IV. METODE PENELITIAN
|
|
- Utami Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) berdasarkan kebutuhan KUD Puspa Mekar untuk mengatasi permasalahan-permasalahan internal dan eksternal organisasinya dengan pertimbangan bahwa KUD Puspa Mekar merupakan salah satu koperasi yang bergerak di bidang peternakan sapi perah yang berpotensi untuk dapat maju dan berkembang di Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2012, meliputi kegiatan pengumpulan data (turun lapang) dan pengolahan data Metode Penentuan Responden Metode penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposive sampling, yaitu metode pengambilan responden dilakukan secara sengaja, namun dengan pertimbangan tertentu. Penentuan responden untuk pengambilan data dalam penelitian ini berjumlah 14 orang, yaitu terdiri dari pihak internal dan eksternal organisasi KUD Puspa Mekar. Pihak internal dari KUD Puspa Mekar, meliputi Ketua KUD Puspa Mekar, Manajer Operasional KUD Puspa Mekar, dan anggota KUD Puspa Mekar yang berjumlah 10 orang. Sedangkan, pihak eksternal dari KUD Puspa Mekar, meliputi pihak atau instansi yang berada di luar organisasi KUD Puspa Mekar, yaitu Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) dari Dinas Peternakan dan Perikanan serta Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Bandung Barat. Pemilihan responden dari keduanya dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan bahwa kedua pihak tersebut merupakan pihak-pihak yang terkait dengan penelitian serta mengetahui informasi mendalam mengenai kondisi internal dan eksternal KUD Puspa Mekar. Dalam pengolahan data, bobot yang diberikan terhadap kedua responden berbeda. Responden pertama yang merupakan pihak internal organisasi diberi bobot sebesar 80 persen yang terbagi lagi menjadi 20 persen untuk Ketua KUD 44
2 Puspa Mekar, 20 persen untuk Manajer Operasional KUD Puspa Mekar, dan 40 persen untuk anggota KUD Puspa Mekar. Sedangkan, PPL dari Dinas Peternakan dan pihak dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Bandung Barat yang berasal dari pihak eksternal diberi bobot sebesar 20 persen dan masing-masing sebesar 10 persen. Dengan pertimbangan bahwa responden pertama lebih mengetahui kondisi internal organisasinya daripada responden kedua. Selain itu, responden kedua tidak mempunyai pengaruh dalam pengambilan kebijakan atau keputusan dalam koperasi sehingga diberikan bobot yang lebih kecil. Pemberian bobot ini dilakukan pada tahap penilaian bobot dan rating untuk kuesioner analisis lingkungan internal dan eksternal organisasi Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rancangan pelaksanaan penelitian yang dilakukan. Desain penelitian menunjukan cara menggunakan variabel-variabel secara efisien dan ekonomis. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode studi kasus. Metode deskriptif mempelajari masalah-masalah masyarakat atau organisasi, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses yang sedang berlaku dan pengaruh-pengaruh dari fenomena. Sedangkan, metode studi kasus merupakan prosedur dan teknik penelitian tentang subjek yang diteliti berupa individu, lembaga, kelompok atau masyarakat untuk memperoleh gambaran secara rinci tentang latar belakang, sifat-sifat, serta karakter yang khas dari kasus. Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di KUD Puspa Mekar yang merupakan koperasi yang bergerak di bidang peternakan sapi perah di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat Data dan Instrumentasi Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder yang berasal dari lingkungan internal dan eksternal KUD Puspa Mekar. Data primer diperoleh melalui observasi, wawancara langsung dan mendalam (indepth interview), serta pengisian kuesioner yang ditujukan kepada pihak internal dan eksternal organisasi KUD Puspa Mekar. Sedangkan, data sekunder diperoleh dari sumber informasi, meliputi laporan tertulis yang dimiliki oleh KUD 45
