BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

I. Standar Kompetensi : 6. Memahami faktor penyebab perubahan benda.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 40 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran matematika di kelas IIIa MI Daarul Aitam Palembang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Siklus 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jumlah 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau hanya menggunakan ceramah saja. Guru cenderung mentransfer ilmu p siswa, guru lebih aktif darip siswa, sehingga siswa menjadi pasif dan cenderung bosan. Melihat kondisi pembelajaran yang monoton, suasana pembelajaran tampak kaku, berdampak p kekurangaktifan siswa kelas VI dalam menerima materi pembelajaran. Hal ini dapat dilihat p perolehan nilai p tabel dibawah 4.1 berikut. Tabel 4.1 Nilai Tes Pra Siklus No. Nilai Frekuensi Persentase 1 75 5 36% 2 65-74 2 14% 3 55-64 4 29% 4 45-54 2 14% 5 35-44 1 7% Jumlah 14 100% Untuk lebih jelasnya data nilai p tabel 4.1 dapat dibuat diagram lingkaran seperti tampak p gambar 4.1. 14.00% 29% 7.00% 14% 36% >75 65 74 55 64 45 54 35 44 26

27 Gambar 4.1 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai 75 ke atas sebanyak 36% atau 5 siswa, yang mendapat nilai 65-74 sebanyak 14% atau 2 siswa, yang mendapat nilai 55-64 sebanyak 29 % atau 4 siswa, yang mendapat nilai 45-54 sebanyak 14% atau 2 siswa, dan yang mendapat nilai 35-44 sebanyak 7% atau 1 siswa. Berdasarkan data hasil tes menunjukkan sebagian besar siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Data ketuntasan belajar kondisi awal dapat dilihat p tabel 4.2. Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Pra Siklus No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1. Tuntas 5 36% 2. Belum Tuntas 9 64% Jumlah 14 100% Tabel 4.2 ketuntasan belajar siswa hasil tes pra siklus dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari KKM 75 sebanyak 9 siswa. Dengan demikian 9 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar minimal (KKM). Sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal 5 siswa. Perbandingan antara yang sudah tuntas dan yang belum tuntas dapat dilihat p diagram lingkaran seperti gambar 4.2. 64% 36% Tuntas Belum Tuntas Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus

28 Apabila hasil nilai pra siklus dianalisa berdasarkan nilai tertinggi, nilai terendah, dan nilai rata-rata akan tampak seperti p tabel 4.3. Tabel 4.3 Perolehan Nilai Tes Pra Siklus No. Uraian Nilai 1. Nilai tertinggi 85 2. Nilai terendah 40 3. Nilai rata-rata 64 Untuk memperjelas hasil tertinggi, terendah, maupun nilai rata-rata p tabel 4.3 dapat digambarkan dengan diagram batang seperti berikut. 100 80 60 40 20 85 40 64 Nilai 0 Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Ratarata Gambar 4.3 Grafik Perolehan Nilai Hasil Belajar Pra Siklus Mendasar p hasil observasi awal, hasil ulangan harian yang ditunjukkan p gambar 4.3 disebabkan karena cara guru dalam mengajar IPA masih menggunakan model konvensional, dimana metode ceramah masih mendominasi proses kegiatan pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi kurang menarik yang berakibat siswa bosan, pasif, kurang memperhatikan pelajaran.

29 4.2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 4.2.1. Perencanaan Tindakan Siklus 1 terdiri dari 3 pertemuan yang dilaksanakan p tanggal 16, 17 dan 18 November 2011. Sebelum proses pembelajaran siklus 1 dilaksanakan, peneliti telah melakukan diskusi dengan teman sejawat/observer untuk menentukan metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan, sehingga proses pembelajaran berlangsung kondusif. Peneliti mempersiapkan rencana pembelajaran siklus 1 untuk mata pelajaran IPA materi penyebeb perubahan benda. Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran, peneliti menggunakan metode Jigsaw, pun langkah-langkah pembelajaran terlampir. Kemudian peneliti menyiapkan lembar observasi kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang diamati oleh observer. Dan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang diajarkan, peneliti merancang alat evaluasi berupa soal tes yang akan menguji siswa berkaitan materi tersebut. Perencanaan yang dilakukan tersebut diatas telah mampu menjadi pedoman yang sistematis dalam proses pembelajaran, artinya susunan program tersebut terstruktur dan merupakan suatu urutan tahapan yang mempermudah pembelajaran suatu materi, sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar. 4.2.2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan Pelaksanaan pembelajaran p siklus 1 ini telah sesuai dengan yang direncanakan. Langkah-langkah pembelajaran terlaksana dengan cukup baik, p kegiatan awal peneliti telah mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran selanjutnya kegiatan berjalan cukup lancar. P kegiatan inti: guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas dan ringkas, guru mengatur tempat duduk siswa, guru menjelaskan materi secara singkat, guru membagi siswa dalam beberapa

