BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jumlah 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

5. Siswa menerangkan kembali penjelasan kelompoknya kepada teman yang belum memahami materi 6. Guru meminta siswa mengerjakan latihan-latihan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Tindakan BAB IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAN DAN DAN PE P M E BAHAS

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 20 siswa, sebelum memulai peneliti untuk mengetahui hasil belajar IPS peneliti mengambil nilai ulangan IPS. Sebelum pelaksanaan peneliti dengan pendekatan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diketahui hasil belajar IPS kelas 4 SD Negeri Gumawang 03 masih banyak siswa yang nilainya di bawah KKM 65. Kekurangannya kemampuan belajar IPS disebabkan siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari IPS. Berdasarkan hasil observasi pada waktu guru mengajar,menunjukan bahwa pembelajaran yang terjadi cenderung bersifat monoton, pembelajaran masih berpusat pada guru dan siswa kurang aktif dalam pembelajaran, serta guru masih menggunakan metode ceramah. Adapun hasil belajar IPS pada kondisi awal penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Data Hasil Belajar IPS Siswa Kelas iv SD Negeri Gumawang 03 Semester 1/2013-2014 Pra Siklus No Interval Frekwensi Persentase 1 91 100 0 0% 2 71 80 0 0% 3 61 70 10 50% 4 51 60 8 40% 5 40 50 2 10% 20 Berdasarkan tabel 4.1 dapat diuraikan bawahwa 1) interval 91-100 frekwensi 0 persentase 0%, 2) interval 71 80 frekwensi 0 persentase 0%, 3) interval 61-70 46

47 frekwensi 10 persentase 50%, 4) interval 51 60 frekvensi 8 persentase 40%, 5) interval 40 50 frekkwensi 2 persentase 10% Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65 pada tabel 4.1 hasil perolehan nilai kondisi awal dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.2 berikut ini. Tabel 4.2 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPS Sebelum Tindakan Siswa Kelas IV SD Negeri Gumawang 03 Semester 1/2013-2014 No Ketuntasan Frekwensi Persentase 1 Tuntas 7 23% 2 Tidak Tuntas 13 77% Rerata 60.8 Maksimum 70.0 Minimun 40 Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat diketahui pada tabel 4.2 bahwa siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM sebanyak 13 siswa atau 77%. Sedangkan siswa yang sudah mencapai KKM sebanyak 7 siswa atau 23%. Untuk lebih jelasnya ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada diagram Tidak Tuntas 77% Tuntas 23% Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awal

48 Dengan kondisi seperti pada diagram 4.1 dengan ketuntasan hanya 23% tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan belajar IPS siswa kelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang adalah rendah. Rendahnya kemampuan siswa disebabkan karena siswa mengalami kesulitan dalam pelajaran IPS. Berdasarkan hasil observasi pada waktu guru mengajar, menunjukan bahwa pembelajaran yang terjadi cenderung bersifat monoton, pembelajaran masih berpusat pada guru dan siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran, serta guru masih menggunakan metode ceramah sehingga anak kurang tertarik dalam belajar. Berdasarkan kajian awal tersebut, maka perlu suatu model pembelajaran yang mampu meningkatkan komunikasi antara guru dan siswa, siswa lebih termotivasi dalam belajar, serta siswa terlibat aktif dalam belajar. Pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD melalui metode diskusi yang dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklus memuat tiga kali pertemuan. 4.2 Rencana Tindakan Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division melalui metode diskusi, dalam Siklus I ini terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 4.2.1 Pertemuan ke 1 Setelah memperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas 4 mengenai pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan dalam pembelajaran. Sebelum mengajar pada pertemuan 1, maka Penelitian menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran, diantaranya RPP, media gambar yang sesuai dengan materi, lembar diskusi, dan lembar evaluasi yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan awal siswa terhadap materi pelajaran IPS, lembar observasi untuk siswa, serta buku pelajaran. Penelitian merancang RPP dengan SK Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. KD, Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragamaan sosial dan budaya kemudian menentukan tujuan.

