BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
O 1 X O O 3 O 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental

BAB III METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Desain Eksperimen Pretest-Postest Control Group Design R Q1 X Q2 R Q3 Q4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi tidak dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Desain Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4. O 2 : Nilai posttest kelompok eksperimen 1 O4 : Nilai posttest kelompok eksperimen 2

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen suatu kondisi perlakuan (treatment) yang kemudian membandingkan hasilnya dengan suatu kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Kelompok pertama adalah kelompok eksperimen, yaitu kelompok peserta didik yang mendapat perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw sedangkan kelompok kedua adalah kelompok kontrol, yaitu kelompok yang mendapat perlakuan pembelajaran tanpa menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw. 3.1.2 Desain Penelitian Design penelitian ini merupakan jenis pretest-posttest control group design dimana terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol kemudian kedua kelompok diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Selain itu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol juga diberikan angket minat belajar untuk mengetahui pengaruh minat belajar siswa dengan penggunaan metode jigsaw. Secara bagan digambarkan pada tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3. 1 Desain Penelitian O 1 X O 2 O 3 O 4 Sumber: Sugiono ( 2011) 29

30 Keterangan O 1 : Hasil belajar pretes dan angket minat belajar kelompok eksperimen untuk mengetahui keadaan awal. O 3 : Hasil belajar pretes dan angket minat belajar kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal. O 2 : Hasil belajar dan minat belajar siswa dari posttest kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw O 4 : Hasil belajar dan minat belajar siswa dari posttest kelompok kontrol yang tidak diberi pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw. X : Perlakuan. Kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan, yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw, sedangkan kelompok bawah yang merupakan kelompok kontrol, pembelajaran tidak dengan menggunakan metode jigsaw. Implementasi dari desain penelitian tersebut diuraikan dalam prosedur penelitian. Prosedur penelitian tersebut seperti berikut ini: 1. Persiapan penelitian; 2. Pembentukan kelompok eksperimen dan kontrol; 3. Membuat kisi-kisi pretest, posttest dan angket; 4. Membuat instrumen tes berdasarkan kisi-kisi yang sudah ditentukan; 5. Menguji cobakan instrumen tes pada kelas yang telah dipilih; 6. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas butir soal dan reliabilitas soal; 7. Mengadakan tes awal (pretest) dan pemberian angket minat belajar di kelompok eksperimen dan kontrol; 8. Pemberian perlakuan (X) pada kelompok eksperimen dengan menggunakan pembelajaran jigsaw pada mata pelajaran IPA dengan materi pokok pengelolaan sumber daya alam. 9. Mengadakan tes akhir (posttes) dan pemberian angket minat belajar pada kelompok eksperimen dan kontrol.

31 10. Analisis hasil penelitian kemudian dilanjutkan dengan menyusun hasil penelitian. 3.1.3 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.3.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri Pondok 1 dan SD Negeri Pondok 3 Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo semester dua tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini mengambil kelas 4 SD Negeri Pondok 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas 4 SD Negeri Pondok 3 sebagai kelas kontrol. Kedua SD tersebut terletak di dusun Deresan Rt 2 Rw 7, Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. 3.1.3.2 Waktu Penelitian Kegiatan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - April tahun 2013, dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Kegiatan Penelitian di SDN Pondok 1 dan Pondok 3 Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013 Kegiatan Waktu Februari Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 Persiapan Pelaksanaan Analisis Data Penyusunan Laporan 3.2 Variabel Penelitian 3.2.1 Variabel Independen (Bebas) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat), (Sugiyono 2011:61). Variabel bebas dalam penelitian ini metode pembelajaran jigsaw. Penggunaan metode pembelajaran jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran koooperatif yang pada dasarnya dapat mendorong siswa aktif dan

