BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I Perencanaan Pada tahap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan 14 61% Tuntas 9 39% Tidak Tuntas Jumlah % Nilai Rata-rata 64 Nilai Tertinggi 86 Nilai Terendah 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi Gaya Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 07 sebelum tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum tuntas. Hal ini terjadi karena guru masih menggunakan metode konvensional sehingga siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga hasil belajar IPA siswa rendah yang dapat dilihat pada tabel 12 dibawah ini: Tabel 12 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Ledok 07 Salatiga Kondisi Awal (Pra Siklus) No. Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tidak tuntas 22 59,46% 2 Tuntas 15 40,54% Jumlah 37 100% Nilai Maksimum 95 Nilai Minimum 40 Rata - Rata 66,48 KKM 65 Berdasarkan tabel 12 siswa yang nilainya diatas KKM atau yang tuntas hasil belajarnya pada pelajaran IPA hanya 15 siswa atau 40,54% siswa dalam kelas, sedangkan siswa yang belum tuntas 22 siswa atau 59,46%. Nilai tertinggi siswa 100 dan nilai terendah siswa 40 dengan nilai rata-rata kelas 66,48. Untuk lebih jelasnya data hasil belajar siswa pada tabel 12, dapat dibuat diagram lingkaran pada gambar 2 berikut: 27

28 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kondisi Awal Tuntas Tidak Tuntas 59,46% 40,54% Gambar 2 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal Pada kondisi awal, hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini ini dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru masih bersifat konvensional yaitu dengan menggunakan metode ceramah. Guru masih menjadi pusat pembelajaran dan kurang mengaktifkan siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir, sehingga hasil belajar siswa yang rendah. Peneliti mengupayakan adanya tindakan kelas demi tercapainya hasil belajar siswa yang memenuhi KKM, serta tercapainya tujuan pembelajaran dan pemahaman materi siswa dengan kriteria keberhasilan yaitu 80%. 4.1.2. Siklus 1 Pertemuan Pertama Tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran pada siklus I sebagai berikut: a. Perencanaan Tindakan 1. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pertemuan pertama dan pertemuan kedua pada mata pelajaran IPA dengan materi ajar kenampakan bumi menggunakan metode pembelajaran Inquiry. 2. Menyiapkan lembar kerja siswa untuk diskusi kelompok pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. 3. Menyiapkan lembar kerja evaluasi pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. 4. Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa.

29 b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 7 Maret 2013. Proses pembelajaran menggunakan metode Inquiry, dengan langkah-langkah sebagai berikut: Kegiatan awal Dalam kegiatan awal, guru: 1. Mengucapkan salam pembuka. 2. Memperkenalkan diri didepan kelas sebagai guru peneliti. 3. Menanyakan kabar dan mengabsen siswa 4. Memeriksa kesiapan belajar siswa. 5. Motivasi : Pernahkah anak-anak pergi tamasya ke pantai? Bagaimana perasaannya dan ada apa saja di pantai tersebut? 6. Menjelaskan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti Eksplorasi: Guru meminta siswa untuk aktif membaca buku paket tentang pokok bahasan permukaan bumi. Guru melakukan tanya jawab bersama siswa hal-hal apa saja yang merupakan unsur-unsur dari muka bumi. Guru menjelaskan pengaruh bulan terhadap kenampakan bumi. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang telah dirancang oleh guru secara acak. Guru memberikan suatu permasalahan kepada para siswa tentang pengaruh angin dan air pada permukaan muka bumi. Elaborasi 1. Siswa diminta untuk menjawab permasalahan yang diberikan oleh guru. 2. Siswa mendiskusikan hipotesis tentang permasalahan yang diberikan. 3. Siswa mendiskusikan analisis mereka tentang permasalahan yang diberikan. 4. Siswa membuat kesimpulan tentang permasalahan yang diberikan. 5. Peneliti bersama guru mengamati jalannya kerjasama dalam kelompok.

30 6. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam kelompok. 7. Perwakilan kelompok maju untuk membacakan hasil diskusinya. Konfirmasi Guru memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang belum memahami materi pembelajaran. Guru memberikan penguatan materi. Kegiatan akhir 1. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. 2. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. c. Hasil Observasi Hasil observasi digunakan sebagai bahan refleksi, dan untuk merencanakan rencana tindakan pada pertemuan berikutnya. Berdasarkan data hasil lembar observasi aktivitas guru (terlampir) yang dilakukan oleh observer disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 13 Rekapitulasi Skor Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan Pertama SKOR JUMLAH NO SIKLUS 1 2 3 4 TOTAL 1 I Pertemuan Pertama 5 15 11 2 76 Kriteria Penilaian: 116 132 = A 95 115 = B 74 94 = C 54 74 = D 33 53 = E Sesuai dengan tabel 13 dinyatakan bahwa guru mendapatkan kriteria C karena masih kurang menguasai kelas dan belum menggunakan media yang sesuai dengan pembelajaran. Observasi atau pengamatan juga dilakukan kepada siswa ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan data

31 yang didapat dari lembar observasi aktivitas belajar siswa dapat disajikan dalam tabel berikut: Tabel 14 Rekapitulasi Skor Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Pertama SKOR JUMLAH NO SIKLUS 1 2 3 4 TOTAL 1 I Pertemuan Pertama 6 9 6 3 54 Kriteria Penilaian: 83 92 = A 70 82 = B 47 69 = C 36 46 = D 24 35 = E Sesuai dengan tabel 14 aktivitas siswa pada siklus I petermuan pertama mendapatkan kriteria C. d. Refleksi Dilihat dari hasil observasi siswa sesuai dengan tabel 14 aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama mendapatkan kriteria C dengan total skor. Hal ini terjadi karena belum terbiasa dengan pembelajaran yang dilakukan secara Inquiry. Yang mengakibatkan beberapa siswa terlihat pasif dalam pembelajaran. Solusi yang tepat dalam permasalahan ini adalah mencari media pembelajaran yang tepat dan menarik agar dapat menggugah gairah para siswa untuk melakukan pembelajaran. 4.1.3. Siklus I Pertemuan Kedua Siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Maret 2013. Proses pembelajaran menggunakan metode Inquiry, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

32 a. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan awal Dalam kegiatan awal, guru: 1. Mengucapkan salam pembuka. 2. Menanyakan kabar dan mengabsen siswa 3. Memeriksa kesiapan belajar siswa. 4. Apersepsi : Pernahkah kalian melihat cuaca buruk? Apa akibat yang ditimbulkan pada saat terjadi cuaca buruk? 5. Menjelaskan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti Eksplorasi: 1. Guru meminta siswa untuk aktif membaca buku paket tentang dampakdampak perubahan permukaan bumi. 2. Setelah membaca guru bertanya jawab dengan siswa tentang dampakdampak perubahan permukaan bumi. 3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang dampak perubahan permukaan bumi yaitu erosi dan abrasi 4. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang telah dirancang oleh guru secara acak. 5. Guru memberikan suatu permasalahan kepada para siswa untuk mencari dampak-dampak perubahan permukaan bumi yang lain. Elaborasi 1. Siswa diminta untuk menjawab permasalahan yang diberikan oleh guru. 2. Siswa mendiskusikan hipotesis tentang permasalahan yang diberikan tentang keadaan kota besar yang daerahnya memiliki daerah resapan air yang sedikit dan daerah pegunungan yang gundul apa bila terjadi hujan lebat berhari - hari. 3. Siswa mendiskusikan analisis mereka tentang permasalahan yang diberikan. 4. Siswa membuat kesimpulan tentang permasalahan yang diberikan. 5. Peneliti bersama guru mengamati jalannya kerjasama dalam kelompok. 6. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam kelompok.

33 7. Perwakilan kelompok maju untuk menbacakan hasil diskusinya. Konfirmasi 1. Guru memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang belum memahami materi pembelajaran. 2. Guru memberikan penguatan materi. Kegiatan akhir 1. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. 2. Siswa mengerjakan soal evaluasi. 3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. b. Hasil Observasi Hasil observasi digunakan sebagai bahan refleksi, dan untuk merencanakan rencana tindakan pada pertemuan berikutnya. Berdasarkan data hasil lembar observasi aktivitas guru (terlampir) yang dilakukan oleh observer disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 15 Rekapitulasi Skor Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan Kedua SKOR JUMLAH NO SIKLUS 1 2 3 4 TOTAL 1 I Pertemuan Kedua - 4 27 2 97 Kriteria Penilaian: 116 132 = A 95 115 = B 74 94 = C 54 74 = D 33 53 = E Sesuai dengan tabel 15 menyatakan bahwa guru mendapatkan kriteria B karena proses belajar mengajar yang telah disesuaikan dengan hasil refleksi pada kegiatan belajar mengajar yang sebelumnya. Observasi atau pengamatan

34 juga dilakukan kepada siswa ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan data yang didapat dari lembar observasi aktivitas belajar siswa dapat disajikan dalam tabel berikut: Tabel 16 Rekapitulasi Skor Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Kedua SKOR JUMLAH NO SIKLUS 1 2 3 4 TOTAL 1 I Pertemuan Kedua - 5 16 3 70 Kriteria Penilaian: 83 92 = A 70 82 = B 47 69 = C 36 46 = D 24 35 = E Sesuai dengan tabel 16 aktivitas siswa pada siklus I petermuan kedua mendapatkan kriteria B. c. Hasil Tes Hasil tes pada siklus I pada pelajaran IPA di SD Negeri Ledok 07, dapat dilihat pada tabel 17 di bawah ini: Tabel 17 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Ledok 07 Salatiga Siklus I No. Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tidak tuntas 17 45,95% 2 Tuntas 20 54,05% Jumlah 37 100% Nilai Maksimum 95 Nilai Minimum 35 Nilai Rata - Rata 66,89 KKM 65

35 Berdasarkan tabel 17 terlihat hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai 80% ketuntasan yang diharapkan namun siswa yang tuntas KKM mengalami kenaikan menjadi 20 siswa dari yang semula pada pertemuan pertama 15 siswa, dan siswa yang belum tuntas dari yang semula sebanyak 22 siswa turun, menjadi 17 siswa dengan nilai rata-rata 70,27, nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 35. Untuk lebih jelasnya data hasil belajar siswa pada tabel 17, dapat dibuat diagram lingkaran pada gambar 3 berikut: Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I Tuntas Tidak Tuntas 45,95% 54,05% b. Refleksi Gambar 3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I Dilihat dari hasil observasi siswa sesuai dengan tabel 16 aktivitas siswa pada siklus I petermuan kedua mengalami peningkatan yang semula hanya menghasilkan skor 54 naik menjadi 70. Hal tersebut terjadi karena peneliti berhasil meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan mudah dimengerti konsepnya oleh para siswa.

36 4.1.4. Siklus II Pertemuan Pertama Tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran pada siklus II sebagai berikut: a. Perencanaan Tindakan 1. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pertemuan pertama dan pertemuan kedua pada mata pelajaran IPA dengan materi ajar kenampakan bumi menggunakan metode pembelajaran Inquiry. 2. Menyiapkan lembar kerja siswa untuk diskusi kelompok pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. 3. Menyiapkan lembar kerja evaluasi pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. 4. Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 21 Maret 2013. Proses pembelajaran menggunakan metode Inquiry, dengan langkahlangkah sebagai berikut: Kegiatan awal Dalam kegiatan awal, guru: 1. Guru mengucapkan salam pembuka. 2. Menanyakan kabar dan mengabsen siswa 3. Memeriksa kesiapan belajar siswa. 4. Guru menanyakan kepada siswa tentang keadaan lingkungan dirumah para siswa. 5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti Eksplorasi: 1. Guru meminta siswa untuk aktif membaca buku paket tentang lingkungan fisik. 2. Setelah membaca guru bertanya jawab dengan siswa perubahan perubahan pada lingkungan fisik pada musim hujan. 3. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru perubahan lingkungan fisik pada musim hujan.

37 4. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang telah dirancang oleh guru secara acak. 5. Guru memberikan suatu permasalahan kepada para siswa untuk mencari perubahan lingkungan fisik yang terjadi pada musim kemarau. Elaborasi 1. Siswa diminta untuk menjawab permasalahan yang diberikan oleh guru. 2. Siswa mendiskusikan hipotesis tentang permasalahan yang diberikan. 3. Siswa mendiskusikan analisis mereka tentang permasalahan yang diberikan. 4. Siswa membuat kesimpulan tentang permasalahan yang diberikan. 5. Peneliti bersama guru mengamati jalannya kerjasama dalam kelompok. 6. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam kelompok. 7. Perwakilan kelompok maju untuk menbacakan hasil diskusinya. Konfirmasi 1. Guru memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang belum memahami materi pembelajaran. 2. Guru memberikan penguatan materi. Kegiatan akhir 1. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. 2. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. c. Hasil Observasi Tabel 18 Rekapitulasi Skor Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan Pertama SKOR JUMLAH NO SIKLUS 1 2 3 4 TOTAL 1 II Pertemuan Pertama - 3 28 2 95 Kriteria Penilaian: 116 132 = A 95 115 = B 74 94 = C