3 Puspa Mekar baik berupa laporan bulanan maupun tahunan, studi literatur dari buku-buku yang relevan, hasil riset atau hasil penelitian sebelumnya, dan situs internet atau website yang terkait dengan topik penelitian, serta pengumpulan data informasi dari instansi atau lembaga yang terkait baik pemerintah maupun swasta, seperti Biro Pusat Statistik (BPS), Direktorat Jenderal Peternakan, Kementerian Koperasi dan UMKM, serta instansi terkait lainnya. Selain itu, data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diantaranya, meliputi sejarah dan perkembangan, visi dan misi, struktur organisasi, kebijakan organisasi, rencana dan realisasi kegiatan usaha, saluran distribusi, area pemasaran, kualitas produk, dan pelayanan KUD Puspa Mekar terhadap anggotanya. Sedangkan, data kuantitatif diantaranya, meliputi laporan keuangan, kapasitas produksi, jumlah permintaan dan penjualan, jumlah anggota dan karyawan, serta jumlah populasi sapi perah yang dimiliki oleh anggota Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan selama bulan Maret sampai dengan April Tahapan pengumpulan data dalam penelitian ini dimulai dari tahap observasi, wawancara, diskusi, dan kuesioner. Berikut ini adalah paparan tahapan pengumpulan data yang dilakukan: 1. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung mengenai kegiatan usahaternak sapi perah KUD Puspa Mekar dan hal-hal lainnya yang mendukung penelitian. 2. Wawancara, yaitu melakukan proses tanya jawab dengan beberapa objek penelitian. Wawancara dilakukan dengan pihak internal KUD Puspa Mekar, meliputi Ketua, Manajer Operasional, dan anggota KUD Puspa Mekar, serta dengan pihak eksternal, meliputi Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) dari Dinas Peternakan dan Perikanan serta Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Bandung Barat. 3. Diskusi, yaitu melakukan wawancara mendalam dan bertukar pikiran mengenai permasalahan dan kondisi yang ada dengan pihak internal dari KUD Puspa Mekar dan pihak eksternal dari Dinas Peternakan dan Perikanan 46
4 serta Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Bandung Barat. 4. Kuesioner, yaitu memberikan daftar pertanyaan berupa kuesioner kepada responden terpilih, meliputi Ketua, Manajer Operasional, dan anggota KUD Puspa Mekar, Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) dari Dinas Peternakan dan Perikanan serta Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Bandung Barat. Kuesioner terdiri dari kuesioner untuk identifikasi faktor internal dan eksternal, serta kuesioner untuk rating dan pembobotan Metode Pengolahan Data Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis deskriptif dan analisis lingkungan usaha melalui analisis tahapan formulasi strategi. Adapun alat bantu analisis yang digunakan dalam tahapan formulasi strategi tersebut adalah matriks Internal Factor Evaluation (IFE), matriks External Factor Evaluation (EFE), matriks Internal-External (I-E), matriks Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT), dan rancangan arsitektur strategi Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum mengenai KUD Puspa Mekar secara komprehensif, meliputi sejarah dan perkembangan, visi dan misi, serta struktur organisasi KUD Puspa Mekar. Analisis ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi isu-isu strategi yang menunjukkan kondisi internal dan eksternal KUD Puspa Mekar. Hasil dari analisis ini dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik, diagram, maupun matriks sesuai dengan hasil yang diperoleh Analisis Tahapan Formulasi Strategi Penyusunan suatu strategi dilakukan melalui tiga tahap kerja, yaitu tahap masukan (input stage), tahap pencocokan (matching stage), dan tahap pengambilan keputusan (decision stage) (David 2009). Namun, dalam penelitian ini tahapan formulasi strategi yang digunakan hanya tahap masukan dan pencocokan saja. Tahap masukan dalam penelitian ini menggunakan matriks IFE 47
5 dan EFE. Tahap ini meringkas informasi dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi. Tahap pencocokan berfokus pada penciptaan alternatif strategi yang layak dengan mencocokan faktor internal dan eksternal. Alat analisis yang digunakan pada tahap ini adalah matriks I-E dan SWOT. Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah untuk memetakan program-program kegiatan dari alternatif-alternatif strategi yang diperoleh dalam penelitian, yaitu melalui tahap rancangan arsitektur strategi (Yoshida 2006) Tahap Masukan (Input Stage) Tahap masukan (input stage) dilakukan untuk mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal KUD Puspa Mekar dengan menggunakan matriks IFE dan EFE. Untuk mempermudah peneliti membedakan pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam lingkungan internal dan eksternal KUD Puspa Mekar, maka sebelumnya peneliti melakukan analisis mengenai stakeholder boundaries KUD Puspa Mekar yang dapat dilihat pada Gambar 5. Lingkungan Internal: Ketua Pengurus Manajer Operasional Karyawan Anggota Lingkungan Eksternal: Pembeli/Konsumen Pesaing Pemerintah Dinas dan instansi terkait lainnya Gambar 5. Stakeholder Boundaries KUD Puspa Mekar a) Analisis Lingkungan Internal Analisis lingkungan internal digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional KUD Puspa Mekar, meliputi aspek manajemen, produksi, pemasaran, keuangan, penelitian dan pengembangan, 48
6 dan sistem informasi manajemen. Hasil dari analisis lingkungan internal ini kemudian diolah dengan menggunakan matriks IFE. Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal KUD Puspa Mekar yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Berikut ini adalah tahapan kerjanya: 1. Mengidentifikasi faktor internal KUD Puspa Mekar, kemudian melakukan wawancara atau diskusi dengan responden terpilih dengan menentukan apakah faktor-faktor tersebut telah sesuai dengan kondisi internal KUD Puspa Mekar saat ini. 2. Menentukan bobot pada analisis internal KUD Puspa Mekar dengan cara mengajukan pertanyaan kepada responden terpilih dengan menggunakan metode paired comparison. Untuk menentukan bobot setiap variabel menggunakan skala 1, 2, dan 3. 1 = Jika indikator horisontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horisontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horisontal lebih penting daripada indikator vertikal Penilaian bobot terhadap faktor strategis internal KUD Puspa Mekar dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Faktor Strategis Internal Total Total (Xi) n Bobot (αi) Bobot setiap variabel diperoleh dengan membagi jumlah total nilai setiap variabel terhadap jumlah total nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus : 49
7 αi = Xi Keterangan : αi = bobot variabel ke- i Xi = total nilai variabel ke- i i = 1, 2, 3,. n = jumlah total variabel Adapun bobot yang diberikan berkisar antara 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting) untuk masing-masing faktor. Bobot yang diberikan kepada masing-masing faktor mengidentifikasi tingkat kepentingan relatif dari faktor terhadap keberhasilan KUD Puspa Mekar dalam industri. Tanpa memandang apakah faktor kunci itu adalah kekuatan dan kelemahan internal, faktor yang dianggap memiliki pengaruh paling besar dalam kinerja KUD Puspa Mekar harus diberikan bobot yang paling tinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0. 3. Memberikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor kekuatan dan kelemahan, yaitu: 1 = Jika faktor strategis tersebut menjadi kelemahan mayor/utama 2 = Jika faktor strategis tersebut menjadi kelemahan minor/kecil 3 = Jika faktor strategis tersebut menjadi kekuatan minor/kecil 4 = Jika faktor strategis tersebut menjadi kekuatan mayor/utama 4. Mengkalikan nilai dari pembobotan dengan peringkat pada tiap faktor dan menjumlahkan semua hasil kali tersebut secara vertikal untuk memperoleh total skor pembobotan (Tabel 9). Total skor pembobotan akan berkisar antara 1 sampai 4 dengan rata-rata 2,5. Jika total skor pembobotan IFE berkisar antara 3,0 4,0, berarti kondisi internal KUD Puspa Mekar tinggi atau kuat, kemudian jika berkisar antara 2,0 2,99, berarti kondisi internal KUD Puspa Mekar rata-rata atau sedang, dan jika berkisar antara 1,0 1,99, berarti kondisi internal KUD Puspa Mekar rendah atau lemah. 50
8 Tabel 9. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Faktor Internal Kunci Bobot Rating Skor Total Kekuatan Kelemahan Total b) Analisis Lingkungan Eksternal Analisis lingkungan eksternal digunakan untuk mengidentifikasi ancaman dan peluang yang mungkin dihadapi oleh KUD Puspa Mekar. Analisis lingkungan eksternal dapat dilihat dari lingkungan jauh dan industri. Lingkungan jauh terdiri dari aspek ekonomi, sosial budaya demografis dan lingkungan, politik pemerintahan dan hukum, serta teknologi. Sedangkan, lingkungan industri dapat diidentifikasi berdasarkan lima kekuatan bersaing, yaitu kekuatan persaingan dalam industri, kekuatan kemungkinan masuknya pendatang baru, kekuatan tawar menawar pemasok, kekuatan tawar menawar pembeli, dan potensi pengembangan produk substitusi. Dari analisis lingkungan eksternal ini kemudian diolah dengan menggunakan matriks EFE. Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal dalam lingkungan eksternal KUD Puspa Mekar. Hal ini penting karena faktor eksternal berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap KUD Puspa Mekar. Berikut ini adalah tahapan kerjanya: 1. Mengidentifikasi faktor eksternal KUD Puspa Mekar, kemudian melakukan wawancara atau diskusi dengan responden terpilih untuk menentukan apakah faktor-faktor tersebut telah sesuai dengan kondisi eksternal KUD Puspa Mekar saat ini. 2. Menentukan bobot pada analisis eksternal KUD Puspa Mekar dengan cara mengajukan pertanyaan kepada responden terpilih dengan menggunakan metode paired comparison. Untuk menentukan bobot setiap variabel menggunakan skala 1, 2, dan 3. 1 = Jika indikator horisontal kurang penting daripada indikator vertikal 51
9 2 = Jika indikator horisontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horisontal lebih penting daripada indikator vertikal Penilaian bobot terhadap faktor strategis eksternal KUD Puspa Mekar dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Faktor Total Strategis (Xi) Eksternal Total n Bobot (αi) Bobot setiap variabel diperoleh dengan membagi jumlah total nilai setiap vairabel terhadap jumlah total nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus : Keterangan : Xi αi = bobot variabel ke- i αi = Xi = total nilai variabel ke- i i = 1, 2, 3,. n = jumlah total variabel Adapun bobot yang diberikan berkisar antara 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting) untuk masing-masing faktor. Bobot yang diberikan kepada masing-masing faktor untuk mengidentifikasikan tingkat kepentingan relatif dari faktor terhadap keberhasilan KUD Puspa Mekar dalam industri. Tanpa memandang apakah faktor kunci itu adalah peluang dan ancaman, faktor yag dianggap memiliki pengaruh yang paling besar dalam kinerja KUD Puspa Mekar harus diberikan bobot yang paling tinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0. 3. Memberikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor peluang dan ancaman, yaitu: 1 = Sangat rendah, jika tidak berpengaruh bagi pengembangan usaha KUD Puspa Mekar 52
10 2 = Rendah, jika kurang berpengaruh bagi pengembangan usaha KUD Puspa Mekar 3 = Tinggi, jika berpengaruh besar bagi pengembangan usaha KUD Puspa Mekar 4 = Sangat tinggi, jika berpengaruh sangat besar bagi pengembangan usaha KUD Puspa Mekar 4. Mengkalikan nilai dari pembobotan dengan peringkat pada tiap faktor dan menjumlahkan semua hasil kali tersebut secara vertikal untuk memperoleh total skor pembobotan (Tabel 11). Total skor pembobotan akan berkisar antara 1 sampai 4 dengan rata-rata 2,5. Jika total skor pembobotan EFE berkisar antara 3,0 4,0, berarti KUD Puspa Mekar merespon kuat terhadap peluang dan ancaman, kemudian jika berkisar antara 2,0 2,99, berarti KUD Puspa Mekar merespon sedang terhadap peluang dan ancaman, dan jika berkisar antara 1,0 1,99, berarti KUD Puspa Mekar tidak dapat merespon peluang dan ancaman yang ada. Tabel 11. Matriks External Factor Evaluation (EFE) Faktor Eksternal Kunci Bobot Rating Skor Total Peluang Ancaman Total Kuesioner rating dan bobot dalam analisis lingkungan internal dan eksternal pada penelitian ini menggunakan beberapa indikator untuk mempermudah responden dalam menjawab kuesioner agar hasil yang diperoleh tidak bias atau subjektif. Adapun beberapa indikator yang dijadikan acuan untuk menjawab kuesioner rating dan bobot dalam analisis lingkungan internal dan eksternal dapat dilihat pada halaman lampiran. 53
11 Tahap Pencocokan (Matching Stage) Tahap pencocokan dilakukan untuk memadukan peluang dan ancaman (eksternal) dengan kekuatan dan kelemahan (internal) berdasarkan informasi yang telah didapat pada tahap masukan (input stage). Pada tahap pencocokan ini digunakan alat analisis matriks I-E dan SWOT untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak. a) Matriks I-E Matriks I-E digunakan untuk memetakan posisi KUD Puspa Mekar saat ini ke dalam sembilan sel strategi berdasarkan analisis matriks IFE dan EFE (Gambar 6). Tujuan penggunaan matriks I-E adalah untuk memperoleh strategi bisnis ditingkat koperasi yang lebih detail (Rangkuti, 2000). David (2009) menyatakan bahwa matriks I-E didasari pada dua dimensi kunci, yaitu skor bobot total IFE pada sumbu x dan skor bobot total EFE pada sumbu y. Pada sumbu y matriks I-E, skor total dari 1,0 hingga 1,99 dianggap rendah; 2,0 hingga 2,99 adalah menengah; dan 3,0 hingga 4,0 adalah tinggi. Kuat 4,0 3,0 Rata-rata 2,99 2,0 Lemah 1,99 1,0 4,0 3,0 2,0 1,0 Tinggi 3,0 4,0 Menengah 2,0 2,99 Rendah 1,0 1,99 3,0 2,0 1,0 I II III IV V VI VII VIII IX Gambar 6. Format Matriks IE Sumber: David (2009) 54
