 Paired Samples Test Pair 1 Sebelum perlakuan - Setelah perlakuan Mean Std. Deviation Paired Differences Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower -1.67800E1 10.29183 2.05837-21.02826 Upper - 12.53174 t df Sig. (2- tailed) -8.152 24.000 Berdasarkan tabel Paired Samples Statistics nilai rata-rata 62,14 jumlah data 25 deviasi standar 11,94 dan standar error mean 2,38. Sementara itu untuk data setelah penelitian nilai rata-rata 78,92 jumlah data 25 deviasi standard 11,947dan standar error mean 2,39. Sehingga dapat dilihat bahwa ada peningkatan hasil dari sebelum perlakuan ke sesudah perlakuan. Berdasarkan tabel Paired Sample Corelation didapatkan nilai korelasi sebesar 0,63 dengan signifikansi 0,01. Hal ini berarti ada hubungan antara data sebelum dan sesudah perlakuan karena syarat ada hubungan adalah jika nilai korelasi mendekati 1 atau > 0,5.

51 Berdasarkan tabel Paired Sample Test didapatkan analisis sebagai berikut: a. t hitung adalah -8,152 dan signifikansi 0,000 b. t tabel didapatkan dari 0,05:2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-1 = 25-1 = 24. Hasil t tabel sebesar 2,064. c. Kriteria pengujian Jika t hitung t tabel maka ada perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan. Jika t hitung < -t tabel > -t tabel berarti tidak ada perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan. Berdasarkan hasil signifikansi < 0,05 ada perbedaaan dan > 0,05 tidak ada perbedaan. d. Kesimpulan yang diperoleh Karena nilai t hitung < t tabel (-8,152 < 2,064) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05). Kesimpulannya ada perbedaan hasil tes antara sebelum dan sesudah perlakuan. Sehingga dari hasil table output Paired Samples Statistics, Paired Sample Corelation dan Paired Sample Test menyatakan bahwa hasil tes sebelum dan sesudah perlakuan terdapat perbedaan dan perbedaan tersebut antara hasil tes sebelum perlakuan lebih rendah dari pada hasil tes sesudah perlakuan sehingga dikatakan hasil tes meningkat setelah dilakukan penilitian dengan menerapkan metode pembelajaran inquiry dan pemanfaatan media KIT IPA. Setelah itu diperkuat dengan melihat signifikansi 2-tailed yang terdapat pada table Paired Sample Test yang menunjukkan 0,000 yang menyatakan bahwa perbedaan hasil pretest dan postest signifikan. Semua hasil dan uraian diatas menyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima bahwa metode pembelajaran inquiry dan pemanfaatan KIT IPA efektif terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas V SD N Bringin 01.

52 4.3.2 Analisis Deskriptif untuk Data Afektif dan Psikomotor 4.3.2.1 Analisi Deskriptif untuk Data Afektif Hasil dari penilaian angket yang dilakukan setelah perlakuan dapat didiskripsikan bahwa nilai tertinggi adalah 20 didapat oleh 3 siswa, nilai terendah adalah 14 didapat oleh 1 siswa. Rata-rata kelas penilaian angket mencapai. 17,36. Sebagaian besar siswa mendapatkan nilai afektif 13 dengan kategori baik. Sehingga dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar afektif siswa dikatakan baik karena tidak ada yang berada dibawah batas minimum penilaian afektif yang ditentukan yaitu 13. Melihat hasil rata-rata kelas yang mencapai 17,36 hasil belajar afektif siswa, dikategotikan siswa termasuk merespon pembelajaran dengan model pembelajaran inquiry dan pemanfaatan KIT IPA. Untuk menentukan tinggi rendahnya nilai digunakan lima kategori mengikuti acuan penilaian pada SD N Bringin 01 Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang, yaitu : baik sekali, baik, cukup, hampir cukup, kurang. Untuk menentukan interval kelas digunakan rumus seperti dibawah ini : Interval Nilai Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Angket Kategori Frekuensi Persentase (%) 17-20 Baik Sekali 16 80 13-16 Baik 9 45 9 12 Cukup 0 0 Hampir 5 8 Cukup 0 0 0 4 Kurang 0 0 Jumlah 25 100 Nilai Minimum 14 Nilai Maksimum 20 Rata-rata 17,36