32 membangun gotong royong dalam kelompok untuk saling membantu dalam menguasai materi pelajaran. Langkah-langkah pokok metode pembelajaran jigsaw ini yaitu: Tahap I Menyampaikan Tujuan dan Memotivasi Siswa a. Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. b. Memberikan apersepsi untuk memunculkan rasa keingintahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari yaitu, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai. d. Memberi motivasi kepada siswa agar siswa lebih tertarik untuk belajar. Tahap II Menyampaikan Informasi e. Menjelaskan tentang uraian kegiatan pembelajaran jigsaw yang akan digunakan dalam pembelajaran. f. Menyajikan materi kepada siswa. Tahap III Mengorganisasi Siswa ke dalam Kelompok-kelompok Belajar g. Menjelaskan kepada siswa bagaimana membagi siswa dalam kelompok heterogen 1-5 orang siswa. h. Membimbing setiap kelompok agar melakukan transisi secara efektif dan efisien. i. Siswa membentuk kelompok asal. j. Setiap anggota kelompok diberikan subtopik bacaan yang berbeda yang terdiri dari subtopik bagian 1, 2, 3, 4 dan 5 Tahap IV Membimbing Kelompok Bekerja dan Belajar k. Setiap siswa mempelajari sub bagiannya masing-masing. l. Siswa dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian sub bagian yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli).

33 m. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali kedalam kelompok asli untuk memberikan/berbagi informasi yang diperoleh dan dipelajari di kelompok ahli. n. Tiap tim tim ahli mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas dan melakukan pembahasan secara bersama-sama dengan bimbingan guru. o. Siswa dan guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran. Tahap V Evaluasi p. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. q. Guru memberikan evaluasi kepada siswa. Tahap VI Memberi Penghargaan r. Guru memberi penghargaan baik dari hasil belajar individu maupun kelompok. 3.2.2 Variabel Dependen (Terikat) Variabel terikat merupakan variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas (Sugiyono 2011: 61). Variable terikat dalam penelitian ini adalah minat belajar dan hasil belajar. Minat belajar adalah sesuatu keinginan atau kemauan yang disertai perhatian yang disengaja yang melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku belajar. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2008: 22). Minat serta hasil belajar ini akan menjadi tolak ukur dalam pencapaian keberhasilan siswa mengikuti pembelajaran, dengan indikator minat belajar sebagai berikut : perasaan senang, ketertarikan siswa, perhatian dan keterlibatan siswa. Data minat belajar siswa akan diketahui melalui angket dan hasil belajar diperoleh melalui tes berbentuk pilihan ganda untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA pokok bahasan pengelolaan sumber daya alam. Aspek yang ditekankan dalam mengukur hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah aspek kognitif.

34 3.2.3 Hubungan Antar Variabel Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini dapat digambarkan pada gambar 3.1 berikut ini: X Y1 Y2 Gambar 3.1 Hubungan Antar Variabel Variabel X mempengaruhi variabel Y. Penerapan metode pembelajaran jigsaw sebagai variabel X, berpengaruh terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA (Y1), dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas 4 sebagai variabel terikat (Y2). 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:80). Populasi pada penelitian ini adalah kelas 4 SD Gugus Baru Raden Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo yaitu SD Negeri Pondok 1, SD Negeri Pondok 2, SD Negeri Pondok 3. 3.3.2 Sampel Sugiyono (2011:81) Mengemukakan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Tehnik pengambilan sampel dalampenelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampling berbeda dengan sampel. Sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel. Suatu sampel biasanya mengikuti tehnik atau jenis sampling yang digunakan.

35 Sampel pada penelitian ini adalah: a. Siswa kelas 4 SD Negeri Pondok 1 Merupakan kelompok eksperimen yang akan diberi perlakuan yaitu dengan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan jumlah siswa sebanyak 22 anak. b. Siswa kelas 4 SD Negeri Pondok 3 Merupakan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Metode pembelajaran di kelas kontrol ini menggunakan pembelajaran konvensional. Jumlah peserta didik kelas 4 SD Negeri Pondok 3 ada 20 anak. Secara tabel dapat dilihat pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Jumlah peserta didik Kelas 4 SD Negeri Pondok 1 dan SD Negeri Pondok 3 Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013 Jumlah Peserta Didik Kelompok Nama Sekolah Laki- Total Perempuan Laki Eksperimen SD Negeri Pondok 1 16 6 22 Kontrol SD Negeri Pondok 3 10 10 20 Jumlah Subjek 42 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengadakan pretest pada masing-masing kelompok, serta pemberian perlakuan/treatment pada kelompok eksperimen dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw. Selanjutnya pemberian posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Selain pretest dan posttest pengumpulan data penelitian ini juga menggunakan angket minat belajar. 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar

36 untuk mengetahui kemampuan siswa, lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui tindakan guru dalam penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di kelas saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, serta angket untuk mengetahui minat siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Kisi-kisi merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Kisi-kisi ini bertujuan untuk menentukan ruang lingkup dan petunjuk dalam menulis soal. 3.4.2.1 Tes Tes sebagai alat penilaian adalah himpunan pertanyaan yang harus dijawab, pertanyaan-pertanyaan yang harus dipilih/ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus dilakukan oleh peserta tes dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek tertentu dari peserta tes, (Endang Purwanti, 2008). Jenis tes yang digunakan berupa pilihan ganda yang terdiri dari dan posttest. Tabel 3.3 di bawah ini akan menjelaskan kisi-kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Pondok 1 dan SD Negeri Pondok 3 Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2012/2013. Berikut ini adalah tabel 3.4 yang berisi kisi-kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar prerest: Tabel 3.4 Kisi-kisi Pretest No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Item Soal 1. 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifatsifatnya. Energi panas dan energi bunyi - Menyebutkan contoh sumber energi panas dan kegunaannya. - Menyebutkan sumber-sumber energi yang ada di sekitar. 1, 2, 3, 12, 14, 15, 23, 24, 25, 26 8,9, 10, 11, 13, 19, 27, 28, 29, 30 - Menunjukkan Perambatan panas dan bunyi pada benda padat, cair, dan gas. 4, 5, 6, 7, 16, 17, 18, 20, 21, 22

37 Kisi-kisi untuk pretest dan posttest berjumlah 30 butir. Berikut ini adalah tabel 3.5 yang berisi kisi-kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar posttest: Tabel 3.5 Kisi-kisi posttest No Standar Kompetensi 1 11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Kompetensi Dasar 11.1 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan. Materi Pokok Pengelola an sumber daya alam Indikator 11.1.1 Menjelaskan pengertian sumber daya alam. 11.1.2 Membedakan sumber daya alam berdasarkan jenis dan manfaatnya. 11.1.3 Mengelompokkan sumber daya alam menurut ketersediaannya. Item soal 24, 26, 27 2, 7, 28, 30 1, 11, 12, 29 3, 5, 14 11.1.4 Menyebutkan contoh-contoh sumber daya alam yang dapat diperbaharui. 8, 10, 22, 25 11.1.5 Menyebutkan contoh-contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. 4, 6, 15, 16 11.1.6 Menyebutkan cara memanfaatkan sumber daya alam. 11.1.7 Menjelaskan cara melestarikannya sumber daya alam. 9, 13, 17, 20 18, 19, 21, 23 11.1.8 Menyebutkan contoh kerusakan lingkungan. 3.4.2.2 Angket Kuesioner merupakan teknik penggumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, Sugiono (2011:142). Kuesioner merupakan teknik penggumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan

38 di ukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Instrumen lembar angket yang digunakan peneliti berbentuk chek list, yang artinya siswa hanya memberikan tanda cek ( ), jika pernyataan yang dimaksud dalam lembar angket siswa sesuai dengan yang dialami siswa. Angket digunakan untuk mengetahui minat siswa dalam mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Empat indikator angket minat ini adalah perasaan senang, ketertarikan Siswa, perhatian Siswa, keterlibatan Siswa. Penggunaan angket sebanyak 15 item soal tersebut akan diisi oleh siswa sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan. Skala penilaian angket minat dengan rentang nilai antara (4, 3, 2, 1) yang berarti 4= sangat setuju, 3= setuju, 2= tidak setuju, 1=sangat tidak setuju (Arikunto, 2010), dengan cara memberi centang pada kolom skor. Dan kisi-kisinya dapat dilihat pada tabel 3.6. Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Minat Belajar No Aspek Indikator 1. Perasaan senang - Tidak tegang dalam belajar - Memperhatikan materi yang diajarkan - tidak mudah jenuh dalam menerima materi - tidak mengantuk saat guru menjelaskan 2. Ketertarikan siswa dalam pembelajaran - Pembelajaran menarik - Perasaan ingin tau siswa terhadap materi - Berminat untuk mengikuti pembelajaran dengan metode jigsaw - Mengerti isi materi yang diajarkan 3. Perhatian siswa - Bertanya ketika ada materi yang tidak saya mengerti - Mengikuti pelajaran hingga selesai - Memperhatikan dengan sungguh-sungguh ketika guru menjelaskan - Tidak bermain sendiri ketika pembelajaran sedang berlangsung 4. Keterlibatan siswa - Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru - Melaksanakan petunjuk yang diberikan guru - Mampu bekerja secara mandiri ataupun kelompok Item Soal 1,2,3,4 5,6,7,8 9,10,11, 12 13,14, 15 3.4.2.3 Observasi Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang

39 dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan (Sudjana, 2011: 84). Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati tindakan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, yang dilakukan oleh dua orang observer (pengamat). Kisi-kisi tingkah laku guru dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut ini: Tabel 3.7 Kisi-kisi Tingkahlaku Guru Tahap Aspek Indikator Item Soal I Menyampaikan - Menyiapkan peserta didik untuk belajar. 1,2,3,4 Tujuan dan - Menjelaskan tujuan pembelajaran. Memotivasi Siswa - Menjelaskan langkah langkah pembelajaran. - Pemberian motivasi kepada siswa. III III IV Mengorganisasi Siswa ke dalam Kelompokkelompok Belajar Membimbing Kelompok Bekerja dan Belajar Evaluasi - Pembagian kelompok oleh guru dengan setiap kelompok terdiri dari 5 siswa dengan kemampuan heterogen. - Siswa membentuk kelompok asal. - Setiap anggota kelompok diberikan subtopik bacaan yang berbeda yang terdiri dari subtopik bagian 1, 2, 3, 4 dan 5 - Siswa membaca dan mempelajari materi yang diberikan oleh guru. - Siswa dengan subtopik yang sama yang telah ditentukan membentuk kelompok ahli. - Siswa berdiskusi bertukar pendapat untuk meluruskan kesalahpahaman - Siswa kembali kekelompok asal untuk memberikan informasi yang diperoleh. - Siswa berpartisipasi aktif dalam kelompok asal. - Siswa dari tim ahli mempresentasikan hasil diskusi. - Siswa dan guru bertanya jawab tentang halhal yang belum dipahami. - Siswa menyimpulkan pembelajaran. - Pemberian umpan balik ataupun penguatan kepada siswa. - Pemberian evaluasi kepada siswa. - Pemberian tindak lanjut 5,6,7,8, 9,10,11, 12,13,14, 15 16,17,18, 19,20 V Memberi Penghargaan - Guru memberi penghargaan baik dari hasil belajar individu maupun kelompok. - Guru Menutup Pelajaran

40 Data observasi menggunakan skala penilaian dengan rentang nilai antara (4, 3, 2, 1) untuk penilaian keterlaksanaan guru dalam pembelajaran yang berarti 4= baik sekali, 3= baik, 2= cukup, 1=kurang (Arikunto, 2010) dengan cara memberi centang pada kolom skala nilai. Skala nilai tersebut dionversi dengan rentang delapan puluh untuk menilai keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan observer. Konversi keterlaksanaan tingkah laku guru dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut ini: Tabel 3.8 Konversi Nilai Keterlaksanaan Tingkah Laku Guru Interval skor Kategori 20 Kurang 21-40 Cukup 41-60 Baik 61-80 Sangat Baik 3.4.3 Uji Prasyarat Instrumen Penelitian 3.4.3.1 Uji Validitas Instrumen Tes Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Instrumen valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiono, 2011: 121). Seperti halnya timbangan dapat digunakan untuk mengukur berat suatu benda dan itu valid. Namun jika timbangan digunakan untuk mengukur panjang suatutu benda, maka itu tidak valid. Mengukur validitas digunakan bantuan program SPSS 16 for windows dengan menggunakan Coreected Item-Total Correlation yang merupakan analisis faktor yang dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total (Sugiono, 2011: 126). Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0, 3 keatas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. Hasil spss untuk hasil validitas pretest dapat dilihat pada tabel 3.9.