12 Sembilan sel matriks I-E yang terlihat pada Gambar 6 tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama yang memiliki implikasi strategi berbeda. Pertama, sel I, II, IV digambarkan sebagai tumbuh dan membangun. Strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke belakang, ke depan, dan horizontal) dapat menjadi strategi yang paling sesuai untuk diterapkan. Kedua, sel II, V, VII digambarkan sebagai pertahankan dan memelihara. Strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk adalah dua strategi yang umum digunakan untuk tipe sel ini. Ketiga, sel VI, VII, IX digambarkan sebagai panen atau divestasi, yaitu usaha memperkecil atau mengurangi usaha dengan menggunakan strategi divestasi, diversifikasi konglomerat, dan likuidasi. b) Matriks SWOT Matriks SWOT merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menghasilkan strategi yang lebih aplikatif berdasarkan posisinya pada matriks I-E. Rangkuti (2003) menyatakan bahwa analisis matriks SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang tetapi secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Penyajian yang sistematis dari matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 12. David (2009) menyatakan bahwa dalam menyusun matriks SWOT terdapat delapan langkah yang harus dilakukan, yaitu: 1. Menuliskan kekuatan internal kunci KUD Puspa Mekar 2. Menuliskan kelemahan internal kunci KUD Puspa Mekar 3. Menuliskan peluang eksternal kunci KUD Puspa Mekar 4. Menuliskan ancaman eksternal kunci KUD Puspa Mekar 5. Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat strategi S-O dalam sel yang ditentukan 6. Mencocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat strategi W-O dalam sel yang ditentukan 7. Mencocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat strategi S-T dalam sel yang ditentukan 55
13 8. Mencocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal danmencatat strategi W-T dalam sel yang ditentukan. Tabel 12. Format Matriks SWOT Analisis Internal Kekuatan (Stregths-S) Kelemahan (Weakness-W) Analisis Eksternal Peluang (Opportunities-O) Peluang-peluang eksternal KUD Puspa Mekar Ancaman (Threats-T) Ancaman-ancaman eksternal KUD Puspa Mekar Sumber: David (2009) Kekuatan-kekuatan internal KUD Puspa Mekar Strategi S-O Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi S-T Gunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Kelemahan-kelemahan internal KUD Puspa Mekar Strategi W-O Atasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang Strategi W-T Meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Arsitektur Strategi Arsitektur strategi adalah rancangan alternatif strategi yang dijabarkan dengan lebih rinci ke dalam program-program kegiatan. Bentuk aristektur strategi akan lebih mudah dipahami karena alternatif strategi akan dijabarkan dalam bentuk gambar yang diposisikan dalam rentang waktu yang sudah ditargetkan untuk mencapai tujuan organisasi, sehingga memudahkan pihak KUD Puspa Mekar dalam membaca, memahami, melakukan, dan mengevaluasinya. Rentang waktu yang digunakan dalam arsitektur strategi tidak memiliki standar baku tertentu, hanya disesuaikan dengan kebijakan maupun keputusan KUD Puspa Mekar dalam mencapai tujuannya. Rentang waktu yang ditetapkan KUD Puspa Mekar untuk mengimplementasikan arsitektur strategi pengembangan usahanya adalah selama empat periode waktu. Pemilihan rentang waktu tersebut mempertimbangkan kondisi KUD Puspa Mekar yang diperoleh dari pengurus dan disesuaikan dengan rencana strategis, visi, misi, dan tujuan KUD Puspa Mekar. Dengan demikian, rancangan arsitektur strategi ini merupakan suatu proses berpikir kreatif yang menggabungkan seni dan hasil strategi yang diperoleh dari tahap pencocokan melalui matriks SWOT. Yoshida (2006) menyatakan bahwa 56