53 Dari Tabel 5.0 di atas dapat diketahui tidak ada siswa yang mendapat nilai 0 sampai 4 dan nilai 5 sampai 8 juga tidak ada sehingga persentase 0%. Siswa yang mendapat nilai dari rentang 9 sampai dengann 12 juga tidak ada sehingga persentase 0 %. Siswa yang mendapat nilai rentang 13 sampai dengan 16 sebanyak 9 anak dengan persentase 45 %. Dan siswa yang mendapat nilai 17 sampai dengan 20 sebanyak 16 siswa dengan persentase 80 %. Di bawah ini disajikan gambaran visual diagram batang tes angket pada subjek penelitian kelas Va. Data deskriptif dari hasil angket dapat digambarkan dengan diagram batang sebagai berikut : 70 60 50 40 30 Frekuensi Persentase (%) 20 10 0 17-20 13-16 9-12 5-8 0-4 Nilai Gambar 4.3 Diagram Batang Hasil Tes Angket Keterangan : Angka pada garis vertical ke atas 0-70 digunakan menunjukkan dua indikator yaitu frekuensi dan persentase.

54 4.3.2.2 Analisi Deskriptif untuk Data Psikomotor Hasil dari penilaian unjuk kerja yang dilakukan peneliti saat perlakuan dapat didiskripsikan bahwa nilai tertinggi adalah 55 didapat oleh 1 siswa, nilai terendah adalah 40 didapat oleh 1 siswa. Rata-rata kelas penilaian angket mencapai. 46,5. Sebagaian besar siswa mendapatkan nilai diatas 33. Berdasarkan diskripsi hasil penilian unjuk kerja diatas, maka dapat diketahui bahwa siswa termasuk aktif karena sebagian besar mencapai batas minimum nilai unjuk kerja yang ditentukan yaitu > 43. Hasil dari rata-rata kelas penilian unjuk kerja yang mencapai 46,5,sehingga disimpulkan hasil belajar psikomotor siswa di kelas Va SD N Bringin 01 bisa dikatakan baik atau siswa dikatakan aktif. Tinggi rendahnya nilai digunakan lima kategori mengikuti acuan penilaian pada SD N Bringin 01 Kecamatan Bringin Kabupaten Semrang, yaitu : baik sekali, baik, cukup, hampir cukup, kurang. Untuk menentukan interval kelas digunakan rumus seperti dibawah ini : Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Penilian Unjuk Kerja Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%) 52 60 Baik Sekali 4 16 43 51 Baik 19 76 34 42 Cukup 2 8 25 33 Hampir Cukup 0 0 15 24 Kurang 0 0 Jumlah 25 100 Nilai Minimum 40 Nilai Maksimum 55 Rata-rata 46,5

55 Dari tabel di atas dapat diketahui ada tidak ada siswa yang mendapat nilai rentang 15 sampai 24 sehingga persentase 0 %, tidak ada siswa mendapat rentang nilai 25 sampai 33 sehingga persentase 0 %, ada 2 siswa yang mendapat nilai rentang 34 sampai 42 dengan persentase 8 %, 19 siswa yang mendapat nilai rentang 43 sampai dengan 51 dengan persentase 76 %, dan 4 siswa yang mendapat nilai rentang 52 sampai dengan 60 dengan persentase 16 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai yang siswa dapat semua melebihi dari batas minimum yang ditetuntukan sehingga disimpulkan siswa termasuk aktif. Di bawah ini disajikan gambaran visual diagram batang tes unjuk kerja pada subjek penelitian. 80 70 60 50 40 30 Frekuensi Persentase (%) 20 10 0 52-60 43-51 34-42 25-33 15-24 Nilai Gambar 4.4 Diagram Batang Hasil Penilaian Unjuk Kerja Keterangan : Angka pada garis vertical ke atas 0-80 digunakan menunjukaan dua indikator yaitu frekuensi dan persentase.