49 Setelah mentukan tujuan kemudian menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran seperti alat peraga yaitu menyiapkan media gambar yang sesuai dengan materi. Pada pertemuan pertama siswa bersama kelompok mendiskusikan menyelesaikan LKS. 4.2.2 Pertemuan 2 Perencanaan pembelajaran pada pertemuan 1 di evaluasi kekurangan/kelemahan apa saja yang terdapat pada pertemuan 1. Sehingga pada pertemuan 2 ini sebagai tindak lanjut pertemuan 1. Pada tahap perencanaan pertemuan 2 masih sama dengan pertemuan 1. Pada siklus I pertemuan 2 ini siswa bersama dengan kelompok diskusinya bersama-sama menyelesaikan LKS yang dibagikan oleh guru 4.2.3 Pertemuan 3 Pada pertemuan 3 ini, berbeda dengan pertemuan 1 dengan pertemuan 2. Yang membedakan pada pertemuan ini guru memberikan soal evaluasi kepada siswa dan sebelum memberikan evaluasi guru mengulang sedikit materi dari pertemuanpertemuan sebelumnya. Seperti biasa sebelum guru mengadakan evluasi, Penulis menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan yaitu RPP, lembar observasi untuk guru, dan lembar evaluasi yang akan diberikan kepada siswa 4..3. Tindakan Siklus I 4..3.1 Pertemuan 1 siklus 1 Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2013 selama 2 jam pelajaran dan terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Pada pertemuan 1, di kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa dilanjutkan doa Kemudian guru memperkenal materi yang akan diajarkan yaitu tentang kenampaan alam, dan menjelaskan kepada siswa bahwa pembelajaran kali ini akan menggunakan diskusi kelompok atau dengan kata lain menggunakan model pembelajarankooperatif tipe student teams achievement division. Dalam kegiatan apersepsi guru memperlihatkan salah satu gambar gunung daratan rendah, daratan tinggi, pantai kemudian guru menempelkan gambar tersebut

50 ke papan tulis. Selanjutnya guru bertanya kepada siswa apa yang kalian ketahui tentang gambar ini?. Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi kenampaan alam yang sudah disiapkan.selanjutnya guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, setiap kelompok beranggota 4 siswa. Dalam kelompok ini siswa diminta untuk berdiskusi menyelesaikan lembar kerja siswa yang sudah disiapkan. Tetapi sebelumnya guru memberikan pengarahan kepada siswa bagaimana mengerjakan lembar kerja siswa tersebut. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan lembar kerja siswa, guru meminta perwakilan dari salah satu kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Guru meminta siswa yang tidak presentasi untuk bertanya kepada kelompok yang maju. Pada kegiatan akhir, guru dan siswa meyimpulkan bersama-sama materi yang sudah dipelajari dan menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. 4.3.2 Pertemuan 2 siklus 1 Pada pertemuan 2, langkah-langkah pembelajaran sama dengan pertemuan 1, namun materi yang diajarkan adalah kenampaan alam pantai,tanjung,selat. Pertemuan 2 merupakan penyempurnaan dari kekurangan/ kelemahan pada pertemuan 1. Pada pertemuan 2, di kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa.berdoa Kemudian guru memperkenal materi yang akan diajarkan yaitu tentang kenampaan alam, dan menjelaskan kepada siswa bahwa pembelajaran kali ini akan banyak menggunakan gambar-gambar atau dengan kata lain menggunakan model pembelajarankooperatif tipe student teams achievement division. Dalam kegiatan apersepsi guru memperlihatkan salah satu gambar laut, selat, teluk, sungai kemudian guru menempelkan gambar tersebut ke papan tulis. Selanjutnya guru bertanya kepada siswa apa yang kalian ketahui tentang gambar ini?. Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi kenampaan alam yang sudah disiapkan.selanjutnya guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, setiap kelompok