14 dalam menyusun arsitektur strategi yang lengkap perlu memperhatikan unsurunsur sebagai berikut: a. Visi dan Misi Organisasi Visi dan misi organisasi dalam arsitektur strategi berguna sabagai pedoman dan arah organisasi di masa depan, sehingga gambar arsitektur strategi yang baik harus sesuai dengan visi dan misi organisasi. b. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Analisis ini merupakan tahap identifikasi terhadap faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi organisasi saat ini dan masa yang akan datang. c. Industry Foresight Industry foresight memberikan gambaran tentang hal-hal yang potensial dalam organisasi untuk dikembangkan di masa depan dan memungkinkan organisasi tersebut untuk mengambil posisi sebagai pemimpin. Dengan menyusun suatu masa depan industri/bisnis, maka organisasi akan dapat mengontrol evolusi industrinya. d. Tantangan Organisasi (Strategic Challenge) Tantangan organisasi adalah sarana atau tata cara operasional yang harus dimiliki dan diaplikasikan oleh organisasi untuk memperoleh keunggulankeunggulan bersaing baru secara bertahap. Tantangan organisasi mengidentifikasi titik fokus untuk pembangunan kapabilitas organisasi dalam jangka pendek dan menengah. Titik fokus ini lazimnya diprioritaskan pada kelemahan organisasi. e. Sasaran Organisasi Sasaran merupakan tujuan organisasi yang dikuantifikasikan dengan baik. Sasaran ini dibuat dalam rangka memudahkan organisasi dalam mencapai tujuannya, baik tujuan jangka panjang maupun jangka pendek serta sejalan dalam menjawab tantangan organisasi. Dengan mempertimbangkan unsur-unsur tersebut dan hasil alternatif strategi yang diperoleh melalui matriks SWOT, maka dapat dirancang programprogram yang akan digambarkan dalam peta arsitektur strategi. Adapun tahapan dalam rancangan arsitektur strategi pengembangan usaha KUD Puspa Mekar dapat dilihat pada Gambar 7 berikut. 57
15 Analisis Lingkungan Internal IFE Analisis Lingkungan Eksternal EFE Matriks I-E Matriks SWOT Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi Tantangan dan Sasaran Organisasi Rancangan Arsitektur Strategi Rekomendasi Program-Program Gambar 7. Tahapan Rancangan Arsitektur Strategi Pengembangan Usaha KUD Puspa Mekar 58
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km
37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada restoran iga bakar Mang Opan yang terletak di Jl. Adhyaksa II No.1A, Buah Batu, Bandung. Pemilihan tempat dilakukan
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
37 IV. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Loka Farm yang terletak di Desa Jogjogan, Kelurahan Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data
27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal
Lebih terperincipenelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam Warga Sepakats beralamat di Jalan Raya Cibanteng Bogor No. 02 Cihideung Ilir- Ciampea
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kawasan Agroteknobisnis Sumedang (KAS), Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data
15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Proses perumusan strategi pada restoran Kebun Kita dimulai dengan mengetahui visi dan misinya, kemudian menganalisis permasalahan yang terjadi,
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di
38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel
39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara
Lebih terperinciIII. METODOLOGI KAJIAN
152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,
35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Ciapus Bromel yang terletak di Ciapus Jl. Tamansari Rt 03/04, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa
Lebih terperinci4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data
4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara
20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pemasaran adalah faktor penting dalam manajemen perusahaan. Strategi pemasaran yang diterapkan harus seiring dengan misi dan tujuan perusahaan. Strategi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data
13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Curug Jaya di Kampung Curug Jaya, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Pemilihan tempat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.