30 kelompok, guru membagi materi pelajaran dalam bentuk teks yang sudah dubagi per sub pokok bahasan, guru menyuruh setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya, membantu siswa memberi informasi jika diperlukan siswa, guru menyuruh tiap anggota kelompok yang lain yang telah mempelajari sub bab yang sama agar bertemu dalam kelompok ahli untuk mendiskusikannya, guru mengarahkan agar setiap kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar temannya, guru membimbing kegiatan siswa, guru memberi kesempatan p siswa untuk melaporkan hasil diskusi, guru memberi kesempatan kelompok lain untuk menanggapi diskusi. Sedangkan kegiatan akhir diisi dengan membuat rangkuman, tanya jawab, tes evaluasi dan tindak lanjut. Pengamatan terhp siklus 1 dilakukan selama 3 kali pertemuan. Observer yang mengajar di kelas V SD Negeri Klecoregonang, mengikuti seluruh proses tindakan yang dilaksanakan di kelas VI SDN Klecoregonang. Hasil pengamatan terhp pelaksanaan pembelajaran p siklus 1 (3xpertemuan) dapat dilihat sebagai berikut: 1) Guru belum membuka pelajaran dengan salam 2) Guru sudah mengecek kehadiran siswa 3) Guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran 4) Guru belum melakukan apersepsi 5) Guru sudah mengatur tempat duduk siswa 6) Guru belum menjelaskan/mengemukakan masalah yang akan dicari jawabannya melalui metode Jigsaw 7) Siswa sudah dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 3-4 orang) dan memberi pengarahan mengenai metode jigsaw 8) Guru sudah memberikan materi dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagikan menjadi beberapa sub bab

31 9) Guru sudah menyuruh setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya 10) Guru sudah membantu siswa memberi informasi jika diperlukan siswa 11) Guru sudah menyuruh tiap anggota kelompok yang lain yang telah mempelajari sub bab yang sama agar bertemu dalam kelompok ahli untuk mendiskusikannya 12) Guru sudah mengarahkan agar setiap kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar temannya 13) Guru belum mengarahkan terjadinya interaksi antar siswa 14) Guru sudah memberi pengarahan kep tiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengamatan 15) Guru belum membimbing siswa dalam membuat kesimpulan 16) Guru sudah melaksanakan evaluasi dengan membagi lembar tes formatif untuk dikerjakan secara individu Rincian diatas seperti terlihat p gambar dibawah ini. Gambar 4.4 Pembentukan Kelompok Tim Ahli

32 Hasil pengamatan yang dilakukan oleh Ibu Ismi, S.Pd., selaku observer sudah menunjukkan hasil yang sesuai rencana. Rekap hasil pengamatan p siklus 1 dapat dilihat p tabel berikut. Rekap Lembar Observasi Siklus 1 Pertemuan ke- NO. PERILAKU GURU YANG DIOBSERVASI 1. a) Kegiatan Awal 1) Membuka pelajaran dengan salam 2) Mengecek kehadiran siswa 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4) Melakukan apersepsi 5) Guru mengatur tempat duduk siswa 2. b) Kegiatan Inti 6) Guru menjelaskan/mengemukak an masalah yang akan dicari jawabannya melalui metode Jigsaw 7) Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 3-4 orang) dan memberi pengarahan mengenai metode jigsaw 8) Guru memberikan materi dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagikan menjadi beberapa sub bab 9) Guru menyuruh setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya 10) Membantu siswa memberi informasi jika diperlukan siswa 11) Guru mnyuruh tiap anggota kelompok yang lain yang telah mempelajari sub bab yang sama agar bertemu dalam kelompok ahli untuk mendiskusikannya 1 2 3 Ket