51 beranggota 4 siswa. Dalam kelompok ini siswa diminta untuk berdiskusi menyelesaikan lembar kerja siswa yang sudah disiapkan. Tetapi sebelumnya guru memberikan pengarahan kepada siswa bagaimana mengerjakan lembar kerja siswa tersebut. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan lembar kerja siswa, guru meminta perwakilan dari salah satu kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Guru meminta siswa yang tidak presentasi untuk bertanya kepada kelompok yang maju. Pada kegiatan akhir, guru dan siswa meyimpulkan bersama-sama materi yang sudah dipelajari dan menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. 4.3.3 Pertemuan 3 siklus 1 Pada pertemuan 3, guru mengulas kembali materi tentang kenampaan alam yang telah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya, guru membagikan lembar evaluasi kepada setiap siswa. 4.4 Tindakan Siklus 2 4.4.1 pertemuan 1 Siklus 2 Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2013 selama 2 jam pelajaran dan terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Pada pertemuan 1, di kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa dilanjutkan doa Kemudian guru memperkenal materi yang akan diajarkan yaitu tentang kenampaan alam, dan menjelaskan kepada siswa bahwa pembelajaran kali ini akan menggunakan diskusi kelompok atau dengan kata lain menggunakan model pembelajarankooperatif tipe student teams achievement division. Dalam kegiatan apersepsi guru memperlihatkan salah satu gambar gunung daratan rendah, daratan tinggi, pantai kemudian guru menempelkan gambar tersebut ke papan tulis. Selanjutnya guru bertanya kepada siswa apa yang kalian ketahui tentang gambar ini?.

52 Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi kenampaan alam yang sudah disiapkan.selanjutnya guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, setiap kelompok beranggota 4 siswa. Dalam kelompok ini siswa diminta untuk berdiskusi menyelesaikan lembar kerja siswa yang sudah disiapkan. Tetapi sebelumnya guru memberikan pengarahan kepada siswa bagaimana mengerjakan lembar kerja siswa tersebut. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan lembar kerja siswa, guru meminta perwakilan dari salah satu kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Guru meminta siswa yang tidak presentasi untuk bertanya kepada kelompok yang maju. Pada kegiatan akhir, guru dan siswa meyimpulkan bersama-sama materi yang sudah dipelajari dan menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. 4.4.2 Pertemuan 2 siklus 2 Pada pertemuan 2, langkah-langkah pembelajaran sama dengan pertemuan 1, namun materi yang diajarkan adalah sosiaol budaya,tarian.adat istiadat, suku bangsa Pertemuan 2 merupakan penyempurnaan dari kekurangan/ kelemahan pada pertemuan 1. Pada pertemuan 2, di kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa.berdoa Kemudian guru memperkenal materi yang akan diajarkan yaitu tentang kenampaan alam, dan menjelaskan kepada siswa bahwa pembelajaran kali ini akan banyak menggunakan gambar-gambar atau dengan kata lain menggunakan model pembelajarankooperatif tipe student teams achievement division. Dalam kegiatan apersepsi guru memperlihatkan salah satu gambar laut, selat, teluk, sungai kemudian guru menempelkan gambar tersebut ke papan tulis. Selanjutnya guru bertanya kepada siswa apa yang kalian ketahui tentang gambar ini?. Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi kenampaan alam yang sudah disiapkan.selanjutnya guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, setiap kelompok beranggota 4 siswa. Dalam kelompok ini siswa diminta untuk berdiskusi menyelesaikan

53 lembar kerja siswa yang sudah disiapkan. Tetapi sebelumnya guru memberikan pengarahan kepada siswa bagaimana mengerjakan lembar kerja siswa tersebut. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan lembar kerja siswa, guru meminta perwakilan dari salah satu kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Guru meminta siswa yang tidak presentasi untuk bertanya kepada kelompok yang maju. Pada kegiatan akhir, guru dan siswa meyimpulkan bersama-sama materi yang sudah dipelajari dan menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. 4.4.3 Pertemuan 3 siklus 2 Pada pertemuan 3, guru mengulas kembali materi tentang kenampaan alam sosial budaaya yang telah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya, guru membagikan lembar evaluasi kepada setiap siswa. 4.5 Hasil Observasi Penulis dibantu observer melakukan observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa saat proses belajar mengajar. 4..5.1 Hasil Obeservasi Ketrampilan Guru Hasil observasi keterampilan guru pada siklus I diperoleh dari rata-rata jumlah skor pada pertemuan 1 dan 2. Skor pertemuan siklus I 105 dan skor II 108, hasil observasi kinerja guru penilai skor memiliki rentang 1-4, mulai dari kurang sampai sangat baik. Hasil observasi kinerja guru pada siklus I diperoleh rata-rata jumlah skor 106.5 yang berarti B (baik). 4..5.2 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Selain observasi pada kinerja guru juga dilakukan observasi terhadap aktifitas siswa saat proses pembelajaran. Jumlah skor untuk aktivitas siswa diskusi kelompok pada siklus I sebesar 75. Jumlah tersebut dapat dikategorikan dalam kategori baik, meskipun masih banyak kekurangan. Pada aspek pra pembelajaran, skor yang diperoleh adalah