41 Tabel 3.9 Uji Validitas Pretest dengan SPSS Corrected Item-Total Keterangan Corrected Item-Total Keterangan Correlation Correlation VAR00001.856.Valid VAR00016.942.Valid VAR00002.416.Valid VAR00017.188.Tidak Valid VAR00003.942.Valid VAR00018.785.Valid VAR00004.198.Tidak Valid VAR00019.756.Valid VAR00005.652.Valid VAR00020.942.Valid VAR00006.871.Valid VAR00021.871.Valid VAR00007.196.Tidak Valid VAR00022.942.Valid VAR00008.771.Valid VAR00023.819.Valid VAR00009.770.Valid VAR00024.856.Valid VAR00010.652.Valid VAR00025.234.Tidak Valid VAR00011.095.Tidak Valid VAR00026.306.Valid VAR00012.586.Valid VAR00027.416.Valid VAR00013.785.Valid VAR00028.942.Valid VAR00014.586.Valid VAR00029.586.Valid VAR00015.791.Valid VAR00030.856.Valid Berdasarkan uji validitas pretest, soal valid sebanyak 25 soal dan soal tidak valid sebanyak 5 soal. Dengan demikian ada 25 soal untuk digunakan untuk soal pretest siswa. Sedangkan hasil uji validitas posttest dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut ini: Corrected Item-Total Correlation Tabel 3.10 Uji Validitas Prosttest Keterangan Corrected Item-Total Correlation Keterangan VAR00001.771.Valid VAR00016.415.Valid VAR00002.618.Valid VAR00017.006.Tidak Valid VAR00003.462.Valid VAR00018.496.Valid VAR00004.300.Valid VAR00019.771.Valid VAR00005.424.Valid VAR00020.574.Valid VAR00006.000.Tidak Valid VAR00021.771.Valid VAR00007.771.Valid VAR00022.747.Valid VAR00008.692.Valid VAR00023.618.Valid VAR00009.496.Valid VAR00024.648.Valid VAR00010.389.Valid VAR00025.415.Valid VAR00011.058.Tidak Valid VAR00026.059.Tidak Valid VAR00012.692.Valid VAR00027.771.Valid VAR00013.618 Valid VAR00028.279.Tidak Valid VAR00014.364.Valid VAR00029.771.Valid VAR00015.771.Valid VAR00030.450.Valid

42 Berdasarkan hasil uji validitas posttest, ada 25 soal dinyatakan valid dan 5 soal dinyatakan tidak valid. Dengan demikian peneliti menggunakan 25 soal untuk dijadikan soal posttest. 3.4.3.2 Uji Validitas Angket Minat Belajar Variabel minat dalam penelitian ini menggunakan angket dengan 15 butir pernyataan yang dikembangkan dari aspek minat. Perhitungan validitas dari tes dapat dilihat pada tabel 3.11 berikut ini: Tabel 3.11 Uji Validitas Angket dengan SPSS Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Keterangan VAR00001 36.4643 45.591.798.896.Valid VAR00002 36.9286 47.550.524.907.Valid VAR00003 36.9286 48.958.497.907.Valid VAR00004 36.5000 48.630.574.905.Valid VAR00005 36.3214 49.634.543.906.Valid VAR00006 36.9286 48.958.497.907.Valid VAR00007 36.3571 47.942.656.902.Valid VAR00008 36.8571 47.757.601.904.Valid VAR00009 36.4286 49.884.578.905.Valid VAR00010 36.4643 47.517.708.900.Valid VAR00011 36.4643 45.591.798.896.Valid VAR00012 36.5000 49.741.502.907.Valid VAR00013 36.9286 47.550.524.907.Valid VAR00014 36.4643 46.406.832.896.Valid VAR00015 36.4643 49.517.490.907.Valid Hasil uji validitas minat tersebut menunjukkan bahwa 15 soal valid, sehingga 15 soal tersebut dapat digunakan. 3.4.3.3 Uji Reliabilitas Instrumen Tes Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan merupakan sebuah instrumen yang handal, konsistensi, stabil dan dependibalitas, sehingga bila digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama. Hasil

43 penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Dan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2011:130). Tahapan uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16for windows (statistical product and service solutions). Tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria dari Suharsini Arikunto (2010) dapat dilihat pada tabel 3.12 berikut ini: Tabel 3.12 Kriteria Reliabilitas Soal Besarnya nilai r Antara 0, 800 sampai dengan 1, 00 Antara 0, 600 sampai dengan 0, 800 Antara 0, 400 sampai dengan 0, 600 Antara 0, 200 sampai dengan 0, 400 Antara 0, 000 sampai dengan 0, 200 Sumber: Suharsini Interpretasi Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah (tidak berkorelasi) Dalam pengujian reabilitas peneliti menggunakan bantuan program SPSS 16 for windows. Menurut Suharsini Arikunto (2010) dapat dikatakan bahwa hasil reliabilitas tes masuk kategori tinggi, maka dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. Hasil uji reabilitas tes dari 30 item soal dapat dilihat pada tabel 3.13 berikut ini: Tabel 3.13 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pretest Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.958 30

