BAB IV METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

III. METODE PENELITIAN

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metodologi Penelitian

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

IV METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Prosedur Penelitian Pengumpulan Data

IV. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok,

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODA PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

METODOLOGI KAJIAN. deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode

IV. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara

BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Sampel

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Kabupaten Langkat selama 3 (tiga)

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan saat ini Tyas Orchid merupakan salah satu perusahaan yang memiliki unit usaha bisnis penjualan tanaman hias, penyewaan tanaman hias dan rangkaian bunga di kota Bogor dan berada dalam pasar dengan pesaing yang cukup banyak di daerah kota Bogor. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Desember hingga bulan Januari 2010. 4.2. Pendekatan Penelitian Penelitian menggunakan metode deskriptif dalam bentuk studi kasus untuk menjawab masalah yang dihadapi perusahaan dan strategi bisnis yang dilakukan. Menurut Nazir (2005), penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang dapat menggambarkan sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan (status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu hipotesis, suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. 4.3. Jenis data, Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pihak manajemen melalui pengamatan langsung di lapangan (observasi), wawancara dan pengisian kuisioner dengan pihak yang dianggap paling kompeten di Tyas Orchid. Penyebaran kuisioner dilakukan terhadap empat orang responden yang dinilai paling tepat, mereka adalah direktur sekaligus pemilik perusahaan yaitu Bapak Ir. Cecep Badrudin beserta istri Ir. Dasmilia Virgarini yang menangani bagian pemasaran, keuangan dan operasional, kepala bagian holtikultura dari dinas pertanian kota Bogor dan staff yang menangani bidang tanaman hias dari Dinas Pertanian Kota Bogor. Pemberian kuisioner kepada pihak Dinas Pertanian dilakukan untuk menghindari

subjektifitas. Selain itu akan dilakukan juga wawancara terstruktur kepada salah satu konsumen Tyas Orchid. wawancara tersebut dilakukan hanya untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap produk dan kinerja dari Tyas Orchid. Data sekunder diperoleh dari laporan manajemen Tyas Orchid, Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Pertanian kota Bogor, Perpustakaan, internet dan literatur yang relevan. Data diperoleh dengan pengamatan langsung di Tyas Orchid untuk mengetahui situasi dan kondisi yang terjadi dilapangan. Wawancara dan pengisian kuisioner oleh responden terpilih yang sudah ditetapkan. Responden yang dipilih merupakan orang yang memiliki kontribusi besar dalam perumusan dan pelaksanaan strategi dalam hal ini pemilik atau pengelola usaha Tyas Orchid. Wawancara dan kuisioner dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor eksternal dan internal yang berpengaruh dalam kinerja Tyas Orchid serta penentuan bobot dan peringkat untuk masing-masing faktor tersebut. Data-data sekunder diperoleh dari laporan-laporan perusahaan, literatur-literatur yang relevan dengan penelitian. Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu : 1. Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal kunci perusahaan yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan perusahaan. 2. Mendiskusikan hasil identifikasi faktor internal dan eksternal kunci kepada pihak manajemen perusahaan. 3. Memberikan kuisioner kepada responden untuk menentukan bobot dan rating pada masing-masing faktor kunci perusahaan. 4. Mengolah hasil pengisian kuisioner pada matriks IFE dan EFE kemudian menentukan skor matriks IFE dan EFE yang menempatkan posisi perusahaan pada sel matriks IE. 5. Merumuskan alternatif strategi yang cocok dengan posisi perusahaan dengan matriks SWOT. 6. Mendiskusikan hasil perumusan alternatif strategi SWOT. 7. Memberikan kuisioner QSPM kepada responden untuk menentukan prioritas strategi bisnis yang dapat diterapkan perusahaan. 40