56 Hasil diatas merupakan penilaian unjuk kerja unutk siswa. Selain itu dapat juga disajikan hasil penilaian tiap indikator tes unjuk kerja. Hasil penilaian unjuk kerja yang ada pada tiap indikator juga menunjukkan nilai yang tinggi dalam setiap indikator penilaian. Berikut tabel nilai unjuk kerja tiap indikator : Tabel 4.6 Nilai Unjuk Kerja pada Tiap Indikator NO 1 INDIKATOR Melakukan tahap persiapan dalam percobaan tentang materi CAHAYA NILAI 1 2 3 4 Rata-rata 0.2 1.8 7.9 8.3 3.15 2 Melakukan percobaan tentang CAHAYA 0.6 6 8.4 10.2 3.12 3 Menarik kesimpulan. 0.3 3 5.5 9.3 3.03 4 Kerjasama 0.3 1.7 7.3 12.3 3.25 RATA-RATA 0.4 3.1 7.3 10 3.1 Hasil tabel diatas dapat dilihat bahwa dalam setiap indikator penilaian unjuk kerja mencapai rata-rata yang tinggi dengan rata-rata > 3. Skor 1 dalam semua indikator hanya memperoleh rata-rata 0,4. Skor 2 dalam semua indikator mendapatkan rata-rata 3,1. Skor 3 dalam semua indikator mendapatkan ratarata 7,3. Skor 4 dalam semua indikator mendapatkan nilai rata-rata 10.00. sehingga sebagian siswa dikatakan aktif dalam proses pembelajaran karena nilai yang didapat sebagian besar siswa adalah > 3 dari nilai maksimal 4.

57 4.4 Hasil Uji Hipotesis Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, setelah diperoleh dari hasil t-hitung maka analisis hipotesisnya adalah : 1. Metode Inquiry dan pemanfaatan KIT IPA efektif tehadap hasil belajar kognitif siswa kelas V SD. Efektivitasnya diukur dengan: c. Hasil µ1 > µ2 d. Ho : µ2 = µ1 ( rata-rata hasil posttest sama dengan ratarata hasil pretest ). Ha : µ2 µ1 ( rata-rata hasil posttest tidak sama dengan rata-rata hasil pretest ). Hasil dari uji normalitas menunjukkan bahwa hasi pretes dengan signifikansi 0,919 > 0,05 sehingga dinyatakan bahwa nilai pretes pada subjek penelitin berdistribusi normal. Sementara hasil postes dalam uji normalitas signifikansi mencapai 0,556 > 0,05 sehingga dinyatakan pula bahwa nilai dari hasil postes pada subjek penelitian berdistribusi normal. Hasil uji normalitas tersebut yang menunjukkan data berdistribusi norma, sehingga layak untukdilakukan uji hipotesis dengan uji-t. Berdasarkan uji t dengan paired sampel t test dapat dilihat dari tiga output tabel yang teleh muncul. Tabel Paired Samples Statistics data yang dapat dilihat atara lain ; nilai tes rata-rata sebelum diberi perlakuan adalah 62,14 dari jumlah data 25, deviasi standard 11,94 dan standard error mean 2,38. Sementara itu untuk nilai rata-rata tes setelah diberi perlakuan adalah 78,92 dari jumlah data 25 deviasi standard 11,947dan standard error mean 2,39. Sehingga dapat dilihat bahwa ada peningkatan hasil dari sebelum perlakuan ke sesudah perlakuan.

58 Berdasarkan Paired Sample Corelation didapatkan nilai korelasi sebesar 0,63 dengan signifikansi 0,01. Hal ini berarti ada hubungan antara data sebelum dan sesudah penelitian. Berdasarkan Output Paired Sample Test didapatkan analisis sebagai berikut: a. t hitung adalah -8,152 dan signifikansi 0,000 b. t tabel didapatkan dari 0,05:2 = 0,025(uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-1 = 25-1 = 24. Hasil t tabel sebesar 2,064 c. Kriteria pengujian Jika t hitung t tabel maka ada perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan Jika t hitung < -t tabel > -t tabel berarti tidak ada perbedaan sebelum dan sesudah penelitian. Berdasarkan hasil signifikansi < 0,05 ada perbedaaan dan > 0,05 tidak ada perbedaan. d. Kesimpulan yang diperoleh Karena nilai t hitung < t tabel (-8,152 < 2,064) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05). Kesimpulannya ada perbedaan hasil tes antara sebelum dan sesudah penelitian. Sehingga dari hasil output Paired Samples Statistics, Paired Sample Corelation, Output Paired Sample Test. Hasil tes sebelum dan sesudah penelitian terdapat perbedaan dan perbedaan tersebut hasil tes sebelum penelitian lebih rendah dari pada hasil tes sesudah penelitian sehingga dikatakan meningkat. Setelah itu diperkuat dengan Setelah itu diperkuat dengan melihat signifikansi 2-tailed yang terdapat pada table Paired Sample Test yang menunjukkan 0,000 yang menyatakan bahwa perbedaan hasil pretes dan postest signifikan. Semua hasil tersebut menyatakan bahwa metode pembelajaran inquiri dan pemanfaatan KIT