33 Pertemuan ke- NO. PERILAKU GURU YANG DIOBSERVASI 12) Guru mengarahkan agar setiap kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar temannya 13) Mengarahkan terjadinya interaksi antar siswa 14) Guru memberi pengarahan kep tiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengamatan 3. c) Kegiatan Penutup 15) Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan 16) Guru melaksanakan evaluasi dengan membagi lembar tes formatif untuk dikerjakan secara individu 1 2 3 Ket Berdasarkan pengamatan terhp hasil belajar berupa nilai tes formatif diperoleh data nilai siswa. Selanjutnya hasil tes tersebut dianalisa dalam bentuk tabel 4.4. Tabel 4.4 Nilai Tes Siklus 1 No. Nilai Frekuensi Persentase 1 75 8 57% 2 65-74 4 29% 3 55-64 2 14% 4 45-54 0 0 5 35-44 0 0 Jumlah 14 100%

34 Dari analisa nilai tes p tabel 4.4 dapat dibuat diagram lingkaran seperti berikut. 29% 0.00% 0 14% 57% >75 65 74 55 64 45 54 35 44 Gambar 4.5 Diagram Lingkaran Hasil Belajar Siklus 1 Berdasarkan hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk diagram terlihat jelas perbandingannya bahwa gambar 4.4 menunjukkan jumlah siswa yang mendapat nilai 75 keatas sebanyak 57% atau 8 siswa, yang mendapat nilai 65-74 sebanyak 29 % atau 4 siswa, yang mendapat nilai 55-64 sebanyak 14% atau 2 siswa, yang mendapat nilai 45-54 sebanyak 0% atau 0 siswa, dan yang mendapat nilai 35-44 sebanyak 0% atau 0 siswa. Hasil tes p siklus 1 tersebut apabila dianalisa berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.5 berikut. Tabel 4.5 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus 1 No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1. Tuntas 8 57% 2. Belum Tuntas 6 43% Jumlah 14 100%

35 Tabel 4.5 ketuntasan belajar siswa hasil tes siklus 1 dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari KKM 75 sebanyak 6 siswa. Dengan demikian 6 siswa yang yang belum mencapai ketuntasan belajar minimal. Sedangkan yang sudah mencapai KKM 8 siswa. Perbandingan antara yang sudah tuntas dan yang belum tuntas dapat dilihat p diagram lingkaran berikut. 43% 57% Tuntas Belum Tuntas Gambar 4.6 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1 Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar tersebut dapat diketahui dari jumlah siswa kelas VI sebanyak 14 siswa, yang sudah tuntas 57% atau 8 siswa, dan yang belum tuntas sebanyak 43% atau 6 siswa. Adapun bila dianalisa berdasarkan perolehan nilai siswa dapat disajikan p tabel 4.6. Tabel 4.6 Nilai Tes Formatif Siklus 1 No. Uraian Nilai 1. Nilai tertinggi 90 2. Nilai terendah 55 3. Nilai rata-rata 73.5 Berdasar tabel 4.6 dapat digambarkan dalam bentuk diagram seperti gambar 4.6 dibawah.

36 100 90 80 73.5 60 55 40 20 Nilai 0 Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Ratarata Gambar 4.7 Grafik Perolehan Nilai Hasil Belajar Siklus 1 Pengamatan terhp kinerja guru dalam proses pembelajaran menunjukkan hasil yang baik. Hasil pengamatan kinerja guru terlampir. Hasil observasi digunakan sebagai bahan refleksi dan untuk merencanakan tindakan p siklus 2. 4.2.3. Evaluasi dan Refleksi Berdasarkan hasil evaluasi tes kemampuan awal dan hasil tes siklus 1 dapat dilihat nya peningkatan perolehan nilai siswa dari sebelum tindakan dan sesudah tindakan siklus 1. Perbandingan hasil ulangan pra siklus dan siklus 1 dapat disajikan dalam tabel 4.7 berikut. Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Nilai Tes Pra Siklus dan Siklus 1 No. Nilai Pra Siklus Siklus 1 1 75 5 8 2 65-74 2 4 3 55-64 4 2 4 45-54 2 0 5 35-44 1 0 Jumlah 14 14 Peningkatan hasil tes formatif siswa antara sebelum siklus dan sesudah siklus 1 dapat dilihat p grafik seperti berikut.