44 Dari hasil reliabilitas instrumen pretest dengan cronbach s alpha 958 termasuk kriteria tinggi atau reliabel. Tabel 3.14 berikut ini menyajikan hasil reliabilitas posttest: Tabel 3.14 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Posttest Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.920 30 Berdasarkan hasil reliabilitas posttest dengan cronbach s alpha sebesar 920, hasil tersebut merujuk pada kriteria tinggi atau reliabel. 3.4.3.4 Uji Reliabilitas Instrumen Angket Minat Belajar Pengujian reliabilitas angket minat belajar menggunakan cronbach alpha untuk menunjukkan sejauh mana angket minat belajar dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha semakin mendekati 1 berarti butir-butir pertanyaan dalam koefisien semakin reliabel. Hasil uji reliabilitas angket minat belajar dari 15 item pernyataan dapat dilihat pada tabel 3.15. Tabel 3.15 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Angket Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.909 15 Dari hasil reliabilitas instrumen minat dengan cronbach s alpha 909 termasuk kriteria tinggi atau reliabel. 3.5 Teknik Analisis Data 3.5.1 Analisis Data tahap awal Sampel sebelum diberi perlakuan maka perlu dianalisis dahulu hasil pretest melalui dua tahap, yaitu uji homogenitas, normalitas dan uji beda (t-test). Hal ini dilakukan supaya berangkat dari titik awal yang sama.

45 3.5.2 Tahap Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memastikan kelompok data berasal dari populasi yang homogen. Uji homogenitas menggunakan uji levene, kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari > 0, 05 berarti variansi pada tiap kelompok sama (homogen) dengan menggunakan program komputer SPSS 16 for windows. 3.5.3 Tahap Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari > 0, 05 berarti berdistribusi normal dengan menggunakan program komputer SPSS 16 for windows. 3.5.4 Tahap Pengujian Hipotesis Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji t. Penggunaan teknik statistik uji t dalam penelitian ini berdasarkan kepada kebutuhan dalam melakukan komparasi terhadap dua kelompok sampel penelitian ini. Menurut (Riduwan & Sunarto, 2009) tujuan uji t dua variabel bebas adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua variabel tersebut sama atau berbeda. Gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikasi hasil penelitian yang berupa perbandingan dua rata-rata sampel) Melalui uji t dalam penelitian ini diharapkan dapat menemukan perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan hasil belajar siswa tanpa menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw atau menggunakan metode konvensional. Untuk menganalisis hipotesis tersebut penulis menggunakan teknik uji t.

46 Uji t ini dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat Alpha 5 % (Arikunto, 2010). Jika t hitung t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Adapun hipotesis statistik yang diuji dalam penelitian ini adalah: 1. Ho 1 : µ 1 = µ 2 (metode kooperatif tipe jigsaw tidak berpengaruh terhadap minat belajar siswa kelas 4 SD). Ha 1 : µ 1 µ 2 (metode kooperatif tipe jigsaw berpengaruh terhadap minat belajar siswa kelas 4 SD). 2. Ho 2 : µ 3 = µ 4 (metode kooperatif tipe jigsaw tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas 4 SD). Ha 2 : µ 3 µ 4 (metode kooperatif tipe jigsaw berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas 4 SD). Keterangan: μ 1 μ 2 = Rata-rata minat belajar siswa yang belajar menggunakan kooperatif tipe jigsaw. = Rata-rata minat belajar siswa yang belajar menggunakan metode konvensional. μ 3 = Rata-rata hasil belajar siswa yang belajar menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw. μ 4 = Rata-rata hasil belajar siswa yang belajar menggunakan metode konvensional. Ho diterima atau ditolak, diperoleh dengan menginterpretasikan nilai signifikan pada tabel Independent Samples test SPSS 16 for windows. Metode kooperatif tipe jigsaw dikatakan berpengaruh, manakala terjadi peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen. Selain itu, pengujian hipotesis juga menjadi acuan terhadap pengaruh tersebut. Apabila hipotesis alternatifnya diterima, maka nilai rata-rata hasil belajar pada kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Dengan demikian, penggunaan metode kooperatif tipe jigsaw berpengaruh dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas 4 SD.