54 7. Pada aspek kegiatan awal, skor yang diperoleh sudah baik yaitu 6. Siswa sudah mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan dari pembelajaran yang disampaikan guru. Pada kegitan inti, diperoleh skor 54. Pada kegiatan akhir, diperoleh skor 7. Pada saat membuat kesimpulan tentang hasil pembelajaran yang telah dipelajari, hanya beberapa siswa saja yang memperhatikan dan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. 4.6 Refleksi Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65) sebanyak 13 siswa atau 77 %, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 7 siswa dengan presentase 23%. Pada siklus I yang memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal 65 ada 9 siswa atau 45%, sedangkan 11 siswa atau 55% telah memperoleh nilai KKM, sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran siswa yang mencapai KKM minimal 65% dari jumlah siswa. Maka Peneliti akan memperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran pada Siklus II, agar pembelajaran tercapai secara optimal 4.7 Hasil Tindakan 4.7.1 Hasil Belajar IPS Siklus 1 Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada Siklus I kemudian diambil data secara kuantitatif melalui penilaian tes formatif hasil belajar materi kenampaan alam yaitu nilai tertinggi yang dicapai sebelum tindakan 70 dan nilai terendah 40. Siswa yang telah mencapai KKM 65 ada 7 siswa (23%), sedangkan yang belum mencapai KKM 65 sebanyak 13 siswa (77%). Pada Siklus I nilai tertinggi yang bisa dicapai siswa yaitu 80, sedangkan nilai terendah 50. Siswa yang mencapai KKM 65 sebanyak 11 anak (55%) sedangkan siswa yang belum mencapai KKM ada 9 anak (45%). Berikut ini perolehan nilai siklus I pada tabel 4.3.

55 Tabel 4.3 Data Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri Gumawang 03 Semester 1/2013-2014 Siklus 1 No Interval Frekwensi Persentase 1 85 100 4 20% 2 70 84 6 30% 3 55 69 10 50% 4 45 54 0 0% 5 40 44 0 0% 20 Berdasarkan tabel 4.3 dapat diuraikan bawahwa 1) interval 85-100 frekwensi 4 persentase 20%, 2) interval 70 84 frekwensi 6 persentase 30%, 3) interval 55 69 frekwensi 10 persentase 50%, 4) interval 45 54 frekvensi 0 persentase 0%, 5) interval 40 44 frekkwensi 0 persentase 0% Tabel 4.4 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri Gumawang 03 Semester 1/2013-2014 Siklus 1 No Ketuntasan Frekwensi Persentase 1 Tuntas 11 55% 2 Tidak Tuntas 9 45% Rerata 66.5 Maksimum 80.0 Minimun 50 Tabel 4.4 mendeskripsikan 1) tuntas dengan frekwensi 11 presentase 55%, 2) tidak tuntas dengan frekwensi 9, persentase 45%. Rerata 66.5, nilai maksimal 70, nilai minimum 50. Ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65) sebanyak 9 siswa atau 45%,