9 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. U Gambar 2. Peta Telaga Golf Sawangan, Depok Sumber: Anonim 2010.
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan
Lebih terperinci3.1 KERANGKA PEMIKIRAN
III. METODOLOGI 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Pada masa krisis periode 1998-2000 usaha kecil merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian Indonesia dikarenakan kemampuannya dalam menghadapi terpaan krisis
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Taman Buaya Indonesia Jaya (TBIJ) yang terletak di Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
29 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Sektor UKM memiliki peran dan fungsi sangat strategik dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia, tetapi kredit perbankan untuk sektor ini dinilai masih
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun
Lebih terperinciN = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel
A. Pengumpulan Data Penelitian dilaksanakan di beberapa industri sepatu di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor. Pengumpulan data dilaksanakan dari bulan April sampai Juli 2008. Pengumpulan data meliputi data
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua desa yaitu di Desa Tangkil dan Hambalang di Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor. Penelitian di kedua desa ini adalah
Lebih terperinciVII. FORMULASI STRATEGI
VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PROBLEM SOLVING
BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data
III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lokasi unit usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan yang terletak di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa
Lebih terperinciMETODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling
METODE Metode yang digunakan dalam memperoleh dan menganalisis data adalah kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode survei kepada
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data
III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di CV. Bening Jati Anugerah yang terletak di Desa Parung Kabupaten Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian April sampai dengan Agustus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan bisnis pada Bakso Lotus Jembar. Adapun yang menjadi objek
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus pada Sondi Farm yang terletak di Kampung Jawa, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok,
98 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Restoran Pasir 7 Pasar Ikan Segar yang terletak di Kampung Sawah, Jalan Raya Depok (seberang Kampus UI Depok), Kelurahan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi
Lebih terperinciIV METODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian analisis strategi pengembangan usaha di lakukan di Mangestoni Putri Poultry Shop, Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul.
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan kopi bubuk Inkopas Sejahtera, Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja, karena adanya pertimbangan bahwa
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Godongijo Asri yang berlokasi di Jalan Cinangka Km 10, Kecamatan Sawangan, Kotamadya Depok. Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis
III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer melalui survei lapangan, wawancara dengan pemilik perusahaan, karyawan,
Lebih terperinciBAB III. Metodologi Penelitian
BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data
15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data akan dilakukan disebuah industri pengolahan dengan sub sektor industri pakaian jadi yang berlokasi di Jl. Wader Blok G.II No. 25 RT/RW 010/012
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada produksi karet remah di PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh
44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek dan Tempat Penelitian Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh Industri Hilir Teh (IHT) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibiru,
Lebih terperinciBAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik
96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data
19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Adolina PT Perkebunan Nusantara IV yang terletak di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Kajian Kajian ini dilakukan di Kabupaten Bogor, dari mulai November 202 sampai dengan Mei 203 dengan batasan waktu data dari tahun 2000 sampai 202. Pertimbangan pemilihan
Lebih terperinci3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN Industri farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar obat potensial (Pharos, 2008) Hingga saat
Lebih terperinciMETODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran
III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei sedangkan metodenya yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian survei merupakan penelitian kuantitatif dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini berlokasi pada obyek wisata alam Pantai Siung yang ada di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah di bengkel sepeda motor Budi Motor, tepatnya di Jalan Wolter Monginsidi Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Alasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu dengan meneliti langsung data yang terkait dengan penelitian ke lokasi
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan
22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang
Lebih terperinciBAB 3 METODE PROBLEM SOLVING
BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING 3.1 Penetapan Kriteria Penelitian Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif strategi bisnis yang akan digunakan Restaurant PT Okirobox Indonesia
Lebih terperinci