Tabel 7. Jenis data, Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data Jenis Data Sumber Data Metode Pengumpulan Data Data Primer : Pernyataan mengenai keadaan ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan industri tanaman hias dan lingkungan perusahaan Data Sekunder : Data perauran pemerintah dan perkembangan teknologi dan data inflasi, - Observasi dan pengamatan langsung seluruh aspek manajemen, SDM, produksi dan pemasaran. - Wawancara mendalam dengan pemilik perusahaan untuk menganalisis mengenai lingkungan internal dan eksternal perusahaan. - Kuisioner - Data Penjualan - Brosur Pemasaran Perusahaan - Penelitian Terdahulu - Badan Pusat Statistik Bogor - Dinas Pertanian Bogor - Dan lain-lain - Wawancara terstruktur - Kuisioner - Observasi dan Pengamatan langsung seluruh aspek manajemen, sumber daya manusia, produksi dan pemasaran perusahaan Dengan melihat laporan-laporan yang relevan dengan penelitian 4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data Data dan informasi dalam penelitian ini diolah secara kuantitatif dan dianalisis secara kualitatif. Pengolahan data dilakukan untuk merancang alternatif strategi bisnis perusahaan Tyas Orchid dengan pendekatan konsep manajemen strategi. Analisis kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk menjelaskan secara menyeluruh visi, misi dan tujuan perusahaan serta mengidentifikasi faktorfaktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perusahaan. Disamping itu analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis lingkungan mikro dan makro yang diperlukan dalam penentuan poisisi yang terbaik bagi perusahaan untuk merumuskan strategi jangka panjang. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan analisis perumusan strategi yang terdiri dari tiga tahap yaitu tahap input, tahap mencocokkan dan tahap keputusan. 4. 4. 1. Analisis Lingkungan Perusahaan Matriks Faktor Evaluasi Internal (IFE) merupakan alat perumusan strategi yang meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam berbagai 41

bidang fungsional dari suatu usaha dan juga memberikan dasar untuk mengenali dan mengevaluasi hubungan diantara bidang-bidang ini. Sedangkan Matrik Faktor Evaluasi Eksternal (EFE) meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosisal budaya, lingkungan politik, pemerintah, hukum, teknologi dan persaingan. Tabel 8 menggambarkan model matrik EFE dengan faktor kunci berupa faktor kunci eksternal yang sudah dikelompokkan dalam daftar faktor kunci peluang dan faktor kunci ancaman. Tabel 8. Matriks External Factor Evaluation (EFE) Faktor Eksternal Bobot Rating Skor Peluang : 1. 2. Ancaman 3. 4. Total Sumber : David 2006 Skala 1-4 Skala 1-4 Perkalian Bobot dan Rating Perkalian Bobot dan Rating Model Matriks Faktor Evaluasi Internal hampir sama dengan model Matriks Faktor Evaluasi Eksternal. Hanya faktor-faktor kunci yang dianalisis adalah faktor kunci internal yang sudah dikelompokkan dalam daftar Faktor Kunci kelemahan. Tabel 9 menggambarkan model matriks IFE. Tabel 9. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Faktor Internal Bobot Rating Skor Kekuatan : Perkalian Bobot dan Skala 3-4 1. Rating 2. Kelemahan : Perkalian Bobot dan 3. Skala 1-2 Rating 4. Total Sumber : David 2006 42

Matriks IFE dan matriks EFE dapat dikembangkan dengan lima langkah sebagai berikut : 1. Identifikasi Faktor-faktor Eksternal dan Internal Perusahaan Langkah pertama, menentukan faktor eksternal perusahaan yang berupa peluang dan ancaman yang ada. Kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasikan faktor internal yang berupa kekuatan maupun kelemahan yang ada perusahaan. Usahakan dalam mengidentifikasi faktor internal dan eksternal harus spesifik, gunakan persentase, rasio dan angka perbandingan. 2. Pembobotan Memberikan bobot dengan kisaran 0 ( tidak penting) hingga 1 (terpenting) pada setiap faktor. Bobot tertinggi diberikan kepada faktor-faktor yang memiliki pengaruh terbesar pada prestasi perusahaan. Penentuan bobot dengan menggunakan metode Paired Comparison metode tersebut digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal serta faktor-faktor dalam struktur industri. Penentuan bobot dari setiap faktor digunakan skala 1, 2 dan 3. Bentuk dari nilai pembobotan tersebut dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Penilaian Bobot Tingkat Kepentingan Faktor Penentu Internal dan Eksternal Menurut Metode Paired Comparison Faktor Penentu A B C... E F G... Total Kekuatan/ Peluang A. B. C. Kelemahan/ Ancaman D. E. F Total Sumber : Kinnear dan Taylor (1991) 43