56 sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 11 siswa dengan persentase 55%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.4 untuk lebih jelasnya lihat pada diagram 4.2. Tidak Tuntas 45% Tuntas 55% Diagram 4.2 Ketuntasan Sklus 1 Pada diagram 4.2 ketuntasan ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas 4 SDN Gumawang 03 semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014. Berdasarkan diagram 4.2 ketuntasan 55%, belum Tuntas 45% 4.7.2 Hasil Belajar IPS Siklus 2 Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada Siklus II kemudian diambil data secara kuantitatif melalui penilaian tes formatif hasil belajar pada materi kenampaan alam yaitu nilai tertinggi yang dicapai pada siklus II yaitu 100 dan nilai terendah 60. Siswa yang telah mencapai KKM 65 ada 18 siswa (90%), sedangkan yang belum mencapai KKM 65 sebanyak 2 siswa (10%). Pada Siklus II nilai tertinggi yang bisa dicapai siswa telah meningkat yaitu 100, sedangkan nilai terendah 60. Pembelajaran IPS pada siklus 2 dengan pendekatan kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SD N.Gumawang 03. Diskrepsi hasil belajar IPS dapat dilihat pada tabel :4.5 Tabel 4.5 Data Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri Gumawang 03 Semester 1/2013-2014 Siklus 2 No Interval Frekwensi Persentase 1 85 100 7 29% 2 70 84 11 54% 3 55 69 2 17% 4 45 54 0 0% 5 40 44 0 0%

57 Berdasarkan tabel 4.5 dapat diuraikan bawahwa 1) interval 85-100 frekwensi 7 persentase 29%, 2) interval 70 84 frekwensi 11 persentase 54%, 3) interval 55 69 frekwensi 2 persentase 17%, 4) interval 45 54 frekvensi 0 persentase 0%, 5) interval 40 44 frekkwensi 0 persentase 0% Tabel 4.6 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa KelasI V SD Neeri Gumawang 03 Semester 1/2013-2014 Siklus 2 No Ketuntasan Frekwensi Persentase 1 Tuntas 18 90% 2 Tidak Tuntas 2 10% Rerata 79.0 Maksimum 100.0 Minimun 60 Tabel 4.6 mendeskripsikan 1) tuntas dengan frekwensi 18 presentase 90%, 2) tidak tuntas dengan frekwensi 2, persentase 10%. Rerata 79., nilai maksimal 100, nilai minimum 60 Tidak Tuntas 10% Tuntas 90% Diagram 4.3 Ketuntasn Hasil Belajar IPS Siklus 2

58 Pada diagram 4.3 ketuntasan ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas 4 SDN Gumawang 03 semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014. Berdasarkan diagram 4.3 ketuntasan 90%, tidak Tuntas 10% 4.8 Hasil Analisa Data Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya model pembelajaran kooperatif tipe STAD maka Penulis mengambil nilai ulangan pada materi kenampaan alam dengan jumlah 20 siswa dan membandingkannya dengan hasil tes evaluasi yang diberikan pada akhir siklus I dan siklus II. Hasil perbandingannya dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah ini. Tabel 4.8 Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IVSD Negeri Gumawang 03 Semester 1/2013-2014 No Ketuntasan Prasiklus Siklus 1 Siklus 2 f % f % F % 1 Tuntas 7 23% 11 37% 18 60% 2 Tidak Tuntas 23 77% 19 63% 12 40% Rerata 60.8 66.0 79.0 Maksimum 70.0 80.0 100.0 Minimun 40 60 60 Berdasarkan tabel 4.8 perbandingan hasil pembelajaran dapat dijelaskan bahwa pada kondisi awal ada yang belum tuntas karena mendapat nilai di bawah KKM (65), Nilai tertinggi yang dicapai 70 dan nilai terendahnya 40. Karena terdapat 77% siswa yang belum tuntas dan yang tuntas 23%. Pada evaluasi Siklus I terlihat peningkatan tentang pembelajaran siswa yang cukup banyak dibanding kondisi awal, siswa kelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang telah mencapai hasil belajar karena dari 20 siswa yang memperoleh nilai mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65 sebanyak 11 siswa

59 dan 9 siswa lainnya masih memperoleh nilai di bawah KKM. Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 80 dan nilai terendah 50. Kemudian tindakan dilanjutkan dengan Siklus II agar pembelajaran IPS siswa bisa mencapai 85%. Dalam Siklus II nilai terendah yang diperoleh siswa 60 dan nilai tertinggi 100. Pembelajaran IPS harus dicapai sesuai dengan indikator. Hasil belajar IPS secara umum sudah berhasil karena sudah mencapai 90% yang tuntas dari jumlah siswa keseluruhan. Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat diketahui peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Hasil belajar siswa berdasarkan tes dari Siklus I dan Siklus II selalu mengalami kenaikan/peningkatan. Untuk lebih memperjelas perbandingan hasil belajar antara kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2 dapat dilihat pada diagram 4.4. sebagai berikut. 20 15 10 5 0 Prasiklus Siklus 1 Siklus 2 Tuntas 7 11 18 Tidak Tuntas 13 9 2 Gambar Diagram 4.4 Diagram 4.4 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPS Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II 4.9 Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gumawangan 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang dengan subjek penelitian kelas 4. Proses pembelajaran sebelum penelitian dilakukan hanya memanfaatkan buku atau LKS saja sebagai sumber belajar dan metode yang digunakan hanya ceramah saja, sehingga siswa merasa bosan dalam pembelajaran. Hal yang menyebabkan tingkat motivasi dan hasil belajar IPS siswa kelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang masih rendah. Siswa yang mencapai KKM (65) hanya 7 siswa atau 23%, sedangkan

60 belum mencapai KKM ada 13 siswa atau 77%, maka perlu dilakukan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar IPS dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dilihat dari hasil perolehan nilai Siklus I dan II, yaitu pembelajaran menggunakan diskusi kelompok yang diterapkan pada Siklus I memperoleh hasil nilai maksimal 70 dan nilai minimal 50 dari 20 siswa yang telah tuntas belajar terdapat 11 siswa atau 55% dan yang belum tuntas sebanyak 9 siswa atau 45%. Pada siklus I masih ditemukan beberapa kendala antara lain guru masih canggung menggunakan model pemelajaran yang baru, dan siswa belum semuanya aktif dalam pembelajaran. Sedangkan pada Siklus II diperoleh hasil nilai maksimal 100 dan nilai minimal 60. Dari 20 siswa yang mendapat nilai sama dengan atau di atas (KKM) ada 18 siswa 90%, dan yang belum mencapai KKM sebanyak 2 siswa atau 10%. Sehingga model pembelajaran kooperatif tipe STAD melaui metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar IPS kelas 4 SD Nengeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang. Pada pelaksanaan ini penulis hanya mempersiapkan hal-hal non teknis seperti membuat alat peraga, mempersiapkan RPP, lembar observasi siswa dan guru, lembar kerja siswa, tes formatif untuk evaluasi. Pada saat pembelajaran penulis dibantu oleh satu guru kelas 4 bertindak sebagai kolaborator yang mengajarkan pembelajaran IPS, dan satu orang observer yaitu guru kelas 4 yang mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa hasil aktivitas siswa setiap siklusnya mengalami peningkatan, begitu juga dengan kinerja guru sudah sesuai dengan yang diharapkan. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah suatu metode pembelajaran kooperatif yang menggunakan diskusi kelompok sebagai faktor utama dalam pembelajaran. Pertama guru menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik. Kemudian guru menerangkan materi. Selanjutnya, siswa dibagi ke dalam kelompok yang terdiri dari 4 orang secara hetegoren, dalam kelompok tersebut siswa mendiskusikan tugas yang diberikan oleh guru. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan tugas kelompoknya, guru memanggil satu kelompok perwakilan dari

61 kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran. Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode konvensional yaitu ceramah kurang menarik perhatian siswa untuk belajar sehingga hasil belajar IPS rendah. Tindakan pada Siklus I ke Siklus II menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD melalui metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas 4 SD N Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang. Pembelajaran dengan menggunakan diskusi kelompok, siswa lebih aktif dan memahami materi pelajaran. Siswa juga lebih berani untuk bertanya kepada guru, hal ini didukung dengan suasana pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan tidak membosankan, dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dimana siswa kurang aktif dan siswa terlihat kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Kendala yang dihadapi dalam penelitian ini antara lain masih ada siswa yang ramai dan kurang memperhatikan pembelajaran, siswa masih sering bermain jika guru terfokus pada siswa yang yang lain tetapi hal ini bisa disiasati dengan menunjuk siswa yang ramai agar lebih memperhatikan, dan siswa masih belum berani untuk menanggapi hasil diskusi dari kelompok lain yang sedang presentasi serta belum berani untuk bertanya kepada guru apabila belum memahami materi yang sedang dipelajari.