59 IPA efektif terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas V SD N Bringin 01. 2. Hipotesis yang kedua adalah Metode Inquiry dan pemanfaatan KIT IPA efektif terhadap hasil belajar afektif siswa kelas V SD dengan hasil angket 13 (kategori baik). Berdasarkan analisis deskriprif yang dilakukan terhadap hasil belajar afektif siswa hasil penilaian angket dari siswa, tidaka ada siswa yang mendapatan nilia rentang 0-4, 5-8, dan 9-12, ada 9 siswa mendapatkan nilai rentang 13-16 dan 16 siswsa mendapatlan nilia rentanng 17-20. Rata-rata kelas mencapai 17,36. Sehigga jika dibandingkan dengan standar yang ditetapkan yaitu 13, nilai tersebut lebih besar dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima metode pembelajaran inquiry dan pemanfaatan KIT IPA efektif terhadap hasil belajar afektif siswa kelas Va SD N Bringin 01 atau siswa diyatakan merespon terhadap pembelajaran tersebut. 3. Hipotesis yang ke tiga yaitu Metode Inquiry dan pemanfaatan KIT IPA efektif terhadap hasil belajar psikomotor siswa kelas V SD dengan hasil penilaian unjuk kerja 43 (kategori baik). Berdasarkan analisis deskriprif yang dilakukan terhadap hasil belajar psikomotor siswa hasil penilaian unjuk kerja siswa antara lain; tidak ada siswa yang mendapat nilai rentang 15-24 dan 25-33, sementara ada 2 siswa yang mendapat nilai rentang 34-42, 19 siswa yang mendapat nilai rentang 43-51 dan 4 siswa yang mendapat nilai rentang 52-60. Rata-rata kelas yang diperoleh mencapai 46,5. Sehigga jika dibandingkan dengan standar yang ditetapkan yaitu 33, nilai tersebut lebih besar dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima bahwa metode pembelajaran inquiry dan pemanfaatan KIT IPA efektif terhadap hasil belajar psikomotor siswa kelas Va SD N Bringin 01 atau siswa dinyatakan aktif terhadap pembelajaran tersebut.

60 4.5 Pembahasan Hasil Penelitian 4.5.1 Pembahasan Hasil Penelitian pada Aspek Kognitif Hasil pengolahan data untuk hasil penilian kognitif dimulai dengan melakukan uji normalitas. Hasil dari uji normalitas menunjukkan bahwa hasil pretest dengan signifikansi 0,919 > 0,05 sehingga dinyatakan bahwa nilai pretest pada subjek penelitin berdistribusi normal. Sementara hasil postest dalam uji normalitas signifikansi mencapai 0,556 > 0,05 sehingga dinyatakan pula bahwa nilai dari hasil postest pada subjek penelitian berdistribusi normal. Hasil uji normalitas tersebut yang menunjukkan data berdistribusi normal, sehingga masuk dalam statistik paramatrik untuk selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan uji t. Hasil dari perhitungan uji t ( paired sample t test). Berdasarkan tabel Paired Samples Statistics nilai rata-rata sebelum perlakuan 62,14 dari jumlah data 25 deviasi standard 11,94 dan standard error mean 2,38. Sementara itu untuk nilai rata-rata setelah perlakuan 78,92 dari jumlah data 25 deviasi standard 11,947 dan standard error mean 2,39. Sehingga dapat dilihat bahwa ada peningkatan hasil dari sebelum perlakuan ke sesudah perlakuan. Berdasarkan Paired Sample Corelation didapatkan nilai korelasi sebesar 0,63 dengan signifikansi 0,01. Hal ini berarti ada hubungan antara data sebelum dan sesudah penelitian. Berdasarkan Output Paired Sample Test didapatkan analisis sebagai berikut: a. T hitung adalah -8,152 dan signifikansi 0,000 b. T tabel didapatkan dari 0,05:2 = 0,025(uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-1 = 25-1 = 24. Hasil t tabel sebesar 2,064 c. Kriteria pengujian Jika t hitung t tabel maka ada perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan.