37 8 6 4 2 0 8 5 4 4 2 2 2 1 0 0 >75 65 74 55 64 45 54 35 44 Pra Siklus Siklus 1 Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Hasil Nilai Tes Pra Siklus dan Siklus 1 No. Berdasarkan data perolehan nilai tes p gambar 4.8 peningkatan hasil belajar siswa sebelum tindakan dan sesudah tindakan. Sebelum siklus 1 siswa yang mendapat nilai 75 keatas sebanyak 5 siswa, setelah siklus 1 naik menjadi 8 siswa. Yang mendapat nilai 65-74 sebelum siklus 1 sebanyak 2 siswa dan setelah siklus 1 menjadi 4 siswa. Yang mendapat nilai 55-64 sebelum siklus 1 sebanyak 4 siswa dan setelah siklus 1 menjadi 2 siswa. Yang mendapat nilai 45-54 sebelum siklus 1 sebanyak 2 siswa dan setelah siklus 1 menjadi 0 siswa. Yang mendapat nilai 35-44 sebelum siklus 1 sebanyak 1 siswa dan setelah siklus 1 sudah tida lagi siswa yang mendapat nilai tersebut. Hubungannya dengan ketuntasan belajar dapat ditunjukkan perbandingannya p tabel 4.8. Tabel 4.8 Perbandingan Ketuntasan Belajar Kondisi Awal dan Siklus 1 Ketuntasan Jumlah Siswa Kondisi Awal Siklus 1 Jumlah Persentase Jumlah Persentase 1 Tuntas 5 36% 8 57% 2 Belum Tuntas 9 64% 6 43% Jumlah 14 100% 14 100%

38 Data perbandingan ketuntasan belajar p tabel 4.8 dapat diperjelas p diagram berikut. 10 8 6 4 5 8 9 6 Kondisi Awal Siklus 1 2 0 Tuntas Belum Tuntas Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Kondisi Awal dan Siklus 1 Berdasar data-data diatas, terlihat bahwa pembelajaran dengan memanfaatkan metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar, khususnya p pelajaran IPA tentang penyebab perubahan benda. Oleh karena itu nilai rata-rata kelas pun mengalami kenaikan dari 64 menjadi 73.5. Walaupun sudah terjadi kenaikan seperti tersebut di atas, namun hasil tersebut belum maksimal karena target keberhasilan ketuntasan siswa harus mencapai 75%. Hal ini dilihat dari tes siklus 1 hanya mencapai ketuntasan 57%. Hasil refleksi setelah proses perbaikan pembelajaran siklus 1 ditemukan kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan siklus 1 yang dapat dilihat sebagai berikut; 1) Guru belum membuka pelajaran dengan salam 2) Guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran 3) Guru belum melakukan apersepsi 4) Guru belum menjelaskan/mengemukakan masalah yang akan dicari jawabannya melalui metode Jigsaw 5) Guru belum mengarahkan terjadinya interaksi antar siswa 6) Guru belum membimbing siswa dalam membuat kesimpulan

39 Berdasarkan hasil refleksi pembelajaran siklus 1 segala kekurangan yang terjadi akan diperbaiki dalam siklus 2. Perbaikan itu diantaranya: 1) Guru akan membuka pelajaran dengan salam 2) Guru akan menyampaikan tujuan pembelajaran 3) Guru akan melakukan apersepsi 4) Guru akan menjelaskan/mengemukakan masalah yang akan dicari jawabannya melalui metode Jigsaw secara lebih rinci dan detail 5) Guru akan mengarahkan terjadinya interaksi antar siswa, agar suasana kelas nyaman dan siswa mampu berkomunikasi dengan sesama teman tanpa rasa canggung. 6) Guru akan membimbing siswa dalam membuat kesimpulan, agar hasil pembelajaran maksimal dan siswa tahu inti dari materi tersebut 4.3. Deskripsi Pelaksanaan Perbaikan Siklus 2 4.3.1. Perencanaan Tindakan Siklus 2 terdiri dari 3 pertemuan yang dilaksanakan p tanggal 23, 24 dan 25 November 2011. Sebelum proses pembelajaran siklus 2 dilaksanakan, peneliti telah melakukan diskusi dengan teman sejawat/observer untuk menentukan metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan, sehingga proses pembelajaran berlangsung kondusif. Peneliti mempersiapkan rencana pembelajaran siklus 2 untuk mata pelajaran IPA materi penyebab perubahan benda. Perencanaan awal yang dilakukan hampir sama dengan siklus 1. Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran, peneliti menggunakan metode Jigsaw, pun langkahlangkah dalam pembelajaran terlampir. Perencanaan yang dilakukan tersebut diatas telah mampu menjadi pedoman yang sistematis dalam proses pembelajaran, artinya susunan program tersebut terstruktur dan merupakan suatu urutan tahapan yang mempermudah pembelajaran suatu materi, sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar.