38 54 74 = D 33 53 = E Sesuai dengan tabel 18 menyatakan bahwa guru mendapatkan kriteria B. Observasi atau pengamatan juga dilakukan kepada siswa ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan data yang didapat dari lembar observasi aktivitas belajar siswa dapat disajikan dalam tabel berikut: Tabel 19 Rekapitulasi Skor Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Pertama SKOR JUMLAH NO SIKLUS 1 2 3 4 TOTAL 1 II Pertemuan Pertama - 5 16 3 70 Kriteria Penilaian: 83 92 = A 70 82 = B 47 69 = C 36 46 = D 24 35 = E Sesuai dengan tabel 19 aktivitas siswa pada siklus II petermuan kedua mendapatkan kriteria B. d. Refleksi Dilihat pada tabel 18 lembar penilaian aktivitas guru, telah mampu mengkondisikan siswa untuk belajar sesuai dengan metode yang diajarkan, hal ini dibuktikan dari hasil lembar observasi siswa yang masih mendapatkan kriteria B. Meskipun ada beberapa siswa yang masih belum fokus dan ramai sendiri, solusi kedepan adalah peneliti akan lebih memperhatikan beberapa siswa tersebut.

39 4.1.5. Siklus II Pertemuan Kedua Siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Maret 2013. Proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Inquiry, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan awal Dalam kegiatan awal, guru: 1. Mengucapkan salam pembuka. 2. Menanyakan kabar dan mengabsen siswa 3. Memeriksa kesiapan belajar siswa. 4. Apersepsi : Apa akibatnya apa bila terjadi kemarau yang panjang? 5. Menjelaskan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti Eksplorasi: 1. Guru meminta siswa untuk aktif membaca buku paket tentang penyebabpenyebab perubahan lingkungan fisik. 2. Setelah membaca guru bertanya jawab dengan siswa tentang penyebabpenyebab perubahan lingkungan fisik. 3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang penyebab-penyebab perubahan lingkungan fisik. 4. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang telah dirancang oleh guru secara acak. 5. Guru memberikan suatu permasalahan kepada para siswa untuk mencari penyebab-penyebab perubahan lingkungan fisik yang lain. Elaborasi 1. Siswa diminta untuk menjawab permasalahan yang diberikan oleh guru. 2. Siswa mendiskusikan hipotesis tentang permasalahan yang diberikan. 3. Siswa mendiskusikan analisis mereka tentang permasalahan yang diberikan. 4. Siswa membuat kesimpulan tentang permasalahan yang diberikan. 5. Peneliti bersama guru mengamati jalannya kerjasama dalam kelompok. 6. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam kelompok.

40 7. Perwakilan kelompok maju untuk menbacakan hasil diskusinya. Konfirmasi 1. Guru memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang belum memahami materi pembelajaran. 2. Guru memberikan penguatan materi. Kegiatan akhir 1. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. 2. Siswa mengerjakan soal evaluasi. b. Hasil Observasi Tabel 20 Rekapitulasi Skor Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan Kedua SKOR JUMLAH NO SIKLUS 1 2 3 4 TOTAL 1 II Pertemuan Kedua - 5 26 2 96 Kriteria Penilaian: 116 132 = A 95 115 = B 74 94 = C 54 74 = D 33 53 = E Sesuai dengan tabel 20 menyatakan bahwa guru mendapatkan kriteria B. Observasi atau pengamatan juga dilakukan kepada siswa ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan data yang didapat dari lembar observasi aktivitas belajar siswa dapat disajikan dalam tabel berikut:

41 Tabel 21 Rekapitulasi Skor Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Kedua SKOR JUMLAH NO SIKLUS 1 2 3 4 TOTAL 1 II Pertemuan Kedua - 4 17 3 71 Kriteria Penilaian: 83 92 = A 70 82 = B 47 69 = C 36 46 = D 24 35 = E Sesuai dengan tabel 21 aktivitas siswa pada siklus II petermuan kedua mendapatkan kriteria B. c. Hasil Tes Hasil tes pada siklus pada pelajaran IPA di SD Negeri Ledok 07, dapat dilihat pada tabel 22 di bawah ini: Tabel 22 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Ledok 07 Salatiga Siklus II No. Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tidak tuntas 7 18,92% 2 Tuntas 30 81,08% Jumlah 37 100% Nilai Maksimum 95 Nilai Minimum 50 Nilai Rata - Rata 74,59 KKM 65 Berdasarkan tabel 22, terlihat hasil belajar siswa pada siklus II telah melebihi 80% ketuntasan yang diharapkan yaitu sekitar 81,08% dengan perolehan nilai rata-rata 74,59, nilai minimum 50 dan nilai maksimum 95.

42 Untuk lebih jelasnya data hasil belajar siswa pada tabel 22, dapat dilihat pada diagram lingkaran pada gambar 4 berikut ini: Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II Tuntas Tidak Tuntas 18,92% 81,08% d. Refleksi Gambar 4 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II Sesuai dengan tabel 21 aktivitas siswa pada siklus II pertemuan kedua mendapatkan kriteria B hal ini terjadi karena sebagian besar siswa telah terbiasa belajar secara Inquiry. Hasilnya berdampak pada kenaikan hasil belajar yang dapat dibuktikan melalui tabel 22 dimana siswa yang telah mencapai KKM naik menjadi 81,08% atau sekitar 30 siswa. 4.2. Hasil Analisis Data Hasil analisis data pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II, dapat dilihat dari rekapitulasi ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II tabel 23 berikut ini:

43 Tabel 23 Perbandingan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II No Kriteria Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II 1. Tidak Tuntas < 65 59,46% 45,95% 18,92% 2. Tuntas 65 40,54% 54,05% 81,08% Jumlah 100% 100% 100% Nilai Maksimum 95 95 95 Nilai Minimum 40 35 50 Nilai rata-rata Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram dibawah ini: Perbandingan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Tidak Tuntas < 65 Tuntas 65 81,08% 59,46% 40,54% 45,95% 54,05% 18,92% 4.3. Pembahasan Gambar 5 Diagram Perbandingan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Karena dalam proses belajar mengajar IPA lebih menekankan pada pendekatan keterampilan proses, hingga siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiah siswa itu sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap kualitas proses pendidikan maupun produk pendidikan. Pra Siklus Siklus I Siklus II Oleh karena itulah peneliti menggunakan metode Inquiry. Dimana metode ini mampu mendorong siswa berpikir secara ilmiah dalam setiap pemecahan masalah yang dihadapi, membantu dalam menggunakan ingatan, dan transfer pengetahuan pada situasi proses pengajaran, mendorong siswa untuk berfikir

44 kreatif dan intuitif, dan bekerja atas dasar inisiatif sendiri, dan membuat situasi proses belajar mengajar menjadi hidup dan dinamis. Terlihat dari aktifitas siswa ketika pembelajaran siklus I dan siklus II, siswa yang semula pasif ketika pembelajaran pembelajaran lampau berubah menjadi aktif dengan mulai aktif bertanya dan aktif berdiskusi ketika pengajar menggunakan metode Inquiry. Penggunaan metode Inquiry juga berpengaruh signifikan dengan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Ledok 07 Salatiga. Hasil observasi pada kondisi awal, kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan guru masih bersifat konvensional yaitu dengan menggunakan metode ceramah. Guru masih menjadi pusat pembelajaran dan kurang mengaktifkan siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Akibatnya, siswa menjadi bosan dan kurang bergairah dalam mengikuti pelajaran. Hasil belajar siswa masih banyak yang belum mencapai KKM (65), dari 37 siswa, hanya 15 siswa (40,54%) yang mencapai KKM, sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 22 siswa (59,46%), dengan nilai rata-rata 66,48, nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 40. Setelah menggunakan metode Inquiry hasil belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan yaitu 20 siswa (54,05%) telah mencapai KKM (65). sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 17 siswa (45,95%), dengan nilai rata-rata 66,89, nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 35. Pada siklus II siswa yang telah mencapai KKM (65) naik sesuai dengan indikator keberhasilan yang yang ditentukan (80%) yaitu sebanyak 30 siswa (81,08%), sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 7 siswa (18,92%), dengan nilai rata-rata 74,59, nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 50. Dari uraian penelitian yang telah disajikan, maka penggunaan metode Inquiry dalam pembelajaran IPA kelas 4 SDN Ledok 07 Salatiga sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Margono 2012. Peningkatan Hasil Belajar IPA Dengan Menerapkan Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang Semester 2/2011-2012. Dan penelitian yang dilakukan Safitri, Anggitya Cucu Hardi Dewi Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA dengan Menggunakan Metode Inkuiri Kelas II SD Kristen Satya Wacana Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.