61 Jika t hitung < -t tabel > t tabel berarti tidak ada perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan.. Berdasarkan hasil signifikansi < 0,05 ada perbedaaan dan > 0,05 tidak ada perbedaan. d. Kesimpulan yang diperoleh Karena nilai t hitung < t tabel (-8,152 < 2,064) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05). Kesimpulannya ada perbedaan hasil tes antara sebelum dan sesudah perlakuan. Sehingga dari hasil output Paired Samples Statistics, Paired Sample Corelation, Output Paired Sample Test. Hasil tes sebelum dan sesudah perlakuan terdapat perbedaan dan perbedaan tersebut hasil tes sebelum perlakuan lebih rendah dari pada hasil tes sesudah perlakuan sehingga dikatakan meningkat. Setelah itu diperkuat dengan Setelah itu diperkuat dengan melihat signifikansi 2-tailed yang terdapat pada table Paired Sample Test yang menunjukkan 0,000 yang menyatakan bahwa perbedaan hasil pretes dan postest signifikan. Semua hasil tersebut menyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima bahwa metode pembelajaran inquiry dan pemanfaatan KIT IPA efektif terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas V SD N Bringin 01. Secara analisis data metode inquiry dan pemanfaatan KIT IPA dinyatakan efektif. Beberapa factor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran dengan metode inquiry dan pemanfaatan KIT IPA sehingga menaikkan hasil belajar kognitif diantaranya adalah : 1. Siswa menggali sendiri informasi yang harus mereka dapatkan untuk memperoleh hasil percobaan yang sesuai, dengan membaca buku sumber dan juga mencatat hal yang diterangkan oleh guru. Sehingga informasi yang siswa dapatkan lebih mudah mereka ingat, pahami dan terapkan karena mereka sendiri yang melakukan.

62 2. Pengetahuan yang didapatkan berdasarkan apa yang mereka sendiri peroleh dari pertanyaan yang mereka utarakan dalam hipotesis. Sehingga pengetahuan yang mereka miliki lebih dipahami dan lebih melekat karena mereka yang mengalami sendiri, atau mereka yang menyelesaikan sendiri. 3. Inquiry melatih siswa berfikir kritsis dan sistematis sehingga pengetahuan yang mereka dapatkan dari pembelajaran dengan metode ini lebih sistematis pula. Siswa mampu menganalisis sesuatu dengan baik contohnya yaitu saat mendapatkan pertanyaan atau pun soal. 4. KIT IPA adalah media yang nyata jika digabungkan dengan metode inquiry bisa menumbuhkan proses berfikir secara rasional atau yang sesuai. Sehingga dalam menghadapi sesuatu siswa dapat mempertimbangkan hal yang rasional. 5. Siswa belajar berfikir analitis, sehingga dalam menghadapi sesuatu siswa terbiasa mempertimbangkan hal-hal yang pernah mereka ketahui atau yang mereka punyauntuk mengambil suatu jawaban. 4.5.2 Pembahasan Hasil Penelitian pada Aspek Afektif Berdasarkan analisis deskriprif yang dilakukan terhadap hasil belajar afektif siswa hasil penilaian angket dari siswa mencapai rata-rata 17,36. Sehigga jika dibandingkan dengan standar yang ditetapkan yaitu 13, nilai tersebut lebih besar dan dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran inquiry dan pemanfaatan KIT IPA efektif terhadap hasil belajar afektif siswa kelas Va SD N Bringin 01 atau siswa diyatakan merespon terhadap pembelajaran tersebut. Hal tersebut merupakan hasil dari analisiss deskriptif yang dilakukan dengan memberikan tes angket pada siswa dan siswa dinyatakan merespon dari pemblajaran tersebut. Pembelajaran dengan metode pembelajaran inquiry dan

63 pemanfaatan KIT IPA dapat meningkatkan hasil belajar afektif karena disebabkan beberapa faktir yang dapat dilihat baik secara teori ataupun secara langsung yang dilihat peneliti saat proses penelitian dilkukan. Faktor-faktor tersebut anatara lain : 1. Secara teori metode pembelajaran inquiry dan pemanfaatan KIT IPA dapat meningkatkan minat siswa karena pembelajaran tersebut sesuai dengan hakikat anak SD yang masih dalam tahap operasional konkrit sehingga segala sesuatu harus nyata dan benar-benar dilakukan langsung. 2. Hasil penelitian yang diamati langsung oleh peneliti, siswa dalam proses pembelajaran dengan metode pembelajaran inquiry dan pemanfaatan KIT IPA siswa cukup antusias. Peneliti melihat beberapa hal yang lebih dari pada saat pembelajaran secara konvensional seperti yang penulis lihat dalam proses pembelajaran biasa adalah siswa terlihat menikmati pembelajaran dengan wajah yang ceria tanpa ada wajah tertekan. 3. Setelah mereka melakukan pembelajaran dengan menemukan masalah atau membuat pertanyaan dan menjawabnya sendiri dengan proses yang mereka lakuakan, terbukti setelah penelitian saat pelajaran IPA sebagian besar siswa sudah siap dalam mengikuti pelajaran IPA dengan belajar sendiri dirumah materi yang belum guru berikan. 4. Pada tahap mengumpulkan data siswa harus memiliki motivasi yang kuat untuk bisa melakukan sesuatu supaya dapat menemukan penyelesaian masalah. Sehingga dalam siswa tumbuh rasa optimisme dalam diri siswa. 5. Inquiry mengajarkan melakukan sesuatu dengan rasa percaya diri atau optimisme tentang apa yang dikerjakan dalam proses dan hasil yang