40 4.3.2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan Pelaksanaan pembelajaran p siklus 2 ini telah sesuai dengan yang direncanakan. Langkah-langkah pembelajaran terlaksana dengan dengan sangat baik, p kegiatan awal peneliti telah mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran selanjutnya kegiatan berjalan lancar. P kegiatan inti: guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas dan ringkas, guru mengatur tempat duduk siswa, guru menjelaskan materi secara singkat, guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, guru membagi materi pelajaran dalam bentuk teks yang sudah dubagi per sub pokok bahasan, guru menyuruh setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya, membantu siswa memberi informasi jika diperlukan siswa, guru menyuruh tiap anggota kelompok yang lain yang telah mempelajari sub bab yang sama agar bertemu dalam kelompok ahli untuk mendiskusikannya, guru mengarahkan agar setiap kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar temannya, guru membimbing kegiatan siswa, guru memberi kesempatan p siswa untuk melaporkan hasil diskusi, guru memberi kesempatan kelompok lain untuk menanggapi diskusi. Sedangkan kegiatan akhir diisi dengan membuat rangkuman, tanya jawab, dan tes evaluasi. Pengamatan terhp siklus 2 dilakukan selama proses kegiatan berlangsung. Observer yaitu teman sejawat yang mengajar di kelas V SD Negeri Klecoregonang, mengikuti seluruh proses tindakan yang dilaksanakan di kelas VI SDN Klecoregonang. Hasil pengamatan terhp pelaksanaan pembelajaran p siklus 2 dapat dilihat sebagai berikut: 1) Guru sudah membuka pelajaran dengan salam 2) Guru belum mengecek kehadiran siswa 3) Guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran

41 4) Guru sudah melakukan apersepsi 5) Guru belum mengatur tempat duduk siswa 6) Guru sudah menjelaskan/mengemukakan masalah yang akan dicari jawabannya melalui metode Jigsaw 7) Siswa sudah dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 3-4 orang) dan memberi pengarahan mengenai metode jigsaw 8) Guru sudah memberikan materi dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagikan menjadi beberapa sub bab 9) Guru sudah menyuruh setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya 10) Guru belum membantu siswa memberi informasi jika diperlukan siswa 11) Guru sudah menyuruh tiap anggota kelompok yang lain yang telah mempelajari sub bab yang sama agar bertemu dalam kelompok ahli untuk mendiskusikannya 12) Guru sudah mengarahkan agar setiap kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar temannya 13) Guru sudah mengarahkan terjadinya interaksi antar siswa 14) Guru sudah memberi pengarahan kep tiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengamatan 15) Guru sudah membimbing siswa dalam membuat kesimpulan 16) Guru sudah melaksanakan evaluasi dengan membagi lembar tes formatif untuk dikerjakan secara individu

42 Hasil perincian diatas dapat dilihat p gambar berikut Gambar 4. 10 Kelompok Belajar p Metode Jigsaw Dari hasil pengamatan tersebut segala kekurangan proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru p siklus 1 sudah diperbaiki p proses pembelajaran siklus 2 ini yang dilaksanakan dengan sesuai rencana. Rekap hasil pengamatan p siklus 1 dapat dilihat p tabel berikut. Rekap Lembar Observasi Siklus 2 Pertemuan ke- NO. PERILAKU GURU YANG DIOBSERVASI 1. a) Kegiatan Awal 1) Membuka pelajaran dengan salam 2) Mengecek kehadiran siswa 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4) Melakukan apersepsi 5) Guru mengatur tempat 1 2 3 Ket

43 Pertemuan ke- NO. PERILAKU GURU YANG DIOBSERVASI duduk siswa 1 2 3 Ket 2. b) Kegiatan Inti 6) Guru menjelaskan/mengemuk akan masalah yang akan dicari jawabannya melalui metode Jigsaw 7) Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 3-4 orang) dan memberi pengarahan mengenai metode jigsaw 8) Guru memberikan materi dalam bentuk teks yang telah dibagibagikan menjadi beberapa sub bab 9) Guru menyuruh setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya 10) Membantu siswa memberi informasi jika diperlukan siswa 11) Guru mnyuruh tiap anggota kelompok yang lain yang telah mempelajari sub bab yang sama agar bertemu dalam kelompok ahli untuk mendiskusikannya 12) Guru mengarahkan agar setiap kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar temannya 13) Merangsang terjadinya interaksi antar siswa 14) Guru memberi pengarahan kep tiap