Menentukan bobot masing-masing variabel kunci menggunakan metode paired comparison seperti terlihat pada Tabel 10. Metode Paired comparison menggunakan skala 1,2 dan 3 dengan ketentuan sebagai berikut : Nilai 1 : Jika indikator horinzontal kurang penting daripada indikator vertikal Nilai 2 : Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal Nilai 3 : Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Bobot setiap variabel kunci diperoleh dengan menetukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus : Ket : Ai = Bobot Variabel ke-i Xi = Nilai Variabel ke-i i = 1, 2, 3,..., n n = Jumlah Variabel 3. Memberikan peringkat atau ranting Pada matriks EFE peringkat diberikan mulai 1 sampai 4 untuk setiap faktor eksternal, hal ini bertujuan untuk menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini. Arti angka dalam peringkat berbanding terbalik antar peluang dan ancaman. Skala nilai 1 hingga 4 peluang menunjukkan bahwa : Nilai 1 : Jika faktor tersebut kurang berpengaruh / respon buruk Nilai 2 : Jika faktor tersebut berpengaruh sedang / respon umum Nilai 3 : Jika faktor tersebut berpengaruh baik / respon baik Nilai 4 : Jika faktor tersebut sangat berpengaruh / respon sangat baik Pada pemberian peringkat matriks IFE juga dimulai dari 1 hingga 4 tetapi dalam angka peringkat yang sama namun arti yang berlawanan. Skala nilai 1 hingga 4 peluang menunjukkan bahwa : Nilai 1 : Jika faktor tersebut sangat kurang berpengaruh / kelemahan besar bagi perusahaan Nilai 2 : Jika faktor tersebut kurang berpengaruh / kelemahan kecil bagi perusahan Nilai 3 : Jika faktor tersebut berpengaruh besar / kekuatan kecil bagi perusahaan 44

Nilai 4 : Jika faktor tersebut berpengaruh sangat besar / kekuatan utama bagi perusahaan 4. Penetuan Nilai Pembobotan Nilai pembobot adalah hasil kali dari setiap bobot faktor dengan peringkat, penjumlahan secara vertikal. Hal ini dilakukan untuk menentukan nilai yang dibobot pada setiap variabel. 5. Penetapan Skor Total Menjumlahkan total nilai yang dibobotkan untuk setiap variabel menentukan total nilai yang dibobot untuk perusahaan, nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan bereaksi terhadap faktor-faktor straregi internal dan eksternal perusahaan. Total skor pembobotan berkisar antara 1 hingga 4. Pada matriks EFE total skor 4 menunjukkan bahwa perusahaan merespon peluang maupun ancaman yang dihadapi dengan baik. Sedangkan untuk matriks EFI total skor 4 berarti kondisi internal perusahaan baik. 4. 4. 2. Matriks Internal Eksternal (IE) Matriks internal eksternal (IE) merupakan matriks yang digunakan pada tahap pencocokan (The Matching Stage) pada proses manajemen strategi. Matriks ini menempatkan posisi suatu organisasi atau perusahaan dalam diagram skematis sehingga disebut juga matriks portofolio. Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu total niali EFI yang diberi bobot pada sumbu x dan total nilai EFE yang diberi bobot pada sumbu y. Koordinat dari nilai EFI dan EFE tersebut memetakan perusahaan pada sel-sel dalam matriks IE yang memiliki dampak strategi yang berbeda. Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yang mempunyai dampak strategi berbeda yaitu : 1. Sel I, II dan IV disebut tumbuh dan bina. Strategi paling tepat untuk semua divisi ini adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk) atau strategi integratif (integrasi ke belakang, depan dan horizontal) 2. Sel III, V atau VII terbaik dapat dikelola dengan strategi pertahankan dan pelihara, penetrasi dan pengembangan produk. 45

3. Sel VI, VII atau IX adalah panen dan divestasi. Strategi yang dapat dilakukan adalah memperkecil skala usaha perusahaan atau memperbesar skala usaha perusahaan. Total Nilai IFE Yang Diberi Bobot Kuat Rata-rata Lemah 4,0 3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99 Total Nilai EFE Yang Diberi Bobot Tinggi 3,0-4,0 3,0 Menengah 2,0-2,99 2,0 Rendah 1,0-1,99 1,0 (I) (II) (III) (IV) (V) (VI) (VII) (VIII) (IX) 4. 4. 3. Analisis SWOT Gambar 4. Ilustrasi Matriks IE Sumber : David (2006) Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strenghts) dan peluang (opportunities) namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (Thearts). Analisis SWOT dibangun dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menentukan faktor-faktor peluang eksternal perusahaan 2. Menentukan faktor-faktor ancaman perusahaan 3. Menentukan faktor-faktor kekuatan perusahaan 4. Menentukan faktor-faktor kelemahan perusahaan 5. Menyesuaikan kekuatan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan strategi SO 6. Menyesuaikan kelemahan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan strategi WO 7. Menyesuaikan kekuatan internal dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan startegi ST 46

8. Menyesuaikan kelemahan internal dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan strategi WT Penyusunan strategi yang diterapkan berdasarkan matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Penyusunan Strategi yang Diterapkan Berdasarkan Matriks SWOT Internal Kekuatan S Menentukan 5-10 faktorfaktor kekuatan internal Kelemahan W Menentukan 5-10 faktor-faktor kelemahan Eksternal internal Peluang O Menetukan 5-10 faktorfaktor peluang eksternal Ancaman T Menetukan 5-10 faktorfaktor ancaman eksternal Sumber : David (2006) Strategi SO Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi ST Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman 4. 4. 4. Matriks Quantitative Strategic Planning (QSPM) Strategi WO Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Startegi WT Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman Matriks Quantitative Strategic planning (QSPM) adalah alat untuk mengevaluasi strategi alternatif secara objektif berdasarkan pada faktor-faktor kritis untuk sukses eksternal dan internal yang dikenali sebelumnya. Matriks QSPM atau matriks perencanaan strategis kuantitatif ini merupakan tahap ketiga dari kerangka kerja analitik merumuskan strategi. Matriks ini menggunakan input dari analisis tahap 1 (Matriks EFE dan IFE) dan hasil mencocokan tahap 2 (Matriks IE dan Matriks SWOT) untuk memutuskan sasaran diantara strategi alternatif artinya tahap 2 menyediakan informasi yang diperlukan dalam menentukan QSPM. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 12. Langkah-langkah dalam membuat Matriks QSPM yaitu: 1. Mendaftar peluang/ancaman kunci eksternal dan kekuatan/kelemahan dari perusahaan dalam kolom kiri dari QSPM. Informasi ini harus diambil dari Matriks IE dan EFE. 47

2. Memberikan bobot untuk setiap faktor sukses kritis eksternal dan internal. Bobot ini identik dengan yang dipakai dalam matriks EFE dan IFE. Bobot ditulis sebelah kanan faktor sukses kritis internal dan eksternal. 3. Memeriksa tahap dua (pencocokan) matriks dan mengidentifikasi strategi alternatif yang harus dipertimabangkan perusahaan untuk diimplementasikan. 4. Memeriksa Nilai Daya Tarik (AS) ditetapkan dengan memeriksa setiap faktor sukses eksternal dan internal satu per satu dan mengajukan pertanyaan apakah faktor inimempengaruhi strategi pilihan yang akan dibuat?. Jika jawaban atas pertanyaan ini adalah ya maka strategi itu harus dibandingkan relatif pada faktor kunci. Secara spesifik, nilai daya tarik relatif dari suatu strategi atas strategi lainnya dengan mempertimbangkan faktor tertentu. Nilai daya tarik itu adalah 1 = tidak menarik, 2 = cukup menari, 3 = menarik dan 4 = amat menarik. Jika jawaban atas pertanyaan ini tidak maka menunjukkan faktor sukses kritis yang bersangkutan tidak mempunyai pengaruh pilihan spesifik yang akan dibuat sehingga tidak perlu memberikan daya tarik pada strategi dalam set tersebut. 5. Menghitung total nilai daya tarik (TAS) yaitu hasil perkalian bobot dengan niali daya tarik (AS) dalam setiap baris. Tabel 12. Matriks Perencanaan Strategik Kuantitatif (QSPM) Alternatif Strategi Faktor-faktor kunci Bobot Faktor-faktor kunci Eksternal : - Peluang - Ancaman Faktor-faktor kunci internal : - Kekuatan - Kelemahan Jumlah Total Nilai Daya Tarik Sumber : David 2006 Ket : AS = Daya Tarik TAS = Total Nilai Daya Tarik Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 AS TAS AS TAS AS TAS 48