64 diperoleh, sehingga menumbuhkan rasa optimis siswa terhadapa sesuatu yang mereka lakukan. 6. Pembelajaran dengan metode inquiry dan pemanfaatan KIT IPA terdapat tahap menganalisis data. Tahap ini ternyata dapat meningkatkan antusias siswa apa lagi supaya dapat menjawab pertanyaan yang diberikan lewat LKS mereka melakukannya dengan percobaan yang sungguh-sungguh. 7. Metode inquiry melatih siswa melakukan sesuatu secara sistematis dalam melakukan setiap tahapnya, sehingga dapat menumbuhkan sikap disiplin yang baik pada siswa. 4.5.3 Pembahasan Hasil Penelitian pada Aspek Psikomotor Berdasarkan analisis deskriptif yang dilakukan terhadap hasil belajar psikomotor siswa hasil penilaian unjuk kerja siswa mencapai rata-rata 45,6. Sehigga jika dibandingkan dengan standar yang ditetapkan yaitu 43, nilai tersebut lebih besar dan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inquiry dan pemanfaatan KIT IPA efektif terhadap hasil belajar psikomotor siswa kelas V SD N Bringin 01 atau siswa dinyatakan aktif terhadapa pembelajaran tersebut. Uraian di atas merupakan hasil dari analisis deskriptif yang menghasilkan kesimpulan bahwa metode pembelajaran inquiry dan pemanfaatan KIT IPA efektif terhadap hasil belajar psikomotor siswa. Sementara beberapa yang didapatkan penulis saat penelitian yang mendukung metode pembelajaran inquiry dan pemanfaatan KIT IPA efektif antara lain adalah : 1. Metode pembelajaran inquiry dan pemanfaatan KIT IPA memiliki tahap menganalisis data atau melakukan percobaan yang sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa. 2. Metode pembelajaran inquiry dan pemanfaatan media KIT IPA dalam penelitian ini mengajak siswa untuk melakukan percobaan yang mana

65 dalam penelitian ini adalah tetang Cahaya. Kegiatan ini dapat menumbuhkan ketrampilan siswa dalam mencoba dan mengamati sesuatu dengan baik. 3. Percobaan dalam metode inquiry juga melatih siswa dalam mengidentifikasi sesuatu supaya dapat ditarik suatu kesimpulan yang sesuai dengan permasalahan yang ada dalam hipotesis. 4. Pembelajaran yang dilakuakn dengan metode inquiry dengan fasilitas KIT IPA dapat meningkatkan keaktifan sekaligus kreatifitas siswa dalam melakukan percobaan. Karena saat kegiatan yang mereka lakukan pada perintah LKS sudah selesai mereka melakukan sendiri kegiatan serupa dengan media yang mereka cari disekitar mereka. Sebagai contoh saat melakukan percobaan cahaya menembus benda bening mereka mencobakan juga pada barang-barang yang mereka bawa ataupun yang ada di sekitar mereka ; kertas, plastik hitam, dan kaca jendela. 5. Inquiry merupakan metode yang memiliki sasaran untuk menciptakan keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses pembelajaran, sehingga meningkatakan hasil belajar psikomotor siswa. 6. Pembelajaran dengan metode pembelajaran inquiry dan pemanfaatan KIT IPA juga terbukti dapat melatih kerjasama terhadap sesama saat model pemebalajaran dibuat berkelompok seperti pada penelitian ini. Siswa saling bekerjasama melengkapi melakukan tugas-tugas sesuai dengan perintah dari guru dan LKS. Penentuan waktu 10 menit pada setiap percobaan yang dilakukan membuat siswa dapat bekerjasama dengan baik.