44 Pertemuan ke- NO. PERILAKU GURU YANG DIOBSERVASI kelompok untuk menyampaikan hasil pengamatan 1 2 3 Ket 3. c) Kegiatan Penutup 15) Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan 16) Guru melaksanakan evaluasi dengan membagi lembar tes formatif untuk dikerjakan secara individu Untuk pengamatan terhp hasil belajar berupa hasil tes formatif siswa diperoleh data nilai siswa. Selanjutnya hasil tes tersebut dianalisa dalam bentuk tabel 4.9. Tabel 4.9 Nilai Tes Siklus 2 No. Nilai Frekuensi Persentase 1 75 12 86% 2 65-74 2 14% 3 55-64 0 0 4 45-54 0 0 5 35-44 0 0 Jumlah 14 100% Dari analisa nilai tes p tabel 4.9 dapat dibuat diagram lingkaran seperti berikut.

45 14% 86% >75 65 74 55 64 45 54 35 44 Gambar 4.11 Diagram Lingkaran Hasil Belajar Siklus 2 Berdasarkan hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk diagram terlihat jelas perbandingannya bahwa gambar 4.9 menunjukkan jumlah siswa yang mendapat nilai 75 keatas sebanyak 86% atau 12 siswa, yang mendapat nilai 65-74 sebanyak 14 % atau 2 siswa, yang mendapat nilai 55-64 sebanyak 0% atau 0 siswa, yang mendapat nilai 45-54 sebanyak 0% atau 0 siswa, dan yang mendapat nilai 35-44 sebanyak 0% atau 0 siswa. Hasil tes p siklus 2 tersebut apabila dianalisa berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.10 berikut. Tabel 4.10 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus 2 No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1. Tuntas 12 86% 2. Belum Tuntas 2 14% Jumlah 14 100% Tabel 4.10 ketuntasan belajar siswa hasil tes siklus 2 dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari KKM 75 sebanyak 2 siswa. Dengan demikian 2 siswa yang yang belum

46 mencapai ketuntasan belajar minimal. Sedangkan yang sudah mencapai KKM 12 siswa. Perbandingan antara yang sudah tuntas dan yang belum tuntas dapat dilihat p diagram lingkaran berikut. 20% 86% Tuntas Belum Tuntas Gambar 4.12 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 2 Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar tersebut dapat diketahui dari jumlah siswa kelas VI sebanyak 14 siswa, yang sudah tuntas 86% atau 12 siswa, dan yang belum tuntas sebanyak 14% atau 2 siswa. Adapun bila dianalisa berdasarkan perolehan nilai siswa dapat disajikan p tabel 4.11. Tabel 4.11 Nilai Tes Formatif Siklus 2 No. Uraian Nilai 1. Nilai tertinggi 95 2. Nilai terendah 65 3. Nilai rata-rata 82.5 Berdasar tabel 4.11 dapat digambarkan dalam bentuk diagram seperti gambar 4.13 dibawah.

47 100 80 60 40 20 0 95 Nilai Tertinggi 65 Nilai Terendah 82.5 Nilai Rata rata N Gambar 4.13 Grafik Perolehan Nilai Hasil Belajar Siklus 2 Pengamatan terhp kinerja guru dalam proses pembelajaran menunjukkan hasil yang sangat baik. Hasil pengamatan kinerja guru terlampir. 4.3.3. Evaluasi dan Refleksi Berdasarkan hasil evaluasi tes kemampuan awal dan hasil tes siklus 2 dapat dilihat nya peningkatan perolehan nilai siswa dari tindakan siklus 1 dan sesudah tindakan siklus 2. Perbandingan hasil tes formatif siklus 1 dan siklus 2 dapat disajikan dalam tabel 4.12 berikut. Tabel 4.12 Perbandingan Hasil Nilai Tes Siklus 1 dan Siklus 2 No. Nilai Siklus 1 Siklus 2 1 75 8 12 2 65-74 4 2 3 55-64 2 0 4 45-54 0 0 5 35-44 0 0 Jumlah 14 14 Peningkatan hasil tes formatif siswa antara siklus 1 dan sesudah siklus 2 dapat dilihat p grafik seperti berikut.

48 12 10 8 6 4 2 0 12 8 4 2 2 0 0 0 0 0 >75 65 74 55 64 45 54 35 44 Siklus 1 Siklus 2 Gambar 4.14 Grafik Perbandingan Hasil Nilai Tes Siklus 1 dan Siklus 2 No. Berdasarkan data perolehan nilai tes p gambar 4.12 peningkatan hasil belajar siswa p siklus 1 dan siklus 2. Sebelum siklus 2 siswa yang mendapat nilai 75 keatas sebanyak 8 siswa, setelah siklus 2 naik menjadi 12 siswa. Yang mendapat nilai 65-74 sebelum siklus 2 sebanyak 4 siswa dan setelah siklus 2 menjadi 2 siswa. Yang mendapat nilai 55-64 sebelum siklus 2 sebanyak 0 siswa dan setelah siklus 2 menjadi 0 siswa. Yang mendapat nilai 45-54 sebelum siklus 2 sebanyak 0 siswa dan setelah siklus 2 menjadi 0 siswa. Yang mendapat nilai 35-44 sebelum siklus 2 sebanyak 0 siswa dan setelah siklus 2 sudah tida lagi siswa yang mendapat nilai tersebut. Hubungannya dengan ketuntasan belajar dapat ditunjukkan perbandingannya p tabel 4.13. Tabel 4.13 Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus 1 dan Siklus 2 Ketuntasan Jumlah Siswa Siklus 1 Siklus 2 Jumlah Persentase Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 57% 12 86% 2 Belum Tuntas 6 43% 2 14% Jumlah 14 100% 14 100%

49 Data perbandingan ketuntasan belajar p tabel 4.13 dapat diperjelas p diagram berikut. 15 12 10 5 8 6 2 Siklus 1 Siklus 2 0 Tuntas Belum Tuntas Gambar 4.15 Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus 1 dan Siklus 2 Berdasar data-data diatas, terlihat p siklus 2 pembelajaran dengan memanfaatkan metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar, khususnya p pelajaran IPA. Oleh karena itu nilai rata-rata kelas pun mengalami kenaikan dari 73.5 menjadi 82.5. Dengan ketuntasan siswa mencapai 86%. Hasil refleksi setelah proses perbaikan pembelajaran siklus 2 ditemukan kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan siklus 2 yang dapat dilihat sebagai berikut; 1) Guru belum mengecek kehadiran siswa 2) Guru belum mengatur tempat duduk siswa 3) Guru belum membantu siswa dalam menemukan informasi 4.4. Pembahasan Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan tindakan yang sudah dilakukan dapat dinyatakan bahwa pembelajaran dengan memanfaatkan metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPA p siswa kelas VI semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012. Berdasarkan hasil tindakan dapat diketahui telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa p mata pelajaran IPA khususnya materi penyebab perubahan benda di kelas VI SD Negeri Klecoregonang Kecamatan Winong Kabupaten Pati semester 1 tahun

50 pelajaran 2011/2012. Peningkatan nilai rata-rata yaitu 64 p kondisi awal menjadi 73.5 p siklus 1 dan menjadi 82.5 p siklus 2. Hasil belajar siswa dari kondisi awal sampai dengan siklus 2 dapat ditunjukkan p tabel 4.14 berikut. Tabel 4.14 Hasil Belajar Siswa P Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2 No. Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2 1 Nilai tertinggi 85 90 95 2 Nilai terendah 40 55 65 3 Nilai rata-rata 64 73.5 82.5 4 Ketuntasan belajar 36% 57% 86% Peningkatan hasil belajar siswa dari kondisi awal sampai dengan siklus 2 dapat ditunjukkan p tabel 4.15 berikut ini. Tabel 4.15 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dari Kondisi Awal sampai Kondisi Akhir No. Hasil Belajar Siswa Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dari Siklus 1 ke Siklus 2 Dari Kondisi Awal ke Siklus 1 Dari Kondisi Awal ke Siklus 2 1 Nilai rata-rata 9.5% 9% 18.5% 2 Ketuntasan belajar 21% 29% 50% Berdasarkan hasil pengamatan terhp hasil belajar dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Jigsaw ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa.